METODE ABA ( LOVAAS) UNTUK PENATALAKSANAAN PERILAKU AUTISME. SUKINAH,M.Pd Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UNY
|
|
- Utami Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 METODE ABA ( LOVAAS) UNTUK PENATALAKSANAAN PERILAKU AUTISME SUKINAH,M.Pd Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UNY
2 PENDAHULUAN Tujuan Pelatihan - Memperkenalkan tatalaksana perilaku (metode Lovaas, ABA, DTT) Terutama : Apa dan bagaimana? Sedikit mengenai mengapa? Agar peserta (profesional dan orangtua) dapat segera mulai menjalankan tatalaksana perilaku
3 PERILAKU Segala sesuatu yang seseorang kerjakan dan katakan Apa saja yang dapat kita lihat/rasaka/dengar seseorang lakukan (juga apa yang kita sendiri katakan dan kerjakan) Perilaku Autistik * Berkelebihan (Excess) * Berkekurangan (Deficit)
4 PERILAKU BERKELEBIHAN (EXCESS) Tantrum (menjerit, menangis, mengamuk) Stimulasi diri (hand flapping, spinning/ twirling, rocking, lining. Self-abuse (memukul, menggigit, mencakar diri sendiri) Agresif (menendang, memukul, menggigit, mencubit orang lain)
5 PERILAKU BERKEKURANGAN (DEFICIT) Bicara : tak bicara, sedikit suara/kata, menceracau, membeo Sosial : menganggap orang sebagai suatu benda Sensasi : disangka tuli, buta Bermain : putar-putar roda mobil-mobilan Emosi tak sesuai : menjerit/tertawa dengan sedikit provokasi, hanya bengong saat dikelitiki
6 PRINSIP TATALAKSANA PERILAKU Memecahkan setiap keterampilan : menjadi bagianbagian/langkah-langkah kecil Diajar secara : Sistematik (apa yang diajarkan, tahapannya) Terstruktur (bagaimana/cara mengajarkannya) Terukur (dapat dinilai/sudah atau belum bisa)
7 PRINSIP TATALAKSANA PERILAKU Metode Pengajaran : sistem one-on-one (satu guru, satu murid, satu ruangan), instruksi spesifik : singkat, jelas, konsisten (awalnya perlu prompt + reinforcer) Berulang-ulang sampai respons tanpa prompt Respons sederhana dikombinasikan dan divariasikan (membangun respons kompleks)---- digeneralisasikan
8 Bertahap : one-on-one kelompok kecil kelompok besar Terpenting : mengajarkan anak belajar untuk/cara belajar Persiapan : Orangtua Sarana Terapis
9 Persiapan Orangtua Memutuskan cara/program, yang akan digunakan : berbeda dari pola pengasuhan biasa (kesiapan mental, keputusan bersama seluruh keluarga (serumah), harus konsisten dilakukan semua Jangan mengacau/merusak program
10 PERSIAPAN ORANGTUA Siap menjadi manajer program tatalaksana perilaku : mencari dan mewawancarai terapis, membentuk tim terapis (4-8 orang), mengatur jadwal tim dan anak (40 jam seminggu, setiap terapis datang tiap hari : min 3x/minggu, min 2-3 jam per kunjungan) Merencanakan kurikulum dan evaluasi, bersama tim
11 PERSIAPAN SARANA Kamar Khusus : bebas distraksi 3 kursi : terapis dan anak duduk berhadapan, ada asisten di belakang anak Meja belajar Rak (2 buah) untuk perlengkapan atau peralatan serta bahan Lemari untuk alat-alat yang tak terjangkau anak Lembar rencana pelajaran, lembar penilaian, alatalat tulis
12 PERSIAPAN TERAPIS Seharusnya : Behavioural therapist Bisa : Terapis wicara (speech therapist), guru SLB B/C, Paid Volunter (sukarelawan dibayar) Syarat terapis : mau dan mampu (tukar pikiran, belajar, kerja tim, tepat waktu/jadwal, terbuka
13 KURIKULUM Dimulai dari hal-hal yang kecil : pilih kegiatan dalam 3-6 bulan, mulai 3-5 kegiatan, tingkatkan bertahap : membiasakan anak, membiasakan/melatih anda dan staf Mula-mula meningkatkan reseptif/kognitif Mengajarkan konsep-konsep
14 Umumnya kegiatan belajar selesai sekitar 2-3 jam, per satu tugas/aktifitas selesai 2-5 menit, diikuti istirahat pendek 1-2 menit, pada akhir setiap jam umumnya istirahat menit (untuk makan kecil, bermain bebas, aktifitas lain), tetapi istirahat bukan suatu keharusan. HARI-HARI PERTAMA * Anak melawan ( ingin keluar, menangis, mengamuk/lisan/fisik), agresi (menyerang), self injury (melukai diri)
15 Penanganan Hari-hari pertama Anak sudah di ruang belajar sebelum terapis datang Buat jam belajar menyenangkan dan menarik Berikan imbalan/pujian yang konstan (tetap duduk, tenang, kontak mata, mengikuti perintah) Campur tugas dan bermain Jam belajar singkat 5-10 menit Jam belajar tingkatkan bertahap
16 * Jangan sampai anak memperoleh gagasan : mengamuk alat untuk menghentikan kegiatan * Tingkatkan kepatuhan : uji coba harus berakhir positif, patuh : senyum + imbalan lain, jika tidak patuh : wajah tak senang + aktifitas tak berakhir. * Mula-mula duduk sebentar, biarkan bangkit : lama duduk tingkatkan bertahap, usahakan semua kegiatan dilakukan dengan anak duduk di kursi
17 LATIHAN AWAL Duduk Kontak mata Imitasi (meniru) ( gerakan motorik kasar) Reseptif/kognitif (pemahaman/pengertian) Mengikuti perintah sederhana (satu tahap) Mengenal bagian tubuh, benda, gambar, warna, bentuk, huruf dll Menyamakan/mencocokkan (identik/nonidentik) benda, gambar, warna, bentuk, huruf, angka
18 Latihan Duduk Anak berdiri, letakkan kursi tepat di belakang anak Terapis duduk di kursi seukuran anak tepat di depan anak, bila perlu jepit anak di antara paha terapis, tungkai terapis menjepit/merangkum kursi di belakang anak Beri instruksi Duduk, prompt secara fisik, beri imbalan Berdirikan anak dan ulangi instruksi Melatih kepatuhan Dibiasakan duduk (umumnya kurikulum dalam posisi duduk) Sudah mulai mengikuti perintah-sederhana (satu tahap)
19 KONTAK MATA Cara Pertama : Instruksi Lihat (benda-benda menarik setinggi mata terapis), segala benda yang ingin diberikan/diraih anak, makanan Mungkin perlu : mencolek/memegang dagu, menolehkan kepala Yakinkan : anak melihat ke mata terapis (bukan hanya ke benda), benda sedekat-dekatnya ke mata terapis, benda cukup jauh dari anak (1-2 meter) Mata anak dan terapis sama tinggi bila perlu terapis berlutut
20 Awal-awal : begitu memandan, segera benda diberikan (ke arah mata anak) * Setelah kontak mata positif onrequest (atas instruksi lihat ) * Tingkatkan kontak mata : perlambat pemberian, tahan benda, baru berikan * Cara Kedua : duduk di bangku berhadapan dan sama tinggi a. Fiksasi kepala + instruksi lihat * Anak memandang : lepas fiksasi * Anak belajar : hal yang tidak menyenangkan (fiksasi kepala) akan hilang bila anak memandang terapis * Mengandung kekerasan (aversif)
21 b. Fiksasi kepala + wajah terapis bergerak kesana kemari + instruksi lihat + imbalan audio-visual * Menghalangi pandangan anak : kontak mata terus menerus * Kekurangan : pencampuran hal yang tak menyenagkan dan imbalan c. Instruksi Lihat setiap 5-10 detik : anak memandang selama 1 detik, 2 detik setelah instruksi : beri imbalan Tak memandang 2 detik setelah instruksi : terapis memandang ke arah lain kurang lebih 5 menit Ulangi instruksi + pancingan dengan benda-benda seperti cara pertama
22 Cara Ketiga : * Mirip cara 2b, tapi tanpa fiksasi kepala : anak duduk/berdiri/berbaring, pandangan dihalangi wajah terapis ( untuk melakukan kontak mata) + instruksi lihat * Anak memalingkan wajah : wajah terapis mengikuti arah pandangan + imbalan audiovisual
23 INSTRUKSI Singkat Jelas Konsisten Hanya sekali : jangan mengulang-ulang kata dengan ucapan yang berbeda ( masukken, masukkin, masupin dll) Hemat kata, hemat gerakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar Suara netral (cukup keras, tegas, bukan membentak)
24 Instruksi Instruksi# Bisa Tidak Bisa Imbalan tidak Instruksi# Instruksi#3 + Bisa Imbalan Tidak Bisa tidak Prompt Imbalan
25 Singkat-Jelas- Konsisten Singkat : sedapat mungkin hanya 1 kata (kata kuncinya saja) misal : tiru, lihat, masukkan, buka, tutup *Jangan kalimat panjang berbunga-bunga : Anakku sayang sekarang kita mau belajar, coba nanti kamu menirukan saya ya. * Dengan singkat karena anak mengalami gangguan/perlambatan/hambatan (suara hilangm timbul)
26 Discrete Trial Training Paket per paket : ada awal, ada proses, ada akhir 1,2,3 + p + I Instruksi hanya diberikan oleh terapis prompter tidak Imbalan awalnya hanya diberikan oleh terapis saja
27 Singkat-Jelas- Konsisten Singkat : sedapat mungkin hanya 1 kata (kata kuncinya saja) misal : tiru, lihat, masukkan, buka, tutup *Jangan kalimat panjang berbunga-bunga : Anakku sayang sekarang kita mau belajar, coba nanti kamu menirukan saya ya. * Dengan singkat karena anak mengalami gangguan/perlambatan/hambatan (suara hilangm timbul)
28 Jelas Perintah sesuai apa yang ingin diajarkan : misal mengajarkan imitasi beda dengan mengikuti perintah sederhana (satu tahap) Imitasi : instruksi tiru + model Perintah sederhana : instruksi, tepuk tangan tanpa model Bila instruksi tepuk tangan + model (terapis bertepuk tangan) : jangan rancu atau tidak jelas 1 saat hanya 1 aktifitas
29 Konsisten Tahap awal : satu instruksi harus persis sama : misal : masukkan jangan masukkin atau yang lain Di luar kamar belajar : teknik tetap dilakukan untuk kesempatan insidental, sekali instruksi dilontarkan, harus dikerjakan
30 Prompt Bantuan/arahan/dorongan/bimbingan : agar anak berhasil melaksanakan respons yang benar Apa saja yang dipilih harus langsung berhasil : pada umumnya untuk mengajarkan hal-hal yang baru dengan prompt penuh misalnya : hand-on-hand Optional : tak selalu digunakan ( bila sudah bisa, tidak perlu prompt)
31 Jenis Prompt Lisan : Buka pintu Fisik : dengan meraih tangan anak, membuka pintu Gestural (gerak isyarat tubuh) : membuka pintu Posisi/letak : anak didekatkan ke pintu Model (contoh) : mencontohkan respons untuk ditiru Dimensional (ukuran) : pintunya berbeda dengan yang lain Visual : terapis melirik atau menatap ke pintu
32 Imbalan Pemberian imbalan akan meningkatkan perilaku (kekuatan dan kejadian berikutnya) Sangat individual : bukan yang kita rasa kualitasnya tetapi telihat perubahan pada anak (efeknya terlihat) Disesuaikan dengan umur perkembangan anak : Pengecapan (makanan,minuman), Taktil (sentuhan, rabaan, tepukan), Gerakan (goyangan, ayunan), Audiovisual/Sosial (pujian, senyuman, tawa, anggukan)
33 Menentukan Imbalan Menawarkan menu : dengan meletakkan benda-benda, perhatikan yang mana anak ambil, campur lagi dan ulangi Perhatikan benda/mainan yang dipilih anak saat bermain bebas (benda kecil, berbunyi, bergerak) Makanan/minuman kegemaran anak Coba (trial and error) : coba satu per satu ada penilaian/evaluasi, bisa berubah setiap waktu Bila imbalan mengganggu pelatihan, jangan digunakan : sukar diambil kembali.
34 Cara Memberi Imbalan Bervariasi Fungsional (melabel/menyebutkan nama) benda/mainan sebelum diberi, membuka kotak yang berisi makanan Dikaitkan dengan perilaku : diberikan segera Konsisten Tidak bermakna ganda : pujian bagus + nada suara senang + coklat, Ganda : hukuman bersama pernyataan simpatik : tidak tidak tidak tetapi mama tahu kamu sudah berusaha, manisnya kamu. Jelas untuk perilaku yang mana : jangan memberi imbalan di tengah-tengah percakapan
35 Selang-waktu uji-coba (intertrial Interval) Waktu antara imbalan s/d instruksi untuk uji coba berikutnya : anak perlu waktu untuk mengkonsumsi imbalan (menelan jus), 3-5 detik (hiperaktif/stimulasi diri lebih pendek) * Gunakan untuk : mencatat pada lembar penilaian, persiapan bahan untuk instruksi berikutnya.
36 Generalisasi Memperluas kemampuan/keterampilan yang telah dimiliki/dikuasai oleh anak Anak autistik biasanya tidak mampu menggeneralisasi (berespons terhadap perintah satu terapis, tidak terhadap terapis lain/orangtua, berespons terhadap hai tidak terhadap halo
37 Cara Generalisasi Variasikan : instruksi/perintah, orang (subyek/obyek), tempat Melatih dengan banyak contoh, misal : mengajar konsep warna dengan cara benda sama warna lain, benda lain dengan warna sama Pelajaran mengamati dan meniru
38 Maintenance (Pemeliharaan) Mempertahankan efek terapi agar tetap dikuasai sepanjang waktu Mulai dengan mengurangi sedikit demi sedikit frekuensi dan jenis imbalan (respons benar yang ke-3 dst), mengganti ke imbalan yang lebih alami (pujian pengganti makanan)
39 Maintenance (Pemeliharaan) Setelah suatu aktifitas sudah dikuasai (3x3A) mulai fase pemeliharaan Frekuensi uji coba latihan dikurangi Nilai sekali seminggu selama 3-6 minggu, masingmasing keterampilan dan kelompok 5 ( anak tetap menguasai keterampilan maka anak lulus sehingga pengumpulan data dihentikan), jika tidak konstan maka ulangi dari saat fase terakhir
40 Imbalan sesekali (intermittent) Melatih orang lain di lingkungan anak ( sepanjang jam/hari merupakan waktu belajar/latihan) Ajarkan perilaku yang akan diberi imbalan pada lingkungan alami anak, misal : mengajarkan minta lebih berguna dibandingkan harimau
41 Penilaian 80 % benar (8 out of 10) (Response : opportunity) x 100% Achieve (lulus) jika 9 kali berturut-turut atau 2-3 hari konsisten
Pengembangan Perilaku Adaptif Bagi Anak Autis. M. Sugiarmin
Pengembangan Perilaku Adaptif Bagi Anak Autis M. Sugiarmin PENDAHULUAN 1. Konsep Perilaku 2. Hambatan Perilaku a. Perilaku Berkelebihan (Eksesif) b. Perilaku Berkekurangan(Defisit) 3. Teknik-teknik Pengubahan
Lebih terperinciPedoman Identifikasi Anak Autis. Sukinah jurusan PLB FIP UNY
Pedoman Identifikasi Anak Autis Sukinah jurusan PLB FIP UNY Adanya gangguan dalam berkomunikasi verbal maupun non-verbal Terlambat bicara Tidak ada usaha untuk berkomunikasi Meracau dengan bahasa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perilaku anak berasal dari banyak pengaruh yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perilaku anak berasal dari banyak pengaruh yang berbeda-beda, diantaranya faktor genetik, biologis, psikis dan sosial. Pada setiap pertumbuhan dan
Lebih terperinciMENGAJARKAN BAHASA DAN KOMUNIKASI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
MENGAJARKAN BAHASA DAN KOMUNIKASI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Asuhan: H i d a y a t (Dosen PLB & Psikiologi FIP UPI) Satu kemampuan dari berbagai berbagai kemampuan lain yang sangat penting bagi anak
Lebih terperinciBab 2 Anak-anak yang tidak dapat mendengar dengan baik membutuhkan bantuan dini
Bab 2 Anak-anak yang tidak dapat mendengar dengan baik membutuhkan bantuan dini Di Dalam tahun-tahun pertama kehidupannya, semua anak, termasuk anakanak tunarungu atau yang tidak dapat mendengar dengan
Lebih terperinciLampiran I. Rancangan Terapi ABA. Dilaksanakan selama 4 minggu (1bulan) kurikulum metode Applied Behavior Analysis yang paling dasar.
Lampiran I Rancangan Terapi ABA A. Perilaku Sasaran Peningkatan bahasa pada anak autisme dengan pemberian terapi ABA B. Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan selama 4 minggu (1bulan) C. Prosedur yang diterapkan
Lebih terperinciMasalah Tingkah Laku Anak Berkebutuhan Khusus. Mohamad Sugiarmin
Masalah Tingkah Laku Anak Berkebutuhan Khusus Mohamad Sugiarmin Apakah tingkah laku itu? Secara umum sesuatu yang dikatakan atau dilakukan seseorang Contoh: Mata Asbun berwarna merah Asbun sering mengedipkan
Lebih terperinci2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROGRAM SON-RISE PADA KELUARGA DALAM MENGURANGI PERILAKU OFF-TASK PADA ANAK AUTIS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Autis bukan sesuatu hal yang baru lagi bagi dunia, pun di Indonesia, melainkan suatu permasalahan gangguan perkembangan yang mendalam di seluruh dunia termasuk
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. anak menilai bahwa perilaku tantrum adalah suatu perilaku yang masih
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Pada anak autis perilaku tantrum sering muncul sebagai problem penyerta kerena ketidakstabilan emosinya, banyak ahli perkembangan anak menilai bahwa perilaku tantrum adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, interaksi sosial dan aktivitas imajinasi. Gejalanya mulai nampak
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Autis adalah gangguan perkembangan yang kompleks menyangkut komunikasi, interaksi sosial dan aktivitas imajinasi. Gejalanya mulai nampak sebelum anak berusia 3 tahun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, seperti yang tercantum dalam Undang Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dapat dipastikan dalam kehidupan ini, bahwa setiap pasangan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dapat dipastikan dalam kehidupan ini, bahwa setiap pasangan yang telah menikah pastilah mendambakan hadirnya buah hati di tengah-tengah kehidupan mereka, yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tunggal (single case experimental design). Menurut Kazdin (dalam Latipun,
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain eksperimen kasus tunggal (single case experimental design). Menurut Kazdin (dalam Latipun, 2010: 85)
Lebih terperinciPENANGANAN LAYANAN PENDIDIKAN ANAK AUTISTIK. Mata Kuliah PENDIDIKAN ANAK AUTIS
PENANGANAN LAYANAN PENDIDIKAN ANAK AUTISTIK Mata Kuliah PENDIDIKAN ANAK AUTIS PROGRAM INTERVENSI DINI Discrete Trial Training (DTT) dari Lovaas (Metode Lovaas) ABA (Applied Behaviour Analysis) TEACCH (Treatment
Lebih terperinciPengembangan Interaksi dan Komunikasi
Tim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis Kurang dari 5% anak autis diduga akan mencapai kemadirian walaupun tetap akan terlihat karakteristik autisnya Menyediakan pandangan secara singkat
Lebih terperinciKonsep-konsep Modifikasi Perilaku. Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi
Konsep-konsep Modifikasi Perilaku Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi POKOK BAHASAN 1. Dasar Pemikiran 2. Definisi Modifikasi Perilaku 3. Perilaku 4. Pendekatan behavioristik 5. Prinsip dasar Modifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini dilatarbelakangi munculnya fenomena anak autis yang menempuh pendidikan di lembaga pendidikan umum selayaknya anak normal atau bahkan banyak dari
Lebih terperinciMODIFIKASI PERILAKU BAGI ANAK AUTIS *)
MODIFIKASI PERILAKU BAGI ANAK AUTIS *) Oleh Edi Purwanta Staf Pengajar PLB FIP UNY Hakikat pembelajaran tidak lain adalah upaya mengubah perilaku. Perilaku yang diharapkan merupakan tujuan utama dari proses
Lebih terperinciAUTISME MASA KANAK-KANAK Autis berasal dari kata auto, yg berarti sendiri. Istilah autisme diperkenalkan oleh Leo Kanner, 1943 Pandangan lama: autisme
AUTISME MASA KANAK-KANAK Autis berasal dari kata auto, yg berarti sendiri. Istilah autisme diperkenalkan oleh Leo Kanner, 1943 Pandangan lama: autisme mrpk kelainan seumur hidup. Fakta baru: autisme masa
Lebih terperinciDaftar Cek Perkembangan Bahasa (Instrumen Asesmen Bahasa Anak Tunagrahita) Diadaptasikan oleh Didi Tarsidi
Daftar Cek Perkembangan Bahasa (Instrumen Asesmen Bahasa Anak Tunagrahita) Diadaptasikan oleh Didi Tarsidi Daftar cek perkembangan bahasa di bawah ini diadaptasikan dari The Development Checklist, bagian
Lebih terperinciBAB II INFORMASI GANGGUAN AUTIS
BAB II INFORMASI GANGGUAN AUTIS 2.1 Definisi Informasi Informasi adalah ilmu pengetahuan yang didapatkan dari hasil belajar, pengalaman, atau instruksi. Namun informasi memiliki banyak arti bergantung
Lebih terperinciTim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis
PROGRAM PEMBELAJARAN BAGI ANAK AUTISTIK Tim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis MEMILIH PROGRAM PEMBELAJARAN Program Penilaian Kemampuan Memilih Program untuk memulai pembelajaran Saatnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (single case experimental design) yang merupakan sebuah desain
56 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen kasus tunggal (single case experimental design) yang merupakan sebuah desain penelitian untuk mengevaluasi
Lebih terperinciPEMBELAJARAN ANAK AUTIS. Sukinah,M.Pd Staf pengajar Jurusan Pendidikan luar Biasa FIP UNY
PEMBELAJARAN ANAK AUTIS Sukinah,M.Pd Staf pengajar Jurusan Pendidikan luar Biasa FIP UNY PENGERTIAN Istilah autisme berasal dari kata autos yang berarti sendiri, dan Isme yang berati aliran. Autisme berarti
Lebih terperinciBab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar
Bab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar Orang biasanya berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata atau isyarat. Tetapi anak-anak mulai berkomunikasi jauh sebelum mereka mempelajari kecakapan-kecakapan ini. Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kebijakan pemerintah di sektor pendidikan yang mendukung
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebijakan pemerintah di sektor pendidikan yang mendukung pendidikan sepanjang hayat adalah diakuinya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). PAUD adalah pendidikan
Lebih terperinciA. PENGERTIAN KOMUNIKASI
KOMUNIKASI PADA BAYI DAN BALITA A. PENGERTIAN KOMUNIKASI Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara
Lebih terperinciDETEKSI DAN INTERVENSI DINI. MUBA, 25 Juli 2009
DETEKSI DAN INTERVENSI DINI MUBA, 25 Juli 2009 INDIKATOR PERLUNYA INTERVENSI Hambatan sensori (tuli, kebutaan, gangguan sensibilitas, dll) Hambatan motorik (lumpuh, anggota tubuh tdk lengkap,dll) Hambatan
Lebih terperinciII. Deskripsi Kondisi Anak
I. Kondisi Anak 1. Apakah Anak Ibu/ Bapak termasuk mengalami kelainan : a. Tunanetra b. Tunarungu c. Tunagrahita d. Tunadaksa e. Tunalaras f. Tunaganda g. Kesulitan belajar h. Autisme i. Gangguan perhatian
Lebih terperinciBihavioral Interventian For Young Children With Autism. Mengajarkan Keterampilan Baru Untuk Anak Yang Mengalami Autis
Bihavioral Interventian For Young Children With Autism Mengajarkan Keterampilan Baru Untuk Anak Yang Mengalami Autis Metode ABA Analisis Perilaku Terapan ( ABA ) menekankan teknologi instruksional yang
Lebih terperinciSEKOLAH IDEAL. Oleh: Damar Kristianto
1 SEKOLAH IDEAL Oleh: Damar Kristianto Berbicara mengenai Sekolah Ideal, dalam sharing ini saya ingin membicarakan mengenai pandangan saya seperti apa sekolah umum (inklusi) dalam menyelenggarakan pendidikan
Lebih terperinciadapun tahap-tahap perkembangan anak sesuai dengan usianya sebagai berikut:
Aspek Aspek Perkembangan Anak Ditulis oleh : Sanjaya Yasin Perkembangan Anak.inilah yang menarik darianak karena anak berkebang tidak secara serentak, dalam artian anak berkembang secara bertahap sesuai
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Pembahasan : Tumbuh Kembang Anak dan Cara Deteksi Dini menggunakan KPSP Sasaran : Keluarga Bapak S Hari/Tanggal : Senin, 01 Agustus 2016 Tempat : Rumah Bapak S Waktu : Pukul
Lebih terperinciChecklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 0-1 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007
-1 Checklist Indikator PERKEMBANGANANAK Usia 0-1 tahun Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007 Diolah oleh: http://www.rumahinspirasi.com MORAL & NILAI AGAMA a. Dapat
Lebih terperinciMODUL 25 TYPE A UMUR 4 6 BULAN (3 BULAN 16 HARI 6 BULAN 15 HARI)
MODUL 25 TYPE A UMUR 4 6 BULAN (3 BULAN 16 HARI 6 BULAN 15 HARI) G25.1 NAMA ANAK: NO ART:[ ] [ ] G25.1B G25.2 G25.3 G25.4 G25.5 G25.6 Apakah [ANAK] lahir lebih Berapa minggu [ANAK] lahir lebih awal HITUNG
Lebih terperinciKATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Buku Deteksi dan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 0-36 bulan ini dikembangkan oleh peneliti untuk dijadikan pedoman bagi kader posyandu dalam rangka mengamati perkembangan
Lebih terperinciUPAYA MEMBANTU ANAK AUTIS Mohamad Sugiarmin
UPAYA MEMBANTU ANAK AUTIS Mohamad Sugiarmin Apa itu anak autis? Anak autis adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan, biasanya mulai muncul sebelum usia tiga tahun. Gangguan ini menyebabkan kesulitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan setiap manusia pasti diikuti dengan beberapa macam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan setiap manusia pasti diikuti dengan beberapa macam perkembangan, mulai dari perkembangan kognisi, emosi, maupun sosial. Secara umum, seorang individu
Lebih terperinciHesti Lestari Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unsrat RSUP Prof dr R.D. Kandou Manado
Hesti Lestari Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unsrat RSUP Prof dr R.D. Kandou Manado Genetik Nutrisi dengan kualitas dan kuantitas sesuai kebutuhan Lingkungan Tumbuh kembang Optimal 3 } perilaku makan adalah
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Hormat saya, Penyusun
KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi tugas akhir skripsi, maka penyusun bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul Sikap ibu anak autistik terhadap pelaksanaan intervensi perilaku dengan metoda ABA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan
13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan merupakan
Lebih terperinciTIME OUT : ALTERNATIF MODIVIKASI PERILAKU DALAM PENANGANAN ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER)
TIME OUT : ALTERNATIF MODIVIKASI PERILAKU DALAM PENANGANAN ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Pengukuran frekuensi kemampuan bahasa reseptif dan rekam kejadian pre test dan post test dilakukan di ruang kelas Sekolah Terpadu ABK
Lebih terperinciINTERVENSI DINI (EARLY INTERVENTION) ANAK MDVI (MULTIPLE DISABILITY VISUALY IMPAIRMENT) Sukinah
INTERVENSI DINI (EARLY INTERVENTION) ANAK MDVI (MULTIPLE DISABILITY VISUALY IMPAIRMENT) Sukinah Apa yang kita lakukan? BAGAIMANA CARANYA Melalui asesmen : PAVII (Parents and Visually Impairment Infants)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dan berbahasa adalah dua hal yang berbeda. Bahasa adalah alat verbal
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa dan berbahasa adalah dua hal yang berbeda. Bahasa adalah alat verbal yang digunakan untuk berkomunikasi, sementara berbahasa adalah proses penyampaian
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH
PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH Pendahuluan Pada hakikatnya, anak manusia, ketika dilahirkan telah dibekali dengan bermacam-macam potensi yakni kemungkinan-kemungkinan untuk berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap anak yang lahir merupakan sebuah karunia yang besar bagi orang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Setiap anak yang lahir merupakan sebuah karunia yang besar bagi orang tuanya. Kehadiran anak diharapkan dan ditunggu-tunggu oleh setiap pasangan yang terikat
Lebih terperinciMODEL SILABUS. Standar Kompetensi : 1. Memahami gambaran konsep tubuh dengan benar berikut lokasi, dan fungsi serta gerakannya.
MODEL SILABUS Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A) Mata Pelajaran : Orientasi dan Mobilitas Standar Kompetensi : 1. Memahami gambaran konsep tubuh dengan benar berikut lokasi,
Lebih terperinciPERKEMBANG ANAK NORMAL DALAM KELUARGA OLEH: NIA SUTISNA PLB FIP UPI
PERKEMBANG ANAK NORMAL DALAM KELUARGA OLEH: NIA SUTISNA PLB FIP UPI SISTEM PERTAHANAN HIDUP PADA MASA BAYI ITU HARUS DAPAT: 1. BERNAFAS 2. MENYUSUI 3. MENELAN 4. MENANGIS 5. SISTEM PEREDARAN DARAH 6. ADAPTASI
Lebih terperinciAPA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN?
APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN? ASPEK YANG DISUKAI ANAK YANG BISA KITA AJARKAN FISIK Sangat Aktif. Bisa jalan, lari, lompat 2 kaki, bertumpu, dan manjat. Bisa corat-coret, bekerja dengan 3-4
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI PADA ANAK AUTIS ADRIANA S. GINANJAR
MENINGKATKAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI PADA ANAK AUTIS ADRIANA S. GINANJAR Masalah Komunikasi Salah satu ciri utama pada gangguan autistik adalah hambatan yang besar dalam berkomunikasi dan berbicara Orangtua
Lebih terperinciMODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka dapat dibuat kesimpulan yaitu sebagai berikut : 1. Faktor faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih pre
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsang dari lingkungannya. Perilaku yang kita ketahui, baik pengalaman kita sendiri ataupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mendapatkan pendidikan yang layak di Indonesia telah tercantum dalam UUD
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mendapatkan pendidikan yang layak di Indonesia telah tercantum dalam UUD 1945, bab III pasal 3 ayat 1 yang berbunyi : Setiap warga Negara berhak mendapatkan
Lebih terperinciPusat Layanan Autisme Mansfield Australia
Pusat Layanan Autisme Mansfield Australia Merupakan kondisi kecemasan yg berlebihan, ketakutan, menarik diri sbg bentuk patologi psikologis Gelisah atau panik terjadi kapan saja dan dapat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum kita bisa melihat bahwa kemampuan berbicara. Ada anak yang perkembangan berbicaranya lebih cepat dan ada juga yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Secara umum kita bisa melihat bahwa kemampuan berbicara (communicative competence) seorang anak dengan anak yang lain berbeda-beda. Ada anak yang perkembangan
Lebih terperinciMEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina
MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini yang menjadi pondasi bagi pendidikan selanjutnya sudah seharusnya
Lebih terperinciKARAKTERISTIK TAHAPAN PERKEMBANGAN MASA BAYI (0 2 TAHUN)
KARAKTERISTIK TAHAPAN PERKEMBANGAN MASA BAYI (0 2 TAHUN) TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM: Setelah mengikuti perkuliahan, diharapkan mahasiswa dapat memahami karakteristik perkembangan aspek fisik, motorik, intelektual,
Lebih terperinciKehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui
Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui salah satu blog yang sudah lama ia ikuti. Blog yang
Lebih terperinciKOMPENSATORIS ANAK AUTIS
KOMPENSATORIS ANAK AUTIS Oleh: H i d a y a t Kemampuan Bantu Diri Pengertian ADL/Bantu Diri Isitilah-istilah self care, self help, & Activity Daily Living (ADL). Kemampuan yg dimiliki anak ATG/Autis Kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak. Autis pertama kali ditemukan oleh Kanner pada tahun
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Istilah autis sudah cukup populer di kalangan masyarakat, karena banyak media massa dan elektronik yang mencoba untuk mengupasnya secara mendalam. Autisme
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh Lina Widya Hanapy NIM
PENGGUNAAN METODE LOVAAS / APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS (ABA) DALAM PENATALAKSANAAN PERILAKU ANAK AUTIS KELAS DASAR DI SLB PENYELENGGARA PENDIDIKAN AUTIS DI YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu
Lebih terperinciPermasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY
Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY Pendahuluan Setiap anak memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda-beda. Proses utama perkembangan anak merupakan hal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian dan Lokasi Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian yaitu seorang anak autistik berusia tujuh tahun, lakilaki berinisial N. Subyek tersebut dipilih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Autis merupakan gangguan perkembangan yang menghambat berbagai aspek dalam kehidupan anak dengan gangguan autis. Anak autis rata-rata mengalami gangguan perkembangan
Lebih terperinciLETTER OF CONSENT. Dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini
LAMPIRAN LETTER OF CONSENT Dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Usia : Alamat : Menyatakan bersedia dengan sukarela untuk Membantu peneliti dalam menyusun penelitiannya yg berjudul
Lebih terperinciPERKEMBANGAN MASA BAYI
PERKEMBANGAN MASA BAYI Tahap Masa Bayi Neonatal (0 atau baru Lahir-2 minggu Bayi (2 minggu- 2 tahun) TUGAS PERKEMBANGAN MASA BAYI Belajar makan makanan padat Belajar berjalan Belajar bicara Belajar menguasai
Lebih terperinciStandar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan.
pelajaran 9 ulang tahun Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan. Kompetensi Dasar 1.1 Membedakan berbagai bunyi bahasa. 1.2. Melaksanakan sesuatu sesuai dengan
Lebih terperinciStrategi memodifikasi Perilaku Defisit. Oleh: Pujaningsih
Strategi memodifikasi Perilaku Defisit Oleh: Pujaningsih puja@uny.ac.id Strategi memodifikasi perilaku defisit: Pembentukan (shaping) Rangkaian (chaining) Pemberian contoh ( modeling) Pemberianpetunjuk
Lebih terperinciTahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia
Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia Rentang Perkembangan Manusia UMBY 1. Neonatus (lahir 28 hari) Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan. 2. Bayi (1
Lebih terperinciIsian Form 1 INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua)
Isian Form 1 INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua) Petunjuk : Isilah daftar berikut pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi anak yang sebenarnya. Jika ada yang kurang jelas, konsultasikan
Lebih terperinciTernyata Dimas Autis. Berawal dari Kontak Mata 1
Ternyata Dimas Autis Berawal dari Kontak Mata 1 Kenali Autisme Menghadapi kenyaataan Dimas autis, saya banyak belajar tentang autisme. Tak kenal maka tak sayang, demikian kata pepatah. Tak kenal maka ta
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Autisme berasal dari kata Yunani autos yang berarti self (diri). Kata. Menurut Handojo (2003: 42) Jenis-jenis Terapi Autisme:
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Autisme Autisme berasal dari kata Yunani autos yang berarti self (diri). Kata autisme ini digunakan didalam bidang psikiatri untuk menunjukkan gejala menarik diri (Mangunsong,
Lebih terperinciModul Pengajaran Terstruktur Dengan Metode TEACCH (Treatment and. Education of Autistic and Related Communication Handicapped Children).
Modul Pengajaran Terstruktur Dengan Metode TEACCH (Treatment and Education of Autistic and Related Communication Handicapped Children). Oleh: Dra. Ehan A. Tujuan Instruksional Khusus 1. Agar mahasiswa
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN ABK Ishartiwi, PLB-FIP- UNY
STRATEGI PEMBELAJARAN ABK Ishartiwi, PLB-FIP- UNY 1. Strategi dalam dunia militer=cara penggunaan seluruh kekuatan untuk memenangkan suatu peperanagn. Sebelum menetapkan strategi harus mempertimbangakan
Lebih terperinci5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN ini. Bab penutup ini terdiri dari kesimpulan, diskusi, dan saran dari penelitian 5.1 Kesimpulan Dari ketiga guru yang diwawancara dapat terlihat bahwa mereka menjalankan
Lebih terperinciSEKOLAH UNTUK ANAK AUTISTIK
SEKOLAH UNTUK ANAK AUTISTIK Oleh Augustina K. Priyanto, S.Psi. Konsultan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus dan Orang Tua Anak Autistik Berbagai pendapat berkembang mengenai ide sekolah reguler bagi anak
Lebih terperinciChapter I AUTISMA Autisma
Chapter I AUTISMA Autisma berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Penyandang autisma seakan-akan hidup di dunianya sendiri. Autisma merupakan gangguan perkembangan yang ditandai dengan adanya gangguan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan subjek tunggal ( Single Subject Research ) yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu rasa yang wajar dan natural (Setiawani, 2000).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rentang usia 3-6 tahun merupakan masa emas perkembangan anak, yang apabila pada masa tersebut anak diberi pendidikan dan pengasuhan yang tepat akan menjadi modal
Lebih terperinciMODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI. : Menjalin rapport dengan anak serta membuat peraturan-peraturan dengan
LAMPIRAN 1. Informed Consent 152 153 154 LAMPIRAN 2. Modul Psikoedukasi 155 MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI Sesi 1 Tema Tujuan : ice breaking : Menjalin rapport
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mahluk individu maupun mahluk sosial. Salah satu keterampilan yang harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak keterampilan yang harus dikuasai oleh anak baik sebagai mahluk individu maupun mahluk sosial. Salah satu keterampilan yang harus dikuasai anak adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pada anak bersifat terus menerus. Banyak hal baru diperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pada anak bersifat terus menerus. Banyak hal baru diperoleh selama perkembangan sejak dilahirkan dan sesuai keadaan dan tingkatan tahapan perkembangan.
Lebih terperinciII. FLOOR TIME: PERKEMBANGAN EMOSI. oleh: Fridiawati Sulungbudi, Psikolog Anak
1 II. FLOOR TIME: PERKEMBANGAN EMOSI oleh: Fridiawati Sulungbudi, Psikolog Anak PERKEMBANGAN EMOSI Uraian berikutnya mengenai enam tahapan perkembangan emosi yang harus dilalui seorang anak. Pengalaman
Lebih terperinciOleh: Guru Besar Universita Riau
Oleh: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Guru Besar Universita Riau Email: asyahza@yahoo.co.id; http://almasdi.unri.ac.id Tugas Guru Merencanakan Melaksanakan Keterampilan Mempersiapkan Perangkat Pembelajaran
Lebih terperinciMakalah ASPEK BAHASA pada anak usia 0-5 tahun. Oleh: Fitriani Y. Lubis, M.Psi, Psikolog Staf Pengajar Fakultas Psikologi UNPAD
Makalah ASPEK BAHASA pada anak usia 0-5 tahun Oleh: Fitriani Y. Lubis, M.Psi, Psikolog Staf Pengajar Fakultas Psikologi UNPAD Untuk dipresentasikan pada Kegiatan Parenting pada Sabtu, 6 Desember 2008 SALMAN
Lebih terperinciPENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN ARTIKULASI DAN OPTIMALISASI FUNGSI PENDENGARAN. Oleh : Dra. Tati Hernawati, M.Pd.
PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN ARTIKULASI DAN OPTIMALISASI FUNGSI PENDENGARAN Oleh : Dra. Tati Hernawati, M.Pd. ============================================================== Pendekatan dan Metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak berkebutuhan khusus (Heward dan Orlansky, 1992) adalah anak dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak berkebutuhan khusus (Heward dan Orlansky, 1992) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan adanya suatu metode yang akan
22 BAB III METODE PENELITIAN Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan adanya suatu metode yang akan digunakan. Adapun tujuannya adalah untuk memperoleh pemecahan masalah dari suatu masalah yang sedang
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK PENGABDIAN MASYARAKAT MAHASISWA PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATRA UTARA T.A. 2007/2008 P E R T UMB UH AN Pertumbuhan PERTAMBAHAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah bahwa aksi-aksi kekerasan baik individual maupun massal sudah
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu fenomena yang ada akhir-akhir ini yang sangat memprihatinkan adalah bahwa aksi-aksi kekerasan baik individual maupun massal sudah merupakan berita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan saraf tepi. Perkembangan dari susunan sistem saraf anak dimulai dari. berkebutuhan khusus termasuk autis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa tumbuh kembang anak merupakan masa yang penting, banyak faktor internal maupun external yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak, salah satunya adalah kematangan
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS
PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS Program Khusus : Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama Paket Keterampilan : Kekhususan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNARUNGU (SMPLB-B) DEPARTEMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. UNESCO pada tahun 2014 mencatat bahwa jumlah anak autis di dunia mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak-anak autis di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Data UNESCO pada tahun 2014 mencatat bahwa jumlah anak autis di dunia mencapai 35 juta jiwa
Lebih terperinciPOLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY
POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY 2016 085643378090 PENGERTIAN Komunikasi pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan. Proses tersebut melibatkan dua pihak
Lebih terperinci4 Prinsip Dasar untuk Komunikasi Produktif
4 Prinsip Dasar untuk Komunikasi Produktif Written by Yodhia Antariksa. Posted July 6, 2009 at 2:02 am Komunikasi saya kira merupakan salah satu bagian yang paling esensial dalam roda kehidupan profesional
Lebih terperinciBab 7 Memilih dan Belajar Bahasa
Bab 7 Memilih dan Belajar Bahasa Bila seorang anak merasa nyaman menggunakan ketrampilan berkomunikasi dasar yang diuraikan di Bab 4, dia siap untuk belajar suatu bahasa. Seorang anak yang tunarungu atau
Lebih terperinciAnak Autistik dan Anak Kesulitan Belajar. Mohamad Sugiarmin Pos Indonesia Bandung, Senin 27 April 2009
Anak Autistik dan Anak Kesulitan Belajar Mohamad Sugiarmin Pos Indonesia Bandung, Senin 27 April 2009 Pengantar Variasi potensi dan masalah yang terdapat pada ABK Pemahaman yang beragam tentang ABK Koordinasi
Lebih terperinciFiction. John! Waktunya untuk bangun!
Prologue Ada seorang anak kecil yang mengendap-endap memasuki sebuah kamar dimana di tengah ruangan terdapat sebuah piano besar. Dia perlahan-lahan menutup pintu dan melihat piano besar tersebut dengan
Lebih terperinci