MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK
|
|
- Susanto Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK KONTROL VALVE SISTEM PENDINGIN ROLLER TABLE PADA DOWN COILER DENGAN PLC SIMATIC S7-300 Dinas Perawatan Listrik Pabrik Baja Lembaran Panas ( Hot Strip Mill ) PT. Krakatau Steel Cilegon Dewanto Arby Hudhaya 1, Budi Setiyono 2 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia. Abstrak: Pada divisi Hot Strip Mill (HSM), terdapat 5 proses penting dalam pembuatan baja lembaran panas salah satunya adalah Down Coiler. Sebelum diproses oleh stand Down Colier, setelah slab memasuki bagian furnace dan diproses melalui 4 stand berikutnya hingga menjadi hot strip steel (baja lembaran panas) sesuai dengan ukuran yang dinginkan, maka selanjutnya baja tersebut akan digulung di stand ini.tentu saja selama proses ini berlangsung, peran penting dari Roller Table sangatlah besar. Karena berfungsi untuk membawa baja panas dari satu stand ke stand yang lain selama proses produksi. Selama proses produksi ini Roller Table akan menjadi panas, karena bersentuhan langsung dengan baja tersebut. Sehingga diperlukan suatu proses pendinginan yaitu kontrol valve sistem pendingin Roller Table. Laporan Kerja Praktek ini membahas mengenai sistem pendinginan Roller Table pada stand Down Coiler dengan PLC Siemens Simatic S7-300 di Dinas Perawatan Listrik Pabrik Baja Lembaran Panas (Hot Strip Mill) PT. Krakatau Steel Cilegon. Kata-kunci : Simatic S7-300, Roller Table, Programmable Logic Controller (PLC). PT. Krakatau Steel merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur yang bergerak dalam bidang pengecoran baja. PT. Krakatau Steel sudah banyak menghasilkan produk seperti: kawat baja, baja profil, plat baja maupun beja beton. Pada Pabrik Baja Lembaran Panas (Hot Strip Mill) terdiri dari beberapa stand proses, salah satunya adalah stand Down Coiler. Pada stand ini terdapat dua buah Down Coiler yang bekerja secara bergantian. Stand ini berfungsi untuk menggulung baja lembaran panas menjadi gulungan sehingga mempermudah dalam proses pengepakan dan pendistribusian. DASAR TEORI Unit Produksi PT.Krakatau Steel Cilegon PT. Krakatau Steel merupakan industri baja terbesar di Indonesia yang mempunyai fasilitas produksi mencakup 6 pabrik utama, yaitu Pabrik Besi Spons (Direct Reduction Plant), Pabrik Slab Baja (Slab Steel Plant), Pabrik Billet Baja ( Billet Steel Plant), Pabrik Baja Lembaran Panas ( Hot Strip Mill), Pabrik Baja Lembaran Dingin ( Cold Rolling Mill), dan Pabrik Baja Batang Kawat (Wire Rod Mill). TUJUAN Makalah Kerja Praktek ini bertujuan untuk mengetahui sistem pendinginan Roller Table menggunakan PLC Siemens Simatic S7-300 secara umum pada Pabrik Baja Lembaran Panas (Hot Strip Mill) PT. Krakatau Steel Cilegon. BATASAN MASALAH Dalam makalah kerja praktek ini, dibahas halhal yang bersifat umum yang menyangkut tentang sistem pendinginan Roller Table menggunakan PLC Siemens Simatic S7-300 secara umum pada Pabrik Baja Lembaran Panas (Hot Strip Mill) PT. Krakatau Steel Cilegon. Gambar 1. Proses Produksi PT.Krakatau Steel Hot Strip Mill (HSM) Pada Divisi HSM, untuk menghasilkan produkproduknya digunakan bahan baku berupa baja slab dengan ukuran penampang tebal mm, lebar 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro UNDIP
2 mm dan panjang maksimal mm. Serta berat maksimal hingga 30 ton. Proses utama produksi slab menjadi baja lembaran panas dibagi menjadi 5 tahap, yaitu Reheating Furnace, Sizing Press, Roughing Mill, Finishing Mill, dan Down Coiler 1) Tahap Reheating Furnace (pemanasan) Pada tahap ini, slab dipanaskan dalam furnace dengan suhu mencapai 1200 o C 1300 o C. Dengan kapasitas masing-masing furnace yaitu 300 ton/jam. 2) Sizing Press Setelah dipanaskan, slab yang keluar dari proses furnace, disemprot oleh air bertekanan tinggi untuk menghilangkan terak-terak. Kemudian slab panas yang telah dibersihkan dari terak dikurangi ukuran lebarnya dengan melakukan pressing (pukulan) pada kedua sisi slab. 3) Roughing Mill Pada Roughing Mill, slab akan dikurangi ketebalannya dengan proses pengerolan. Bagian ini menggunakan stand dengan tipe 4 Hi atau quatro dengan metode pengerolan bolak-balik. Slab akan di-roll beberapa kali (pass), tergantung dari ketebalan yang diinginkan. 4) Finishing Mill Pada Finishing Mill, slab akan di-roll untuk memperoleh ketebalan strip yang sesuai dengan pesanan. 5) Down Coiler Sebelum strip (hasil dari Finishing Mill) masuk ke down coiler, slab melewati laminar cooling yang berfungsi untuk mendinginkan strip. Setelah strip mencapai temperatur yang sesuai maka proses yang selanjutnya adalah menggulung strip menjadi coil di down coiler. Down Coiler Down Colier merupakan salah satu bagian penting pada proses produksi di Pabrik Baja Lembaran Panas (Hot Strip Mill). Bagian ini bertugas menggulung strip menjadi coil sehingga nantinya memudahkan dalam pendistribusian. Berat maksimum yang dihasilkan adalah 30 ton dengan diameter dalam 760 mm dan diameter luar 2200 mm. Terdapat dua buah down coiler yang bekerja secara bergantian. Coil adalah salah satu produk akhir HSM. Setelah selesai kemudian Hot Roller Coil tersebut mengalami inspeksi dimensi dan inspeksi visual. Bagian-bagian dari down coiler adalah: a. Side Guides Terletak di depan pinch roll dan berfungsi untuk menempatkan strip sehingga berada di tengah.hasil penggulungannya akan rata. b. Pinch Roll Pinch roll terdiri dari dua buah roll yaitu top pinch roll dan bottom pinch roll dan berada di depan down coiler. Bagian ini berfungsi mengatur tegangan strip antara roll table dan mandrel sehingga diperoleh gulungan strip yang rata dan rapi. c. Switch Roller Switch roll memiliki kemampuan untuk membuka dan menutup dan fungsinya adalah mengantar strip ke mandrel dalam keadaan tertutup. Kemudian membuang strip yang tidak akan digulung dalam keadaan membuka. Selain itu, berfungsi untuk menempatkan strip akan digulung di coiler yang mana. d. Pitch Roller Table Berfungsi membawa strip masuk ke dalam mandrel. e. Wrapper Roll Ada tiga buah wrapper roll yang berfungsi mengarahkan kepala strip agar strip dapat menggulung pada mandrel di awal penggulungan pada saat strip akan masuk. Selain itu, wrappper roll berfungsi untuk memegang ekor strip agar dapat tergulung dengan baik. f. Mandrel Mandrel berfungsi untuk menggulung strip. Mandrel dapat membuka ( expand) pada saat melakukan penggulungan dan menutup (collapse) pada saat akan mengeluarkan coil dari mandrel. g. Support mandrel Berfungsi untuk menyangga mandrel pada saat proses penggulungan h. Coil car Coil car berfungsi untuk mengeluarkan coil dari mandrel dan membawanya ke coil tilter. i. Coil Tilter Alat ini berfungsi untuk membalik coil dan meletakkannya di atas conveyor dan walking beam (coil transport) yang membawa coil ke tempat penyimpanan. PLC SIEMENS SIMANTIC S7 300 PLC ini adalah buatan SIEMENS Jerman. S7-300 ini didesain berbentuk modular, sehingga penggunanya dapat membangun suatu sistem dengan mengkombinasikan komponen-komponen atau susunan modul-modul S Gambar 2. Down Coiler
3 Komponen-Komponen Sistem Sistem S7-300 disusun dari beragam komponen modular. Komponen-komponennya meliputi : Modular Power Supply (PS) Central Processing Unit (CPU) Signal modules (SM) Function modules (FM) Processors Communications(CPs) Gambar 5. Roller Table 3 Gambar 3. Komponen S7-300 Pemrograman Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pendingin untuk mengurangi panas yang diterima oleh roller. Cara yang digunakan adalah dengan membasahi permukaan roller selama proses produksi berlangsung, sehingga panas yang diterima dapat berkurang. Sistem yang digunakan untuk mendinginkan roller table ini disebut water cooling. Valve ini disebut dengan motor valve, disebut demikian karena katup digerakkan oleh motor. Kemudian bagian lain adalah kontrol atau kendali motor tersebut. Kontrol yang digunakan yaitu Programmable Logic Control (PLC). Gambar 4. Kombinasi hardware dan software. Software yang digunakan adalah SIMATIC MANAGER. Pada PLC S7-300 ada tiga macam pemrograman yang digunakan, yaitu : Ladder Logic Diagram ladder berbentuk jaringan sakelar yang dihubungkan secara seri dan paralel dan hasilnya disimpan di dalam memori tertentu. Statement List Dengan menggunakan cara ini PLC diprogram dengan menggunakan bahasa pemrograman yang ada pada software untuk programming Function Block Diagram Bentuk ini menggunakan blok-blok yang dipasang secara seri atau paralel. Setiap blok merupakan simbolsimbol dalam gerbang logika. ROLLER TABLE Roller Table pada Down Coiler dibuat dengan bahan dasar besi yang dilapisi dengan crom vanadium (CrV) setebal ukuran 1 cm lebih. Lapisan ini bertujuan untuk melindungi roller dari temperatur tinggi. Meskipun sudah dilapisi, roller tetap memiliki keterbatasan temperatur maksimal yang diijinkan agar tidak terjadi kerusakan. Gambar 6. Air yang membasahi roller table pada Down Coiler Bagian-Bagian Sistem Sistem pendinginan ini terdiri dari 6 bagian, yaitu : 1) Motor AC Asinkron 3 phasa 380 volt Motor ini merupakan bagian utama dari sistem, yang berfungsi untuk menggerakkan valve sehingga air dapat mengalir. Motor yang digunakan adalah buatan SIEMENS Jerman. Gambar 7. Motor valve 2) PLC Modul-modul yang digunakan adalah sebagai berikut: Power Supply CPU Digital Input Module Digital Output Module Analog Output Module
4 4 Gambar 8. PLC S ) Kontaktor-Kontaktor Kontaktor-kontaktor berfungsi untuk proses switching-nya. Ada dua jenis kontaktor yang digunakan pada sistem ini, yaitu kontaktor utama (main contactor) yang berfungsi sebagai kontak untuk tegangan 380 volt dan motor, dan kontaktor bantu (auxiliary contactor) yang befungsi sebagai kontak untuk mengaktifkan kontaktor utama sesuai perintah PLC. (a) (b) Gambar 9. (a)kontaktor bantu (b)kontaktor utama 4) Power Source Sumber tegangan yang digunakan untuk sistem ini adalah tegangan AC 220 volt 1 phasa untuk supply PLC, dan tegangan AC 380 volt 3 phasa untuk supply motor. Selain itu terdapat power supply 24 volt DC berasal dari PLC untuk supply main kontaktor dan signal module PLC. 5) Fuse dan Overload Breaker Keduanya berfungsi sebagai pengaman sistem terhadap hal-hal yang dapat membahayakan sistem dan operator. Gambar 10. Overload breaker 6) Panel Kontrol Panel kontrol merupakan bagian dari sistem dimana perintah-perintah kerja yang diberikan operator berasal. Pada panel ini terdapat tomboltombol perintah. Selain itu terdapat meter analog sebagai parameter penunjuk jumlah air yang dikeluarkan nantinya. Gambar 11. Panel kontrol Cara Kerja Sistem Pada dasarnya sistem ini bekerja untuk mengendalikan valve (katup) aliran air. Ketika proses produksi berjalan, maka Roller Table akan siap bekerja. Namun sebelum bekerja, untuk menjaga suhu diperlukan sistem pendingin pada Roller Table, maka valve sistem pendingin diharuskan dalam kondisi terbuka. Perintah untuk membuka valve digunakan tombol OPEN (tombol hijau). Kemudian motor akan berputar membuka valve dan lampu indikator hijau akan berkedip menunjukkan bahwa motor sedang bekerja untuk membuka valve. Pada sistem pendingin ini, valve diatur hanya terbuka sebesar 50% sehingga jumlah air yang keluar tidak maksimal (100%). Saat valve sudah terbuka sebesar 50%, maka motor akan berhenti berputar. Berhenti membukanya valve menggunakan limit switch yang akan aktif saat valve terbuka separuh (50%). Pada kondisi ini lampu indikator hijau akan menyala kedapkedip. Kemudain bila diinginkan valve terbuka lebih lebar hingga 100%, maka tombol OPEN harus ditekan lagi namun dengan cara jogging, yaitu tombol ditekan terus hingga diperoleh bukaan valve (jumlah air) yang diinginkan. Bila valve sudah terbuka seluruhnya maka motor berhenti berputar karena aktifnya limit switch penanda terbuka maksimal. Bila Roller Table tidak beroperasi, maka supply air dihentikan. Untuk itu valve harus ditutup, yaitu dengan menekan tombol CLOSE (tombol putih). Berbeda dengan perintah OPEN, perintah CLOSE akan membuat motor berputar dengan arah sebaliknya untuk menutup valve. Pada perintah ini lampu indikator putih akan berkedip saat motor bekerja. Lalu motor akan berhenti bekerja dengan sendirinya bila valve sudah tertutup karena aktifnya limit switch dan lampu indikator putih akan menyala terus. Selain dua perintah di atas, terdapat perintah untuk menghentikan motor dalam membuka valve pada kondisi bukaan yang diinginkan, yaitu dengan tombol STOP (tombol merah). Saat tombol ini ditekan motor akan berhenti seketika. Pada sistem ini terdapat kondisi error, dimana sistem berada pada kondisi yang tidak semestinya, yaitu ketika circuit breaker mengalami trip. Pada situasi ini supply ke motor terputus, indikasinya adalah lampu merah akan berkedip terus hingga tombol STOP ditekan, lampu tersebut akan terus menyala, dan akan kembali ke keadaan normal bila circuit breaker
5 dikembalikan ke posisi ON dan tombol STOP ditekan kembali.indikasi error ini memanfaatkan limit switch yang mengalami perubahan status, ON-OFF-ON-OFF dan sterusnya bila motor berputar. Oleh karena itu bila motor tidak berputar maka monitoring limit switch juga tidak bekerja sehingga muncul indikasi error. Konfigurasi Sistem Konfigurasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : 1) Power Source Sistem ini menggunakan tiga sumber tegangan, yaitu: a. Power supply PLC Power supply ini menggunakan masukan 220 volt AC untuk menghasilkan tegangan 24 volt DC yang dihubungkan ke modul digital input. b. Sumber tegangan AC 220 volt Sumber ini dihubungkan ke PLC S7-300, dan dihubungkan ke dua buah kontaktor bantu pada terminal normally open. c. Sumber tegangan AC 380 volt 3 phasa Tegangan ini digunakan untuk mensuplai motor. Oleh karena itu tegangan ini dihubungkan ke dua buah kontaktor utama pada terminal normally open. 2.) Digital Input Module Modul PLC ini setelah dihubungkan ke sumber tegangan DC 24 volt, dihubungkan pula pada sumber-sumber input yaitu tiga tombol-tombol perintah, empat limit switch dan satu input dari overload breaker. Tabel 1. Masukan dan alamatnya Device Perintah Kondisi alamat Tombol OPEN Normally open I0.0 Tombol CLOSE Normally open I0.1 Tombol STOP Normally close I0.2 Limit switch Opened Normally close I0.3 Limit switch Closed Normally close I0.4 Limit switch 50% Normally close I0.5 Limit switch Monitoring Normally close I0.6 MCB Overload I0.7 3.) Digital Output Module Modul ini selain dihubungkan ke sumber tegangan DC 24 volt, tapi juga dihubungkan ke piranti output tiga buah lampu indikator dan dua buah kontaktor bantu. Berikut adalah daftar koneksinya. 4.) Analog Output Module Modul ini duhubungkan ke sumber tegangan DC 24 volt dari power supply PLC. Kemudian outputnya pada alamat 304 dihubungkan ke analog meter. 5.) Kontaktor Kontaktor bantu mendapat koneksi dari DC 24 volt dari power supply PLC. Lalu mendapat koneksi tegangan AC 220 volt pada terminal normally open untuk mengoperasikan kontaktor utama. Kontaktor utama mendapat koneksi AC 220 volt dari kontaktor bantu. Kemudian koneksi tegangan AC 380 volt pada terminal normally open untuk mengoperasikan motor. Keluaran pada dua kontaktor utama dibalik satu sama lain hal ini bertujuan agar motor dapat bekerja pada dua arah. Program Untuk mengendalikan sistem ini terdapat 10 network program. 1. Network 1 Gambar 12. Network 1 Pada gambar 12, Network 1 merupakan program untuk membuka valve pada sistem pendingin Roller Table hingga setengah atau 50 %. Network ini befungsi untuk mengaktifkan kontaktor bantu untuk membuka valve dan mengunci perintah CLOSE untuk tidak dapat dieksekusi. Bila tombol PB OPEN ditekan maka kontaktor CMD OPEN akan aktif dan mempertahankan perintah open tersebut. Bila PB STOP ditekan, limit swtich LS 50%, limit switch LS OPEN aktif dan circuit breaker mengalami trip, maka motor akan berhenti karena perintah tersebut disusun dengan instruksi AND. 5 Tabel 2. Keluaran dan alamatnya Device alamat Kontaktor bantu Q4.0 Kontaktor bantu Q4.1 Lampu hijau Q4.2 Lampu putih Q4.3 Lampu merah Q4.4
6 6 2. Network 2 Gambar 15. Network 4 Pada gambar 15, network 4 ini berfungsi untuk menyalakan lampu indikator putih L.CLOSE berdasarkan aktifnya kontaktor CMD CLOSE. Lampu akan menyala berkedip karena disusun dengan internal relay M100.4 CLOCK yang berkondisi onoff-on-off bila motor berputar berbalik arah atau pada saat proses menutup valve, menggunakan instruksi AND. Dan akan terus menyala bila limit switch LS CLOSE aktif yang menunjukkan bahwa valve telah tertutup penuh. Program ini memiliki cara kerja yang sama dengan program pada network 3 hanya dengan variabel perintah yang berbeda. 5. Network 5 Gambar 13. Network 2 Pada gambar 13, program pada network ini berfungsi untuk mengaktifkan kontaktor bantu CMD CLOSE agar membuat motor akan menutup valve dan mengunci perintah OPEN sehingga tidak akan dapat dieksekusi. Selain itu, perintah ini juga akan mempertahankan perintah close tersebut. Bila tombol PB_STOP ditekan, limit switch LS_CLOSED aktif dan circuit breaker mengalami trip, maka motor akan berhenti bekerja karena perintah tersebut disusun instruksi AND.. 3. Network 3 Gambar 14. Network 3 Program pada gambar 14, network 3 berfungsi untuk menyalakan lampu indikator hijau L.OPEN berdasarkan aktifnya kontaktor CMD OPEN. Lampu akan menyala berkedip karena disusun dengan internal relay M100.4 CLOCK yang berkondisi on-off-on-off bila motor berputar atau pada saat proses membuka valve, menggunakan instruksi AND. Dan akan terus menyala bila limit switch LS OPEN aktif yang menunjukkan bahwa valve telah terbuka penuh (100%). Pada saat valve terbuka separuh (50%), lampu indicator hijau juga akan mati. 4. Network 4 Gambar 16. Network 5 Pada gambar 16, network ini berfungsi menunjukkan indikasi terjadinya error saat terjadi trip pada circuit breaker. Bila circuit breaker mengalami trip, maka CB akan bernilai 1 yang di-invert sehingga menjadi 0. Kondisi tersebut disusun dengan internal relay M100.4 CLOCK berupa pulsa menggunakan instruksi AND. Kemudian dikeluarkan ke lampu L.ERROR, sehingga lampu menyala berkedip. Lampu akan berhenti berkedip dan terus menyala bila tombol STOP (PB_STOP) ditekan. Kondisi error ini akan kembali normal bila breaker overload kembali ke posisi ON. Dan saat tombol PB STOP kembali ditekan, maka lampu merah akan mati yang menunjukkan bahwa keadaan sudah kembali normal. 6. Network 6 Gambar 17. Network 6 Program gambar 17, network 6 berfungsi untuk indikator motor ketika motor berputar atau tidak. Ketika berputar maka BLINKER akan memberikan inputan sinyal clock. Namun jika tidak berputar maka inputan akan bernilai 1 atau Network 7 Gambar 18. Network 7
7 Pada gambar 18, network ini berfungsi menunjukkan indikasi terjadinya error saat motor tidak berputar. Ketika CMD OPEN aktif atau CMD CLOSE aktif, seharusnya motor akan berputar untuk membuka atau menutup. Namun motor tidak berputar. Penggunaan T10 MON MACET ini berguna sebagai indikator jika motor tidak berputar setelah 5 sekon perintah membuka atau menutup di jalankan. Selanjutnya L.ERROR akan menyala berkedip terus, hingga tombol PB STOP ditekan maka L.ERROR akan mati. 8. Network 8 Gambar 19. Network 8 Program pada gambar 5.20, network ini berfungsi sebagai indikator menyalanya L.ERROR ketika motor tidak berputar untuk membuka atau menutup. Jika MON MACET aktif maka akan menyalakan L.ERROR yang berkedip. Untuk mematikan indikator error ini dengan menekan PB STOP. 9. Network 9 dan Network 10 (a) 7 nilai MW30 tersebut dikalikan dengan nilai 1150 menggunakan insruksi MULL ( multiply). Ini dimaksudkan selama selang waktu hitungan dari awal hingga akhir dapat ditampilkan pada meter analog. Hasil kali tersebut kemudian dikeluarkan ke piranti analog meter melalui output pada alamat PQW304 yang merupakan alamat dari analog meter di analog output module. PENUTUP Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1) Down Colier merupakan salah satu bagian penting pada proses produksi di Pabrik Baja Lembaran Panas ( Hot Strip Mill). Bagian ini bertugas menggulung strip menjadi coil sehingga nantinya memudahkan dalam pendistribusian. Coil merupakan hasil akhir dari divisi HSM. 2) Salah satu PLC yang digunakan dan yang terbaru di HSM adalah PLC SIMATIC S7-300 buatan SIEMENS Jerman. PLC ini memiliki fitur yang sangat lengkap dan memiliki bentuk yang compact. 3) Sistem pendinginan Roller Table adalah salah satu sistem yang dikendalikan secara otomatis dengan menggunakan PLC tersebut. Sistem ini mengendalikan motor valve untuk mengalirkan air pendingin pada roller. Pada sistem ini, valve terbuka hanya 50%, namun bisa dibuka hingga penuh (100%) dengan cara jogging (tombol ditekan terus). 4) Sistem pendinginan Roller Table ini sangat dibutuhkan untuk menjaga suhu dari roller sehingga tidak cepat aus dan memperpanjang umur dari roller. Beberapa hal yang dapat diperhatikan ialah: 1) Perlu adanya pemahaman yang mendasar baik teori maupun praktek dalam melakukan perawatan dan perbaikan pada bidang tertentu, hal ini akan mempermudah dalam pengecekan kerusakan nantinya. 2) Penguasaan teknik perangkat keras ( hardware) dan perangkat lunak (software) sangat hubungannya dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain dalam membangun suatu sistem yang kompak. DAFTAR PUSTAKA (b) Gambar 20. (a) Network 9 (b) Network 10 Program pada gambar 20, network ini berfungsi menerima input hitungan dari counter 1 pada network 9. Nilai MW30 ini diperoleh dari CMD OPEN yang disusun dengan BLINKER secara AND. Dimana ketika motor berputar inputan BLINKER adalah sinyal clock. Kemudian sinyal clock ini dihitung oleh counter 1 sehingga didapatkan nilai MW30. Kemudian ; 2000: SIMATIC Function Block Diagram (FBD) for S7-300 and S7-400 Programming; Siemens ; 2000: SIMATIC Working with STEP 7 V5.2; Siemens ; 2000: SIMATIC S7-300 Programmable Controller Hardware and Installation; Siemens
8 8 ; 2000: SIMATIC S7-300 and M7-300 Programmable Controllers Module Specifications; Siemens Ogata, Katsuhiko Teknik Kontrol Automatik. Jilid 1. Alih Bahasa Edi Leksono. Jakarta : Erlangga. Ogata, Katsuhiko Teknik Kontrol Automatik. Jilid 2. Alih Bahasa Edi Leksono. Jakarta : Erlangga. Setiawan, Iwan Programmable Logic Controller (PLC) dan Teknik Perancangan Sistem Kontrol. Yogyakarta: Penerbit Andi. Dewanto Arby Hudhaya (L2F ). Lahir di Semarang, 16 April Saat ini masih menjadi Mahasiswa S1 di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang dengan konsentrasi Kontrol. Mengetahui dan Mengesahkan : Pembimbing Budi Setiyono, S.T, M.T. NIP Tanggal :
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGENDALIAN COOLING WATER VALVE DENGAN PLC SIMATIC S7-300 PADA FINISHING MILL Dinas Perawatan Listrik Pabrik Baja Lembaran Panas ( Hot Strip Mill ) PT. Krakatau Steel Cilegon
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGENDALIAN MOTOR LISTRIK PADA BUKA TUTUP PINTU FURNACE DENGAN PLC SIMATIC S7-300 DALAM PROSES CONTINUOUS REHEATING FURNACE Dinas Perawatan Listrik Pabrik Baja Lembaran Panas
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktik
Makalah Seminar Kerja Praktik PENGENDALIAN MESIN EXTRACTOR PADA REHEATING FURNACE TIPE WALKING BEAM MENGGUNAKAN PLC S7-300 PADA PABRIK HOT STRIP MILL PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK ABSTRAK Moch. Akbar
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SISTEM PROTEKSI DAN FUNGSI SISTEM PROTEKSI TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PADA FURNACES Dinas Perawatan Listrik Pabrik Baja Lembar Panas ( Hot Strip Mill ) PT. Krakatau Steel (PERSERO)
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Programmable Logic Controller (PLC) PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan rele yang dijumpai pada sistem kendali proses konvensional [1].
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama
Lebih terperinciAbstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA TRAFFIC LIGHT DI LABORATORIUM TEKNIK KONTROL OTOMATIK TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Susdarminasari Taini (L2F009034)
Lebih terperinciSISTEM KENDALI OXYGEN CUTTING MACHINE
Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM KENDALI OXYGEN CUTTING MACHINE BERBASIS PLC SIEMENS SIMATIC 5-115 Muhammad Abbie Hamzah [1], Sumardi, ST, MT [2] Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciImplementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/
18 Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/ Ade Elbani Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Pontianak e-mail : adeelbani@yahoo.com Abstract Pada
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2012
TUGAS AKHIR MODIFIKASI KONTROL MOTOR OPEN DAN CLOSE COOLING WATER TREATMENT PLANT MENGGUNAKAN PLC ABB MP200 DI WIRE ROD MILL PT.KRAKATAU STEEL(PERSERO).tbk Diajukan guna melengkapi sebagai syarat Dalam
Lebih terperinciPerusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur besi baja ini sudah banyak menghasilkan produk seperti kawat baja, plat baja, maupun baja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai Negara yang berkembang, Indonesia berusaha keras dalam memajukan sektor perindustrian agar dapat bersaing dengan Negara lain di dunia Internasional, terutama
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Muhammad Fajri Nur Reimansyah (L2F009032) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciAPLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK
APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri
Lebih terperinciYudha Bhara P
Yudha Bhara P. 2208 039 004 1. Pertanian merupakan pondasi utama dalam menyediakan ketersediaan pangan untuk masyarakat Indonesia. 2. Pertanian yang baik, harus didukung dengan sistem pengairan yang baik
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktik
Makalah Seminar Kerja Praktik PENGENDALIAN CRANE SCRAVER PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) PABRIK WIRE ROD MILL PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK DENGAN PLC SIEMENS S7-300 ABSTRAK Fildzah Imanina [1], Dr.
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK AUTOMATIC LOOP CONTROL PADA CANTILEVER INTERMEDIATE MILL Dinas Perawatan Listrik Pabrik Batang Kawat ( Wire Rod Mill ) PT. Krakatau Steel Cilegon Dwi Afiat Abrianto 1, Sumardi
Lebih terperinciProgrammable Logic Controller (PLC) Pendahuluan
Modul 7 Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Numerical Control & Industrial Robotics menekankan pada pengendalian gerakan (proses kontinu) pengendalian gerakan (proses kontinu) Sedangkan untuk
Lebih terperinciPROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI Pengenalan PLC PLC merupakan sistem operasi elektronik digital yang dirancang untuk
Lebih terperinciBAB III RANCANG BANGUN
26 BAB III RANCANG BANGUN 3.1. Tujuan Perancangan. Dalam pembuatan suatu alat, perancangan merupakan tahapan yang sangat penting dilakukan. Tahapan perancangan merupakan suatu tahapan mulai dari pengamatan,
Lebih terperinciAbstrak. Arbye S L2F Halaman 1
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA BEL KUIS DI LABORATORIUM TEKNIK KONTROL OTOMATIK TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Arbye S (L2F009045) Jurusan Teknik
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RANCANGAN BACKUP KONTROL PERALATAN LIFTING PUMP BERBASIS PLC DI BANDARA SOEKARNO-HATTA
TUGAS AKHIR RANCANGAN BACKUP KONTROL PERALATAN LIFTING PUMP BERBASIS PLC DI BANDARA SOEKARNO-HATTA Disusun Oleh : Nama : Adita Kusuma NIM : 41414110126 Jurusan : Teknik Elektro FAKULTAS TEKNIK PROGRAM
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller singkatnya PLC merupakan suatu bentuk khusus pengendalian berbasis mikroprossesor yang memanfaatkan memori
Lebih terperinciSIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX
SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX 6.1 Darminto 1, M. Facta, ST, MT 2, Iwan Setiawan, ST, MT 3 Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGGUNAAN MOTOR DC SHUNT PENGUAT TERPISAH PADA MESIN PUSHER FURNACE 1 PADA PABRIK HOT STRIP MILL PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk. Heriawan Kukuh 1, Tejo Sukmadi 2 Jurusan
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis.
BAB III TEORI DASAR 3.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller (PLC) adalah sebuah perangkat yang dirancang untuk menggantikan sistem control elektrik berbasis relai yang mulai
Lebih terperinciIndustrial Informatics and Automation laboratory Electrical Engineering Department Industrial Technology Faculty Institut Teknologi Sepuluh Nopember
MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SIEMENS TIA PORTAL TUJUAN Mengenalkan intruksi-intruksi dasar yang digunakan pada pemroggraman PLC Siemens S7-1500. Memahami penggunaan PLC di industri
Lebih terperinciPENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR
PENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR 1 JURNAL JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT
TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana Ekstensi (PPSE) Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciPercobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar
Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi motor listrik menggunakan kontaktor sebagai pengunci. Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi
Lebih terperinciBAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL)
BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) A. Pengertian PLC Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai
Lebih terperinciPENGENDALIAN SUHU DAN KELEMBABAN PROSES PEMATANGAN KEJU MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC. Publikasi Jurnal Skripsi
PENGENDALIAN SUHU DAN KELEMBABAN PROSES PEMATANGAN KEJU MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC Publikasi Jurnal Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Disusun
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN 3.1. Deskripsi Sistem Water Treatment Plant Wire Rod Mill
BAB III PERANCANGAN 3.1. Deskripsi Sistem Water Treatment Plant Wire Rod Mill Water treatment plant berfungsi sebagai tempat pengolahan air hasil proses produksi dan tempat pembersihan air yang telah kotor
Lebih terperinciBAB III TEORI PENUNJANG
BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 AUTOMATIC MIXING Automatic mixing adalah mesin yang bertugas untuk pencampurkan material dan nantinya campuran tersebut akan menjadi bahan baku pembuatan pipa PVC. adapun tahapan
Lebih terperinciBab 3 PLC s Hardware
Bab 3 PLC s Hardware Sasaran Mahasiswa mampu : o Memahami definisi PLC o Menyebutkan jenis jenis PLC o Menyebutkan bagian bagian hardware PLC o Menjelaskan prinsip kerja bagian bagian hardware PLC 3.1
Lebih terperinciPemrograman Programmable Logic Controller
Aplikasi Proggrammable Logic Controller Pemrograman Programmable Logic Controller Ir. Josaphat Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 594732 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com
Lebih terperinciMODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1
MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1 Edhy Andrianto L2F 303438 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro ABSTRAK Pengaturan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Pada bab ini berisi tentang langkah-langkah pengujian dan analisa sistem pengereman motor induksi di mesin Open Mill. 4.1 Pengujian Alat Untuk mengetahui apakah sistem
Lebih terperinciMateri. Siswa Mampu :
Pemrograman PLC Materi Siswa Mampu : Menjelaskan langkah langkah pengendalian sistem dengan proram di PLC Menjelaskan prinsip pemrograman PLC dengan Ladder Diagram Menjelaskan komponen komponen LD dan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
3.1 Sistem Kerja Panel Kontrol Lift BAB III LANDASAN TEORI Gambar 3.1 Lift Barang Pada lift terdapat 2 panel dimana satu panel adalah main panel yang berisi kontrol main supaly dan control untuk pergerakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL
BAB IV ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL Untuk menjalankan proses produksi, program PLC, SCADA panel kontrol PLC dan MCC harus dalam kondisi ON atau hidup. Saat tombol atau intruksi pada SCADA dijalankan,
Lebih terperinciBAB I SISTEM KONTROL TNA 1
BAB I SISTEM KONTROL Kata kontrol sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kata kontrol disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita persempit lagi arti penggunaan kata kontrol dalam teknik
Lebih terperinciBab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi
Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi Sasaran : Mahasiswa mampu : Menjelaskan prinsip kerja relay Mengetahui macam macam relay dan bagaimana simbolnya dalam rangkaian Mendesain relay logic ladder untuk mengendalikan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable Logic Controller (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Rancangan Pengujian rancangan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah sistem ini telah bekerja sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, pengujian ini dilakukan
Lebih terperinciPemrograman Programmable Logic Controller
Aplikasi Proggrammable Logic Controller Pemrograman Programmable Logic Controller Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 594732 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com Aplikasi
Lebih terperinciPengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT
Pengantar Programable Logic Control Dr. Fatchul Arifin, MT fatchul@uny.ac.id Definisi Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin.
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA
PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA Disusun Oleh: Nama :Widhi Setya Wardani NPm :26409372 Jurusan : Teknik
Lebih terperinciOtomasi Sistem dengan PLC
Otomasi Sistem dengan PLC Pemrograman Programmable Logic Controller Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 594732 Fax.5931237 Email: jos@elect-eng.its.ac.id Otomasi Sistem dengan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN AIR BERSIH BERBASIS PLC LS XBC-DR30E
RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN AIR BERSIH BERBASIS PLC LS XBC-DR30E LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 oleh : HAZA IRMA DWI J. HARAHAP MARDIANI
Lebih terperinciMAKALAH. TIMER / TDR (Time Delay Relay)
MAKALAH TIMER / TDR (Time Delay Relay) DISUSUN OLEH : MUH. HAEKAL SETO NUGROHO 5115116360 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014 Latar Belakang Dalam dunia
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3.1 Pengantar Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan perealisasian keseluruhan sistem yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak. Pada perancangan
Lebih terperinciPENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*)
PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*) Abstrak Perkembangan teknologi dan industri saat ini menunjukkan peningkatan yang sangat pesat seiring dengan pertumbuhan
Lebih terperinciPercobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel
Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan pemasangan instalasi listrik secara seri, paralel, seri-paralel, star, dan delta. Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian
Lebih terperinciAPLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY
APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY C13 Nyayu Latifah Husni [1], Ade Silvia Handayani. [2], Rani Utami [3] Abstrak Teknologi yang semakin maju dan terus
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lampung 2 x 100 MW unit 5 dan 6 Sebalang, Lampung Selatan. Pengerjaan tugas akhir ini
Lebih terperinciBAB IV. SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk.
BAB IV SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk. 4.1 Sensor Proximiti Sensor Proximiti adalah alat pendeteksi yang bekerja berdasarkan jarak
Lebih terperinciBAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
5 1 BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 5.1 Pengantar Pada aplikasi industri, banyak dibutuhkan implementasi pengontrol proses yang akan beraksi menghasilkan output sebagai fungsi dari state, perubahan
Lebih terperincit o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP
t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP. 19720101 200312 1 011 1 SELAMAT DATANG DI DUNIA PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ) SERI OMRON CPM 2 A PRODUKSI TAHUN 2003
Lebih terperinciGambar 3.20 Konfigurasi Hardware Gambar 3.21 Pngalamatan I/O Gambar 3.22 Pemrograman Ladder (simulasi) Gambar 3.
xi DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Penguji... iii Lembar Pernyataan Keaslian... iv Halaman Persembahan... v Halaman Motto... vi Kata Pengantar... vii
Lebih terperinciMODIFIKASI SISTEM KONTROL PANEL KOMPRESSOR ATLAS COPCO GR-1520 MENGGUNAKAN PLC OMRON DI PT. JTX
MODIFIKASI SISTEM KONTROL PANEL KOMPRESSOR ATLAS COPCO GR-1520 MENGGUNAKAN PLC OMRON DI PT. JTX Diajukan Guna Melengkapi Sebagian syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Di susun oleh : NAMA
Lebih terperinciHANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK
HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK OLEH: DRS. SUKIR, M.T JURUSAN PT ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA A. Dasar Sistem Pengendali Elektromagnetik. Materi dasar sistem pengendali elektromagnetik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG
24 BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG Bab ini membahas mengenai perancangan trainer yang berupa input dan output device PLC OMRON CP1L, rangkaian sensor optocoupler, Instalasi
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PERANCANGAN
BAB III METODE DAN PERANCANGAN 1.1 Metode Metode yang digunakan dalam pembuatan modul ini adalah modifikasi rancang bangun yang dilakukan dengan eksperimen. Hasil dari penyusunan tugas akhir ini berupa
Lebih terperinciBAB I KOMPONEN DAN RANGKAIAN LATCH/PENGUNCI
BAB I KOMPONEN DAN RANGKAIAN LATCH/PENGUNCI 1. Tujuan Percobaan Mengetahui Dan Memahami Cara Kerja Komponen yang Menyusun Rangkaian Pengunci (Latch): Push Button, Relay, Kontaktor. Membuat Aplikasi Rangkaian
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam
Lebih terperinciSIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM
Simulasi Timer dan Counter PLC Omron Type ZEN sebagai (David A. Kurniawan dan Subchan Mauludin) SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI SISTEM PENGAMAN MOTOR TERHADAP SUHU TINGGI MENGGUNAKAN SISTEM BERBASIS PLC
NASKAH PUBLIKASI SISTEM PENGAMAN MOTOR TERHADAP SUHU TINGGI MENGGUNAKAN SISTEM BERBASIS PLC Disusun Oleh: DONY SETIYAWAN D 400 100 009 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciPERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC
PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC II. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mahasiswa memahami dasar-dasar pemrograman pada PLC 2. Mahasiswa mampu membuat dan menganalisa suatu program PLC 3. Mahasiswa memahami fungsi-fungsi
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM
42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler
Lebih terperinciKata Kunci : PLC, ZEN OMRON, HP Bypass Turbine System, pompa hidrolik
Makalah Seminar Kerja Praktek SIMULASI PLC SEDERHANA SEBAGAI RESPRESENTASI KONTROL POMPA HIDROLIK PADA HIGH PRESSURE BYPASS TURBINE SYSTEM Fatimah Avtur Alifia (L2F008036) Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciAPLIKASI REDUNDANT SYSTEM
Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI REDUNDANT SYSTEM PADA PROTOTYPE SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK DENGAN GANGGUAN PADA GARDU INDUK PENURUN TEGANGAN MENGGUNAKAN PLC OMRON SERI CPM1A-40 CDT-DV1 Rizky
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGENDALIAN REFERENSI KECEPATAN MOTOR DC AREA ROUGHING MILL MENGGUNAKAN PLC ABB MASTERPIECE 200 PABRIK WIRE ROD MILL PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk. Ulinnuha Latifa 1, Aris
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROTOTIPE
BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE 3.1 TUJUAN PERANCANGAN Pada prinsipnya tujuan dari perancangan alat dan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan perakitan atau pembuatan alat dan program yang
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal
BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan tentang dasar teori dan penjelasan detail mengenai mesin bending dan peralatan yang digunakan dalam skripsi ini. Peralatan yang dibahas adalah Human Machine Interface
Lebih terperinciPerlengkapan Pengendali Mesin Listrik
Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik 1. Saklar Elektro Mekanik (KONTAKTOR MAGNET) Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen kontak yang cepat agar tidak menimbulkan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Waste Water Treatment Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri
Lebih terperinci: Sistem Kontrol, Instrumentasi, PLC, Pengontrolan
Makalah Kerja Praktek PERANCANGAN SHUT DOWN SYSTEM PADA UNIT BOILER PLANT SIMULATOR MENGGUNAKAN PLC ALLEN BRADLEY SECARA SIMULASI DI LABORATORIUM INSTRUMENTASI PUSDIKLAT MIGAS CEPU Achmad Hermansyah (21060110120008)
Lebih terperinciSudarmaji SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)
SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) Sudarmaji Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hjar Dewantara
Lebih terperinciPercobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)
Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian
Lebih terperinciSMK Negeri 2 KOTA PROBOLINGGO TEKNIK KETENAGALISTRIKAN MENGENAL SISTEM PENGENDALI KONTAKTOR
SMK Negeri 2 KOTA PROBOLINGGO TEKNIK KETENAGALISTRIKAN MENGENAL SISTEM PENGENDALI KONTAKTOR 2009/2010 http://www.totoktpfl.wordpress.com Page 1 of 39 Disusun : TOTOK NUR ALIF, S.Pd, ST NIP. 19720101 200312
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang industri terdapat tiga bagian proses yang berperan sangat penting yaitu : 1) Proses manufaktur, 2) Proses produksi, dan 3) Proses pemantauan produksi.
Lebih terperinciBAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT Pada bab sebelumnya telah diuraikan konsep rancangan dan beberapa teori yang berhubungan dengan rancangan ACOS (Automatic Change Over Switch) pada AC (Air Conditioning)
Lebih terperinciTeknik Otomasi [PengenalanPLC]
Teknik Otomasi [PengenalanPLC] Eka Maulana, ST., MT., M.Eng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya RuanglingkupAplikasiPLC PLC Programmable Logic Controller diperkenalkan pertamakali pada1969 olehrichard
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan PLC Awalnya PLC dirancang untuk menggantikan rangkaian logic atau relay, dengan menambahkan fungsi aritmatika, timer, dan counter, yang banyak digunakan dan merupakan
Lebih terperinciPEMBUATAN CRANE PEMINDAH BENDA BERDASARKAN BERAT BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)
PEMBUATAN CRANE PEMINDAH BENDA BERDASARKAN BERAT BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) Penulis skripsi : Abdurrahman Alumni Angkatan 096 Mahasiswa S1 Teknik Elektronika tahun 2009 Email : abdurrahman_toy@yahoo.co.id
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAKSI... Halaman KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2.
Lebih terperinciTIN-302 Elektronika Industri
TIN-302 Elektronika Industri Diagram Elektrik di Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Diagram Elektrik Industri 1. Ladder Diagrams Ladder Diagram adalah sebuah representasi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan sistem pemanasan air menggunakan SCADA software dengan Wonderware InTouch yang terdiri dari perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK. APLIKASI DAN PERAWATAN MOTOR DC PADA MESIN PEREDUKSI BAJA DIVISI WIRE ROD MILL (WRM) PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK APLIKASI DAN PERAWATAN MOTOR DC PADA MESIN PEREDUKSI BAJA DIVISI WIRE ROD MILL (WRM) PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk. Milzam Andali Lababan, Susatyo Handoko ST, MT Jurusan
Lebih terperinci2. Prinsip dan aplikasi Relay
Pertemuan 2 2. Prinsip dan aplikasi Relay Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Sasaran Mahasiswa mampu : Menjelaskan prinsip kerja relay Mengetahui macam macam relay dan bagaimana
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan Juli 2013 sampai bulan Mei 2014, dilakukan di Laboraturium Elektronika jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciWORKSHOP INSTRUMENTASI MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
WORKSHOP INSTRUMENTASI MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PRODI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah PLC Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon Coorporation. PLC pertama yang
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Krakatau Steel merupakan suatu perusahaan yang memproduksi baja dengan produk yang dihasilkan berupa Hot Roll Coil, Cold Roll Coil dan Wire Rod. Dalam prosesnya,
Lebih terperinciPENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2
PENGERTIAN PLC PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat logik, yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lobang
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PLC Vertical Boring Mesin Vertical Boring adalah mesin pembubutan yang digunakan pada pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lobang silindris dan digunakan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 BLOK DIAGRAM Pada perancangan tugas akhir ini saya merancang sistem dengan blok diagram yang dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok Diagram Dari blok diagram pusat
Lebih terperinciBAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri
BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC 2.1 Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri Pada awalnya, proses kendali mesin-mesin dan berbagai peralatan di dunia industri yang digerakkan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam suatu perancangan sistem, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan prinsip kerja dari suatu sistem yang akan dibuat. Untuk itu perlu disusun
Lebih terperinci