Kata kunci: Keterampilan Metakognitif, Pemecahan Masalah, Domain Analisis, Evaluasi, dan Mencipta.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata kunci: Keterampilan Metakognitif, Pemecahan Masalah, Domain Analisis, Evaluasi, dan Mencipta."

Transkripsi

1 MENGGALI KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MEMECAHKAN PERMASALAHAN KIMIA MATERI POKOK LAJU REAKSI PADA DOMAIN MENGANALISIS, MENGEVALUASI, DAN MENCIPTA DELVING STUDENT S METACOGNITIVE SKILL IN THE SOLVING CHEMICAL PROBLEM: SUBJECT MATTER OF THE REACTION RATE BASED ON THE DOMAIN TO ANALYZE, EVALUATE, AND CREATE Himatul Aliyah, Bambang Sugiarto Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya Jl. Ketintang Surabaya (60231), Telp hima.kimia99@gmail.com bsugiarto1952@gmail.com Abstrak. Penelitian ini bertujuan menggali keterampilan metakognitif siswa dalam memecahkan permasalahan laju reaksi pada domain menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta dalam kelompok tinggi, sedang, dan rendah. Subjek penelitian adalah siswa SMAN 17 Surabaya. Penelitian kualitatif ini menggunakan dokumen hasil tes tulis dan wawancara. Data penelitian dianalisis dan diuji keabsahannya menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukan aktivitas metakognitif yang dilakukan kelompok tinggi lebih bervariasi daripada kelompok sedang dan rendah. Kelompok tinggi melakukan aktivitas planning, monitoring, dan reflection. Kelompok sedang dan rendah tidak melakukan aktivitas reflection. Kata kunci: Keterampilan Metakognitif, Pemecahan Masalah, Domain Analisis, Evaluasi, dan Mencipta. Abstract. The study aimed to delve the student s metacognitive skill in reaction rate problems solving based on analyze, evaluate, and create domains. The subjects of this study were students of SMAN 17 Surabaya. This qualitative research methodology included document analysis technics and interviews. Triangulation of methods was used to check the credibility of data. The results showed that metacognitive activities of the upper group more varied than the middle and the lower groups. The upper group using planning, monitoring, and reflection activities. The middle and the lower groups were not using reflection activities. Keywords: Metacognitive Skill, Problem Solving, Analyze, Evaluate, and Create Domains PENDAHULUAN Kurikulum hadir dengan berbagai perbaikan dan pembaharuan. Pola pembelajaran diperbaiki sedemikian rupa sehingga memberikan keleluasaan siswa untuk dapat mengakses ilmu dari siapa saja dan darimana saja. Siswa dituntut untuk mandiri, kritis dan aktif mencari terhadap apa yang sedang dipelajari dan apa yang akan dipelajari [1]. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan mengarahkan siswa untuk mandiri dalam menggali apa yang ingin diketahui dan memecahkan masalah yang sedang dihadapi dengan memanfaatkan pengetahuan yang telah diketahui dari berbagai sumber informasi. Johnson & Rising mengungkapkan adanya kemandirian ini menuntut siswa untuk mampu mengelola pikirannya dengan baik, merefleksi dan mengontrol apa yang dipikirkan sehingga mampu membantu mempermudah proses pencarian informasi dan penyelesaian terhadap suatu permasalahan. Kemandirian untuk mengelola, merefleksi, dan mengontrol proses berpikir inilah yang disebut sebagai metakognisi [2]. B - 10

2 Setiap siswa memiliki strategi pemecahan masalah yang berbeda tergantung tingkat pemahaman yang dimilikinya, dengan demikian setiap siswa memiliki keterampilan metakognitif yang berbeda-beda dalam memecahkan masalah. Pebelajar dengan ketrampilan metakognitif tinggi mampu menyelesaikan masalah sesuai tahapan: analisis masalah, perencanaan, penyelesaian masalah, dan penilaian, sedangkan pebelajar dengan keterampilan metakognitif rendah hanya mampu menyelesaikan masalah hingga tahap penyelesaian masalah tanpa adanya penilaian [3]. Mengacu Kurikulum 2013, pengetahuan metakognisi merupakan salah satu diantara pengetahuan yang digunakan memecahkan masalah. Penerapan metakognisi melibatkan pada berpikir tingkat tinggi yang melibatkan kontrol aktif selama proses kognitif yang terlibat dalam belajar. Berpikir tingkat tinggi erat kaitannya dengan pemberian soal tingkat tinggi yang meliputi menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Anderson dan Krathwohl (2010) menyatakan bahwa domain menganalisis dan mengevaluasi saling terkait dan kerap kali digunakan untuk melakukan tugas kognitif. Akan tetapi, pada saat yang sama, domain-domain tersebut perlu dibedakan dan dipisahkan. Siswa yang memahami materi pelajaran belum tentu dapat menganalisisnya dengan baik, demikian pula orang yang terampil menganalisis belum tentu bisa mengevaluasi, sehingga perlu adanya pembeda dalam mendeskripsikan ketrampilan metakognitif yang muncul pada setiap domain [4]. Berdasarkan permasalahan diatas, tujuan penelitian ini adalah menggali keterampilan metakognitif siswa dalam memecahkan masalah laju reaksi pada domain menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan data kualitatif untuk memperoleh gambaran yang tepat mengenai keterampilan metakognitif siswa dalam memecahkan permasalahan kimia materi pokok laju reaksi pada domain menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan metakognitif dalam penelitian ini diidentifikasi berdasarkan indikator aktivitas metakognitif siswa yang meliputi: planning, monitoring, dan reflection. Instrumen Penelitian Peneliti bertindak sebagai intstrumen utama yang digunakan untuk memperoleh data-data penelitian. Peneliti dilengkapi dengan audio recorder, kamera, dan catatan hasil lapangan selama melakukan penelitian. Data yang diperoleh berupa dokumen tes tulis dan wawancara, yang kemudian diuji keabsahannya menggunakan triangulasi metode. Prosedur Penelitian Peneliti melakukan pengamatan aktivitas komunikasi siswa kelas XI MIA-6 SMAN 17 Surabaya selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa melaksanakan ulangan harian. Hasil ulangan harian dianalisis untuk mengelompok siswa dalam kelompok tinggi, sedang, dan rendah. Didapatkan 11 calon subjek penelitian berdasarkan catatan lapangan, hasil ulangan harian, dan saran guru. Calon subjek penelitian diwawancara dengan menunjukan kembali hasil tes tulisnya dan didapatkan 9 subjek penelitian yang dapat diungkap ketrampilan metakognitifnya. Hasil tes tulis dan wawancara dianalisis dan diuji keabsahannya menggunakan triagulasi metode. Langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan terhadap keterampilan metakognitif siswa dalam memecahkan permasalahan kimia materi pokok laju reaksi pada domain menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta dengan mengacu pada indikator aktivitas metakognitif yang disusun oleh Sugiarto [3]. B - 11

3 HASIL DAN PEMBAHASAN Keterampilan Metakognitif Domain Menganalis 1. Subjek Kelompok Tinggi Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : Gambar 1 Hasil tes tulis subjek T 1 Berdasarkan Gambar 1, aktivitas perencanaan tampak dari subjek T 1 menuliskan apa yang diketahui (P-1). Subjek T 1 juga mengetahui apa yang ditanyakan (P-2). Hasil tes tulis juga menunjukan adanya strategi pemecahan masalah (P-3) dengan subjek T 1 memberikan garis bawah terhadap data-data yang dianggap penting dalam soal dan membuat tabel untuk mengorganisasikan data yang ada. Subjek T 1 menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal (P-5). Aktvitas monitoring tampak dari penggunaan rumus (M-2). Pemantauan sesuatu yang dianggap salah (M-3) tampak dari adanya bekas tipe-x dalam penulisan rumus. Aktivitas memantau dengan cermat (M-4) tampak dari tanda coretan data yang sama untuk memudahkan pemecahan masalah. Aktivitas refelction terlihat dari penggunaan tanda garis bawah pada jawaban (R- 1). hingga memahami soal (M-1). Berdasarkan Gambar 2, aktivitas perencanaan tampak dari subjek T 2 menuliskan informasi yang diperoleh dari soal (P-1). Subjek T 2 juga mengetahui tujuan dari soal (P-2). Gambar 2 Hasil tes tulis subjek T 2 Hasil tes tulis juga menunjukan adanya strategi pemecahan masalah (P-3) dengan subjek T 2 membuat tabel untuk mengorganisasikan data yang ada. Subjek T 1 menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal (P-5). Aktivitas monitoring tampak dari penggunaan rumus (M-2). Pemantauan sesuatu yang dianggap salah (M-3) tampak dari adanya bekas penghapus dalam penulisan rumus. Aktivitas memantau dengan cermat (M-4) tampak dari tanda coretan data yang sama untuk memudahkan pemecahan masalah. Aktivitas refelction terlihat dari penggunaan tanda garis bawah terhdapa jawaban (R-1). subjek, T 1 yaitu membaca soal secara berulangulang hingga memahami soal (M-1) sebanyak dua kali 2. Subjek Kelompok Sedang Berdasarkan Gambar 3, aktivitas perencanaan tampak dari subjek S 1 menuliskan apa yang diketahui (P-1). Subjek S 1 juga mengetahui apa yang ditanyakan (P-2). Hasil tes tulis juga menunjukan adanya strategi pemecahan masalah (P-3) ditunjukan dengan tabel untuk mengorganisasikan data yang ada. Subjek S 1 menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal (P-5). Aktivitas monitoring tampak dari penggunaan rumus (M-2). Aktivitas memantau dengan cermat (M-4) tampak dari tanda coretan B - 12

4 data yang sama untuk memudahkan pemecahan masalah. Aktivitas refelction tidak terlihat dilakukan subjek S 1. tampak dari penggunaan rumus (M-2). Aktivitas memantau dengan cermat (M-4) tampak dari tanda coretan data yang sama untuk memudahkan pemecahan masalah. Aktivitas refelction tidak terlihat pada hasil test tulis maupun wawancara. dua kali hingga memahami soal (M-1). 3. Subjek Kelompok Rendah Gambar 3 Hasil tes tulis subjek S 1 subjek,s 1 yaitu membaca soal sebanyak dua kali hingga memahami soal (M-1). Gambar 4 Hasil tes tulis subjek S 2 Berdasarkan Gambar 4, aktivitas perencanaan tampak dari subjek S 2 menuliskan huruf D1 yang berarti diketahui (P-1). Subjek S 2 juga mengetahui apa yang ditanyakan (P-2). Hasil tes tulis juga menunjukan adanya strategi pemecahan masalah (P-3) dengan subjek S 2 membuat tabel untuk mengorganisasikan data yang ada. Subjek S 2 menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal (P-5). Aktivitas monitoring Gambar 5 Hasil tes tulis subjek R 1 Berdasarkan Gambar 1, aktivitas perencanaan tampak dari subjek R 1 menuliskan diketahui apa yang diketahui (P-1). Subjek R 1 juga mengetahui apa yang ditanyakan (P-2). Hasil tes tulis juga menunjukan adanya strategi pemecahan masalah (P-3) adanya tabel sebagai pilihan yang digunakan subjek R 1 untuk mengorganisasikan data yang ada. Subjek R 1 menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal (P- 5). Aktivitas monitoring tampak dari penggunaan rumus (M-2). Aktivitas memantau dengan cermat (M-4) tampak dari tanda coretan data yang sama untuk memudahkan pemecahan masalah. Aktivitas reflection tidak tampak dilakukan oleh subjek R 1. hingga memahami soal (M-1). Berdasarkan Gambar 6, aktivitas perencanaan tampak dari subjek R 2 menuliskan B - 13

5 apa yang diketahui (P-1). Subjek R 2 juga mengetahui apa yang ditanyakan (P-2). Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : Gambar 6 Hasil tes tulis subjek R 2 Hasil tes tulis juga menunjukan adanya strategi pemecahan masalah (P-3) dengan subjek R 2 membuat tabel untuk mengorganisasikan data yang ada. Subjek R 2 menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal (P-5). Aktivitas monitoring tampak dari penggunaan rumus (M-2). Aktivitas memantau dengan cermat (M-4) tampak dari tanda coretan data yang sama untuk memudahkan pemecahan masalah. Aktivitas refelction tidak tampak dilakukan oleh subjek R 2. aktivitas yang sama sesuai dengan indikator aktivitas planning, monitoring, dan reflection. Keterampilan Metakognitif Domain Mengevaluasi 1. Subjek Kelompok Tinggi Berdasarkan Gambar 7, aktivitas perencanaan tampak dari subjek T 1 menuliskan kata dik yang berarti diketahui disamping table pada lembar soal (P-1). Subjek T 1 juga mengetahui apa yang ditanyakan (P-2). Subjek T 1 menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal (P-5). Aktvitas monitoring tampak dari penggunaan rumus (M-2). Pemantauan sesuatu yang dianggap salah (M-3) tampak dari adanya bekas tipe-x dalam penulisan rumus. Gambar 7 Hasil tes tulis subjek T 1 Aktivitas memantau dengan cermat (M-4) tampak dari subjek memberikn tanda lingkaran pada rumus untuk dikonversikan menjadi 1/t untuk memudahkan pemecahan masalah. Subjek T 1 menuliskan argumentasi (M-5) berupa kalimat persamaan laju reaksi v=k[n 2 ] 2 [H 2 ] 2 adalah tidak benar dan persamaan reaksi yang benar adalah v=k[n 2 ][H 2 ] 2. Aktivitas refelction terlihat dari penggunaan kata jadi untuk menyimpulkan jawaban (R-1). hingga memahami soal (M-1) sebanyak dua kali. Gambar 8 Hasil tes tulis subjek T 2 Berdasarkan Gambar 8, aktivitas perencanaan tampak dari subjek T 2 menuliskan kata diket yang berarti diketahui berpa tabel data B - 14

6 percobaan (P-1). Subjek T 2 juga mengetahui apa yang ditanyakan (P-2). Subjek T 1 menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal (P-5). Aktvitas monitoring tampak dari penggunaan rumus (M- 2). Pemantauan sesuatu yang dianggap salah (M- 3) tampak dari adanya bekas tipe-x dalam penulisan data percobaan. Aktivitas memantau dengan cermat (M-4) tampak dari adanya coretan terhadap data yang sama untuk mempermudah perhitungan. Subjek T 2 menuliskan argumentasi (M-5) berupa kalimat persamaan laju reaksi v=k[n 2 ] 2 [H 2 ] 2 adalah SALAH dan persamaan reaksi yang benar adalah v=k[n 2 ][H 2 ] 2. Aktivitas refelction terlihat dari adanya garis bawah pada jwaban, tulisan salah dan benar dengan huruf balok dan diberi tanda lingkaran (R-1). hingga memahami soal (M-1) 2. Subjek Kelompok Sedang Gambar 9 Hasil tes tulis subjek S 1 Berdasarkan Gambar 9, aktivitas perencanaan tampak dari subjek S 1 menuliskan D 1 yang berarti diketahui (P-1). Subjek S 1 juga mengetahui apa yang ditanyakan dengan menuliskan D 2 (P-2). Subjek S 1 menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal (P-5). Aktivitas monitoring tampak dari penggunaan rumus (M- 2). Aktivitas refelction terlihat dari penggunaan tanda panah untuk menunjukan jawaban yang benar (R-1). beberapa aktivitas yang tidak tampak pada hasil tes tulis, diantaranya: subjek S 1 membaca soal secara berulang-ulang hingga memahami soal (M-1), subjek S 1 juga mengungkapkan jika terdapat data yang sama lebih baik dicoret untuk mempermudah pemecahan masalah (M-4). Namun aktvitas dengan indicator reflection tidak tampak pada wawancara. Gambar 10. Hasil tes tulis subjek S 2 Berdasarkan Gambar 10, aktivitas perencanaan tampak dari subjek S 2 menuliskan D 1 yang berarti diketahui (P-1). Subjek S 2 juga mengetahui apa yang ditanyakan (P-2). Subjek T 1 menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal (P-5). Aktvitas monitoring tampak dari penggunaan rumus (M-2). Aktivitas refelction terlihat dari adanya tanda panah pada jawaban yang benar (R-1). beberapa aktivitas yang tidak tampak pada hasil tes tulis, antara lain: subjek S 2 membaca soal secara berulang-ulang hingga memahami soal (M-1), subjek S 2 mengungkapkan untuk mempermudah proses pengerjan soal, data-data yang sama dicoret saja (M-4). Namun aktivitas reflection sesuai indicator R-1 tidak tampak dalam wawancara. 3. Subjek Kelompok Rendah B - 15

7 tidak dilakukan oleh subjek R 2 dalam menyelesaikan soal. aktivitas yang sama yang dilakukan oleh subjek R 2 dalam memecahkan permasalahan. Keterampilan Metakognitif Domain Mencipta 1. Subjek Kelompok Tinggi Gambar 11 Hasil tes tulis subjek R 1 Berdasarkan Gambar 11, aktivitas perencanaan tampak dari subjek R 1 menuliskan kata diket yang berarti berupa tabel data percobaan (P-1). Subjek R 1 juga mengetahui apa yang ditanyakan (P-2). Subjek T 1 menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal (P-5). Aktvitas monitoring tampak dari penggunaan rumus (M- 2). Aktivitas refelction tidak terlihat dilakukan oleh subjek R 1. aktivitas yang sama dilakukan subjek R 1 sesuai indicator keterampilan metakognitif. Gambar 12 Hasil tes tulis subjek R 2 Berdasarkan Gambar 12, aktivitas perencanaan tampak dari subjek R 2 menuliskan D 1 yang berarti diketahui (P-1). Subjek R 2 menuliskan D 2 sebagai ditanya (P-2). Subjek R 2 menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal (P-5). Aktvitas monitoring tampak dari penggunaan rumus (M-2). Aktivitas reflection Gambar 13 Hasil tes tulis subjek T 1 Berdasarkan Gambar 13, aktivitas perencanaan tampak dari subjek T 1 menuliskan kata dik yang berarti diketahui berupa persamaan reaksi dan tabel (P-1). Subjek T 1 juga mengetahui apa yang ditanyakan (P-2). Hasil tes tulis juga menunjukan adanya strategi pemecahan masalah (P-3) yang dituliskan oleh subjek T 1 berupa adanya garis bawah terhadap data-data yang dianggap penting yang kemudian diorganisasikan kedalam tabel. Subjek T 1 juga menetapkan hasil yang hendak dicapai (P-4) yang terlihat dari rumusan soal berupa menentukan laju reaksi jika kedua konsentrasi diperbesar empat kali. Subjek T 1 menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal (P-5). Aktvitas monitoring tampak dari penggunaan rumus (M- 2). Pemantauan sesuatu yang dianggap salah (M- 3) tampak kesalahan dalam penulisan rumus. Aktivitas memantau dengan cermat (M-4) tampak dari adanya tanda coret pada angka yang sama untuk memudahkan perhitungan matematika.. hasil tes tulis juga menunjukan adanya kesesusaian antara fakta dan tujuan (M- B - 16

8 8) berupa soal yang dibuat merupakan solusi atas masalah pak Hadi dalam peningkatan jumlah SO 3. Aktivitas refelction terlihat dari penggunaan kata jadi untuk menyimpulkan jawaban (R-1). hingga memahami soal (M-1) sebanyak dua kali. refelction terlihat dari adanya garis bawah terhadap jawaban (R-1). hingga memahami soal (M-1) sebanyak empat kali. Subjek T 2 juga mengungkapkan agar laju pembuatan SO 3 meningkat, maka kosentrasi pereaksi harus dinaikan. Hal ini menunjukan bahwa subjek T 2 memantau kesesuain antara fakta dan tujuan (M-8). 2. Subjek Kelompok Sedang Gambar 14 Hasil tes tulis subjek T 2 Berdasarkan Gambar 14, aktivitas perencanaan tampak dari subjek T 2 menuliskan kata diket yang berarti diketahui berupa persamaan reaksi dan tabel (P-1). Subjek T 2 juga mengetahui apa yang ditanyakan dengan kata dit.(ditanya) (P-2). Hasil tes tulis juga menunjukan adanya strategi pemecahan masalah (P-3) yang dituliskan oleh subjek T 2 berupa adanya garis bawah terhadap data-data yang dianggap penting yang kemudian diorganisasikan kedalam tabel. Subjek T 2 juga menetapkan hasil yang hendak dicapai (P-4) yang terlihat dari rumusan soal berupa menentukan laju reaksi jika kedua konsentrasi diperbesar dua kali. Subjek T 2 menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal (P-5). Aktvitas monitoring tampak dari penggunaan rumus (M- 2). Pemantauan sesuatu yang dianggap salah (M- 3) tampak kesalahan dalam penulisan rumus. Aktivitas memantau dengan cermat (M-4) tampak dari adanya bekas penghapus pada penulisan rumusan masalah danrumus. Aktivitas Gambar 15 Hasil tes tulis subjek S 1 Berdasarkan Gambar 15, aktivitas perencanaan tampak dari subjek S 1 mengetahui apa yang diketahui (P-1). Hasil tes tulis juga menunjukan adanya strategi pemecahan masalah (P-3) yang dituliskan oleh subjek S 1 berupa adanya tabel yang digunakan untuk mengorganisasikan data. Subjek S 1 menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal (P-5). Aktvitas monitoring tampak dari penggunaan rumus (M- 2). Aktivitas memantau dengan cermat (M-4) tampak dari adanya tanda coret pada angka yang sama untuk memudahkan perhitungan matematika. Aktivitas refelction tidak tampak dilakukan oleh subjek S 1. beberapa aktivitas yang tampak, diantaranya subjek S 1 mampu menjelaskan apa tujuan dalam soal (P-2), subjek S 1 juga menjelaskan bahwa hasil yang hendak dicapai adalah SO 3 yang lebih B - 17

9 banyak (P-4), dan subjek,t 1 mengatakan bahwa subjek S 1 membaca soal secara berulang-ulang hingga memahami soal (M-1) sebanyak dua kali. Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : Gambar 16 Hasil tes tulis subjek S 2 Berdasarkan Gambar 16, aktivitas perencanaan tampak dari subjek S 2 menuliskan D 1 yang berarti diketahui berupa tabel (P-1). Subjek S 2 juga mengetahui apa yang ditanyakan dengan menuliskan D 2 (P-2). Hasil tes tulis juga menunjukan adanya strategi pemecahan masalah (P-3) yang dituliskan oleh subjek S 2 berupa tabel sebagai pilihan yang digunakan untuk mengorganisasikan data. Subjek S 2 juga menetapkan hasil yang hendak dicapai (P-4) yang terlihat dari rumusan soal berupa menentukan laju reaksi jika konsentrasi SO 2 diperbesar. Subjek S 2 menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal (P-5). Aktvitas monitoring tampak dari penggunaan rumus (M-2). Pemantauan sesuatu yang dianggap salah (M-3) tampak kesalahan dalam penulisan rumus. Aktivitas memantau dengan cermat (M-4) tampak dari adanya tanda coret pada angka yang sama untuk memudahkan perhitungan matematika. Aktivitas reflection tidak terlihat dilakukan oleh subjek S 2. hingga memahami soal (M-1). 3. Subjek Kelompok Rendah Gambar 17 Hasil tes tulis subjek R 1 Berdasarkan Gambar 17, aktivitas perencanaan tampak dari subjek R 1 menuliskan kata diket yang berarti diketahui berupa persamaan reaksi dan tabel (P-1). Hasil tes tulis juga menunjukan adanya strategi pemecahan masalah (P-3) yang dituliskan oleh subjek R 1 berupa tabel untuk mengorganisasikan data yang ada. Subjek R 1 menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal (P-5). Aktvitas monitoring tampak dari penggunaan rumus (M-2). Aktivitas refelction tidak terlihat dilakukan oleh subjek R 1. Hasil wawancara menunjukan hasil yang sama, namun ada aktivitas planning lain yang diungkapan subjek R 2 yaitu mengetahui tujuan dari soal (P-2). Gambar 18 Hasil tes tulis subjek R 2 Berdasarkan Gambar 18, aktivitas perencanaan tampak dari subjek R 2 menuliskan D 1 sebagai diketahui berupa persamaan reaksi dan tabel (P-1). Hasil tes tulis juga menunjukan adanya strategi pemecahan masalah (P-3) berupa B - 18

10 tabel sebagai pilihan yang digunakan oleh subjek R 2 untuk mengorganisasikan data. Subjek R 2 menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal (P-5). Aktvitas monitoring tampak dari penggunaan rumus (M-2). Aktivitas refelction tidak tampak dilakukan oleh subjek R 2. Hasil wawancara menunjukan bahwa subjek R 2 mengetahui tujuan dari soal (P-2), namun hasil ini tidak tampak dalam hasil tes tulis. Berdasarkan data penelitian dan analisis data terhadap dimensi keterampilan metakognitif yang muncul maka diperoleh temuan sebagai berikut: Tabel 1 Keterampilan metakognitif kelompok tinggi, sedang dan rendah pada domain menganalis, mengevaluasi, dan mencipta Keterangan : T: Kelompok Tinggi S:Kelompok Sedang R: Kelompok Rendah P-1 : Berpikir/membaca/menulis apa yang diketahui dan tidak diketahui P-2 : Menetapkan tujuan P-3 : Menetapkan strategi pemecahan masalah P-4 : Menetapkan hasil yang hendak dicapai P-5 : Merencanakan suatu representasi (rumus, persamaan reaksi, dsb) untuk mendukung pemahaman M-2 : Menggunakan aturan seperti: rumus, persamaan reaksi, diagram, grafik, dll M-3 : Memantau sesuatu yang dianggap salah, seperti: penulisan, gambar, rumus/struktur molekul, dll M-4 : Memantau dengan cermat dalam pemecahan masalah M-5 : Memantau dengan berargumentasi M-8 : Memantau kesesuaian antara fakta dan tujuan R-1 : Merefleksi pada konsep-konsep/tujuan apakah yang telah tercapai seperti terdapat tanda garis bawah terhadap jawaban, tanda panah, penulisan kata jadi, dll Keterampilan metakognitif pada dimensi planning, antara lain: aktivitas berpikir/ membaca/menulis apa yang diketahui dan yang tidak diketahui (P-1) tampak dilakukan oleh semua subjek pada seluruh domain soal. Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa langkah pertama dalam penyelesaian masalah subjek harus dapat memutuskan informasi yang penting dan diperlukan untuk membantu pemecahan masalah [5]. Aktivitas menetapkan tujuan (P-2) tampak dari subjek mengetahui apa yang harus dicari untuk dapat menyelesaikan permasalahan. Hal ini sesuai dengan pandangan Jacob dan Paris, bahwa komponen regulasi kognisi perencanaan meliputi penentapan tujuan, mengaktifkan sumberdaya yang relevan, dan memilih strategi yang sesuai [6]. Aktivitas menetapkan strategi pemecahan masalah (P-3) menunjukan bahwa subjek mengetahui pengetahuan yang akan digunakan untuk memecahkan masalah. Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa siswa yang memiliki pengetahuan, khususnya pengetahuan strategis berarti memiliki berbagai starategi yang dapat digunakan untuk merencanakan, memonitor dan mengatur kognisi mereka [4]. Aktivitas menetapkan hasil yang hendak dicapai (P-4) tampak dilakukan dalam pemecahan masalah domain mencipta. Aktivitas (P-4) dilakukan oleh subjek kelompok tinggi dan sedang, menunjukan bahwa subjek mengetahui hasil apa yang hendak dicapai dari pemecahan masalah. Hal ini mendukung hasil penelitian yang menemukan bahwa aktivitas metakognitif menetapkan hasil yang hendak dicapai dilakukan oleh kelompok atas dan tengah pada tahap penyelesaian masalah [7]. Aktivitas merencanakan suatu representasi (rumus, persamaan reaksi, dll) untuk mendukung pemahaman (P-5). Subjek menuliskan rumus B - 19

11 untuk membantu mempermudah proses pemecahan masalah. Hal ini sesuai dengan pendapat Corner bahwa kebanyakan siswa sadar bahwa strategi pembelajaran cukup membantu metakognitifnya [8]. Keterampilan metakognitif yang dilakukan oleh subjek pada dimensi pemantauan (monitoring), antara lain: menggunakan aturan seperti: rumus, persamaan rekasi, diagram, grafik, dll (M-2). Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa kemampuan untuk menggunakan prosedur, pengetahuan tentang kapan menggunakan prosedur yang tepat menjadi syarat penting untuk memakainya secara tepat [4]. Aktivitas memantau sesuatu yang dianggap salah, seperti: penulisan, gambar, rumus/ struktur molekul, dll (M-3). Jacob dan Paris [6] menyatakan bahwa pemantauan terhadap kesalahan meliputi pemeriksaan kemajuan seseorang dan memilih strategi perbaikan yang sesuai ketika strategi yang dipilih sebelumnya tidak berfungsi dengan baik. Aktivitas memantau dengan cermat dalam pemecahan masalah (M-4). Bahwasanya salah satu aktivitas monitoring merupakan manifestasi dari dimensi checking progress against goals or to-do list [9]. Aktivitas memantau dengan berargumentasi (M-5). Hal ini sesuai dengan pendapat bahwa aktivitas metakognitif pada dimensi monitoring dapat berupa memantau penyelesaian masalah degan memberikan kontrol argumentasi [10]. Aktivitas memantau kesesuaian antara fakta dan tujuan (M-8) menunjukan bahwa subjek mengetahui apakah tujuan yang hendak dicapai sudah sesuai dan relevan untuk menjawab permasalahan yang ada. Hal ini sesuai dengan pernyataan, bahwa salah satu manifestasi adanya aktivitas monitoring dapat dilihat dari adanya reviewing solutions to sample problems [9]. Keterampilan metakognitif pada dimesi refleksi (reflection) adalah aktivitas merefleksi pada konsep-konsep/tujuan apakah yang telah tercapai seperti terdapat tabda garis bawah terhadap jawaban, penulisan kata jadi, dll (P- 1). Hal ini sesuai dengan temuan penelitian, bahwa refleksi yang dilakukan pada tahap penilaian dapat berupa mengecek kembali tujuan apakah yang tercapai, merefleksi strategi belajar mana yang lebih efisien, menilai bagiaman strategi belajar diterapkan pada konteks lain, serta menghargai diri sendiri setelah belajar atau menyelesaikan tugas [9]. Kelompok sedang dan rendah mengungkapkan bahwa tidak melakukan aktivitas refleksi (reflection) karena soal yang harus diselesaikan terlalu panjang dan waktu mengerjakan tidak cukup. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rambusch (2006) bahwa untuk melakukan refleksi dalam pembelajaran dibutuhkan banyak waktu[10]. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan temuan keterampilan metakognitif yang muncul dalam memecahkan soal pada domain menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta dapat disimpulkan: keterampilan metakognitif siswa dalam memecahkan permasalahan kimia materi pokok laju reaksi pada domain menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta meliputi: aktivitas perencanaan (planning), pemantauan (monitoring), dan refleksi (reflection). Kelompok tinggi melakukan aktivitas perencanaan (planning), pemantauan (monitoring), dan refleksi (reflection) dalam memecahkan soal pada dimensi menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Kelompok sedang dan rendah hanya melakukan aktivitas aktivitas perencanaan (planning dan pemantauan (monitoring) dalam memecahkan soal pada dimensi menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Aktivitas metakognitif yang dilakukan oleh kelompok tinggi lebih bervariasi daripada kelompok sedang dan rendah. DAFTAR PUSTAKA 1. Depdikbud Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum B - 20

12 Sekolah Menengah Atas atau Madrasah Aliyah. Jakarta: BNSP. 2. Nugrahaningsih, T. K Profil Metakognisi Siswa Kelas Akselerasi dan Non Akselerasi SMA dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Perbedaan Gender. Disertasi. Tidak Dipublikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. 3. Sugiarto, Bambang Alur Berpikir Mahasiswa dalam Menyelesaikan Masalah Ikatan Kimia Berdasarkan Metakognisi Regulasi-Diri. Disertasi Tidak Dipublikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. 4. Anderson, Lorin W & David R. Krathwohl Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 5. Gok The General Assessmnet of Problem Solving Processes and Metacognition in Physics Education.. In Eurasian J. Phys. Chem. Educ 2(2): acarindex pdf diunduh 08 Februari Jbeili The Effect of Cooperative Learning with Metacognitive Scaffolding on Mathematics Conceptual Understanding and Procedural Fluency. International Journal for Research in Education (IJRE). ch9_32en.pdf diunduh 18 Januari Sugiarto, Prabowo, dan Suyono Students s Metacognitive Self-Regulation A Case Study: Molecular Structure Problem Solving. Chemistry Bulgarian Journal of Science Education, Vol. 23, No Suratno Pemberdayaan Keterampilan Metakognisi Siswa dengan Strategi Pembelajaran Jigsaw-Reciprocal Teaching (JIRAT). Jurnal Pendidikan. Jilid 17, No. 2. ISSN: Pulmones Learning Chemistry in Metacognitive Environmet, The Asia Pasific Educations Researches, Vol. 16 No.2. pp Jurnal (ONLINE) per/pdf/200712/pulmones.pdf diunduh 18 Januari Cohors-Fresenborg dan kaune Modelling Classroom Discussion and Categorizing Discursive and Metacognitive Activities. In Proceeding of CERME 5, !phpCAobXs.pdf#page=89 diunduh 08 Februari Rambusch, Jana Situated Learning and Galperin s Notion of Object-Oriented Activity. School of Humanities and Informatics, University of Skovde Sweden /docs/p1998.pdf diunduh 18 Januari 2016 B - 21

IDENTIFIKASI POLA KARAKTERISTIK DAN LEVEL METAKOGNITIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMAN 18 SURABAYA

IDENTIFIKASI POLA KARAKTERISTIK DAN LEVEL METAKOGNITIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMAN 18 SURABAYA IDENTIFIKASI POLA KARAKTERISTIK DAN LEVEL METAKOGNITIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMAN 18 SURABAYA THE IDENTIFICATION OF THE STUDENTS METACOGNITIVE CHARACTERISTIC

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI AKTIVITAS KARAKTERISTIK METAKOGNITIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI KESETIMBANGAAN KIMIA

IDENTIFIKASI AKTIVITAS KARAKTERISTIK METAKOGNITIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI KESETIMBANGAAN KIMIA IDENTIFIKASI AKTIVITAS KARAKTERISTIK METAKOGNITIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI KESETIMBANGAAN KIMIA IDENTIFICATION OF THE STUDENT S METACOGNITIVE CHARACTERISTIC TO SOLVE THE PROBLEM IN CHEMICAL

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN LEVEL METAKOGNITIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI ASAM BASA KELAS XI MIA 4 SMAN 1 MENGANTI GRESIK

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN LEVEL METAKOGNITIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI ASAM BASA KELAS XI MIA 4 SMAN 1 MENGANTI GRESIK IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN LEVEL METAKOGNITIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI ASAM BASA KELAS XI MIA 4 SMAN 1 MENGANTI GRESIK THE IDENTIFICATION OF THE STUDENT S METACOGNITIVE CHARACTERISTIC

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA KELAS XI SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA KELAS XI SMA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA KELAS XI SMA IMPLEMENTATION OF GUIDED INQUIRY LEARNING MODEL ON BUFFER

Lebih terperinci

EKSPLORASI AKTIVITAS DAN JENJANG METAKOGNISI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI MOLEKUL

EKSPLORASI AKTIVITAS DAN JENJANG METAKOGNISI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI MOLEKUL Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN 978-602-0951-12-6 EKSPLORASI AKTIVITAS DAN JENJANG METAKOGNISI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI MOLEKUL EXPLORING THE UNDERGRADUATES

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemical Education Vol. 2, No. 1, pp Januari 2013 ISSN:

UNESA Journal of Chemical Education Vol. 2, No. 1, pp Januari 2013 ISSN: IDENTIFIKASI LEVEL METAKOGNITIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATERI PERHITUNGAN KIMIA IDENTIFICATION OF STUDENTS' METACOGNITIVE LEVEL IN SOLVING STOICHIOMETRY PROBLEM Fitaria Sophianingtyas dan Bambang

Lebih terperinci

PERILAKU METAKOGNISI BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN DALAM PEMECAHAN MASALAH POLA BILANGAN PADA SISWA KELAS X SMA

PERILAKU METAKOGNISI BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN DALAM PEMECAHAN MASALAH POLA BILANGAN PADA SISWA KELAS X SMA PERILAKU METAKOGNISI BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN DALAM PEMECAHAN MASALAH POLA BILANGAN PADA SISWA KELAS X SMA Nurmaningsih 1 1 Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP-PGRI Pontianak, Jalan Ampera

Lebih terperinci

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNISI SISWA

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNISI SISWA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNISI SISWA Mustamin Anggo Dosen Penedidikan Matematika FKIP Universitas Haluoleo Kendari Abstrak Kemampuan metakognisi yang

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN LEVEL METAKOGNITIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH KIMIA PADA MATERI ASAM BASA KELAS XI IPA

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN LEVEL METAKOGNITIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH KIMIA PADA MATERI ASAM BASA KELAS XI IPA Vol. 3, No. 2, pp. 203-212 May 2014 ISSN: 2252-9454 IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN LEVEL METAKOGNITIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH KIMIA PADA MATERI ASAM BASA KELAS XI IPA IDENTIFICATION OF STUDENTS

Lebih terperinci

KETERAMPILAN BERPENDAPAT SISWA KELAS XI SMA MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING PADA MATERI LAJU REAKSI

KETERAMPILAN BERPENDAPAT SISWA KELAS XI SMA MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING PADA MATERI LAJU REAKSI KETERAMPILAN BERPENDAPAT SISWA KELAS XI SMA MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING PADA MATERI LAJU REAKSI STUDENT S ARGUMENTATION SKILL IN XI GRADE WITH IMPLEMENTATION OF PROBLEM SOLVING METHOD ON REACTION

Lebih terperinci

KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI ASAM BASA DI SMAN 1 PACET KELAS XI

KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI ASAM BASA DI SMAN 1 PACET KELAS XI KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI ASAM BASA DI SMAN 1 PACET KELAS XI STUDENT METACOGNITIVE SKILL THROUGH INQUIRY LEARNING MODELS IN ACID BASE MATTER IN SMAN

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) DAN SCAFFOLDING- NYA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) DAN SCAFFOLDING- NYA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN Analisis Kesalahan Menyelesaikan... (Puspita Rahayuningsih&Abdul Qohar) 109 ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) DAN SCAFFOLDING- NYA BERDASARKAN ANALISIS

Lebih terperinci

Metakognisi dan Usaha Mengatasi Kesulitan dalam Memecahkan Masalah Matematika Kontekstual

Metakognisi dan Usaha Mengatasi Kesulitan dalam Memecahkan Masalah Matematika Kontekstual Metakognisi dan Usaha Mengatasi Kesulitan dalam Memecahkan Masalah Matematika Kontekstual Mustamin Anggo Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Haluoleo E-mail: mustaminanggo@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI JIGSAW BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA

PENERAPAN STRATEGI JIGSAW BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PENERAPAN STRATEGI JIGSAW BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA (PTK pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Teras Tahun Ajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF BIOLOGI YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN PENEMUAN TERBIMBING

PERBANDINGAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF BIOLOGI YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN PENEMUAN TERBIMBING PERBANDINGAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF BIOLOGI YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN PENEMUAN TERBIMBING COMPARISON OF METACOGNITIVE SKILLS BIOLOGY LEARNED BY PROJEC-BASED LEARNING

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN METAKOGNITIF DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMAN 1 DAWARBLANDONG, MOJOKERTO

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN METAKOGNITIF DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMAN 1 DAWARBLANDONG, MOJOKERTO KORELASI ANTARA KETERAMPILAN METAKOGNITIF DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMAN 1 DAWARBLANDONG, MOJOKERTO (CORRELATION BETWEEN METACOGNITIVE SKILLS WITH STUDENT LEARNING OUTCOMES AT SMAN 1 DAWARBLANDONG,

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.2, pp , May 2015

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.2, pp , May 2015 KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DI KELAS XI SMA NEGERI 1 SUMENEP STUDENT METACOGNITIVE SKILLS THROUGH

Lebih terperinci

Analisis Free Body Diagrams pada Siswa SMA dalam Menyelesaikan Tes Uraian Terstruktur

Analisis Free Body Diagrams pada Siswa SMA dalam Menyelesaikan Tes Uraian Terstruktur p-issn: 2461-0933 e-issn: 2461-1433 Halaman 1 Analisis Free Body Diagrams pada Siswa SMA dalam Menyelesaikan Tes Uraian Terstruktur Andinisa Rahmaniar a), Heni Rusnayati, Asep Sutiadi Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

PROFIL METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN BERDASARKAN GAYA KOGNITIF REFLEKTIF DAN IMPULSIF

PROFIL METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN BERDASARKAN GAYA KOGNITIF REFLEKTIF DAN IMPULSIF PROFIL METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN BERDASARKAN GAYA KOGNITIF REFLEKTIF DAN IMPULSIF PROFIL OF STUDENT S METACOGNITION IN SOLUBILITY AND SOLUBILITY PRODUCT

Lebih terperinci

Kiki Dewi Rahmawati et al., Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa... Kata kunci: kemampuan metakognisi, metakognisi, penyelesaian masalah, polya.

Kiki Dewi Rahmawati et al., Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa... Kata kunci: kemampuan metakognisi, metakognisi, penyelesaian masalah, polya. 1 Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berbasis Polya Subpokok Bahasan PLSV Kelas VII-A SMP Negeri 3 Jember (The Analysis of Student Metacognitive Skill In Solving

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 5, No. 2, pp May 2016

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 5, No. 2, pp May 2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MELATIH KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI DI SMAN PLOSO IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING

Lebih terperinci

AKTIVITAS METAKOGNISI DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS V SD N 03 SINGOSARI TAHUN AJARAN 2016/2017

AKTIVITAS METAKOGNISI DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS V SD N 03 SINGOSARI TAHUN AJARAN 2016/2017 AKTIVITAS METAKOGNISI DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS V SD N 03 SINGOSARI TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

PELIBATAN METAKOGNISI DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA. Oleh: Mustamin Anggo (Dosen Pendidikan Matematika FKIP Unhalu Kendari)

PELIBATAN METAKOGNISI DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA. Oleh: Mustamin Anggo (Dosen Pendidikan Matematika FKIP Unhalu Kendari) PELIBATAN METAKOGNISI DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Oleh: Mustamin Anggo (Dosen Pendidikan Matematika FKIP Unhalu Kendari) Abstrak Metakognisi memainkan peran penting dalam mendukung kesuksesan siswa

Lebih terperinci

Proses Metakognitif Siswa SMA dalam Pengajuan Masalah Geometri YULI SUHANDONO

Proses Metakognitif Siswa SMA dalam Pengajuan Masalah Geometri YULI SUHANDONO Proses Metakognitif Siswa SMA dalam Pengajuan Masalah Geometri YULI SUHANDONO Email : mas.yulfi@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses metakognitif siswa dalam pengajuan

Lebih terperinci

Scaffolding untuk Mengatasi Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Scaffolding untuk Mengatasi Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Scaffolding untuk Mengatasi Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Yessy Nur Hartati Universitas Negeri Malang e-mail: ayenuri@gmail.com Abstract: The aims of the research

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Konseptual. 1. Metakognitif. Menurut Flavell (1976) yang dikutip dari Yahaya (2005), menyatakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Konseptual. 1. Metakognitif. Menurut Flavell (1976) yang dikutip dari Yahaya (2005), menyatakan 9 BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Konseptual 1. Metakognitif Menurut Flavell (1976) yang dikutip dari Yahaya (2005), menyatakan bahwa metakognisi merujuk pada kesadaran pengetahuan seseorang yang berkaitan

Lebih terperinci

ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI DIMENSI DUA

ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI DIMENSI DUA ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI DIMENSI DUA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Kata kunci: keterampilan metakognitif, model problem based learning (PBL), hasil belajar, motivasi belajar.

Kata kunci: keterampilan metakognitif, model problem based learning (PBL), hasil belajar, motivasi belajar. PENGARUH KETERAMPILAN METAKOGNITIF TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Sandy Budi Mustaqim (1), Abdurrahman (2), Viyanti (2) (1) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC. ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.MLARAK Oleh: Ihda Afifatun Nuha 13321696 Skripsi ini ditulis untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI METAKOGNISI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENGIDENTIFIKASI PROFIL METAKOGNISI SISWA SMA KELAS X

PENERAPAN STRATEGI METAKOGNISI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENGIDENTIFIKASI PROFIL METAKOGNISI SISWA SMA KELAS X http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/gravity ISSN 2442-515x, e-issn 2528-1976 GRAVITY Vol. 2 No. 2 (2016) PENERAPAN STRATEGI METAKOGNISI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENGIDENTIFIKASI PROFIL METAKOGNISI

Lebih terperinci

Jiniari Apriska Dewi 2, Suratno 3, Iis Nur Asyiah 4

Jiniari Apriska Dewi 2, Suratno 3, Iis Nur Asyiah 4 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN REQUEST (RESUME, QUESTION, INVESTIGATION, SOLUTION AND PRESENTATION) TERHADAP KETERAMPILAN METAKOGNISI SISWA SMP DALAM PEMBELAJARAN IPA Jiniari Apriska Dewi 2, Suratno 3,

Lebih terperinci

Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa dengan Pendekatan Pembelajaran Metakognitif di Sekolah Menengah Pertama 1)

Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa dengan Pendekatan Pembelajaran Metakognitif di Sekolah Menengah Pertama 1) Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa dengan Pendekatan Pembelajaran Metakognitif di Sekolah Menengah Pertama 1) Kms. Muhammad Amin Fauzi 2) Program Studi Pendidikan Matematika Unimed Medan Email : amin_fauzi29@yahoo.com

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI METAKOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PADANG

PENERAPAN STRATEGI METAKOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PADANG PENERAPAN STRATEGI METAKOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PADANG Siska Putri Permata 1), Suherman 2), dan Media Rosha 3) 1) FMIPA UNP, email: siskaputri8998@yahoo.com 2,3)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI THE DEVELOPMENT OF DIAGNOSTIC TEST USED PHP-MySQL IN SUBJECT REACTION RATE FOR SENIOR HIGH SCHOOL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka

BAB I PENDAHULUAN. jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan

Lebih terperinci

Penggunaan Media Tiruan Untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pemahaman Siswa Friska Eris Novitasari,Titin Kartini Abstrak:

Penggunaan Media Tiruan Untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pemahaman Siswa Friska Eris Novitasari,Titin Kartini Abstrak: Penggunaan Media Tiruan Untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pemahaman Siswa (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Negeri Arjasa Semester Genap Tahun Pelajaran 2012-2013 Mata Pelajaran Akuntansi Kompetensi

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN MENYIMPULKAN PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DENGAN INKUIRI TERBIMBING

ANALISIS KEMAMPUAN MENYIMPULKAN PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DENGAN INKUIRI TERBIMBING ANALISIS KEMAMPUAN MENYIMPULKAN PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DENGAN INKUIRI TERBIMBING Yosi Ermalinda, Ratu Betta Rudibyani, Emmawaty Sofya, Ila Rosilawati. Pendidikan Kimia, Universitas Lampung

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMANDIRIAN MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA PADA MATA KULIAH MEKANIKA MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING

PENINGKATAN KEMANDIRIAN MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA PADA MATA KULIAH MEKANIKA MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PENINGKATAN KEMANDIRIAN MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA PADA MATA KULIAH MEKANIKA MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING Fajar Fitri Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

Fraenkel, J.R & Wallen, N. (1993). How to Design and Evaluate Research in Education. Singapore: Mc. Graw Hill.

Fraenkel, J.R & Wallen, N. (1993). How to Design and Evaluate Research in Education. Singapore: Mc. Graw Hill. 100 DAFTAR PUSTAKA Alverman & Phelps (1998). Reading Strategies Scaffolding Student s Interactions with Texts Reciprocal Teaching [Online]. Tersedia: http://www.sdcoe.k12.ca.us/score/promising/tips/rec.html.

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 01, Pebruari 2016, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 01, Pebruari 2016, ISSN: IDENTIFIKASI TINGKAT BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL FISIKA BERDASARKAN TIPE KEPRIBADIAN Jazilatul Hikmiatun Naafidza, Alimufi Arief Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH DIMENSI TIGA

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH DIMENSI TIGA ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH DIMENSI TIGA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN THINK-ALOUD PROTOCOLS UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI POKOK STOIKIOMETRI DI SMA KHADIJAH SURABAYA

PENGGUNAAN THINK-ALOUD PROTOCOLS UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI POKOK STOIKIOMETRI DI SMA KHADIJAH SURABAYA PENGGUNAAN THINK-ALOUD PROTOCOLS UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI POKOK STOIKIOMETRI DI SMA KHADIJAH SURABAYA Antina Delhita, Suyono Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya Tujuan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI DAN PENYEBABNYA PADA SISWA KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA MATERI POKOK STOIKIOMETRI

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI DAN PENYEBABNYA PADA SISWA KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA MATERI POKOK STOIKIOMETRI Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 2 Tahun 2016 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 10-17 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia IDENTIFIKASI MISKONSEPSI

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR Praditya Danies Kurniawan 1), Sularmi 2), Tri Budiharto

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS (NEA) PADA PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS (NEA) PADA PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS (NEA) PADA PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR Desy Yusnia 1), Harina Fitriyani 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

Ermei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***

Ermei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini*** 1 IMPROVING STUDENT LEARNING ACTIVITY ON COLLOID SUBJECT BY USING STUDENT WORKSHEET THAT IS BASED ON IDEAL PROBLEM SOLVING IN XI MIA 3 OF SMAN 1 PEKANBARU Ermei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH DIVERGEN SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH DIVERGEN SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH DIVERGEN SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA Titik Sugiarti 1, Sunardi 2, Alina Mahdia Desbi 3 Abstract.

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PROBLEM POSING UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA KELAS XI IPA 4 N 1 SUKODADI PADA MATERI POKOK HIDROLISIS GARAM

PENERAPAN STRATEGI PROBLEM POSING UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA KELAS XI IPA 4 N 1 SUKODADI PADA MATERI POKOK HIDROLISIS GARAM UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454 PENERAPAN STRATEGI PROBLEM POSING UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA KELAS XI IPA 4 SMA N 1 SUKODADI PADA MATERI POKOK HIDROLISIS GARAM

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK ASAM BASA KELAS XI MIA SMAN 2 MAGETAN IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF RECIPROCAL TEACHING (RT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF MAHASISWA IKIP BUDI UTOMO MALANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF RECIPROCAL TEACHING (RT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF MAHASISWA IKIP BUDI UTOMO MALANG PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF RECIPROCAL TEACHING (RT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF MAHASISWA IKIP BUDI UTOMO MALANG Dwi Candra Setiawan 1* Pendidikan Biologi, Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Pengembangan Model dan Perangkat Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Magister Pendidikan Sains dan Doktor Pendidikan IPA FKIP UNS Surakarta,

Lebih terperinci

TINGKAT KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERHITUNGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 1 TELAGA

TINGKAT KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERHITUNGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 1 TELAGA TINGKAT KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERHITUNGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 1 TELAGA Ni Wayan Ekawati 1, Wenny J.A. Musa 2, Lukman A.R Laliyo 3 Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA UNTUK MEMECAHKAN MASALAH MATERI BANGUN DATAR PADA MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS SLAMET RIYADI ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION, OBSERVATION AND EXPLANATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION, OBSERVATION AND EXPLANATION Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION, OBSERVATION

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan bermoral. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan bermoral. Untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin menuntut peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan bermoral. Untuk menciptakan sumber daya manusia

Lebih terperinci

ANALISIS METAKOGNISI TERHADAP PEMECAHAN MASALAH DALAM MATERI KAIDAH PENCACAHAN PADA SISWA KELAS XII IPS I MAN I KUBU RAYA

ANALISIS METAKOGNISI TERHADAP PEMECAHAN MASALAH DALAM MATERI KAIDAH PENCACAHAN PADA SISWA KELAS XII IPS I MAN I KUBU RAYA ANALISIS METAKOGNISI TERHADAP PEMECAHAN MASALAH DALAM MATERI KAIDAH PENCACAHAN PADA SISWA KELAS XII IPS I MAN I KUBU RAYA Yudi Darma 1, Muhamad Firdaus 2, Andre Pratama 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE PENINGKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (PTK SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN 2016/ 2017) Disusun sebagai salah

Lebih terperinci

Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Mahasiswa Calon Guru Dalam Mengajukan Masalah Matematika Sekolah

Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Mahasiswa Calon Guru Dalam Mengajukan Masalah Matematika Sekolah Jurnal UJMC, Volume 4, Nomor 1, Hal. 19-26 pissn : 2460-3333 eissn : 2579-907X Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Mahasiswa Calon Guru Dalam Mengajukan Masalah Matematika Sekolah Siti Nuriyatin 1, Soffil

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA PADA KULIAH KIMIA DASAR I

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA PADA KULIAH KIMIA DASAR I 58 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi 1Tahun 1ke- 2013. PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA PADA KULIAH KIMIA DASAR I THE APPLICATION OF SYSTEMIC

Lebih terperinci

Abstrak. Kata-Kata Kunci : Inkuiri, Self-Efficacy, Laju Reaksi. Abstract

Abstrak. Kata-Kata Kunci : Inkuiri, Self-Efficacy, Laju Reaksi. Abstract PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN SELF-EFFICACY SISWA PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI KELAS XI- MIA DI SMA MUHAMMADIYAH 4 SIDAYU-GRESIK IMPLEMENTATION INQUIRY LEARNING MODEL TO IMPROVE

Lebih terperinci

KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI DI SMAN 1 MANYAR GRESIK KELAS XI

KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI DI SMAN 1 MANYAR GRESIK KELAS XI KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI DI SMAN 1 MANYAR GRESIK KELAS XI STUDENT METACOGNITIVE SKILLS THROUGH THE IMPLEMENTATION OF GUIDED

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MENGGUNAKAN METAKOGNISI ABSTRAK. Kata Kunci:metakognisi; pemecahan masalah; matematika 1.

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MENGGUNAKAN METAKOGNISI ABSTRAK. Kata Kunci:metakognisi; pemecahan masalah; matematika 1. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MENGGUNAKAN METAKOGNISI Khoirul Rohmah Safitri, Minhayati Saleh Jurusan Pendidikan Matematika, jurusan Pendidikan Matematika UIN Walisongo Semarang Khoirul.rohmah@yahoo.co.id,ibumiam@gmail.com

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015 MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REAKSI REDUKSI-OKSIDASI DI KELAS X SMA NEGERI 12 SURABAYA INCREASING THE STUDENT SCIENCE

Lebih terperinci

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK EXERCISING SCIENCE PROCESS SKILLS THROUGH IMPLEMENTATION INQUIRY

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI SEGIEMPAT KELAS VII SMPN 7 SURABAYA

ANALISIS PERILAKU PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI SEGIEMPAT KELAS VII SMPN 7 SURABAYA ANALISIS PERILAKU PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI SEGIEMPAT KELAS VII SMPN 7 SURABAYA Neza Fiscarina Avinie 1, Asma Johan 2, Ika Kurniasari 3 Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017 KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI MAN 2 GRESIK PADA MATERI LAJU REAKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN SCIENCE PROCESS SKILLS OF THE STUDENTS OF CLASS XI MAN 2 GRESIK

Lebih terperinci

ANALISIS LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN SOAL STOIKIOMETRI SISWA SMA KELAS X SMAN 5 MALANG

ANALISIS LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN SOAL STOIKIOMETRI SISWA SMA KELAS X SMAN 5 MALANG ANALISIS LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN SOAL STOIKIOMETRI SISWA SMA KELAS X SMAN 5 MALANG Nike Indriyani Hasim, Suhadi Ibnu, Ida Bagus Suryadharma Universitas Negeri Malang E-mail: nikeindriyani20@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Universitas Muhammadiyah Surakarta 1) 2) Kata Kunci: memantau dan mengevaluasi; merencana; metakognitif

Universitas Muhammadiyah Surakarta 1) 2) Kata Kunci: memantau dan mengevaluasi; merencana; metakognitif ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH APLIKASI DERET TAK HINGGA Ari Fitria Nurul Ni mah 1), Masduki 2) 1) Mahasiswa Pendidikan Matematika, 2) Dosen Pendidikan Matematika, FKIP Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) JURNAL PEDAGOGIA ISSN 2089-3833 Volume. 5, No. 2, Agustus 2016 ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) Mika Ambarwati Dosen Program Studi Matematika IKIP Budi Utomo Malang

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN Abstrak Andri Tri Friyanto Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 1 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAPPING (PTK Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 03 Colomadu Tahun 2013/2014) NASKAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahan ajar merupakan kebutuhan penting dalam proses belajar mengajar, karena dengan adanya bahan ajar maka dapat terselenggara pembelajaran yang baik. Menurut

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA OPEN ACCESS MES (Journal of Mathematics Education and Science) ISSN: 2579-6550 (online) 2528-4363 (print) Vol. 3, No. 1. Oktober 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN

Lebih terperinci

Unesa Journal Of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 3, pp , September 2014

Unesa Journal Of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 3, pp , September 2014 KORELASI ANTARA KETERAMPILAN METAKOGNISI DENGAN HASIL BELAJAR HIDROLISIS GARAM MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE DI MAN MOJOSARI CORRELATION BETWEEN METACOGNITIVE SKILL WITH

Lebih terperinci

PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VIII PADA MATERI KUBUS DAN BALOK

PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VIII PADA MATERI KUBUS DAN BALOK PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VIII PADA MATERI KUBUS DAN BALOK Kiki Nia Sania Effendi Universitas Singaperbangsa Karawang qqeffendi@gmail.com Abstrak Artikel ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika materi

Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika materi ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas V MI Al Irsyad Karangbendo

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF 1596 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 9, No. 2, 2015, hlm 1596-1606 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF Yuli Rahmawati* dan Sri Haryani Jurusan

Lebih terperinci

LITERASI MATEMATIS SISWA PADA KONTEN QUANTITY DI SMP NEGERI 02 PONTIANAK

LITERASI MATEMATIS SISWA PADA KONTEN QUANTITY DI SMP NEGERI 02 PONTIANAK LITERASI MATEMATIS SISWA PADA KONTEN QUANTITY DI SMP NEGERI 02 PONTIANAK Nining Arum Sari, Agung Hartoyo, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email: niningarum29@yahoo.co.id Abstrak:

Lebih terperinci

Marfuatun, Annisa Fillaeli, Dewi Yuanita L. Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNY

Marfuatun, Annisa Fillaeli, Dewi Yuanita L. Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNY Prosiding Seminar Nasional Kimia 2014 Peran Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Mengembangkan Industri Kreatif Ruang Seminar FMIPA UNY, 15 November 2014 PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK BERBASIS

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.2, No.1, Maret 2014 ISSN:

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.2, No.1, Maret 2014 ISSN: HASIL ANALISIS PEMAHAMAN GEOMETRI SISWA BERDASARKAN JENIS KELAMIN (ANALYSIS OF UNDERSTANDING GEOMETRY STUDENTS BASED ON GENDER) Erni Hastutik Setiarini (erni.zettya@gmail.com) Lailatul Mubarokah Program

Lebih terperinci

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2 Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 103-108 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia UPAYA PENINGKATAN

Lebih terperinci

Binur Panjaitan Universitas HKBP Nommensen. Abstract. I. Pendahuluan

Binur Panjaitan Universitas HKBP Nommensen. Abstract. I. Pendahuluan METAKOGNISI MAHASISWA CALON GURU DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA KONTEKSTUAL DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Binur Panjaitan Universitas HKBP Nommensen I. Pendahuluan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGOLAHAN MATEMATIKA DALAM MENYELESAIAKAN MASALAH LINGKARAN

ANALISIS KESALAHAN PENGOLAHAN MATEMATIKA DALAM MENYELESAIAKAN MASALAH LINGKARAN ANALISIS KESALAHAN PENGOLAHAN MATEMATIKA DALAM MENYELESAIAKAN MASALAH LINGKARAN Dinawati Trapsilasiwi 16, Susi Setiawani 17, Irma Khoirul Ummah 18 Abstrak. This study aimed to analyze the mathematical

Lebih terperinci

Profil Metakognisi Siswa Smp Dalam Memecahkan Masalah Open-Ended (Studi Kasus Ditinjau dari Tingkat Kemampuan Siswa )

Profil Metakognisi Siswa Smp Dalam Memecahkan Masalah Open-Ended (Studi Kasus Ditinjau dari Tingkat Kemampuan Siswa ) SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Profil Metakognisi Siswa Smp Dalam Memecahkan Masalah Open-Ended (Studi Kasus Ditinjau dari Tingkat Kemampuan Siswa ) Muhammad Sudia FAKULTAS

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CORE

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CORE UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) (PTK Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas VIIB Semester Genap

Lebih terperinci

Mega Teguh Budiarto Program Studi Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya,

Mega Teguh Budiarto Program Studi Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, Profil Metakognisi Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Kemampuan Matematika Siswa Siska Dyah Pratiwi Program Studi Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, Email:

Lebih terperinci

THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENTS METACOGNITION SKILL LEARNING RESULT USING DIRECT INSTRUCTION TO THE SALT HYDROLYSIS MATERIAL OF XI GRADE

THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENTS METACOGNITION SKILL LEARNING RESULT USING DIRECT INSTRUCTION TO THE SALT HYDROLYSIS MATERIAL OF XI GRADE Vol. 5, No. 2. pp 104-110, May 2016 HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN METAKOGNISI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) PADA MATERI HIDROLISIS GARAM KELAS

Lebih terperinci

BAB I. teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam mengembangkan. ketajaman berpikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi

BAB I. teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam mengembangkan. ketajaman berpikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam mengembangkan ketajaman berpikir manusia. Perkembangan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PERTUKARAN KELOMPOK IMPROVING STUDENT S LEARNING OUTCOMES WITH EXCHANGE GROUPS METHODS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PERTUKARAN KELOMPOK IMPROVING STUDENT S LEARNING OUTCOMES WITH EXCHANGE GROUPS METHODS PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PERTUKARAN KELOMPOK IMPROVING STUDENT S LEARNING OUTCOMES WITH EXCHANGE GROUPS METHODS Anik Andriyani SMA Negeri 2 Jember Email: andria83@ymail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PROFILE METAKOGNISI SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH RELASI DAN FUNGSI KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 3 SAWIT

PROFILE METAKOGNISI SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH RELASI DAN FUNGSI KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 3 SAWIT PROFILE METAKOGNISI SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH RELASI DAN FUNGSI KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 3 SAWIT PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1

Lebih terperinci

KETERAMPILAN PROSES SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI LAJU REAKSI DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURABAYA

KETERAMPILAN PROSES SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI LAJU REAKSI DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURABAYA KETERAMPILAN PROSES SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI LAJU REAKSI DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURABAYA PROCESS SKILL STUDENT THROUGH COOPERATIVE LEARNING MODELS STAD ON REACTION

Lebih terperinci

Penerapan Scaffolding Untuk Pencapaian Kemandirian Belajar Siswa

Penerapan Scaffolding Untuk Pencapaian Kemandirian Belajar Siswa Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 4, Maret 2017 Penerapan Scaffolding Untuk Pencapaian Kemandirian Belajar Siswa Elis Nurhayati Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. didefinisikan sebagai pemikiran tentang pemikiran (thinking about

BAB II KAJIAN TEORI. didefinisikan sebagai pemikiran tentang pemikiran (thinking about BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Metakognisi Istilah metakognisi diperkenalkan oleh John Flavell, seorang psikolog dari Universitas Stanford pada sekitar tahun 1976 dan didefinisikan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: 978-602-60401-3-8 UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA KONSEP JARINGAN TUMBUHAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Nafisah Hanim Program

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1. Profil Metakognisi Siswa yang Bergaya Kognitif Refleksif

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1. Profil Metakognisi Siswa yang Bergaya Kognitif Refleksif 109 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Metakognisi Berdasarkan hasil penelitian tentang metakognisi siswa dalam memecahkan masalah matematika, maka dapat dinyatakan sebagai berikut:

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA GAYA BELAJAR VISUAL DALAM MEMECAHKAN MASALAH PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA GAYA BELAJAR VISUAL DALAM MEMECAHKAN MASALAH PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA GAYA BELAJAR VISUAL DALAM MEMECAHKAN MASALAH PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI Sunardi 1, Amalia Febrianti Ramadhani 2, Ervin Oktavianingtyas 3 Abstract. This study aims

Lebih terperinci

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KELILING DAN LUAS SEGITIGA. Diajukan Oleh: MEI LIA SAFITRI A

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KELILING DAN LUAS SEGITIGA. Diajukan Oleh: MEI LIA SAFITRI A ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KELILING DAN LUAS SEGITIGA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII-A MTs MUHAMMADIYAH 6 KARANGANYAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN DATAR

PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII-A MTs MUHAMMADIYAH 6 KARANGANYAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN DATAR PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII-A MTs MUHAMMADIYAH 6 KARANGANYAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN DATAR BAB I Artikel Publikasi ini telah di setujui oleh Pembimbing skripsi

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui Model Problem Based Learning

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui Model Problem Based Learning SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM - 32 Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui Model Problem Based Learning Melda Ariyanti Dosen Teknik Perminyakan Universitas

Lebih terperinci

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014 MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014 PROFIL PENALARAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH OPEN ENDED DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA Asri Nasrotul Mualifah Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci