I. Sambutan Pemprov DKI oleh Setiaji, ST, M.Si
|
|
- Adi Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BERITA ACARA RAPAT PENJELASAN SAYEMBARA GAGASAN TIPOLOGI SEKOLAH NEGERI DI WILAYAH DKI JAKARTA Senin, 11 November 2013 Pukul Ruang Rapat Tempo Doeloe, Gd. Balaikota Blok G Lt. 2 I. Sambutan Pemprov DKI oleh Setiaji, ST, M.Si Kali ini kita akan membahas Sayembara Gagasan Tipologi Sekolah Negeri. Seperti telah dicontohkan oleh Pembangunan Gedung LKPP yang melalui proses Sayembara. Pemprov ingin membuka partisipasi publik dalam gagasan pembangunan ini dan mengharapkan masyarakat yang ahli untuk dapat menyumbangkan pemikirannya. Selama ini memang gedung sekolah ada standar bangunan nya, tetapi ada amanat dari Pak Gubernur bahwa Gedung sekolah harus ada ciri khas karakteristik Betawi nya. Selain itu Gedung sekolah ada interaksi dengan lingkungan sekitarnya, tentunya juga harus diperhatikan. Dari sisi perencanaan diharapkan dapat mengakomodir kapasitas di suatu lokasi tersebut, dari sisi maintenance juga diharapkan bangunan yang mudah dalam perawatannya. Kemudian perlu diperhatikan efisiensi dalam penggunaan energi. Intinya harapan kami agar bisa mengakomodir sebuah gedung yang bertahan di masa depan/ merancang untuk kebutuhan di masa depan. Selanjutnya mengenai perihal teknis sayembara akan dijelaskan oleh pihak IAI Jakarta. II. Sambutan IAI Jakarta oleh Her Pramtama, IAI Sayembara ini merupakan langkah awal untuk membangun suasana baru pada arsitektur sekolah. Tentunya sekolah tidak bisa berdiri sendiri, dan tentunya memberi kesemrawutan sendiri seperti kemacetan, transportasi, lalu lintas, PKL disekitar sekolah. Kita ingin membuat usulan, bagaimana sekolah yang baik dan harus dimulai pada konteks tata ruang, aksesibilitas, pencapaian dan fasilitas pendukung. Seringkali perencanaan sekolah terbatas, contoh nya : 1. tidak disediakan kantin sehingga banyak pedagang kaki lima tumbuh di lingkungan sekolah 2. Ada beberapa sekolah negeri favorit yang siswa nya membawa mobil, akan tetapi tidak didukung dengan fasilitas parkir sehingga banyak parkir di pinggir jalan. 1
2 Membangun sekolah adalah membangun KBM dan karakter bangsa Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. Sekolah perlu memiliki karakter yang khusus dan seringkali disalah artikan harus dengan menggunakan arsitektur betawi, tetapi sebenarnya dapat dengan filosofi kebudayaan betawi. Jika arsitektur betawi, maka kita akan terbatas pada ornamen ornamen tertentu pada bangunan seperti lisplang dan sebagainya. Akan tetapi jika kebudayaan, bukan hanya sebatas ornamen saja, tetapi kita bisa meminjam filosofi dari kesenian, baju, makanan, upacara adat dan lain sebagainya. Pembangunan sarana pendidikan adalah salah satu dari program pembangunan yang bertujuan untuk membangun Warga Negara Indonesia yang memiliki karakter berbangsa dan bernegara. Akan ada 42 titik sekolah yang akan dikembangkan pada tahun 2014, tentunya akan mengambil tipologi dari hasil sayembara. III. Tanya Jawab 1. ILHAM Koran SINDO a. Apakah pembangunan ini revitalisasi atau membangun baru, berapakah total sekolah yang akan di bangun dan berapa jumlah SD, SMP dan SMA? b. Berapakah Nominasi pemenang yang dipilih dari sayembara ini, mengingat ada banyak titik yang akan dibangun nantinya? c. Berapa lamakah program ini? apakah multi years? a. Total sekolah yang masuk dalam rencana pembangunan ada 42 sekolah yang terdiri dari : Pembangunan sekolah baru sebanyak 2 sekolah : 1 SD & 1 SMP Revitalisasi SD sebanyak 33 sekolah Revitalisasi SMP sebanyak 6 sekolah Revitalisasi SMA sebanyak 1 Sekolah 2
3 b. Pemprov DKI Menentukan 1 ide tipologi sekolah sebagai guideline / benang merah sebuah desain sekolah bagi pengembangan 42 titik sekolah. Seperti pom bensin pertamina dan shell, meskipun tempatnya berbeda beda dan bentuk lahannya berbeda, tetap memiliki ciri khas sendiri. c. Progress pembangunan adalah multiyears, karena bergantung kepada kemampuan anggaran dan kemampuan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk pelaksanaannya. Pada proses Pembangunan revitalisasi sekolah nantinya, maka siswa akan dipindahkan ke sekolah yang terdekat. Dan tidak dikenakan pungutan biaya lagi. 2. Nadya Housing Estate a. Berapakah target peserta dalam sayembara ini? b. Berapakah anggaran pembangunan sekolah? c. Berapakah pemenang dari sayembara ini? a. Target Peserta yang mengikuti sayembara ini adalah 50 peserta. b. Kisaran anggaran bangunan rata rata adalah : - Sekolah SD rata-rata ± 9 Milyar - Sekolah SMP rata-rata ± 16 Milyar - Sekolah SMA ± 20 Milyar Disebut rata rata dikarenakan anggaran sebuah sekolah berbeda beda, pada SD misalnya ada yang 7 milyar, 8 milyar tergantung pada luas lahan dan bangunannya. c. Pemenang terpilih hanya 1 (satu) saja. 3. Imelda - Smart Desain Magazine Pada sistem belajar ada kurikulum baru, apakah tipologi ini memasukan program ruang yang mendukung pada sistem belajar yang diterapkan. Misalnya mengikut sertakan kegiatan yang lebih banyak di outdoor, atau mungkin nantinya ada klasifikasi kelas seperti kelas IPA, Musik dan lain sebagainya. Seperti apakah panitia memberikan acuan agar tipologi dapat mendukung kemungkinan tersebut? 3
4 Kurikulum baru hanyalah perubahan cara mengajar, tidak ada pengaruh kepada ruang kelas.. Kemungkinan perubahan kurikulum yang berpengaruh pada program ruang saat ini belum ada. Mengenai program ruang, Pemprov DKI terbatas kepada aturan dari Pemerintah Pusat yaitu Peraturan Kementerian Kebudayaan. Yang disayembarakan bukan difokuskan kepada fungsinya, akan tetapi lebih kepada karakternya. 4. Hamzah Idea Online a. Mungkinkah dalam satu konsep desain dapat merubah sistem belajar atau sebaliknya? b. Apa sajakah poin poin yang masuk kedalam penilaian? c. Apa saja kriteria peserta sayembara tersebut? a. Sekali lagi kami menyatakan tidak ada perubahan pada fungsi ruang pada standar sekolah yang ada saat ini. Untuk sekolah swasta tentu mungkin saja untuk melakukan improvisasi, akan tetapi pada sekolah negeri tentunya terbatas pada peraturan b. Poin poin yang perlu diperhatikan dalam penilaian adalah pada target perancangan, yaitu : Karakter khusus dan ciri khas bangunan. Tidak terpaku oleh ornamen arsitektur bangunan, tetapi bisa lebih luas cakupan filosofi budaya betawi.. Bangunan disesuaikan dengan iklim tropis. Biaya konstruksi bangunan masuk dalam kategori wajar dan tidak berlebihan, sekolah adalah termasuk kategori bangunan sederhana. frekuensi perawatan bangunan agar low maintenance. Unsur karakter khusus dapat di aplikasikan ke dalam bentuk tapak/lahan yang berbeda. Bangunan sekolah haruslah berkinerja tinggi (high performance), terutama dalam kategori kinerja yang berkaitan langsung dengan proses belajar mengajar. Setidaktidaknya, setiap bangunan sekolah haruslah memiliki kinerja tinggi dalam bidang pencahayaan alami dan kenyamanan termal. Bersamaan dengan itu, bangunan sekolah juga harus efisien dalam mengkonsumsi energi dan air. c. Dikarenakan hasil sayembara ini akan terbangun, maka : Sayembara ini terbuka bagi masyarakat yang memiliki kompetensi dalam bidang arsitektur dan memiliki Sertifikat Keahlian Arsitektur (SKA) semua golongan dan Izin Pelaku Teknis Bangunan (IPTB) semua Golongan yang masih berlaku; 4
5 Peserta dapat terdiri atas perseorangan atau kelompok. Bagi peserta yang berkelompok diwajibkan bagi Ketua Kelompok/ Penanggung jawab perencana yang memiliki SKA Minimal Madya IAI IPTB Semua Golongan. Untuk peserta berkelompok, maksimal anggota termasuk ketua kelompok 5 orang. Persyaratan administrasi meliputi : 1) Salinan kartu anggota IAI perorangan/ketua kelompok ; 2) SKA (Ketua Kelompok) ; 3) IPTB (Ketua Kelompok) ; 4) NPWP Perorangan ( Ketua Kelompok ) ; 5) kartu indentitas untuk perorangan/kelompok 5. Tabitha Kompas.com Apakah pemenang terpilih tetap menjadi advisor pada pembangunan 42 titik tersebut? Pemenang terpilih akan menjadi advisor sampai pada tahap pembangunan tahun Adithya - Asri Adakah standar jumlah kelas dan standar jumlah siswa dalam 1 kelas? Standar jumlah kelas tidak ada, untuk standar jumlah siswa maksimal dalam 1 ruang kelas adalah a. Pada sekolah SD 1 ruang kelas maksimal 28 siswa b. Pada Sekolah SMP maksimal 36 siswa. Pemprov DKI ingin mendapatkan dimensi yang nyaman dari arsitek bagi jumlah siswa yang ditentukan. 7. Peserta Aanwijzing a. Sekolah yang dibangun apakah SD,SMP dan SMA ataukah SMP saja?, b. bagaimana klasifikasi kelasnya, apakah kelas 1 A,B,C dan seterusnya ataukah hanya 1,2,3? Pada Sayembara Tipologi ini, studi kasus nya adalah SMPN 197. Setelah ide nya menang, maka akan diterapkan pada 42 titik. Ada KDB dan KLB yang mengunci batasan-batasan, misal : luas tanah : 1000 m2 5
6 Koefisien Luas Bangunan : 2,5 Lapis Bangunan Maksimum : 4 Lantai Yang di ijinkan terbangun adalah 2500 m2, dengan luas perlantai adalah 2500 dibagi 4 lantai. IV. Informasi Tambahan 1. Standar sarana sekolah dapat dilihat pada Permen Diknas No.24 Tahun Pada KAK di Poin D Batasan dan Permintaan di dalam jenis ruang ada toilet kepala sekolah di ruang kepala sekolah dihapuskan. Toilet hanya ada 2 jenis yaitu toilet pengelola sekolah (kepala sekolah sampai guru) dan Toilet untuk murid. 3. Pada KAK di Poin D Batasan dan Permintaan di dalam jenis ruang poin B (Ruang Belajar Mengajar) poin 5,6,7 (laboratorium fisika, kimia dan biologi) cukup laboratorium IPA saja, ketiga poin belum ada di SMP. 4. Sekolah harus dapat merespon penyandang cacat (difabel). 5. Sekolah harus hemat energy, dan juga agar memperhatikan pencahayaan alami. 6. Poin E pada target perancangan : Bangunan sekolah haruslah berkinerja tinggi (high performance), terutama dalam kategori kinerja yang berkaitan langsung dengan proses belajar mengajar. Setidak-tidaknya, setiap bangunan sekolah haruslah memiliki kinerja tinggi dalam bidang pencahayaan alami dan kenyamanan termal. Bersamaan dengan itu, bangunan sekolah juga harus efisien dalam mengkonsumsi energi dan air. Adalah poin untuk nilai tambah, bukanlah sebuah kewajiban yang menentukan gugur atau tidaknya 7. Persyaratan awal peserta dengan SKA Madya diubah menjadi SKA Semua Golongan Disusun oleh, Badan Penghargaan dan Sayembara IAI Jakarta Bambang Wicaksono Ketua 6
DOKUMEN SAYEMBARA SAYEMBARA PROYEK. Barat KEMENTERIAN DKI JAKARTA MEI Penyelenggara UMUM CIPTA KARYA
DOKUMEN SAYEMBARA SAYEMBARA PROYEK DESAIN ARSITEKTUR RUSUNAWA Di Jatinegara Barat KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM RI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAA IKATAN ARSITEK INDONESIA JAKARTA MEI 2013 Penyelenggara Bekerja
Lebih terperinciTIPOLOGI SEKOLAH NEGERI di Wilayah DKI JAKARTA
KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA GAGASAN DESAIN ARSITEKTUR TIPOLOGI SEKOLAH NEGERI di Wilayah DKI JAKARTA Penyelenggara BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA Bekerja sama dengan Badan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BENTENG
DOKUMEN SAYEMBARA Nomor : 05/ULP /ULP-PJKST/PU PJKST/PU-SYB/ SYB/V/2013 Tanggal 20 Mei 2013 PENGEMBANGAN KAWASAN PANTAI PLAZA MARINA BENTENG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KELOMPOK KERJA (POKJA) JASA KONSULTANSI
Lebih terperinciGedung Kantor LKPP BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jakarta mengalami permasalahan rumit sebagaimana halnya dialami kota-kota besar lainnya di dunia. Harus diakui betapa sulit menyediakan kebutuhan akan ruang untuk menunjang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur proses pengadaan barang/jasa yang dibiayai oleh APBN/APBD.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. Berikut adalah tabel program kebutuhan ruang pada proyek Sekolah Menengah Terpadu:
BAB IV ANALISIS 4.1. Analisis Fungsional 4.1.1. Analisis Organisasi Ruang Pengorganisasian ruang-ruang pada proyek ini dikelompokkan berdasarkan fungsi ruangnya. Ruang-ruang dengan fungsi yang sama sedapat
Lebih terperinciBERITA ACARA RAPAT PENJELASAN SAYEMBARA GAGASAN PENATAAN KAWASAN PASAR BARU
BERITA ACARA RAPAT PENJELASAN SAYEMBARA GAGASAN PENATAAN KAWASAN PASAR BARU Jum at, 11 April 2014 Pukul. 14.00 15.30 WIB Pasar Baru Mansion, Foosion Court Lt. Mezanin Jl. Pintu Air 5 No 53 Jakarta Pusat
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN Sekolah Alam di Kabupaten Gunungkidul memiliki karakter yang kuat dan khas, yang mencirikan alam di wilayah pengunungan batuan karst
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG TUGAS AKHIR GEDUNG KANTOR LKPP
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur proses pengadaan barang/jasa yang dibiayai oleh APBN/APBD.
Lebih terperinciDiselenggarakan Oleh: 1
Diselenggarakan Oleh: 1 LOMBA TERBATAS DESAIN RUMAH TUJUAN LOMBA Tujuan lomba mencari gagasan kreatif dan inovatif tentang rancang bangunan rumah tinggal sesuai konteks lingkungan dan tema yang diusung
Lebih terperinciPROGRAM SKA & IPTB KOLEKTIF - IAI JAKARTA, OKTOBER 2010 SERTIFIKASI KEAHLIAN ARSITEK IZIN PELAKU TEKNIS BANGUNAN
PENDAHULUAN Undang Undang No 18 Tahun 1999, tentang JASA KONSTRUKSI Memberlakukan Perencana konstruksi dan pengawas konstruksi orang perseorangan harus memiliki sertifikat keahlian dan mulai berlaku 1
Lebih terperinciPENJELASAN. Sayembara Desain Arsitektur ITB.
Page 1 of 6 Home Penjelasan Jadwal Sayembara Persyaratan Sayembara Downloads PENJELASAN SAYEMBARA PAKET I SAYEMBARA PAKET II KRITERIA UMUM PERANCANGAN Page 2 of 6 Sayembara Paket I Paket kompetisi ini
Lebih terperinciTOR SAYEMBARA REVISI
KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA DESAIN PARKIR BAWAH TANAH TAMAN SLAMET RIYADI TAHUN ANGGARAN 2017 I. LATAR BELAKANG Makassar merupakan kota metropolitan terbesar di kawasan Timur Indonesia Timur yang mana
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA
AANWIJZING SAYEMBARA PROYEK DESAIN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA Penyelenggara : Badan Penghargaan dan Sayembara IAI Jakarta Juli 2013 P e n Penyelenggara Bekerja sama dengan
Lebih terperinciAANWIJZING SAYEMBARA DESAIN ARSITEKTUR RENOVASI DAN PENGEMBANGAN KOMPLEKS PARLEMEN REPUBLIK INDONESIA. Penyelenggara
AANWIJZING SAYEMBARA DESAIN ARSITEKTUR RENOVASI DAN PENGEMBANGAN KOMPLEKS PARLEMEN REPUBLIK INDONESIA Penyelenggara SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Bekerja sama dengan Badan
Lebih terperinciBERITA ACARA AANWIJZING SAYEMBARA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT HOUSING
BERITA ACARA AANWIJZING SAYEMBARA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT HOUSING Hari : Kamis, 15 Oktober 2009 Waktu : 14.15-15.15 WIB Tempat : Ruang Rapat A, Lantai 2 Gedung PAU, Kampus UI Depok Agenda :
Lebih terperinciKebutuhan Terhadap Pedoman Pejalan Kaki
Kebutuhan Terhadap Pedoman Pejalan Kaki disampaikan oleh: DR. Dadang Rukmana Direktur Perkotaan 26 Oktober 2013 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Outline Pentingnya Jalur Pejalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Berdirinya Boarding School bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pendidikan dan menanamkan nilai-nilai tertentu yang tidak didapatkan pada sekolah-sekolah
Lebih terperinciGALERI NASIONAL AANWIJZING SAYEMBARA DESAIN ARSITEKTUR. Penyelenggara : Badan Penghargaan dan Sayembara IAI Jakarta DESEMBER 2012.
AANWIJZING SAYEMBARA DESAIN ARSITEKTUR GALERI NASIONAL Penyelenggara : Badan Penghargaan dan Sayembara IAI Jakarta DESEMBER 2012 Penyelenggara Bekerja sama dengan JADWAL ACARA AANWIJZING Acara : Rapat
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Inspektorat Kabupaten Bantul. PELAYANAN UMUM. PRASARANA. Hari. Kawasan. Bebas Kendaraan Bermotor.
1 2016 No.37,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Inspektorat Kabupaten Bantul. PELAYANAN UMUM. PRASARANA. Hari. Kawasan. Bebas Kendaraan Bermotor. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI
Lebih terperinciBERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA PENATAAN KAWASAN GOR DAN SEKITARNYA NOMOR : 050 / PAN.CK
BERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA PENATAAN KAWASAN GOR DAN SEKITARNYA NOMOR : 050 / PAN.CK / 1871 / 401.109 / 2012 Tanggal : 4 Oktober 2012 Nama Kegiatan : Penataan Kawasan GOR dan sekitarnya
Lebih terperinciCATATAN RISALAH AANWIJZING SAYEMBARA KONSEP DESAIN ARSITEKTUR PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION
CATATAN RISALAH AANWIJZING SAYEMBARA KONSEP DESAIN ARSITEKTUR PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION [SAYEMBARA KONSEP DESAIN PENGEMBANGAN ZONA III-V KAWASAN PRAMBANAN] 13 APRIL 2013 K A N T O R PT. TAMAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2014 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON SALINAN NOMOR 5 TAHUN 2014 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN UMUM SAYEMBARA (AANWIJZING) NOMOR : 04/SWN/DTRP-IAI-SULSEL/II/2014 Tanggal 17 Pebruari 2014
Pasca Sayembara Sayembara SAYEMBARA DESAIN WISMA NEGARA DI MAKASSAR Sekretariat Panitia : Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan Jl. A.P. Pettarani No. 90. Makassar 90222, Telp/Fax.
Lebih terperinciBAB I SHARPEN YOUR POINT OF VIEW. Pelaksanaan PA6 ini dimulai dari tema besar arsitektur muka air, Riverfront
BAB I SHARPEN YOUR POINT OF VIEW Proses Perancangan Arsitektur 6 (PA6) merupakan obyek riset skripsi untuk pendidikan sarjana strata satu (S1) bagi mahasiswa peserta skripsi alur profesi. Pelaksanaan PA6
Lebih terperinciTEMA 1- Kohesi Sosial dan Ekuitas Kota Layak Huni
LOMBA JURNALISTIK "AGENDA BARU PERKOTAAN" TEMA 1- Kohesi Sosial dan Ekuitas Kota Layak Huni Dalam mewujudkan tujuan dari konferensi Habitat III yang bertemakan Leave No One Behind, Urban Equity and Poverty
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN SMA NEGERI 1 SERIRIT
BAB II TINJAUAN SMA NEGERI 1 SERIRIT Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai tinjauan terhadap objek redesain yang akan dilakukan yaitu sekolah SMA Negeri 1 Seririt. Tinjauan dilakukan dengan melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi Daerah Ibukota Yogyakarta mulai dari tahun 2008 yang memiliki jumlah penduduk 374.783 jiwa, pada tahun
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/PRT/M/2015 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CAGAR BUDAYA YANG DILESTARIKAN
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/PRT/M/2015 TENTANG BANGUNAN GEDUNG CAGAR BUDAYA YANG DILESTARIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa bangunan gedung negara merupakan barang milik negara/daerah
Lebih terperinciBERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA PENATAAN LAPANGAN DEMANGAN MADIUN NOMOR : 027 / PAN.PBJ
BERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA PENATAAN LAPANGAN DEMANGAN MADIUN NOMOR : 027 / PAN.PBJ / 1399 / 401.109 / 2012 Tanggal : 7 Agustus 2012 Nama Kegiatan : Penataan Lapangan Demangan Kota
Lebih terperinciBAB I: PENDAHULUAN Latar belakang.
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sebagai bentuk implementasi dari Arah Kebijakan sesuai dalam RPJMD, Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta membuat Program Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu keberlanjutan (sustainability) merupakan isu yang kian melekat dengan proses perencanaan dan perancangan lingkungan binaan. Dengan semakin rumitnya
Lebih terperinciTEKNIKA VOL. 2 NO
ANALISA KONSERVASI ENERGI PENCAHAYAAN PADA GEDUNG KULIAH DI UNIVERSITAS IBA Bahrul Ilmi, Reny Afriany Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas IBA, Palembang Email: bahrul.ilmii@yahoo.com
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK) SAYEMBARA DESAIN MASJID SURAKARTA TAHUN ANGGARAN
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) SAYEMBARA DESAIN MASJID SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2016 P E M E R I N T A H K O T A S U R A K A R T A Jl. Jenderal Sudirman No. 2 Surakarta 57111 Latar Belakang Masjid merupakan
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PERANCANGAN
BAB II METODOLOGI PERANCANGAN 2.1. Tujuan & Manfaat Perancangan 2.1.1. Tujuan Perancangan Sebelum penulis menentukan tujuan dari proses perancangan nantinya, penulis melakukan langkah awal dengan melihat
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERHUBUNGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TRANSPORTASI LAUT
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TRANSPORTASI LAUT Jl. M.Kahfi II / 88 RT.02/05 Cipedak TELP : (021) 7870223 Fax : (021) 7270186
Lebih terperinciHASIL RAPAT PENJELASAN (AANWIJZING) SAYEMBARA DESAIN ARSITEKTUR. Auditorium Kantor Pusat PT. ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO)
HASIL RAPAT PENJELASAN (AANWIJZING) SAYEMBARA DESAIN ARSITEKTUR KANTOR PUSAT PT. ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) Kamis, 19 Januari 2017 Auditorium Kantor Pusat PT. ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) A.
Lebih terperinciBAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang Proyek.
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek Universitas Mercu Buana merupaan salah satu universitas swasta di Jakarta yang saat ini banyak diminati oleh murid-murid yang baru lulus SMA/SMK maupun oleh
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan pertanyaan penelitian yaitu: mengetahui karakteristik
Lebih terperinciMinggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI
1 Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI Membuat analisa pada tapak, mencakup orientasi matahari, lingkungan, sirkulasi dan entrance, kontur. Analisa Zoning, mencakup zona public, semi public dan private serta
Lebih terperinciC. Kategori Residential
BERITA ACARA HASIL RAPAT PENJELASAN (AANWIJZING) SAYEMBARA GAGASAN DESAIN ARSITEKTUR SINAR MAS LAND YOUNG ARCHITECT COMPETITION 2017 SABTU, 7 OKTOBER 2017 INDEX INDONESIA DAN MOZAIK HOUSEWARES & GIFT SHOW
Lebih terperinciBAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang.
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Seiring dengan perkembangan Kota DKI Jakarta di mana keterbatasan lahan dan mahalnya harga tanah menjadi masalah dalam penyediaan hunian layak bagi masyarakat terutama
Lebih terperinciPenyediaan fasilitas parkir untuk sepeda
TRANSPORTASI I. KEBIJAKAN PEJALAN KAKI DAN SEPEDA Penyediaan fasilitas parkir untuk sepeda Meskipun saat ini di beberapa unit di UNS sudah banyak yang menyediakan tempat parkir sepeda, tahun 2016 ini UNS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemukiman kumuh di kota yang padat penduduk atau dikenal dengan istilah urban
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Jakarta sebagai ibu kota negara yang terus berkembang mengalami permasalahan dalam hal penyediaan hunian yang layak bagi warga masyarakatnya. Menurut data kependudukan,
Lebih terperinciGEDUNG KANTOR LKPP KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA PROYEK DESAIN ARSITEKTUR. Penyelenggara : Badan Penghargaan dan Sayembara IAI Jakarta JULI 2012
KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA PROYEK DESAIN ARSITEKTUR GEDUNG KANTOR LKPP Penyelenggara : Badan Penghargaan dan Sayembara IAI Jakarta JULI 2012 P Penyelenggara Bekerja sama dengan SAYEMBARA PROYEK Desain
Lebih terperinciWISMA NEGARA DI MAKASSAR
KERANGKA ACUAN KERJA ( K A K ) SAYEMBARA DESAIN WISMA NEGARA DI MAKASSAR DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN PROPINSI SULAWESI SELATAN IKATAN ARSITEK INDONESIA DAERAH SULAWESI SELATAN 2014 KERANGKA ACUAN KERJA
Lebih terperinciSurat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan
LAMPIRAN 60 61 Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan Surat Ijin Penelitian Dari Universitas Kristen Satya Wacana 62 Lembar Instrumen Wawancara Studi Dokumentasi No. Model evaluasi Indikator Item
Lebih terperinciGEDUNG CONVENTION & EXPO CENTER
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) SAYEMBARA DESAIN GEDUNG CONVENTION & EXPO CENTER KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2016 P E M E R I N T A H K O T A S U R A K A R T A Jl. Jenderal Sudirman No. 2 Surakarta 57111
Lebih terperinciBERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN. Nomor : 24/BAPP/POKJA-ULP/DCKTK-KS/VIII/2011
BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN Nomor : 24/BAPP/POKJA-ULP/DCKTK-KS/VIII/2011 Pekerjaan : Pembangunan SMA 4 Samarinda Tahun Anggaran : 2011 Tanggal : 01 Agustus 2011 Pada hari ini Senin, tanggal Satu
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa bangunan gedung negara merupakan barang milik negara/daerah
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Arsitektur merupakan bidang studi yang selalu berkaitan dengan kegiatan manusia, apalagi kebutuhannya terhadap ruang. Secara garis besar, ruang untuk kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Arsitek pada jaman ini memiliki lebih banyak tantangan daripada arsitekarsitek di era sebelumnya. Populasi dunia semakin bertambah dan krisis lingkungan semakin menjadi.
Lebih terperinciGEDUNG WAYANG ORANG SURAKARTA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) SAYEMBARA DESAIN GEDUNG WAYANG ORANG SURAKARTA TAHUN ANGGARAN 2016 P E M E R I N T A H K O T A S U R A K A R T A Jl. Jenderal Sudirman No. 2 Surakarta 57111 Latar Belakang Sesuai
Lebih terperinciBERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA REHABILITASI GEDUNG SMK NEGERI 1 MADIUN NOMOR : 027 / PAN.PBJ
BERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA REHABILITASI GEDUNG SMK NEGERI 1 MADIUN NOMOR : 027 / PAN.PBJ / 2225 / 401.104 / 2012 Tanggal : 12 Juli 2012 Nama Kegiatan : Merehab dan Membangun Ruang
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR (BPTP JATIM) Jalan Raya Karangploso KM. 4 Telepon : (0341) 49405 Kotak Pos : 188, Malang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,
1 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TIM AHLI BANGUNAN GEDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I. LINGKUP SAYEMBARA. 2. A. Latar Belakang... 2 B. Masterplan Kampus ST Inten 2 BAB II. MAKSUD DAN TUJUAN.. 2
DAFTAR ISI BAB I. LINGKUP SAYEMBARA. 2 A. Latar Belakang... 2 B. Masterplan Kampus ST Inten 2 BAB II. MAKSUD DAN TUJUAN.. 2 A. Maksud......2 B. Tujuan..... 2 BAB III. PERMASALAHAN DAN BATASAN......2 A.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Peraturan pada tapak Lokasi Tapak : Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur Luas Lahan : 18.751,5 m 2 KDB : 40 % Luas
Lebih terperinciTOR SAYEMBARA REVISI
KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA DESAIN NEW BALAIKOTA DAN DPRD TAHUN ANGGARAN 2017 I. LATAR BELAKANG Makassar merupakan kota metropolitan terbesar di kawasan Timur Indonesia Timur yang mana Pemerintah Kota
Lebih terperinciPEDOMAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (Permen PU 06/2007)
PEDOMAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (Permen PU 06/2007) pengertian Penataan bangunan dan lingkungan : adalah kegiatan pembangunan untuk merencanakan, melaksanakan, memperbaiki,mengembangkan atau melestarikan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa bangunan
Lebih terperinciLEMBAR DlSPOSISI / CATATAN DINAS KOMUNlKASI, INFORMATIKA DAN KEHUMASAN PROVINSI DKI JAKARTA I ' O{;\ (fff ~lr. Tanggal Masuk : j I;..
m LEMBAR DlSPOSISI / CATATAN DINAS KOMUNlKASI, INFORMATIKA DAN KEHUMASAN PROVINSI DKI JAKARTA I ' O{;\ (fff ~lr I Tanggal Masuk : j I;.. Indek:..~f.r..:... Kode : l~ ~~.~. Hal/isi Ringkas :~f."1.. 1~~~,p.tj;-&lp.~
Lebih terperinciTabel 2.7: Hasil Studi Banding Aspek Kampus Perkapalan Undip Kampus Perkapalan ITS Kampus Perkapalan UI Kesimpulan Aspek Kontekstual
2.4 HASIL STUDI BANDING Tabel 2.7: Hasil Studi Banding Kampus Perkapalan Undip Kampus Perkapalan ITS Kampus Perkapalan UI Kesimpulan Kontekstual Arsitektural Terletak di Gedung Kuliah Bersama Fakultas
Lebih terperinciBERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING)
BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING) Pekerjaan : Pengadaan Jasa Keamanan KPK Tahun 2017 Nomor : BA/03/010/60/11/2016 Lokasi : Gd. Merah Putih KPK, Jl. Kuningan Persada kav.4 Jaka Tanggal : 21
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN
BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis situasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa PPL untuk memperoleh data mengenai kondisi baik fisik maupun non fisik yang ada di SMP Negeri 1 Prambanan
Lebih terperinciNo. / Bidang Pekerjaan Umum
Izin Mendirikan Bangunan Kelas B Bangunan Non-rumah tinggal jumlah lantai < 8 lantai; Rumah Tinggal Pemugaran Cagar Budaya Golongan A; IMB Reklame; IMB Menara Baru/Perubahan/Penambahan (pilih salah satu)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Jakarta adalah kota yang setiap harinya sarat akan penduduk, baik yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jakarta adalah kota yang setiap harinya sarat akan penduduk, baik yang bertempat tinggal dan bekerja di dalam kota maupun yang berasal dari daerah pinggiran seperti,
Lebih terperinciPEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PENGERTIAN 1. Bangunan Gedung Negara adalah bangunan gedung untuk
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : 3 Tanggal Berlaku : 30 Januari 2017 Untuk Tahun Akademik : 2016/2017 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jumlah Halaman : Xx halaman Mata Kuliah : Pranata
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Metode perancangan dalam seminar ini yaitu berupa penjelasan dari awal proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan obyek perancangan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Nama Kegiatan : Sayembara Desain Branding/Simbol Daerah Kota Padang Panjang Lokasi : Kota Padang Panjang Jumlah Dana : Rp 65.560.000,- Sumber Dana : APBD Kota Padang Panjang
Lebih terperinciBERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA RENOVASI MASJID BESAR BAITUL HAKIM KOTA MADIUN NOMOR : 027 / PAN.CK
BERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA RENOVASI MASJID BESAR BAITUL HAKIM KOTA MADIUN NOMOR : 027 / PAN.CK / 1201 / 401.104 / 2012 Tanggal : 12 Juli 2012 Nama Kegiatan : Renovasi Masjid Besar
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG
PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN KORIDOR JALAN RAYA SERPONG KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG
Lebih terperinciKegiatan Pembangunan Pasar Doloksanggul
BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (BAPP) Nomor : 04.1/PAN/INDAGKOP/2012 I. Pada hari ini Kamis tanggal dua puluh delapan bulan Juni tahun Dua ribu dua belas bertempat di kantor, kami Panitia Pengadaan
Lebih terperinci2017, No Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Ekonomi Kreatif (Berita Negara R
No.1015, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BEKRAF. Pemasaran Produk Ekonomi Kreatif Nasional. PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEMASARAN PRODUK EKONOMI KREATIF NASIONAL
Lebih terperinciBERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA PEMBANGUNAN RUKO 2 LANTAI ( EKS. KANTOR BPS JL. S PARMAN ) KOTA MADIUN NOMOR : 050 / PAN.
BERITA ACARA HASIL PELELANGAN PEMILIHAN PENYEDIA PEMBANGUNAN RUKO 2 LANTAI ( EKS. KANTOR BPS JL. S PARMAN ) KOTA MADIUN NOMOR : 050 / PAN.CK / 1873 / 401.109 / 2012 Tanggal : 4 Oktober 2012 Nama Kegiatan
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Arti Judul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Arti Judul Redesain adalah sebuah proses perencanaan dan perancangan untuk melakukan suatu perubahan pada struktur dan fungsi suatu benda, bangunan, maupun sistem untuk manfaat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi dan mobilitas penduduk menjadi dua hal yang tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi dan mobilitas penduduk menjadi dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Perpindahan tempat yang dilakukan manusia ke tempat lainnya dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terbawah kedua setelah Rukun Tetangga (RT), akan tetapi desa justru menjadi
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. KESIMPULAN Dalam hierarki struktur pemerintahan, desa adalah menempati posisi terbawah kedua setelah Rukun Tetangga (RT), akan tetapi desa justru menjadi terdepan dan langsung
Lebih terperinciDukuh Atas Interchange Station BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pertambahan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi industri dan perdagangan merupakan unsur utama perkembangan kota. Kota Jakarta merupakan pusat pemerintahan, perekonomian,
Lebih terperinciBERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN LABORATORIUM UPTD.METROLOGI (LANJUTAN)
BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DAN LABORATORIUM UPTD.METROLOGI (LANJUTAN) Nomor : 027/02/ULP.METROLOGI-GEDUNG/III/2015 Tanggal : 24 Maret 2015 Lampiran : 7 (tujuh) lembar Pada
Lebih terperinci: (dilakukan secara online)
KELOMPOK KERJA BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN SERPONG UNIT LAYANAN PENGADAAN BADAN LITBANG PERTANIAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN INTERIOR GEDUNG DISPLAY BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 IDE AWAL / CONSEPTUAL IDEAS Pertimbangan awal saat hendak mendesain kasus ini adalah : bahwa ini adalah sebuah proyek urban, proyek ini merupakan proyek bangunan publik, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumahan dan pemukiman merupakan kebutuhan dasar manusia dan mempunyai peranan strategis dalam pembentukan watak serta kepribadian bangsa, dan perlu dibina dan dikembangkan
Lebih terperinciUNIT LAYANAN PENGADAAN
BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA UNIT LAYANAN PENGADAAN Jalan M.T. Haryono Kav. 52 Gedung A Jakarta Selatan 1277 Telepon (21) 798125, Fax. (21) 798125 PO BOX 4451 JKTM,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung di dalam kelas merupakan usaha sadar dan terencana untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar-mengajar merupakan bagian dari proses pendidikan yang berlangsung di dalam kelas merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
Lebih terperincidan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor Di BOGOR Yang bertanda-tangan dibawah ini :
Perihal : Permohonan KepadaYth. Rumah Tinggal Cq. Kepala nas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Yang bertanda-tangan dibawah ini :.. :.Telp. Bermaksud akan : Mendirikan / Renovasi / balik
Lebih terperinciKEJAKSAAN NEGERI BALE BANDUNG
KEJAKSAAN NEGERI BALE BANDUNG Jl. Jaksa Naranata No.11 Baleendah Kabupaten Bandung Telp/Fax.022-5940827 BERITA ACARA PENJELASAN / AANWIJZING PEKERJAAN Nomor : 602.1/03/PPBJ-BAP/Kejari BB-LsTm/VIII/2013
Lebih terperinciBAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN
BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN 1.1 Property size, KDB, KLB A. KDB koefisien dasar bangunan (KDB) menengah (20% - 50%) 50% x 9850m 2 = 4925 m 2, sedangkan luas bangunan yang adalah 4356,3 m 2 B. KLB
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA KAWASAN NIAGA TERPADU SUDIRMAN
r/l/ (jj~~~pljcww/ Q70'ut
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA I. LATAR BELAKANG
KERANGKA ACUAN KERJA I. LATAR BELAKANG a. Setiap bangunan Gedung harus diwujudkan dan dilengkapi dengan peningkatan Mutu atau Kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, dan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Banyaknya masalah komunikasi disebabkan oleh adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyaknya masalah komunikasi disebabkan oleh adanya pemahaman yang kurang mengenai faktor-faktor penting dan sangat diperlukan dalam berkomunikasi. Seperti
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/PRT/M/2015 TENTANG BANGUNAN GEDUNG HIJAU
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/PRT/M/2015 TENTANG BANGUNAN GEDUNG HIJAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Lebih terperinciPENGERTIAN. dinas yang menjadi barang milik negara/daerah dan diadakan dengan. sumber pembiayaan yang berasal dari dana APBN, dan/atau APBD, atau
PENGERTIAN 1. Bangunan Gedung Negara adalah bangunan gedung untuk keperluan dinas yang menjadi barang milik negara/daerah dan diadakan dengan sumber pembiayaan yang berasal dari dana APBN, dan/atau APBD,
Lebih terperinciBAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan
BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Dalam rangka menyelesaikan permasalahan Kota Administrasi Jakarta Pusat yang berupa peningkatan jumlah kendaraan pribadi, tingkat kemacetan, permasalahan guna lahan, dan
Lebih terperinciBANGUNAN GEDUNG HIJAU
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 02/PRT/M/2015 TANGGAL 18 FEBRUARI 2015 TENTANG BANGUNAN GEDUNG HIJAU KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT
Lebih terperinciDAFTAR ISI. A. PENDAHULUAN 1. Gambaran Umum Ibukota Rumbia. 2. Gagasan pembangunan Kawasan MTQ.
PEMBUKA Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini memaparkan peraturan yang mengikat pihak pelaksana dan peserta Sayembara Desain Kawasan MTQ di Rumbia, Kabupaten Bombana. Peraturan tersebut telah mengikuti peraturan
Lebih terperinci