Intan Permatasari Kp. Nagrog Situgede RT 01 RW 04 kec. Mangkubumi Kota Tasikmalaya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Intan Permatasari Kp. Nagrog Situgede RT 01 RW 04 kec. Mangkubumi Kota Tasikmalaya"

Transkripsi

1 PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tasikmalaya) Intan Permatasari Kp. Nagrog Situgede RT 01 RW 04 kec. Mangkubumi Kota Tasikmalaya intanpermatasari1995@gmail.com Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi JL. Siliwangi No. 24 Kotak Pos 164 Tlp (0265) Tasikmalaya info@unsil.ac.id Dibawah Bimbingan : Iman Firman Hidayat S.E.,M.Si.,Ak.,CA. Rani Rahman S.E.,M.Ak. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadi suatu keharusan untuk menyusun laporan keuangan yang berkualitas. Penelitian ini dilatar belakangi indikasi banyaknya permasalahan dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah di Indonesia. Desain penelitian yang dilakukan yaitu metode asosiatif. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan penyebaran kuisioner. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi liner berganda. Setelah data dikumpulkan, data dianalisis menggunakan program SPSS 16 for windows. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan secara parsial dan simultan bahwa variabel Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan berpengaruh positif terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah kabupaten Tasikmalaya. 1 H a l a m a n

2 ABSTRACT The study aims to determine the influence of governmental accounting standards implementation and local government internal control system on the quality of local government finance report at Department of Finance and Aset Management of Tasikmalaya District with the accounting department as a sample. The research is motivated indication of many problems in the financial management area in Indonesia. The research design use in this research is explanatory with the research method is the case study method. Collecting data through interviews, observation and questionnaires the analysis in this study using multiple linier regression analysis. Once the data is collected, the data were analyzed using SPSS 16 for windows. Results of hypothesis testing showed that partially and simultaneously the variable influence of governmental accounting standards implementation and local government internal control system variables significantly influence the variable of local government financial report quality. PENDAHULUAN Tuntutan terhadap terciptanya good governance sudah menjadi kehendak sebagian masyarakat. Pemerintah harus memiliki sistem manajemen yang handal serta kebijakan dan prosedur yang baik dengan dukungan manajemen personal yang baik, sebuah kriteria yang bisa dipakai untuk mengukur derajat akuntabilitas publik adalah akuntabilitas pengelolaan keuangan negara oleh pemerintah. Efektivitas dan efisiensi kebijakan publik akan terefleksikan dari laporan keuangan pertanggungjawaban APBN/APBD. Transparansi berarti keterbukaan pemerintah dalam memberikan informasi yang terkait dengan aktifitas pengelolaan sumber daya publik kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi. Pemerintah berkewajiban untuk memberikan informasi keuangan dan informasi lainnya yang akan di gunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Untuk mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel sesuai dengan prinsip good governance dalam pengelolaan keuangan, maka pemerintah melakukan reformasi dalam bidang keuangan Negara yang menjadi landasan hukum sebagai upaya untuk mewujudkan good governance, yakni Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pengawasan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara yang memayungi pengelolaan keuangan Negara maupun keuangan daerah. 2 H a l a m a n

3 Seiring dengan reformasi di bidang keuangan Negara, maka perlu dilakukan perubahan-perubahan di berbagai bidang untuk mendukung agar reformasi di bidang keuangan negara dapat berjalan dengan baik. Salah satu perubahan yang signifikan adalah perubahan di bidang Akuntansi Pemerintahan karena proses akuntansi menghasilkan informasi keuangan yang tersedia bagi berbagai pihak untuk digunakan sesuai dengan tujuan masing-masing. Perubahan di bidang keuangan adalah dengan adanya Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Penyusunan laporan keuangan yang berpedoman pada SAP sesungguhnya adalah dalam rangka peningkatan kualitas laporan keuangan, sehingga laporan keuangan yang di maksud dapat meningkatkan kredibilitasnya dan pada gilirannya akan mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah pusat maupun daerah. Kriteria dan unsur-unsur pembentuk kualitas informasi yang menjadikan informasi dalam laporan keuangan pemerintah mempunyai nilai atau manfaat yang disebutkan dalam Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan (PP No. 71 Tahun 2010) terdiri dari: (a) relevan, (b) andal, (c) dapat diband ingkan dan (d) dapat dipahami. Standar akuntansi pemerintahan (SAP) merupakan persyaratan yang memiliki kekuatan hukum dalam upaya peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia, sesuai dengan PP No. 24 Tahun 2005 pada bagian Pengantar Standar Akuntansi Pemerintahan, SAP adalah prinsipprinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintahan, Peningkatan akuntabilitas dan keandalan dalam pengelolaan keuangan pemerintah dilakukan melalui penyusunan dan pengembangan SAP, termasuk mendukung pelaksanaan penerapan perkembangan akuntansi pemerintahan saat ini. Setelah pemberlakuan dari single entry ke double entry accounting melalui PP No. 24 tahun 2005, dengan keluarnya PP No. 71 Tahun 2010 merupakan jembatan kedua dalam akuntansi keuangan pemerintahan Indonesia untuk mengantarkan dari akuntansi berbasis kas menuju akrual ( cash toward accrual/cta) kearah akuntansi berbasis akrual penuh ( full accrual) dengan masa tenggang selama empat tahun. Menurut PP No. 71 Tahun 2010 yang dikeluarkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis Akrual adalah Standar Akuntansi Pemerintahan yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBN/APBD. 3 H a l a m a n

