Upaya Meningkatan Kemampuan Kognitif Melalui Permainan Sains Benda Magnit

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Upaya Meningkatan Kemampuan Kognitif Melalui Permainan Sains Benda Magnit"

Transkripsi

1 Upaya Meningkatan Kemampuan Kognitif Melalui Permainan Sains Benda Magnit Siti Mutmainah ( ST) Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah Pembelajaran Pemainan Sains Dengan Benda Magnit Di TK Dharma Wanita Klokah Kecamatan Kunduran. Masih belum tercapainya target sesuai dengan kriteria ketuntasan pembelajaran 75% disebabkan oleh pembelajaran yang kurang menarik minat belajar anak dalam permainan sains dengan benda magnit. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus yang masing-masing siklus dilaksanakan 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan ada 4 langkah kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak didik kelompok B di TK Dharma Wanita Klokah Kecamatan Kunduan Kabupaten Blora dengan jumlah peserta didik 25 anak terdiri dari laki-laki 15 anak dan perempuan 10 anak. Pembelajaran difokuskan pada tema Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Melalui Permainan Sains Benda Magnet. Dalam mengumpulkan data penelitian tindakan kelas ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data digunakan analisis kualitatif yaitu dengan cara membandingkan data hasil pengamatan, siklus I dan siklus II kemudian dilakukan refleksi. Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan simpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang benar-benar valid. Penarikan kesimpulan yaitu data yang telah didapat dari hasil penelitian kemudian diuji kebenarannya. Untuk mengetahui perubahan kemampuan dalam proses pembelajaran permainan sains benda magnit adalah skripsi percobaan. Adapun perhitungan diperoleh melalui perbandingan kemampuan permainan sains sebelum menggunakan metode pembelajaran benda magnit dan sesudah menggunakan metode benda magnit. Apabila ada peningkatan kemampuan 80% dari kemampuan sebelumnya, berarti pembelajaran dengan metode pembelajaran benda magnit tercapai. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran permainan sains menggunakan metode pembelajaran benda magnit dapat memotivasi dan meningkatkan hasil belajar anak di TK Dharma Wanita Klokah Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora. Hal ini dapat dilihat dalam siklus I media yang digunakan kertas lipat dibentuk kupu kupu, dengan menggunakan kertas alaska atau kertas karton. Dalam siklus II peneliti menggunakan magnit dengan bermacam macam benda yang digunakan untuk memainkan mobil-mobilan. Hal ini sangat menarik minat dan antusiasnisme anak dalam mengikuti pembelajaran permainan sains. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar anak yang meningkat secara signifikan hasil belajar anak dari sklus I terhadap siklus II, anak kategori mampu mengalami peningkatan pada siklus I 20% meningkat menjadi 88%, anak yang cukup mampu mengalami penurunan pada siklus I 40% menjadi 8 % pada siklus II, sedangkan anak yang belum mampu mengalami penurunan yang signifikan pada siklus I 40% turun menjadi 4% pada siklus II. Dilihat dari ketuntasan hasil belajar, anak tidak tuntas (belum mampu) dari siklus I 40% turun menjadi 4%, sedang pada anak yang tuntas (mampu dan cukup mampu), yaitu pada siklus I 60% meningkat menjadi 96 % pada siklus II. Saran yang disampaikan adalah: (1) Guru memberikan apersepsi yang menarik melalui tanya jawab interaktif. (2) Guru melibatkan siswa secara maksimal dalam permainan sains benda magnit. (3) Guru mengaktifkan siswa melalui tanya jawab. (4) Guru mengaktifkan siswa dalam berimajimasi. (5) Guru memamfaatkan alat peraga yang tepat sesuai materi yang akan disampaikan. (6) Guru harus selalu menggali potensi serta ide-ide baru dalam penerapan proses pembelajaran yang sesuai kreatif yang dimiliki anak. (7) Orang tua wali hendaknya memperhatikan hasil belajar anak disekolah. (8) Orang tua / wali diharapkan memberi masukan pada guru ataupun pihak sekolah tentang hambatan-hambatan anak dalam hasil pembelajaran di sekolah. (9) Hendaknya sekolah memfasilitasi guru dalam meningkatkan kemampuan paedagogik melalui diskusi, penataran, pelatihan ataupun study banding ke sekolah lainnya. (10) Sekolah hendaknya mengadakan pendekatan dengan tokoh-tokoh masyarakat untuk 23 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

2 meningkatkan mutu pendidikan di Taman Kanak-kanak. (11) Sekolah bersama-sama komite membeli sumber dana sebagai upaya untuk meningkatkan pengadaan sarana prasarana, sehingga proses pembelajaran yang inovatif dapat terlaksana. Kata Kunci : Kemampuan Kognitif Melalui Permainan Sains Benda Magnit PENDAHULUAN Perkembangan kognitif anak usia TK atau prasekolah sangat pesat, perkembangan intelektual anak yang sangat pesat terjadi pada kurun waktu usia nol sampai prasekolah, masa usia TK ini dapat di sebut sebagai masa peka belajar. Dalam masa-masa ini, segala potensi kemampuan anak dapat dikembangkan secara optimal, tentunya dengan bantuan dari orang-orang yang berada dilingkungan anak-anak tersebut. Salah satu kemampuan anak yang sangat berkembang saat TK adalah kemampuan kognitif, penguasaan kognitif sangat erat kaitannya dengan kemampuan berfikir anak. Sistematikanya dalam berfikir yang termasuk dalam pengembangan kognitif selain dari percobaan adalah kemampuan suat permainan. Perkembangan anak usia TK memang masih jauh dari sempurna. Namun demikian potensinya dapat dirangsang lewat permainan yang menarik dengan menggunakan benda magnit relevan untuk anak TK, peningkatan kognitif yang dilakukan orang-orang terdekat dengan anak-anak akan mempengaruhi keterampilan ada dalam berfikir atau berani mencoba dalam permainan sains. Di TK, guru merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi kognitif anak. Guru TK harus dapat mengupayakan berbagai strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak. Permainan sains merupakan salah satu kegiatan kognitif di TK, permainan sains merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan seseorang dengan cara mengamati suatu percobaan dengan benda magnit. Permainan sains dapat dilakukan dengan suatu pengamatan sehingga sains pada diri anak usia TK muncul sebagai suatu cara untuk mencari kebenaran dalam kehidupannya kelak. Anak-anak usia 4-6 tahun umumnya senang suatu permainan sederhana yang sesuai perkembangan usianya. Orang tua, masyarakat, dan lembaga pendidikan baik formal maupun non formal mau tidak mau haruslah bertanggung jawab dalam segala hal yang berkaitan dengan perkembangan anak sebagai generasi muda penerus bangsa, demikian juga tentang pendidikan yang termasuk didalamnya. Pada hakekatnya anak merupakan sosok yang sangat luar biasa dan menakjubkan. Anak merupakan benih masa depan yang penuh dengan potensi apalagi anak usia dini. Pada anak usia dini kapasitas anak untuk berkembang sangat kuat, hingga masa ini sering disebut Golden Age atau usia emas. Dengan majunya perkembangan pendidikan maka saat ini banyak didirikan Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan dengan tegas perlunya penanganan pendidikan anak usia dini, hal tersebut dapat dilihat pada pasal 1 24 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

3 butir 14 yang menyatakan bahwa: Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memililki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28, bahwa: (1) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar; (2) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur formal, nonformal, dan/ atau informal; (3) Pendidikan anak usia dini pada jalur formal berbentuk Taman Kanak-Kanak, Roudhatul Atfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. Sesuai dengan Permendiknas nomor 58 tahun 2009 tentang Standar PAUD, bahwa perkembangan anak mencakup lima aspek yaitu: nilai-nilai agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional. Salah satu perkembangan yang peneliti perioritaskan adalah kemampuan dasar kognitif anak, yang mana bertujuan agar anak mampu mengolah perolehan belajarnya, menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, pengembangan logika matematika, pengetahuan ruang dan waktu. Dalam pembelajaran di Taman Kanak-Kanak proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, dapat membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis dan menemukan hal-hal yang baru. Berdasarkan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran di TK Dharma Wanita Klokah ditemukan beberapa masalah, utamanya bidang pengembangan kognitf dalam hal permainan sains dengan mengenal salah satu gaya dalam sains benda magnit maupun berbagai bentuk hasil yang diperoleh selalu dibawah standar yang diharapkan. Hal ini ditandai dengan beberapa kondisi sebagai berikut: model kelompok dalam kegiatan permainan sains hanya 4-5 anak atau hanya 16% - 20 % dari 25 anak yang dapat menyelesaikan kegiatan permainan sains dan hasilnya tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai atau kurang maksimal. Anak mudah sekali terpengaruh dengan teman, mereka belum mempunyai rasa percaya diri dengan hasil karyanya, faktor lain yang menyebabkan tidak berhasilnya kegiatan adalah kurangnya daya tangkap anak untuk memahami suatu konsep dan kurangnya guru dalam menyediakan media pembelajaran yang variatif. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu adanya pengenalan bentuk, karena bentuk merupakan konsep awal yang harus dikuasai anak. Anak dapat membedakan benda berdasarkan bentuk terlebih dulu sebelum anak mengenal ciri yang lainnya. Dengan demikian langkah yang terbaik untuk memulai kegiatan permainan sains dengan memberikan kegiatan yang memungkinkan anak mengenal salah satu gaya dalam benda magnit. Dengan menggunakan bentuk yang berbeda dan media yang lebih menarik anak akan mudah mengingat dalam permainan sains tersebut. Keadaan yang demikianlah yang memicu peneliti untuk mengkaji permasalahan dan mencoba mencari jalan keluarnya. Setelah mengadakan diskusi dengan kepala sekolah dan teman sejawat akhirnya timbul ide/ gagasan untuk mengubah metode maupun media pembelajaran yang diharapkan 25 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

4 dapat menarik minat belajar anak agar pembelajaran dalam pemainan sains dengan berbagai bentuk mencapai hasil yang diharapkan atau maksimal. Oleh karena itu peneliti mencoba untuk melakukan penelitian dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Melalui Permaina Sains Benda Magnit DI TK Dharma Wanita Klokah Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora TINJAUAN PUSTAKA Kemampuan Kognitif Kognitif adalah suatu sistem kemampuan berfikir melalui percobaan, pengamatan dan kejadian secara mental seperti ketika anak melakukan permainan sains terlebih dahulu guru harus memahami batasan-batasan sains serta dimensi-dimensinya. Cara khas yang sangat menonjol pada anak usia dini termasuk anak taman kanak-kanak adalah suat permainan. Kemampuan Kognitif juga sering disebut kognisi yang mempunyai pengertian yang luas mengenai berfikir dan mengamati. Dan ada juga yang mengartikan bahwa kognitif adalah tingkah laku-tingkah laku yang mengakibatkan orang bisa memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untk menggunakan pengetahuan. Selain itu kognitif juga dipandang sebagai suatu konsep yang luas dan inklusif yang mengacu pada kegiatan mental yang terlibat didalam perolehan, pengolahan organisasi dan penggunakan pengetahuan. Bila disimpulkan maka kognisi dapat dipandang sebagai kemampuan yang mencakup segala bentuk pengenalan kesadaran, pengertian yang bersifat mental pada individu yang digunakan dalam interaksinya antara kemampuan potensional dengan lingkungan seperti ; Dalam aktivitas mengamati menafsirkan memperkirakan, mengingat, menilai dan lain-lain. Proses kognitif penting dalam membentk pengertian anak berhubungan dengan proses mental dari fungsi kognitif. Hubungan kognisi proses mental disebut sebagai kognitif. Benda Magnit Banyak anak usia dini atau usia TK menganggap magnet merupakan benda ajaib. Guru bisa menjelaskan kepada anak bahwa dahlu magnet adalah sebuah batu yang dapat menarik serpihanserpihan besi. Jenis batu tersebut kemudian diberi nama magnetit sebab ditemukan pertama kali di daerah Magnesia. Pada masa kini, sebagian besar magnet di buat dari besi atau baja serta memiliki beberapa bentuk, misalnya ladam, batangan, bulatan, serta magnet dengan pegangan. Magnet memiliki gaya tarik. Gaya tarik yang dimiliki oleh magnet inilah yang sering dianggap oleh banyak anak sebagai kekuatan yang sangat misterius dan mampu memikat daya olah pikir anak. Anak usia TK perlu tahu bahwa magnet hanya bisa menarik objek-objek tertentu dan setiap orang, termasuk anak usia TK, dapat mengembangkan magnet dengan cara suat permainan. Di samping itu, mereka juga perlu tahu bahwa beberapa peralatan dalam rumah juga mengandung magnet seperti alamari es, telepon atau televisi. 26 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

5 METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Dalam pendekatan penelitian ini peneliti mengemukakan tujuan penelitian yaitu meningkatkan kemampuan kognitif dalam permainan sains dengan menggunakan benda magnit pada kelompok B di TK Dharma Wanita Klokah Kecamatan Kundiuran Kabupaten Blora. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan anak dalam pemahaman permainan sains sehingga diperoleh hasil yang memuaskan. Adapun bentuk penelitian yang peneliti gunakan dengan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Tempat dan Waktu Penelitian Peneliti melakukan penelitian dengan mengambil lokasi di tempat peneliti mengajar dengan uraian sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian dilaksanakan di TK Pertiwi Eromoko Kabupaten Wonogiri. 2. Waktu Penelitian Pelaksanaan tindakan kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam 3 bulan yaitu Juli sampai dengan September 2013 Bidang Pengembangan Bidang pengembangan yang menjadi objek adalah bidang pengembangan kognitif. Tema Penelitian Rencana Penelitian yang akan peneliti lakukan dengan menggunakan tema Binatang. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah kelompok B di Taman Kanak-Kanak Dharma Wanita Klokah Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora dengan jumlah 25 anak, yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 13 anak perempuan. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan berdasarkan hasil observasi dan evaluasi perkembangan anak didik melalui teknik teknik yang berlaku di Taman Kanak-kanak. Adapun pengumpulan data dalam pembelajaran mengurutkan pola melalui papan flanel dengan teknik sebagai berikut : 1. Observasi, yaitu cara pengumpulan data untuk mendapatkan informasi dengan cara pengamatan langsung terhadap sikap perilaku anak dan kinerja guru yang dilaksanakan oleh observer. Instrument yang digunakan antara lain lembar observasi anak dan lembar observasi kinerja guru. 2. Wawancara jenis ini bersifat terbuka, tidak terstruktur ketat, tidak dalam suasana formal dan dapat dilakukan berulang-ulang pada informasi yang sama. Dengan wawancara yang mendalam peneliti akan memperoleh informasi yang rinci dan mendalam. Teknik wawancara ini akan dilaksanakan pada semua informan. 3. Dokumentasi yang dikaji adalah Rencana Kegiatan Harian (RKH), alat penilaian, rangkuman penilaian anak, dan analisa hasil belajar. 27 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

6 HASIL PENELITIAN Secara lengkap kemampuan anak dalam permainan sains sebelum dan sesudah penelitian melalui 2 siklus sebagai berikut: Grafik 1. Grafik Rekapitulasi Hasil Pembelajaran TK Dharma Wanita Klokah Siklus I Siklus II Siklus I Pada siklus I peneliti mengambil langkah awal dengan melakukan apersepsi yang sesuai tema untuk memotivasi anak dalam mengikuti kegiatan permainan sains. Pada kegiatan inti pembelajaran tentang permainan sains, peneliti sudah menggunakan metode pembelajaran benda magnit. Pada akhir kegiatan peneliti melakukan evaluasi dan hasilnya sudah ada peningkatan dibandingkan hasil kegiatan pembelajaran pada pra siklus. Namun peningkatannya belum signifikan karena belum dapat mempermainkan sains seperti yang diharapkan. Berdasarkan kenyataan tersebut peneliti kembali melakukan refleksi dan mengevaluasi pembelajaran pada siklus I dengan memperhatikan saran dan masukan dari observer yang mengawasi kegiatan pembelajaran pada siklus I ini. Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Kinerja Guru Siklus I No Aspek yang dinilai Skor Ket A Persiapan 1. Kompetensi guru menyiapkan RKH sesuai tema 2. Kompetensi guru menyiapkan anak (berbaris, salam, do`a) 3. Kompetensi guru dalam menyiapakan kondisi psikologis dan gerak anak untuk mengikuti proses pembelajaran 4. Kompetensi guru menyiapkan apersepsi kepada anak 5. Kemampuan guru dalam menyiapkan alat dan bahan untuk pembelajaran B Pelaksanaan 28 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

7 1. Kemampuan guru dalam menjelaskan materi kegiatan C 2. Kemampuan guru dalam menggunakan alat peraga sesuai fungsi dan materi kegiatan 3. Kemampuan guru dalam mengatur alat peraga yang digunakan dalam proses pembelajaran 4. Kemampuan guru dalam memberi kebebasan dan mengontrol anak untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan materi pembelajaran 5. Kemampuan guru dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak Penutup 1. Kemampuan guru dalam mengulas kegiatan yang telah dilaksanakan di kelas 2. Ketrampilan guru melaksanakan penilaian anak pada saat kegiatan 3. Intonasi suara guru di kelas 4. Penggunaan bahasa yang sederhana dan dapat dipahami oleh anak 5. Keserasian dalam berbusana Sikap terhadap anak didik 7. Penampilan ketika mengajar Keterangan: Skor total 68 Baik 1 = sangat tidak baik 2 = tidak baik 3 = kurang baik 4 = baik 5 = sangat baik Siklus II Pada siklus II setelah melakukan apersepsi yang sesuai tema pembelajaran, kegiatan permainan sains dilakukan dengan metode pembelajaran benda magnit menggunakan media dari kertas lipat yang sudah digunting menjadi bentuk kupu - kupu. Mempersiapkan berbagai kelengkapan pembelajaran dan mengusahakan agar anak tertarik serta berkonsentrasi mendengarkan penjelasan guru kemudian terlibat secara aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan bantuan media pembelajaran tersebut kegiatan permainan sains dengan menggunakan media kertas lipat yang digunting menjadi bentuk kupu kupu yang ditempeli paper klip, lalu 29 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

8 dimainkan diatas kertas alaska atau karton dan ditarik dengan benda magnit. Ketika peneliti mengadakan evaluasi hasil kegiatan terdapat peningkatan yang signifikan. Pada siklus II ini hasil pembelajaran yang diperoleh sudah optimal, dan sudah sesuai dengan indikator yang ditetapkan. Namun demikian ada beberapa hambatan yang terjadi dalam penggunaan metode pembelajaran benda magnit diantaranya: a. Sulitnya untuk mendapatkan benda magnit, dikarenakan kedudukan TK Dharma Wanita Klokah di daerah pedesaan. b. Dengan sangat tertariknya anak akan media yang digunakan, maka anak saling berebut menjadikan media pembelajaran banyak yang rusak sehingga peneliti harus menyiapkan media pembelajaran lebih banyak. Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Kinerja Guru Siklus II No Aspek yang dinilai Skor Ket A Persiapan 1. Kompetensi guru menyiapkan RKH sesuai tema B 2. Kompetensi guru menyiapkan anak (berbaris, salam, do`a) 3. Kompetensi guru dalam menyiapakan kondisi psikologis dan gerak anak untuk mengikuti proses pembelajaran 4. Kompetensi guru menyiapkan apersepsi kepada anak 5. Kemampuan guru dalam menyiapkan alat dan bahan untuk pembelajaran Pelaksanaan 1. Kemampuan guru dalam menjelaskan materi kegiatan 5 Sangat baik 5 Sangat Baik Kemampuan guru dalam menggunakan alat peraga sesuai fungsi dan materi kegiatan 3. Kemampuan guru dalam mengatur alat peraga yang digunakan dalam proses pembelajaran 4. Kemampuan guru dalam memberi kebebasan dan mengontrol anak untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan materi pembelajaran 5. Kemampuan guru dalam berinteraksi dan Sangat 5 berkomunikasi dengan anak Baik C Penutup 1. Kemampuan guru dalam mengulas kegiatan yang telah dilaksanakan di kelas 30 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

9 Keterangan: 2. Ketrampilan guru melaksanakan penilaian anak pada saat kegiatan 3. Intonasi suara guru di kelas 4. Penggunaan bahasa yang sederhana dan dapat dipahami oleh anak 5. Keserasian dalam berbusana 6. Sikap terhadap anak didik 7. Penampilan ketika mengajar Skor total 71 Baik 1 = sangat tidak baik 2 = tidak baik 3 = kurang baik 4 = baik 5 = sangat baik KESIMPULAN Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK), bahwa penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran benda magnit pada anak kelompok B di Taman Kanak-Kanak Dharma Wanita Klokah Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora dapat meningkatkan kemampuan anak sehingga dapat berpengaruh pada beberapa hal, antara lain sebagai berikut: 1. Anak dapat menyebutkan macam-macam pola binatang. 2. Anak dapat membedakan macam-macam pola binatang yang berkaki dua, empat dan binatang serangga. 3. Anak dapat permainan sains dengan tepat 4. Anak terstimulasi/ terangsang serta antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran permainan sains dengan metode pembelajaran benda magnit. 5. Anak tidak merasa bosan atau jenuh dikarenakan pembelajaran yang berlangsung secara aktif, kreatif, inovatif serta menyenangkan 6. Kemampuan anak yang melakukan permainan sains dari pra siklus ke siklus I meningkat 16% yaitu 4% menjadi 20%, dan siklus I ke siklus II meningkat kembali 68% yaitu 20% menjadi 88% 7. Kemampuan anak yang termasuk kategori cukup mampu (sesuai KKM) dalam permainan sains dari pra siklus ke siklus I meningkat 24% yaitu 16% menjadi 40%, dan siklus I ke siklus II turun 32% yaitu 40% menjadi 8% 8. Kemampuan anak yang termasuk kategori belum mampu dalam mengurutkan pola dari pra siklus ke siklus I turun 40% yaitu 80% menjadi 40%, dan siklus I ke siklus II turun kembali 36% yaitu 40% menjadi 4% 31 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

10 9. Ketuntasan belajar anak (mampu dan cukup mampu) yaitu dari siklus I 60% naik menjadi 96% pada siklus II. DAFTAR PUSTAKA Arikanto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Tedjasa Putra, M.S. Heni, A. (2003). Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini. Jakarta : CWS. Gunarto, S.D. (1998). Dasar dan Perkembangan Masalah Kognitif. (Majalah Ayah Budan). Jakarta : Yayasan Aspirasi Pemuda. Padmonodewa, Mimi (2000). Memilih Permainan yang Tepat Untuk Anak. Jakarta. Hapidin Model-model Pendidikan untuk Anak Usia Dini. Jakarta. Munandar, Prof. Dr. S.C. Utami, Peranan Orang Tua dalam Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak. Dalam Buletin PAUD Vol. 8 No. 3 Agustus. Moleong, Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta. Tedjo Saputra, M. Sri (2003), Bermain, dan permainan untuk pendidik usia Dini. Jakarta :Grasindo. Adang, Juariah (1995), Peningkatan Kemampuan Berfikir Melalui Pendidikan Sains Jornal Pendidikan 2 (14). Estiti B. Hidayat. (2000). Pengetahuan Alam dan Pengembangannya: Pengembangan Sains Dasar di LPTK, (Editor. Bandung Hidayat dan Sutrisno) Jakarta : Diknas, Dirjen Dikti. Sugianto, Mayke, T. (1995). Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta : Depdikbud. 32 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN POLA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PAPAN FLANEL PADA ANAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN POLA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PAPAN FLANEL PADA ANAK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN POLA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PAPAN FLANEL PADA ANAK Siti Kusniati (09261861) Mahasiswa PG-PAUD IKIP Vetrean Semarang Abstrak Latar belakang masalah dalam penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar 2 PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM 3 Azwinar ABSTRAK Perkembangan bahasa anak di Taman Kanak-kanak Syukrillah Agam masih rendah. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan mendapat perhatian yang luar biasa terutama di negara-negara maju,

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan mendapat perhatian yang luar biasa terutama di negara-negara maju, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu diantaranya adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang membahas pendidikan untuk anak sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taman Kanak-kanak (TK) merupakan lembaga pendidikan formal sebelum anak memasuki sekolah dasar. Lembaga ini dianggap penting karena usia ini merupakan usia emas

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Belajar Sains Anak Melalui Metode Eksperimen

Upaya Meningkatkan Belajar Sains Anak Melalui Metode Eksperimen Upaya Meningkatkan Belajar Sains Anak Melalui Metode Eksperimen Widayati (11261847) Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Masa Taman Kanak-kanak adalah masa yang paling tepat

Lebih terperinci

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh : MENINGKATKAN KEMAMPUAN DALAM MENGENAL URUTAN ANGKA 1-10 MELALUI BERMAIN MENCARI ANGKA DI BALOK PADA KELOMPOK A TK AL-HUDA KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014-2015 Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM Eka Guswarni Abstrak Kemampuan membaca awal anak masih rendah. Peningkatan kemampuan bahasa

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR TAHUN AJARAN 2015-2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar Pembangunan PAUD 2011 2025 menyatakan : bahwa PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan

Lebih terperinci

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani 1 2 3 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU SUKU KATA DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH AGAM Wani Zuarny ABSTRAK Kemampuan membaca anak kelompok B3 di Taman Kanak-kanak (TK) Aisyiyah Agam

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU Rosi Meri Irawati Abstrak Kemampuan berhitung anak di Taman kanak-kanak Sangrina

Lebih terperinci

Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo

Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo Khurotun (10261306) Maahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Penelitian ini didasarkan pada permasalahan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG 1 ARTIKEL Oleh NANDA ERIKA NIM : 2009/51064 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DINA NURHAYATI A

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DINA NURHAYATI A UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PADA ANAK KELOMPOK A DI TK PERTIWI MOJOPURO 1 WONOGIRI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan upaya mendidik anak, sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa perkembangannya. Undang-undang Nomor 20

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD OLEH : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI KEGIATAN BERCERITA DENGAN GAMBAR PADA KELOMPOK B TK DHARMA WANITA TALES KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG BINATANG DI KELOMPOK B TK PERTIWI I KALIANYAR KECAMATAN NGRONGGOT KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN SITI LATIFATU NAILI RISLINA; ROSA IMANI KHAN Program Studi PG PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 yang dapat diidentifikasi adanya masalah yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 TK Cempaka Indah Ketitangkidul, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BALOK PADA ANAK KELOMPOK B TK 03 SEPANJANG TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BALOK PADA ANAK KELOMPOK B TK 03 SEPANJANG TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 0 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BALOK PADA ANAK KELOMPOK B TK 03 SEPANJANG TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini Merupakan salah satu bentuk pendidikan yang berada pada jalur pendidikan formal, sebagai lembaga pendidikan prasekolah tugas utama

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA ANAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA ANAK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA ANAK Suparjo (11261378) Mahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang Abstrak Latar belakang masalah penelitian ini adalah Penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

Artikel Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PG-PAUD.

Artikel Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PG-PAUD. MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DENGAN MEMBUAT BERBAGAI BENTUK GEOMETRI MENGGUNAKAN ADONAN TEPUNG PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA SUMBERASRI 03 KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini. PENINGKATAN PENGEMBANGAN KOGNITIF MELALUI METODE BERMAIN KOTAK-KOTAK ANGKA PADA ANAK KELAS A TAMAN KANAK-KANAK TIARA NUSA KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak Usia Dini adalah sosok individu yang sedang dalam proses perkembangan.perkembangan anak adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki karakteristik tersendiri sesuai tahap usianya. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-6

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD. Oleh :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD. Oleh : MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN BOWLING PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA SIDOWAREK I KECAMATAN PLEMAHAN KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini memegang peranan yang sangat penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar pembelajaran yang akan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan perkembangan dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara. Undang-Undang Sistem

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP WARNA MELALUI METODE PROYEK. Sri Endah Cahyaningsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP WARNA MELALUI METODE PROYEK. Sri Endah Cahyaningsih Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) TK Pertiwi Wonosari Siwalan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG 83 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG Nova Oktriyani 1) 1 Universitas Negeri Padang email: novaoktriyani@yahoo.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM K A R M I L A ABSTRAK Kemampuan membaca anak kelompok B1 di TK Aisyiyah Kubang Agam masih

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK Kemampuan membaca anak Kelompok B2 Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet. Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet. Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan pendidikan yang sangat fundamental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi, salah satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun. Anak usia tersebut dipandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-kanak berada pada jalur pendidikan formal yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-kanak berada pada jalur pendidikan formal yang memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk program pendidikan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurut Solehuddin (2000: 5)

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MENGGUNAKAN STRATEGI BERMAIN STICK ANGKA DI PAUD

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MENGGUNAKAN STRATEGI BERMAIN STICK ANGKA DI PAUD UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MENGGUNAKAN STRATEGI BERMAIN STICK ANGKA DI PAUD Indriati Laksmi Putri (1226964) Mahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang Abstrak Pemahaman konsep bilangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak Usia Dini merupakan aset bangsa yang akan menentukan baik buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan pendidikan dan nilai-nilai yang

Lebih terperinci

Suwarni 42. Kata Kunci: pembelajaran matematika, media manik-manik. 42 Guru Kelas IV SDN Tanggul Wetan 02 Jember

Suwarni 42. Kata Kunci: pembelajaran matematika, media manik-manik. 42 Guru Kelas IV SDN Tanggul Wetan 02 Jember MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DENGAN MEDIA MANIK MANIK PADA SISWA KELAS IV SDN TANGGUL WETAN 02 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KECAMATAN TANGGUL JEMBER

Lebih terperinci

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Dengan Metode Bermain Lempar Gelang

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Dengan Metode Bermain Lempar Gelang Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Dengan Metode Bermain Lempar Gelang Suliyas Utaminingsih (11261247) Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang: Pemahaman konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan anak usia dini pada hakekatnya adalah pendidikan yang diselenggarakandengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebagaimana

Lebih terperinci

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN PERMAINAN CETAK ANGKA PLAY DOUGH PADA ANAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN PERMAINAN CETAK ANGKA PLAY DOUGH PADA ANAK PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN PERMAINAN CETAK ANGKA PLAY DOUGH PADA ANAK Dian Anggraeni Yunikowati (11260167) Mahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1, ayat (14) menjelaskan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan upaya

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

Mengenalkan Konsep Huruf Dengan Metode Permainan Kartu Huruf Pada Anak

Mengenalkan Konsep Huruf Dengan Metode Permainan Kartu Huruf Pada Anak Mengenalkan Konsep Huruf Dengan Metode Permainan Kartu Huruf Pada Anak Sulianah (11261246- ST PSKGJ) Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang: Membaca merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proyek kemanusiaan yang tiada henti-hentinya ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke waktu. Pendidikan

Lebih terperinci

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1 Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1 PENINGKATAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN CONGKLAK WADAH TELUR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH VII KOTA PADANG RUSFITA MEDIA Abstrak Masalah penelitian ini adalah banyaknya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat dasar dan menjadi masa keemasan (golden age) bagi anak. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan (daya pikir, daya cipta), sosioal-emosional, bahasa dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan (daya pikir, daya cipta), sosioal-emosional, bahasa dan komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, artinya memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH : MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 MELALUI KEGIATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SIMPAI PADA ANAK KELOMPOK A TK PKK SEMAMBUNG DESA SEMAMBUNG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU Kuswartiningsih 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian adalah rendahnya kreativitas anak kelompok

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN TAHUN AJARAN 2012 2013 Disusun Oleh : WURYANINGSIH A53BO90214 PROGRAM STUDI PG

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MELUKIS MENGGUNAKAN SIKAT GIGI TAMAN KANAK-KANAK PADANG

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MELUKIS MENGGUNAKAN SIKAT GIGI TAMAN KANAK-KANAK PADANG PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MELUKIS MENGGUNAKAN SIKAT GIGI TAMAN KANAK-KANAK PADANG MARTINIS Abstrak: Kemampuan kreativitas anak masih rendah karena guru tidak menggunakan media yang bervariasi,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI. MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEMBATIK DENGAN MEDIA LILIN PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA MANYARAN II MANYARAN KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini. PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM Puji Hartini Pendahuluan Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum berkembangnya

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN Nisnayeni Abstrak: Perkembangan motorik kasar anak di TK Bina Ummat Pesisir Selatan masih

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Kreativitas Melalui Model Pembelajaran Kontekstual Pada Anak

Peningkatan Kemampuan Kreativitas Melalui Model Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Peningkatan Kemampuan Kreativitas Melalui Model Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Siti Rukhani (09262309) Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini IKIP eteran Semarang ABSTRAK Latar belakang masalah dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa usia dini adalah masa yang sangat menentukan bagi perkembangan dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa peka adalah

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Motorik Kasar Melalui Kegiatan Bermain Bola

Upaya Meningkatkan Motorik Kasar Melalui Kegiatan Bermain Bola Upaya Meningkatkan Motorik Kasar Melalui Kegiatan Bermain Bola Nikmah (09262785) Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Berdasarkan data dari RA Minsya ul Wathon Grogolan Dukuhseti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga bagi setiap Negara. Indonesia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak ke-3 di dunia, memiliki

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK. Abstrak

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK. Abstrak UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK Sri Muryanti (10261617) Mahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang Abstrak Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TRISULA PERWARI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TRISULA PERWARI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TRISULA PERWARI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 Naskah Publikasi Ilmiah Oleh: LILIK KISMURBANI NIM. A53B090005 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang sangat penting bagi sumber daya manusia yang berkualitas. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang sangat penting bagi sumber daya manusia yang berkualitas. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia dini, bahkan sejak dalam kandungan menentukan derajat kualitas kesehatan, intelegensi, kematangan emosional dan produktivitas

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MUTIARA ILMU KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MUTIARA ILMU KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015 UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MUTIARA ILMU KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015 Artikel Publikasi Ilmiah, diajukan sebagai salah satu persyaratan Mendapat Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah Indonesia telah merencanakan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun menjadi 9 tahun, ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum Sekolah Dasar (SD) yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

ARTIKEL PENELITIAN SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD OLEH : MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN BILANGAN 1-10 MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA SLOROK 02 KECAMATAN DOKO KABUPATEN BLITAR ARTIKEL PENELITIAN SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG Martini ABSTRAK Kemampuan motorik kasar anak kelompok B6 di Taman Kanak-kanak AL Hikmah Lubuk

Lebih terperinci

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang 0 HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL Judul : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang Nama : Khairi Angraini NIM : 2009/51100 Jurusan : Pendidikan Guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu membudayakan manusia. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN PERMAINAN WARNA MENGGUNAKAN MEDIA SIKAT GIGI DAN SISIR PADA ANAK KELOMPOK B TK PKK PONGGOK KECAMATAN MOJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

Meningkatkan Pemahaman Konsep Bilangan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bermain Dengan Media Kartu Angka Di TK Pertiwi Rejosari

Meningkatkan Pemahaman Konsep Bilangan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bermain Dengan Media Kartu Angka Di TK Pertiwi Rejosari Meningkatkan Pemahaman Konsep Bilangan Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bermain Dengan Media Kartu Angka Di TK Pertiwi Rejosari Kustini (10262058) Mahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari perkembangan di usia-usia dini seseorang. Perkembangan anak pada usia pra-sekolah

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari perkembangan di usia-usia dini seseorang. Perkembangan anak pada usia pra-sekolah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan intelektual, spriritual dan sosial emosional seorang manusia merupakan hasil dari perkembangan di usia-usia dini seseorang. Perkembangan anak pada usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa anak usia dini yang berlangsung (0 6) tahun merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Sisdiknas No 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masa Kanak-kanak merupakan suatu periode pada saat individu mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak ahli menyebut periode ini sebagai golden age

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

MENGURUTKAN ANGKA 1-20 DENGAN METODE BERMAIN MENCARI NOMOR KURSI PADA ANAK KELOMPOK B DI PAUD SEKAR PAGUNG KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI

MENGURUTKAN ANGKA 1-20 DENGAN METODE BERMAIN MENCARI NOMOR KURSI PADA ANAK KELOMPOK B DI PAUD SEKAR PAGUNG KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI MENGURUTKAN ANGKA 1-20 DENGAN METODE BERMAIN MENCARI NOMOR KURSI PADA ANAK KELOMPOK B DI PAUD SEKAR PAGUNG KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE BERNYANYI DENGAN HURUF DAN KATA PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA 1 SIDOMULYO KECAMATAN WATES KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ISLAM KANITA TIARA BAKI SUKOHARJO

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ISLAM KANITA TIARA BAKI SUKOHARJO UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ISLAM KANITA TIARA BAKI SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ERIN RAHMAWATI A520100155

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak yang berada pada usia 0-8 tahun. Menurut Beichler dan Snowman (Dwi Yulianti, 2010: 7), anak usia dini adalah anak yang berusia antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA Suryani 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian adalah rendahnya minat belajar anak kelompok A TK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia adalah menuju pembangunan manusia seutuhnya yang meliputi dari berbagai faktor kehidupan termasuk pembangunan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DI TK TAUFIQ PERGURUAN ISLAM BAYUR. Mulyati ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DI TK TAUFIQ PERGURUAN ISLAM BAYUR. Mulyati ABSTRAK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DI TK TAUFIQ PERGURUAN ISLAM BAYUR Mulyati ABSTRAK Latar belakang dalam penelitian ini adalah masih banyak ditemui anak yang kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Kanak-kanak adalah bagian dari pendidikan anak usia dini bagi anak usia 4 8 tahun sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar (PP No. 27 Tahun 1990 Bab I pasal 1)

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL WARNA MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL WARNA MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL WARNA MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA Nirda Pettalolo ABSTRAK Latar belakang dalam penelitian ini adalah kemampuan anak mengenal

Lebih terperinci

ETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070

ETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MENGGUNAKAN STRATEGI BERMAIN STICK ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B TK MOJOREJO 2 TAHUN AJARAN 2013/2014 ARTIKEL Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta ketrampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta ketrampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Bermain Balok untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak di PAUD Negeri Pembina Palu Utara

Penerapan Metode Bermain Balok untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak di PAUD Negeri Pembina Palu Utara Penerapan Metode Bermain Balok untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak di PAUD Negeri Pembina Palu Utara Izartin PAUD Negeri Pembina Palu Utara, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Penelitian ini berangkat dari

Lebih terperinci