Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1 III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN Pengertian diferensiasi produk secara umum merupakan pembedaan suatu produk dengan produk lainnya. Pengertian lain juga tentang diferensiasi produk adalah pembedaan suatu produk dalam suatu perusahaan, agar pihak konsumen dapat memilih produk yang mana, yang mereka inginkan. Yang menjadi alternatif konsumen untuk memilih suatu produk didasari pada warna, kualitas dan harga. Kotler (2002:2) secara garis besar menyatakan diferensiasi produk adalah penawaran produk perusahaan yang memiliki sesuatu yang lebih baik, lebih cepat dan lebih murah yang akan menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pelanggan dibandingkan produk pesaing. Kotler (1999 : 364) mengemukakan suatu perbedaan atau diferensiasi dapat dikembangkan jika memenuhi syarat- syarat sebagai berikut : Penting ; Perbedaan itu memberikan banyak manfaat bagi cukup banyak pelanggan Jelas ; Perbedaan itu tidak dimiliki orang lain atau dapat dikemas dengan lebih jelas. Unggul ; Perbedaan itu lebih baik dari cara lain untuk mendapatkan manfaat yang sama. Dapat dikomunikasikan ; perbedaan itu dapat dimengerti dan di lihat oleh pembeli. Mendahului ; perbedaan itu tidak mudah ditiru pesaing Terjangkau ; pembeli dapat menjangkau selisih harganya Menguntungkan ; perusahaan memperoleh laba dengan menonjolkan perbedaan itu 8

2 Untuk mendapatkan hasil maka dilakukan proses perancangan Meja Kerja & Belajar Portable mempunyai beberapa tahapan dan prosedur, agar lebih mudah memahami urutan proses kerja maka penulis memaparkan dalam bentuk bagan. Gb. 1. Sistematika Kerja A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Data yang berkaitan dengan aspek fungsi rancangan meja kerja & belajar portable dalam pembuatan produk adalah meja kerja & belajar portable dimana 9

3 aspek pada saat digunakan dan pada saat tidak digunakan menjadikan produk yang beraspek ganda tak lain karena faktor area yang terbatas. Menurut kaidah ilmu ergonomi yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen- elemen lain dalam suatu sistem, serta profesi yang mempraktekkan teori, prinsip, data, dan metode dalam perancangan untuk mengoptimalkan sistem agar sesuai dengan kebutuhan, kelemahan, dan keterampilan manusia. Dengan demikian tujuan ergonomi adalah menimbulkan efektifitas fungsional dan kenyamanan pemakaian dan kenyamanan pemakaian dari lingkungan kerja yang dirancang 1 dengan demikian ergonomi dimaksudkan sebagai disiplin keilmuan yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan. Perkembangan selanjutnya, ergonomi dikelompokkan atas empat bidang penyelidikan (Sutalaksana, 2012), yaitu penyelidikan tentang tampilan (display), penyelidikan tentang kekuatan fisik manusia, penyelidikan tentang ukuran tempat kerja, dan penyelidikan tentang lingkungan kerja. Berkenaan dengan bidang- bidang penyelidikan yang tersebut maka terlihat sejumlah disiplin dalam ergonomi (Wignjosoebroto, S., 2008:58), yaitu anatomi dan fisiologi, antropometri, fisiologi psikologi, dan Psikologi eksperimen. Pendekatan khusus yang dilakukan dalam disiplin ilmu ergonomi adalah aplikasi yang sistematis dari segala informasi yang relevan dan berkaitan dengan karakteristik perilaku manusia di dalam perancangan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai. Untuk itu analisis penelitian ergonomi meliputi hal- hal yang berkaitan dengan: 1 Paays,Nicko.2013, RANCANG BANGUN MEJA LAPTOP YANG ADJUSTABLE BERDASARKAN ASPEK ERGONOMI, 10

4 Anatomi (struktur), fisiologi (cara bekerja) dan antropometri (ukuran) dimensi tubuh manusia. Psikologi yang fisiologis mengenai berfungsinya otak dan sistem saraf yang berperan dalam tingkah laku manusia. Kondisi- kondisi kerja yang dapat mencederai baik dalam waktu pendek maupun panjang dan sebaliknya kondisi- kondisi kerja yang dapat membuat nyaman kerja manusia. Dengan memperhatikan hal- hal tersebut di atas maka penelitian- penelitian dan pengembangan ergonomi akan memerlukan dukungan dari berbagai disiplin ilmu seperti psikologi, antropologi, anatomi dan teknologi. Sritomo Wigyosoebroto (1995;59). Pendekatan khusus yang ada dalam ilmu ergonomi adalah aplikasi yang sistematis dari segala informasi yang relevssan yang berkaitan dengan karakteristik perilaku manusia di dalam perancangan alat dan lingkungan kerja yang dipakai. Ergonomi dikelompokkan menjadi 4 bidang penyelidikan yaitu: Penyelidikan tentang tampilan (display) Tampilan adalah suatu perangkat (interface) yang mampu menyajikan informasi tentang keadaan lingkungan dan mengkomunikasikan kepada manusia dalam bentuk tanda- tanda, angka, lambang, dan sebagainya. Penyelidikan tentang kekuatan fisik manusia Penyelidikan ini mengukur kekuatan serta ketahanan fisik manusia pada saat bekerja. Penyelidikan ini juga mempelajari obyek serta peralatan yang sesuai dengan kemampuan fisik manusia pada saat melakukan aktifitasnya. 11

5 Penyelidikan tentang ukuran tempat kerja Penyelidikan ini bertujuan untuk mendapatkan perancangan tempat kerja manusia yang sesuai dengan ukuran tubuh manusia. Penyelidikan tentang ukuran kerja. Penyelidikan ini meliputi penyelidikan tentang kondisi fisik lingkungan dan fasilitas kerja. Sebagai contoh adalah pengaturan cahaya, kebisingan, temperatur dan lain sebagainya. Setiap desain sarana pembelajaran, seperti meja kerja & belajar harus berpedoman kepada antropometri pemakainya. Menurut Lehto & Buck (2005); Peacock (2009); bahwa antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan dengan desain tentang sesuatu yang dipakai orang. Secara umum pengukuran antropometri dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu pengukuran antropometri statis dan pengukuran antropometri dinamis (Tarwaka dkk., 2004). Gb. 2. Ergonomi Tubuh 12

6 Bila meja belajar terlalu tinggi maka bahu akan lebih sering terangkat pada saat menulis atau meletakkan tangan di atas meja dan bila terlalu rendah maka sikap tubuh akan membungkuk pada saat menulis. Sikap tubuh yang seperti itu dapat mengakibatkan sakit pada otot- otot pinggang atau punggung dan sakit pada otot- otot leher dan bahu. Secara fisiologis rasa sakit tersebut muncul sebagai akibat dari akumulasi kelelahan yang diakibatkan oleh penumpukan asam laktat pada otot- otot tersebut. Ini bisa terjadi karena pada sikap paksa didominasi oleh kontraksi otot statis dengan respirasi yang bersifat anaerobic. Dari data teori penjelasan ini penulis gunakan untuk menyusun penulisan. B. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ESTETIKA FUNGSI PRODUK RANCANGAN Dalam hal ini penulis membahas secara detail teori- teori yang digunakan oleh penulis dalam menyusun penulisan. Adapun teori- teori yang berkaitan dengan estetika fungsi produk yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Bentuk Bentuk merupakan elemen dasar dalam sebuah desain, bentuk merupakan sebuah kesatuan dari elemen- elemen garis yang membentuk sebuah terdapat beberapa 3 bentuk dasar yakni geometri, natural dan abstrak bentuk, a. Geometri Merupakan bentuk- bentuk yang simetris contoh segi empat, lingkaran dan segitiga. b. Natural Merupakan bentuk- bentuk yang tercipta karena sebuah spontanitas. 13

7 c. Abtrak Merupakan bentuk- bentuk yang tercipta lebih spontanitas namun aksen dan bentuknya lebih bergaya dan teratur. Sedangkan dalam bentuk tercipta sebuah karakteristik yang berbeda- beda dan masing- masing mempunyai arti yang dapat di konversikan sebagai berikut 1) Lingkaran Lingkaran tidak memiliki awalan dan akhiran, lingkaran memiliki pergerakan bebas dan memberikan kesan energy, harmoni serta sebuah kesatuan, lingkaran dalam sebuah bentuk dapat menarik sebuah perhatian dan penekanan agar menjadi yang tak terpisah. 2) Kotak dan persegi panjang Kotak dan persegi panjang menunjukkan kejujuran dan stabilitas. Kotak adalah bentuk yang umum digunakan dan terpercaya. Hal ini disebabkan karena umumnya tulisan yang kita baca disusun dalam bentuk kotak dan persegi panjang, maka bentuk tersebut menjadi familiar, aman dan nyaman. Kotak dan persegi panjang menunjukkan kejujuran dan stabilitas. Kotak adalah bentuk yang umum digunakan dan terpercaya. Hal ini disebabkan karena umumnya tulisan yang kita baca disusun dalam bentuk kotak dan persegi panjang, maka bentuk tersebut menjadi familiar, aman dan nyaman. 3) Segitiga Kotak dan persegi panjang menunjukkan kejujuran dan stabilitas. Kotak adalah bentuk yang umum digunakan dan terpercaya. Hal ini disebabkan karena umumnya tulisan yang kita baca disusun dalam bentuk kotak dan persegi pandang, maka bentuk tersebut menjadi falimiar, aman dan nyaman. 14

8 Sedangkan dalam cover desain nantinya akan memiliki sebuah motif adapun unsur yang akan terkait dalam desain antara lain adalah kesederhanaan, keseimbangan, kesatuan dan penekanan. Hal ini nantinya akan membentuk karakteristik sesuai dengan penggunaanya, sesuai dengan karakteristik warna sebagai bentuk karakteristik. Bentuk unsur motif dilakukan dengan pertimbangan : Untuk menciptakan keseimbangan: Ulangi bentuk tertentu secara berkala, baik secara vertikal maupun horizontal. Untuk menciptakan kesatuan : Mengulang warna, bentuk, atau tekstur yang berbeda di seluruh wilayah. Pilih visuals yang berbagi serupa warna, tema, atau bentuk. Untuk menciptakan penekanan : Reverse (gunakan jenis putih) yang utama dari sebuah kotak hitam atau berwarna. Untuk membuat rhythm: Ulangi sejumlah elemen berbentuk mirip, bahkan dengan spasi putih di antara masing- masing, untuk menciptakan sebuah ritme biasa. Ulangi rangkaian semakin besar elemen yang lebih besar dengan spasi putih di antara setiap ritme yang progresif. 15

9 Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk- bentuk bentuk visual secara jelas 2. Karakterisitk Material Dalam desain produk, material merupakan salah satu elemen dasar dalam mementukan sebuah produk, dalam beberapa upaya penentuan sebuah material diantaranya : a. Sifat Mekanik Sifat mekanik material, merupakan salah satu faktor terpenting yang mendasari pemilihan bahan dalam suatu perancangan. Sifat mekanik dapat diartikan sebagai respon atau perilaku material terhadap pembebanan yang diberikan, dapat berupa gaya, torsi atau gabungan keduanya. Dalam prakteknya pembebanan pada material terbagi dua yaitu beban statik dan beban dinamik. Perbedaan antara keduanya hanya pada fungsi waktu dimana beban statik tidak dipengaruhi oleh fungsi waktu sedangkan beban dinamik dipengaruhi oleh fungsi waktu. Sifat mekanik tersebut meliputi antara lain: kekuatan tarik, ketangguhan, kelenturan, keuletan, kekerasan b. Sifat Fisik Sifat penting yang kedua dalam pemilihan material adalah sifat fisik. Sifat fisik adalah kelakuan atau sifat- sifat material yang bukan disebabkan oleh pembebanan seperti pengaruh pemanasan, pendinginan dan pengaruh arus listrik yang lebih mengarah pada struktur material. Sifat fisik material antara lain : temperatur cair, konduktivitas panas dan panas spesifik. 16

10 Struktur material sangat erat hubungannya dengan sifat mekanik. Sifat mekanik dapat diatur dengan serangkaian proses perlakukan fisik. Dengan adanya perlakuan fisik akan membawa penyempurnaan dan pengembangan material bahkan penemuan material baru. c. Sifat Teknologi Selanjutnya sifat yang sangat berperan dalam pemilihan material adalah sifat teknologi yaitu kemampuan material untuk dibentuk atau diproses. Produk dengan kekuatan tinggi dapat dibuat dibuat dengan proses pembentukan, misalnya dengan pengerolan atau penempaan. Produk dengan bentuk yang rumit dapat dibuat dengan proses pengecoran. Sifat material terdiri dari sifat mekanik yang merupakan sifat material terhadap pengaruh yang berasal dari luar serta sifat- sifat fisik yang ditentukan oleh komposisi yang dikandung oleh material itu sendiri. a. Meja Konvensional Meja adalah salah satu furniture berupa permukaan datar yang disokong oleh beberapa kaki. Meja sering dipakai untuk menyimpan barang dan makanan dengan ketinggian tertentu supaya mudah dijangkau saat kita duduk. Meja umumnya dipasangkan dengan kursi. Meja yang umum tidak memiliki laci, tapi jika berlaci dia bisa berbentuk meja rias, lemari meja dengan banyak laci, dan lain sebagainya. Meja yang khusus dipakai untuk bekerja disebut meja tulis atau bangku. Meja hadir dengan beragam bentuk, tinggi, dan bahan pembuat yang ditujukan untuk membangun desain, gaya, dan tujuan penggunaan. Biasanya meja mempunyai struktur permukaan datar dan dasar yang terdiri dari satu kaki atau lebih sebagai penopangnya. Untuk meja dengan satu kaki biasanya digunakan untuk menghias ruang makan. Sementara untuk meja- meja yang panjang biasanya 17

11 dilengkapi dengan kaki tambahan sebagai dukungannya 2 Kondisi kerja yang sekarang ini, yaitu pada saat kita mengoperasikan laptop dengan memangkunya atau diletakan ditempat tidur sehinggamenimbulkan beberapa - beberapa keluhan, diantaranya laptop kita mulai mengeluarkan suara putaran kipas yang berisik (kinerja kipas tidak maksimal) karena sirkulasi angin terganggu saat kita letakan di meja atau tempat tidur atau bahkan saat kita pangku, saat kinerja kipas tidak maksimal laptop yang kita gunakan akan terasa panas dan tinggal tunggu waktu saja kapan laptop kita akan rusak karena overheat, kita sering merasakan tidak nyaman (paha panas dan nyeri pada punggung). Saat ini, meja terdiri dari berbagai bentuk. Ada meja berbentuk persegi panjang, persegi, bulat, dan elips. Masing- masing bentuk meja ini memiliki ketinggian yang disesuaikan dengan kursi yang dipasangkannya dan 3 Jenis bahan yang digunakan, komposisi warna meja laptop, penambahan fungsi meja belajar, variabel meja laptop, bentuk sudut bibir meja, bentuk kaki meja, jenis rangkaian meja, ukuran luas meja laptop, kesediaan khusus untukmeja laptop, kekuatan meja, keawetan meja, kemudahan penggunaan, kemudahanpembawaan, variasi penambahan assesoris. Kebanyakan meja juga dilengkapi dengan pengatur ketinggian sehingga kita bisa menyesuaikannya tingginya yang tepat dengan mudah. Beberapa meja juga didesain secara apik agar bisa dilipat. Meja seperti biasanya digunakan untuk tujuan dibawa ke mana- mana, contohnya berkemah. Penataan meja bisa diletakkan berdiri sendiri ataupun ditempelkan pada dinding. 2 Anonym, BAB_I http- //eprints.ums.ac.id 3 Chrisdiyanto,Bayu.2014, PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN MEJA BELAJAR LIPAT MULTIFUNGSI YANG ERGONOMIS, NASKAH_PUBLIKASI http- //eprints.ums.ac.id 18

12 Gb. 3. Meja Material Kayu ( Desain furniture banyak ditentukan oleh kebutuhan aktifitas orang dan penyimpanan barang- barang, agar sesuai dengan prinsip kenyamanan, menyenangkan, memuaskan, kokoh, dan mudah untuk pemeliharaan. Jika rekayasa furnitur memenuhi banyak persyaratan, maka peluangnya adalah sangat besar kesempatan dan permintaan untuk pesanan terhadap produk hasil rancangan. Kualitas Selera dan Perasaan Taste and a feeling desain yang baik bisa didapat/ terinspirasi dari pengamatan terhadap suatu kualitas furnitur yang ada atau dari buku, majalah, brosur, dari internet,atau dari mana saja yang dapat dijadikan referensi berupa hasil disain para perancang terdahulu berupa furnitur/ perabotan rumah, tempat penyimpanan, tempat majalah, tempat buku, dan asesories lainnya. Rekayasa dan Pemodelan menyiratkan arti : perencanaan, perancangan, remodelling,dan renovasi mulai dari penandaan isyarat suatu bentuk benda, signum, sampai kepada wujud konsep, wujud rancangan, dan wujud benda jadi, serta wujud produk fabrikasi. 19

13 Inti dari disain atau perancangan furnitur adalah batang tubuh dari pengetahuan (a body of knowledge) dan skill /keterampilan yang diperlukan untuk mengintegrasikan aspek nyata/ tangible dan aspek tak terukur/ intangible yang menjadi suatu furniture. Sesuai dengan 4 Kebutuhan teknik berdasarkan urutan prioritas dari yang pertama sampai yang terakhir adalah bentuk meja, variasi bentuk meja, ukuran meja, bentuk tata letak fitur, variasi fitur tambahan, ukuran box, bentuk box, bentuk pijakan kaki, ukuran tempat meletakan handycam, bentuk tempat meletakan handycam, ukuran tempat meletakan lampu, variasi tambahan bahan meja, jenis bahan meja, ukuran laci atau lemari kecil, bentuk laci atau lemari kecil, ukuran roda, warna meja. C. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK TEKNIS PRODUK RANCANGAN a. Material Card board merupakan bahan material yang berasal dari limbah kertas, mempunyai karakter yang dapat diolah ulang, pada dasarnya kardus merupakan material kemasan, seiring jalan waktu karton setelah digunakan sebagai bentuk kemasan dibuang. Karton sebenarnya sebuah material yang mudah untuk ditemukan, namun karena umumnya kardus setelah digunakan lalu dibuang menjadi sebuah material yang tidak dipedulikan, keuntungan material kardus adalah mudah dihancurkan, kayu sebenarnya merupakan media utama pembuatan kardus, namun sejalan waktu pelestarian hutan terhadap media pembuatan kayu menjadi sulit untuk di dapatkan, sebab itu makan material harus dapat di daur ulang. Maka kardus merupakan material yang bersifat ekonomis karena pembuatannya melalu sampah yang sudah tidak digunakan. 4 Raymundus, Erik Ferdian. 2013, Rancang Bangun Meja Tata Cara Kerja yang Ergonomis Berdasarkan Data Antropometri untuk Praktikum Pengukuran Waktu Kerja, http- //download.portalgaruda.org 20

14 Kardus merupakan media alternative baru, selain proses pembentukan material kardus merupakan elemen yang dapat menekan proses biaya produksi, sampai saat ini material kardus dipandang sebelah mata karena sifatnya setalah digunakan lalu dibuang, nyatanya kardus sebenarnya merupakan ruang baru terhadap proses pembentukan produk baru berbasis material kardus. Gb. 4. Kardus Gelombang ( Gb. 5. Photo Jenis Kardus Gelombang ( Kardus sebagai bahan baku material pembuatan produk memiliki karakteristik yang cukup unik sebagai produk furniture, selain ekonomis dan fleksibelitas tinggi juga memiliki kekuatan, Kardus dalam tataran desain sangat sukar 21

15 untuk ditiru seperti material lain yaitu kayu dan besi. Dari segi kekuatan dan daya waktu penggunaan kardus dalam produk furniture memang rentan terhadap kelembaban karena proses pembuatannya merupakan dari material kertas, meskipun demikian konsumen menyadari bahwa aspek ekomomis tetap menjadi pilihan utama untuk membeli produk dengan biaya yang murah, walaupun tidak memliki kekuatan seperti material kayu untuk pembuatan produk furniture seperti pada umumnya. Sedangkan dalam material utama dapat di klasifikasi jenis dan fungsi kekuatanya Flute dideskripsikan sebagai strukture bahan kardus yang berbentuk gelombang yang membentuk banyak gelombang gelombang di kertas kardus. Flute terdiri dari beberapa ukuran, diketahui sebagai profile flute. terdiri dari flute A (flute terbesar) sampai flute F (flute terkecil) Umumnya flute yang lebih besar lebih kuat perlindungannya dan kuat terhadap tekanan, sedangkan flute yang lebih kecil lebih mudah di cetak, dilipat, serta tidak mudah retak flute profile dapat di gabung gabungkan, misalnya CE double wall lebih awet dan tahan lama karena C flute mempunyai kekuatan sedangkan E flute memberikan permukaan cetak yang halus. C flute merupakan flute yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, hampir 80% dari total kertas karton box di dunia menggunakan C- flute, akan tetapi secara kualitas cetak E flute masih lebih bagus dibandingkan C flutes, di indonesia F flutes masih belum ada. Sebuah lembar corrugated dapat dibuat dengan ketebalan yang berbeda beda untuk memanipulasi kemudahan dalan pencetakan, kekuatan tekanan dan kekuatan perlindungan. Tabel di bawah ini memberikan garis besar dari segi ukuran, kualitas, dan penggunaan setiap jenis flute A- flute = 36 flutes/linear foot 22

16 B- flute = 49 flutes/linear foot C- flute = 41 flutes/linear foot E- flute = 90 flutes/linear foot F- flute = 128 flutes/linear foot Gb. 6. Gambaran Flute ( Jenis Flute Jumlah Flute Tinggi Gelombang Kualitas A mm Lebih kuat dalam tekanan dan lebih bantalan perlindungannya; mempunyai kekutan susun yang baik B mm Memiliki ketahanan Penggunaan Untuk Barang yang mudah pecah; digunakan pada kekuatan struktural Sebagai bantalan dalam 23

17 terhadap keretakan yang sangat baik dan permukaan cetak yang sangat bagus ; memiliki ketahan tusuk yang bagus C mm Memiliki permukaan cetak, ketahanan tekanan, dan ketahanan keretakan yang baik E mm Memiliki ketahanan retak yang sangat baik, terutama, memiliki permukaan cetak yang sangat luar biasa, dengan konstruksi yang tipis ini membantu mengurangi ruang penyimpanan F 128 0,75 mm Paling baik dalam permukaan cetak dibanding yang lainnya, ketahanan retak yang sangat baik, sebuah kemasan seperti partisi Flute yang paling sering dipake di dunia sebagai box pengiriman, untuk kekuatan struktural; digunakan pada gelas, furniture, makanan dan lain2nya Kemasan yang baik untuk konsumen akhir seperti kemasan kosmetik, gelas, keramik; untuk display dan kemasan pizza Kemasan yang baik untuk konsumen akhir seperti kemasan kosmetik, 24

18 konstruksi tipis yang digunakan untuk box yang kaku dengan serat yang lebih tipi perhiasan dan sepatu, digunakan untuk kemasan software ( di indonesia mash belum ada) Gb. 7. Spesifikasi Flute ( 25

19 b. Konstruksi Struktur dan konstruksi merupakan elemen desain furniture yang berkaitan dengan faktor kesatuan dari berbagai komponen mebel. Pertimbangan struktur dan konstruksi ini dilakukan dengan tujuan menjamin keselamatan pemakainya. Konstruksi merupakan bagian dari proses desain yang disusun setelah bahan- bahan untuk mebel dipilih dan disatukan dengan menggunakan sambungan- sambungan. Konstruksi adalah sambungan antara komponen satu dengan komponen lainnya yang tersusun secara struktural. Ada beberapa sistem konstruksi dalam furniture antara lain: 1. Sistem Knock Down ( Bongkar pasang ) Merupakan konstruksi yang secara keseluruhan komponennya dapat dibongkar pasang. (contoh tempat tidur) 2. Sistem Semi Knock Down Merupakan konstruksi yang secara keseluruhan komponennya adalah bongkaran, tetapi setelah dipasang menjadi permanen. (contoh unit lemari dan lainnya). 3. Sistem Semi Permanen Merupakan konstruksi yang sudah permanen pada setiap unitnya dan dirangkaikan menjadi bentuk tertentu, tetapi setelah dipasang menjadi permanen dan atau dapat dibongkar kembali menjadi unit permanen. 4. Permanen ( Tetap ) 26

20 lainnya). Merupakan produk mebel yang sudah tetap (contoh meja, kursi, lemari dan Dari beberapa bentuk konsturksi 5 Dengan sistem knock- down sesuai dengan karakter cardboard yang bidang dan ringan, efektif untuk mempersingkat waktu pemasangan, mempermudah proses pemasangan dengan langkah- langkah petunjuk yang sudah diberikan tanpa membutuhkan banyak keahlian khusus untuk mengerjakannya. D. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK EKONOMI PRODUK RANCANGAN Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller yang dikutip dari buku Manajemen Pemasaran mengatakan bahwa Kepuasan Konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan. (Kotler & Keller, 2009) Menurut Husain Umar yang dikutip dari buku Manajemen Riset dan Perilaku Konsumen mengatakan bahwa Analisis konsumen berkaitan erat dengan perilaku konsumen terhadap barang atau jasa. Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya. Adanya kepuasan konsumen terhadap suatu produk akan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan terhadap sebuah produk dan akan menjadi pelanggan dalam waktu yang lama. (Umar, 2005) 5 Silvia Gunawan, Adi Santosa, Dodi Wondo.2015, Perancangan Flexible Exhibition Stand dengan Material Cardboard. 27

21 Jenis kepuasan konsumen terbagi dua, yaitu: a. Kepuasan Fungsional Merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Contoh kasus: Penggunaan SmartTV Samsung 3D, pengguna TV tersebut benar- benar merasa puas dengan layanan yang berikan oleh SmartTV tersebut yaitu berupa layanan 3D dari program yang ditayangkan. b. Kepuasan Psikologikal Dalam pembuatan produk tentu tidak lepas kaitannya dengan pembeli atau pasar, pendekatan- pendekatan yang dilakukan tentu menjadi opsi utama dalam pembuatan produk, namun dalam pendekatan sebuah pasar tentu harus menegtahui kriteria pembeli, Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Menurut Kotler (1997:162) ada lima tahap proses keputusan pembelian. Pertama, analisis atau pengenalan kebutuhan, yaitu proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan, di mana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan. Kedua, pencarian informasi, yaitu apabila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat mernuaskan ada dalam jangkauan konsumen kemungkinan akan membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut. 28

22 Ketiga, konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber, yaitu: (Kotler (1997:163) yang terdiri dari sumber pribadi, sumber komersial, sumber publik, dan sumber pengalaman. Keempat, evaluasi alternatif yakni pemasaran harus mengetahui mengenai evaluasi alternatif, bagaimana konsumen mengolah informasi sampai pada pemilihan merek. Konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen. 1. Pertama, kita menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulan atribut produk. Untuk kamera, atribut produk mungkin mencakup mutu gambar, kemudahan menggunakan, ukuran kamera, harga, dan atribut lain. 2. Kedua, konsumen akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut berbeda menurut kebutuban dan keinginan unik masing- masing. 3. Ketiga, konsumen mengembangkan satu himpunan keyakinan merek mengenai di mana posisi setiap merek pada setiap atribut. Himpunan keyakinan mengenai merek tertentu dikenal sebagai citra merek. 4. Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada tingkat atribut yang berbeda. 5. Kelima, konsumen sampai pada sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi. Ada konsumen yang menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada konsumen dan keputusan pembelian. keputusan membeli, artinya dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat untuk membeli. Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor 29

23 pertama adalah sikap orang lain dan yang kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan. 6. Keenam, perilaku pasca pembelian, artinya tahap dari proses keputusan pembeli. Konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Pembeli merasa puas atau tidak puas dengan suatu pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan prestasi yang diterima dari produk. Apabila produk tidak memenuhi harapan, konsumen merasa tidak puas. Apabila memenuhi harapan, konsumen merasa puas. Apabila melebihi harapan, konsumen akan merasa amat puas. 30

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN 3.1 KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Furniture merupakan sarana atau fasilitas bagi berbagai kegiatan manusia. Desain furniture lahir karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hiburan. Laptop juga sudah menjadi barang pribadi yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. hiburan. Laptop juga sudah menjadi barang pribadi yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laptop sudah menjadi teman dekat belajar, bermain, dan mendapatkan hiburan. Laptop juga sudah menjadi barang pribadi yang sangat penting keberadaannya bagi

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Fungsi produk yang menjelaskan tentang data yang didapat dari berbagai sumber yang digunakan sebagai acuan

Lebih terperinci

LIMBAH CORRUGATED PAPER SEBAGAI MATERIAL DISPLAY BOOTH

LIMBAH CORRUGATED PAPER SEBAGAI MATERIAL DISPLAY BOOTH LIMBAH CORRUGATED PAPER SEBAGAI MATERIAL DISPLAY BOOTH Priscilla Tamara 1), Peniel Immanuel Gultom 2) 1),2) Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Malang Jl. Sigura-gura 2 Malang Email

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain yang memberikan pelayanan atau fasilitas pada kegiatan hidup manusia. Membuat desain mebel

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA

PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA Endang Susanti (Dosen Tetap Prodi Teknik Elektro UNRIKA Batam) ABSTRAK Meja dan kursi adalah salah satu fasilitas

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN BAB III DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Fungsi untuk menaruh buku buku agar mempermudah pengguna atau membaca mengambil buku tersebut mempengaruhi dalam

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. kayu olahan berupa tripleks. Dengan menggunakan bahan baku yang sudah mengalami

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. kayu olahan berupa tripleks. Dengan menggunakan bahan baku yang sudah mengalami BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Meja kerja multifungsi ini memiliki hal penting yang terdapat pada perancangan adalah keterkaitannya dengan tataran lingkungan yang mengutamakan

Lebih terperinci

Didesain agar nyaman dan tahan lama.

Didesain agar nyaman dan tahan lama. Didesain agar nyaman dan tahan lama. Inter IKEA Systems B.V. 2015 Sebagian besar dari kita menghabiskan banyak waktu di meja, baik saat bekerja di kantor maupun di rumah. Itulah mengapa ruang kerja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan perhatian dari suatu industri. Hal tersebut merupakan input perusahaan yang penting karena tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman saat ini telah memasuki era teknologi modern, Penggunaaan barang barang teknologi yang modern telah mendominasi setiap kegiatan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Mengenalkan dan mendetugas akhirkan tentang pemanfaatan bamboo sebagai partisi ruangan yang digunakan sebagai pembatas antara dua ruang agar memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Ergonomi Kata ergonomi berasal dari bahasa Yunani: ergon (kerja) dan nomos (peraturan, hukum). Ergonomi adalah penerapan ilmu ilmu biologis tentang manusia bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur di Indonesia, sekarang ini mengalami. pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi internasional. Industri seperti ini

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur di Indonesia, sekarang ini mengalami. pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi internasional. Industri seperti ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri manufaktur di Indonesia, sekarang ini mengalami perkembangan yang pesat. Khususnya bagi industri mebel yang memiliki pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya jaman, maka semakin bertambah dan berkembang pula teknologi yang ada pada setiap industri. Perkembangan teknologi tersebut, tentunya

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Fasilitas Fisik 1) Sekat Pemisah Saat ini belum terdapat sekat pemisah yang berfungsi sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya pada Warnet

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Rak dan Gantungan Pakaian Perancangan rak dan gantungan pakaian yang akan ditempatkan dalam bis khusus rancangan alternatif 3. Dimensi dari lemari gantungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kursi Roda adalah alat bantu untuk melakukan aktifitas bagi penderita cacat fisik seperti patah tulang kaki, cacat kaki, atau penyakit-penyakit lain yang menyebabkan

Lebih terperinci

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain meja belajar ini dibuat untuk turut serta melestarikan kebudayaan Indonesia melalui lemari minimalis yang mengandung esensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat pesat. Oleh karena itu pemerintah Indonesia ikut serta untuk memajukan pendidikan, dengan cara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepadatan penduduk di kota-kota besar memang seringkali menyebabkan masyarakatnya yang merupakan warga asli ataupun pendatang sulit untuk mencari tempat tinggal

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. No. Data Fungsi Produk Rancangan Kegunaan Data Analisis. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. No. Data Fungsi Produk Rancangan Kegunaan Data Analisis. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Fungsi produk yang menjelaskan tentang data yang didapat dari berbagai sumber yang nantinya akan diangkat

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Setelah dilakukan analisis terhadap fasilitas fisik dan lingkungan fisik yang terdapat pada Laboratorium 1 IT, Laboratorium 2 IT, dan Laboratorium 3 IT, ternyata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel merupakan suatu tempat atau akomodasi bagi orang yang berada di luar daerah atau mancanegara. Kota Bandung merupakan kota pariwisata yang banyak menerima

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desain produk menjadi hal yang penting dalam mempertahankan serta menjaga minat beli konsumen maupun pasar. Produk yang terkesan monoton dan tidak variatif akan menimbulkan

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Dalam proses perancangan desain gerobak kopi keliling renceng sepeda ini, digunakan metode yang merujuk pada konsep perancangan. Sebuah konsep dalam proses perancangan dirasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1 Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perguruan tinggi biasanya dilengkapi dengan adanya perpustakaan di mana perpustakaan ini dapat menjadi pusat informasi dan sumber

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR. iv DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xviii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR. iv DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xviii ABSTRAK Warnet merupakan sarana alternatif yang sering digunakan untuk browsing internet. Banyaknya warnet saat ini mendorong peneliti melakukan penelitian untuk merancang suatu warnet yang ideal. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN 5.1 KONSEP 5.1.1 Ide Dasar Perancangan Konsep Desain merupakan salah satu proses dalam tahapan mendesain. Pada Gaya yang di angkat untuk penerapan desain playgroup ini adalah

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Keergonomisan Fasilitas Fisik Kursi Setrika di Simply Fresh Laundry Fasilitas fisik kursi setrika di Simply Fresh Laundry saat ini belum ergonomis. Hal ini

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian konsep perancangan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Bahan kayu yang digunakan pada laci berhubungan dengan tataran lingkungan karena ramah lingkungan. Kayu yang digunakan merupakan kayu olahan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Meskipun perempuan tinggal di tempat tinggal yang kecil mereka membutuhkan furniture untuk segala perlengkapannya khususnya perlengkapan kecantikan seperti

Lebih terperinci

basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain

basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain 100 Data pada Tabel 5.1 menunjukkan intensitas cahaya, suhu kering dan suhu basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain interior berbeda bermakna atau tidak sama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1 Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, masyarakat Indonesia semakin mengerti pentingnya arti pendidikan. Hal ini ditandai dengan banyaknya mereka yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pakaian merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi manusia. Penjahit AD yang berada di jalan Haur Pancuh II no.1b Bandung adalah salah satu bisnis jahit pakaian yang menyediakan jasa

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB IV. KONSEP RANCANGAN BAB IV. KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dalam tataran lingkungan, produk rancangan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu palet secara maksimal. Palet kayu biasa digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kursi Kerja a. Pengertian Kursi Kerja Kursi kerja merupakan perlengkapan dari meja kerja atau mesin, sehingga kursi akan dapat dijumpai dalam jumlah yang lebih

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan mengenai limbah hingga saat ini masih marak terjadi dimana-mana akibat kurangnya kesadaran masyarakat akan pemanfaatan limbah dari produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. titik awal dan titik akhir kesuksesan dalam industri manufaktur. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. titik awal dan titik akhir kesuksesan dalam industri manufaktur. Oleh karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan produk dalam dunia industri akan semakin dibutuhkan untuk menuju Indonesia sebagai negara maju. Produk merupakan titik awal dan titik akhir kesuksesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 43/2007 menyebutkan bahwa perpustakaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 43/2007 menyebutkan bahwa perpustakaan adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang No 43/2007 menyebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara professional

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia tidak lepas dari pekerjaan rutin yang biasa dilakukan sehari-hari seperti mencuci pakaian. Pastinya tidak semua

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Banyak cara dilakukan untuk menciptakan kesan interior yang indah pada ruangan. Terutama sudut ruangan yang sering menjadi titik fokus untuk memperindah

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Fasilitas fisik utama yang menjadi usulan yaitu sebagai berikut: Meja Rias Ukuran meja rias yang menjadi usulan sudah disesuaikan dengan data antropometri yang

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Duduk nyaman di kursi adalah factor cukup penting untuk diperhatikan, apapun itu model kursi minimalis,

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Kondisi Fasilitas Fisik di Tempat Produksi Kondisi aktual dari fasilitas fisik di tempat produksi obat paracetamol 5 mg, jika dilihat dari segi antropometri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi (Eko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perabot kelas merupakan fasilitas fisik yang penting karena aktivitas belajar siswa banyak dihabiskan di dalam kelas seperti membaca, menggambar, menulis dan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pengkajian hubungan manusia dengan lingkungan kerja sebenarnya sudah lama dilakukan oleh manusia, tetapi pengembangannya yang lebih mendalam baru dilakukan setelah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 - Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 - Pendahuluan Bab 1 - Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin banyaknya bengkel di Kota Bandung menyebabkan terjadinya persaingan ketat, dimana masing-masing bengkel berlomba menawarkan harga

Lebih terperinci

KARDUS BOX ARSIP STANDAR KARDUS ARSIP. SPESIFIKASI Bahan Kardus Arsip terbuat dari

KARDUS BOX ARSIP STANDAR KARDUS ARSIP. SPESIFIKASI Bahan Kardus Arsip terbuat dari KARDUS BOX ARSIP INDOCREMA Kearsipan, membuat dan diantaranya menjual kami ATK dan menjual MAP bermerk seperti Hanging MAP, MAP Amplop, Guide, Ordner, kami juga membuat berbagai MAP kertas lipat dan juga

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Review PT. Union Jaya Pratama PT Union Jaya Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan kasur busa. Hasil produksi dikelompokkan menjadi 3 jenis berdasarkan

Lebih terperinci

Bab 3. Metodologi Penelitian

Bab 3. Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian Penelitian dimulai dengan melakukan studi pendahuluan untuk dapat merumuskan permasalahan berdasarkan pengamatan terhadap kondisi obyek yang diamati. Berdasarkan permasalahan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PEMINTAL BENANG ERGONOMIS KERAJINAN TENUN IKAT

PERANCANGAN ALAT PEMINTAL BENANG ERGONOMIS KERAJINAN TENUN IKAT PERANCANGAN ALAT PEMINTAL BENANG ERGONOMIS KERAJINAN TENUN IKAT Herwina Mulyantari 1, Ary Permatadeny Nevita 2 1,2 Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Nusantara PGRI Kediri E-mail: 1 herwinatari@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah Di masa yang semakin maju dan berkembang ini, setiap orang perlu bekerja untuk mempertahankan hidupnya. Dengan demikian, kesibukan dalam bekerja sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pakaian merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi manusia. Pakaian termasuk barang yang mudah untuk didapatkan. Umumnya, orang-orang mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Lingkungan Fisik dan Fasilitas Fisik Aktual Lingkungan Fisik Temperatur Temperatur pada ruangan-ruangan yang ada di lantai 3 dan 5 gedung GWM ini tidak merata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan Di berbagai bidang, suatu penelitian yang berkaitan dengan suatu rancangan produk atau proses, kualitas menjadi hal yang sangat diperhitungkan. Kualitas

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Kondisi Fasilitas Fisik di Tempat Produksi Dilihat dari kondisi aktual dari fasilitas fisik di tempat produksi mochi kacang, jika ditinjau dari segi antropometri

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. karna beberapa faktor yang mendukung dalam pemakaian bahan plywood tersendiri yaitu :

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. karna beberapa faktor yang mendukung dalam pemakaian bahan plywood tersendiri yaitu : BAB IV KONSEP PERANCANGAN 1. Tataran Lingkungan Tanggung jawab karya pada lingkungan Penggunaan material plywood pada karya ini memang terdengar relatif murah dan berkualitas. Karena pada plywood sendiri

Lebih terperinci

4 LANGKAH MEWUJUDKAN DAPUR BARU. Panduan Perencanaan

4 LANGKAH MEWUJUDKAN DAPUR BARU. Panduan Perencanaan 4 LANGKAH MEWUJUDKAN DAPUR BARU Panduan Perencanaan 4 langkah untuk mewujudkan kitchen set baru Anda Brosur ini membantu Anda membuat pengukuran, perencanaan, pemesanan dan pemasangan kitchen set IKEA

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) Julianus Hutabarat,Nelly Budiharti, Ida Bagus Suardika Dosen Jurusan Teknik Industri,Intitut Teknologi Nasional Malang

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM KAJIAN PUSTAKA ANTROPOMETRI & ERGONOMI FASILITAS DUDUK

MODUL PRAKTIKUM KAJIAN PUSTAKA ANTROPOMETRI & ERGONOMI FASILITAS DUDUK MODUL PRAKTIKUM KAJIAN PUSTAKA ANTROPOMETRI & ERGONOMI FASILITAS DUDUK MATA KULIAH : DESAIN MEBEL I KODE : DI2313 SKS : 3 SKS SEMESTER : III / Ganjil TAHUN AJARAN : 2015/2016 KOORDINATOR : Rangga Firmansyah

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Setelah dilakukan analisis mengenai dimensi fasilitas fisik, tata letak ruangan, dan lingkungan fisik, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa fasilitas fisik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan data yang diperoleh saat ini adalah 218.868.791 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut sekitar 1,3% penduduk Indonesia memiliki

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Carrier bag multifungsi ini memiliki pasar yang lebih luas dibanding carrier bag pada umumnya.perancangan adjustable carrier bag ini bertujuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi Saat ini, keterbatasan lahan dan biaya menyebabkan masyaratkat Indonesia semakin sulit untuk menemukan dan membuat rumah dengan luasan yang cukup besar,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Proses perancangan Bahan dasar Serat katun Tali katun Pewarnaan Simpul Eksplorasi Hasil eksplorasi terpilih Perancangan produk Proses produksi KARYA Proses perancangan 42

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Ergonomi Ergonomi adalah ilmu yang menemukan dan mengumpulkan informasi tentang tingkah laku, kemampuan, keterbatasan, dan karakteristik manusia untuk perancangan mesin, peralatan,

Lebih terperinci

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tahu Sumedang adalah salah satu makanan khas Kota Sumedang. Pabrik Tahu di Sumedang semakin berkembang karena potensi pasar yang tinggi. Salah satu pabrik tahu di Kota Sumedang yaitu pabrik tahu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada saat sekarang ini perkembangan musik di Indonesia sangat tinggi. Banyak penyanyi baru yang bermunculan baik penyanyi solo maupun penyanyi band. Ajang lomba nyanyi juga banyak diadakan hampir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Injection molding merupakan metode pembentukan material termoplastik dimana material yang dilelehkan berdasarkan proses pemanasan. Biji plastik yang meleleh

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Dari hasil analisis dan perancangan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Setelah dilakukan analisis, kondisi fasilitas fisik salon seperti kursi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK Saat ini banyak orang belum mempunyai internet, sehingga banyak usaha yang menyediakan internet atau warung internet (warnet). Objek penelitian yang diambil yaitu warnet X di Bandung. Pada penelitian

Lebih terperinci

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR Abstrak. Meja dan kursi adalah fasilitas sekolah yang berpengaruh terhadap postur tubuh siswa. Postur tubuh akan bekerja secara alami jika menggunakan

Lebih terperinci

Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian

Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian BAB II METODOLOGI A. STRATEGI DESAIN Briefing Desain Pengumpulan data Analisa Konsep Desain Proses digital Sketsa Awasl Proses Produksi penyelesaian Gambar 2.1: strategi desain Sumber : data pribadi KEBUTUHAN

Lebih terperinci

I.1 Latar Belakang. Gambar I.1 Data Produksi Tahun Sumber : PT.Karya Kita. Gambar I.2 Alur Proses Produksi PT.

I.1 Latar Belakang. Gambar I.1 Data Produksi Tahun Sumber : PT.Karya Kita. Gambar I.2 Alur Proses Produksi PT. Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang PT. Karya Kita merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri percetakan. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 1970, dan terletak di Jalan Pasir

Lebih terperinci

REDESIGN CRADLE YANG RAMAH LINGKUNGAN BERBAHAN CORRUGATED PAPER

REDESIGN CRADLE YANG RAMAH LINGKUNGAN BERBAHAN CORRUGATED PAPER REDESIGN CRADLE YANG RAMAH LINGKUNGAN BERBAHAN CORRUGATED PAPER Linda Herawati 1*, Kumara Sadana 2, Levina 3 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Surabaya Jalan Raya Kalirungkut Surabaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 14 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Ergonomi Kata Ergonomi berasal dari dua kata Latin yaitu ergon yang berarti kerja dan nomos yang berarti hukum alam. Ergonomi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, kebutuhan masyarakat akan gaya hidup ( life style ) semakin hari semakin meningkat. Salah satu faktor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek Didalam suatu produk yang dijual ke pasar oleh produsen terdapat nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

Lebih terperinci

Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun

Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun Petunjuk Sitasi: Zadry, H. R., Rahmayanti, D., Riski, H., Meilani, D., & Susanti, L. (2017). Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B76-81).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah UD. M Irfan Shoes merupakan usaha kecil menengah yang berada di dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang pembuatan sepatu. Proses

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja

Lebih terperinci

Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular

Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular Iyus Susila 1,*, Fakhri Huseini 1 1 Institut Teknologi dan Sains Bandung, Deltamas, Bekasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produk 2.1.1 Pengertian Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan dapat memuaskan

Lebih terperinci

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain furniture dengan tujuan untuk pemberian nilai baru dengan menggunakan desain mainan tradisional yang sekarang sudah jarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau didesain khusus untuk membantu pekerjaan manusia agar menjadi lebih mudah. Desain yang tepat

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Produktivitas Kerja 1. Pengertian Produktivitas kerja adalah jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh tenaga kerja yang bersangkutan dalam suatu periode tertentu. (15) Umumnya

Lebih terperinci

ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi)

ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi) ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi) Effie Yuswandi 1 Abstrak Dalam sebuah mini market, faktor

Lebih terperinci

Kata kunci : Kursi, Ergonomis, Antropometri, Perancangan Produk, Quality Function Deployment

Kata kunci : Kursi, Ergonomis, Antropometri, Perancangan Produk, Quality Function Deployment RANCANG BANGUN ULANG KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS BERDASARKAN DATA ANTROPOMETRI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA Rudy Bastian Hutabarat Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB III DATA A. KEMASAN

BAB III DATA A. KEMASAN BAB III DATA A. KEMASAN Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk. Kemasan meliputi tiga hal, yaitu: 1. Merek, Merek adalah

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Bagi pengrajin furniture tradisional, rel pada sebuah laci memiliki peran yang penting sebagai penghubung antara laci dengan benda furniture yang memiliki ruang

Lebih terperinci

III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN 1. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Analisis desain yang pertama dilakukan adalah untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan berkaitan

Lebih terperinci