4 Dalam rangka mewujudkan kinerja pemerintah yang memuaskan berupa tata kelola pemerintahan yang baik (good government governance), bahwa pemerintah terus melakukan berbagai upaya perbaikan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/ daerah, salah satunya dengan penyempurnaan sistem akuntansi dan administrasi negara secara menyeluruh. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dan mengingat pentingnya penerapan standar akuntansi pemerintah dan system pengendalian intern pemerintah dalam mengelola laporan keuangan, agar dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah yang dihasilkan. Maka dari itu penulis akan membuat penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tasikmalaya). TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: 1. Untuk mengetahui penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya. 2. Untuk mengetahui pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintahan dan sistem pengendalian intern pemerintah secara simultan maupun parsial terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya. TINJAUAN PUSTAKA Standar Akuntansi Pemerintahan Pengertian akuntansi pemerintahan tidak terlepas dari pengertian akuntansi secara umum. Menurut Arif Bachtiar, dkk (2002:3) mendefinisikan akuntansi pemerintahan sebagai berikut: Suatu aktivitas pemberi jasa untuk menyediakan informasi keuangan pemerintah berdasarkan proses pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran suatu transaksi keuangan pemerintah serta penafsiran atas informasi keuangan tersebut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 menyatakan bahwa standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual adalah standar akuntansi pemerintahan yang mengakui 4 H a l a m a n

5 pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran. Standar akuntansi pemerintahan berbasis kas menuju akrual adalah standar akuntansi pemerintahan yang mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan berbasis kas, serta mengakui aset, utang, dan ekuitas dana berbasis akrual. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah menyatakan bahwa: Sistem pengendalian Internal adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang kemudian disingkat SPIP adalah Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dalam rangka pencapaian visi, misi, dan tujuan serta pertanggungjawaban kegiatan Instansi Pemerintah, pimpinan Instansi Pemerintah wajib menerapkan setiap unsur dari Sistem Pengendalian Intern. Untuk memastikan bahwa Sistem Pengendalian Intern tersebut sudah dirancang dan diimplementasikan dengan baik, dan secara memadai diperbaharui untuk memenuhi keadaan yang terus berubah perlu dilakukan pemantauan secara terus-menerus. Pimpinan Instansi Pemerintah melakukan pemantauan antara lain melalui evaluasi terpisah atas Sistem Pengendalian Internnya masing-masing untuk mengetahui kinerja dan efektifitas Sistem Pengendalian Intern serta cara meningkatkannya. Pemantauan juga berguna untuk mengidentifikasi dan mengatasi risiko utama seperti penggelapan, pemborosan, penyalahgunaan, dan salah-kelola (mismanagement). Dalam kaitannya dengan efektivitas penyusunan laporan keuangan maka baik buruknya implementasi sistem pengendalian internal dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. 5 H a l a m a n

6 Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah catatan informasi suatu entitas pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja entitas tersebut. Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi - transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Laporan keuangan dapat dikatakan sebagai data, juga dapat dikatakan sebagai informasi.menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 pengertian laporan keuangan adalah Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Dalam SAP Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, karakteristik kualitatif laporan keuangan ada 4, yaitu: a. Relevan b. Andal c. Dapat dibandingkan d. Dapat dipahami. Keempat karakteristik tersebut merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki. METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Subjek penelitian ini adalah Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tasikmalaya selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam. Jenis Penelitian Metode penelitian menggunakan metode penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian asosiatif mempunyai tingkatan yang tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif. Dengan penelitian asosiatif ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Pendekatan kuantitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (Sugiyono, 2004). Operasionalisasi Variabel Variabel penelitian yang digunakan terdiri dari variabel independen yaitu Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kualitas Laporan Keuangan. 6 H a l a m a n

7 berikut: Untuk lebih jelasnya, tabel operasionalisasi variabel penelitian dapat disajikan sebagai Tabel Operasionalisasi Variabel No Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Pengukuran 1 Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (X 1) Likert 2 Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (X 2) 3 Kualitas Laporan Keuangan (Y) Prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah dalam rangka menciptakan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan akuntansi pemerintah (PP No. 24 Tahun 2005) Meliputi rencana organisasi, prosedur dan catatan yang dirancang untuk menjaga keterandalan data akuntansi (PP No. 60 Tahun 2008) Ukuran-ukuran normatif yang diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya (PP No. 71 Tahun 2010) 1. Kesesuaian sistem akuntansi keuangan yang digunakan sudah memenuhi standar akuntansi pemerintahan (SAP) yang berbasis akrual 2. Prosedur pencatatan transaksi dilakukan berdasarkan standar pencatatan akuntansi pada umumnya 1. Lingkungan Pengendalian. 2. Penilaian Risiko. 3. Kegiatan/aktivitas Pengendalian. 4. Informasi dan Komunikasi. 5. Pemantauan. 1. Relevan. 2. Andal. 3. Dapat dibandingkan. 4. Dapat dipahami. Likert Likert Teknik Pengumpulan Data Jenis Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui data sekunder yaitu penelitian melalui buku-buku literatur, sumber data dan informasi lainnya yang ada hubungannya baik secara langsung maupun tidak langsung dengan masalah yang diteliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam angka-angka yang menunjukan nilai terhadap besaran variabel yang diwakilinya. Prosedur Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan cara : Kuesioner (Questionaire), yaitu suatu bentuk instrument pengumpulan data dalam format pertanyaan tertulis yang dilengkapi dengan kolom dimana responden akan menuliskan jawaban atas pertanyaan yang diarahkan kepadanya. Kuesioner disampaikan secara langsung kepada responden. 7 H a l a m a n

8 Observasi, yaitu melalui pengamatan secara langsung terhadap objek yang dipelajari dalam lingkungan kerja. Wawancara, yaitu percakapan yang bertujuan memperoleh informasi dari objek yang diteliti. Model atau Paradigma Penelitian berikut: Dalam penelitian ini model penelitian dapat digambarkan dalam model skema sebagai Teknik Analisis Data Analisis Statistik yang digunakanuntuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linier berganda dengan terlebih dahulu melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji secara simultan dan parsial. Kemudian penarikan kesimpulan dilaksanakan berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil pengujian hipotesis. Standar Akuntansi Pemerintahan (X ) Sistem Pengendalian Intern Pemeriintah (X ) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tasikmalaya Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Y) Standar Akuntansi Pemerintahan pada DPPKAD sudah menetapkan SAP berbasis Akrual pada awal tahun 2015, dalam penerapan SAP berbasis Akrual terdapat sedikit kendala yaitu pada Sumber Daya Manusia, namun selain itu tidak ada kendala yang berarti pada penerapan SAP berbasis Akrual, terbukti pada Tahun Anggaran 2015 BPK menetapkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Dengan demikian jawaban responden di dominasi jawaban Setuju, hal ini ditunjukkan dengan Komponen laporan keuangan dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, Catatan Atas Laporan Keuangan yang disusun oleh DPPKAD dan Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya telah sesuai dengan Satandar Akuntansi Pemerintahan yang mengacu pada 8 H a l a m a n

9 Peraturan Pemerintah No 71 tahun Namun belum seluruh Anggaran penerimaan dapat memenuhi seluruh kebutuhan anggaran pengeluaran Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tasikmalaya Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah telah menerapkan integritas dan nilai etika yang baik kepada para pegawai, dan telah menunjukkan komitmen dalam mengembangkan kompetensi para pegawainya sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan agar dapat mengelola keuangan dan aset daerah lebih baik lagi. Namun terkait dengan informasi dan komunikasi hal yang menjadi salah satu kelamahan adalah tentang bukti transaksi di verifikasi dan dicatat sesuai dengan kebutuhan yang ada serta dibuat laporannya. Akibat pengaruh adanya aktifitas pengendalian dimana bukti pendukung atas transaksi tidak lengkap, maka laporan atas setiap transaksi tidak dapat dibuat dengan baik sesuai dengan kebutuhan, meskipun hasil responden dinilai cukup baik. Penerapan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tasikmalaya Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang disusun oleh DPPKAD Kabupaten Tasikmalaya dapat digunakan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi mereka dimasa lalu, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang disusun dapat membantu dalam melakukan prediksi secara tepat dan menyajikan informasi akuntansi keuangan pemerintah selengkap mungkin yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Informasi LKPD yang disusun oleh DPPKAD Kabupaten Tasikmalaya berisi informasi yang jujur mengenai transaksi dan peristiwa lainnya dan disajikan secara wajar. Informasi tersebut juga dibuat dengan tidak memihak kepada pihak-pihak tertentu dan LKPD yang disusun saat ini dapat dipahami oleh pengguna LKPD. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di dalam menentukan seberapa besar pengaruh dari penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, maka terlebih dahulu diketahui variabel-variabel tersebut, yang terdiri dari : variabel independen (X 1) adalah Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, (X2) Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (X2), dan variabel dependen (Y) Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Untuk mengetahui seberapa besar penerapan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan, sebelumnya harus mengetahui terlebih dahulu besarnya hubungan antara penerapan standar 9 H a l a m a n

10 akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan dan dinyatakan dengan menggunakan analisis koefisien korelasi. Dengan menggunakan program SPSS diperoleh bahwa nilai koefisien korelasi sebesar 0,966 artinya bahwa antara penerapan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan mempunyai korelasi sebesar 0,966 (hasil dapat dilihat dalam lampiran), berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel tersebut. Karena semakin baik penerapan standar akuntansi pemerintahan maka akan semakin baik kualitas laporan keuangan, dan sebaliknya jika penerapan standar akuntansi pemerintahan tidak berjalan baik maka kualitas laporan keuangan akan kurang baik karena kualitas laporan keuangan tergantung pada penerapan standar akuntansi pemerintahan itu sendiri. Untuk mengetahui besarnya penerapan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi. Rumus yang digunakan adalah : Koefisien Determinasi (Kd) = r 2 x 100% = (0,966) 2 x 100% = 93,3% Perhitungan koefisien determinasi menghasilkan nilai Kd = 93,3%. Ini berarti sebesar 93,3% kinerja DPPKAD Kabupaten Tasikmalaya dipengaruhi oleh penerapan standar akuntansi pemerintahan dan sisanya 6,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Berdasarkan nilai yang diperoleh bahwa kualitas laporan keuangan yang prinsipnya relevan, andal, dapat dipahami dan dapat dibandingkan dipengaruhi oleh penerapan standar akuntansi pemerintahan yang mewajibkan setiap entitas pelaporan, yang dalam hal ini termasuk pemerintah daerah untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan akuntabilitas, manajemen, transparansi, keseimbangan antara generasi dan evaluasi kinerja. Oleh karena itu, penerapan standar akuntansi pemerintahan mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap kualitas laporan keuangan. Sedangkan untuk mengetahui signifikansi pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dapat digunakan Uji t. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh antara ketiga variabel yaitu penerapan standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah sebagai variabel independen dengan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sebagai variabel dependen. Berdasarkan hasil analisa yang peneliti lakukan diketahui diketahui nilai 10 H a l a m a n

11 t hitung > t tabel yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh secara parsial terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ansella Putri (2015) meneliti Pen garuh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Akuntansi Keuangan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah studi pada Pemerintah Kota Bandung. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa variabel Standar Akuntansi Pemerintahan dan variabel Sistem Akuntansi Keuangan Daerah berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Sistem Pengendalian Intern Pemerintah memiliki hubungan yang sedang dengan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yaitu senilai 0,578. Kontribusi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sebesar 33,4% dan sisanya 66,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Hasil uji t hitung 3,313 > t tabel 2,052 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti Sistem Pengendalian Intern Pemerintah berpengaruh secara parsial terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Udiyanti, dkk. (2014) meneliti Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Internal, dan Kompetensi Staf Akuntansi terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah studi kasus pada SKPD Kabupaten Buleleng. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Internal, dan Kompetensi Staf Akuntansi secara simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Untuk mengetahui pengaruh penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, maka dilakukan uji atas hipotesis. Hipotesis yang diajukan adalah Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, yang berarti apabila standar akuntansi pemerintahan dan sistem pengendalian intern pemerintah 11 H a l a m a n

12 dilaksanakan dengan baik, maka akan menyebabkan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah semakin baik pula. Untuk menguji hipotesis diatas, maka dilakukan pengolahan atas data hasil penelitian. Penelitian secara simultan menunjukkan bahwa Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan nilai F hitung > F tabel 3,35 dan nilai signifikansi 0,01 > 0,05. Dari hasil perhitungan SPSS versi 16.0 (Tabel Mode l Summary) pada lampiran, diperolah data mengenai nilai R (koefisien korelasi) dan R Square/R 2 (koefisien determinasi). Nilai R menunjukkan besarnya hubungan atau korelasi antara Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sebesar 0,897. Ini berarti penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah mempunyai hubungan sebesar 89,7% dengan kategori sangat kuat (Sugiyono, 2009:250). Sedangkan nilai koefisien determinasi (R 2 ) menunjukkan besarnya pengaruh antara Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yaitu sebesar 0,805 atau 80,5%. Artinya Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dipengaruhi secara simultan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah sebesar 80,5%. Pengaruh variabel lainnya terhadap kualitas laporan keuangan selain standar akuntansi pemerintahan dan sistem pengendalian intern pemerintah adalah sebesar 19,5%. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintahan dan sistem pengendalian intern pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut : 1. a. Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tasikmalaya sudah menerapkan SAP berbasis Akrual pada awal tahun 2015, dalam penerapan SAP berbasis Akrual terdapat sedikit kendala yaitu pada Sumber Daya Manusia, namun selain itu tidak ada kendala yang berarti pada penerapan SAP berbasis Akrual, terbukti pada Tahun Anggaran 2015 BPK menetapkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. 12 H a l a m a n

13 b. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tasikmalaya telah menerapkan integritas dan etika yang baik kepada para pegawai, dan telah menunjukkan komitmen dalam mengembangkan kompetensi para pegawainya sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan agar dapat mengelola keuangan dan aset daerah lebih baik lagi. c. Penerapan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tasikmalaya dapat digunakan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi mereka dimasa lalu, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang disusun dapat membantu dalam melakukan prediksi secara tepat dan menyajikan informasi akuntansi keuangan pemerintah selengkap mungkin yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. 2. a. Pengujian secara parsial variabel Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, artinya dengan penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan yang baik dapat meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. b. Pengujian secara parsial variabel pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, artinya dengan pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang baik dapat meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. c. Pengujian secara simultan variabel penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan variabel pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah berpengaruh signifikan terhadap variabel Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Saran Berdasarkan hasil analisa dari penelitian ini, peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut. 1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan menambah variabel lain yang berkaitan erat secara teori terhadap variabel Kualitas Laporan Keuangan, seperti Sumber Daya Manusia, Sistem Akuntansi Keuangan, serta masih banyak hal lainnya yang dapat dijadikan variabel penelitian, sehingga dapat dibandingkan dengan hasil peneliti penulis. 2. Bagi Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, diharapkan agar lebih memperhatikan dan meningkatkan aspek Sistem Pengendalian Intern Pemerintah secara lebih ekstra, dikarenakan aspek tersebut memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Sistem pengendalian internal 13 H a l a m a n

14 pemerintah diterapkan untuk mengarahkan operasi dan mencegah penyalahgunaan sistem dari yang telah ditentukan. Jadi diharapkan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tasikmalaya menerapkan pengendalian yang lebih memadai untuk mengimbangi perkembangan sistem akuntansi keuangan daerah ke depannya. 14 H a l a m a n

15 DAFTAR PUSTAKA Ansella Putri (2015) Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Akuntansi Keuangan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Studi Kasus pada Dinas Pendepatan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung. Arief Pribadi (2015) Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung. Arikunto, S Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Bachtiar Arif, Muchlis, Iskandar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta : Salemba Empat. Bastian, Indra Sistem Akuntansi Sektor Publik. Edisi 2. Jakarta : Salemba Empat. Bastian, Indra Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga. Darise, Nurlan Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta : indeks. George H. Bodnar, William S. Hopwood Accounting Information Systems. Eight Edition. Canada : Prentice Hall. Ghozali, Imam dan Dwi Ratmono Akuntansi Keuangan Pemerintah Pusat (APBN) dan Daerah (APBD). Semarang: Universitas Diponegoro. Halim, Abdul Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Pertama. Jakarta : Salemba Empat. Halim, Abdul dan Muhammad Syam Kusufi Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat. Ikatan Akuntansi Indonesia Standar Profesi Akuntansi Publik. Jogjakarta : Bagian Penerbit STIE YPKN. Kadek Desiana Wati, Nyoman Trisna Herawati, dkk (2014) Pengaruh Pelaksanaan Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Studi Kasus pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Buleleng. Mardiasmo Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Andi. Mardiasmo Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Andi. Mulyadi Auditing. Edisi Enam. Jakarta : Salemba Empat. Nordiawan, Deddi Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat. Noor, J Metodologi Penelitian untuk Skripsi, Tesis, Disertasi & Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana. Reza Prasetia Nugraha (2014) Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Studi Kasus pada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Tasikmalaya. 15 H a l a m a n

16 Riduwan Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Ruri Windiastuti (2013) Pengaruh Sumber Daya Manusia Bidang Akuntansi dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Studi Kasus pada Dinas Pendepatan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung. Sahmin Naholo, Lukman Pakaya, dkk. (2014) Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo Utara. Sekaran, Uma Metode Penelitian untuk Bisnis. Buku 1. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Ulum, Ihyaul Akuntansi Sektor Publik. Edisi Pertama. Universitas Muhammadiyah Malang. Dokumen dan Peraturan BPK RI Penyerahan LHP LKPD TA Dari Diakses tanggal 8 Maret 2016 BPK RI Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas 21 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten / Kota se -Jawa Barat Dari. Diakses pada tanggal 5 Maret 2016 Hakri BPK : Ada kecurangan keuangan di pemkab Tasikmalaya. (Online). Dari Diakses pada tanggal 10 Maret Litbang Penyerahan LHP BPK RI TA Dari Diakses pada tanggal 10 Maret 2016 Radar Tasikmalaya Kecurangan Nodai WTP. (Online) Dari rangan-nodai-wtp.html. Diakses pada 12 Maret 2016 Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Sekretariat Negara RI Jakarta Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Sekretariat Negara RI. Jakarta Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pengawasan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara. Sekretariat Negara RI. Jakarta Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Sekretariat Negara RI. Jakarta Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Sekretariat Negara RI. Jakarta 16 H a l a m a n

17 Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Sekretariat Negara RI. Jakarta. 17 H a l a m a n

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya)

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya) PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya) NIKEN NUR ANJANI Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya yang didasarkan pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya yang didasarkan pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instansi pemerintah wajib melakukan pengelolaan keuangan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan keuangannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang didasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan tata kelola yang baik (good governance),

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan tata kelola yang baik (good governance), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan tata kelola yang baik (good governance), pemerintah daerah harus terus melakukan upaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan

Lebih terperinci

ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA GORONTALO

ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA GORONTALO ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA GORONTALO Mahasiswa Jurusan : Abdul Mukhlis Akuba : Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tata kelola yang baik diperlukan penguatan sistem dan kelembagaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. tata kelola yang baik diperlukan penguatan sistem dan kelembagaan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Prinsip tata kelola yang baik merupakan prinsip pokok yang harus diberlakukan di seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Untuk menciptakan tata kelola yang

Lebih terperinci

Kata Kunci: Tingkat Pemahaman, Pelatihan, Penerapan SAP Berbasis Akrual

Kata Kunci: Tingkat Pemahaman, Pelatihan, Penerapan SAP Berbasis Akrual PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN DAN PELATIHAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) BERBASIS AKRUAL DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Pemerintah Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang. maka Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang. maka Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan pasal 9 menyatakan bahwa dengan diberlakukannya peraturan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik atau yang biasa disebut Good Government

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik atau yang biasa disebut Good Government BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era reformasi ini, di setiap negara pasti membutuhkan pemerintahan yang baik atau yang biasa disebut Good Government Governance, termasuk di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance. yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance. yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini tuntutan masyarakat semakin meningkat atas pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance diartikan sebagai kepemerintahan yang

Lebih terperinci

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 13 Pages pp

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 13 Pages pp ISSN 2302-0164 13 Pages pp. 23-35 PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pemerintah No.105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pemerintah No.105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Reformasi bidang akuntansi pemerintahan ditandai dengan terbitnya Peraturan Pemerintah No.105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Setelah dikeluarkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 1404 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja badan pengelolaan

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA DPPKAD KABUPATEN GORONTALO

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA DPPKAD KABUPATEN GORONTALO PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA DPPKAD KABUPATEN GORONTALO OLEH LUSIANA LAMUSU NIM 921409123 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Coso dalam Hartadi (1999: 92) pengendalian intern

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Coso dalam Hartadi (1999: 92) pengendalian intern BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Menurut Coso dalam Hartadi (1999: 92) pengendalian intern merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. landasan untuk menjawab masalah penelitian, yang difokuskan kepada literaturliteratur

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. landasan untuk menjawab masalah penelitian, yang difokuskan kepada literaturliteratur BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Memuat konsep-konsep teoritis yang digunakan sebagai kerangka atau landasan untuk menjawab masalah penelitian, yang difokuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah Kota Bandarlampung. Pemilihan objek penelitian ini dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi isu yang sangat penting di pemerintahan Indonesia. Salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi isu yang sangat penting di pemerintahan Indonesia. Salah satu kunci BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam reformasi dibidang keuangan negara, perubahan yang signifikan adalah perubahan di bidang akuntansi pemerintah yang transparan dan akuntabel menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia namun juga di negara-negara lain (Indra Bastian, 2010:5).

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia namun juga di negara-negara lain (Indra Bastian, 2010:5). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Good Governance atau tata kelola pemerintahan yang baik merupakan fenomena besar dalam konteks akuntansi sektor publik, hal ini bukan saja terjadi di Indonesia namun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah,

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu di Indonesia saat ini yang semakin mendapat perhatian publik dalam beberapa tahun terakhir ini adalah akuntabilitas keuangan publik. Hal tersebut disebabkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Standar Akuntansi Pemerintahan Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian laporan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah menuntut pemerintah harus memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah menuntut pemerintah harus memberikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingginya kepedulian masyarakat terhadap kinerja dari pemerintah, menandakan bahwa masyarakat telah sadar tentang pentingnya pemerintahan yang baik. Terlebih

Lebih terperinci

Jurnal Ekonomi Pembangunan

Jurnal Ekonomi Pembangunan Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 3, No. (017) 80 90 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo Jurnal Ekonomi Pembangunan http://journal.stiem.ac.id/index.php/jurep/index Penerapan Sistem Akuntansi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Irma Novalia B

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Irma Novalia B NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Good governace merupakan function of governing, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Good governace merupakan function of governing, salah satunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Good governace merupakan function of governing, salah satunya mengandung prinsip untuk memberikan pelayanan masyarakat yang baik oleh jajaran pemerintah

Lebih terperinci

RIANI NURHAYATI Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya

RIANI NURHAYATI Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Survei pada Dinas dan Kecamatan Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya) RIANI NURHAYATI 093403144 riani.nurhayati@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencatat desentralisasi di Indonesia mengalami pasang naik dan surut seiring

BAB I PENDAHULUAN. mencatat desentralisasi di Indonesia mengalami pasang naik dan surut seiring BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desentralisasi adalah salah satu sistem administrasi pemerintahan, dalam banyak hal tidak dapat dilepaskan dari proses pertumbuhan suatu negara. Sejarah mencatat desentralisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersih dan berwibawa. Paradigma baru tersebut mewajibkan setiap satuan kerja

BAB I PENDAHULUAN. bersih dan berwibawa. Paradigma baru tersebut mewajibkan setiap satuan kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi keuangan pemerintah yang dilaksanakan pada awal tahun 2000 berdampak meningkatnya tuntutan masyarakat akan suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut dengan Good Governance. Pemerintahan yang baik merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut dengan Good Governance. Pemerintahan yang baik merupakan suatu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara pasti membutuhkan pemerintahan yang baik atau yang sering disebut dengan Good Governance. Pemerintahan yang baik merupakan suatu bentuk keberhasilan

Lebih terperinci

Jurnal Administrasi Negara

Jurnal Administrasi Negara STIA LAN Jurnal Administrasi Negara,Volume 21 Nomor 1, April 2015 / 1-5 Jurnal Administrasi Negara PENGARUH OPTIMALISASI MANAJEMEN ASET DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Susilawati & Dwi Seftihani (2014) mengungkapkan bahwa perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Susilawati & Dwi Seftihani (2014) mengungkapkan bahwa perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Susilawati & Dwi Seftihani (2014) mengungkapkan bahwa perkembangan teknologi dan ekonomi di setiap negara membutuhkan pemerintahan yang baik atau sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan tuntutan masyarakat terhadap terselenggaranya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan tuntutan masyarakat terhadap terselenggaranya 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Seiring dengan perkembangan tuntutan masyarakat terhadap terselenggaranya pemerintahan yang baik (good governance) baik tuntutan demokrasi dan transparansi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan reformasi di segala bidang yang didukung oleh sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan reformasi di segala bidang yang didukung oleh sebagian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tuntutan reformasi di segala bidang yang didukung oleh sebagian masyarakat Indonesia dalam menyikapi berbagai permasalahan di daerah akhirakhir ini, membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau memproduksi barang-barang publik. Organisasi sektor publik di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. atau memproduksi barang-barang publik. Organisasi sektor publik di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Organisasi sektor publik adalah organisasi yang bertujuan menyediakan atau memproduksi barang-barang publik. Organisasi sektor publik di Indonesia dalam praktiknya kini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah wajib bertanggung jawab untuk melaporkan segala kegiatan yang diselenggarakan. Bentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pergantian Pemerintahan dari orde baru ke orde reformasi yang. dimulai pertengahan tahun 1998 menuntut pelaksanaan otonomi daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pergantian Pemerintahan dari orde baru ke orde reformasi yang. dimulai pertengahan tahun 1998 menuntut pelaksanaan otonomi daerah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pergantian Pemerintahan dari orde baru ke orde reformasi yang dimulai pertengahan tahun 1998 menuntut pelaksanaan otonomi daerah yang memberikan kewenangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik ( good governance government ). Hal tersebut dapat diwujudkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. baik ( good governance government ). Hal tersebut dapat diwujudkan melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diberlakukannya otonomi daerah yang ditandai dengan perubahan sistem pemerintahan yang semula sentralisasi menjadi desentralisasi, memberi kewenangan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan Good Government Governance (GGG). Mekanisme. penyelenggaraan pemerintah berasaskan otonomi daerah tertuang dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan Good Government Governance (GGG). Mekanisme. penyelenggaraan pemerintah berasaskan otonomi daerah tertuang dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Otonomi daerah mengarahkan Pemerintah Indonesia menuju gerbang kemandirian dalam mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik atau sering disebut dengan Good

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 pasal 32 ayat 1 dan 2 tentang keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 pasal 32 ayat 1 dan 2 tentang keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 pasal 32 ayat 1 dan 2 tentang keuangan negara mensyaratkan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan disajikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang cukup substansial dalam sistem, prosedur, dan mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang cukup substansial dalam sistem, prosedur, dan mekanisme BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat dekade terakhir ini, pemerintah terus berupaya melakukan perubahan yang cukup substansial dalam sistem, prosedur, dan mekanisme pengelolaan keuangan negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik,

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektor publik di Indonesia dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di

Lebih terperinci

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Sensus Pada Dinas Pemerintahan Kota Tasikmalaya)

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Sensus Pada Dinas Pemerintahan Kota Tasikmalaya) PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Sensus Pada Dinas Pemerintahan Kota Tasikmalaya) Oleh: NOVITASARI SUSANTY 123403097 (novitasari.susanty@yahoo.com)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Sulistyo (2016) mengenai Evaluasi Implementasi Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance). Untuk mewujudkan tata. kelola tersebut perlunya sistem pengelolaan keuangan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance). Untuk mewujudkan tata. kelola tersebut perlunya sistem pengelolaan keuangan yang lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara pasti ingin memilki tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance). Untuk mewujudkan tata kelola tersebut perlunya sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good

BAB I PENDAHULUAN. secara terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia memiliki kewajiban untuk secara terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pengelolaan keuangan dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pengelolaan keuangan dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang luas yang terdiri dari ribuan pulau dengan budaya, sosial dan kondisi perekonomian yang berbeda antar masing-masing daerah

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi Pada DPPKAD Kota Gorontalo) Oleh FEMI BAGOE NIM: 921409149 JURUSAN AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dapat diraih melalui adanya otonomi daerah.indonesia memasuki era otonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dapat diraih melalui adanya otonomi daerah.indonesia memasuki era otonomi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah otonomi daerah dan desentralisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya good governance di Indonesia semakin meningkat (Mardiasmo, 2009). Hal ini ditandai oleh

Lebih terperinci

Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi

Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi Volume 1 No. 2, September 2015 ISSN PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus pada Dinas Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keinginan untuk mewujudkan good governance merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Keinginan untuk mewujudkan good governance merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keinginan untuk mewujudkan good governance merupakan salah satu agenda pokok reformasi yang diharapkan dapat dilaksanakan secara konsisten oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan A. LATAR BELAKANG. Reformasi pada pemerintahan Indonesia mengakibatkan perubahan

BAB 1. Pendahuluan A. LATAR BELAKANG. Reformasi pada pemerintahan Indonesia mengakibatkan perubahan BAB 1 Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Reformasi pada pemerintahan Indonesia mengakibatkan perubahan paradigma atas seluruh komponen dalam pemerintahan. Berjalan seiring waktu paradigma itu pun berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor publik yang ditandai dengan munculnya era New Public Management

BAB I PENDAHULUAN. sektor publik yang ditandai dengan munculnya era New Public Management BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan good coorporate governance dan reformasi pengelolaan sektor publik yang ditandai dengan munculnya era New Public Management (NPM), dengan tiga prinsip utamanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas,

BAB I PENDAHULUAN. setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak berlakunya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, setiap pengelola keuangan daerah harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban

Lebih terperinci

Cipmawati Mohune Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo ABSTRACT

Cipmawati Mohune Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo ABSTRACT PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH (SIMDA) TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Menurut Halim (2006) Teori tentang hubungan kedua pihak dikenal sebagai teori keagenan. Hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia semakin pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia semakin pesat terutama dalam pelaksanaan kebijakan otonomi daerah. Otonomi daerah merupakan suatu upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pertimbangan yang

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pertimbangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang telah direvisi dengan Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 berisi tentang perlunya dilaksanakan Otonomi Daerah. Otonomi daerah

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Fair Value dan Basis Akrual terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintahan di Wilayah IV Jawa Barat)

Pengaruh Penerapan Fair Value dan Basis Akrual terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintahan di Wilayah IV Jawa Barat) Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Penerapan Fair Value dan Basis Akrual terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintahan di Wilayah IV Jawa Barat) 1 Naila Irfania,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: good governance, pengelolaan keuangan, sistem pengendalian intern pemerintah, kinerja pemerintah.

ABSTRAK. Kata kunci: good governance, pengelolaan keuangan, sistem pengendalian intern pemerintah, kinerja pemerintah. Judul : Pengaruh Good Governance, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kota Bima) Nama : M Rayindha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN/KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan penyelenggaraan negara. dilakukan oleh badan eksekutif dan jajaranya dalam rangka mencapai tujuan

BAB II TINJAUAN/KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan penyelenggaraan negara. dilakukan oleh badan eksekutif dan jajaranya dalam rangka mencapai tujuan BAB II TINJAUAN/KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pemerintahan Daerah Dalam arti luas : Pemerintahan adalah perbuatan pemerintah yang dilakukan oleh badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan Daerah yaitu dengan menyampaikan laporan

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan Daerah yaitu dengan menyampaikan laporan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Daerah yaitu dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reformasi dapat dinilai kurang pesat, pada saat itu yang lebih mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. reformasi dapat dinilai kurang pesat, pada saat itu yang lebih mendapat perhatian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia pada saat sebelum era reformasi dapat dinilai kurang pesat, pada saat itu yang lebih mendapat perhatian yakni

Lebih terperinci

IKA NUR MAULIDA AFFIANI B

IKA NUR MAULIDA AFFIANI B PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI TERHADAP KETERANDALAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PENGARUH AUDITOR INTERNAL TERHADAP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE (PADA KANTOR PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA)

PENGARUH AUDITOR INTERNAL TERHADAP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE (PADA KANTOR PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA) PENGARUH AUDITOR INTERNAL TERHADAP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE (PADA KANTOR PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA) Putri Mardiani Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No.24 Kotak POs 164 ABSTRAK Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyedian barang kebutuhan publik (Mardiasmo, 2009). kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. penyedian barang kebutuhan publik (Mardiasmo, 2009). kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. ABSTRACT The financial statements is the most efficient for organizations to communicate with stakeholder groups that are considered to have an interest in controlling the strategic aspects of certain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Seiring dengan adanya perubahan masa dari orde baru ke era

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Seiring dengan adanya perubahan masa dari orde baru ke era BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring dengan adanya perubahan masa dari orde baru ke era reformasi sangat memberikan dampak yang positif bagi perubahan paradigma pembangunan nasional. Adapun perubahan

Lebih terperinci

AI YETI RAHAYU NPM Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK

AI YETI RAHAYU NPM Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KETERANDALAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH ( Survey pada SKPD Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL DAN SISTEM PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL DAN SISTEM PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL DAN SISTEM PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Survey Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tasikmalaya)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah tertentu yang berhak,

Lebih terperinci

KONVERSI LKPD VERSI PP NO. 24 TAHUN 2005 MENJADI LKPD VERSI PP NO. 71 TAHUN 2010 (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan)

KONVERSI LKPD VERSI PP NO. 24 TAHUN 2005 MENJADI LKPD VERSI PP NO. 71 TAHUN 2010 (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan) KONVERSI LKPD VERSI PP NO. 24 TAHUN 2005 MENJADI LKPD VERSI PP NO. 71 TAHUN 2010 (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan) Neni Nurhayati Dosen Universitas Kuningan ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik, telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menerapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembagalembaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektor publik di Indonesia ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembagalembaga publik, baik di pusat maupun daerah.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Standar akuntansi pemerintahan merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Standar akuntansi pemerintahan merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Standar Akuntansi Pemerintahan Standar akuntansi pemerintahan merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SERANG TAHUN ANGGARAN 2016 (AUDITED)

LAPORAN KEUANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SERANG TAHUN ANGGARAN 2016 (AUDITED) LAPORAN KEUANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SERANG TAHUN ANGGARAN 2016 (AUDITED) JUNI 2017 PEMERINTAH KOTA SERANG DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Jl. Jendral Sudirman No. 5 Serang-Banten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan akuntansi pada pemerintahan sebelum dilakukan. reformasi pengelolaan keuangan negara, telah menerapkan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan akuntansi pada pemerintahan sebelum dilakukan. reformasi pengelolaan keuangan negara, telah menerapkan sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan akuntansi pada pemerintahan sebelum dilakukan reformasi pengelolaan keuangan negara, telah menerapkan sistem pencatatan single entry. Pada sistem pencatatan

Lebih terperinci

Annisa Intan Pratiwi Sri Rahayu Djusnimar Zutilisna Universitas Telkom. Abstract

Annisa Intan Pratiwi Sri Rahayu Djusnimar Zutilisna Universitas Telkom. Abstract Jurnal Riset Akuntansi Kontemporer (JRAK) Volume 9, No 1, April 2017, Hal. 7-11 ISSN 2088-5091 (print) TEKONOLOGI INFORMASI, SUMBER DAYA MANUSIA, KOMITMEN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KESIAPAN IMPLEMENTASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setiap unsur dari Sistem Pengendalian Internal. Untuk memastikan bahwa Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setiap unsur dari Sistem Pengendalian Internal. Untuk memastikan bahwa Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep, Konstruk, Variabel Penelitian 2.1.1 Sistem Pengendalian Internal Dalam rangka pencapaian visi, misi, dan tujuan serta pertanggung jawaban kegiatan Instansi Pemerintah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perubahan dalam penerapan standar akuntansi. akuntansi pemerintah menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perubahan dalam penerapan standar akuntansi. akuntansi pemerintah menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi sektor publik saat ini tengah dalam masa transisi menghadapi perubahan dalam penerapan standar akuntansi. Standar akuntansi pemerintah menurut Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan negara. Hal ini diindikasikan dengan telah diterbitkannya Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan negara. Hal ini diindikasikan dengan telah diterbitkannya Undangundang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Reformasi yang terjadi pada bidang politik mulai merambah pada bidang keuangan negara. Hal ini diindikasikan dengan telah diterbitkannya Undangundang No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Dalam rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Dalam rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Dalam rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah dengan diundangkannya

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah dengan diundangkannya BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Salah satu bentuk konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah dengan diundangkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang tepat, jelas, dan terukur sesuai dengan prinsip transparansi dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang tepat, jelas, dan terukur sesuai dengan prinsip transparansi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instansi pemerintah wajib melakukan pengelolaan keuangan serta mempertanggung jawabkan pelaksanaan keuangannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL AUDIT LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA

ANALISIS HASIL AUDIT LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA ANALISIS HASIL AUDIT LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA Diana Tambunan Manajemen Administrasi ASM BSI Jakarta JL. Jatiwaringin Raya No.18, Jakarta Timur diana.dtb@bsi.ac.id ABSTRACT: This study aimed

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah dan penyelenggaraan operasional pemerintahan. Bentuk laporan

BAB I PENDAHULUAN. daerah dan penyelenggaraan operasional pemerintahan. Bentuk laporan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban pemerintah atas penggunaan keuangan daerah dalam kerangka pelaksanaan otonomi daerah dan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik adalah organisasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik adalah organisasi yang bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi sektor publik adalah organisasi yang bertujuan untuk menyediakan /memproduksi barang-barang publik. Tujuan organisasi sektor publik berbeda dengan organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya reformasi pada pemerintahan yang mengarahkan pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya reformasi pada pemerintahan yang mengarahkan pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era reformasi saat ini, perkembangan akuntansi sektor publik semakin pesat. Khususnya reformasi pada pemerintahan yang mengarahkan pemerintah untuk bertanggungjawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemerintah Indonesia telah melakukan reformasi manajemen keuangan negara baik pada pemerintah pusat maupun pada pemerintah daerah dengan ditetapkannya Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good governance and clean government), maka penyelenggara pemerintahan wajib melaksanakan tugas dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah merupakan penyelenggara seluruh urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip

Lebih terperinci

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG Sumber gambar span.depkeu.go.id I. PENDAHULUAN Reformasi keuangan negara di Indonesia yang ditandai dengan lahirnya paket

Lebih terperinci

PENGARUH PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAP PENGAMANAN ASET DAERAH (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo)

PENGARUH PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAP PENGAMANAN ASET DAERAH (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo) PENGARUH PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAP PENGAMANAN ASET DAERAH (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo) Oleh: IRA WATY ABAS NIM: 921409044 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pengendalian Internal Dalam rangka pencapaian visi, misi, dan tujuan serta pertanggungjawaban kegiatan Instansi Pemerintah, pimpinan Instansi Pemerintah wajib menerapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu periode. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No.1

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu periode. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No.1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses penyusunan laporan keuangan merupakan proses terpenting dari suatu organisasi untuk mengetahui bagaimana kinerja atau eksistensi suatu organisasi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pengelolaan keuangan, pemerintah melakukan reformasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pengelolaan keuangan, pemerintah melakukan reformasi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pengelolaan keuangan, pemerintah melakukan reformasi dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mensyaratkan bentuk dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. yang dapat dijadikan milik Negara (UU no 17 pasal1 ayat1). Undang undang

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. yang dapat dijadikan milik Negara (UU no 17 pasal1 ayat1). Undang undang BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Keuangan Negara Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban Negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang Penelitian

1.1. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sistem politik, ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan di Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini telah mengalami perubahan-perubahan yang cukup mendasar.

Lebih terperinci