BAB III FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONVERSI AGAMA DI DUSUN BUKITSARI DAN DAMPAK SOSIALNYA
|
|
- Handoko Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONVERSI AGAMA DI DUSUN BUKITSARI DAN DAMPAK SOSIALNYA 3. 1 Pendahuluan Pada bab ini penulis akan memaparkan secara sistematis tentang hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan di Dusun Bukitsari. Pertama, penulis akan memaparkan tentang sekilas Dusun Bukitsari. Kedua, memaparkan sekilas sejarah masuknya kekristenan di Dusun Bukitsari. Ketiga, memaparkan faktor-faktor penyebab beberapa kepala keluarga (KK) di Dusun Bukitsari melakukan konversi. Keempat, memaparkan dampak sosialnya pasca konversi agama terjadi. Adapun maksud dari pemaparan secara sistematis adalah untuk memudahkan dalam memahami hasil penelitian yang telah dilakukan. 3.2 Sekilas Tentang Dusun Bukitsari Dusun Bukitsari secara geografis terletak di Desa Songan, kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, ibu kota Denpasar. Kecamatan Kintamani merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di kabupaten Bangli. Luas wilayah Kabupaten Bangli sebesar 520,81 Km 2 atau 9,25% dari luas wilayah Propinsi Bali. Ketinggian dari permukaan laut antara m sehingga tanaman apa saja bisa tumbuh di daerah ini. Secara fisik di bagian selatan merupakan daerah dataran rendah dan bagian utara merupakan pegunungan. Puncak tertinggi adalah terdapat Gunung Batur 59
2 dengan kepundannya Danau Batur yang memiliki luas sekitar 1.067,50 Ha. Jarak dari Ibukota kabupaten ke Ibu Kota Popinsi sekitar 40 Km. 1 Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2000, penduduk Kabupaten Bangli sebanyak jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk tahun sebesar 0,92% per tahun. Sedangkan dari hasil registrasi penduduk keadaan akhir tahun 2008 penduduk Kabupaten Bangli tercatat jumlahnya jiwa dengan laju pertumbuhan untuk tahun sebesar 0,41%, dengan kepadatan rata-rata 411 jiwa / km2, sex rationya adalah 99,50. Secara administratif Kabupaten Bangli terbagi menjadi empat daerah kecamatan yaitu Kecamatan Kintamani, Kecamatan Tembuku, Kecamatan Susut dan Kecamatan Bangli. Mempunyai 72 Desa / kelurahan dengan 332 banjar dinas / lingkungan. Dari 72 desa / kelurahan tersebut sebanyak 48 desa / kelurahan berada di Kecamatan Kintamani Selain desa / kelurahan administratif terdapat juga desa pekraman sebanyak 159 buah yang merupakan lembaga tradisional yang memiliki hak otonomi dalam menjalankan pemerintahannya. 2 Dusun Bukitsari adalah sebuah tempat yang letaknya tidak jauh dari daerah pegunungan, dekat dengan Danau Batur dan sebagian besar penduduknya adalah petani. Profesi ini didukung dengan tanah yang cukup subur sebetulnya, namun karena keterbatasan pengetahuan pengolahan tanah dan alat pertanian yang tradisional, sulitnya pupuk, sehingga kurang mampu memaksimalkan lahan dengan baik. Memprihatinkan ketika musim kering tiba, mereka kekurangan air dan lahan menjadi kering sehingga membuat masyarakat Dusun Bukitsari mengalami paceklik. Keadaan seperti ini membuat mereka harus mengkonsumsi makanan apa adanya seperti singkong yang dikeringkan sebagai makanan pokok mereka, karena beras mahal dan susah didapat. 1 diunduh pada 16 April, Ibid., 60
3 Peta Wilayah 3 3 Ibid., 61
4 3.3 Sekilas Sejarah Masuknya Kekristenan di Dusun Bukitsari 4 Secara geografis, Dusun Bukit Sari terletak di perbukitan. Secara sosiologis penduduk tersebut merupakan penduduk yang jauh dari keramaian dan terpencil. Dikarenakan akses jalan yang naik turun bukit, kurang layak, sulit dan berbahaya, dikelilingi jurang yang dalam, membuat penduduk kurang tersentuh dan terperhatikan oleh sesama karena terisolasi. Mata pecaharian penduduk tersebut adalah bertani. Dengan etos dan semangat kerja yang tinggi mereka tetap dapat bertahan walaupun kesulitan dalam menggarap lahan karena hanya bermodal tenaga dan alat yang sangat sederhana. Hal yang memprihatinkan adalah ketika musim kering tiba berdampak pada paceklik. Situasi tersebut membuat mereka harus makan apa adanya untuk bertahan. Cara mereka bertahan adalah dengan makan singkong hasil kebun, yang telah dikeringkan dan disimpan sebagai cadangan makanan di musim kering karena mereka tidak memiliki uang untuk membeli beras. Ketika musim hujan tiba, mereka menanam sayuran hanya untuk di kosumsi sendiri, kalau lebih baru dijual. Kehidupan ekonomi mereka terbilang miskin dan memprihatinkan pada saat itu. Mereka tidak memiliki pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Beberapa kondisi di atas mendorong mereka untuk mencari pekerjaan keluar dari dusun mereka yaitu Dusun Bukitsari. Tujuannya adalah agar mendapat uang guna memenuhi kebutuhan keluarga dan mencari komunitas yang dapat menolong mereka. Akhirnya mereka keluar dari dusun (para kepala keluarga) untuk mencari pekerjaan, dan sampailah mereka di desa Katung. Disana mereka mendapat pekerjaan sebagai buruh. Perjalanan awal ini terjadi kira-kira tahun Hasil wawancara dengan Krisna (nama samaran) salah seorang tokoh yang pada saat itu melayani awalawal. Wawancara dilakukan pada tanggal 10 Februari, Ceirta/informasi ini dibenarkan oleh jemaat/pelaku konversi bernama Arjuna dan Rama (nama samaran), diwawancarai pada tanggal 11 Februari, Sumber ini didukung data dari penggalan Sejarah GKPB hal 301,
5 Di tempat mereka bekerja inilah pertama kali kekristenan (Agama Kristen) didengar dan dikenal sebelumnya mereka tidak pernah mendengar tentang kekristenan. Menurut Krisna 5 yang dienarkan Arjuna dan Rama 6 pelaku konversi yang dulunya beragama Hindu dan sekarang menjadi Kristen, pertama-tama mereka heran dengan sikap dan perilaku orang kristen. Mereka (pelaku konversi) diperlakukan oleh orang Kristen seperti saudara, bukan seperti buruh dimana ada kesenjangan antara buruh dan pemilik tanah/tuan tanah/majikan. Mereka diperlakukan dengan baik, diberi tempat tidur yang layak, berbeda dengan ditempat lain ketika mereka bekerja menjadi buruh. Mereka melihat orang Kristen sebelum tidur bernyanyi-nyanyi (pujian), berdoa dan membaca alkitab (kitab suci orang Kristen), kemudian dilihatnya orang Kristen bisa bersukacita, dan senang. Fenomena inilah yang membuat mereka mulai tertarik dan mulai bertanya, mengapa orang Kristen dapat bersikap baik dan selalu bersukacita setiap hari. Saat itulah orang Kristen yang kebetulan adalah tuan tanahnya (Anggota Jemaat GKPB di Katung) yang bersama-sama dengan mereka mulai bercerita. Bercerita tentang yang mereka lakukan tersebut adalah yang diajarkan dan diperintahkan Tuhan Yesus. Ajaran untuk hidup dalam kasih, saling mengasihi dan saling menolong sesama tanpa membeda-bedakan status sosialnya. Kemudian mereka semakin penasarann dan ingin mengenal siapa Tuhan Yesus tersebut. Sejak saat itu cerita tentang pengenalan Tuhan Yesus dan ajarannya terus berlanjut antara orang Hindu dari Bukitsari dengan orang Kristen di Katung. Karena permintaan beberapa orang dari Bukitsari yang katanya mau semakin mengenal Tuhan Yesus, maka pemberitaan atau 5 Hasil wawancara dengan Krisna (nama samaran) salah seorang tokoh yang pada saat itu melayani awalawal. Wawancara dilakukan di Denpasar pada pada tanggal 10 Februari, Hasil wawancara dengan Arjuna dan Rama (nama samaran) dua kepala keluarga pelaku konversi. Wawancara dilakukan di Bukitsari, Jumat 10 Februari
