APLIKASI SENSOR RADIO FREKUENSI (RF)
|
|
- Ratna Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 APLIKASI SENSOR RADIO FREKUENSI (RF) Yurni Oktarina Pola Risma Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang Abstract Often we are troubled by the loss of objects such as house keys, car keys, mobile phones are no exception and also the remote control because we forget that putting these objects. Moreover, if the objects are small enough tobe lost and there is a possibility if tucked among other things. To detect the presence of the object in which it is designed key finder tool using a wireless communication system. This wireless key finder tool uses radiofrequency sensors. The working principle of this wireless key finder tool is to utilize the wireless on-off system. Wireless key finder tool using three switches are located on the transmitter switch A, switch Bands witch C, and has three receivers are receivers A, receiver B, and C. The receiver signal from the transmitter that has been enabled will be accepted by the receiver with a binary code ( bit stream) emitted by the transmitter. So each receiver has its own stream of bits that can only be detected by an appropriate receiver. In this tool is added as an indicator buzzer sounds so that we can easily and quickly find out the where about of the missing key to the distance between the transmitter and Receiver Range Up To5 Meters. Key Word: Key Finder, Wireless, Transmitter, Receiver, Buzzer, Bit Stream PENDAHULUAN Setiap manusia memiliki benda-benda tertentu yang sangat penting dan berharga bagi dirinya. Dengan keterbatasan daya ingat pada otak manusia, sehingga seringkali dihadapkan pada persoalan lupa meletakkan benda-benda tersebut khususnya yang berukuran kecil seperti kunci yang bisa terselip ditumpukan-tumpukan baju atau buku. Untuk mengatasi persoalan tersebut dirancanglah sebuah alat pencari kunci wirelessyang menggunakan sensor Radio Frekuensi (RF) yang terdiri dari dua bagian, yaitu transmitter dan receiver. Sensor RF (Radio Frequency) LANDASAN TEORI RF (Radio Frekuensi) adalah sebuah perangkat yang mampu menerima frekuensi radio dalam kisaran tertentu. RF digunakan dalam beragam teknologi komunikasi nirkabel untuk informasi dan transfer data. Pemancar RF(Transmitter) dan penerima RF (Receiver) digabungkan bersama-sama dalam satu sirkuit yang sering disebut sebagai transceiver. Sebuah penerima RF 106
2 (Transmitter) menerima sinyal dari pemancar, yang mana untuk mendapatkan sinyal yang sangat jelas tergantung pada rasio sinyal/noise. Rasio sinyal/noise didapat dari angka yang diberikan dengan membagi jumlah ukuran dari intensitas sinyal dengan jumlah ukuran intensitas kebisingan. Untuk mengirim suatu sinyal dari pemancar RF ke penerima RF jarak jauh, amplifikasi sinyal harus sama besar yang didapatkan dari pengkontrolan rasio sinyal/noise. (Sumber : Pada pemancar RF terdapat IC PT2262 yang digunakan sebagai pemancar sinyal. Di dalam IC PT2262 terdapat rangkaian encoder yang berfungsi untuk mengubah sinyal seperti data atau bitstream ke dalam bentuk yang dapat diterima untuk transmisi data atau penyimpanan data yang kemudian transmisi data tersebut akan diterima oleh penerima RF. Pada penerima RF terdapat IC PT2272 sebagai penerima sinyal. Di dalam IC PT2272 juga terdapat rangkaian decoder yang berfungsi untuk mengembalikan proses encoding atau menerima informasi dan data dari transmisi (Sumber : IC PT2262 Sebagai RF Transmitter IC PT2262 adalah encoder remote control yang bekerja berpasangan dengan IC PT2272 (remote control decoder) digunakan untuk mengirimkan sinyal tanpa kabel kepada receiver dan dikembangkan dengan teknologi CMOS. IC PT2262 menyandikan pin-pin data dan alamat tujuan dalam bentuk serial coded waveform yang cocok digunakan untuk modulasi RF (radio frequency). Pasangan/komplemen dari IC PT2262 adalah IC PT2272 Remote Control Decoder yang berfungsi sebagai pengurai sandi ( decoder) signal yang disandikan oleh IC PT2262 (sumber : Gambar 1. Skema Transmitter pada Sensor RF PT2262 (sumber : Dalam IC PT2262 terdapat rangkaian encoder yang berfungsi untuk mengubah sinyal seperti data atau bitstream ke dalam bentuk yang dapat diterima untuk transmisi data atau penyimpanan data yang kemudian transmisi data tersebut akan diterima oleh penerima ( receiver) RF. Adapun blok diagram encoder pada IC PT2262 dapat dilihat pada gambar
3 Gambar 2.Blok Diagram Encoder IC PT2262 (sumber : Gambar 2 menjelaskan tentang prinsip kerja transmitter agar tidak adanya kesalahan dalam pemilihan alamat. Pada transmitter digunakan alamat data AD9, AD10, dan AD11. Alamat tersebut berfungsi untuk menempatkan sinyal yang diberikan pada masing-masing switch yang diterima oleh IC PT2262 secara pararel. Sinyal yang ditempatkan pada masing-masing alamatnya kemudian masuk ke dalam rangkaian gerbang trannsmit dan dilakukan pendeteksian bilangan biner yang masuk, selanjutnya data dipilih sesuai dengan data yang dimasukkan ke dalam IC PT2262 sehingga data keluaran dengan data yang dimasukkan dan juga pada gambar 2 terdapat osilator yang berfungsi untuk membangkitkan sinyal masukan pada rangkaian gerbang transmitter. (sumber : Transmitter RF memiliki 3 switch A,B, dan C yang digunakan sebagai remote pengendali suara buzzer. Transmitter RF juga menggunakan ASK yang mempunyai frekuensi sebesar 315 MHZ. Untuk lebih jelas mengenai rangkaian transmitter RF dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 3. Rangkaian Transmitter RF PT2262 (Sumber : 108
4 Waktu Transmisi Gambar 4. Transmission Timing pada Transmitter (sumber : Receiver IC PT2272 IC PT2272 adalah decoder Remote control yang bekerja berpasangan dengan IC PT2262 (remote control encoder) digunakan untuk menerima sinyal dari transmiter dan mengkontrol osilator internal serta lebar pulsa modulasi amplitudo dengan sinyal yang diterima (sumber : Sebuah penerima (receiver) RF menggunakan beberapa komponen pendukung untuk menerima sinyal yang dikirimkan pemancar RF salah satunya yaitu antena. Antena biasanya digunakan untuk menerima sinyal radio frekuensi yang harus diubah menjadi osilasi listrik dan kemudian diperkuat. Peralatan deteksi juga digunakan untuk demodulasi dan dalam kasus penerima radio frekuensi (sumber : Di dalam IC PT2272 terdapat rangkaian decoder yang berfungsi untuk mengembalikan proses encoding atau menerima informasi dan data dari transmisi (Sumber : Adapun blok diagram decoder IC PT2272 dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 5. Blok Diagram Decoder IC PT2272 (sumber : Prinsip Kerja Receiver Untuk lebih jelas mengenai rangkaian RF receiver dapat dilihat pada gambar 6 109
5 Gambar 6. Rangkaian receiver RF PT2272 (Sumber : Amplitude Shift Keying (ASK) Amplitude Shift Keying (ASK) atau pengiriman sinyal berdasarkan pergeseran amplitudo adalah suatu metoda modulasi dengan mengubah-ubah amplitudo. Dalam proses modulasi ini kemunculan frekuensi gelombang pembawa tergantung pada ada atau tidak adanya sinyal informasi digital. Keuntungan yang diperoleh dari metode ini adalah bit per baud (kecepatan digital) lebih besar. Sedangkan kesulitannya adalah dalam menentukan level acuan yang dimilikinya, yakni setiap sinyal yang diteruskan melalui saluran transmisi jarak jauh selalu dipengaruhi oleh redaman dan distorsi lainnya. Gambar 7. Sinyal ASK pada Transmitter IC PT2262 (Sumber : 110
6 Buzzer Gambar 8. Sinyal ASK pada Receiver IC PT2272 (sumber : Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada umumnya buzzer digunakan untuk alarm, karena penggunaannya cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input maka buzzer akan mengeluarkan bunyi. Frekuensi suara yang di keluarkan oleh buzzer yaitu antara 1-5 KHz. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm). (a) (b) Gambar 9. (a). Simbol buzzer, (b). Bentuk Buzzer (Sumber : elib.unikom.ac.id/download.php?id=22777) Tujuan Perancangan METODE PENELITIAN Perencanaan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, karena dengan merencanakan komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan. Sedangkan petunjuk mengenai spesifikasi komponen merupakan petunjuk yang sangat penting dalam tahap pembuatan alat. 111
7 Blok Diagram Rangkaian Gambar 10. Blok Diagram Transmitter Gambar 11. Blok Diagram Receiver Skema Rangkaian Rangkaian Transmitter Pada Pencari Kunci Wireless Gambar 12.Skema Rangkaian Transmitter RF PT
8 Rangkaian Receiver Pada Pencari Kunci Wireless Flowchart Gambar 13. Skema Rangkaian Receiver RF PT2272 Prinsip Kerja Rangkaian Gambar 14. Flowchart rangkaian Alat Pencari Kunci Wireless ini terdiri dari bagian transmitter dan receiver yang bekerja dengan sistem on-off, pada bagian transmitter mempunyai 3 switch yaitu switch A, B dan C. dan pada bagian receiver memiliki 3 receiver aktif yang diletakkan pada masing-masing kunci (terdiri dari 3 kunci). Saat switch A pada transmitter diaktifkan maka buzzer receiver A berbunyi sehingga diketahui keberadaan kunci yang hilang tersebut, demikian juga pada switch B atau C diaktifkan maka buzzer receiver B atau C berbunyi. Proses komunikasi antara transmitter dan receiver ini menggunakan amplitude Shift Keying (ASK), yang memiliki prinsip kerja sesuai dengan prinsip kerja switch. Pada saat switch diaktifkan maka sinyal ASK dari antenna transmit dipancarkan dan diterima oleh antenna pada receiver. Masing-masing switch pada transmit 113
9 memiliki bitstream yang berbeda sehingga data yang terkirim oleh transmit akan diterima oleh masing-masing receiver (3 receiver). HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran alat Pengukuran dan analisa merupakan tahap terpenting dalam pembuatan suatu alat. Adapun tujuan dari pengukuran dan analisa rangkaian adalah untuk mengetahui alat yang dibuat dapat berfungsi dengan baik dan juga data yang didapat pada pengukuran harus mendekati dengan teori tentang pengukuran alat tersebut. Data hasil pengukuran alat Tabel 1. Titik Pengukuran Pada Rangkaian 5 Receiver Jarak Jangkauan (Meter) Switch Encoder (V) Switch Decoder (V) Minimal Maksimal A B C A B C A B C A B C A B C A B C O 9,2 O N N O 9,2 O N N O 9,2 O N N Keterangan : - Jika output encoder bernilai > 6 volt maka tegangan akan HIGH berdasarkan datasheet ic pt Jika output encoder bernilai < 6 volt maka tegangan akan LOW berdasarkan datasheet ic pt Jika output decoder bernilai > 3 volt maka tegangan akan HIGH berdasarkan datasheet ic pt Jika output decoder bernilai < 3 volt maka tegangan akan LOW berdasarkan datasheet ic pt
10 Gambar 15. Tampilan pada osiloskop saat switch A transmitter Aktif dan Saat Receiver A Menerima Data Gambar 16. Tampilan pada osiloskop saat switch B transmitter aktif dan saat receiver menerima data Gambar 17. Tampilan pada osiloskop saat switch C transmitter aktif dan saat receiver C menerima data 115
11 Tabel 2. Hasil Pengukuran Pada Osiloskop Analisa Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa dalam IC PT2272 sinyal tegangan keluaran yang dihasilkan oleh transmitter encoder sebesar 9,2 V. Tegangan yang dihasilkan transmitter ini kemudian diproses untuk mengembalikkan proses encoding agar keluaran sinyal tegangan kembali ke bentuk data yang dapat digunakan/ ke bentuk asalnya untuk ditransmisikan kepada receiver. Sinyal tegangan tersebut keluar melalui pin IC 12, 11, dan 10 decoder receiver sebesar 3V. Output tegangan dari rangkaian receiver masih sangat kecil untuk mengaktifkan buzzer tegangan 5 V sehingga dibutuhkan rangkaian driver buzzer sebagai penguatnya. Saat output receiver dalam keadaan aktif maka tegangan akan memasuki basis dari transistor yang mengakibatkan transistor sebagai saklar tertutup lalu arus akan mengalir dari kolektor ke emiter yang akan mengaktifkan buzzer. Jika switch A pada transmitter aktif, maka gantungan kunci (receiver A) akan berbunyi, begitupun juga dengan gantungan kunci B, dan C. Jarak maksimal yang dapat dijangkau oleh alat pencari kunci wireless ini yaitu 5 meter. Tabel 2 dapat dijelaskan bahwa pada saat switch A transmitter ditekan (aktif), nilai Vin encoder masuk melalui pin 12 (Alamat Data 10/D1) yang akan memberikan Voutput pada pin 17 IC PT2262 yang nantinya sinyal tegangan akan dipancarkan ke receiver melalui antena pada transmitter. Dengan kata lain, ketika switch A ditekan maka tegangan akan masuk melalui input encoder secara pararel data, artinya semua switch mengirimkan alamat biner : atau dengan tri-state (0 = jika biner 00, 1 = jika biner 11, dan F = jika biner 01). Maka input yang 116
12 masuk ke Vin encoder berupa alamat 8 bit FFFFFFFF ketika RF PT2262 aktif. Tampilan osiloskop pada saat transmitter mengirimkan data adalah FFFFFFFF1000, itu berarti bahwa switch A dalam keadaan aktif atau berlogika 1. Dan hasil data pengiriman yang diperoleh receiver yaitu FFFFFFFF1000. Channel 1 transmitter = 1000 Channel 2 receiver = 1000 Keadaan Floating Gambar 18. Tampilan switch A pada osiloskop Saat switch B transmitter ditekan, nilai Vin encoder masuk melalui pin 11 (Alamat Data 9/D2) yang akan memberikan Voutput pada pin 17 IC PT2262 yang nantinya sinyal tegangan akan dipancarkan ke receiver melalui antena pada transmitter. Tampilan osiloskop pada saat transmitter mengirimkan data adalah FFFFFFFF1000, itu berarti bahwa switch A dalam keadaan aktif atau berlogika 1. Dan hasil data pengiriman yang diperoleh receiver yaitu FFFFFFFF1000 yang artinya bahwa receiver menerima data. 117
13 Channel 1 Transmitter = 0100 Channel 2 Receiver = 0100 Gambar 19. Tampilan switch B pada osiloskop Saat switch C transmitter ditekan, nilai Vin encoder masuk melalui pin 10 (Alam at Data 8/D3) yang akan memberikan Voutput pada pin 17 IC PT2262 yang nantinya sinyal tegangan akan dipancarkan ke receiver melalui antena pada transmitter. Tampilan osiloskop pada saat transmitter mengirimkan data adalah FFFFFFFF0010, itu berarti bahwa switch A dalam keadaan aktif atau berlogika 1. Hasil data pengiriman yang diperoleh receiver yaitu FFFFFFFF1000 yang artinya bahwa receiver menerima data. Channel 1 Transmitter = 0010 Channel 2 Receiver = 0010 Gambar 20. Tampilan switch C pada osiloskop Keluaran encoder merupakan data serial, maka pada switch A, B maupun C mempunyai alamat data yang berbeda, sehingga ketika switch A (D0) aktif pada transmitter maka akan mengaktifkan juga D0 pada receiver. Dari data hasil pengukuran menggunakan osiloskop dapat diketahui bahwa switch A mempunyai alamat data 1000, B = 0100, dan C = 0010 yang mempunyai letak alamat sesudah FFFFFFFF. Jadi, apabila switch A pada transmitter aktif maka transmitter akan mengirimkan data FFFFFFFF1000 pada keluaran encoder. Apabila switch B Aktif maka akan mengirimkan data FFFFFFFF0100. Dan Apabila switch C aktif, maka transmitter akan mengirimkan data FFFFFFFF0010. Setelah melakukan pengukuran, dapat 118
14 diketahui jarak jangkau pencari kunci wireless yaitu ± 5 meter, tegangan output encoder yaitu 9,2 Volt, dan tegangan output decoder yaitu 3 Volt. PENUTUP Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Sensor RF terdiri dari dua bagian yaitu sensor RF PT 2262 yang bekerja sebagai transmitter/pengirim data pada receiver, dan sensor RF PT 2272 yang bekerja sebagai receiver. Dimana alat ini terdiri 1 transmitter/remote dan 3 receiver/gantungan kunci. Jika transmitterswitch A diaktifkan atau ON maka data yang dikirim yaitu bit FFFFFFFF1000 dan data yang diterima receiver adalah bit FFFFFFFF1000 yang kemudian mengaktifkan buzzer pada gantungan kunci A. Jika transmitterswitch B diaktifkan atau ON maka data yang dikirim yaitu bit FFFFFFFF0100 dan data yang diterima receiver adalah bit FFFFFFFF0100 yang kemudian mengaktifkan buzzer pada gaantungan kunci B. Jika transmitterswitch C diaktifkan atau ON maka data yang dikirim yaitu bit FFFFFFFF0001 dan data yang diterima receiver adalah bit FFFFFFFF0001 yang kemudian mengaktifkan buzzer pada gantungan kunci C. Jarak maksimal yang dapat dijangkau oleh alat pencari kunci wireless ini yaitu 5 meter. DAFTAR PUSTAKA diakses tanggal 3 Desember diakses tanggal 5 Pebruari diakses tanggal 26 Januari diakses tanggal 8 Nopember diakses tanggal 7 Maret diakses tanggal 7 Maret diakses tanggal 9 Januari
PENCARI KUNCI WIRELESS MENGGUNAKAN SENSOR RADIO FREKUENSI (RF) LAPORAN AKHIR
PENCARI KUNCI WIRELESS MENGGUNAKAN SENSOR RADIO FREKUENSI (RF) LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektronika
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sensor RF (Radio Frekuensi) Sensor RF (Radio Frekuensi) adalah komponen yang dapat mendeteksi sinyal gelombang elektromagnetik yang digunakan oleh sistem komunikasi untuk mengirim
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sensor RF (Radio Frekuensi) Sensor RF (Radio Frekuensi) adalah komponen yang dapat mendeteksi sinyal gelombang elektromagnetik yang digunakan oleh sistem komunikasi untuk mengirim
Lebih terperinciAPLIKASI SENSOR RF PT2272 SEBAGAI RECEIVER UNTUK MENGAKTIFKAN LAMPU SEIN DAN LAMPU REM PADA HELM LAPORAN AKHIR
APLIKASI SENSOR RF PT2272 SEBAGAI RECEIVER UNTUK MENGAKTIFKAN LAMPU SEIN DAN LAMPU REM PADA HELM LAPORAN AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik
Lebih terperinciDalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengukuran Alat Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output pin kaki masing-masing
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENELITIAN TERDAHULU Sebelumnya penelitian ini di kembangkan oleh mustofa, dkk. (2010). Penelitian terdahulu dilakukan untuk mencoba membuat alat komunikasi bawah air dengan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN DAN REALISASI
ABSTRAK Transceiver (transmitter receiver) tidak hanya digunakan untuk komunikasi suara saja tetapi dapat digunakan untuk komunikasi data dengan menggunakan sebuah modem. Untuk komunikasi jarak jauh biasa
Lebih terperinciDalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari
BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM 3.1 Perancangan Diagram Blok Dalam pembuatan sistem diagram blok yang perlu dipahami adalah cara kerja dari sistem yang akan dibuat. Sistem sensor gas akan bekerja
Lebih terperinciBEL CERDAS CERMAT MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL WIRELESS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52
BEL CERDAS CERMAT MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL WIRELESS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 Ni Luh Putu Anggreni 1, I Wayan Supardi 2, Nyoman Wendri 3 1,2,3 Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
25 BAB III PERANCANGAN SISTEM Sistem monitoring ini terdiri dari perangkat keras (hadware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari bagian blok pengirim (transmitter) dan blok penerima
Lebih terperinciNo Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,
56 Tabel 4.1 Hasil Perbandingan Antara Output LM 35 dengan Termometer No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0,25 25 0 2 0,26 26 0 3 0,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0,29 28 1 6
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
52 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini membahas pengujian alat yang dibuat, kemudian hasil pengujian tersebut dianalisa. 4.1 Pengujian Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dan
Lebih terperinciAplikasi Pengiriman Data Serial Tanpa Kabel
Aplikasi Pengiriman Data Serial Tanpa Kabel Pada dunia digital terdapat dua metode pengiriman data yang umum digunakan, yaitu pengiriman data secara pararel dan pengiriman data secara serial. Pada pengiriman
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau
7 BAB II DASAR TEORI Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau komponen yang digunakan, antara lain teori tentang: 1. Sistem Monitoring Ruangan 2. Modulasi Digital
Lebih terperinciPOLITEKNIK NEGERI JAKARTA
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2012/2013 JUDUL ( FSK) FREQUENCY SHIFT KEYING GRUP 1 TELKOM 3D PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Abstrak... Abstract... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... BAB I Pendahuluan Latar Belakang...
ABSTRAK Kemajuan teknologi sudah berkembang dengan pesat terutama dengan banyak terciptanya berbagai macam peralatan dalam bidang telekomunikasi yang salah satunya yaitu modem sebagai alat modulasi dan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat
Lebih terperinciAPLIKASI MODUL ASK (AMPLITUDO SHIFT KEYING) SEBAGAI MEDIA TRANSMISI UNTUK MEMBUKA DAN MENUTUP PINTU BERBASIS MIKROKONTROLLER AT MEGA 8
APLIKASI MODUL ASK (AMPLITUDO SHIFT KEYING) SEBAGAI MEDIA TRANSMISI UNTUK MEMBUKA DAN MENUTUP PINTU BERBASIS MIKROKONTROLLER AT MEGA 8 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk mempermudah penjelasan dan cara kerja alat ini, maka dibuat blok diagram. Masing-masing blok diagram akan dijelaskan lebih rinci
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja
BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja sistem, baik secara keseluruhan ataupun kinerja dari bagian-bagian sistem pendukung. Perancangan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah pengaturan parameter dari sinyal pembawa (carrier) yang
BAB II DASAR TEORI 2.1 Modulasi Modulasi adalah pengaturan parameter dari sinyal pembawa (carrier) yang berfrekuensi tinggi sesuai sinyal informasi (pemodulasi) yang frekuensinya lebih rendah, sehingga
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pengujian terhadap sistem yang telah dibuat dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sudah dapat digunakan sesuai dengan perencanaan yang ada. Pengujian dan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi: Rangkaian
BAB III PERANCANGAN Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi: Rangkaian catu daya, modulator dan demodulator FSK, pemancar dan penerima FM, driver motor DC, mikrokontroler, sensor, serta
Lebih terperinciPEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL
PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL Oleh : Zurnawita Dikky Chandra Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang ABSTRACT Serial data transmission
Lebih terperinciPerancangan Remote Control Terpadu untuk Pengaturan Fasilitas Kamar Hotel
Perancangan Remote Control Terpadu untuk Pengaturan Nama Fasilitas Kamar Hotel Disusun oleh: : Indra Ardian NRP : 1022037 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria
Lebih terperinciSecurity Alarm for Motorcycle
Security Alarm for Motorcycle Ismail 1,2 *, Yulia 2, dan Zulfalina 1 1 Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Syiah Kuala Darussalam - Banda Aceh 2 Prodi Teknik Elektronika, FMIPA Universitas Syiah Kuala Darussalam
Lebih terperinciBAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,
BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM Pengukuran dilakukan untuk mengetahui apakah sistem beroperasi dengan baik, juga untuk menunjukkan bahwa sistem tersebut sesuai dengan yang diharapkan dengan membandingkan
Lebih terperinciROBOT MOBIL PENGINTAI BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN KAMERA DAN PENGENDALIAN TANPA KABEL MENGGUNAKAN KOMPUTER PROYEK AKHIR LIGA TRI NUGRAHA
ROBOT MOBIL PENGINTAI BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN KAMERA DAN PENGENDALIAN TANPA KABEL MENGGUNAKAN KOMPUTER (Spy Mobile Robot Based On Microcontroller With Camera And Wireless Control Using Computer)
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN
Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol. 13 --- No. 1 --- 2014 ISSN 1412-7350 TROLI PENGIKUT OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR Albertus Vendy Adhitya, Lanny Agustine*, Antonius Wibowo Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciBidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU
Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT PENDETEKSI WARNA CAT NIRKABEL
PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT PENDETEKSI WARNA CAT NIRKABEL Disusun Oleh: Nama : Robert Anthony Koroa NRP : 0722016 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH no.
Lebih terperinciMenyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal
Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal dua macam sumber informasi, yaitu ide-ide yang bersumber dari
Lebih terperinciDAFTAR ISI v. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT. ii KATA PENGANTAR. iii. DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL ix
ABSTRAK Saat ini perkembangan industri komunikasi berkembang dengan pesat, terutama komunikasi tanpa kabel (wireless). Dengan menggunakan komunikasi wirelesss masalah ruang dapat diatasi, misalnya untuk
Lebih terperinciPENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shift Keying )
PENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shit Keying ) JOHANES 1 - FX.HENDRA PRASETYA 2 - RISA FARRID CHRISTIANTI 3 anes_spook@yahoo.com ; Universitas Katolik Soegijapranata Jl.Pawiyatan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Pengatur Scoring Digital Wireless Futsal Berbasis Mikrokontroller AVR ATMEGA8. Perancangan rangkaian pengatur scoring digital untuk mengendalikan score,
Lebih terperinciBAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat
BAB III STUDI KOMPONEN Bab ini menjelaskan mengenai komponen apa saja yang digunakan dalam tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 3.1 Mikrokontroler Perancangan sistem
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT SERVICE BELL NIR-KABEL. Disusun Oleh : Nama : Budi Hartono Ong Nrp :
PERANCANGAN ALAT SERVICE BELL NIR-KABEL Disusun Oleh : Nama : Budi Hartono Ong Nrp : 0622005 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65,
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER
PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER Eko Supriyatno, Siswanto Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Jakarta Email : anzo.siswanto@gmail.com
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGHITUNG HASIL PRODUKSI SECARA TELEMETRI
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGHITUNG HASIL PRODUKSI SECARA TELEMETRI LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma 3 oleh: LUTVIANA P. DIANA RAHMADHANI
Lebih terperinciDalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka Realisasi PLL (Phase Locked Loop) sebagai modul praktikum demodulator FM sebelumnya telah pernah dibuat oleh Rizal Septianda mahasiswa Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka
BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Peneliti Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti diantaranya: [1] Gifson, Albert,
Lebih terperinciTUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA Desain Sistem PLC 1 Arah Dosen: Bp. Binsar Wibawa
TUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA Desain Sistem PLC 1 Arah Dosen: Bp. Binsar Wibawa Disusun oleh: (Telkom Group) 1. Alwin Bahari 2. Aulya Rahman F 3. Firman Anggoro 4. Gunawan 5. Hafiz Maulana 6. Irfan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengukuran Catu Daya Pada pengujian catu daya dilakukan beberapa pengukuran terhadap IC regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L78012. Maka untuk regulator
Lebih terperinciBagan Kerja Handphone Beserta cara kerjanya
2012 Bagan Kerja Handphone Beserta cara kerjanya Telepon seluler atau yang lebih dikenal dengan ponsel dari duiu sampai sekarang telah mengalami perubahan baik teknologinya yang dulu hanya dapat untuk
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler
Lebih terperinciImplementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP
JURNAL TEKNIK ITS Vol., No. 1, (215) ISSN: 2337539 (231-9271 Print) A Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP Desrina Elvia,
Lebih terperinciPROTOTYPE PENDETEKSI TSUNAMI DI DAERAH PESISIR PANTAI BERBASIS RADIO FREQUENCY SEBAGAI PERINGATAN TSUNAMI DINI
POLITEKNOLOGI VOL. 14 No. 2 MEI 2015 PROTOTYPE PENDETEKSI TSUNAMI DI DAERAH PESISIR PANTAI BERBASIS RADIO FREQUENCY SEBAGAI PERINGATAN TSUNAMI DINI Wartiyati 1, Ilham Gumanti 2, Putri Ramdhany 3 dan Toto
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam
Lebih terperinciRangkaian Pembangkit Gelombang dengan menggunakan IC XR-2206
Eddy Nurraharjo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank email : eddynurraharjo@gmail.com Abstrak Sebuah sinyal dapat dihasilkan dari suatu pembangkit sinyal yang berupa sebuah rangkaian
Lebih terperinciPENGERTIAN GELOMBANG RADIO
PENGERTIAN GELOMBANG RADIO PENGERTIAN GELOMBANG RADIO Sebelumnya kita bahas tentang Pengertian Radio Terlebih Dahulu. Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara Radiasi dan
Lebih terperinciRijal Fadilah. Transmisi Data
Rijal Fadilah Transmisi Data Review Sistem Komunikasi Data Entitas yg melambangkan suatu pengertian Jenis : data analog & data digital Signal / Sinyal Suatu bentuk/cara utk menyalurkan data Jenis : signal
Lebih terperinciMODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung
MODULASI Ir. Roedi Goernida, MT. (roedig@yahoo.com) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2010 1 Pengertian Modulasi Merupakan suatu proses penumpangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tergantung pada besarnya modulasi yang diberikan. Proses modulasi
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Modulasi dan Demodulasi Modulasi adalah suatu proses dimana parameter dari suatu gelombang divariasikan secara proposional terhadap gelombang lain. Parameter yang diubah
Lebih terperinci1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO
1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 2. SISTEM MODULASI DALAM PEMANCAR GELOMBANG RADIO Modulasi merupakan metode untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio. Maksudnya, informasi yang akan disampaikan kepada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi PWM Sinyal PWM pada umumnya memiliki amplitudo dan frekuensi dasar yang tetap, namun, lebar pulsanya bervariasi. Lebar pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo sinyal
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN PENDETEKSI KEBOCORAN PIPA AIR DENGAN PEMANCAR DAN PENERIMA FM
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PENDETEKSI KEBOCORAN PIPA AIR DENGAN PEMANCAR DAN PENERIMA FM Laporan Tugas Akhir Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Program Studi
Lebih terperinciPerancangan Dan Pembuatan Robot Beroda Dan Berlengan Yang Dilengkapi Dengan Kamera Video Berbasis Mikrokotroler AT89S51
Perancangan Dan Pembuatan Robot Beroda Dan Berlengan Yang Dilengkapi Dengan Kamera Video Berbasis Mikrokotroler AT89S51 Ary Herisaputra, F. Yudi Limpraptono, I Komang Somawirata Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkahlangkah praktek,
Lebih terperinciSistem Monitoring Cairan Infus Nirkabel Berbasis Mikrokontroler
Sistem Monitoring Cairan Infus Nirkabel Berbasis Mikrokontroler Disusun Oleh: Nama : Rafles Purba NRP : 0922071 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN
BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan teknologi semakin pesat, terutama dalam bidang komunikasi data. Komunikasi berarti pengiriman informasi dari pengirim ke penerima
Lebih terperinciRancang Bangun Alat Otomatis Pengisian Tangki Air WSLIC Menggunakan Radio Frekuensi di Desa Sukobendu Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan
Jurnal JE-Unisla Vol 2 No 1 Maret 2017 ISSN : 2502-0986 24 Rancang Bangun Alat Otomatis Pengisian Tangki Air WSLIC Menggunakan Radio Frekuensi di Desa Sukobendu Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan Zainal
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERALATAN LISTRIK MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL TV. Disusun Oleh : Nama : Jimmy Susanto Nrp :
PENGENDALIAN PERALATAN LISTRIK MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL TV Disusun Oleh : Nama : Jimmy Susanto Nrp : 0422119 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung,
Lebih terperinciPEMANCAR MINI FM 2 WATT
PEMANCAR MINI FM 2 WATT LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Telekomunikasi Oleh : EMILYA OKTARINA ( 0612 3033
Lebih terperinciIdentifikasi Menggunakan RFID
Identifikasi Menggunakan RFID Radio Frequency Identification (RFID) adalah suatu metoda penyimpan dan mengambil kembali data melalui gelombang radio menggunakan suatu peralatan yang disebut RFID tags atau
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI PENGUKURAN LEVEL PERMUKAAN AIR MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK
RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI PENGUKURAN LEVEL PERMUKAAN AIR MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK TUGAS AKHIR Diajukan guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan tingkat diploma Program Studi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Timbangan Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran berat suatu benda. Timbangan dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik. Timbangan adalah suatu
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah
Lebih terperinciMODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta
MODULATOR DAN DEMODULATOR FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UKSW Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga 50711 Email: budihardja@yahoo.com Intisari
Lebih terperinciRijal Fadilah. Transmisi & Modulasi
Rijal Fadilah Transmisi & Modulasi Pendahuluan Sebuah sistem komunikasi merupakan suatu sistem dimana informasi disampaikan dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya tempat A yang terletak ditempat yang
Lebih terperinciJurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio
Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio Setiyo Budiyanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana JL. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650 Telepon:
Lebih terperinciAPLIKASI REMOTE CONTROL WIRELESS PADA ROBOT PENDETEKSI LOGAM DI AIR TAWAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16
APLIKASI REMOTE CONTROL WIRELESS PADA ROBOT PENDETEKSI LOGAM DI AIR TAWAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,
BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Lebih terperinciBLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN
BAB III BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN 3.1 Blok Diagram SWITCH BUZZER MIKROKONTROLLER AT89S52 DTMF DECODER KUNCI ELEKTRONIK POWER SUPPLY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 * 0 # KEYPAD 43 3.2 Gambar Rangkaian 44 3.3
Lebih terperinciPERANCANGAN PROTOTYPE ROBOT SOUND TRACKER BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN METODE FUZZY LOGIC
PERANCANGAN PROTOTYPE ROBOT SOUND TRACKER BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN METODE FUZZY LOGIC SKRIPSI Oleh MUHAMMAD RENDRA TRIASMARA NIM 071910201015 PROGRAM STUDI STRATA-1 TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciPerancangan Prototipe Transmitter Beacon Black Box Locator Acoustic 37.5 khz Pingers
Jurnal ELKOMIKA Vol. 4 No. 2 Halaman 170-184 ISSN (p): 2338-8323 Juli - Desember 2016 ISSN (e): 2459-9638 Perancangan Prototipe Transmitter Beacon Black Box Locator Acoustic 37.5 khz Pingers RUSTAMAJI,
Lebih terperinciBAB II SISTEM KOMUNIKASI
BAB II SISTEM KOMUNIKASI 2.1 Sistem Komunikasi Digital Dalam mentransmisikan data dari sumber ke tujuan, satu hal yang harus dihubungkan dengan sifat data, arti fisik yang hakiki di pergunakan untuk menyebarkan
Lebih terperinciSTRUKTUR DIAGRAM PONSEL FUNGSI DAN GEJALA KERUSAKAN KOMPONEN
STRUKTUR DIAGRAM PONSEL FUNGSI DAN GEJALA KERUSAKAN KOMPONEN Pada bab ini kami akan memberikan beberapa penjelasan mengenai struktur diagram ponsel beserta fungsi dan gejala kerusakan dari setiap komponen
Lebih terperinciSINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung
SINYAL & MODULASI Ir. Roedi Goernida, MT Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2012 1 Pengertian Sinyal Merupakan suatu perubahan amplitudo dari tegangan,
Lebih terperinciFREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM TRANSMITTER DENGAN PSEUDO NOISE CODE
FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM TRANSMITTER DENGAN PSEUDO Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer UKSW Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga 50711 Email: budihardja@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang dibuat dimana diantaranya terdiri dari penjelasan perancangan perangkat keras, perancangan piranti lunak dan rancang bangun
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PENGUJIAN AN ANALISA ATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas pada Rumah Berbasis Layanan Pesan Singkat yang telah selesai dirancang. Pengujian
Lebih terperinci1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini dunia telekomunikasi berkembang sangat pesat. Banyak transmisi yang sebelumnya menggunakan analog kini beralih ke digital. Salah satu alasan bahwa sistem
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Prinsip Kerja Sistem Yang Dirancang Pada dasarnya alat yang dibuat ini adalah untuk melakukan suatu transfer data karakter menggunakan gelombang radio serta melakukan pengecekan
Lebih terperinciPENGENDALI PINTU MENGGUNAKAN ALAT PENGENDALI TV JARAK JAUH
PENGENDALI PINTU MENGGUNAKAN ALAT PENGENDALI TV JARAK JAUH Marvin Chandra Wijaya dan Semuil Tjiharjadi Universitas Kristen Maranatha, Bandung Jurusan Sistem Komputer Department of Computer Engineering,
Lebih terperinciLABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016 JUDUL AMPITUDE SHIFT KEYING GRUP 4 3A PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Lebih terperinciHardware terdiri dari catu daya 5VDC, sensor passive infrared, mikrokontroler. ATMega8, transmitter TLP434 dan receiver. WinAVR.
BEL LISTRIK WIRELESS OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR PASSIVE INFRARED BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8 Nanda Surya Pratama 07506131003 Teknik Elektro-Fakultas Teknik-Universitas Negeri Yogyakarta Email : nanda_elektro1@yahoo.com
Lebih terperinciSistem Pengontrolan Tangki Air Menggunakan Sensor Magnetik Via Gelombang Radio
Sistem Pengontrolan Tangki Air Menggunakan Sensor Magnetik Via Gelombang Radio 1) Emia Indahsari Br Ginting FisikaFMIPA USU e-mail: emiaindri@gmail.com 2) Kurnia Brahmana e-mail : kbcn1532@gmail.com Abstract
Lebih terperinciTeknik modulasi dilakukan dengan mengubah parameter-parameter gelombang pembawa yaitu : - Amplitudo - Frekuensi - Fasa
BAB II PEMBAHASAN Modulasi adalah proses menumpangkan sinyal informasi kepada sinyal pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang sinusoidal
Lebih terperinciRancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver Satelit ITS-SAT
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Rancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver Satelit ITS-SAT Respati Loy Amanda, Eko Setijadi, dan Suwadi Teknik Elektro,
Lebih terperinciyaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali
BAB III PERANCANGAN 3.1. Blok Diagram Pada dasarnya rangkaian elektronik penggerak kamera ini menggunakan beberapa rangkaian analok yang terbagi menjadi beberapa blok rangkaian utama, yaitu, rangkaian
Lebih terperinciMODULATOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK. Intisari
MODULATOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK MODULATOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UKSW Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga 50711 Email: budihardja@yahoo.com Intisari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas mengenai teori yang mendukung dalam pembuatan Proyek Akhir. Materi yang akan di bahas adalah Robot, Radio Frekuensi, Antena, Komunikasi Serial, Mikrokontroler,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka 1. Perancangan Telemetri Suhu dengan Modulasi Digital FSK-FM (Sukiswo,2005) Penelitian ini menjelaskan perancangan telemetri suhu dengan modulasi FSK-FM. Teknik
Lebih terperinciSISTEM MONITORING CAIRAN INFUS DENGAN MENGGUNAKAN FREKUENSI RADIO BERBASIS KOMPUTER (Hardware)
SISTEM MONITORING CAIRAN INFUS DENGAN MENGGUNAKAN FREKUENSI RADIO BERBASIS KOMPUTER (Hardware) LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN
BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN
BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran
Lebih terperinciGambar 1 Tampilan alat
SENSOR PARIKIR INFRAMERAH Iswan Apriyanto (12111060) Program Studi Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta Jl. Sisingamangaraja No. 76 Karangkajen Yogyakarta Email : iswanapriyanto@yahoo.com.id ABSTRACT
Lebih terperinciArie Setiawan Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D.
Teknik Telekomunikasi Multimedia -Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri ITS Surabaya 2012 Arie Setiawan 2209106024 Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D. Latar Belakang Indonesian
Lebih terperinci