EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PROGRAM KARTU SEJAHTERAH TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DI KELURAHAN IPILO KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PROGRAM KARTU SEJAHTERAH TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DI KELURAHAN IPILO KOTA TIMUR KOTA GORONTALO"

Transkripsi

1

2 EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PROGRAM KARTU SEJAHTERAH TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DI KELURAHAN IPILO KOTA TIMUR KOTA GORONTALO Wahyuningsih Pratama Tanus, Farid Th. Musa, Funco Tanipu Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo Abstrak Skripsi ini diajukan guna memenuhi syarat meraih gelar sarjana Ilmu Sosial. Dengan judul EFEKTIFITAS PELAKSANAAN KARTU SEJAHTERA TERHADAP KEPUASAAN MASYARAKAT DI KELURAHAN IPILO KOTA TIMUR KOTA GORONTALO. Masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah menggambarkan mekanisme efektifitas pelaksanaan program kartu sejahtera di Kelurahan Ipilo Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, implementasi efektifitas pelaksanaan program kartu sejahtera, serta perkembangan efektifitas pelaksanaan program kartu sejahtera tersebut. Program kartu sejahtera meruapakan program pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat di Kota Gorontalo dalam kategori kurang mampu/miskin. Sementara yang menjadi objek penelitian ini adalah Kelurahan Ipilo. Di dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah masyarakat Kelurahan Ipilo Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo sebanyak 98 responden. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan analisis data menggunakan analisis regresi sederhana dengan alat bantu SPSS 16.0 for windows. Hasil penelitian ini adalah menunjukkan bahwa secara simultan pengaruh efektifitas pelaksanaan program kartu sejahtera terhadap kepuasan masyarakat di Kelurahan Ipilo dengan tingkat signifikansi sebesar 95%. Sementara untuk tingkat efektifitas pelaksanaan program kartu sejahtera ini sebsera 53,4%. Sehingga, dapat dikaatakan bahwa kepuasaan masyarakat di pengaruhi oleh efektifitas pelaksanaan program kartu sejahtera. Kata kunci: efektifitas, kartu sejahtera, kepuasan masyarakat PENDAHULUAN Indonesia adalah Negara besar dalam banyak hal seperti memiliki luas wilayah, jumlah penduduk, sumber daya alam, Indonesia juga memiliki pendudukuk miskin yang besar pula. Sebagaimana yang di paparkan oleh Rusman Heriawan; selaku kepala Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai berikut: Standar kemiskinan yang digunakan adalah sebesar Rp per kapita per bulan, Badan Pusat Statistik (BPS) juga mengungkapkan bahwa pada maret

3 2010, terdapat sekitar jiwa atau 13,3 persen rakyat atau penduduk Indonesia berada di bawah garis kemiskinan, termasuk jumlah penduduk miskin yang ada di Provinsi Gorontalo yang mencapai Orang. 1 Kemiskinan merupakan suatu masalah fenomenal sepanjang sejarah negara Indonesia sebagai suatu negara kesatuan. Tidak ada persoalan yang lebih besar selain persoalan kemiskinan. Dengan persoalan kemiskinan ini yang telah menyebabkan jutaan anak-anak yang tidak dapat mengenyam pendidikan yang berkualitas, kesulitan dalam membiayai kesehatan, kurangnya pemerintah memberikan perhatian khusus kepada masyarakat miskin, semakin meningkatnya jumlah pengagguran yang disebabkan karna lapangan pekerjaan semakin minim dan jumlah pertumbuhan penduduk semakin meningkat, serta kurangnya jaminan sosial oleh pemerintah terhadap perlindungan masyarakat miskin yang menyebabkan jutaan rakyat yang kekurangan dalam memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan secara terbatas. Kemiskinan jika tidak segera ditanggulangi atau ditangani secara khusus bisa menjadi ancaman suatu bangsa sebagaimana telah dijelaskan dalam Deklarasi Pemberdayaan Masyarakat Mandiri. Bahwa kemiskinan adalah ancaman terhadap persatuan, kesatuan, dan martabat bangsa, oleh karena itu kemiskinan harus dihapuskan dari bumi Indonesia. 2 Sejatinya Indonesia adalah Negara menganut faham Negara kesejahteraan (welfare state) dengan model Negara Kesejahteraan Partisipatif (participatory welfare) yang dalam literature pekerjaan sosial dikenal dengan dengan istilah Pluralisme Kesejahteraan atau welfare pluralism. Model ini menekankan bahwa Negara harus tetap ambil bagian dalam penanggulangan masalah sosial seperti penanggulangan kemiskinan, penberdayaan mayarakat dan penyelenggaraan jaminan sosial lainnya, meskipun dalam oprasionalnya tetap melibatkan masyarakat. Cita-cita tersebut dilaksanakan secara sistematis dan terpadu dalam bentuk oprasional penyelenggaraan pemerintahan yang selaras dengan fenomena dan dinamika yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian, kesejahteraan sosial masyarakat menurut Edi Suharto, mencakup tiga konsepsi yaitu: 1. Kondisi kehidupan atau keadaan masyatrakat sejahtera, yakni terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosial. 2. Inititusi, arena atau bidang kegiatan yang melibatkan lembaga kesejahteraan sosial dan berbagai profesi kemanusiaan yang menyelengarakan usaha kesejahteraan sosial masyarakat dan pelayanan sosial lainnya. 3. Aktivitas, yakni suatu kegiatan-kegiatan atau usaha yang terorganisir untuk mencapai kondisi masyarakat yang sejahtera Badan Pusat Statistik (BPS), standar garis kemiskinan, di akses pada tgl. 20 Februari Deklarai dan Rekomendasi serta Temu Nasional PNPM Mandiri Jakarta, April Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan social dan Pekerjaan Sosial, Cet.3, (Bandung: PT Rafika Aditama, 2009), hal. 2