6 pengajaran tentang injil pun berlanjut dari tempat mereka berburuh di Katung menuju ke Bukitsari. Perkunjungan dan pelayanan terus dilakukan oleh orang-orang gereja GKPB karena orangorang di Dusun Bikitsari antusias mendengarkan injil. Hingga seiring berjalannya waktu, ada beberapa orang menyerahkan dan merelakan dirinya untuk mau di baptis menjadi Kristen (melakukan konversi agama dari Hindu ke Kristen Protestan) sekitar tahun Tidak berhenti sebatas itu, seiring berjalannya waktu pula semakin bertambahnya orang yang mau dibaptis dan menjadi Kristen. Melihat pertumbuhan yang terjadi dan banyaknya orang yang menjadi Kristen (sempat mencapai 18 Kepala Keluarga walau sekarang hanya tinggal 4 Kepala Keluarga) maka dibelilah sebidang tanah dan didirikan geraja dan tempat pemakaman. Gereja tersebut diresmikan tahun 1996 dan diberi nama Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat MRIKIJE DUSUN BUKITSARI DESA SONGAN, KINTAMANI-BANGLI. Banyak tokoh yang berperan serta dalam pelayanan, kunjungan dan pemberitaan injil di daerah tersebut. Peran mereka mengukir sejarah terbentuknya jemaat Mrikije Bukitsari. 3.4 Faktor-faktor Penyebab Beberapa Kepala Keluarga di Dusun Bukitsari Melakukan Konversi Agama Konversi agama tidaklah terjadi begitu saja dengan sendirinya, namun ada faktor penyebab yang menyebabkan seseorang berani mengambil keputusan tersebut konversi agama. Berikut adalah faktor-faktor penyebab beberapa kepala keluarga (KK) di Dusun Bukitsari, dari yang pindah agama Hindu menjadi Kristen Protestan. 64
7 3.4.1 Faktor ilahi Berdasarkan hasil penelitian didapati dari delapan belas Kepala Keluarga (18 KK) yang melakukan konversi agama dari Hindu ke Kristen, menurun menjadi enam kepala keluarga (6 KK). Sekarang di daerah tersebut hanya tinggal 4 KK karena 2 KK sudah pindah ke daerah lain namun tetap menjadi kristen. Jadi sekitar 12 KK yang tadinya pindah ke kristen berbalik kembali ke agama semula. Kembalinya mereka ke agama semula tentu ada sebabnya. Menurut informasi yang didapatkan, alasan yang lebih dominan adalah karena mendapat tekanan oleh masyarakat adat setempat. Tekanan tersebut berupa diskriminasi dan mendapat perlakuan tidak adil, misalnya tidak diberikannya beras kepada mereka ketika ada bantuan dari pemerintah. 7 Ditengah kesulitan yang ada, tertekanannya batin, perasaan sedih dan kecewa, hal tersebut tidak menyebabkan iman dan spiritualitas 4 KK yang tetap bertahan. Secara psikogis hal tersebut akan sulit diterima, namun mereka mampu menjalaninya hingga sekarang. Mereka mengungkapkan nyakin dan percaya kepada Tuhan Yesus yang akan menolong. Mereka pun tidak membalas atas perlakuan dari masyarakat setempat, tetapi dapat menerima semuanya dan bersabar. Mereka tetap kosisten dengan identitas gama dan iman barunya, dibuktikan dengan bertekun dalam pengajaran dan peribadahan. Mereka menjaga hal tersebut dari kira-kira tahun setelah dibaptis, hingga sekarang tahun Hasil wawancara dengan Gareng dan Petruk (nama samaran) tokoh yang pernah melayani di Bukitsari terutama saat kasus pembongkaran kuburan di bawah periode pelayanan mereka. Wawancara dilakukan di Abianbase, pada tanggal 11 Februari, Hasil wawancara tersebut dibenarkan Arjuna dan Rama (nama samaran) dua kepala keluarga pelaku konversi. Wawancara dilakukan di Bukitsari, Jumat 10 Februari, Hasil wawancara dengan Arjuna dan Rama (nama samaran) dua kepala keluarga pelaku konversi. Wawancara dilakukan di Bukitsari, Jumat 10 Februari
8 3.4.2 Faktor psikologi Tekanan batin yang dialami oleh beberapa kepala keluarga (KK) karena kemiskinan, hidup jauh dari keramaian, terpencil, terisolasi, tersebut membuat mereka mencari jalan keluar untuk mengatasi hal tersebut. Yang dilakukan adalah mencari komunitas baru dengan harapan mampu menolong, dan mengubah hidup mereka. Ketika mereka berjumpa dengan komunitas orang Kristen, mendapatkan semangat hidup dan harapan. Karena orang Kristen saat itu hidupnya kebanyakan berhasil, selalu terlihat senang, bahagia dan sukacita dalam menjalani hidup setiap hari. Maka bergabunglah mereka dengan komunitas Kristen. Ketika menjadi Kristen mereka merasa senang walaupun secara ekonomi masih berkekurangan. Melihat situasi tersebut gereja tergerak untuk membantu memberdayaan SDM dan member bantuan bahan pokok. Dalam hal tersebut jemaat saat selain merasa senang secara batiniah, nyaman dengan komunitas baru juga merasa diterima. Mereka juga mulai mendapat perhatian dan pengakuan dari masyarakat sekitar karena hidup mereka sudah mulai mapan secara ekonomi Faktor pengajaran dan pelayanan Beberapa Kepala Keluarga yang melakukan konversi agama mengakui bahwa mereka menjadi Kristen tidak terlepas dari pengajaran dan pelayanan yang dilakukan oleh orangorang Kristen dari GKPB. Pengajaran dan pelayanan tersebut dalam bentuk persekutuan- 9 Hasil wawancara dengan Krisna (nama samaran) salah seorang tokoh yang pada saat itu melayani awalawal. Wawancara dilakukan di Denpasar, pada tanggal 10 Februari, Ceirta/informasi ini dibenarkan oleh jemaat/pelaku konversi bernama Arjuna dan Rama (nama samaran), wawancara dilakukan di Bukitsari, pada tanggal 11 Februari,
