Desain Taman sebagai Zona Terapi dan Edukasi Penyandang Cacat Studi Kasus: Konsep Therapeutic Garden pada Redesain Bangunan YPAC Surakarta
|
|
- Teguh Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Desain Taman sebagai Zona Terapi dan Edukasi Penyandang Cacat Studi Kasus: Konsep Therapeutic Garden pada Redesain Bangunan YPAC Surakarta ( Perancangan Arsitektur, Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung Abstrak Bangunan Yayasan Pembinaaan Anak Cacat (YPAC) Surakarta sudah berdiri sejak tahun 1953 dan sebagian besar ruangan di gedung ini masih dipergunakan sebagai ruang terapi. Karena keterbatasan ruang untuk terapi, sedikitnya open space yang tersedia, dan banyak area yang tidak dipergunakan dengan semestinya, hampir seluruh bangunan menjadi terlihat sesak dan tidak menarik untuk anak-anak yang merupakan penghuni utama di bangunan tersebut. Konsep redesain kemudian diusulkan terhadap bangunan tersebut kepada pengelola dan penghuni agar menjadi lebih rehabilitatif dan edukatif. Analisa behavioral mapping dengan fokus pada metode place-centered map menjadi langkah awal untuk mengetahui pergerakan penghuni bangunan di beberapa area strategis. Hasil analisa dan penelitian lebih lanjut terhadap bangunan beserta penghuninya memunculkan konsep therapeutic garden sebagai alternatif area terapi baru. Kata-kunci : redesain, therapeutic garden, behavioral mapping, place-centered map Pendahuluan Cerebral Palsy dan tuna daksa Tunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh beberapa kelainan dan yang paling mendasar adalah cerebral palsy (Wikipedia, 2011). Intervensi medis terbatas pada pengobatan dan pencegahan komplikasi yang mungkin timbul dari konsekuensi CP. Kebutuhan ruang untuk terapi anak penyandang cacat Ditinjau dari aspek psikologis, anak tunadaksa cenderung merasa malu, rendah diri dan sensitif, memisahkan diri dari llingkungan (PPK- LK Dikdas, 2010). Terapi rehabilitasi bagi para pasien penyandang cacat tersebut membutuhkan ruang-ruang khusus yang dirancang sesuai dengan kegiatan program pemulihannya dan memiliki standar khusus untuk disesuaikan dengan kondisi pasien yang terbatas kemampuan geraknya. Konsep arsitektur hijau dan therapeutic garden Konsep perancangan arsitektur hijau pada intinya berpegang pada satu hal, yaitu desain yang ramah lingkungan. Beberapa aspek yang dapat tergolong desain ramah lingkungan adalah penghawaan alami, pencahayaan alami, dan open space yang mendukung terciptanya ruang hijau bagi sebuah bangunan. Jenis open space yang belakangan ini sangat sering digunakan untuk media penyembuhan dan rehabilitasi adalah therapeutic garden. Therapeutic garden atau taman terapi adalah sebuah tempat yang keadaan lingkungannya diadaptasi berdasarkan perilaku yang ingin dibentuk di kawasan tersebut, biasanya adalah Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2013 C - 1
2 Desain Taman sebagai Zona Terapi dan Edukasi Penyandang Cacat Studi Kasus: Konsep Therapeutic Garden pada Redesain Bangunan YPAC Surakarta kegiatan-kegiatan yang berupa terapi fisik. Taman ini dirancang khusus untuk memudahkan pengguna yang ada di dalamnya dan dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan pasien atau penggunanya (Mark Epstein, 2011). Penataan elemen-elemen lanskap sebuah therapeutic garden berfokus pada tata tumbuhan, unsur lanskap yang disesuaikan dengan kebutuhan terapi, dan elemen tambahan lainnya. Hal yang terpenting dalam konsep taman terapi ini adalah taman tersebut dapat menerapkan lima jenis gaya belajar yang efisien untuk terapi, yaitu deduktif, induktif, visual dan pendengaran, impulsif dan reflektif (Thomson et al, 1994.). Desain therapeutic garden idealnya adalah berupa desain kolaborasi dengan melibatkan orang yang akan menggunakan dan merawat taman tersebut. Pengembangan taman biasanya dilakukan oleh tim desain profesional kesehatan, seperti dokter, perawat, terapis okupasi, terapis rekreasi, gerontologis dan anggota staf lain. Gambar 1 Contoh lebar dan desain jalan sirkulasi kursi roda di taman. (Sumber: umn.edu) Gambar 2 Ukuran maksimal kemiringan tanah pada sirkulasi lanskap taman. (Sumber: sustland.umn.edu) Mengingat subjek utama pada perancangan ini adalah para penyandang cacat yang mayoritas membutuhkan kursi roda sebagai penunjang pergerakan mereka, berikut ini adalah beberapa design-guidelines sirkulasi di healing-garden dari SULIS (Sustainable urban landscape Information Series) Universitas Minnesota yang dapat memberikan gambaran mengenai kebutuhan ruang gerak bagi para penyandang cacat tersebut. Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) di Surakarta Prof Soeharso adalah pemrakasa, perintis pembangunan dan pengembangan dari Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh dan lembaga lembaga lain, termasuk Yayasan Pembinaan Anak Cacat ( YPAC) di Indonesia. Yayasan pertama yang ia dirikan terletak di Surakarta. Pelayanan rehabilitasi medis yang disediakan di yayasan ini adalah berupa beberapa sarana terapi untuk pelatihan anak-anak cacat agar mereka dapat mencapai tingkat kemandirian mereka. Terapi-terapi yang disediakan di yayasan ini adalah sebagai berikut: 1. Fisioterapi 2. Terapi Okupasi 3. Terapi Wicara 4. Hydroterapy 5. Pelayanan pemeriksaan dan konsultasi psikologi 6. Pembuatan alat bantu 7. Operasi 8. Prana Healing Kolam hydrotherapy yang berada di tengah kompleks bangunan dan menjadi pusat kegiatan terapi outdoor anak-anak penyandang cacat tersebut adalah termasuk dalam bagian elemen therapeutic garden yang sebenarnya telah dimiliki oleh yayasan ini. Tetapi karena ketersediaan open space yang sedikit, taman di sekeliling kolam ini tidak terlihat begitu menonjol dan tidak berfungsi dengan baik. Jika ada area kosong yang dapat dimanfaatkan, C - 2 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2013
3 taman ini dapat dikembangkan menjadi sebuah therapeutic garden yang dapat membantu program-program terapi di yayasan tersebut. Gambar 3. Kondisi kolam hydroterapy khusus bagi anak-anak penyandang cacat di YPAC Surakarta (sumber : dokumentasi pribadi) Gambar 4. siteplan awal gedung YPAC Surakarta (sumber : analisa pribadi) Fungsi-fungsi pelayanan yang ada pada yayasan ini hanya tercukupi dengan ruang-ruang yang telah ada pada bangunan lama. Pelayanan medis yang disediakan seperti ruang-ruang terapi dan bangsal untuk anak-anak asrama pada akhirnya hanya menyesuaikan keterbatasan jumlah dan kondisi ruang yang ada pada bangunan lama tersebut. Ruang terapi yang sempit dan sirkulasi yang tidak sesuai standar keamanan dan kenyamanan bagi penyandang cacat cukup menjadi masalah yang serius jika tidak segera disesuaikan dengan kebutuhan penghuninya. Metode Metode pengumpulan data yang digunakan adalah berupa metode wawancara dengan pihak-pihak terkait di YPAC dan pengamatan langsung terhadap kegiatan aktif objek di beberapa wilayah pengamatan dengan mengumpulkan dokumentasi berupa foto dan catatan khusus yang merupakan bagian dari metode behavioral mapping, sehingga dapat diketahui kekurangan yang ada pada bangunan awal yayasan tersebut, untuk kemudian dapat menjadi data utama pengembangan perancangan kembali bangunan yayasan ini. Proses analisa data diperdalam dengan metode behavioral mapping khususnya metode place center map dengan mengambil contoh beberapa ruang untuk diteliti pergerakan aktivitas pengguna ruangan tersebut. Penulis mengambil contoh ruang yang sering digunakan sebagai aktivitas penghuni, yaitu ruangan terapi okupasi dan fisoterapi, area pendopo dan kolam hydrotherapy serta kamar tidur anak didik yayasan. Metode pengujian data yang digunakan adalah metode uji persepsi dengan teknik wawancara. Dari hasil desain awal kemudian dilakukan wawancara kepada 2 aspek, yaitu anak penyandang cacat yang merupakan anak didik di YPAC Surakarta tersebut, dan salah seorang staff/pengurus YPAC Surakarta tersebut. Penulis membuat beberapa poin pertanyaan untuk kemudian diajukan kepada beberapa koresponden sehingga akan didapatkan feedback yang dapat menjadi acuan keberhasilan rancangan redesain penulis. Analisis dan Interpretasi Langkah pertama yang dilakukan adalah analisa zoning terlebih dahulu untuk mengetahui perbedaan fungsi setiap massa dalam bangunan. Kemudian diteliti lebih lanjut mengenai pergerakan penghuni di beberapa area dengan teknik place center map dengan menenntukan tempat-tempat strategis yang menjadi pusat aktivitas penghuni, lalu memperhatikan per- Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2013 C - 3
4 Desain Taman sebagai Zona Terapi dan Edukasi Penyandang Cacat Studi Kasus: Konsep Therapeutic Garden pada Redesain Bangunan YPAC Surakarta gerakan penghuni di area-area tersebut (Gambar 5 dan 6). Gambar 5. Analisis place center map ruang terapi dan kamar tidur (sumber : analisa penulis) Gambar 7. Zoning area yang akan dirubah (merah) dan dipertahankan (biru) (sumber : analisa penulis) Gambar 6. Analisis place center map area tengah (pendopo dan kolam) (sumber : analisa penulis) Pertimbangan yang digunakan untuk menentukan area mana saja yang akan diredesain dan area mana yang dapat dipertahankan adalah keputusan bersama antara pengurus dengan penulis yang telah membicarakan mengenai rencana desainnya terhadap para pengurus tersebut. Dari pertimbangan bersama dengan pengurus yang lebih memahami mengenai karakteristik bangunan dan kegiatan di dalamnya, maka diputuskan bagian-bagian yang akan diubah maupun yang dapat dipertahankan seperti yang terlihat pada Gambar 7. Konsep redesain juga diterapkan pada perubahan alur sirkulasi, perubahan konsep zoning massa, dan yang paling utama adalah penerapan konsep therapeutic garden di area tengah. Gambar 8. Rencana pembagian zona area di therapeutic garden YPAC Surakarta (sumber : analisa penulis) Di zona-zona tersebut, akan disediakan hardscape yang dapat menjadi alternatif terapi baru bagi para pasien maupun vegetasi penunjang yang sesuai dengan fungsi terapi masing-masing zona. Elemen-elemen hardscape yang ditambahkan adalah sebagai berikut: C - 4 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2013