4 Secara umum, istilah kesejahteraan sosial masyarakat sering diartikan sebagi kondisi sejahtera (konsep pertama), yaitu suatu keadaan terpenuhinya segala bentuk kebutuhan hidup, khususnya yang bersifat mendasar seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan dan perawatan kesehatan. Istilah tersebut tidak jauh beda dengan pendapat; Darmawan Triwibowo, yang mencakup komponen dalam kesejahteraan rakyat: a. Kesehatan. b. Pendidikan. c. Perumahan. d. Pelayanan kerja. e. Pemeliharaan penghasilan (income maintenance), yang meliputi bantuan sosial. f. Pelayanan. 4 Pengertian seperti ini menempatkan kesejahteraan msyarakat sebagai tujuan dari suatu kegiatan pembangunan dan menuntaskan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat. Adapun kesejahteraan masyarakat mempunyai lima fungsi pokok yaitu: a. Perbaikan secara progresif dari pada kondisi-kondisi kehidupan orang. b. Pengembangan sumberdaya manusia. c. Berorientasi orang terhadap perubahan sosial dan penyesuaian diri. d. Penggerakan dan penciptaan sumber-sumber komunitas untuk tujuan-tujuan pembangunan. Penyediaan struktur-struktur institusional untuk berfungsinya pelayananpelayanan yang terorganisir lainnya. 5 Pada hakekatnya keberhasilan pembangunan tidak luput dari peran serta pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan kelangsungan dan kemandirian pembangunan baik itu meliputi pembangunan dibidang ekonomi, industri, dan bidang kesehatan. Untuk itu dalam mewujudkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan pemerintah mengimplementasikan sebuah sistem pelayanan kesehatan gratis yang mencakup masyarakat luas khususnya masyarakat perkotaan. Dengan demikian pemerintah harus mengarahkan sistem pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat dalam meningkatkan kesehatan sesuai dengan pola hidup sehat yang teratur. Berbagai upaya pemerintah dalam pemeliharaan kesehatan terlaksana antara lain dengan bentuk ( 1) Pengeluaran biaya langsung Untuk Kesehatan, (2) Dana sehat yakni pengumpulan dan masyarakat untuk kesehatan berlandaskan semangat gotong-royong berazazkan usaha bersama dan kekeluargaan yang telah dikenal sejak tahun 1970-an dibanyak desa, (3) Jaminan kesehatan sosial di bidang kesehatan antara lain program PT.Askes dan program Penerapan sistem tersebut masih banyak ditemukan dampak pelayanan kartu sejahtera secara merata yang ada dilapangan. Hal ini berkaitan dengan 4 Darmawan Triwibowo, Mimpi Negara Kesejahteraan, Cet. 1, (Jakarta: LP3ES, 2006), hal Fauzik Lendriyono, ed., Beberapa Pemikiran tentang Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Cet 1 (Malang: UMM Press, 2007), hal. 105

5 ketepatan pemerintah menjalankan program efektifitas pelayanan kartu sejahtera di lingkungan masyarakat perkotaan dalam hal mensejahterahkan kehidupan masyarakat. Dalam rangka menjamin keadilan dan perlindungan terhadap resiko financial harus terdapat sistem pembayaran praupaya (Prepayment) yang cukup kuat. Si miskin harus disubsidi melalui subsidi silang dari kelompok resiko rendah kepada kelompok resiko tinggi, fregmentasi pengelolaan dana harus terdapat sistem alokasi atau pembayaraan yang strategis. Jaminan kesehatan kesehatan sosial adalah suatu sistem manajemen resiko sosial tersebut dipadukan (pooled) atau dipindahkan dari individu ke kelompok dengan kepesertaannya yang bersifat wajib. Untuk merealisasikan pelayanan kesehatan gratis di lingkungan masyarakat kota Gorontalo salah satu upayanya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Gorontalo. Walikota Gorontalo telah membuat program yang dinamakan Kartu Sejahtera dengan 8 program (Program Gratis dari lahir sampai mati). Program-program tersebut diantaranya yaitu : 1) Gratis biaya persalinan atau kelahiran, 2) Gratis biaya akte kelahiran, KTP dan KK, 3) Gratis biaya kesehatan di puskesmas dan rumah sakit (berlaku secara nasional), 4) Gratis biaya pendidikan (dari SD sampai SMA), 5) Gratis bantuan usaha mikro dan kecil, 6) Gratis biaya izin usaha, 7) Gratis biaya akte nikah, 8) Gratis biaya ambulance dan pemakaman. Program Kartu sejahtera ini sebelumnya sudah beredar di Kota Gorontalo namun masih terbatas kepada para pendukung walikota dan wakil walikota di pemilihan tahun lalu. Akan tetapi program kartu sejahtera dengan 8 program gratis dari lahir sampai mati ini sudah bisa dimiliki dan diakses

6 oleh seluruh masyarakat Kota Gorontalo dan mulai berlaku 1 januari Hal ini diberlakukan agar tidak ada pilih kasih diantara masyarakat kota Gorontalo. Demikian Pula permasalahan yang timbul dalam pelayanan kesejahteraan masyarakat khususnya pelayanan dibidang kesehatan di lingkungan masyarakat kota Gorontalo selama ini masih butuh perhatian. Hal ini diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan dan wawancara dengan salah satu responden yang sebagai peserta program Kartu Sejahtera di kota Gorontalo khususnya di Kelurahan Ipilo Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo pada hari Senin tanggal 29 Desember 2014 METODE Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Ipilo Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, Waktu penelitian mulai tanggal 29 Desember sampai dengan 28 Januari Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan koesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Dengan demikian penelitian ini di kategorikan sebagai explanatory research. Explanatory research adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel -variabel penelitian melalui pengujian hipotesis Sementara itu, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu menjelaskan hubungan dan pengaruh beberapa variabel yang sudah ditetapkan, maka penelitian yang digunakan adalah penelitian menurut tingkat eksplanasi atau tingkat penjelasan, yaitu bagaimana variabel-variabel yang diteliti akan menjelaskan obyek yang di teliti melalui data terkumpul (Sugiyono, 2001). Operasional penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: as Efektifitas Pelaksanaan Program Katu Sejahtera X Kepuasan Masyarakat Y Keterangan: Variabel X : Efektifitas Pelaksanaan Program Kartu Sejahtera

7 Variabel Y : Kepuasan Masyarakat 3.4 Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya 6. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Ipilo Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo. Yang terdiri dari jiwa Sampel Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode teknik sampling, yaitu metode penentuan sample yang sesuai dengan karakteristik yang ditentukan ( Suharyadi dan Purwanto, 2004). Adapun kriteria yang ditetapkan untuk sample adalah : a) Masyarakat yang telah tinggal dilokasi penelitian. Kriteria ini diambil karena masalah penelitian adalah tentang kesejahteraan masyarakat, berarti harus berkelanjutan agar dapat dinilai tingkat kepuasannya apakah tiap tahun naik atau cenderung menurun. b) Masyarat dengan usia dewasa (produktif) sehingga alasan yang dikemukakan diharapkan lebih berbobot. Pada penelitian ini peneliti menetapkan kuota sample sebanyak 100 responden. Jumlah ini sudah dianggap dapat mewakili hasil penelitian karena telah memenuhi syarat sebagai sample besar. Sample besar adalah sample yang berukuran 30 atau lebih ( Suharyadi dan Purwanto, 2004). 6 Sugiyono Memehami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta. Hal: 80 7 BPS KOTA GORONTALO. 2014

8 Teknik ini biasa juga diterjemahkan dengan cara pengambilan sampel berdasarkan gugus. Sedangkan untuk menentukan besarnya sampel menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut: Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan (1%, 5 %, 10%) n = x n = 98 orang. Jadi, yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu 98 orang. Karena Kelurahan Ipilo terdiri dari 5 RW, maka peneliti mengambil sampel setiap lingkungan 20 orang yang akan dipilih secara acak. Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) tentang adanya pengaruh efektifitas pelaksanaan kartu sejahtera terhadap kesejahteraan

9 masyarakat. Serta data sekunder yaitu jenis data yang diperoleh dari hasil kepustakaan, dokumen pemerintah kota Gorontalo, jurnal,dan buku. Penelitian ini dilakukan pada masyarakat Kelurahan Ipilo Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo yaitu setiap hari Senin-Jumat jam dan penelitian ini dimulai dari tanggal 29 Desember 2014 sampai dengan 28 Jauari Adapun penelitian ini yang berkaitan langsung dengan program kartu sejahtera sesuai dengan masalah penelitian. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang diisi atau dijawab oleh responden. Kuesioner tersebut terdiri dari dua bagian, bagian pertama berisi tentang data diri responden dan bagian kedua berisi pertanyaan yang berkaitan dengan efektifitas pelaksanaan program kartu sejahtera terhadap kesejahteraan hidup masyarakat. Kuesioner diberikan secara langsung kepada responden dengan waktu pengembalian 2-3 hari setelah kuesioner disebar. Uji validitas dan realibilitas dilakukan untuk menguji kuesioner layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. Agar data hasil penelitian yang diperoleh mempunyai tingkat akurasi atau ketepatan dan konsistensi yang tinggi, maka instrumen penelitian yang digunakan harus di uji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan valid dan reliable sebab kebenaran data-data yang diolah sangat menentukan kualitas hasil penelitian Uji Validasi

10 Instrumen penelitian yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data tersebut valid. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk melakukan uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara masing-masing pertanyaan suatu variabel dengan total skor, serta menggunakan rumus teknik korelasi product Product Moment 8. r xy n XY X Y n X X n Y Y 2 Dimana : Rxy n X Y = koefisien korelasi antara item dengan total = jumlah sampel ( responden) = skor item = skor total item Hasil uji validitas akan memperoleh pengakuan yang berbeda-beda menurut masing-masing item. Pernyataan pengakuan valid berdasarkan taraf kepercayaan 95% atau peluang ralat (probabilitas) sebesar 5%. Sehingga apabila koefisien validitas (koefisien korelasi) yang dihasilkan dengan probabilitas lebih kecil dari 5% (p < 0,05), maka item dinyatakan valid. Artinya item tersebut berkualifikasi validitas yang akurat dan meyakinkan. Sebaliknya apabila koefisien validitas (koefisien korelasi) yang dihasilkan dengan probabilitas lebih besar sama dengan dari 5% (p 0,05), maka item instrumen dinyatakan tidak valid dan akan 8 Ibid Hal:137

11 digugurkan atau diperbaiki dalam model analisis selanjutnya. Artinya item tersebut berkualifikasi validitas yang kurang akurat dan tidak meyakinkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Kantor Kelurahan Ipilo merupakan bagian dari Pemerintah Daerah Kota Gorontalo yang terletak di Jalan Tribrata Kantor Kelurahan Ipilo berdiri tahun 1972 dengan Bapak Noho Botutihe pada tahun 1816 sampai dengan tahun 1851 sebagai lurah yang pertama kali. Kantor Kelurahan Ipilo terletak di Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo yang di pimpin oleh lurah Ibu Sri Fitri Maya Bingo, S.Ip. Kantor kelurahan Ipilo ini memiliki luas bangunan 10 x 15 M 3. Kantor Kelurahan Ipilo terletak pada lintasan kecamatan, sebelah utara berbatasan dengan kelurahan Heledulaa Selatan, sebelah barat berbatasan dengan kelurahan Biawao, sebelah Timur berbatasan dengan kelurahan Padebuolo dan sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan Bugis kecamatan Dumbo Raya. Jumlah penduduk Kelurahan Ipilo menurut Jenis Kelamin, Laki-laki jiwa, Perempuan jiwa jumlah keseluruhan jiwa. Adapun wilayah kelurahan Ipilo terdiri dari 5 Lingkungan yaitu Lingkungan 1, lingkungan 2, lingkungan 3, lingkungan 4, dan lingkungan 5. Dari beberpa penjelasan tersebut di atas, pelaksanaan program kartu sejahtera di Kota Gorontalo bagi masyarakat yang berada di Kelurahan Ipilo telah terlaksana dengan baik. Di mana masyarakat di Kelurahan Ipilo mengetahui dengan sengat baik baik itu mulai dari program kertu sejahtera itu sendiri sampai dengan pelaksanaannya bahkan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah

12 melalui program kartu sejahtera tersebut. Pemahaman masyarakat di Kelurahan Ipilo ini tidak hanya sebatas mengetahui bahwa pemerintah memiliki program kartu sejahtera, melainkan tujuan daripada program kartu sejahtera ini telah dirasakan oleh sebagaian besar masyarakat yang berada di Kelurahan Ipilo. Dari segi pelayanannya, program kartu sejahtera ini telah menyentuh langusung kepada masyarakat yang berada di Kelurahan Ipilo. Artinya bahwa, pelaksanaan daripada program kartu sejahtera di Kelurahan Ipilo telah berjalan dengan sangat efektif. Ukuran-ukuran efektifitas pelayanan program kartu sejahtera dikelurahan Ipilo dilihat berdasarkan tingkat pengetahuan masyarakat tentang program kartu sejahtera itu sendiri, pelaksanaannya, tujuan daripada program tersebut, sampai dengan manfaat yang dirasakan oelh masyarakat ketika program tersebut berjalan. Di manan inti daripada program ini adalah memberikan pelayanan kesehatan secara gratis bagi masyarakat miskin atau kurang mampu pada masyarakat Kota Gorontalo pada umumya dan masyarakat di Kelurahan Ipilo pada khususnya. Dari hasil analisis tentang pengujian hipotesis dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh baik secara simultan maupun parsial antara (variabel bebas) efektifitas pelaksanaan program kartu sejahterah terhadap (variabel terikat) kepuasan masayarakat Kelurahan Ipilo Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo. Berdasarkan hasil uji F tampak bahwa tingkat signifikansi F adalah yakni lebih kecil dari Hal ini berarti bahwa efektifitas pelaksanaan program kartu sejahterah secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan masayarakat Kelurahan Ipilo Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo dengan tingkat signifikansi 95 %. Hal ini dapat dikatakan bahwa pelaksanaan program kartu sejahtera secara efektif memberikan kepuasan terhadap masyarakat di Kelurahan Ipilo Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo sebagai suatu program pelayanan kesehatan oleh Pemerintah Kota Gorontalo itu sendiri. Ini dibuktikan dengan jawaban yang diberikan oleh masyarakat berdasarkan daftar pertanyaan yang diajukan oleh Peneliti melalui kuisioner penelitian.

13 Efektifitas pelaksanaan program kartu sejahtera oleh Pemerintah Kota Gorontalo bagi masyarakat di Kelurahan Ipilo ini memberikan kepuasan yang secara signifikan. Artinya bahwa dengan adanya program kartu sejahtera ini, kesejehteraan masyarakat di Kelurahan Ipilo terjadi peningkatan sesuai dengan besaran presentase kepuasan masyarakat di Kelurahan Ipilo yaitu sebesar 95%. Besarnya angka kepuasan masyarakat Kelurahan Ipilo dengan adanya program kartu sejahtera ini menunjukkan adanya upaya Pemerintah Kota Gorontalo dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kelurahan Ipilo. Dalam artian bahwa keberhasilan Pemerintah Kota Gorontalo dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari besarnya kepuasaan masyarakat terhadap program-program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Gorontalo tersebut, dalam hal ini adalah program kartu sejahtera. Besarnya pengaruh efektifitas pelaksanaan program kartu sejahtera adalah 53,4% (R 2 ). Hal ini berarti bahwa kepuasan masayarakat selain dipengaruhi oleh efektifitas pelaksanaan program kartu sejahtera sebesar 53,4 % juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya diluar faktor yang diteliti dan dianalisis dalam penelitian ini adalah 46,6 %, sehingga dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam mengimplementasikannya program kartu sejahterah sudah terlaksana dengan baik. Dari presentase efektifitas pelaksanaan program kartu sejahtera yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Gorontalo ini menunjukkan adanya pencapaian yang cukup baik dalam hal upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan atas program kartu sejahtera bagi masyarakat di Kelurahan Ipilo telah berjalan dengan baik, sehingga bagi mereka tujuan daripada program ini secara efektif memberikan pengaruh terhadap tingkat kesejahteraan mereka. Keberhasilan ini dapat dilihat dari presentase pelaksaan program tersebut yaitu sebesar 53,4%. Artinya bahwa, tingkat kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Ipilo dengan adanya program kartu sejahtera ini mengalami peningkatan sebesar 53,4% juga. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis (X) menunjukkan bahwa efektifitas pelaksanaan program kartu sejahterah terhadap kepuasan masyarakat, dengan tingkat signifikansi t untuk variabel efektifitas pelaksanaan program kartu sejahterah adalah yakni lebih kecil dari Pada tingkatan paling bawah proses efektifitas pelaksanaan program kartu sejahterah membutuhkan kepuasan masyarakat dalam melayani program kartu sejahterah yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Gorontalo. Berdasarkan uji determinasi (R2) menunjukkan bahwa hubungan efektifitas pelaksanaan program kartu sejahterah terhadap kepuasan masyarakat sangat kuat. Dengan tingkat hubungan efektifitas pelaksanaan program kartu sejahterah dengan kepuasan masyarakat, masuk dalam kategori kuat (erat) dengan besar korelasi 0,731 atau 73,1 %. Jika dilihat dari tingkat pengaruh dan hubungan di atas, dapat dilihat bahwa pengaruh yang diperoleh sangat kecil dibanding dengan tingkat hubungannya. Kepuasan masyarakat selain dipengaruhi oleh efektifitas pelaksanaan program kartu sejahtera 53,4 %, juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya diluar faktor yang diteliti dan di analisis dalam penelitian ini adalah 46,6%.