9 persekutuan, doa-doa, Pemahaman Alkitab (PA), bahkan sampai pada pelayanan bantuan pemenuhan kebutuhkan pokok dan perbaikan kehidupan ekonomi. Dari pengajaran dan pelayanan tersebut pelaku konversi mengakui bahwa agama Kristen memiliki keunggulan dibanding dengan agama yang sebelumnya. Dalam Agama Kristen ada sebuah jaminan keselamatan atau masuk surga sedangkan di agama semula tidak, di agama Kristen tidak mengenal denda sosial tetapi di agama semula ada, di agama Kristen kalau ada ritual keagamaan tidak perlu mengeluarkan dana banyak tetapi di agama semula banyak menghabiskan uang. Mereka juga berani berkata bahwa di agama Kristen menyembah Tuhan yang hidup tetapi di agama semula menyembah patung yang sama dengan berhala. 10 Hingga sekarang pengajaran dan pelayanan masih tetap berjalan walau memang kurang intensif lagi. Mengingat jarak yang jauh, kurangnya tenaga pelayan, maka sekarang Pendeta yang melayani ke daerah tersebut hanya satu bulan satu kali. Selain itu beberapa KK di tempat tersebut sudah mulai mandiri, sehingga mampu menjadi pelayan baik dalam Khotbah maupun PA Faktor Ekonomi Masyarakat Bukitsari umumnya bermatapencaharian petani dan tidak memiliki penghasilan tetap setiap bulannya. Masyarakat tergolong miskin dan tinggal di daerah yang terisolasi. Berdasarkan hasil wawancara ketika dikunjungi dan dilayani, mereka bertanya 10 Hasil wawancara dengan Arjuna dan Rama (nama samaran), wawancara dilakukan di Bukitsari, pada tanggal 11 Februari, Hasil wawancara dengan Bagong (nama samaran), pendeta jemaat sekarang yang melayani di Bukitsari. Wawancara dilakukan Denpasar, pada tanggal 10 Februari,
10 begini: pak apa yang akan saya dapat kalau ikut Tuhan Yesus? 12. Kalau kami masuk Kristen dapat bantuan apa, dana apa, tunjangan apa? Apa akan dapat beras, sapi, karena kami sangat memerlukan. Kalau saya masuk Kristen anak-anak saya makan apa? 13 Untuk menjawab hal tersbut maka orang Kristen yang memberikan pelayanan dan kunjungan berkata: bahwa mereka (beberapa KK di Bukitsari) tidak akan mendapatkan apa-apa dalam hal materi. Namun Tuhan Yesus yang akan menolong dan mencukupkan semua kebutuhan kita 14. Akan dapat salib. Artinya hidup kita akan diselamatkan, hidup akan menjadi baik, dan apa yang dibutuhkan akan Tuhan berikan seperti hujan bisa turun. 15 Hal ini mungkin dilakukan agar mejaga kemurnian mereka masuk Kristen. Hingga beberapa lama kemudian mereka menjadi Kristen. Seiring berjalannya waktu dari pihak sinode gereja GKPB, memberikan bantuan karena memang kondisi penduduk saat itu membutuhkan. Pihak gereja memberi suport dalam usaha pengolahan tanah, memberi bibit tanaman seperti bawang dan jagung, diberi sapi untuk dipelihara dan perhatian lainnya. Dengan demikian kondisi ekonomi penduduk yang menjadi Kristen mulai membaik dan kebanyakan berhasil dalam pemenuhan kebutuhannya Hasil wawancara dengan Krisna (nama samaran) salah seorang tokoh yang pada saat itu melayani awalawal. Wawancara dilakukan di Denpasar pada pada tanggal 10 Februari, Hasil wawancara dengan Arjuna dan Rama (nama samaran) dua kepala keluarga yang dahulu melakukan konversi agama. Wawancara dilakukan di Bukitsari, pada tanggal 10 Februari, Hasil wawancara dengan Arjuna membicarakan Sailendra (nama samaran). Sailendra adalah salah seorang tokoh yang pada saat itu juga melayani awal-awal. Namun sekarang sudah meninngal. Arjuna adalah salah satu kepala keluarga yang melakukan konversi. Wawancara dilakukan di Bukitsari, pada tanggal 10 Februari, Hasil wawancara dengan Krisna (nama samaran) salah seorang tokoh yang pada saat itu melayani awalawal. Wawancara dilakukan di Denpasar pada tanggal 10 Februari, Ibid., 68
11 3.4.5 Faktor Sosial Berdasarkan hasil penelitian, ketika beberapa Kepala Keluarga (KK) dari Bukitsari bersosial, berjumpa dan berinteraksi secara intensif dengan beberapa orang kristen di Katung, membuat mereka berani mengambil keputusan untuk melakukan konversi. Karena dalam proses perjumpaan dan interaksi tersebut terjadi saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Seperti yang dipaparkan dalam Sekilas Sejarah Masuknya Kekristenan di Bukitsari jelas nampak bagaimana beberapa KK tersebut tertarik dengan kekristenan, hingga ajakan untuk ikut beribadah atau bersekutu (berdoa, bernyanyi, belajar Alkitab), dan pelayanan perkunjungan yang intensif. Karena mereka antusias dan ingin belajar lebih dalam lagi tentang kekristenan, dikenalkanlah mereka pada pemimpin agama dalam hal ini seorang majelis dan hamba Tuhan. Kemudian dilakukanlah pelayanan dan penginjilan lanjutan ke Bukitsari, hingga akhirnya melalu proses yang cukup panjang mereka memberikan diri untuk dibaptis dan masuk Kristen Faktor Politik Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan terhadap para pelaku konversi agama, mereka memiliki kepentingan politik ketika pindah agama. Hal ini tercermin ketika menjadi Kristen karena alasan ekonomi, agar anak-anak mereka dapat masuk ke panti asuhan dengan gratis, agar mendapat perhatian/pengakuan dari masyarakat sekitar bahwa keluarga mereka mengalami kemajuan dibanding yang lainnya. 17 Hasil wawancara dengan Krisna (nama samaran) salah seorang tokoh yang pada saat itu melayani awalawal. Wawancara dilakukan di Denpasar, pada tanggal 10 Februari, Ceirta/informasi ini dibenarkan Arjuna dan Rama (nama samaran) pelaku konversi. Wawancara dilakukan di Bukitsari, pada tanggal 10 Februari,
12 Sebagai contoh ada salah jemaat dulunya adalah seorang Pemangku, secara status sosialnya cukup terpandang namun tetap melakukan konversi agama. Konversi ia lakukan karena banyak faktornya, bahkan ia mengakui pertama kali yang diharapkan adalah masalah bantuan ekonomi. 18 Karena kondisi keluarga dirasa hidup dalam kemiskinan. Belum lagi ketika harus melakukan ritual keagamaan yang membutuhkan biaya tidak sedikit. Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari sudah dirasa sulit, ditambah harus mengeluarkan biaya untuk kepentingan ritual-ritual keagamaan. Kondisi yang demikian, tentu membuat batin tertekan. Dengan melakukan konversi agama berharap mendapat bantuan guna memenuhi kebutuhan ekonominya. Berharap anak-anaknya masuk ke panti dan mendapat pendidikan secara cuma-uma, dan meringankan beban keluarga. Katika ia menjadi Kristen, kemudian memasukan anaknya ke panti asuhan milik GKPB, kemudian dapat sekolah bahkan sampai menjadi sarjana, hal tersebut mendapat pengakuan dari masyarakat. Walaupun tidak mendapat bantuan dana 100% dari panti ketika sekolah dan kuliah. 19 Secara otomatis mereka dipandang dan dikagumi banyak orang karena keberhasilan yang telah dicapai dan tidak semua penduduk dapat melakukan hal tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan kepentingan politik membuat orang berani melakukan konversi agama. Karena ketika melakukan konversi ada sesuatu yang akan mereka dapatkan dan harapkan membuat hidupnya menjadi lebih baik, dalam status sosial maupun ekonominya. 18 Hasil wawancara dengan Arjuna dan Rama (nama samaran) dua kepala keluarga pelaku konversi. Wawancara dilakukan di Bukitsari, pada tanggal 10 Februari, Ibid., 70
