PERTEMUAN KE 3. Proses Sosial & Interaksi Sosial Penyimpangan Sosial Pranata Sosial, dan Perubahan Sosial

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERTEMUAN KE 3. Proses Sosial & Interaksi Sosial Penyimpangan Sosial Pranata Sosial, dan Perubahan Sosial"

Transkripsi

1 PERTEMUAN KE 3 Proses Sosial & Interaksi Sosial Penyimpangan Sosial Pranata Sosial, dan Perubahan Sosial

2 Proses sosial dalam masyarakat merupakan suatu integrasi yang harmonis antara individu dengan individu dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Individu mencoba menyesuaikan diri dengan bermacam-macam hubungan sosial Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan diantara mereka.

3 INTERAKSI SOSIAL Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan timbal-balik antara berbagai segi kehidupan bersama Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama.

4 Interasi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitasaktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok.

5 MACAM INTERAKSI SOSIAL a. Imitasi (peniruan) Imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat b. Sugesti sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan/sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain c. Identifikasi kecenderungan/keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. d. Proses simpati suatu proses di mana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Faktor utamanya perasaan utk memahami orang/pihak lain.

6 SYARAT INTERAKSI SOSIAL a. Adanya kontak sosial (social contact). Ada tiga bentuk: - antarindividu, - individu dengan kelompok, - antarkelompok. b. Adanya Komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan-perassaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.

7 BENTUK HASIL INTERAKSI SOSIAL kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan pertentangan atau pertikaian (conflict).

8 SIFAT KERJASAMA Kerjasama Spontan (Spontaneous Cooperation): Kerjasama yang sertamerta Kerjasama Langsung (Directed Cooperation): Kerjasama yang merupakan hasil perintah atasan atau penguasa Kerjasama Kontrak (Contractual Cooperation): Kerjasama atas dasar tertentu Kerjasama Tradisional (Traditional Cooperation): Kerjasama sebagai bagian atau unsur dari sistem sosial.

9 BENTUK KERJASAMA Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong Bargaining, Yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara 2 organisasi atau lebih Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsurunsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Joint venture, yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyekproyek tertentu

10 AKOMODASI Akomodasi dipergunakan dalam dua arti menunjuk pada suatu keadaan dan menunjuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada keadaan: adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orangperorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan.

11 TUJUAN AKOMODASI Mengurangi pertentangan antara orang atau kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham. Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara temporer. Memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok sosial yang hidupnya terpisah akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan, dan Mengusahakan peleburan antara kelompok sosial yang terpisah.

12 BENTUK-BENTUK AKOMODASI Corecion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan. Compromise, bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada. Arbitration, Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri. Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama. Toleration, merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya. Stalemate, suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya. Adjudication, Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.

13 HASIL-HASIL AKOMODASI Akomodasi dan Intergrasi Masyarakat Menekankan Oposisi Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda Perubahan lembaga kemasyarakatan agar sesuai dengan keadaan baru atau keadaan yang berubah Perubahan-perubahan dalam kedudukan Akomodasi membuka jalan ke arah asimilasi

14 ASIMILASI Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Tanda proses asimilasi adalah adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama. Jadi, proses asimilasi adalah para pihak lebih saling mengenal dan timbulnya benih-benih toleransi mereka lebih mudah untuk saling mendekati.

15 PROSES ASIMILASI TIMBUL, bila ada : Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya. orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama, dan kebudayaan-kebudayaan dari kelompokkelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri.

16 SYARAT ASIMILATIF Interaksi sosial tersebut bersifat suatu pendekatan terhadap pihak lain, dimana pihak yang lain tadi juga berlaku sama. interaksi sosial tersebut tidak mengalami halangan-halangan atau pembatasanpembatasan. Interaksi sosial tersebut bersifat langsung dan primer. Frekuaensi interaksi sosial tinggi dan tetap, serta ada keseimbangan antara pola-pola tersebut.

17 FAKTOR-FAKTOR MEMPERMUDAH ASIMILASI Toleransi. Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi. Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya. Sikap tebuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan. Perkawinan campuran (amaigamation). Adanya musuh bersama dari luar.

18 FAKTOR UMUM PENGHALANG ASIMILASI Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat. Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi. Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan/ kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan/ kelompok lainnya. Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan ciri-ciri badaniah dapat pula menjadi salah satu penghalang terjadinya asimilasi. In-Group-Feeling yang kuat menjadi penghalang berlangsungnya asimilasi. Gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap golongan minoritas Faktor perbedaan kepentingan yang kemudian ditambah dengan pertentangan-pertentangan pribadi

19 OPOSISI Oposisi dapat diartikan sebagai cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Pola-pola oposisi tersebut dinamakan juga sebagai perjuangan untuk tetap hidup (struggle for existence).

20 BENTUK PROSES DISOSIATIF Persaingan (Competition) Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian publik/dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan

21 PERSAINGAN MEMPUNYA DUA TIPE UMUM Bersifat Pribadi; Individu, perorangan, bersaing dalam memperoleh kedudukan (rivalry) Bersifat Tidak Pribadi;

22 BENTUK-BENTUK PERSAINGAN Persaingan ekonomi yaitu timbul karena terbatasnya persediaan dibandingkan dengan jumlah konsumen Persaingan kebudayaan yaitu dapat menyangkut persaingan bidang keagamaan, pendidikan, dan sebagainya. Persaingan kedudukan dan peranan yaitu di dalam diri seseorang maupun di dalam kelompok terdapat keinginan untuk diakui sebagai orang atau kelompok yang mempunyai kedudukan serta peranan terpandang. Persaingan ras yaitu merupakan persaingan di bidang kebudayaan. Hal ini disebabkan karena ciri-ciri badaniyah terlihat dibanding unsur-unsur kebudayaan lainnya.

23 FUNGSI PERSAINGAN Menyalurkan keinginan individu/ kelompok yang bersifat kompetitif Sebagai jalan dimana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu masa medapat pusat perhatian, tersalurkan dengan baik oleh mereka yang bersaing. Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan sosial. Persaingan berfungsi untuk mendudukan individu pada kedudukan serta peranan yang sesuai dengan kemampuannya. Sebagai alat menyaring para warga golongan karya (fungsional).

24 FAKTOR PERSAINGAN TERGANTUNG PADA: Kepribadian seseorang. Kemajuan yaitu Persaingan akan mendorong seseorang untuk bekerja keras dan memberikan sahamnya untuk pembangunan masyarakat. Solidaritas kelompok yaitu Persaingan yang jujur akan menyebabkan para individu akan saling menyesuaikan diri dalam hubungan-hubungan sosialnya hingga tercapai keserasian. Disorganisasi yaitu Perubahan yang terjadi terlalu cepat dalam masyarakat akan mengakibatkan disorganisasi pada struktur sosial.

25 KONTRAVERSI merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian.

26 TIPE UMUM KONTRAVENSI Kontraversi generasi masyarakat yaitu lazim terjadi terutama pada zaman yang sudah mengalami perubahan yang sangat cepat. Kontraversi seks yaitu menyangkut hubungan suami dengan istri dalam keluarga. Kontraversi Parlementer yaitu hubungan antara golongan mayoritas dengan golongan minoritas dalam masyarakat

27 SIFAT KONTRAVENSI Umum meliputi perbuatan seperti penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguan-gangguan, kekerasan, pengacauan rencana. Sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui surat selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian pada pihak lain, dan sebagainya. Intensif, penghasutan, menyebarkan desas desus yang mengecewakan pihak lain Rahasia, mengumumkan kerahasian orang, berkhianat. Taktis, mengejutkan lawan, mengganggu dan membingungkan pihak lain

28 TIPE KONTRAVENSI Kontravensi antar masyarakat setempat, mempunyai dua bentuk: Kontavensi antarmasyarakat setempat yang berlainan (intracommunity struggle). Kontravensi antar golongan-golongan dalam satu masyarakat setempat (intercommunity struggle). Antagonisme keagamaan. Kontravensi Intelektual yaitu sikap meninggikan diri dari mereka yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi atau sebaliknya.

29 PERTENTANGAN/PERTIKAIAN (conflict ) Persaingan/pertentangan merupakan bentuk-bentuk proses sosial disosiatif yang terdapat pada setiap masyarakat

30 SEBAB TERJADINYA PERTENTANGAN: Perbedaan antara individu. Perbedaan kebudayaan. perbedaan kepentingan. perubahan sosial.

31 BENTUK KHUSUS PERTENTANGAN Pertentangan pribadi. Pertentangan Rasial yaitu dalam hal ini para pihak akan menyadari betapa adanya perbedaan antara mereka yang menimbulkan pertentangan. Pertentangan antara kelas-kelas sosial yaitu disebabkan karena adanya perbedaan kepentingan. Pertentangan politik yaitu menyangkut baik antara golongan-golongan dalam satu masyarakat, maupun antara negara-negara yang berdaulat. Pertentangan yang bersifat internasional yaitu disebabkan perbedaan-perbedaan kepentingan yang kemudian merembes ke kedaulatan negara.

32 DAMPAK KONFLIK Tambahnya solidaritas in-group. Apabila pertentangan antara golongan-golongan terjadi dalam satu kelompok tertentu, akibatnya adalah sebaliknya, yaitu goyah dan retaknya persatuan kelompok tersebut. Perubahan kepribadian para individu. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia. Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.

33 Penutup Kemampuan memahami suatu masyarakat sangat diperlukan dalam upaya melakukan interaksi dengan masyarakat tersebut. Keberhasilan dalam memahami masyarakat melalui pemahaman bentuk-bentuk proses sosial dalam masyarakat, baik dalam konteks masyarakat luas maupun dalam konteks suatu keluarga. Untuk memahami proses-proses sosial dalam masyarakat dan keluarga sangat diperlukan dalam upaya memahami suatu masyarakat. Saran: Lihat dan cermati beberapa film mengenai suatu proses sosial dalam masyarakat, misal; Evelin (Pierce Brosnan), Once Upon a Time in China I, II, III (Jet Li).

34 PENYIMPANGAN SOSIAL

35 PENGERTIAN PENYIMPANGAN Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan normanorma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Atau, penyimpangan (deviation) adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri (conformity) terhadap kehendak masyarakat.

36 PENGERTIAN PENYIMPANGAN SOSIAL perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang

37 PENYIMPANGAN DIBAGI MENJADI DUA BENTUK Penyimpangan Primer (Primary Deviation) Penyimpangan Sekunder (secondary deviation)

38 PENYIMPANGAN PRIMER Penyimpangan yang dilakukan seseorang akan tetapi si pelaku masih dapat diterima masyarakat. Ciri penyimpangan ini bersifat temporer atau sementara, tidak dilakukan secara berulang-ulang dan masih dapat ditolerir oleh masyarakat Contohnya: Menunggak iuran listrik dan telepon, melanggar rambu-rambu lalu lintas, ngebut di jalanan, dsb.

39 PENYIMPANGAN SEKUNDER Penyimpangan yang berupa perbuatan yang dilakukan seseorang yang secara umum dikenal sebagai perilaku menyimpang. Penyimpangan ini tidak bisa ditolerir oleh masyarakat. Contohnya: Pemabuk, pengguna obatobatan terlarang, pemerkosa, pelacuran, pembunuh, perampok dan penjudi.

40 FAKTOR-FAKTOR PENYIMPANGAN SOSIAL Longgar/tidaknya nilai dan norma. Sosialisasi yang tidak sempurna. Sosialisasi sub kebudayaan yang menyimpang.

41 PENYEBAB PERILAKU MENYIMPANG Biologis Berdasarkan ciri-ciri biologis ter- tentu orang dapat diidentifikasikan. Ciri- ciri fisik tersebut antara lain: bentuk muka, kedua alis yang menyambung menjadi satu dsb. Psikologis Menjelaskan sebab terjadinya penyimpangan ada kaitannya dengan kepribadian retak atau kepribadian yang memiliki kecenderungan untuk melakukan penyimpangan dan atau traumatik. Sosiologis Menjelaskan sebab terjadinya perilaku menyimpang ada kaitannya dengan sosialisasi yang kurang tepat. Individu tidak dapat menyerap norma-norma kultural budayanya atau individu yang menyimpang harus belajar bagaimana melakukan penyimpangan

42 JENIS-JENIS PENYIMPANGAN Penyimpangan Individual (Individual Deviation) Penyimpangan Kolektif (Group Deviation)

43 KATEGORI TINDAK PENYIMPANGAN INDIVIDUAL Penyalahgunaan narkoba Proses sosialisasi yang tidak sempurna Pelacuran Penyimpangan seksual Tindak kejahatan/kriminal Gaya hidup

44 PENYALAHGUNAAN NARKOBA Narkotika (candu, ganja, putau) Psikotropika (ectassy, magadon, amphetamin) Alkoholisme.

45 BEBERAPA JENIS PENYIMPANGAN SEKSUAL a)lesbianisme dan Homosexual b) Sodomi c) Transvestitisme d) Sadisme e) Pedophilia f) Perzinaan g) Kumpul kebo

46 GAYA HIDUP MENYIMPANG Sikap arogansi Sikap eksentrik

47 PENYIMPANGAN KOLEKTIF Kenakalan remaja Tawuran/perkelahian pelajar Penyimpangan kebudayaan

48 DAMPAK PENYIMPANGAN SOSIAL Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Diri Sendiri/ Individu. Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Masyarakat/kelompok

49 DAMPAK PENYIMPANGAN SOSIAL TERHADAP DIRI SENDIRI/ INDIVIDU Terkucil Terganggunya perkembangan jiwa Rasa bersalah

50 DAMPAK PENYIMPANGAN SOSIAL TERHADAP MASYARAKAT/KELOMPOK Dampak Penyimpangan Sosial Terhadap Masyarakat/kelompok Seperti: tindak kejahatan, tindak kekerasan seorang kadangkala hasil penularan seorang individu lain, sehingga tindak kejahatan akan muncul berkelompok dalam masyarakat Terganggunya keseimbangan sosial Pudarnya nilai dan norma

51 USAHA MENGANTISIPASI DAN MENGATASI PENYIMPANGAN SOSIAL Upaya-upaya Mengantisipasi Penyimpangan Sosial Upaya-upaya Mengatasi Penyimpangan Sosial Sikap Yang Cocok Dalam Menghadapi Penyimpangan Sosial

52 ANTISIPASI PENYIMPANGAN SOSIAL Antisipasi adalah usaha sadar yang berupa sikap, perilaku atau tindakan yang dilakukan seseorang melalui langkah-langkah tertentu untuk menghadapi peristiwa yang kemungkinan terjadi.

53 UPAYA MENGANTISIPASI PENYIMPANGAN SOSIAL Penanaman nilai dan norma yang kuat. Penanaman nilai dan norma yang kuat Berkepribadian Kuat dan Teguh

54 TUJUAN PROSES SOSIALISASI ANTARA LAIN: Pembentukan konsep diri Pengembangan keterampilan Pengendalian diri Pelatihan komunikasi Pembiasaan aturan.

55 UPAYA MENGATASI PENYIMPANGAN SOSIAL Sanksi yang tegas Giatkan penyuluhan-penyuluhan Rehabilitasi sosial

56 SIKAP YANG COCOK DALAM MENGHADAPI PENYIMPANGAN SOSIAL Tidak mudah terpengaruh Berpikir positif (Positive Thinking) Berpikir positif (Positive Thinking)

57 PEMAHAMAN PENYIMPANGAN SOSIAL Penanaman misalnya dilarang merokok, penyalahgunaan narkoba, nilai dan norma, pendidikan seks, seks pra nikah, pendidikan agama, tindak kejahatan/kriminal Pelaksanaan aturan keluarga, tata tertib sekolah yang disiplin Berkepribadian dengan melakukan kebiasaan baik, sikap terpuji, dan mandiri. Melakukan sosialisasi dengan penyuluhanpenyuluhan. Melakukan rehabilitasi agar bisa sembuh dari penyakit sosial yang dideritanya.

58 PRANATA SOSIAL

59 PENGERTIAN PRANATA SOSIAL Mengacu pada : - Sistem nilai dan norma sosial; - Bentuk atau organ sosial Pranata sosial merupakan sekumpulan norma yang tersusun secara sistematis yang terbentuk dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia

60 PRANATA SOSIAL = SOCIAL INSTITUTION Para sosiolog mendefinisikan lembaga sosial berdasarkan aspek mana yang lebih utama

61 PRANATA SOSIAL BERKAITAN DENGAN: Seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung dan mempengaruhi. Seperangkat norma yang dapat dibentuk, diubah dan dipertahankan sesuai dengan kebutuhan hidup. Seperangkat norma yang mengatur hubungan antar warga masyarakat agar dapat berjalan tertib dan teratur

62 Untuk memfungsikan sekumpulan norma atau gagasan perilaku, setiap lembaga sosial memiliki beberapa asosiasi atau organisasi. Pranata / Lembaga Perkawinan Pendidikan Agama Pemerintahan perekonomian Asosiasi/Organisasi Kantor urusan agama Perguruan Tinggi, SMA, SMP, SD Masjid, gereja, Pura, wihara Partai, Parlemen PT, Firma, CV

63 PROSES PERTUMBUHAN PRANATA SOSIAL Norma - Usage - Folkways - Mores - Castum

64 POLA-POLA MEMBUDAYA Institusionalisation Suatu proses yang dilewati oleh semua norma-norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu norma lembaga kemasyarakatan, sehingga norma tersebut dikenal, diakui, dihargai dan ditaati dalam kehidupan sehari-hari. Institusionalized Suatu tahap pengenalan dan penerimaan ide-ide pada masyarakat. Internalized: Pendarah dagingan Suatu tahap penerimaan norma terhadap masyarakat sehingga masyarakat berkeinginan untuk selalu berbuat atau bertingkah lakusejalan dengan apa yang sudah dimengerti.

65 FUNGSI UMUM PRANATA SOSIAL Memberikan pedoman kepada masyarakat begaimana mereka harus bertingkah laku dalam memenuhi kebutuhan pokok/ bersama. Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan Memberi pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial.

66 MANFAAT UMUM PRANATA SOSIAL Sebagai pengawas atas konsekuensi hidup orang banyak. Badan pembina sosio budaya yang menjamin stabilitas sosial yang berkelangsungan. Menyediakan peranan-peranan sosial dengan sikap yang sesuai dengan institusi tersebut sehingga setiap orang dapat memilih lembaga mana yang sesuai dengan keinginan individu.

67 FUNGSI PRANATA SOSIAL (MANIFES/NYATA) Fungsi yang disadari dan menjadi harapan banyak orang. Contohnya: Keluarga sebagai lembaga internalisasi dan sosialisasi nilai dan norma. Lembaga ekonomi tempat terjadinya proses produksi dan distribusi.

68 FUNGSI PRANATA SOSIAL (LATEN/TERSEMBUNYI) Fungsi yang tidak disadari dan bukan menjadi tujuan utama lembaga, cenderung tidak nampak, dan tidak diharapkan tetapi ada. Contohnya: Lembaga keluarga, pernikahan untuk menutupi rasa malu sebutan tidak laku. Lembaga politik persaingan untuk berkuasa kemudian menumpuk kekayaan

69 KARAKTERISTIK PRANATA SOSIAL Memiliki simbol sendiri, sebagai tanda khasan atau ciri khusus lembaga. Contohnya: 1) Lembaga hukum; timbangan 2) Lembaga keluarga; cincin makan Memiliki tanda tertib dan tradisi, sebagai panutan secara tertulis dan tidak tertulis oleh anggotannya. Contohnya; lembaga keluarga ada aturan menghormati anggota keluarga yang lebih tua. Usianya lebih lama sehingga terjadi pewarisan dari generasi ke generasi. Memiliki alat kelengkapan untuk mewujudkan tujuan lembaga. Memiliki idiologi sistem gagasan mendasar yang dimiliki bersama, dianggap ideal oleh anggotanya. Memiliki tingkat kekebalan/ daya tahan, tidak akan lenyap begitu saja. Contoh; kurikulum pendidikan dan adat istiadat.

70 UNSUR-UNSUR PRANATA/ LEMBAGA SOSIAL

71 UNSUR-UNSUR PRANATA/ LEMBAGA SOSIAL Individu Inti dari sebuah lembaga adalah kumpulan individu jika kita melihat manusia dari aspek individu, maka kita akan mengetahui hakikat manusia secara eksistensi sebagai makhluk individu (manusia yang unik) dan sebagai makluk sosial (manusia yang tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain). Lembaga Keluarga Proses alami bagi setiap individu yang sudah dewasa cepat atau lambat akan membentuk keluarga. Disanalah akan dilahirkan individu-individu barusebagai penerus atau generasi baru. Lembaga Sosial Merupakan akomodasi dari berbagai macam individu dan individu tersebut bersumber dari berbagai keluarga. Lembaga Kemasyarakatan Pada prinsipnya mendekati sama dengan lembaga sosial tetapi berdasarkan kajianyang mendalam lembaga kemasyarakatan cenderung bersifat lebih luas bila dibanding dengan lembaga sosial. Lembaga Negara Merupakan lembaga terbesar pada tingkat tataran state. Lembaga ini memiliki kekuasaan dan kekuatan yang paling tinggi bila dilihat dari kacamata kedudukan dan wewenang.

72 TIPE-TIPE PRANATA SOSIAL 1. Tipe pranata sosial dilihat dari sudut perkembangannya: Crescive institution atau lembaga paling primer Suatu tipe pranata/ lembaga yang tumbuh tidak sengaja dan tumbuhnya berasal dari adat istiadat. Contoh; hak milik, bentukbentuk perkawinan, dan lumbung padi. Enacted institution Tipe pranata/ lembaga yang dibentuk dengan sengaja dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat yang bersangkutan. Contoh lembaga utang piutang, lembaga pendidikan dan lembaga perdagangan. Semuanya ini berakar dari kebiasaan-kebiasaan yang sistimatis dan diatur kemudian dituangkan lembaga-lembaga yang disyahkan oleh pemerintah.

73 TIPE-TIPE PRANATA SOSIAL 2. Tipe pranata sosial dilihat dari sudut nilai Basic institution Dianggap sebagai lembaga sosial yang paling penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertibdalam masyarakat. Contoh; lembaga keluarga dan lembaga agama. Subsidiary institution Lembaga sosial yang dianggap kurang penting oleh sekelompok masyarakat tertentu, misalnya lembaga rekreasi dan lembaga olah raga.

74 TIPE-TIPE PRANATA SOSIAL 3. Tipe pranata sosial dilihat dari sudut penerimaan oleh masyarakat. Aproved social institution Tipe lembaga ini merupakan lembaga-lembaga yang diterima oleh masyarakat karena dirasa memberi manfaat dan keuntungan serta sangat dibutuhkan. Misalnya lembaga agama, lembaga pendidikan, lembaga perdagangan, lembaga bantuan hukum dan lembaga penitipan anak dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat. Unproved= un sanctioned intitution Tipe lembaga ini ditolak oleh masyrakat secara umum sebab lembaga ini dianggap meresahkan dan merugikan masyarakat secara umum, misalnya gank persatuan perampok/copet/gali/ momoli/kumpul kebo/kaum gay, lebian/homo seks dan lembaga perakitan bom ilegal.

75 TIPE-TIPE PRANATA SOSIAL 4. Tipe pranata sosial dilihat dari sudut penyebarannya. General institution Suatu lembaga yang lahir atas dasar faktor penyebaran sehingga dikenal di seluruh dunia, misalnya lembaga pemerintahan, lembaga agama dan perserikatan bangsabangsa. Ristricted institution Suatu lembaga yang dikenal hanya terbatas pada suatu masyarakat atau negara tertentu, misalnya lembaga adat, lembaga keyakinan/ aliran dan lembaga pemerintahan (khususnya pada sistemnya).

76 TIPE-TIPE PRANATA SOSIAL 5. Tipe pranata sosial dilihat dari sudut fungsinya. Operative institution Suatu lembaga yang befungsi untuk menghimpun pola-pola atau cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya LSM, IMF, UMDB, dan lembaga industri. Regulated institution Lembaga yang berfungsi mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak mutlak manjadi bagian dari pada lemabaga tersebut. Contoh lembaga hukum dan lembaga ferifikasi.

77 KEBERADAAN LEMBAGA SOSIAL ADA TIGA: Masyarakat totaliter Suatu masyarakat yang menganggap negara sebagai lembaga kemasyarakatan yang pokok membawahi lembaga-lembaga lain seperti lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, lembaga keluarga dan lain sebagainya. Contoh lembaga Unisoviet dan Rusia. Masyarakat homigen dan tradisional Suatu masyarakat yang mengangap lembaga kemasyarakatan satu dengan yang lainnya sebagai suatu institusi configurasi (pola-pola hubungan). Contohnya, terciptanya suatu desa swasembada karena dukungan dari berbagai komponen kelembagaan pada tingkat desa. Komponen tersebut antara lain, lembaga perekonomian desa, lembaga keamanan desa, lembaga pendidikan dan lembaga kesehatan. Masyarakat komplek atau terbuka Masyarakat beranggapan dan percaya bahwa terjadinya perubahan sosial dan budaya dianggap sebagai sarana untuk merubah norma dalam rangka pemenuhan kebutuhan.

78 PERUBAHAN SOSIAL

79 PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL Banyak ahli yang memberikan batasan perubahan sosial sesuai dengan sudut pandang masing-masing. Pada intinya, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan proses masyarakat yang dapat mempengaruhi sistem sosial.

80 KARAKTERISTIK PERUBAHAN SOSIAL Pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsurunsur immaterial. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial. Suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, idiologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. Modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia Segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

81 BENTUK-BENTUK PERUBAHAN Perubahan lambat dan perubahan cepat Perubahan kecil dan perubahan besar Perubahan Struktur dan Perubahan Proses Perubahan yang dikehendaki (intendedchange) atau perubahan yang direncanakan (planned-chage) dan perubahan yang tidak dikehendaki (unitended-change) atau perubahan yang tidak direncanakan (unplanned-change)

82 PERUBAHAN LAMBAT DAN PERUBAHAN CEPAT Perubahan lambat (evolusi) Macam-macam teori evolusi Unilenear theories of evolution. Teori ini pada pokoknya berpendapat bahwa manusia dan masyarakat (termasuk kebudayaannya) mengalami perkembangan sesuai dengan tahaptahap tertentu, bermula dari bentuk yang sederhana, kemudian bentuk yang kompleks sampai pada tahap yang sempurna. Universal theory of evolution menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Teori ini mengemukakan bahwa kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu. Multilined theories of evolution. Teori ini lebih menekankan pada penelitian-penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat

83 PERUBAHAN REVOLUSI Revolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat

84 SYARAT-SYARAT REVOLUSI Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut. Pemimpin diharapkan dapat menampung keiginankeinginan masyarakat untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas tadi menjadi program dan arah gerakan. Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Harus ada momentum yaitu saat di mana segala keadaan dan faktor sudah tepat dan baik untuk memulai suatu gerakan.

85 PERUBAHAN KECIL Perubahan kecil adalah perubahanperubahan yang terjadi pada unsur unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau yang berarti bagi masyarakat

86 PERUBAHAN BESAR perubahan besar adalah perubahanperubahan yang terjadi pada unsurunsur struktur sosial yaitu membawa pengaruh besar pada masyarakat

87 PROSES PERUBAHAN SOSIAL Penemuan baru (discovery) yaitu penemuan merupakan persepsi manusia yang dianut secara bersama, mengenai suatu aspek kenyataan yang semula sudah ada. Invensi (Invention) yaitu suatu kombinasi baru/ cara penggunaan baru dari pengetahuan yang sudah ada. Difusi (difution) yaitu penyebaran unsur-unsur budaya dari suatu kelompok ke kelompok lainnya.

88 Maaf ada kelanjutannya. Tunggu berita berikutnya.

SOSIOLOGI KOMUNIKASI PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL. A. Pendahuluan

SOSIOLOGI KOMUNIKASI PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL. A. Pendahuluan SOSIOLOGI KOMUNIKASI PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL A. Pendahuluan Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan

Lebih terperinci

PROSES SOSIAL E K O N U G R O H O, S. P T, M. S C FA K U LTA S P E T E R N A K A N U N I V E R S I TA S B R AW I J AYA S E M E S T E R G A N J I L

PROSES SOSIAL E K O N U G R O H O, S. P T, M. S C FA K U LTA S P E T E R N A K A N U N I V E R S I TA S B R AW I J AYA S E M E S T E R G A N J I L PROSES SOSIAL EKO NUGROHO, S.PT, M.SC FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA SEMESTER GANJIL 2013/2014 Pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama Perubahan-perubahan dalam struktur

Lebih terperinci

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial beserta Status dan Peran individunya. Annisa Nurhalisa

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial beserta Status dan Peran individunya. Annisa Nurhalisa Bentuk-bentuk Interaksi Sosial beserta Status dan Peran individunya Annisa Nurhalisa Interaksi Sosial Asosiatif -> adalah bentuk interaksi sosial yang menghasilkan kerja sama. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Lebih terperinci

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial 1. Proses yang Asosiatif a. Kerjasama 1) Kerukunan Tolong Menolong dan Gotongroyong 2) Bargaining : Pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa antara

Lebih terperinci

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL Proses sosial adalah cara-cara berhubungan/komunikasi apabila individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut

Lebih terperinci

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL 1. Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Sosial Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Amin PENYUSUN

KATA PENGANTAR. Amin PENYUSUN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikantugas makalah sosiologi yang berjudul

Lebih terperinci

PROSES SOSIAL dan INTERAKSI SOSIAL. Slamet Widodo

PROSES SOSIAL dan INTERAKSI SOSIAL. Slamet Widodo DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS TRUNOJOYO PROSES SOSIAL dan INTERAKSI SOSIAL Slamet Widodo 1 PROSES SOSIAL Cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang perorangan saling bertemu dan menentukan

Lebih terperinci

Interaksi sosial dalah suatu hubungan social yang dinamis antara orang perorangan, antara individu dan kelompok manusia, dan antar kelompok manusia.

Interaksi sosial dalah suatu hubungan social yang dinamis antara orang perorangan, antara individu dan kelompok manusia, dan antar kelompok manusia. 1. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial dalah suatu hubungan social yang dinamis antara orang perorangan, antara individu dan kelompok manusia, dan antar kelompok manusia. 2. Proses Interaksi Sosial

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari

BAB II LANDASAN TEORI. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Psikologi Sosial Kata psikologi mengandung kata psyche yang dalam bahasa Yunani berarti jiwa dan kata logos yang dapat diterjemahkan dengan kata ilmu. Dengan demikian, istilah

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOSIAL

BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOSIAL BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOSIAL Jenis-jenis Hubungan Sosial Hubungan antar individu Contoh: 2 orang siswa saling bertegur sapa Hubungan individu dengan kelompok Contoh: Seorang pendeta memberikan kotbah

Lebih terperinci

BAB V INTERAKSI SOSIAL

BAB V INTERAKSI SOSIAL BAB V INTERAKSI SOSIAL 5.1. Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Sosial Hubungan antar manusia, ataupun relasi-relasi sosial menentukan struktur dari masyarakatnya. Hubungan antar manusia

Lebih terperinci

LEMBAGA SOSIAL. Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

LEMBAGA SOSIAL. Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si LEMBAGA SOSIAL Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si Pengantar Lembaga sosial lembaga kemasyarakatan social institution Didalam masyarakat pasti ada norma yang mengatur hidup mereka guna mencapai ketertiban

Lebih terperinci

Komunikasi sosial...?????

Komunikasi sosial...????? PROSES SOSIAL Komunikasi sosial...????? Pengantar Sosiologi mempelajari struktur-struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahanperubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan

Lebih terperinci

PENYIMPANGAN SOSIAL 1. Pengertian Penyimpangan Sosial

PENYIMPANGAN SOSIAL 1. Pengertian Penyimpangan Sosial PENYIMPANGAN SOSIAL 1. Pengertian Penyimpangan Sosial Penyimpangan sosial atau perilaku menyimpang, sadar atau tidak sadar pernah kita alami atau kita lakukan. Penyimpangan sosial dapat terjadi dimanapun

Lebih terperinci

BENTUK BENTUK INTERAKSI SOSIAL

BENTUK BENTUK INTERAKSI SOSIAL BENTUK BENTUK INTERAKSI SOSIAL 1. Kimbal Young (1948) == a. Oposisi b. Kerja Sama c. Difrensiasi 2. Gillin (1951) == Proses Asosiatif dan Disosiatif 3. Tamotsu S.(1986) == Akomodasi, Ekspresi, Interaksi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. khusus dari interaksi sosial. Menurut Soekanto (1983: 80), berlangsungnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. khusus dari interaksi sosial. Menurut Soekanto (1983: 80), berlangsungnya 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Interaksi Sosial Interaksi Sosial dalam masyarakat merupakan syarat utama terjadinya aktivitasaktivitas sosial. Dalam bentuk lain dari proses sosial hanya merupakan

Lebih terperinci

Sifat dan Bentuk Interaksi Sosial Budaya dalam Pembangunan

Sifat dan Bentuk Interaksi Sosial Budaya dalam Pembangunan Sifat dan Bentuk Interaksi Sosial Budaya dalam Pembangunan Mengapa manusia, memerlukan interaksi dengan manusia lain? 1. Sifat-sifat Interaksi Sosial Budaya dalam Kehidupan Masyarakat Interaksi adalah

Lebih terperinci

INTERAKSI SOSIAL 1. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang berarti saling

INTERAKSI SOSIAL 1. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang berarti saling INTERAKSI SOSIAL 1. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang berarti saling bertindak. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang

Lebih terperinci

UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB ) a. Nama Mata Pelajaran : Sosiologi X (Wajib) b. Semester : Ganjil c. Kompetensi Dasar :

UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB ) a. Nama Mata Pelajaran : Sosiologi X (Wajib) b. Semester : Ganjil c. Kompetensi Dasar : UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB 1-02.6) 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Sosiologi X (Wajib) b. Semester : Ganjil c. Kompetensi Dasar : 3.2 Mengenali dan mengidentifikasi realitas individu, kelompok, dan

Lebih terperinci

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL OLEH : LIA AULIA FACHRIAL, M.SI Definisi & Ruang Lingkup Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial

Lebih terperinci

Lembaga Kemasyarakatan

Lembaga Kemasyarakatan Lembaga Kemasyarakatan Latar Belakang Didalam masyarakat pasti ada norma yg mengatur hidup mereka guna mencapai ketertiban hidup Norma- norma tersebut berkelompok-kelompok pada berbagai kebutuhan pokok

Lebih terperinci

MAKALAH PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

MAKALAH PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL MAKALAH PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Proses sosial merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat. Dimana di dalamnya terdapat suatu proses hubungan

Lebih terperinci

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang Apakah kalian bagian dari perubahan??? Apa yg dimaksud perubahan? Perbandingan masa lalu - masa sekarang Masy statis, tidak maju,

Lebih terperinci

Lembaga Kemasyarakatan. Yesi Marince, S.IP., M.Si

Lembaga Kemasyarakatan. Yesi Marince, S.IP., M.Si Lembaga Kemasyarakatan Yesi Marince, S.IP., M.Si Definisi. Lembaga kemasyarakatan yaitu suatu bentuk atau wadah atau institute dimana terdapat pengertian yang abstrak perihal adanya normanorma dan peraturan-peraturan

Lebih terperinci

HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT Makna Individu Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisahpisahkan antara jiwa dan raganya.

Lebih terperinci

MAKALAH INTERAKSI SOSIAL

MAKALAH INTERAKSI SOSIAL MAKALAH INTERAKSI SOSIAL Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Sosiologi Disusun : SUCI SARTIKA 153121017 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS PRAMITA INDONESIA TANGERANG

Lebih terperinci

BAB III LEMBAGA SOSIAL

BAB III LEMBAGA SOSIAL BAB III LEMBAGA SOSIAL 3.1 Pengantar Lembaga kemasyarakatan sering juga disebut sebagai lembaga sosial merupakan terjemahan dari social institution dalam bahasa Inggris, Istilah social institution dalam

Lebih terperinci

NORMA & LEMBAGA SOSIAL. fitri dwi lestari

NORMA & LEMBAGA SOSIAL. fitri dwi lestari NORMA & LEMBAGA SOSIAL fitri dwi lestari Kelembagaan Sosial sekumpulan norma yang tersusun secara sistematis yang terbentuk dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia yang bersifat khusus.

Lebih terperinci

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL. IR. HJ. KHODIJAH, M.Si

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL. IR. HJ. KHODIJAH, M.Si PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL IR. HJ. KHODIJAH, M.Si Proses Sosial Adalah cara2 berhubungan yg dapt dilihat apabila orang perorangan dan kelompok2 manusia saling bertemu dan menentukan sistem,aturan,norma,dan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES-PROSES SOSIAL

BAB IV PROSES-PROSES SOSIAL SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN SOSIOLOGI BAB IV PROSES-PROSES SOSIAL ALI IMRON, S.Sos., M.A. Dr. SUGENG HARIANTO, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT Saudara mahasiswa, kita berjumpa kembali dalam kegiatan Tutorial Online yang ketiga untuk

Lebih terperinci

Interaksi Sosial. Lolytasari, M.Hum

Interaksi Sosial. Lolytasari, M.Hum Interaksi Sosial Lolytasari, M.Hum Interaksi sosial meruapakan suatu kajian mikro sosiologi yang mempelajari kehidupan seharihari Maksud dari mikro sosiologi adalah dimana manusia sebagai individu berinteraksi

Lebih terperinci

Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial

Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial Sosiologi Komunikasi Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial Manusia Sebagai Makhluk Sosial Makhluk Spiritual Manusia Makhluk individual Makhluk Sosial Manusia

Lebih terperinci

Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial

Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial oleh : Ir. Agus Hasbi Noor, M.M.Pd. STKIP Siliwangi Bandung 2014 1 Manusia sebagai makhluk Individu Individu berasal dari kata in dan divided (tidak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Pustaka 1. Definisi Dampak Pengertian dampak menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, adalah pengaruh sesuatu yang menimbulkan akibat; benturan; benturan

Lebih terperinci

Modul ke: Sosiologi INSTITUSI SOSIAL. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi.

Modul ke: Sosiologi INSTITUSI SOSIAL. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi. Modul ke: Sosiologi INSTITUSI SOSIAL Fakultas Psikologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengertian Institusi Sosial Horton dan Hunt, Robert MZ Lawang, 1986

Lebih terperinci

UN SMA IPS Prediksi 1 UN SMA IPS Sosiologi

UN SMA IPS Prediksi 1 UN SMA IPS Sosiologi UN SMA IPS Prediksi 1 UN SMA IPS Sosiologi Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Interaksi sosial ditandai oleh adanya... (A) tindakan sosial dengan tujuan tertentu (B) komunikasi antar individu (C) pertikaian

Lebih terperinci

Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. LEMBAGA KEMASYARAKATAN Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. PENGERTIAN Lembaga kemasyarakatan adalah himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Interaksi Sosial Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok (Soekanto,

Lebih terperinci

NORMA-NORMA MENGALAMI PROSES

NORMA-NORMA MENGALAMI PROSES Pert.9,10(1) NORMA-NORMA MENGALAMI PROSES Institutionalization ( proses pelembagaan ), yakni suatu proses yang dilewati oleh sesuatu norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia dilahirkan di dunia, ia telah memiliki naluri untuk berbagi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia dilahirkan di dunia, ia telah memiliki naluri untuk berbagi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak manusia dilahirkan di dunia, ia telah memiliki naluri untuk berbagi dengan sesamanya. Hubungan dengan sesamanya merupakan suatu kebutuhan bagi setiap

Lebih terperinci

Oleh : SAWABI, S.E, M.M

Oleh : SAWABI, S.E, M.M Oleh : SAWABI, S.E, M.M PERILAKU MENYIMPANG 1. Pengertian Perilaku menyimpang Robert MZ Lawang penyimpangan merupakan tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman etnik yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman etnik yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kesatuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberagaman etnik yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kesatuan apabila ada interaksi sosial yang positif, diantara setiap etnik tersebut dengan syarat kesatuan

Lebih terperinci

MEDIA & PERUBAHAN SOSIAL

MEDIA & PERUBAHAN SOSIAL MEDIA & PERUBAHAN SOSIAL Part 3 Edy Prihantoro Universitas Gunadarma A. Struktur Masyarakat Seperti di jelaskan pada bab sebelumnya, bahwa sosiologi mengkaji masyarakat dari sisi struktur sosial (social

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 7 POKOK BAHASAN

PERTEMUAN KE 7 POKOK BAHASAN PERTEMUAN KE 7 POKOK BAHASAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian norma sosial, terbentuknya norma sosial, ciri-ciri

Lebih terperinci

Standar Kompetensi : Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi : Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik Kompetensi Dasar Konflik Sosial Judul : Konflik Sosial Standar Kompetensi : Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik Kompetensi Dasar : Menganalisis faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Interaksi sosial adalah sebagai atau merupakan dasar dari proses-proses sosial,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Interaksi sosial adalah sebagai atau merupakan dasar dari proses-proses sosial, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Interaksi sosial Interaksi sosial adalah sebagai atau merupakan dasar dari proses-proses sosial, sebab tanpa adanya interaksi tidak mungkin kehidupan bersama akan terjalin.

Lebih terperinci

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL [IPS]

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL [IPS] ILMU PENGETAHUAN SOSIAL [IPS] Oleh : Jaeni Supratman Contact Person : E-mail : supratjay@gmail.com ; jaenisupratman@yahoo.com Facebook : http://www.facebook.com/jaenisupratman Follow me : @jaenisupratman

Lebih terperinci

Perubahan Sosial dan Kebudayaan OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

Perubahan Sosial dan Kebudayaan OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI Perubahan Sosial dan Kebudayaan OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI Pengantar o Manusia adalah mahluk dinamis yang setiap saat selalu mengalami perubahan o Perubahan nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku,

Lebih terperinci

LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LEMBAGA SOSIAL)

LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LEMBAGA SOSIAL) LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LEMBAGA SOSIAL) Oleh: Suyatno,, Ir., MKes. Contact: E-mail : suyatnofkmundip@gmail.com Blog : suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp : 08122815730 / 024-70251915 IKM/Sosiologi 1 Pengertian

Lebih terperinci

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat,

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat, BAB IV ANALISIS 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat, yang secara sadar maupun tidak telah membentuk dan melegalkan aturan-aturan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Interaksi Sosial. Walgito (2007) mengemukakan interaksi sosial adalah hubungan antara

BAB II LANDASAN TEORI. A. Interaksi Sosial. Walgito (2007) mengemukakan interaksi sosial adalah hubungan antara 7 BAB II LANDASAN TEORI 1. Pengertian Interaksi Sosial A. Interaksi Sosial Walgito (2007) mengemukakan interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu lain, individu satu dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

2 Kebiasaan (Folksway) Norma yang menunjukan perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama

2 Kebiasaan (Folksway) Norma yang menunjukan perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama C. Lembaga Sosial 1. Pengertian Lembaga Sosial dan Norma Lembaga Sosial suatu sistem norma yg bertujuan utk mengatur tindakan tindakan maupun kegiatan masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok dan

Lebih terperinci

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Konsep Perubahan Sosial Konsep Modernisasi Perubahan

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 5 POKOK BAHASAN

PERTEMUAN KE 5 POKOK BAHASAN PERTEMUAN KE 5 POKOK BAHASAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang bentuk-bentuk interaksi sosial, aturan-aturan dalam

Lebih terperinci

Perubahan social. Menurut Kingsley Davis, bahwa perubahan social ini merupakan bagian dari perubahanperubahan

Perubahan social. Menurut Kingsley Davis, bahwa perubahan social ini merupakan bagian dari perubahanperubahan Perubahan social Menurut Gillin dan Gillin perubahan social adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, yang disebabkan baik karena peeubahan-perubahan kondisi geografis, kebuadayaan

Lebih terperinci

KONFLIK SOSIAL Pengertian Konflik

KONFLIK SOSIAL Pengertian Konflik KONFLIK SOSIAL 1. Pengertian Konflik Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau

Lebih terperinci

SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: SOSIOLOGI (KODE: S05)

SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: SOSIOLOGI (KODE: S05) SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: SOSIOLOGI (KODE: S05) 1. Jawaban: C Fungsi sosiologi diantaranya: Penelitian/menyediakan data Pembangunan/pengembangan Solusi pemecahan masalah 2. Jawaban: C Objek kajian sosiologi

Lebih terperinci

(Struktur Masyarakat, Proses dan Interaksi Sosial, Proses komunikasi)

(Struktur Masyarakat, Proses dan Interaksi Sosial, Proses komunikasi) (Struktur Masyarakat, Proses dan Interaksi Sosial, Proses komunikasi) A. Ada empat kelompok sosial yang dibagi berdasarkan struktur masing-masing kelompok. Kelompok Formal Sekunder = Kelompok sosial yang

Lebih terperinci

Perubahan dan Konflik Sosial

Perubahan dan Konflik Sosial Modul 2 Perubahan dan Konflik Sosial Dr. Sri Hayati,M.Pd. M PENDAHULUAN odul ini merupakan kelanjutan dari modul pertama. Tentu Anda masih ingat, dari modul pertama tersebut Anda telah mempelajari dan

Lebih terperinci

kecil kehidupan seseorang. Adapun ciri-ciri penyimpangan primer adalah: 1) Bersifat sementara. 2) Gaya hidupnya tidak didominasi oleh perilaku

kecil kehidupan seseorang. Adapun ciri-ciri penyimpangan primer adalah: 1) Bersifat sementara. 2) Gaya hidupnya tidak didominasi oleh perilaku A. PERILAKU MENYIMPANG 1. Pengertian Perilaku Menyimpang Beberapa ahli memberikan definisi yang berbeda-beda tentang pengertian perilaku menyimpang. Menurut Robert MZ Lawang penyimpangan merupakan tindakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (Robert H. Laurer,

TINJAUAN PUSTAKA. sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (Robert H. Laurer, 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Perubahan Sosial 1. Konsep Perubahan Sosial Perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Pandangan

Lebih terperinci

INTERAKSI SOSIAL DAN INSTITUSI SOSIAL

INTERAKSI SOSIAL DAN INSTITUSI SOSIAL PENGANTAR SISTEM SOSIAL TKW 121 2 SKS DR. Ir. Ken Martina K, MT. KULIAH KE 3 3.1. Pengantar INTERAKSI SOSIAL DAN INSTITUSI SOSIAL Pengetahuan tentang proses proses sosial memungkinkan seseorang untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kehidupan bangsa Indonesia yang majemuk telah diakui sejak merdeka

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kehidupan bangsa Indonesia yang majemuk telah diakui sejak merdeka 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Proses Interaksi Sosial Kehidupan bangsa Indonesia yang majemuk telah diakui sejak merdeka bahkan sebelum merdeka sudah diakui sebagai bangsa yang banyak memiliki perbedaan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengembangan masyarakat (community development) Pengembangan masyarakat (community development) adalah salah satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengembangan masyarakat (community development) Pengembangan masyarakat (community development) adalah salah satu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan masyarakat (community development) Pengembangan masyarakat (community development) adalah salah satu kegiatan yang menjadi bagian dari program corporate social responsibility

Lebih terperinci

II PROSES-PROSES SOSIAL

II PROSES-PROSES SOSIAL II PROSES-PROSES SOSIAL Tindakan Sosial Tindakan manusia adalah perbuatan, perilaku atau aksi yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai tujuan tertentu Macam-macam tindakan manusia; 1. tindakan yang terorgnisir,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik. Tidak hanya dalam lingkungan keluarga masyarakat juga mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. baik. Tidak hanya dalam lingkungan keluarga masyarakat juga mempunyai peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Anak adalah aset bangsa yang harus dijaga dan di perhatikan dengan baik. Tidak hanya dalam lingkungan keluarga masyarakat juga mempunyai peran tersebut. Anak adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori Sesuai dengan tema penelitian ini, maka berikut ini penelitian mengemukakan halhal yang berkaitan dengan penelitian, khususnya mengenai pengaruh keberadaan

Lebih terperinci

TUGAS SOSIOLOGI KEAS X PK MAN 1 SURAKARTA MATERI : NILAI DAN NORMA SOSIAL

TUGAS SOSIOLOGI KEAS X PK MAN 1 SURAKARTA MATERI : NILAI DAN NORMA SOSIAL TUGAS SOSIOLOGI KEAS X PK MAN 1 SURAKARTA Petunjuk : 1. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan cara memilih jawaban yang paling tepat diantara huruf a, b, c,d atau e serta mengisi soal essay 2. Lembar

Lebih terperinci

SOSIOLOGI PERTANIAN ( )

SOSIOLOGI PERTANIAN ( ) SOSIOLOGI PERTANIAN (130121112) Aspek Sosial Desa (1) Pertemuan ke-5 Es/!Js/!Ufhvi Ljtnboupspbekj-!N/Tj/ Kompetensi Khusus: Mahasiswa mampu menemukan perbedaan aspek sosial desa-desa di Indonesia Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sebagai mahluk individu manusia dilahirkan sendiri dan memiliki ciri-ciri yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sebagai mahluk individu manusia dilahirkan sendiri dan memiliki ciri-ciri yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sebagai mahluk individu manusia dilahirkan sendiri dan memiliki ciri-ciri yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Perbedaan ini merupakan keunikan dari manusia tersebut.

Lebih terperinci

BENTUK KERJASAMA (COOPERATION) PADA INTERAKSI SOSIAL WARIA. Bunga Fajar Sari Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma

BENTUK KERJASAMA (COOPERATION) PADA INTERAKSI SOSIAL WARIA. Bunga Fajar Sari Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma 1 BENTUK KERJASAMA (COOPERATION) PADA INTERAKSI SOSIAL WARIA Bunga Fajar Sari Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kerjasama (cooperation) pada interaksi

Lebih terperinci

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut unsur-unsur kebudayaan yang dianggap halus, maju, dan

Lebih terperinci

KONSEP-KONSEP POKOK DALAM SOSIOLOGI: KELOMPOK DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

KONSEP-KONSEP POKOK DALAM SOSIOLOGI: KELOMPOK DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN KONSEP-KONSEP POKOK DALAM SOSIOLOGI: KELOMPOK DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN Oleh: Suyatno, Ir., MKes. Pendahuluan Tugas seorang tanaga kesehatan sebagai : membantu penyembuhan penyakit meningkatkan derajat

Lebih terperinci

Institute for Criminal Justice Reform

Institute for Criminal Justice Reform UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap orang

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II.TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR 7 II.TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A.Tinjauan Pustaka 1.Konsep Perubahan Sosial Menurut Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahanperubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi

Lebih terperinci

Pengendalian Sosial Upaya Pengendalian Penyimpangan Sosial

Pengendalian Sosial Upaya Pengendalian Penyimpangan Sosial Pengendalian Sosial Upaya Pengendalian Penyimpangan Sosial Pokok materi Pengendalian Penyimpangan Sosial Pengertian Pengendalian sosial Upaya Pengendalian Penyimpangan Sosial Pengertian & jenis-jenisnya

Lebih terperinci

LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LEMBAGA SOSIAL)

LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LEMBAGA SOSIAL) LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LEMBAGA SOSIAL) Definisi : Suatu jaringan proses-proses hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubunganhubungan tsb, sesuai dengan kepentingan

Lebih terperinci

CIRI-CIRI LEMBAGA SOSIAL A. Ciri utama lembaga sosial (J.B. Chitambar) Merupakan seperangkat pola perilaku yg diterima termasuk peranan-peranan dan

CIRI-CIRI LEMBAGA SOSIAL A. Ciri utama lembaga sosial (J.B. Chitambar) Merupakan seperangkat pola perilaku yg diterima termasuk peranan-peranan dan PENGERTIAN Sajogyo : Suatu kesatuan yg terdiri dari dua atau lebih dimana diantara mereka terjadi komunikasi dua arah dan di dalam interaksi (timbal-balik) satu sama lain. Soerjono : Himpunan atau kesatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Erni Purnamasari, 2015 PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP ETIKA PADA SISWA KELAS XI MIA 4 DAN XI IIS 2 SMA NEGERI 14 KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Erni Purnamasari, 2015 PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP ETIKA PADA SISWA KELAS XI MIA 4 DAN XI IIS 2 SMA NEGERI 14 KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa peralihan, yang ditempuh oleh seseorang dari kanak-kanak menuju dewasa. Atau dapat dikatakan bahwa masa remaja adalah perpanjangan masa

Lebih terperinci

MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA

MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF NUR ENDAH JANUARTI, MA TUJUAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa mampu memahami masalah sosial budaya dalam berbagai perspektif Mahasiswa mampu menganalisa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial. Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial. Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala perubahan yang terjadi dalam suatu masyarakat yang tercakup atas aspek-aspek

Lebih terperinci

SOSIOLOGI UMUM (KPM 130)

SOSIOLOGI UMUM (KPM 130) SOSIOLOGI UMUM (KPM 130) Koordinator Matakuliah Sosiologi Umum Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Website: http://skpm.fema.ipb.ac.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.5.1 Interaksi Sosial Salah satu sifat manusia adalah keinginan untuk hidup bersama dengan manusia lainnya. Dalam hidup bersama antara manusia dan manusia atau manusia dan kelompok

Lebih terperinci

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL II. TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL A. Konflik Istilah konflik secara etimologis berasal dari bahasa latin con yang berarti bersama dan fligere yang berarti benturan atau tabrakan. Jadi, konflik dalam

Lebih terperinci

10. Kunci : A Pembahasan : Dalam proses interaksi sosial maka harus melibatkan 2 orang atau lebih, dimana dari kedua belah pihak ada yang memberikan s

10. Kunci : A Pembahasan : Dalam proses interaksi sosial maka harus melibatkan 2 orang atau lebih, dimana dari kedua belah pihak ada yang memberikan s SOSIOLOGI 1. Kunci : D Pembahasan; metode yang digunakan oleh sosiolog tersebut adalah metode kualitatif Karena menggunakan data hasil wawancara yang tidak berbentuk angka 2. Kunci : C Pembahasan : Contoh

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 6 POKOK BAHASAN

PERTEMUAN KE 6 POKOK BAHASAN PERTEMUAN KE 6 POKOK BAHASAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan pengertian nilai dengan nilai social. 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

PROBLEM SOSIOLOGI SET SUPERINTENSIF SBMPTN 2016 PEMBAHASAN

PROBLEM SOSIOLOGI SET SUPERINTENSIF SBMPTN 2016 PEMBAHASAN PEMBAHASAN PROBLEM SET SOSIOLOGI SUPERINTENSIF SBMPTN 2016 1. Jawaban: D Tindakan sosial (Max Weber): Masyarakat adalah produk dari tindakan individu-individu yang berbuat dalam kerangka fungsi nilai,

Lebih terperinci

BAB 8: SOSIOLOGI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

BAB 8: SOSIOLOGI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA.  PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI www.bimbinganalumniui.com 1. Apabila sosial yang ada mengakibatkan disintegrasi masyarakat, tersebut bersifat... a. Proses b. Regres c. Evolusioner oner e. Dialektika 2. Suatu penemuan baru dapat menimbulkan

Lebih terperinci

DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG

DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG Bangsa Indonesia yang merupakan negara kepulauan, memiliki beraneka ragam suku bangsa dan budaya. Masing-masing budaya memiliki adat-istiadat, kebiasaan, nilai-nilai

Lebih terperinci

KELOMPOK SOSIAL. Oleh Firdaus

KELOMPOK SOSIAL. Oleh Firdaus KELOMPOK SOSIAL Oleh Firdaus Pertemuan ini akan Membahas : 1. Konsep Kelompok Sosial 2. Faktor pendorong terbentuknya kelompok Sosial 3. Bentuk-bentuk pengelompokan sosial Pertanyaan untuk Diskusi Awal:

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG TEKNIS PENANGANAN KONFLIK SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG TEKNIS PENANGANAN KONFLIK SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG TEKNIS PENANGANAN KONFLIK SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

MODUL 5 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.

MODUL 5 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PERTEMUAN 5 UNIVERSITAS MERCU BUANA MODUL 5 (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. POKOK BAHASAN: Proses dan Interaksi Sosial DESKRIPSI: Materi berupa uraian tentang struktur

Lebih terperinci

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA 1. BPUPKI dalam sidangnya pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 membicarakan. a. rancangan UUD b. persiapan kemerdekaan c. konstitusi Republik Indonesia Serikat

Lebih terperinci

LEMBAGA SOSIAL. Pengertian lembaga sosial (social institution) merujuk pada dua pengertian:

LEMBAGA SOSIAL. Pengertian lembaga sosial (social institution) merujuk pada dua pengertian: LEMBAGA SOSIAL 1. Pengertian Lembaga Sosial Pengertian lembaga sosial (social institution) merujuk pada dua pengertian: - Sistem nilai dan norma sosial - Bentuk atau organ sosial Para sosiolog mendefinisikan

Lebih terperinci

LEMBAGA-LEMBAGA KEMASYARAKATAN STRUKTUR SOSIAL

LEMBAGA-LEMBAGA KEMASYARAKATAN STRUKTUR SOSIAL LEMBAGA-LEMBAGA KEMASYARAKATAN STRUKTUR SOSIAL HUKUM SEBAGAI SUATU LEMBAGA KEMASYARAKATAN? FUNGSI LEMBAGA SOSIAL 1. Untuk memberikan pedoman bagi warga masyarakat 2. Untuk menjaga keutuhan masyarakat 3.

Lebih terperinci

2. Fakta Sosial. 3. Tindakan Sosial. A. Sejarah kelahiran sosiologi dan perkembangannya 1. Pengertian Sosiologi

2. Fakta Sosial. 3. Tindakan Sosial. A. Sejarah kelahiran sosiologi dan perkembangannya 1. Pengertian Sosiologi Sosiologi X EkoSos A. Sejarah kelahiran sosiologi dan perkembangannya 1. Pengertian Sosiologi Istilah sosiologi pertama kali dikemukakan oleh ahli filsafat, moralis sekaligus sosiolog berkebangsaan Perancis,

Lebih terperinci

PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MIKRO (MICROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYMPANGAN SOSIAL

PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MIKRO (MICROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYMPANGAN SOSIAL PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MIKRO (MICROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYMPANGAN SOSIAL 1. Teori Asosiasi Diferensial (differential association Theory) Teori ini dikembangan oleh Edwin Sutherland pada tahun 1930-an,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori Interaksionisme Simbolik Karakteristik teori ini adalah suatu hubungan yang terjadi secara alami antara manusia dalam masyarakat dan hubungan masyarakat

Lebih terperinci