PROPOSAL KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROPOSAL KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT"

Transkripsi

1 PROPOSAL KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT PELATIHAN MANAJEMEN KEUANGAN BAGI PEMUDA PEMUDI JAMAAH MASJID AGUNG GAMPING SLEMAN SEBAGAI UPAYA PEMBEKALAN KETRAMPILAN WIRAUSAHA DAN PENGUATAN UMKM Tim Pengabdi Dr. Ratna Candra Sari, M.Si., Ak. Dra. Sumarsih, M.Pd Rr. Indah Mustikawati, M.Si., Ak. Mimin Nur Aisyah, M.Sc., Ak. Adeng Pustikaningsih, M.Si. Ratih Kartika JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2014

2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI Alamat Kampus Karangmalang Yogyakarta, Telp/Fax. (0274) , (0274) psw. 821, 817, 823, 810, 812, 813, 815, 816 Website http//fe.uny.ac.id HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL KEGIATAN PPM Judul Pelatihan Manajemen Keuangan Bagi Pemuda Pemudi Jamaah Masjid Agung Gamping Sebagai Upaya Pembekalan Ketrampilan Wirausaha dan Penguatan UMKM 1. Mitra Program PPM Pemuda Pemudi Jamaah Masjid Agung Gamping 2. Ketua Tim Pengabdi a. Nama Dr. Ratna Candra Sari M.Si., Ak. b. NIP c. Pangkat/Golongan/Jabatan Penata Muda Tk. I / III B / Asisten Ahli d. Jurusan/Fakultas Pendidikan Akuntansi/Ekonomi e. Perguruan Tinggi Universitas Negeri Yogyakarta f. Bidang Keahlian Akuntansi Keuangan g. Alamat Kantor/Telp/Faks/ FE UNY Kampus Karangmalang Yogyakarta (0274) psw 825 h. Alamat Rumah/Telp/Faks/ Giwangan UH 7 No.2, Yogyakarta / chan_sari@yahoo.com 3. Anggota Tim Pengabdi a. Jumlah Anggota Dosen 3 orang b. Nama Anggota I/bidang keahlian Sumarsih, M.Pd. / Akuntansi Biaya c. Nama Anggota II/bidang keahlian Rr. Indah Mustikawati, M.Si., Ak. / Auditing d. Nama Anggota III/bidang keahlian Mimin Nur Aisyah, M.Sc., Ak. / Akt Manajemen e. Nama Anggota IV/bidang keahlian Adeng Pustikaningsih, M.Si. / Akt Keuangan f. Mahasiswa yang terlibat 1 orang 4. Lokasi Kegiatan/Mitra Gamping, Sleman, Yogyakarta 5. Luaran yang Dihasilkan Peserta menguasai manajemen keuangan UMKM 6. Jangka Waktu Pelaksanaan 5 bulan 7. Biaya Total Rp ,00 Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Akuntansi Yogyakarta, April 2014 Ketua Pelaksana Sukirno, M.Si., Ph.D. Dr. Ratna Candra Sari, M.Si., Ak. NIP NIP Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi Dr. Sugiharsono, M.Si. NIP i

3 I. PENDAHULUAN A. Analisis Situasi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) merupakan penyangga perekonomian Indonesia saat ini. Hal ini ditunjukkan dengan kontribusi sektor UMKM pada PDB (Produk Domestik Bruto) tahun 2011 yang mencapai 57 persen. Dengan jumlah unit usaha yang mencapai 55 juta unit pada tahun 2011, sektor UMKM mampu menyediakan lapangan kerja bagi 101 juta orang atau sekitar 99 persen dari seluruh angkatan kerja Indonesia. UMKM telah menjadi penopang laju pertumbuhan ekonomi, penggerak sektor riil dan penyerap tenaga kerja yang cukup signifikan melalui pengembangan kewirausahaan. UMKM juga terbukti paling tangguh dalam menghadapi krisis moneter tahun Sebagian besar UMKM mampu bertahan dalam krisis ekonomi antara lain karena penggunaan bahan baku, tenaga kerja dan orientasi pasar yang bersifat lokal. Pelaku UMKM pun semakin bertambah jumlahnya pasca krisis. Beberapa faktor yang dianggap menjadi penyebab terjadinya peningkatan jumlah pelaku UMKM tersebut antara lain Pada umumnya produk UMKM merupakan barang konsumsi dengan elastisitas permintaan terhadap pendapatan yang rendah sehingga perubahan tingkat pendapatan akibat krisis ekonomi tidak banyak berpengaruh terhadap konsumsi barang yang dihasilkan. Sebagian besar UMKM tidak menggunakan kredit modal dari bank sehingga pada saat krisis ekonomi mereka terhindar dari beban bunga tinggi akibat peningkatan suku bunga kredit. Bisa dikatakan hampir tidak ada hambatan untuk keluar masuk dalam industri yang digeluti oleh UMKM sehingga semua orang bisa menjadi pelaku UMKM. 1

4 Banyaknya tenaga pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja dari sektor formal yang kemudian memulai usaha baru atau bergabung di sektor UMKM. (Pratomo (2004) seperti dikutip di Meskipun jumlah pelaku UMKM cukup banyak dan memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian nasional, namun sebagian besar UMKM mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Secara umum, persoalan yang dihadapi oleh UMKM meliputi akses permodalan, pemasaran, manajemen usaha dan keuangan, aspek legal dan perpajakan. Banyak pelaku UMKM yang mengelola usahanya tanpa memiliki dasar pengetahuan maupun ketrampilan mengenai manajemen usaha dan manajemen keuangan yang baik. Tidak jarang usaha hanya dijalankan dengan mengandalkan insting dan pengalaman saja. Aspek-aspek manajemen usaha yang meliputi perencanaan usaha, pengorganisasian, implementasi, dan pengendalian usaha menjadi sesuatu yang jarang diperhatikan; padahal hal tersebut sangat penting dalam membangun dan mengembangkan usaha. Demikian pula dengan pengelolaan keuangan usaha; banyak UMKM yang tidak melakukan pembukuan formal terhadap usahanya. Perhitungan laba sering dilakukan dengan sederhana tanpa melakukan analisis biaya secara memadai. Misalnya usaha yang menggunakan bahan baku/bahan mentah yang diambil dari lahan sendiri dan melibatkan anggota keluarga sendiri, biasanya tidak memasukkan komponen tersebut sebagai biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam penghitungan formal biaya. Kelompok pemuda merupakan golongan usia produktif yang berpotensi besar menjadi penggerak perekonomian Indonesia. Semangat berwirausaha yang didukung dengan pengetahuan dan ketrampilan teknis diharapkan akan memberikan bekal dalam memulai dan mengembangkan usaha. 2

5 Masjid Agung Gamping yang terletak di kelurahan Ambarketawang, kecamatan Gamping, kabupaten Sleman, merupakan jamaah pemuda/pemudi yang memiliki berbagai tingkat sosial dan ekonomi. Di antara mereka ada yang masih kuliah, ada yang sudah bekerja, dan ada pula yang atau memiliki usaha kecil seperti kerajinan, batik, ternak burung, dan lain-lain. Hal tersebut menunjukkan adanya potensi kewirausahaan dan pengembangan UMKM yang cukup besar. Meskipun demikian, UMKM yang ada belum berkembang secara optimal karena masih kurangnya pengetahuan mengenai manajemen usaha dan manajemen keuangan usaha. Hal ini dimungkinkan karena kurangnya pemahaman terhadap pentingnya manajemen usaha dan keuangan serta kesibukan oleh aktivitas bisnis demikian pula bagi pemuda/pemudi yang masih sekolah/kuliah, kegiatan wirausaha melalui UMKM masih dianggap sebagai sesuatu yang sulit dikarenakan kurangnya bekal pengetahuan dan ketrampilan teknis untuk menjalankannya, termasuk kekhawatiran bahwa sehari-hari. Apalagi jika dikaitkan dengan aktivitas jamaah pemuda Masjid Agung yang lebih berfokus pada pembinaan ruhiyah sehingga kurang memperhatikan pembinaan kemandirian ekonomi. Padahal umat Islam diharapkan menjadi umat yang kuat secara fisik maupun ekonomi. Hal ini sesuai dengan Hadist Rasulullah yang menyatakan bahwa Muslim yang kuat lebih disukai daripada muslim yang lemah dan Kefakiran mendekatkan pada kekufuran. Manajemen keuangan yang baik akan memberikan manfaat besar bagi UMKM. Dengan melakukan pencatatan keuangan dengan tertib, UMKM dapat mengetahui kondisi keuangan sekaligus perkembangan usahanya. Kondisi aset, utang, modal, arus kas, serta fluktuasi laba UMKM dapat diketahui dengan mudah sehingga membantu pelaku UMKM dalam membuat keputusan bisnis penting, seperti pembelian aset baru dan rencana pengembangan usaha. Manajemen keuangan yang baik juga akan memperbaiki aspek pengendalian usaha, dimana pelaku UMKM dapat mengetahui apakah rencana 3

6 keuangannya tercapai atau tidak serta membantu mencari tahu penyebabnya.begitu juga dengan aspek permodalan, dengan memiliki administrasi keuangan yang tertib akan memudahkan UMKM dalam pengajuan pinjaman modal kepada pihak bank atau lembaga keuangan lainnya. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, perlu diadakan pelatihan manajemen keuangan bagi jamaah pemuda Masjid Agung Gamping. Dengan diadakannya pelatihan manajemen keuangan tersebut diharapkan akan mampu memberikan bekal pengetahuan yang memadai dan selanjutnya dapat diimplementasikan ke dalam usaha nyata sehingga pada akhirnya mampu membantu pengembangan UMKM untuk mewujudkan ekonomi Indonesia yang lebih kuat di masa mendatang. B. Landasan Teori 1. Pengelolaan Keuangan UMKM Phobi Kevin dalam Baskoro (2014) menyampaikan lima tips dalam pengelolaan keuangan usaha, antara lain a. Perlunya pemisahan antara keuangan usaha dan keuangan pribadi; b. Menentukan besarnya persentase keuangan yang akan untuk kebutuhan usaha; c. Melakukan pencatatan keuangan (pembukuan) secara tertib untuk mengontrol semua transaksi keuangan, baik itu pemasukan maupun pengeluaran, serta utang dan piutang; d. Mengurangi risiko dari utang usaha; e. Mengendalikan kelancaran arus kas usaha. Manajemen keuangan merupakan salah satu aspek penting dalam usaha, namun sering diabaikan, baik karena minimnya pengetahuan pelaku usaha maupun karena kesibukan aktivitas operasional bisnis sehari-hari. Sebagai contoh, mencampur 4

7 keuangan pribadi/rumah tangga dengan keuangan usaha akan menyulitkan pengusaha dalam memonitor kemajuan usahanya. Begitu pula pengaturan arus kas diperlukan pengusaha untuk memastikan ketersediaan kas guna membayar pembelian bahan baku ke supplier serta membayar utang jangka pendek yang jatuh tempo. 2. Laporan Keuangan UMKM Laporan keuangan yang diperlukan oleh UMKM tentunya berbeda dengan laporan keuangan untuk perusahaan besar. Melihat kompleksitas dan ukuran usaha yang lebih kecil, laporan keuangan yang perlu disusun menjadi lebih sederhana. Dengan demikian pengusaha kecil tidak perlu terlalu takut membayangkan rumitnya penerapan pencatatan keuangan dan penyusunan laporan keuangan bagi usahanya. berikut ini adalah jenis laporan keuangan yang bisa disiapkan oleh pelaku UMKM a. Laporan rugi laba Laporan rugi laba digunakan untuk mengetahui laba.rugi usaha melalui pencatatan pemasukan (berasal dari penjualan barang atau jasa) dan pencatatan pengeluaran (biaya-biaya operasional dan non-operasional usaha). Laba/rugi menunjukkan tingkat keberhasilan usaha yang selanjutnya dapat digunakan untuk mengembangkan usaha tersebut. b. Laporan perubahan modal Laporan ini menunjukkan perubahan modal yang dimiliki oleh pemilik sebelum dan sesudah kegiatan usaha pada suatu periode, yaitu sesuai dengan jumlah laba/rugi yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. c. Neraca 5

8 Neraca menunjukkan posisi keuangan usaha, yaitu menunjukkan besarnya asset, hutang dan modal usaha. d. Laporan arus kas Laporan arus kas memperlihatkan aliran kas keluar dan masuk pada berbagai kegiatan operasional, investasi, dan pembiayaan usaha. Dengan mengetahui arus kas ini, manajemen UMKM akan mengetahui jumlah dan waktu untuk mendapatkan kas dari penjualan dan penagihan piutang maupun kas keluar dari pembayaran biaya-biaya operasional dan hutang. 3. Manfaat Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Laporan keuangan memberikan banyak manfaat kepada usaha terkait dengan aktivitas manajerial usaha seperti perencanaan pengendalian serta pembuatan keputusan, maupun untuk kepentingan pengajuan modal kepada lembaga keuangan untuk tujuan pengembangan usaha. Berikut ini uraian manfaat penyusunan informasi keuangan dalam sebuah laporan keuangan a. Mengetahui informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan modal pemilik, serta arus kas usaha. b. Menyediakan informasi sebagai bahan pengambilan keputusan usaha (business decision making), misalnya kebutuhan pembelian asset, penetapan harga produk, dll. c. Membantu dalam pengajuan kredit usaha karena bank akan lebih mudah dalam menilai kelayakan usaha serta mempercepat keluarnya keputusan pembiayaan modal untuk usaha yang bersangkutan. 6

9 d. Membantu menentukan besarnya pajak penghasilan yang harus dibayarkan, mengingat UMKM akan dikenai pajak sebesar 0,5-2% dari total omsetnya. C. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut 1. Rendahnya pemahaman mengenai pentingnya manajemen keuangan usaha masih rendah karena masih kurangnya pengetahuan para pelaku UMKM. 2. Rendahnya penerapan administrasi keuangan yang baik karena pengusaha disibukkan oleh rutinitas bisnis sehari-hari. 3. Rendahnya pengetahuan mengenai konsep dan teknis pembuatan laporan keuangan karena belum adanya kegiatan pendidikan/pelatihan tentang manajemen keuangan UMKM. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah 1. Bagaimana memberikan pengetahuan tentang manajemen keuangan yang baik untuk mengembangkan usaha bagi jamaah pemuda pemudi Masjid Agung Gamping? 2. Bagaimana memberikan pelatihan untuk membuat laporan keuangan bagi jamaah pemuda pemudi Masjid Agung Gamping? D. Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan PPM ini adalah 7

10 1. Memberikan pengetahuan tentang manajemen keuangan yang baik untuk mengembangkan usaha bagi jamaah pemuda pemudi Masjid Agung Gamping. 2. Memberikan pelatihan untuk membuat laporan keuangan bagi jamaah pemuda pemudi Masjid Agung Gamping. E. Manfaat Kegiatan PPM Manfaat kegiatan PPM ini adalah 1. Manfaat untuk Kelompok Sasaran Bagi jamaah pemuda pemudi Masjid Agung Gamping, pengetahuan manajemen keuangan yang diperoleh diharapkan dapat memberikan bekal ketrampilan berwirausaha dan mengembangkan UMKM dan selanjutnya mampu menyusun laporan keuangan usahanya. 2. Manfaat untuk Tim Pengabdi Bagi Tim Pengabdi, pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berinteraksi langsung dengan masyarakat/pelaku usaha sehingga mampu merumuskan solusi yang lebih baik untuk membantu perekonomian masyarakat, khususnya melalui pemberian pelatihan manajemen keuangan di kalangan pemuda pemudi Masjid Agung Gamping. 3. Manfaat bagi Institusi Melalui kegiatan ini diharapkan dapat terjalin kerja sama yang lebih baik antara Universitas Negeri Yogyakarta dan jamaah pemuda pemudi Masjid Agung Gamping di masa mendatang, sehingga dapat memberikan kontribusi positif pada kedua belah pihak. 8

11 F. Kerangka Pemecahan Masalah Permasalahan utama berkaitan dengan masalah ini adalah 1. Kurangnya pengetahuan tentang manajemen keuangan usaha yang baik untuk memulai maupun menjalankan usaha di kalangan pemuda-pemudi jamaah Masjid Agung Gamping. 2. Kurangnya pendidikan/pelatihan untuk memahami mekanisme manajemen keuangan dan penyusunan laporan keuangan bagi para pemuda-pemudi jamaah Masjid Agung Gamping. Oleh karena itu, usulan pemecahan yang bersifat operasional dalam kegiatan pengabdian ini adalah sebagai berikut. 1. Memberikan pemahaman pentingnya manajemen keuangan usaha bagi para pemuda-pemudi jamaah Masjid Agung Gamping. 2. Menyelenggarakan kegiatan pelatihan manajemen keuangan usaha, termasuk penyusunan laporan keuangan, bagi para pemuda-pemudi jamaah Masjid Agung Gamping. II. METODE KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT A. Khalayak Sasaran Kegiatan PPM Khalayak sasaran yang dipilih adalah para pemuda-pemudi jamaah Masjid Agung Gamping sebanyak 45 orang. Mereka dipilih dengan pertimbangan bahwa para pemuda merupakan golongan usia produktif yang memiliki kekuatan penggerak. Dengan pelatihan yang akan diberikan, diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan wirausaha, khususnya dalam hal manajemen keuangan, serta mendorong pengembangan UMKM untuk memperkuat basis perekonomian masyarakat. Lebih lanjut, pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh diharapkan dapat disampaikan ke masyarakat sekitarnya sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar. 9

12 B. Metode Kegiatan PPM Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, tutorial, dan diskusi. Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah sebagai berikut 1. Langkah 1 (Metode Ceramah) Peserta diberikan wawasan mengenai pentingnya manajemen keuangan dalam memulai maupun menjalankan usaha. Langkah pertama diselenggarakan melalui metode ceramah selama 1,5 jam. 2. Langkah 2 (Metode Tutorial) Peserta pelatihan diberikan materi tentang penyusunan laporan keuangan, meliputi laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca serta laporan arus kas. Materi ini disampaikan dalam bentuk tutorial disertai dengan latihan/studi kasus. Langkah kedua diselenggarakan selama 5 jam. 3. Langkah 3 (Metode Diskusi) Peserta pelatihan diberikan kesempatan untuk mendiskusikan permasalahan yang berkaitan dengan usaha yang sudah mereka jalani ataupun hal-hal yang ingin mereka tanyakan untuk memulai usaha. Langkah ketiga diselenggarakan selama 1,5 jam. Disamping langkah 1, 2, dan 3 di atas, akan dilakukan kegiatan pendampingan untuk menyusun laporan keuangan usaha selama 8 jam dengan jadwal menyesuaikan peserta khalayak sasaran sehingga jumlah jam pengabdian masyarakat terpenuhi 16 jam. 10

13 C. Rancangan Evaluasi Kegiatan Pengabdian ini akan dievaluasi melalui kuesioner untuk mengetahui peningkatan pengetahuan manajemen keuangan yang akan didistribusikan sebelum dan sesudah kegiatan. Selain itu, melalui kegiatan pendampingan yang dilakukan setelah pelatihan, tingkat keberhasilan kegiatan pengabdian ini juga dapat diketahui. Berikut ini disajikan tabel evaluasi program pengabdian ini. Tabel 1. Rancangan Evaluasi Tujuan Indikator Ketercapaian Tolok Ukur Peserta memiliki pengetahuan tentang manajemen keuangan usaha Peserta mampu menyusun laporan keuangan usaha Pengetahuan tentang manajemen keuangan usaha peserta meningkat Peserta mampu menyusun laporan keuangan usaha Peserta memahami pentingnya manajemen keuangan usaha Laporan keuangan yang disusun dapat menjadi model laporan keuangan usaha peserta D. Rencana dan Jadwal Kegiatan Kegiatan pengabdian akan dilaksanakan dalam jangka waktu 5 bulan. Jadwal kegiatan pengabdian disusun mulai dari penyusunan proposal sampai dengan tahap pelaporan hasil kegiatan pengabdian. 1. Penyusunan proposal kegiatan dilakukan sebagai tahap pertama pengajuan program pengabdian masyarakat. 2. Persiapan pelatihan yang dilakukan meliputi pengumpulan dan penyusunan materi-materi pelatihan. 11

14 3. Pelatihan yang akan dilakukan meliputi metode ceramah, tutorial, diskusi dan dilanjutkan dengan kegiatan pendampingan. 4. Pelaporan hasil kegiatan akan dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kegiatan. Tabel 2. Rencana Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Uraian Kegiatan Bulan Ke Penyusunan proposal Persiapan pelatihan Pelaksanaan pelatihan Pelaporan E. Organisasi Tim Pelaksana 1) Ketua Pelaksana a. Nama dan Gelar Akademik b. NIP. c. Pangkat/Golongan d. Jabatan Fungsional e. Bidang Keahlian f. Fakultas/Program Studi g. Waktu yang disediakan 2) Anggota I a. Nama dan Gelar Akademik b. NIP. Dr. Ratna Candra Sari, M.Si., Ak Penata Muda Tk. I /III B Asisten Ahli Akuntansi Keuangan Ekonomi/Akuntansi 2 jam /minggu Dra. Sumarsih, M.Pd

15 c. Pangkat/Golongan d. Jabatan Fungsional e. Bidang Keahlian f. Fakultas/Program Studi g. Waktu yang disediakan 3) Anggota II a. Nama dan Gelar Akademik b. NIP. c. Pangkat/Golongan d. Jabatan Fungsional e. Bidang Keahlian f. Fakultas/Program Studi g. Waktu yang disediakan 4) Anggota III a. Nama dan Gelar Akademik b. NIP. c. Pangkat/Golongan d. Jabatan Fungsional e. Bidang Keahlian f. Fakultas/Program Studi g. Waktu yang disediakan 5) Anggota IV a. Nama dan Gelar Akademik b. NIP. Penata Tk. I / III D Lektor Asisten Ahli Akuntansi Biaya Ekonomi/Pendidikan Akuntansi 2 jam /minggu Mimin Nur Aisyah, M.Sc., Ak Penata Muda/ III/B Asisten Ahli Akuntansi Manajemen Ekonomi/Akuntansi 2 jam /minggu Rr. Indah Mustikawati, M.Si., Ak Penata Tk. I / III d Lektor Auditing Ekonomi/Akuntansi 2 jam/minggu Adeng Pustikaningsih, M.Si

16 c. Pangkat/Golongan d. Jabatan Fungsional e. Bidang Keahlian f. Fakultas/Program Studi g. Waktu yang disediakan 6) Anggota V a. Nama b. NIM c. Fakultas/Program studi d. Waktu yang disediakan e. Tugas dalam PPM Penata Muda Tk. I / III B Tenaga Pengajar Akuntansi Keuangan Ekonomi/Akuntansi 2 jam/minggu Ratih Kartika Ekonomi/ Pend.Akuntansi 2 jam/minggu Membantu instrukstur/trainer Membantu administrasi PPM F. Rencana Anggaran Rencana anggaran biaya terdiri dari empat komponen pembiayaan yaitu bahan habis pakai, perjalanan, honorarium, dan pelaporan. Untuk merasionalkan usulan, biaya sengaja dibuat lebih terinci sesuai dengan keadaan harga di pasaran pada saat ini. Biaya ini disusun untuk jumlah peserta pelatihan sebanyak 45 orang. 14

17 Rencana Anggaran Biaya No Kebutuhan Satuan Kebutuhan Satuan Kebutuhan Jumlah 1 Honorarium Ketua Rp200,000 X 1 Orang Rp Anggota Rp175,000 X 3 Orang Rp Jumlah Rp Bahan Habis Pakai Blokcnote Rp 5,000 X 45 Buah Rp Foto copy bahan materi Rp 5, Peserta Rp Bolpoint Rp 2,000 X 45 Buah Rp tinta print Rp 75,000 X 1 Buah Rp kertas kwarto Rp 30,000 X 1 Rim Rp Snack Rp 5,000 X 45 kotakx1hari Rp Makan siang Rp 10,000 X 45 buahx1hari Rp Sewa tempat Rp 150,000 X 1 Hari Rp 150,000 Pembuatan media pelatihan Rp Jumlah Rp perjalanan Pembicara Rp 100,000 X 4 orangx1hari Rp Peserta Rp 10,000 X 45 orangx1hari Rp Jumlah Rp Pelaporan Pengetikan laporan Rp 100,000 X 1 Bendel Rp Penjilidan+foto copy Rp 15,500 X 10 Bendel Rp Jumlah Rp Total biaya Rp

18 DAFTAR PUSTAKA Admin Keu LSM. Pengelolaan Keuangan Bagi UMKM. Diakses pada 10 April http//keuanganlsm.com/pengelolaan-keuangan-bagi-ukm/ Faisal Maliki Baskoro Lima tips cerdas mengelola keuangan umkm. Diakses pada 10 April http// 16

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Resona Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol. 1, No. 1 (2017) 46-51 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat http://journal.stiem.ac.id/index.php/resona/index

Lebih terperinci

PROGRAM PENDAMPINGAN PENCATATAN LAPORAN KEUANGAN DAN PERHITUNGAN MODAL KERJA BAGI PENGUSAHA TERNAK SAPI PERAH

PROGRAM PENDAMPINGAN PENCATATAN LAPORAN KEUANGAN DAN PERHITUNGAN MODAL KERJA BAGI PENGUSAHA TERNAK SAPI PERAH PROGRAM PENDAMPINGAN PENCATATAN LAPORAN KEUANGAN DAN PERHITUNGAN MODAL KERJA BAGI PENGUSAHA TERNAK SAPI PERAH Dewi Angreini 1) 1, STKIP PGRI Tulungagung e-mail: 1) dewi.angreini@stkippgritulungagung.ac.id

Lebih terperinci

MAKALAH KEGIATAN PPM. Meningkatkan Akses Permodalan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Melalui Penyusunan Laporan Keuangan

MAKALAH KEGIATAN PPM. Meningkatkan Akses Permodalan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Melalui Penyusunan Laporan Keuangan MAKALAH KEGIATAN PPM Meningkatkan Akses Permodalan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Melalui Penyusunan Laporan Keuangan Oleh: Muniya Alteza, M.Si 1 Disampaikan pada Pelatihan Manajemen Keuangan

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT 1 LAPORAN KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PELATIHAN AKUNTANSI UMKM BAGI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN. Tim Pengabdi: 1. Dhyah Setyorini, M.Si.,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan perekonomian di Indonesia banyak didukung oleh peran dari perekonomian rakyat. Usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan bagian penting dalam kehidupan perekonomian suatu negara, sehingga merupakan harapan bangsa dan memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mempunyai peranan penting. dalam kemajuan perekonomian Indonesia dimana pertumbuhan terus

BAB I PENDAHULUAN. Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mempunyai peranan penting. dalam kemajuan perekonomian Indonesia dimana pertumbuhan terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mempunyai peranan penting dalam kemajuan perekonomian Indonesia dimana pertumbuhan terus meningkat dari tahun ke tahun sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan usaha yang tergolong besar (Wahyu Tri Nugroho,2009:4).

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan usaha yang tergolong besar (Wahyu Tri Nugroho,2009:4). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertengahan tahun 1997 terjadi krisis ekonomi yang menyebabkan perekonomian Indonesia terpuruk. Fenomena yang menggambarkan hal ini yaitu tingginya tingkat inflasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dunia usaha termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dunia usaha termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas bisnis merupakan fenomena yang sangat kompleks karena mencakup berbagai bidang diantaranya hukum, ekonomi, dan politik. Perkembangan perekonomian

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan UMKM dengan Mengatasi Permasalahan UMKM Dalam Mendapatkan Kredit Usaha

Strategi Pengembangan UMKM dengan Mengatasi Permasalahan UMKM Dalam Mendapatkan Kredit Usaha Strategi Pengembangan UMKM dengan Mengatasi Permasalahan UMKM Dalam Mendapatkan Kredit Usaha Oleh : Nama : Debby Fuji Lestari NIM : 2107130015 Kelas : 2D Dosen : Ade Suherman, M.Pd PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) demikian UKM tidak dapat dipandang sebelah mata.

BAB I PENDAHULUAN an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) demikian UKM tidak dapat dipandang sebelah mata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sejarah perekonomian indonesia, terutama pada era akhir 1990-an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) pernah berperan sebagai penyelamat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan oleh : Irma Dianita /FE/EA. Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011

SKRIPSI. Diajukan oleh : Irma Dianita /FE/EA. Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011 STUDI PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN PADA USAHA MIKRO DAN KECIL (UMK) (Studi Kasus pada Usaha Mikro dan Kecil Pengrajin Sepatu dan Sandal Wanita di Wilayah Surabaya Utara dan Barat) SKRIPSI Diajukan oleh

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE KEGIATAN DISEMINASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENINGKATAN MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

TERM OF REFERENCE KEGIATAN DISEMINASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENINGKATAN MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TERM OF REFERENCE KEGIATAN DISEMINASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENINGKATAN MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT A. Latar Belakang Kegiatan Penerapan IPTEKS Tepat Guna merupakan salah satu kegiatan pengabdian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangannya, keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangannya, keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya, keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memberikan pengaruh yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia posisi Usaha Mikro,

Lebih terperinci

IG: Website: manda.sharingaddicted.com

IG: Website:  manda.sharingaddicted.com IG: @turipanam @sharingaddicted Website: www.sharingaddicted.com manda.sharingaddicted.com Youtube: Dosen Cilik Alamandadini Sharingaddicted Academia.edu: Turipanam POTRET UKM INDONESIA Masalah manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. untuk mencapai tingkat kestabilan harga secara mantap. 3. untuk mengatasi masalah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. 2. untuk mencapai tingkat kestabilan harga secara mantap. 3. untuk mengatasi masalah pengangguran. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan jangka panjang yang dilaksanakan di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur dengan mengacu pada Trilogi Pembangunan (Rochmat Soemitro,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibanding usaha besar yang hanya mencapai 3,64 %. Kontribusi sektor

BAB I PENDAHULUAN. dibanding usaha besar yang hanya mencapai 3,64 %. Kontribusi sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya kebijakan yang dibuat oleh pemerintah itu semata-mata ditujukan untuk membawa pada suatu keadaan perekonomian yang diharapkan. Hal ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian. karena sektor ini akan banyak menyerap tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian. karena sektor ini akan banyak menyerap tenaga kerja. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian Indonesia merupakan salah satu kelompok usaha yang paling banyak jumlahnya. UMKM dapat membantu mempercepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan (negara maupun swasta) untuk bersaing sangat ketat baik terhadap perusahaan lain yang sejenis

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN KKN DESA VOKASI PROVINSI JAWA TENGAH

PROPOSAL PROGRAM PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN KKN DESA VOKASI PROVINSI JAWA TENGAH Lingkup Kegiatan : Penerapan Pembukuan Keuangan Tempat Kegiatan: Desa Sirahan Kecamatan Salam PROPOSAL PROGRAM PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN KKN DESA VOKASI PROVINSI JAWA TENGAH PENERAPAN PEMBUKUAN KEUANGAN

Lebih terperinci

PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD

PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD PENGELOLAAN HARTA PENGATURAN PENGELUARAN PENGELOLAAN UTANG CARA PEMBAYARAN UTANG PENGELOLAAN PENGELUARAN UTANG DIMASA DATANG LAPORAN KEUANGAN ADA EMPAT KELOMPOK BESAR HARTA PRODUKTIF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Peranan UMKM di Indonesia sangat penting sebagai penggerak ekonomi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak krisis moneter yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 dan telah berkembang menjadi krisis ekonomi dan multidimensi, pertumbuhan ekonomi nasional relatif masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan dan menghasilkan output yang berguna bagi. rakyat kecil atau rakyat kebanyakan.

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan dan menghasilkan output yang berguna bagi. rakyat kecil atau rakyat kebanyakan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang UKM (Usaha Kecil dan Menengah) merupakan wahana yang baik bagi penciptaan lapangan pekerjaan, disamping mengurangi tingkat pengangguran UKM juga memegang peranan sangat

Lebih terperinci

ITGBM PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM PENGRAJIN BORDIR DI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALA

ITGBM PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM PENGRAJIN BORDIR DI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALA ITGBM PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM PENGRAJIN BORDIR DI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALA Noneng Masitoh Irman Firmansyah Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK Iindustri kerajinan bordir

Lebih terperinci

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA Ekonomi rakyat merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan

Lebih terperinci

TOR PROGRAM PPM BERBASIS HASIL PENELITIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2014

TOR PROGRAM PPM BERBASIS HASIL PENELITIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2014 TOR PROGRAM PPM BERBASIS HASIL PENELITIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2014 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 TOR PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian di Indonesia secara nasional menunjukkan bahwa kegiatan usaha mikro merupakan salah satu bidang usaha yang konsisten dan berkembang. Bahkan sejarah telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu elemen

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu elemen 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu elemen penggerak utama perekonomian Indonesia. Hal ini yang menjadikan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam memerangi kemiskinan dan pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam memerangi kemiskinan dan pengangguran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu unit usaha yang memiliki peran penting dalam perkembangan dan pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tukar tereskalasi menjadi krisis multi dimensi yang dimulai akhir tahun 1997.

BAB 1 PENDAHULUAN. tukar tereskalasi menjadi krisis multi dimensi yang dimulai akhir tahun 1997. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah hal yang sangat penting dalam suatu negara, terutama dalam meningkatkan pendapatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. (Tejasari,

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN-II MENGELOLA KEUANGAN USAHA. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

KEWIRAUSAHAAN-II MENGELOLA KEUANGAN USAHA. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen KEWIRAUSAHAAN-II Modul ke: 11 Fakultas Ekonomi Bisnis MENGELOLA KEUANGAN USAHA Oloan Situmorang, ST, MM Program Studi Manajemen http://mercubuana.ac.id Pokok Bahasan 1. Mengetahui Kebutuhan Modal 2. Mengetahui

Lebih terperinci

MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN UMKM PERTANYAAN BISNIS

MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN UMKM PERTANYAAN BISNIS MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN UMKM Dr. RR Karlina Aprilia Kusumadewi, SE., M.Sc., Ak PERTANYAAN BISNIS Pernahkah Anda mengalami hal seperti ini: Saya membuka usaha 3 bulan lalu, mengapa sekarang seluruh modalnya

Lebih terperinci

Nomor : 277/un.34.12/dt/iii/ Maret 2016 Lampiran : 3 bendel (diunduh di fbs.uny.ac.id atau prospect.fbs.uny.ac.id) Hal : Tawaran PPM 2016

Nomor : 277/un.34.12/dt/iii/ Maret 2016 Lampiran : 3 bendel (diunduh di fbs.uny.ac.id atau prospect.fbs.uny.ac.id) Hal : Tawaran PPM 2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI Alamat: Karangmalang Yogyakarta, Telp. 86168 Psw. 2, 236, 362 Nomor : 277/un.34.12/dt/iii/2016

Lebih terperinci

TOPIK-TOPIK PENELITIAN PRODI PEND. AKUNTANSI

TOPIK-TOPIK PENELITIAN PRODI PEND. AKUNTANSI NO. TOPIK-TOPIK PENELITIAN PRODI PEND. AKUNTANSI Topik 1. Penelitian Tindakan Kelas 20 2. Media Pembelajaran (misal: Ular tangga, monopoli, komik, dll) 30 3. Sistem Pendidikan (Dana BOS, Unit cost Pendidikan)

Lebih terperinci

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Beberapa istilah anggaran kas Anggaran Kas disebut juga sebagai: o Anggaran Perubahan Kas o Anggaran Penggunaaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program ekonomi yang dijalankan negara-negara Sedang Berkembang (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)

Lebih terperinci

TOR PPM KELOMPOK DOSEN TAHUN 2018

TOR PPM KELOMPOK DOSEN TAHUN 2018 TOR PPM KELOMPOK DOSEN TAHUN 2018 A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi (PT) yang mencakup pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat harus diusahakan sebaik mungkin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kembang sejak sebelum berdirinya Negara ini. Hal ini patut kita banggakan.

BAB I PENDAHULUAN. kembang sejak sebelum berdirinya Negara ini. Hal ini patut kita banggakan. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah UKM dan sektor ekonomi kerakyatan informal lainnya yang sering pula disebut dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), telah bertumbuh kembang sejak sebelum

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG Nomor : 518/ /35.07.112/2017 Tanggal : Januari 2017 1. JABATAN : SEKRETARIS DINAS 2. TUGAS : a. Melaksanakan Pengelolaan administrasi

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) TAHUN 2017/2018

PANDUAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) TAHUN 2017/2018 PANDUAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) TAHUN 2017/2018 I. PENDAHULUAN Program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) merupakan salah satu program pengabdian kepada masyarakat umum maupun masyarakat pendidikan.

Lebih terperinci

TOR PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM PPM PENGEMBANGAN WILAYAH TAHUN 2014

TOR PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM PPM PENGEMBANGAN WILAYAH TAHUN 2014 TOR PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM PPM PENGEMBANGAN WILAYAH TAHUN 2014 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 TOR PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM PPM PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Mengelola dan Menyusun Laporan Keuangan Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Pada

Lebih terperinci

TOR PROGRAM PPM PENGEMBANGAN WILAYAH LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2015

TOR PROGRAM PPM PENGEMBANGAN WILAYAH LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2015 TOR PROGRAM PPM PENGEMBANGAN WILAYAH LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 201 A. Latar Belakang Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi (PT) yang mencakup pendidikan, penelitian dan

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011 IMPLEMENTASI PENCATATAN KEUANGAN BAGI PELAKU USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) (Studi Kasus Pada Jaya Makmur Dan Sutiyono Pilar Usaha Pembuatan Pilar Bangunan Di Kediri) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan usaha yang layak diperhitungkan setiap negara. Meskipun kelihatannya UMKM merupakan usaha skala kecil yang tidak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta Graha Sejahtera yang beralamat di Jalan Kendal No. 4 A-B, Menteng

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM PPM INSTITUSIONAL PRODI PKO SOSIALISASI TES DAN PENGUKURAN KEBERBAKATAN OLAHRAGA KEPADA GURU GURU PENJAS DI D.I.

USULAN PROGRAM PPM INSTITUSIONAL PRODI PKO SOSIALISASI TES DAN PENGUKURAN KEBERBAKATAN OLAHRAGA KEPADA GURU GURU PENJAS DI D.I. USULAN PROGRAM PPM INSTITUSIONAL PRODI PKO Judul: Judul: SOSIALISASI TES DAN PENGUKURAN KEBERBAKATAN OLAHRAGA KEPADA GURU GURU PENJAS DI D.I.YOGYAKARTA Diusulkan Oleh: Dr. Siswantoyo, M.Kes / NIP. 19720310

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang berdiri sendiri dan berskala kecil serta dikekola oleh kelompok masyarakat atau keluarga.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari persaingan usaha yang tidak sehat. Kriteria UKM menurut UU No. 9

BAB I PENDAHULUAN. dari persaingan usaha yang tidak sehat. Kriteria UKM menurut UU No. 9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UKM (Usaha Kecil Menengah) merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan

Lebih terperinci

Pemberdayaan Ekonomi Kumpulan Pengajian Perempuan (KPP) Al Munajad Dan Baitul Muqorrobin Desa Tahunan Jepara

Pemberdayaan Ekonomi Kumpulan Pengajian Perempuan (KPP) Al Munajad Dan Baitul Muqorrobin Desa Tahunan Jepara Pemberdayaan Ekonomi Kumpulan Pengajian Perempuan (KPP) Al Munajad Dan Baitul Muqorrobin Desa Tahunan Jepara Noor Arifin 1, Hadi Ismanto 2, Eko Nur Fu ad 3 1,2,3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UNISNU Jepara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan dengan modal yang terbatas, yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang dalam melakukan sebuah usaha.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sering disebut sebagai salah

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sering disebut sebagai salah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sering disebut sebagai salah satu pilar kekuatan perekonomian suatu daerah. Hal ini disebabkan karena UMKM mempunyai fleksibilitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Objek Penelitian 1. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Struktur organisasi Firma RR adalah bentuk garis dan staff yang berhasil penulis susun dan berdasarkan

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA Judul : PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA MELALUI TRACER STUDY

PROPOSAL PENELITIAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA Judul : PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA MELALUI TRACER STUDY PROPOSAL PENELITIAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA 2014 Judul : PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA MELALUI TRACER STUDY Oleh: Drs. Hajar Pamadhi, M.A (Hons) Drs. Bambang Prihadi, M.Pd.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Wicaksono (2013) yaitu studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang

Lebih terperinci

ASPEK PERMODALAN RASIO MODAL SENDIRI TERHADAP TOTAL ASET. Modal Sendiri. Total Aset

ASPEK PERMODALAN RASIO MODAL SENDIRI TERHADAP TOTAL ASET. Modal Sendiri. Total Aset Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam (KSP/USP) Koperasi haruslah dikelola agar sehat sehingga meningkatkan citra dan kredibilitas kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi sebagai lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara, sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan modal kerja sangat penting bagi suatu perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan modal kerja sangat penting bagi suatu perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan modal kerja sangat penting bagi suatu perusahaan untuk menunjang seluruh kegiatan perusahaan. Hal ini disebabkan karena modal kerja yang dibutuhkan

Lebih terperinci

Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas Vol. 01 No. 02, Maret 2017 ISSN :

Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas Vol. 01 No. 02, Maret 2017 ISSN : PELATIHAN PEMBUKUAN SEDERHANA, PROPOSAL ANALISIS KREDIT, SOSIALISASI PERIJINAN DANSTRATEGI MARKETING ONLINE BAGI UMKM JENIS USAHA KULINER DI KOTA BANDUNG Mery M mm21m1976@yahoo.com Yoppy P ypalupi@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu penggerak perekonomian nasional yang memiliki peran penting di Indonesia, selain dikenal sebagai sektor yang tahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang lebih dikenal dengan (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika krisis ekonomi terjadi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi tersebut harus dapat diusahakan dengan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi tersebut harus dapat diusahakan dengan kemampuan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diakui bahwa usaha kecil dan menengah mempunyai peran penting di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi merupakan hal yang mutlak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan keberadaannya perlu mendapat dukungan dari semua pihak, baik dari sektor pemerintah maupun non-pemerintah.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan Usaha Mikro (UM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pasca krisis tahun 1997 dan krisis ekonomi global tahun 2008 di Indonesia, UMKM mampu membuktikan bahwa sektor ini mampu menjadi tumpuan bagi perekonomian nasional. Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani. masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN. Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani. masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan praktek-praktek yang telah dilakukan

Lebih terperinci

Aspek Keuangan dan. Tim Kewirausahaan-SEDS Universitas Hasanuddin

Aspek Keuangan dan. Tim Kewirausahaan-SEDS Universitas Hasanuddin Aspek Keuangan dan Pembiayaan Bisnis Tim Kewirausahaan-SEDS Universitas Hasanuddin Manajemen Kas Lingkup Kas adalah aset yang paling penting namun yang paling tidak produktif yang dimiliki suatu bisnis.

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN I. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan I HARTRI PUTRANTO,SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen

KEWIRAUSAHAAN I. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan I HARTRI PUTRANTO,SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen Modul ke: 09 KEWIRAUSAHAAN I Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan I Fakultas EKONOMI HARTRI PUTRANTO,SE.MM Program Studi Manajemen Steven V. DelGrosso, PMP IBM Business Consulting Services

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PPM. PELATIHAN SENAM SIBUYUNG LEWAT GERAK DAN LAGU PRODUK FIK UNY UNTUK GURU-GURU TK di KOTA YOGYAKARTA

LAPORAN KEGIATAN PPM. PELATIHAN SENAM SIBUYUNG LEWAT GERAK DAN LAGU PRODUK FIK UNY UNTUK GURU-GURU TK di KOTA YOGYAKARTA LAPORAN KEGIATAN PPM PELATIHAN SENAM SIBUYUNG LEWAT GERAK DAN LAGU PRODUK FIK UNY UNTUK GURU-GURU TK di KOTA YOGYAKARTA Oleh : Sri Mawarti,M.Pd., dkk N I P : 19590307 198703 2 001 Dibiayai dengan Dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek keadilan dalam bertransaksi. Bank berdasarkan prinsip syariah atau

BAB I PENDAHULUAN. aspek keadilan dalam bertransaksi. Bank berdasarkan prinsip syariah atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi nasional, baik dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi nasional, baik dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha kecil dan menengah (UKM) di berbagai negara termasuk di Indonesia merupakan salah satu penggerak perekonomian rakyat yang tangguh. Hal ini karena kebanyakan para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang diperoleh dari pemilik perusahaan maupun dari hutang. Dana yang diterima perusahaan oleh perusahaan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Program Studi : Pendidikan Akuntansi Nama Mata Kuliah : Akuntansi UMKM dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Usaha kecil mampu menyerap 88%

Lebih terperinci

METADATA INFORMASI DASAR

METADATA INFORMASI DASAR METADATA INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Indikator Sektor Korporasi 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik, Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi Statistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Diera globalisasi ini semakin banyaknya perusahaan baru yang tumbuh dan dunia usaha semakin berkembang

Lebih terperinci

JADWAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2012/2013 JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN PRODI AKUNTANSI

JADWAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2012/2013 JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN PRODI AKUNTANSI JADWAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 0/0 JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN Hari, Rabu, Januari 0 MDU0 57 GE.0 Drs Suparlan A MDU0 50 GE.0 Norjidin,M.Ag A (-0) (-0) MDU0 7 GE.05 Nurdin Baroroh, M.Si B MDU0

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan disegala bidang harus terus dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Untuk melaksanakan pembangunan, pemerintah tidak bisa

Lebih terperinci

TOR PROGRAM PPM BERBASIS HASIL PENELITIAN TAHUN 2016

TOR PROGRAM PPM BERBASIS HASIL PENELITIAN TAHUN 2016 TOR PROGRAM PPM BERBASIS HASIL PENELITIAN TAHUN 2016 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 1 TOR PROGRAM PPM BERBASIS HASIL PENELITIAN LEMBAGA PENELITIAN

Lebih terperinci

1 L a p o r a n T a h u n a n

1 L a p o r a n T a h u n a n Laporan Aset Neto ( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara - Konvensional 317,710,940,000 228,807,677,154 - Syariah 20,027,140,856 Deposito

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausaha memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, salah satu contohnya adalah negara adidaya Amerika. Penyumbang terbesar perekonomian Amerika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian dunia dewasa ini ditandai dengan semakin terintegrasinya perekonomian antar negara. Indonesia mengikuti perkembangan tersebut melalui serangkaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu wahana. angka pengangguran, UMKM juga memegang peranan penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu wahana. angka pengangguran, UMKM juga memegang peranan penting bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu wahana yang baik untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Di samping mengurangi angka pengangguran, UMKM juga

Lebih terperinci

) ( ASET INVESTASI

) ( ASET INVESTASI Laporan Aset Neto ( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara 228,807,677,154 35,950,725,000 Deposito On Call 2,500,000,000 9,600,000,000 Deposito

Lebih terperinci

Update 13 September 2017

Update 13 September 2017 07.0-0.00 JADWAL KULIAH SEMESTER GASAL 207/208 JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI PRODI PEND. AKUNTANSI EIF620 Dasar-Dasar Ekonomika AKT6202 Pengantar Bisnis H.0..0.006 H.0..0.0 Ahmad Chafid Alwi, M.Pd/Tejo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu masyarakat Indonesia yang tidak dapat bekerja di perkantoran. disebut dengan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

BAB I PENDAHULUAN. karena itu masyarakat Indonesia yang tidak dapat bekerja di perkantoran. disebut dengan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai sumber daya alam melimpah. Namun Indonesia belum bisa mengelola sumber daya alam tersebut dengan baik sehingga

Lebih terperinci

Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pengelolaan Usaha UKM Mitra Binaan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Bali. I Nyoman Darmayasa, Ak., BKP., CPMA.

Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pengelolaan Usaha UKM Mitra Binaan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Bali. I Nyoman Darmayasa, Ak., BKP., CPMA. Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pengelolaan Usaha UKM Mitra Binaan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Bali I Nyoman Darmayasa, Ak., BKP., CPMA. Inna Sindhu Beach Sanur Kamis, 20 September 2012 Pembukuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terbukti memiliki peran dan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terbukti memiliki peran dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terbukti memiliki peran dan memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Pada tahun 2009 tercatat kontribusi UMKM

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

Pangestu Furniture & Craft

Pangestu Furniture & Craft PROPOSAL PROGRAM TRAINING USAHA KERAJINAN Pangestu Furniture & Craft Sanggrahan, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo Solo Raya, Jawa Tengah, Indonesia Web : www.mmfaozi.com Email : mmfaozi@yahoo.com Training

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keamanan dan ketertiban negara. Upaya untuk memenuhi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. keamanan dan ketertiban negara. Upaya untuk memenuhi pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai negara berkembang yang tidak henti-hentinya melakukan pembangunan di segala bidang bertujuan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat, seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia. Perkembangan Koperasi dan UMKM ini langsung

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO Jl. Imam Bonjol 13 Telp/Fax (0342) 801833,812549 Email : diskopum@blitarkab.go.id B L I T A R KEPUTUSAN KEPALA DINAS KOPERASI DAN UM KABUPATEN

Lebih terperinci

Bab VIII Mengelola Keuangan Usaha

Bab VIII Mengelola Keuangan Usaha Modul ke: 8 Bab VIII Mengelola Keuangan Usaha Fakultas Ilmu Komputer Widi Wahyudi, S.Kom, SE, MM. Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, para

Lebih terperinci

Pengaruh Kondisi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Terhadap Pembayaran Pajak Penghasilan

Pengaruh Kondisi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Terhadap Pembayaran Pajak Penghasilan Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Public Sector Accounting 2015-12-14 Pengaruh Kondisi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggemparkan dunia. Krisis keuangan ini telah berkembang menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. menggemparkan dunia. Krisis keuangan ini telah berkembang menjadi masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis keuangan di Amerika Serikat (AS) yang terjadi di tahun 2008 sangat menggemparkan dunia. Krisis keuangan ini telah berkembang menjadi masalah serius. Krisis keuangan

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN. : Dinas PU Bina Marga Kab. Jember Jl. Dewi Sartika No. 1 Jember 2. Ketua Tim Pengusul : a. Nama b.

HALAMAN PENGESAHAN. : Dinas PU Bina Marga Kab. Jember Jl. Dewi Sartika No. 1 Jember 2. Ketua Tim Pengusul : a. Nama b. HALAMAN PENGESAHAN Judul Bimbingan Teknis Pengawasan Proyek Nama Mitra Program Dinas PU Bina Marga Kab. Jember Jl. Dewi Sartika No. 1 Jember 2. Ketua Tim Pengusul a. Nama Ir. Hernu Suyoso, MT. b. NIDN

Lebih terperinci

TOR PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT TAHUN 2015

TOR PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT TAHUN 2015 TOR PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT TAHUN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TOR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DOSEN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN A.

Lebih terperinci