13 3.5 Dampak Sosialnya Konversi agama yang dilakukan oleh beberapa kepala keluarga di Dusun Bukitsari ternyata menimbulkan sebuah dampak atau konsekuensi yang harus mereka tanggung. Berdampak bagi kehidupan mereka pribadi maupun kehidupan sosial di Bukitsari. Berdasarkan hasil penelitian dampak-dampak tersebut dapat paparkan sebagai berikut: Lunturnya harmonisasi dan solidaritas masyarakat di Dusun Bukitsari Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan penulis, harmonisasi dan solidaritas sosial di masyarakat tersebut meluntur. Karena hubungan pelaku konversi dengan masyarakat setempat terjadi jurang pemisah. Terlihat dari sikap dan perilaku masyarakat yang mulai berubah, tercermin dulunya ramah satu dengan lain, tidak saling curiga, dan saling tegur sapa, namun sekarang insitas hal tersebut berkurang drastis. Kemudian lunturnya rasa solidaritas satu dengan lain sebagai satu kesatuan masyarakat Dusun Bukitsari. Ada pemisahan antara orang Kristen dengan orang Hindu, bukan lagi orang Bukitsari. Hal tersebut tercermin juga melalui kurangnya kepedulian masyarakat sekitar terhadap kebutuhan para pelaku konversi agama. Misalnya saja soal pemberian bantuan dari pemerintah seperti aliran air, jatah beras, yang tidak diberikan kepada mereka. 20 Selain hal tersebut mulai lunturnya hubungan yang harmonis dan solidaritas dalam internal keluarga pelaku konversi. Sikap pertentangan dalam keluarga dari pihak konversi 20 Hasil wawancara dengan Arjuna dan Rama (semua nama samaran) dua kepala keluarga yang dahulu melakukan konversi agama. Wawancara dilakukan di Bukitsari pada tanggal 10 Februari,
14 dengan pihak saudara yang beragama Hindu. Bahkan berujung pada sebuah konflik seperti percecokan, ancaman, bahkan perusakan rumah Diperlakukan tidak adil dan diskriminasi Berdasarkan hasil penelitian, pelaku konversi agama diperlakukan tidak adil dan didiskriminasikan oleh masyarakata adat setempat. Perlakuan tersebut diantaranya: Pertama, ketika pemerintah memberi bantuan aliran irigasi ke lahan dan rumah supaya mendapatkan air bersih, dan untuk pemenuhan kebutuhan air, masyarakat yang beragama Hindu mendapatkannya, sedangkan bagi pemeluk agama Kristen tidak mendapat bantuan tersebut. Kedua, ketika pemerintah memberikan bantuan beras bagi masyarakat di dusun tersebut, masyarakat yang beragama Hindu mendapatkannya namun bagi orang yang beragama Kristen (pelaku konversi) tidak mendapatkannya. Ketiga, mereka juga tidak mendapatkan aliran listrik sebagai alat penerang pada saat itu, awal-awal ketika melakukan konversi agama. Keempat, terjadinya pembongkaran kuburan umat Kristen. Berdasarkan hasil penelitian, pembongkaran kuburan terjadi ketika umat Kristen mendirikan kuburan sendiri di tanah yang dibeli gereja dan dekat dengan gereja. Awalnya hal tersebut tidak menjadi masalah karena tanah/tempat tersebut milik gereja dan jauh dari keramaian. Ada siktar 5-6 mayat yang sudah dimakamkan di tempat tersebut, semua adalah umat Kristen. Seiring berjalannya waktu, hal tersebut dipermasalahkan oleh masyarakat adat setempat. Sehingga timbulah suatu pertentangan antara masyarakat adat dengan orang Kristen pada waktu itu. Dari pihak adat menginginkan mayat-mayat tersebut dibongkar dan dipindahkan ke 21 Ibid., 72
15 pemakaman Hindu. Dengan sebuah dalih tidak boleh ada dua pemakaman di Dusun Bukitsari. Dalam peristiwa ini umat Kristen terutama pihak keluarga tidak setuju begitu saja. Sehingga pada saat itu terjadi perdebatan dan hampir berujung pada konflik fisik kedua umat bergama. Untuk menengahi hal tersebut maka datanglah Bupati, orang DPR, Kepolisian dari Polda setempat, Bishop (ketua sinode GKPB) untuk menyelesaikan masalah tersebut agar tidak berujung konflik fisik. Singkat kata pihak Kristen mengalah dan akhirnya pembongkaran dilakukan oleh masyarakat setempat dan dimakamkan di pemakaman Hindu. Berdasarkan penelusuran yang penulis lakukan, menurut para pelaku konversi bahwa dalih tidak boleh adanya dua pemakaman di daerah tersebut kuranglah beralasan. Mereka beranggapan bahwa hal tersebut dilakukan untuk menekan orang Kristen agar murtad dari Kristen dan kembali ke Hindu. Menurut mereka bahwa jikalau orang Kristen tidak memiliki tanah kuburan sendiri maka mereka dengan sendirinya kembali ke Hindu. Hal itu terbukti sejak peristiwa tersebut banyak orang Kristen yang kembali ke agama semula Kecemburuan Sosial Konversi agama yang dilakukan oleh beberapa KK di Dusun Bukitsari menimbulkan kecemburuan sosial. Kecemburuan sosial bermula ketika beberapa masyarakat di daerah tersebut melihat kehidupan orang Kristen lebih baik dan mulai mapan dalam hal ekonomi. 22 Hasil wawancara dengan Gareng dan Petruk (nama samaran) mereka adalah dua tokoh yang saat itu cukup lama melayani di Bukitsari, terlebih saat kasus pembongkaran kuburan dibawah periode pelayanan mereka. Wawancara dilakukan di Abianbase, pada tanggal 11 Februari, Informasi tersebut didukung oleh data yang diperoleh melalui wawancara kepada Arjuna dan Rama (nama samaran) sebabagai pelaku konversi. Wawancara di Bukitsari, pada tanggal 10 Februari,
16 Karena orang Kristen mendapatkan perhatian dan bantuan dari Sinode GKPB, baik dalam pembibitan tanaman, pemeliharaan sapi, pengolahan tanah, sampai bahan pokok. Kecemburuan sosial nampak ketika tanaman orang Kristen di kebun lebih baik dan subur serta menghasilkan, dibandingkan dengan masyarakat sekitar. Pada saat itu tanaman orang Kristen di rusak oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Mereka menduga ini adalah perbuatan beberapa masyarakat setempat yang tidak dapat melihat orang Kristen lebih berhasil. Kemudian bagi masyarakat yang sudah Kristen, anak-anak mereka dititipkan di panti asuhan. Sebuah yayasan dari sinode GPKB untuk memberikan pendidikan secara umum, mendidik karakter, melatih mandiri, bahkan membantu mencarikan sponsor menyekolahkan mereka sampai ke perguruan tinggi. Kecemburruan terjadi ketika ada orang Kristen memiliki anak lebih dari 5 bisa sekolah dan hidup anak-anak mereka berhasil bahkan ada yang menjadi sarjana, sedangkan ada masyarakat yang beranggapan memiliki anak 1 atau 2 kurang berhasil dan kurang dalam pendidikan. Dari hal tersebut membuat kecemburuan bagi masyarakat setempat karena orang yang menjadi Kristen kebanyakan hidupnya lebih mapan dan berhasil, baik dalam hal ekonomi maupun pendidikan Hasil wawancara dengan Krisna (nama samaran) salah seorang tokoh yang pada saat itu melayani awalawal. Wawancara dilakukan Denpasar, pada tanggal 10 Februari, Ceirta/informasi ini dibenarkan oleh jemaat/pelaku konversi bernama Arjuna dan Rama (nama samaraa) yang diwawancarai di Bukitsari, pada tanggal 11 Februari,
17 3.5.4 Tekanan psikologi Keputusan beberapa kepala keluarga di Dusun Bukitsari melakukan konversi sangat berdampak bagi kehidupan mereka yang dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Bagi pelaku konversi merasa tertekan batinnya karena sikap-sikap masyarakat yang memperlakukan mereka dengan tidak adil dan diskriminatif. Perlakuan tersebut sepertii: tidak disalurkannya bantuan kepada mereka baik dalam pembagian beras, air, listrik, sampai pada kasus pembongkaran kuburan. Bukan hanya itu saja, bahkan melakukan perusakan tanaman. Hal tersebut di rasa sangat berat dan secara psikologis batin mereka tertekan. Awalnya kurang nyaman walau tinggal ditempat mereka sendiri, tempat dimana mereka sudah sekian lama hidup dan tinggal di daerah tersebut. Ditambah lagi tekanan dari dalam yaitu dari pihak keluarga dan saudara yang terkesan tidak suka dan terkesan mengajak bermusuhan, karena kata-kata dan teguran yang keras dan memojokan. Namun sekarang mereka sudah mulai belajar terbiasa dengan sikap dan perlakuan masyarakat setempat dan dapat menerimanya. Menarik bahwa mereka mengatakan biar Tuhan yang membelas perbuatan orang-orang yang memperlakukan mereka tidak adil dan diskriminasi Kesimpulan Dari pemaparan hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa keadaan masyarakat Dusun Bukitsari dulunya adalah miskin, terpencil, terisolasi, sudah tentu kekurangan sandang, pangan dan papan. Kondisi kehidupan semacam inilah yang menyebabkan krisis dalam keluarga mereka, sehingga mendorong mereka merantau mencari pekerjaan dan komunitas yang dapat 24 Hasil wawancara dengan Arjuna dan Rama ( nama samaran) dua kepala keluarga yang dahulu melakukan konversi agama. Wawancara dilakukan di Bukitsari, pada tanggal 10 Februari,
18 menolong, dan akhirnya bekerja di Katung. Di tempat kerja inilah mereka mulai berjumpa dan berinteraksi dengan orang Kristen. Perjumaan dan interaksi ini membawa sebuah perubahan dalam hidup beberapa kepala keluarga dari Dusun Bukitsari. Perubahan tersebut berupa semangat hidup, harapan untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka, harapan untuk maju, termasuk berubahnya agama mereka. Hingga akhirnya melalui proses yang panjang dan didasari berbagai faktor penyebab, mereka mengambil komiten untuk menjadi Kristen. Keputusan beberapa kepala keluarga di dusun Bukitsari membawa konsekuensi atau dampak bagi mereka secara pribadi maupun lingkungan sosial. Bagaimana mereka diperlakukan tidak adil oleh masyarakat setempat, didiskriminasi, retaknya hubungan kekeluargaan baik kekeluargaan dalam masyarakat adat maupun keluarga masing-masing pribadi, lunturnya keharmonisan dan solidaritas masyarakat setempat terhadap mereka, mereka dicemburui oleh masyarakat setempat karena kehidupan ekonomi sudah mulai tertata dengan baik, dan tertekannya batin mereka. Dari dampak sosial di atas menunjukan bahwa ada suatu tindakan-tindakan dari masyarakat setempat yang kurang pas, kurang baik dan kurang tepat. Hal tersebut juga berdampak pada kembali beberapa diantara mereka ke agama semula yaitu Hindu. Terlihat dari 18 Kepala Keluarga (KK) yang Kristen, kini hanya tinggal 6 KK yang bertahan, dan 4 KK yang masih menetap di Bukitsari, karena 2 KK lainya pindah ke daerah lain, tetapi tetap menjadi Kristen. 76
BAB IV ANALISA KONVERSI AGAMA DI BUKITSARI DARI PERSPEKTIF TEORI RAMBO R. LEWIS
BAB IV ANALISA KONVERSI AGAMA DI BUKITSARI DARI PERSPEKTIF TEORI RAMBO R. LEWIS 4.1 Pendahuluan Dari beberapa teori yang telah dipaparkan di Bab II, maka penulis memilih satu teori dari Rambo R. Lewis
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. mempertahankan identitas dan tatanan masyarakat yang telah mapan sejak lama.
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan kasus konversi agama di Bukitsari maka dapat disimpulkan bahwa beberapa kepala keluarga (KK) di daerah tersebut dinyatakan benar melakukan pindah agama
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Aryadharma, Ni Kadek Surpi. Membedah Kasus Konversi Agama di Bali. Surabaya: Paramita,
DAFTAR PUSTAKA Aryadharma, Ni Kadek Surpi. Membedah Kasus Konversi Agama di Bali. Surabaya: Paramita, 2011. Azwar, Saifudin. Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009. Dister, Nico S. Psikologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuankemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya disebut sebagai makhluk sosial. Makhluk yang memiliki kecenderungan tetap untuk berorientasi terhadap sesama yang mengambil bentuk dan
Lebih terperinciUNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
KONVERSI AGAMA (Studi Kasus Tentang Faktor-Faktor Penyebab dan Dampak Sosial Perpindahan Agama Dari Hindu Ke Kristen Protestan di Bukitsari, Bali) TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Magister Sosiologi
Lebih terperinciGereja Menyediakan Persekutuan
Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Pulau Bali Pulau Bali merupakan salah satu pulau yang ada di Indonesia 1. Sebelum dimekarkan menjadi Provinsi tersendiri, Pulau Bali merupakan wilayah dari Provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Mustopo Habib berpendapat bahwa kesenian merupakan jawaban terhadap tuntutan dasar kemanusiaan yang bertujuan untuk menambah dan melengkapi kehidupan. Namun
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN 1.1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) adalah Gereja mandiri bagian dari Gereja Protestan Indonesia (GPI) sekaligus anggota Persekutuan Gereja-Gereja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jurnal Teologi Gema Duta Wacana edisi Musik Gerejawi No. 48 Tahun 1994, hal. 119.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya, musik merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu kegiatan peribadatan. Pada masa sekarang ini sangat jarang dijumpai ada suatu
Lebih terperinciPertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?
Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama
Lebih terperinciBAB IV. Pandangan jemaat GPIB Bukit Harapan Surabaya tentang diakonia
BAB IV Pandangan jemaat GPIB Bukit Harapan Surabaya tentang diakonia 4.1. Diakonia sebagai perwujudan Hukum Kasih Gereja dapat dikatakan sebagai gereja apabila dia sudah dapat menjalankan fungsinya, yaitu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah
BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian 4.1.1 Sejarah Desa Bale Desa Bale terletak diwilayah timur Indonesia tepatnya di wilayah Maluku Utara. Pada tahun 1800an kesultanan ternate berkunjung
Lebih terperinciBAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI
BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, keadaan suatu
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan
IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Restu Rahayu Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur. Wilayah Kecamatan Raman Utara memiliki
Lebih terperinciSurat-surat Paulus DR Wenas Kalangit
Surat-surat Paulus DR Wenas Kalangit 15 Januari 2008 Jakarta 1 Surat-surat Paulus Catatan Umum Hampir separuh PB, yakni 13 kitab, memakai nama Paulus sebagai penulisnya (= Suratsurat Paulus). Selain itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Awig-awig pesamuan adat Abianbase, p.1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Permasalahan 1.1.1. Latar Belakang Desa pakraman, yang lebih sering dikenal dengan sebutan desa adat di Bali lahir dari tuntutan manusia sebagai mahluk sosial yang tidak mampu hidup
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Sebagai salah satu pulau di Indonesia, Bali memiliki daya tarik yang luar biasa. Keindahan alam dan budayanya menjadikan pulau ini terkenal dan banyak
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN 1. Latar Belakang Masalah a) Gambaran GKP Dan Konteksnya Secara Umum Gereja Kristen Pasundan atau disingkat GKP melaksanakan panggilan dan pelayanannya di wilayah Jawa
Lebih terperinciPertanyaan Alkitab (24-26)
Pertanyaan Alkitab (24-26) Bagaimanakah orang Kristen Bisa Menentukan Dia Tidak Jatuh Dari Iman/Berpaling Dari Tuhan? Menurut Alkitab seorang Kristen bisa jatuh dari kasih karunia, imannya bisa hilang.
Lebih terperinciGereja Memberitakan Firman
Gereja Memberitakan Firman Gereja-gereja yang mengakui kewibawaan Firman Allah memberikan tempat terhormat dan utama kepadanya. Pendeta dalam gereja-gereja seperti ini dengan setia memberitakan Firman
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB PEMBUKAAN Sesungguhnya Allah didalam Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Ia adalah sumber kasih, kebenaran, dan hidup, yang dengan kuat kuasa
Lebih terperinciCat Steven, Masuk Islam Saat di Puncak Ketenaran
Cat Steven, Masuk Islam Saat di Puncak Ketenaran Popularitas dan kekayaan tidak menjamin seseorang hidup bahagia. Cat Steven, bintang pop era tahun 70-an, yang kemudian dikenal dengan nama Yusuf Islam,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketika seseorang akan melakukan sesuatu hal, pasti orang tersebut memiliki hal-hal
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Ketika seseorang akan melakukan sesuatu hal, pasti orang tersebut memiliki hal-hal tertentu yang mempengaruhi dalam dirinya untuk bertindak. Sesuatu yang mempengaruhi
Lebih terperinciKebaktian Paskah Lebih dari Para Pemenang. Roma 8: Pdt. Andi Halim, S.Th.
Kebaktian Paskah Lebih dari Para Pemenang Roma 8:31-39 Pdt. Andi Halim, S.Th. Umumnya saat mendengar kata pemenang kita berpikir itu adalah orang yang hebat, yang berprestasi, dan yang luar biasa. Inilah
Lebih terperinciBasuh Kaki. Mendapat Bagian dalam Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS
HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Basuh Kaki Mendapat Bagian dalam Tuhan GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten
BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN 2.1 Letak Geografis Sumbul Pegagan Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Secara geografis Sumbul Pegagan
Lebih terperinciBAB III. Pemahaman Masyarakat Kelurahan Kawua tentang Saksi Yehova
BAB III Pemahaman Masyarakat Kelurahan Kawua tentang Saksi Yehova I. Pendahuluan Masyarakat di Kelurahan Kawua memahami bahwa aliran saksi Yehova adalah bagian dari agama Kristen. Tetapi, pemahaman yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGI
BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGI Dalam bab ini berisi tentang analisa penulis terhadap hasil penelitian pada bab III dengan dibantu oleh teori-teori yang ada pada bab II. Analisa yang dilakukan akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era global, plural, multikultural seperti sekarang setiap saat dapat saja terjadi peristiwa-peristiwa yang tidak dapat terbayangkan dan tidak terduga sama
Lebih terperinciPERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.
PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) Berbeda dengan mereka yang sekarang mengubah pengaturan Yesus, Kisah 2 memberi contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. Cerita Awalnya Dalam Kisah 2 Petrus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ajarannya akan berbeda dengan mainstream, bahkan memiliki kemungkinan terjadi
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Dalam suatu masyarakat terdapat sebuah sistem dan komponen yang mendukung eksistensi komunitas. Komponen itu antara lain agama, kewarganegaraan, identitas suku,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ibadah merupakan sebuah bentuk perjumpaan manusia dengan Allah, pun juga dengan corak masing-masing sesuai dengan pengalaman iman dari setiap individu atau
Lebih terperinciPdt Gerry CJ Takaria
KESATUAN ALKITAB DAN GEREJA ATAU JEMAAT Roh Kudus merupakan kekuatan penggerak di belakang kesatuan Jemaat (Ef. 4:4-6). Dengan memanggil mereka dari pelbagai suku-bangsa, Roh Kudus membaptiskan mereka
Lebih terperinciLITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN
LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH PERSIAPAN - Umat bersaat teduh - Lonceng berbunyi - Penyalaan Lilin JEMAAT BERHIMPUN PANGGILAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah
10 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Kesuma Nama Kesuma dulunya namanya adalah Kalam Pasir yang dulunya terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah berkunjung
Lebih terperinciKarunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati
Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati Kita telah menyelesaikan penelaahan mengenai keempat karunia yang kita sebut karunia pelayanan. Walaupun daftar karunia-dalam Efesus 4
Lebih terperinciSeri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann
Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #12 tentang Wahyu, pasal
Lebih terperinciMenjadi Anggota Masyarakat Gereja
Menjadi Anggota Masyarakat Gereja Chee Kim adalah seorang anak yatim piatu. Meskipun ia baru berusia enam tahun, ia hidup sebagai gelandangan di kota Hong Kong. Ia tidak mempunyai keluarga. Pada suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Katolik, Hindu, dan Budha. Negara menjamin kebebasan bagi setiap umat bergama untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam UUD 1945, disebutkan bahwa Indonesia sebagai Negara yang berlandaskan pada Pancasila mengakui adanya lima agama di dalamnya, antara lain: Islam, Kristen,
Lebih terperinciBAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389
BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN 1988 2.1. Kondisi Geografis Desa Namo Rambe merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Bangsa Indonesia adalah bangsa yang khas dengan pluralitas agama dan budaya. Pluralitas sendiri dapat diterjemahkan sebagai kemajemukan yang lebih mengacu pada jumlah
Lebih terperinciPelatihan Misi Kontemporer yang Efektif
Pelatihan Misi Kontemporer yang Efektif Oleh: Pdt. Marvin J. Newell, D.Miss 1 Pelatihan Misi Kontemporer yang Efektif (Isi seminar ini diambil langsung dari buku, Gerakan Tuhan Masa Ini, fasal 13,oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari sistem tanam paksa (cultuurstelsel) pada tahun 1830-an.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopi jenis Arabika masuk ke Jawa dari Malabar pada tahun 1699 dibawa oleh kapitalisme Belanda perkembangannya sangat pesat dan hal ini tidak bisa dilepaskan dari sistem
Lebih terperinciTEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG
Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG 17 September 2017 Jam 19.00 WIB Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan
Lebih terperinciROH KUDUS DAN JEMAAT Lesson 9 for March 4, 2017
ROH KUDUS DAN JEMAAT Lesson 9 for March 4, 2017 Selain bekerja atas masing-masing kita, Roh Kudus juga bekerja dalam Gereja sebagai satu tubuh. Roh Kudus memelihara Gereja tetap bersatu sehingga kita dapat
Lebih terperinciLANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI
LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi,
Lebih terperinciUKDW. Bab I PENDAHULUAN
Bab I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah 1.1 Krisis Dalam Pelayanan Jemaat Dalam kehidupan dan pelayanan jemaat tak pernah luput dari krisis pelayanan. Krisis dapat berupa perasaan jenuh dan bosan dalam
Lebih terperinciFINDING YOUR LIFE PURPOSE #2 MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #2 LIVE TO PLEASE GOD HIDUP UNTUK MENYENANGKAN TUHAN
FINDING YOUR LIFE PURPOSE #2 MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #2 LIVE TO PLEASE GOD HIDUP UNTUK MENYENANGKAN TUHAN Minggu lalu kita sudah belajar pelajaran pertama dari seri kotbah Menemukan Tujuan Hidupmu, yaitu:
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Di dalam Alkitab, setidaknya terdapat tiga peristiwa duka dimana Yesus
BAB V KESIMPULAN 5.1. Refleksi Di dalam Alkitab, setidaknya terdapat tiga peristiwa duka dimana Yesus hadir dalam tiga kesempatan yang berbeda: (1) Yesus membangkitkan anak Yairus (Matius 9:18-26, Markus
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang
70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Lebih terperinciPEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB)
PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB) Diajukan Kepada Fakultas Teologi Sebagai Salah Satu Persyaratan Uji Kelayakan
Lebih terperinciPdt. Gerry CJ Takaria
Geli, Jijik, Menakutkan, Bikin Gatal Kelahiran adalah waktu sukacita. Sebuah benih bertunas, dan munculnya dua daun pertama, menjadikan pemilik kebun akan senang. Seorang bayi dilahirkan, dan tangisannya
Lebih terperinciBAB V. Penutup: Refleksi, Kesimpulan dan Saran
BAB V Penutup: Refleksi, Kesimpulan dan Saran I. Refleksi Kehadiran saksi Yehova di tengah masyarakat Kelurahan Kawua yang merupakan bagian dari wilayah pelayanan GKST, pada akhirnya telah melahirkan tanggapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, metode penelitian dan pemahaman terhadap redesain GKPB Jemaat Philia di Amlapura. 1.1 Latar Belakang Gereja
Lebih terperinciBAB I PROFIL WILAYAH
BAB I PROFIL WILAYAH A. Deskripsi Wilayah Data dibawah ini dicantumkan sesuai dengan data monografi Desa atau Kelurahan Banjarejo pada bulan Juli sampai Desember tahun 2008. 1. Profil Desa/Kelurahan a.
Lebih terperinciSurat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika
1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Konversi agama merupakan suatu fenomena agama yang tidak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konversi agama merupakan suatu fenomena agama yang tidak baru lagi. Proses perpindahan/masuk agama ini sudah terjadi sejak dulu, bahkan sejak para nabi dan
Lebih terperinciANALISIS SITUASI DAN PERMASALAHAN PETANI MISKIN
45 ANALISIS SITUASI DAN PERMASALAHAN PETANI MISKIN Karakteristik Petani Miskin Ditinjau dari kepemilikan lahan dan usaha taninya, petani yang ada di RT 24 Kelurahan Nunukan Timur dapat dikategorikan sebagai
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN KELURAHAN TERKUL KECAMATAN RUPAT KABUPATEN BENGKALIS
13 BAB II GAMBARAN KELURAHAN TERKUL KECAMATAN RUPAT KABUPATEN BENGKALIS A. Geografi Kelurahan Terkul adalah kelurahan yang terletak di samping kota Batupanjang kecamatan Rupat, dengan status adalah sebagai
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. beberapa saran berdasarkan hasil penelitian lapangan dan analisanya.
BAB V PENUTUP Dalam bab ini penulis mencoba menarik beberapa kesimpulan dan mengusulkan beberapa saran berdasarkan hasil penelitian lapangan dan analisanya. A. Kesimpulan. Beberapa kesimpulan yang dapat
Lebih terperincioleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah
Apayang Dilakukan oleh Gereja Iuhan untuk Allah Dalam pelajaran 6, kita telah belajar bagaimana orang Kristen saling menolong dalam tubuh Kristus. Dalam Pelajaran 7, kita melihat beberapa kewajiban kita
Lebih terperinciKELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1
1 KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 Pontianak, 16 Januari 2016 Paul Suparno, S.J 2. Abstrak Keluarga mempunyai peran penting dalam menumbuhkan bibit panggilan, mengembangkan, dan menyertai dalam perjalanan
Lebih terperinciBAHAN SHARING KEMAH. Oktober VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL. Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama
VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL VISI : Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama MISI : Menjangkau jiwa dengan Injil, membina hingga dewasa didalam Kristus dan melayani
Lebih terperinciThe Man God Uses #1 Orang Yang Bisa Dipakai Tuhan #1 DARE TO GIVE IT ALL FOR JESUS - BERANI HABIS- HABISAN BAGI YESUS
The Man God Uses #1 Orang Yang Bisa Dipakai Tuhan #1 DARE TO GIVE IT ALL FOR JESUS - BERANI HABIS- HABISAN BAGI YESUS PEMBUKAAN: Hari ini kita masuk di minggu pertama Bulan September 2016 dan kita akan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latarbelakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latarbelakang Pluralitas agama merupakan sebuah kenyataan yang tidak dapat lagi dihindari atau disisihkan dari kehidupan masyarakat umat beragama. Kenyataan akan adanya pluralitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Semua data yang telah berhasil dikumpulkan oleh peneliti selama melakukan penelitian akan disajikan pada bab ini. Data tersebut merupakan data tentang partisipasi
Lebih terperinciHubungann Kita Dengan Orang Lain
Hubungann Dengan Orang Lain Kita Pada hari Senin pagi dalam ibadah pagi di Sekolah Alkitab ada bagian kesaksian. Seorang gadis bernama Olga berdiri untuk bersaksi. Sehari sebelumnya ia bersama seorang
Lebih terperinciA. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN
TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN Latihan Lagu-Lagu. Pembacaan Warta Lisan. Saat Hening. A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Sejarah dan Geografis Menurut data dari Kantor Kelurahan, Desa Sumbermanjingkulon terbagi menjadi dua Dukoh (daerah pemerintahan), yaitu Dukoh Dusun Krajan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila terutama pada sila yang pertama,
Lebih terperinci-AKTIVITAS-AKTIVITAS
KEHIDUPAN BARU -AKTIVITAS-AKTIVITAS BARU Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Bagaimanakah Saudara Mempergunakan Waktumu? Bila Kegemaran-kegemaran Saudara Berubah Kegemaran-kegemaran Yang Baru
Lebih terperinciRENUNGAN KITAB 1Tesalonika Oleh: Pdt. Yabes Order
RENUNGAN KITAB 1Tesalonika Oleh: Pdt. Yabes Order Bacaan Alkitab hari ini: 1Tesalonika 1 HARI 1 MENJADI TELADAN Mengingat waktu pelayanan Rasul Paulus di Tesalonika amat singkat, mungkin kita heran saat
Lebih terperinciBAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN
BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN 23 Gambaran penelitian yang dimuat dalam bab ini merupakan karakteristik dari sistem pertanian yang ada di Desa Cipeuteuy. Informasi mengenai pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk religius (homo religious), manusia memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk religius (homo religious), manusia memiliki keterbatasan sehingga manusia dapat melakukan ritual - ritual atau kegiatan keagamaan lain
Lebih terperinciPenelaahan Tiap Kitab Secara Tersendiri
Penelaahan Tiap Kitab Secara Tersendiri Mungkin kelihatannya lebih mudah untuk mengandalkan beberapa ayat Alkitab yang kita gemari untuk membimbing dan menguatkan kita secara rohani. Akan tetapi, kita
Lebih terperinciTujuan 1. Mengenali keempat masyarakat dalam Kisah 1:8.
