MATERI PELATIHAN 6.3

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MATERI PELATIHAN 6.3"

Transkripsi

1 MATERI PELATIHAN 6. PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN PEMINATAN (SMA/SMK) 6..a Hakikat Peminatan, Peran, Fungsi dan Eksistensi Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum b Prinsip Dasar dan Kerangka Program Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum c Pengertian, Macam, Penelusuran, dan Komponen Peminatan Peserta Didik 6..d. Pengorganisasian, Kriteria, dan Pemetaan Peminatan Peserta Didik 6..e. Waktu dan Mekanisme Peminatan Peserta Didik 6..f. Layanan Peminatan Ekstrakurikuler Peserta Didik 1

2 MATERI PELATIHAN 6: PEMINATAN PESERTA DIDIK SMA DAN SMK A. KOMPETENSI 1. Memahami Hakikat Peminatan, Peran, Fungsi dan Eksistensi Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum 01. Memahami Prinsip Dasar dan Kerangka Program Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum 01. Memutuskan Macam, Penelusuran, dan Komponen Peminatan Peserta Didik. Memutuskan Pengorganisasian, Kriteria, dan Pemetaan Peminatan Peserta Didik 5. Memutuskan Waktu dan Mekanisme Peminatan Peserta Didik 6. Memahami hakekat Layanan Peminatan Ekstrakurikuler Peserta Didik B. LINGKUP MATERI 1. Hakikat Peminatan, Peran, Fungsi dan Eksistensi Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum 01. Prinsip Dasar dan Kerangka Program Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum 01. Pengertian, Macam, Penelusuran, dan Komponen Peminatan Peserta Didik. Pengorganisasian, Kriteria, dan Pemetaan Peminatan Peserta Didik 5. Waktu dan Mekanisme Peminatan Peserta Didik 6. Hakekat Layanan Peminatan Ekstrakurikuler Peserta Didik C. INDIKATOR Peserta pelatihan mampu : Kompetensi 1: 1. Menjelaskan hakikat peminatan dalam implementasi Kurikulum 01. Menjelaskan peran, fungsi dan eksistensi bimbingan dan konseling dalam Implementasi Kurikulum 01.

3 Kompetensi : 1. Menjelaskan prinsip dasar implementasi Kurikulum 01. Menjelaskan kerangka program bimbingan dan konseling dalam Implementasi Kurikulum 01 Kompetensi : 1. Menjelaskan pengertian peminatan peserta didik. Mengidentifikasi macam peminatan peserta didik. Menganalisis bentuk penelusuran peminatan peserta didik. Mengidentifikasi komponen peminatan peserta didik Komponen : 1. Menjelaskan bentuk pengorganisasian peminatan peserta didik. Menarik kesimpulan terhadap kriteria peminatan peserta didik yang akan diterapkan di sekolah.. Menjelaskan bentuk pemetaan peminatan peserta didik Komponen 5 : 1. Menganalisis efektifitas waktu pelaksanaan peminatan peserta didik. Menarik kesimpulan terhadap alternatif mekanisme peminatan peserta didik Komponen 6 : 1. Menelaskan hakekat layanan peminatan ekstrakurikuler peserta didik. Mengidentifikasi faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan peminatan ekstrakurikuler peserta didik. D. PERANGKAT PELATIHAN 1. Bahan Tayang a. Hakikat Peminatan, Peran, Fungsi dan Eksistensi Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum 01 b. Prinsip Dasar dan Kerangka Program Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum 01 c. Pengertian, Macam, Penelusuran, dan Komponen Peminatan Peserta Didik d. Pengorganisasian, Kriteria, dan Pemetaan Peminatan Peserta Didik e. Waktu dan Mekanisme Peminatan Peserta Didik

4 f. Hakekat Layanan Peminatan Ekstrakurikuler Peserta DidikLembar Kerja. Dokumen Bahan Bacaan a. Bahan ajar Peminatan Peserta Didik SMA dan SMK b. Pembelajaran Terpadu. Alat Bantu dan Media Pembelajaran a. LCD b. Laptop c. Active Speaker d. Laser Pointer e. Lembar kerja f. Kertas Plano g. Kertas HVS h. Spidol

5 . SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN MATERI PELATIHAN ALOKASI WAKTU JENJANG Tahap Kegiatan Persiapan 1. Pendahuluan : Pengkondisian Peserta. Menggali dan Pemaparan. Diskusi dantanya Jawab. Kerja Kelompok 1 5. Menggali dan Pemaparan 6. Diskusi dantanya Jawab 7. Kerja Kelompok 8. Menggali dan Pemaparan 9. Diskusi dantanya Jawab 10. Kerja Kelompok 11. Menggali dan Pemaparan 1. Diskusi dantanya Jawab 1. Kerja Kelompok 1. Menggali dan Pemaparan 15. Diskusi dantanya Jawab 16. Kerja Kelompok 5 : 6. PEMINATAN PESERTA DIDIK SMA DAN SMK : 8 JP (@ 5 MENIT) : SMA DAN SMK Deskripsi Kegiatan Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat bantu pembelajaran, seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser Pointer, atau media pembelajaran lainnya. Perkenalan Menjelaskan Tujuan dan skenario Pembelajaran Pemberian Motivasi Menggali pengalaman peserta berkenaan dengan kegaitan pemilihan program studi pada kurikulum sebelumnya serta tugas dan fungsi guru BK. Menjelaskan poin penting materi 1 dan Meminta peserta untuk memberikan tanggapan tentang Layanan Kolaboratif Pascapengambilan keputusan. Peserta Didik Melakukan kegiatan kelompok, dengan LK-BK-01 dan LKBBK-0 dan pembahasannya. Menggali pengalaman peserta berkenaan dengan haekat dan tujuan peminatan peserta didik Menjelaskan poin penting materi Meminta peserta untuk memberikan tanggapan tentang komponen peminatan peserta didik Melakukan kegiatan individual dalam kelompok, dengan LK-BK-0 Menggali pengalaman peserta berkenaan dengan bentuk pengorganisasian peminatan peserta didik Menjelaskan poin penting materi Meminta peserta untuk memberikan tanggapan tentang kriteria peminatan peserta didik Melakukan kegiatan individual dalam kelompok, dengan LK-BK-0 Menggali pengalaman peserta berkenaan dengan waktu pelaksanaan peminatan peserta didik Menjelaskan poin penting materi 5 Meminta peserta untuk memberikan tanggapan tentang tugas kepala sekolah, guru BK, dan Wali kelas dalam pelaksanaan peminatan peserta didik Melakukan kegiatan individual dalam kelompok, dengan LK-BK-05 Menggali pengalaman peserta berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan di sekolah Menjelaskan poin penting materi 6 Meminta peserta untuk memberikan tanggapan tentang diagram alir peminatan belajar ekstrakurikuler Melakukan kegiatan individual dalam kelompok, dengan LK-BK-06 Waktu menit 5 menit menit 10 menit 10 menit 15 menit 5 menit 10 menit 10 menit 0 menit 0 menit 10 menit 10 menit 0 menit 0 menit 10 menit 10 menit 0 menit 0 menit 10 menit 10 menit 15 menit 0 menit 5

6 17. Penutup Refleksi Fasilitator meminta peserta untuk memberikan komentar berkanaan dengan pengetahuan baru yang diperoleh, situasi pembelajaran yang dialami peserta, serta rencana tindakan apa yang kemungkinan akan dilakukan berkenaan dengan pelaksanaan program peminatan peserta didik di sekolah 15 menit 5. LANGKAH INTI MATERI PEMINATAN PESERTA DIDIK SMA DAN SMK L A N G K A H - L A N G K A H IN T I P E N D A H U LU A N : P EN G K O N D IS IA N P ER S IA P A N K E R JA K E L O M P O K & P E M B A H A SA N LK -B K -0 1 D AN LK -B K -0 D IS K U S I & TA N YA JAW AB D IS K U S I & TA N YA JA W A B P AP AR AN M ATE R I M EN G G A L I PE N G A L A M A N P E SER TA SESU A I M AT ER I P A PA R A N M A TER I M E N G G A LI P E N G A L A M A N PE S ER T A S ES U A I M A TER I 1 & K E R JA K E L O M P O K & P E M B A H A S A N LK -B K -0 5 M E N G G A LI P E N G A L A M A N PE S ER T A S E S U A I M A TER I 6 D IS KU S I & TA N Y A JAW AB K E R JA K E L O M P O K & P E M B A H A SA N L K B K -0 M EN G G A L I PE N G A L A M A N P E SER TA SESU A I M AT ER I K E R JA K E L O M P O K & P E M B A H A SA N L K B K -0 P A PA R A N M A TE R I 1 & M E N G GA L I P EN G A L A M A N P ESER T A SE SU AI M A TE R I 5 K E R JA K E L O M P O K & P E M B A H A SA N L K - B K - 0 D IS K U S I & TA N YA JAW AB P AP AR A N M AT ER I 5 PA P A R A N M A TE R I 6 D IS KU S I & TA N Y A JAW AB R EFL EK S I K E R JA K E L O M P O K & P E M B AH AS A N LK B K MENGGALI PENGALAMAN PESERTA a. Kegiatan menggali pengalaman peserta dilakukan untuk masing-masing materi pelatihan. b. Proses penggalian pengalaman peserta dipimpin oleh instruktur dan dilakukan secara sampling. 7. PAPARAN MATERI a. Paparan materi dilakukan instruktur secara ringkas merujuk pada bahan tayang yang telah disediakan (power point). b. Paparan materi dilakukan untuk masing-masing topik sesuai skenario yang telah disusun. 8. TANYA JAWAB a. Pada setiap akhir paparan, instruktur memberikan kesempatan kepada peserta untuk melakukan tanya jawab. 6

7 b. Agar tanya jawab lebih terarah, disamping topik bebas, tanya jawab juga difokuskan untuk meminta pandangan peserta berkenaan dengan hal-hal esensial untuk masing-masing materi yang dibahas. c. Topik tanya jawab untuk masing-masing materi disajikan pada skenario pembelajaran. 9. KERJA KELOMPOK DAN INDIVIDUAL a. Kegiatan kerja kelompok dan individual, secara keseluruhan dilakukan dalam seting kelompok. Dalam hal ini, sekalipun terdapat kegiatan yang lebih sepsifik untuk masing-masing sekolah, akan tetapi kegiatan tersebut dilakukan dalam kelompok. b. Rangkuman hasil kerja kelompok disajikan dalam 6 lembar kerja, masing-masing dengan kode : 1) LK-BK-01 untuk pendalaman materi 1 ) LK-BK-0 untuk pendalaman materi ) LK-BK-0 untuk pendalaman materi ) LK-BK-0 untuk pendalaman materi 5) LK-BK-05 untuk pendalaman materi 5 6) LK-BK-06 untuk pendalaman materi 6 c. Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya dan dilakukan di dalam kelompok sebagai rujukan pemabahasan. 7

8 BAHAN TAYANG PENGELOLAAN PEMINATAN PESERTA DIDIK 6..a Hakikat Peminatan, Peran, Fungsi dan Eksistensi Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum 01 HAKEKAT PEMINATAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 01 Fasilitasi bagi perkembangan peserta didik agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga mencapai perkembangan optimum. Proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik dalam bidang keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ada Bimbingan dan konseling membantu peserta didik untuk memahami diri, menerima diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan diri, merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab 8

9 Peran dan Fungsi Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum 01 Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dalam pendidikan yang memposisikan kemampuan peserta didik untuk mengeksplorasi, memilih, berusaha meraih, dan mempertahankan karier yang ditumbuh-kembangkan secara komplementer oleh guru bimbingan dan konseling dan oleh guru mata pelajaran dalam setting pendidikan Layanan Kolaboratif BK Pascapengambilan Keputusan peserta didik Menguatkan Pembelajaran yang Mendidik Memfasilitasi Advokasi dan Aksesibilitas Menyelenggarakan Fungsi Outreach 5 LATIHAN LK-BK

10 6..b Prinsip Dasar dan Kerangka Program Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum 01 Prinsip Dasar Layanan BK dalam Implementasi Kurikulum 01 Hakekat Proses memfasilitasi pengembangan nilai-nilai inti karakter melalui proses interaksi yang empatik antara guru bimbingan dan konseling dengan peserta didik Penyelenggaraan Upaya memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya dalam aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual Fasilitasi tercapainya kemandirian dan perkembangan optimal serta pengentasan masalah yang dihadapi peserta didik Bidang Garapan Pribadi, sosial, belajar dan karir 7 St rat egi Layanan BK Konseling individual Konseling kelompok Bimbingan kelompok Bimbingan klasikal Referral Advokasi Kolaborasi 8 Fungsi BK dalam Peminatan Peserta Didik Memahami diri tentang potensi diri, peminatan belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan dan peluang pengembangannya Pengembangan potensinya dan mencapai perkembangan optimal Penyaluran potensi yang dimiliki sesuai dengan program peminatan yang diselenggarakan di satuan pendidikan dan kesempatan lain yang ada Menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi satuan pendidikan Menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif sesuai peminatannya dan kondisi lingkungan pembelajarannya Mencegah agar tidak mengalami kekeliruan pikiran, perasaan dan perilaku yang menghambat kelancaran belajar Mengentaskan masalahnya secara bertanggungjawab Memperbaiki kekeliruan berfikir, berperasaan dan bertindak atau berkehendak Menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya Mengembangkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan kesempatan yang ada dan masa depannya 9 10

11 LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK PEMINATAN PESERTA DIDIK Bimbingan dan Konseling pribadi, sosial, belajar, dan karier Konseling individual, Konseling kelompok, Bimbingan kelompok, Bimbingan klasikal, Konsultasi, Referral, Advokasi, Praktik/magang kerja, Kerjasama/kolaborasi PT SMTA SMTP SD Peminatan Bidang atau Keahlian Peminatan Mata pelajaran Peminatan Studi lanjut Peminatan Pekerjaan Peminatan Jabatan PeminatanKeluarga Pemilihan dan penetapan Pendampingan Pengembangan dan penyaluran Evaluasi dan tindak lanjut Akhlak mulia, Cerdas, Terampil Mandiri, Bahagia, Sejahtera berlandaskan akhlak mulia 10 Hubungan Kolaboratif Guru BK dan Guru Mata Pelajaran PERKEMBANGAN OPTIMUM PESERTA DIDIK: BELAJAR, PRIBADI, SOSIAL DAN KARIR Standar Kompetensi Kemandirian utk mewujudkan diri (belajar, karir, sosial, pribadi) (Bimbingan dan Konseling) Misi bersama guru mapel dan guru bk dalam memfasilitasi perkembangan peserta didik seutuhnya dan pencapaian tujuan pendidikan nasional Standar Kompetensi Lulusan mata pelajaran (Pembelajaran bidang studi) WILAYAH GURU BK KOLABORASI GURU BK DENGAN GURU MAPEL WILAYAH GURU MAPEL 11 Kerangka Program Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum01 Tugas Guru BK Membantu proses pengenalan diri oleh peserta didik beserta peluang dan tantangan yang ditemukannya dalam lingkungan, sehingga peserta didik mandiri mengambil keputusan penting perjalanan hidupnya (belajar, pribadi, sosial dan karir) dalam rangka mewujudkan kehidupan yang produktif, sejahtera, dan bahagia serta peduli kepada kemaslahatan umum, melalui pedidikan Fokus layanan BK menumbuh-kembangkan kompetensi kemandirian peserta didik sebagai nilai inti karakter Program layanan BK Disusun berdasarkan hasil analisis needs assesmen kebutuhan dan perkembangan peserta didik serta potensi lingkungan yang mendukung pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Kontribusi program bimbingan dan konseling dalam satuan pendidikan tidak diukur dengan rasio guru bimbingan dan konseling, namun diukur melalui kadar proporsi layanan bimbingan dan konseling belajar, pribadi, sosial, dan karir Teknik/ strategi individual, kelompok, dan klasikal dengan menggunakan instrument dan media yang releva Jenis Layanan layanan dasar, layanan responsif, layanan perencanaan individual, BK dukungan sistem dan kolaboratif 1 11

12 Proporsi Proporsi Program Bimbingan dan Konseling KOMPONEN PROGRAM BK SD SMP SMA/SMK Layanan Dasar 5 5 % 5 5 % 15 5 % Layanan Responsif 0 0 % 0-0 % 5 5 % Layanan Perencanaan Individual % 15 5 % 5 0 % Dukungan Sistem dan Kolaboratif % % 15 0 % 1 Pembagian Waktu Pelayanan BK SMA dan SMK Komponen Program BK Pembagian Waktu Pelayanan BK Di SMA/ SMK 0 Jam Kerja Layanan Dasar 0 % X ( - 0 jam kerja) = 5-8 jam kerja Layanan Responsif 5 % X ( 0 jam kerja) = 8 1 jam kerja Layanan Perencanaan Individual Dukungan sistem dan Kolaboratif 0 % X ( - 0 jam kerja) = 7 1 jam kerja 15 X ( -0 jam kerja) = 6 jam kerja 1 LATIHAN LK-BK

13 6..c Pengertian, Macam, Penelusuran, dan Komponen Peminatan Peserta Didik Peminatan Peserta Didik Suatu pembelajaran berbasis minat peserta didik sesuai kesempatan belajar yang ada dalam satuan pendidikan Suatu proses pemilihan dan penetapan peminatan belajar atau bidang kompetensi keahlian belajar yang ditawarkan oleh satuan pendidikan Suatu proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik tentang peminatan belajar, bidang keahlian atau kompetensi keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang diselenggarakan pada satuan pendidikan Proses yang berkesinambungan untuk memfasilitasi peserta didik mencapai keberhasilan proses dan hasil belajar serta perkembangan optimal dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional Merupakan wilayah garapan profesi bimbingan dan konseling termasuk program perencanaan individual 16 Struktur kelompok mata pelajaran wajib dalam kurikulum SMA/MA ALOKASI WAKTU BELAJAR MATA PELAJARAN X Kelompok A (Wajib) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Bahasa Indonesia. Matematika 5. Sejarah Indonesia 6. Bahasa Inggris Kelompok B (Wajib) 7. Seni Budaya (termasuk muatan lokal)* 8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan lokal) 9. Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal) Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu Kelompok C (Peminatan) Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu PER MINGGU XI XII Struktur mata pelajaran peminatan dalam kurikulumsma/ma MATA PELAJARAN Kelompok A dan B (Wajib) C. Kelompok Peminatan Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam 1 Matematika I Biologi Fisika Kimia Peminatan Ilmu-ilmuSosial 1 Geografi II Sejarah Sosiologi Ekonomi Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya 1 Bahasa dan Sastra Indonesia III Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa dan Sastra Asing Lainnya Antropologi Mata Pelajaran Pilihandan Pendalaman Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu X Kelas XI XII

14 Tujuan Kelompok Mata Pelajaran Peminatan Memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi. Mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu 19 Penelusuran Peminatan Peserta Didik Jenis Data Prestasi belajar peserta didik kelas VII, VIII, dan VIII pendidikan di SMP/MTs Prestasi non akademik (kejuaraan kegiatan lomba seni, olah raga, dll. mulai dari SD/MI) Prestasi belajar berdasarkan ujian nasional Minat studi lanjut, minat pekerjaan, minat jabatan, cita-cita kehidupan dimasa depan Perhatian orang tua, fasilitas pembelajaran, status sosial ekonomi, harapan orang tua dalam bidang peminatan belajar, dan harapan orang tua setelah putra-putrinya lulus dari sekolah Teknik memperoleh data Dokumentasi Angket Wawancara Observasi 0 1

15 Komponen Peminatan Peserta didik Prestasi belajar Prestasi non akademik Minat belajar tinggi Cita-cita Perhatian orang tua Diteksi potensi 1 LATIHAN LK-BK-0 15

16 6..d. Pengorganisasian, Kriteria, dan Pemetaan Peminatan Peserta Didik Pengorganisasian Peminatan Peserta didik Prestasi Belajar Nilai UN Prestasi Non Akademik Rekomendasi Guru BK SMP/MTs Peminatan Peserta Didik berdasar analisis Perhatian Orang Tua Minat siswa Deteksi Peminatan di SMA/SMK SMA Peminatan Siswa SMK 8 Bidang studi keahlian 5 Program studi 11 kompetensi keahlian Penetapan Peminatan Siswa Penetapan Peminatan Siswa Alternatif 1 Penetapan Peminatan Belajar Peserta Didik 1. Prestasi belajar peserta didik kelas VII, VIII, IX yang diperoleh di SMP/MTs.. Prestasi UN yang diperoleh di SMP/MTs. Prestasi non akademik yang diperoleh dari SD/MI s/d SMP/MTs.. Minat belajar peserta didik yang diperoleh dari angket saat pendaftaran/ pendataan 5. Perhatian dan harapan orang tua akan peminatan belajar putra-putrinya. Alternatif Penetapan Peminatan Belajar Peserta Didik 1. Prestasi belajar peserta didik kelas VII, VIII, IX yang diperoleh di SMP/MTs.. Prestasi UN yang diperoleh di SMP/MTs. Prestasi non akademik yang diperoleh dari SD/MI s/d SMP/MTs.. Minat belajar peserta didik yang diperoleh dari angket saat pendaftaran/ pendataan. 5. Data diteksi potensi/ rekomendasi guru bimbingan dan konseling SMP/MTs. 6. Perhatian dan harapan orang tua akan peminatan belajar putra-putrinya. 5 16

17 Alternatif Penetapan Peminatan Belajar Peserta Didik 1. Prestasi belajar peserta didik kelas VII, VIII, IX yang diperoleh di SMP/MTs.. Prestasi UN yang diperoleh di SMP/MTs. Prestasi non akademik yang diperoleh dari SD/MI s/d SMP/MTs.. Minat belajar peserta didik yang diperoleh dari angket saat pendaftaran/ pendataan. 5. Data diteksi potensi peserta didik menggunakan tes peminatan yang dilaksanakan di SMA/SMK. 6. Perhatian dan harapan orang tua akan peminatan belajar putra-putrinya. 6 Alternatif Penetapan Peminatan Belajar Peserta Didik 1. Prestasi belajar peserta didik kelas VII, VIII, IX yang diperoleh di SMP/MTs.. Prestasi UN yang diperoleh di SMP/MTs. Prestasi non akademik yang diperoleh dari SD/MI s/d SMP/MTs.. Minat belajar peserta didik yang diperoleh dari angket saat pendaftaran/ pendataan. 5. Data diteksi potensi peserta didik menggunakan tes peminatan yang dilaksanakan di SMP/MTs. 6. Data diteksi potensi peserta didik menggunakan tes peminatan yang dilaksanakan di SMA/SMK. 7. Perhatian dan harapan orang tua akan peminatan belajar putra-putrinya 7 Kriteria Penetapan Peminatan Peserta Didik SMA/MA Peminatan Matematika dan Sains Diutamakan bagi yang memilih peminatan Matematika dan Sains sebagai pilihan pertama Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Semester 1,,,,5,6 dan UN 7,00 Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik Mata Pelajaran yang relevan dengan bidang Matematika dan Sains. Memiliki data perhatian orang tua Memiliki Rekomendasi Guru BK SMP/MTs. pada peminatan Matematika dan Sains (kalau ada) 8 17

18 Kriteria Penetapan Peminatan Peserta Didik SMA/MA Peminatan Sosial Diutamakan bagi yang memilih peminatan Sosial sebagai pilihan pertama Memiliki Nilai rata-rata Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada semester 1,,,, 5, 6, dan UN 7,00 Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan bidang mata Ilmu Pengetahuan Sosial Memiliki data perhatian orang tua Memiliki Rekomendasi dari Guru BK SMP/MTs. pada peminatan Sosial (kalau ada) 9 Kriteria Penetapan Peminatan Peserta Didik SMA/MA Peminatan Bahasa Diutamakan bagi yang memilih Peminatan Bahasa sebagai pilihan pertama Memiliki Nilai rata-rata Mata Pelajaran Bahasa (Indonesia dan Inggris), pada semester 1,,,, 5, 6, dan UN 7,00 Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan bidang mata pelajaran Bahasa (Indonesia dan Inggris) Memiliki data perhatian orang tua Memiliki Rekomendasi dari Guru BK SMP/MTs pada peminatan Bahasa (kalau ada) 0 Kriteria Penetapan Peminatan Peserta Didik SMK Peminatan Teknologi dan Rekayasa Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Teknologi dan Rekayasa sebagai pilihan pertama Hasil tes fisik dan kesehatan = normal (menyesuaikan kebutuhan sekolah) Memiliki Nilai rata-rata matapelajaran Matematika dan Bahasa Inggris pada semester 1,,,, 5, 6, dan UN 7,00 Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan bidang Teknologi dan Rekayasa Memiliki data perhatian orang tua Memiliki rekomendasi dari Guru BK SMP/MTs. pada peminatan Teknologi dan Rekayasa (kalau ada) 1 18

19 Kriteria Penetapan Peminatan Peserta Didik SMK Peminatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Teknologi dan Rekayasa sebagai pilihan pertama Hasil tes fisik dan kesehatan = normal (menyesuaikan kebutuhan sekolah) Memiliki nilai rata-rata Mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris pada semester 1,,,, 5, 6, dan UN 7,00 Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan bidang Informasi dan Komunikasi. Memiliki data perhatian orang tua Memiliki rekomendasi dari Guru BK SMP pada peminatan Teknologi dan Rekayasa (kalau ada) Kriteria Penetapan Peminatan Peserta Didik SMK Peminatan Kesehatan Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Kesehatan sebagai pilihan pertama Hasil tes fisik dan kesehatan = normal ( menyesuaikan kebutuhan sekolah) Memiliki nilai rata-rata matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika pada semester 1,,,, 5, 6, dan UN 7,00 Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan bidang Kesehatan Memiliki data perhatian orang tua Memiliki rekomendasi dari Guru BK SMP/MTs pada peminatan Kesehatan (kalau ada) Kriteria Penetapan Peminatan Peserta Didik SMK Peminatan Agribisnis dan Agroteknologi Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Agribisnis dan Agroteknologi sebagai pilihan pertama Hasil tes fisik dan kesehatan = normal ( menyesuaikan kebutuhan sekolah) Memiliki nilai rata-rata Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika dan Bahasa Inggris pada semester 1,,,, 5, 6, dan UN 7,00 Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan bidang Agribisnis dan Agroteknologi. Memiliki data perhatian orang tua Memiliki rekomendasi dari Guru BK SMP/MTs. pada peminatan Agribisnis dan Agroteknologi (kalau ada) 19

20 Kriteria Penetapan Peminatan Peserta Didik SMK Peminatan Perikanan dan Kelautan Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Perikanan dan Kelautan sebagai pilihan pertama Hasil tes fisik dan kesehatan = normal ( menyesuaikan kebutuhan sekolah) Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika dan Bahasa Inggris pada semester 1,,,, 5, 6, dan UN 7,00 Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan bidang Perikanan dan Kelautan. Memiliki data perhatian orang tua Memiliki rekomendasi dari Guru BK SMP/MTs. pada peminatan Perikanan dan Kelautan (kalau ada) 5 Kriteria Penetapan Peminatan Peserta Didik SMK Peminatan Bisnis dan Manajemen Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Bisnis dan Manajemen sebagai pilihan pertama Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Sosial pada semester 1,,,, 5, 6, dan UN 7,00 Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan bidang Bisnis dan Manajemen. Memiliki data perhatian orang tua Memiliki rekomendasi dari Guru BK SMP/MTs. pada peminatan Bisnis dan Manajemen (kalau ada) 6 Kriteria Penetapan Peminatan Peserta Didik SMK Peminatan Pariwisata Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Pariwisata sebagai pilihan pertama Hasil tes fisik dan kesehatan = normal ( menyesuaikan kebutuhan sekolah) Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika dan Bahasa Inggris pada semester 1,,,, 5, 6, dan UN 7,00 Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan bidang Pariwisata. Memiliki data perhatian orang tua Memiliki rekomendasi dari Guru BK SMP/MTs. pada peminatan Pariwisata (kalau ada) 7 0

21 Kriteria Penetapan Peminatan Peserta Didik SMK Peminatan Kerajinan Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Seni Kerajinan sebagai pilihan pertama Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, dan Bahasa (Indonesia dan Inggris) pada semester 1,,,, 5, 6, dan UN 7,00 Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan Kerajinan Memiliki data perhatian orang tua Memiliki rekomendasi dari Guru BK SMP/MTs. pada peminatan Seni Kerajinan (kalau ada) 8 Pemetaan Peminatan Peserta didik Data prestasi dan minat peserta didik Data untuk peminatan peserta didik Data Perhatian Orang Tua SMA Seleksi Administrasi Peminatan Peminatan siswa berdasar hasil seleksi Pengelompo kan peserta didik berdasarkan peminatan peserta didik yang diselenggar akan Seleksi Akademik Wawancara performance/ fisik Peminatan berdasarkan data siswa dan program peminatan SMK 8 bidang studi keahlian, 5 prodi keahlian, 11kompeten si keahlian Peminatan peserta didik berdasar data peserta didik dan program peminatan yang diselenggar akan Proses pembelajaran, pendampingan, pengembangan, penyaluran, evaluasi dan tindak lanjut LULUSAN LULUSAN Pengelomp okan peserta didik berdasarka n peminatan peserta didik Proses pembelajaran, pendampingan, pengembangan,p enyaluran, evaluasi dan tindak lanjut 9 LATIHAN LK-BK-0 0 1

