TUMBUH KEMBANG BAYI DAN PROBLEMATIKANYA
|
|
- Handoko Tedja
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TUMBUH KEMBANG BAYI DAN PROBLEMATIKANYA Proses tumbuh kembang anak pada masa bayi memiliki kekhasan. Bagai kupu-kupu yang masih lengket sayapnya lantaran baru mengentaskan diri dari kepompong, pada masa ini anak memulai proses pematangan keterampilan dasarnya. Berbagai keterampilan dasar itu, adalah: memfungsikan organ tubuh, mengkoordinasikan gerakan, dan belajar berinteraksi dengan lingkungannya. Keseluruhan proses ini dijalankan oleh si kecil secara bertahap. Setiap bulan anak diharapkan mencapai tonggak tumbuh kembang tertentu, dalam setiap ranah: tumbuh kembang fisik-motorik, tumbuh kembang kognisi-bahasa dan tumbuh kembang sosial-emosi. Namun para ahli tumbuhkembang anak menyakini bahwa tonggak tumbuh-kembang tersebut hanyalah sekedar tuntunan tumbuh kembang anak. Sebaliknya, para ahli mengingatkan bahwa sebagai individu yang unik, setiap bayi mempunyai tahapan tumbuh-kembangnya dalam suatu rentang waktu yang berbeda. Ini berarti buah hati Anda mungkin saja tepat mencapai suatu tonggak tumbuh-kembang, atau bahkan cepat dibandingkan anak seusianya. Namun, jika si kecil kesayangan Anda lebih lambat mencapai tonggak tumbuh-kembang, mungkin Anda perlu bersabar karena ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan teman-temannya. Beri tenggang waktu! Namun, jika sudah melewati ambang toleransi, pekalah terhadap keterlambatan ini dan segera berkonsultasi dengan dokter si kecil. Untuk mengetahui tonggak tumbuh-kembang anak, anda bisa saja merujuk pada beberapa buku panduan tentang tumbuh-kembang bayi dan problematikanya. Disertai kepekaan Anda sebagai orang tua, Anda dapat memperkirakan apakah si kecil kesayangan Anda sudah melewati ambang toleransi tumbuh kembang atau tidak. Karena, bukan tidak mungkin, kelambatan tumbuh-kembang si kecil merupakan pertanda adanya masalah serius. BELUM SANGGUP MENYELARASKAN GERAKAN Pada masa bayi, anak tidak saja menyesuaikan diri dengan lingkungannya, tetapi juga menyesiaikan diri dengan tubuhnya. Di masa yang sangat dini ini, anak menyadari bahwa ia memiliki organ-organ tubuh, misalnya tangan. Kemudian, ia belajar menggerakkan tangan itu sesuai keinginannya, hingga akhirnya menemukan bahwa ia dapat melakukan banyak hal dengan tangannya. Sejak masa bayi inilah, anak mengembangkan diri untuk menyelaraskan gerakannya. Awalnya dengan belajar mengangkat kepala, mengangkat badan, menggerakkan tangan dan kaki, hingga memadukan gerakan-gerakan itu untuk membalikkan badannya. Tentu saja keterampilan ini tidak diraihnya dalam sekejap, melainkan membutuhkan proses panjang yang bertahap. Secara garis besar, keterampilan ini dalam dunia tumbuh-kembangdikenal sebagai keterampilan motorik, dan dibagi atas keterampilan motorik kasar dan keterampilan motorik halus. Tumbuhkembang keduanya terjadi secara simultan, bersamaan, dan merupakan proses yang dijalani si kecil berdasarkan 'agenda alamiah'nya. MOTORIK KASAR Keterampilan motorik kasar menurut Dictionary of Psychology yang disusun oleh Arthur S. Reber diartikan sebagai gerakan yang terjadi karena adanya koordinasi otot-otot besar. Koordinasi gerakan ini terjadi semata-mata jika tubuh memiliki kekuatan untuk melakukannya. Menilik batasan tersebut, dan jika dipadankan dengan kondisi anak di awal kelahirannya yang masih lemah, kita tentu tidak mengharapkannya melakukan manuver-manuver sulit seperti membalikkan badan, segera setelah ia lahir. Sekalipun pada akhirnya anak akan sampai pada gerakan sulit seperti itu, ada tahapan khusus yang perlu dilaluinya. Namun, pada masa bayi ada beberapa gerakan dasar yang merupakan tonggak tumbuh-kembang motorik kasar anak, dan sebaliknya diperhatikan jika usia tertentu anak belum juga mampu melakukannya.
2 BELUM DAPAT MENEGAKKAN KEPALA Perbandingkan ukuran kepala bayi memang ralatif besar dibandingkan badannya saat dilahirkan. Hal ini membuat bayi tidak langsung mampu menegakkan kepalanya. Saat itu otot-otot untuk menopang kepalanya masih sangat lemah. Keterampilan menegakkan kepala umumnya baru dimiliki bayi saat memasuki bulan ketiga, dan secara bertahap mencapai kematangan pengontrolan gerak kepala saat memasuki usianya kiar-kira 6 bulan. Sekalipun terlihat sangat sepele, menegakkan kepala adalah keterapilan yang sangat dibutuhkan dan menjadikan dasar tumbuh-kembang selanjutnya; antara lain kemampuan duduk dan berjalan. Tumbuh-kembang keterampilan anak sangat nyata terlihat ketika Anda menidurkannya dalam posisi tengkurap. Secara otomatis si anak akan mengangkat kepala hingga membentuk sudut 45 derajat dari pangkal lehernya. Pada anak yang menjalani tumbuh-kembang sesuai waktunya, memasuki usia sekitar 6 bulan biasanyaketerampilan ini telah bertambah. Anak sudah dapat menegakkan kepalanya dengan stabil dalam waktu yang cukup lama. Jika hingga berusia lebih dari 3 bulan Anda menemukan si kecil tidak juga menegakkan kepalanya, bahkan untuk tenggang waktu yang pendek sekalipun, konsultasikanlah hal ini pada dokter anak Anda. Karena bukan tidak mungkin keterlambatan ini merupakan gejala gangguan tertentu. Sehubungan dengan keterampilan menegakkan kepala, Anda tidak perlu berlebihan memberikan rangsangan. Sebaliknya, karena berhubungan dengan kematangan otot leher, Anda sebaiknya berhati-hati memperlakukan si kecil. Selama 2 bulan pertama, pastilah lehernya telah tersangga dengan baik saat Anda menggendongnya. Ketika si kecil memasuki akhir bulan kedua, Anda dapat lebih bebas memberikan rangsangan. Tidurkan anak dalam posisi telentang, kemudian sambil memegang lengannya, tarik tubuh si kecil secara perlahan-lahan hingga dia mencapai posisi duduk. Setelah itu, kembalikan si kecil dalam posisi semula. Ulangi kegiatan ini beberapa kali, namun jangan berlebih, agar si kecil tidak cepat bosan. Hal ini sangat bergantung pada kepekaan Anda, sudah cukup atau belum latihan tersebut untuk anak. Jika anak berkembang sebagaimana wajarnya, maka setelah melewati bulan ketiga, Anda akan menemukannya sedang menegakkan kepalanya lurus, segaris dengantubuhnya. Namun jika pada usia lebih dari 3 bulan ia belum terlihat mampu memposisikan kepalanya seperti ini, tak perlu cemas. Beri sedikit waktu hingga ia benar-benarmatang mengandalikan otot-otot lehernya. Seberapa lama rentang waktu yang Anda berikan, sangat bergantung pada intuisi Anda sebagai orang tua. Para ahli tumbuh-kembang menyebutkan rentang waktu toleransi selama 2 bulan. Batasan waktu ini dianggap paling longgar dan merupakan suatu waktu anak seharusnya telah masuk pada tahap tumbuh-kembang selanjutnya. BELUM MAHIR BERGULING Tidur dengan posisi menelungkup,atau biasanya diistilahkan tengkurap, sesungguhnya bukan hal baru bagi anak sejak baru lahir pun, Anda dapat menidurkannya dalam posisi ini. Namun yang menakjubkan dari posisi tidur tengkurap ini adalah jika anak telah melakukannya atas kemauannya sendiri atau atas kontrol sendiri. Hal ini dilakukan dengan berguling. Berguling dari posisi tidur telentang menjadi tengkurap, atau sebaliknya setelah di usia 3 bulan anak mulai dapat menegakkan kepalanya, sejak itu pula anak senantiasa merasa nyaman jika ditidurkan dengan posisi tengkurap. Saat itu otot-otot lehernyasudah cukup kuat untuk menopang kepala, dan otot pundaknya cukup kuat untuk menopang badan bagian atas. Koordinasi otot di dua bagian tubuh ini, jika sering dilatih, akan memperkuat otot-otot yang sering digunakan untuk berguling. Anak umumnya mulai benar-benar dapat berguling pada usia sekitar 5 bulan. Gerakan ini dilakukannya dengan cara mengangkat kepala, menekan otot bagian atas tangan, menendangkan kakinya, dan berguling dengan sisi tubuh, kemudian berguling dengan bagian perutnya. Tetapi pada usia kira-kira 5 bulan ini, anak cenderung melakukannya dengan satu kali balikan saja, dari posisi
3 telentang ke posisi tengkurap, atau sebaliknya. Baru setelah memasuki bulan ke 6, ia dapat melakukannya secara bolak-balik. Ketika anak sudah mahir mengguling-gulingkan tubuhnya, Anda sebaiknya semakin peka dan waspada. Karena jika ia hanya dapat membalikkan tubuh dari posisi telentang menjadi tengkurap tanpa mampu berbalik ke posisi telentang. Ini berarti si kecil belum mahir mengontrol keseimbangan tubuhnya, dan rentan terhadap kecelakaan. Salah satunya adalah Sudden Infants Deaths Syndrome (SIDS), yaitu sindroma kematian bayi secara mendadak. Jika selepas bulan keenam bayi Anda belum juga dapat berguling, jangan cemas. Untuk tonggak tumbuh-kembang yang satu ini ada pengecualian. Hingga kini banyaka nak yang tidak melalui tahapan berguling, dan langsung memasuki keterampilan selanjutnya seperti duduk, merayap bahkan merangkak. Sepanjang anak Anda tetap menunjukkan minat terhadap lingkungan sekitar, tumbuhkembang si kecil masih baik-baik saja. Namun, jika tidak ada perkembangan kemampuan gerak dan anak tidak terangsang oleh lingkungannya hingga berusia lebih dari 6 bulan, segeralah berkonsultasi dengan dokter, guna menemukan penyababnya. Berguling sesungguhnya merupakan tonggak tumbuh-kembang yang sangat menyenangkan, baik bagi anak maupun orangtua. Anak tentunya senang memperhatikan anak memiliki keterampilan baru. Sedangkan bagi anak, berguling merupakan awal kamudahan mobilitasnya. Anda dapat merangsang si kecil agar semakin terampil berguling dengan cara mengajaknya bermain. Gerakkanlah sebuah mainan ke arah anak sesuai arah yang biasanya anak berguling. Kemudian, gerakkan ke arah sebaliknya. Hal ini dimaksutkan agar anak terbiasa melakukan gerakan ini ke arah dua sisi tubuhnya. Tapi, pastikanlah anak benar-benar aman ketika melakukan gerakan ini, dalam arti ia tidak berguling di tempat yang sempit, yang dapat meyebabkannya terjatuh. BELUM BISA DUDUK dudk merupakan keterampilan motorik kasar ayng memberikan sudut pandang baru pada anak. Dalam posisi duduk anak dapat melihat lingkungan sekitarnya lebih tinggi dibanding sebelumnya. Tentu saja pada awalnya anak sering duduk sambil bersandar. Namun, tak lama setelah otot lehernya kuat menopang kepala dan tulang punggungnya dan dapat menyangga tubuhbagian atas dengan baik, anak mulai dapat duduk tanpa bersandar. Normalnya, anak mulai belajr duduk sendiri bersamaan dengan berkembangnya keterampilan berguling dan menegakkan kepala. Biasanya ini terjadi pada usia kira-kira 6 bulan. Keterampilan ini dapat dilakukan dengan baik oleh anak karena otot-otot yang digunakan untuk gerakan tersebut sudah cukup matang hingga siap digunakan untuk belajar duduk pada usia 4-6 bulan. Proses pematangan otot-otot itu terjadi karena cerebellum (otak kecil), yaitu bagian otak yang terletak di bagian belakang kepala, tepatnya di dekat tengkuk, yang berfungsi mengatur keseimbangan dan koordinasi kerja otot sudah semakin sempurna menangkap tanda-tanda yang diberikan tubuh anak ketika bergerak. Tepatnya pada usia sekitar 5 bulan, anak umumnya sudah dapat duduk sendiri tanpa ditopang, sekalipun hanya dalam rentang waktu yang pendek. Ketika si kecil sampai pada tahap ini, sebaiknya Anda tidak berada jauh-jauh untuk mencegah terjadinya cedera jika sewaktu-waktu si kecil terguling. Segera setelah anak mampu menyelaraskan keseimbangan badannya, kecenderungan berguliung semakin kecil, karena anak sudah dapat menahan badannya dengan tangan. Proses belajar ini akan terus berlangsung, hingga pada akhirnya anak dapat duduk sendiri dengan mantap pada usia kira-kira 8 bulan. Sekalipun kematangan kemampuan dudukpada setiap anak berbeda, para ahli berpendapat bahwa umumnya, 90% anak, dapat duduk tanpa ditopang setelah berusia lebih dari 8 bulan. Jika si kecil belum dapat duduk sendiri di usia 8 bulan lebih, sebaiknya anda mengevaluasi kembali proses tumbuh-kembangnya beberapa bulan sebelum ini, apakah ada keterlambatan atau tidak? Telah dijelaskan sebelumnya bahwa duduk merupakan keterampilan yang berkembang setelah
4 anak mengalami pematangan organ tubuh pendukung. Oleh karena itu, keterlambatan duduk sudah dapat dicurigai sejak ia berusia sekitar 6 bulan. Hal ini disebabkan pada usia itu, anak sudah dapat menyeimbangkan tubuh dengan menekan tangannya agar selalu tegak. Atau, paling tidak, ia sedang belajar menyeimbangkan tubuhnya. Jika sejak bulan ke 6 anak terlihat lambat mencapai keterampilan ini, berarti kemampuan duduknya pun akan sedikit terhambat. Kepekaan Anda mengamati proses tumbuh-kembang anak sangat diperlukan untuk mendapatkan data sejauh mana tumbuh-kembangnya berjalan sesuai alur tumbuh-kembang yang wajar. Jika beberapa saat setelah berusia kira-kira 6 bulan si kecil terlihat belum juga dapat menopang tubuh dengan baik, tak ada salahnya Anda bersabar sambil memberikan rangsangan yang memadai demi tumbuh-kembang keterampilannya ini. Ajaklah anak bermain sambil melatih gerakan lehernya kearah atas dan bawah. Lakukanlah dengan menggerakkan mainan kesayangannya ke atas dan ke bawah. Kegiatan ini dapat memperkuat otot-otot leher yang berperan besar menopang keplala dan menunjang perkembangan keseimbangan tubuh anak. Setelah anak dapat duduk, jangan hentikan rangsangan Anda. Letakkan benda-benda menarik perhatian sedikit berjarak dari tempatnya duduk. Keberadaan benda-benda ituakan memotivasi anak untuk meraihnya. Gerakan anak mendekati benda-benda itumerupakan latihan yang sangat baik agar ia lebih terampil menyeimbangkan tubuh, dan semakin mahir duduk. BELUM BISA MERANGKAK Merangkak adalah suatu kegiatan gerak anak yang merupakan wujud pertama kebebasannya. Setelah dapat merangkak, umumnya mobilitas si kecil bertambah. Begitu punya kesempatan bergerak, si kecil biasanya akan menuju ketempat yang disukainya. Sebetulnya merangkak bukanlah kegiatan sederhana seperti yang tampak. Perkembangan kemampuan ini dibagi dalam dua fase, yaitu pre crawling atau merayap dan true crawling yaitu merangkak. Pembagian dua fase perkembangan merangkak ini di sebabkan oleh adanya kebutuhan pematangan pada masa merayap, sebelum akhirnya anak dapat merangkak. Tahapan dari merayap wajarnya dijalani anak pada usia 5-6 bulan, ketika anak sudah mahir membalik dan otot lehernya cukup kuat menyangga kepala. Setelah itu, biasanya anak akan menjalani proses pematangan keterampilan hingga akhirnya cukup matang memasuki tahap merangkak pada usia 9-10 bulan. Berdasarkan pengamatan para ahli, umumnya anak mulai mengembangkan keterampilan merangkak dengan tidak sengaja. Pada usia kira-kira 5 bulan, saat anak mulai dapat duduk sesekali mereka tergelincir karena salah posisi. Pada saat itu anak berusaha menyeimbangkan kembali posisi badan dengan menekankan kedua tangan ke lantai atu dasar duduknya. Pada saat itulah anak menemukan posisi yang pas untuk mulai merangkak. Umumnya, karena kekuatan otot belum sempurna, bayi memulai gerakan merangkakdengan menggoreskan perut mereka. Inilah yang disebut marayap, yang lama-kelamaan berubah menjadi merangkak setelah anak kuat mengangkat tubuhnya dengan bantuan otot tangan dan kaki. Merangkak sangat baik untuk merangsang kerja sama otak kiri dan kanan atau literalisasi. Namun, ada ahli tumbuh-kembang yang menemukan bahwa tidak semua anak melewati tahapan ini. Selalu saja ada anak yang setelah memasuki fase duduk, langsung memasuki fase berdiri, dan kemudian langsung berdiri, dan kemudian langsung berjalan. Kondisi ini sangat wajar terjadi. Sekalipun demikian, jika anak sama sekali tidak terlihat merayap atau mencoba berdiri setelah mahir duduk, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter anak Anda tentang kondisi ini. Selain keunikan tumbuh-kembang anak, ada beberapa hal lain yang hingga saat ini dipandang sebagai penyebab keterlambatan anak merangkak, yaitu kelebihan berat badan atau tidak pasnya pakaian yang dikenakan anak. Bayi yang terlampau berat lebih lama mencapai tahap tumbuh-kembang ini, karena tubuhnya sulit di angkat dan digerakkan. Selain itu, baju yang dikenakan anak bukanlah jenis baju yang
5 memberikan keluasan gerak. Jika buah hati Anda terdeteksi mengalami keterlambatan merangkak, tak ada salahnya Anda memperkaya keterampilan si kecil dengan berbagai rangsangan yang dilakukam sambil bermain. Dudukkan si kecil dengan posisi yang nyaman. Kemudian, letakkanlah salah satu mainan tepat di depannya. Bero motivasi pada sikecil untuk meraih mainan itu. Sebelumnya, perkirakanlah agar jarak antara anak dengan mainan tidak terlalu jauh, agar ia dapat dengan mudah meraihnya. Kemudian, sedikit demi sedikit perbesar jarak itu. BELUM BISA BERDIRI Setelah terampil merangkak, biasanya anak mulai dapat mengangkat tubuhnya. Dengan bantuan benda-benda yang terdapat di sekelilingnya, terutama berpegang pada perabot, anak mulai belajar berdiri. Keterampilan gerak yang baru ini tidak hanya memberi keluasan bagi anak, tetapi juga memiliki risiko. Anak yang telah dapat berdiri biasanya bermotivasi untuk langsung melangkah. Jika keseimbangan tubuhnya belum berkembang, anak cenderung jatuh dan terbentur. Mengangkat tubuh dan berdiri, umumnya dilakukan anak pada usia 7-9 bulan. Keterampilan ini dengan mudah dikuasai anak, karena pada usia ini perkembangan keseimbangan anak telah sampai pada tahapan memindahkan berat badan ke bagian bawah tubuh, khususnya kaki. Kematangan anak untuk berdiri merupakan persiapan menuju langkah pertamanya kelak. Keterampilan ini tidaklah sederhana seperti yang tampak pada usia ini, berdiri merupakan koordinasi kemampuan mengangkat tubuh dan menggenggam. Umumnya setelah anak dapat duduk, mengangkat badan dan memindahkan tumpuan berat badan ke bagian bawah tubuh, dapat dipastikan tidak lama lagi anak akan dapat berdiri. Jika setelah ia mencapaiusia sekitar 7 bulan anak belum juga berdiri, tak perlu cemas. Anda hanya perlu menunggu waktu yang tepat hingga ia benar-benar matang. Berbagai literatur yang memberikan panduan tumbuh-kembang sangat jarang menguraikan tentang keterlambatan berdiri pada anak. Hal ini disebabkan karena berdiri merupakan awal si kecil berjalan, dan fokus tumbuh-kembang lebih ditujukan pada berjalan. Pada usia ini, anak tidak hanya berlatih berdiri, melainkan belajar menekuk lututnya, dan kembali duduk setelah berdiri. Aktivitas ini jauh lebih sulit dibandingkan dengan mengangkat tubuh sambil berpegang pada suatu benda. Sekalipun demikian, rentang waktu yang dibutuhkan oleh masingmasing anak untuk berlatihmemahirkan kemampuan baru ini tidak sama, sampai ia benar-benar siap untuk mengayunkan langkah pertamanya. Jika ambang toleransi yang Anda berikan pada anak telah lewat, sedangkan keterampilan berdiri belum juga dikuasainya, tak ada salahnya jika Anda memberikan sedikit rangsangan kepadanya. Berdiri atau berlututlah di depan anak, ulurkan tangan padanya agar ia dapat memegang tangan Anda untuk bertumpu dan berdiri. Tarik perlahan si kecil ke arah Anda. Cara lain yang dapat dilakukan adalah membeli alat khusus, atau menggunakan bangku yang cukup kokoh, yang berfungsi melatih anak berdiri, sekaligus berjalan sambil mendorongnya. Namun, jika setelah stimulasi diberikan anak tidak juga terlihat mengembangkan keterampilannya ini, tidak ada salanya Anda bertanya pada dokter anak. Karena, mungkin saja ketidakmampuan si kecil berdiri merupakan pertanda adanya gangguan tumbuh-kembang. MOTORIK HALUS Secara sederhana, keterampilan motorik halus diarliakn sebagai gerakan-gerakan yang merupakan hasil koordinasi otot-otot halus yang menuntut adanya kemampuan mengontrol gerakangerakan halus. Dibandingkan dengan keterampilan motorik kasar, yang mengandalkan kekuatan, tetapi juga butuh keterampilan. Pada masa bayi, keterampilan motorik halus yang dikembangkan adalah
6 menggunakan tangan untuk meraih, menggenggam dan koordinasi keduan tangan. BELUM MERAIH DAN MENGGENGGAM Sejak lahir sebenarnyaanak sudah mulai mengangkat tangannya, seakan-akan hendak meraih sesuatu. Tapi gerakan ini sebenarnya gerak refleks, bukan gerakan yang disadari. Seiring dengan bertambahnya usianya, gerak refleks akan menghilang. Dan, setelah bayi semakin matang menggerakkan organ tubuhnya, termasuk tangan di akhir bulan kedua, anak mulai dapat menggerakkan denagn sadar tengannya ke arah benda yang menarik perhatiannya. Kelanjutan dari gerakan meraih adalah menggenggam. Sejak lahir sebenarnya anak jugatelah memiliki kemampuan ini sebagai gerak refleks. Hanya saja, mereka membutuhkan waktu hampir setahun untuk memadukan dua gerakan ini. Gerakan menggenggam benar-benar dikuasai bayi setelah parietal lobe, yaitu pematangan bagian otak yang mengatur koordinasi tangan dan mata. Setalah memasuki bulan keempat, secara sadar anak akan menggenggam benda-benda yang menarik perhatiannya. Itupun masih terbatas pada benda yang berukuran tidak terlalu besar melebihi telapak tangannya, dan ringan. Misalnya, balok plastik mainannya. Meskipun begitu, anak belum mampu menjumput benda-benda kecil seperti manik-manik. Kemampuan menggenggam inisangat membantu kegiatan eksplorasi si kecil. Semua benda yang dapat diraihnya, otomatis akan dimasukkan ke mulutnya. Pada dasarnya,,keterampilan meraih dan menggenggam tidak semata merupakan keterampilan motorik, melainkan berhubungan dengan fungsi indera penglihatan dan perkembangan rasa ingin tahu anak. Sebagaimana telah di uraikan sebelumnya, perkembangan kemampuan meraih dan menggenggam ini memiliki rentang waktu yang sangat panjang, yaitu antara minggu ke 8 hingga usia 1 tahun (dihitung mulai dari masa refleks itu hilang hingga akhir bulan kedua usia anak). Maka, batasan yang nyata tentang keterlambatan perkembangan keterampilan ini memang menjadi sangat samar. Tetapi, jika Anda mendapati anak sama sekali tidak tertarik menyentuh apapun pada bulan ke 9, cobalah konsultasikan kondisi ini pada dokter. Karena meraih dan menggenggam merupakan keterampilan yang dikembangkan oleh anak yang didukung berbagai aspek tumbuh-kembangnya, maka bukan tidak mungkin keterlambatanini merupakan gejala adanya gangguan tumbuh-kembang lainnya. Umumnya, tidak banyak anak yang mengalami masalah terlambat meraih dan menggenggam. Kalaupun ada, sebenarnya telah dapat terdeteksi sejak lahir, yang ditandai dengan lemahnyarefleks genggam anak. Yang perlu dilakukan orangtua sehubungan dengan keterampilan motorik halus ini adalah, bagaimana melatih kemampuan anak untuk meraih dan menggenggam atas kemauannya sendiri. Seiring dengan bertambahnya usia anak, refleks-refleks dasar akan menghilang. Tapi, sama seperti yang lainnya, keterampilan meraih dan menggenggam tetap perlu dirangsang. Keterampilan anak dalam hal meraih dan dan menggenggam dapat dirangsang dengan memberikan benda-benda untuk diraih dan digenggamnya, setelah ia berusia kira-kira 2 bulan. Jika anak sudah mahir menggenggam, sedikit demi sedikit ajaklah anak untuk menjumput dengan jemarinya. Untuk kegiatan yang satu ini, Anda dapat mengajak anak mengambil makanan padat, seperti potongan wortel atau tomat, meskipun menjumput baru dapat dilakukan anak setelah berusia sekitar 2 bulan. BELUM DAPAT MENGKOORDINASI TANGAN KANAN DAN KIRI Setelah mengembangkan keteram[pilan menggenggam pada kedua tangannya, anak mulai dapat memadukan gerakan kedua tangannya untuk meraih sesuatu. Ia tidak hanya meraih sebuah benda dengan menggunakan satu tangannya, tetapi menggunakan kedua tangannya, bahkan juga menggunakan tangan yang berbeda untuk meraih beberapa benda di sekitarnya. Kemampuan memadukan kedua tangan untuk menggenggam benda-benda dikembangkan anak setelah benar-benar lepas dari refleksnya. Pada awal mulai belajar menggenggam, yaitu disekitar usia 6
7 bulan, anak akan menggenggam benda dengan seluruh telapak tangannya. Perkembangan selanjutnya akan terlihat ketika anak berusia kira-kira 9 bulan. Saat ini ia memegang benda dengan menggunakan beberapa jari dan ibu jarinya. Selanjutnya, pada usia sekitar 12 bulan, anak umumnya telah dapat memegang benda hanya dengan menggunakan satu jari dan ibu jarinya. Selain itu, pada usia ini anak juga mulai mahir memindah-mindahkan benda yang di genggam dari tangan yang satu ke tangan yang lainnya. Hal ini terjadi karena anak telah dapat mengendalikan anggota tubuhnya dengan baik, dan pada saat yang bersamaan sedang mengembangkan kecenderungan (preferensi) dominasi tangan kanan dan kirinya. Kecenderungan si kecil menggunakan tangannya ini, sesungguhnya telah dimulai sejak usia kira-kira 9 bulan. Ketika ini, anak sudah terlihat meraih berbagai benda dengan salah satu tangannya yang dominan, yang lama kelamaan akan semakin bertambah kuat. Dengan tangan yang dominan inilah biasanya anak meraih satu benda, kemudian memindahkannya ke tangan yang lain, kemudian mengambil benda yang lain lagi dengan tangan dominannya itu, dan begitu seterusnya. Namun, jika telah berusia lebih dari 12 bulan anak belum juga terampil mengkoordinasikan kedua tangannya, jangan terburu memperkirakan kematangan motorik anak belum berfungsi baik. Seperti halnya keterampilan lainnya, gerakan koordinasi merupakan hasil perpaduan kematangan fisik dan kognitif. Oleh sebab itu, mungkin saja anak membutuhkan waktu lebih lama untuk mematangkan keterampilannya ini. Ketika anak memasuki tahap mengembangkan kecenderungan tangan kanan dan kirinya, biarkan ia melakukannya sendiri. Anda tak perlu melakukan intervensi, jika ternyata anak lebih banyak menggunakan tangan kirinya,misalnya. Hal itu memang penting karena kecenderungan dominasi tangan kanan atau kiri diatur oleh bagian otak tertentu. Jika anak belum mahir mengkoordinasikan tangannya untuk memegang benda-benda yang ada disekitarnya, tak salah jika Anda memberikan rangsang yang menyenangkan baginya. Ajaklah ia bermain, misalnya menyusun menara balok atau menangkap bola, yang memungkinkannya berlatih menggunakan kedua tangannya dengan baik.
DETEKSI DINI KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK
177 DETEKSI DINI KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK Oleh: B. Suhartini Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY Abstrak Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian
Lebih terperinci1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat
Perkembangan gerakan kasar Bulan Pencapaian Titik Pencapaian 1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan 2 Setengah miring jika dalam posisi tengkurap, selalu meletakkan pipi ke alas secara bergantian disebut titik
Lebih terperinciTinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga
Metode Pengembangan Fisik Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S. FIK-UNY Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik
Lebih terperinciANALISIS MATERI. Pentingnya meningkatkan perkembangan motorik, diantaranya :
ANALISIS MATERI Dalam buku Anak Prasekolah (2000), masa 5 tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak sering disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik ataupun segala kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.2 Rumusan masalah 1.3 Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia dalam tumbuh kembangnya memiliki beberapa tahapan. Manusia tidak semertamerta langsung menjadi dewasa, namun berproses dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa usia Taman kanak-kanak adalah masa di mana perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung dengan sangat cepat. Salah satu perkembangan yang sedang berlangsung
Lebih terperinciUKDW BAB Latar Belakang
BAB 1 1.1.Latar Belakang Bermain adalah hal yang sangat dibutuhkan, baik bagi user-user yang baru lahir sampai user-user yang sudah sekolah. Dengan bermain, user-user juga sedang melakukan pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengoptimalan tumbuh kembang bayi, motor control, motor learning, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuh kembang adalah proses yang hirarki (bertahap) dinamis dan bersimultan pada bayi. Hal ini perlu dilakukan pemantauan secara berkala dan teratur sehingga potensinya
Lebih terperinciMerawat Bayi Prematur
Merawat Bayi Prematur Kontribusi dari didinkaem Saturday, 24 February 2007 Perawatan bayi prematur ternyata tidaklah sesulit yang dibayangkan. Asal tahu langkah-langkahnya, kondisi si mungil akan semakin
Lebih terperinciMODUL 25 TYPE A UMUR 4 6 BULAN (3 BULAN 16 HARI 6 BULAN 15 HARI)
MODUL 25 TYPE A UMUR 4 6 BULAN (3 BULAN 16 HARI 6 BULAN 15 HARI) G25.1 NAMA ANAK: NO ART:[ ] [ ] G25.1B G25.2 G25.3 G25.4 G25.5 G25.6 Apakah [ANAK] lahir lebih Berapa minggu [ANAK] lahir lebih awal HITUNG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan motorik merupakan proses belajar bagaimana tubuh menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik dirasakan sepanjang daur kehidupan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Isa Ansori dan Sukardi PGSD FIP UNNES
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR Isa Ansori dan Sukardi PGSD FIP UNNES Abstrak Usia siswa Sekolah Dasar merupakan proses pengembangan dan perbaikan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lakukan sendiri dan bagaimana mereka dapat melakukannya. Perpindahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa prasekolah adalah waktu untuk mempelajari apa yang dapat mereka lakukan sendiri dan bagaimana mereka dapat melakukannya. Perpindahan berperan penting
Lebih terperinci1. Stretching Pantat. LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata. Basic
LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata 1. Stretching 1.1. Pantat Basic 1. Berbaringlah dengan kedua kaki lurus di depan Anda. 2. Bawa kaki kiri ke atas, tertekuk di lutut,
Lebih terperinciSENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)
SENAM REFLEKSI Senam refleksi dilakukan dengan menggabungkan gerakan tubuh dan teknik pengaturan pernapasan. Tujuannya adalah memperbaiki fungsi-fungsi otot-otot yang berhubungan dengan alat-alat/organ
Lebih terperinciMEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina
MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini yang menjadi pondasi bagi pendidikan selanjutnya sudah seharusnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PAUD sebagai salah satu bentuk lembaga pendidikan anak usia dini yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain sambil belajar dan belajar
Lebih terperinciModul 3 PPG-Konten Kurikulum 1
B. Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini Pertumbuhan dan perkembangan kemampuan fisik motorik anak akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain. Perkembangan fisik motorik yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anak merupakan anugerah terbesar yang dititipkan oleh Allah SWT. untuk dididik dan dibimbing agar menjadi individu yang beriman serta bertaqwa kepada Allah
Lebih terperinciRentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya
TINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR ANAK Konsentrasi adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu sehingga pekerjaan itu mampu dikerjakan dalam waktu tertentu. Kemampuan anak berkonsentrasi
Lebih terperinciA. Daya Tahan dan Kekuatan Otot
Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa perkembangan anak usia dini yaitu antara usia 4-6 tahun merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa perkembangan anak usia dini yaitu antara usia 4-6 tahun merupakan periode perkembangan yang sangat cepat seiring dengan terjadinya perubahan dalam berbagai
Lebih terperinciAngkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.
DADA 1. Breast Twist Fly 1. Posisikan tubuh bersandar incline pada bench dengan kedua tangan terbuka lebar memegang dumbbell. Busungkan dada untuk gerakan yang optimal. Angkat kedua dumbbell ke depan dengan
Lebih terperinciINSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk
INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk 2. Berdiri tanpa bantuan 3. Duduk tanpa bersandar dengan kaki bertumpu
Lebih terperinciPEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc
PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK ppkc Terapi Sentuh (Touch Therapy) Metode sentuh untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan. Metode inipun bisa digabungkan dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 MOTORIK KASAR 2.1.1 Motorik Kasar Untuk merangsang motorik kasar anak menurut Sujiono, dkk, (2008) dapat di lakukan seperti melatih anak untuk meloncat, memanjat,berlari, berjinjit,
Lebih terperinciDilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut
Lebih terperinciSenam Hamil. Pengertian Senam Hamil
Senam Hamil Pengertian Senam Hamil Senam ibu hamil adalah jenis olahraga yang ringan untuk ibu hamil, olahraga ini bisa dilakukan untuk ibu hamil yang usia kandungannya di atas 6 bulan. Usia kandungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai perkembangan karena usia yang tepat
Lebih terperinciApa yang Harus Diketahui oleh Setiap Orang Tua Ketika Menidurkan Bayinya
Panduan Praktis Apa yang Harus Diketahui oleh Setiap Orang Tua Ketika Menidurkan Bayinya Sebuah Laporan GRATIS yang memberitahukan kiat paling aman untuk menidurkan bayi Anda Oleh: Redaksi Tips Bayi http://www.tipsbayi.com
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI TEKNIK LOKOMOTOR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI TEKNIK LOKOMOTOR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO Juriyati Ahmad Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau dewasa. Tingkat tercapainya potensi biologik seseorang merupakan hasil
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tumbuh kembang merupakan manifestasi yang kompleks dari perubahan morfologi, biokimia, dan fisiologi yang terjadi sejak konsepsi sampai maturitas atau dewasa. Tingkat
Lebih terperinciTAHAP PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI. Oleh : B. Suhartini, M.Kes Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan Rekreasi FKIK Universits Negeri Yogyakarta
TAHAP PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI Oleh : B. Suhartini, M.Kes Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan Rekreasi FKIK Universits Negeri Yogyakarta RINGKASAN Awal pertumbuhan dan perkembangan anak di tahun pertama
Lebih terperinciTahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia
Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia Rentang Perkembangan Manusia UMBY 1. Neonatus (lahir 28 hari) Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan. 2. Bayi (1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergerak menuju ke sesuatu yang lebih baik (Ghianovan, 2014). Sama halnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Orang tua dan guru belum memahami akan perkembangan potensi yang
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Perkembangan Anak Usia Dini Orang tua dan guru belum memahami akan perkembangan potensi yang dimiliki anak karena keterbatasan pengetahuan dan informasi yang dimilikinya,
Lebih terperinciPENGERTIAN Cara yg digunakan untuk mempelajari suatu keterampilan motorik sangat berpengaruh terhadap kualitas keterampilan yg dipelajari. Meskipun se
CARA MEMPELAJARI KETERAMPILAN MOTORIK PENGERTIAN Cara yg digunakan untuk mempelajari suatu keterampilan motorik sangat berpengaruh terhadap kualitas keterampilan yg dipelajari. Meskipun semua cara mampu
Lebih terperinciSERI BACAAN ORANG TUA. Mengasah Keterampilan Bergerak ANAK USIA 0-2 TAHUN. Milik Negara Tidak Diperjualbelikan
04 SERI BACAAN ORANG TUA Mengasah Keterampilan Bergerak ANAK USIA 0-2 TAHUN Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian
Lebih terperinciBerbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini
Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini Berbagai Gerakan Dasar BEBERAPA MACAM GERAKAN DASAR DAN VARIASINYA,YAITU; BERBARING, DUDUK, BERDIRI, BERJALAN, BERLARI, MENDAKI, MELONCAT DAN BERJINGKAT,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan kita mentrasfer pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik
Lebih terperinciMELATIH ANJING HERDER (bagian pertama) Oleh : Susila Sujarwo*)
MELATIH ANJING HERDER (bagian pertama) Oleh : Susila Sujarwo*) Keberhasilan melatih anak anjing herder tergantung dari anjing-anjing yang dilatih dan faktor pelatihnya (kasih sayang, perhatian dan waktu).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak adalah amanah dari Tuhan Yang Maha Esa yang lebih tinggi dari kedudukan harta dan benda, bahkan jauh lebih berharga di atas segala sesuatu yang di miliki. Di
Lebih terperinciOperasional Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha di. Jawa Tengah ini buka setiap hari Selasa-Minggu. Sedangkan hari Senin
LAMPIRAN Operasional Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha di Semarang, Jawa Tengah Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha di Semarang, Jawa Tengah ini buka setiap hari Selasa-Minggu. Sedangkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Buku Deteksi dan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 0-36 bulan ini dikembangkan oleh peneliti untuk dijadikan pedoman bagi kader posyandu dalam rangka mengamati perkembangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pedidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang mendasar melalui pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu hendaknya pendidikan
Lebih terperinciTulisan yang mempunyai pengait kata Alat Permainan edukatif APE kreatif ala TBIF
Tulisan yang mempunyai pengait kata Alat Permainan edukatif APE kreatif ala TBIF 30/06/2009 Disimpan dalam Uncategorized Tagged Alat Permainan edukatif, barang bekas, kreatif, Mainan, mainan anak Sesungguhnya
Lebih terperinciBAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117
BAB V KEBUGARAN JASMANI Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 Kebugaran jasmani merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya untuk meningkatkan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mudah bosan, sulit memecahkan suatu masalah dan mengikuti pelajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus salah satu tujuannya adalah agar anak dapat mengurus diri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain. Agar dapat mengurus
Lebih terperinciI. Panduan Pengukuran Antropometri
I. Panduan Pengukuran Antropometri A. Tujuan Tujuan dari pengukuran kesehatan adalah untuk mengetahui kondisi pertumbuhan dan gizi anak. Penilaian pertumbuhan pada anak sebaiknya dilakukan dengan jarak
Lebih terperinciMODEL SILABUS. Standar Kompetensi : 1. Memahami gambaran konsep tubuh dengan benar berikut lokasi, dan fungsi serta gerakannya.
MODEL SILABUS Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A) Mata Pelajaran : Orientasi dan Mobilitas Standar Kompetensi : 1. Memahami gambaran konsep tubuh dengan benar berikut lokasi,
Lebih terperinciPENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B RA AL-MUHAJIRIN PALU ABSTRAK
PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B RA AL-MUHAJIRIN PALU Nur Samsiar 1 ABSTRAK Perkembangan fisik motorik adalah proses kemampuan gerak seorang anak yang
Lebih terperinciGambar 4.1 Perkembangan Fisik Manusia https://tinycards.duolingo.com/decks/31kdb6vw/stage-of-human-growth-anddevelopment
A. Hakikat Perkembangan Fisik dan Motorik Perkembangan fisik berkaitan dengan adanya pertumbuhan dan perubahan yang terjadi pada tubuh seseorang. Perkembangan fisik mudah teramati dengan ditandai adanya
Lebih terperinciChecklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 0-1 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007
-1 Checklist Indikator PERKEMBANGANANAK Usia 0-1 tahun Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007 Diolah oleh: http://www.rumahinspirasi.com MORAL & NILAI AGAMA a. Dapat
Lebih terperinciKREATIF LEWAT MENGGUNTING DAN MENEMPEL
KREATIF LEWAT MENGGUNTING DAN MENEMPEL [Admin TK, TK ST. CAROLUS BENGKULU] - Berita Umum Sering kita sebagai orangtua melarang anak memegang gunting karena takut tangannya luka. Demikian juga ketika anak
Lebih terperinciLatihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas
Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh
Lebih terperinciTak perlu khawatir dan jangan dipaksakan,karena nanti ia trauma.
Tak perlu khawatir dan jangan dipaksakan,karena nanti ia trauma. Mungkin ibu-ibu pernah mengalami kesulitan dalam memberikan makanan pada si bayi. Ia mengeluarkan makanan yang diberikan kepadanya alias
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam penelitian harus tepat sasaran dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah agar
Lebih terperinciTUGAS TUTORIAL III MATA KULIAH METODE PENGEMANGAN FISIK TUTOR ; DIAN BUDIANA, M.PD.
TUGAS TUTORIAL III MATA KULIAH METODE PENGEMANGAN FISIK TUTOR ; DIAN BUDIANA, M.PD. 1. Dasar dari keterampilan motorik anak adalah A. Bahasa B. Bernyanyi C. Menari D. Gerak 2. Salah satu cara untuk mengembangkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan jasmaniah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia, 2015). Seperti artinya membopong atau memanggul,
V 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Digendong memiliki arti membopong atau memanggul (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2015). Seperti artinya membopong atau memanggul, menggendong kerap dilakukan orang
Lebih terperinciBAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari :
116 BAB X ISOMETRIK Otot-otot Wajah terdiri dari : 1. Occopito Froratalis : otot-otot pada tulang dahi yang lebar yang berfungsi membentuk tengkorak kepala bagian belakang 2. Temporalis : otot-otot di
Lebih terperinciAl-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR MELALUI LOMPAT KANGURU PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN Oleh : Rosa Imani Khan, Ninik Yuliani Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Nusantara
Lebih terperinciLATIHAN PERNAFASAN. Pengantar
LATIHAN PERNAFASAN Pengantar 1. Teknik pernafasan: kembangkan perut pada saat menarik nafas dalam, dan kempiskan perut pada saat membuang nafas. 2. Sebaiknya bernafas melalui hidung. 3. Biarkan dada mengikuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa usia dini adalah masa dimana perkembangan fisik motorik anak berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang sekali
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Pembahasan : Tumbuh Kembang Anak dan Cara Deteksi Dini menggunakan KPSP Sasaran : Keluarga Bapak S Hari/Tanggal : Senin, 01 Agustus 2016 Tempat : Rumah Bapak S Waktu : Pukul
Lebih terperinciBUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN
BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN Perkembangan Motororik Halus Anak CATATAN: PENDAHULUAN Proses tumbuh kembang kemampuan gerak seseorang anak disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang mendasar melalui pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu hendaknya pendidikan bagi
Lebih terperinciTEKNIK PASING BAWAH. Oleh : Sb Pranatahadi
TEKNIK PASING BAWAH Oleh : Sb Pranatahadi Teknik Pasing Bawah Dua Tangan Terima Servis Float Teknik pasing bawah dua tangan untuk terima servis float, dan untuk bertahan terhadap smes sangat berbeda. Bola
Lebih terperinciIFA HANIFAH MISBACH JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
IFA HANIFAH MISBACH JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA METODE OBSERVASI SEBAGAI FUNGSI ASSESSMENT PADA ANAK TUNA GRAHITA O B S E R V A S I Pengamatan yang dilakukan untuk mengenal dan memahami
Lebih terperinciManfaat Deteksi Dini. Tumbuh Kembang Anak SERI BACAAN ORANG TUA
03 SERI BACAAN ORANG TUA Manfaat Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah anak-anak sangat suka menggambar atau membuat coretancoretan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara alamiah anak-anak sangat suka menggambar atau membuat coretancoretan pada banyak media yang ditemukannya, seperti dinding, kain alas tempat tidur, kertas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap anak akan melewati tahap tumbuh kembang secara fleksibel dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap anak akan melewati tahap tumbuh kembang secara fleksibel dan berkesinambungan. Salah satu tahap tumbuh kembang yang dilalui anak adalah masa prasekolah (4-5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tiarah, 2015 Meningkatkan keterampilan motorik halus anak aspek menulis melalui media lilin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa usia taman kanak-kanak adalah masa dimana perkembangan fisik motorik anak berlangsung dengan cepat, hal ini terlihat dari sifat anak yang terlihat jarang sekali
Lebih terperinciLAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA
55 LAMPIRAN TEKNIK PELAKSANAAN LATIHAN HATHA YOGA PERSIAPAN LATIHAN Partisipan menggunakan pakaian yang bersih dan longgar. Partisipan tidak memakai alas kaki selama latihan. Karena latihan yoga harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penanganan mempunyai makna upaya-upaya dan pemberian layanan agar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penanganan mempunyai makna upaya-upaya dan pemberian layanan agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Pemberian layanan agar anak dapat tumbuh
Lebih terperinciPerilaku gerak dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: (1) kontrol gerak, (2) pembelajaran
Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : IOF 220 : Perkembangan Motorik Materi 5: Perkembangan Perilaku Gerak Perkembangan Perilaku Gerak Perilaku gerak dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: (1) kontrol gerak,
Lebih terperinciterdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani
Gerak Berirama Gerak berirama disebut juga gerak ritmik. Gerak ini dilakukan dalam gerakan dasar di tempat. Contoh dari gerakan yang berirama adalah gerak jalan, menekuk, mengayun, dan sebagainya. Ayo
Lebih terperinci- - Peganglah chinning bar dengan telapak tangan menghadap keluar dengan pegangan lebar.
Otot punggung terdiri dari beberapa bagian yaitu dari otot punggung bagian atas (otot sayap dan otot punggung bagian tengah) dan otot punggung bagian bawah. Otot punggung sebaiknya dilatih secara seimbang
Lebih terperinciMitos Sixpack Orang menghabiskan uang jutaan setiap tahun untuk mendapatkan tubuh ideal. Sekarang ini terdapat sekitar 200 lebih alat-alat latihan untuk perut. Sebagian alat-alat ini tidak berguna sama
Lebih terperinciBAHASAN ADANYA GERAK FUNGSI DARI GERAK SISTEM GERAKAN TUBUH FUNGSIONAL LOKAL / KESELURUHAN 1. SISTEM OTOT, TULANG, SENDI : DASAR
MOTORIK DASAR BAHASAN 1. SISTEM OTOT, TULANG, SENDI : DASAR ADANYA GERAK 2. SISTEM OTOT SARAF : MENGENDALIKAN FUNGSI DARI GERAK SISTEM MUSCULOSKELETAL / OTOT - TULANG 3. SISTEM OTOT, TULANG, DAN SARAF
Lebih terperinciBABY WRAP TUTORIAL Content:
BABY WRAP TUTORIAL Content: Ikatan Dasar (Basic Wrap) Gendongan Bayi Pelukan (Hug Hold) Gendongan Bayi Hadap Depan (Facing Out Position) Gendongan Bayi Baru Lahir (Newborn Hold) Gendongan Bayi Kangguru
Lebih terperinciKARAKTERISTIK TAHAPAN PERKEMBANGAN MASA BAYI (0 2 TAHUN)
KARAKTERISTIK TAHAPAN PERKEMBANGAN MASA BAYI (0 2 TAHUN) TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM: Setelah mengikuti perkuliahan, diharapkan mahasiswa dapat memahami karakteristik perkembangan aspek fisik, motorik, intelektual,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara menggunakannya sebelum abad ke-18. Hal ini masih tradisi di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bedong bayi merupakan perawatan bayi yang hampir seluruh Negara menggunakannya sebelum abad ke-18. Hal ini masih tradisi di beberapa bagian Timur Tengah, Inggris,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan saraf tepi. Perkembangan dari susunan sistem saraf anak dimulai dari. berkebutuhan khusus termasuk autis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa tumbuh kembang anak merupakan masa yang penting, banyak faktor internal maupun external yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak, salah satunya adalah kematangan
Lebih terperinciRINGKASAN MATERI. Pengembangan gerak dasar adalah merupakan suatu proses untuk memperoleh gerak yang senantiasa berkembang berdasarkan :
RINGKASAN MATERI A. Pola Gerak Dasar Anak Usia Dini Pengembangan gerak dasar adalah merupakan suatu proses untuk memperoleh gerak yang senantiasa berkembang berdasarkan : 1. Proses pengembangan syaraf
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis. 2.1.1 Hakikat Permainan Kippers Pada dasarnya permaianan kippers sama dengan permainan kasti, baik dari segi teknik melempar, menangkap,
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA Pendahuluan Usia lanjut atau lanjut usia bukanlah merupakan suatu penyakit, meskipun hal tersebut dapat menimbulkan masalah sosial. Di beberapa negara, terutama
Lebih terperinciHEADSTAND / KOPSTAND
2. HEADSTAND / KOPSTAND Headstand/Kopstand adalah sikap berdiri tegak yang bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua tangan. Cara melakukan gerakan headstand adalah sebagai berikut: - Sikap awal jongkok
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (paud) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak terlahir sebagai manusia yang unik dengan berbagai anugrah, sifat dan bakat yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Walaupun terlahir dari orang tuanya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan selanjutnya. Pendidikan memegang peranan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang diberikan kepada anak dan ditujukan untuk merangsang setiap perkembangan dan pertumbuhan anak dalam memasuki
Lebih terperinciBAHAN AJAR 10 SAKIT PINGGANG BAGIAN BAWAH
BAHAN AJAR 10 10 SAKIT PINGGANG BAGIAN BAWAH Slipped Disc Salah satu lokasi rasa sakit yang sering membuat para atlet, khususnya pemainpemain bulutangkis, tenis lapangan dan atlet selancar angin mengeluh
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN MASALAH
BAB III PEMBAHASAN MASALAH 3.1. Sekilas Tentang Senam Bayi 3.1.1. Mengenal Perkembangan Bayi A. Dasar-dasar Perkembangan Gerak Normal Orangtua perlu mengetahui perkembangan motorik bayi. Ini dimaksudkan
Lebih terperinciPada akhir bulan pertama, biasanya bayi dapat:
Apakah anda orang tua baru yang sering khawatir dengan perkembangan si kecil? "Kok udah sekian bulan masih belum bisa gini... belum bisa gitu??" "Normal ga sih umur segini belum bisa gini?" Mungkin itu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga umur 6 tahun dengan cara merangsang dan membantu pertumbuhan jasmani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga masa dewasa. Perkembangan yang dilalui tersebut merupakan suatu perubahan yang kontinu
Lebih terperinciPerilaku gerak pada anak sudah muncul saat masih dalam kandungan ibu dan bulan
Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : IOF 220 : Perkembangan Motorik Materi 7: Perkembangan Gerak Refleks Perilaku gerak pada anak sudah muncul saat masih dalam kandungan ibu dan bulan pertama setelah lahir.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan makhluk lainnya karena diberikan akal dan pikiran. Manusia sebagai makhluk hidup tentunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal. Anak memiliki karakteristik yang khas dan tidak
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMPN 43 BANDUNG Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : XII / 1 Pertemuan : 1 kali pertemuan (2,4,6,8,10,12) Alokasi
Lebih terperinci