PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN KEDAI SOP SAPI TALLENZ DI SEMARANG Drs.Laksono Hujianto,MBA,MM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN KEDAI SOP SAPI TALLENZ DI SEMARANG Drs.Laksono Hujianto,MBA,MM"

Transkripsi

1 PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN KEDAI SOP SAPI TALLENZ DI SEMARANG Drs.Laksono Hujianto,MBA,MM ABSTRAK Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial. Produk atau jasa yang bisa memuaskan adalah produk atau jasa yang sanggup memberikan sesuatu yang dicari konsumen pada tingkat cukup. Konsumen yang puas cenderung untuk mengkonsumsi produk atau jasa tersebut berulang kali. Jadi kepuasan merupakan fungsi dari kesan terhadap kualitas produk yang disajikan, harga yang diberikan, tempat yang disediakan serta bentuk promosi yang ditawarkan oleh tempat usaha tersebut. Upaya memuaskan pelanggan adalah pengalaman panjang yang tidak mengenal batas akhir. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bauran pemasaran terhadap kepuasan konsumen di kedai sop sapi Tallenz Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripsi korelasi dan metode analisis dilakukan dengan mengumpulkan semua data yang ada dari hasil observasi, kuesioner, dan wawancara dengan konsumen. Serta pengumpulan data kedua dengan melalui perpustakaan dan internet. Dari tujuh aspek dalam bauran pemasaran, ada 2 aspek yaitu aspek harga (price) dan produk (product) yang mendapat respon tertinggi dari para pelanggan, serta aspek promosi (promotion) yang mendapat respon terendah. Ketiga aspek tersebut diuraikan dalam 4 pernyataan, sehubungan dengan pengaruhnya kepada kepuasan pelanggan, yaitu : harga sesuai dengan kualitas produk, produk yang ditawarkan variatif, kualitas produk memuaskan, dan promosi yang ditawarkan variatif. Keempat pernyataan inilah yang disimpulkan sebagai faktor-faktor yang paling mempengaruhi kepuasan pelanggan. Hubungan dan pengaruh Bauran Pemasaran 7P terhadap Kepuasan

2 Pelanggan di kedai sop Talens, berdasarkan hasil korelasi yang di dapat, yaitu menunjukan bahwa hubungan korelasi kuat antara variable X (Bauran Pemasaran 7P) dengan variable Y (Kepuasan Pelanggan). Bauran Pemasaran 7P berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan di Sop sapi Talens sebesar 28%. Sedangkan sisanya sebesar 72% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti. Kata Kunci : Bauran Pemasaran dan Kepuasan pelanggan

3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial. Pemasaran merupakan suatu urutan-urutan kegiatan yang saling berkaitan erat dan bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran. Pemasaran mempunyai peranan yang sangat menentukan karena pemasaran mempunyai kedudukan sebagai perantara antara produsen dan konsumen. Dengan demikian pembisnis dalam menjalankan usahanya perlu memperhatikan dan mengembangkan sistem pemasarannya. Masalah pemasaran merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi perusahaan untuk menjalankan roda perusahaannya, karena tidak jarang perusahaan gagal mencapai tujuannya disebabkan sistem pemasaran yang kurang tepat. Aspek pemasaran produk atau jasa memberikan pengaruh terhadap kelangsungan usaha atau bisnis untuk mengetahui kepuasan pelanggan. Produk atau jasa yang bisa memuaskan adalah produk atau jasa yang sanggup memberikan sesuatu yang dicari konsumen pada tingkat cukup. Konsumen yang puas cenderung untuk mengkonsumsi produk atau jasa tersebut berulang kali. Jadi kepuasan merupakan fungsi dari kesan terhadap kualitas produk yang disajikan, harga yang diberikan, tempat yang disediakan serta bentuk promosi yang ditawarkan oleh tempat usaha tersebut. Upaya memuaskan pelanggan adalah pengalaman panjang yang tidak mengenal batas akhir. Apabila suatu perusahaan tidak memperhatikan aspek pemasaran, maupun tingkat kepuasan pelanggannya maka perusahaan tersebut tidak akan dapat berjalan dengan baik. Dalam komunikasi pemasaran ada beberapa elemen yang dipadukan yang terwujud dalam bauran pemasarannya (7P) yaitu, product, price, place,

4 promotion, people, physical evidence dan process. Belum diketahuinya pengaruh Bauran Pemasaran 7P terhadap Kepuasan Pelanggan di Kedai Sop Sapi Tallenz. Dalam kenyataanya kedai Sop Sapi Tallenz masih mempunyai banyak kekurangan diantaranya dalam segi pemasarannya (pro mosi), masalah variasi makanan (produk), harga yang ditawarkan (price), lokasi tempat usaha (place), orang-orang (people) yang menyampaikan produk barang maupun jasa kepada konsumen, pendukung fisik (physical evidence) yang akan menunjang daya tarik dari kedai, serta proses (process) penyampaian produk kepada konsumen juga perlu diperhatikan. B. Fokus Penelitian Kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan berfokus pada bauran pemasaran terhadap kepuasaan pelanggan di kedai sop sapi Tallenz Semarang. C. Permasalahan Penelitian 1. Bagaimana penerapan bauran pemasaran (7P) di Kedai Sop Sapi Tallenz? 2. Bagaimana kepuasan pelanggan di Kedai Sop Sapi Tallenz? 3. Bagaimana besar pengaruh bauran pemasaran (7P) terhadap kepuasan pelanggan di Kedai Sop Sapi Tallenz? 4. Bagaimana perbandingan performance antara beberapa rumah makan Sop Sapi yang ada di Semarang? D. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan bauran pemasaran (7P) di Kedai Sop Sapi Tallenz. 2. Untuk mengetahui bagaimana kepuasan pelanggan di Kedai Sop Sapi Tallenz. 3. Untuk mengetahui besar pengaruh bauran pemasaran (7P) terhadap kepuasan pelanggan di Kedai Sop Sapi Tallenz.

5 4. Mengetahui perbandingan performance antara beberapa rumah makan Sop Sapi yang ada di Semarang.

6 BAB II TINJAUAN PUSAKA A. Bauran Pemasaran Menurut Rachmawati (2011), Marketing mix atau bauran pemasaran sangat penting diperhatikan pada saat awal pembentukan bisnis restoran atau rumah makan. Bisnis restoran atau rumah makan seharusnya ditangani dari biaya makanan (food cost), pekerja, sewa (jik a lokasi usaha bukan milik pribadi), promosi dan iklan, kualitas makanan, pelayanan pelanggan, keuntungan dan tentunya sikap untuk melanjutkan tipe bisnis ini. Adapun bauran pemasaran meliputi : 1. Produk (Product), Produk adalah keseluruhan konsep objek ata u proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen.produk dalam bisnis restoran sangat bergantung pada pengalaman. Produk dapat berupa paket yang lengkap yang terdiri dari makanan, minuman, servis, atmosfer dan kenyamanan yang memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dan menciptakan kesan yang tidak terlupakan. Pengunjung di restoran membayar untuk pengalaman makan secara total bukan hanya untuk makanannya saja. Produk-produk restoran juga dapat dianalisis sama seperti produk lain, misalnya: atmosphere, product development, product positioning, product life cycle. Makanan enak akan menarik pembeli untuk terus datang kembali dan menjadi pelanggan setia. Sedangkan unik berarti beda dalam bentuk penyajian, modifikasi resep makanan, pelayanan, atau apa saja yang bisa menarik perhatian pembeli. Supaya suatu bahan menarik perhatian (terlihat unik) maka harus diolah dan divariasikan, sehingga diperoleh aneka produk pangan dengan penampilan, bentuk, tekstur, warna, aroma dan cita rasa yang memikat. 2. Lokasi atau distribusi (Place). Pemilihan lokasi merupakan nilai investasi yang paling mahal, sebab lokasi bisa dikatakan menentukan ramai atau tidaknya pengunjung. Lokasi usaha yang berada di pinggir jalan atau ditempat yang strategis cukup menyedot pengunjung untuk sekadar mampir

7 dan mencicipi hidangan dan konsep yang ditawarkan. Lokasi merupakan faktor yang penting dalam mencapai keberhasilan sebuah restoran, yaitu menyangkut antara lain good visibility, easy access, convenience,curb side appeal, dan parking. 3. Promosi (Promotion). Langkah kecil berupa promosi dalam berbagai cara untuk meraih target pemasaran yang belum di raih. Promosi adalah aktivitas yang dilakukan restoran untuk mencari konsumen, bukan hanya untuk sekali datang, tetapi juga konsumen yang akan melakukan pembelian berulang (pelanggan). Tujuan dari promosi adalah meningkatkan awareness meningkatkan persepsi konsumen, menarik pembeli pertama, mencapai persentase yang lebih tinggi untuk konsumen yang berulang, menciptakan loyalitas merek, meningkatkan average check, meningkatkan penjualan pada makanan tertentu atau waktu-waktu khusus, dan mengenalkan menu baru. 4. Harga (Price). Harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk barang dan jasa lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak kepimilikan atau pengguna suatu barang dan jasa. Harga juga merupakan pertimbangan yang penting dalam memilih restoran. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga yang diterapkan dalam sebuah restoran, adalah: hubungan antara permintaan dan penawaran, penurunan loyalitas konsumen, sales mix, harga-harga dalam persaingan, biaya overhead, aspek psikologis, kebutuhan untuk meraih laba. Cara menentukan harga yang tepat adalah dengan melihat harga jual pesaing sejenis, tentunya dengan kualitas dan porsi makanan yang kira-kira sama. Kemudian, tetapkan harga jual produk makanan tersebut sedikit lebih murah daripada harga jual produk pesaing sejenis agar konsumen mau mencoba produk makanan yang ditawarkan di resto. Wibowo (2006) menyatakan bahwa, Bauran pemasaran ad alah paduan strategi produk, promosi, tempat dan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju.

8 B. Kepuasan Pelanggan Karena kebutuhan dan keinginan individu selalu berubahubah. Begitu banyak faktor yang dapat memicu perubahan pada kebutuhan dan keinginan individu, misalnya pergeseran budaya dan nilai- nilai kehidupan. Pergeseranpergaseran berbagai faktor ini kadang sulit diduga. Sebaliknya, para pemasar selalu berlomba- lomba menciptakan hal- hal yang baru. Hal- hal yang baru dan kreatif diciptakan agar dapat memuaskan berbagai keinginan konsumen (Aminanti, 2012). Kepuasan pelanggan merupakan respons pelanggan terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian (Rangkuti, 2002). Menurut Wibowo (2006), Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh persepsi kualitas jasa, kualitas produk, harga dan faktor-faktor yang bersifat pribadi serta yang bersifat situasi sesaat. Dari berbagai pendapat yang dilontarkan para ahli bisa disimpulkan definisi kepuasan pelanggan adalah respon dari perilaku yang ditunjukkan oleh pelanggan dengan membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan. Apabila hasil yang dirasakan dibawah harapan, maka pelanggan akan kecewa, kurang puas bahkan tidak puas, namun sebaliknya bila sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas dan bila kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas. C. Kerangka Pikiran Berdasarkan uraian didapat, maka kerangka pemikiran yang memudahkan penulis dalam melakukan penelitian ini sebagai berikut : BAURAN PEMASARAN Kepuasan Konsumen Kebutuhan Pengalaman Pengalaman dari teman

9 BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif korelasi. Menurut Kusmayadi dan Sugiarto (2000:29) Pengertian dari metode penelitian deskiptif adalah Penelitian yang berusaha mendeskriptifkan atau menggambarkan atau melukiskan fenomena atau hubungan antar fenomena yang diteliti dengan sistematis, faktual dan akurat. Tujuan penelitian dengan desain deskriptif adalah mempelajari apa yang sering disebut aspek 5W-1H (What, Who, When, Where, Why, dan How) atau aspek apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana suatu topic permasalahan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang bersangkutan dengan judul yang ditulis, variabel tersebut adalah variabel bebas (independent variable), dalam penulisan ini adalah bauran pemasaran (7P), da n variable terikat (dependent) dalam penulisan ini adalah kepuasan pelanggan. Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada skala 4 titik. Metode analisis data dilakukan dengan mengumpulkan semua data yang ada dari hasil observasi, kuesioner, wawancara kemudian semua data tersebut diperiksa apakah sudah cukup lengkap untuk membantu terlaksananya penelitian ini. Data-data yang sudah terkumpul merupakan data yang belum diolah dan masih perlu dideskripsikan sehingga lebih mudah untuk dipahami. Pendeskripsian data dapat dilakukan melalui penyajian data dalam bentuk tabel dengan menggunakan metode deskriptif yang menggunakan tabel distribusi frekuensi dan juga modus. Tabel distribusi frekuensi merupakan bentuk penyajian data kedalam baris dan jalur (kolom). Baris di dalam tabel distribusi frekuensi menunjuk pada banyaknya kategori atau kelas, sedangkan kolom menunjukkan jenis atau nama kategori dan nilai dari masing-masing kategori (atau frekuensi setiap kategori).

10 BAB IV PEMBAHASAN A. Profil Demografis Responden Deskripsi berikut merupakan profil demografis responden penelitian. Dalam responden berdasarkan jenis kelamin didapati 55 laki-laki (55%) dan 45perempuan (45%). Dilihat dari menu makanan yang disajikan di sop Sapi Tallenz, yaitu aneka sop dengan salah satu menu favorit yang banyak diminati oleh kaum lelaki, sehingga jumlah pelanggan laki laki lebih banyak dijumpai di tempat ini. Usia responden didominasi oleh usia >30 tahun (50 %), kemudian usia tahun (17%) serta usia tahun (20%) dengan jumlah yang sama, dan di posisi terakhir ditempati oleh responden dengan usia tahun (13%). Hasil ini menunjukan bahwa pelanggan Sop Sapi Tallenzdidominasi oleh usia diatas 30 tahun. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat dilihat bahwa konsumen di Kedai Sop Sapi Talens memiliki latar belakang pendidikan yang cukup tinggi karena banyak dari konsumen di Sop Tallenzadalah lulusan S1 (39%), dapat pula dilihat dari lokasi kedai yang berdekatan dengan pusat perkantoran dan bisnis yang juga dikelilingi banyak Toko, yang tentunya memiliki juga memiliki karyawan dengan tingkat pendidikan yang lumayan seperti lulusan SMA atau SMP dan sederajat dengan itu (31%), serta DIII (14%), selebihnya adalah konsumen dengan tingkat pendidikan SMP (6%), D IV (6%) dan D I (4%). Untuk jenis pekerjaan yang dimiliki oleh pelanggan di Sop Sapi Tallenz dengan jumlah terbanyak adalah pegawai swasta (49%) jumlah yang hampir mencapai setengah dari total responden, disusul oleh wirausahawan (20%) kemudian pelajar atau mahasiswa (19%) dan profesi lainnya (12%) seperti ibu rumah tangga.

11 B. Respon Konsumen tentang Bauran Pemasaran Sop Sapi Tallenz Bagian ini memaparkan tabel-tabel hasil pengolahan data jawaban responden terhadap 18 pernyataan yang dibagikan melalui kuesioner berikut dengan analisa dan kaitannya dengan keadaan faktual di restoran Sop Sapi Tallenz sendiri. Produk Respon konsumen tentang produk yang ditawarkan adalah sebagai berikut: Ditinjau dari variasi produk yang ditawarkan, dari 100 responden 45 responden memilih setuju (45%), bahwa Sop Sapi Talens menyajikan produk yang cukup variatif, namun dengan jumlah suara yang sama 35 orang responden lainnya menyatakan tidak setuju (35 %) sedangkan 19 orang responden menyatakan sangat setuju (19%) dan satu orang responden menyatakan sangat tidak setuju (1%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa produk yang ditawarkan Kedai Tallenz cukup variatif, mengapa demikian, karena Kedai Talens memiliki cukup banyak varian Sop dari Sop Sapi, Sop Ayam, Bestik Sapi,Asem-asem sapi dan Ayam Gepuk. Berdasarkan hasil yang ditampilkan pada tabel, dapat dilihat bahwa sebanyak 71 responden (71%) setuju bahwa kualitas produk di Sop Sapi Tallenz memuaskan, ditambah lagi dengan 21 responden (21%) yang menyatakan sangat setuju dengan kualitas produk di Sop sapi Tallenz yang memuaskan, dengan tujuh responden (7%) yang menyatakan tidak setuju dan satu responden (1%) yang menyatakan sangat tidak setuju, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas produk di Kedai sop sapi Tallenzsudah memuaskan. Disimpulkan demikian karena berdasarkan dari hasil wawancara dan observasi langsung di Kedai Tallenzpelanggan jarang memberikan complain, kebanyakan dari mereka justru kembali lagi dan selalu senang bersantap di Kedai Tallenz. Hal ini menunjukan bahwa pelanggan puas terhadap kualitas produk yang ada di Kedai Tallenz. Dari 100 orang responden 69 orang (69 %) diantaranya menyatakan setuju bahwa harga yang diberikan oleh Sop sapi Talens sesuai dengan kualitas produk yang dinikmati oleh para

12 pelanggan. 21 orang responden bahkan menyatak sangat setuju (21%) dengan harga yang diberikan, 10 orang responden (10 %) menyatakan tidak setuju dengan harga yang diberikan oleh Kedai Tallenz. Maka dapat disimpulkan bahwa harga yang diberikan oleh Kedai Tallenz sudah sesuai dengan kualitas produknya. Salah satu komentar pelanggan dari hasil wawancara yang turut mendukung pernyataan ini adalah komentar dari Bapak Bambang salah satu pelanggan setia Sop Sapi Tallenz, beliau mengatakan bahwa makanan di Sop Sapi Tallenzharganya terjangkau, rasanya enak dan sedikit sekali mengandung lemak. Makanan ini sangat digemari oleh orang menjaga kesehatan. Berdasarkan hasil yang didapat menunjukan bahwa 20 responden (20%) menyatakan tidak setuju, 35 responden (35%) menyatakan sangat setuju dan 45 responden (45 %) menyatakan setuju bahwa kedai Sop Sapi Tallenz menyediakan produk yang cocok dengan keinginan atau selera pelanggan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kedai ini telah mampu menyediakan produk yang cocok dengan keinginan atau selera pelanggan. Lokasi Respon Konsumen tentang lokasi adalah sebagai berikut didapatkan satu orang responden (1%) menyatakan sangat tidak setuju, 24 orang responden (24%) menyatakan tidak setuju, 62 orang responden (62%) menyatakan setuju dan 13 orang responden (13%) menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil tabel tersebut dapat dilihat, sebanyak 62% responden menyatakan setuju bahwa lokasi restoran mudah untuk diakses. Dari hasil observasi ke lokasi di Food Court Sri Ratu Pasar Swalayan, memiliki akses yang mudah, mulai dari ketersediaan kendaraan umum untuk menjangkau lokasi ini sampai akses pintu masuk dan keluar yang tersedia memudahkan para pengunjung untuk dapat memasuki maupun keluar dari lokasisri Ratu Pasar Swalayan, Namun demikian adanya pelanggan yang menyatakan tidak setuju yaitu sebanyak 24%, dengan pernyataan tersebut dikarenakan untuk dapat memasuki wilayah Sri Ratu ini pengendara mobil harus membayar sebesar Tiga ribu rupiah untuk sekali masuk dan keharusan membayar ini pula yang terkadang menyebabkan

13 jalur masuk ke arena Sri Ratu terhambat dan tak jarang menyebabkan kemacetan ringan di sekitar Sri Ratu. Namun dari hasil keseluruhan dapat disimpulkan bahwa lokasi ke kedai makan ini mudah untuk diakses. Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa sebanyak 80% responden menyatakan setuju dengan suasana kedai makan yang beraneka ragam yang nyaman. 10% menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut, 8% responden menyatakan tidak setuju dan 2% responden menyatakan sangat tidak setuju. Terlihat dalam observasi langsung ke lokasi, dimana pelanggan ada yang sekedar mengobrol santai atau mengadakan pertemuan sekaligus makan siang, ada pula yang mengadakan transaksi bisnis di kedai makan ini. Maka dapat ditarikkesimpulan bahwa suasana di Kedai Tallenz memang nyaman. Harga Dari 100 orang responden 67 orang (67%) diantaranya menyatakan setuju bahwa harga yang diberikan oleh Kedai Tallenz sesuai dengan kualitas produk yang dinikmati oleh para pelanggan. 17 orang responden bahkan menyatakan sangat setuju (17 %) dengan harga yang diberikan, 15 orang responden (15%) meyatakan tidak setuju dan hanya satu orang reponden yang menyatakan sangat tidak setuju dengan harga yang diberikan oleh Kedai Tallenz. Maka dapat disimpulkan bahwa harga yang diberikan oleh Kedai Sop Sapi Tallenz sudah sesuai dengan kualitas produknya. Salah satu komentar pelanggan dari hasil wawancara yang turut mendukung pernyataan ini adalah komentar dari Bapak Heru salah satu pelanggan setia Sop Sapi, beliau mengatakan bahwa makanan di Sop Sapi Tallenzharganya terjangkau dan rasanya enak serta lemak yang terkandung di sapi sedikit sekali, dagingnya juga empuk. Promosi Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dapat dilihat, hanya 2% responden saja yang menyatakan sangat setuju, 14% responden menyatakan tidak setuju, 20% responden menyatakan setuju dan 64% responden menyatakan tidak setuju mengenai kevariatifan promosi yang ditawarkan oleh Kedai Tallenz. Mengapa demikian, berdasarkan hasil wawancara dengan pihak

14 Sop Sapi Tallenz, Kedai Tallenz hampir tidak pernah melakukan promosi, kedai ini hanya pernah memberikan promosi pada awal pembukaan kedai yaitu dengan memberikan potongan harga sebesar 10% untuk semua menu yang ada dan melakukan penyebaran brosur. Selebihnya hingga kini Sop Sapi Tallenz belum membuat promosi apapun untuk pelanggan. Maka dapat disimpulkan bahwa Sop Sapi Talens tidak menawarkan promosi yang variatif. Sebagian besar pelanggan di Sop Sapi Tallenz mengenal, mengetahui dan ingin membeli produknya dikarenakan usulan dari teman hal ini dapat dilihat pada hasil yang menyatakan bahwa sebanyak 52 responden (52%) setuju bahwa mereka menerima usulan atau rekomendasi dari temannya untuk mencoba membeli produk Sop Sapi Tallenz. Sebagian besar pelanggan yang datang (berdasarkan hasil wawancara) mengatakan tidak mengetahui tentang Sop Sapi Tallenz walaupun kebanyakan tinggal yang berdekatan dengan lokasi Sop Sapi Tallenz, mereka justru mengetahui dari teman yang tidak sengaja menemukan dan mencicipi Sop Sapi Tallenz, kemudian merekomendasikannya kepada teman temannya, jumlah pelanggan yang membeli produk Sop Sapi Tallenz bukan karena usulan dari teman jumlahnya jauh lebih sedikit, hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang menyatakan tidak setuju yaitu hanya sebanyak 21 responden (21%) dari 100 responden yang ada. Maka dapat disimpulkan bahwa pelanggan membeli produk kedai Sop Sapi Tallenz dikarenakan usulan dari teman. Sebanyak 60% responden menyatakan setuju bahwa promosi Sop Sapi Tallenz berasal dari mulut ke mulut, kemudian sebanyak 27% menyatakan sangat setuju akan pernyataan tersebut, 12% menyatakan tidak setuju dan 3% menyatakan sangat tidak setuju.hal ini terjadi juga dikarenakan kurangnya promosi non verbal dari pihak Sop Sapi Tallenz, dari hasil wawancara dengan pemilik kedai, beliau mengatakan promosi yang dilakukan memang masih sangat minim dan Sop Sapi Tallenz memperoleh pelanggan mengandalkan promosi mulut ke mulut, yang dilakukan oleh pelanggan yang telah mengenal Sop Sapi Tallenz sebelumnya. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Promosi yang dilakukan oleh Sop Sapi Tallenz adalah word of mouth.

15 Hubungan antara Bauran Pemasaran dengan Kepuasan Pelanggan di Kedai Sop Talens Berikut adalah analisis terhadap hasil korelasi Bauran Pemasaran 7P terhadap Kepuasan Pelanggan di Kedai Sop Sapi Tallenz : Berdasarkan table analisis korelasi Bauran Pemasaran 7P (x) terhadap Kepuasan Pelanggan (y) hasil yang di dapat Menurut pedoman yang dikemukakan oleh Sarwono(2006), korelasi dengan angka 0,533 menunjukan bahwa hubungan korelasi kuat antara variable X (Bauran Pemasaran 7P) dengan variable Y (Kepuasan Pelanggan). Dari hasil perhitungan r square terlihat bahwa Bauran Pemasaran 7P berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan di Sop Sapi Talens sebesar 28%. Sedangkan sisanya sebesar 72% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti. Perbandingan Antara Beberapa kedai Sop Sapi Tallenz Dengan menggunakan panelis, beberapan kedai Sop di survei dengan hasil sebagai berikut: Lokasi secara keseluruhan beberapa kedai sop yang ada di Semaang memiliki lokasi yang strategis. Dengan lokasi yang strategis tersebut dapat terlihat begitu padatnya pelanggan yang datang dan makan di lokasi tersebut terutama pada saat jam makan siang. Produk Pada beberapa kedai Sop yang menjadi favorit pelanggan selalu menyajikan beberapa produk dengan variasi yang cukup banyak. Hal ini disebabkan dengan adanya variasi yang cukup membuat pelanggan datang ke tempat mereka dan makan dengan berbagai pilihan yang ada. Kalau dilihat dari strateginya mereka menjual sop tetapi dengan menerapkan sistem one stop shopping sehingga para pelanggan tidak bosan dengan produk yang ada. Harga

16 Secara keseluruhan sop yang ada di daerah Semarang memiliki harga yang terjangkau. Arti terjangkau ini tidak hanya murah tetapi juga mereka memberikan produk sop yang murah tetapi berkualitas. Dengan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa harga tersebut sesuai dengan apa yang diterima oleh pelanggannya. Pelayanan pelayanan menjadi hal yang penting bagi penjual sop terutama pada jam sibuk. Sehingga pelayan yang ada harus cekatan dan menguasai produk yang ada. Selain itu mereka juga terlihat cekatan dan terlihat sangat menguasai produk, terbukti order dari pelanggan yang datang walaupun jumalahnya banyak mereka tidak salah dalam menyajikan makannnya. Promosi Rata-rata penjual sop Sapi Tallenz tidak melakukan promosi seperti layaknya restoran besar. Mereka lebih melakukan promosi dengan Word of Mouth. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kedai sop sapi Tallenz memilih lokasi yang strategis dengan produk yang menjadi ciri khas mereka. Serta memberikan harga yang sesuai dengan produk sehingga pelanggan memperoleh kesan yang baik ketika pulang. Sehingga mereka dapat menyampaikan cerita tersebut kepada teman maupun rekannya. Dengan data yang didapat dengan angka penilaian dari 1-9 dapat terlihat dari indicator yang dinilai memiliki rata-rata nilai 7,22. Sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi dari pelanggan dapat dikatakan baik. Walaupun persepsi pelanggan dapat dikatakan baik tetapi masih ada beberpa yang harus dibenahi seperti pada segi kebersihan dan atmosfir yang masih terdapat beberapa nilai rendah. Walaupun hal tersebut masih diatas rata-rata. Jika hal ini dapat ditingkatkan maka persepsi pelangan juga akan meningkat. Bahkan memungkinkan pelanggan akan semakin bertambah dan datang dari berbagai kota lainnya.

17 BAB V KESIMPULAN Kesimpulan a) Dari tujuh aspek dalam bauran pemasaran, ada 2 aspek yaitu aspek harga (price) dan produk (product) yang mendapat respon tertinggi dari para pelanggan, serta aspek promosi (promotion) yang mendapat respon terendah. Ketiga aspek tersebut diuraikan dalam 4 pernyataan, sehubungan dengan pengaruhnya kepada kepuasan pelanggan, yaitu : harga sesuai dengan kualitas produk, produk yang ditawarkan variatif, kualitas produk memuaskan, dan promosi yang ditawarkan variatif. Keempat pernyataan inilah yang disimpulkan sebagai faktor-faktor yang paling mempengaruhi kepuasan pelanggan. b) Keempat pernyataan yang paling berpengaruh tersebut termasuk ke dalam 3 diantara 4 faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, yaitu faktor kebutuhan dan keinginan pelanggan (ekspektasi pelanggan), pengalaman dari teman (hasil rekomendasi berdasarkan pengalaman dari teman) dan komunikasi iklan dan pemasaran (mempengaruhi persepsi pelanggan). Dikatakan demikian karena sop sapi Talens dengan produk yang ditawarkan dan harga yang diberikan atas produk tersebut, telah mampu untuk memenuhi kepuasan pelanggan dari faktor kebutuhan dan keinginan pelanggan yang telah terpenuhi serta telah membuktikan bahwa rekomendasi dari hasil pengalaman teman sesuai dengan apa yang diceritakan, namun faktor komunikasi iklan dan pemasaran (promosi) dinyatakan masih sangat kurang. c) Hubungan dan pengaruh Bauran Pemasaran 7P terhadap Kepuasan Pelanggan di kedai sop Talens, berdasarkan hasil korelasi yang di dapat, yaitu menunjukan bahwa hubungan korelasi kuat antara variable X (Bauran Pemasaran 7P) dengan variable Y (Kepuasan Pelanggan). Bauran Pemasaran 7P berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan di Sop sapi Talens sebesar 28%. Sedangkan sisanya sebesar 72% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti.

18 d) Perbandingan beberapa kedai sop Sapi yang ada di Semarang menunjukkan bahwa beberapa 13 kedai Sop Sapi yang ada memiliki kesamaan dan keunikan tersendiri. Terutama dalam segi rasa kedai sop yang ada memiliki nilai ratarata 8.16 yang berarti sangat enak. e) Hal ini membuktikan bahwa bauran pemasaran (7P) memberikan pengaruh yang kuat terhadap kepuasan pelanggan. Saran Setelah hasil didapat, maka didapat saran-saran yang mungkin dapat menjadi masukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan di restoran Sop Sapi Talens yaitu : a) Membuat tambahan variasi pada menu yang ditawarkan agar pelanggan tidak jenuh akan menu yang hanya itu itu saja. b) Melakukan promosi untuk meningkatkan penjualan, misal dengan menambah paket menu. c) Meningkatkan mutu pelayanan dengan melakukan training dan briefing serta menambah karyawan untuk dapat melayani customer dengan efisien.

19 DAFTAR PUSTAKA Aminanti,Berlian. PengaruhBauranPemasaranTerhadapKepuasanPelanggan(St udikasusditoko DannisCollectionPati), (Skripsi UIN Walisongo, 2012) Kusmayadi & Endar Sugiarto Metodologi Penelitian Dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Mamang Etta & Sopiah, 2013.Perilaku Konsumen pendekatan Praktis.Jogjakarta:penerbit Andi Rachmawati,Rina Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap Peningkatan Penjualan (SebuahKajian terhadap Bisnis Restoran), Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 2, No. 2, Mei 2011 Rangkuti, Freddy Measuring Customer satifaction. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama (GPU). Wibowo, S ImplementasiRelationship Marketing Pada Industry Hospitality. Jurnal Utilitas. Vol. 14 No. 2. Halaman

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Responden pada penelitian ini merupakan konsumen dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis kuliner di Indonesia saat berkembang sangat pesat seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat dan bertambahnya jumlah penduduk.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era modern ini, bisnis cafe merupakan suatu bisnis yang menjanjikan. Pada awalnya cafe hanya berfungsi sebagai kedai kopi, tetapi sesuai dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memenangkan persaingan tersebut. kepada retailing mix (bauran eceran), yang merupakan kombinasi dari enam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memenangkan persaingan tersebut. kepada retailing mix (bauran eceran), yang merupakan kombinasi dari enam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akhir-akhir ini bisnis ritel di Yogyakarta mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satunya adalah bisnis restoran, yang ditandai dengan menjamurnya restoran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian didasarkan atas apa yang didengar, dilihat, dan dirasakan. Selain itu hal tersebut juga dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Jasa Pemasaran dalam suatu perusahaan akan menghasilkan kepuasan pelanggan serta kesejahteraan konsumen dalam jangka panjang sebagai kunci untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa perlu menjaga kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula, perkembangan dan peranan industri jasa yang semakin pesat, didorong oleh kemajuan dalam

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Royal Pizza merupakan salah satu usaha makanan cepat saji yang ikut meramaikan pasar kuliner di Pekanbaru. Usaha ini baru berdiri pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo yang tepatnya berada di Jln. MT Hariyono No. 196 depan Bank sulut Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo yang tepatnya berada di Jln. MT Hariyono No. 196 depan Bank sulut Kota BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Café Double dipps dirikan pada tanggal 11 juli 2011 dibawah kepemilikian ibu Lisye Irawati, Café Double dipps merupakan salah satu

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan

Lebih terperinci

BISNIS RUMAH MAKAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Muhamad Amirudin Fauzi / S1TI2M

BISNIS RUMAH MAKAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Muhamad Amirudin Fauzi / S1TI2M BISNIS RUMAH MAKAN Oleh : Muhamad Amirudin Fauzi 10.11.4479 / S1TI2M STMIK AMIKOM YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta nilai kualitas jasa sangat ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka pariwisata adalah sebagai suatu proses yang dapat menciptakan nilai tambah barang atau jasa sebagai

Lebih terperinci

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis modern. Adapun perubahan yang terjadi ditandai dengan pola

Lebih terperinci

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd Pemasaran Pada Perusahaan Kecil Oleh Sukanti, M.Pd A. Pendahuluan Pengusaha kecil pada umumnya menghadapi masalah kurangnya keahlian dalam bidang pemasaran dan kelemahan dalam bidang organisasi dan manajemen,

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI Pengunjung restoran yang mengkonsumsi menu makanan dan minuman di Restoran Khaspapi memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbedabeda. Latar

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

Lebih terperinci

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN Berdasarkan hasil data dan mengenai karakteristik konsumen, analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap mutu atribut dan pelayanan, maka

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan BAB V ANALISA 5.1 Analisis Segmentasi Segmentasi berdasarkan variabel demografi dengan analisis klaster pada bab sebelumnya terbentuk 3 klaster, berdasarkan variabel gaya hidup juga terbentuk 3 klaster,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Untuk memasarkan sebuah produk, perusahaan harus menggunakan sebuah strategi agar tidak ada kesalahan dalam memasarkan produk. Perusahaan terlebih dahulu harus

Lebih terperinci

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN 8.1 Implikasi Alternatif Bauran Pemasaran Hasil dari analisis kepuasan dan loyalitas konsumen berimplikasi terhadap strategi bauran

Lebih terperinci

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda 7P Dalam Bauran Pemasaran, Dalam komunikasi pemasaran diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan fleksibel yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bundling Bundling merupakan pengelompokan beberapa layanan telekomunikasi jadi satu paket untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, pemasaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan bisnis yang sangat pesat, khususnya di bidang yang menghasilkan produk kebutuhan sehari-hari.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan bersifat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan bersifat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibedakan menjadi dua bagian yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder.

BAB I PENDAHULUAN. dibedakan menjadi dua bagian yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Kebutuhan manusia akan terus berkembang dan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pengaruh era globalisasi berdampak cukup tinggi pada

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pengaruh era globalisasi berdampak cukup tinggi pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini pengaruh era globalisasi berdampak cukup tinggi pada perkembangan industri pariwisata. Dengan didukung oleh banyaknya informasi yang dapat diperoleh

Lebih terperinci

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual.

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin majunya peradaban, kehidupan dan budaya manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan tidak dapat mempertahankan sikap menarik pelanggan atau memperluas pasar baru. Faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan agar mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan agar mendapatkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan agar mendapatkan keuntungan yang dapat digunakan untuk memperluas usaha dengan mengembangkan produk yang dihasilkan sehingga

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

Nama : Tedy Hardyansyah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM

Nama : Tedy Hardyansyah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM ANALISIS BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN JASA PT. MANDALA MULTI FINANCE,Tbk BEKASI Nama : Tedy Hardyansyah NPM : 10209357 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin,

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N B A B I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar belakang Penelitian Krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2001 menyebabkan perekonomian Indonesia menjadi tidak stabil.

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku konsumen yang melakukan aktivitas pembelian di DKI Jakarta khususnya. Aktivitas pembelian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang dimulai dari skala kecil seperti warung-warung

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang dimulai dari skala kecil seperti warung-warung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di era modern telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Setiap pelaku usaha di semua kategori bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. dalam memilih tempat untuk berbelanja, sedangkan bagi perusahaan retail

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. dalam memilih tempat untuk berbelanja, sedangkan bagi perusahaan retail 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi yang terjadi di Indonesia dewasa ini semakin mempengaruhi daya beli yang ada pada masyarakat, semakin banyak macam hasil produk yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis usaha kuliner di Indonesia semakin hari semakin diminati dengan melihat semakin banyaknya masyarakat yang gemar memburu beberapa aneka menu makanan baik makanan

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penjualan Pribadi (Personal Selling) Menurut Kotler (2010: 29), pemasaran adalah suatu proses sosial-manajerial yang membuat seorang

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang diprioritaskan konsumen dalam memilih sebuah salon Berdasarkan hasil pengujian Cochran setiap variabel yang terdapat pada kuesioner penelitian,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manusia memiliki berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi dalam hidupnya. Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah kebutuhan akan makanan. Hal ini telah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan atau pangan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang paling mendasar dan suatu kebutuhan primer manusia untuk mempertahankan hidupnya. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah melalui beberapa tahap seperti pengumpulan data, pengolahan data dan analisis diperoleh kesimpulan hasil penelitian antara lain : 1. Konsumen yang potensial

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian yang diadakan pada dua tempat ritel baru yang akan diteliti,

BAB V PENUTUP. Penelitian yang diadakan pada dua tempat ritel baru yang akan diteliti, BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN Penelitian yang diadakan pada dua tempat ritel baru yang akan diteliti, yaitu Carrefour Srondol dan Hypermart Paragon melibatkan 30 orang responden perempuan pekerja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh manusia lain dalam berinteraksi sehari-hari. Terutama dalam memenuhi kebutuhannya, karena setiap manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan kosumen, menyebabkan setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan kosumen, menyebabkan setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini dan seiring dengan semakin banyaknya perusahaan pesaing yang bermunculan khususnya di bidang jasa boga,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran yaitu membuat agar penjualan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Kopi merupakan salah satu dari komoditi perkebunan yang dihasilkan Indonesia. Kopi di Indonesia banyak diolah menjadi bahan dasar pembuatan minuman. Olahan minuman kopi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Barat, 2013.

BAB I PENDAHULUAN. Barat, 2013. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah. Selain kekayaan dan keindahan alam tropisnya, Indonesia mempunyai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, perdagangan bebas menjadi suatu fenomena yang harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor prooduksi yang dimiliki perusahaan.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah penulis menguraikan hasil penelitian dan melakukan analis mengenai TINJAUAN PELAKSANAAN STRATEGI PEMASARAN PADA Unkl347 Jl. Trunojoyo No. 04 Bandung. Maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, dan mutu dari produk tersebut. Perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Ekuitas merek Tabel 6.1 Ringkasan Ekuitas Merek Dimensi Spesifikasi Keterangan Kesadaran Merek Asosiasi Merek Top of mind Brand recall Brand recognition

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN Pertanyaan Wawancara untuk Pemilik Resto Pesaing 1. Terkait dengan Ide dan Konsep Bisnis a. Pada awalnya, peluang apa yang Anda lihat sehingga tertarik untuk membuka usaha resto ini? b. Ide bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Sayuran Organik Codex Alimentarius Comission (2001) dalam Sutanto (2002) mendefinisikan pertanian organik sebagai suatu metodologi pertanian spesifik bebas bahan kimia dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran Restoran adalah bangunan yang menetap dengan segala peralatan yang digunakan untuk proses pembuatan (pengolahan) dan penjualan (penyajian) makanan dan minuman bagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku pembelian konsumen Kopi Luwak Malabar. Penelitian ini dilakukan di PT. NuGa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Dari hasil analisa, penulis mencoba membagi persaingan retail bakery dalam beberapa kuadran pada gambar dibawah ini : Tabel 4.1 Mapping Outlet Retail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar domestik maupun di pasar internasional atau global. Fenomena ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. pasar domestik maupun di pasar internasional atau global. Fenomena ini semakin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional atau global. Fenomena ini semakin

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pabrik kecap THG merupakan sebuah industri rumah tangga yang memproduksi kecap manis yang terletak di Kota Kudus sejak tahun 1930. Dalam penjualan produknya, pabrik kecap THG mengalami penurunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan menjadi tujuan integrasi ekonomi regional pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kottler dan Amstrong (2001:7), Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan berkelompok memperoleh apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan manusia adalah makanan dan minuman, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan manusia adalah makanan dan minuman, kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu kebutuhan manusia adalah makanan dan minuman, kebutuhan ini sangat beraneka ragam baik jenisnya maupun bentuk serta ukurannya. Dimana perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Steak Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang biasanya diolah menjadi steak adalah daging merah dan dada ayam. Kebanyakan steak dipotong

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Philip khotler (2000) adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan di luar ruangan. Cafe tidak menyajikan makanan berat namun lebih berfokus pada menu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan besarnya kebutuhan masyarakat akan makanan sebagai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata merupakan industri jasa yang memiliki pertumbuhan paling pesat dan merupakan salah satu industri terbesar di dunia. Pariwisata merupakan ujung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, hanya perusahaan yang berorientasi pada konsumen yang berhasil menarik

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, hanya perusahaan yang berorientasi pada konsumen yang berhasil menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman globalisasi saat ini banyak kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis modern. Perubahan yang terjadi ditandai dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

IX. ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN

IX. ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN IX. ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN 9.1. Hubungan Hasil Analisis Karateristik Umum dengan Kepuasan Secara Umum Variabel yang ingin diketahui hubungannya dengan variabel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan sektor jasa semakin lama semakin luas dan canggih dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan sektor jasa semakin lama semakin luas dan canggih dalam kehidupan 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Peranan sektor jasa semakin lama semakin luas dan canggih dalam kehidupan ekonomi, sehingga banyak bermunculan penyedia jasa dengan berbagai jenis layanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan usaha pada era globalisasi saat ini banyak diminati dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan usaha pada era globalisasi saat ini banyak diminati dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan usaha pada era globalisasi saat ini banyak diminati dan dikembangkan oleh para pebisnis. Semakin cepat berkembangnya ide-ide dan inovasi yang beraneka

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan Restoran Karimata merupakan usaha perseorangan yang didirikan oleh Bapak Agung Eko Widodo pada tanggal 22 Desember 2008. Restoran ini pertama kali didirikan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis kepuasan dan loyalitas konsumen ini mengambil lokasi di Restoran D Cost, Plaza Atrium Senen, lantai dasar, pintu 2, Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki beragam objek wisata alam maupun objek wisata sejarah. Selain itu, Bandung menawarkan pengalaman berwisata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemen di masing-masing perusahaan juga dituntut agar dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemen di masing-masing perusahaan juga dituntut agar dapat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Saat ini banyak perusahaan yang berkompetisi untuk menguasai pangsa pasar yang ada, yaitu dengan cara membuat perencanaan pemasaran yang baik demi mendapatkan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Pia Apple Pie didirikan pada tanggal 28 September 1999 oleh tiga orang wanita yang telah lama bersahabat yaitu Dr. Baby

Lebih terperinci

BAURAN PEMASARAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO LISARI POSO. Holmes Rolandy Kapuy *) ABSTRAK

BAURAN PEMASARAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO LISARI POSO. Holmes Rolandy Kapuy *) ABSTRAK BAURAN PEMASARAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO LISARI POSO Holmes Rolandy Kapuy *) ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor keragaman produk, layanan dan atmosfer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. (tangible) kinerjanya pada dasarnya tidak nyata (intangible) dan biasanya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. (tangible) kinerjanya pada dasarnya tidak nyata (intangible) dan biasanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era modern ini, persaingan dunia bisnis jasa semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bisnis yang bergerak dalam bidang jasa. Salah satu penyebabnya

Lebih terperinci

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan zaman saat ini membuat orang- orang menyukai halhal

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan zaman saat ini membuat orang- orang menyukai halhal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan zaman saat ini membuat orang- orang menyukai halhal yang praktis, dan terkadang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan. Plastik menjadi salah satu

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta saat ini, bermunculan pula berbagai jenis usaha yang berpotensi menghasilkan keuntungan. Beragamnya penduduk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan makanan merupakan kebutuhan utama yang harus selalu dipenuhi oleh manusia. Jika kebutuhan makanan menjadi hal yang utama, maka bisnis kuliner

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan. Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan. Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan 1. Usia Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam pemasaran. Dari segi pemasaran, semua penduduk usia berapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin berkembangnya masyarakat modern seringkali dikaitkan dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin berkembangnya masyarakat modern seringkali dikaitkan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya masyarakat modern seringkali dikaitkan dengan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi dan aktivitas kerja yang sibuk dan mengakibatkan semakin

Lebih terperinci

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 47 Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi pengumpulan data dan hasil pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi yang telah disusun pada Bab 3. 4.1. Data Umum Perusahaan Data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat pesat secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia terutama pada dunia usaha saat ini. Di samping itu, banyaknya usaha bermunculan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin ketat. Masing masing perusahaan berusaha untuk merealisasikan tujuannya. Usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan dalam meraih devisa Negara. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus sebagai peluang bisnis dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia usaha Tour & Travel saat ini yang tidak lepas dari persaingan dengan para pelaku usaha sejenis, menuntut perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah pada PT. Bank Sumut Cabang

BAB II URAIAN TEORITIS. Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah pada PT. Bank Sumut Cabang BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian Magdalena (2006) tentang Analisis Strategi Bauran Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah pada PT. Bank Sumut Cabang Iskandar Muda Medan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, setiap perusahaan saling berpacu untuk memperluas pasar. Harapan dari adanya perluasan pasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis ritel eceran saat ini mengalami perkembangan cukup pesat, ditandai dengan semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih gerai pizza

Lebih terperinci