PERBANYAKAN VEGETATIF DAN GENERATIF TUMBUHAN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) SEBAGAI UPAYA KONSERVASI TUMBUHAN OBAT
|
|
- Yohanes Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERBANYAKAN VEGETATIF DAN GENERATIF TUMBUHAN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) SEBAGAI UPAYA KONSERVASI TUMBUHAN OBAT Rizki Kurnia Tohir 1 (E ) ¹Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor rizkikurniatohir@gmail.com Abstrak Tumbuhan obat merupakan sumber daya alam hayati yang dimiliki oleh Indonesia yang cukup besar dan memiliki prospek kedepan yang baik. Permintaan akan tumbuhan obat yang semakin meningkat karena memiliki kelebihan dibandingkan obat kimia sehingga tumbuhan obat memerlukan penanganan yaitu perbanyakan tumbuhan obat untuk memenuhi permintaan tersebut. Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) merupakan salah satu tumbuhan obat yang belum banyak di budidayakan, penggunaan binahong ini masih memanfaatkan binahong yang tumbuh alami. Pada praktikum kali ini tumbuhan obat binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) di perbanyak dengan metode perbanyakan generative (Biji) dan vegetative (Stek batang). Pengamatan dilakukan selama 2 minggu. Tujuan dari praktikum ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan perbanyakan kedua metode tersebut. Dari hasil pengamatan metode perbanyakan terhadap tumbuhan obat secara genertif batang berhasil, sedangkan dengan menggunakan metode perbanyakan vegetative tidak berhasil (batang mengalami kebusukan). Keberhasilan metode generative karena biji mengandung bahan makanan yang dapat memenuhi kebutuhan individu pohon selama proses pertumbuhan dan biji memiliki titik tumbuh sehingga mendukung pertumbuhan akar. Sedangkan metode pertumbuhan vegetative pada praktikum ini memiliki kesalahan dalam hal pemilihan bagian batang, pemberian Rootone-F, dan media yang sesuai dengan binahong. Penelitian tentang perbanyakan tumbuhan sangatlah penting. Terutama untuk tumbuhan langka dan tumbuhan dengan daya konsumsi tinggi. Kata kunci: Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis), Perbanyakan Vegetatif, Perbanyakan Generatif PENDAHULUAN Latar Belakang Pemanfaatan tumbuhan obat sudah turuntemurun dilakukan oleh masyarakat sebagai alat penyembuhan. Tumbuhan merupakan gudang bahan kimia yang memiliki banyak manfaat salahsatunya untuk mengobati berbagai penyakit. Peningkatan permintaan industri jamu, obat herbal, fitofarmaka dan kosmetika tradisional mendorong berkembangnya budidaya tanaman obat di Indonesia. Peningkatan permintaan tumbuhan obat ini karena tumbuhan obat,memiliki kelebihan dibandingkan dengan dengan jenis obat kimia menurut Thomas (1989) kelebihan dari pengobatan dengan menggunakan ramuan tumbuhan secara tradisional ialah tidak adanya efek sampingan yang ditimbulkan seperti yang sering terjadi pada pengobatan kimiawi. Selain itu Aliadi et al. (1990) menyatakan bahwa pengobatan tradisional secara langsung atau tidak langsung mempunyai kaitan dengan upaya pelestarian pemanfaatan sumberdaya alam hayati, khususnya tumbuhan obat. Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) merupakan tumbuhan dari famili Basellaceae yang merupakan tanaman obat yang telah tumbuh dengan baik sejak lama di Indonesia. Tanaman binahong ini merupakan tanaman asli Brazil dengan nama umum anggur Madeira (Rachmawati 2007). Tanaman ini memiliki peran dalam penyembuhan penyakit yang sangat baik dan telah dikonsumsi oleh bangsa Cina, Korea dan Taiwan (Feri 2009). Menurut Manoi (2009) hampir semua bagian tanaman binahong seperti umbi, batang dan daun dapat digunakan sebagai tumbuhan obat. Daun binahong mengandung senyawa aktif antara lain flavonoid, alkaloid, terpenoid, dan saponin. Tanaman ini diduga mampu mempercepat penyembuhan luka, melancarkan dan menormalkan peredaran dan tekanan darah, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Binahong memiliki manfaat dan nilai ekonomi yang tinggi serta memungkinkan untuk dibudidayakan secara intensif. Saat ini, binahong telah digunakan sebagai bahan baku untuk industri fitofarmaka. Menurut Balitro (2006), hanya sekitar 20% bahan
2 baku binahong untuk industri diperoleh dari hasil budidaya, sedangkan sisanya diperoleh dari hutan. Tumbuhan obat binahong perlu mendapatkan perhatian untuk dikembangkan sesuai dengan standar bahan baku obat tradisiona, karena selama ini upaya penyediaan bahan baku tumbuhan obat hanya berasal dari tumbuhan alami yang tumbuh di sekitar rumah sehingga kuantitas dan kualitas yang tidak memadai. Perbanyakan tumbuhan secara vegetatif dan generatif merupakan salah satu pilihan untuk mengembangkan tumbuhan obat. Menurut Mus (2008), perbanyakan tanaman binahong secara vegetatif umumnya dilakukan dengan menggunakan setek batang. Sedangkan untuk perbanyakan generatif dapat menggunakan biji binahong. Perbanyakan secara vegetative dan generative ini dapat dijadikan sebagai pengembangan tumbuhan obat skala besar, sehingga pasokan akan permintaan tumbuhan obat dapat dipenuhi. Tujuan Tujuan praktikum ini adalah mengetahui tingkat keberhasilan metode perbanyakan tumbuhan binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) secara vegetative dan generative. METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Pengamatan dilakukan di Laboratorium Konservasi Tumbuhan Obat, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Dramaga. Pelaksanaan dimulai pada tanggal 9-22 November 2015 dan pengamatan dilakukan setiap 3 hari sekali (). Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah tumbuhan Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis), Media tanam tanah, pasir dan kompos dengan perbandingan 2:1:1 dan zat perangsang akar Rootone F. Alat yang digunakan adalah gunting dan bak. Metode Pelaksanaan Pelaksanaan perbanyakan tumbuhan Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) adalah sebagai berikut: a. Perbanyakan Generatif 1. Pembuatan media tanam tanah, pasir dan kompos dengan perbandingan 2:1:1 dan dimasukan kedalam bak. 2. Basahi media dengan air bersih. 3. Pengunduhan biji binahong. 4. Penanaman ke dalam media. b. Perbanyakan Vegetatif 1. Pembuatan media tanam tanah, pasir dan kompos dengan perbandingan 2:1:1 dan dimasukan kedalam bak. 2. Basahi media dengan air bersih. 3. Pengunduhan batang dari indukan sepanjang 10-15cm dengan diameter 0,5 cm-1 cm. di ambil dari bagian tengah cabang, kira-kira 0,5 cm dibawah mata tunas yang paling bawah dan 1 cm dari mata tunas paling atas. Pada bagian pangkal dipotong runcing. 4. Cuci batang dengan air besih kemudian masukan ke dalam Rootone-F selama 5-10 detik 5. Masukan pangkal stek ke dalam media tanam. Semua bak perkembangan vegetative dn generative disimpan di dalam rumah kaca untuk menjaga kondisi mikro dan disiram setiap hari. Analisis data Data dianalisis secara dekstiptif dengan menejelaskan pola pertumbuhan Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) baik secara vegetative maupun generative. HASIL DAN PEMBAHASAN Perbedaan Perkembangan Vegetatif dan Generatif Perbanyakan tanaman merupakan suatu usaha untuk memperbanyak individu tumbuhan. Hal ini sangat bermanfaat terlebih bagi tumbuhan langka dan tumbuhan yang memiliki tingkat konsumsi tinggi salah satunya tanaman obat. Perbanyakan tumbuhan salh satunya dapat dilakukan dengan metode perbanyakan vegetative dan generative. Secara teknis silvikultur, perbanyakan generative adalah perbanyakan tanaman dari bahan yang berasal dari biji. Umumnya perbanyakan generative ini dapat dilakukan dengan mudah dan murah bila biji pohon tesedia banyak. Tingkat kemudahan penanganan benih sangat ditentukan oleh karakteristik fisiologi biji dari setiap jenis pohon. Biji pohon ini dikelompokan menjadi biji rekalsitran dan biji ortodoks. Biji relaksitran adalah biji yang berkulit lunak, kandungan air tinggi, tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama. Sedangkan biji ortodoks adalah biji dengan kulit keras, kandungan air rendah dan dapat disimpan lama (harus ada perlakuan untuk memechkan dormansi biji). Biji
3 termasuk kedalam biji rekalsitran sehingga penanaman dapat langsung dilakukan. Perbanyakan vegetatif adalah proses pembiakan tanaman tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina, hanya menggunakan bagian-bagian vegetatif tanaman induk. Bagian-bagian tanaman yang biasa digunakan adalah batang, cabang, akar daun dan pucuk (Rochiman dan Harjadi, 1973). Penyetekan adalah cara pembiakan tanaman dengan menggunakan bagian- bagian vegetatif yang dipisahkan dari induknya, dimana apabila ditanam pada kondisi yang menguntungkan stek akan berkembang menjadi suatu tanaman yang sempurna dengan sifat yang sama dengan pohon induk dimana stek vegetatif diambil (Soerianegara dan Djamhuri, 1979). Tingkat perkembangan jaringan tanaman, umur tanaman dan kandungan zat tumbuh memepengaruhi kemampuan stek membentuk akar (Mahlstede and Haber, 1976). Perbanyakan vegetatif dengan stek mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan. Secara umum keuntungan yang diperoleh antara lain : 1). Bibit dapat diperoleh dalam jumlah dan waktu yang diinginkan, 2). Tanaman cukup homogen dan dapat dipilih dari bahan tanaman yang berkualiatas tinggi dan nilai genetik yang diturunkan sesuai dengan induknya, 3). Beberapa tanaman baru dapat dibuat dari sedikit induk, 4). Dihasilkan populasi tanaman dengan kemampuan tumbuh yang relatif seragam, 5). Tidak mahal dan tidak memerlukan teknik khusus (Hartmann and Kester, 1978). Perbanyakan Tumbuhan Melalui Stek Menurut Rochiman dan Harjadi (1973), stek dapat dibedakan menurut bagian tanaman yang diambil sebagai bahan stek, yaitu stek akar, stek batang, stek daun dan stek bentuk-bentuk khusus seperti stek akar tunggal. Mahlstede dan Haber (1976) menambahkan, bahwa tingkat perkembangan jaringan tanaman, umur tanaman dan kandungan zat tumbuh mempengaruhi kemampuan stek membentuk akar Perkembangan akar dan tunas stek dipengaruhi oleh kandungan bahan makanan terutama persediaan karbohidrat dan nitrogen. Hartmann dan Kester (1978) mengatakan bahwa stek yang mengandung karbohidrat tinggi dan nitrogen cukup akan mempermudah terbentuknya akar dan tunas stek. Stek batang pada umumnya lebih mudah dan sangat menguntungkan, karena batang mempunyai persediaan bahan makanan yang cukup, terdapat tunas- tunas dan jaringan meristem yang membentuk akar. Pada kondisi lingkungan tumbuh yang sesuai, stek batang lebih mudah membentuk bagian-bagian vegetatif yang lain dan tumbuh menjadi individu yang sempurna (Hartmann dan Kester, 1978). Hasil Pengamatan Perbanyakan Tumbuhan Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis). Praktikum perbanyakan tumbuhan obat dilakukan selama dua minggu dan pengamatan dilakukan selama tiga hari sekali. Berikut hasil pengamatan (Tabel 1) Perbanyakan Tgl Generatif Vegetatif No (Nov) Batang Batang Biji 1 Biji Akar Akar Akar - - Tabel 1 Hasil Pengamatan perbanyakan tumbuhan Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) a. Perbanyakan Generatif binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) Perbanyakan generative binahong dilakukan dengan menanam biji binahong ke media tanaman. Jika dilihat dari hasil biji kedua terlihat tumbuh dengan ditandai dengan keluarnya akar sedangkan biji yang ertama tidak tumbuh akar. Hal ini dikarenakan biji kedua telah memiliki akar tipis pada saat masih menempel pada indukan dan ukurannya besar sehingga pada saat penanaman ke dalam media tanam sangat mendukung pertumbuhan akar biji kedua binahong ini. Sedangkan biji pertama memiliki ukuran kecil dan masih muda sehingga pada pengamatan terakhir belum mengeluarkan akar, hal ini dikarenakan biji masih muda dan memerlukan waktu lebih lama untuk sampai pada fase perakaran. Meskipun biji pertama belum tumbuh akar, tetapi kondisi biji masih segar. Hal ini dikarenakan kelebihan dari perbanyakan biji yaitu biji memiliki cadangan makanan sendiri dan memiliki titik tunas. Sehingga kemungkinan tumbuh sangatlah besar, tergantung dari perlakuan media dan kondisi iklim yang diberikan. b. Perbanyakan Vegetatif binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) Perbanyakan vegetatif binahong dilakukan dengan cara stek batang. Dapat dilihat dari hasil pengamatan bahwa semua sample batang binahong yang di tanam tidak tumbuh akar
4 bahkan ketika batang diamati di akhir pengamatan terihat busuk. Penyebab tidak tumbuhnya akar pada stek batang binahong dikarenakan beberapa faktor diantaranya media terlalu lembab sehingga menyebabkan busuk pada stek (Wirarti 2005). Menurut Usman (2010) tanaman Binahong lebih mudah dikembangbiakan secara vegetative dengan menggunakan akar rimpang, karena memiliki cadangan makanan sendiri berbeda dengan menggunakan batangyang kurang akan cadngan makanan terlebih binahong merupakan tanaman herba merambat. Adanya kesalahan juga dalam pengambilan sample batang seharusnya batang yang tua yang ambil dari bagian tengah cabang, kira-kira 0,5 cm dibawah mata tunas yang paling bawah dan 1 cm dari mata tunas paling atas, tetapi pada saat praktikum tidak mengikuti aturan tersebut. Tidak berhasilnya stek batang ini juga dapat ditentukan oleh faktor media tanaman, karena menurut Susetya (2012), media tanam yang baik untuk tanaman binahong berupa campuran tanah topsoil dan pupuk kandang yang matang dengan perbandingan 1 : 1, tetapi pada praktikum menggunakan media tanam tanah, pasir dan kompos dengan perbandingan 2:1:1. Pemberian hormone ZPT Rootone-F dengan metode pencelupan juga sangat memengaruhi hasil. Apabila konsentrasinya tidak tepat maka akan menimbulkan penghambatan tunas, daun menguning dan jatuh ataupun kematian stek (Weaver, 1972). Selain itu lama pencelupan juga sangat mempengaruhi karena binahong tumbuhan herba maka penyerapan tinggi dan jika terlalu lama maka akan meracuni tumbuhan (Audus 1963). KESIMPULAN Tumbuhan binahong termasuk kedalam tumbuhan obat yang memiliki khasiat bagi kesehatan manusia. Permintaan akan tumbuhan obat meningkat sehingga diperlukan teknik perbanyakan tumbuhan. Dari hasil praktikum perbanyakan tumbuhan vegetative dan generative mendapatkan hasil bahwa perbanyakan secara generative berhasil hal ini dikarenakan metode pertumbuhan ini menggunakan sampel biji untuk tumbuh, terlebih biji memiliki cadangan makanan sendiri. Metode pertumbuhan vegetative dengan stek batang tidak mengalami pertumbuhan akar, batang mengalami pembusukan, hal ini dikarenakan salahnya pengambilan sampel/ bagian batang, lama pencelupan Rootone-F. oleh karena itu diperlukan kajian lebih mendalam lagi mengenai bagian dan metode terbaik untuk pengembangbiakan tumbuhan obat binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis). DAFTAR PUSTAKA Aliadi A, Sangat H, Roemantyo Kaitan pengobatan tradisional dengan pelestarian pemanfaatan tumbuhan obat. Di dalam: Zuhud EAM, editor. Pelestarian pemanfaatan tumbuhan obat dari hutan tropis Indonesia. Bogor (ID) : Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB - Yayasan Pembinaan Suaka Alam dan Margasatwa Indonesia. Audus, L. J Plant Growth Substances. Interscience Publ. Inc. New York. pp Balitro Rencana dan Strategis Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Balai Penelitian Tumbuhan Obat dan Aromatik. Bogor. Feri, M Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) Sebagai Obat. Jurnal Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. Volume 15 Nomor 1:3. Hartmann, H. T. and D. E. Kester Plant Propagation, Principles and Practice. Prentice Hall of India. New Delhi. 702p. Mahlstede, J. P. and T. L. E. S. Haber Plant Propagation. Jhon Wiley and Sons Inc. New York. 413p. Manoi, F Binahong sebagai obat. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. Volume 15(1):3-5. Mus Informasi Spesies Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis). [21 Oktober 2015]. Rachmawati, S Studi Makroskopi dan Skrining Fitokimia Daun Anredera cordifolia (Ten.) Steenis. [Skripsi] Fakultas Farmasi, UNAIR: Surabaya. Rochiman, K dan S. S. Harjadi Pembiakan Vegetatif. Dept. Agron, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 76 hal. Soerianegara, I. dan E. Djamhuri Pemuliaan Pohon Hutan. Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hal 82. Susetya, D Khasiat dan Manfaat Daun Ajaib Binahong. Pustaka Baru Press. Yogyakarta. Thomas A N S Tanaman Obat Tradisional 1. Yogyakarta (ID) : Kanisius. Usman, M Binahong Tanaman Herbal. Melalui post/alternatif/2010/06/20/binahong tanama n herbal. [22/11/15].
5 Weaver, R. J Plant Growth Substances in Agriculture. W. H. Freeman Co. San Fransisco. pp Wirarti, N Pengaruh Cara Pemberian Rootone-F dan Jenis Stek Terhadap Induksi Akar Stek Gmelina (Gmelina arborea Linn). Program Studi Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian IPB. LAMPIRAN Gambar 1 Bak Perbanyakan Gambar 2. Biji 1 Tidak Tumbuh Akar Gambar 3. Biji 2 Tumbuh Akar Gambar 4. Batang 1 Busuk Gambar 5. Batang 2 Busuk
I. PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun tanaman hias bunga. Tanaman hias yaitu suatu tanaman yang bagian akar, batang,
Lebih terperinciJurnalAgroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.6.No.1, Januari 2018 (3): 14-19
Respons Pertumbuhan Binahong (Anredera cordifolia (Rens) Stennis) Terhadap Perbedaan Bahan Tanam Dan Komposisi Media Tanam Response Growth of Anredera (Anredera cordifolia (Rens) Stennis) On Differences
Lebih terperinciPENGARUH BAGIAN TUNAS TERHADAP PERTUMBUHAN STEK KRANJI (Pongamia pinnata Merril)
PENGARUH BAGIAN TUNAS TERHADAP PERTUMBUHAN STEK KRANJI (Pongamia pinnata Merril) The effect of shoot part on growth cutting kranji (Pongamia pinnata Merill) Oleh Nurmawati Siregar Balai Penelitian Teknologi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Binahong
4 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Binahong Anredera cordifolia (Ten.) Steenis di Indonesia disebut dengan nama binahong, sedangkan di Cina disebut dengan nama dheng shan chi dan di Inggris disebut dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah tropika yang menempati urutan ke dua terbesar setelah pisang. Indonesia merupakan produsen
Lebih terperinciPERBANYAKAN TUMBUHAN KEMAITAN (Lunasia amara Blanco) MELALUI KUTUR JARINGAN SEBAGAI UPAYA KONSERVASI TUMBUHAN OBAT. Rizki Kurnia Tohir 1 (E )
PERBANYAKAN TUMBUHAN KEMAITAN (Lunasia amara Blanco) MELALUI KUTUR JARINGAN SEBAGAI UPAYA KONSERVASI TUMBUHAN OBAT Rizki Kurnia Tohir 1 (E34120028) ¹Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata,
Lebih terperinciRepositori FMIPA UNISMA
Studi Pemberian NAA dan 2,4-D pada Stek Batang Pohon Terompet Kuning (Tabebuia aurea) Ahmad Syafi'i 1, Ari Hayati 2 2 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Islam Malang Abstrak Stek batang lebih menguntungkan
Lebih terperinciPEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG MERAH SEBAGAI PENGGANTI ROOTON F UNTUK MENSTIMULASI PERTUMBUHAN AKAR STEK PUCUK JATI (Tectona grandis L)
PKMP-1-8-1 PEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG MERAH SEBAGAI PENGGANTI ROOTON F UNTUK MENSTIMULASI PERTUMBUHAN AKAR STEK PUCUK JATI (Tectona grandis L) R.M. Aulia El Halim, B. Pramudityo, R. Setiawan, I.Y. Habibi,
Lebih terperinciPENGARUH BERBAGAI MACAM PANJANG STEK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGUR (Vitis vinivera L.)
PENGARUH BERBAGAI MACAM PANJANG STEK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGUR (Vitis vinivera L.) Tri Kurniastuti Staf Pengajar di Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi Universitas Islam Balitar Blitar
Lebih terperinciPengaruh Bahan Perbanyakan Tanaman dan Jenis Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Binahong (Anredera cordifolia (Ten.
Pengaruh Bahan Perbanyakan Tanaman dan Jenis Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) The Effect Of Propagules Material and Organic Fertilizer on The Growth
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu alternatif pengobatan (Rochani, 2009). Selain harganya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obat-obatan tradisional digunakan kembali oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif pengobatan (Rochani, 2009). Selain harganya yang relatif lebih murah,
Lebih terperinciPENGARUH PANJANG DAN LINGKAR STEK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN BUAH NAGA
PENGARUH PANJANG DAN LINGKAR STEK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN BUAH NAGA KETUT TURIANI INDRA WINTEN 1) ANAK AGUNG GEDE PUTRA 2) PANDE GEDE GUNAMANTA 3) Fakultas Pertanian Universitas Tabanan 1).
Lebih terperinciPERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF CANGKOK. Di Susun Oleh: Kelompok 7 Sony Paula
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF CANGKOK Di Susun Oleh: Kelompok 7 Sony Paula JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN...2 A. Latar belakang...2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antiinflamasi, analgesik dan antioksidan. Selain itu, daun binahong juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Binahong memiliki manfaat dan nilai ekonomi yang tinggi serta memungkinkan untuk dibudidayakan secara intensif. Saat ini, binahong telah digunakan sebagai bahan baku
Lebih terperinciSKRIPSI. Persyaratan Sarjana-1. Disusun Oleh: VINA A FAKULTA
PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH (Rootone-F) TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR JATI (Tectona grandis) ) DALAM PERBANYAKAN SECARA STEK PUCUK SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana-1
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo: Caryophyllales, Famili: Cactaceae, Genus:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengembangan tanaman obat saat ini terus meningkat, seiring peningkatan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pengembangan tanaman obat saat ini terus meningkat, seiring peningkatan kesadaran masyarakat akan kesehatan dan dampak jangka panjang konsumsi obat-obatan
Lebih terperinciPELATIHAN KULTUR JARINGAN ANGGREK TAHUN 2013 MATERI 4 BAHAN TANAM (EKSPLAN) DALAM METODE KULTUR JARINGAN. Oleh: Paramita Cahyaningrum Kuswandi, M.Sc.
PELATIHAN KULTUR JARINGAN ANGGREK TAHUN 2013 MATERI 4 BAHAN TANAM (EKSPLAN) DALAM METODE KULTUR JARINGAN Oleh: Paramita Cahyaningrum Kuswandi, M.Sc. PENDAHULUAN Metode kultur jaringan juga disebut dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman panili (Vanilla planifolia Andrews) merupakan salah satu tanaman
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman panili (Vanilla planifolia Andrews) merupakan salah satu tanaman rempah yang bernilai ekonomi cukup tinggi. Buah tanaman vanili digunakan untuk bahan pengharum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. meliputi empat fase, yakni : fase inflamasi, fase destruktif, fase proliferasi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kulit merupakan bagian terluar (pelindung) dari tubuh, dan luka kulit merupakan peristiwa yang sering dialami setiap orang dan sering kali dianggap ringan, padahal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. spesies) Indonesia yang ditetapkan sebagai maskot Sumatera Barat. Sumatera Barat erat kaitannya dengan budaya dan adat istiadat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Andalas ( Morus macroura Miq.) merupakan salah satu tanaman asli ( indigenous spesies) Indonesia yang ditetapkan sebagai maskot Sumatera Barat. Syamsuardi, Jamsari dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pembiakan Vegetatif Viabilitas dan Vigoritas
TINJAUAN PUSTAKA Pembiakan Vegetatif Secara umum, pembiakan tanaman terbagi menjadi dua cara yaitu pembiakan generatif dan pembiakan vegetatif. Pembiakan vegetatif merupakan perbanyakan tanaman tanpa melibatkan
Lebih terperinci(STEK-SAMBUNG) SAMBUNG)
PERBANYAKAN TANAMAN ANGGUR DENGAN STEKBUNG (STEK-SAMBUNG) SAMBUNG) Perbanyakan anggur yang banyak dilakukan adalah dengan stek batang/cabang Cabang/ranting yang digunakan adalah hasil dari pangkasan lanjutan/produksi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) SEBAGAI SUMBER BAHAN BAKAR ALTERNATIF
PENGEMBANGAN TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) SEBAGAI SUMBER BAHAN BAKAR ALTERNATIF Charloq Staf Pengajar Fakultas Pertanian USU Abstract The experiment was conducted at the area Faculty of Agriculture,
Lebih terperinciPenanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk
Standar Nasional Indonesia Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk ICS 65.020.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK Arta
Lebih terperinciBUDIDAYA SUKUN 1. Benih
BUDIDAYA SUKUN Sukun merupakan tanaman tropis sehingga hampir disemua daerah di Indonesia ini dapat tumbuh. Sukun dapat tumbuh di dataran rendah (0 m) hingga dataran tinggi (700 m dpl). Pertumbuhan optimal
Lebih terperinci~. ~ ~ ~, ~~~~ ~~ ~~ ~ ~,~-.
~~ ~ ~,~-. ~.~~.~~~~. ~.~.~ ~.. ARIF BUDIMAN (E.01496103). Pengaruh Hormon IBA Terhadap Pertumbuhan Stek Slrorea baiangeran Korth. Pada Medium Air (Water Rooting System). Dibawah bimbingan Dr. Ir. Supriyanto.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keunggulan dalam penggunaan kayunya. Jati termasuk tanaman yang dapat tumbuh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jati ( Tectona grandis) termasuk famili Verbenaceae yang mempunyai banyak keunggulan dalam penggunaan kayunya. Jati termasuk tanaman yang dapat tumbuh dalam berbagai kondisi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ubi kayu merupakan salah satu sumber pangan penting di Indonesia dan di dunia,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ubi kayu merupakan salah satu sumber pangan penting di Indonesia dan di dunia, karena ubi kayu memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan dunia. Di Indonesia,
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI ROOTONE-F TERHADAP PEMBENTUKAN AKAR STEK DAUN Sansivieria trifasciata lorentii
PENGARUH KONSENTRASI ROOTONE-F TERHADAP PEMBENTUKAN AKAR STEK DAUN Sansivieria trifasciata lorentii SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Biologi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan kayu di Indonesia setiap tahun meningkat dan diperkirakan kebutuhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan kayu di Indonesia setiap tahun meningkat dan diperkirakan kebutuhan kayu nasional Indonesia mencapai lebih dari 60 juta m³. Lima puluh persen dari kebutuhan
Lebih terperinciACARA VI. PERBANYAKAN/ PERKEMBANGBIAKKAN BERBAGAI TANAMAN DENGAN MACAM-MACAM BENTUK SAMBUNGAN (GRAFTING)
ACARA VI. PERBANYAKAN/ PERKEMBANGBIAKKAN BERBAGAI TANAMAN DENGAN MACAM-MACAM BENTUK SAMBUNGAN (GRAFTING) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembiakan dengan cara vegetatif adalah pembiakan yang menggunakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Nenas
TINJAUAN PUSTAKA Botani Nenas Tanaman nenas (Ananas comosus L. Merr) merupakan tanaman buah yang berasal dari Amerika tropis yaitu Brazil, Argentina dan Peru. Tanaman nenas telah tersebar ke seluruh penjuru
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI BAWANG MERAH (Alium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK GAHARU (Aquilaria malaccencis OKEN)
Volume 16, Nomor 2, Hal. 63-68 Juli - Desember 211 ISSN:852-8349 PENGARUH KONSENTRASI BAWANG MERAH (Alium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK GAHARU (Aquilaria malaccencis OKEN) Muswita Fakultas Keguruan
Lebih terperinciIII. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PERBANYAKAN VEGETATIF. Oleh : Danu dan Agus Astho Pramono
III. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PERBANYAKAN VEGETATIF Oleh : Danu dan Agus Astho Pramono A. Stek Stek merupakan teknik pembiakan vegatatif dengan cara perlakuan pemotongan pada bagian vegatatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perdagangan. Tanaman ini mempunyai kualitas kayu yang sangat bagus, sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman jati (Tectona grandis Linn. f.) merupakan tanaman berkayu bersifat tahunan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dalam komoditi perdagangan. Tanaman ini mempunyai
Lebih terperinciSTUDI AWAL PERBANYAKAN VEGETATIF NYAWAI (Ficus variegata) DENGAN METODE STEK
STUDI AWAL PERBANYAKAN VEGETATIF NYAWAI (Ficus variegata) DENGAN METODE STEK Preliminary Research on Vegetative Propagation of Nyawai (Ficus variegata) by Cutting Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI BAWANG MERAH (Alium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK GAHARU (Aquilaria malaccencis OKEN)
Volume 13, Nomor 1, Hal. 15-20 ISSN 0852-8349 Januari Juni 2011 PENGARUH KONSENTRASI BAWANG MERAH (Alium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK GAHARU (Aquilaria malaccencis OKEN) Muswita Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara generatif dan vegetatif. Perbanyakan tanaman secara generatif biasanya dilakukan melalui biji dan mengalami penyerbukan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
14 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Berdasarkan hasil analisis tanah di Laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Institut Pertanian Bogor, tanah yang digunakan sebagai media tumbuh dikategorikan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Taksonomi Tanaman Dracaena Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan beruas-ruas. Daun dracaena berbentuk tunggal, tidak bertangkai,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas
23 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Kampus Gedung Meneng, Bandar Lampung pada bulan Desember 2013
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara
Lebih terperinciTeknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam
iptek hortikultura Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam Buah pepaya telah menjadi buah trend setter sejak beredarnya beberapa varietas
Lebih terperinciPENGARUH BERBAGAI JENIS PUPUK ORGANIK PADA PANJANG STEK YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BUAH NAGA ( Hylocereus costaricensis)
e-j. Agrotekbis 4 (6) : 675-683, Desember 2016 ISSN : 2338-3011 PENGARUH BERBAGAI JENIS PUPUK ORGANIK PADA PANJANG STEK YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BUAH NAGA ( Hylocereus costaricensis) Komang
Lebih terperinciPENENTUAN CARA PERLAKUAN PENDAHULUAN BENIH SAGA POHON ( Adenanthera sp.) Determinatiom of Seeds Pre-treatment Method of Saga Pohon (Adenanthera sp.
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. VIII No. 2 : 97-101 (2002) Komunikasi (Communication) PENENTUAN CARA PERLAKUAN PENDAHULUAN BENIH SAGA POHON ( Adenanthera sp.) Determinatiom of Seeds Pre-treatment Method
Lebih terperinciTEKNIK GRAFTING (PENYAMBUNGAN) PADA JATI (Tectona grandis L. F.) Grafting Technique for Teak (Tectona grandis L.F.) I. PENDAHULUAN
TEKNIK GRAFTING (PENYAMBUNGAN) PADA JATI (Tectona grandis L. F.) Grafting Technique for Teak (Tectona grandis L.F.) Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Jl. Palagan Tentara Pelajar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis Tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) termasuk famili Clusiaceae yang diperkirakan berasal dari Asia Tenggara khususnya di semenanjung Malaya, Myanmar, Thailand, Kamboja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gunung dan ketinggiannya mencapai lebih dari 600 mdpl. Sedangkan pegunungan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gunung merupakan suatu bentuk tanah yang permukaannya lebih tinggi dari pada tanah-tanah di daerah sekitarnya. Gunung lebih tinggi dan curam dari pada sebuah bukit.
Lebih terperinciJUDUL KEGIATAN WIRAUSAHA PENJUALAN TANAMAN OBAT SEBAGAI ORNAMENTAL HERBS
PKMK-2-4-1 JUDUL KEGIATAN WIRAUSAHA PENJUALAN TANAMAN OBAT SEBAGAI ORNAMENTAL HERBS Felix Yanwar, Heru Supriyanto, Lanjar Setiawan PS Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dkk, 1999). Salah satu spesies endemik adalah Santalum album Linn.,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan endemik dianggap penting bukan hanya karena jumlah (populasi)nya yang sangat sedikit, melainkan juga karena populasi tersebut sangat terbatas secara geografis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong yang berpotensi untuk dibudidayakan secara intensif. Prospek agribisnis
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
PENGARUH VARIASI WAKTU INKUBASI PERENDAMAN STEK BATANG PADA MUTAGEN KOLKHISIN TERHADAP RESPON PERTUMBUHAN GINSENG JAWA (Talinum paniculatum Gaertn) ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi Guna
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN ROOTONE-F PADA PERTUMBUHAN PULE PANDAK (Rauwolfia serpentina Benth)
Seminar Nasional : Reformasi Pertanian Terintegrasi Menuju Kedaulatan Pangan PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN ROOTONE-F PADA PERTUMBUHAN PULE PANDAK (Rauwolfia serpentina Benth) Heru Sudrajad,
Lebih terperinciMATERI 7. PERBANYAKAN VEGETATIF
MATERI 7. PERBANYAKAN VEGETATIF Perbanyakan secara vegetatif adalah cara perkembangbiakan tanaman dengan menggunakan bagian-bagian tanaman seperti batang, cabang, ranting, pucuk daun, umbi dan akar, untuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica)
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica) Kopi tergolong pohon dan termasuk dalam famili Rubiaceae. Tumbuhan ini tumbuhnya tegak, bercabang dan bila dibiarkan
Lebih terperinciPengaruh Pemberian Kompos Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Anakan Salam (Syzygium Polyanthum) Di Persemaian
Kamaludin Fakultas Pertanian Universitas Kapuas Sintang e-mail : kamaludinkamal27@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi kompos kotoran sapi yang terbaik dalam
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
14 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian berlangsung dari bulan Mei 2011 sampai bulan Juli 2011 di lahan Pembibitan Kebun Percobaan Cikabayan, IPB Darmaga. Penelitian diawali dengan pemilihan pohon
Lebih terperinciBudidaya Tanaman Obat. Elvira Syamsir
Budidaya Tanaman Obat Elvira Syamsir Budidaya Tanaman Obat untuk Murid Sekolah Dasar Pengarang: Elvira Syamsir ilustrator: yanu indaryanto Penerbit: Seafast Center IPB DISCLAIMER This publication is made
Lebih terperinciPANDUAN PRAKTIKUM BUDIDAYA TANAMAN INDUSTRI. Disusun oleh : Ir. Sarjiyah, M.S. Ir. Titiek Widyastuti, M.S.
PANDUAN PRAKTIKUM BUDIDAYA TANAMAN INDUSTRI Disusun oleh : Ir. Sarjiyah, M.S. Ir. Titiek Widyastuti, M.S. FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016 1 TATA TERTIB PRAKTIKUM 1. Mahasiswa
Lebih terperinciPembiakan Vegetatif Pohon Hutan Gambut Tumih (Combretocarpus rotundatus (Miq.) Danser) dengan Metode Stek Pucuk
JURNAL Vol. 3 Agustus SILVIKULTUR 212 TROPIKA Pembiakan Vegetatif Pohon Hutan Gambut 97 Vol. 3 No. 2 Agustus 212, Hal. 97 11 ISSN: 286-8227 Pembiakan Vegetatif Pohon Hutan Gambut Tumih (Combretocarpus
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman srikaya memiliki bentuk pohon yang tegak dan hidup tahunan.
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Srikaya (Annona squamosa L.). 2.1.1 Klasifikasi tanaman. Tanaman srikaya memiliki bentuk pohon yang tegak dan hidup tahunan. Klasifikasi tanaman buah srikaya (Radi,1997):
Lebih terperinciUPAYA PEMULIHAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN BAHAN TANAM NILAM DI KABUPATEN MALANG. Eko Purdyaningsih, SP PBT Ahli Muda
UPAYA PEMULIHAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN BAHAN TANAM NILAM DI KABUPATEN MALANG Oleh : Eko Purdyaningsih, SP PBT Ahli Muda A. PENDAHULUAN Tanaman nilam merupakan kelompok tanaman penghasil
Lebih terperinciCara Perkembangbiakan Tumbuhan
Cara Perkembangbiakan Tumbuhan Kompetensi Dasar :2.1 Mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan Tumbuhan Dapat Berkembang Biak Secara Generatif Maupun Vegetatif 1. Tumbuhan Berkembang Biak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bunga Gladiol (Gladiolus hybridus L) merupakan bunga potong yang menarik
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bunga Gladiol (Gladiolus hybridus L) merupakan bunga potong yang menarik dan cukup popular. Bunga gladiol memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dan menduduki
Lebih terperinciPENGARUH AUKSIN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CABUTAN ALAM GAHARU
PENGARUH AUKSIN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CABUTAN ALAM GAHARU ( Aquilaria malaccensis Lamk) (Auksin Effect on the Growth of Natural Breeding Scraped Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk) Gusniar Purwanti,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Masyarakat kita sudah sejak lama mengenal tanaman obat. Saat ini
PENDAHULUAN Latar Belakang Masyarakat kita sudah sejak lama mengenal tanaman obat. Saat ini prospek pengembangan produk tanaman obat semakin meningkat, hal ini sejalan dengan perkembangan industri obat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang mempunyai keanekaragaman tanaman hortikultura meliputi tanaman buah, tanaman sayuran dan tanaman hias. Menurut Wijaya (2006), Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap tumbuhan menghasilkan berbagai macam senyawa baik metabolit primer maupun sekunder. Metabolit sekunder seperti alkaloid, terpenoid, fenol dan flavonoid sangat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jeruk Besar (Pamelo)
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jeruk Besar (Pamelo) Tanaman jeruk besar (Citrus grandis (L.) Osbeck) termasuk ke dalam famili Rutaceae. Famili Rutaceae memiliki sekitar 1 300 spesies yang dikelompokkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain. Selain itu, kencur juga dapat digunakan sebagai salah satu bumbu
15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kencur merupakan tanaman tropis yang cocok untuk dibudidayakan diberbagai daerah di Indonesia. Rimpang tanaman kencur dapat digunakan sebagai ramuan obat tradisional
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman Gladiol 2.1.1 Taksonomi Tanaman Gladiol Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut : Divisi : Tracheophyta Subdivisi : Pteropsida
Lebih terperinciPENGARUH BAHAN PERBANYAKAN TANAMAN DAN JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.
PENGARUH BAHAN PERBANYAKAN TANAMAN DAN JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) DAN BASKORO A24060538 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ubikayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan yang
1 I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang dan Masalah Ubikayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan yang asalnya bukan asli dari Indonesia tetapi menjadi sangat terkenal di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mentimun (Cucumis sativus L.) salah satu tanaman yang termasuk dalam famili Cucurbitaceae (tanaman labu-labuan), yang sangat disukai oleh semua lapisan masyarakat.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Lada (Piper nigrum Linn.) merupakan tanaman rempah-rempah yang memiliki
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Lada (Piper nigrum Linn.) merupakan tanaman rempah-rempah yang memiliki peran dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Budidaya lada di Indonesia dilakukan
Lebih terperinciUJI PEMOTONGAN UMBI DAN MEDIA TANAM UNTUK PERTUMBUHAN DAN HASIL VERTIKULTUR TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa)
UJI PEMOTONGAN UMBI DAN MEDIA TANAM UNTUK PERTUMBUHAN DAN HASIL VERTIKULTUR TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa) Libria Widiastuti dan Muhammad Hanif Khairudin Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman hias khususnya bunga merupakan salah satu komoditas hortikultura
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman hias khususnya bunga merupakan salah satu komoditas hortikultura yang cukup diperhitungkan. Selain memiliki fungsi estetika, bunga juga mendatangkan
Lebih terperinciRESPONS PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK (Dendrobium sp.) TERHADAP PEMBERIAN BAP DAN NAA SECARA IN VITRO
RESPONS PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK (Dendrobium sp.) TERHADAP PEMBERIAN BAP DAN NAA SECARA IN VITRO ABSTRAK Ernitha Panjaitan Staf Pengajar Fakultas Pertanian UMI Medan Percobaan untuk mengetahui respons
Lebih terperinciSTERILISASI ORGAN DAN JARINGAN TANAMAN
Laporan Pratikum Dasar-Dasar Bioteknologi Tanaman Topik 3 STERILISASI ORGAN DAN JARINGAN TANAMAN Oleh : Arya Widura Ritonga ( A2405682 ) Agronomi dan Hortikultura 20 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu
Lebih terperinciPENGARUH UMUR BATANG BAWAH DAN KONDISI BATANG ATAS TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN DAN PERTUMBUHAN GRAFTING JAMBU METE
PENGARUH UMUR BATANG BAWAH DAN KONDISI BATANG ATAS TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN DAN PERTUMBUHAN GRAFTING JAMBU METE Agus Ruhnayat 1) dan Muhammad Syakir 2) 1) Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Lebih terperinciPENGARUH BERBAGAI PANJANG STEK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BUAH NAGA (Hylocereus polyryzus) ABSTRAK
PENGARUH BERBAGAI PANJANG STEK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BUAH NAGA (Hylocereus polyryzus) Andre Sparta 1, Mega Andini 1 dan Taupik Rahman 2 1 Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika 2 Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciStudi Etnobotani Dan Etnofarmakologi Umbi Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis)
Studi Etnobotani Dan Etnofarmakologi Umbi Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) Siti Rofida Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang Alamat Korespondensi: ro_fida@yahoo.co.id
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah. Jumlah perakaran
Lebih terperinciSTUDI PEMBIAKAN VEGETATIF PADA KAYU KUKU (Pericopsis mooniana THW) MELALUI CUTTING
Jurnal Silvikultur Tropika Vol. 07 No. 1, April 2016, Hal 53-57 ISSN: 2086-8227 STUDI PEMBIAKAN VEGETATIF PADA KAYU KUKU (Pericopsis mooniana THW) MELALUI CUTTING Study of Vegetative Propagation on Pericopsis
Lebih terperinciTeknik Perbanyakan Jambu Air Citra Melalui Stek Cabang
Teknik Perbanyakan Jambu Air Citra Melalui Stek Cabang Buah jambu air Citra terkenal di Indonesia, karena mempunyai cita-rasa yang sangat manis dan renyah, ukuran buah cukup besar (200 250 g/ buah), dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang
2 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai banyak kegunaan antara lain sebagai ramuan, rempah - rempah, bahan minyak
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar
TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar Menurut Sarwono (2005) ubijalar tergolong tanaman palawija. Tanaman ini membentuk umbi di dalam tanah. Umbi itulah yang menjadi produk utamanya. Ubijalar digolongkan ke
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca dan Laboratorium Ilmu Tanaman
15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca dan Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan September 2013 sampai
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Sederhana Dusun IX, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan,
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan yang berlokasi di Jalan Sederhana Dusun IX, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten
Lebih terperinciPERBANYAKAN BAHAN TANAM LADA DENGAN CARA STEK
PERBANYAKAN BAHAN TANAM LADA DENGAN CARA STEK ( Piper ningrum L. ) Oleh Murhawi ( Pengawas Benih Tanaman Ahli Madya ) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya A. Pendahuluan Tanaman
Lebih terperinciPERBANYAKAN BAHAN TANAM NILAM DENGAN CARA SETEK
PERBANYAKAN BAHAN TANAM NILAM DENGAN CARA SETEK ( Pogostemon cablin Benth) Oleh Agung Mahardhika, SP ( Pengawas Benih Tanaman Ahli Pertama ) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciPERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN. By Luisa Diana Handoyo, M.Si.
PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN By Luisa Diana Handoyo, M.Si. Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri kehidupan untuk mempertahankan jenisnya. Oleh karena itu berkembangbiak merupakan ciri yang melekat pada
Lebih terperinciKAJIAN PERTUMBUHAN STEK BATANG SANGITAN (Sambucus javanica Reinw.) DI PERSEMAIAN DAN LAPANGAN RITA RAHARDIYANTI
KAJIAN PERTUMBUHAN STEK BATANG SANGITAN (Sambucus javanica Reinw.) DI PERSEMAIAN DAN LAPANGAN RITA RAHARDIYANTI DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinci1. Benuang Bini (Octomeles Sumatrana Miq) Oleh: Agus Astho Pramono dan Nurmawati Siregar
1. Benuang Bini (Octomeles Sumatrana Miq) Oleh: Agus Astho Pramono dan Nurmawati Siregar Nama Daerah : Benuang bini, benuwang, banuang, bunuang, benua, wenuang Nama Ilmiah : Octomeles Sumatrana Miq Family
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Buah naga atau dragon fruit sejatinya merupakan tanaman kaktus. Tanaman ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika bagian utara (Colombia). Di daerah aslinya,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pisang adalah tanaman herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Pisang Pisang adalah tanaman herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Sudah lama buah pisang menjadi komoditas buah tropis yang sangat populer
Lebih terperinciMENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN JL. RAYA DRINGU 81 TELPON 0335-420517 PROBOLINGGO 67271 MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU Oleh
Lebih terperinci