FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN"

Transkripsi

1 PETUNJUK PRAKTIKUM ZOOLOGI INVERTEBRATA Oleh: Tim Dosen FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM

2 ACARA I Phylum Protozoa Kelas Sarcodina Tujuan 1. Agar mahasiswa mengetahui beberapa jenis hewan yang termasuk Sarcodina. 2. Agar mahasiswa mengetahui struktur, bentuk dan cara hidup anggota kelas Sarcodina. Alat dan Bahan 1. Mikroskop, pipet tetes, gelas ukur, objek dan dek glass. 2. Air kali/kolam dan air sumur,, kompor, daun seledri, daun selada, Pembuatan kultur murni Sediaan Pertama 1. Masak air sumur sebanyak satu liter, masukkan seledri/selada dan didihkan sekitar 10 menit. 2. Biarkan mendingin kemudian saring dan ambil filtratnya. 3. Masukkkan filtrat tersebut ke dalam botol/wadah steril dan masukkan lumpur yang berasal dari kolam kemudian biarkan selama dua hari. 4. Setelah hari ketiga amatilah air tersebut di bawah mikroskop. Sediaan Kedua 1. Amatilah sediaan air kolam. 2. Perhatikan/gambarkan hewan-hewan yang anda lihat. 3. Bandingkan dengan hewan yang dapatkan dalam biakan murni. Dari sediaan pertama dan kedua 1. Gambarlah struktur hewan yang anda lihat. 2. Susunlah sistematika dari hewan-hewan tersebut. B. KELAS MASTIGOFORA/FLAGELLATA Tujuan: 1. Untuk mengetahui jenis hewan yang termasuk kelas Flagellata 2. Mengetahui struktur faal hewan yang termasuk Flagellata Alat dan Bahan 1. Ail laut, air kolam, air sawah/kali, kotoran sapi/kerbau, kuda, air suling 2. Mikroskop, gelas ukur, gelas obyek dan gelas penutup 1

3 Cara Kerja Pembuatan kultur 1. Sediakan air suling sebanyak 1 liter. 2. Masukkan kotoran kuda/sapi/kerbau ke dalam air tersebut kemudian masak selama 30 menit hingga mendidih. 3. Setelah dingin kemudian disaring 4. Ambil filtratnya dan masukkan lumpur dan air sawah. 5. Masukkan dalam botol dan biarkan selama dua hari. 6. Amati di bawah mikroskop. Sediaan air kolam/air kali/air sungai - Amatilah di bawah mikroskop Tugas 1. Bandingkan hewan-hewan yang anda peroleh. 2. Tuliskan sistematikanya. 3. Gambarkan (sebutkan) bagian-bagiannya 4. Kalau anda menemukan jenis yang sedang membelah. Terangkan prosesnya. C. KELAS CILIATA. Tujuan - Mengetahui struktur, faal dan beberapa hewan anggota kelas Sporozoa. Alat dan bahan 1. Air kolam/kali, jerami, 2. Mikroskop, pipet, gelas ukur, objek gelas. Cara kerja. 1. Siapkan panci kemudian masukkan air sumur l liter. Tambahkan jerami dan didihkan selama 30 menit. 2. Saring dan ambil filtratnya. Setelah dingin masukkan ke dalam botol dan tambahkan lumpur yang berasal dari sawah atau kolam. 3. Biarkan antara dua sampai 5 hari. Amati dengan mikroskop. 4. Gambarkan hewan yang anda temukan. 5. Bandingkan dengan hewan yang amati dari sediaan langsung air sawah/kolam. 6. Tuliskan sistematikanya masing-masing. 2

4 ACARA III PLATIHELMINTHES, NEMATHELMINTHES DAN ANNELIDA KELAS TURBELARIA Tujuan Agar mahasiswa mengetahui sruktur/morfologi, faal dari kelas Turbelaria dengan segi-segi yang dipelajari: 1) pengenalan obyek, 2) pengamatan ciri-ciri morfologi/struktur tubuh, 3) pola kehidupan, 4) penempatan obyek dalam kedudukan taksonomi, 5) pola gerak. Kegiatan persiapan - Koleksi obyek: Planaria/Dugesia : sediaan basah - Taenia saginata/taenia solium : sediaan awetan - Lumbricus terrestris : sediaan basah Alat dan bahan Mikroskop, loepe, scalpel, pipet dan obyek studi Cara Kerja Platihelminthes 1. Amatilah dengan loupe/mikroskop binokuler struktur morfologi dari Taenia solium dan masukkan hasil pengamatan anda dalam tabel. Berdasarkan ciri-ciri yang anda amati tentukan kedudukan taksonominya. 2. Gambarkan bagian-bagian tubuhnya dan beri keterangan selengkapnya. 3. Lakukan dengan juga dengan cara yang sama untuk Planaria. Nemathelminthes 1. Amati ciri-ciri morfologi dari Cacing perut, Cacing kremi 2. Amati preparat Cacing perut (Ascaris lumbricuides), Oxyuris vermikularis dan Enterobius vermicularis. 3. Masukkan hasil pengamatan anda ke dalam table seperti yang telah disediakan. 4. Berdasarkan ciri-cirinya, tentukan kedudukan taksonominya. Annelida 1. Amati ciri-ciri morfologi dari cacing tanah (Lumbricus terrestris). 2. Masukkan hasil pengamatan anda dalam table. 3. Gambarkan dan beri keterangan selengkapnya. 3

5 No Obyek Habitat Btk Cara Simetri Segment Pola Pembagia Mulut Anus Apendiks Ket Tubuh gerak asi hidup n tubuh PENGENALAN PHYLUM ECHINODERMATA Pendahuluan Tripang dan landak laut adalah jenis-jenis sumber daya laut yang sudah dikenal sebagai bahan makanan. Kedua hewan tersebut adalah anggota Phylum Echinodermata. Kebanyakan anggota Phylum Echinodermata hidup di air laut. Di antara jenis yang dikenal adalah bintang laut (Asteroidea), Lilia laut atau akar bahar (Crinoidea ) dan ular laut/brittle star (Ophiuroidea). Tujuan Praktikum Agat mahasiswa dapat mengenal struktur morfologi berbagai jenis hewan yang termasuk Echinodermata. Alat dan bahan 1. Beberapa jenis hewan Echinodermata Prosedur Kerja 1. Amatilah morfologi hewan yang telah disediakan. 2. Rabalah dengan perlahan-lahan dan perhatikan rasa sentuhan di kulit tangan anda. Apakah kulit luarnya kasar atau halus. 3. Hitunglah jumlah tangan/lengan yang dimiliki. 4

6 4. Untuk specimen landak laut amati dan perhatikan bentuk durinya. 5. Gambarkan setiap specimen yang anda amati dan berikan keterangan selengkapnya. Pertanyaan dan tugas 1. Tuliskan ciri-ciri khas untuk masing-masing jenis hewan yang anda amati. 2. Apakah mamfaat hewan-hewan tersebut bagi manusia. 5

7 PENDAHULUAN ACARA IV PHYLUM MOLUSCA Mollusca adalah hewan yang hidup di air tawar air laut dan di darat. Hewan ini pada umumnva berbadan lunak dan tubuhnya ditutup oleh jaringan yang disebut manthel. Pada bagian luar manthel terdapat pelindung tubuh yang disebut cangkang dengan bentuk yang amat beragam. Tidak semua Mollusca mempunyai cangkang di luar, sebab ada Mollusca yang mempunyai cangkang di dalam dengan bahan yang terbuat dari zat kapur atau chitin. Bahkan ada pula jenis-jenis tertentu tidak bercangkang sama sekali. Klasifikasi anggota phyllum Mollusca didasarkan pada perbedaan anatomi atau morfologi cangkang, kepala, kaki, alat respirasi, alat reproduksi dan sistem syaraf Walau kebanvakan anggotanya hidup bebas, namun ada juga yang parasit, komensal dan simbiotik. Klasifikasi Pengelompokan hewan anggota phyllum Mollusca ke dalam kelas sangat beragam. Belum ada kesamaan pendapat antara pakar taksonomi untuk membagi phyllum ini ke dalam sejumlah kelas tertentu. Pada umumnya phyllum Mollusca dibagi dalam, 6 atau 7 kelas. Berikut klasifikasi Phyllum Mollusca. Phyllum Mollusca terdiri dari 7 kelas yakni: 1. Aplacophora ( 250 jenis ) yaitu Mollusca dengan bentuk seperti cacing, tidak berkepala, kaki maupun cangkang. 2. Monoplacophora ( 6 jenis ) yaitu Mollusca purba dengan cangkang berbentuk kerucut 3. Polyptacophora ( 600 jenis ) yaitu Mollusca dengan 8 lempengan cangkang. 4. Scaphopoda ( 350 Jenis ) yaitu Mollusca dengan cangkang berbentuk tanduk dengan kedua ujung terbuka. 5. Gastropoda ( jenis ) yaitu Mollusca bercangkang tunggal dengan bentuk beragam dan ada pula yang tanpa cangkang. 6. Pelecypoda ( jenis ) yaitu Mollusca bercangkang setangkup vang pada umumnya setangkup. 7. Cephalopoda ( 650 jenis ) yaitu Mollusca yang bercangkang di dalam atau tanpa cangkang, kecuali Nautilus yang masih bercangkang di luar. Tugas: Dapatkan cangkang dari Mollusca seperti di bawah ini dan gambarlah! Chiton Strombus Lambis Cypraea Tonna Babylonia Hemifusus Murex Conus Aplysia Acmaea Haliotis Trochu Turbo Nerita Turritella Amati juga cangkang kosong dan kenalilah bagian-bagiannya: Apex Sutura Columella Parietal lip Apertura Columellar lip Outer lip Siphonal canal Pseudo umbilicus Spire Base 6

8 Kelas Gastropoda : Umumnya bercangkang tunggal,berpilin membentuk spiral dan beberapa jenis tidak bercangkang. Pada kepala dengan 2 pasang tentakel, kaki yang lebar dan pipih, rongga mantel dan visceral bagi yang bercangkang berputar terhadap kepala dan kaki. Insang 1-2 buah atau bernapas dengan paru-paru. Organ reproduksi berumah satu atau dua dan fertilisasi secara internal atau eksternal. Berdasar organ pernafasan kelas Gastropoda dibagi menjadi 3 subklas. - Prosobranchia : mempunyai 2 insang didaerah antherior,system syaraf berpilin membentuk angka 8,tentakel 2 buah dan cangkang tertutupoperkulum ( Trochus,Conus, Murex ) - Opisthobranchia : Dengan 2 insang di bagian posterior, cangkang tereduksi dan terletak didalam mantel.jantung beruang satu dan organ reproduksa beruang satu.(aplysia ) - Pulmunata : Bernafas dengan paru-paru. Cangkang berbentuk spiral, kepala dilengkapi dengan 1-2 pasang tentakel,rongga mantel terletak dianterior. Organ reproduksi hermaprodit atau berumah satu(achatina fulica) Yang perlu diperhatikan dalam menggambar cangkang Gastropoda adalah : 1. Ukuran cangkang. Panjang cangkang diukur dari ujung anterior sampai ujung posterior. Lebar cangkang diukur dari sisi tubuh yang paling lebar.gambar 7.2 : Cara mengukur panjang/lebar cangkang 2. Arah putaran cangkang. Putaran diawali dari apex, kemudian dirunut arah putarannya searah( disebut dextral ) atau berlawanan arah dengan jarum jam ( disebut sinistral ) 3..Jumlah putaran cangkang. Jumlah putaran dihitung dari apex cangkang 4. Ada tidaknya operculum. Cangkang dengan operculum disebut operculate, dam sebaliknya disebut non operculate. Operkulum(jika ada) sebaiknya digambar terpisah dan diberi kerterangan terpisah. Preparat 12 : Bekicot ( Achatina fulica) Tujuan : - Mempelajari struktur dan system tubuh bekicot - Mempelajari hubungan antara struktur dan fungsi pada tubuh bekicot Bahan : -Bekicot darat -Scalpel -Kertas tissue -Disecting pan -Pinset -Gunting Cara kerja : A. Struktur luar : Amati bekicot dalam keadaan menjulur dan aktif berjalan. Bagian yang lunak terdiri dari : Kepala,. Leher, Kaki, dan Visera. 1. Pada kepala terdapat mulut yang terletak pada ujung sebelah ventral dan didalamnya terdapat gigi parut. Terdapat 1 pasang tentakel dan dibelakangnya terdapat satu pasang mata dengan tangkai yang cukup panjang. 7

9 2. Pada leher terdapat lubang genetal pada sisi dextral. 3. Kaki dengan otot yang menebal dengan glandula mucosa pada bagian dorsal kaki 4. visceral terdapat dalam cangkang dengan bentuk spiral mengikuti cangkangnya. 5. Setelah digambar morfologi luarnya, keluarkan isi dari siput dengan memberikan garam atau memecahkan cangkangnya. B. Struktur dalam 1. 1.Melalui mulut dengan menggunakan scalpel atau gunting dapat dibuka kebelakang akan didapatkan saluran pencernakan, dari crop, oesophagus, lambung, usus dan anus yang terbuka di bagian dorsal antherior dari kaki. Hati didekat lambung terdapat didaerah apex.dapatkan pula jantungnya ( merah) dengan ginjal didekatnya yang terdapat pada sebelah ventral dari apex. 2. Melalui ludang dengan bantuan gunting atau scalpel secara hati-hati dapatkan saluran genetalia seperti vagina, oviduct, ductus deferens, ductus spermaticus terdapat dibagian dorsal dari kaki. Sedangkan seminal receptacle/spermatecate terdapat didaerah collumela dan ovotestis, ductus hermaphroditicus serta glandula albimin terdapat didaerah apex. 3. Dapatkan cerebral ganglion pada bagian dorsal mulut dan pedal ganglion dibagian ventral mulut. 4. Gambarkan dan beri keterangan Kelas : Pelecypoda Dengan cangkang semetris, 1 pasang yang dapat ditutup dan dibuka oleh otot aduktor dan otot refraktor.pada bagian dorsal cangklang terdapat gigi engsel dan ligamen, sifon 2 buah pada sisi posterior dan insang dalam bentuk lempengan berjumlah 1-2 pasang.tidak terdapat kepala, mulut dilengkapi labial palp dan tanpa rahang atau radula. Organ reproduksi umumnya berumah dua dan beberapa jenis bersifat poliandri. Gonad terbuka dalam rongga mantel dan larva berupa veliger atau glochidium. Dasar yang digunakan dalam klasifikasi masih sangat beragam, namun pada umunya pembagian dalam subklas didasarkan pada type gigi engsel, otot aduktor dan insang. Preparat 2 : Kerang air tawar (Anadonta sp) Tujuan : - Mempelajari struktur dan system tubuh kerang. - Mempelajari hubungan antara struktur dan fungsi pada tubuh kerang. Bahan : -Kerang air tawar -scalpel -kertas tissue Diseeting pan -pinset -obeng -meteran 8

10 Cara kerja : A Struktur luar 1. Letakkan kerang datas dissecting pan dan perhatikan bagian luar dari kedua bagian cangkang. Gambar dan ukur panjang lebar-tebal cangkang dan sebutkan bagian-bagian dari cangkang. - Bagian antherior - Bagian posterior - Bagian dorsal - Bagian ventral - Cangkang kiri - Cangkang kanan - Umbo - Sendi ligamen - Garis pertumbuhan Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu menentukan panjang / lebar cangkang dan menentukan cangkang kiri/kanan adalah sbb: -Panjang cangkang : diukur dari sisi dorsal sampai ventral -Lebar cangkang : diukur dari sisi posterior sampai anterior -Tebal cangkang : diukur dari sisi terluar cangkang kiri sampai sisi terluqar cangkang kanan -sisi posterior ditandai adanya jarak terjauh tepi cangkang ke umbo atau adanya palial sinus. -Cangkang kanan ditandai dengan menghadapkan bagian dorsal( umbo) kearah sdr dan letakkan sisi posterior cangkang kearah bawah, dan belahan cangkang sebelah kanan disebut sebagai cangkang kanan. Gambar 7.5 Morfologi cangkang 2. Selanjutnya cangkang dicoba untuk dibuka dengan tangan dan bila tidak dapat dibuka maka gunakan obeng dengan hati-hati. Gambar dan sebutkan bvagian-bagian dari : -Dorsal siphon -Ventral siphon -Muscular foot B. Struktur Dalam 1. Dengan menggunakan scalpel yang tajam, bukalah cangkang atas sampai kebelakang sehingga umbo menyentuh dissecting pan. 2. Nampak adductor mucle yang menyatukan 2 cangkang. Letakkan scalpel diantara mantel dan cangkang.selanjutnya potonglah adductor muscle sehingga cangkang bagian atas dapat terlepaskan.gambar dan beri keterangan pada setiap gambar cangkang. 3. Dapatkan intercurent siphon dan excurrentsiphon pada sisi ventral. Air akan masuk lewat incurrent dan keluar lewat excurrent siphon dengan melalui insang. 4. Potong bagian mantel untuk menampakkan adanya insang. 5. Gambarkan organ dalam yang didapatkan. 6. Perhatikan bagian usus kedepan yaitu pada pericardium dimana didalamnya terdapat jantung. Di bawah jantung terdapat ginjal berwarna coklat. Dengan hati-hati 9

11 potonglah organ dan musculus foot menjadi 2 bagian ( atas bawah ). Di dalamnya terdapat bahan yang tidak padat yaitu glandula reproduksi dan pencernaan. Gambarkan dan beri keterangan. Klas Cephalopoda Tubuh bilateral simetri,cangkang eksternal,internal atau tanpa cangk.ang Kepala besar, mata berkembang baik dan kompleks. Mulut dilengkapi dengan 2 buah rahang dan radula serta dikelilingi oleh 8-10 lengan.sistem syaraf terdapat di kepala yang membentuk semacam otak yang dilindungi oleh tulang rawan.insang berjumlah 4, ginjal 2 buah, jantung beruang tiga dan organ reproduksi berumah dua.klasifikasi Ciphalopoda didasarkan atas jumlah insang, tentakel, serta ada tidaknya cankang. Pada bangsa tertentu ada tidaknya kornea mata dan sirip lateral digunakan untuk menentukan sub bangsa. Loligo sp,yang tergolong dalam subklas Coleoida, ordo Teuthoidea dan sub ordo Myopsida merupakan hewan bertubuh lunak dengan cangkang terletak didalam rongga mantel, berwarna putih transparan. Berbebtuk pena atau bulu dan terbebtuk dari zat chitine. Tubuh relatif panjang, langsing, dan bagian belakang meruncing. Mantel berwarna putih dengan bintik-bintik merah.ingu sampai kehitaman yang diselubungi selaput lendir. Terdapat sirip lateral yang berbentuk segitiga.kepala besar dengan 8 lengan dan 2 tentakel panjang. Permukaan lengan bagian dalam terdapat batil hisap dan pada tentakel, batil hisap hanya terdapat pada ujung-ujungnya. Ujung pasangan lengan 4 pada yang jantan berubah menjadi hectocotylus yakni alat untuk memasukkan spermatophore ke rongga mantel yang betina didekat mulut ovioduct.hewan ini umumnya memijah hanya satu kali kemudian mati. Telur keluar dari membran ovarium yang dilapisimembran liat dan panjang serta berlubang pada ujungnya. Bila terancam mereka akan berenang mundur sambil menyemburkan tinta berwarna hitam. Preparat 3 : Loligo sp Tujuan : Bahan : - Mempelajari struktur dan system tubuh kerang - Mempelajari hubungan antara struktur dan fungsi pada tubuh kerang. - Loligo sp - Scalpel - Kertas tissue - Disecting pan - Pinsety - Gunting Cara kerja : Tugas 1 : Letakkan Loligo sp diatas dissecting pan ( bak lilin ). Amati morfologinya. Tentukan bagian-bagian dorsal,ventral,anterior, posterior.tentukan pula jenis kelaminnya dengan cara melihat pasangan lengan IV. Penomoran lengan dimulai dari pasangan yang paling dorsal dari tubuh bagian anterior. Pasangan diberi nomor I, kemudian menuju keventral dari arah kiri dan kanan adalah pasangan nomor II, III, IV 10

12 Gambar 7.8 : Bagan morfologi Cephalopoda Tugas 2 : Letakkan Loligo sp pada bak lilin dengan sisi posterior menghadap keatas.potong hati-hati dengan gunting bagian tengah posterior mantel dari ujung ventral sampai dorsal. Buka potongan tsb. Sampai nampak anatomi dalamnya. Angkat dan cuci dibawah aliran air kran untuk menghilangkan kotoran dan tintanya.selanjutnya letakkan diatas bak lilin dengan posisi seperti semula. Gambar struktur anatomi dari Loligo sp. Keluarkan dan gambarkan cangkang Loligo sp 11

A.Karakteristik 1. Bilateral simetris, memiliki tiga lapisan sel (triploblastik schizocoelom), epithel satu lapis umumnya bersilia dan mengandung

A.Karakteristik 1. Bilateral simetris, memiliki tiga lapisan sel (triploblastik schizocoelom), epithel satu lapis umumnya bersilia dan mengandung A.Karakteristik 1. Bilateral simetris, memiliki tiga lapisan sel (triploblastik schizocoelom), epithel satu lapis umumnya bersilia dan mengandung kelenjar lendir. 2.Tubuh biasanya pendek ditutupi oleh

Lebih terperinci

BIOLOGI LAUT Mollusca

BIOLOGI LAUT Mollusca MAKALAH BIOLOGI LAUT Mollusca MUSDALIFAH L211 13 006 MELINDA DAVID L211 13 016 JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 KATA PENGANTAR Tiada untaian

Lebih terperinci

FILUM MOLLUSCA KELOMPOK 1

FILUM MOLLUSCA KELOMPOK 1 FILUM MOLLUSCA KELOMPOK 1 PENGERTIAN MOLLUSCA Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh

Lebih terperinci

Jumat, 24 Desember 2010

Jumat, 24 Desember 2010 Jumat, 24 Desember 2010 Laporan Praktikum Zoology "Cephalopoda" CEPHALOPODA dan ECHINODERMATA A. TUJUAN Mengamati Anatomi dan Morfologi Chepalopoda dan Echinodermata. B. DASAR TEORI Cephalopoda berasal

Lebih terperinci

Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat:

Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: Cacing Tanah (Lumbricus terrestris) I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: a. Menyebutkan karakteristik Lumbricus terrestris b. Menunjukkan apparatus digestorius

Lebih terperinci

CACING TANAH (Lumbricus terrestris)

CACING TANAH (Lumbricus terrestris) CACING TANAH (Lumbricus terrestris) Kode MPB2b Fapet I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: a. Menyebutkan karakteristik Lumbricus terrestris b. Menunjukkan apparatus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Page 1 of 18

BAB I PENDAHULUAN. Page 1 of 18 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mollusca adalah salah satu hewan invertebrata yang mempunyai arti penting bagi sumber daya manusia. Mollusca merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang,

Lebih terperinci

Adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit. Tubuh terdiri dari bagian oral (yang memiliki mulut) dan aboral (yang tidak memiliki mulut). Pada waktu masih larva tubuhnya berbentuk bilateral

Lebih terperinci

KINDOM ANIMALIA. Drs. Refli., MSc. Disampaikan pada pelatihan Guru-Guru SLTP se Kabupaten Sabu-Raijua Juli 2013

KINDOM ANIMALIA. Drs. Refli., MSc. Disampaikan pada pelatihan Guru-Guru SLTP se Kabupaten Sabu-Raijua Juli 2013 KINDOM ANIMALIA Drs. Refli., MSc Disampaikan pada pelatihan Guru-Guru SLTP se Kabupaten Sabu-Raijua 16-25 Juli 2013 Pengelompokkan Animalia?? (10 mnt) Kingdom Animalia Invertebrata/ Avertebrata (tidak

Lebih terperinci

Annelida. lembab terletak di sebelah atas epithel columnar yang banyak mengandung sel-sel kelenjar

Annelida. lembab terletak di sebelah atas epithel columnar yang banyak mengandung sel-sel kelenjar Annelida Karakteristik 1.Bilateral simetris, memiliki tiga lapisan sel (triploblastik), tubuhnya bulat dan memanjang biasanya dengan segmen yang jelas baik eksternal maupun internal. 2.Appendages kecil

Lebih terperinci

Phylum Echinodermata

Phylum Echinodermata Phylum Echinodermata Echinodermata berasal dari bahasa yunani yaitu echinos/echinus = landak, derma = kulit. Echinodermata adalah hewan kulitnya seperti landak atau kulit berduri. Pada umumnya hidup di

Lebih terperinci

Hutan mangrove merupakan vegetasi pantai tropis, yang didominasi oleh beberapa jenis

Hutan mangrove merupakan vegetasi pantai tropis, yang didominasi oleh beberapa jenis II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hutan mangrove Hutan mangrove merupakan vegetasi pantai tropis, yang didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang mampu tiunbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan beberapa kontribusi penting bagi masyarakat Indonesia. sumber daya alam dan dapat dijadikan laboratorium alam.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan beberapa kontribusi penting bagi masyarakat Indonesia. sumber daya alam dan dapat dijadikan laboratorium alam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang secara geografis memiliki daerah pesisir yang sangat panjang. Di sepanjang daerah tersebut hidup beranekaragam biota laut (Jati dan

Lebih terperinci

MAKALAH BIOLOGI HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA. Disusun Oleh : Ira Melita Kelas : XII. IPA. 1

MAKALAH BIOLOGI HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA. Disusun Oleh : Ira Melita Kelas : XII. IPA. 1 MAKALAH BIOLOGI HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA Disusun Oleh : Ira Melita Kelas : XII. IPA. 1 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA MADRASAH ALIYAH NEGERI SURADE 2016 KATA PENGANTAR Assallamu alaikum

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN KEADAAN LUAR

PEMERIKSAAN KEADAAN LUAR NEKROPSI IKAN PEMERIKSAAN KEADAAN LUAR Sebelum dilakukan pengirisan/insisi terlebih dahulu periksalah keadaan luar tubuh ikan tersebut. Periksalah keadaan kulit termasuk sirip-siripnya dan lubang-lubang

Lebih terperinci

N E M A T H E L M I N T H E S

N E M A T H E L M I N T H E S N E M A T H E L M I N T H E S Nema = benang, helminthes = cacing Memiliki rongga tubuh yang terbentuk ketika ektodermis membentuk mesodermis, tetapi belum memiliki mesenterium untuk menggantungkan visceral

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 16 3. METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Pola reproduksi ikan swanggi (Priacanthus tayenus) pada penelitian ini adalah tinjauan mengenai sebagian aspek reproduksi yaitu pendugaan ukuran pertama

Lebih terperinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Unggas

Morfologi dan Anatomi Dasar Unggas Modul PraktikumBiologi Hewan Ternak 2016 2 Morfologi dan Anatomi Dasar Unggas Petunjuk Umum Praktikum - Pada praktikum ini digunakan alat-alat bedah dan benda-benda bersudut tajam. Harap berhati-hati dalam

Lebih terperinci

BAB II KELIMPAHAN, KEANEKARAGAMAN, GASTROPODA, DAN HUTAN MANGROVE PANTAI KARANGSONG INDRAMAYU

BAB II KELIMPAHAN, KEANEKARAGAMAN, GASTROPODA, DAN HUTAN MANGROVE PANTAI KARANGSONG INDRAMAYU BAB II KELIMPAHAN, KEANEKARAGAMAN, GASTROPODA, DAN HUTAN MANGROVE PANTAI KARANGSONG INDRAMAYU A. Kelimpahan Kelimpahan merupakan banyaknya individu untuk setiap jenis, kelimpahan juga diartikan sebagai

Lebih terperinci

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten : PEDOMAN PRAKTIKUM Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten : FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015 KEGIATAN i MIKROSKOP Prosedur A. Memegang dan Memindahkan Mikroskop 1. Mikroskop dipindahkan

Lebih terperinci

5. Phylum Brachiopoda Invertebrata 6. Phylum Mollusca 7. Phylum Arthropoda 8. Phylum Echinodermata >>> Vertebrata

5. Phylum Brachiopoda Invertebrata 6. Phylum Mollusca 7. Phylum Arthropoda 8. Phylum Echinodermata >>> Vertebrata POKOK-POKOK BAHASAN PALEONTOLOGI 1. Pendahuluan 2. Phylum Protozoa 3. Phylum Porifera 4. Phylum Coelenterata 5. Phylum Brachiopoda Invertebrata 6. Phylum Mollusca 7. Phylum Arthropoda 8. Phylum Echinodermata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ascaris lumbricoides Manusia merupakan hospes beberapa nematoda usus. Sebagian besar nematoda ini menyebabkan masalah kesehatan masyarakat Indonesia (FKUI, 1998). Termasuk dalam

Lebih terperinci

Bahan Ajar Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar TAKSONOMI VERTEBRATA. Pisces: Evolusi Kelas Agnatha

Bahan Ajar Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar TAKSONOMI VERTEBRATA. Pisces: Evolusi Kelas Agnatha Bahan Ajar Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar TAKSONOMI VERTEBRATA Pisces: Evolusi Kelas Agnatha Kelas Agnatha Merupakan vertebrata pertama kali muncul Muncul pada 500

Lebih terperinci

Evolusi, Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi Avertebrata

Evolusi, Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi Avertebrata Evolusi, Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi Avertebrata Ima Yudha Perwira, SPi, MP, MSc (Aquatic) Para saintis menempatkan hewan pada dua katergori utama, yaitu: invertebrata (in = tanpa, vertebrae

Lebih terperinci

E C H I N O D E R M A T A

E C H I N O D E R M A T A E C H I N O D E R M A T A A. Karakteristik 1.Umumnya bilateral simetris pada waktu larva dan radial simetris setelah dewasa; tubuhnya terdiri atas lima bagianatau keping ; memiliki tiga lapisan sel (triploblastik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS UMUR DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN BERDASARKAN MOLUSKA MIKRO

BAB IV ANALISIS UMUR DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN BERDASARKAN MOLUSKA MIKRO BAB IV ANALISIS UMUR DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN BERDASARKAN MOLUSKA MIKRO 4.1 Pembagian Filum Moluska Moluska merupakan suatu filum dari golongan invertebrata. Moluska dikenal dengan sebutan binatang lunak,

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Biologi Task Identification of Annelida. By : Anjar Wicitra Wening Khalikul Haqqur Rahman Taufiqurrahman

Assalamu alaikum Wr. Wb. Biologi Task Identification of Annelida. By : Anjar Wicitra Wening Khalikul Haqqur Rahman Taufiqurrahman Assalamu alaikum Wr. Wb. Biologi Task Identification of Annelida By : Anjar Wicitra Wening Khalikul Haqqur Rahman Taufiqurrahman Ciri-ciri Annelida : ⱷ Tubuhnya tersusun atas cincin-cincin (gelang-gelang)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jenis kerang familia Corbiculidae terbagi menjadi 3 jenis yaitu Polymesoda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jenis kerang familia Corbiculidae terbagi menjadi 3 jenis yaitu Polymesoda 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Kerang Totok (Geloina sp.) Jenis kerang familia Corbiculidae terbagi menjadi 3 jenis yaitu Polymesoda erosa, Polymesoda ekspansa, dan Polymesoda bengalensi. Ketiga

Lebih terperinci

Kode Mata Kuliah : BI402 Program Studi : Pendidikan Biologi Jenjang : S 1

Kode Mata Kuliah : BI402 Program Studi : Pendidikan Biologi Jenjang : S 1 S A T U A N A C A R A P E R K U L I A H A N Mata Kuliah : Zoologi Invertebrata Kode Mata Kuliah : BI402 Program Studi : Pendidikan Biologi Jenjang : S 1 Semester : Ganjil/Genap Jumlah SKS : 3 Mata Kuliah

Lebih terperinci

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock) SNI : 01-6485.1-2000 Standar Nasional Indonesia Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock) Prakata Standar induk ikan gurami kelas induk pokok diterbitkan oleh Badan Standardisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain: waduk, danau, kolam, telaga, rawa, belik, dan lain lain (Wibowo, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. lain: waduk, danau, kolam, telaga, rawa, belik, dan lain lain (Wibowo, 2008). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan merupakan ekosistem yang memiliki peran sangat penting bagi kehidupan. Perairan memiliki fungsi baik secara ekologis, ekonomis, estetika, politis, dan sosial

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Siput Gonggong (Strombus turturella)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Siput Gonggong (Strombus turturella) BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Siput Gonggong (Strombus turturella) Klasifikasi Siput Gonggong (Strombus turturella) menurut Ruppert dan Barnes (1994); adalah sebagai berikut: Kingdom : Animalia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2006, Agustus 2006 Januari 2007 dan Juli 2007 di Daerah Aliran Sungai (DAS) Musi dengan sumber air berasal dari

Lebih terperinci

Pokok Bahasan (PB)/ Sub Pokok Bahasan (SPB) 5. Annelida a.struktur tubuh Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea

Pokok Bahasan (PB)/ Sub Pokok Bahasan (SPB) 5. Annelida a.struktur tubuh Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea Khusus X. Tujuam Umum mengkomunikasikan filum Annelida Tujuan Khusus 1.menjelaskan permbangan stuktur tubuh dan fisiologi Annelida dibandingkan dengan Nemathelminthes. 2.membandingkan strukktur tubuh masingmasing

Lebih terperinci

0 37 m m m

0 37 m m m Bab III Studi Tafonomi Moluska III.1 Moluska Moluska berasal dari bahasa latin yang berarti soft nut atau soft body, merupakan hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini tripoblastik, simetri

Lebih terperinci

Amfibi mempunyai ciri ciri sebagai berikut :

Amfibi mempunyai ciri ciri sebagai berikut : Amfibi merupakan kelompok hewan dengan fase hidup berlangsung di air dan di darat.,yang merupakan kelompok vertebrata yang pertama keluar dari kehidupan alam air. Amfibi mempunyai ciri ciri sebagai berikut

Lebih terperinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Modul Praktikum Biologi Hewan Ternak 2017 6 Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Petunjuk Umum Praktikum - Pada praktikum ini digunakan alat-alat bedah dan benda-benda bersudut tajam. Harap berhati-hati

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. indonesia adalah perairan dan lautan dengan 2,7 juta km 2 zona ekonomi eksklusif

II. TINJAUAN PUSTAKA. indonesia adalah perairan dan lautan dengan 2,7 juta km 2 zona ekonomi eksklusif II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ekologi Zona Intertidal Indonesia merupakan negara kepulauan dengan persentasi 75% wilayah indonesia adalah perairan dan lautan dengan 2,7 juta km 2 zona ekonomi eksklusif (ZEE)

Lebih terperinci

Tujuan Mengamati aktivitas rambut getar mulut dan tenggorokan pada katak

Tujuan Mengamati aktivitas rambut getar mulut dan tenggorokan pada katak Materi 6 Pencernaan I Aktivitas Rambut Getar Tujuan Mengamati aktivitas rambut getar mulut dan tenggorokan pada katak Dasar teori Rambut getar (silia) berperan dalam transportasi bahan makanan di saluran

Lebih terperinci

PENGARUH TAMBAHAN CANGKANG KERANG TERHADAP KUAT BETON

PENGARUH TAMBAHAN CANGKANG KERANG TERHADAP KUAT BETON PENGARUH TAMBAHAN CANGKANG KERANG TERHADAP KUAT BETON Vitalis, 1) Eddy Samsurizal, 2) dan Asep Supriyadi 2) Abstrak Dalam pembuatan benda uji metode yang digunakan yaitu Metode SNI, dengan kuat tekan rencana

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia sebagai negara kepulauan terletak diantara samudera Pasifik dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia sebagai negara kepulauan terletak diantara samudera Pasifik dan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perairan Indonesia Indonesia sebagai negara kepulauan terletak diantara samudera Pasifik dan samudera Hindia dan mempunyai tatanan geografi laut yang rumit dilihat dari topografi

Lebih terperinci

biologi SET 22 ANIMALIA 2 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM PLATYHELMINTHES a. Struktur Tubuh b.

biologi SET 22 ANIMALIA 2 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM PLATYHELMINTHES a. Struktur Tubuh b. 22 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 22 ANIMALIA 2 A. FILUM PLATYHELMINTHES a. Struktur Tubuh Plathyhelmintes memiliki bentuk tubuh bilateral simetris. Bagian ujung anterior

Lebih terperinci

2. Strongyloides stercoralis

2. Strongyloides stercoralis NEMATODA USUS CIRI-CIRI UMUM Simetris bilateral, tripoblastik, tidak memiliki appendages Memiliki coelom yang disebut pseudocoelomata Alat pencernaan lengkap Alat ekskresi dengan sel renette atau sistem

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Morfologi Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas Branchiopoda, Divisi Oligobranchiopoda, Ordo Cladocera, Famili Daphnidae,

Lebih terperinci

ACARA I PENGGUNAAN LALAT Drosophila SEBAGAI ORGANISME PERCOBAAN GENETIKA

ACARA I PENGGUNAAN LALAT Drosophila SEBAGAI ORGANISME PERCOBAAN GENETIKA ACARA I PENGGUNAAN LALAT Drosophila SEBAGAI ORGANISME PERCOBAAN GENETIKA LANDASAN TEORI Organisme yang akan digunakan sebagai materi percobaan genetika perlu memiliki beberapa sifat yang menguntungkan,

Lebih terperinci

JMSC Tingkat SD/MI2017

JMSC Tingkat SD/MI2017 I. Pilihlah jawaban yang benar dengan cara menyilang (X)abjad jawaban pada lembar jawaban kerja yang disediakan. 1. Pada sore hari jika kita menghadap pada matahari, bayangan tubuh kita tampak lebih...

Lebih terperinci

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/semester Materi Pokok Sub Topik Alokasi Waktu : SMP N 1 Prambanan Klaten : IPA : VII/I : Klasifikasi Makhluk Hidup : Klasifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mollusca merupakan salah satu fillum dari invertebrata.mollusca dikenal sebagai hewan yang memiliki tubuh lunak dan hewan bercangkang keras.mollusca hidup di

Lebih terperinci

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel ORGANISASI KEHIDUPAN Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus dibantu dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi Ikan Gurame (Osphronemus gouramy Lac.) Ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.) adalah salah satu komoditas budidaya air tawar yang tergolong dalam famili ikan Labirin (Anabantidae).

Lebih terperinci

2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup

2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup 2.1 Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan 1. Mengaitkan perilaku adaptasi hewan tertentu dilingkungannya

Lebih terperinci

Gambar 1. Drosophila melanogaster. Tabel 1. Klasifikasi Drosophila

Gambar 1. Drosophila melanogaster. Tabel 1. Klasifikasi Drosophila I. Praktikum ke : 1 (satu) II. Hari / tanggal : Selasa/ 1 Maret 2016 III. Judul Praktikum : Siklus Hidup Drosophila melanogaster IV. Tujuan Praktikum : Mengamati siklus hidup drosophila melanogaster Mengamati

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbentuknya dasar sungai. Proses glacial dapat juga menghasilkan celah dan lembah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbentuknya dasar sungai. Proses glacial dapat juga menghasilkan celah dan lembah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Tentang Sungai Sungai dapat terbentuk baik melalui proses vulkanik maupun melalui proses glacial. Aliran lahar membentuk celah yang tidak beraturan yang merupakan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

IDENTIFIKASI IKAN NILA (Oreochromis niloticus) IDENTIFIKASI IKAN NILA (Oreochromis niloticus) LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI KELOMPOK : 22 KELAS : B LAB : AKUAKULTUR MUHAMAD SYAIFUL ISLAM 230110150131 KHASANATUR ROSYIDAH 230110150139 DAMAR PRATAMA PUTRA

Lebih terperinci

Sistem Pencernaan Pada Hewan

Sistem Pencernaan Pada Hewan Sistem Pencernaan Pada Hewan Struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya. pada hewan

Lebih terperinci

GLOSSARY. asam lemak EPA dan DHA. positif. Glossary 103

GLOSSARY. asam lemak EPA dan DHA. positif. Glossary 103 GLOSSARY aerob : sifat makhluk yang untuk hidup dan pertumbuhannya memerlukan oksigen bebas amfibi : didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang yang hidup di dua alam (air dan daratan) anaerob : sifat

Lebih terperinci

RPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi

RPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi Analisis Materi Pembelajaran (AMP). RPP MATERI INDIKATOR Untuk mempermudah dalam mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, manusia melakukan pengelompokkan makhluk hidup. Pengelompokan makhluk hidup itu

Lebih terperinci

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN BAHAN MAKANAN (MOLEKUL ORGANIK) Lingkungan eksternal Hewan KONSUMSI MAKANAN PROSES PENCERNAAN PROSES PENYERAPAN PANAS energi yg hilang dalam feses MOLEKUL NUTRIEN (dalam

Lebih terperinci

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN Kompetensi yang hendak dicapai: Siswa dapat memahami bagian tubuh manusia dan hewan, menjelaskan fungsinya, serta mampu mengidentifikasi

Lebih terperinci

Disebut Cacing Pipih (Flat Worm) dengan ciri antara lain:

Disebut Cacing Pipih (Flat Worm) dengan ciri antara lain: Disebut Cacing Pipih (Flat Worm) dengan ciri antara lain: Tubuh simetri bilateral Belum memiliki sistem peredaran darah Belum memiliki anus Belum memiliki rongga badan (termasuk kelompok Triploblastik

Lebih terperinci

LAMPIRAN 28 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2 MATERI KINGDOM ANIMALIA FILUM PLATHYHELMINTHES, FILUM NEMATHELMINTHES DAN FILUM ANNELIDA

LAMPIRAN 28 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2 MATERI KINGDOM ANIMALIA FILUM PLATHYHELMINTHES, FILUM NEMATHELMINTHES DAN FILUM ANNELIDA 39 LAMPIRAN 28 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2 MATERI KINGDOM ANIMALIA FILUM PLATHYHELMINTHES, FILUM NEMATHELMINTHES DAN FILUM ANNELIDA K.D 3.8 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan hewan ke

Lebih terperinci

BIVALVIA KEANEKARAGAMAN DAN KLASIFIKASI HEWAN I (HEWAN AVERTEBRATA)

BIVALVIA KEANEKARAGAMAN DAN KLASIFIKASI HEWAN I (HEWAN AVERTEBRATA) BIVALVIA KEANEKARAGAMAN DAN KLASIFIKASI HEWAN I (HEWAN AVERTEBRATA) KELOMPOK V 1. Eri Rahmawati (09008136) 2. Ratna Puspita Sari (09008137) 3. Siti Hardianti (09008139) 4. Rustianawati (09008140) 5. Rita

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan

Lebih terperinci

Trematoda (Fasciola hepatica=c. hati)

Trematoda (Fasciola hepatica=c. hati) Fisiologi Flatyhelminthes (Flaty = pipih, helminthes = cacing) Turbellaria (Dugesia tigrina = Planaria) Trematoda (Fasciola hepatica=c. hati) Cestoda (Taenia sp.=cacing pita) Respirasi permukaan tubuh

Lebih terperinci

PENGENALAN MIKROSKOP CAHAYA DAN MIKROSKOP BEDAH, BAHASA ANATOMI, DAN ANATOMI HEWAN INVERTEBRATA ( CUMI-CUMI, UDANG, CACING TANAH DAN JANGKRIK)

PENGENALAN MIKROSKOP CAHAYA DAN MIKROSKOP BEDAH, BAHASA ANATOMI, DAN ANATOMI HEWAN INVERTEBRATA ( CUMI-CUMI, UDANG, CACING TANAH DAN JANGKRIK) LAPORAN PRAKTIKUM PROYEK ANATOMI DAN FISIOLOGI HEWAN (BI-2103) PENGENALAN MIKROSKOP CAHAYA DAN MIKROSKOP BEDAH, BAHASA ANATOMI, DAN ANATOMI HEWAN INVERTEBRATA ( CUMI-CUMI, UDANG, CACING TANAH DAN JANGKRIK)

Lebih terperinci

Uraian Kegiatan Perkuliahan. Standar Kompetensi. No. Kompetensi Dasar Materi Perkuliahan Metode Perkuliahan

Uraian Kegiatan Perkuliahan. Standar Kompetensi. No. Kompetensi Dasar Materi Perkuliahan Metode Perkuliahan Uraian Kegiatan Perkuliahan No. Standar Kompetensi 1. Mengaplikasikan pemahaman Protozoa dalam kehidupan. Kompetensi Dasar Materi Perkuliahan Metode Perkuliahan 1.1 Mengidentifikasi protozoa atas dasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat memasukkan kelenjar ludah kedalam kulit inangnya serta mengangkut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat memasukkan kelenjar ludah kedalam kulit inangnya serta mengangkut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pinjal 1. Morfologi Pinjal Pinjal penghisap merupakan parasit penghisap darah mamalia yang memiliki bagian-bagian mulut seperti jarum (stilet) yang dapat masuk kedalam kulit

Lebih terperinci

Pengenalan Jenis-jenis Kima Di Indonesia. Kima Lubang (Tridacna crosea)

Pengenalan Jenis-jenis Kima Di Indonesia. Kima Lubang (Tridacna crosea) Pengenalan Jenis-jenis Kima Di Indonesia Kima Lubang (Tridacna crosea) Kima ini juga dinamakan kima pembor atau kima lubang karena hidup menancap dalam substrat batu karang. Ukuran cangkang paling kecil

Lebih terperinci

TEORI FENOMENA ORGAN

TEORI FENOMENA ORGAN TEORI FENOMENA ORGAN By: Syariffudin Definisi Teori Fenomena Organ Yaitu sebuah teori untuk menilai fungsi organ organ dalam secara fisiologi maupun secara patalogis dengan didasarkan pada apa yang terlihat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. domestikasi dari banteng (Bibos banteng) dan merupakan sapi asli sapi Pulau Bali. Sapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. domestikasi dari banteng (Bibos banteng) dan merupakan sapi asli sapi Pulau Bali. Sapi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sapi Bali Sapi bali merupakan sapi potong asli Indonesia yang merupakan hasil domestikasi dari banteng (Bibos banteng) dan merupakan sapi asli sapi Pulau Bali. Sapi bali merupakan

Lebih terperinci

BAB II TIJAUAN PUSTAKA. A. Infeksi cacing Enterobius vermicularis (Enterobiasis)

BAB II TIJAUAN PUSTAKA. A. Infeksi cacing Enterobius vermicularis (Enterobiasis) BAB II TIJAUAN PUSTAKA A. Infeksi cacing Enterobius vermicularis (Enterobiasis) Enterobiasis/penyakit cacing kremi adalah infeksi usus pada manusia yang disebabkan oleh cacing E. vermicularis. Enterobiasis

Lebih terperinci

ANNELIDA (Annulus=cincin, Oidos=bentuk)

ANNELIDA (Annulus=cincin, Oidos=bentuk) ANNELIDA (Annulus=cincin, Oidos=bentuk) By Luisa Diana Handoyo, M.Si. Christmas tree fanworm LANGKAH KERJA Ambil cacing yg paling besar Letakkan cacing di bak parafin Kedua ujung di tahan dengan jarum

Lebih terperinci

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu : Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi

Lebih terperinci

Sistem Organ Hewan (I)

Sistem Organ Hewan (I) Sistem Organ Hewan (I) A. SISTEM GERAK HEWAN Sistem gerak pada hewan dimiliki oleh spesies yang tidak menetap/bebas. Sistem rangka hewan terbagi menjadi: 1) Sistem rangka hidrostatik, yaitu gerak tubuh

Lebih terperinci

PERAGA NO : 1 SOAL :

PERAGA NO : 1 SOAL : PERAGA NO : 1 1. Peraga ini termasuk pada jenis.......... a. Foto udara pankromatik b. Infra merah modifikasi c. Citra satelit d. Foto ultraviolet e. Foto udara ortokromatik PERAGA NO : 2 2. Peraga ini

Lebih terperinci

3.3. Pr 3.3. P os r ed e u d r u r Pe P n e e n l e iltiitan

3.3. Pr 3.3. P os r ed e u d r u r Pe P n e e n l e iltiitan 12 digital dengan sensifitas 0,0001 gram digunakan untuk menimbang bobot total dan berat gonad ikan, kantong plastik digunakan untuk membungkus ikan yang telah ditangkap dan dimasukan kedalam cool box,

Lebih terperinci

biologi SET 21 ANIMALIA 1 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM PORIFERA a. Ciri Ciri Porifera

biologi SET 21 ANIMALIA 1 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM PORIFERA a. Ciri Ciri Porifera 21 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 21 ANIMALIA 1 A. FILUM PORIFERA a. Ciri Ciri Porifera Porifera memiliki permukaan tubuh yang berpori (ostium; ostia (jamak)). Setiap

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Perairan Indonesia. Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terletak diantara samudera

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Perairan Indonesia. Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terletak diantara samudera II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perairan Indonesia Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terletak diantara samudera Pasifik dan samudera Hindia dan mempunyai tatanan geografi laut yang rumit dilihat dari topografi

Lebih terperinci

Folikulogenesis dan ovum ternak

Folikulogenesis dan ovum ternak . MATERI PRAKTIKUM 4 : J0A09 6 JUNI 206 dari 6 Folikulogenesis dan ovum ternak TUJUAN PRAKTIKUM : ) Mahasiswa memahami pengertian tentang Folikulogenesis 2) Mahasiswa dapat melihat dan menemukan sel telur

Lebih terperinci

5. Phylum Brachiopoda Invertebrata 6. Phylum Mollusca 7. Phylum Arthropoda 8. Phylum Echinodermata >>> Vertebrata

5. Phylum Brachiopoda Invertebrata 6. Phylum Mollusca 7. Phylum Arthropoda 8. Phylum Echinodermata >>> Vertebrata POKOK-POKOK BAHASAN PALEONTOLOGI 1. Pendahuluan 2. Phylum Protozoa 3. Phylum Porifera 4. Phylum Coelenterata 5. Phylum Brachiopoda Invertebrata 6. Phylum Mollusca 7. Phylum Arthropoda 8. Phylum Echinodermata

Lebih terperinci

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi

Lebih terperinci

PLATYHELMINTHES. Dugesia tigrina. A. Karakteristik

PLATYHELMINTHES. Dugesia tigrina. A. Karakteristik A. Karakteristik PLATYHELMINTHES 1.Tubuh terdiri atas 3 lapisan sel: ektodermis, mesodermis, dan endodermis (triploblastik) 2. Hidup bebas atau parasit 3. Alat ekskresi berupa sel api 4. Alat pencernaan

Lebih terperinci

SISTEM ORGAN HEWAN (I)

SISTEM ORGAN HEWAN (I) A. SISTEM GERAK HEWAN (I) Sistem gerak pada hewan dimiliki oleh spesies yang tidak menetap/bebas. Sistem rangka hewan terbagi menjadi: 1) Sistem rangka hidrostatik, yaitu gerak tubuh ditunjang oleh gerak

Lebih terperinci

BUDIDAYA BELUT (Monopterus albus)

BUDIDAYA BELUT (Monopterus albus) BUDIDAYA BELUT (Monopterus albus) 1. PENDAHULUAN Kata Belut merupakan kata yang sudah akrab bagi masyarakat. Jenis ikan ini dengan mudah dapat ditemukan dikawasan pesawahan. Ikan ini ada kesamaan dengan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Ekologi Telur

II. TINJAUAN PUSTAKA Ekologi Telur 3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ekologi Telur Katak betina dewasa menentukan tempat peletakan telur setelah terjadi pembuahan dan untuk kebanyakan katak pohon telur tersebut terselubung dalam busa. Hal ini

Lebih terperinci

1. DUGONG BUKAN PUTRI DUYUNG

1. DUGONG BUKAN PUTRI DUYUNG 1. DUGONG BUKAN PUTRI DUYUNG Istilah dugong sering dikacaukan dengan istilah lain seperti ikan duyung dan putri duyung. Dalam khasanah ilmiah, istilah dugong adalah satwa mamalia yang hidup di perairan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Bawang, Provinsi Lampung selama 6 bulan dimulai dari bulan April 2013 hingga

III. METODOLOGI. Bawang, Provinsi Lampung selama 6 bulan dimulai dari bulan April 2013 hingga III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di perairan Way Tulang Bawang, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung selama 6 bulan dimulai dari bulan April 2013 hingga September 2013.

Lebih terperinci

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra CREATIVE THINKING MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra HIDUNG Hidung merupakan panca indera manusia yang sangat penting untuk mengenali bau dan juga untuk bernafas. Bagian-Bagian Hidung Dan Fungsinya

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PARASITOLOGI PARASIT DARAH DAN JARINGAN BLOK 14 (AGROMEDIS DAN PENYAKIT TROPIS)

MODUL PRAKTIKUM PARASITOLOGI PARASIT DARAH DAN JARINGAN BLOK 14 (AGROMEDIS DAN PENYAKIT TROPIS) MODUL PRAKTIKUM PARASITOLOGI PARASIT DARAH DAN JARINGAN BLOK 14 (AGROMEDIS DAN PENYAKIT TROPIS) Oleh: Dr.rer.biol.hum. dr. Erma Sulistyaningsih, M.Si NAMA :... NIM :... FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Berenang aktif, perkembangan biakan tidak melalui tahap larva, tepai melalui telur Beberapa mempunyai kantung tinta, untuk perlindungan diri fosilnya

Berenang aktif, perkembangan biakan tidak melalui tahap larva, tepai melalui telur Beberapa mempunyai kantung tinta, untuk perlindungan diri fosilnya CEPHALOPODA Cephalo : Kepala Podos : Kaki Merupakan moluska tingkat tinggi Mempunyai Mulut & Mata Kakinya merupakan Tentakel Funel : pelontar air ke segala arah (hyponome) Cangkang dapat lurus atau berputar,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. satuan dengan kisaran 0 3.Tingkat keanekaragaman akan tinggi jika nilai H

TINJAUAN PUSTAKA. satuan dengan kisaran 0 3.Tingkat keanekaragaman akan tinggi jika nilai H II. TINJAUAN PUSTAKA A. Keanekaragaman Jenis Gastropoda Indeks keanekaragaman (H ) dapat diartikan sebagai suatu penggambaran secara sistematik yang melukiskan struktur komunitas dan dapat memudahkan proses

Lebih terperinci

ANATOMI DAN FISIOLOGI

ANATOMI DAN FISIOLOGI ANATOMI DAN FISIOLOGI Yoedhi S Fakar ANATOMI Ilmu yang mempelajari Susunan dan Bentuk Tubuh FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari alat atau jaringan

Lebih terperinci

SUHARTO. Balai Penelitian Ternak, Po Box 221, Bogor RINGKASAN

SUHARTO. Balai Penelitian Ternak, Po Box 221, Bogor RINGKASAN PENGOLAHAN BEKCOT UNTUK PAKAN TERNAK SUHARTO Balai Penelitian Ternak, Po Box 221, Bogor 162 RNGKASAN Di beberapa daerah hingga kini bekicot masih dianggap sebagai hama tanaman. Kemungkinan penggunaan bekicot

Lebih terperinci

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2009 sampai dengan Februari 2010 di Stasiun Lapangan Laboratorium Reproduksi dan Genetika Organisme Akuatik, Departemen

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Lele Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Filum: Chordata Kelas : Pisces Ordo : Ostariophysi Famili : Clariidae Genus : Clarias Spesies :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan tentang Sungai Sungai merupakan badan air mengalir (habitat perairan lotik) yang membentuk aliran di daratan dari hulu menuju ke arah hilir dan akhirnya bermuara ke

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3 1. Berikut ini organ penyusun sistem transportasi adalah... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3 Kunci Jawaban : A Organ penyusun sistem transportasi atau peredaran darah

Lebih terperinci

METODE. Materi. Pakan Pakan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat.

METODE. Materi. Pakan Pakan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat. METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan IPT Ruminansia Kecil serta Laboratorium IPT Ruminansia Besar, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan,

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.2

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.2 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.2 1. Cara adaptasi tingkah laku hewan mamalia air yang hidup di air laut

Lebih terperinci

Uji Organoleptik Ikan Mujair

Uji Organoleptik Ikan Mujair Uji Organoleptik Ikan Mujair Bahan Mentah OLEH : PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu atau nilai-nilai tertentu yang

Lebih terperinci