BAB III METODE PENGUJIAN
|
|
- Susanti Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENGUJIAN 3.1 Penelitan Untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini maka dilakukan pengujian untuk mengukur kadar asap yang dapat disepositkan menggunakan alat ini. Percobaan yang dilakukan adalah mengukur kadar asap yang keluar dari ujung test section dengan perbedaan temperatur antara plat panas dan plat dingin yang berbeda-beda. Perbedaan temperatur antara plat panas dan plat dingin yang diuji yaitu 0, 10, 20, 30,40,50,dan 60, percobaan hanya dilakukan sampai T 60 hal ini dikarenakan keterbatasan alat Untuk mencapai T 60 maka suhu yang harus dicapai pada plat panas adalah 90. Apabila suhu tersebut ditingkatkan lagi dikhawatirkan akan merusak alat. 3.2 Metode pengukuran kadar asap Dalam penelitian ini ada beberapa metode pengukuran asap yang telah dilakukan. Metode-metode tersebut adalah : Air sampling dengan menggunakan filter paper Metode ini dilakukan dengan cara melewatkan udara yang ingin di uji ke filter paper yang mempunyai porositas tertentu. Namun sebelumnya filter yang masih baru ditimbang terlebih dahulu menggunakan timbangan yang mempunyai ketelitian cukup tinggi. Dan setelah pengambilan sampling udara, filter tersebut ditimbang kembali untuk mendapatkan berat partikel yang tertangkap oleh filter tersebut. Namun kendala ketika memakai alat ini dikarenakan prosesnya yang cukup lama. Dan untuk mendapatkan suplai asap rokok terus-menerus secara konstan juga merupakan hal yang sulit. Unttuk mendapatkan kondisi yang sama dari beberapa percobaan juga sulit dikarenakan suplai asap rokok untuk setiap percobaan pasti ada perbedaan. 27
2 28 Gambar 3.1 Filter Paper Aerosol Particle Counter Alat ini digunakan untuk menghitung jumlah partikel yang ada di suatu sampel udara berdasarkan diameter partikelnya. Jadi hasil dari pengujian manggunakan alat ini adalah misalnya untuk diameter partikel 0.5 μm dalam suatu ruangan berjumlah partikel. Alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah Handheld Particle Counter merk Kanomax model 3887 Namun ketika dilakukan pengujian terhadap penelitian ini didapatkan bahwa alat tersebut tidak mampu untuk mengukur sampel udara yang keluar dari alat ini. Dari hasil analisa didapatkan bahwa alat tersebut di desain untuk pengukuran udara yang bersih. Alat ini biasa digunakan untuk mengukur kualitas udara pada cleanroom. Sedangkan untuk mendapatkan kondisi awal diperlukan pengukuran untuk asap rokok yang cukup pekat.
3 29 Gambar 3.2 Handheld Particle Counter merk Kanomax model CO 2 meter NDIR Dari hasil percobaan menggunakan CO 2 meter didapatkan kadar CO 2 yang ada di dalam suatu ruangan berupa ppm. Alat yang di coba dalam penelitian kali in adalah TES 1370 NDIR CO 2 meter Namun ketika di aplikasikan untuk pengujian alat thermal precipitator ini tidak bisa mendapatkan hasil pengujian yang diinginkan karena belum tentu di dalam asap roko yang pekat terdapat kadar CO 2 yang banyak pula. Gambar 3.3 TES 1370 NDIR CO 2 meter
4 Gas Sensor metode merupakan metode yang paling cocok untuk diaplikasikan dalam pengukuran kadar asap rokok. Gas sensor merupakan suatu alat yang bisa diaplikasikan untuk mengukur kadar asap. Karena alat ini mempunyai sensitivitas yang cukup tinggi apabila terdapat kandungan asap di udara. Sensor yang digunakan yaitu Figaro TGS 2600 sensor ini di desain untuk mendeteksi indoor air pollutant seperti polusi dari asap rokok. Sensor ini memiliki Sensor ini akan memiliki hambatan yang berubah-ubah sesuai dengan kadar gas yang di deteksinya. Semakin tinggi kadar gas maka hambatan yang ada di dalam sensor tersebut akan menurun. Untuk mendapatkan data mengenai kadar dari udara yang di deteksi menggunakan sensor ini maka dibutuhkan microcontroller sebagai penyalur daya dan juga penerima signal dari sensor. Microcontroller menerima signal berupa voltase dari sensor. Voltase di proses di dalam alat ini dan ditampilkan di LCD dalam bentuk Rgas/Rudara. Untuk mendapatkan nilai kadar asap dalam ppm. Nilai Rgas/Rudara tadi dijadikan acuan untuk mencari nilai ppmnya di dalam grafik.
5 31 gambar 3.4 grafik Rs/Ro vs gas concentration (sumber : TGS 2600 data sheet) dari grafik dapat dilihat bahwa semakin kecil hambatan pada sensor maka itu menunjukan bahwa kadar asap yang ada di udara juga semakin tinggi Skema pemasangan sensor pada alat Dalam penelitian ini perlu dilakukan pengukuran kadar asap sebelum dan sesudah test section. Oleh karena itu sensor diletakan pada box penampung asap untuk mendapatkan kadar asap yang sama dari setiap percobaan. Sebuah sensor lagi diletakan di ujung test section untuk mengukur perbedaan kadar asap di setiap percobaan. Pengujian dilakukan untuk mengetahui perbedaan kadar asap yang keluar dari ujung test section dalam kondisi perbedaan temperatur anatara dua plat sejajar berbeda-beda. Berikut merupakan skema pemasangan sensor pada peralatan thermal precipitator ini.
6 32 Gambar 3.5 skema pemasangan sensor pada alat Keterangan untuk gambar 3.2 : 1. Box penampung 2. Inlet 3. Outlet 4. Test section 5. Sensor TGS Microcontroller 7. LCD Pemasangan sensor pada ujung test section ditempatkan pada sebuah kotak acrylic agar hasil pengukuran tidak terlalu terpangaruh oleh udara sekitar. Sehingga data tersebut juga lebih akurat. Pada ujung test section juga diberi fan hal ini dimaksudkan agar asap yang keluar dari ujung test section tidak terakumulasi pada box acrylic tersebut.
7 33 gambar 3.6 pemasangan sensor pada bagian outlet 3.3 Peralatan Uji Agar alat thermal precipitator ini dapat bekerja dengan baik maka keseluruhan bagian dari sistem-sistem yang ada harus bekerja dengan baik. Alat ini terditi dari 4 sistem utama yaitu : 1. sistem input 2. sistem proses 3. sistem pendingin 4. sistem untuk pengambilan data Sistem input Sistem berfungsi untuk mengahasilkan asap dan menampungnya sebelum dilakukan pengujian. Sistem ini juga berfungsi untuk mengalirkan asap yang telah ditampung sehingga bisa melewati test section sistem ini terdiri dari beberapa komponen yaitu :
8 34 1. Box Penampung Asap Box ini berukuran 15 x 15 x 15 cm, dengan menggunakan bahan dari acrylic yang diharapkan dapat terlihat kondisi asap di dalam box ini dan tidak terdapat suatu kebocoran sekecil apapun Terdapat dua buah lubang pada box ini yaitu lubang inlet dan outlet dimana keduanya telah dilengkapi dengan katup. 2. Smoke Generator Alat ini mempunyai dua fungsi yaitu untuk menghisap rokok dan memasukan asapnya ke dalam box penampung. Dan juga untuk memasukan udara segar kedalam box ketika sedang dilakukan pengujian. Alat ini merupakan modifikasi dari alat pembuat gelembung pada aquarium. Apabila ingin digunakan untuk memasukan asap rokok maka pada suction alat ini dipasang rokok sehingga rohong ddihisap menggunakan alat ini dan asapnya ditiupkan ke box penampung. Apabila ingin digunakan untuk memasukan udara segar maka rokok dilepas sehingga yang dihisap oleh alat ini hanya udara sekitar. 3. Smoke / partikel Smoke yang diambil adalah asap rokok yang dimasukkan melalui inlet. Asap rokok ini diharapkan bisa terkumpul di box penampung sebelum digunakan untuk percobaan. Setelah terkumpul dan dipastikan tidak ada kebocoran maka selanjutnya box tersebut ditiupkan udara segar oleh smoke generator sehingga asap bisa mengalir melewati test section dengan kecepatan tertentu Sistem Proses Pada bagian inilah efek dari gaya thermophoretic bekerja. System ini terdiri dari beberapa komponen yaitu :
9 35 1. Pelat Stainless Pelat ini digunakan untuk kerangka / dinding media uji coba. Dipilih bahan ini karena mampu menghantarkan panas cukup baik dengan harga yang relatif murah dan mudah untuk dibentuk. 2. Heater Heater yang dipilih dalam pembuatan media ini adalah heater pelat, karena distribusi panasnya paling baik dan merata untuk permukaan pelat yang rata. Pada pengujian ini untuk mendapatkan perbedaan temperatur yang diinginkan maka heater inilah yang di ubah-ubah temperaturnya. Pengaturan temperatur pada heater dapat dilakukan dengan cara merubah- ubah voltase pada voltage regulator. Berikut merupakan grafik hubungan antara voltase dan temperatur heater. Pengukuran Temperatur Heater Temperatur (ºC) Voltase X 10 (V) gambar 3.7 hubungan antara voltase dan temperature pada heater Sistem Pendingin Sistem ini berfungsi untuk mejaga bagian plat dingin agar pada suhu yang konstan. Hal ini dikarenakan jarak antara plat panas dan plat dingin yang sangat dekat sehingga panas dari plat panas pasti akan merambat ke plat dingin.
10 36 Sistem ini menggunakan air sebagai media pendinginnya. Bagian-bagian pada system ini yaitu: 1. Box Penampung Air Box ini berukuran 18 x 18 x 20 cm, dengan menggunakan bahan dari acrylic. Fungsinya untuk menampung air yang digunakan untuk pendinginan test section 2. Alat Penukar Panas Alat ini berbentuk kotak dengan ukuran 25 x 7.5 x 2.5 dan memiliki bagian inlet dan outlet. Jenis pendinginan yang dilakukan disini adalah konveksi paksa. Air di box penampung dipompakan ke bagian inlet. Air akan kontak langsung dengan plat dingin dan akan keluar melalui outlet dan kembali ke box penampung air. 3. Pompa Pompa ini berfungsi untuk mengalirkan air yang ada di box penampung ke alat penukar pans Sistem Pengambilan Data Sistem ini berfungsi untuk mengukur kadar asap rokok yang ada pada box penampung dan juga untuk mengukur kadar asap yang keluar di ujung test section. 1. Sensor gas Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi kadar asap rokok yang ada di udara dimana hambatan di dalam sensor akan berubah-ubah sesuai kadar asap rokok yang ada. 2. Microcontroller Microcontroller berfungsi untuk menerima sinyal yang diberikan oleh sensor lalu memproses dan menampilkan hasilnya di LCD.
11 Spesifikasi alat Untuk memperjelas mengenai peralatan yang dipakai, berikut merupakan spesifikasi dari alat-alat yang digunakan Acrylic Box (penampung asap) o Dimension = 150 x 150 x 150 mm o Volume = 2197 cm³ o Thickness = 10 mm o Specification = 1 outlet + 1 inlet Acrylic Box (penampung air) o Dimension = 180 x 180 x 200 mm o Volume = 4896 cm³ o Thickness = 10 mm Acrylic Box (penukar panas) o Dimension = 250 x 75 x 25 mm o Thickness = 3 mm o Specification = 1 outlet + 1 inlet Smoke Generator o Merk = aquila Pompa o Merk = mercury o Type = Submersible Pump o Power = 10 W o Flow rate = 700 liter/jam o Head = 0,9 meter Voltage Regulator o Merk = OKI o Model = TDGC-2000 o Input = 220VAC 50/60 Hz
12 38 o Output = 0~250 V o Capacity = 2000VA Heater o Type = Plate Heater o Size = 60 x 60 x 15 mm o Input = 24 VAC 2000A o Temperature = max ±300 C Test Section o Overall Dimension = 1000 x 130 x 90 mm o Material = Stainless Steel Plate 1.2mm thickness o Gap between plate = 5 mm o Volume test section = 250 cm³ Non-contact Thermometer o Merk = Raytek MiniTemp o Model = MT4 o Measurement Method = Infrared o Temp. Range = -18~275 C Gas sensor o Merk = figaro o Model = TGS 2600 o Detection Range = 0 ~ 30 ppm of H 2 o Voltage = 5.0 ± 0.2 V DC/AC o Sensor Resistsnce = 10k ~ 90kΩ in air
13 BOUNDARY CONDITION Sebelum memulai penelitian, menentukan sifat fisik dari fluida udara. Pada tabel 3.2 dijelaskan mengenai sifat fisik udara sebagai fluida, maksudnya adalah udara pada suhu 27 O C (300 K) dan ketinggian di atas permukaan laut. Tabel 3.2 Sifat fisik udara untuk simulasi No Parameter Simbol Nilai Satuan 1 Massa jenis ρ Kg/m 3 2 Suhu udara T 300 K 3 Viskositas μ 1.853e-05 N.s/m 2 4 Konduktivitas Thermal k W/m.K 5 Koefisien Tekanan Cp 1003 J/kg.K Sumber : Essential Eng Information & Data, Mc Graw-Hill, Partikel Smoke Penentuan partikel dilihat dari kehidupan sehari-hari yang paling mendekati dan mudah untuk didapatkan. Dalam penelitian ini menggunakan partikel smoke (tobacco smoke), karena partikel jenis aerosol ini cukup banyak dan mudah untuk didapatkan. Adapun spesifikasi dari partikel uji sebagai berikut : Tabel 3.3 spesifikasi partikel uji No Parameter Nilai Satuan 1 Jenis Aerosol Smoke 2 Nama Aerosol Tobacco Smoke 3 Diameter partikel 0,01 ~ 1 μm 4 Density 1,1 g/cm 3 5 Molecular mass 162,23 g/mol 6 Boiling point 247 o C
14 Volume Smoke Dalam penelitian ini digunakan smoke dengan volume full pada box penampung. Untuk menjaga kestabilan volume smoke dalam setiap percobaan. Maka dilakukan pengukuran untuk mengetehui kadar asap di dalam box penampung. Proses memasukan smoke ke dalam box menggunakan smoke generator. Untuk mengalirkan smoke juga menggunakan alat yang sama namun rokok dilepas dari bagian suction alat. 3.5 SETTING ALAT THERMAL PRECIPITATOR Sebelum pengambilan data perlu dipersiapkan beberapa hal sehingga dalam proses pengambilan data bisa akurat Pemasangan / assembly unit Proses ini merupakan awal dari pembuatan alat thermal precipitator. Sistem input, sistem pendingin yang sudah jadi dipasangkan pada rangka, demikian juga dengan test section dan heater merupakan satu kesatuan dalam suatu rangkaian Pemasangan perlengkapan Perlengkapan yang harus dipasang pada thermal precipitator antara lain : a. Smoke generator b. Pompa air c. Gas sensor d. Voltage Regulator dan Heater e. Voltage Adaptor dan Fan f. Thermometer control Setelah semua bagian terpasang dengan baik, maka perlu dilakukan pengecekan ulang untuk memastikan semua sambungan ataupun perlengkapan elektronik terhubung dengan baik. Langkah-langkah pengujian meliputi :
15 41 1. Menyalakan sumber listrik dan memastikan semua bisa berfungsi dengan baik. 2. Nyalakan pompa air untuk mendinginkan test section. 3. Setting temperatur heater dengan mengatur tegangan pada voltage regulator. Atur berapa temperatur yang diinginkan dengan memutar tuas, terdapat beberapa nilai voltage yang diawali dari 25 ~ 250 dan nilai tiap skala adalah 5 volt. Pengaturan temperatur dilakukan secara bertahap dengan memutar tiap 10 skala sampai didapatkan temperatur yang diinginkan. Kenaikan temperatur ini dilakukan bertahap agar material pelat maupun kaca yang berada di sampingnya tidak mendapatkan perubahan temperatur secara mendadak, dikhawatirkan bisa menyebabkan kaca pecah. Perbedaan temperatur antara pelat atas dan pelat bawah yang diinginkan adalah sebesar 0 o, 10 o, 20 o, 30 o, 40 o, 50 o,, 60 o 4. Masukkan asap rokok (smoke) melalui inlet valve pada box penampung, dengan cara menyalakan rokok dan memasangnya pada bagian suction smoke generator. pastikan outlet valve terbuka. Karena apabila valve outlet tertutup maka akan kesulitan ketika memasukkan asap rokok. Hal ini disebabkan box penampung tertutup rapat sehingga tidak ada udara yang keluar sebagai kompensasi dari asap rokok yang dimasukkan. Masukan asap sampai didapatkan kadar yang ditentukan, ukur menggunakan gas sensor Dalam pengambilan data, dibutuhkan kondisi volume box penampung terisi penuh oleh asap. 5. Letakan gas sensor pada ujung test section. Smoke generator tetap dinyalakan namun rokok dilepas dari bagian suctionya. Sehingga yang ditiupkan ke dalam box penampung asap hanya udara segar. Mulai lakukan pencatatan terhadap kadar gas yang keluar pada bagian outlet test section. Pencatatan dilakukan setiap 30 detik dan dilakukan sampai udara yang keluar dari test section benar-benar bersih.
16 TEKNIK PENGUJIAN Pengujian dilakukan secara bertahap. Diawali dengan pengambilan data pada kondisi tidak ada perbedaan panas antara dua plat (ΔT=0). Dan dilanjutkan dengan ΔT=10, ΔT=20, ΔT=30, ΔT=40, ΔT=50, ΔT=60 Untuk setiap gradien temperatur diambil datanya untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan sampai udara yang keluar dari test section benar-benar bersih. Format pengambilan data adalah sebagai berikut : Tabel 3.4 format pengambilan data Menit Second Rgas/Rair ppm
BAB III SISTEM PENGUJIAN
BAB III SISTEM PENGUJIAN 3.1 KONDISI BATAS (BOUNDARY CONDITION) Sebelum memulai penelitian, terlebih dahulu ditentukan kondisi batas yang akan digunakan. Diasumsikan kondisi smoke yang mengalir pada gradien
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 METODOLOGI PERANCANGAN Berikut akan dijelaskan bagaimana tahapan-tahapan dalam pembuatan alat uji thermal precipitator, sehingga alat uji ini nanti bisa bekerja sesuai dengan
Lebih terperinciBAB III ANALISA KONDISI FLUIDA DAN PROSEDUR SIMULASI
BAB III ANALISA KONDISI FLUIDA DAN PROSEDUR SIMULASI 3.1 KONDISI ALIRAN FLUIDA Sebelum melakukan simulasi, didefinisikan terlebih dahulu kondisi aliran yang akan dipergunakan. Asumsi dasar yang dipakai
Lebih terperinciBAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER
BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER 4.1 TUJUAN PENGUJIAN Tujuan dari pengujian Cigarette Smoke Filter ialah untuk mengetahui seberapa besar kinerja penyaringan yang dihasilkan dengan membandingkan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS. Pada bab ini dibahas mengenai pengujian alat. Pengujian dilakukan untuk
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS Pada bab ini dibahas mengenai pengujian alat. Pengujian dilakukan untuk mengetahui keberhasilan perangkat sistem yang telah dirancang dan direalisasikan. Pengujian perangkat
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI ALAT DAN PROSEDUR PENGUJIAN
BAB III DESKRIPSI ALAT DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 RANCANGAN ALAT PENGUJIAN Pada penelitian ini alat uji yang akan dibuat terlebih dahulu di desain sesuai dengan dasar teori, pengalaman dosen pembimbing
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan 3.1.1 Instalasi Alat Uji Alat uji head statis pompa terdiri 1 buah pompa, tangki bertekanan, katup katup beserta alat ukur seperti skema pada gambar 3.1 : Gambar
Lebih terperinciGambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.
7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA
BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA Untuk mendapatkan koefisien gesek dari saluran pipa berpenampang persegi, nilai penurunan tekanan (pressure loss), kekasaran pipa dan beberapa variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Skema Oraganic Rankine Cycle Pada penelitian ini sistem Organic Rankine Cycle secara umum dibutuhkan sebuah alat uji sistem ORC yang terdiri dari pompa, boiler, turbin dan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN
BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN Setiap melakukan penelitian dan pengujian harus melalui beberapa tahapan-tahapan yang ditujukan agar hasil penelitian dan pengujian tersebut sesuai dengan standar yang ada. Caranya
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN
BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT 3.1.1 Design Tabung (Menentukan tebal tabung) Tekanan yang dialami dinding, ΔP = 1 atm (luar) + 0 atm (dalam) = 10135 Pa F PxA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Konsep Desain Konsep desain awal coolbox berbasis hybrid termoelektrik adalah pengembangan dari desain sebelumnya. Adalah menambahkan water cooling pada sisi panas elemen
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN 1.1 Hasil dan Pembahasan Secara umum, hasil pengujian ini untuk mengetahui apakah alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan perancangan yang telah ditentukan. Pengujian
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN
56 BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN 4.1 Analisa Varian Prinsip Solusi Pada Varian Pertama dari cover diikatkan dengan tabung pirolisis menggunakan 3 buah toggle clamp, sehingga mudah dan sederhana dalam
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN
BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT 3.1.1. DESIGN REAKTOR Karena tekanan yang bekerja tekanan vakum pada tabung yang cendrung menggencet, maka arah tegangan yang
Lebih terperinciWATER TO WATER HEAT EXCHANGER BENCH BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Pengujian
1.1 Tujuan Pengujian WATER TO WATER HEAT EXCHANGER BENCH BAB I PENDAHULUAN a) Mempelajari formulasi dasar dari heat exchanger sederhana. b) Perhitungan keseimbangan panas pada heat exchanger. c) Pengukuran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA
BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA 3.1 Metode Pengujian 3.1.1 Pengujian Dual Fuel Proses pembakaran di dalam ruang silinder pada motor diesel menggunakan sistem injeksi langsung.
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA
BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA 4.1 DATA Selama penelitian berlangsung, penulis mengumpulkan data-data yang mendukung penelitian serta pengolahan data selanjutnya. Beberapa data yang telah terkumpul
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Deskripsi Peralatan Pengujian Pembuatan alat penukar kalor ini di,aksudkan untuk pengambilan data pengujian pada alat penukar kalor flat plate, dengan fluida air panas dan
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA REDESAIN DAN MANUFAKTUR THERMAL PRECIPITATOR SEBAGAI SMOKE COLLECTOR BERBASIS THERMOPHORETIC FORCE SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA REDESAIN DAN MANUFAKTUR THERMAL PRECIPITATOR SEBAGAI SMOKE COLLECTOR BERBASIS THERMOPHORETIC FORCE SKRIPSI MOKHAMAD DYANS LAZUARDY NPM : 0606042084 FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK
Lebih terperinciBAB III PENGUJIAN ALAT THERMOELECTRIC GENERATOR
BAB III PENGUJIAN ALAT THERMOELECTRIC GENERATOR 3.1 INSTALASI ALAT PENGUJIAN berikut: Instalasi alat pengujian yang dilakukan terlampir dengan gambar sebagai Gambar 3.1 Skema instalasi alat penguji Urutan
Lebih terperinciKAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN
KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN Nama : Arief Wibowo NPM : 21411117 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT. Latar Belakang
Lebih terperinciGambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian pirolisis dilakukan pada bulan Juli 2017. 3.1.2 Tempat Penelitian Pengujian pirolisis, viskositas, densitas,
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN ANALISA
BAB IV DATA DAN ANALISA 4.1 Hasil Perancangan Berikut ini adalah hasil perancangan universal gas sensor menggunakan analog gas detector gas MQ-2 dan arduino uno r3 ditampilkan pada LCD 16x2. Gambar 4.1
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Energi Departemen Teknik Mesin dan Biosistem dan Laboratorium Kimia Pangan Departemen Ilmu Teknologi
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA
BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA Untuk mendapatkan koefisien gesek pada saluran pipa berpenampang persegi, nilai penurunan tekanan (pressure loss), kekasaran pipa dan beberapa variabel
Lebih terperinciBUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 -
BUKU PETUNJUK UNTUK TIPE: SP 127, SP 129A, SP 130A, SWP 100, SWP 250A, DWP 255A,DWP DWP 375A DWP 505A, DPC 260A - 1 - Pembukaan Sebelum menyalakan pompa harap membaca buku petunjuk ini terlebih dahulu
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Januari hingga November 2011, yang bertempat di Laboratorium Sumber Daya Air, Departemen Teknik Sipil dan
Lebih terperinciBab III. Metodelogi Penelitian
Bab III Metodelogi Penelitian 3.1. Kerangka Penelitian Analisa kinerja AC split 3/4 PK dengan mengunakan refrigeran R-22 dan MC-22 variasi tekanan refrigeran dengan pembebanan terdapat beberapa tahapan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Eksperimen dilakukan untuk mengetahui proses pembakaran spontan batubara menggunakan suatu sistem alat uji yang dapat menciptakan suatu kondisi yang mendukung terjadinya pembakaran
Lebih terperinciPemasangan CO 2 dan Suhu dalam Live Cell Chamber
1 Pemasangan CO 2 dan Suhu dalam Live Cell Chamber Septian Ade Himawan., Ir. Nurussa adah, MT., Ir. M. Julius St., MS. Abstrak Abstrak Sel merupakan kumpulan materi paling sederhana dan unit penyusun semua
Lebih terperinciBAB III SET-UP ALAT UJI
BAB III SET-UP ALAT UJI Rangkaian alat penelitian MBG dibuat sebagai waterloop (siklus tertutup) dan menggunakan pompa sebagai penggerak fluida. Pengamatan pembentukan micro bubble yang terjadi di daerah
Lebih terperinciBAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA
37 BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA Pada bab ini dijelaskan bagaimana menentukan besarnya energi panas yang dibawa oleh plastik, nilai total laju perpindahan panas komponen Forming Unit
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR GRAFIK...xiii. DAFTAR TABEL... xv. NOMENCLATURE...
JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iv... vi DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR GRAFIK...xiii DAFTAR TABEL... xv NOMENCLATURE... xvi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI PROTOTIPE DAN PENGUJIAN PROTOTIPE
BAB IV EVALUASI PROTOTIPE DAN PENGUJIAN PROTOTIPE Setelah selesai pembuatan prototipe, maka dilakukan evaluasi prototipe, apakah prototipe tersebut telah sesuai dengan SNI atau tidak, setelah itu baru
Lebih terperinciPERANCANGAN TEMPERATURE CONTROL SYSTEM PADA INTERNAL FLOW FLUIDA VISCOUS (STUDI KASUS DI PERUSAHAAN KECAP DAN SAUS PT. LOMBOK GANDARIA) Skripsi
PERANCANGAN TEMPERATURE CONTROL SYSTEM PADA INTERNAL FLOW FLUIDA VISCOUS (STUDI KASUS DI PERUSAHAAN KECAP DAN SAUS PT. LOMBOK GANDARIA) Skripsi Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Peralatan uji yang digunakan antara lain : volume akhir setelah terkompresi ( t = 0,173 m 0,170 m
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan membahas berbagai hal yang berhubungan dengan rancangan penelitian yang akan dilakukan, alat dan dan bahan yang dibutuhkan, dan prosedur kerja yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik dan instalasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.
3.1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Motor Bakar Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3.2. Bahan Penelitian Pada penelitian
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 6 Februari 2014 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi : Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 KOMPONEN SISTEM 3.1.1 Blower Komponen ini digunakan untuk mendorong udara agar dapat masuk ke system. Tipe yang dipakai adalah blower sentrifugal dengan debit 400 m 3 /jam.
Lebih terperinciANALISA DESAIN DAN PERFORMA KONDENSOR PADA SISTEM REFRIGERASI ABSORPSI UNTUK KAPAL PERIKANAN
ANALISA DESAIN DAN PERFORMA KONDENSOR PADA SISTEM REFRIGERASI ABSORPSI UNTUK KAPAL PERIKANAN Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Keluatan Institut Teknolgi Sepuluh Nopember Surabaya 2011
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian serta di dalam rumah tanaman yang berada di laboratorium Lapangan Leuwikopo,
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO410/13 Revisi: 03 Tgl: 22 Agustus 2016 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi: Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol udara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENGUJIAN
BAB III METODOLOGI PENGUJIAN Dalam melakukan penelitian dan pengujian, maka dibutuhkan tahapantahapan yang harus dijalani agar percobaan dan pengujian yang dilakukan sesuai dengan standar yang ada. Dengan
Lebih terperinciPENUKAR PANAS GAS-GAS (HXG)
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA PENUKAR PANAS GAS-GAS (HXG) Disusun oleh: Ibrahim A Suryawijaya Corelya Erindah A Dr. Dendy Adityawarman Pri Januar Gusnawan, S.T., M.T. Dr. Ardiyan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.
BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Peralatan Desain genset bermula dari genset awal yaitu berbahan bakar bensin dimana diubah atau dimodifikasi dengan cara fungsi karburator yang mencampur bensin dan udara
Lebih terperinciBAB III METOLOGI PENELITIAN
BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Metode yang digunakan adalah untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Skripsi ini menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PROSES PEMBUATAN
BAB III METODE PROSES PEMBUATAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai tempat serta waktu dilakukannya proses pembuatan dapur busur listrik, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan dapur busur
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.
BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Peralatan Desain genset bermula dari genset awal yaitu berbahan bakar bensin dimana diubah atau dimodifikasi dengan cara fungsi karburator yang mencampur bensin dan udara
Lebih terperinciDengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.
BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian terhadap aliran campuran air crude oil yang mengalir pada pipa pengecilan mendadak ini dilakukan di Laboratorium Thermofluid Jurusan Teknik Mesin. 3.1 Diagram Alir
Lebih terperinciBAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN
BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT PENGUJIAN Desain yang digunakan pada penelitian ini berupa alat sederhana. Alat yang di desain untuk mensirkulasikan fluida dari tanki penampungan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Hasil Penelitian Setelah perancangan alat dilakukan, analisa dan pengujian alat pun dilakukan guna meneliti apakah alat bekerja dengan baik sesuai dengan rancangan
Lebih terperinciBAB IV PERCOBAAN, ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN
BAB IV PERCOBAAN, ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN Proses analisa alat uji pada sistem organic rankine cycle ini menggunakan data Reference Fluid Thermodynamic and Transport Properties dan perhitungan berdasarkan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dari hasil penyelesaian tugas akhir dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Dari hasil penyelesaian tugas akhir dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Cooling tower yang dibuat dapat disirkulasikan dengan lancer dan layak untuk dilakukan pengujian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 AKTIVITAS PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan merupakan sebuah kajian eksperimental dengan rangkaian urutan aktivitas sebagai berikut: Kajian Pendahuluan Merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian (flow chat) Mulai Pengambilan Data Thi,Tho,Tci,Tco Pengolahan data, TLMTD Analisa Grafik Kesimpulan Selesai Gambar 3.1 Diagram alir penelitian
Lebih terperinciPenyehatan Udara. A. Sound Level Meter
Penyehatan Udara Penyehatan udara merupakan upaya yang dilakukan agar udara yang ada disekeliling kita sebagai makhluk hidup tidak mengalami cemaran yang dapat berdampak pada kesehatan. Penyehatan udara
Lebih terperinciBab 4 Perancangan dan Pembuatan Pembakar (Burner) Gasifikasi
Bab 4 Perancangan dan Pembuatan Pembakar (Burner) Gasifikasi 4.1 Pertimbangan Awal Pembakar (burner) adalah alat yang digunakan untuk membakar gas hasil gasifikasi. Di dalam pembakar (burner), gas dicampur
Lebih terperinciPENUKAR PANAS GAS-GAS (HXG)
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA PENUKAR PANAS GAS-GAS Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Kontributor: Dr. Dendy
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Batasan Rancangan Untuk rancang bangun ulang sistem refrigerasi cascade ini sebagai acuan digunakan data perancangan pada eksperiment sebelumnya. Hal ini dikarenakan agar
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data
26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Instalasi Pengujian Pengujian dengan memanfaatkan penurunan temperatur sisa gas buang pada knalpot di motor bakar dengan pendinginan luar menggunakan beberapa alat dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA
BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Hasil dan Analisa pengujian Pengujian yang dilakukan menghasilkan data data berupa waktu, temperatur ruang cool box, temperatur sisi dingin peltier, dan temperatur sisi panas
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Pasteurisasi 2.2 Sistem Pasteurisasi HTST dan Pemanfaatan Panas Kondensor
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pasteurisasi Pasteurisasi ialah proses pemanasan bahan makanan, biasanya berbentuk cairan dengan temperatur dan waktu tertentu dan kemudian langsung didinginkan secepatnya. Proses
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Termal Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Riau (Juni Oktober 2016). 3.2 Jenis
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang dibuat. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram sistem secara keseluruhan. Mekanik Turbin Generator Beban Step
Lebih terperinciStudi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan pada Evaporator Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMF
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-18 Studi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan pada Evaporator Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMF Akhmad Syukri Maulana dan
Lebih terperinciBAB III RANCANG BANGUNG MBG
BAB III RANCANG BANGUNG MBG Peralatan uji MBG dibuat sebagai waterloop (siklus tertutup) dan menggunakan pompa sebagai penggerak fluida, dengan harapan meminimalisasi faktor udara luar yang masuk ke dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR
BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR 4.1 HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN Pengujian yang dilakukan menghasilkan data-data berupa waktu, arus ouput, tegangan output, daya output, temperature
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian sistem ini terdiri dari beberapa tahapan, dimulai dari pengujian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN DAN PABRIKASI
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN DAN PABRIKASI Dalam bab ini membahas tentang segala sesuatu yang berkaitan langsung dengan penelitian seperti: tempat serta waktu dilakukannya penelitian, alat dan bahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan naskah tugas akhir ini berdasarkan pada masalah yang bersifat aplikatif, yaitu perencanaan dan realisasi alat agar dapat bekerja sesuai dengan perancangan dengan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian untuk mengetahui kinerja dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem dan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah : Air 3.1.2. Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Dalam pengujian ini bahan yang digunakan adalah air. Air dialirkan sling pump melalui selang plastik ukuran 3/4 menuju bak penampung dengan variasi jumlah
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN CIGARETTE SMOKE FILTER
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN CIGARETTE SMOKE FILTER 3.1 KONSEP DESAIN Konsep desain Cigarette Smoke Filter ini adalah membuat alat yang mampu menghisap dan menyaring asap rokok (sidestream smoke)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hasil dan analisis terhadap sistem yang telah dibuat secara keseluruhan. Pengujian tersebut berupa pengujian terhadap perangkat keras serta pengujian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Arduino Uno R3 Pengujian sistem arduino uno r3 dilakukan dengan memprogram sistem arduino uno r3 untuk membuat Pin.4 menjadi nilai positif negative 0 dan 1 yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatakan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
digilib.uns.ac.id 23 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Validasi Permodelan Validasi permodelan impeller pompa sentrifugal ini berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Rajendran dan Purushothaman.
Lebih terperinciPembuatan Prototipe Thermal Mass Flowmeter Tipe Heat Transfer untuk Pengukuran Laju Aliran Massa Udara
Abstrak Pembuatan Prototipe Thermal Mass Flowmeter Tipe Heat Transfer untuk Pengukuran Laju Aliran Massa Udara Ghina A. Nurdiani, Syafri Firmansyah, Farida I. Muchtadi, Faqihza Mukhlish Program D3 Metrologi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERCOBAAN KUALITAS ETHYLENE DAN AIR PADA ALAT PERPINDAHAN PANAS DENGAN SIMULASI ALIRAN FLUIDA
PERCOBAAN KUALITAS ETHYLENE DAN AIR PADA ALAT PERPINDAHAN PANAS DENGAN SIMULASI ALIRAN FLUIDA Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama
Lebih terperinciBAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas
BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Blok Diagram Sistem Sensor Gas Komparator Osilator Penyangga/ Buffer Buzzer Multivibrator Bistabil Multivibrator Astabil Motor Servo Gambar 4.1 Blok Diagram
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Jalan Arif Rachman Hakim, Gg. Kya i Haji Ahmad. Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Jalan Arif Rachman Hakim, Gg. Kya i Haji Ahmad Thobari No.6, Bandar Lampung. b. Waktu Penelitian Perancangan,
Lebih terperinciBAB V PENGUJIAN DAN ANALISA TEST BED AUTOMATIC CRUISE CONTROL
BAB V PENGUJIAN DAN ANALISA TEST BED AUTOMATIC CRUISE CONTROL V.1 Peralatan Pengujian Simulasi pengujian dilakukan terhadap test bed yang telah dibuat. Peralatan yang terdapat dalam test bed ini meliputi;
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL KOEFISIEN PERPINDAHAN KALOR MODEL WATER HEATER KAPASITAS 10 LITER DENGAN INJEKSI GELEMBUNG UDARA
TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL KOEFISIEN PERPINDAHAN KALOR MODEL WATER HEATER KAPASITAS 10 LITER DENGAN INJEKSI GELEMBUNG UDARA Disusun: SLAMET SURYADI NIM : D 200050181 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III RANCANG BANGUN REAKTOR SPRAY DRYING DAN SPRAY PYROLYSIS
BAB III RANCANG BANGUN REAKTOR SPRAY DRYING DAN SPRAY PYROLYSIS 3.1 Pemilihan Sistem Pada umumnya sistem Spray Drying/Spray Pyrolysis untuk memproduksi partikel ukuran mikro mengunakan sistem atomizer
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Laju Aliran Fluida dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya berasal dari hukum kekekalan massa seperti yang terlihat pada Gambar
Lebih terperinciDengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan 4.1.1 Gambar Rakitan (Assembly) Dari perancangan yang dilakukan dengan menggunakan software Autodesk Inventor 2016, didapat sebuah prototipe alat praktikum
Lebih terperinciSENSOR GAS TGS 2610 UNTUK DETEKSI KEBOCORAN GAS. Dicky Apdilah
SENSOR GAS TGS 2610 UNTUK DETEKSI KEBOCORAN GAS Dicky Apdilah dicky@nusa.net.id Abstrak Bila terjadi kebocoran gas maka sensor akan beraksi dan akan mengaktifkan alarm sebagai tanda telah terjadi kebocoran.
Lebih terperinciGambar 4.21 Grafik nomor pengujian vs volume penguapan prototipe alternatif rancangan 1
efisiensi sistem menurun seiring dengan kenaikan debit penguapan. Maka, dari grafik tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem akan bekerja lebih baik pada debit operasi yang rendah. Gambar 4.20 Grafik
Lebih terperinciPENGARUH BAHAN INSULASI TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA TANGKI PENYIMPANAN AIR UNTUK SISTEM PEMANAS AIR BERBASIS SURYA
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3845 PENGARUH BAHAN INSULASI TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA TANGKI PENYIMPANAN AIR UNTUK SISTEM PEMANAS AIR BERBASIS SURYA
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIFITAS ALAT PENUKAR KALOR SHELL & TUBE DENGAN MEDIUM AIR SEBAGAI FLUIDA PANAS DAN METHANOL SEBAGAI FLUIDA DINGIN
ANALISIS EFEKTIFITAS ALAT PENUKAR KALOR SHELL & TUBE DENGAN MEDIUM AIR SEBAGAI FLUIDA PANAS DAN METHANOL SEBAGAI FLUIDA DINGIN SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinci