60 menit BAHASA SUGESTIF BERBASIS NLP TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "60 menit BAHASA SUGESTIF BERBASIS NLP TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN"

Transkripsi

1 12 BAHASA SUGESTIF BERBASIS NLP TUJUAN Melihat potensi bahasa sebagai alat untuk mempengaruhi manusia. Mengenal bentuk bahasa yang paling tepat untuk mempengaruhi manusia. Mengetahui dan membedakan berbagai implementasi bahasa sebagai alat sugesti. PERKIRAAN WAKTU 60 menit PERLENGKAPAN Gambar-gambar/foto bahasa tubuh

2 140 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator

3 141 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator BAHASA SUGESTIF Di dunia ini orangorang yang memiliki gol atau memiliki masalah seringkali melakukan teknik yang namanya afirmasi. Yakni berdiri di depan kaca, dan mengucapkan katakata berulang kali untuk menyemangati diri sendiri. Misalnya, Saya orang sukses, hidup saya sangat berarti. Mengapa mereka melakukan hal itu? Karena, pikiran sadar alias otak kirinya sudah tidak mampu memecahkan persoalannya sendiri, sehingga ia berusaha melakukan sugesti dengan cara seperti itu. Tapi apakah cara seperti itu akan berhasil? Mungkin ya, namun peluangnya kecil sekali. Karena saat mereka melakukan afirmasi itu, pikirannya sendiri akan menyabotase atas apa yang dikatakannya. Mulutnya mengatakan Saya sukses, namun pikirannya mengatakan Apa iya, kayaknya sulit tuh. Fenomena menyabotase diri ini sebenarnya tidak akan terjadi apabila orang itu tahu cara melakukan afirmasi dengan benar. Saat seseorang melakukan afirmasi di depan kaca yang terjadi adalah ia dalam kondisi sadar, artinya otak kiri lebih berperan dari otak kanan. Nah, dalam kondisi ini otak kiri sesuai tugasnya akan melakukan screening atas informasi yang masuk ke otak. Ia akan menganalisa, menggunakan data dan logika sesuai fungsinya. Jadi, otak kiri adalah bagian otak yang berfungsi apabila kondisi kita sedang sadar. Beda halnya dengan otak kanan. Otak kanan terutama akan aktif jika manusia sedang rileks. Semakin ia rileks semakin otak kanan bisa bekerja dengan baik. Otak kanan tidak memiliki fungsi analitis, ia lebih berfungsi secara kreatif dan mudah disugesti. Dari sini kita tahu bahwa sugesti akan lancar apabila kita menyasar otak kanan, bukan otak kiri. Pertanyaannya bagaimana cara menyasar otak kanan? Ada dua jawaban. Yang pertama adalah, lakukan afirmasi pada kondisi rileks, sehingga otak kiri tidak terlalu aktif. Lakukan saat mengantuk mau tidur atau pas bangun tidur, atau lakukan rileksasi dulu secara sengaja. Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bahasa-bahasa sugestif, yakni bahasa yang punya kekuatan sugesti karena kemampuannya untuk langsung menembus otak kanan tanpa terlalu direcoki otak kiri. Bahasa sugestif biasanya menggunakan bahasa yang mengandung kekuatan presuposisi hipnotik, yakni asumsi yang terselubung (dengan sengaja) dan keberadaan asumsinya tidak bisa dikenali oleh alam sadar/otak kiri secara alamiah. Menariknya bahasa hipnotik ini tidak saja bisa dipakai pada diri sendiri, namun juga bisa dipakai pada orang lain. Perlu dicatat di sini, bahwa hipnotis bukanlah ilmu gaib. Hipnotis adalah ilmu komunikasi menggunakan kalimat tertentu, didukung dengan intonasi tertentu dan bahasa tubuh yang sesuai. Di masyarakat dewasa ini, kata hipnotis mengandung makna peyoratif, yaitu dianggap sebuah ilmu yang menggunakan kekuatan gaib atau mahluk halus. Jelas ini salah kaprah. Ada banyak cara mengakses efek hipnotis ini. Selain berbagai teknik induksi klasik (memakai bandul, teknik shock, teknik interupsi pola, teknik fokus, dll), ada juga yang menggunakan pola-pola bahasa tertentu. Hipnotis yang

4 142 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator menggunakan pola bahasa dikenal sebagai pendekatan modern dan disebut aliran Ericksonian, atau dalam terminologi NLP disebut Milton Model. Yakni model bahasa hipnotik yang dikembangkan oleh orang bernama Milton Erickson. Perbedaan mendasarnya adalah, teknik induksi klasik menempatkan subyek pada kondisi submisif (tidak berdaya, kalah power) karena cara yang dipakai adalah direct dan autoritarian. Sebaliknya teknik Ericksonian menggunakan pendekatan indirect dan permisif, yakni memberikan kebebasan bagi subyek untuk bereaksi terhadap kata-kata si hipnotist. Pendekatan Ericksonian saat ini lebih populer, karena bisa dipakai di luar kondisi teraputis. Artinya, karena metodenya yang halus dan menggunakan bahasa, maka prosesnya bisa dilakukan tanpa sepengetahuan si subyek. Sekalipun untuk mencapai tataran ini kita harus sangat menguasai pola-pola bahasa linguistik yang level lanjut. Secara sederhana, ada dua pendekatan teknik Eriksonian. Pertama menggunakan pola bahasa tertentu sehingga alam sadar terlalu sibuk atau menjadi bingung. Pada saat yang sama si penghipnotis mengatakan kalimat tertentu yang akan langsung menembus bawah sadar. Cara kedua adalah, mengatakan pola bahasa tertentu yang keberadaannya memang tidak terdeteksi oleh alam sadar. Inilah yang di depan tadi disebut sebagai bahasa yang mengandung kekuatan presuposisi hipnotik, yakni penggunaan asumsi yang terselubung (dengan sengaja) dan keberadaan asumsinya tidak bisa dikenali oleh alam sadar/otak kiri secara alamiah. Dari dua cara diatas, akan banyak diturunkan berbagai teknik hipnosis berbasis pola kata. Dalam bahasa awam metode ini juga disebut ilmu sugesti, atau sugestologi. Apa manfaatnya hal ini dalam advokasi? Sudah diketahui bersama, tidak semua dagangan yang bagus di dunia ini akan langsung laku. Diperlukan teknik pemasaran yang sama bagus-nya dengan kualitas dagangan kita. Tidak semua isu advokasi yang bagus menurut kita, akan terlihat/terasa/terdengar bagus bagi stakeholder. Kemampuan kita membingkai dagangan akan menjadi skil yang berguna untuk suksesnya sebuah advokasi.

5 143 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator RINGKASAN ALUR SESI TOPIK Cipta Suasana Permainan Sugesti Materi Teknik Sugesti Diskusi TUJUAN Membangun suasana (state of mind) Menjelaskan tujuan sesi Menunjukkan bahwa katakata memiliki kekuatan sugesti. Mengajak peserta mengalami sugesti secara sederhana. Mempelajari 10 kalimat persuasi. Mempraktakkan 10 konteks advokasi. Membuka wacana untuk memperluas pemahaman. ALAT BANTU Bahan presentasi METODE Kisah Ceramah Ceramah Praktak langsung WAKTU

6 144 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator PROSES LENGKAP No Kegiatan Keterangan 1. Cipta Suasana Berdiri di depan, ucapkan kalimat pembukaan yang positif, hangat, apresiatif, segar dan mantap. Ajukan beberapa pertanyaan sederhana untuk memancing partisipasi dan perhatian. o Misalnya, Semua sudah menggunakan name tag? Ceritakan dengan gaya berkisah cerita tentang Orang mati di dalam mobil es yang rusak 2. Analisa Media Lakukan permainan kata untuk menunjukkan efek sugesti/hipnotik: Katakan, Kita akan bermain tanya jawab, tolong setiap kali saya bertanya dijawab dengan keras dan bersama-sama. Setuju? Setiap pertanyaan hanya dijawab dengan satu kata saja! Tanyakan: Benda seperti tulang tipis yang ada di ujung jari manusia disebut? epeserta akan menjawab Kuku. Tanyakan: Anaknya anak kita, disebut apa? e Cucu Ok pertanyaan terakhir, jawab cepat Sapi minumnya apa??? e peserta akan menjawab e Susu! Katakan: Kok Susu? Bukannya sapi minumnya air? 3. Pertanyaan Pengarah Karena terbawa efek Apa penyebab orang menjawab susu bukan air? sugesti dari bunyi suara Apalagi contoh lain di percakapan sehari-hari? yang mirip sebelumnya. 4. Penjelasan Materi Sugesti

7 145 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator Jelaskan materi mengenai sugesti. Berikan contoh-contoh yang relevan dan situasional. Jika perlu gunakan potongan koran, potongan film sebagai bahan ilustrasi. PROSES LENGKAP No Kegiatan Keterangan 5. Praktek Langsung Pada setiap contoh, peserta langsung diminta memraktekkan dengan cara menulis satu kalimat yang menggunakan kata yang diajarkan. Sebaiknya contoh aplikasinya langsung pada persoalan advokasi. Pada akhir sesi, peserta diminta melakukan compounding, yakni menumpuk-numpuk kalimat sugesti menjadi suatu kalimat panjang yang dirangkaikan. Misalnya: o Alangkah baiknya apabila dalam forum ini kita bisa semakin erat kerja samanya, karena sudah jelas bahwa kodrat manusia adalah untuk... dst. 6. Diskusi dan Kesimpulan CATATAN Harus jelas bagi peserta bahwa ilmu hipnosis memiliki akar yang sama dengan sugesti. Ilmu hipnosis bukan ilmu gaib atau mistik, tapi ilmu komunikasi persuasif yang menggunakan kata-kata kunci tertentu, body language dan intonasi yang tepat. Ilmu gaib yang mirip hipnosis sering dipakai untuk menipu orang dalam berita-berita koran termasuk dalam kategori ilmu hitam disebut gendam, cablek, dll. Jika waktu tersedia cukup panjang, minta setiap orang menyusun kalimat dengan menggunakan frasa-frasa sugestif tersebut. VARIASI

8 146 Lampiran LAMPIRAN Kisah Orang Mati di Mobil Es Rusak Pada suatu malam, segerombol pemuda bandel pulang dari pesta. Salah satu dari mereka adalah pemuda yang penakut sekalipun umurnya lebih tua dibanding yang lain. Saat mereka melalui lokasi parkir mobil boks berpendingin (freezer) untuk membekukan ice cream, mereka iseng membukanya untuk mencuri isinya. Namun ternyata semua mobil itu kosong. Akhirnya keisengan mereka disalurkan untuk menakuti rekannya yang penakut itu, didorongnya ia ke dalam salah satu mobil boks berpendingin itu dan dikunci di dalamnya. Mereka tahu bahwa pendingin itu rusak dan ada angin yang mengalir di salah satu lobang di atas mobil itu. Rencananya mereka akan membuka keesokan paginya sambil diolok-olok. Sambil pergi mereka berteriak keras-keras Kamu akan mati kedinginan di dalam mobil boks freezer ini! Ironisnya, pemuda yang ditinggal ini tidak tahu bahwa mesin pendingin (freezer) di mobil itu sudah rusak. Bahkan saking takutnya ia mengira aliran angin malam yang masuk melalui lubang diatas sebagai semburan hawa dingin dari freezer itu. Setelah berteriak-teriak tanpa hasil selama berjam-jam akhirnya ia mulai merasa kedinginan dan mulai membeku. Diambilnya kertas dan bolpen di sakunya dan ditulisnya pesan untuk teman-temannya itu. Saat pagi, ketika kawan-kawan ini membuka mobil boks itu, alangkah terkejutnya mereka karena rekannya itu sudah mati beku dalam mobil boks. Ditangannya ada bolpen dan kertas bertuliskan: Kalian semua brengsek, sungguh aku tak tahu apa mau kalian dengan mengunciku di sini? Mungkin kalian memang ingin membunuhku, kudoakan kalian akan terbalas dengan cara yang lebih curuk. Oh, malam ini tubuhku terus mendingin dan membeku perlahan-lahan karena berada di dalam freezer ini. Sungguh semburan hawa dingin dari atas luar biasa dinginnya. Selamat tinggal. Saat diotopsi, dokter di rumah sakit yakin bahwa tubuh pemuda ini meninggal karena membeku. Yang mengherankan adalah mobil boks itu sistem pendinginnya sudah rusak dan tidak berfungsi sama sekali. Moral Cerita: Sugesti memiliki kekuatan yang luar biasa, apalagi sugesti diri yang diyakini secara kuat. Jika bersedia mempelajarinya, kata-kata kita memiliki kekuatan sugesti pada orang lain dan pada kita sendiri. Kekuatan sugesti ini akan menjadi positif atau negatif tergantung dari orang yang menggunakannya.