5 1. Circle path, terletak di area tengah sebagai pengganti pendopo. 2. Square stepping path, diposisikan di area terapi tengah. 3. Discussion table, sebagai penunjang terapi wicara yang berada di bagian utara asrama. 4. Mini-theater 5. Playground, berada di sebelah timur asrama 6. Textured path Zona warna biru adalah zona terapi fisioterapi yang akan digunakan sebagai terapi fisik anakanak tunadaksa. Disediakan beberapa elemen hardscape yang diharapkan dapat membantu melatih pergerakan mereka. Sedankan terapi okupasi akan lebih efektif jika disamarkan menjadi sebuah playground yang edukatif, dimana anak-anak penyandang cacat tersebut dapat belajar lebih mandiri dalam beraktifitas seharihari. untuk berbicara dan memotivasi kepercayaan diri mereka agar tidak rendah diri lagi. Gambar 11. Square-stepping path (taman fisioterapi) dan textured path (sumber: analisa penulis) Kesimpulan Hasil wawancara dan survey desain menunjukkan bahwa konsep therapeutic garden diterima oleh penghuni dan pengelola gedung YPAC Surakarta. Walaupun kemungkinan untuk mewujudkan keseluruhan taman tersebut tidak akan terlaksana dalam waktu dekat, tetapi mulai tahun ini (2013) sudah akan diterapkan dalam proyek renovasi yang sebenarnya. Daftar Pustaka Gambar 9. Perspektif taman tengah (Taman fisioterapi dan hydrotherapy) (sumber: analisa penulis) Satwikasari, Anggana Fitri. (2011). Tugas Akhir: Redesain Bangunan Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Surakarta. Universitas Islam Indonesia Rabinowitz, Harvey Z et all. (1989). Pengantar Arsitektur: Evaluasi Pascahuni. Jakarta: Erlangga Said, Ismail. (2011). Therapeutic effects of garden: preference of ill Children towards garden over ward in malaysian Hospital environment April 2011, Massachusetts Association for Occupational Therapy, Inc Zeisel, John. (1984). Inquiry by Design: Tools for Environment-Behavior Research. Cambridge University Press. Kliment, Stephen A. (2000). Building Type Basics for Healthcare Facilities. John Wiley & Sons,Inc. Gambar 10. Talking therapy section (taman terapi wicara) (sumber: analisa penulis) Area terapi wicara yang terdapat di bagian utara asrama. Terdiri dari mini-theatre dan discussion table untuk pelatihan berbicara anak-anak penyandang cacat. Mereka dapat lebih terlatih Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2013 C - 5
BAB VI KONSEP RANCANGAN
BAB VI KONSEP RANCANGAN Lingkup perancangan: Batasan yang diambil pada kasus ini berupa perancangan arsitektur komplek Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh meliputi fasilitas terapi, rawat inap, fasilitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PROYEK Tinjauan Umum : Pusat Rehabilitasi Medik Tema Arsitektur : Healing Architecture
2.1. Tinjauan Umum Nama Proyek : Pusat Rehabilitasi Medik Tema Arsitektur : Healing Architecture Sifat Proyek : Fiktif Lokasi Proyek : Jl. Adiyaksa Raya, Jakarta Selaan Batas Barat : Perkantoran, hotel
Lebih terperinciPenerapan Healing Architecture dalam Desain Rumah Sakit
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G-11 Penerapan Healing Architecture dalam Desain Rumah Sakit Asma, Arinal Haq, dan Erwin Sudarma Jurusan Arsitektur, Fakultas
Lebih terperinciPUSAT REHABILITASI PENYANDANG CACAT TUBUH BAB III KASUS PROYEK
BAB III KASUS PROYEK 3.1 DESKRIPSI PROYEK Kasus : Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh Tema : Perilaku dalam Arsitektur Sifat Proyek : Fiktif Pemilik Proyek : Yayasan dan Dinas Sosial Pemilik Dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Angka Beban Tanggungan Menurut Kelompok Usia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dan dalam perkembangannya, selsel kanker ini dapat
Lebih terperinciBAB V ANALISIS SINTESIS
BAB V ANALISIS SINTESIS 5.1 Aspek Fisik dan Biofisik 5.1.1 Letak, Luas, dan Batas Tapak Tapak terletak di bagian Timur kompleks sekolah dan berdekatan dengan pintu keluar sekolah, bangunan kolam renang,
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. daksa yang dapat menerima segala umur dan kelas sosial, memudahkan
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Ide rancangan pada Pusat Rehabilitasi Tuna Daksa di Surabaya berawal dari fakta di lapangan, yaitu fasilitas-fasilitas umum yang kurang memberikan kemudahan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN 6.1 Konsep Umum Perancangan Menjawab permasalahan depresi yang dialami oleh penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta yang terjadi karena berbagai
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC
PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR Oleh: Siswanti Asri Trisnanih (1401083134) 08 PAC School of Design Interior Design Department Universitas Bina Nusantara
Lebih terperinciPENCIPTAAN. Fitri Lestari
i PERANCANGAN INTERIOR GEDUNG YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT SURAKARTA DENGAN MENCIPTAKAN SUASANA BERMAIN SERTA MENGUTAMAKAN AKSESIBELITAS BAGI TUNADAKSA PENCIPTAAN Fitri Lestari 1211887023 Tugas Akhir Ini
Lebih terperinciREDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA
REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA ZONIFIKASI Dasar pertimbngan Potensi site Kemungkinan pengelohan Tuntutan kegiatan UTILITAS Konsep utilitas pada kawasan perencanaan meliputi : 1. Terjadinya
Lebih terperinciEvaluasi Purna Huni pada Ruang Terbuka Publik di
TEMU ILMIAH IPLBI 2014 Evaluasi Purna Huni pada Ruang Terbuka Publik di Perumahan Bukit Sejahtera Palembang Tutur Lussetyowati Laboratorium Kota dan Permukiman, Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR BAGAN...
ABSTRAK Dalam perancangan Pusat Pendidikan Dasar dan Terapi untuk Anak Cerebral Palsy dengan Konsep Outbound di Bandung menjelaskan mengenai kebutuhan anak cerebral palsy dalam segi pendidikan dan terapi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Persentase penduduk lansia di dunia, Asia dan Indonesia tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang proyek Indonesia termasuk negara dengan proses penuaan penduduk cepat di Asia Tenggara. Upaya pembangunan dalam mengurangi angka kematian berdampak pada perubahan
Lebih terperinciRuang Terapi Okupasi Activities of Daily Living (ADL) Anak Tunadaksa dengan Pendekatan Klasifikasi Gangguan
Ruang Terapi Okupasi Activities of Daily Living (ADL) Anak Tunadaksa dengan Pendekatan Klasifikasi Gangguan Annisa Vrisna Azzahra 1, Rinawati Puji Handajani 2, dan Damayanti Asikin 2 1 Jurusan Arsitektur/Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan Peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang saat ini menjadi persoalan yang memprihatinkan. Peningkatan jumlah pengguna dari tahun ke tahun
Lebih terperinciPerancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang ABSTRAK Perancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang
Perancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang Tema: Healing Environment Khikmatus Amaliyah Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi UIN MALIKI Malang Jl.Gajayana no.
Lebih terperinciBAB V ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN. Utara : Jl. Kebon Bibit, Pasar Balubur. Selatan : Jl. Kebon Kembang, pemukiman penduduk.
BAB V ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN 5. Lokasi Lokasi Luas lahan : Jalan Tamansari, Bandung : ± 2.5 Ha Batas Batas : Utara : Jl. Kebon Bibit, Pasar Balubur. Selatan : Jl. Kebon Kembang, pemukiman penduduk.
Lebih terperinciKepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota Hindra K. P. Handana Mahasiswa Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.
Lebih terperinci2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Dewasa ini kehidupan modern telah menjadi prioritas utama bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, khususnya kalangan masyarakat ekonomi menengah dan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. A. Simpulan. pencapaian kebermaknaan hidup pada ibu dari penyandang cerebral palsy adalah
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian ini maka gambaran proses pencapaian kebermaknaan hidup pada ibu dari penyandang cerebral palsy adalah sebagai berikut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a) Kelayakan Proyek Pengertian rumah sakit yaitu rumah tempat merawat orang sakit; tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN JUDUL I. Judul : Rumah Sakit Ibu dan Anak dengan Konsep Friendly Hospital II. Pengertian judul Rumah Sakit : - Suatu kompleks / rumah / ruangan yang digunakan untuk menampung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta sebagai ibukota Indonesia telah mengalami perkembangan pesat dalam bidang olahraga. Dewasa ini semakin banyak event olahraga yang di selenggarakan di Jakarta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menjadi tua adalah bagian dari siklus sebuah kehidupan manusia dan hal tersebut tidak dapat dihindari.
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menjadi tua adalah bagian dari siklus sebuah kehidupan manusia dan hal tersebut tidak dapat dihindari. Pada usia tua, manusia akan mengalami kemunduran dalam berbagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Hubungan Manusia dengan Alam dalam Konteks Kesehatan Sehat alami adalah sehat rohani dan jasmani yang diupayakan sendiri secara alami. Tentu saja hal ini sudah dilakukan sejak
Lebih terperinciRUMAH SAKIT ANAK DI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) RUMAH SAKIT ANAK DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : DESSY ARSIANTI
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan merupakan penjelasan tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan perancangan pusat rehabilitasi medis pasca stroke di Malang. Sebelum melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Latar Belakang Pengadaan Proyek. Proyek yang diadakan adalah Rumah Sakit Anak yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Proyek yang diadakan adalah Rumah Sakit Anak yang memiliki fasilitas dan kapasitas tempat tidur setara dengan Rumah Sakit Tipe
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Setiap manusia ingin terlahir sempurna tanpa kekurangan suatu apapun. Memiliki tubuh dan alat indera yang lengkap, serta dapat melakukan berbagai kegiatan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk mendapatkan gambaran tentang pengertian Pusat Pendidikan dan Terapi Anak Autis di Sukoharjo dengan Pendekatan Behaviour Architecture, perlu diketahui tentang:
Lebih terperincipasien dan pendampingnya. Tidak hanya mewadahi fungsi hunian, Children Cancer Care Service juga mewadahi fungsi oprasional yayasan yang bergerak
BAB I PENDAHULUAN Bab I berisi pendahuluan yang akan memaparkan penjelasan pengadaan proyek hingga permasalahannya. Selain itu, bab I juga berisi rumusan masalah, tujuan, sasaran, lingkup studi, metode
Lebih terperinciDAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN HALAMAN CATATAN PEMBIMBING... HALAMAN PERNYATAAN. PRAKATA.. LEMBAR PERSEMBAHAN ABSTRAK...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN HALAMAN CATATAN PEMBIMBING... HALAMAN PERNYATAAN. PRAKATA.. LEMBAR PERSEMBAHAN ABSTRAK... DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR TABLE i ii iii iv v vi vii viii
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1, Tentang Pola Tarif Rumah Sakit Pemerintah) People Encyclopedia, Vol 10 New York, Grolier Encorporated, 1962, Hal 662)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL 1.1.1 Judul : Redesain Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar 1.1.2 Sub Judul : Suatu Pendekatan Konsep Yang Bertolak dari Kritik Arsitektur 1.2. PENGERTIAN JUDUL 1.2.1 Redesain
Lebih terperinciSEKOLAH LUAR BIASA YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (SLB YPAC) DI SEMARANG. (Penekanan Desain Arsitektur Post Modern) IDA ASTRID PUSPITASARI L2B
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 33 SEKOLAH LUAR BIASA YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (SLB YPAC) DI SEMARANG (Penekanan Desain Arsitektur Post Modern) Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proyeksi Proporsi Penduduk di Indonesia (%) 0-14 Tahun Tahun > 65 Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jumlah penduduk di Indonesia selalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Menurut katalog Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 yang dikeluarkan
Lebih terperinciTugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) adalah sebuah sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut perorangan untuk pelayanan pengobatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) salah satunya disebabkan oleh pelayanan sarana kesehatan yang belum memadai. Dengan memperbaiki pelayanan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Metode Perancangan merupakan cara berfikir dengan menyesuaikan rumusan
BAB III METODE PERANCANGAN Metode Perancangan merupakan cara berfikir dengan menyesuaikan rumusan masalah dan tujuan perancangan hingga menghasilkan suatu produk (hasil rancangan). Dengan metode perancangan
Lebih terperinciRumah Impian Mahasiswa
TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Rumah Impian Mahasiswa R. Kartika Abdassah (1), Gustav Anandhita (2), Mega Sesotyaningtyas (3) (1) Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan
Lebih terperinci1.7 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.7 LATAR BELAKANG Seiring perkembangan jaman yang disertai dengan perkembangan di berbagai sector diantaranya perindustrian, transportasi dan kesehatan di Indonesia khususnya di Semarang,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN DIFABEL DAN PUSAT PELAYANAN DIFABEL
BAB II TINJAUAN DIFABEL DAN PUSAT PELAYANAN DIFABEL II.1. Tinjauan Umum Difabel II.1.1. Pengertian Difabel Difabel atau kata yang memiliki definisi Different Abled People ini adalah sebutan bagi orang
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo di Kabupaten Trenggalek menggunakan tema Organik yang merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang
Lebih terperinciPENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERUMAHAN GRAHA RAYA KECAMATAN SERPONG DAN PONDOK AREN FEBBY LESTARI A
PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERUMAHAN GRAHA RAYA KECAMATAN SERPONG DAN PONDOK AREN FEBBY LESTARI A 34202006 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Gambar 6 Peta Lokasi Studi (Sumber: dan
BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Studi Studi ini dilakukan di Sekolah Alam dan Sains Al-Jannah yang terletak di jalan Jambore No.4 Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur. Peta lokasi studi dapat
Lebih terperinciREDESAIN YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG. disusun oleh : KHOERUL UMAM L2B
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 36 REDESAIN YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Menempuh Gelar Sarjana Arsitektur Universitas
Lebih terperinciWahana Rekreasi Edukatif Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia Di Surabaya
JURNAL edimensi ARSITEKTUR Vol.1,No. 1, (2012) 1-8 1 Wahana Rekreasi Edukatif Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia Di Surabaya Merliana Tjondro dan Christine Wonoseputro, S.T.,MASD Jurusan Teknik Arsitektur,
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEMA
BAB III TINJAUAN 3.1. Interpretasi Tema Rehabilitasi berasal dari dua kata, yaitu re yang berarti kembali dan habilitasi yang berarti kemampuan. Menurut arti katanya, rehabilitasi berarti mengembalikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah memasuki usia 60 tahun, manusia pada umumnya mengalami penurunan fungsi tubuh baik secara fisik maupun mental. Secara fisik, manusia mengalami kesulitan dalam
Lebih terperinciABSTRAK. umumnya, mereka mengalami penolakan dari masyarakat. Selain penolakan, diseuaikan dengan kemampuan fisik mereka.
ABSTRAK Dewasa ini, jumlah penyandang cacat terutama anak-anak di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup banyak dikarenakan berbagai faktor. Seringkali pada umumnya, mereka mengalami penolakan dari
Lebih terperinciPersepsi Kriteria Kenyamanan Rumah Tinggal
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Persepsi Kriteria Kenyamanan Rumah Tinggal Aulia Fikriarini Muchlis (1), Hanson E. Kusuma (2) (1) Program Studi Doktor Arsitektur, SAPPK, Institut Teknologi Bandung (2) Kelompok
Lebih terperinciPenerapan Konsep Defensible Space Pada Hunian Vertikal
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 218 Penerapan Konsep Defensible Space Pada Hunian Vertikal Ariq Amrizal Haqy, dan Endrotomo Departemen Arsitektur, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Panti asuhan merupakan lembaga yang bergerak di bidang sosial untuk membantu anakanak yang sudah tidak memiliki orang tua. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia (2011),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, masyarakat menuntut pelayanan yang lebih optimal dalam segala aspek termasuk dalam dunia kesehatan. Pada zaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian, pembangunan dan kemajuan teknologi dan pariwisata. Dilain pihak
- 1 - BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang gencar mengembangkan perekonomian, pembangunan dan kemajuan teknologi dan pariwisata. Dilain pihak perkembangan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA V.1. Konsep Pengolahan Site Hal yang dibahas pada konsep pengolahan site adalah mengenai konsep penzoningan kelompok-kelompok ruang yang telah
Lebih terperinciBAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
BAB IV : KONSEP 4.1 Konsep Dasar Table 5. Konsep Dasar Perancangan Permasalahan & Kebutuhan Konsep Selama ini banyak bangunan atau gedung kantor pemerintah dibangun dengan hanya mempertimbangkan fungsi
Lebih terperinciBAB VII PENUTUP. Pedoman alur sirkulasi untuk pasien, petugas dan barang-barang steril dan kotor
BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian tentang Evaluasi Pasca Huni (EPH) ruang operasi RSUD Padang Panjang, didapatkan kesimpulan: 1. Aspek Fungsional, a. Studi dokumentasi master
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN FASILITAS PELAYANAN ANAK KANKER DI YOGYAKARTA
BAB II TINJAUAN FASILITAS PELAYANAN ANAK KANKER DI YOGYAKARTA Bab II Tinjauan Fasilitas Pelayanan Anak Kanker di Yogyakarta merupakan bab yang berisi penjelasan terkait tipologi proyek fasilitas kanker
Lebih terperinciPerancangan gedung rawat inap rumah sakit dengan pendekatan Green Architecture khususnya pada penghematan energi listrik. Penggunaan energi listrik me
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelanggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Khusus Kanker di Jakarta 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia adalah Indonesia. Urutan tertinggi penderita kanker serviks ada
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN AUTISM CARE CENTER
Bab I PENDAHULUAN AUTISM CARE CENTER I.1. Latar Belakang Anak-anak adalah anugerah dan titipan Tuhan Yang Maha Esa yang paling berharga. Anak yang sehat jasmani rohani merupakan idaman setiap keluarga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lembaga dalam mata rantai sistem kesehatan nasional yang mengemban tugas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai sarana kesehatan memiliki pengertian sebagai suatu lembaga dalam mata rantai sistem kesehatan nasional yang mengemban tugas pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar (tata ruang luar) tetapi juga bagian dalam (tata ruang dalam) bangunan. Inti dari konsep
Lebih terperinciKriteria Ruang Publik untuk Masyarakat Usia Dewasa Awal
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Kriteria Ruang Publik untuk Masyarakat Usia Dewasa Awal Ardian Hario Wibowo Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seseorang yang sudah menjadi pengguna, tidak mudah untuk bisa melepaskan diri dari ketergantungan. Narkoba membawa banyak racun ke dalam tubuh, namun proses pengeluaran
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO
UNIVERSITAS DIPONEGORO REDESAIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KELAS B TUGAS AKHIR INTAN PRAMESTI ROCHANA 21020112130037 FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN ARSITEKTUR SEMARANG JULI 2017 TUGAS AKHIR 138 LANDASAN
Lebih terperinciPENERAPAN THERAPEUTIC GARDEN PADA PUSAT REHABILITASI PASCA-STROKE DI JAKARTA TIMUR
PENERAPAN THERAPEUTIC GARDEN PADA PUSAT REHABILITASI PASCA-STROKE DI JAKARTA TIMUR Farakh Maulidya, Albertus Galih Prawata, ST. Trikariastoto Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara
Lebih terperinciKonsep perencanaan dan perancangan
Konsep perencanaan dan perancangan Pusat pelatihan atlit cacat Indonesia di Surakarta sebagai rehabilitasi psikologi dengan pendekatan psikologi arsitektur Disusun Oleh: Alda Fatrisia I 0204020 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I. 1.1.Latar Belakang
1.1.Latar Belakang BAB I Klinik Pratama Rawat Inap Pelayanan Medik Dasar (KPRIPMD) adalah salah satu bentuk amal Muhammadiyah dalam bidang kesehatan yang disebut Pembina Kesehatan Umat. Klinik Muhammadiyah
Lebih terperinciPenggunaan Pendekatan Healing Architecture dan Konsep Therapeutic Spaces pada Rancangan Fasilitas Rehabilitasi Sosial bagi Korban Narkoba
G307 Penggunaan Pendekatan Healing Architecture dan Konsep Therapeutic Spaces pada Rancangan Fasilitas Rehabilitasi Sosial bagi Korban Narkoba Nabilla Fadlina Azhari dan Murni Rachmawati Departemen Arsitektur,
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Utama Perencanaan Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta ini bertujuan merancang sebuah fasilitas pembinaan remaja dengan menghasilkan konsep tata ruang yang mendukung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akan pengelolaan informasi yang akurat. digunakan untuk pengelolaan data-data organisasi. Dalam sistem basis data
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan suatu hal atau kemampuan yang digunakan dalam pembentukan, penyimpanan, dan penyebaran informasi. Secara lebih khusus, teknologi informasi
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil Rancangan menggunakan konsep Serenity in Fluidity yang dijelaskan
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Hasil Rancangan Kawasan Hasil Rancangan menggunakan konsep Serenity in Fluidity yang dijelaskan dalam bab sebelumnya, yaitu dengan menggunakan lingkungan yang tenang dengan
Lebih terperinciBAB V KAJIAN PUSTAKA. Pekalongan ini adalah arsitektur humanis. Latar belakang penekanan/
BAB V KAJIAN PUSTAKA 5.1. Kajian Teori Penekanan/ Tema Desain Arsitektur Humanis Tema desain pada proyek Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Pekalongan ini adalah arsitektur humanis. Latar belakang penekanan/
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
28 Pusat Rehabilitasi Bagi Pengguna Narkoba Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Pelaku dan Kegiatan. Konsep Pelaku Pelaku kegiatan yang beraktivitas
Lebih terperinciPenerapan Metode Consensus Design pada Penataan Kembali Sirkulasi Kampung Kota di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara
TEMU ILMIAH IPLBI 2013 Penerapan Metode Consensus Design pada Penataan Kembali Sirkulasi Kampung Kota di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara Sri Aliah Ekawati Prodi Pembangunan Wilayah dan Kota, Fakultas
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Istilah difabel sebagai kepanjangan dari Different Abled People atau orang yang memiliki kemampuan berbeda, sudah dikenal sejak tahun 1988. Istilah tersebut secara
Lebih terperinciDiajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Diajukan Oleh : RAHMALIA FAJRI SETIANI L2B
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) SEKOLAH LUAR BIASA TIPE D DI KOTA SEMARANG Dengan Penekanan Desain Perilaku Penyandang Cacat Dalam Arsitektur Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciKAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL Judul Studio Tugas Akhir yang di ambil adalah Kawasan Wisata Bunga Kota Bandung 1.2. LATAR BELAKANG Tanaman dapat memberikan keindahan, kenyamanan, dan berbagai fungsi lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Angka kesakitan dan rata-rata lama sakit KAB./KOTA ADMINISTRASI KAB ADMINISTRATIF
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan (World Health Organization, 1943).
Lebih terperinciBAB V Konsep. 5.1 Konsep Ide dasar
5.1 Konsep Ide dasar BAB V Konsep Konsep ide dasar rancangan Pusat Rehabilitasi Tuna Daksa di Surabaya meliputi poin-poin arsitektur perilaku, nilai-nilai keislaman, dan objek rancangan sendiri. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merawat kesehatan gigi memang sangat penting. Dengan gigi yang baik juga dapat menambah kepercayaan diri orang tersebut saat menjalani aktifitas sehari-hari. Saat masih
Lebih terperinciBAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI
BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI Wilayah studi dalam penelitian ini adalah Area Taman Ayodia, Jalan Barito, Jakarta Selatan. Gambaran umum terhadap wilayah studi pada awalnya akan dipaparkan gambaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti kita ketahui, saat ini pembangunan gedung-gedung untuk berbagai kepentingan masyarakat tumbuh dengan sangat pesat. Berbagai gedung baru seperti gedung perkantoran,
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis
185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penyandang Cacat di Jakarta Tahun 2008
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kondisi Penyandang Cacat Sejalannya dengan perkembangan zaman, bangunan-bangunan yang ada sekarang ini banyak yang dirancang tanpa memperhatikan keberadaan penyandang
Lebih terperinciPUSAT REHABILITASI PASCA STROKE DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN HEALING ENVIRONMENT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PUSAT REHABILITASI PASCA STROKE DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN HEALING ENVIRONMENT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Strata I pada Program Studi
Lebih terperinciBERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)
BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) Dengan ini menyatakan bahwa telah dilaksanakan Sidang Kelayakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan
Lebih terperincimempunyai sirkulasi penghuninya yang berputar-putar dan penghuni bangunan mempunyai arahan secara visual dalam perjalanannya dalam mencapai unit-unit
BAB VI KESIMPULAN Dari hasil analisa konsep hemat energi pada bangunan tinggi rumah sakit kanker di Surabaya dalam usaha untuk menghemat energi, yang diperoleh melalui kajian literatur, preseden, analisa
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Aplikasi Konsep Aplikasi konsep recreative design diaplikasikan pada bentukan masa yang terpisah untuk setiap fungsi yang berbeda. Setiap masa bangunan dipisahkan oleh ruang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kesehatan Di Rumah Sakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Masalah Kesehatan Di Rumah Sakit Rumah sakit seharusnya menjadi tempat penyembuhan penyakit, namun sayangnya rumah sakit seringkali mengingatkan masyarakat
Lebih terperinciBAB V 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar dari perancangan Pusat Rehabilitasi Medik ini adalah menciptakan suasana nyaman yang membuat pasien merasa baik. Artinya jika pasien merasa baik, maka pasien akan lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Lokasi Taman Pintar Yogyakarta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yogyakarta merupakan kota besar dan pusatnya kota pelajar serta mahasiswa, oleh karena itu banyak fasilitas-fasilitas pendukung dalam bidang pendidikan. Begitu banyaknya
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Dari Menggunakan Teori Kevin Lynch. Berdasarkan hasil analisa dari data dan hasil survey wawancara yang
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari Menggunakan Teori Kevin Lynch Berdasarkan hasil analisa dari data dan hasil survey wawancara yang dilakukan di kawasan Petak Sembilan, masih banyak yang perlu
Lebih terperinciBAB II TRUTHS. bukunya yang berjudul Experiencing Architecture, mengatakan bahwa arsitektur
BAB II TRUTHS Setelah menemukan adanya potensi pada kawasan perancangan, proses menemukan fakta tentang kawasan pun dilakukan. Ramussen (1964) dalam bukunya yang berjudul Experiencing Architecture, mengatakan
Lebih terperinciSISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) D YPAC BANDUNG
SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) D YPAC BANDUNG SLB D merupakan lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan khusus bagi anak tunadaksa. ANAK TUNADAKSA Yang dimaksud dengan anak
Lebih terperinciREDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115
BAB I PENDAHULUAN Laporan perancangan ini sebagai tindak lanjut dari Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dan menjadi satu rangkaian dengan perancangan fisik Rumah sakit Islam Madinah
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Perancangan Perancangan Rumah sakit Sulianti Saroso ini menggunakan tema Arsitektur sirkulasi. Hal ini ditekankan pada : 1. Pemisahan akses dari dan ke instalasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Futsal sekarang ini berkembang salah satu olahraga terpavorit di Indonesia dan seiring dengan perkembangan gaya hidup sekarang, Futsal telah menjadi salah satu trend
Lebih terperinci