14 Dari penjelasan di atas menunjukkan bahwa peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Ipilo dengan adanya program kartu sejahtera ini diukur berdasarkan kepuasan masyarakat terhadap pengaruh yang diberikan oleh tingkat efektifitas dari pelaksanaan program kartu sejahtera tersebut. Dari penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa masyarakat di Kelurahan Ipilo secara simultan cukup puas dengan pelaksanaan program kartu sejahtera meskipun pelaksanaannya baru mencapai 53,4%. Akan tetapi, taraf hidup masyarakat di Kelurahan Ipilo telah mengalami peningkatan. Selain itu juga, pelaksanaan program kartu sejahtera di Kota Grontalo bagi masyarakat yang berada di Kelurahan Ipilo, secara garis besar memberikan pemahaman bagi masyarakat di kelurahan tersebut. Di mana Pemerintah Kota Gorontalo memiliki kepedulian terhadap seluruh lapisan masyarakat, khususnya yang berada di Kelurahan Ipilo terkait dengan masalah kesejahteraan mereka. Dengan diketahuinya besarnya presentase efektifitas pelaksanaan program kartu sejahtera serta kepuasaan masyarakat atas pelayanan program tersebut, memberikan dampak yang cukup besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan melalui kuisioner penelitian, menunjukkan bahwa antusiaisme masyarakat di Kelurahan Ipilo dalam mendukung program kartu sejahtera yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Gorontalo ini. Di mana jawaban-jawaban tersebut di olah melalui program SPSS, memberikan hasil yang cukup memuaskan berkaitan dengan pengaruh yang diberikan oleh efektifitas pelaksanaan program kartu sejahtera bagi masyarakat yang beraada di Kelurahan Ipilo. SIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menguji pengaruh efektifitas pelaksanaan program kartu sejahterah terhadap kepuasan masyarakat, studi dilakukan di Kelurahan Ipilo Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo. Dari hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana yang terdapat dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa efektifitas pelaksanaan program kartu sejahtera secara signifikasnmemberikan pengaruh terhadap kepuasaan bagi masyarakat yang ada di Kelurahan Ipilo. Dengan perolehan efektifitas pelaksanaan program kartu sejahtera sebesar 53,4%, sedangkan besarnya tingkat kepuasan masyarakat di Kelurahan Ipilo tentang pelaksanaa program kartu sejahtera ini adalah 95%. Dibandingan dengan efektifitas pelaksanaan program kartu sejahtera, kepuasaan masyaraat di Kelurahan Ipilo terkait dengan pelayanan program tersebut lebih besar. Ini menunjukkan bahwa, meskipun pencapaian atas program tersebut masih kurang maksimal akan tetapi masyarakat sudah merasa kebutuhan mereka sebagiam besar telah terpenuhi melalui program tersebut, yaitu tentang masalah kesehatan. Kepuasaan masyarakat di Kelurahan Ipilo terhadap pelaksanaan program kartu sejahtera oleh Pemerintah Kota Gorontalo memberikan gambaran tentang keberhasilan pemerintah dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat Kota Gorontalo secara umum telah berjalan dengan cukup baik. Hal ini memungkinkan

15 bagi Pemerintah Kota Gorontalo untuk lebih memaksimalkan kinerja mereka dalam hal pelayanan kesehatan masyarakat yang ada di lingkungan Kota Gorontalo itu sendiri. Kelurahan Ipilo menjadi barometer bagi Pemerintah Kota sebagai bahan evaluasi pencapaian akan pelaksanaan program kartu sejahtera tersebut. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Masyarakat kelurahan Ipilo kecamatan kota timur kota Gorontalo sebagai responden dalam penelitian ini secara dominan berusia antara tahun berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dengan tingkat pendidikan akhir sekolah antara SD, SMP, SMU dengan tingkat pekerjaan berbeda-beda serta tergolong masyarakat yang kurang mampu. 2. Dari keseluruhan pertanyaan yang ada dalam variabel X dapat disimpulkan bahwa responden sudah paham tentang prosedur kepesertaan pada program kartu sejahterah, petugas sudah pernah memberikan sosialisasi tentang kepersertaan dalam program kartu sejahterah, responden paham tentang tahapan-tahapan yang harus di lengkapi dalam kepengurusan keanggotaan pada program kartu sejahterah tidak sulit, dan dalam kepengurusan keanggotaan tidak dipungut biaya apapun/gratis. 3. Dari jawaban responden diatas berkaitan dengan variabel kepuasan masyarakat terhadap program kartu sejahterah secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa dalam pelayanan program kartu sejahterah sudah cukup memuaskan sesuai yang diharapkan, kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat sudah memuaskan, penilaian mengenai petugas dalam menangani keluhan masyarakat sudah puas atau bagus, ketanggapan petugas pada saat ada masyarakat atau pemohon yang mengalami kesulitan juga tanggap, sikap dan perilaku petugas baik, keramahan petugas dalam memberikan pelayanan sopan. 4. Berdasarkan hasil analisis yang telah di uji dalam bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa efektifitas pelaksanaan program kartu sejahterah terhadap kepuasan masyarakat adalah signifikan secara statistic. Artinya semakin baik efektifitas pelaksanaan program kartu sejahterah dalam memberikan kepuasan terhadap masyarakat kelurahan Ipilo kecamatan kota timur kota Gorontalo semakin baik juga terhadap masyarakat yang sebagai pengguna dari program kartu sejahterah. 5. Terdapat pengaruh yang signifikan antara efektifitas pelaksanaan program kartu sejahterah terhadap kepuasan masyarakat kelurahan Ipilo kecamatan kota Timur dengan signifikansi 5 %. 6. Terdapat hubungan yang signifikan antara efektifitas pelaksanaan program kartu sejahterah terhadap kepuasan masyarakat yaitu sebesar 5 % 5.4 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian yang telah diuraikan diatas, maka dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Pentingnya pemerintah Kota Gorontalo dan jajarannya instansi terkait untuk mengoptimalkan implementasi program kartu sejahterah sesuai dengan tujuan, visi,misi dan sasarannya yang diinginkan dalam rangka terwujudnya

16 masyarakat yang bersih dan sehat serta meringankan beban masyarakat yang kurang mampu. Kelurahan atau kecamatan sebagai pelaksana program kartu sejahterah diharapkan untuk mengintensifkan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat serta lebih berkomitmen dalam menjalankan tugasnya. 2. Diharapkan kepada warga masyarakat untuk mengikuti program kartu sejahterah dengan baik dan jika ada keluhan mengenai program kartu sejahterah segara melaporkan ke kelurahan atau kecamatan untuk dicarikan solusinya. 3. Perlu adanya kesinambungan pelaksanaan program serta kesempatan bagi masyarakat miskin untuk mengikuti program kartu sejahterah di tahun-tahun yang akan datang, sehingga dampak yang dirasakan lebih optimal baik dari sisi peningkatan pendapatan maupun peluang kerja bagi masyarakat miskin. 4. Efektivitas pelaksanaan kartu sejahterah harus dilakukan perbaikan terus menerus terutama sosialisasi yang terus menerus kepada masyarakat terutama warga miskin agar mereka merasakan kepedulian pemerintah kepada mereka. DAFTAR PUSTAKA Agung Kurniawan. 2005:109 dalam bukunya Transformasi Pelayanan Publik mendefinisikan efektivitas, Richard M. Steers. 1985:53, dalam bukunya efektifitas organisasi Edi Suharto, Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik-Peran pembangunan kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial dalam mewujudkan Negara kesejahteraan (welfare) di Indonesia, Cet.1, (Bandung: Alfabeta, 2007), hal. 9 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan social dan Pekerjaan Sosial, Cet.3, (Bandung: PT Rafika Aditama, 2009), hal. 2 Indonesia, Peraturan Presiden Tentang Tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, Perpres No. 15 Tahun 2010, Ps. 3 Fauzik Lendriyono, ed., Beberapa Pemikiran tentang Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Cet 1 (Malang: UMM Press, 2007), hal. 105 Susetiawan (2000) Konflik Sosial, Kajian Sosiologis Hubungan Buruh, Perusahaan dan Negara di Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta Gunawan Sumodiningrat. (2006), Responsi Pemerintah Terhadap Kesenjangan Ekonomi; Studi Empiris Pada Kebijaksanaan dan Program Pembangunan. Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat di Indonesia. Penerbit PerPod Jakarta, Jakarta. Eriyanto Teknik Sampling Analisis Opini Publik. Jakarta : LKiS Fauzi Muharam Memperkenalkan Sosiologi Kesehatan. Jakarta : Universitas Indonesia

17 Michael Raper Negara Tanpa Jaminan Sosial. Jakarta : Trade Union Rights Centre Singarimbun, Masri, dan Effendi, Sofyan Metode Penelitian Survei. Jakarta Barat: Pustaka LP3ES Agung Utama, Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Rumah Sakit Umum Cakra Husada Klaten. OPSI, Vol. 1, No. 2, Desember Arikuntoro, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Santoso dan Singgih dan Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta Sugiyono Metode Penelitian. Penerbit Alfabeta. Bandung Sunyoto, Danang Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Penerbit Medpress. Yogyakarta. Zulfa Emalit, Analisis Efektivitas Pelaksanaan Program Raskin di Kota Bandar Lampung, Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan Volume 6 Nomor 1 Februari Universitas Lampung. Siti Nurhayati, Efektivitas Jamsostek dalam memberikan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja, Jurnal ilmiah abdi ilmu. Volume 5 Nomor 1 Juni 2012 Tim Kopel Makassar, Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Joko Widodo Dalam Mengentaskan Kemiskinan, Tahun Universitas Budi Luhur Jakarta Global Concern. Anonim, Apakah Undang Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional Dapat Terus Dilaksanakan? Sebuah Analisis Sejarah Da Budaya, Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. Volume 12 Suparjan, Dinamika Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Volume 13 Nomor 3 Maret 2010

18 Ivan Haris, Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sumatera Utara. 2010

BAB I PENDAHULUAN. Heriawan; selaku kepala Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Heriawan; selaku kepala Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah Negara besar dalam banyak hal seperti memiliki luas wilayah, jumlah penduduk, sumber daya alam, Indonesia juga memiliki pendudukuk miskin yang besar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan demikian penelitian ini di kategorikan sebagai explanatory research.

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan demikian penelitian ini di kategorikan sebagai explanatory research. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan koesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Dengan demikian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil sampel dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil sampel dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan koesioner sebagi instrumen pengumpulan data. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG TELAGA Kab. Gorontalo kelasx AP 1 pada mata pelajaran PKn. Alasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaminan sosial. Jaminan Sosial adalah salah satu program pemerintah dibidang

BAB I PENDAHULUAN. jaminan sosial. Jaminan Sosial adalah salah satu program pemerintah dibidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesejahteraan masyarakat merupakan hal yang sangat penting untuk di prioritaskan oleh pemerintah. Maka dari itu pemerintah banyak memberikan kebijakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengam paradigm positivistik untuk melihat fenomena yang ada, kemudian dibandingkan dengan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Persepsi, pelayanan, Surat Izin Mengemudi (SIM).

Kata Kunci: Persepsi, pelayanan, Surat Izin Mengemudi (SIM). Persepsi Masyarakat Terhadap Kinerja Pelayanan Dalam Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) Di Satuan Lalu Lintas Polres Gorontalo Kota. Suratni Farid Th. Musa, S.Sos., MA Funco Tanipu, ST., MA Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu penelitian yang lebih kepada keakuratan deskripsi setiap variabel dalan keakuratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Gorontalo Kecamatan Kota Timur Kelurahaan Ipilo dan Heledulaa Utara selama 2 bulan yaitu bulan Mei sampai Juni tahun

Lebih terperinci

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 11 No. 2

JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM, Vol. 11 No. 2 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN/WALI MURID (STUDI KASUS DI SLTPN 03 KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG) Wirawan Aryanto Balol 4 Abstrak: Di era otonomi pendidikan ini menjadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali Fakultas Ekonomi Angkatan 2013 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek dan Jenis Penelitian Objek dari penelitian ini adalah Produk Kredit Pegawai pada Bank Lampung dengan subjek yang dipilih adalah nasabah Kredit Pegawai pada Bank

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. sebagaimana adanya yang ditemui di lapangan.

BAB III METODE PENELITIAN. survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. sebagaimana adanya yang ditemui di lapangan. BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode dapat diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian sendiri merupakan suatu upaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan merupakan ukuran penilaian menyeluruh atas tingkat suatu pelayanan

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan merupakan ukuran penilaian menyeluruh atas tingkat suatu pelayanan BAB III METODE PEELITIA 3.1 Definisi Operasional Parasuraman dalam lupiyoadi (001:148) mengemukakan bahwa kualitas pelayanan merupakan ukuran penilaian menyeluruh atas tingkat suatu pelayanan yang baik.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory reaserch.

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory reaserch. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory reaserch. Singarimbun dan Effendi (006:4) menjelaskan explanatory reaserch yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menggunakan jenis penelitian survey karena dalam pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang akan dicapai maka jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian penjelasan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. nikah, peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatori dengan metode

METODE PENELITIAN. nikah, peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatori dengan metode 50 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Pada penelitian hubungan virginitas dengan intensitas melakukan seks pra nikah, peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatori dengan metode kuantitatif.

Lebih terperinci

PENGARUH PROGRAM KARTU SEJAHTERA TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT

PENGARUH PROGRAM KARTU SEJAHTERA TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT PENGARUH PROGRAM KARTU SEJAHTERA TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT (STUDI 8 PROGRAM UNGGULAN DI KELURAHAN IPILO KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO) Inawati Lestari, Farid Th. Musa, Funco Tanipu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang menyatukan secara logis segala upaya untuk sampai kepada penemuan, pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu yang dituju atau diarah secara tepat. Setiap

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian. Pada penelitian dalam proyek akhir ini, digunakan metode deskriptif dan asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto, M.A.,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam suatu penelitian, turut menentukan keberhasilan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di BMT Fajar Bandar Lampung yang beralamat di jalan Ki Maja Way Halim Bandar Lampung 3.2. Jenis Penelitian Menurut Burhan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory research. Singarimbun dan Effendi (2006:4) menjelaskan explanatory research yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian suatu tujuan untuk memecahkan suatu masalah. Metode penelitian (Sugiyono, 2010:2) pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana menggabungkan antara dua metode, yaitu metode deskriptif yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Persero) Kantor Cabang Syariah Malang Jl. Bandung No. 40 Malang

BAB III METODE PENELITIAN. (Persero) Kantor Cabang Syariah Malang Jl. Bandung No. 40 Malang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian akan dilaksanakan di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Syariah Malang Jl. Bandung No. 40 Malang 65119 Dengan pertimbangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang menggunakan data yang sama dimana peneliti menjelaskan hubungan

III. METODE PENELITIAN. yang menggunakan data yang sama dimana peneliti menjelaskan hubungan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji dua variabel sehingga menggunakan tipe penelitian kuantitatif dengan metode eksplanatori, yang artinya penelitian yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:147) statistik deskriptif adalah: Statistik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatif. Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (2002: 1): Penelitian eksplanatif adalah suatu jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 (dua) bulan (terhitung sejak tanggal 9 April

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

METODE PENELITIAN. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data 30 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat pada Kelurahan Blimbing Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2005;01), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, dan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis survei eksplanatif asosiatif. Survei eksplanatif dengan jenis asosiatif digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lokalisasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Swalayan Koperasi Agro Niaga(KAN) JABUNG yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lokalisasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Swalayan Koperasi Agro Niaga(KAN) JABUNG yang 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokalisasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Swalayan Koperasi Agro Niaga(KAN) JABUNG yang beralamat di jalan Suropati no 4 6desa Jabung Kabupaten Malang. 3..

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik maka dibutuhkan suatu desain penelitian. Desain penelitian merupakan suatu rencana atau rancangan yang dibuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk mendapatkan dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan),

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk mendapatkan dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), BAB III METODE PEELITIA A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survey. Menurut sugiyono (2009 : 6) metode survey digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai 32 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif yakni suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh filsafat positivisme yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan pendekatan deskritif analisis pada tempat yang diteliti yaitu Bank BNI Syariah Kantor Kas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel independen yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel independen yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel independen yaitu Lingkungan Keluarga (X 1 ) dan Lingkungan Sekolah (X ), serta satu variabel dependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Cimanggu yang terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini sifatnya mandiri atau satu variabel dan hasil penelitian nantinya

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini sifatnya mandiri atau satu variabel dan hasil penelitian nantinya 33 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif digunakan karena variabel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang

BAB III METODE PENELITIAN. dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka Raya terhadap peran Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Kalimantan Tengah (KPID

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah wanita bekerja dalam perbagai

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah wanita bekerja dalam perbagai BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah wanita bekerja dalam perbagai profesi dan pekerjaan dan penelitian dilakukan didaerah DKI Jakarta.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat eksplanasi. Menurut Sugiyono (2013), penelitian eksplanasi adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan. 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah BPJS Kesehatan. Subjek penelitian ini adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning Yogyakarta. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini objek penelitiannya di Badan Penanaman Modal dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini objek penelitiannya di Badan Penanaman Modal dan 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini objek penelitiannya di Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) yang bertempat di Jl. Way Pengubuan No.3 Pahoman, Bandar Lampung.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian disusun untuk menggambarkan konsep analisis kepuasan pelanggan melalui penilaian harapan dan kenyataan kualitas pelayanan pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian survey. Menurut Singarimbun

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian survey. Menurut Singarimbun III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian survey. Menurut Singarimbun dan Effendi (2001: 6), penelitian survey adalah penelitian terhadap sekelompok manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian non-eksperimental dan bersifat deskriptif. Data diambil

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian non-eksperimental dan bersifat deskriptif. Data diambil BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian non-eksperimental dan bersifat deskriptif. Data diambil melalui pemberian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena data yang kami ambil dalam bentuk angka dan akan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena data yang kami ambil dalam bentuk angka dan akan 82 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan penelitian Pendekatan penelitan ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif karena data yang kami ambil dalam bentuk angka dan akan diproses secara

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu model penelitian yang mengharuskan akan adanya perhitungan

BAB III METODE PENELITIAN. suatu model penelitian yang mengharuskan akan adanya perhitungan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berhubungan dengan judul yang dikemukakan, maka jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kuantitatif yaitu suatu model penelitian yang

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Umumnya pengertian survey dibatasi. mewakili seluruh populasi Singarimbun, 1999:3)

III METODE PENELITIAN. sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Umumnya pengertian survey dibatasi. mewakili seluruh populasi Singarimbun, 1999:3) 38 III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yaitu penelitian mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penulisan proposal skripsi ini penulis melakukan penelitian PT. PLN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penulisan proposal skripsi ini penulis melakukan penelitian PT. PLN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penulisan proposal skripsi ini penulis melakukan penelitian PT. PLN (Persero) Malang yang terletak di Jl.basuki Rahmad no.100 Malang, perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu : 1. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber asli. Dalam hal ini,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dimana suatu penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dimana suatu penelitian yang 27 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dimana suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penyusunan skripsi ini dilakukan selama tujuh bulan terdiri dari. seminar proposal, perbaikan proposal.

BAB III METODE PENELITIAN. Penyusunan skripsi ini dilakukan selama tujuh bulan terdiri dari. seminar proposal, perbaikan proposal. 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penyusunan skripsi ini dilakukan selama tujuh bulan terdiri dari a. Dua bulan pertama: persiapan proposal, seminar proposal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana menggabungkan antara dua metode, yaitu metode deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi di kota Malang yaitu tepatnya di Universitas Muhamadiyah Malang (UMM). Metode penentuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif, metode ekplanatif ini dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Sidomulyo Timur, Pekanbaru yang diperkirakan selama 3 bulan, mulai dari bulan januari 2014 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu Pengetahuan Kewirausahaan (X 1 ), Lingkungan Sekolah (X ) dan Pengalaman Praktek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (006:118), objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Pengumpulan data dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan 46 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Rumah Makan Ayam Bakar Pak Gendut yang berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. 3.2 Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer,

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer, BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian dan Obyek Penelitian Subyek dari penelitian ini adalah pengguna produk Eiger, sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger B. Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif (quantitative). Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karena berada di daerah jalur transportasi umum dan jalur wisata, tepatnya pada jalur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karena berada di daerah jalur transportasi umum dan jalur wisata, tepatnya pada jalur BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di MAN Gondanglegi, yang terletak didesa Putat Lor Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang. Lokasi sekolah tersebut sangat strategis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. survai, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. survai, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh pendekatan kualitatif. Metode kuantitatif yang dilakukan adalah dengan metode survai,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanasi, karena dalam penelitian ini menggunakan dua variabel. Metode eksplanasi adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian lapangan ( Field Research) dengan pendekatan kuantitatif, yakni suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. H. Juanda yang terletak disebelah utara Kota Bandung berjarak + 7 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. H. Juanda yang terletak disebelah utara Kota Bandung berjarak + 7 km dari pusat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan wisata Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda yang terletak disebelah utara Kota Bandung berjarak + 7 km

Lebih terperinci

penelitian kuantitatif. Menggunakan jenis penelitian survey karena dalam Masri Sangarimbun bahwa penelitian survey adalah penelitian yang mengambil

penelitian kuantitatif. Menggunakan jenis penelitian survey karena dalam Masri Sangarimbun bahwa penelitian survey adalah penelitian yang mengambil BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menggunakan jenis penelitian survey karena dalam pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian serta berlandaskan pada teori-teori yang telah diuraikan sebelumnya

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian serta berlandaskan pada teori-teori yang telah diuraikan sebelumnya BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dengan berpedoman pada latar belakang masalah dan rumusan masalah penelitian serta berlandaskan pada teori-teori yang telah diuraikan sebelumnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci