BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. simpulan berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis. Pertama, auditor
|
|
- Susanti Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Simpulan dari penelitian ini secara umum menjelaskan bahwa pengalaman dan proses reviu memengaruhi pertimbangan auditor dalam menilai penyajian laporan keuangan pemerintah. Penelitian ini juga menghasilkan beberapa simpulan berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis. Pertama, auditor berpengalaman dapat membuat pertimbangan yang lebih cermat dibandingkan auditor kurang berpengalaman dalam menilai penyajian laporan keuangan pemerintah. Artinya, tingkat pengalaman auditor yang tinggi dan didukung dengan kompetensi yang memadai, maka auditor akan semakin cermat dalam membuat pertimbangan sebelum pengambilan keputusan. Kedua, auditor yang diberikan kesempatan melakukan proses reviu dapat memberikan pertimbangan yang lebih cermat dibandingkan dengan auditor yang tidak diberikan kesempatan melakukan proses reviu. Artinya, kegiatan proses reviu dapat meningkatkan kualitas pertimbangan auditor dalam menilai penyajian laporan keuangan pemerintah. Ketiga, perbedaan tingkat pengalaman yang dikombinasikan dengan perbedaan perlakuan proses reviu dapat memengaruhi kualitas pertimbangan auditor dalam menilai penyajian laporan keuangan pemerintah. Meskipun tidak terjadi interaksi yang signifikan antara pengalaman dengan proses reviu pada pertimbangan auditor. Pengujian interaksi pengalaman dan proses reviu pada pertimbangan auditor secara statistik menunjukkan tidak signifikan disebabkan oleh beberapa 51
2 52 faktor. Salah satunya, keselarasan level pengalaman dan kompetensi menjadi hal penting untuk peningkatan kualitas pertimbangan auditor. Indikasi penyebab lainnya dapat diidentifikasikan, antara lain: 1) Kecendrungan auditor berpengalaman berperilaku heuristic dibandingkan auditor kurang berpengalaman dalam menilai penyajian laporan keuangan pemerintah; 2) Kompetensi auditor yang kurang memadai terlihat dari ketidaksesuaian latarbelakang pendidikan formalnya; 3) Motivasi eksternal auditor yang kurang kuat seperti tunjangan beban kerja belum mampu memotivasi kinerja auditor, dan; 4) Kurangnya upaya pembelajaran yang berkesinambungan untuk peningkatan keterampilan teknis reviu bagi auditor, sehingga kompetensi dasar yang dipersyaratkan kurang memadai. 6.2 Saran dan Implikasi Penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan sehingga memengaruhi hasil penelitian. Pertama, penelitian ini hanya mampu menjelaskan variabilitas judgment oleh faktor pengalaman dan proses reviu sebesar 18,10% (Lampiran 9). Hal ini berarti sebesar 81,90% variabilitas judgment ditentukan oleh faktor lain, seperti: motivasi eksternal, kerja tim/kelompok, pendidikan formal dan pelatihan auditor. Kedua, kasus reviu laporan keuangan pemerintah lingkupnya sebatas SKPD dengan mengacu penyajian laporan keuangan sesuai dengan PP Nomor 24 Tahun Kasus yang disajikan masih sederhana, jelas berbeda tingkat
3 53 kerumitannya pada laporan keuangan pemerintah daerah. Kemudian mulai tahun 2015 penyajian laporan keuangan pemerintah harus berbasis akrual sesuai dengan ketentuan PP Nomor 71 Tahun Ketiga, lokus penelitian pada Inspektorat Daerah di Wilayah Provinsi Bali dengan tingkat pendidikan formal auditor yang beragam, kemungkinan juga memengaruhi hasil penelitian ini. Selain itu, beberapa auditor yang diangkat melalui proses inpassing (tanpa pendidikan dan pelatihan JFA) hanya berdasarkan kelulusan ujian sertifikasi JFA sehingga mengorbankan tingkat kualitas auditor. Kelemahan penelitian ini menyederhanakan klasifikasi auditor berpengalaman dan auditor kurang berpengalaman. Padahal penentuan klasifikasi pengalaman auditor ditentukan oleh banyak faktor yang mungkin belum dijelaskan dalam penelitian ini. Kenyataan di lapangan tidak ada suatu pelaksanaan kegiatan reviu tanpa membuat Kertas Kerja Reviu (KKR). Hal ini jelas akan melanggar standar pekerjaan reviu. Namun, perlakuan dengan reviu dan tanpa reviu dalam penelitian ini untuk mengetahui perilaku auditor dalam menggunakan kompetensinya. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi peneliti selanjutnya, pihak akademisi, dan pihak praktisi terutama para auditor intern pemerintah. Bagi peneliti selanjutnya, agar melakukan penyempurnaan penelitian dengan melihat beberapa keterbatasan dan kelemahan di atas. Misalnya, perlakuan proses reviu secara individu dan secara tim/kelompok, menambahakan variabel motivasi eksternal, lokus penelitian yang berbeda, instrumen penelitian dengan kasus
4 54 laporan keuangan berbasis akrual (PP Nomor 71 Tahun 2010), menambahkan indikator pengalaman auditor, dan sebagainya. Implikasi bagi para akademisi, penelitian ini memberikan tambahan bukti empiris pada akuntansi keperilakuan, terkait dengan teori JDM, konsep counterfactual reasoning, konsep heuristic, dan beberapa penelitian empiris sebelumnya. Faktor pengalaman dan proses reviu memengaruhi judgment auditor dalam pengambilan keputusan. Tingkat pengalaman auditor yang tinggi juga berdampak pada perilaku heuristic, tetapi dapat diatasi melalui proses reviu. Penelitian ini juga memperjelas konsep pembelajaran bagi individu, dengan terjadinya perubahan perilaku auditor berpengalaman dalam menilai penyajian laporan keuangan pemerintah. Bagi praktisi, terutama Inspektorat Daerah dan BPKP selaku Pembina APIP agar melakukan langkah-langkah perbaikan ke depan dalam menjalankan tugas pokoknya masing-masing. Bagi Inspektorat Daerah, tim kegiatan reviu Laporan Keuangan SKPD maupun LKPD harus dikombinasikan antara auditor berpengalaman dengan auditor kurang berpengalaman. Keuntungan dari tim reviu model ini dapat memberikan kinerja yang lebih baik dan mendorong terjadinya proses pembelajaran bagi auditor yang kurang berpengalaman. Peningkatan kompetensi auditor terus ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan (diklat), Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) dan praktik reviu LKPD secara berkala (desk review setiap triwulan sesuai amanah PP Nomor 8 Tahun 2006). Tingkat kesejahteraan auditor Inspektorat Daerah juga harus diperhatikan. Hal yang tidak kalah penting, seleksi/penerimaan calon auditor harus memperhatikan ketentuan
5 55 teknis JFA terutama dari sisi latarbelakang pendidikannya. Selanjutnya, bagi Perwakilan BPKP Provinsi Bali selaku Pembina APIP daerah di Wilayah Provinsi Bali wajib melakukan kegiatan-kegiatan pembinaan JFA yang strategis dan lebih intensif, seperti: penyelenggaraan diklat teknis reviu, diklat sertifikasi JFA, pendampingan teknis reviu, serta kegiatan lain yang terkait dengan tata kelola APIP daerah yang lebih baik.
BAB I PENDAHULUAN. keuangan negara/daerah yang modern, menuntut peran Aparat Pengawasan Intern
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi keuangan negara yang menerapkan konsep pengelolaan keuangan negara/daerah yang modern, menuntut peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) lebih efektif
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Hasil Pilot Test dan Strategi Pelaksanaan Eksperimen
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Pilot Test dan Strategi Pelaksanaan Eksperimen Sebelum eksperimen lapangan dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pilot test untuk mengetahui keandalan instrumen
Lebih terperinciPENGARUH PENGALAMAN DAN PROSES REVIU PADA PERTIMBANGAN AUDITOR DALAM MENILAI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
TESIS PENGARUH PENGALAMAN DAN PROSES REVIU PADA PERTIMBANGAN AUDITOR DALAM MENILAI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH (Studi Pada Inspektorat Daerah di Provinsi Bali) I WAYAN SIMPEN NIM 1391661051 PROGRAM
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental yang menguji secara
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental yang menguji secara statistik pengaruh pengalaman audit dan proses reviu sebagai variabel bebas
Lebih terperinciRENCANA AKSI KINERJA INSPEKTORAT KOTA MATARAM TAHUN ANGGARAN 2016
RENCANA AKSI KINERJA INSPEKTORAT KOTA MATARAM TAHUN ANGGARAN 2016 No IndikatorKinerja ANGGARAN APBD Sasaran Strategis Program/ Kegiatan Rencana Aksi Triwulanan Uraian Satuan Target Pagu (Rp) Rencana Aksi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Inspektorat Kota Padang mengenai reviu laporan keuangan untuk meningkatkan kualitas
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang dilakukan oleh penulis pada Inspektorat Kota Padang mengenai reviu laporan keuangan untuk meningkatkan kualitas Laporan Keuangan
Lebih terperinciBAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI
BAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan penelitian dan rekomendasi yang dapat diberikan untuk memecahkan permasalahan penelitian. Bab 5 terdiri atas konklusi, rekomendasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Auditor dalam Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Tahun 2008 disebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Audit merupakan suatu proses pengumpulan dan penilaian bukti-bukti secara kritis dan sistematis yang meliputi identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang pentingnya penelitian dilakukan. Bab ini meliputi
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang pentingnya penelitian dilakukan. Bab ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian dan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan tuntutan reformasi birokrasi, pemerintah berusaha mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui penerapan prinsip akuntabilitas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menemukan temuan yang memuat permasalahan, yang meliputi
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam Laporan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I tahun 2015, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan adanya potensi kehilangan keuangan Negara/Daerah Rp.33,46
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini adalah semakin menguatnya tuntutan masyarakat terhadap pelaksanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena yang dapat diamati dalam perkembangan sektor publik dewasa ini adalah semakin menguatnya tuntutan masyarakat terhadap pelaksanaan akuntabilitas publik
Lebih terperinciPohon Kinerja. Meningkatnya taat azas aparatur. pemerintah. Indikator :
Pohon Kinerja II TERWUJUDNYA TATA KELOLA PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BERWIBAWA DI KABUPATEN TANAH BUMBU INDIKATOR : 1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui pengawasan. 2. Mewujudkan aparatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good governance and clean government), maka penyelenggara pemerintahan wajib melaksanakan tugas dan
Lebih terperincierbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina
11 T erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), menegaskan BPKP bertugas melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Pertimbangan dan pengambilan keputusan (judgment and decision
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pertimbangan dan Pengambilan Keputusan Pertimbangan dan pengambilan keputusan (judgment and decision making) merupakan inti dari akuntansi keperilakuan dan menjadi isu penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini akan menguraikan mengenai hal-hal yang melatar
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini akan menguraikan mengenai hal-hal yang melatar belakangi penelitian. Dimana dalam bab ini akan dijelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA ESELON II INSPEKTORAT PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015
PERJANJIAN KINERJA ESELON II INSPEKTORAT PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Meningkatnya Kualitas Pengendalian Intern Pemerintah Provinsi Gorontalo 2 Meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap pasar global, tetapi juga merugikan negara serta dalam jangka panjang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berbagai diskusi ilmiah, korupsi diakui sebagai musuh bersama bagi masyarakat Indonesia, karena dampak nyata kegiatan korupsi bukan hanya menimbulkan high cost
Lebih terperinciMENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan
Lebih terperinciSetyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama
Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Irtama 2016 1 Irtama 2016 2 SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan internal adalah
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS. NOMOR 49 T/tfWN 9011, TENTANG
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 49 T/tfWN 9011, TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengawasan Intern Pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintahan. Melalui pengawasan intern dapat diketahui bahwa suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. isu yang strategis untuk dibahas. Salah satu topiknya adalah menyangkut Tindak
BAB 1 PENDAHULUAN Permasalahan kecurangan dalam pengelolaan keuangan negara merupakan isu yang strategis untuk dibahas. Salah satu topiknya adalah menyangkut Tindak Pidana Korupsi (TPK) dan penyimpangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui laporan keuangan pemerintah daerah yang digunakan sebagai dasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemerintah daerah mempunyai kewajiban mempublikasikan informasi melalui laporan keuangan pemerintah daerah yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.
KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT berkat rahmat Nya Laporan Kinerja Inspektorat Badan Standardisasi Nasional (BSN) Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan laporan ini dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) semakin lama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) semakin lama semakin strategis dan bergerak mengikuti kebutuhan zaman. APIP diharapkan menjadi agen perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. evaluasi kebijakan organisasi adalah Sumber Daya Manusia (SDM) di dalamnya.
1 BAB I PENDAHULUAN Penelitian dilakukan berangkat dari adanya suatu permasalahan. Masalah dapat muncul pada ruang (tempat) dan waktu tertentu. Pendahuluan akan membahas tentang latar belakang masalah,
Lebih terperinci2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb
No.1572, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Piagam Pengawasan Intern. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan paradigma administrasi publik dari public administration
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan paradigma administrasi publik dari public administration sampai pada new public service atau yang dikenal good governance menuntut pemerintah untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai implementasi kebijakan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai implementasi kebijakan peningkatan kapabilitas APIP pada Pemerintah daerah di wilayah DIY dapat disimpulkan hal-hal sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun 2008 diatur bahwa pengawasan intern pemerintah dilaksanakan oleh
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah yang kemudian dikerucutkan menjadi pertanyaan penelitian, dan tujuan penelitian. Dalam bab ini juga akan dijelaskan
Lebih terperinciDiklat Penjenjangann. Auditor Utama. Auditor Madya. Auditor Muda. Diklat Pembentukann. Auditor Ahli. Auditor
Diklat Penjenjangann Auditor Utama Auditor Madya Auditor Muda Diklat Pembentukann Auditor Ahli Auditor Terampil KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 INSPEKTORAT KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG Daftar Isi DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi i ii Bab I Pendahuluan o Dasar Pembentukan Oganisasi 1 o
Lebih terperinciTabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis
Ringkasan Eksekutif Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mengantar BPKP memasuki babak baru yang menegaskan peran BPKP sebagai Auditor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadinya krisis ekonomi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya good governance di Indonesia semakin meningkat. Tuntutan ini memang wajar, karena beberapa
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Fraud merupakan topik yang hangat dibicarakan di kalangan praktisi maupun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fraud merupakan topik yang hangat dibicarakan di kalangan praktisi maupun akademisi pada beberapa dekade ini. Penelitian terkait fraud telah banyak dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai wujud pertanggungjawaban daerah atas otonomi pengelolaan keuangan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan pemerintah harus dilaksanakan untuk mewujudkan tata kelola keuangan pemerintahan yang baik. Sebagai wujud pertanggungjawaban
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH I N S P E K T O R A T
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH I N S P E K T O R A T Alamat : Jalan Willem A.S. No. 4 (0536) 3221510, 3228300 Fax. 3222359 Palangka Raya 73112 DAFTAR KEGIATAN INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah yang kemudian dikerucutkan menjadi pertanyaan penelitian, dan tujuan penelitian. Selain itu juga akan dijelaskan
Lebih terperincijtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà
- 1 - jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. Melalui pengawasan
Lebih terperinciPROGRAM KERJA REVIU (PKR) KERTAS KERJA REVIU (KKR) CATATAN HASIL REVIU (CHR) IKHTISAR HASIL REVIU (IHR)
PROGRAM KERJA REVIU (PKR) KERTAS KERJA REVIU (KKR) CATATAN HASIL REVIU (CHR) IKHTISAR HASIL REVIU (IHR) ATAS REVIU LAPORAN KEUANGAN OLEH: GANA HADISURYA, SE, M.AK, QIA Auditor Madya Itjen Kemenristekdikti
Lebih terperinciPENGAWASAN TAHUN 2015
No PENGAWASAN TAHUN 2015 A. Menurunnya Temuan Pemeriksaan Kasus Berindikasi Tindak Pidana Korupsi Selama tahun 2015 telah terjadi penurunan kasus berindikasi tindak pidana korupsi yaitu dengan realisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk menjamin kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan kebijakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingginya kehidupan demokrasi, menuntut pemerintah sebagai perumus kebijakan berkewajiban untuk transparan dan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pemerintahan
Lebih terperinciSIMPULM, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN
82 BABV SIMPULM, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN A. SIMPULAN Dari pembahasan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa sampai saat ini pada umumnya Pemerintah Daerah belum mempunyai Sistem Pengendalian
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran : 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTPUT
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN
PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) 201168 PANDEGLANG 42212 PIAGAM AUDIT INTERN 1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam
Lebih terperinciBUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. good governance dan clean governance di Indonesia semakin meningkat. Melihat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya good governance dan clean governance di Indonesia semakin meningkat. Melihat masih banyaknya
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN
BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi, reformasi, dan tuntutan transparansi yang semakin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi, reformasi, dan tuntutan transparansi yang semakin meningkat, peran akuntansi semakin dibutuhkan, tidak hanya oleh pihak manajemen suatu entitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di jaman era globalisasi ini, para pelaku profesi harus menjalankan profesinya secara profesional. Para pelaku profesi harus bekerja secara profesional untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi di Indonesia didesain agar bisa menciptakan birokrasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Reformasi birokrasi di Indonesia didesain agar bisa menciptakan birokrasi pemerintahan yang profesional dan berkinerja tinggi. Instansi pemerintah dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan menjadi semakin ketat dan hanya mereka yang siap dan mempunyai bekal serta sikap profesionalisme yang memadai saja yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterpurukan karena buruknya pengelolaan keuangan (Ariyantini dkk,2014).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, terdapat tuntutan sektor publik khususnya pemerintah yaitu terlaksananya akuntabilitas pengelolaan keuangan sebagai bentuk terwujudnya praktik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemberantasan. Tidak hanya terjadi pada pemerintah pusat, fraud juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fraud merupakan permasalahan yang perlu untuk dikaji, dicari solusinya, dan dilakukan pemberantasan. Tidak hanya terjadi pada pemerintah pusat, fraud juga marak terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diketahui karena banyaknya pemberitaan-pemberitaan di media masa mengenai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja pemerintah saat ini menjadi sorotan masyarakat. Hal tersebut diketahui karena banyaknya pemberitaan-pemberitaan di media masa mengenai demonstran-demonstran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup, dan batasan
BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup, dan batasan penelitian, serta sistematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang bersih dan bebas KKN menghendaki adanya. mendukung terciptanya kepemerintahan yang baik (good governance),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir, permasalahan hukum terutama berkaitan dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dengan segala praktiknya seperti penyalahgunaan
Lebih terperinciINFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja
INFORMASI KINERJA Laporan Kinerja (Lkj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggarannya.
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN SERTIFIKASI AUDITOR APARAT PENGAWASAN INTERN
Lebih terperinciINSPEKTORAT MENJADI APIP YANG EFEKTIF
INSPEKTORAT MENJADI APIP YANG EFEKTIF DALAM PENINGKATAN KUALITAS KINERJA PEMERINTAH DIY PAPARAN INSPEKTUR DIY FORUM SKPD TAHUN 2018 PERAN APIP SEBAGAI AUDITOR INTERNAL PEMERINTAH Meningkatkan Akuntabilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengatasi masalah tersebut melalui berbagai cara, salah satunya dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindakan kecurangan di pemerintah Indonesia sudah mencapai tingkat yang memprihatinkan. Berbagai usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) diperoleh informasi bahwa opini BPK atas pemeriksaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. mengamanatkan bahwa setiap kepala daerah wajib menyampaikan laporan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa setiap kepala daerah wajib menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperinciDaftar Informasi Publik di BPKP Tahun 2010
No Ringkasan Isi Informasi (Perihal) Daftar Informasi Publik di BPKP Tahun 2010 Pejabat Yang Menguasai Informasi Penanggung Jawab Pembuatan Waktu Dan Tempat Pembuatan Format Informasi yang tersedia Jangka
Lebih terperinciBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif
Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
Lebih terperinciBAB 6 SIMPULAN DAN SARAN. dijelaskan keterbatasan dan implikasi dari hasil penelitian ini
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir ini disajikan kesimpulan dari hasil analisa data terhadap perumusan masalah yang diuraikan pada bab sebelumnya. Pada bab ini juga akan dijelaskan keterbatasan
Lebih terperinciRENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2017
Lampiran : KEPUTUSAN INSPEKTUR DAERAH KABUPATEN NGANJUK TENTANG RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA INSPEKTORAT KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2017 NOMOR : Tanggal : RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2017 SASARAN
Lebih terperinciPENILAIAN LAPORAN KEUANGAN SKPD
71 K - II PENILAIAN LAPORAN KEUANGAN SKPD Waktu: 90 menit Salah satu tugas pemeriksa/auditor pada Inspektorat Daerah adalah melakukan reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) maupun Laporan
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang
Lebih terperinciJurnal Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp
ISSN 2302-0164 7 Pages pp. 65-71 PENGARUH KEPUASAN KERJA, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENGALAMAN, DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR (JFA) TERHADAP PROFESIONALISME APARAT PENGAWASAN INTEREN PEMERINTAH
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 NOMOR : LAP - 04/PW17.1/2013 TANGGAL : 7 JANUARI 2013 Ringkasan
Lebih terperinciStandar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan
SA 0 Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 :0: AM STANDAR AUDIT 0 Pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan
Lebih terperinciLAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2014
LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A214 Halaman : 1 89 89.1 89.1.1 3665 BELANJA BELANJA BARANG BELANJA (Operasional) Operasional Non Opr Operasional MODAL SOSIAL BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBAB VII RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. penelitian ini, keterbatasan penelitian, dan rekomendasi.
BAB VII RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI Bab ini membahas tentang ringkasan penelitian mulai dari bab satu sampai dengan bab enam. Selain itu, pada bab ini juga akan dibahas tentang
Lebih terperinciBAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI. Kewajiban mengimplementasikan akuntansi akrual untuk
BAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI 1.1 Konklusi Kewajiban mengimplementasikan akuntansi akrual untuk pemerintah pusat dan pemerintah daerah paling lambat mulai tahun 2015 telah mengubah basis akuntansi pemerintah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membahas permasalahan yang diteliti, teori-teori tersebut antara lain teori
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan mengenai teori-teori yang digunakan sebagai dasar untuk membahas permasalahan yang diteliti, teori-teori tersebut antara lain teori keagenan, teori motivasi,
Lebih terperinciSTANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJA
LAMPIRAN III PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2014 TENTANG STANDAR AUDIT DAN REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGI APIP PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT STANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJA
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian statistik, diperoleh bahwa kompetensi memiliki nilai t-statistics sebesar 2,528 lebih besar dari 1,699, nilai p-value 0,006 lebih kecil dari 0,05,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.925, 2013 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengawasan Intern. Perwakilan Republik Indonesia. Pedoman. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 59 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016
LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Auditor harus mempunyai kemampuan. Kemampuan tersebut terangkum dalam:
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Auditor harus mempunyai kemampuan. Kemampuan tersebut terangkum dalam: pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), perilaku (straits), dan nilai kemanfaatan (Usefulness).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 pasal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keuangan negara perlu dikelola secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel, oleh sebab itu menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO
1 BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciKONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN
KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN 1. Peran APIP harus lebih diitingkatkan agar permasalahan terkait masih adanya Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya tuntutan masyarakat atas terwujudnya good governance di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya tuntutan masyarakat atas terwujudnya good governance di Indonesia berimplikasi pada akuntabilitas dan transparansi sistem pengelolaan keuangan
Lebih terperinciSistem Pengendalian Internal dan Pemeriksaan Pengelolaan Tanggungjawab Keuangan Negara. Oleh : Lutfi Harris, M.Ak., Ak. Satuan Pengawasan Internal
Sistem Pengendalian Internal dan Pemeriksaan Pengelolaan Tanggungjawab Keuangan Negara Oleh : Lutfi Harris, M.Ak., Ak. Satuan Pengawasan Internal Malang, 2 Oktober 2015 PP NOMOR 60 TAHUN 2008 Pasal 2 ayat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi sangat dipengaruhi, baik oleh lingkungan internal maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi sangat dipengaruhi, baik oleh lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Semakin besar suatu organisasi semakin kompleks pula bentuk, jenis,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai acuan dari penelitian ini dapat disebutkan salah satu hasil penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Penelitian Terdahulu Sebagai acuan dari penelitian ini dapat disebutkan salah satu hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu: Batubara (2008) melakukan penelitian tentang
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI AUDITOR
www.bpkp.go.id PENINGKATAN KOMPETENSI AUDITOR Shin Wan Auditor Madya Pusat Pembinaan JFA BPKP KEMANA APIP??? PERAN APIP AUDITOR PROFESIONAL DAN KOMPETEN MEMILIKI KOMPETENSI KEAHLIAN AUDITOR YANG TERSERTIFIKASI
Lebih terperinci