9 147 Lampiran MATERI PRESENTASI Bahasa Sugestif berbasis NLP 1. Teknik Menghidupkan Statistik Berguna untuk mengupas akibat yang lebih dramatis/mengarahkan penafsiran. Saat Anda memaparkan data-data, jangan biarkan pembaca kesulitan mencerna. Buatlah kalimat dengan cara mengikuti angka-angka statistik dengan menggunakan frasa sebagai berikut: Otomatis Akibatnya Sehingga Dengan demikian Akhirnya tidak heran jika dll Contoh: Hanya 40% anak lahir di Indonesia yang punya akta lahir. Buat kalimat dengan menghidupkan statistik: Hanya 40% anak lahir di Indonesia yang punya akta lahir, dengan demikian lebih dari separuh dari total kelahiran anak tidak tercatat, akibatnya secara otomatis kualitas vital statistik kita amat jelek bagi sumber perencanaan pembangunan. 2. Sudut pandang statistik Statistik adalah alat generalisasi yang ampuh, dalam menyajikan suatu angka, pilihlah sudut pandang yang paling dramatis/paling berefek: Data: Hanya 30% anak yang punya akta. Ubah sudut pandangnya agar lebih dramatis: Hanya 1/3 anak yang punya akta Jumlah anak yang punya akta adalah 1: 3 Ada 70% yang tidak punya akta 7 dari 10 tidak punya akta 3. Generalisasi Subjek Mengubah subjek menjadi umum atau kabur. Tujuannya memunculkan efek lebih luas. Misalnya ada peristiwa di mana beberapa orang tua mengeluhkan tingginya biaya mengurus Kutipan Akta Kelahiran di provinsi X.

10 148 Lampiran Kalimat asli: Beberapa orang tua mengeluhkan tingginya biaya pengurusan Akta kelahiran anak di provinsi X.. Ubah menjadi: Masyarakat mengeluhkan tingginya biaya pengurusan Akta kelahiran di provinsi X. 4. Metafora/analogi Memiliki beberapa fungsi: a) Berguna mempermudah seseorang untuk mengerti atas sebuah pengertian yang rumit. Misalnya: Mesin fax itu mirip fotokopi jarak jauh yang dihubungkan melalui kabel telepon. b) Membuat seseorang menerapkan sendiri pada situasinya (mendapatkan insight) atas suatu hal. Metafora tidak selalu harus menggunakan suatu pribahasa, namun bisa menciptakan sendiri suatu relasi hubungan kemiripan dengan peristiwa/ fenomena lain. Biasanya ditandai dengan kata mirip, seperti, bagaikan, umpamanya, dll. Contoh Setiap awal modul di buku Panduan ini selalu menggunakan metafora/analogi untuk mempermudah masuk ke benak peserta pelatihan. (Perhatikan di bagian Cipta Suasana) 5. Presuposisi peningkatan Digunakan untuk memunculkan pesan bawah sadar bahwa suatu hal sudah terjadi atau sedang meningkat intensitasnya, dengan cara menggunakan kata mulai atau semakin. Contoh sebuah surat kabar menulis Pemilu mulai menelan korban., maka pesan bawah sadar dari berita ini adalah akan menelan korban lagi. Hal ini tidak perlu dikatakan, namun pembaca sudah otomatis menyimpulkan. Contoh Penggunaan: Kami merasa senang, kedatangan kami di DPRD ini disambut dengan baik, hubungan baik ini mulai terwujud di antara kita

11 149 Lampiran Contoh lain, koran menulis Kondisi masyarakat di sekitar luapan lumpur Lapindo semakin memburuk. Maka tanpa perlu dikatakan, pembaca akan menyimpulkan bahwa tadinya sudah buruk, meningkat makin buruk dan akan menjadi-jadi. Contoh penggunaan: Melihat respon Bapak Walikota, kami semakin yakin saat ini perhatian akan hak anak semakin besar di kalangan eksekutif. 6. Ilusi Pilihan Merupakan teknik untuk mendapatkan persetujuan orang lain, tanpa bertanya setuju atau tidak. Dilakukan dengan cara memberikan dua pilihan (yang keduanya adalah tujuan kita), dengan menggunakan kata sambung atau. Pembaca /pendengar dikondisikan untuk berpikir bahwa dirinya sudah setuju. Misalnya, Anda ingin menyuruh anak Anda untuk mandi, hindari mengatakan Adik mau mandi kan?. Pertanyaan ini memberikan ide pada anak bahwa ia punya pilihan untuk menolak, karena pilihannya adalah ya dan tidak. Jauh lebih baik jika dikatakan dengan cara ilusi pilihan: Adik mau mandi sendiri atau dimandiin. Dalam menanggapi pertanyaan ini, anak diarahkan menjawab mau mandi, pikiran fokus pada pilihan sendiri atau dengan orang lain. Contoh penerapan: Setelah menjelaskan panjang lebar dan berdiskusi mengenai pentingnya Perda tertentu, jangan mengatakan, Jadi apakah usulan kami untuk menerbitkan Perda ini disetujui? Alih-alih mengatakan begitu, katakan: Anggota dewan yang terhormat, kami di sini membawa contoh beberapa Perda yang berasal dari kabupaten lain. Kami tidak tahu apakah Bapak Ibu lebih senang mempelajari sendiri Perda-perda itu, atau kami bantu dengan kajian dan sekaligus menyusunkan draft awal Raperda-nya. Intinya adalah, apapun pilihannya, maka akan ada pembahasan Perda. 7. Frasa Afirmatif Dipakai untuk meningkatkan efek tak terbantahkan, mengurangi resistensi. Caranya adalah tambahkan frasa berikut ini di awal kalimat yang akan Anda katakan pada orang lain:

12 150 Lampiran Sudah jelas bahwa Sudah menjadi rahasia umum Telah diketahui bersama Sudah tradisi Sudah disepakati Tak dapat dielakkan lagi Sudah dimaklumi Niscaya 8. Judgement yang Disembunyikan Dalam berargumentasi, sering kali seseorang mengatakan: Menurut pendapat saya. Atau Menurut hemat kami. Frasa ini amat tidak efektif, karena akan menimbulkan efek ingin menonjolkan diri pembicara. Jauh lebih baik jika frasa tadi dihilangkan, dan langsung mengatakan kalimat yang diawali dengan kata-kata sebagai berikut: Sungguh bagus sekali untuk Alangkah baiknya Alangkah bijaksananya, jika Merupakan sebuah judgement nilai yang tidak jelas siapa pembicaranya. Ini akan menimbulkan efek seolah sudah diterima semua orang. 9. Power Questions Untuk mengurangi resistensi, perintah/saran dapat diperhalus dengan cara mengartikulasikannya sebagai suatu pertanyaan. Kalimat disusun dengan cara menanyakan apakah kondisi yang diinginkan sudah tercapai/ dapat dilakukan. Contoh: Apakah pintu ruangan ini sebaiknya ditutup karena suara di luar mengganggu?. Pertanyaan ini akan ditanggapi dengan cara menutup pintu oleh orang yang ditanya. Saat ia menutup pintu tidak akan merasakan terpaksa, namun merasa muncul ide dari dalam sendiri (self sugesti). Dalam membuat perintah berbentuk pertanyaan, tindakan yang diperintahkan harus berupa suatu tindakan yang bisa dikerjakan saat itu juga.

13 151 Lampiran Contoh penggunaan: Jadi bisakah kita melangkah pada pembicaraan teknik penyusunan PERDA? Apakah kita bisa mulai rapat ini sekarang? 10. Frasa Berbahaya Untuk menjadikan presentasi makin efektif, hindari menggunakan kata-kata/ frasa ini: a) Terus terang saja/jujur saja b) Sebenarnya/sebetulnya c) Tapi, nggak, tidak Kata-kata (a) dan (b), akan menimbulkan perasaan bawah sadar yang tidak nyaman bagi pendengarnya. Mereka akan merasa aneh, berarti selama ini kita tidak terus terang, tidak jujur, tidak mengatakan yang sebenarnya, dan sebagainya. Kata-kata (c) perlu dihindarkan sebagai kata-kata awal yang cenderung dikatakan saat menanggapi suatu keberatan. Kata-kata ini akan memicu perasaan ditolak, disangkal, tidak disetujui.

14 152 Lampiran

Bahasa Sugestif berbasis NLP

Bahasa Sugestif berbasis NLP MODUL 12 Bahasa Sugestif berbasis NLP TUJUAN Melihat potensi bahasa sebagai alat untuk mempengaruhi manusia. mengenal bentuk bahasa yang paling tepat untuk mempengaruhi manusia. Mengetahui dan membedakan

Lebih terperinci

KETERANGAN NAMA SIGNATURE

KETERANGAN NAMA SIGNATURE 1. Nama berakhiran huruf N 2. Lahir pada bulan Februari 3. Bergolongan darah B KETERANGAN NAMA SIGNATURE 4. Menggunakan handpone motorola 5. Memakai kaos kaki warna biru 6. Berasal dari Sumatera 7. Kuliah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TINDAK LANJUT (RKTL)

RENCANA KERJA TINDAK LANJUT (RKTL) 22 RENCANA KERJA TINDAK LANJUT (RKTL) TUJUAN Memahami prinsip SMART dan WFO dalam perumusan rencana kerja tindak lanjut. Membuat Rencana Kerja sebagai Tindak Lanjut Kegiatan. Advokasi untuk mengawal hasil

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL)

Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) MODUL 22 Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) TUJUAN Memahami prinsip SMART dan WFO dalam perumusan rencana kerja tindak lanjut. Membuat Rencana Kerja sebagai Tindak Lanjut Kegiatan. Advokasi untuk mengawal

Lebih terperinci

90 menit MENGEMAS ISU ANAK DENGAN FRAMING DAN REFRAMING TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

90 menit MENGEMAS ISU ANAK DENGAN FRAMING DAN REFRAMING TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN 10 MENGEMAS ISU ANAK DENGAN FRAMING DAN REFRAMING TUJUAN Berlatih cara memberi makna (frame & reframe) pada isu tentang Anak. Menerapkan keterampilan framing & reframing dalam rangka advokasi. PERKIRAAN

Lebih terperinci

PERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit

PERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit 05 PERUMUSAN ISU STRATEGIS TUJUAN Menunjukkan bahwa isu tidak tersedia dalam bentuk jadi sehingga harus dipilih dan diolah. Menunjukkan bagaimana mengembangkan isu strategis dengan mendayagunakan daftar

Lebih terperinci

PRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF

PRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF 18 PRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF TUJUAN Mengalami hearing dalam situasi yang sebenarnya. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk mendukung penyusunan PERDA. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk perbaikan

Lebih terperinci

BAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU

BAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU 21 BAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU TUJUAN Meninjau ulang bagan Alur Advokasi Terpadu secara keseluruhan. Mempelajari keterkaitan antar masing-masing komponen yang ada. Mempelajari komponen-komponen

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 54 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 55 No. Jurusan Semester Pekerjaan : : : : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Skala ini terdiri dari 2, skala yang pertama berjumlah 30 item dan skala yang kedua berjumlah 42 item.

Lebih terperinci

Inti dari hipnowriting adalah bagaimana kita bisa menyusupkan ide langsung ke bawah sadar pembaca.

Inti dari hipnowriting adalah bagaimana kita bisa menyusupkan ide langsung ke bawah sadar pembaca. HARI # 3 Inti dari hipnowriting adalah bagaimana kita bisa menyusupkan ide langsung ke bawah sadar pembaca. Melewati pikiran kritisnya, mengalihkan pikiran sadarnya sehingga ide yang kita sampaikan bisa

Lebih terperinci

Perumusan Isu Strategis

Perumusan Isu Strategis MODUL 5 Perumusan Isu Strategis TUJUAN Menunjukkan bahwa isu tidak tersedia dalam bentuk jadi sehingga harus dipilih dan diolah. Menunjukkan bagaimana mengembangkan isu strategis dengan mendayagunakan

Lebih terperinci

Praktak Hearing Dengan Eksekutif

Praktak Hearing Dengan Eksekutif MODUL 18 Praktak Hearing Dengan Eksekutif TUJUAN Mengalami hearing dalam situasi yang sebenarnya. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk mendukung penyusunan PERDA. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk

Lebih terperinci

Pembahasan Negosiasi

Pembahasan Negosiasi MODUL 7 Pembahasan Negosiasi TUJUAN Mengenali tahap-tahap negosiasi. Mampu mempersiapkan negosiasi, mencari informasi, merumuskan siapa lawan. Membedakan negosiasi dan lobby. Melihat kesamaan tahap-tahap

Lebih terperinci

Apakah Hipnosis/Hipnoterapi Berbahaya?

Apakah Hipnosis/Hipnoterapi Berbahaya? Apakah Hipnosis/Hipnoterapi Berbahaya? With great power comes great responsibility Sebelum menjelaskan lebih lanjut saya ingin kita menyamakan dulu persepsi kita mengenai hipnosis, agar kita bisa berpikir

Lebih terperinci

MODUL 15. Simulasi Hearing. TUJUAN Menguj i coba pemahaman tentang mekanisme hearing. Memperbaiki kekurangan dalam melakukan persiapan hearing.

MODUL 15. Simulasi Hearing. TUJUAN Menguj i coba pemahaman tentang mekanisme hearing. Memperbaiki kekurangan dalam melakukan persiapan hearing. MODUL 15 Simulasi Hearing TUJUAN Menguj i coba pemahaman tentang mekanisme hearing. Memperbaiki kekurangan dalam melakukan persiapan hearing. PERKIRAAN WAKTU 120 menit PERLENGKAPAN Daftar Periksa Hearing

Lebih terperinci

KETERANGAN NAMA SIGNATURE 1. Nama berakhiran huruf N 2. Lahir pada bulan Februari 3. Bergolongan darah B 4. Menggunakan handpone motorola 5.

KETERANGAN NAMA SIGNATURE 1. Nama berakhiran huruf N 2. Lahir pada bulan Februari 3. Bergolongan darah B 4. Menggunakan handpone motorola 5. KETERANGAN NAMA SIGNATURE 1. Nama berakhiran huruf N 2. Lahir pada bulan Februari 3. Bergolongan darah B 4. Menggunakan handpone motorola 5. Memakai kaos kaki warna biru 6. Berasal dari Sumatera 7. Kuliah

Lebih terperinci

REVIEW HASIL HEARING DENGAN EKSEKUTIF

REVIEW HASIL HEARING DENGAN EKSEKUTIF 19 REVIEW HASIL HEARING DENGAN EKSEKUTIF TUJUAN Menggali fakta-fakta selama hearing. Mengidentifikasi faktor yang menunjang keberhasilan dan faktor yang masih perlu ditingkatkan dalam melakukan hearing.

Lebih terperinci

Bagian-bagian Lain Bagan Arus Advokasi Terpadu

Bagian-bagian Lain Bagan Arus Advokasi Terpadu MODUL 21 Bagian-bagian Lain Bagan Arus Advokasi Terpadu TUJUAN Meninjau ulang bagan Alur Advokasi Terpadu secara keseluruhan. Mempelajari keterkaitan antar masing-masing komponen yang ada. Mempelajari

Lebih terperinci

MENGUNGKAPKAN PERASAANMU (Semuanya, Sekitar Naik, Turun), 15 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Mengungkapkan Perasaanmu

MENGUNGKAPKAN PERASAANMU (Semuanya, Sekitar Naik, Turun), 15 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Mengungkapkan Perasaanmu Pelajaran 11 MENGUNGKAPKAN PERASAANMU Semuanya Sekitar, Naik, Turun 15 Desember 2012 1. Persiapan A. Sumber Matius 7:12 Yohanes 15:11 2 Samuel 6:14 Efesus 4:26-32 Yohanes 2:13-15 Matius 26:38 Mazmur 6:6,7

Lebih terperinci

MODUL 1 PERUBAHAN POLA PIKIR & KARAKTER A. SUB POKOK BAHASAN Memahami Peran Kekuatan Pikiran dan dalam menjadi Pengusaha B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan diharapkan

Lebih terperinci

90 menit DIALOG DENGAN NARASUMBER TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

90 menit DIALOG DENGAN NARASUMBER TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN 04 DIALOG DENGAN NARASUMBER TUJUAN Memahami isu secara lebih mendalam dengan berdialog bersama pakar. Mendapatkan data-data akademis yang dibutuhkan untuk proses advokasi dengan cara menggalinya dari pakar.

Lebih terperinci

267 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator LAMPIRAN

267 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator LAMPIRAN 267 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator LAMPIRAN 268 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator 269 Sekilas NLP SEJARAH NLP Sejarah NLP (Neuro Linguistic Programming) bermula di California pada awal 1972 ketika

Lebih terperinci

Mengemas Isu Anak dengan Framing dan Reframing

Mengemas Isu Anak dengan Framing dan Reframing MODUL 10 Mengemas Isu Anak dengan Framing dan Reframing TUJUAN Berlatih cara memberi makna (frame & reframe) pada isu t entang Anak. Menerapkan keterampilan framing & reframing dalam rangka advokasi. PERKIRAAN

Lebih terperinci

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Fasilitasi menjelaskan proses membawa satu kelompok melalui cara pembelajaran, atau berubah dengan cara yang mendorong semua anggota kelompok tersebut, untuk berpartisipasi.

Lebih terperinci

Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat. Oleh: Wakhyudi. Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak

Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat. Oleh: Wakhyudi. Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat Oleh: Wakhyudi Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP Abstrak Dalam proses belajar mengajar, terdapat berbagai dinamika yang dialami, baik oleh widyaiswara maupun

Lebih terperinci

Ringkasan Singkat Belajar hipnotis

Ringkasan Singkat Belajar hipnotis Ringkasan Singkat Belajar hipnotis Ebook yang berisi tentang ringkasan saat masa orientasi pada salah satu sekolah hipnotis, yang berada di indonesia Ebook ini berisi tentang: 1. Pengenalan Hipnotis 2.

Lebih terperinci

HIDUP DI SINI DAN SEKARANG: Dasar yang Kokoh, 21 Maret 2015

HIDUP DI SINI DAN SEKARANG: Dasar yang Kokoh, 21 Maret 2015 Pelajaran 12 HIDUP DI SINI DAN SEKARANG Dasar yang Kokoh Pilihan kedua 21 Maret 2015 1. Persiapan HIDUP DI SINI DAN SEKARANG: Dasar yang Kokoh, 21 Maret 2015 A. Sumber Matius 7:13, 14 Mazmur 19:7-9 Mazmur

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia memerlukan manusia lain untuk memenuhi segala kebutuhan

Lebih terperinci

Review Hasil Hearing Dengan Eksekutif

Review Hasil Hearing Dengan Eksekutif MODUL 19 Review Hasil Hearing Dengan Eksekutif TUJUAN Mengga li fakta-fakta selama hearing. Mengidentifikasi faktor yang me nunjang keberhasilan dan faktor yang masih perlu ditingkatkan dalam melakukan

Lebih terperinci

Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan

Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan . Sesi Kedua Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan Handout Akatiftas 1 : MENDENGARKAN dan BERBICARA: SANDIWARA (1 jam) Topik Yang Mungkin: Bercerita tentang pengalaman memancing yang paling berkesan

Lebih terperinci

Pdt Gerry CJ Takaria

Pdt Gerry CJ Takaria Pembukaan yang tidak efektif dapat menghambat keseluruhan khotbah Anda Pembukaan yang tidak tepat atau tidak memikat dapat membuat audiens bosan, mengantuk atau bahkan tertidur Sebaliknya jika pendahuluan

Lebih terperinci

BACAAN PENGANTAR UNTUK FASILITATOR. Mengapa Awal Suatu Pelatihan Sangat Penting. 2. Gaining trust. 3. Icebreaking

BACAAN PENGANTAR UNTUK FASILITATOR. Mengapa Awal Suatu Pelatihan Sangat Penting. 2. Gaining trust. 3. Icebreaking BACAAN PENGANTAR UNTUK FASILITATOR Mengapa Awal Suatu Pelatihan Sangat Penting Seorang fasilitator yang berpengalaman sudah pasti akan menginvestasikan waktu dan tenaganya untuk memastikan awal suatu pelatihan

Lebih terperinci

Membangkitkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar. (Peace Of Mind)

Membangkitkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar. (Peace Of Mind) Review Buku Peace of Mind 1 Membangkitkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar (Peace Of Mind) Otak merupakan organ dalam tubuh manusia yang sangat penting. Otak merupakan anugerah istimewa dari sang pemberi hidup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan. Akan tetapi, apabila kegiatan berkomunikasi terjadi tanpa diawali keterampilan berbicara

Lebih terperinci

KETERAMPILAN NEGOSIASI

KETERAMPILAN NEGOSIASI MODUL 04 KETERAMPILAN NEGOSIASI 10 JP ( 450 menit) Pengantar Modul keterampilan negosiasi dibahas dengan tujuan agar peserta pelatihan memahami dan terampil melakukan negosiasi. Standar Kompetensi Memahami

Lebih terperinci

Agar Anda Mampu Menghipnotis Para Audiens

Agar Anda Mampu Menghipnotis Para Audiens DAFTAR ISI Agar Anda Mampu Menghipnotis Para Audiens 3 Hal Penting dalam Berpidato Pembukaan Yang Baik 7 Isi Pidato Yang Harus Jelas 10 Akhir Yang Berkesan 14 Menghafalkan Berlembar-Lembar Naskah dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bervariasi itu merupakan hal yang menarik. Kalimat itu dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang bervariasi itu merupakan hal yang menarik. Kalimat itu dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kalimat yang efektif itu bervariasi. Di dalam sebuah alinea kalimat yang bervariasi itu merupakan hal yang menarik. Kalimat itu dapat meriangkan pembaca, bukan saja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Penelitian Peneliti mengadakan studi pendahuluan di lokasi penelitian yaitu MTs Sultan Agung yang berada di Jln. Gapuro Timur, desa Jabalsari,

Lebih terperinci

Analisis Cerpen Kartu Pos dari Surga

Analisis Cerpen Kartu Pos dari Surga Analisis Cerpen Kartu Pos dari Surga A. Unsur Interensik 1. Tema Tema cerpen Kartu Pos dari Surga adalah kepercayaan seseorang yang menjadikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Ulasan Tema Tema

Lebih terperinci

Kura-kura dan Sepasang Itik

Kura-kura dan Sepasang Itik Kura-kura dan Sepasang Itik Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha.

Lebih terperinci

Dialog Dengan Narasumber

Dialog Dengan Narasumber MODUL 4 Dialog Dengan Narasumber TUJUAN Memahami isu secara lebih mendalam dengan berdialog bersama pakar. Mendapatkan data-data akademis yang dibutuhkan untuk proses advokasi dengan cara menggalinya dari

Lebih terperinci

(Lihat juga Hakim-hakim 13-16; Lukas 22:54-62; Yohanes 1:35-46; Efesus 5:1; 1 Yohanes 2:6; ayat-ayat tambahan di materi murid)

(Lihat juga Hakim-hakim 13-16; Lukas 22:54-62; Yohanes 1:35-46; Efesus 5:1; 1 Yohanes 2:6; ayat-ayat tambahan di materi murid) Pelajaran 10 7 Maret 2015 Menolak Tekanan Teman Sebaya Negatif Apa yang berbau busuk? Persiapan A. Sumber Roma 12:2 Mazmur 1:1 (Lihat juga Hakim-hakim 13-16; Lukas 22:54-62; Yohanes 1:35-46; Efesus 5:1;

Lebih terperinci

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah SATU Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah sekali. Namaku Reginia, Nia begitu sapaan orang-orang kepadaku. Aku dan suamiku Santoso baru saja pindah rumah. Maklum saja, aku dan Santoso adalah

Lebih terperinci

Seorang Teman Untuk Berbicara (Seorang Teman Seperti Itu), 22 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Seorang teman untuk berbicara

Seorang Teman Untuk Berbicara (Seorang Teman Seperti Itu), 22 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Seorang teman untuk berbicara Pelajaran 12 SEORANG TEMAN UNTUK BERBICARA Seorang Teman Seperti Itu 22 Desember 2012 1. Persiapan A. Sumber Titus 2:3-7 Mazmur 55:12-14 Amsal 1:8 Amsal 27:6 1 Petrus 5:1-5 Amsal 23:9 Amsal 1:5 B. Apa

Lebih terperinci

PB 1. Visi Undang-undang Desa

PB 1. Visi Undang-undang Desa PB 1 Visi Undang-undang Desa SPB 1.1. Visi Perubahan Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mampu menjelaskan visi UU Desa tentang perubahan desa yang maju, kuat, mandiri, berkeadilan

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 1. Aduh, Kaka, kalau rambutmu kau sisir model begitu kau kelihatan lebih tua. Kau seperti nenek-nenek! Alah kau ini hanya sirik,

Lebih terperinci

Menggunakan Kalimat Tanya Secara Tertulis

Menggunakan Kalimat Tanya Secara Tertulis Menggunakan Kalimat Tanya Secara Tertulis Bahasa Indonesia Semester 3 Pertemuan 8 TKJ Provider Unijoyo Pengertian Umum Kalimat tanya ialah kalimat yang dipergunakan dengan tujuan memperoleh reaksi berupa

Lebih terperinci

Kegiatan Sehari-hari

Kegiatan Sehari-hari Bab 1 Kegiatan Sehari-hari Kegiatan Sehari-hari 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat daftar kegiatan sehari-hari berdasarkan penjelasan guru; 2) menceritakan

Lebih terperinci

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Tanpa bahasa manusia tidak mungkin dapat berinteraksi,

Lebih terperinci

Merupakan salah satu bentuk konstruksi sintaksis yang tertinggi. Secara tradisional: suatu rangkaian kata yang mengandung pengertian dan pikiran yang

Merupakan salah satu bentuk konstruksi sintaksis yang tertinggi. Secara tradisional: suatu rangkaian kata yang mengandung pengertian dan pikiran yang KALIMAT Merupakan salah satu bentuk konstruksi sintaksis yang tertinggi. Secara tradisional: suatu rangkaian kata yang mengandung pengertian dan pikiran yang lengkap. Secara struktural: bentuk satuan gramatis

Lebih terperinci

Endra Handiyana Mahir Closing Tanpa Pusing jjjj

Endra Handiyana  Mahir Closing Tanpa Pusing jjjj Mahir Closing Tanpa Pusing jjjj MAHIR CLOSING TANPA PUSING Setelah Anda selesai menangani keberatan yang timbul maka saatnya Anda menutup penjualan. Dalam menutup penjualan, lakukan dengan sebaik-baiknya,

Lebih terperinci

Pengemasan Pesan Dengan NLP

Pengemasan Pesan Dengan NLP MODUL 9 Pengemasan Pesan Dengan NLP TUJUAN Memahami bahwa makna itu tidak bersifat obyektif (mel ekat pada event) melainkan subyektif (diciptakan oleh subjek). Memahami bahwa perbedaan pendapat adalah

Lebih terperinci

Bab IV. Analisis Data

Bab IV. Analisis Data 90 Bab IV Analisis Data A. Analisis Data tentang hasil buku paket peningkatan keterampilan komunikasi konseling melalui reframing bagi mahasiswa jurusan BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel

Lebih terperinci

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak PROLOG S eorang anak laki-laki berjalan menuju rumahnya dengan lemas. Padahal ini adalah hari pertamanya masuk SD, seharusnya dia merasa senang. Dia juga termasuk anak lakilaki yang pemberani karena dia

Lebih terperinci

MENULIS ITU BERCERITA!

MENULIS ITU BERCERITA! SERI JURNALISME DESA MENULIS ITU BERCERITA! Menulis itu (terasa) sulit. Demikian komentar banyak orang ketika mereka harus menulis. Benar kah demikian? Atau barangkali itu hanya pikiran kita saja? Sebelum

Lebih terperinci

Mempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak, (2)

Mempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak, (2) Mempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak, (2) Berdasarkan pengalaman klinik dalam menangani masalah anak-anak, hampir sebagian besar kasus berasal dari masalah komunikasi antara orang tua dengan

Lebih terperinci

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY 2016 085643378090 PENGERTIAN Komunikasi pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan. Proses tersebut melibatkan dua pihak

Lebih terperinci

Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Komunikasi verbal atau lisan yang efektif tergantung pada sejumlah faktor dan tidak dapat sepenuhnya dipisahkan dari kecakapan antarpribadi yang penting lainnya seperti komunikasi

Lebih terperinci

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik.

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. DASAR PRESENTASI PERSIAPAN Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. Persiapan Dasar Persiapan yang baik bisa dimulai dengan menganalisis tiga faktor di bawah ini: - pada acara apa kita

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

Penggunaan bahasa. Tujuan pembelajaran:

Penggunaan bahasa. Tujuan pembelajaran: Penggunaan bahasa Tujuan pembelajaran: "Penggunaan bahasa" fokus pada bagaimana sebuah pengertian dari fungsi-fungsi bahasa itu penting dalam logika. Bahasa adalah sebuah alat yang kompleks, dan sebagai

Lebih terperinci

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan. 1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket

Lebih terperinci

BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN

BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN Pokok Bahasan Perkenalan dan Kontrak Belajar Langkah-langkah Fasilitasi Perkenalan Langkah-langkah Fasilitasi Kontrak Belajar Penulis Muchtadlirin Penyelia Tulisan Fahsin M.

Lebih terperinci

Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita

Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita 121 122 Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita 123 124 Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita 125 126

Lebih terperinci

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU Makalah Bahasa Indonesia KATA PENGANTAR Syukur alhamdulilah kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang telah di limpahkannya. Sehingga penyusunan

Lebih terperinci

Bab 5. Pengalamanku. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Pengalamanku. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita

Bab 5. Pengalamanku. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Pengalamanku. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita Bab 5 Pengalamanku M e n u U t a m a Peta Konsep Pengalamanku dibahas Memahami cerita dan teks drama Bertelepon dan bercerita Memahami teks Menulis paragraf dan puisi fokus fokus fokus fokus Menanggapi

Lebih terperinci

BULLYING & PERAN IBU Penyuluhan Parenting PKK Tumpang, 29 Juli 2017

BULLYING & PERAN IBU Penyuluhan Parenting PKK Tumpang, 29 Juli 2017 BULLYING & PERAN IBU Penyuluhan Parenting PKK Tumpang, 29 Juli 2017 oleh: Dr. Rohmani Nur Indah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Angket 1: Beri tanda berdasarkan pengalaman anda di masa kecil A. Apakah

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

public speaking in an easy way! disusun oleh : Ivany L. Goutama Universitas Tarumanagara Pengurus Harian Wilayah Kajian & Strategis ISMKI Wilayah 2

public speaking in an easy way! disusun oleh : Ivany L. Goutama Universitas Tarumanagara Pengurus Harian Wilayah Kajian & Strategis ISMKI Wilayah 2 public speaking in an easy way! disusun oleh : Ivany L. Goutama Universitas Tarumanagara Pengurus Harian Wilayah Kajian & Strategis ISMKI Wilayah 2 Public Speaking Keahlian berbicara di depan umum (public

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNARUNGU

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNARUNGU HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA TUNARUNGU Nama : Alen Pengalaman Belajar di Kelas 1 Pelajaran apa yang kamu anggap sulit? anggap sulit? 2 Pelajaran apa yang paling kamu sukai? sukai? 3 Apakah kamu pernah

Lebih terperinci

awal 1972 ketika Richard Bandler, mahasiswa University of Santa Cruz bersepakat dengan John Grinder, profesor bahasa, untuk mempelajari

awal 1972 ketika Richard Bandler, mahasiswa University of Santa Cruz bersepakat dengan John Grinder, profesor bahasa, untuk mempelajari Lampiran SEJARAH NLP Sejarah NLP (Neuro Linguistic Programming) bermula di California pada awal 1972 ketika Richard Bandler, mahasiswa University of Santa Cruz bersepakat dengan John Grinder, profesor

Lebih terperinci

PATI AGNI Antologi Kematian

PATI AGNI Antologi Kematian PATI AGNI Antologi Kematian Ita Nr. KATA PENGANTAR PATI AGNI Antologi Kematian Dalam Bahasa Sansekerta, Pati berarti mati, Agni berarti api. Pati Agni adalah mematikan api (kehidupan). Semua makhluk hidup

Lebih terperinci

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online http://www.membacacepat.com Modul 2 Bagian 2 Membaca Aktif dan Kritis Terima kasih Anda telah bergabung kembali bersama saya, Muhammad Noer dalam

Lebih terperinci

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:

Lebih terperinci

Sudah, kalian jangan bertengkar. Zaky mencoba melerai. Eh Bagaimana kalau kita membuka jasa konsultasi. Sahut Riski.

Sudah, kalian jangan bertengkar. Zaky mencoba melerai. Eh Bagaimana kalau kita membuka jasa konsultasi. Sahut Riski. Peristiwa heboh yang terjadi saat pertandingan besar antara kesebelasan PERSIKABA dan TIMNAS masih hangat menjadi perbincangan. Begitupun halnya yang tengah hangat diperbincangkan di Sekolah Dasar Baitunnur.

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Tesalonika 1:1 1 1 Tesalonika 1:6 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa

Lebih terperinci

KATAKAN HAL ITU DENGAN BIJAKSANA (Taktik Yang Bijaksana), 8 Desember 2012

KATAKAN HAL ITU DENGAN BIJAKSANA (Taktik Yang Bijaksana), 8 Desember 2012 Pelajaran 10 KATAKAN HAL ITU DENGAN BIJAKSANA Taktik yang Bijaksana 8 Desember 2012 1. Persiapan A. Sumber Amsal 16:24 1 Korintus 9:22 (ayat pendukung: 2 Samuel 12:1-14; Ester 4:9-17; 5:1-8; 7; 1 Raja-raja

Lebih terperinci

Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita

Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita 133 134 Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita 135 136 Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita 137 138

Lebih terperinci

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari Namaku nanda, lengkapnya Nanda Prastika. Aku tinggal di sebuah desa bersama seorang wanita paruhbaya yang biasa aku panggil dengan sebutan emak ijah. Hidup

Lebih terperinci

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Pengaruh Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan Halusinasi Terhadap Kemampuan Kognitif dan Psikmotor Pasien Dalam Mengontrol Halusinasi Di Ruangan

Lebih terperinci

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa Anam Rufisa Catatan Anak Kelinci Penerbit Ana Monica Rufisa Catatan Anak Kelinci Oleh: Anam Rufisa Copyright 2010 by Anam Rufisa Penerbit Ana Monica Rufisa Website: http://anamrufisa.tumblr.com/ Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan terjemahan dari kata-kata bahasa inggris Natural Science secara singkat sering disebut science. Natural artinya alamiah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu aspek belajar yang harus diajarkan guru kepada siswa selain aspek lainnya, yaitu membaca, mendengar, dan berbicara. Menurut Tarigan

Lebih terperinci

Resensi Buku Larry King Seni Berbicara: kepada siapa saja, kapan saja, di mana saja (Rahasia-rahasia Komunikasi yang Baik)

Resensi Buku Larry King Seni Berbicara: kepada siapa saja, kapan saja, di mana saja (Rahasia-rahasia Komunikasi yang Baik) Resensi Buku Larry King Seni Berbicara: kepada siapa saja, kapan saja, di mana saja (Rahasia-rahasia Komunikasi yang Baik) Bab 1: Bicara Satu Lawan Satu Sebesar apapun bakat alami kita, sehebat apapun

Lebih terperinci

MasterBukaAura.com. Panduan Buka Aura Untuk Kesuksesan Hidup. Salam Sejahtera,

MasterBukaAura.com. Panduan Buka Aura Untuk Kesuksesan Hidup. Salam Sejahtera, Panduan Buka Aura Untuk Kesuksesan Hidup Salam Sejahtera, Saya ucapkan selamat kepada, karena telah berhasil mendapatkan panduan Buka Aura Instan dari Master Pandu Lantar. Buka aura sementara dari Master

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp.

Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp. Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp. Yando Zakaria Sasaran sesi ini : Peserta mengetahui ciri-ciri fasilitator

Lebih terperinci

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina BAB II RINGKASAN CERITA Ada dua kewajiban yang paling di benci Lara yang harus di lakukannya setiap pagi. Lara harus mengemudi mobil ayahnya yang besar dan tua ke rumah sakit dan mengantarkan adik-adiknya

Lebih terperinci

PANDUAN PENJURIAN DEBAT BAHASA INDONESIA. Disusun oleh: Rachmat Nurcahyo, M.A

PANDUAN PENJURIAN DEBAT BAHASA INDONESIA. Disusun oleh: Rachmat Nurcahyo, M.A PANDUAN PENJURIAN DEBAT BAHASA INDONESIA Disusun oleh: Rachmat Nurcahyo, M.A DAFTAR ISI Pengantar: Lomba Debat Nasional Indonesia 1. Lembar Penilaian hal.4 a. Isi hal. 4 b. Gaya hal.5 c. Strategi hal.5

Lebih terperinci

Peristiwa 75. Bab 7. Peristiwa

Peristiwa 75. Bab 7. Peristiwa Peristiwa 75 Bab 7 Peristiwa Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) menanggapi cerita pengalaman teman. 2) melakukan percakapan melalui telepon. 3) membaca teks dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Interaksi sosial memainkan peran dalam masyarakat individu atau kelompok. Interaksi diperlukan untuk berkomunikasi satu sama lain. Selain itu, masyarakat membutuhkan

Lebih terperinci

2014/05/31 06:19 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan, Artikel Penyuluhan AYO MENULIS DENGAN HATI

2014/05/31 06:19 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan, Artikel Penyuluhan AYO MENULIS DENGAN HATI 2014/05/31 06:19 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan, Artikel Penyuluhan AYO MENULIS DENGAN HATI KEBUMEN (30/5/2014) www.pusluh.kkp.go.id Menulis dengan Hati???? Mengapa??? Semua jika dilakukan dengan hati

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berbeda-beda baik itu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan

I. PENDAHULUAN. berbeda-beda baik itu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia secara kodrati tercipta dengan sifat yang unik, berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Setiap individu memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, pembelajaran keterampilan menyimak

BAB I PENDAHULUAN. bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, pembelajaran keterampilan menyimak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan survei yang telah dilakukan dan wawancara dengan guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, pembelajaran keterampilan menyimak masih kurang efektif,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

SALESMANSHIP TEKNIK MELAKUKAN PERCAKAPAN SALES MELALUI TELEPHONE. Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

SALESMANSHIP TEKNIK MELAKUKAN PERCAKAPAN SALES MELALUI TELEPHONE. Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS SALESMANSHIP TEKNIK MELAKUKAN PERCAKAPAN SALES MELALUI TELEPHONE Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK)

BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK) BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK) MENGAPA PERLU IDENTIFIKASI BELAJAR ANAK??? Dengan mengenali gaya belajar anak maka : 1. Menciptakan cara belajar yang menyenangkan

Lebih terperinci