22 6..e. Waktu dan Mekanisme Peminatan Peserta Didik Waktu Pelaksanaan Pemilihan dan Penetapan Peminatan Peserta didik Bersamaan dengan Alternatif 1 penerimaan peserta didik baru Minggu pertama Alternatif awal tahun pelajaran baru 1 DIAGRAM ALIR ALTERNATIVE 1 Calon Siswa Orang Tua Datang Kesekolah Mendaftar, mengambil dan Mengisi formulir pendaftaran Mengembalikan Formulir Seleksi Administrasi Oleh guru BK Seleksi fisik Seleksi Akadmeiki Oleh guru BK Wawancara Oleh guru BK Penetapan Peminatan T (ditolak Y (diterima) Pengumuman Lapor Diri Proses Pembelajaran DIAGRAM ALIR ALTERNATIVE Siswa Kelas X Orang Tua Mendaftar, mengambil Formulir Peminatan Ekstrakurikluler Mengembalikan Formulir Peminatan Ekstrakurikluler Seleksi Administrasi Peminatan Ekstrakurikuler Oleh Guru BK dan TIM Wawancara Peminatan Ekstrakurikuler Oleh Guru BK Penetapan Peminatan Ekstrakurikuler Oleh Guru BK Konsultasi bersama antara Guru BK, Orang Tua dan Peserta Didik Tdk Ya Pengumuman Peminatan Ekstrakurikuler Oleh Guru BK Lapor Diri Proses Kegiatan Ekstrakurikuler

23 Uraian tugas Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Peminatan 1. Memfasilitasi penyelenggaraan pembelajaran berbasis peminatan. Memfasilitasi pemilihan dan penetapan peminatan belajar peserta didik. Memfasilitasi dan menugaskan guru bimbingan dan konseling untuk melaksanakan tugas program peminatan peserta didik yang meliputi pemilihan dan penetapan, pendampingan, pengembangan, penyaluran, evaluasi dan tindak lanjut. Bersama-sama Guru Bimbingan dan Konseling menetapkan Peminatan Belajar Sisw Uraian tugas Guru BK dalam Pelaksanaan Peminatan Menyelenggarakan layanan pemilihan dan penetapan peminatan yang sesuai dengan potensi peserta didik dan kesempatan yang ada pada satuan pendidikan Menyelenggarakan pendampingan dalam pembelajaran sesuai dengan peminatan peserta didik dengan cara memberikan layanan konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelompok, dan bimbingan klasikal Menyelenggarakan pengembangan dan penyaluran potensi peserta didik dengan cara melakukan kegiatan praktik dan atau magang bekerjasama dengan dunia usaha dan dunia usaha serta lembaga terkait. Menyelenggarakan evaluasi penyelenggaraan program peminatan dan tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk pengembangan potensi peserta didik dengan memperhatikan kesempatan yang ada. Bekerjasama dengan guru Mata Pelajaran dan pendidik lainnya, melakukan pembinaan dan pengembangan serta penyaluran potensi peserta didik secara optimal 5 Uraian tugas Guru Mata Pelajaran dalam Pelaksanaan Peminatan 1. Melaksanakan proses pembelajaran berbasis peminatan peserta didik yang bisa menumbuhkembangkan potensi peserta didik secara optimal. Memberikan dukungan hasil pilihan dan penetapan peminatan belajar peserta didik dengan cara menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.. Bekerjasama dengan Guru Bimbingan dan Konseling dalam pembinaan dan pendampingan terhadap peminatan peserta didik 6

24 Uraian tugas Wali Kelas dalam Pelaksanaan Peminatan 1. Melaksanakan pendampingan kepada peserta didik untuk mencapai optimalisasi hasil belajar sesuai peminatan belajarnya.. Memberikan pelayanan kepada peserta didik Informasi sekolah/madrasah yang sedang dijalani Informasi peminatan akademik dan sistem sks Peran dan tanggungjawab peserta didik dalam pembelajaran dan pendalaman materi sesuai peminatannya 7 Orang tua peserta didik baru 1. Mencermati informasi yang disampaikan oleh sekolah. Mendapingi putra-putrinya saat proses pendaftaran, pengisian format peminatan belajarnya,. Memberikan motivasi belajar yang kuat atas dasar pilihan peminatan putra-putrinya.. Proaktif melakukan konsultasi kepada Guru Bimbingan dan Konseling dalam rangka pendampingan putra-putrinya untuk keberhasilan belajarnya. 5. Mendampingi aktivitas belajar putra-putrinya selama di luar sekolah 8 Calon peserta didik Mencermari informasi tentang pendaftaran peserta didik baru dan peminatan belajar serta membicarakan dengan orang tua masingmasing, tentang isian formulir pendaftaran dan peminatan belajar. Menentukan pilihan peminatan belajar sesuai dengan pemahaman terhadap potensi diri, minat, dan pertimbangan/ do a orang tua serta prospek masa depan. Menerima keputusan penetapan peminatan yang ditetapkan oleh sekolah, namun bila tidak sesuai segera konsultasi kepada Guru bimbingan dan Konseling. Menyesuaikan diri secara baik di sekolah dan belajar secara bersungguh-sungguh sesuai peminatannya. Memahami, mentaati dan melaksanakan tatatertip sekolah yang diberlakukan 9

25 LATIHAN LK-BK

26 6..f. Layanan Peminatan Ekstrakurikuler Peserta Didik Layanan Peminatan Ekstrakurikuler Wajib Pilihan Pramuka Ditentukan oleh satuan pendidikan masingmasing 51 Pertimbangan Pemilihan Kegiatan Ekstrakurikuler Kondisi fisik peserta didik, jumlah peserta didik,. waktu istirahat, jadual kegiatan jumlah guru profesional sesuai bidangnya 5 DIAGRAM ALIR PEMINATAN BELAJAR EKSTRAKURIKULER Siswa Kelas X Orang Tua Mendaftar, mengambil Formulir Peminatan Ekstrakurikluler Mengembalikan Formulir Peminatan Ekstrakurikluler Seleksi Administrasi Peminatan Ekstrakurikuler Oleh Guru BK dan TIM Penetapan Peminatan Ekstrakurikuler Oleh Guru BK Wawancara Peminatan Ekstrakurikuler Oleh Guru BK Konsultasi bersama antara Guru BK, Orang Tua dan Peserta Didik Tdk Ya Pengumuman Peminatan Ekstrakurikuler Oleh Guru BK Lapor Diri Proses Kegiatan Ekstrakurikuler 5 6

27 LATIHAN LK-BK-06 5 Bahan Sosialisasi Subsidi Pembangunan UGB TK Pembina Kecamatan Refleksi Wawasan dan pengetahuan apa yang sudah anda dapatkan? Bagaimana sikap anda terhadap proses pelatihan ini? Apa yang sudah terpikirkan untuk anda lakukan dalam implementasi peminatan ini? 55 7

BAB XII PEMINATAN PESERTA DIDIK

BAB XII PEMINATAN PESERTA DIDIK BAB XII PEMINATAN PESERTA DIDIK A. Hakekat Peminatan Implementasi kurikulum 2013 menghendaki agar peserta didik mampu menentukan pilihan peminatan dengan tepat. Baik dalam peminatan kelompok mata pelajaran

Lebih terperinci

PEMINATAN PESERTA DIDIK SMA DAN SMK

PEMINATAN PESERTA DIDIK SMA DAN SMK PEMINATAN PESERTA DIDIK SMA DAN SMK Materi Pendidikan dan Latihan Bagi Kepala Sekolah dan Guru Bimbingan dan Konseling SMK dan SMA Oleh Tim Direktorat Pembinaan Pendidikan dan Tenaga Kependididikan Direkrorat

Lebih terperinci

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Ruang Lingkup... 3 BAB II JUDUL BAB II... 4 A. Pengertian Peminatan,

Lebih terperinci

PEMINATAN PESERTA DIDIK

PEMINATAN PESERTA DIDIK PEMINATAN PESERTA DIDIK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIK 2013 i

Lebih terperinci

PEMINATAN PESERTA DIDIK

PEMINATAN PESERTA DIDIK PEMINATAN PESERTA DIDIK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIK 2013 i

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Latar Belakang

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Latar Belakang BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Latar Belakang Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan; Setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS MODEL KONTINYU PADA PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS MODEL KONTINYU PADA PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS MODEL KONTINYU PADA PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ELEMEN PERUBAHAN Standar Kompetensi Lulusan Standar Proses Elemen Perubahan Standar Isi Standar Penilaian 8/30/2016 DRAFT 2 ELEMEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 PALEMBANG

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 PALEMBANG ANGKET PEMINATAN CALON PESERTA DIDIK BARU SMA NEGERI 06 PALEMBANG TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018 A. Pengantar. Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang identitas dan minat Anda terhadap pendidikan

Lebih terperinci

Struktur Kurikulum 2013 MI

Struktur Kurikulum 2013 MI MADRASAH IBTIDAIYAH Struktur Kurikulum 2013 MI MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU BELAJAR PER-MINGGU I II III IV V VI Kelompok A 1. Pendidikan Agama Islam a. Al-Qur an Hadis 2 2 2 2 2 2 b. Akidah Akhlak 2 2

Lebih terperinci

BIDANG KURIKULUM (www.sman48-jkt.sch.id) Sugiyanta (SMAN 48 Jakarta) /

BIDANG KURIKULUM (www.sman48-jkt.sch.id) Sugiyanta (SMAN 48 Jakarta) / BIDANG KURIKULUM (www.sman48-jkt.sch.id) Sugiyanta (SMAN 48 Jakarta) sgifis48@gmail.com 08128533491/0817804183 Tujuan Umum : Mewujudkan Visi dan Misi SMAN 48 Tujuan Khusus : Meningkatkan Pencapaian Kompetensi

Lebih terperinci

Model Penyelenggaraan Peminatan di SMA

Model Penyelenggaraan Peminatan di SMA Model Penyelenggaraan Peminatan di SMA 2015,Direktorat Pembinaan SMA i Model Penyelenggaraan Peminatan di SMA KATA PENGANTAR Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun pelajaran 2013/2014 telah

Lebih terperinci

Rambu-rambu Pengisian Mapel untuk SMA KTSP

Rambu-rambu Pengisian Mapel untuk SMA KTSP Rambu-rambu Pengisian Mapel untuk SMA KTSP MATA PELAJARAN KELAS WAJIB Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2 2 2 Bahasa Indonesia 4 4 4 Sejarah Indonesia 1 1 1 Bahasa Inggris 4 4 4 Penjasorkes 2 2 2 Teknologi

Lebih terperinci

Model Peminatan dan Lintas Minat

Model Peminatan dan Lintas Minat SAMBUTAN Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan KebuKurikulum 2013 dikembangkan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara

Lebih terperinci

BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM Disampaikan oleh HARTONO Program Studi BK FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM Disampaikan oleh HARTONO Program Studi BK FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Disampaikan oleh HARTONO Program Studi BK FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya BAGAIMANA BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM

Lebih terperinci

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1 IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 1 PENGERTIAN KURIKULUM (Pasal 1 UU No. 0 Tahun 00) Seperangkat rencana & pengaturan SNP Tujuan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor Tahun 006 tentang STANDAR ISI (SI) Materi Minimal dan Tingkat Kompetensi Minimal, untuk Mencapai Kompetensi Lulusan Minimal Memuat : 1. Kerangka Dasar Kurikulum.

Lebih terperinci

Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO

Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO Click to edit Master title style PP 32 Tahun 2013 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Permendikbud

Lebih terperinci

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011 Farida Nurhasanah Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011 PERMEN NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI Materi minimal dan Tingkat kompetensi minimal untuk mencapai Kompetensi Lulusan Minimal 2 Memuat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMINATAN PESERTA DIDIK

PEDOMAN PEMINATAN PESERTA DIDIK PEDOMAN PEMINATAN PESERTA DIDIK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN 2013 Badan Pengembangan Sumber Daya

Lebih terperinci

Rulof Melmambessy Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Ambon

Rulof Melmambessy Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Ambon PELAKSANAAN PROSES PEMINATAN BERDASARKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK Rulof Melmambessy Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Ambon E-mail: rulof.melmambessy@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG PEMINATAN PADA PENDIDIKAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG PEMINATAN PADA PENDIDIKAN MENENGAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG PEMINATAN PADA PENDIDIKAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan. Majunya suatu bangsa dapat dilihat dari tingginya tingkat pendidikan di suatu negara. Berbagai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMA PATRA MANDIRI 1 PLAJU

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMA PATRA MANDIRI 1 PLAJU STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMA PATRA MANDIRI 1 PLAJU a. Struktur Kurikulum 1. Kelas x Peminatan MIPA (kurikulum 2013) 1.1 Mata Pelajaran a) Kelompok A (wajib) : 6 Mata Pelajaran b) Kelompok B (wajib)

Lebih terperinci

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2013 PENDIDIKAN. Standar Nasional Pendidikan. Warga Negara. Masyarakat. Pemerintah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

INFORNASI AKADEMIK SMA NEGERI 78 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

INFORNASI AKADEMIK SMA NEGERI 78 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 A. Layanan Akademik SMA Negerri 78 Jakarta INFORNASI AKADEMIK SMA NEGERI 78 TAHUN PELAJARAN 0/05. Kelas Reguler a. Menggunakan Kurikulum 0. b. Proses Pembelajaran menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS)

Lebih terperinci

PEMBAHASAN KEBIJAKAN USBN

PEMBAHASAN KEBIJAKAN USBN PEMBAHASAN KEBIJAKAN USBN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 23 November 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 1 2 USBN 2018 : BAHAN DISKUSI BAHAN DISKUSI 1. Mapel USBN/UAMBN

Lebih terperinci

Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd Pendahuluan Pendidikan merupakan dasar bagi kemajuan dan kelangsungan hidup peserta didik. Melalui pendidikan, peserta

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013

ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013 ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013 PPT - 1.2 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Elemen Perubahan Standar

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI KELOMPOK KOMPETENSI I

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI KELOMPOK KOMPETENSI I PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI KELOMPOK KOMPETENSI I DIREKTORRAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H DIREKTORRAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 BATAM TAHUN PELAJARAN 2018/2019

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 BATAM TAHUN PELAJARAN 2018/2019 PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 BATAM TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau SMA Negeri 3 Batam Jl. Hang Nadim, Kel. Belian, Kec. Batam Kota W eb : sm an tib a tam. co.id T

Lebih terperinci

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA A. Landasan 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Than 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 12, 35, 37, dan 38; 2. Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Dalam kehidupan sehari-hari kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan

BAB I. Pendahuluan. Dalam kehidupan sehari-hari kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama manusia menggunakan bahasa. Seiring dengan perkembangan dan perubahan jaman, bahasa menjadi

Lebih terperinci

BIODATA CALON PESERTA DIDIK SMA Negeri 1 Cianjur

BIODATA CALON PESERTA DIDIK SMA Negeri 1 Cianjur BIODATA CALON PESERTA DIDIK SMA Negeri 1 Cianjur No. Registrasi (diisi petugas) : Diterima di kelas (diisi petugas) : Titimangsa (diisi petugas) : 1 NO INDUK (siswa baru kosongkan) : 2 N I S N : 3 NIK

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR TAHUN 006 TANGGAL 3 MEI 006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR. Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

KOMPETENSI DASAR. Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) KOMPETENSI DASAR Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan

Lebih terperinci

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Pengertian kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,

Lebih terperinci

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK (GENERIK)

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK (GENERIK) STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK (GENERIK) KOMPONEN DURASI WAKTU (Jam) A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 192 2. Pendidikan Kewarganegaraan 192 3. Bahasa Indonesia 192 4. Bahasa Inggris 440 5. Matematika

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Materi Minimal dan Tingkat Kompetensi Minimal, untuk Mencapai Kompetensi Lulusan Minimal Memuat : 1. Kerangka Dasar Kurikulum

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BIMBINGAN KONSELING SMP/MTs KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH KEJURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM DR. HERRY WIDYASTONO, APU Pembina Utama Muda, Gol. IV/c Kepala Bidang Kurikulum Pendidikan Khusus & Wks. Kepala Bidang Kurikulum Pendidikan Menengah PUSAT KURIKULUM BALITBANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Latar Belakang Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan; Setiap satuan pendidikan

Lebih terperinci

BAB II STRUKTUR KURIKULUM

BAB II STRUKTUR KURIKULUM BAB II STRUKTUR KURIKULUM A. Kompetensi Inti Kompetensi Inti (KI) kurikulum adalah pengikat berbagai kompetensi dasar yang harus dihasilkan dengan mempelajari tiap mata pelajaran serta berfungsi sebagai

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Materi Minimal dan Tingkat Kompetensi Minimal, untuk Mencapai Kompetensi Lulusan Minimal Memuat : 1. Kerangka Dasar Kurikulum

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL () KELAS X 3 Bahasa Indonesia 65 B 5 Matematika 60 B 6 Fisika 60 B 7 Biologi 60 B 8 Kimia 60 B 9 Sejarah 65 B 10 Geografi 65 B 11 Ekonomi 65 B 12 Sosiologi 65 B 13 Kesenian

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun Loi em noi cho tinh chung ta, nhu doan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun Loi em noi cho tinh chung ta, nhu doan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Loi em noi cho tinh chung ta, nhu doan cuoi trong cuontentang phim buon. Nguoi da den nhu la giac mo roi ra di cho anh bat ngo... http://nhattruongquang.0catch.com

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KURIKULUM SMK

BAB III ANALISIS KURIKULUM SMK 55 BAB III ANALISIS KURIKULUM SMK Tujuan Pembelajaran Khusus: Peserta diklat mampu: 1. menyebutkan tujuan kurikulum SMK program keahlian teknik audio video atau teknik transmisi; 2. menyebutkan/menjelaskan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1 PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN PERSIAPAN PEMINATAN DIREKTORAT P2TK DIKDAS 2014

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN PERSIAPAN PEMINATAN DIREKTORAT P2TK DIKDAS 2014 PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN PERSIAPAN PEMINATAN DIREKTORAT P2TK DIKDAS 2014 PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN PERSIAPAN PEMINATAN 3.JB (135Menit) 10 Menit PENDAHULUAN Petunjuk

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PROGRAM PEMINATAN SISWA KURIKULUM NURHAYATI, M.Pd

PROGRAM PEMINATAN SISWA KURIKULUM NURHAYATI, M.Pd PROGRAM PEMINATAN SISWA KURIKULUM 2013 NURHAYATI, M.Pd Abstrak. Tuntutan kurikulum 2013 menghendaki konselor sekolah memperhatikan secara proporsional program peminatan yang menjadi sentral dalam kurikulum

Lebih terperinci

BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN ( SKL) 1. Pengertian Standar kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, baik untuk memahami realitas, nilai-nilai dan kebenaran, maupun

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, baik untuk memahami realitas, nilai-nilai dan kebenaran, maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Pendidikan adalah proses melatih daya-daya jiwa seperti pikiran, ingatan, perasaan, baik untuk memahami realitas, nilai-nilai dan kebenaran, maupun sebagai warisan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012

UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012 Sosialisasi Penyelenggaraan UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012 dipersiapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan Kementrian Pendidikan dan

Lebih terperinci

MKF403: S1 PTI & PTE Pertemuan ke-2

MKF403: S1 PTI & PTE Pertemuan ke-2 MKF403: S1 PTI & PTE Pertemuan ke-2 Baca permendiknas KOGNITIF DAN/ATAU PSIKOMOTORIK TEKNIK PENILAIAN TES OBSERVASI PENUGASAN TES TULIS PERORANGAN TES LISAN KELOMPOK TES PRAKTIK memiliki bukti validitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan dan modal untuk menentukan masa depan bangsa. Pendidikan juga erat kaitannya dengan bagimana

Lebih terperinci

PENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) PESERTA DIDIK SMA

PENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) PESERTA DIDIK SMA PENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) PESERTA DIDIK SMA Departemen Pendidikan Nasional LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) Setiap akhir semester, guru menelaah hasil pencapaian belajar setiap peserta didik (semua

Lebih terperinci

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k FOKUS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Dr. Suherman, M.Pd. Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah

Lebih terperinci

1. STANDAR ISI. 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.

1. STANDAR ISI. 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi. 1. STANDAR ISI 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi. E. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat

Lebih terperinci

KURIKULUM SMA BL Maju Bersama + Hebat Semua KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KURIKULUM SMA BL Maju Bersama + Hebat Semua KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM KURIKULUM SMA BUDI LUHUR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 KURIKULUM SMA BL Maju Bersama + Hebat Semua BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DATA PEMINATAN PESERTA DIDIK KELAS X

DATA PEMINATAN PESERTA DIDIK KELAS X SOP.BK.09.12.07 DATA PEMINATAN PESERTA DIDIK KELAS X TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PEMERINTAH KOTA TANGERANG DINAS PENDIDIKAN SMAN 12 KOTA TANGERANG 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan

Lebih terperinci

BIMBINGAN DAN KONSELING DAN PENELUSURAN MINAT DI SMP DALAM KURIKULUM 2013

BIMBINGAN DAN KONSELING DAN PENELUSURAN MINAT DI SMP DALAM KURIKULUM 2013 BIMBINGAN DAN KONSELING DAN PENELUSURAN MINAT DI SMP DALAM KURIKULUM 2013 Hak Cipta 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Lebih terperinci

4. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII 1. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA, Program IPS, Pro-

4. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII 1. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA, Program IPS, Pro- 3. Struktur Kurikulum SMA/MA Struktur kurikulum SMA/MA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Pendahuluan 5.2 Kesimpulan Peta Kompetensi Siswa 1) Kelompok IPA

BAB V PENUTUP 5.1 Pendahuluan 5.2 Kesimpulan Peta Kompetensi Siswa 1) Kelompok IPA BAB V PENUTUP 5.1 Pendahuluan Penelitian Pemetaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan (PPMP) di Provinsi Kepulauan Riau menghasilkan seperangkat data yang menggambarkan hasil penelitian untuk mencari jawaban

Lebih terperinci

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 I. Dasar 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 58 ayat (2);

Lebih terperinci

Oleh : Sugiyatno, M.Pd

Oleh : Sugiyatno, M.Pd Oleh : Sugiyatno, M.Pd Dosen PPB/BK- FIP- UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA sugiyatno@uny.ac.id Sugiyatno. MPd Jln. Kaliurang 17 Ds. Balong, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta Hp. 08156009227 Beriman

Lebih terperinci

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta 1. BK Komprehensif muncul berdasar evaluasi thp sistem sebelumnya 2. Sistem yang lama berorientasi tradisional/konselor 3. Sistim yang lama

Lebih terperinci

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta 1. BK Komprehensif muncul berdasar evaluasi thp sistim sebelumnya 2. Sistem yang lama berorientasi tradisional/konselor 3. Sistim yang lama

Lebih terperinci

I. ANALISIS KEBUTUHAN A. RASIONAL Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penerapan program Bimbingan dan Konseling di sekolah bukan hanya terletak

I. ANALISIS KEBUTUHAN A. RASIONAL Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penerapan program Bimbingan dan Konseling di sekolah bukan hanya terletak I. ANALISIS KEBUTUHAN A. RASIONAL Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penerapan program Bimbingan dan Konseling di sekolah bukan hanya terletak pada atau tidaknya landasan hukum (perundang-undangan).

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas merupakan pendidikan yang dapat menghasilkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas merupakan pendidikan yang dapat menghasilkan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang berkualitas merupakan pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang memiliki prestasi akademik dan non-akademik yang mampu menjadi pelopor pembaruan

Lebih terperinci

KONSEP DAN STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING. A. Konsep Layanan Bimbingan dan Konseling

KONSEP DAN STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING. A. Konsep Layanan Bimbingan dan Konseling KONSEP DAN STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Konsep Layanan Bimbingan dan Konseling Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor adalah guru yag mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak

Lebih terperinci

INFORMASI UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMA TAHUN 2016 SMA NEGERI 23 PROVINSI DKI JAKARTA

INFORMASI UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMA TAHUN 2016 SMA NEGERI 23 PROVINSI DKI JAKARTA INFORMASI UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMA TAHUN 2016 SMA NEGERI 23 PROVINSI DKI JAKARTA PENYELENGGARA JENIS UJIAN HASIL SEKOLAH Ujian Sekolah Lulus? Ya Ijazah Tidak Ulang Kelas IX atau XII NEGARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan kemajuan ekonomi suatu Negara tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan kemajuan ekonomi suatu Negara tidak lepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari kemajuan ekonomi Negara tersebut. Sedangkan perkembangan dan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL (UN) UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) DAN UJIAN SEKOLAH (US)

UJIAN NASIONAL (UN) UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) DAN UJIAN SEKOLAH (US) UJIAN NASIONAL (UN) UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) DAN UJIAN SEKOLAH (US) DASAR HUKUM US,USBN,UN PERMENDIKBUD NO. 53 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK DAN SATUAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

TJETJEP RONY BUDIMAN

TJETJEP RONY BUDIMAN TJETJEP RONY BUDIMAN tjetjeprb@gmail.com 06-03-2014 TJETJEP RONY BUDIMAN - 2014 2 Pengertian KURIKULUM UU No. 20 Tahun 2003 - SPN seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM

BAB II KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM BAB II KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM A. Kerangka Dasar Kurikulum 1. Kelompok Mata Pelajaran Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan

Lebih terperinci

Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013 KBK 2004: Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi

Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013 KBK 2004: Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013 KBK 2004: Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Pemisahan antara mata

Lebih terperinci

Memuat konsep-konsep yang terkait dengan kurikulum sekolah.

Memuat konsep-konsep yang terkait dengan kurikulum sekolah. TELAAH KURIKULUM DOC. 1 BAGIAN AWAL A. Cover Deskripsi 1. Ada logo sekolah. 2. Terdapat judul yang tepat (Kurikulum Sekolah dan Tahun Pelajaran) 3. Menulis alamat sekolah dengan lengkap B. Lembar Pemberlakuan

Lebih terperinci

PEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN

PEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN PEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN AGENDA MENJELANG UNBK NO BULAN TANGGAL KETERANGAN 1 JANUARI 24-26 TRY OUT 2 2 FEBRUARI 1-3 TRY OUT 3 6-13 UJIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak dilahirkan dengan bakat dan minat yang berbeda-beda. Bakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak dilahirkan dengan bakat dan minat yang berbeda-beda. Bakat dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sudah banyak sekali progam-progam yang di canangkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Jika kita runtut mulai dari wajib belajar 9

Lebih terperinci

No membangun kurikulum pendidikan; penting dan mendesak untuk disempurnakan. Selain itu, ide, prinsip dan norma yang terkait dengan kurikulum

No membangun kurikulum pendidikan; penting dan mendesak untuk disempurnakan. Selain itu, ide, prinsip dan norma yang terkait dengan kurikulum TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5410 PENDIDIKAN. Standar Nasional Pendidikan. Warga Negara. Masyarakat. Pemerintah. Perubahan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71) PENJELASAN

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Susiwi S Pengantar Kurikulum nasional perlu terus disempurnakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lanjutan studi merupakan bagan yang terpenting dalam proses kelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lanjutan studi merupakan bagan yang terpenting dalam proses kelanjutan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lanjutan studi merupakan bagan yang terpenting dalam proses kelanjutan pendidikan peserta didik. Lanjutan studi bagi siswa Sekolah Menengah Pertama diperlukan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

Kelompok Materi : Materi Pokok

Kelompok Materi : Materi Pokok Silabus Pelatihan Silabus Pelatihan Kelompok Materi : Materi Pokok 67 Materi Pelatihan Alokasi Waktu : 2.2. Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 2.2. b. Psiko Edukatif : 2 JP (90 menit) No Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan akademik ini disusun untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Pare.

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan akademik ini disusun untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Pare. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan; Setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah wajib

Lebih terperinci

KEDUDUKAN MATA PELAJARAN BAHASA PRANCIS. dalam KURIKULUM Ninuk Lustyantie 2

KEDUDUKAN MATA PELAJARAN BAHASA PRANCIS. dalam KURIKULUM Ninuk Lustyantie 2 KEDUDUKAN MATA PELAJARAN BAHASA PRANCIS dalam KURIKULUM 2013 1 Ninuk Lustyantie 2 Ninuk.lustyantie@unj.ac.id Abstrak Kurikulum 2013 saat ini sebagai sebuah inovasi yang sedang disemaikan. Perjalanan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Tanpa pendidikan dunia ini tidak ada apa-apanya, karena semua berasal dari pendidikan. Pendidikan

Lebih terperinci

KURIKULUM SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO SMA NEGERI 1 KARTASURA

KURIKULUM SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO SMA NEGERI 1 KARTASURA KURIKULUM SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 Peraturan Akademik DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO SMA NEGERI 1 KARTASURA : Jl. Raya Solo Jogya Km 13, Pucangan, Kartasura, ( 0271 ) 780593

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN FORMAL RAMBU-RAMBU PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM JALUR PENDIDIKAN FORMAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik

BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di sekolah merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat intrakurikuler. Kegiatan ini diselenggarakan dalam

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SD AWAL KELOMPOK KOMPETENSI J

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SD AWAL KELOMPOK KOMPETENSI J PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SD AWAL KELOMPOK KOMPETENSI J DIREKTORRAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan

Lebih terperinci