Masyarakat Kristen Seorang lurah adalah kepala desanya. Seorang walikota adalah pemimpin sebuah kota. Seorang polisi memelihara hukum dan tata tertib di suatu lingkungan tertentu. Lurah dan walikota itu
Lebih terperinciLANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI
LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima
Lebih terperinciMencari Keterangan Tentang Yesus
Mencari Keterangan Tentang Yesus Perkenankan saya mengajukan suatu pertanyaan. Pada hemat saudara siapakah Yesus itu? Ada orang yang mengatakan, "Ia guru yang termasyhur." Orang lain menyebut Dia nabi,
Lebih terperinciBAB IV MEWARISKAN IMAN DENGAN TELADAN SUATU REFLEKSI TEOLOGIS TERHADAP TRADISI PIRING NAZAR
BAB IV MEWARISKAN IMAN DENGAN TELADAN SUATU REFLEKSI TEOLOGIS TERHADAP TRADISI PIRING NAZAR Keluarga adalah salah satu konteks atau setting Pendidikan Agama Kristen yang perlu diperhatikan dengan baik,
Lebih terperinciGEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI MINGGU VII SESUDAH PENTAKOSTA & SYUKUR HUT KE-35 YAPENDIK GPIB
GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI MINGGU VII SESUDAH PENTAKOSTA & SYUKUR HUT KE-35 YAPENDIK GPIB TEMA : CERDAS DAN KREATIF DI DALAM KRISTUS Minggu, 03 Juli 2016 Persiapan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sektor andalan perekonomian di Propinsi Lampung adalah pertanian. Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Lampung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara beriklim tropis mempunyai potensi yang besar
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara beriklim tropis mempunyai potensi yang besar mengembangkan sektor pertanian. Sektor pertanian tetap menjadi tumpuan harapan tidak hanya dalam
Lebih terperinciIBADAH KRISTEN CATATAN SISWA. No. Tanggal Kirim. Tulislah dengan huruf cetak yang jelas! Nama Saudara. Alamat. Kota. Umur Laki-laki/perempuan.
IBADAH KRISTEN CATATAN SISWA No. Tanggal Kirim. Tulislah dengan huruf cetak yang jelas! Nama Saudara. Alamat. Kota. Propinsi 1 Umur Laki-laki/perempuan. Pekerjaan..... Pendidikan. Apakah saudara sudah
Lebih terperinciLevel 2 Pelajaran 4. PENTINGNYA GEREJA KRISTUS Oleh Don Krow
Level 2 Pelajaran 4 PENTINGNYA GEREJA KRISTUS Oleh Don Krow Hari ini kita akan bahas mengenai pentingnya gereja Kristus. Saya ingin bacakan ayat dari Ibrani 10:25. Ayat itu berkata, Janganlah kita menjauhkan
Lebih terperinciPelayanan Mengajar Bersifat Khusus
Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Dalam pelajaran dua kita melihat pentingnya mengajar, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Sejarah pengajaran dalam Alkitab merupakan pedoman bagi
Lebih terperinciAlang-alang dan Manusia
Alang-alang dan Manusia Bab 1 Alang-alang dan Manusia 1.1 Mengapa padang alang-alang perlu direhabilitasi? Alasan yang paling bisa diterima untuk merehabilitasi padang alang-alang adalah agar lahan secara
Lebih terperinciUKDW BAB I. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG
BAB I. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Teologi merupakan suatu usaha atau kegiatan untuk mencermati kehadiran Tuhan Allah di mana Allah menyatakan diri-nya di dalam kehidupan serta tanggapan manusia akan
Lebih terperinciBAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH (1) Tata Gereja GKJ adalah seperangkat peraturan yang dibuat berdasarkan Alkitab sesuai dengan yang dirumuskan di dalam Pokok-pokok Ajaran GKJ dengan tujuan
Lebih terperinciGereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)
Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) 20 NOVEMBER 2016 Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan Ksatrian Amji Atak (Komp. BRIMOB POLRI) Kelapadua
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
9 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Umum Kecamatan Megamendung Kondisi Geografis Kecamatan Megamendung Kecamatan Megamendung adalah salah satu organisasi perangkat daerah Kabupaten Bogor yang terletak
Lebih terperinciMempertimbangkan Pendekatan Saudara
Mempertimbangkan Pendekatan Saudara Di negara saya ada pepatah yang berbunyi, "Dengan satu tongkat orang dapat menggembalakan 100 ekor domba, tetapi untuk memimpin 100 orang dibutuhkan 100 tongkat." Semua
Lebih terperinciLOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada
IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung
BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Sejarah Desa Perawang Barat adalah salah satu Desa hasil dari pemekaran dari Desa Induk yaitu Desa Tualang berdasarkan peraturan
Lebih terperinciPendidikan Agama Kristen Protestan
Modul ke: 02Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan TERBENTUKNYA GEREJA Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Sebelum Yesus naik ke surga, Ia memberikan perintah kepada para murid-nya
Lebih terperinciRoh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS
HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Roh Kudus Penolong dan Penghibur GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151
Lebih terperinciSurat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika
1 Tesalonika 1:1 1 1 Tesalonika 1:6 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
32 BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Letak dan Luas Wilayah Desa Sumberejo terletak di Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah. Secara astronomis, terletak pada 7 32 8 15
Lebih terperinciBAB IV REFLEKSI TEOLOGIS
BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Pada bab IV ini penulis akan menguraikan tentang refleksi teologis yang didapat setelah penulis memaparkan teori-teori mengenai makna hidup yang dipakai dalam penulisan skripsi
Lebih terperinciPertemuan Pertama. Allah Yang Murah Hati
APP 2013 Pertemuan Pertama Allah Yang Murah Hati Sasaran Pertemuan: Melalui pertemuan ini kita semakin meningkatkan kesadaran kita akan Allah yang murah hati, berbela rasa. Bacaan Pertemuan Pertama: Matius
Lebih terperinci