PENATARAN WASIT ABSTRACT BEBERAPA PENJELASAN TENTANG LAWS OF DUPLICATE CONTRACT BRIDGE asus

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENATARAN WASIT ABSTRACT BEBERAPA PENJELASAN TENTANG LAWS OF DUPLICATE CONTRACT BRIDGE asus"

Transkripsi

1 PENATARAN WASIT ABSTRACT BEBERAPA PENJELASAN TENTANG LAWS OF DUPLICATE CONTRACT BRIDGE 2007 asus

2 Beberapa Penjelasan Singkat tentang Laws of Duplicate Contract Bridge Upaya untuk menyusun peraturan pertandingan bridge mulai dilakukan pada tahun Permainan Bridge terdiri dari dua jenis, Duplicate Bridge dan Rubber Bridge, dan peraturan yang disusun pada tahun tersebut mencakup untuk kcdua jenis permainan itu. Barulah sejak tahun 1949, disusun peraturan baru yang memisahkan antara Duplicate Bridge dan Rubber Bridge. Peraturan yang akan dibahas pada pada modul ini, hanya untuk jenis Duplicate Bridge, yang disebut Laws of Duplicate Contract Bridge. Peraturan ini telah berkali-kali disempurnakan oleh World Bridge Federation. Antara lain pada tahun 1963, kemudian 1975, dan yang berlaku sampai sekarang adalah hasil penyempurnaan tahun Biasanya di buku Laws of. Duplicate Contract juga tertera angka tahun, yang menunjukkan tahun dilakukannya pembaharuan atau penyempurnaan Laws tersebut. Bab Dan Pasal Buku Laws tahun 2007 terdiri dari 93 pasal yang dibagi dalam 11 Bab. Secara garis besar, ke-11 bab itu bisa dibagi dalam empat kelompok yaitu: Bab I s/d IV : Merupakan unit yang bersifat umum, yang juga seluruhnya terdiri dari 16 pasal. BabV,VI &VIII : Adalah unit yang paling penting, terutama secara kronologis mengikuti seluruh jalannya permainan, mulai dari penawaran, hingga permainan dan perhitungan skor. Bab VII : Membahas masalah tata krama dan perilaku pemain. Bab IX s/d XI : Masalah persiapan apa saja yang harus dilakukan untuk menyelenggarakan suatu pertandingan. Bab V, yang menyangkut tentang Penawaran, dibagi dalam dua bagian. Bab VI, tentang Permainan, dibagi dalam 5 bagian. Masing-masing bagian dibagi 1 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

3 lagi dalam beberapa seksi. Hal itu memudahkan kita mempelajarinya. Hampir pada setiap pasal mempunyai judul sendiri yang juga disebutkan pada daftar isi. Bab I Definisi Bab ini menerangkan definisi tentang berbagai istilah yang digunakan dalam permainan Bridge. Kebanyakan para pemain Bridge sudah hafal mengenai istilah-istilah tersebut. Namun yang perlu diperhatikan ialah pengertian antara Bid dan Call, Suit dan Denomination, Opening lead dan Lead, Defender dan Opponent. Serta pengertian Play. Untuk jelasnya, baiklah kita rinci perbedaan yang dimaksud. Bid dan Call Bid : Bentuk penawaran mulai dari 1{ hingga 7NT. Call : Semua bentuk penawaran, termasuk Pas, Dobel dan Redobel. Suit dan Denomination Suit : Kita biasa pakai istilah Warna, yaitu ],[,} dan { Denomination : Atau kita sebut denominasi, yaitu suit/warna atau Notrump yang dipilih dalam suatu penawaran. Sebagai contoh, seorang pemain yang menawar 2{ belum tentu mengarah pada keinginan untuk menetapkan kontrak di warna {. Atau seorang responder yang menjawab pembukaan partnernya 1NT dengan 2} sebagai transfer, jelas mengisyaratkan bahwa dia memiliki suit Heart sebagai (denominasi) warna yang dipilihnya. Defender dan Opponent Defender : Lawan dari Declerer Opponent : Pemain yang merupakan anggota dari suatu partnership dari pihak lawan. 2 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

4 Opening Lead dan Lead Opening Lead : Kartu pertama yang dimainkan oleh seorang lawan, di sebelah kiri declarer, pada trik pertama. Lead : Kartu pertama dari setiap trik yang dimainkan. Play Definisi dari Play atau Permainan, terdiri dari: 1. Memainkan satu kartu untuk suatu trik. 2. Keseluruhan permainan yang dilakukan 3. Jangka waktu selama kartu-kartu dimainkan 4. Seluruh jalannya call hingga permainan dari suatu papan. Bab II Pendahuluan Bab ini terdiri dari lima pasal. Pasal 1 tidak perlu diuraikan karena sudah sangat jelas. Demikian pula Pasal 3 hingga 5, yang mengatur mengenai perpindahan dan penempatan pemain, termasuk penempatan meja pertandingan. Skema pertandingan pasangan, sistem Michel ataupun Howell Movement, serta skema pertandingan perorangan, maupun beregu, diatur tersendiri, dan tidak termasuk dalam buku Laws. Pasal 2 berisi daftar Pembagi dan arah Bahaya pada setiap papan. Untuk menentukan Pembagi atau Dealer, pada setiap papan cukup mudah, karena digilir secara urut mulai dari Utara, Timur, Selatan dan Barat. Urutan ini diulang kembali untuk setiap empat papan berikutnya. Ada pola yang memudahkan kita untuk mengingat, caranya membagi nomor papan dengan angka empat. Bilangan sisa yang tak habis terbagi menunjukkan siapa yang menjadi dealer yaitu: Sisa 1: Utara Sisa 2: Timur Sisa 3: Selatan Sisa 0: Barat Pengaturan posisi Bahaya atau Tidak Bahaya sedikit lebih rumit. Anda terpaksa menghafalnya, tetapi cukup untuk board nomor 1 hingga 16, karena 3 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

5 mulai board nomor 17 akan diulang kembali seperti board nomor 1. Meskipun demikian, penentuan Bahaya / Tidaknya pada setiap board diatur sccara giliran setiap empat papan. Sebagai pedoman untuk empat papan pertama, yaitu nomor 1 s/d 4, urutan Bahaya dimulai dari: Tidak ada - US - TB, dan Semua. Sedangkan untuk empat papan selanjutnya, urutan dimulai dari US, kemudian TB, Semua, dan Tidak Ada. Untuk mudahnya, perhatikan skema sebagai berikut: US 3.TB 4.Semua 5.US 6.TB 7. Semua TB 10. Semua US 13. Semua US 16.TB Nomor : 17, kembali seperti no. 1 Dengan cara demikian, anda bisa mengetahui posisi Bahaya/Tidaknya suatu papan, tanpa perlu menghafalnya. Suatu papan yang tidak sesuai giliran Pembagi dan posisi Bahaya tidaknya dengan yang ditentukan pada pasal 2, harus segera diganti atau diperbaiki oleh Pemimpin Pertandingan (untuk selanjutnya. disingkat PP). Apa yang harus dilakukan bila suatu kesalahan demikian baru disadari setelah dimainkan? Dalam beberapa kasus, PP membiarkan papan itu sampai suatu sesion selesai seluruhnya. Kecuali bila masih sempat diganti dengan papan baru, misalnya kesalahan tersebut diketahui pada ronde pertama, dan permainan yang tadi dibatalkan. Hal yang lebih rumit bila terjadi di suatu pertandingan yang memainkan board yang diduplikasi. Misalnya dalam pertandingan pasangan, dengan peserta yang terbagi dalam beberapa pool, papan nomor 12 di salah satu pool, posisi Bahaya/Tidaknya ternyata salah. Sebagai contoh: Setelah pertandingan berlangsung beberapa ronde, diketahui bahwa posisi Bahaya pada papan ini salah. Seharusnya US yang Bahaya, tapi di situ yang diberi tanda Bahaya adalah TB. Nampak nya tidak ada masalah, kontrak 4[ mudah dipenuhi. Benarkah demikian? Ternyata tidak. Di Pool-Pool lain, pasangan TB dalam posisi 4 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

6 Tidak Bahaya lawan Bahaya, sacrifice di 5{ dengan hasil mati 2, di-double Ini masih menguntungkan, karena US seharusnya memperoleh skor +650 dari kontrak 4H+1, (selelah guess club betul) atau Seandainya penilaian untuk setiap pool dilakukan secara terpisah, PP dapat meminta agar board tersebut tetap diselesaikan dengan kondisi demikian, hingga satu session selesai. Namun, jika menggunakan penilaian top integral, PP harus memperbaiki board tersebut agar bisa dimainkan dalam kondisi yang benar, yaitu baik yang belum sempat memainkannya. Sedangkan untuk yang sudah terlanjur, bisa diberlakukan pasal 87, seolah-olah board itu salah, meskipun pada setiap saku berisi kartu-kartu yang benar. Dalam kasus ini, PP yang harus disalahkan karena sebelumnya tidak meneliti semua peralatan yang akan dipakai. Bab III menerangkan tentang Persiapan dan kelanjutannya sebelum pertandingan dimulai. Masalah ini sudah cukup jelas, sehingga tidak perlu lagi dibahas, dan kita akan langsung ke Bab IV. Bab IV Peraturan Umum Mengenai Pelanggaran Bab IV terdiri dari pasal 9 sampai 16, yang secara garis besar kita bahas beberapa di antaranya: Kapan, Siapa dan bagaimanapun Memanggil PP Pasal 9 menetapkan prosedur setelah terjadinya pelanggaran, yaitu PP harus segera dipanggil bila diketahui terjadi pelanggaran. Siapa yang berhak memanggil PP ditentukan berdasarkan apakah penawaran masih berlangsung ataukah permainan sudah dimulai. 1. Bila terjadi pelanggaran ketika penawaran masih berlangsung, setiap pemain berhak memanggil PP, baik pada waktu gilirannya call ataupun tidak. 2. Bila terjadi pelanggaran ketika permainan berlangsung, semua pemain kecuali dummy berhak memanggil PP. 3. Dummy tidak berhak memanggil PP, namun dapat dilakukannya setelah permainan selesai (Hak dummy dijelaskan pada pasal 42 dan 43). Penting bagi PP untuk mengetahui siapa yang memanggilnya. Lebih dulu berikan kesempatan bicara kepada pemain tersebut. Pada saat ini, sering 5 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

7 terjadi (bahkan biasanya selalu) pemain lain ikut bicara. Tenangkan situasi itu dengan penjelasan bahwa bila diperlukan setiap pemain akan mendapat kesempatan secara bergiliran. Walaupun dummy tidak berhak memanggil PP, namun bila hal itu terjadi, hendaknya PP jangan mengabaikannya begitu saja. Misalkan anda datang ke suatu meja dan ketika melihat bahwa yang memanggil anda dummy, jangan langsung balik kanan. Terangkan kepadanya bahwa dummy tidak berhak mcmanggil PP selama permainan belum selesai. Tapi kemudian tanyalah kepada yang lain: "Apakah ada yang masih memerlukan saya disini)?" Setelah diketahui adanya pelanggaran, penawaran ataupun permainan harus dihentikan sampai PP hadir dan menetapkan keputusannya. Suatu koreksi terhadap pelanggaran yang dilakukan pihak pelanggar sebelum PP menetapkan keputusannya, berakibat si pelanggar dikenakan hukuman lebih lanjut. (Lihat pasal 26) Perhatikan suatu pelanggaran beruntun pada contoh ini: Selatan akan menjadi declarerpada suatu kontrak. Tiba-tiba Timur melakukan lead di luar giliran, misalnya }5. Dengan segera declarer menegurnya, bahwa bukan dia yang harus lead. Namun ketika declarer sedang melayangkan pandangannya mencari PP, Barat telah lead [As dan pemain Utara yang menganggap lead sudah dilakukan oleh pemain yang benar, langsung membeberkan kartunya. Berarti telah terjadi tiga pelanggaran: Pertama : Timur lead di luar giliran. Kedua : Barat lead sebelum PP dipanggil untuk menetapkan keputusannya tentang pelanggaran yang dilakukan Timur. Ketiga : Dummy langsung membeberkan kartunya, sebelum kedua kasus tersebut diputuskan oleh PP. Menghadapi kasus ini, PP dapat menetapkan bahwa pelanggaran kedua tidak dapat lagi dikenakan hukuman akibat adanya pelanggaran ketiga. Juga sudah tidak relevan lagi untuk menanya declarerapakah lead }5 bisa diterima atau tidak, karena kartu dummy sudah terbuka. Tetapi, }5 yang di lead Timur 6 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

8 pada pelanggaran pertama tetap dikenakan hukuman sebagai Kartu Defender yang terbuka, menurut pasal 49. Hak Menetapkan Hukuman Hanya PP yang berhak menetapkan hukuman terhadap suatu pelanggaran. Hal itu tercantum pada pasal 10. Meskipun demikian, sering ditemukan beberapa kasus yang diputuskan sendiri oleh pemain. Misalnya, seorang pemain yang salah memainkan kartu, dan kemudian mengoreksinya, lalu membiarkan kartu itu terletak dengan terbuka di atas meja. Bila PP melihat hal ini, sebaiknya segera menyuruh yang bersangkutan mengambilnya kembali, karena suatu kartu dinyatakan sebagai Kartu Hukuman hanya bila PP menetapkannya demikian (Pasal 50). Pada pasal 10 ini, PP berhak membatalkan ataupun membenarkan hukuman yang ditetapkan pemain tanpa melalui instruksinya. Bilamana suatu hukuman yang dijatuhkan pemain dinilai masih dalam batas kewajaran, mungkin masih bisa dibenarkan, namun PP wajib memberikan peringatan terhadap pihak yang menetapkan hukuman tersebut. Dan, sudah seharusnya PP membatalkan hukuman yang ditetapkan pemain, yang tidak sesuai atau berlebihan, seperti contoh pada kasus ini: Di suatu pertandingan 4 kawan, di open room dimainkan kontrak 4] bikin sedangkan di closed room 6]. Lawan sebelah kiri declarerpegang ]AJ98, sementara declarer]kq106543, sehingga defender sudah pasti makan tiga trik. Tetapi, ketika declarermemainkan warna lain, defender yang satunya melakukan revoke. Walaupun trik itu dimenangkan declarer, tetapi declarer menuntut denda dua trik. Pihak lawan yang mungkin tidak memahami peraturan, menerima begitu saja apa yang dikatakan declarer, sehingga kontrak 6] yang seharusnya mati dua, ditulis bikin. Apabila PP mengetahui hal ini, hendaknya tanpa ragu-ragu membatalkan skor tersebut dan menggantinya dengan 6]-2. Dalam kasus seperti ini, tujuan utama PP hukan memberi keadilan, tetapi membetulkan ketidak - adilan. 7 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

9 Hilangnya Hak Menghukum Pihak yang tidak bersalah dapat kehilangan hak untuk menuntut hukuman terhadap pelanggaran yang dilakukan lawannya (Pasal 11). Hilangnya hak ini disebabkan oleh tiga hal, yaitu: 1. Seorang pemain dari pihak yang tidak bersalah telah mengambil tindakan sebelum memanggil PP. Tetapi, perhatikan contoh berikut ini: Timur opening 2} dan Selatan menanyakan arti tawaran tersebut kepada Barat yang kemudian diterangkan selengkapnya. Ketika Selatan akan menawar, baru disadari bahwa sebetulnya Selatan yang mendapat giliran call pertama. Berarti Timur telah melakukan bid di luar giliran. Apakah tindakan Selatan tadi yang menanyakan arti tawaran Timur sudah dianggap mengambil tindakan sebelum memanggil PP? Tidak. Menanya arti suatu konvensi dari suatu sistem penawaran lawan, merupakan bagian dari persiapan untuk call, dalam hal ini beralasan baginya untuk menyerap tawaran-tawaran sebelumnya guna menarik kesimpulan. 2. Hak menuntut hukuman akan hilang bila pihak yang tidak bersalah melanjutkan permainan atau penawaran setelah tahu adanya pelanggaran. ] 7 6 [ 8 5 } --- { J 4 ] 8 4 U ] K J 3 [ B T [ --- } --- S } --- { 10 { ] --- [ Q J 8 } { K Q 6 Kontrak 5{ dimainkan oleh Selatan. Saat ini declarer sudah memperoleh 6 trik dan defender baru satu trik. Giliran main dari meja, dummy lead {Jack dan 8 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

10 Timur menjatuhkan ]3 alias revoke. Ketika keempat kartu sudah tertutup Timur menyadari kekeliruannya dan memberi tahu declarer bahwa dia salah buang kartu, dan masih memiliki trump. Declarer menolak hal ini. Menurutnya, revoke sudah terjadi dan nanti setelah permainan selesai, defender harus menyerahkan satu trik untuknya. Declarer kemudian memainkan dua kali trump, lalu lead [Q Pada saat ini, Timur yang masih memiliki selembar club langsung mentrufnya, dan memperoleh dua trik sisa dari ]KJ. Kontrak 5{ yang seharusnya bikin, berakhir mati dua. Declarer tampak panik ketika memanggil PP. PP harus tegas memutuskan bahwa hasilnya tetap, 5{-2. Declarer telah kehilangan haknya untuk menuntut hukuman karena dengan sengaja melanjutkan permainan setelah diberi tahu adanya revoke. Padahal suatu revoke harus dikoreksi (lihat Pasal 62 dan 63). 3. Terjadinya pelanggaran diberitahukan oleh penonton. Hak menuntut hukuman terhadap pelanggaran dan hak untuk mengoreksi atau memperbaiki pelanggaran, hilang bila informasi adanya pelanggaran, diberitahukan oleh penonton. Namun demikian, walaupun hak menuntut hukuman telah hilang, PP dapat memberikan hukuman prosedural sesuai pasal 90. Adjusted Score Pemberian adjusted score disebabkan atas tiga hal: 1. Peraturan tidak menetapkan besarnya ganti rugi kepada pihak yang tidak bersalah terhadap pelanggaran yang dilakukan lawan. 2. Memainkan papan secara normal sudah tidak mungkin 3. Hukuman yang keliru telah dijatuhkan. Agar dapat diperoleh pengertian yang lebih baik dari pasal 12 mengenai adjusted score tersebut, maka terlebih dahulu kita perhatikan pendapat umum mengenai suatu pelanggaran. Dengan mengingat jenis-jenis akibat yang mungkin timbul. Pelanggaran dapat dibagi menjadi dua jenis kategori, yaitu: a) Pelanggaran yang tidak perlu dihukum tetapi akibat merugikan yang mungkin timbul bagi pihak yang tidak bersalah, yang disebabkan pelanggaran tersebut, 9 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

11 dapat diatasi dengan memberikan adjusted score. b) Pelanggaran dengan hukuman yang sudah ditentukan, atau pelanggaran yang memiliki beberapa pilihan. Ada dua situasi di mana terjadi gabungan antara pelanggaran pada butir a dan butir b. Hal itu terlihat pada pasal 23B dan 64C. Harap diperhatikan adanya perbedaan yang mencolok antara Hukuman dan Adjusted Score. Hukuman bersifat otomatis dan kemungkinan besar menguntungkan pihak yang tidak bersalah, sedangkan Adjusted Score pada prinsipnya hanya memberikan koreksi terhadap kemungkinan diuntungkan. Pada pertandingan pasangan, ada kecenderungan bagi PP untuk tidak memberikan keuntungan dari kesalahan lawan pada kasus di mana pihak yang bersalah memperoleh keuntungan yang tidak wajar. Seperti contoh berikut ini: ] J [ A 8 } Q 5 3 { A ] K 2 U ] 9 [ Q J 10 2 B T [ } S } J 9 7 { J 3 2 { K Q ] A Q [ K 9 7 } A K 4 { 9 Selatan main 6] Barat lead [Q yang diambil As di meja lalu declarer lead ]Jack. Saat ini Barat buang {2 (revoke). Declarer menang ]As lalu lead spade lagi yang dimenangkan Barat ]King dan Semua sadar bahwa Barat telah melakukan revoke pada trik kedua. Karena revoke sudah bersifat tetap, maka hukumannya, satu trik diberikan kepada pihak yang tidak bersalah, sehingga kontrak 6]plus satu. Keputusan itu memang betul, tetapi akibatnya bisa merugikan kepada semua pasangan US di meja lain, dan menguntungkan pasangan TB lainnya. Katakanlah bahwa 6] book merupakan kontrak pasaran, yang seharusnya 10 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

12 semua pasangan US maupun TB mendapat M.P yang sama (average). Atau misalnya dengan contoh yang lebih sering terjadi, pada kejadian tersebut Timur melakukan lead di luar giliran dengan ]9. Declarer tidak menerimanya dan menetapkan pilihannya dcngan mengizinkan Barat lead spade. Akibatnya, Barat terpaksa lead di bawah ]K sehingga kontrak 6]+1. Dengan adanya kejadian ini, pasangan US pada kasus ini mendapat nilai top (lawannya Nol) dan semua pasangan US lainnya, nilainya berkurang 1 MP sedangkan pasangan TB lainnya nilainya bertambah 1 MP. Jelas tidak adil. Menghadapi kasus demikian, PP dapat membuat kebijaksanaan dengan tetap memberikan nilai top terhadap kontrak 6 ]+1 (lawannya 0), sedangkan untuk meja-meja lain pasangan US dan TB mendapat nilai average. Cara seperti ini disebut Arbitrase Pragmatis. Namun, cara demikian seyogyanya hanya diberlakukan bila semua meja lain memainkan kontrak yang sama. Jumlah Kartu yang Keliru dan Kartu yang Hilang Ini termasuk kasus yang sering terjadi. Ketika PP dipanggil karena ada pemain yang jumlah kartunya kurang dari 13 atau lebih. Ketentuan mengenai hal ini diatur pada pasal 13 dan pasal 14. Tetapi harap diperhatikan bahwa kedua pasal tersebut memiliki perbedaan yang prinsipil. Bila seorang pemain jumlah kartunya kurang dan pemain lainnya jumlah kartunya lebih, maka yang berlaku pasal 13 (Jumlah Kartu jumlah keliru). Sebaliknya, jika seorang pemain jumlah kartunya kurang dan ketiga pemain lainnya jumlah kartunya cukup, maka pasal 14 yang berlaku (Kartu yang Hilang). 1. Pasal 13 Ada empat hal yang harus diperhatikan oleh PP, yaitu: a) Para pemain belum melihat kartunya. PP segera memperbaikinya dengan melihat catatan distribusi kartu (bila ada) atau berkonsultasi dengan para pemain yang memainkan kartu itu, atau bila kedua cara tersebut tidak dapat dilakukan, PP dapat meminta kartu tersebut dikocok dan dibagi kembali (Pasal 6) b) Pemain yang jumlah kartunya keliru sudah melihat kartunya tetapi belum call. Bila PP mengganggap bahwa informasi yang diperoleh pemain 11 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

13 yang melihat kartu tersebut tidak begitu mempengaruhi dan mengganggu jalannya penawaran, maka setelah diperbaiki, PP dapat meminta untuk memainkannya dan memberi score secara normal. Tetapi, seandainya kartu yang dilihat tersebut mengandung informasi yang cukup penting, atau bila kedua pihak keberatan memainkan kartu tersebut, maka PP harus memberikan artificial adjusted score. Dan menghukum pihak yang bersalah. c) Pemain yang jumlah kartunya keliru suduh melakukan call. Board itu dibatalkan dan PP memberikan artificial adjusted score, serta menghukum pihak yang bersalah. d) Diketahui setelah permainan selesai. Scorenya dibatalkan dan diberikan artificial adjusted score dan dikenakan hukuman prosedural kcpada pihak yang bersalah menurut pasal Pasal 14 Bila seorang pemain jumlah kartunya kurang sedangkan tiga pemain lainnya cukup, maka terlebih dahulu perlu diperhatikan apakah hal itu diketahui sebelum permainan berlangsung atau selama permainan berlangsung. a) Sebelum permainan dimulai : PP harus mencarinya, jika diketemukan segera dikembalikan ke kartu yang kurang, dan bila tidak ditemukan agar dicari kartu pengganti yang diambil dari pak kartu lainnya untuk mengganti kartu yang hilang tersebut. Hal ini harus dilakukan setelah merekonstruksi sesuai bentuk aslinya. b) Ketika permainan berlangsung: Kartu yang hilang itu harus dicari dan bila diketemukan di antara kartu-kartu yang telah dimainkan di meja itu, yang berarti ada satu pemain yang jumlah kartunya lebih dan tanpa disadarinya telah memainkan suatu trik dengan dua kartu (mungkin karena lengket) sehingga trik itu terdiri dari lima kartu, maka diberlakukan pasal 67. Jika diketemukan di tempat lain, maka harus dikembalikan ke pemain yang pegangan kartunya kurang. Dalam hal ini kartu tersebut dapat dikenakan pasal 50, sebagai kartu hukuman, atau bila gagal memainkannya pada trik sebelumnya, dapat merupakan revoke. 12 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

14 Seandainya kartu yang hilang tidak ditemukan, maka PP harus menggantinya dari pak kartu lain setelah direkonstruksi sesuai dengan bentuk aslinya. Kartu tersebut dapat dikenakan pasal 50, atau bila gagal memainkannya pada trik sebelumnya, dapat merupakan revoke. Memainkan Papan yang salah : Meskipun PP dan asistennya mungkin diberi tugas membagikan papan, namun para pemain tetap bertanggung jawab untuk memainkan papan yang betul. Namun pada kenyataannya, pada pertanding pasangan, sering terjadi ada pasangan yang memainkan papan yang salah, yang seharusnya dimainkan dengan pasangan lain. Misalnya pasang lx2 seharusnya memainkan papan 13-14, tetapi akibat salah ambil, akhirnya memainkan papan 15. Sedangkan seharusnya, papan akan dimainkan oleh pasangan 1 lawan pasangan 7 dan pasangan 2 lawan pasangan 3. Bila menggunakan skema mitchel, dan harus terjadi pada ronde pertama, akibat salah menempatkan papan di meja yang benar, PP dapat membiarkan agar hal tersebut berlangsung terus, walaupun urutan papan yang akan dimainkan pada setiap meja tidak berurutan seperti lazimnya. Tetapi, bila menggunakan skema Howell Movement, terpaksa papan yang dimainkan pasangan 1-2 dibatalkan, dan pasangan tersebut nanti harus memainkan papan yang benar setelah session selesai. Sedangkan untuk pasangan lx7 dan 2x3 diberi adjusted score plus 60% untuk pasangan yang tidak bersalah dan 40% untuk pasangan yang bersalah, serta dikenakan hukuman terhadap pasangan 1 dan 2. Lihat pasal 15. Informasi yang Tidak Syah Pasal 16 mencakup mengenai Informasi yang Tidak Syah. Informasi tidak syah tersebut dibagi dalam tiga sumber yaitu: 1. Informasi tidak syah dari partner. Seperti ucapan atau komentar, pertanyaan ataupun jawaban atas suatu pertanyaan, keragu-raguan yang tidak sepantasnya, irama yang berbeda, tekanan khusus, nada, sikap, gerakan, tingkah laku atau sejenisnya, yang 13 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

15 dapat memberi petunjuk ke arah suatu call ataupun permainan. Bila seorang pemain beranggapan bahwa lawannya telah mendapat informasi yang demikian, yang dapat merugikan pihaknya, maka pemain tersebut agar segera memanggil PP. Demikian pula, apabila seorang pemain memiliki alasan kuat setelah permainan selesai, atau ketika kartu dummy terbuka, bahwa seorang lawannya telah mengambil tindakan yang mungkin dipengaruhi informasi yang tidak syah, maka ia harus memanggil PP. Keraguraguan yang tidak pantas atau Hesitation, merupakan pengaduan yang paling sering diterima PP. Perhatikan contoh berikut ini, yang dikutip dari buku Bimbingan PP oleh English Bridge Union (EBU): ] A K 10 2 [ J 8 5 } A J 4 3 { Q 2 ] Q J U ] 6 4 [ 4 B T [ A } 10 2 S } K Q { A K { ] 9 3 [ K Q } { J Barat Utara Timur Selatan 1} Pass 1[ Double Pass 2{ 2} 4{ 4[ --Pass Setelah Utara menawar 4[ Timur berpikir agak lama lalu pas. Selatan memanggil PP dan memberitahukan hal ini. PP bertindak seperti yang seharusnya, yaitu membiarkan penawaran dan permainan berlangsung seperti biasa. Belum saatnya PP memberi keputusan, apalagi melihat pegangan kartu pemain. Namun dia memberitahukan pihak US agar memanggilnya kembali setelah permainan selesai. Penawaran kemudian berlanjut dengan Selatan pas, dan Barat menawar 5{ 14 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

16 yang didobel Utara dengan hasil mati dua. Selatan kemudian memanggil PP dan menyatakan keberatannya, karena kontrak 4[ pasti masuk (dan itu memang benar). Menghadapi kasus ini, biasanya Timur akan berkilah bahwa dia sedang memikirkan antara mendobel 4[ atau tidak. Ini alasan yang jamak, dan PP tidak perlu menghiraukannya. Memperhatikan pegangan Barat, maka sudah sepantasnya untuk menetapkan bahwa Barat telah mengambil aksi dari keragu-raguan Timur. Dengan demikian, PP memberikan adjusted score, seakan-akan kontrak [ tidak disacrifice, jadi plus 420 untuk US. Tetapi sekarang misalnya kartu Barat adalah: ] QJ875 [4 } 10 { AK9652 PP dapat menetapkan bahwa beralasan bagi Barat menawar 5{ sehingga hasilnya tetap. Contoh berikut ini adalah informasi yang diperoleh dari jawaban partner terhadap pertanyaan lawan. Barat Utara Timur Selatan 1NT 1) Pass 3NT Pass 6NT All Pass Barat seorang pemain yang sudah biasa menggunakan sistem strong NT. Tetapi kali ini, pasangan mereka menggunakan sistem Weak NT. Barat rupa-- rupanya lupa atas perjanjiannya tersebut dan opening 1NT dengan 17 Hcp. Sebelum pas, Utara sambil lalu bertanya kepada Timur, "Strong NT?" Jawab Timur: "0 tidak Kami pakai weak NT, 12-14". Saat itu Barat sadar bahwa dia telah salah opening. Memperhitungkan bahwa Timur berani menutup game dengan asumsi dia pegang Hcp, maka tentunya pegangan Timur minimum 13 Hcp. Berpikir demikian, Barat lalu menawar 6NT yang merupakan kontrak akhir. Kontrak itu bikin. Tetapi pihak defender yang menyadari bahwa pegangan Barat tidak sesuai dengan penjelasan Timur, maka mereka memanggil PP. Pada kasus ini, PP memutuskan bahwa kontrak dikembalikan 15 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

17 ke 3NT+3. Barat telah mendapat informasi tidak syah melalui jawaban Timur terhadap pertanyaan Utara. 2. Informasi yang tidak syah dari sumber lain. Yang dimaksud di sini yaitu memperoleh suatu informasi misalnya dengan mendengar call, atau hasil kontrak, atau melihat kartu di meja lain, ataupun melihat kartu pemain lain di mejanya sendiri sebelum penawaran dimulai. Bila seorang pemain mendapat informasi tidak syah seperti ini, hendaknya PP segera diberi tahu. Ada tiga cara yang bisa dilakukan PP, yaitu : a) Bila tipe/jenis pertandingan memungkinkan, posisi arah duduk pasangan yang akan berhadapan dirubah, sehingga pemain yang telah memperoleh informasi mengenai pegangan/kartu pemain lain, akan memegang kartu itu. b) Atas persetujuan keempat pemain, pemain yang telah mendahat informasi tidak syah tersebut, diganti dengan pemain lain. c) Langsung memberikan adjusted score. 3. Informasi yang diperoleh dari penarikan kembali suatu call atau permainan. Call atau permainan dapat ditarik kembali dan diganti dengan yang lain, baik oleh pihak yang tidak bersalah, setelah terjadinya pelanggaran, ataupun oleh pihak yang bersalah, untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Semua informasi yang diperoleh Pihak yang tidak bersalah, akibat kejadian ini, adalah syah, baik dari hasil tindakannya sendiri maupun tindakan lawan. Sedangkan bagi pihak yang bersalah, informasi yang dimaksud juga syah, hanya apabila timbul dari hasil tindakannya sendiri, dan telah dikenai hukuman. Bagi pihak yang bersalah, informasi yang timbul akibat penarikan kembali call atau permainan oleh pihak yang tidak bersalah, adalah tidak syah. Misalnya : 16 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

18 ] A 10 [ K } 9 7 { - ] Q 7 5 U ] 3 [ - B T [ A } 8 2 S } { - { - - ] K J 9 [ 6 { A } - Selatan declarer, spade adalah trump. Timur lead [As dan declarer truf dengan ]9 yang di-over truff Barat dengan ]Queen. Sadar atas kesalahannya, sebelum trik berikutnya dimulai, declarer segera menarik kembali ]9 dan menggantinya dengan [6 Terhadap kesalahan ini Barat juga berhak menarik kembali ]Queen dan menggantinya dengan discard }2. Tetapi, informasi yang diperoleh Selatan bahwa Barat pegang ]Queen adalah tidak syah, sehingga PP harus memutuskan untuk memberikan satu trik lagi kepada Barat. 17 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

19 Bab V Penawaran Bab ini khusus ketentuan mengenai Penawaran, yang terbagi dalam dua bagian, yaitu: Bagian I : Prosedur yang Benar, yang dibagi lagi dalam dua seksi. Bagian II : Pelanggaran Prosedur, yang dibagi dalam enam seksi. Bagian I, Seksi Satu Seksi ini terdiri dari 5 pasal. Pasal 17, 18 dan 19 sudah cukup jelas. Namun yang perlu diperhatikan ada butir 1 pasal 17, bahwa untuk melakukan penawaran, pemain tersebut harus terlebih dulu melihat pegangan kartunya. Selain itu, pada butir 4 pasal 17, menetapkan bahwa bila seorang pemain tanpa sengaja mengambil kartu dari papan yang salah, kemudian melakukan penawaran, maka PP boleh membatalkan papan itu. Bahkan pengertian "boleh" akan menjadi harus, bila pihak yang tidak bersalah memintanya. Pasal 20 Pasal ini mengenai Pengulangan dan Penjelasan. Kedua-duanya jelas memiliki makna yang berbeda. Yang dimaksud Pengulangan, yaitu seorang pemain tertenlu diminta oleh lawannya untuk mengulangi Kembali urutan penawaran seluruhnya yang telah berlangsung. Hal itu biasanya terjadi bila penawaran dilakukan secara lisan. Oleh karenanya, sebagian ocsar dari pasal ini tidak begitu menimbulkan masalah, karena di Indonesia, bahkan di Far East, lazim digunakan sistem penawaran tertulis atau menggunakan biding box. Yang perlu diperhatikan tentang Penjelasan Call, di mana salah seorang pemain meminta keterangan yang arti dari suatu call atau bid tertentu yang dilakukan lawannya. Masalah ini terbagi dalam dua butir, yaitu selama penawaran masih berlangsung dan selama masa permainan. Ketika penawaran masih berlangsung, setiap pemain yang mendapat giliran call berhak meminta penjelasan lengkap dari tawaran lawannya. Namun, pihak penyelenggara berhak menetapkan suatu peraturan tambahan, misalnya mengharuskan hal tersebut dilakukan secara tertulis (biasanya pada 18 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

20 pertandingan yang menggunakan tirai). Bila seseorang pemain ketika mengajukan pertanyaan telah bertindak sedemikian rupa sehingga dianggap memberi suatu indikasi tertentu kepada partnernya, akan dikenakan pasal 16. Apa yang dimaksud dengan indikasi tertentu, antara lain pengajuan pertanyaan yang menarik perhatian partnernya terhadap kenyataan tertentu yang mungkin telah diabaikannya; atau pertanyaan yang dapat memberi informasi berupa kekuatan atau suatu warna panjang di tangan penanya; ataupun memberi informasi terhadap hal-hal yang ditanyakan. Masa Penawaran berakhir setelah seorang pemain melakukan pas penutup. Lawan yang duduk disebelah kiri deklcrer, yaitu yang akan melakukan opening lead, boleh meminta penjelasan tentang tawaran lawannya. Sedangkan lawan yang duduk di sebelah kanan declarer, hanya boleh mengajukan pertanyaan demikian, setelah partnernya lead dengan kartu tertutup. Jadi, tujuan utama mengharuskan scorang defender opening lead dengan kartu tertutup, ialah untuk memberi kesempatan kepada partnernya bila ingin meminta penjelasan bidding lawan. Oleh karenanya dummy jangan langsung membuka kartunya, sebelum ada isyarat dari lawan di sebelah kirinya bahwa tidak ada pertanyaan atau bila pertanyaan yang diajukan telah selesai. Sebaliknya, partner dari pelaku opening lead, segera memberi isyarat jika tidak ada yang akan ditanyakan. Setelah kartu dummy terbuka dan selama permainan berlangsung, salah seorang defender yang mendapat giliran lead, masih mendapat kesempatan untuk meminta penjelasan mengenai tawaran lawannya, tetapi pasal 16 dapat diberlakukan, bila terdapat indikasi adanya pemberian informasi yang tidak syah antara pihak defender. Untuk Declarer selain berhak meminta penjelasan arti penawaran defender, juga berhak meminta penjelasan tentang konvensi permainan defender, seperti sistem lead atau sinyal yang dipakai. Lihat contoh ini: Dummy A 10 8 Barat Timur Q 5 J Declarer K P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

21 Barat lead Q, ketika declarer menanyakan konvensi lead yang dipakai, Timur (walaupun pegang Jack) harus tegas menjawab bahwa mereka lead Q dari kombinasi QJ, tanpa dibumbui penjelasan lainnya. Tetapi hal ini harus tercantum pada kartu konvensi mereka. Pasal 21 Pasal ini berkaitan dengan pemahaman penawaran lawan dan menarik kesimpulan darinya. Pada butir A, ditegaskan bahwa seorang pemain tidak boleh memperbaiki suatu call yang dilakukan atas dasar salah pengertiannya sendiri. Tetapi, pada butir B keaadaannya akan berbeda bila pihak lawan melakukan kesalahan dengan memberi informasi yang tidak benar. Menurut butir B-1, selama penawaran belum berakhir, dan partnernya belum melakukan call, seorang pemain berhak merubah call-nya (tanpa hukuman), yang telah dilakukannya akibat keterangan yang salah dari lawannya. Misalnya pada contoh seperti ini: ] A 10 8 [ K 2 } Q { A ] J U ] K Q [ J 7 B T [ A 8 3 } K 5 3 S } J 10 9 { { K 2 ] 4 [ Q { A 8 } Q J 9 Utara bid 1NT, secara sepintas lalu, Timur melihat kartu konvensi mereka, dan di situ tercantum bahwa pembukaan 1NT 15-17, lalu Pas. Selatan menawar 2} yang di-alert oleh Utara. Sebelum call, Barat bertanya kepada Utara tentang arti 2} yang dijawab transfer, kemudian Barat bertanya kepada Selatan "Pakai strong no trump?", dan Selatan menjawab weak no trump, Mendengar jawaban Selatan, Timur mengajukan protes karena jawaban 20 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

22 Selatan berbeda dengan yang tertulis di kartu konvensi. Hal tersebut dijelaskan oleh Selatan bahwa mereka telah merubah konvensinya dan menggunakan weak no trump, tapi belum sempat merubahnya di kartu konvensi. Penjelasan ini tidak memuaskan Timur, menurutnya bahwa bila dia tahu Utara weak no trump, maka dia akan overcall. Karena Barat belum call, PP dalam hal ini menerapkan pasal 21 butir B-1, yaitu memberi izin Timur merubah callnya tanpa hukuman. Bila sekarang Timur merubah pas-nya menjadi 2] maka terhadap Selatan juga diizinkan merubah tawarannya, mengikuti perubahan call yang dilakukan lawan sebelah kanan, hal ini sesuai dengan butir B-2. Pada pasal tersebut tidak ditentukan sampai batas apa saja perubahan yang boleh dilakukan Selatan. Tidak ada masalah jika Selatan merubah tawarannya menjadi 3[. Demikian pula tidak ada hukuman seandainya Selatan merubahnya menjadi pas. Tetapi, sekarang semua pemain tahu bahwa Selatan memiliki heart yang panjang. Bila informasi ini menimbulkan kerugian terhadap pasangan TB, maka PP harus memberikan adjusted score plus kepada pasangan TB. Bentuk kerugian yang bisa ditimbulkan misalnya pada contoh berikut ini: Setelah Selatan merubah 2} menjadi pas, dan Barat serta Utara pas, maka Timur menjadi declarer pada kontrak 2]. Selatan lead {Q yang langsung diambil As oleh Utara, untuk kemudian kembali [King. Sadar bahwa Utara doubleton heart, declarer duck satu kali. Lanjutan heart diambil As, kemudian declarer memainkan ]K yang langsung dimenangkan As oleh Utara. Setelah itu Utara kembali diamond yang dimenangkan Selatan dengan As, dan segera kembali heart lagi. Akibatnya jika dummy truf dengan ]J, ]10 di Utara akan menjadi promosi. Dalam permainan yang normal, pengembalian [K dari Utara cukup beralasan, karena dia pegang stopper di trump. Tetapi pada kasus ini defense demikian bisa dilandasi informasi dari perubahan call Selatan, sehingga PP berhak memberikan adjusted score plus terhadap TB seandainya hal ini merugikan. Tentu saja tidak ada adjusted score bila kerugian justru pada pihak US. Contoh lain seandainya pegangan Selatan: ] 4 [ Q } A { Q J. 21 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

23 Sekarang Selatan merubah bidnya dengan 3}. Hal ini memberi dua informasi kepada Utara bahwa Selatan pegang dua warna merah 5-5. Di sini Utara dapat informasi tidak sah. Seksi Dua Pada seksi ini hanya terdiri satu pasal, yaitu Pasal 22. Ketentuan yang diuraikan pada pasal ini sudah cukup jelas. Namun yang perlu diperhatikan, bahwa! bila pada satu papan semua pemain pas (round pass), maka semua kartu harus dikembalikan ke II tempatnya, dan tidak boleh dilakukan pengocokan ulang. Bagian II Bagian ini mengatur tentang pelanggaran prosedur, berikut sanksinya. Terhadap pelanggaran prosedur yang berlangsung selama penawaran, sebagian besar dikenakan sanksi Pasal 23, yaitu hukuman harus Pas, dan Pasal 26, hukuman lead. Bagian II terdiri dari enam seksi, 18 pasal. Sebelum memulai seksi satu, diawali dengan Pasal 23, ketidak-beresan Pass yang berakibat kerugian. Tidak semua hukuman merugikan pihak pelanggar. Kerugian justru bisa dialami oleh pihak yang tidak bersalah. Pasal 23 mengatur masalah itu, bila suatu hukuman Pas merugikan pihak yang tidak bersalah. Lihat contoh ini: ] Q 5 [ K 7 } A Q { K J 4 ] A U ] [ A 5 3 B T [ } K J S } { { ] K J [ Q J { 2 } A Q Barat Utara Timur Selatan 2} Dbl Pass 1] 22 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

24 Ketika Barat overcall 2} Utara sccara otomatis dobel. Tetapi kemudian dia sadar bahwa mereka memakai konvensi Negative Double dan segera mengganti dobelnya dengan Pas. PP menerapkan pasal 25, yaitu penggantian call yang terlambat. Karena Timur tidak menerima penggantian itu, maka menurut pasal 25B-2b, Utara diizinkan memilih salah satu: Membiarkan call pertama berlaku dan partnernya harus pas pada giliran berikutnya, atau mengganti dengan call lain dan partnernya harus pas seterusnya. Kemudian Utara memilih untuk membiarkan call pertamanya berlaku, dan Pas-nya dibatalkan, sedangkan Selatan harus pas pada giliran berikutnya. Dengan demikian Barat memainkan kontrak 2}x, dengan hasil mati 3 atau minus 800. hukuman pas terhadap Selatan justru merugikan pihak yang tidak bersalah, sehingga PP menetapkan adjusted score. Tetapi contoh berikut ini jelas sangat berbeda: ] Q 9 [ 10 } A { A Q ] A U ] Q [ K Q 9 B T [ A J 8 7 } K J 5 4 S } { 7 3 { 10 4 ] K 10 [ J { Q 7 } K Barat Utara Timur Selatan 1] 1} (!) Terhadap opening 1] Utara overcall dengan 1} (natural) yang merupakan bid tidak cukup. Karena Timur tidak terima, maka Utara harus membetulkannya. Bila Utara membetulkannya dengan 2}, penawaran berlangsung normal tanpa hukuman. Tetapi, Utara merubahnya dengan 2{, sehingga Selatan dikenakan pasal 27B-2, yaitu harus selalu pas sampai penawaran selesai. Timur ternyata juga pas dan penawaran berakhir pada 23 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

25 kontrak 2{, dengan hasil plus 1. Di meja lain, kartu ini dimainkan Barat pada kontrak 2]+1. Pada kasus ini, tidak bisa menerapkan ketentuan bahwa hukuman pas terhadap Selatan telah merugikan TB. Karena hal itu akibat kebodohan mereka sendiri. Timur seharusnya menaikkan tawaran partnernya dengan 2] bukannya pas. Pelanggaran apa saja yang diancam hukuman Pas, bisa dilihat pada tabel di bagian appendix. Selain hukuman Pas, penarikan suatu call juga dilanjutkan dengan hukuman lead, bila pihak pelanggar menjadi declarer. Hukuman lead yang diatur pada pasal 26, biasanya dikenakan pada partner pelanggar. Untuk itu ada tiga jenis hukuman lead: 1. Partner Pelanggar harus lead warna tertentu yang berkaitan dengan call yang ditarik tersebut di mana warnanya tidak ditentukan kemudian. Lead ini berlaku pada giliran pertamanya untuk lead, termasuk opening lead. 2. Larangan terhadap Partner Pelanggar untuk lead warna tertentu yang berkaitan dengan call yang ditarik tersebut, di mana warnanya tidak ditentukan kemudian. Larangan ini berlaku selama partner pelanggar mendapat giliran lead tanpa sela (lead belum berpindah) 3. Larangan terhadap Partner Pelanggar untuk lead warna apa saja yang ditentukan declarer, pada kesempatan giliran leadnya yang pertama termasuk opening lead. Larangan ini berlaku selama partner pelanggar mendapat giliran lead tanpa sela. Hukuman pada butir 3, bila call yang ditarik tidak berkaitan dengan warna tertentu seperti dobel atau redobel atau tawaran no trump yang normal. Perhatikan mengenai pengertian selama partner pelanggar mendapat giliran lead tanpa sela, seperti contoh berikut: 24 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

26 ] -- [ -- } K J 5 { K 7 6 ] -- U ] -- [ -- B T [ -- } 10 2 S } A Q 9 8 { Q J 3 { A ] -- [ -- { } Barat sebagai partner pelanggar dikenakan hukuman berupa dilarang lead diamond, oleh karenanya dia lead {Queen Bila dummy dan Timur main kecil, Barat tetap harus lead warna lain selain diamond. Tetapi seandainya dummy main {King dan Timur As, lalu kembali club lagi untuk kemenangan {Jack Barat, maka sekarang Barat sudah bebas dari hukuman tersebut. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa tidak ada hukuman lead terhadap pelanggar. Pelanggaran prosedur yang diancam hukuman lead bila pihaknya menjadi defender, bisa diuraikan pada pasal-pasal bcrikut ini : Pasal Jenis Pelanggaran 9C Koreksi pelanggaran sebelum waktunya 25B-2 Penggantian call yang tidak diterima lawan 27B 30B Bid tidak cukup yang tidak diterima lawan Pas di luar giliran setelah pcemain lain bid 32 Dobel atau Redobel di luar giliran 36 Dobel atau Redobel yang tidak syah 37 Melanggar kewajiban Pas 38 Bid lebih dari tujuh 39 Call setelah Pas terakhir Kartu yang Terbuka Selama Penawaran. Bila PP beranggapan bahwa ketika penawaran berlangsung seorang pemain menjatuhkan kartunya, maka PP harus mengistruksikan agar kartu tersebut tetap terbuka di meja sampai penawaran selesai, dan bila pihak 25 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

27 pelanggar menjadi defender, dikenakan sanksi sebagai berikut: Tidak ada Hukuman Jika kartu itu berupa kartu kecil, dan jatuh secara tidak sengaja yang bukan dimaksudkan untuk lead, maka setelah penawaran selesai kartu tersebut oleh diangkat kembali tanpa hukuman. Dikenakan hukuman Bila kartu itu berupa honor, atau kartu apa saja yang ada sebelum waktunya, atau kartu apa saja yang jumlahnya lebih dari satu, maka hukumannya: a. Selama penawaran masih berlangsung: Partner pelanggar harus pas pada giliran berikutnya b. Setelah penawaran selesai: Kartu tersebut menjadi kartu hukuman major, sesuai pasal 50. Declarer berhak untuk meminta partner pelanggar untuk lead atau melarang lead di warna kartu tersebut. Larangan ini berlaku selama partner pelanggar mendapat giliran lead tanpa sela. Yang dimaksud kartu kecil, ialah kartu 9 atau lebih kecil, sedangkan 10 sudah dianggap kartu honor. Perhatikan contoh yang tcrjadi di suatu kejuaraan Amerika: ] A J [ J 5 } Q { K Q ] U ] Q 9 [ 6 B T [ } A J S } K { { A J ] K 10 2 [ AK Q { 2 } 8 2 Barat Utara Timur Selatan Kantar Mohan 1] 2} (!) 2[ Pass (!) 3{ Pass 3} 5} 5[ Pass 6[ All Pass 26 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

28 Ketika John Mohan overcall 2}, secara tidak sengaja menjatuhkan {A. PP menginstruksikan agar kartu itu tetap terbuka di meja, dan Eddie Kantar harus pas pada giliran berikutnya. Akhirnya pihak US mencapai kontrak 6[ yang dimainkan Selatan. Terhadap pilihan yang diajukan PP, declarer menetapkan pilihannya agar Barat tidak lead club. Dengan demikian kartu As club sudah boleh diangkat. Sekarang perhatikan apa yang dilakukan oleh Eddie Kantar. Dia maklum bahwa pihak declarer singleton atau mungkin void di diamond, sehingga lead }A tidak akan menolong. Satu-satunya harapan jika lawan singleton diamond, dan Timur pegang }K. Maka dia lead diamond kecil. Setelah menang }K, Timur bebas memainkan {A. Kontrak mati satu. Berbagai bentuk pelanggaran prosedur dalam, penawaran, dijelaskan melakui skema pada beberapa halaman berikutnya. Bid Psychic Pasal 40 menduduki tempat yang sangat menonjol pada Bab V. Pertamatama pasal ini memberi tekanan pada kebebasan tindakan para pemain. Mereka diperbolehkan menyesatkan lawan melalui penyimpangan dari perjanjian bidding dan permainan mereka. Khususnya suatu psychic bid dinyatakan boleh digunakan. Harus diingat perbedaan antara call yang menyesatkan dan penyimpangan lainnya. Dalam kasus psychic bid, yaitu dengan sengaja menipu lawan-lawannya bahkan juga partnernya sendiri. Kekuatan dan distribusi pegangannya dengan apa yang dia bid, jelas memiliki perbedaan yang sangat besar. Sedangkan yang dimaksud penyimpangan lainnya, memiliki perbedaan yang sangat kecil. Misalnya kurang 1-2 point, atau kurang satu kartu dari syarat pembukaan seharusnya. Penyimpangan demikian biasanya disebabkan oleh keharusan pada kondisi tertentu dengan alasan klasik: "Saya tidak bisa call lain", atau bisa juga karena kekeliruan. Psychic memang diizinkan asalkan hal itu tidak didasarkan saling pengertian partnership. PP sering menerima keluhan dari pihak yang dirugikan. Walaupun PP telah menangani kasus itu dengan sangat hati-hati dan memberi penjelasan selengkapnya, mereka tetap tidak puas menghadapi kenyataan yang terjadi. Penyebab utamanya adalah 27 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

29 kekecewaan. Tidak ada seorangpun yang mau dipermainkan. Para pemain tidak merasa sakit hati bila pasangannya mendapat nilai bottom karena lawan mereka telah menemukan kontrak melalui sistem penawaran yang akurat, atau melakukan permainan dengan teknik jempolan. Berbeda bila kekalahannya disebabkan lawan berhasil mengelabui mereka. Tetapi, dalam banyak kasus, kekalahan mereka justru disebabkan kebodohannya sendiri, dan PP harus jeli melihat hal ini. Sebagai contoh; dari suatu kejuaraan: ] --- [ Q } J { ] J 7 U ] K [ J B T [ 8 5 } A Q 7 S } K { A { 10 ] A Q [ A K 2 { 6 } K Q J 7 Barat Utara Timur Selatan 1{ Pass 1[ 1) Dbl 2) 2[ Pass 2] Dbl 3[ Pass Pass 3] All Pass 1) Timur bermaksud bid 1] tapi dari bidding box yang muncul 1[ 2) Selatan bertanya ke Barat dijawab 4 kartu heart, 7+up point. Selatan seharusnya memperoleh skor 1100 dengan mendobel sekali lagi, dan bukannya bid 3] yang berakhir down 2. Dia mengira bahwa rebid Timur adalah palsu. Terhadap protesnya, PP memutuskan bahwa hasilnya tetap. Bid timur jelas bukan psychic, tapi kesalahan teknis. Walaupun demikian, pada kasus ini hal itu tidak ada bedanya. Bidding Barat membuktikan bahwa dia tidak tahu apa yang terjadi. Contoh lainnya seperti ini : 28 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

30 ] A K J [ K 2 } A Q 10 { 8 7 ] Q U ] 4 [ Q B T [ J 8 6 } K S } 9 8 { 5 { A J ] 5 3 [ A { J } K Q 9 Barat Utara Timur Selatan Pass 1{ 1] Dbl 2) Pass Pass 2) 2{? 1) Take out 2) Penalty Pasangan US memakai sistem Presicion. Ketika Selatan melakukan take out double yang dijadikan double penalty oleh Utara, Timur rebid 2{. Sampai di sini seharusnya semua pcmain maklum bahwa Timur melakukan psychic bid. Dia lari ke 2{ ketika overcall 1]-nya didobel lawan. Pembatasan Walaupun psychic dibolehkan namun ada pembatasan tentang hal ini, yaitu: 1. Melarang psychic dengan pembukaan artificial atau forcing, seperti 1{ forcing, 2} Flannery dan sebagainya, termasuk response terhadap pembukaan artificial atau forcing. 2. Melarang suatu sistem di mana hampir pada setiap pegangan melakukan psychic. 3. Melarang tawaran psychic yang dikombinasikan dengan tawarantawaran ringan sebelumnya. 4. Mengambil tindakan terhadap pasangan yang melakukan psychic secara berlebihan, misalnya dua kali pada kesempatan pertama di satu sesion. 5. Mengambil tindakan terhadap tawaran psychic bcrsifat sembrono karena dilandasi keinginan membalas dendam. 29 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

31 6. Mengambil tindakan terhadap tawaran psychic tidak sportif, yang bertujuan memberikan yang tidak normal demi keuntungan pasangan lainnya. 7. Membuat system response terstruktur untuk mengetahui suatu bid itu psychic atau tidak. Panitia Penyelenggara juga dapat membuat peraturan yang membatasi penggunaan psyhic bid tersebut misalnya melarangnya pada pertandingan pasangan (dengan pertimbangan bahwa setiap ronde hanya dimainkan 2-3 papan). Atau melarangnya pada pertandingan tingkat tertentu seperti, turnamen antar Mahasiswa, Yunior, antar Korpri dsbnya. Ketentuan WBF Bridge Federation telah membuat peraturan yang mengatur masalah psychic bidding. Bunyi peraturan tersebut sebagai berikut: dalam rangka mengatur psychic bidding, demi memperoleh image positif dari permainan, serta menurunkan praktek psychic yang tidak bertanggung jawab dari segelintir pemain, maka setiap psychic dilaporkan dalam bentuk tersendiri oleh pasangan yang melakukannya. Laporan harus dilengkapi jalannya bidding, kontrak akhir dan hasilnya. Definisi Psychic Bidding didefinisikan sebagai bid yang dilakukan dengan tujuan utama mengecoh bidding atau permainan lawan. Namun perlu contoh ini: #1 Responder ] J 8 3 [ A J 9 } A Q J 2 { dibedakan antara psychic biding dan tactical biding, melalui Opener bid 1], natural, responder 2{ (!). Responder bid 2{ bersifat tactical dan semi psychic. Ia mencoba mengecoh lawan agar tidak lead club. 30 P e n j e l a s a n L a w s o f D u l i c a t e C o n t r a c t B r i d g e

BRIDGE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

BRIDGE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 BRIDGE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. Nomor Pertandingan Pertandingan merupakan pertandingan pasangan. Pasangan yang dipertandingkan terdiri dari : a. Pasangan Putra b. Pasangan Putri c. Pasangan Campuran

Lebih terperinci

Teknik Finesse dan Drop serta Tingkat Keberhasilannya dalam Permainan Bridge

Teknik Finesse dan Drop serta Tingkat Keberhasilannya dalam Permainan Bridge Teknik Finesse dan Drop serta Tingkat Keberhasilannya dalam Permainan Bridge Daniel Widya Suryanata / 13509083 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

TURNAMEN BRIDGE NASIONAL TELKOM INDONESIA OPEN 2016

TURNAMEN BRIDGE NASIONAL TELKOM INDONESIA OPEN 2016 TURNAMEN BRIDGE NASIONAL TELKOM INDONESIA OPEN 2016 PERATURAN PERTANDINGAN A. UMUM Pertandingan dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pertandingan Internasional Laws of Duplicate Contract Bridge 2007 ditambah

Lebih terperinci

Jadwal Pertandingan Hari ini : 15 April 2012 Antar Provinsi A/B/Putri/Yunior :

Jadwal Pertandingan Hari ini : 15 April 2012 Antar Provinsi A/B/Putri/Yunior : Jadwal Pertandingan Hari ini : 15 April 2012 Antar Provinsi A/B/Putri/Yunior : 09:00-11:00 RR1 11:15-13:15 RR2 14:15-16:15 RR3 16:30-18:30 RR4 Jadwal Pertandingan Besok : 16 April 2012 Antar Provinsi A/B/Putri/Yunior

Lebih terperinci

mini BRIDGE PENGURUS BESAR GABUNGAN BRIDGE SELURUH INDONESIA 2015

mini BRIDGE PENGURUS BESAR GABUNGAN BRIDGE SELURUH INDONESIA 2015 mini BRIDGE mini-bridge Tim Penyusun: Bidang BMS - PBGABSI Hak cipta dilindungi undang -undang Copyright 2015 oleh PB GABSI Diterbitkan Oleh PB GABSI Pintu I Gelora Bung Karno Senayan Jakarta Telp: +6221

Lebih terperinci

WILUJENG UMPING. Buletin Hari ke-1 Minggu, 18 September Assamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam Olahraga!!!

WILUJENG UMPING. Buletin Hari ke-1 Minggu, 18 September Assamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam Olahraga!!! Minggu, 18 eptember 2016 WILUJENG UMPING Assamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh alam Olahraga!!! Kita ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah berkenan mempertemukan

Lebih terperinci

Strategi Permainan Bridge menggunakan Algoritma Greedy

Strategi Permainan Bridge menggunakan Algoritma Greedy Strategi Permainan Bridge menggunakan Algoritma Greedy Rien Nisa (13510098) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

N A T U R A L 5 KARTU MAJOR

N A T U R A L 5 KARTU MAJOR N A T U R A L 5 KARTU MAJOR PENGURUS BESAR GABUNGAN BRIDGE SELURUH INDONESIA 2015 Natural i NATURAL - 5 KARTU MAJOR Tim Penyusun: Bidang BMS - PBGABSI Hak cipta dilindungi undang-undang Copyright 2015

Lebih terperinci

WILUJENG SUMPING. Selamat bertanding di Geo Cup 11. Jumat, 16 Desember 2011

WILUJENG SUMPING. Selamat bertanding di Geo Cup 11. Jumat, 16 Desember 2011 WILUJENG SUMPING Wilujeng sumping di kota Bandung, Paris van Java. Semoga kesegaran udara Kota Bandung dapat memberi kenyamanan kepada anda mengikuti Turnamen Bridge Geo Cup 11. Untuk menemani anda dalam

Lebih terperinci

PERTAMINA LADIES MEMIMPIN

PERTAMINA LADIES MEMIMPIN Editor : Bert T. Polii, Julian Tosra & M. Ikhsan PERTAMINA LADIES MEMIMPIN Setelah menyelesaikan pertandingan antar Provinsi, Kejuaraan Nasional Bridge ke-54 di Lubuk Linggau kemaren mulai mempertandingkan

Lebih terperinci

Matematika dalam Turnamen Bridge

Matematika dalam Turnamen Bridge Matematika dalam Turnamen Bridge Nicky Irawan 1) 1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 40135, email: if17078@students.if.itb.ac.id Abstract Makalah ini membahas mengenai aplikasi matematika atau struktur

Lebih terperinci

PERATURAN RESMI BERMAIN

PERATURAN RESMI BERMAIN 1 PERATURAN RESMI BERMAIN 1. Permainan dilakukan dengan 5 orang dilapangan untuk tiap tim (termasuk penjaga gawang) dan sisanya berada di bench. 2. Kedua tim harus bermain dengan warna kostum yang berbeda.

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Greedy Pada Permainan Kartu Truf

Penerapan Algoritma Greedy Pada Permainan Kartu Truf Penerapan Algoritma Greedy Pada Permainan Kartu Truf Nikolaus Indra - 13508039 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018 = PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi Mini Soccer IMSSO Liga Medika 2018 dibuka untuk mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Dokter atau Program

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN PIALA PERBASI 2016

PERATURAN PERTANDINGAN PIALA PERBASI 2016 Sekretariat: Jl. Wahidin Sudiro Husodo (Komplek GOR Wira Bhakti) Lumajang, Tlp. 082331513158 ; email: lumajangperbasi@gmail.com ; website : http://perbasi-lumajang.com PERATURAN PERTANDINGAN PIALA PERBASI

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012

PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012 PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012 1. FUTSAL PUTRA A. Peraturan Umum a. Kuota tim dalam pertandingan futsal adalah 18

Lebih terperinci

PERATURAN DAN KETENTUAN PERTANDINGAN CABOR FUTSAL

PERATURAN DAN KETENTUAN PERTANDINGAN CABOR FUTSAL 6 PERATURAN DAN KETENTUAN PERTANDINGAN CABOR FUTSAL A. UMUM 1. Pelaksanaan Pertandingan Tanggal : 14 20 November 2015 Tempat : Lapangan Fair Play Seutui, Banda Aceh 2. Technical Meeting Umum Tanggal :

Lebih terperinci

Tim Putra Jatim dan Tim Putri DKI Sementara Memimpin Nomor Beregu

Tim Putra Jatim dan Tim Putri DKI Sementara Memimpin Nomor Beregu BULETIN HARI Ke 6_Jumat, 23 September 2016 Kordinator: Ferdy Waluyan. Editor: Nursamsi, Wiguna, Buyung C.R, Rhiza, Riky, Gun. Kontributor: Jos Jacobs (Netherland), Arifin Halim Buletin Hari ke 6 Jumat,

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG BULUTANGKIS IMSSO LIGA MEDIKA 2017

PERATURAN KHUSUS CABANG BULUTANGKIS IMSSO LIGA MEDIKA 2017 PERATURAN KHUSUS CABANG BULUTANGKIS IMSSO LIGA MEDIKA 2017 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Peserta bulutangkis Liga Medika 2017 adalah sebuah tim yang terdiri atas mahasiswa/i strata 1 Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN TURNAMEN FUTSAL GPKN CUP

PERATURAN PERTANDINGAN TURNAMEN FUTSAL GPKN CUP PERATURAN PERTANDINGAN TURNAMEN FUTSAL GPKN CUP A. PERATURAN RESMI BERMAIN 1. Permainan dilakukan dengan 5 orang dilapangan untuk tiap tim (termasuk penjaga gawang) dan sisanya berada di bench. 2. Kedua

Lebih terperinci

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS BADMINTON LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS CABANG BADMINTON LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Peserta Bulutangkis IMSSO Liga Medika 2018 adalah sebuah kontingen

Lebih terperinci

13 th MENPORA KEPRI GOVERNOR CUP Golden View Hotel Batam, Agustus, 2016 Editor : Bert Toar Polii MENPORA BUKA MENPORA-KEPRI CUP 2016

13 th MENPORA KEPRI GOVERNOR CUP Golden View Hotel Batam, Agustus, 2016 Editor : Bert Toar Polii MENPORA BUKA MENPORA-KEPRI CUP 2016 Daily Bulletin 13 th MENPORA KEPRI GOVERNOR CP Golden View Hotel Batam, 19 21 Agustus, 2016 Editor : Bert Toar Polii MENPORA BKA MENPORA-KEPRI CP 2016 Dadi Suryadi, Spd M.si sebagai Kepala Bidang Olahraga

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018 = PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi Mini Soccer IMSSO Liga Medika 2018 dibuka untuk mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Dokter atau Program

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Greedy dan Breadth First Search pada Permainan Kartu Sevens

Penerapan Algoritma Greedy dan Breadth First Search pada Permainan Kartu Sevens Penerapan Algoritma Greedy dan Breadth First Search pada Permainan Kartu Sevens Kharis Isriyanto 13514064 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS FARMASI CUP 2017 FUTSAL COMPETITION

PERATURAN KHUSUS FARMASI CUP 2017 FUTSAL COMPETITION PERATURAN KHUSUS FARMASI CUP 2017 FUTSAL COMPETITION I. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tanggal : 11 19 November 2017 Waktu : Jadwal Pertandingan diberikan saat Malam Atlet Tempat : GOR Amongraga II. Peraturan

Lebih terperinci

MODUL MENGAJAR BRIDGE

MODUL MENGAJAR BRIDGE MODUL MENGAJAR BRIDGE PENGURUS BESAR GABUNGAN BRIDGE SELURUH INDONESIA 2015 1 MODUL MENGAJAR BRIDGE Tim Penyusun: Bidang BMS PB GABSI Hak cipta dilindungi undang-undang Copyright 2015 oleh PB GABSI Diterbitkan

Lebih terperinci

TEMA PERMAINAN BRIDGE D E C L A R E R Vs. D E F E N S E. Jilid 1

TEMA PERMAINAN BRIDGE D E C L A R E R Vs. D E F E N S E. Jilid 1 TEMA PERMAINAN BRIDGE D E C L A R E R Vs. D E F E N S E Jilid 1 PENGURUS BESAR GABUNGAN BRIDGE SELURUH INDONESIA 2015 TEMA PERMAINAN BRIDGE DECLARER Vs. DEFENSE Tim Penyusun: Bidang BMS - PBGABSI Hak cipta

Lebih terperinci

PERATURAN DAN KETENTUAN TURNAMEN FUTSAL ANTAR MADRASAH KABUPATEN SLEMAN

PERATURAN DAN KETENTUAN TURNAMEN FUTSAL ANTAR MADRASAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAN KETENTUAN TURNAMEN FUTSAL ANTAR MADRASAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN 1 PEMAIN Dalam setiap pertandingan dimainkan oleh dua tim, masing-masing tim terdiri dari 5 pemain, salah satu diantaranya

Lebih terperinci

DKI Ambil Alih Pimpinan di Putri dan Pool Maut B, Sulut Aman di Pool A

DKI Ambil Alih Pimpinan di Putri dan Pool Maut B, Sulut Aman di Pool A DKI Ambil Alih Pimpinan di Putri dan Pool Maut B, Sulut Aman di Pool A DKI Jaya yang sempat tertatihtatih di hari pertama kini mulai menapak puncak klasemen. Baik di Putri maupun di Pool maut B, DKI Jaya

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET IMSSO LIGA MEDIKA 2017

PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET IMSSO LIGA MEDIKA 2017 PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET IMSSO LIGA MEDIKA 2017 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Peserta basket IMSSO Liga Medika 2017 adalah sebuah tim yang terdiri atas mahasiswa/i strata 1 Fakultas Kedokteran (Jurusan

Lebih terperinci

PELUANG DISKRIT PERMAINAN KARTU BLACKJACK

PELUANG DISKRIT PERMAINAN KARTU BLACKJACK PELUANG DISKRIT PERMAINAN KARTU BLACKJACK Haryus Aminul Akbar-13507016 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung E-Mail: if17016@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

Oleh Andi Suntoda S.

Oleh Andi Suntoda S. PERATURAN PERMAINAN TENNIS (Terjemahan dari Rules of Tennis) Oleh Andi Suntoda S. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Bandung, September 2006 PERMAINAN TUNGGAL 1.

Lebih terperinci

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS BASKET PUTRI LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET PUTRA DAN PUTRI LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Peserta IMSSO Liga Medika 2018 adalah mahasiswa/i

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET PUTRA DAN PUTRI LIGA MEDIKA 2018

PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET PUTRA DAN PUTRI LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET PUTRA DAN PUTRI LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Peserta IMSSO Liga Medika 2018 adalah mahasiswa/i aktif Program Studi Pendidikan Dokter atau Program Studi

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017

PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017 PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi futsal putri IMSSO Liga Medika 2017 dibuka untuk mahasiswi program studi pendidikan dokter dan pendidikan

Lebih terperinci

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS MINISOCCER LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi mini soccer IMSSO Liga Medika 2018 dibuka untuk

Lebih terperinci

Menpora Cup (Team) & Governor Cup (Pairs) November, 23-25, 2012. Menpora & Pemprov Janji Dukung

Menpora Cup (Team) & Governor Cup (Pairs) November, 23-25, 2012. Menpora & Pemprov Janji Dukung Daily Bulletin Menpora Cup (Team) & Governor Cup (Pairs) November, 23-25, 2012 Menpora & Pemprov Janji Dukung MENPORA dalam sambutannya yang dibacakan oleh Eddy Nurinda, Kabid Prestasi Internasional menyatakan

Lebih terperinci

KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG KONTRAK UNTUK PERDAGANGAN BARANG INTERNASIONAL (1980) [CISG]

KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG KONTRAK UNTUK PERDAGANGAN BARANG INTERNASIONAL (1980) [CISG] KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG KONTRAK UNTUK PERDAGANGAN BARANG INTERNASIONAL (1980) [CISG] Untuk keperluan kutipan versi AS, teks bahasa Inggris bersertifikasi PBB dipublikasikan dalam 52

Lebih terperinci

PROSEDUR DAN KEPUTUSAN KEPUTUSAN FORMAT FOURSOME P R O S E D U R

PROSEDUR DAN KEPUTUSAN KEPUTUSAN FORMAT FOURSOME P R O S E D U R PROSEDUR DAN KEPUTUSAN KEPUTUSAN FORMAT FOURSOME Sehubungan pada PON XVIII 2012 dipertandingkan format foursome stroke play, PB. PGI merasa perlu untuk menyebar-luaskan prosedur dan keputusan-keputusan

Lebih terperinci

Peraturan Administrasi Peraturan Umum Peraturan Pertandingan

Peraturan Administrasi Peraturan Umum Peraturan Pertandingan Peraturan Administrasi 1. Peserta Sport Invitation terdaftar sebagai distributor K-Link aktif yang mempunyai peringkat minimal Manager. 2. Peserta dalam kondisi sehat secara Jasmani dan Rohani. 3. Menyerahkan

Lebih terperinci

RAMADHAN BOWLING FUN GAME 2018

RAMADHAN BOWLING FUN GAME 2018 FUN GAME 2018 KETENTUAN UMUM 1. MAKSUD DAN TUJUAN Pertandingan ini adalah Fun Games, diselenggarakan oleh Jaya Ancol Bowling Center dengan tujuan untuk menjadi ajang olahraga rekreasi antar anggota PBI

Lebih terperinci

KEJUARAAN NASIONAL BRIDGE ANTAR PROVINSI KE-54 TAHUN 2016 RESMI DIBUKA

KEJUARAAN NASIONAL BRIDGE ANTAR PROVINSI KE-54 TAHUN 2016 RESMI DIBUKA Editor : Bert T. Polii, Julian Tosra & M. Ikhsan KEJUARAAN NASIONAL BRIDGE ANTAR PROVINSI KE-54 TAHUN 2016 RESMI DIBUKA Ditandai pemukulan gendang, Kejurnas Bridge ke-46 dan Kongres Gabsi ke-8 dibuka secara

Lebih terperinci

DAFTAR PEMAIN (FUTSAL)

DAFTAR PEMAIN (FUTSAL) Nama Tim : Nama Contact Person : Contact No : DAFTAR PEMAIN (FUTSAL) Daftar Pemain 1. Nama : 2. Nama : No passport : 3. Nama : 1 4. Nama : 5. Nama : 6. Nama : 7. Nama : 2 8. Nama : DAFTAR PEMAIN (BASKET)

Lebih terperinci

SPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS!

SPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS! SPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS! Olimpiade Bola Voli Pekan Mahasiswa UNS Pendaftaran : 28 November - 4 Desember 2014 Pelaksanaan : 12 Desember - 15 Desember 2014 Persyaratan & Ketentuan : 1. Setiap fakultas

Lebih terperinci

UPACARA PEMBUKAAN KEJURNAS BERLANGSUNG HIKMAT Bert Toar Polii

UPACARA PEMBUKAAN KEJURNAS BERLANGSUNG HIKMAT Bert Toar Polii No. 1 UPACARA PEMBUKAAN KEJURNAS BERLANGSUNG HIKMAT Bert Toar Polii EDITOR: Bert Polii Yulian Tosra Selama puluhan tahun mengikuti upacara Kejurnas Bridge setiap tahun sejak tahun 1974, baru pertama editor

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS Tennis Meja PEKAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PETUNJUK TEKNIS Tennis Meja PEKAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET PETUNJUK TEKNIS Tennis Meja PEKAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET Peraturan tenis meja non teknis 1. Kuota Olimpiade Bola Voli sebanyak 9 fakultas 2. Setiap fakultas mengirimkan 1 tim ganda putra

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER IMSSO LIGA MEDIKA 2017

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER IMSSO LIGA MEDIKA 2017 PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER IMSSO LIGA MEDIKA 2017 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi mini soccer IMSSO Liga Medika 2017 dibuka untuk mahasiswa program studi pendidikan dokter dan pendidikan

Lebih terperinci

VALUE & STANDAR KOMPETISI AIS BANDUNG FUTSAL GOES TO SCHOOL CUP III 2014

VALUE & STANDAR KOMPETISI AIS BANDUNG FUTSAL GOES TO SCHOOL CUP III 2014 VALUE & STANDAR KOMPETISI AIS BANDUNG FUTSAL GOES TO SCHOOL CUP III 2014 AIS BANDUNG GOES TO SCHOOL III 2014 adalah kompetisi Futsal SMA/SMK Se-Bandung Raya dimana kompetisi ini AIS BANDUNG berusaha untuk

Lebih terperinci

PANDUAN KEGIATAN LIGA SEPAKBOLA REMAJA SINODE GMIM TAHUN 2016 DI WILAYAH TONDANO DUA

PANDUAN KEGIATAN LIGA SEPAKBOLA REMAJA SINODE GMIM TAHUN 2016 DI WILAYAH TONDANO DUA PANDUAN KEGIATAN LIGA SEPAKBOLA REMAJA SINODE GMIM TAHUN 2016 DI WILAYAH TONDANO DUA I. PELAKSANAAN KEGIATAN Technical Meeting Tanggal : 21 September 2016 Pukul Tempat : 14.00 Wita s/d selesai : Rumah

Lebih terperinci

6 TH INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN

6 TH INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN 1. Pelaksana Pertandingan 6 th Indonesia Elite Amateur Championship akan dilaksanakan oleh sebuah Panitia yang telah ditunjuk oleh PB PGI untuk melaksanakan pertandingan tersebut dan selanjutnya akan disebut

Lebih terperinci

Djarum Black Tampil Perkasa

Djarum Black Tampil Perkasa Djarum Black Tampil Perkasa Djarum Black Semarang Tampil Perkasa menempati posisi pertama babak penyisihan dengan 129 VP. Sepanjang 6 Sesi Babak Penyisihan Turnamen Bridge Geologi Cup 11 yang berlangsung

Lebih terperinci

Ketentuan Pertandingan.

Ketentuan Pertandingan. Ketentuan Pertandingan. CIHUUY SUPER CHALLENGE 2018 JABC, 18 Jan 4 FEB 2018 KETENTUAN UMUM 1. MAKSUD DAN TUJUAN Pertandingan ini adalah Fun Games SENIOR-40 Pria & Wanita dan Fun Games Grade B C Pria &

Lebih terperinci

2. Layanan-layanan LS ICSM Indonesia akan memberikan layanan-layanan sebagai berikut:

2. Layanan-layanan LS ICSM Indonesia akan memberikan layanan-layanan sebagai berikut: 1. Perjanjian Perjanjian ini dibuat pada tanggal ditandatangani, antara pihak (1) LS ICSM Indonesia sebagai lembaga sertifikasi, beralamat di Jalan Raya Lenteng Agung No. 11B, Jakarta Selatan 12610 dan

Lebih terperinci

1 st INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN

1 st INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN 1. Pelaksana Pertandingan 1 st Indonesia Elite Amateur Championship akan dilaksanakan oleh sebuah Panitia yang telah ditunjuk oleh PB PGI Bidang Pertandingan untuk melaksanakan pertandingan tersebut dan

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN MUGADETA FUTSAL COMPETITION (MFC) SABTU-AHAD, MARET 2018

PERATURAN PERTANDINGAN MUGADETA FUTSAL COMPETITION (MFC) SABTU-AHAD, MARET 2018 PERATURAN PERTANDINGAN MUGADETA FUTSAL COMPETITION (MFC) SABTU-AHAD, 24-25 MARET 2018 TUJUAN KEGIATAN - Menjalin hubungan yang baik antar peserta didik sekolah dasar - Memperkenalkan pertandingan sepakbola

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN FUTSAL PSYCHO CUP PSYCHOLOGY BASKETBALL FUTSAL AND CHEERLEADING COMPETITION UGM 2014

PERATURAN PERTANDINGAN FUTSAL PSYCHO CUP PSYCHOLOGY BASKETBALL FUTSAL AND CHEERLEADING COMPETITION UGM 2014 PERATURAN PERTANDINGAN FUTSAL PSYCHO CUP PSYCHOLOGY BASKETBALL FUTSAL AND CHEERLEADING COMPETITION UGM 2014 Demi keteraturan dan keseragaman permainan futsal, maka pelaksanaan Futsal Psycho Cup 2014 berdasarkan

Lebih terperinci

BASKET. Pembayaran dapat dilakukan secara langsung ke Sekretariat Liga Merah Maroon atau transfer melalui nomor rekening : a.n. Nur Sehah.

BASKET. Pembayaran dapat dilakukan secara langsung ke Sekretariat Liga Merah Maroon atau transfer melalui nomor rekening : a.n. Nur Sehah. BASKET 1. PERATURAN UMUM 1A. Sifat Peraturan Keputusan Panitia Liga Merah Maroon adalah final dan tidak dapat diganggu gugat. Semua peserta Liga Merah Maro on wajib mengikuti semua aturan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

Peraturan Administrasi Peraturan Umum Peraturan Pertandingan

Peraturan Administrasi Peraturan Umum Peraturan Pertandingan Peraturan Administrasi 1. Peserta Sport Invitation terdaftar sebagai distributor K-Link aktif yang mempunyai peringkat minimal Manager. 2. Peserta dalam kondisi sehat secara Jasmani dan Rohani. 3. Menyerahkan

Lebih terperinci

Tim Putra dan Putri DKI. Lolos ke Semifinal

Tim Putra dan Putri DKI. Lolos ke Semifinal BULETIN HARI Ke 9_Senin, 26 September 2016 Kordinator: Ferdy Waluyan. Editor: Nursamsi, Wiguna, Buyung C.R, Rhiza, Riky, Gun. Kontributor: Jos Jacobs (Netherland), Arifin Halim Buletin Hari ke 9 Senin,

Lebih terperinci

KISI-KISI HUKUM KETENAGAKERJAAN

KISI-KISI HUKUM KETENAGAKERJAAN KISI-KISI HUKUM KETENAGAKERJAAN BAB 1 PERJANJIAN KERJA 1.1. DEFINISI Pasal 1 UU No. 13/2003 14. Perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerja / buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat

Lebih terperinci

4. Babak semifinal dan final akan diadakan pada Jumat, 27 Mei 2016.

4. Babak semifinal dan final akan diadakan pada Jumat, 27 Mei 2016. Persyaratan Lomba Ifuto Futsal : 1. Peserta berdomisili di Indonesia dan berasal dari kategori umur 17 23 tahun. 2. Setiap peserta diwajibkan melampirkan fotokopi Kartu Pelajar/ Kartu Mahasiswa dan Kartu

Lebih terperinci

Peraih medali Pasangan Putra

Peraih medali Pasangan Putra BULETIN HARI Ke 5_Kamis, 22 September 2016 Kordinator: Ferdy Waluyan. Editor: Nursamsi, Wiguna, Buyung C.R, Rhiza, Riky, Gun. Kontributor: Josh Jacob (Netherland), Ariin Halim Buletin Hari ke 5 Kamis,

Lebih terperinci

PERATURAN PANITIA TARUNA JAYA BASKETBALL EAST JAVA 2017

PERATURAN PANITIA TARUNA JAYA BASKETBALL EAST JAVA 2017 PERATURAN PANITIA TARUNA JAYA BASKETBALL EAST JAVA 2017 SIFAT PERATURAN 1. Keputusan panitia penyelenggara Taruna Jaya Basketball East Java 2017 adalah final dan tidak dapat diganggu gugat. 2. Semua peserta

Lebih terperinci

BASKET OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

BASKET OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 BASKET OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. NOMOR PERTANDINGAN 1. Putra 2. Putri II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS 1. Tiap Fakultas mengirimkan 2 Tim, yaitu Tim putra dan Tim Putri. 2. Tiap tim

Lebih terperinci

SEPAK BOLA 1. PERATURAN UMUM

SEPAK BOLA 1. PERATURAN UMUM SEPAK BOLA 1. PERATURAN UMUM 1A. Sifat Peraturan Keputusan Panitia Liga Merah Maroon adalah final dan tidak dapat diganggu gugat. Semua peserta Liga Merah Maroon wajib mengikuti semua aturan yang telah

Lebih terperinci

Bab XXV : Perbuatan Curang

Bab XXV : Perbuatan Curang Bab XXV : Perbuatan Curang Pasal 378 Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat,

Lebih terperinci

TRIK Ampuh Menang Dalam Permainan Domino Qiu-Qiu. TRIK Ampuh Menang Dalam Permainan Domino Qiu-Qiu

TRIK Ampuh Menang Dalam Permainan Domino Qiu-Qiu. TRIK Ampuh Menang Dalam Permainan Domino Qiu-Qiu TRIK Ampuh Menang Dalam Permainan Domino Qiu-Qiu TRIK Ampuh Menang Dalam Permainan Domino Qiu-Qiu Untuk menang dalam permainan Domino QiuQiu, bukanlah hal yang sulit jika Anda sudah membaca TRIK Ampuh

Lebih terperinci

1. NAMA KEJUARAAN : YONEX SUNRISE MENS DOUBLE CHAMPIONSHIP 2013 Presented By Candra Wijaya

1. NAMA KEJUARAAN : YONEX SUNRISE MENS DOUBLE CHAMPIONSHIP 2013 Presented By Candra Wijaya KETENTUAN KEJUARAAN SWASTA NASIONAL BULUTANGKIS YONEX SUNRISE MEN S DOUBLE CHAMPIONSHIP V/2013 JAKARTA, 21 24 Agustus 2013 (RANKING POINT) --------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

Jakarta, 31 Agustus 1951 SURAT EDARAN NOMOR 3 TAHUN 1951

Jakarta, 31 Agustus 1951 SURAT EDARAN NOMOR 3 TAHUN 1951 SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 3 TAHUN 1951 TENTANG PETUNJUK- PETUNJUK BAGI BEBERAPA PANITERA MENGENAI PENAFSIRAN DARI PERATURAN-PERATURAN UNDANG-UNDANG KASASI DALAM PERKARA-PERKARA PERDATA MAHKAMAH

Lebih terperinci

Pendaftaran dibuka jam kantor, 09.00 Wita 16.00 Wita. Tidak ada undangan khusus dan wajib diikuti manager/official.

Pendaftaran dibuka jam kantor, 09.00 Wita 16.00 Wita. Tidak ada undangan khusus dan wajib diikuti manager/official. KETENTUAN-KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS UHO OPEN 2014 KENDARI, 23 S/D 30 AGUSTUS 2014 A. Waktu dan Tempat Waktu Pertandingan : 23 s/d 30 Agustus 2014 Tempat : Gedung Olahraga Jakarta Sport Jln. Sungai

Lebih terperinci

KEJUARAAN BULUTANGKIS SWASTA NASIONAL USM LI-NING OPEN 2015 GELORA PROF. SUDARTO, SH UNIVERSITAS SEMARANG JL. SOEKARNO-HATTA SEMARANG

KEJUARAAN BULUTANGKIS SWASTA NASIONAL USM LI-NING OPEN 2015 GELORA PROF. SUDARTO, SH UNIVERSITAS SEMARANG JL. SOEKARNO-HATTA SEMARANG KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS SWASTA NASIONAL Ranking Point A. NAMA KEGIATAN Kejuaraan Bulutangkis Swasta Nasional B. WAKTU DAN TEMPAT Waktu : Tanggal 20 25 April 2015 Tempat : GELORA Prof. Sudarto,

Lebih terperinci

SPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS!

SPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS! SPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS! OLIMPIADE BULU TANGKIS Pendaftaran : 28 November - 4 Desember 2014 Pelaksanaan : 14 Desember 18 Desember 2014 Persyaratan & Ketentuan : 1. Setiap fakultas mengirimkan

Lebih terperinci

PERATURAN FUTSAL. Seorang pemain hanya boleh bergabung dengan 1 tim saja. Warna baju yang dipakai masing-masing tim tidak boleh sama.

PERATURAN FUTSAL. Seorang pemain hanya boleh bergabung dengan 1 tim saja. Warna baju yang dipakai masing-masing tim tidak boleh sama. PERATURAN FUTSAL Waktu Permainan Lama pertandingan 1 babak : 15 menit Lama pertandingan 2 babak : 2x15 menit Lama waktu Istirahat Total Waktu : 2 menit : 32 menit Peraturan Utama Seorang pemain hanya boleh

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

KEJURNAS BRIDGE SIDOARDJO TERAKBAR

KEJURNAS BRIDGE SIDOARDJO TERAKBAR Editor : Bert Toar Polii Ass Editor : Miftah Dian Mulyaningsih Lay Out : Julian Tosra KEJURNAS BRIDGE SIDOARDJO TERAKBAR Awalnya sulit mempercayai jika hanya dalam setahun ide untuk menggabungkan dua Kejurnas

Lebih terperinci

KETENTUAN KEJUARAAN SWASTA NASIONAL 2017 DAIHATSU ASTEC OPEN 2017 (RANKING POINT NASIONAL)

KETENTUAN KEJUARAAN SWASTA NASIONAL 2017 DAIHATSU ASTEC OPEN 2017 (RANKING POINT NASIONAL) KETENTUAN KEJUARAAN SWASTA NASIONAL 2017 DAIHATSU ASTEC OPEN 2017 (RANKING POINT NASIONAL) REKOMENDASI : PP PBSI (Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) 1. PELAKSANA KEJUARAAN : Pengkot

Lebih terperinci

PERATURAN DAN KETENTUAN PERTANDINGAN CABOR CATUR

PERATURAN DAN KETENTUAN PERTANDINGAN CABOR CATUR 5 PERATURAN DAN KETENTUAN PERTANDINGAN CABOR CATUR A. UMUM 1. Pelaksanaan Pertandingan Tanggal : 15 20 November 2015 Tempat : Lobi Gedung AAC Prof. Dr. Dayan Dawood, M.A. 2. Technical Meeting Umum Tanggal

Lebih terperinci

BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis bentuk kenakalan siswa di SDN 02 Kalijoyo Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan SDN 02

Lebih terperinci

2 ND INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN

2 ND INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN 2 ND INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP 1. Pelaksana Pertandingan 2 nd Indonesia Elite Amateur Championship akan dilaksanakan oleh sebuah Panitia yang telah ditunjuk oleh PB PGI untuk melaksanakan pertandingan

Lebih terperinci

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik.

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. DASAR PRESENTASI PERSIAPAN Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. Persiapan Dasar Persiapan yang baik bisa dimulai dengan menganalisis tiga faktor di bawah ini: - pada acara apa kita

Lebih terperinci

KETENTUAN PERTANDINGAN

KETENTUAN PERTANDINGAN KETENTUAN PERTANDINGAN 1. PERATURAN GOLF Pertandingan ini akan dimainkan mengacu kepada Peraturan Golf yang diberlakukan oleh the R & A Rules Limited yang terkini, PGI Hard Card, Ketentuan Kompetisi, Lampiran

Lebih terperinci

Bab XXVIII : Kejahatan Jabatan

Bab XXVIII : Kejahatan Jabatan Bab XXVIII : Kejahatan Jabatan Pasal 413 Seorang komandan Angkatan Bersenjata yang menolak atau sengaja mengabaikan untuk menggunakan kekuatan di bawah perintahnya, ketika diminta oleh penguasa sipil yang

Lebih terperinci

TATA CARA/KETENTUAN KALIGRAFI NASAKH RIAB FAIR VI 2017

TATA CARA/KETENTUAN KALIGRAFI NASAKH RIAB FAIR VI 2017 TATA CARA/KETENTUAN KALIGRAFI NASAKH Persyaratan peserta 1. Peserta merupakan siswa/i tingkat SMP/MTs Se-derajat 2. Mengikuti TM (Technical Meeting) di hari yang ditentukan. 3. Membayar uang pendaftaran

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DIBAKUKAN OLEH PT. BANK X

BAB 4 ANALISIS PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DIBAKUKAN OLEH PT. BANK X 44 BAB 4 ANALISIS PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DIBAKUKAN OLEH PT. BANK X 4.1 Kedudukan Para Pihak dalam Perjanjian Kredit Perjanjian yang akan dianalisis di dalam penulisan skripsi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1954 TENTANG UNDIAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1954 TENTANG UNDIAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1954 TENTANG UNDIAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa perlu diadakan peraturan baru mengenai undian sesuai dengan keadaan sekarang; Mengingat

Lebih terperinci

KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAKARTA OPEN 2013 TANGGAL MEI 2013 ( RANKING POINT )

KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAKARTA OPEN 2013 TANGGAL MEI 2013 ( RANKING POINT ) KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAKARTA OPEN 2013 TANGGAL 13 18 MEI 2013 ( RANKING POINT ) 1. NAMA KEJUARAAN : DJARUM SIRKUIT NASIONAL BULUTANGKIS JAKARTA OPEN 2013 2. PELAKSANAAN

Lebih terperinci

Penangung Jawab : Rustam Effendy Editor : Joto Then Bert Toar Polii Robert Suseno Layout : Darmanto

Penangung Jawab : Rustam Effendy Editor : Joto Then Bert Toar Polii Robert Suseno Layout : Darmanto Putri: DKI, Jabar, Jateng dan Jatim Hampir Pasti Lolos di Putri Walaupun pertandingan masih tersisa 2 sessi lagi, namun DKI, Jabar, Jateng dan Jatim hampir pasti lolos ke PON 2012 yang akan berlangsung

Lebih terperinci

Bab IX : Sumpah Palsu Dan Keterangan Palsu

Bab IX : Sumpah Palsu Dan Keterangan Palsu Bab IX : Sumpah Palsu Dan Keterangan Palsu Pasal 242 (1) Barang siapa dalam keadaan di mana undang-undang menentukan supaya memberi keterangan di atas sumpah atau mengadakan akibat hukum kepada keterangan

Lebih terperinci

Bandung Giri Gahana Golf & Country Club November 2012 KETENTUAN PERTANDINGAN

Bandung Giri Gahana Golf & Country Club November 2012 KETENTUAN PERTANDINGAN Bandung Giri Gahana Golf & Country Club 20 22 November 2012 KETENTUAN PERTANDINGAN 1. UMUM Kejuaraan akan dimainkan mengacu kepada Peraturan Golf yang diberlakukan oleh the R & A Rules Limited yang terkini,

Lebih terperinci

a. mendeskripsikan pelanggaran peraturan di dalam regulasi Turnamen; b. menentukan sanksi yang dikeluarkan dalam setiap pelanggaran;

a. mendeskripsikan pelanggaran peraturan di dalam regulasi Turnamen; b. menentukan sanksi yang dikeluarkan dalam setiap pelanggaran; KODE DISIPLIN 1 Pasal 1 Tujuan 1. Tujuan dari Kode Disiplin ini adalah untuk memastikan seluruh hal yang terjadi dalam pelaksanaan turnamen Piala Presiden 2018 (Turnamen) dijalankan sesuai dengan regulasi

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian Arisan Motor Plus

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian Arisan Motor Plus 34 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian Arisan Motor Plus Hak ialah sesuatu yang diperoleh dari pihak lain dengan kewenangan menuntut jika tidak dipenuhi

Lebih terperinci

PERATURAN PERMAINAN LIGA FUTSAL Sportaculer High School and College Tournament (SPECTA) 2016

PERATURAN PERMAINAN LIGA FUTSAL Sportaculer High School and College Tournament (SPECTA) 2016 PERATURAN PERMAINAN LIGA FUTSAL Sportaculer High School and College Tournament (SPECTA) 2016 PERGANTIAN PEMAIN 1. Pergantian pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu selama pertandingan berlangsung. 2. Jumlah

Lebih terperinci

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG IZIN GANGGUAN

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG IZIN GANGGUAN BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR, Menimbang : a. bahwa setiap kegiatan usaha dapat menimbulkan bahaya

Lebih terperinci

Bagian Kedua Penyidikan

Bagian Kedua Penyidikan Bagian Kedua Penyidikan Pasal 106 Penyidik yang mengetahui, menerima laporan atau pengaduan tentang terjadinya suatu peristiwa yang patut diduga merupakan tindak pidana wajib segera melakukan tindakan

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN DAM AJI PESUMA KE-30

PERATURAN PERTANDINGAN DAM AJI PESUMA KE-30 PERATURAN PERTANDINGAN DAM AJI PESUMA KE-30 1. AM Pertandingan ini dinamakan "Pertandingan Dam Aji Pesta Sukan Ukur Se Malaysia Ke 30 Tahun 2015" atau disebut sebagai Pertandingan Dam Aji PESUMA KE-30.

Lebih terperinci

KETENTUAN SIRKUIT NASIONAL B MILO BADMINTON COMPETITION JATIM OPEN 2017

KETENTUAN SIRKUIT NASIONAL B MILO BADMINTON COMPETITION JATIM OPEN 2017 KETENTUAN SIRKUIT NASIONAL B MILO BADMINTON COMPETITION JATIM OPEN 2017 REKOMENDASI : PP PBSI (Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) 1. PELAKSANA KEJUARAAN : Pengprov PBSI Kota Malang

Lebih terperinci

KETENTUAN PERTANDINGAN

KETENTUAN PERTANDINGAN KETENTUAN PERTANDINGAN 1. PERATURAN GOLF Pertandingan ini akan dimainkan mengacu kepada Peraturan Golf yang diberlakukan oleh the R & A Rules Limited yang terkini, PGI Hard Card, Ketentuan Kompetisi, Lampiran

Lebih terperinci

HARI PAHLAWAN FUN GAMES 9 PIN NOTAP 13 NOVEMBER 2016 KETENTUAN UMUM FORMAT PERTANDINGAN

HARI PAHLAWAN FUN GAMES 9 PIN NOTAP 13 NOVEMBER 2016 KETENTUAN UMUM FORMAT PERTANDINGAN KETENTUAN UMUM 1. MAKSUD DAN TUJUAN Kejuaraan ini diselenggarakan oleh Perkumpulan Boling PBJ dalam rangka memperingati Hari Pahlawan; yang diharapkan dapat menggelorakan kembali semangat kepahlawanan

Lebih terperinci

PERSIAPAN KARTU KUNCI PERMAINAN. personel lapangan. kepala intel

PERSIAPAN KARTU KUNCI PERMAINAN. personel lapangan. kepala intel PERSIAPAN Para pemain dibagi menjadi dua tim. Untuk permainan standar dibutuhkan paling tidak empat pemain (dua tim yang terdiri dari dua orang). Keterangan untuk permainan dengan dua atau tiga pemain

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTAPRAJA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) Nomor 6/1953 (6/1953)

PERATURAN DAERAH KOTAPRAJA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) Nomor 6/1953 (6/1953) PERATURAN DAERAH KOTAPRAJA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) ---------------------------------------- Nomor 6/1953 (6/1953) Tentang: Pajak tontonan dalam Daerah Kotapraja Yogyakarta. DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci