EMPAT INDIKATOR TAMBAHAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EMPAT INDIKATOR TAMBAHAN"

Transkripsi

1 EMPAT INDIKATOR TAMBAHAN I. KEBERHASILAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN KEDUNGMUNDU Dalam rangka mewujudkan keberhasilan Program Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintah Kelurahan Kedungmundu bersama dengan Lembaga mayarakat yang ada turut berpartisipasi membangun wilayah dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di Kelurahan baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. dan mengajak serta masyarakat turut berperan aktif di dalam pemberdayaan masyarakat. Terkait dengan hal tersebut langkah dan upaya yang dilaksanakan untuk terwujudnya program tersebut meliputi berbagai aspek / bidang, antara lain : A. BIDANG PENDIDIKAN Untuk meningkatkan pengetahuan / pendidikan masyarakat Kelurahan Kedungmundu, telah diadakan berbagai kegiatan antara lain : 1. Rumah Pintar, diperuntukkan bagi warga yang membutuhkan referensi bacaan khususnya ibu-ibu dan anak-anak. Rumah Pintar di Kelurahan Kedungmundu baru ada 1 (satu) buah di RW. III. Hal ini disebabkan karena taraf Ekonomi Warga Kelurahan Kedungmundu sebagian besar menengah ke atas, sehingga dalam memenuhi informasi bacaan dll untuk anak, diperlukan media dan sarana berupa rumah pintar. 2. TPQ (Taman Pendidikan Qur an) yang tersebar hampir disemua RW di wilayah kelurahan Kedungmundu, dikhususkan untuk pembinaan anak muslim usia TK sampai SD/SMP. 3. TBM (Taman Baca Masyarakat) yang diperuntukan bagi semua lapisan masyarakat guna menunjang peningkatan pengetahuan masyarakat. Taman Baca Masyarakat ini ada di wilayah RW III.

2 4. POS PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini ) Informal, Dikelola masyarakat bekerja sama dengan Ibu-ibu TP. PKK Kelurahan Kedungmundu. PAUD Informal ini berada di RW III). 5. PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini ) formal, dikelola oleh yayasan dan sudah mendapat binaan dari Dinas Pendidikan Kota Semarang. PAUD formal di Kelurahan Kedungmundu ada di RW V dan RW II 6. BKB (Bina Keluarga Balita) adalah penyuluhan yang rutin diberikan kepada Ibu-ibu yang memiliki Balita mengenai pengetahuan tumbuh kembang anak. 7. Jamaah Pengajian. Kegiatan yang diikuti oleh hampir semua lapisan masyarakat dan rutin diadakan setiap minggu/bulan disemua RW di wilayah kelurahan Kedungmundu. Dari jumlah penduduk usia sekolah, semua sudah bersekolah kecuali bagi mereka yang sudah berusia 44 tahun ke atas yang belum pernah mengenyam pendidikan dasar 9 tahun sudah termasuk bukan kategori penduduk 3 buta. Sementara bagi para pendatang baru pada umumnya yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga sifatnya hanya boro dan bukan merupakan penduduk Kelurahan Kedungmundu, karena mereka menetap berpindah-pindah. Dengan demikian, untuk realisasi tuntas 3 buta di Kelurahan Kedungmundu sudah mencapai 100 % atau dengan kata lain Kelurahan Kedungmundu sudah bebas Tiga Buta. Selain itu juga terjadi penambahan prasarana pendidikan tahun 2011 yaitu kelompok TK. Hal ini terbukti bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dari usia dini sudah meningkat. Jumlah Pendidikan Non formal / kursus-kursus mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa Kesadaran warga akan kebutuhan Pendidikan teknis untuk meningkatkan ketrampilan cukup tinggi.

3 B. BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT Untuk meningkatkan derajat kemandirian masyarakat, Pemerintah Kelurahan Kedungmundu bersama lembaga masyarakat telah mengupayakan kegiatan/gerakan menuju masyarakat sehat yang diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK, Puskesmas, Kader Posyandu, Kader jumantik, PLKB Kecamatan, para ketua RT dan RW serta para tokoh masyarakat yang berprofesi di bidang kesehatan antara lain melalui kegiatan Kerja bakti massal tiap minggu pertama setiap bulan di wilayah RW masing-masing; Sosialisasi gerakan Pokjanal DBD; Memberikan kesadaran pada setiap individu sadar sebagai petugas jumantik (juru pemantau jentik ) di rumah dan lingkungannya sendiri. Kegiatan posyandu untuk mengetahui perkembangan kesehatan (Posyandu Balita, Posyandu Lansia) selalu dilakukan di tiap-tiap RW. Selain itu Gerakan Menanam dengan TOGA, juga telah dilombakan dalam tiap peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI. Menggalakkan dan mensosialiosasikan pemberian ASI ekslusif kepada para ibu yang baru melahirkan sampai anak usia 2 tahun. Pembentukan RW Siaga diperlopori oleh RW VII dan telah diikuti oleh RW III dengan harapan tiaptiap RW di Kelurahan Kedungmundu bisa meniru dan melaksanakannya. Keberhasilan ini ditunjukkan dengan jumlah penderita Demam Berdarah mengalami penurunan, hal ini dipengaruhi beberapa faktor seperti peningkatan kesadaran warga tentang PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, kemudian juga kegiatan PSN digalakan pada tingkatan RW maupun RT. Tidak adanya bayi yang meninggal menunjukkan kesehatan ibu selama hamil terjaga demikian pula pada saat persalinan baik ibu maupun balitanya dalam keadaan selamat dan sehat. Di Kelurahan pengetahuan ibu dalam merawat balita cukup tinggi khususnya dalam pemberian makanan kepada balita. Terpenuhinya gizi yang sangat baik oleh karena adanya informasi yang baik pada saat ibu

4 mengikuti kegiatan posyandu. Semua balita dilakukan imunisasi. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran ibu dalam menjaga kesehatan putra putrinya sangat tinggi. Demikian halnya dengan Angka harapan hidup warga Kelurahan Kedungmundu dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Adanya kenaikan angka harapan hidup pada usia sebelum 70 tahun, sementara itu setelah usia 70 tahun angka tersebut cenderung tetap. Keadaan ini menunjukkan adanya peningkatan kesehatan di antara warga. Hal ini didukung adanya posyandu lansia dan senam lansia.. Disamping itu ada promosi kesehatan setelah senam dilakukan. Di wilayah Kelurahan Kedungmundu telah terpenuhi kebutuhan air bersih sesuai dengan jumlah rumah tangga dan KK yang ada. Tahun 2011 rumah tangga yang terpenuhi air bersih dari sumber Air sumur sebanyak 510 RT dan sumber air PDAM sebanyak 2024 RT. Tahun 2012 rumah tangga yang terpenuhi air bersih dari sumber air sumur sebanyak 510 RT dan sumber air PDAM 2603 RT. Berdasarkan data tersebut ada peningkatan penggunaan sumber air bersih penggunaan PDAM demikian juga penggunaan Air sumur. Pada tahun 2012 didata semua sudah memiliki jamban sehat. Jumlah tenaga dan prasarana kesehatan yang ada di Kelurahan Kedungmundu antara lain :Dokter praktek, Bidan praktek, Perawat, Tenaga Promosi Kesehatan, Apotik dan toko obat, RW Siaga untuk mengembangkan Kelurahan Siaga, dan Ambulan siaga mengalami perkembangan yang cukup berarti. Dalam upaya menjaga kesehatan dan kebugaran maka warga memiliki kelompok kelompok kesehatan seperti Kelompok Jantung Sehat, Kelompok Senam Lansia, Kelompok Senam tingkat RT. Posyandu anak berada di semua RW sedangkan Posyandu lansia berada di RW I, II, III, IV, VI, VII dan VIII.

5 C. BIDANG EKONOMI 1. Program Penanggulan Kemiskinan dan Pengangguran Diupayakan melalui program pengentasan kemiskinan dari Pemerintah Kota Semarang dengan harapan selama kurun waktu 1 tahun bisa mengentaskan kemiskinan 2 % tingkat Kota Semarang. Saat ini Kelurahan Kedungmundu terpilih sebagai Kelurahan percontohan di Kecamatan Tembalang. Hal ini sangat membantu sekali karena berbagai kucuran dana dan bantuan berbagai pelatihan dan lowongan kerja melalui pelatihan mandiri bisa diperoleh dari Kantor Disnakertrans Warga miskin yang ada di Kelurahan Kedungmundu sebanyak 61 KK dari jumlah KK sebanyak = 2,2 %. Dari jumlah warga miskin sebanyak 61 KK tersebut 40 KK.masuk Program GERDU KEMPLING dan sisanya masuk program Pertanian ternak yang di bantu dari BKM, sehingga di harapkan kemiskinan di Kelurahan Kedungmundu bisa selasai di Tahun 2013 ini. 2. Kelembagaan Ekonomi Berkat dukungan dan bantuan berbagai pihak di Kelurahan Kedungmundu telah muncul berbagai Kelembagaan ekonomi antara lain : - BKM - P2K - Lembaga Keuangan Mikro dan Koperasi di beberapa berbagi usaha (Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Masjid dll) Dengan adanya kelembagaan Ekonomi sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja di Kelurahan Kedungmundu, Prasarana / Lembaga Perekonomian yang berkembang baik yaitu :

6 Home Industri, sentra pengrajin pembuat tempe, pembuat roti Tanduk, pembuat Sandal dari Limbah Sampah, ternak Lele, ternak Kambing dan lain-lain. Tahun 2011 prasarana ekonomi Toko, Warung dll : 179 buah Tahun 2012 prasarana ekonomi Toko, Warung dll : 201 buah Dari berbagai toko besar atau kecil serta Toko modern. Dari data tersebut di atas dapat dilihat adanya peningkatan yang sangat segnifikan, Banyaknya warung dan toko karena situasi dan kondisi wilayah karena daerah pengembangan, bahkan cenderung menuju ke perkotaan dan menjadi wilayah pemukiman padat, Ini menunjukkan bahwa roda perekonomian Kelurahan Kedungmundu berjalan dengan baik, 3. Tingkat Kesejahteraan Tingkat Kesejahteraan Warga Kelurahan Kedungmundu dapat terindikasi dari peningkatan keluarga miskin yang terdata, sebagai berikut : - Tahun 2011 jumlah warga miskin = 56 KK - Tahun 2012 jumlah warga miskin = 61 KK - Tahun 2011 Jumlah Rawan miskin = 106 KK - Tahun 2012 Jumlah Rawan miskin = 140 KK - Tahun 2011 Jumlah Keluarga Sejahtera & Sejahtera plus = KK - Tahun 2012 Jumlah Keluarga Sejahtera & Sejahtera plus = KK D. BIDANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN Untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Kelurahan Kedungmundu perlu adanya kerjasama antara Pemerintah Kelurahan dengan Babinkamtibmas, Babinsa Lembaga Mayarakat yang ada, seksi keamanan RT, RW, Forum Komunikasi Polisi dan Masyarakat [ FKPM ] serta dukungan semua masyarakat. Dengan kegiatan kegiatannya antara lain : Mengikut sertakan pelatihan Linmas

7 Meningkatkan kegiatan Pos kamling/pam Swakarsa Meningkatkan Sarana dan prasarana Poskamling Dengan selalu berkomunikasi dan koordinasi dengan semua elemen keamanan yang ada, maka di Kelurahan Kedungmundu dalam kurun waktu tahun 2011 s/d 2012 dalam keadaan aman dan kondusif. E. PARTISIPASI MASYARAKAT 1. Partisipasi dalam PEMILU dan PILKADA Penyelenggaraan Pemilu pada era pasca reformasi khususnya Pemilihan Umum Presiden / Wakil Presiden dan Pemilu Legislatif tahun 2010 serta Pilihan Kepala Daerah ( Walikota / Wakil Walikota ) tahun 2010 dapat terlihat partisipasi masyarakat yaitu : PEMILU JUMLAH PEMILIH TERDAFTAR JUMLAH YANG MENGGUNAKAN HAK PILIH PROSENTASE ( % ) LEGISLATIF ,87 PILPRES ,33 PILWAKOT ,66 Sumber : Dokumen Pemilu Kel. Kedungmundu 2010 Penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada dapat berlangsung dengan aman, lancar tidak ada gejolak / konflik sama sekali, masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya terlihat ada peningkatan kesadaran / kepedulian dari waktu ke waktu untuk ikut berperanserta menentukan perjalanan ke depan bangsa, negara dan daerahnya dengan ikut aktif dalam proses Pemilu, termasuk menjadi Panitia Penyelenggara ataupun ikut menyumbang swadaya lingkungan pendukung Pemilu karena keterbatasan anggaran dari Pemerintah.Pemilih terdaftar yang tidak hadir ( memilih di tempat ) terny ata menggunakan hak pilihnya di

8 tempat lain dan tidak ada gerakan Golput di wilayah ataupun gerakan yang mengganggu pelaksanaan Pemilu. 2. Musyawarah Perencanaan Pembangunan ( Musrenbang ) Keterlibatan anggota / tokoh masyarakat dan organisasi / lembaga sosial kemasyarakatan dalam pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan ( Musrenbang ) sangat baik hal ini terlihat dari presensi kehadiran setiap pembahasan pembangunan, lebih- lebih apabila menyangkut lingkungan yang notabene demi peningkatan kualitas / fasilitas kenyamanan hidup sekitar tempat tinggalnya. PESERTA MUSYAWARAH TAHUN 2011 TAHUN 2012 LAKI LAKI 31 orang 31 Orang PEREMPUAN 5 Orang 5 Orang Sumber : Daftar Hadir Musyawarah Kel. Kedungmundu Swasembada untuk Pembiayaan Pembangunan Hal yang menyebabkan masyarakat makin meningkat kesadarannya untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan adalah pola stimulan kontingensi yang menjadi program Walikota Semarang mulai tahun 2000 yaitu tantangan biaya fifty fifty dalam upaya pemerataan dan mempercepat pembangunan / perbaikan lingkungan. Dari rekapitulasi kegiatan Pembangunan se Kelurahan Kedungmundu, jumlah swadaya masyarakat untuk pembangunan tercatat sebagai berikut TAHUN JUMLAH PROYEK SWASEMBADA PENDAMPING ( Rp ) BANTUAN PEMKOT ( Rp. ) TOTAL D`A ( Rp ) , , , , , ,-

9 Sumber : Daftar isian hasil pembangunan kelurahan kedungmundu 2012 Terlihat jumlah bantuan pemerintah tahun 2012 setara dengan tahun Angka tersebut belum termasuk Pembangunan dengan Swadaya Murni Masyarakat yaitu pembangunan lingkungan yang tanpa ada bantuan / stimulan dari Pemerintah yang nyata-nyata jelas merupakan usulan / prakarsa warga masyarakat setempat sendiri, hal ini menunjukkan bahwa warga masyarakat semakin peduli dan proaktif ikut berkiprah menjadi pelaku pembangunan dari Pelbagai Proyek Pembangunan ( Masjid, Taman, Poskamling Dll). 4. Pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ) Kesadaran masyarakat dalam pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ) cukup baik dimana realisasi penerimaan PBB dari tahun ke tahun mengalami peningkatan secara signifikan sebagai berikut : TAHUN T A R G E T JUMLAH REALISASI % Rp OBYEK PBB Rp , WP , , WP ,00 Sumber : Rekap Laporan PBB Kel. Kedungmundu 2012 Kendala yang mengakibatkanpenerimaan PBB kurang 100 % antara lain: - Kurang pedulinya sebagian wajib pajak / pengusaha yang jatuh pailit untuk membayar PBB ( terutama pajak di atas Rp ,- ) - Kekeliruan data dalam penetapan SPPT seperti dobel, obyek tidak jelas, luas tanah/bangunan salah, keliru NJOP dimana warga sudah mengurus ke KP PBB namun tahun berikutya masih keliru lagi.

10 F. PEMERINTAHAN 1. Sarana dan Prasarana Pemerintah Kelurahan Pemerintah Kelurahan Kedungmundu memiliki Prasarana Gedung Kantor, Balai Kelurahan, dan Rumah Dinas Kepala Kalurahan yang terletak di Jalan Kedungmundu Raya Semarang yang terdiri dari: a. Kantor Kelurahan. Kantor Kelurahan dengan Luas Bangunan ± 200 m 2 terdiri dari : Ruang Lurah seluas : 20 m 2 Ruang Seklur dan Kasi : 50 m 2 Ruang Sekretariat : 60 m 2 Kamar mandi 2 : 6 m 2 Gudang : 20 m 2 Ruang dapur : 8 m 2 Ruang komputer : 6 m 2 Ruang PKK : 30 m 2 Kantor Kelurahan Kedungmundu mempunyai halaman parkir yang cukup luas dan sebagian lahan yang digunakan untuk Taman. b. Balai Kelurahan. Balai Kelurahan Kedungmundu mempunyai Luas Bangunan ± 350 m 2 di samping digunakan sebagai Balai Pertemuan juga sebagai sarana Olah Raga Bulu Tangkis. Namun demikian, mengingat saat ini gedung kantor kelurahan mengalami kerusakan, yaitu bagian atap yang sudah rapuh dimakan rayap, maka sambil menunggu turunnya dana perbaikan dari Pemerintah Kota Semarang, maka kegiatan pelayanan masyarakat dan perkantoran dilakukan di balai kelurahan. c. Rumah Dinas Kelurahan. Rumah Dinas Kepala Kelurahan mempunyai Luas Bangunan ± 70 m 2. Mengingat Lurah juga bertempat tinggal wilayah Kedungmundu yang jarak rumah dengan kantor kelurahan sekitar satu kilometer, maka rumah dinas

11 ini difungsikan sebegai Kantor Badan Keswadayaan Masyarakat (B KM) Kelurahan Kedungmundu; Kantor Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) Kelurahan Kedungmundu dan sekaligus juga dijadikan Sekretariat PKK Kelurahan Kedungmundu dan Sekretariat Panitia Lomba Kelurahan Tahun Aparat Pemerintah Kelurahan Sesuai dengan Peraturan Daerah No. 14 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kota Semarang, maka jumlah Aparat Pemerintahan Kelurahan yang ideal mestinya sebanyak 17 orang, yaitu Lurah, Seklur dan 4 kepala seksi yang masingmasing seksi membawahi orang staf. Adapun jumlah aparat Pemerintah Kelurahan Kedungmundu Kecamatan Tembalang tahun 2011 berjumlah 8 (delapan) orang, kemudian pada tahun 2012 masih sama berjumlah 8 (delapan) orang, terdiri dari seorang 1 Lurah dibantu 1 orang Sekretaris, 4 orang Kepala Seksi dan 2 orang staf. Aparatur Kelurahan Kedungmundu, secara ideal perlu ditambah tiga orang staf. Untuk Kelurahan Kedungmundu yang masih kurang staf..3. Administrasi Pemerintah Kelurahan Untuk memperlancar jalannya organisasi Pemerintahan Kelurahan, maka dibuat Job description berupa Keputusan Lurah dan Uraian tugas pejabat/pegawai di Sekretariat Kelurahan dan Seksi-seksi pada kantor Kelurahan Kedungmundu. Dimana semua tugas termasuk pengisian buku-buku administrasi Pemerintahan Kelurahan terbagi habis dan ada penanggung jawabnya. Jumlah kelengkapan administrasi Pemerintahan Kelurahan tahun 2011 dan 2012, belum termasuk buku pendukung umum sebanyak 26 jenis buku, sehingga di Kelurahan Kedungmundu termasuk lengkap bahkan ada buku-buku tambahan untuk keperluan data pendukung.

12 4. Keuangan Kelurahan Perkembangan jumlah anggaran pendapatan dansd belanja Kelurahan selalu mengalami kenaikan, seiring dengan kanaikan harga-harga barang dan jasa serta meningkatnya kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Kelurahan. Gambaran mengenai keuangan Kelurahan bisa terlihat dari rencana kegiatan Pemerintah Kelurahan Kedungmundu yang disusun dalamd bentuk Rencana Program Tahunan Kelurahan ( RPTK ] dibuat rutin tiap tahun dana dijabarkan menjadi Program Kerja bulanan yang rutin tiap awal bulan. Rencana kegiatan dalam RPTK terangkum : - Tahun 2011 kegiatan pendapatan = 25 item dan belanja = 36 item. - Tahun 2012 kegiatan pendapatan = 25 item dan Belanja = 36 item Adapun besaran Anggaran keuangan adalah sebagai berikut: JENIS ANGGARAN KELURAHAN BESARNYA ANGGARAN (Rp) PROSENTASE TAHUN 2011 TAHUN 2012 ( % ) Pendapatan a. Penerimaan dari PAD , ,- 0 % ( PEMKOT ) b. Lain lain Pendapatan yang sah , ,- 0 % JUMLAH PENDAPATAN , ,- Sumber : LPJ Kelurahan Kedungmundu tahun 2011 dan Akuntabilitas Dalam upaya mewujudkan Pelayanan yang Maksimal di jajaran Pemerintah Kota Semarang termasuk di lingkungan Pemerintah

13 Kelurahan Kedungmundu sebagai bagian dari Satuan Kerja Perangkat Daerah [ SKPD ] unit Kecamatan Kedungmundu, maka segala kegiatan yang dilaksanakan harus dapat dipertanggung jawabkan ( Akuntabilitas ] sesuai peraturan yang berlaku. Untuk itu telah diupayakan dengan sistim komunikasi dua arah yang baik, transparasi dalam setiap pelaksanaan kegiatan secara normative dan tertib pelaporan. Apalagi telah dicangankan Walikota bahwa Semarang Waktunya Setara yaitu setara dengan Kota-kota Metropolitan lain, sehingga semua pegawai Pemerintah Kota Semarang dituntut harus mendukung dengan sebaik-baiknya. Indikator Akuntabilitas di Kelurahan antara lain : - Tahun 2011 dan 2012 = ada laporan Kinerja tahunan - Tahun 2011 dan 2012 = ada Papan Informasi Pelayanan. G. LEMBAGA KEMASYARAKATAN 1. Jumlah Lembaga Kemasyarakatan Lembaga Kemasyarakatan yang ada di Kelurahan Kedungmundu antara lain : - LPMK dengan jumlah pengurus = 12 Orang - KIM dengan jumlah pengurus = 5 Orang - TP. PKK Kelurahan = 19 Orang - RW se kelurahan = 9 RW - RT Se Kelurahan = 69 RT - BKM Jumlah pengurus = 13 Orang - FKK = 14 Orang - Kelompok PKK RW = 9 Kelompok - Kelompok PKK RT = 65 Kelompok - Kelompok Dasa Wisma = 118 Kelompok

14 Jumlah Lembaga Kemasyarakatan di Kelurahan Kedungmundu cukup banyak. Hal ini menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat di kelurahan Kedungmundu cukup berhasil. 2. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan ( LPMK ] Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kedungmundu dilaksanakan pemilihan pada tanggal 24 Juni 2009 dengan dikukuhkan berdasarkan SK Camat Tembalang Kota Semarang pada tanggal 20 Agustus 2009 No 003.3/14/VIII/2009 LPMK tersebut terbentuk berdasarkan Perda Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan ( LPMK ) dan Rukun Tetangga ( RT ), Rukun Warga ( RW ) serta dikukuhkan dengan Surat Keputusan Camat Tembalang Nomor : 411.2/22/VI/2004 tanggal 24 Juni 2004 tentang penetapan Penguruas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan ( LPMK ) Kedungmundu Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Terbentuknya Lembaga Pemberdayaan Kemasyarakatan di Kelurahan dalam rangka mewujudkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan Pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarkat. 3. Kegiatan Gotong Royong Kegiatan gotong royong dilakukan di setiap wilayah mulai dari tingkat, RT, RW, PKK RT, PKK RW, Kelompok Dhasa Wisma dan Kelompok pengajian bisa berbentuk tenaga, pikiran dan finansial yang pada dasarnya dapat bejalan dengan baik dan berkesinambungan. 4. Karang Taruna Pemuda merupakan generasi penerus dan merupakan investasi potensi yang perlu mendapat bimbingan dan pendampingan secara baik, sehingga kegiatannya bisa terarah dan berperan serta dalam

15 pembangunan bangsa dan negara. Untuk itu perlu diwadahi keaktifan dan kreativitasnya dalam perkumpulan organisasi yang terarah pula. Di Kelurahan Kedungmundu telah terbentuk Karang Taruna dengan nama Tunas Bangsa Kelurahan Kedungmundu yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Lurah Kedungmundu Nomor.240/08/VII/2008 tanggal 28 Juli 2008, tentang Pembentukan Karang Taruna Tunas Bangsa Kelurahan Kedungmundu Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Karang Taruna Tunas Bangsa antara lain: - Melaksanakan sosialisasi tentang bahaya Narkoba - Membantu mengatasi permasalahan sosial di lingkungan Pemerintah Kelurahan Kedungmundu. - Membantu penyelenggaraan peringatan HUT RI di kelurahan dan hari-hari besar lainnya. - Membantu kerja Bhakti lingkungan - Membantu kegiatan para mahasiswa KKN H. PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) a. Kelembagaan Berdasarkan data kelembagaan Tim Penggerak PKK Kelurahan Kedungmundu, dapat kami laporkan sebagai berikut : NO URAIAN TP.PKK ANGGOTA JUMLAH /KLP. PKK PENGURUS

16 1. Kelurahan RW RT Dasa Wisma Kelompok-kelompok tersebut telah ikut berperan aktif dalam mensukseskan program pembangunan di Kelurahan Kedungmundu terutama dalam pemberdayaan perempuan dan keluarga b. Administrasi Kelengkapan adminisrasi yang dimiliki oleh Tim Penggerak PKK Kelurahan Kedungmundu sesuai petunjuk 6 buku Wajib serta beberapa buku bantu. Data kegiatan yang dimiliki oleh Tim Penggerak PKK Kelurahan Kedungmundu sesuai dengan petunjuk ( umum, Pokja I, II, III dan IV ) Laporan Umum PKK dilaksanakan 1 tahun 1 kali yaitu Laporan tahunan Tim Penggerak PKK Kelurahan Kedungmundu ke TP. PKK Kecamatan Tembalang. Laporan khusus PKK dilaksanakan dalam rangka kegiatan HKG PKK dan rapat konsultasi. c. Keuangan Administrasi Keuangan telah dikerjakan secara rutin, yang meliputi : Administrrasi Umum Administrasi Bantuan Administrasi Swadaya Jumlah swadaya PKK : - tahun 2011 = Rp ,- - tahun 2012 = Rp ,-

17 1. Pelaksanaan 10 Program Pokok PKK Berdasarkan hasil rapat konsultasi PKK Kelurahan Kedungmundu, maka dapat kami laporkan realisasi program sebagai penjabaran dari 10 Program Pokok PKK sebagai berikut : POKJA I a. Penghayatan dan Pengamalan Pancasila Pembinaan kerokhanian / keagamaan dilaksanakan di tiap kelompok PKK RT dengan jumlah kelompok = 65 Pembinaan anak dan dremaja dilaksanakan di kelompok PKK RW secara bergiliran dengan materi Penyalahgunaan narkoba dan reproduksi sehat Dalam upaya meningkatkan pemahaman tentang hukum, telah dilaksanakan simulasi ular tangga. b. Gotong Royong Jimpitan dan kerja bhakti dilaksanakan oleh kelompokkelompok PKK RW, dan RT 1 bulan 1 kali. Tahun 2011, Kelompok Jimpitan = 62 Kelompok Tahun 2012, Kelompok Jimpitan = 53 Kelompok Tahun 2011, Kelompok Arisan = 62 Kelompok Tahun 2012, Kelompok Arisan = 66 Kelompok Kegiatan Lansia 1 Kelompok dengan kegiatan senam PMT dan pemeriksaan kesehatan. POKJA II a. Pendidikan dan Ketrampilan Tahun 2011, Kader Umum = 103 orang Tahun 2012, Kader Umum = 103 orang Tahun 2011, Kader Khusus = 2 orang

18 Tahun 2012, Kader khusus = 8 orang Tahun 2011, Pos Paud = 1 buah Tahun 2012, Pos Paud = 1 buah Tahun 2011, BKB = 1 orang Tahun 2012, BKB = 5 orang Tahun 2011, Rumpin = 1 Kelompok Tahun 2012, Rumpin = 1 Kelompok b. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi : Kegiatan UP2K dapat berjalan dengan lancar dan terkendali. Jumlah Modal tahun 2011 = Rp ,- Jumlah Modal tahun 2012 = Rp ,- Pada tahun 2012 dengan modal awal Rp ,- POKJA III a. Pangan - Jumlah tanaman obat keluarga = 28 rumah - Jumlah peternakan / Perikanan = 22/8 - Monitoring pembuatan biopori di RW / RT. b. Sandang - Melaksanakan penyuluhan tentang batik khas Semarang. c. Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga - Upaya peningkatan rumah sehat dan kebun gizi dengan mengadakan lomba kerja sama dengan Pokja IV. - Jumlah rumah sehat tahun 2011 = buah - Jumlah rumah sehat tahun 2012 = buah POKJA IV a. Kesehatan Jumlah Posyandu = 8

19 Terdiri dari : Posyandu model Posyandu Purnama = 1 Posyandu Madya = 7 - Kegiatan Posyandu di 9 RW dilaksanakan rutin setiap 1 bulan sekali dan dihadiri oleh semua pengunjung, Kader dan Pengurus Posyandu serta didampingi oleh tenaga medis dari Puskesmas. - Telah dilaksanakan penyuluhan dana pengisian Kartu PHBS ( Pola Hidup Bersih Sehat ). - Pemeriksaan jentik dilaksanakan satu minggu sekali pada setiap hari jumat. b. Kelestarian Lingkungan Hidup - Telah dilaksanakan Pilah sampah dan pengolahan sampah rumah tangga dari non organic menjadi pupuk. - Penanaman dan pemeliharaan Kebun gizi tingkat RW dan Kelurahan. c. Perencanaan Sehat - Pembinaan dan peningkatan kualitas serta kuantitas ber KB kepada warga. II. INISIATIF DAN KREATIVITAS DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAH KELURAHAN A. VISI DAN MISI Visi Kelurahan Kedungmundu adalah Menjadi Kelurahan Siaga dengan terciptanya pelayanan yang baik, optimal, efektif, dan efisien kepada masyarakat.

20 Misi dari Kelurahan Kedungmundu adalah: 1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berpengetahuan, berkemampuan dan berkepribadian. 2. Melaksanakan pembinaan lembaga kemasyarakatan. 3. Meningkatkan peran serta dalam pembangunan wilayah. 4. Mewujudkan Sarana Prasarana lingkungan yang memadai. 5. Mewujudkan peningkatan pelayanan publik. B. KEBIJAKAN DAERAH DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA/ KELURAHAN Arah Kebijakan Daerah dalam rangka pemberdayaan masyarakat Desa/ Kelurahan diarahkan pada pengembangan pola kerjasama yang sinergis, berkelanjutan, dan semakin memperluas basis dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan pembangunan wilayah. Prioritas kebijakan yaitu : 1. Senantiasa mewujudkan Sumber Daya Manusia dan Masyarakat Kelurahan Kedungmundu yang Berkualitas. 2. Senantiasa mewujudkan Tata Ruang Wilayah dan Infrastruktur yang Berkelanjutan. 3. Senantiasa mewujudkan Kehidupan Masyarakat Kedungmundu yang Sejahtera C. KEBIJAKAN DAERAH DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN PEMERINTAH KELURAHAN Untuk dapat mewujudkan Visi Menjadi Kelurahan Siaga dengan terciptanya pelayanan yang baik, optimal, efektif, dan efisien kepada masyarakat, Kelurahan Kedungmundu telah melakukan secara berkesinambungan hal-hal sebagai berikut:

21 1. Pembentukan RW Siaga di wilayah kelurahan Kedungmundu. 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pemerintahan 3. Peningkatan Sumber Daya Manusia Aparat Pemerintah Kelurahan Kedungmundu 4. Mengaktualisasikan kinerja sesuai dengan perkembangan jaman dan peraturan yang ada 5. Mendekatkan diri kepada masyarakat dengan cara melakukan pelayanan secara jemput bola misalnya dalam penarikan PBB, kegiatan gotong royong dan kerja bakti lingkungan, dan mengadakan kerjasama kegiatan dengan RW yang ada D. EKSISTENSI INSTITUSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN KEDUNGMUNDU. 1. PKK 2. KIM 3. FKK 4. RT 5. RW 6. BKM Keenam lembaga ini senantiasa dilibatkan dalam setiap kegiatan yang ada dan berperan serta dalam proses pemberdayaan masyarakat kelurahan Kedungmundu. E. KUALITAS DAN KUANTITAS SUMBER DAYA APARAT YANG MENANGANI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN 1. Kuantitas Sumber Daya Aparat Jumlah aparat Pemerintah Kelurahan Kedungmundu yang relatif sedikit dibandingkan dengan beban kerja yang ada, senantiasa melakukan efisiensi

22 kerja, sekaligus mengusulkan kepada Pemerintah Kota untuk menambah tenaga honorer yang dipekerjakan di Kelurahan Kedungmundu. 2. Kualitas Sumber Daya Aparat - Pendidikan Formal: senantiasa mendorong para pegawai untuk melanjutkan studi lanjut atau ke jenjang yang lebih tinggi - Penguasaan Terhadap Bidang Tugas: selalu diajarkan dan dikontrol pelaksanaan tugas masing-masing bidang serta penjelasan yang terus menerus kepada para aparat kelurahan agar bisa menjalankan pelayanan publik sesuai dengan standart yang dibakukan olehh pemerintah - Penguasaan Wilayah: Semua aparat kelurahan telah memahami dan mengetahui wilayah Kelurahan Kedungmundu beserta potensinya yang ada serta kemungkinan pengembangannya - Disiplin Kerja: Meskipun pekerjaan senantiasa dihadapi, terutama dalam hal pelayanan kepada masyarakat, tetapi disiplin pegawai tetap ditegakkan F. ALOKASI ANGGARAN UNTUK PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA/ KELURAHAN Alokasi Anggaran untuk Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kedungmundu tahun , adalah sebagai berikut : No NAMA PROYEK PUSAT Tk.I Tk.II SWADAYA JUMLAH (Rp) (Rp) Sumur Artetis RW03, Desa Vokasi Bantuan Prop Jateng, tahun

23 Pendampingan Desa Vokasi, tahun Pemberdayaan Ekonomi (BKM), Kegiatan sarana Fisik RW 02, 2011 Kegiatan Bantuan Sosial RW.02, Pemb.Sumur Artetis di RW V (1 unit), Pembangunan tower Tandon di RW V, Pembangunan betonisasi di RT 06 RW IV Pavingisasi di RT 04 RW VIII, , Pavingisasi Jalan Sinar Asih III RT 04 RW VIII, Februari 2010 Pavingisasi Jalan Sinar Mas III RT 12 RW I bulan Februari Pembangunan talud sungai di RT 05 RW IV, , Pemb talud sungai RT 05 RW III, Pavingisasi Sinar Wijaya Utara RT 01 RW 08, Pemb. Saluran air RT 03 RW 05, Paving jalan RW I,

24 Pembangunan Balai RT 05 / RW 06, 2012 Pavingisasi lapangan olah raga RT 09 / RW 06, 2012 Pembuatan pos kampling RT 08 / RW 06, 2011 Pemb Lapangan Tenis di RT 08 / RW 06, 2010 Paving jalan RT 08 /RW Portalisasi RT 08 / RW Perbaikan jalan RT 10 / RW 06, 2010 Pavingisasi jalan RT 10 / RW 06, Renovasi balai RT 10 / RW 06, 2011 Pemb menara masjid RT 02 RW 04, 2011 Penataan lingungan masjid dan gapura RT 02 /RW 04, 2012 Pembangunan gedung koperasi RT 02 / RW 04, 2011 Pemb saluran pengendali banjir RT 03 /RW 04, 2010 Pemb saluran pengendali banjir RW 04, 2012 Pemb jln Gemah Jaya RT 02, 07, 08 RW 04,

25 Renovasi Pos Jaga RT 09 RW 04, 2012 Neonisasi lampu jalan RT 09 RW 04, 2010 Pemb sumur umum RT 01 RW 04, Renovasi pos kampling RT 01 RW 04, 2012 Renovasi pos kampling RT 07 RW 04, 2010 Pembenahan lapangan RT 07 RW 04, 2010 Pavingisasi jalan RT 04 RW 04, 2010 Pemb. Balai warga RT 04 RW 04, 2011 Pengaspalan jalan RT 04 RW 04, 2011 Pembangunan mushola RT 04 RW 07, 2010 Pavingisasi taman bermain RT 04 RW 07, 2011 Pemb taman toga RT 04 RW 07, 2011 Renovasi bantaran sungai RT 04 RW 07, 2011 Neonisasi jalan RT 04 RW 07, 2011 Pembuatan gapura RT 07 RW 01, 2010 Pemb balai pertemuan RT 05 RW 01,

26 Pemb pos kampling RT 07 RW 01, Pemb masjid RT 08 RW 01, Pemb pos kampling RT 10 RW 01, Pemb pos kampling RT 12 RW 01, Pavingisasi jalan RT 12 RW 01, Pavingisasi jalan RT 12 RW 01, Pemb pos kampling RT 11 RT 01, Pavingisasi jalan RT 11 RW 01, Balai pertemuan RT 11 RW01, Gudang RT 11 RW 01, Saluran air RT 02 RW 03, Pengaspalan RT 05 RW 03, Saluran air RT 05 RW 03, Dari data ini dapat diketahui bahwa dinamika pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Kelurahan Kedungmundu selalu mengalami peningkatan. G. KEBIJAKAN DAERAH DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN

27 Upaya pemerintah Kelurahan Kedungmundu dalam pengentasan kemiskinan antara lain: Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar, representatif dan akuntabel. Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin (pro-poor) Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat dan kelompok perduli lainnya untuk mengefektifkan upayaupaya penanggulangan kemiskinan. Meningkatnya keberadaan dan kemandirian masyarakat serta kapasitas pemerintah daerah dan kelompok perduli setempat dalam menanggulangi kemiskinan di wilayahnya. Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi sosial dan budaya serta untuk melestarikan kearifan lokal. Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna, informasi dan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat. Rangkaian proses pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui komponen program sebagai berikut : Pengembangan Masyarakat.

28 Komponen Pengembangan Masyarakat mencakup serangkaian kegiatan untuk membangun kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat yang terdiri dari pemetaan potensi, masalah dan kebutuhan masyarakat, perencanaan partisipatif, pengorganisasian, pemanfaatan sumberdaya, pemantauan dan pemeliharaan hasil-hasil yang telah dicapai. Untuk mendukung rangkaian kegiatan tersebut, disediakan dana pendukung kegiatan pembelajaran masyarakat, pengembangan relawan dan operasional pendampingan masyarakat; dan fasilitator, pengembangan kapasitas, mediasi dan advokasi. Peran fasilitator terutama pada saat awal pemberdayaan, sedangkan relawan masyarakat adalah yang utama sebagai motor penggerak masyarakat di wilayahnya. Bantuan Langsung Masyarakat Komponen Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) adalah dana stimulan keswadayaan yang diberikan kepada kelompok masyarakat untuk membiayai sebagian kegiatan yang direncanakan oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan terutama masyarakat miskin. Peningkatan Kapasitas Pemerintahan dan Pelaku Lokal Komponen Peningkatan Kapasitas Pemerintah dan Pelaku Lokal adalah serangkaian kegiatan yang meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan pelaku lokal/kelompok perduli lainnya agar mampu menciptakan kondisi yang kondusif dan sinergi yang positif bagi masyarakat terutama kelompok miskin dalam menyelenggarakan hidupnya secara layak. Kegiatan terkait dalam komponen ini diantaranya seminar, pelatihan, lokakarya, kunjungan lapangan yang dilakukan secara selektif dan sebagainya.

29 Bantuan Pengelolaan dan Pengembangan Program Komponen ini meliputi kegiatan-kegiatan untuk mendukung pemerintah dan berbagai kelompok peduli lainnya dalam pengelolaan kegiatan seperti penyediaan konsultan manajemen, pengendalian mutu, evaluasi dan pengembangan program. Kelurahan Kedungmundu yang terdapat Rumah Tangga Miskin (RTM) sejumlah 40 KK dari jumlah KK seluruhnya KK atau 2,2 %, merupakan salah satu yang menerima bantuan dana bergulir melalui program P2KP sejak tahun 2000 dan dilanjutkan dengan PNPM. Untuk mengelolanya, dibentuk Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Masyarakat dapat memanfaatkan dana PNPM untuk membiayai sektor usaha produktif melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang dibentuk berdasarkan kesamaan jenis usaha. Secara langsung maupun tidak langsung, program PNPM telah dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat Kelurahan Kedungmundu melalui kegiatan-kegiatan Ekonomi produktif yang mendapatkan modal dari dana PNPM. Selain itu, program PNPM juga dapat meningkatkan kondisi sarana dan prasarana fisik Kelurahan Kedungmundu, sehingga dapat menunjang kegiatan perekonomian masyarakat. IV. TINGKAT KEPATUHAN MASYARAKAT TERHADAP KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH A. PEMAHAMAN TERHADAP KEBIJAKAN KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN KELURAHAN KEDUNGMUNDU

30 1. Urusan Pendidikan Kebijakan pada urusan pendidikan bertujuan untuk mewujudkan Sumberdaya Manusia dan Masyarakat Kelurahan Kedungmundu yang berkualitas melalui : - Pendidikan Anak Usia Dini Anak merupakan aset yang sangat berharga karena masa depan negeri ini tergantung dengan kwalitas mereka. Perkembangan dan pertumbuhan anak di usia 0-8 tahun sangat pesat, namun belum semua anak mendapatkan kesempatan untuk tumbuh, berkembang dan mengembangkan potensi diri secara optimal, menyadari hal tersebut di atas Kelurahan Kedungmundu dan TP PKK Kelurahan mendirikan Pos Paud di RW Perpustakaan Kebijakan ini diarahkan pada terciptanya masyarakat gemar membaca melalui penyediaan sarana dan prasarana berupa Perpustakaan desa yang diperuntukkan bagi warga masyarakat Kelurahan Kedungmundu disamping itu untuk menumbuhkembangkan minat membaca bagi anak usia dini Pemerintah Kelurahan bersinergi dengan TP.PKK Kelurahan Kedungmundu pendirian Rumah Pintar dan Taman Baca Masyarakat yang berlokasi di RW. VIII dan RW III 2. Kesehatan Kebijakan pada urusan kesehatan diarahkan pada meningkatnya derajad kesehatan, hal ini diimplementasikan dengan kegiatan : - Penanggulangan Demam Berdarah Dangeu Demam berdarah dangeu merupakan penyakit endemis yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti, dan sampai sekarang belum ditemukan obat untuk membunuh virus dengeu sehingga salah satu cara penanggulangan penyakit DBD adalah dengan

31 pembrantasan nyamuk beserta sarang perindukannya, untuk itu Pemerintah Kelurahan Kedungmundu selalu menghimbau kepada warganya untuk berupaya membrantas nyamuk melalui 3 M ( menguras, menutup, mengubur ). Untuk mengetahui keberhasilan program 3 M ini aparat pemerintah Kelurahan Kedungmundu berkoordinasi dengan TP.PKK Kelurahan dan Dasawisma secara rutin setiap satu bulan sekali melaksanakan pemantauan jentik dimasing masing rumah. - Posyandu Posyandu merupakan kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Sasaran dari kegiatan posyandu adalah Balita dan Ibu Balita dan Lansia dengan tujuan untuk menjaga kesehatan dan memantau tumbuh kembang balita, ibu balita dan lansia. mengingat besarnya peran serta posyandu dalam meningkatkan derajad kesehatan masyarakat khususnya balita, ibu balita dan lansia maka di Kelurahan Kedungmundu telah terbentuk posyandu dimasing masing RW. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tahun Jumlah RW Jumlah Posyandu Aktif Dari tabel di atas tercermin tingkat kesadaran masyarakat kelurahan Kedungmundu akan arti penting posyandu bagi peningkatan kesehatan masyarakat. - Tingkat Kecukupan Sarana Air Bersih

32 Kita maklumi bersama bahwa air bersih adalah merupakan kebutuhan pokok sehari hari, baik untuk kebutuhan keseimbangan alam maupun untuk kebutuhan makhluk hidup, khususnya manusia. Pemenuhan kebutuhan air bersih di Kelurahan Kedungmundu dicukupi dengan sarana / sumber sebagai berikut : Sumber Dangkal ( Sumber Gali ) Sumber dangkal yang tersebar di wilayah RW I s/d RW IX pada umumnya digunakan untuk keperluan mencuci dan mandi sedangkan untuk kebutuhan minum dan memasak menggunakan PDAM dan air kemasan isi ulang Selain sumber gali, kebutuhan air bersih dicukupi dari PDAM dan Artetis yang terletak di RW III dan RW V c. Urusan Lingkungan - Melaksanakan penghijuan dalam rangka gerakan penanaman 1 milyar pohon, dialokasikan di selurah wilayah RW sebanyak 400 batang pohon ( Mangga, mahoni dan sawo kecik ) sumbangan dari Perhutani dan Perkebunan. - Melaksanakan gerakan kebersihan lingkungan dan lokasi-lokasi titik pantau adipura yang tersebar di seluruh wilayah Kelurahan Kedungmundu. - Melaksanakan kerja bhakti serentak satu bulan sekali setiap minggu pertama. B. TINDAK LANJUT KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 1. Peningkatan Pelayanan Publik Upaya yang dilakukan adaah mewujudkan pelayanan yang mudah, cepat, tepat dan murah / terjangkau demi tercapainya pelayanan prima, dengan

33 harapan dapat meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat dan dunia usaha. Prioritas utama dalam program ini adalah pemberian pelayanan masyarakat mengacu pada Standar Pelayanan Publik ( SPP ) dengan dukungan pemberdayaan dan perwujudan aparatur yang bersih serta sarana dan pelayanan secara memadai. 2. Penanganan Lingkungan Wilayah Program program yang diprioritaskan dalam penangangan lingkungan wilayah adalah kebersihan lingkungan, ketertiban dan keamanan wilayah. Penanganan kebersihan lingkungan dilakukan dengan program pilah sampah, pembuatan kompos dan kerja bakti. Penanganan ketertiban dan keamanan wilayah diprioritaskan pada koordinasi dan kerjasama dengan Babinsa dan Babinkamtibmas, dengan harapan dapat terwujud kondisi yang kondusif di wilayah Kelurahan Kedungmundu. 3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Infrastruktur Program peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur merupakan hasil dari musyawarah yang melibatkan LPMK, PKK, Tokoh masyarakat dan RT serta RW di wilayah Kelurahan Kedungmundu B. PERENCANAAN PARTISIPATIF Untuk mendorong partipasi masyarakat pada tingkat bawah ( gras root ) dalam rangka memperkuat kapasitas dan kemandirian masyarakat. Kelurahan Kedungmundu selalu melibatkan masyarakat dalam tahap proses penyusunan perencanaan pembangunan yang tertuang dalam Musrenbang ( Musyawarah Rencana Pembangunan ) Hasil Musrenbang Tahun : 1. Peningkatan Pelayanan Publik

34 Upaya yang dilakukan adahah mewujudkan pelayanan yang mudah, cepat, tepat dan murah / terjangkau demi tercapainya pelayanan prima, dengan harapan dapat meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat dan dunia usaha. Prioritas utama dalam program ini adalah pemberian pelayanan masyarakat mengacu pada Standar Pelayanan Publik ( SPP ) dengan dukungan pemberdayaan dan perwujudan aparatur yang bersih serta sarana dan pelayanan secara memadai. 2. Penanganan Lingkungan Wilayah Program program yang diprioritaskan dalam penanggan lingkungan wilayah adalah kebersihan lingkungan, ketertiban dan keamanan wilayah. Penanganan kebersihan lingkungan dilakukan dengan program pilah sampah, pembuatan kompos dan kerja bakti. Penangann ketertiban dan keamanan wilayah diprioritaskan pada koordinasi dan kerjasama dengan Babinsa dan Babinkantibnas, dengan harapan dapat terwujud kondisi yang kondusif di wilayah Kelurahan Kedungmundu. 3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Infrastruktur Program peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur merupakan hasil dari musyawarah yang melibatkan LPMK, PKK, Tokoh masyarakat dan RT serta RW di wilayah Kelurahan Kedungmundu C. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN, PEMBANGUNAN DAN KEMASYARAKATAN. Mengacu pada Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor : 14 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan Dan Kelurahan Kota Semarang, Lurah Kedungmundu selaku Kepala wilayah telah melalukan

35 pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan secara intensif baik bulanan, triwulan maupun semester, antara lain : 1. Pembinaan tertib administrasi Pemerintahan 2. Pembinaan tertib administrasi dan pelaporan break down di bidang tugas 3. Pembinaan Penyusunan RPTK 4. Pembinaan dan Penyusunan LPJ tepat waktu 5. Monitoring pelaksanaan pelayanan masyarakat dengan sistem manajemen perkantoran modern dan standar pelayanan minimal. 6. Pelaporan laporan PBB 7. Pelaporan laporan Kependudukan. 8. Pelaporan laporan Kedungmundu 9. Melaksanakan Pekan Panutan PBB Tahun Penertiban PKL yang melanggar Perda Kota Semarang 11. Monitoring pendistribusian Raskin sehingga pelaksanaannya lancar dan tertib 12. Pemantauan proyek kontingensi, P2KP 13. Pelaporan hasil musrenbang 14. Pemantauan jentik nyamuk 15. Pemantauan kebersihan wilayah dalam rangka mendukung kegiatan Adipura IV. KINERJA LURAH BESERTA PERANGKATNYA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN KELURAHAN

36 A. PEMAHAMAN TERHADAP POTENSI, TINGKAT PERKEMBANGAN KELURAHAN SERTA PELUANG DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT KELURAHAN TAHUN Kelurahan Kedungmundu merupakan Kelurahan perkotaan yang berada di pusat wilayah Kecamatan. Hal ini memudahkan perangkat kelurahan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, disamping itu tingkat partispadi masyarakat Kelurahan Kedungmundu sangat mendukung pembangunan di wilayah. Menyadari hal tersebut di atas, Lurah Kedungmundu mewujudkan hal tersebut dengan : - Pemeliharaan fasilitas lingkungan, utamanya sarana jalan dibiayai secara swadaya. - Peningkatan sarana prasarana aparatur ( Balai kelurahan, kantor ) didukung swadaya masyarakat yang tinggi - Pengadaan tanaman pekarangan dan turus jalan oleh warga - Mengkoordinir kegiatan bantuan secara subsidi silang dari warga untuk warga - Mengembangkan komunikasi, koordinasi dan konsultasi terhadap kegiatan masyarakat / kedinasan Disamping potensi yang dimiliki, Lurah Kedungmundu menyadari ada beberapa faktor penghambat dalam pengembangan Masyarakat Desa/Kelurahan antara lain : - Terbatasnya kuantitas dan kualitas perangkat Kelurahan Kedungmundu, sehingga disadari atau tidak hal ini menghambat kelancaran administrasi penyelenggaraan pemerintahan kelurahan. - Sarana prasarana aparatur yang perlu ditingkatkan B. STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Strategi pemberdayaan Masyarakat yang dilaksanakan oleh Kelurahan Kedungmundu : 1. Peningkatan dan pemerataan infrastruktur dan sarana prasarana

37 2. Peningkatan pemeliharaan kebersihan wilayah dan pengelolaan persampahan 3. Peningkatan peran serta lembaga, organisasi dan masyarakat dalam pembangunan wilayah 4. Peningkatan kualitas dan peran serta masyarakat dalam pengembangan usaha ekonomi masyarakat dan pengentasan kemiskinan C. KEBIJAKAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. Kebijakan dalam pemberdayaan Masyarakat yang dilaksanakan oleh Kelurahan Kedungmundu : 1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana umum maupun sosial 2. Meningkatkan kualitas dan pelestarian lingkungan 3. Meningkatkan pemeliharaan dan pelayanan kebersihan serta keindahan lingkungan 4. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan pembangunan wilayah 5. Memfasilitasi kegiatan lembaga dan organisasi masyarakat 6. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ekonomi bagi masyarakat (UMKM ) 7. Memfasilitasi pelaksanaan usaha pengentasan kemiskinan D. KEMITRAAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Terkait dengan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan Ekonomi rakyat, Pemerintah Kelurahan Kedungmundu senantiasa menjalin kemitraan dengan lembaga kemasyarakatan untuk menggugah peran serta masyarakat

38 dalam pembangunan. Kerjasama antara Kelurahan dengan BKM Kedungmundu antara lain: 1. Melakukan pelayanan pijaman bergulir kepada KSM sebagai modal kerja usaha produktif. 2. Penyelenggaraan pasar murah/ paket sembako yang dilaksanakan pada menjelaang hari raya Idul Fitri. 3. Memberi Bantuan kepada orang jompo. 4. Memberi Bantuan beasiswa bagi para siswa SD di kantong-kantong kemiskinan. 5. Pemberian bantuan peralatan sekolah ke SD- yang membutuhkan. 6. Pemberian bantuan prasarana sekolah MI dan masjid. 7. Menciptakan dan menumbuhkan partisipasi aktif keterlibatan masyarakat dalam pembangunan dan pembenahan bidang fisik lingkungan, ekonomi, sosial, kesehatan dan pendidikan dalam rangka pemberdayaan masyarakat. 8. Menumbuhkan sikap dan rasa kepedulian diantara masyarakat Kedungmundu terhadap lingkungan dan permasalahan kemiskinan terutama yang berada di lingkungan 9. Kelurahan Kedungmundu. Mengajak peran serta aktif pemerintah, lembaga kemasyarakatan dan lembaga-lembaga lain yang terkait dalam menunjang penanggulangan kemiskinan dengan dilandasi nilai-nilai luhur kemanusiaan, diantaranya jujur dan adil. 10. Meningkatkan kemampuan pemerintah kelurahan, RT, RW (stakeholders) dalam membantu mengatasi kemiskinan dengan tetap mengacu pada kebijakan yang memihak masyarakat miskin (pro poor).

INDIKATOR PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA ( PKK )

INDIKATOR PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA ( PKK ) INDIKATOR PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA ( PKK ) a. Kelembagaan Berdasarkan data kelembagaan Tim Penggerak PKK Kelurahan Kedungmundu, dapat kami laporkan sebagai berikut : TP.PKK ANGGOTA JUMLAH

Lebih terperinci

BIDANG PARTISIPASI MASYARAKAT

BIDANG PARTISIPASI MASYARAKAT BIDANG PARTISIPASI MASYARAKAT 1. Partisipasi dalam PEMILU dan PILKADA Penyelenggaraan Pemilu pada era pasca reformasi khususnya Pemilihan Umum Presiden / Wakil Presiden dan Pemilu Legislatif tahun 2010

Lebih terperinci

UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN

UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN Untuk meningkatkan derajat masyarakat, Pemerintah Kelurahan Kedungmundu bersama lembaga masyarakat telah mengupayakan kegiatan/gerakan menuju masyarakat sehat yang diikuti

Lebih terperinci

BIDANG PEMERINTAHAN. Rumah Dinas Kepala Kelurahan Luas Bangunan ± 120 m 2,juga sebergai Sekertariat PKK, FKK, dan BKM Kelurahan.

BIDANG PEMERINTAHAN. Rumah Dinas Kepala Kelurahan Luas Bangunan ± 120 m 2,juga sebergai Sekertariat PKK, FKK, dan BKM Kelurahan. BIDANG PEMERINTAHAN 1. Sarana dan Prasarana Pemerintah Kelurahan Pemerintah Kelurahan Kedungmundu memiliki Prasarana Gedung Kantor,Balai Kelurahan dan Rumah Dinas Kepala Kalurahan yang terletak di Jalan

Lebih terperinci

BIDANG EKONOMI MASYARAKAT

BIDANG EKONOMI MASYARAKAT BIDANG EKONOMI MASYARAKAT Dalam rangka mendukung program Walikota Semarang dengan melaksanakan dan mensukseskan di berbagai bidang pembangunan dengan langkah pencapaian Kesetaraan melalui Sapta Program

Lebih terperinci

B. Kondisi Demografi. Usia (tahun) Jumlah (orang) No keatas 2.724

B. Kondisi Demografi. Usia (tahun) Jumlah (orang) No keatas 2.724 A. Kondisi Geografi Sebelah Utara : Kelurahan Pisang Candi Kecamatan Sukun dan Kelurahan Bareng Kecamatan Klojen Sebelah Timur : Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Sebelah Selatan : Kelurahan Bandungrejosari

Lebih terperinci

INDIKATOR BIDANG PENDIDIKAN

INDIKATOR BIDANG PENDIDIKAN LOMBA PEMBERDAYAAN KELURAHAN TAHUN 3 INDIKATOR BIDANG PENDIDIKAN Pendidikan masyarakat merupakan salah satu indikator yang sangat diperlukan dalam rangka mewujudkan keberhasilan Program Pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

POKJA I. DATA KEGIATAN POKJA I Tahun 2011

POKJA I. DATA KEGIATAN POKJA I Tahun 2011 POKJA I DATA KEGIATAN POKJA I Tahun 2011 Tanggal Kegiatan Yang mewakili 13 April 2011 Mengikuti Pleno di Kecamatan Seminar memerangi Stroke 14 Juli 2011 Mengikuti pertemuan rutin di kecamatan 28 Juli 2011

Lebih terperinci

CATATAN KELUARGA CATATAN KELUARGA DARI : KRITERIA RUMAH : ANGGOTA KELOMPOK DASA WISMA : JAMBAN KELUARGA : TAHUN : SUMBER AIR :

CATATAN KELUARGA CATATAN KELUARGA DARI : KRITERIA RUMAH : ANGGOTA KELOMPOK DASA WISMA : JAMBAN KELUARGA : TAHUN : SUMBER AIR : CATATAN KELUARGA Lampiran III - 18 CATATAN KELUARGA DARI : KRITERIA RUMAH : ANGGOTA KELOMPOK DASA : JAMBAN KELUARGA : TAHUN : SUMBER AIR : STATUS JENIS NAMA ANGGOTA TGL/BL/TH KELAMIN TEMPAT KELUARGA TIDAK

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN DESA BOJONGGENTENG KECAMATAN JAMPANGKULON KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2017

PERATURAN DESA BOJONGGENTENG KECAMATAN JAMPANGKULON KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2017 PERATURAN DESA BOJONGGENTENG KECAMATAN JAMPANGKULON KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA BOJONGGENTENG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PEMERINTAH DESA PLESUNGAN KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN ANGGARAN 2016

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PEMERINTAH DESA PLESUNGAN KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN ANGGARAN 2016 LAMPIRAN : PERATURAN DESA NOMOR : 12 TAHUN 2015 TANGGAL : 31 DESEMBER 2015 PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PEMERINTAH DESA PLESUNGAN KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2016 1 KODE 1.1 Pendapatan Asli

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007 Menimbang + PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, : a. bahwa sebagai

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1. TinjauanPustaka PNPM Mandiri PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa kemiskinan

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN KEGIATAN PENDAMPINGAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN DAN PENDAMPINGAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG GERAKAN MEMBANGUN DESA MANGGATANG UTUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN S A L I N A N PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PONOROGO, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN ORGANISASI LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH. KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH. KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421. PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.629/2012 TENTANG TIM PEMBINA/ POKJA POS PELAYANAN TERPADU DESA/

Lebih terperinci

SEMANGAT PAGI CERIA SELALU

SEMANGAT PAGI CERIA SELALU SEMANGAT PAGI CERIA SELALU LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TIM PENGGERAK PKKDESA BUNGO KEC WEDUNG KAB DEMAK TAHUN 2012 Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga adalah Gerakan nasional

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

TIM PENGGERAK PKK KAB. TULUNGAGUNG

TIM PENGGERAK PKK KAB. TULUNGAGUNG TIM PENGGERAK PKK KAB. TULUNGAGUNG JL. R.A KARTINI 1 TULUNGAGUNG Telp. 0355-323738 fax. 0355-323738 GERAKAN PKK DENGAN 10 PROGRAM POKOKNYA I. Pengertian Gerakan PKK Gerakan pkk adalah Gerakan Nasional

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung 2.1.1. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor

Lebih terperinci

KABUPATEN PESAWARAN KECAMATAN WAY RATAI DESA GUNUNGREJO PERATURAN DESA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

KABUPATEN PESAWARAN KECAMATAN WAY RATAI DESA GUNUNGREJO PERATURAN DESA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA KABUPATEN PESAWARAN KECAMATAN WAY RATAI DESA GUNUNGREJO PERATURAN DESA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA GUNUNGREJO, Menimbang : a. Bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang : a. bahwa keberadaan dan peranan

Lebih terperinci

Bagian Kedua Uraian Tugas Sekretaris Desa dan Kepala Urusan. Pasal 8

Bagian Kedua Uraian Tugas Sekretaris Desa dan Kepala Urusan. Pasal 8 BAB IV SEKRETARIAT DESA Bagian Kesatu Umum Pasal 7 (1) Sekretariat desa mempunyai fungsi dalam bidang administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang meliputi administrasi umum, aparatur

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Dalam Buku Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif (2014) Desa dan Kelurahan Siaga Aktif diartikan sebagai bentuk pengembangan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 5 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 02.A TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN INSENTIF

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2017

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2017 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa keberadaan Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 9 TAHUN : 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 214-218 BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 2.1.1. Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung Berdasarkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN 1 PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TUBAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 22 ayat (1)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI,

PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, 333333333333 SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang : a. bahwa perkembangan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon 41928 K I S A R A N 2 1 2 1 6 NOMOR 6 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN DESA DAWAN KLOD NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DESA DAWAN KLOD NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN DESA DAWAN KLOD NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA-LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAWAN KLOD, KECAMATAN DAWAN KABUPATEN KLUNGKUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERBEKEL DESA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 55 NOMOR 55 TAHUN 2008 PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KELURAHAN KOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 55 NOMOR 55 TAHUN 2008 PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KELURAHAN KOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 55 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KELURAHAN KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Lebih terperinci

Rencana Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2016 Kota Bandung

Rencana Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2016 Kota Bandung Rencana Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2016 Kota Bandung NO PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA Volume Jumlah Usulan Anggaran untuk Kegiatan 1 2 3 4 5 6 1 Peningkatan dan 2 Peningkatan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang Mengingat : a. bahwa Desa memiliki hak asal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1.2 LANDASAN HUKUM.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1.2 LANDASAN HUKUM. KATA PENGANTAR Dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang, sesuai dengan tahapan sebagaimana diatur dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tersebut dalam butir 1 d, disebutkan

Lebih terperinci

INDIKATOR BIDANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN

INDIKATOR BIDANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN INDIKATOR BIDANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN Untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Kelurahan Kedungmundu perlu adanya kerjasama antara Pemerintah Kelurahan dengan Babinkamtibmas,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 17 A PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 17 A TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 17 A PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 17 A TAHUN 2012 TENTANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 17 A PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 17 A TAHUN 2012 TENTANG MEKANISME DAN TATA CARA PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 25 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA ATAU

Lebih terperinci

FORMAT MATRIK PROGRAM KEGIATAN INDIKATIF RPJM DESA TAHUN SKALA DESA, DESA KLEPUSANGGAR KECAMATAN SRUWENG

FORMAT MATRIK PROGRAM KEGIATAN INDIKATIF RPJM DESA TAHUN SKALA DESA, DESA KLEPUSANGGAR KECAMATAN SRUWENG FORMAT : I.. FORMAT MATRIK PROGRAM INDIKATIF SKALA DESA FORMAT MATRIK PROGRAM KEGIATAN INDIKATIF RPJM DESA 205-209 SKALA DESA, DESA KLEPUSANGGAR KECAMATAN SRUWENG KODE BIDANG/ PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra Realisasi Renstra dalam pelaksanaan Renja SKPD Kecamatan Tembalang Tahun 2011 meliputi

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu

I. PENDAHULUAN. secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan serangkaian proses multidimensial yang berlangsung secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu terciptanya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KETUGASAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN ( LPMK ) WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. b. Mengingat

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 2 BUPATI BANDUNG PROVINSI

Lebih terperinci

VISI Menjadikan Bogor Sebagai Kota yang Nyaman, Beriman dan Transparan

VISI Menjadikan Bogor Sebagai Kota yang Nyaman, Beriman dan Transparan EXPOSE KETUA POKJANAL POSYANDU Disampaikan pada Tim Evaluasi Pokjanal Tingkat Provinsi Jawa Barat Oleh : AZRIN SYAMSUDDIN Asisten Administrasi Kemasyarakatan & Pembangunan PEMERINTAH KOTA BOGOR Bogor,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH BANJARNEGARA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANJARNEGARA, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 6 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI POS PELAYANAN TERPADU BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa Pos Pelayanan

Lebih terperinci

KETUA TIM PENGGERAK PKK DESA CILANDAK KEC. CIBATU

KETUA TIM PENGGERAK PKK DESA CILANDAK KEC. CIBATU KETUA TIM PENGGERAK PKK DESA CILANDAK KEC. CIBATU 1 EKSPOSE PKK I. ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN II. KESEKRETARIATAN III. KEUANGAN IV. KEGIATAN POKJA - POKJA V. PENUTUP I. ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN Tim

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. E:\pemkab\2016\Doc SG\Lampiran Juknis BBGRM.doc

I. PENDAHULUAN. E:\pemkab\2016\Doc SG\Lampiran Juknis BBGRM.doc 1 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT XIII DAN HARI KESATUAN GERAK PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA KE 44 KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Keadaan Fisik Desa penelitian ini merupakan salah satu desa di Kabupaten Banyumas. Luas wilayah desa ini sebesar 155,125 ha didominasi oleh hamparan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 10 2015 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 10 TAHUN 2015 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH

BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH 60 5.1. Latar Belakang Program BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH Pembangunan Sosial berbasiskan komunitas merupakan pembangunan yang menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN 201724 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. Strategi Pembangunan Daerah Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi pembangunan Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

Lebih terperinci

BERITA DESA TANJUNGSARI PERATURAN DESA TANJUNGSARI TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DESA TANJUNGSARI PERATURAN DESA TANJUNGSARI TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA BERITA DESA TANJUNGSARI NOMOR : 01 TAHUN 2017 PERATURAN DESA TANJUNGSARI NOMOR : 01 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 15 2015 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 15 TAHUN 2015 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA

Lebih terperinci

Lingkup Tugas. : Ketua RW : - POSISI / JABATAN BERTANGGUNG JAWAB KEPADA

Lingkup Tugas. : Ketua RW : - POSISI / JABATAN BERTANGGUNG JAWAB KEPADA : Ketua RW : - : Ketua RW memiliki peranan paling penting dalam kepengurusan RW. Ditangannya ditentukan kemana arah organisasi lingkungan ini akan dibawa. Maka untuk dapat menjalankan fungsinya dengan

Lebih terperinci

PERATURAN DESA BANGUNJIWO NOMOR 02 TAHUN 2015

PERATURAN DESA BANGUNJIWO NOMOR 02 TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL KECAMATAN KASIHAN DESA BANGUNJIWO Alamat : Bangunjiwo, No. Telepon : 413340 Kode Pos : 55184 Website:www.desabangunjiwo.com, e-mail: desa.bangunjiwo@bantulkab.go.id PERATURAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEMALANG, Menimbang : a. bahwa sistem

Lebih terperinci

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah. 4.1.15 URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH 4.1.15.1 KONDISI UMUM Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang sering disebut UMKM, merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi rakyat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap pembangunan di suatu daerah seyogyanya perlu dan

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap pembangunan di suatu daerah seyogyanya perlu dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap pembangunan di suatu daerah seyogyanya perlu dan harus memperhatikan segala sumber-sumber daya ekonomi sebagai potensi yang dimiliki daerahnya, seperti

Lebih terperinci

Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif SKPD Kecamatan Cidadap Kota Bandung

Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif SKPD Kecamatan Cidadap Kota Bandung Tabel 5.1. Rencana, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif SKPD Kota Bandung Kode -4 dan Kegiatan Indikator Kinerja Data Capaian Tahun-2014 Tahun 2015 Tahun-2016 Tahun-

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA / KELURAHAN DALAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 23 TAHUN 2007 T E N T A N G LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 827 Tahun : 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI W A L I K O T A K E D I R I PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI Menimbang WALIKOTA KEDIRI, : a. bahwa pelaksanaan pembangunan merupakan

Lebih terperinci