Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 3 Juli September 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 3 Juli September 2015"

Transkripsi

1 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI OPTIMALISASI PROGRAM BANK SAMPAH DENGAN BANTUAN TEKHNIS DAN MANAJEMEN USAHA PADA KSM ANEKA LIMBAH DAN KSM MAIDANUL ULA KOTA JAMBI Ade Octavia, Ida Masriani, Sry Rosita Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi ABSTRAK Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan bantuan manajemen usaha dan tekhnis kepada dua kelompok swadaya masyarakat (KSM) di Kota Jambi yang memiliki usaha pengolahan limbah, yaitu KSM Aneka Limbah dan KSM Maidanul Ula Kota Jambi. Pelaksanaan pengabdian berlangsung selama 4 bulan meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan finalisasi. Tahapan perencanaan yang meliputi pertemuan dengan mitra, identifikasi masalah, koordinasi dengan tenaga ahli/narasumber dan pengaturan jadwal untuk pelaksanaan pelatihan. Untuk tahap pelaksanaan kegiatan telah dilakukan pembuatan alat pengolahan sampah (komposter), pelatihan manajemen usaha, pengolahan sampah organik dan anorganik. Target luaran berupa produksi kompos dan peningkatan pemahaman KSM tentang teknis pengolahan sampah dan manajemen usaha tercapai. Diharapkan peran pemerintah dan perguruan tinggi dapat membantu mengatasi permasalahan masyarakat dan pembangunan. Kata Kunci : manajemen usaha, sampah organik, sampah anorganik PENDAHULUAN Sampah rumah tangga yang dihasilkan masyarakat selalu menjadi permasalahan dalam pembangunan khususnya di perkotaan. Sebanyak kubik sampah masuk ke TPA Talang Gulo dalam sehari yang berasal dari pemukiman penduduk, sekolah, pasar dan perkantoran. Talang Gulo sebagai pusat pembuangan terakhir sampah di Kota Jambi tidak mampu lagi menampung banyaknya jumlah sampah. Ini menjadi permasalahan penting yang harus dipikirkan oleh Pemerintah Daerah. Penyelesaian masalah ini difokuskan pada upaya bagaimana sampah yang ada dapat dikelola dengan baik, sehingga anggaran pemerintah daerah ditujukan untuk mengelola sampah khususnya di tempat pembuangan sampah terakhir. Pada tahun 2014 TPA akan direlokasi ke tempat lain dan tempat lama akan dijadikan kawasan hijau. Padahal pengurangan sampah sudah dapat dimulai dari masyarakat itu sendiri, yaitu dengan membudayakan membuang sampah pada tempatnya dan memisahkan sampah kering dan basah sehingga dapat di daur ulang. Program ini sudah disosialisasikan kepada masyarakat oleh dinas/instansi terkait. Namun belum terlihat perubahan yang signifikan dalam mengatasi permasalahan sampah. Program bank sampah diperkenalkan pada beberapa komunitas perkotaan dalam rangka untuk mengatasi masalah peningkatan jumlah sampah di Kota. Salah satu kelompok usaha yang menerapkan program ini adalah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Aneka Limbah. Usaha telah berjalan dari mulai tahun 2010, berlokasi di Kelurahan Murni Kecamatan Telanaipura Kota Jambi. Jumlah anggota kelompok saat ini adalah 10 orang yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga di sekitarnya. Melalui program pengabdian pada masyarakat yang bersumber dari dana BOPTN tahun 2013, telah berhasil memanfaatkan sampah kering menjadi produk yang berguna dan dapat dijual. Produk tersebut meliputi keranjang dari kertas koran, map dan dompet dari sisa kemasan minyak goreng, keranjang buah dari air minum kemasan, souvenir dari kemasan sabun pencuci pakaian dan lain-lain. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peningkatan pendapatan masyarakat khususnya anggota kelompok Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi 40

2 dan ibu-ibu/remaja putri yang berada di sekitar lokasi. Untuk pemanfaatan sampah basah/organik hasil limbah rumah tangga dilakukan dengan mengolah limbah tersebut menjadi pupuk tanaman (kompos). Saat ini KSM Aneka limbah memiliki satu alat pengolah sampah, secara tekhnis alat pengolah sampah tersebut tidak dapat lagi berfungsi dengan baik, sementara bahan baku sampah yang dikumpulkan oleh warga sekitar semakin meningkat. Seharusnya sampah tersebut dapat diolah menjadi kompos yang sangat bermanfaat bagi petani dan rumah tangga. Permasalahan lain, manajemen bank sampah yang dikelola kelompok ini belum tertata dengan baik. Berdasarkan pengamatan belum adanya pencatatan dan pendokumentasian terkait dengan jumlah sampah yang diterima, sistem pembayaran sampah yang diterima dan mekanismenya serta laporan keuangan kelompok. Pengelolaan bank sampah tersebut masih sangat sederhana padahal jika dikelola dengan manajemen yang baik maka bank sampah tidak hanya dapat mengatasi permasalahan sampah di Kota, namun juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan anggota kelompok tersebut. Selama ini kompos hasil olahan sampah hanya digunakan oleh masyarakat sekitar usaha dan belum dipasarkan lebih luas. Memberikan nilai tambah kepada produk salah satunya adalah mengupayakan bagaimana produk yang dihasilkan dapat laku terjual. Melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat ini kompos yang dihasilkan dari limbah rumah tangga diharapkan dapat dipasarkan lebih luas sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan anggota. Permasalahan sampah terutama limbah rumah tangga juga dirasakan oleh masyarakat Kelurahan Tahtul Yaman Kota Jambi. Di kelurahan ini tidak ditemui tempat pembuangan sampah yang representatif. Padahal selain pemukiman penduduk disana terdapat pula pondok pesantren yang memiliki santri sebanyak lebih kurang orang. Kondisi ini menimbulkan permasalahan limbah sampah akibat kegiatan masyarakat dan para santri. Tempat pembuangan sampah yang ada tidak mampu menampung banyaknya sampah dan mobil pengangkut sampah dari Dinas Kebersihan hanya mengambil sampah pada waktu-waktu tertentu saja. Akibatnya sampah menggunung dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Belum lagi masyarakat yang enggan membuang sampah ke TPS dan memilih membuangnya ke sungai. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena dapat menimbulkan pencemaran dan merusak kesehatan. Pada tahun 2012, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi memberikan bantuan kepada kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Maidanul Ula sebanyak 2 unit mesin pengolahan sampah untuk diolah menjadi kompos. Saat ini KSM Maidanul Ula memiliki anggota kelompok sebanyak 5 orang dengan cakupan layanan 5 Rt atau sebanyak 250 kk. Keberadaan mesin menjadi solusi untuk masalah sampah yang ada. Namun, kelemahan program-program pemerintah terletak pada keberlanjutan setelah bantuan diberikan. Tidak ada program lanjutan untuk memastikan bahwa bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam jangka panjang. Apabila dianalisis situasi saat ini dalam satu hari sampah yang dihasilkan masyarakat dapat mencapai 3 kubik, dimana melalui KSM sampah diolah dan menghasilkan kompos padat dan cair. Kompos yang dihasilkan kemudian dipergunakan untuk pertanian dan sebagian dijual kepada Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Jambi. Namun, hasil penjualan ini belum mampu meningkatkan pendapatan kelompok karena per kg hanya dihargai Rp ,-. Belum adanya kesadaran petani untuk menggunakan pupuk organik dalam pertaniannya menjadi salah satu kendala sulitnya pemasaran kompos. Sementara pemerintah yang menganjurkan penggunaan kompos sebagai pupuk juga belum memberikan kontribusi terhadap pemasaran kompos. Situasi ini menjadi faktor tidak optimalnya program sampah yang dikekola masyarakat. Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi 41

3 Permasalahan mitra pada aspek tekhnis adalah tidak optimalnya pemanfaatan sampah karena kurangnya mesin pengolah sampah padat dan cair sementara bahan baku berupa sampah sangat berlimpah baik sampah organik maupun unorganik. Berdasarkan pertemuan dengan ketua dan anggota KSM diuraikan solusi mengatasi masalah dengan memberikan alat pengolah sampah (komposter) pada tiap Rt yang ada di sekitar usaha. Tanggung jawab pengelolaannya diberikan kepada kelompok tani wanita dan KSM akan menampung kompos yang sudah dihasilkan untuk dikemas dan dipasarkan lebih lanjut. Permasalahan pada aspek manajemen usaha adalah keahlian sumber daya manusia yang masih rendah, kekurangpahaman mitra terhadap penyusunan keuangan usaha dan strategi dalam pengemasan dan pemasaran produk. Pemberdayaan masyarakat perlu memperhatikan beberapa tantangan antara lain menciptakan iklim usaha yang kondusif dan menyediakan bantuan tekhnis (pelatihan, penelitian) serta pendampingan dan manajemen (Sulaeman, 2004). Kebijakan yang tepat untuk peningkatan partisipasi masyarakat adalah perencanaan partisipatif yang benar-benar melibatkan masyarakat dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan kegiatan (Yulianti, 2012). Penguatan program pengentasan kemiskinan seharusnya terletak pada upaya nyata untuk pemberdayaan masyarakat berbasiskan sumber daya (Resource Based View - RBV), sehingga ada kekuatan dari diri masyarakat sendiri untuk keluar dari garis kemiskinan. Pada akhirnya akan menghilangkan ketergantungan masyarakat miskin terhadap program hibah dari pemerintah. Perlu sinergisitas antara program-program pemberdayaan usaha mikro di lembaga pemerintah maupun non pemerintah ( Hadiyati, 2008;Imamah,2008). Lebih lanjut banyaknya pola-pola bantuan tekhnik yang kurang efektif, antara lain karena penerapan pola umum secara top-down kurang mempertimbangkan aspek kelayakannya menurut kondisi spesifik obyek binaan di lapangan, serta kurang konsistennya dukungan sumberdaya dan lemahnya manajemen (Octavia dkk, 2012). Berdasarkan uraian tersebut maka memperdayakan masyarakat penting dilakukan untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan sejahtera sehingga menjadi bukti nyata keberhasilan programprogram pemerintah. Permasalahan Mitra Berdasarkan pendekatan awal dengan mitra maka dapat disusun prioritas permasalahan mitra yang dirumuskan secara bersama yaitu: 1. Prioritas permasalahan mitra Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Aneka Limbah adalah bantuan tekhnis berupa alat pengolah sampah (komposter), kurangnya pemahaman mitra tentang penyusunan laporan keuangan dan saluran pemasaran untuk kompos padat dan cair sehingga memerlukan bantuan dari aspek manajemen usaha. 2. Prioritas permasalahan Mitra Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Maidanul Ula adalah bantuan tekhnis berupa alat pengolah sampah (komposter), pelatihan untuk pengurus dan anggota kelompok tentang produksi, penyusunan laporan keuangan, penyusunan rencana bisnis, proses pengajuan pinjaman ke bank untuk permodalan dan pemasaran hasil produksi berupa kompos padat dan cair. METODE PELAKSANAAN Khalayak Sasaran Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kompos padat dan cair sehingga dapat diterima oleh pasar. lebih lanjut, tujuan kegiatan ini juga untuk meningkatkan kemampuan manajemen usaha mitra untuk produksi, pembuatan laporan keuangan, pembuatan rencana bisnis dan strategi pemasaran produk untuk memperluas akses pasar. Berkaitan dengan hal tersebut maka khalayak sasaran kegiatan ini adalah ketua dan anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi 42

4 Aneka Limbah dan KSM Maidanul Ula di Kota Jambi. Adapun jumlah anggota kelompok KSM Aneka Limbah sebanyak 15 (lima belas) orang dan anggota KSM Maidanul Ula sebanyak 5 (lima) orang. Kemudian ditambah lagi dengan perwakilan dari kelompok masyarakat, tim penggerak PKK Desa dan kelurahan, ibuibu rumah tangga dan para santri sehingga jumlah peserta sebanyak 50 orang. Metode Kegiatan Berkaitan upaya untuk menerapkan ilmu dan pengetahuan terutama di bidang ilmu manajemen, maka solusi yang ditawarkan dikemas dalam model pelatihan dan pendampingan Usaha dengan metode: 1. Pemberian bantuan alat pengolah sampah (komposter) kepada mitra dan mendatangkan tenaga ahli di bidang pengolahan sampah dan kompos untuk meningkatkan kemampuan menghasilkan kompos yang berkualitas, dengan pengemasan yang baik dan dapat diterima di pasar. 2. Pelatihan praktek manajemen usaha dan strategi pemasaran untuk meningkatkan kemampuan manajemen usaha dan kemampuan menghasilkan produk yang disukai dan diterima pasar. 3. Pelatihan penyusunan laporan keuangan dan rencana bisnis ( business plan) untuk meningkatkan kemampuan mitra mendapatkan tambahan permodalan dari perbankan. 4. Menghubungkan mitra dengan petani dan pengecer untuk menjalin kerjasama di dalam pemasaran produk mitra dan memperkuat networking. Langkah-langkah kegiatan Kegiatan PPM ini dilakukan dengan melalui beberapa langkah meliputi: a) Persiapan: koordinasi dengan mitra, penentuan waktu pelaksanaan, menjalin kerjasama dengan produsen alat pengolah sampah, penentuan tenaga ahli, komunikasi dan koordinasi dengan tenaga ahli, persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pelatihan, publikasi/undangan kepada tenaga ahli dan administrasi. b) Pelaksanaan : pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan dengan melibatkan tenaga ahli dan mitra. Adapun pelatihan yang diberikan kepada mitra adalah tentang produksi kompos yang berbahan baku limbah organik dan unorganik. Selanjutnya mitra diberikan pula pelatihan yang terkait dengan manajemen usaha yaitu penentuan harga jual produk, penyusunan laporan keuangan/ pembukuan sederhana dan penyusunan rencana bisnis. c) Evaluasi dan tindak lanjut: evaluasi terhadap peningkatan kemampuan mitra sebelum dan sesudah pelatihan, mengikutsertakan mitra dalam kegiatan pameran dan pemeliharaan jaringan (networking) dengan mitra. Partisipasi Mitra Permasalahan yang dikemukakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah hasil pembicaraan bersama dengan ketua dan anggota kelompok, dimana selama ini memang menjadi kendala utama untuk mengembangkan usaha. Bahan baku berupa sampah yang diperlukan untuk proses produksi sangat banyak dan mudah untuk didapatkan. Potensi ini menjadi salah satu kekuatan dalam keberhasilan usaha. Tingkat partisipasi mitra dalam pelaksanaan kegiatan ini sangat tinggi, hal ini terlihat dari antusiasnya mitra mengajak masyarakat di sekitar usaha untuk bersama-sama mengolah sampah dengan melibatkan pula kelompok wanita tani sebagai penggerak kegiatan. Partisipasi mitra juga terlihat dengan memberikan persetujuan pada surat pernyataan kesediaan untuk menjadi mitra dalam kegiatan PPM ini. Jenis Luaran Melalui program bank sampah pemerintah berharap permasalahan sampah di perkotaan dapat diatasi dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Inilah esensi sebuah pemberdayaan masyarakat. Melalui kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini maka ada 2 (dua) luaran yang diharapkan dapat tercapai, yaitu: Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi 43

5 1. Produk kompos padat dan cair yang siap untuk dipasarkan. Kompos ini akan dipasarkan kepada kelompok tani, toko pupuk, PKK, Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Jambi serta instansi/konsumen lainnya. 2. Meningkatnya kemampuan manajemen usaha kelompok, khususnya penyusunan laporan keuangan, pembuatan rencana bisnis, mendapatkan akses modal dari Perbankan dan mampu menerapkan kemampuan tersebut untuk meningkatkan kinerja usaha dalam jangka panjang. HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat Kegiatan persiapan meliputi koordinasi dengan pihak-pihak terkait, persiapan bahan, persiapan waktu pelaksanaan dan tenaga ahli/narasumber untuk pelatihan. Adapun kegiatan persiapan dapat dirinci sebagai berikut a. Koordinasi Tim PPM. Kegiatan rapat koordinasi tim dilakukan pada tanggal 19 September Rapat dihadiri oleh seluruh anggota tim dan pihak KSM. Rapat ini bertujuan untuk menyepakati tentang waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan serta hal-hal lain. Selanjutnya pada kegiatan ini dilakukan pembagian tugas untuk masing-masing anggota tim. b. Koordinasi dengan anggota KSM dan kelompok masyarakat. Tim mengunjungi mitra untuk memberikan informasi tentang waktu dan tempat pelaksanaan serta narasumber yang akan digunakan untuk pelatihan manajemen usaha dan pengolahan sampah organik dan anorganik. c. Koordinasi kepada dinas dan instansi terkait dan ketua RT setempat. Koordinasi diikuti dengan penyampaian surat resmi kepada Walikota Jambi, Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Jambi, Camat Pelayangan Kota Jambi dan Lurah Tahtul Yaman Kota Jambi. Adapun surat resmi terlampir. d. Koordinasi dengan narasumber. Untuk kegiatan ini digunakan tiga orang narasumber yaitu Drs.H.Jamal,MM (dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi) untuk memberikan materi tentang manajemen usaha. Selanjutnya anggota dari Asosiasi Pengolahan Sampah 3 R Provinsi Jambi yaitu Hanifudin dan Dini. Kepada masing-masing narasumber diberikan surat permintaan resmi untuk menjadi narasumber dari Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jambi e. Persiapan bahan. Persiapan bahanbahan terdiri atas kegiatan untuk mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan. Bahan-bahan meliputi seminar kit yang diperlukan untuk mencatat uraian dari narasumber serta bahan pemaparan yang disampaikan oleh narasumber. f. Persiapan alat. Dalam rangka mencapai target dan luaran yang diinginkan dalam kegiatan ini, maka mitra diberikan bantuan sebanyak 15 unit komposter. Komposter adalah alat pengolahan sampah organik untuk dijadikan pupuk bagi tanaman yang dikelola oleh masing-masing mitra. Pembuatan komposter dilakukan oleh kelompok masyarakat yang tergabung dalam KSM Maidanul Ula. Tekhnologi komposter yang digunakan ini murni merupakan hasil pemikiran masyarakat untuk dipergunakan pula oleh masyarakat. Ide semula adalah membeli peralatan dari produsen komposter yang akan diberikan kepada masyarakat. Berdasarkan dari diskusi bersama antara masyarakat dan KSM didapatkan ide untuk membuat komposter sendiri dengan bahan-bahan yang tersedia di pasaran. Hal ini menjadi satu pembuktian bahwa memberdayakan masyarakat akan berhasil jika masalah yang dihadapi masyarakat mampu diselesaikan oleh masyarakat itu sendiri. Perguruan Tinggi sebagai mitra berkewajiban untuk mendorong munculnya ide-ide kreatif yang berasal dari masyarakat. Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi 44

6 g. Persiapan administrasi, meliputi pembuatan ijin pelaksanaan kegiatan kepada Walikota Jambi, surat permohonan pembuka acara kepada Kadis Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Jambi, Surat ijin pelaksanaan kegiatan kepada Camat Pelayangan Kota Jambi daftar isian kegiatan, surat tugas, daftar hadir peserta, surat permintaan kepada tenaga ahli/narasumber, pembuatan spanduk, daftar hadir tim PPM dan daftar hadir mitra/peserta. Pelaksanaan kegiatan pengabdian a. Pembuatan Komposter Kegiatan dilaksanakan dari tanggal 2 19 September 2014 bertempat di rumah Ketua KSM Maidanul Ula di Kelurahan Tahtul Yaman Kota Jambi. Bahan-bahan pembuatan komposter terdiri dari bak sampah tertutup, penyaring dan kran untuk menyalurkan pupuk cair. Dalam hal ini dihasilkan 15 (lima belas) unit komposter yang akan diberikan kepada KSM Maidanul Ula dan KSM Aneka Limbah Kota Jambi. b. Pelatihan Manajemen Usaha dan Bantuan Tekhnis Tempat pelaksanaan pelatihan adalah TPST 3R KSM Maidanul Ula kelurahan Tahtul Yaman Kota Jambi. Pelatihan berlangsung selama dua hari yaitu tabggal September Acara dibuka oleh Lurah Tahtul Yaman Kota Jambi dan dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Jambi, Camat Pelayangan Kota Jambi, Ketua RT di Kelurahan Tahtul Yaman Kota Jambi, Tim penggerak PKK Kelurahan Tahtul Yaman, KSM Cempaka Putih, KSM Aneka Limbah, KSM Mendalo Darat, para santri pndok pesantren Sa adatudaren Kota Jambi, anggota asosiasi pengolahan sampah 3R Provinsi Jambi dan kelompok masyarakat lainnya. Peserta berjumlah 50 orang. Kegiatan pelatihan diawali dengan pembukaan oleh Lurah Tahtul Yaman Kota Jambi dan dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis komposter/alat pengolah sampah kepada ketua KSM Maidanul Ula dan KSM Aneka Limbah Kota Jambi. Selanjutnya pemberian materi tentang manajemen usaha meningkatkan manajemen usaha mitra, dalam hal ini materi diberikan oleh Drs.H.Jamal.SE,MM, dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi. Materi meliputi fungsi-fungsi manajemen yaitu planing, organizing, actuating dan contrroling. Materi kedua diberikan oleh Hanifudin dari Asosiasi Pengolahan Sampah 3 R Provinsi Jambi. Materi meliputi tentang permasalahan sampah, peran pemerintah dalam pengolahan sampah dan tekhnis pengolahan organik sehingga dapat dipergunakan sebagai pupuk padat dan pupuk cair. Materi ketiga diberikan oleh Dini dari Asosiasi Pengolahan Sampah 3 R Provinsi Jambi. Asosiasi Pengolahan Sampah 3 R Provinsi Jambi. Materi meliputi pemanfaatan sampah organik untuk dijadikan bahan-bahan yang bermanfaat dan memiliki nilai tambah. Pada kesempatan ini juga dipraktekkan cara membuat barang-barang yang bermanfaat yang bersumber dari botol bekas, pasta gigi bekas, koran bekas, bungkus rokok bekas dan lain sebagainya. Pengolahan Sampah organik dan anorganik Komposter yang diberikan kepada masyarakat yang dikoordinasikan oleh KSM selanjutnya akan dipergunakan untuk memproduksi kompos padat dan cair. Melalui kegiatan PPM ini KSM mendapatkan bantuan alat yang akan dipergunakan untuk meningkatkan produksi kompos padat dan cair. Kendala yang dihadapi selama ini yaitu keterbatasan peralatan komposter dapat diatasi. Kompos padat dan cair yang dihasilkan telah dipergunakan untuk menyuburkan tanaman. Khalayak Sasaran Khalayak sasaran adalah anggota KSM Maidanul Ula, KSM Aneka Limbah, Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi 45

7 KSM Cempaka Putih, KSM Muaro Jambi, Asosiasi Pengolahan Sampah 3 R Provinsi Jambi. ibu-ibu rumah tangga yang ada di sekitar lokasi usaha, Tim Penggerak PKK Desa dan Kelurahan, para santri Pondok Pesantren yang berada di sekitar usaha dan kelompok masyarakat lainnya. Jumlah peserta adalah 50 (lima puluh) orang. Adapun daftar hadir terlampir. Hasil Kegiatan A. Bantuan Komposter Melalui kegiatan PPM yang didanai BOPTN 2014 ini telah diberikan bantuan alat pengolahan sampah atau komposter sebanyak 15 (lima belas) unit kepada dua KSM di Kota Jambi. Dengan bantuan komposter ini terjadi perubahan dalam kegiatan KSM dimana mereka mampu melakukan pengolahan sampah lebih optimal lagi. Selama ini sampah yang dikumpulkan dari masyarakat sekitar dan dari pondok pesantren terkendala dalam pengelolaanya dikarenakan keterbatasan alat pengolah sampah. Melalui kegiatan BOPTN ini maka kendala tersebut dapat diatasi. Selain itu kompos yang dihasilkan dalam pengolahan sampat tersebut telah dapat dipergunakan sebagai pupuk organik untuk tanaman yang dihasilkan oleh KSM dan petani yang berada di lokasi tersebut. Dengan demikian produksi tanaman dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia. Berdasarkan pengawasan yang dilakukan alat pengolahan sampah yang diberikan baru mampu memenuhi kebutuhan KSM dan petani di sekitar usaha. Kondisi ini menjadi salah satu hambatan untuk memasarkan pupuk kepada konsumen lain. Dengan demikian target dan luaran berupa pupuk kompos padat dan cair telah tercapai, namun untuk memasarkannya kepada pihak lain sehingga memberikan nilai tambah belum bisa dilaksanakan. Hal ini dikarenakan pupuk padat yang dihasilkan belum banyak sehingga hanya bisa digunakan untuk keperluan kelompok tani disekitar KSM saja, untuk mendistribusikannya kepada pihak lain masih menjadi kendala. B. Hasil Pelatihan Selama mengikuti pelatihan terlihat antusiasime peserta sangat tinggi, hal ini terlihat dari pertanyaan yang diajukan dan kehadiran peserta sampai acara berakhir. Khusunya bagi remaja dan ibu rumah tangga sangat mengharapkan ada kegiatan lanjutan berupa pelatihan khusus untuk membuat barang-barang yang bermanfaat yang bahan bakunya berasal dari limbah anorganik. Selama ini belum ada kegiatan dan ketrampilan yang dimaksud. Untuk itu telah disusun agenda kegiatan selanjutnya berupa pelatihan pengolahan barang bekas menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Namun untuk praktek penyusunan laporan keuangan sederhana belum bisa dilakukan mengingat peserta yang hadir sebagian besar belum memiliki usaha produktif. Selain itu latar belakang peserta yang beragam menjadi salah satu kendala untuk memberikan pemahaman tentang penyusunan laporan keuangan. Dalam penyampaian materi target yang tercapai adalah meningkatkan pemahaman peserta tentang pengelolaan usaha sehingga ini menjadi tantangan bagi tim untuk melaksanakan kegiatan lanjutan berupa pelatihan penyusunan laporan keuangan sederhana bagi anggota KSM. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Mitra mampu meningkatkan produksi kompos padat dan cair sehingga memberikan nilai tambah bagi masyarakat khususnya anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). 2. Mitra mampu menerapkan manajemen usaha terutama untuk menyusun laporan keuangan dan pembuatan pembukuan sederhana. 3. Mitra dapat memanfaatkan kompos bagi usaha pertanian di sekitar usaha serta memperluas jaringan usaha. 4. Masyarakat dapat berperilaku bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan dan terbiasa untuk memanfaatkan sampah menjadi barang lain yang bermanfaat. Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi 46

8 Saran 1. Perlu keterlibatan dinas terkait lebih lanjut untuk memabantu masyarakat dalam mendapatkan alat pengolah sampah lebih banyak lagi, terutama untuk menampung sampah-sampah rumah tanggah. 2. Perlu kegiatan lebih lanjut untuk mendorong industri kreatif yang berbasiskan sampah terutama sampah anorganik, sehingga tidak saja menumbuhkan kreativitas masyarakat sekitar namun dapat memberikan tambahan penghasilan dalam rangka pemberdayaan masyarakat. 3. Program pengelolaan sampah yang sistematis dan terarah dengan melibatkan amsyarakat sangat diperlukan, sehingga pemerintah daerah dan perguruan tinggi diharapkan dapat berperan aktif dalam merumuskan dan menjalankan program-program tersebut. DAFTAR PUSTAKA Ernani, Hadiyati, Kajian Tentang Bantuan BUMN dan Kredit Perbankan yang Mempengaruhi Kewirausaah pada Industri Kecil Mebel Kayu di Jawa Timur, Jurnal Akuntansi - Bisnis dan Manajemen, vol. 15 nomor. 3, STIE Malang Kucecwara, Malang,Jawa Timur. Imamah, Nurul, Pengaruh Lingkungan Eksternal dan Internal Terhadap Keberhasilan Industri Kecil Tas dan Koper di Desa Kedensari Tanggulangin Sidoarjo,Jurnal Akuntansi bisnis dan manajemen,vol.15 nomor 3. Octavia, Ade. Haryadi, Sri Rahayu dan Yulmardi, Evaluasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Penerima Bantuan Pemerintah dan Strategi Peningkatan Daya Saing Usaha bersangkutan dalam rangka Mendorong Perekonomian Provinsi Jambi, Laporan Penelitian. Sulaeman, Suhendar, Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Dalam Menghadapi Pasar Regional dan Global,Infokop nomor 25 tahun XX. Yulianti, Yoni, Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Solok, Universitas Andalas Padang. Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi 47

9 Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi 48

10 Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi 49

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN BAGI IBU RUMAH TANGGA, REMAJA PUTRI DAN KELOMPOK USAHA BERSAMA MUTIARA KOTA JAMBI

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN BAGI IBU RUMAH TANGGA, REMAJA PUTRI DAN KELOMPOK USAHA BERSAMA MUTIARA KOTA JAMBI PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN BAGI IBU RUMAH TANGGA, REMAJA PUTRI DAN KELOMPOK USAHA BERSAMA MUTIARA KOTA JAMBI Ade Octavia, Erida, Sumarni, dan Iskandar Sam Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER Anitarakhmi Handaratri, Yuyun Yuniati Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma Chung Email: anita.hand@gmail.com, yuyun.yuniati@machung.ac.id

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN PEMBUATAN RUMAH PUPUK KOMPOS DI KAMPUNG BELAKANG KAMAL JAKARTA BARAT

PENDAMPINGAN PEMBUATAN RUMAH PUPUK KOMPOS DI KAMPUNG BELAKANG KAMAL JAKARTA BARAT PENDAMPINGAN PEMBUATAN RUMAH PUPUK KOMPOS DI KAMPUNG BELAKANG KAMAL JAKARTA BARAT 1 Anggraeni Dyah S., 2 Putri Suryandari, 3 Sri Kurniasih Program Studi Arsitektur Universitas Budi Luhur anggraeni.dyah@budiluhur.ac.id

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA 5.1 Latar Belakang Program Setiap rumah tangga adalah produsen sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Cara yang paling efektif untuk mengatasi

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN MEMBUAT DAN MEMANFAATKAN LIMBAH ORGANIK

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN MEMBUAT DAN MEMANFAATKAN LIMBAH ORGANIK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN MEMBUAT DAN MEMANFAATKAN LIMBAH ORGANIK 1 Sufianto, 2 Wiyono dan 3 Sri Mursiani Arifah Universitas Muhammadiyah Malang, Jl. Raya Tlogomas 264, Malang 65144, Jawa Timur Abstrak

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA Bab empat ini merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kota Bontang tahun 2011-2015 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang 25 BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT 2.1 Pengertian sampah dan sejenisnya Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruangan yang ditempati

Lebih terperinci

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) Disampaikan oleh: DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN KENDAL 2016 Dasar hukum Pengelolaan Sampah Undang undang no. 18 tahun 2008 ttg Pengelolaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil analisa terhadap 22 Kelurahan di

Lebih terperinci

Ibm Pemberdayaan Wanita GKJW Tulangbawang Malang

Ibm Pemberdayaan Wanita GKJW Tulangbawang Malang Ibm Pemberdayaan Wanita GKJW Tulangbawang Malang Hery Setyobudiarso, Nusa Sebayang, Bambang Wedyantadji Institut Teknologi Nasional Malang, Malang Abstrak. Persekutuan wanita GKJW sebagai wadah wanita

Lebih terperinci

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN 1 Sampah merupakan konsekuensi langsung dari kehidupan, sehingga dikatakan sampah timbul sejak adanya kehidupan manusia. Timbulnya

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI Sampah?? semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Permasalahan Sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN Permasalahan Sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Permasalahan Sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta Permasalahan sampah di berbagai daerah di Indonesia memang tidak ada habisnya. Begitu pula yang dialami oleh

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK Joko Widodo dan Yulinah Trihadiningrum Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP - ITS Surabaya ABSTRAK Pembuangan akhir sampah yang

Lebih terperinci

BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROPOSAL PROGRAM KEGIATAN MAHASISWA INTERVENSI TEKNOLOGI PUPUK CAIR ORGANIK BERBAHAN LIMBAH DALAM PENGOLAHAN INDUSTRI TAHU RUMAH TANGGA BIBIS, MOJOSONGO, KOTA SURAKARTA BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN

Lebih terperinci

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA 1. Latar Belakang Sampah yang menjadi masalah memaksa kita untuk berpikir dan

Lebih terperinci

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2 BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF 1 M. Syarif, 2 Wiwaha Anas Sumadja dan 1 H. Nasution 1 (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2 (Staf Pengajar Fakultas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari keterkaitannya terhadap lingkungan. Lingkungan memberikan berbagai sumberdaya kepada manusia dalam

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Perumusan strategi dalam percepatan pembangunan sanitasi menggunakan SWOT sebagai alat bantu, dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada tiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang sangat kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar memakai konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling terkait antar satu dengan lainnya. Manusia membutuhkan kondisi lingkungan yang

Lebih terperinci

NOTULENSI KOORDINASI DAN PENDATAAN PENGELOLAAN SAMPAH DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BELAWAN NO SUMBER INFORMASI HASIL KOORDINASI

NOTULENSI KOORDINASI DAN PENDATAAN PENGELOLAAN SAMPAH DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BELAWAN NO SUMBER INFORMASI HASIL KOORDINASI NOTULENSI KOORDINASI DAN PENDATAAN PENGELOLAAN SAMPAH DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BELAWAN Kota Medan, 29 Agustus 2017 NO SUMBER INFORMASI HASIL KOORDINASI 1. Bu Ida dan pak Suyono (PPS Belawan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat Indonesia dalam membuang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR Setyowati dan Fanny Widadie Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta watikchrisan@yahoo.com

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumberdaya alam (SDA) dan lingkungan merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dan merupakan tempat hidup mahluk hidup untuk aktivitas kehidupannya. Selain itu,

Lebih terperinci

PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KOMPOSTER SEDERHANA

PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KOMPOSTER SEDERHANA PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KOMPOSTER SEDERHANA Ipak Neneng Mardiah Bukit 1*, Yusri Nadya 2 dan Sumarni 3 1,2,3 Universitas Samudra, Jl. Gp. Meurandeh, Kecamatan Langsa Lama, Kota

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, Menimbang : a. bahwa memenuhi ketentuan pasal 18 ayat 1, 2 dan 3 Peraturan Daerah

Lebih terperinci

V. PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN KOTA BANDAR LAMPUNG. Abstrak

V. PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN KOTA BANDAR LAMPUNG. Abstrak V. PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENGELOLAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN KOTA BANDAR LAMPUNG Abstrak Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengkaji peran perguruan tinggi, badan usaha/pihak

Lebih terperinci

Konsep penanganan sampah dengan sistem koperasi. Oleh Kelompok 9

Konsep penanganan sampah dengan sistem koperasi. Oleh Kelompok 9 Konsep penanganan sampah dengan sistem koperasi Oleh Kelompok 9 Kondisi Eksisting TPS Balubur : Jalan Taman Sari Wilayah cakupan : Kelurahan Sekeloa, Kelurahan Taman Sari, dan Kelurahan Lebak Gede Jumlah

Lebih terperinci

PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK SAMPAH PASAR MENJADI KOMPOS

PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK SAMPAH PASAR MENJADI KOMPOS PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK SAMPAH PASAR MENJADI KOMPOS Dyah Rini Indriyanti 1, Eva Banowati 2, Margunani 3 1 Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2 Jurusan Geografi, Fakultas

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

SPM Standar Pelayanan Masyarakat. Standar Pelayanan Masyarakat pada Pasar Rakyat

SPM Standar Pelayanan Masyarakat. Standar Pelayanan Masyarakat pada Pasar Rakyat SPM Standar Pelayanan Masyarakat Standar Pelayanan Masyarakat pada Pasar Rakyat SPM Standar Pelayanan Masyarakat Standar Pelayanan Masyarakat pada Pasar Rakyat Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri dan urbanisasi pada daerah perkotaan dunia yang tinggi meningkatkan volume dan tipe sampah. Aturan pengelolaan sampah yang kurang tepat

Lebih terperinci

1. Pendahuluan PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING

1. Pendahuluan PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 283-290 PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING 1 Reni Amaranti, 2 Eri Achiraeniwati,

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL 4.1 SASARAN DAN ARAHAN PENAHAPAN PENCAPAIAN Sasaran Sektor Sanitasi yang hendak dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut : - Meningkatkan

Lebih terperinci

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( IbM ) HOME INDUSTRI NATA DE COCO ( SARI KELAPA) Setia Iriyanto. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( IbM ) HOME INDUSTRI NATA DE COCO ( SARI KELAPA) Setia Iriyanto. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( IbM ) HOME INDUSTRI NATA DE COCO ( SARI KELAPA) Setia Iriyanto Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang Eny Winaryati Fakultas MIPA Universitas Muhammadiyah Semarang

Lebih terperinci

Model Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga dengan Bak Komposter Untuk Menghasilkan Pupuk Cair

Model Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga dengan Bak Komposter Untuk Menghasilkan Pupuk Cair Model Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga dengan Bak Komposter Untuk Menghasilkan Pupuk Cair Nur Aklis 1, Masyrukan 1, Choirul Amin 2 1 Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta nur.aklis@ums.ac.id

Lebih terperinci

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN: PEMANFAATAN LIMBAH DRUM CAT MENJADI DEKOMPOSTER SISTEM KIPAS SEBAGAI TEKNOLOGI UNTUK MENGOLAH LIMBAH PERTANIAN 1 Elis Kartika, Made Deviani Duaja, Lizawati, Gusniwati and Arzita 2 ABSTRAK Tujuan dari penyuluhan

Lebih terperinci

Tentang Lingkungan Hidup. Wan Muhamad Idris Baros Management

Tentang Lingkungan Hidup. Wan Muhamad Idris Baros Management Tentang Lingkungan Hidup Wan Muhamad Idris Baros 201411098 Management Pengertian Lingkungan Hidup Pengertian Lingkungan Hidup adalah semua artikel yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Seperti artikel

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah menjadi persoalan serius terutama di kota-kota besar, tidak hanya di Indonesia saja, tapi di seluruh

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERKOTAAN MELALUI PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU TERINTEGRASI IPAL KOMUNAL

PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERKOTAAN MELALUI PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU TERINTEGRASI IPAL KOMUNAL PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERKOTAAN MELALUI PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU TERINTEGRASI IPAL KOMUNAL Ingerid Lidia Moniaga & Fela Warouw Laboratorium Bentang Alam, Program Studi Perencanaan Wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah bisa juga diartikan oleh manusia menurut keterpakaiannya,

Lebih terperinci

POTENSI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG SEBAGAI SENTRA PERTANIAN ORGANIK MELALUI KEGIATAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI

POTENSI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG SEBAGAI SENTRA PERTANIAN ORGANIK MELALUI KEGIATAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI POTENSI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG SEBAGAI SENTRA PERTANIAN ORGANIK MELALUI KEGIATAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI Dewi Mustikaningtyas 1, Wiyanto 2, Noor Aini Habibah 3 1,3 Jurusan Biologi

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI KABUPATEN MADIUN

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI KABUPATEN MADIUN BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI KABUPATEN MADIUN 5.1 STRATEGI SEKTOR DAN ASPEK UTAMA Bagian ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan sanitasi Kabupaten Madiun Tahun

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM UNTUK PEMBUATAN PAKAN BEBEK

PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM UNTUK PEMBUATAN PAKAN BEBEK Pemberdayaan Karang... Triyanto & Edi Cahyono PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM UNTUK PEMBUATAN PAKAN BEBEK Triyanto STIE Atma Bhakti Surakarta E-mail: triyanto_55@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB VI STRATEGI DAN PERANCANGAN PROGRAM 99 BAB VI STRATEGI DAN PERANCANGAN PROGRAM 6.1 Perumusan Alternatif Strategi dan Program Untuk dapat merumuskan alternatif strategi dan program peningkatan pelayanan sampah perumahan pada kajian ini digunakan

Lebih terperinci

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA 3.1 Enabling and Sustainibility Aspect 3.1.1 Kebijakan Daerah dan Kelembagaan Berdasarkan analisa SWOT ditemukan isu strategis pembangunan sanitasi

Lebih terperinci

BAB II RANCANGAN KEGIATAN

BAB II RANCANGAN KEGIATAN BAB II RANCANGAN KEGIATAN 2.1 Rencana Program KKN TEMATIK 2.1.1 Program Pokok Tema No Nama Program Sumber Dana 1 Pembuatan Peraturan Iuran Air Minum 2 Pembuatan Saringan Air 2.1.2 Program Bantu Tema No

Lebih terperinci

KERJA SAMA BISNIS PENDIRIAN BANK SAMPAH MODEL BARU

KERJA SAMA BISNIS PENDIRIAN BANK SAMPAH MODEL BARU KERJA SAMA BISNIS PENDIRIAN BANK SAMPAH MODEL BARU A. LATAR BELAKANG Satu RW berpenduduk 1.600 jiwa menghasilkan sampah sekitar 800 kg/hari, 70 % (420 kg) berupa sampah organik, 30 % (jika dilakukan pemilahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan sampah tidak lepas dari adanya aktivitas manusia di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan sampah tidak lepas dari adanya aktivitas manusia di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan sampah tidak lepas dari adanya aktivitas manusia di berbagai sektor. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah sekitarnya. Selain itu lahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara jumlah sampah yang dihasilkan dengan sampah yang diolah tidak seimbang. Sampah merupakan

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMBUAT PRODUK DAUR ULANG SAMPAH DI KELURAHAN BALEARJOSARI

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMBUAT PRODUK DAUR ULANG SAMPAH DI KELURAHAN BALEARJOSARI PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMBUAT PRODUK DAUR ULANG SAMPAH DI KELURAHAN BALEARJOSARI Candra Wahyu Hidayat Universitas Kanjuruhan Malang hidayatcandra76@yahoo.com Ida Nuryana Universitas Kanjuruhan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH KOTA BOGOR 1. Sifat Fisik Sampah Sampah berbentuk padat dibagi menjadi sampah kota, sampah industri dan sampah pertanian. Komposisi dan jumlah

Lebih terperinci

sangatlah mudah karena danau atau sungai yang di setiap desa masih terdapat banyak ikan dan menjadi sumber mata pencaharian masyarakat.

sangatlah mudah karena danau atau sungai yang di setiap desa masih terdapat banyak ikan dan menjadi sumber mata pencaharian masyarakat. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN DI BIDANG KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN PUPUK ORGANIK DI KECAMATAN TANJUNG BATU, KABUPATEN OGAN ILIR, SUMATERA SELATAN Rina Ratih, Ahmad Tahir, dkk

Lebih terperinci

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Oleh : Dra. MH. Tri Pangesti, M.Si. Widyaiswara Utama Balai Diklat Kehutanan Bogor Pendahuluan Desa Rumpin merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk yang tinggi dengan pertumbuhan cepat di kota bila

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk yang tinggi dengan pertumbuhan cepat di kota bila BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepadatan penduduk yang tinggi dengan pertumbuhan cepat di kota bila tidak diimbangi dengan fasilitas lingkungan yang memadai, seperti penyediaan perumahan, air bersih

Lebih terperinci

1

1 Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 161-170 PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN TIMBULAN SAMPAH 1 Yanti Sri Rejeki, 2 M. Dzikron, 3 Nugraha, 4 Dewi Shofi M., 5 Chaznin

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN Abdimas Unwahas, Vol.1, No.1, Oktober 2016 ISSN 2541-1608 PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN Ersila Devy Rinjani 1*, Linda Indiyarti Putri 1 1 Fakultas

Lebih terperinci

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA ARTIKEL ILMIAH Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA Oleh Yuni Retnaningtyas, M.Si., Apt. 0009067806 Ema Desia Prajitiasari SE. MM. 0021127901 UNIVERSITAS JEMBER November

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mengalami proses pembangunan perkotaan yang pesat antara tahun 1990 dan 1999, dengan pertumbuhan wilayah perkotaan mencapai 4,4 persen per tahun. Pulau Jawa

Lebih terperinci

BAB VII ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UPS MUTU ELOK. Jumlah Timbulan Sampah dan Kapasitas Pengelolaan Sampah

BAB VII ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UPS MUTU ELOK. Jumlah Timbulan Sampah dan Kapasitas Pengelolaan Sampah BAB VII ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UPS MUTU ELOK 7.1. Jumlah Timbulan Sampah dan Kapasitas Pengelolaan Sampah Total timbulan sampah yang diangkut dari Perumahan Cipinang Elok memiliki volume rata-rata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari semua pihak, karena setiap manusia pasti memproduksi sampah, disisi lain. masyarakat tidak ingin berdekatan dengan sampah.

BAB I PENDAHULUAN. dari semua pihak, karena setiap manusia pasti memproduksi sampah, disisi lain. masyarakat tidak ingin berdekatan dengan sampah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masalah sampah merupakan fenomena sosial yang perlu mendapat perhatian dari semua pihak, karena setiap manusia pasti memproduksi sampah, disisi lain masyarakat

Lebih terperinci

BANK SAMPAH RANGGA MEKAR : BERKAT SAMPAH MENUAI BERKAH. Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat

BANK SAMPAH RANGGA MEKAR : BERKAT SAMPAH MENUAI BERKAH. Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat BANK SAMPAH RANGGA MEKAR : BERKAT SAMPAH MENUAI BERKAH Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat Permasalahan sampah Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas

Lebih terperinci

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA 3.1. ASPEK NON TEKNIS Perumusan Isu strategis berfungsi untuk mengontrol lingkungan baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN KOTA KABUPATEN POLEWALI MANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

APLIKASI COMPLETE FEED FERMENTASI LIMBAH PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI DI KECAMATAN KOTA BARU KOTA JAMBI

APLIKASI COMPLETE FEED FERMENTASI LIMBAH PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI DI KECAMATAN KOTA BARU KOTA JAMBI APLIKASI COMPLETE FEED FERMENTASI LIMBAH PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI DI KECAMATAN KOTA BARU KOTA JAMBI Fatati, Sri Novianti, Adriani dan Jul Andayani Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Lebih terperinci

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan 7. URUSAN PERUMAHAN Penataan lingkungan perumahan yang baik sangat mendukung terciptanya kualitas lingkungan yang sehat, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan meningkatnya kualitas

Lebih terperinci

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI A. LINGKUNGAN 1. Jaringan Jalan dan Drainase Banyak rumah yang

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dan KesehatanISSN EISSN

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dan KesehatanISSN EISSN Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dan KesehatanISSN2089-3582 EISSN 2303-2480 IBM KELOMPOK KEGIATAN DI KOMPLEK BUDI INDAH KELURAHAN PASIRKALIKI KECAMATAN CIMAHI UTARA KOTA CIMAHI 1 Dewi Shofi Mulyati,

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN 50 BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1 Faktor Internal Faktor internal dalam penelitian ini merupakan karakteristik individu yang dimiliki responden yang berbeda satu sama lain. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang : a. bahwa pertambahan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang : a. bahwa sebagai akibat bertambahnya

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SAMPAH BOTOL MINUMAN OLEH IBU PKK DESA BANTRUNG

PENGELOLAAN SAMPAH BOTOL MINUMAN OLEH IBU PKK DESA BANTRUNG PENGELOLAAN SAMPAH BOTOL MINUMAN OLEH IBU PKK DESA BANTRUNG Nurul Lailiyana Agustin 1, Renda Larizza Maranthika 2, Muhammad Imam Al Azhar 3, Muhammad Ishar 4 1,2 Jurusan Akuntansi, 3,4 Jurusan Manajemen,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN PROGRAM INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN (INBUDKAN) DI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Upaya Pencapaian Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan pengertian upaya adalah untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, tindakan yang

Lebih terperinci

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH ABSTRAK KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH Peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kuantitas sampah kota. Timbunan sampah yang tidak terkendali terjadi

Lebih terperinci

Pemberdayaan Kelompok Tani Usaha Budidaya Jamur Tiram Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo. Sapar 1 Muh. Halim Palatte 2 Imran Ukkas 3

Pemberdayaan Kelompok Tani Usaha Budidaya Jamur Tiram Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo. Sapar 1 Muh. Halim Palatte 2 Imran Ukkas 3 Pemberdayaan Kelompok Tani Usaha Budidaya Jamur Tiram Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo Sapar 1 Muh. Halim Palatte 2 Imran Ukkas 3 No. HP 081317040503¹, 085398014496², 085242945887³ ¹Alamat

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN A. Program Pokok - Program Pokok Tema 1. Pembuatan Peta Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi (IMAP) di Desa Buruan Pembuatan IMAP dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sembarangan karena tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. sembarangan karena tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permasalahan sampah merupakan hal yang tidak dapat dikesampingkan begitu saja.persoalan sampah dapat berpotensi menjadi masalah kultural karena dampaknya yang dapat

Lebih terperinci

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104 KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104 Environmental Engineering ITB - 2010 KELOMPOK 2 Dian Christy Destiana 15308012 Vega Annisa H. 15308014 Ratri Endah Putri 15308018 M. Fajar Firdaus 15308020 Listra Endenta

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN LATAR BELAKANG Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI Penelitian dimulai pada bulan Oktober sampai Desember 2008, bertempat di beberapa TPS pasar di Kota Bogor, Jawa Barat yaitu pasar Merdeka, pasar Jl. Dewi

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. peningkatan sebesar jiwa. Pada tahun 2015, diperkirakan jumlah penduduk akan mencapai

BAB I. Pendahuluan. peningkatan sebesar jiwa. Pada tahun 2015, diperkirakan jumlah penduduk akan mencapai BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Depok merupakan Kota penyangga Ibu Kota yang tingkat pertumbuhannya begitu pesat. Dalam kurun waktu 5 tahun (2009 2014) penduduk Kota Depok mengalami peningkatan

Lebih terperinci

ITGBM PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM PENGRAJIN BORDIR DI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALA

ITGBM PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM PENGRAJIN BORDIR DI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALA ITGBM PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM PENGRAJIN BORDIR DI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALA Noneng Masitoh Irman Firmansyah Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK Iindustri kerajinan bordir

Lebih terperinci

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH KELUARGA UPAYA MENGURANGI PENCEMARAN SUNGAI (STUDI KASUS RW 07 KELURAHAN CIBEUREUM, KECAMATAN CIMAHI SELATAN)

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH KELUARGA UPAYA MENGURANGI PENCEMARAN SUNGAI (STUDI KASUS RW 07 KELURAHAN CIBEUREUM, KECAMATAN CIMAHI SELATAN) Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH KELUARGA UPAYA MENGURANGI PENCEMARAN SUNGAI (STUDI KASUS RW 07 KELURAHAN CIBEUREUM, KECAMATAN CIMAHI SELATAN)

Lebih terperinci

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN AKSI KAMPUNG BUAH KELURAHAN AKCAYA

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN AKSI KAMPUNG BUAH KELURAHAN AKCAYA LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN AKSI KAMPUNG BUAH KELURAHAN AKCAYA 1 2 3 4 5 6 7 Lab. Inovasi Nama Instansi/ SKPD Judul Inovasi Telp. Instansi E-mail Instansi Penanggung Jawab Inovasi Deskripsi Inovasi KOTA

Lebih terperinci

Kajian Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Secara Terpadu Di Kampung Menoreh Kota Semarang. Tugas Akhir

Kajian Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Secara Terpadu Di Kampung Menoreh Kota Semarang. Tugas Akhir Kajian Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Secara Terpadu Di Kampung Menoreh Kota Semarang Tugas Akhir Oleh : Agil Zhega Prasetya NIM.L2D 605 181 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Layanan yang tidak optimal dan buruknya kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kota Bima

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kota Bima BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar yang kurang mendapatkan perhatian dan belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Dari berbagai kajian terungkap bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Sampah merupakan salah satu permasalahan yang patut untuk diperhatikan. Sampah merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Surabaya merupakan salah satu kota di Indonesia yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai kepadatan penduduk setiap tahunnya. Jumlah penduduk Surabaya mengalami

Lebih terperinci

PERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG,

PERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG, PERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG, Menimbang Mengingat : a. bahwa lingkungan hidup yang baik merupakan hak asasi

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN LATAR BELAKANG Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini masalah lingkungan hidup menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat. Salah satu hal yang berkaitan dengan lingkungan hidup ini adalah penanganan

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 47 TAHUN : 2010 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 63 TAHUN 2010 TENTANG PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci