PRAKTIKUM KE-5 KLASIFIKASI I

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PRAKTIKUM KE-5 KLASIFIKASI I"

Transkripsi

1 PRAKTIKUM KE-5 KLASIFIKASI I 1. Tujuan Praktikum 1) Mahasiswa mempunyai pengetahuan dan kemampuan dasar mengenai metode pencarian pengetahuan / pola data dari sejumlah data dengan menggunakan teknik klasifikasi. 2) Mahasiswa mampu menyelesaikan kasus klasifikasi data dengan menerapkan teknik klasifikasi. 3) Mahasiswa mampu memahami konsep dan menerapkan salah satu algoritma klasifikasi yaitu decision tree. 4) Mahasiswa mampu mengolah data dan menginterpretasikan hasil pengolahan data menggunakan metode klasifikasi dengan bantuan aplikasi Rapid Miner. 2. Definisi Klasifikasi Klasifikasi merupakan proses untuk menemukan sekumpulan model yang menjelaskan dan membedakan kelas-kelas data, sehingga model tersebut dapat digunakan untuk memprediksi nilai suatu kelas yang belum diketahui pada sebuah objek. Gambar 1. Klasifikasi sebagai suatu tugas memetakan atribut x ke dalam label kelas y Klasifikasi adalah proses untuk menempatkan objek tertentu (konsep) dalam satu set kategori, berdasarkan sifat masing-masing objek (konsep) (Gorunescu, 2011). Klasifikasi tergolong dalam supervised methods.

2 Supervised methods adalah metode yang berusaha untuk menemukan hubungan antara atribut input (variabel independen) dan atribut target / kelas (variabel dependen). Hubungan yang ditemukan diwakili dalam struktur yang disebut sebagai model. Biasanya model menggambarkan dan menjelaskan fenomena yang tersembunyi dalam dataset dan dapat digunakan untuk memprediksi nilai atribut target mengetahui nilai-nilai atribut masukan (Maimon, 2010). Proses klasifikasi didasarkan pada empat komponen dasar (Gorunescu, 2011) : 1) Kelas (class) atau label kelas yaitu variabel dependen dari model yang merupakan variabel kategori yang menjelaskan sebuah 'label' pada objek setelah proses klasifikasi. Contoh : loyalitas pelanggan (label : loyal / tidak loyal), kelas bintang (galaksi), dll. 2) Prediktor (predictor) atau atribut (attribute) yaitu variabel independen dari model yang diwakili oleh karakteristik (atribut) dari data yang akan diklasifikasikan dan berdasarkan klasifikasi yang dibuat. Contoh prediktor tersebut adalah: merokok, konsumsi alkohol, tekanan darah, frekuensi pembelian, status perkawinan, dan kecepatan angin, musim, dll. 3) Training set atau dataset latihan (training dataset) yaitu merupakan kumpulan data yang berisi nilai-nilai atau record untuk dua komponen sebelumnya (kelas dan prediktor / atribut) dapat berupa variabel kontinyu maupun kategoris, dan digunakan untuk 'pelatihan' atau pembangunan model untuk menyesuaikan dengan kelasnya berdasarkan prediktor yang tersedia. Contoh set tersebut adalah: kelompok pasien diidentifikasi pada kasus serangan jantung berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya, kelompok pelanggan dari supermarket, dll. 4) Dataset pengujian (testing dataset) yaitu berisi data baru yang akan diklasifikasikan oleh model klasifikasi (classifier) dan untuk mengukur tingkat akurasi klasifikasi (kinerja model) sehingga performansi model klasifikasi dapat dievaluasi. Model dalam klasifikasi antara lain yaitu (Bertalya, 2009) : 1) Pemodelan Deskriptif Sebagai alat penggambaran yang bersifat menjelaskan untuk membedakan objek-objek dari kelas yang berbeda.

3 2) Pemodelan Prediktif Pemodelan prediktif digunakan untuk memprediksi label kelas untuk record yang belum diketahui. 3. Penerapan Klasifikasi Klasifikasi dapat diaplikasikan dalam beberapa bidang antara lain kesehatan, perbankan, ritel, dll. Masing-masing memiliki atribut yang sesuai dengan kasus masing-masing. Misalnya dalam ritel, kasus yang biasanya digunakan adalah pemberian diskon/bonus. 4. Tahapan Klasifikasi Tahapan dalam klasifikasi antara lain adalah : 1) Preprocessing Data Tahap awal yang dilakukan sebelum proses klasifikasi adalah melakukan preprocessing data, terdapat beberapa langkah preprocessing data, yaitu : a) Data Integrasi Data Integrasi merupakan pengabungan data dari beberapa sumber. Dalam metode klasifikasi data integrasi dilakukan dengan mengumpulakan beberapa data yang berasal dari beberapa departemen di sebuah perusahaan untuk mendapatkan satu database yang akan digunakan untuk pengolahan pada metode klasifikasi. b) Data Cleaning Data cleaning merupakan suatu pemrosesan terhadap data untuk menghilangkan noise dan penanganan terhadap missing value pada suatu record. c) Data Diskretisasi Data diskretisasi merupakan proses membuat kelas kelas data (range) untuk parameter dalam melakukan transformasi untuk tahapan berikutnya. d) Transformasi Data Pada data dapat dilakukan generalisasi menjadi data dengan level yang lebih tinggi. Misalnya dengan melakukan diskretisasi terhadap atribut degan nilai kontinyu.

4 Pembelajaran terhadap data hasil generalisasi dapat mengurangi kompleksitas pembelajaran yang harus dilakukan karena ukuran data yang harus diproses lebih kecil. e) Data Reduksi Data reduksi merupakan proses mengurangi data atau variable yang tidak memiliki hubungan atau korelasi dengan tujuan penelitian. Dalam menggunakan metode klasifikasi, data reduksi dilakukan dengan melakukan uji independensi chi square untuk mengetahui ada tidaknya hubungan atribut dengan label kelas. Berikut merupakan tahapan uji chi square independensi : CONTOH KASUS : Diketahui bahwa PT.ABC ingin mengetahui status Green Supply Chain Management (GSCM) pada setiap periodenya, sehingga perlunya dibuat sebuah model prediksi yang dapat memprediksi status GSCM pada setiap periode. Pada PT. ABC GSCM dipengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu Order Fullfilment, Reject Product, Air Emission dan Water Emission. Dengan data berikut : Periode % Perfect Order Fullfilment Emission to air (mg/admt) Emission to Water (g/admt) GSCM Status 1 High Low High Green 2 High Low High Green 3 High Mid Mid Green 4 Mid Mid High Green 5 Mid Low Low Green 6 Mid High Mid No Green 7 Mid Mid High Green 8 Low High Low No Green 9 Mid Mid High No Green 10 High Low Mid Green 11 Low Mid Low No Green 12 High Low High Green 13 Low Mid Mid No Green 14 Low Mid Low No Green 15 Low High Mid No Green

5 Setelah didapatkan data seperti pada tabel diatas, data diubah menjadi data numerical seperti berikut ini : Periode % Perfect Order Fullfilment Tabel 1.2 Data Hasil Transformasi Emission to air (mg/admt) Emission to Water (g/admt) GSCM Status Masukkan data sesuai pada Tabel 1.2 pada data view sebagai berikut : Gambar 1.1 Data View

6 2. Lalu, lakukan perubahan data pada variable view seperti berikut ini untuk semua atribut serta label kelas seperti berikut ini : 3. Untuk tahapan berikutnya, klik Analyze Descriptive Statistics Crosstabs, Masukkan Atribut kedalam Row(s) dan label kelas ke dalam Column(s). Kemudian klik bagian Statistics dan checklist pada Chi-Square seperti berikut ini :

7 Lalu, klik continue dan langsung klik OK untuk mendapatkan hasil output dari uji chisquare independensi. 4. Berikut merupakan output yang didapatkan dari pengujian chi-square independensi : Berdasarkan hasil diatas, dapat dilihat dari nilai Sig.Pearson Chi-Square. Dapat diketahui bahwa Sig 0.05 maka data atribut memiliki hubungan dengan label kelas, sementara ketika Sig > 0.05 maka data atribut tidak memiliki hubungan dengan label kelas. 2) Pembuatan Model Dalam Klasifikasi Klasifikasi dapat digunakan untuk memprediksi nama atau nilai kelas dari suatu obyek data. Proses klasifikasi data dapat dibedakan dalam 2 tahap, yaitu : a) Pembelajaran / Pembangunan Model

8 Tiap tiap record pada data latih (training set) dianalisis berdasarkan nilai nilai atributnya, dengan menggunakan suatu algoritma klasifikasi untuk mendapatkan model. Gambar 2. Learning : Training data. Sebagai contoh, pada gambar 2. menjelaskan tahap awal proses klasifikasi yaitu mendapatkan model klasifikasi (classifier) dari data latihan (training data) menggunakan algoritma klasifikasi. Atribut label kelas adalah Tenured, dan Learned Model atau classifier di gambarkan pada blok aturan klasifikasi. b) Klasifikasi Pada tahap ini, data uji (test set) digunakan untuk mengetahui tingkat akurasi dari model yang dihasilkan. Jika tingkat akurasi yang diperoleh sesuai dengan nilai yang ditentukan, maka model tersebut dapat digunakan untuk mengklasifikasikan record pada data yang baru. Gambar 3. Classification: Test data.

9 Pada gambar 3., data uji (test set) digunakan untuk mengetahui tingkat akurasi dari model yang dihasilkan (classifier). Jika keakuratan tersebut dianggap dapat diterima, maka aturan itu dapat diaplikasikan untuk mengklasifikasikan data records yang baru. 5. Asumsi Dalam Klasifikasi Pembuatan model menguraikan sebuah set dari penentuan kelas-kelas sebagai: 1. Setiap record diasumsikan sudah mempunyai kelas yang dikenal seperti ditentukan oleh label kelas atribut, 2. Kumpulan record yang digunakan untuk membuat model disebut kumpulan pelatihan (training set), 3. Model direpresentasikan sebagai classification rules, decision tree atau formula matematis. Penggunaan model menguraikan pengklasifikasian masa yang akan datang atau obyek yang belum diketahui, yaitu taksiran keakuratan dari model yang terdiri dari: 1. Label yang telah diketahui dari contoh tes dibandingkan dengan hasil klasifikasi dari model, 2. Nilai keakuratan adalah prosentase dari kumpulan contoh tes yang diklasifikasikan secara tepat oleh model, 3. Kumpulan tes tidak terikat pada kumpulan pelatihan, 4. Jika akurasi diterima, model dapat digunakan untuk mengklasifikasikan data record yang label kelasnya belum diketahui. Untuk mengevaluasi performansi sebuah model yang dibangun oleh algoritma klasifikasi, dapat dilakukan dengan menghitung jumlah dari test record yang diprediksi secara benar (akurasi) dan salah (error rate) oleh model tersebut. Akurasi dan error rate didefinisikan sebagai berikut.

10 Model di klasifikasi dapat dikatakan baik untuk digunakan apabila mempunyai akurasi yang tinggi atau error rate yang rendah ketika model diterapkan pada test set. 6. Algoritma Klasifikasi Pada teknik klasifikasi terdapat beberapa algoritma klasifikasi yang dapat digunakan, antara lain: pohon keputusan (decision tree), rule based, neural network, support vector machine, naive bayes, rough set, dan nearest neighbour. 7. Algoritma Decision Tree Salah satu metode teknik klasifikasi data mining yang umum digunakan adalah decision tree. Decision tree adalah struktur flowchart yang menyerupai tree (pohon), dimana setiap simpul internal menandakan suatu tes pada atribut, setiap cabang merepresentasikan hasil tes, dan simpul daun merepresentasikan kelas atau distribusi kelas. Alur pada decision tree di telusuri dari simpul akar ke simpul daun yang memegang prediksi kelas untuk contoh tersebut. Decision tree mudah untuk dikonversi ke aturan klasifikasi. Teknik pohon keputusan lebih mudah digunakan, karena beberapa alasan: a) Dibandingkan dengan classifier JST atau bayesian, sebuah pohon keputusan mudah diinterpretasi/ ditangani oleh manusia. b) Sementara training JST dapat menghabiskan banyak waktu dan ribuan iterasi, pohon keputusan efisien dan sesuai untuk himpunan data besar. c) Algoritma dengan pohon keputusan tidak memerlukan informasi tambahan selain yang terkandung dalam training data (yaitu, pengetahuan domain dari distribusi-distribusi pada data atau kelas-kelas).

11 d) Pohon keputusan menunjukkan akurasi klasifikasi yang baik dibandingkan dengan teknikteknik yang lainnya. 1) Konsep Decision Tree Mengubah data menjadi pohon keputusan (decision tree) dan aturan-aturan keputusan (rule). Gambar 4. Konsep Decision Tree 2) Tipe Simpul Pada Tree Tree mempunyai 3 tipe simpul, yaitu: 1. Simpul akar dimana tidak ada masukan edge dan 0 atau lebih keluaran edge (tepi), 2. Simpul internal, masing-masing 1 masukan edge dan 2 atau lebih edge keluaran, 3. Simpul daun atau simpul akhir, masing-masing 1 masukan edge dan tidak ada edge keluaran. Pada decision tree setiap simpul daun menandai label kelas. Simpul yang bukan simpul akhir terdiri dari akar dan simpul internal yang terdiri dari kondisi tes atribut pada sebagian record yang mempunyai karakteristik yang berbeda. Simpul akar dan simpul internal ditandai dengan bentuk oval dan simpul daun ditandai dengan bentuk segi empat. Gambar 5. Decision tree untuk masalah klasifikasi

12 3) Konsep Data Dalam Decision Tree a) Data dinyatakan dalam bentuk tabel dengan atribut dan record. b) Atribut menyatakan suatu parameter yang dibuat sebagai kriteria dalam pembentukan tree. Misalkan untuk menentukan main tenis, kriteria yang diperhatikan adalah cuaca, angin dan temperatur. Salah satu atribut merupakan atribut yang menyatakan data solusi per-item data yang disebut dengan target atribut. c) Atribut memiliki nilai-nilai yang dinamakan dengan instance. Misalkan atribut cuaca mempunyai instance berupa cerah, berawan dan hujan. Gambar 6. Contoh data untuk Decision Tree 4) Proses Dalam Decision Tree a) Proses Mengubah Data Menjadi Tree Gambar 7. Mengubah Data Menjadi Tree

13 b) Ukuran untuk Memilih Split Terbaik Dalam membangun sebuah decision tree secara top-down (dari atas ke bawah), tahap awal yang dilakukan adalah mengevaluasi semua atribut yang ada menggunakan suatu ukuran statistik (yang banyak digunakan adalah information gain) untuk mengukur efektifitas suatu atribut dalam mengklasifikasikan suatu kumpulan sampel data. Atribut yang diletakkan pada root node adalah atribut yang memiliki information gain terbesar. Semua atribut adalah bersifat kategori yang bernilai diskrit. Atribut dengan nilai continuous harus didiskritkan (Zalilia, 2007). Terlebih dahulu kita harus mencari nilai informasi dari data yang merupakan nilai yang diperlukan untuk mengklasifikasikan keputusan akhir. Secara matematis dapat dirumuskan dengan: c) Entropy Entropy (S) adalah jumlah bit yang diperkirakan dibutuhkan untuk dapat mengekstrak suatu kelas (+ atau -) dari sejumlah data acak pada ruang sample S. Entropy bisa dikatakan sebagai kebutuhan bit untuk menyatakan suatu kelas. Semakin kecil nilai Entropy maka semakin baik untuk digunakan dalam mengekstraksi suatu kelas. Entropi adalah suatu parameter untuk mengukur heterogenitas dari suatu data. Panjang kode untuk menyatakan informasi secara optimal adalah p2log bits untuk messages yang mempunyai probabilitas p. Untuk menghitung information gain, terlebih dahulu kita harus memahami suatu ukuran lain yang disebut Entropy. Entropy biasa digunakan sebagai sautu parameter untuk mengukur heterogenitas (keberagaman) dari suatu kumpulan sampel data. Jika kumpulan sampel data semakin heterogen, maka semakin besar nilai entropy. Secara matematis, nilai entropy masing-masing instance dirumuskan sebagai berikut:

14 Keterangan : S = ruang (data) sample yang digunakan untuk training. P(+) = jumlah yang bersolusi positif (mendukung) pada data sample untuk kriteria tertentu. P(-) = jumlah yang bersolusi negatif (tidak mendukung) pada data sample untuk kriteria tertentu. Sedangkan untuk nilai entropy masing-masing atribut dirumuskan dengan: d) Information Gain Setelah mendapatkan nilai entropy untuk suatu kumpulan sampel data, maka dapat diukuer efektifitas suatu atribut dalam mengklasifikasikan data. Ukuran efektifitas ini disebut Information Gain. Secara matematis, information gain dari suatu atribut, dituliskan sebagai berikut: Dengan kata lain, Gain (A) adalah reduksi yang diharapkan dalam entropy yang disebabkan oleh pengetahuan nilai pada atribut A. Algoritma menghitung information gain pada setiap atribut. Atribut dengan nilai gain terbesar dipilih sebagai tes atribut (simpul akar). Simpul A dibuat dan dilabelkan dengan atribut, cabang dibuat untuk setiap nilai atribut. Klasifikasi pada umumnya digunakan untuk kasus-kasus pada kelas-kelas keputusan yang bernilai diskrit dengan keputusan seperti diterima = ya atau tidak. Namun jika kita menemukan kasus yang mempunyai nilai keputusan kontinyu cara untuk menyelesaikannya adalah dengan mengubah nilai-nilai kontinyu menjadi nilai-

15 nilai diskrit dengan cara mempartisi nilai kontinyu ke dalam interval-interval bernilai diskrit. Tabel 1. Contoh Data penerimaan karyawan dengan atribut IPK bernilai kontinyu Untuk menyelesaikannya kita misal atribut IPK kita ubah menjadi 3 nilai diskrit dengan membentuk interval bagus =[3,00-4,00], cukup =[2,75-3,00] lalu kembali dengan melanjutkan langkah-langkah selanjutnya. e) Mengubah Tree Menjadi Rules Tahap terakhir dalam algoritma decision tree adalah mengubah tree menjadi rules seperti pada gambar di bawah ini. Gambar 8. Mengubah Tree Menjadi Rules

16 Sebagai contoh, terdapat sebuah kasus seseorang menentukan akan main tenis di lapangan atau tidak berdasarkan faktor cuaca dan angin, maka berdasarkan tree yang terbentuk dapat diubah menjadi beberapa rule seperti gambar di bawah ini. Gambar 9. Mengubah Tree Menjadi Rules 5) Contoh Kasus Decision Tree a) Menentukan Node Terpilih Dari data sampel ditentukan node terpilih, yaitu dengan menghitung nilai entropy masing-masing atribut. (jumlah beli, harga, dan keadaan barang). Catatan Node terpilih adalah kriteria dengan Information Gain yang paling besar.

17 Entropy untuk harga: Nilai Informasi untuk data tersebut adalah: Information Gain (I) = = Dengan menggunakan cara yang sama nilai entropy atribut yang lain adalah sebagai berikut: Tabel 2. Nilai Entropy untuk Jumlah Beli dan keadaan Barang Terpilih atribut HARGA sebagai node awal karena memiliki information gain terbesar. b) Menyusun Tree Awal Gambar 10. Tree Awal yang Terbentuk

18 Node berikutnya dapat dipilih pada bagian yang mempunyai nilai + dan -, pada contoh di atas hanya harga = sedang yang mempunyai nilai + dan, maka semuanya pasti mempunyai internal node. Untuk menyusun internal node lakukan satu-persatu. c) Internal Node untuk harga = sedang Tabel 3. Internal Node Harga Sedang

19 d) Menyusun Tree Lanjutan Gambar 11. Tree Lanjutan 1 Gambar 12. Tree Lanjutan 2

20 e) Hasil Tree Akhir Gambar 13. Tree Akhir f) Mengubah Tree Menjadi Rule Rule yang terbentuk dari hasil tree akhir adalah sebagai berikut: R1: IF Harga = mahal THEN diskon = ya R2: IF Harga = murah THEN diskon = tidak R3: IF Harga = sedang dan Jumlah Beli = sedikit THEN diskon = tidak R4: IF Harga = sedang dan Jumlah Beli = banyak dan Keadaan Barang = cacat THEN diskon = ya R5: IF Harga = sedang dan Jumlah Beli = banyak dan Keadaan Barang=baik THEN diskon = tidak

21 g) Menghitung Akurasi dan Error Hasil Prediksi pada training set adalah sebagai berikut: Tabel 4. Hasil Model Klasifikasi dan Prediksi Keterangan: Warna kuning menunjukkan ketidaksesuaian atau tingkat error Tingkat error = 3/18 *100% = %. Sedangkan untuk akurasi adalah sebesar = 15/18*100% = %.

22 Langkah - langkah Decision Tree dengan Rapid Miner : 1. Buka software rapid miner, klik New Process 2. Pilih File-Import Data-Import Excel Sheet Gambar 14. Membuka Data 3. Pilih file yang akan diproses, kemudian klik Next Gambar 15. Data Import Step 1

23 4. Pilih Sheet (halaman) yang akan diproses, kemudian klik Next 5. Klik Next Gambar 16. Data Import Step 2 Gambar 17. Data Import Step 3

24 6. Pilihlah atribut dan tipe data yang sesuai, kemudian klik Next. Gambar 18. Data Import Step 4 7. Simpan data di folder yang Anda inginkan kemudian ketik nama file sesuai keinginan Anda pada kolom Name, kemudian klik Finish Gambar 19. Data Import Step 5

25 8. Akan muncul tampilan seperti di bawah ini, kemudian klik icon Gambar 20. Output Import Data Menggunakan Algoritma Decission Tree 1. Drag file klasifikasi ke dalam kotak Main Process Gambar 21. Proses Drag Data Klasifikasi

26 2. Cari Select Attributes pada kotak search, drag kedalam kotak Main Process, lalu hubungkan (out) dari file ke (exa) Select Attributes. Gambar 22. Proses Drag Select Attribut 3. Kemudian pilih atribut yang akan digunakan dengan klik kotak Select Attributes, ganti attributes filter type dengan pilihan subset, lalu klik pilihan Select Attributes. Gambar 23. Pemilihan Attribut

27 4. Pilih atribut yang akan digunakan dengan memindah atribut dari kolom Attributes kekolom Selected Attributes. Lalu klik Apply. Gambar 24. Proses Pemilihan Attribut 5. Cari algoritma yang akan digunakan, (Decison Tree) pada kotak search Gambar 25. Pencarian Algoritma Decision Tree

28 6. Kemudian drag algoritma yang akan digunakan (Decision Tree) ke dalam kotak Main Process. 7. Cari Apply Model pada kotak search Gambar 26. Pencarian Apply Model 8. Drag Apply Model pada kotak Main Process. 9. Cari Performance pada kotak search Gambar 27. Pencarian Performance

29 10. Drag Performance pada kotak Main Process. 11. Maka akan terbentuk seperti gambar di bawah ini. Gambar 28. Main Process 12. Setelah itu, buat hubungan antar kotak : (exa) Select Attributeske (tra) Decision Tree (mod) Decision tree ke (mod)apply Model (exa) Decision tree ke (unl)apply Model (lab) Apply Modelke (lab) Performance (mod) Apply Modelke (res) (Output) (per)performance ke (res) Output (exa) Performance ke (res) Output 13. Maka akan terbentuk kotak Main Process seperti di bawah ini.

30 Gambar 29. Proses Penghubungan 14. Untuk algoritma Decision Tree. Klik kotak Decision Tree maka akan muncul tampilan di bawah ini, kemudian klik criterion dan pilih information_gain (karena menggunakan algoritma Decision Tree (C4.5) maka dipilih information gain sebagai penentu kriteria (atribut). Gambar 30. Output Import Data

31 15. Kemudian klik icon, maka akan muncul output (decision tree) seperti di bawah ini : Gambar 31. Output Import Data Berdasarkan decision tree diatas, berikut adalah rule-rule yang terbentuk : R1 : Jika IPK = Rendah Maka Status = Tidak Diterima R2 : Jika IPK = Tinggi Maka Status = Diterima R3 : Jika IPK = Sedang, Keaktifan Organisasi = Aktif, dan Prestasi = Ada Maka Status = Diterima R4 : Jika IPK = Sedang, Keaktifan Organisasi = Aktif, dan Prestasi = Tidak Ada Maka Status = Tidak Diterima R5 : Jika IPK = Sedang, Keaktifan Organisasi = Tidak Aktf Maka Status = Tidak Diterima

32 16. Untuk melihat tingkat akurasi maka klik Performance Vector, maka akan muncul output sebagai berikut : Gambar 32. Output Performance

33 DAFTAR PUSTAKA Bertalya Konsep Data Mining. Jakarta: Universitas Gunadarma. Florin Gorunescu Data Mining : Concept, Model and Techniques. Berlin : Springer. Oded Maimon dan Lior Rokach Data Mining and Knowledge Discovery Handbook. London : Springer.

Modul IV KLASIFIKASI

Modul IV KLASIFIKASI LABORATORIUM DATA MINING JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Modul IV KLASIFIKASI TUJUAN PRAKTIKUM Setelah mengikuti praktikum modul ini diharapkan: 1. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Data Mining 2.1.1 Pengertian Data Mining Dengan semakin besarnya jumlah data dan kebutuhan akan analisis data yang akurat maka dibutuhkan metode analisis yang tepat. Data mining

Lebih terperinci

KONVERSI DATA TRAINING TENTANG PENYAKIT HIPERTENSI MENJADI BENTUK POHON KEPUTUSAN DENGAN TEKNIK KLASIFIKASI MENGGUNAKAN TOOLS RAPID MINER 4.

KONVERSI DATA TRAINING TENTANG PENYAKIT HIPERTENSI MENJADI BENTUK POHON KEPUTUSAN DENGAN TEKNIK KLASIFIKASI MENGGUNAKAN TOOLS RAPID MINER 4. KONVERSI DATA TRAINING TENTANG PENYAKIT HIPERTENSI MENJADI BENTUK POHON KEPUTUSAN DENGAN TEKNIK KLASIFIKASI MENGGUNAKAN TOOLS RAPID MINER 4.1 Muhammad Syahril Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data warehouse

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data warehouse 1.1.Pengumpulan data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data warehouse Graduation Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Fakultas Teknik UMY tahun kelulusan 2013,

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Wandira Irene, Mukhlisulfatih Latief, Lillyan Hadjaratie Program Studi S1 Sistem Informasi / Teknik Informatika

Lebih terperinci

Belajar Mudah Algoritma Data Mining : C4.5

Belajar Mudah Algoritma Data Mining : C4.5 Belajar Mudah Algoritma Data Mining : C4.5 Algoritma data mining C4.5 merupakan salah satu algoritma yang digunakan untuk melakukan klasifikasi atau segmentasi atau pengelompokan dan bersifat prediktif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Dasar Penelitian Penelitian ini dilakukan berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya yaitu untuk mengklasifikasikan kelayakan kredit calon debitur

Lebih terperinci

APLIKASI KLASIFIKASI PEMENUHAN GIZI PADA LANSIA MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE ID3

APLIKASI KLASIFIKASI PEMENUHAN GIZI PADA LANSIA MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE ID3 APLIKASI KLASIFIKASI PEMENUHAN GIZI PADA LANSIA MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE ID3 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem

Lebih terperinci

Metode Iterative Dichotomizer 3 ( ID3 ) Untuk Penyeleksian Penerimaan Mahasiswa Baru

Metode Iterative Dichotomizer 3 ( ID3 ) Untuk Penyeleksian Penerimaan Mahasiswa Baru Metode Iterative Dichotomizer 3 ( ID3 ) Untuk Penyeleksian Penerimaan Mahasiswa Baru Wahyudin Program Pendidikan Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia Abstrak Konsep pohon merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Education data mining merupakan penelitian didasarkan data di dunia pendidikan untuk menggali dan memperoleh informasi tersembunyi dari data yang ada. Pemanfaatan education

Lebih terperinci

Model Data Mining sebagai Prediksi Penyakit Hipertensi Kehamilan dengan Teknik Decision Tree

Model Data Mining sebagai Prediksi Penyakit Hipertensi Kehamilan dengan Teknik Decision Tree Scientific Journal of Informatics Vol. 3, No. 1, Mei 2016 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 Model Data Mining sebagai Prediksi Penyakit Hipertensi Kehamilan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Data Mining Data mining adalah proses yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, dan machine learning untuk mengekstrasi dan mengidentifikasi informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan fakor-faktor penyebab masalah tersebut bisa terjadi diantaranya. dimanfaatkan dan dikelola dengan baik.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan fakor-faktor penyebab masalah tersebut bisa terjadi diantaranya. dimanfaatkan dan dikelola dengan baik. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Masalah Dalam menentukan status calon dosen dan dosen tetap terdapat masalahmasalah dan fakor-faktor penyebab masalah tersebut bisa terjadi diantaranya sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sistem data mining akan lebih efektif dan efisiensi dengan komputerisasi yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang

Lebih terperinci

Kecerdasan Buatan Materi 6. Iterative Dichotomizer Three (ID3)

Kecerdasan Buatan Materi 6. Iterative Dichotomizer Three (ID3) Kecerdasan Buatan Materi 6 Iterative Dichotomizer Three (ID3) Pengertian ID3 Singkatan dari Iterative Dichotomiser Three. Atau Induction of Decision Tree. Diperkenalkan pertama kali oleh Ross Quinlan (1979)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penambangan Data (Data Mining) Pengertian data mining, berdasarkan beberapa orang: 1. Data mining (penambangan data) adalah suatu proses untuk menemukan suatu pengetahuan atau

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Data Mining

TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Data Mining TINJAUAN PUSTAKA Definisi Data Mining Sistem Manajemen Basis Data tingkat lanjut dan teknologi data warehousing mampu untuk mengumpulkan banjir data dan untuk mentransformasikannya ke dalam basis data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Data Mining 2.1.1 Pengertian Data Mining Beberapa definisi dari data mining antara lain: 1. Data Mining adalah proses menemukan korelasi baru yang memiliki makna, pola, dan

Lebih terperinci

Manfaat Pohon Keputusan

Manfaat Pohon Keputusan DECISION TREE (POHON KEPUTUSAN) Latar Belakang Pohon Keputusan Di dalam kehidupan manusia sehari-hari, manusia selalu dihadapkan oleh berbagai macam masalah dari berbagai macam bidang. Masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB 3 ALGORITMA C4.5. Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan.

BAB 3 ALGORITMA C4.5. Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan. BAB 3 ALGORITMA C4.5 Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan. A. Pohon Keputusan Pohon keputusan merupakan metode klasifikasi dan prediksi yang sangat kuat dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Indeks Prestasi Kumulatif dan Lama Studi. menggunakan dokumen/format resmi hasil penilaian studi mahasiswa yang sudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Indeks Prestasi Kumulatif dan Lama Studi. menggunakan dokumen/format resmi hasil penilaian studi mahasiswa yang sudah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Indeks Prestasi Kumulatif dan Lama Studi Mahasiswa yang telah menyelesaikan keseluruhan beban program studi yang telah ditetapkan dapat dipertimbangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Data Mining adalah proses yang mempekerjakan satu atau lebih teknik pembelajaran komputer (machine learning) untuk menganalisis dan mengekstraksi pengetahuan (knowledge)

Lebih terperinci

Konsep Data Mining. Klasifikasi : Pohon Keputusan. Bertalya Universitas Gunadarma 2009

Konsep Data Mining. Klasifikasi : Pohon Keputusan. Bertalya Universitas Gunadarma 2009 Konsep Data Mining Klasifikasi : Pohon Keputusan Bertalya Universitas Gunadarma 2009 Definisi Klasifikasi Proses untuk menyatakan suatu objek ke salah satu kategori yg sudah didefinisikan sebelumnya. Proses

Lebih terperinci

POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITMA C4.5

POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITMA C4.5 POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITMA C4.5 1. Pengantar Algoritma C4.5 Klasifikasi merupakan salah satu proses pada data mining yang bertujuan untuk menemukan pola yang berharga dari data yang berukuran relatif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Mining Dengan perkembangan pesat teknologi informasi termasuk diantaranya teknologi pengelolaan data, penyimpanan data, pengambilan data disertai kebutuhan pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu pelayanan dalam dunia perbankan adalah pemberian pinjaman kredit kepada nasabah yang memenuhi syarat perbankan. kredit merupakan sumber utama penghasilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menguraikan penjelasan umum mengenai tugas akhir yang dikerjakan. Penjelasan tersebut meliputi latar belakang masalah, tujuan tugas akhir, lingkup tugas akhir, metodologi yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada tinjauan pustaka ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori yang mendukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Basis Data (Database) Database

Lebih terperinci

4.1. Pengambilan Data

4.1. Pengambilan Data BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pengujian adalah hasil final yang berarti penelitian telah selesai dilakukan, semua yang berkaitan dengan pengujian akan dibahas pada bab ini mulai dari pengolahan

Lebih terperinci

Versi Online tersedia di : JURNAL TECH-E (Online)

Versi Online tersedia di :  JURNAL TECH-E (Online) JURNAL TECH-E - VOL. 1 NO. 1 (2017) Versi Online tersedia di : http://bsti.ubd.ac.id/e-jurnal JURNAL TECH-E 2581-116 (Online) Artikel Perancangan Aplikasi Prediksi Kelulusan Mahasiswa Tepat Waktu Pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) adalah sistem komputer yang saling berhubungan dan menjadi alat bantu bagi seorang

Lebih terperinci

ALGORITMA C4.5 UNTUK SIMULASI PREDIKSI KEMENANGAN DALAM PERTANDINGAN SEPAKBOLA

ALGORITMA C4.5 UNTUK SIMULASI PREDIKSI KEMENANGAN DALAM PERTANDINGAN SEPAKBOLA 53 ALGORITMA C4.5 UNTUK SIMULASI PREDIKSI KEMENANGAN DALAM PERTANDINGAN SEPAKBOLA Marwana*) Abstract : Abstract-This study is a simulation for memperiksi victory in a football game using the C4.5 data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penentuan dosen pembimbing tugas akhir masih dilakukan secara manual di Jurusan Teknik Informatika UMM yang hanya mengandalkan pengetahuan personal tentang spesialisasi

Lebih terperinci

LEARNING ARTIFICIAL INTELLIGENT. Dr. Muljono, S.Si, M. Kom

LEARNING ARTIFICIAL INTELLIGENT. Dr. Muljono, S.Si, M. Kom LEARNING ARTIFICIAL INTELLIGENT Dr. Muljono, S.Si, M. Kom Outline Decision tree learning Jaringan Syaraf Tiruan K-Nearest Neighborhood Naïve Bayes Decision Tree Learning : Klasifikasi untuk penerimaan

Lebih terperinci

APLIKASI PENENTUAN CALON PENDONOR DARAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA ID3 ( STUDI KASUS PMI KOTA KEDIRI )

APLIKASI PENENTUAN CALON PENDONOR DARAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA ID3 ( STUDI KASUS PMI KOTA KEDIRI ) Artikel Skripsi APLIKASI PENENTUAN CALON PENDONOR DARAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA ID3 ( STUDI KASUS PMI KOTA KEDIRI ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK, (2014) APLIKASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI PERFORMANSI MAHASISWA DENGAN METODE KLASIFIKASI DECISION TREE

JURNAL TEKNIK, (2014) APLIKASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI PERFORMANSI MAHASISWA DENGAN METODE KLASIFIKASI DECISION TREE JURNA TEKNIK, (2014) 1-6 1 AIKASI DATA MINING UNTUK MEMREDIKSI ERFORMANSI MAHASISWA DENGAN METODE KASIFIKASI DECISION TREE Irfan Fahmi, Budi Santosa Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER I. PENDAHULUAN Mahasiswa merupakan salah satu aspek penting dalam evaluasi keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

PREDIKSI HERREGISTRASI CALON MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES

PREDIKSI HERREGISTRASI CALON MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES PREDIKSI HERREGISTRASI CALON MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES Selvy Megira 1), Kusrini 2), Emha Taufiq Luthfi 3) 1), 2), 3) Teknik Universitas AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian terkait Penelitian ini sebelumnya dilakukan studi kepustakaan dari penelitian terdahulu sebagai dasar atau acuan untuk menyelesaikan tugas akhir. Dari studi kepustakaan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM METODOLOGI DATA MINING

BAB IV GAMBARAN UMUM METODOLOGI DATA MINING BAB IV GAMBARAN UMUM METODOLOGI DATA MINING A. Metodologi Data Mining Metodologi Data Mining Komponen data mining pada proses KDD seringkali merupakan aplikasi iteratif yang berulang dari metodologi data

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI STT HARAPAN MEDAN

IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI STT HARAPAN MEDAN 116 IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI STT HARAPAN MEDAN Rismayanti 1 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. H.M Joni No.70

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Sumber data diperoleh dari Koperasi X yang terdiri dari 3 file excel

BAB III PEMBAHASAN. Sumber data diperoleh dari Koperasi X yang terdiri dari 3 file excel BAB III PEMBAHASAN A. Sumber Data Sumber data diperoleh dari Koperasi X yang terdiri dari 3 file excel peminjam dengan jaminan sertifikat tanah, tunjuk, dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) serta

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada proses penelitian ini dilakukan beberapa tahapan mulai dari tahap awal yaitu tahap inisiasi, pengembangan model, dan tahap terakhir pengembangan prototipe. Dalam tahapan inisiasi

Lebih terperinci

Data Mining Pengklasifikasian: Konsep Dasar, Pohon Keputusan, and Evaluasi Model. Pengklasifikasian: Definisi. Catatan Kuliah untuk Bab 4

Data Mining Pengklasifikasian: Konsep Dasar, Pohon Keputusan, and Evaluasi Model. Pengklasifikasian: Definisi. Catatan Kuliah untuk Bab 4 Data Mining Pengklasifikasian: Konsep Dasar, Pohon Keputusan, and Evaluasi Catatan Kuliah untuk Bab 4 Pengantar Data Mining oleh Tan, Steinbach, Kumar dialihbahasakan oleh Tim Pengajar Konsep Data Mining

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING UNTUK REKOMENDASI BEASISWA PADA SMA MUHAMMADIYAH GUBUG MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5

PENERAPAN DATA MINING UNTUK REKOMENDASI BEASISWA PADA SMA MUHAMMADIYAH GUBUG MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 1 PENERAPAN DATA MINING UNTUK REKOMENDASI BEASISWA PADA SMA MUHAMMADIYAH GUBUG MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 Dina Maurina, Ahmad Zainul Fanani S.Si, M.Kom Jurusan Teknik Informatika FIK UDINUS, Jl. Nakula

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK DATA MINING UNTUK MENENTUKAN HASIL SELEKSI MASUK SMAN 1 GIBEBER UNTUK SISWA BARU MENGGUNAKAN DECISION TREE

PENERAPAN TEKNIK DATA MINING UNTUK MENENTUKAN HASIL SELEKSI MASUK SMAN 1 GIBEBER UNTUK SISWA BARU MENGGUNAKAN DECISION TREE PENERAPAN TEKNIK DATA MINING UNTUK MENENTUKAN HASIL SELEKSI MASUK SMAN 1 GIBEBER UNTUK SISWA BARU MENGGUNAKAN DECISION TREE Castaka Agus Sugianto Program Studi Teknik lnformatika Politeknik TEDC Bandung

Lebih terperinci

Decision Tree. Achmad Basuki, Iwan Syarif Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS-ITS 2003

Decision Tree. Achmad Basuki, Iwan Syarif Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS-ITS 2003 Decision Tree Achmad Basuki, Iwan Syarif Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS-ITS 2003 Konsep Decision Tree Mengubah data menjadi pohon keputusan (decision tree) dan aturan-aturan keputusan (rule)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet saat ini merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa dipisahkan dari segenap sendi kehidupan. Berbagai pekerjaan ataupun kebutuhan dapat dilakukan melalui media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya teknologi informasi, kebutuhan akan informasi yang digunakan untuk mendukung business intelligent suatu perusahaan juga meningkat. Informasi penting

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PENENTUAN TIM UTAMA OLAHRAGA HOCKEY MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 (STUDI KASUS : HOCKEY KABUPATEN KENDAL)

KLASIFIKASI PENENTUAN TIM UTAMA OLAHRAGA HOCKEY MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 (STUDI KASUS : HOCKEY KABUPATEN KENDAL) KLASIFIKASI PENENTUAN TIM UTAMA OLAHRAGA HOCKEY MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 (STUDI KASUS : HOCKEY KABUPATEN KENDAL) Budi Utami 1, Yuniarsi Rahayu, 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan pustaka ini membahas tentang landasan teori yang medukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Data Mining Data mining adalah kegiatan menemukan

Lebih terperinci

Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree

Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree Disusun oleh : Budanis Dwi Meilani Achmad dan Fauzi Slamat Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi.

Lebih terperinci

DECISION TREE BERBASIS ALGORITMA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DECISION TREE BERBASIS ALGORITMA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISSN : 1978-6603 DECISION TREE BERBASIS ALGORITMA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN Zulfian Azmi #1, Muhammad Dahria #2 #1 Program Studi Sistem Komputer, #2 Program Studi Sistem Informasi STMIK Triguna Dharma

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY SEBAGAI PENGGALIAN INFORMASI KETERLAMBATAN KELULUSAN TUGAS AKHIR MAHASISWA DENGAN METODE DECISION TREE

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY SEBAGAI PENGGALIAN INFORMASI KETERLAMBATAN KELULUSAN TUGAS AKHIR MAHASISWA DENGAN METODE DECISION TREE IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY SEBAGAI PENGGALIAN INFORMASI KETERLAMBATAN KELULUSAN TUGAS AKHIR MAHASISWA DENGAN METODE DECISION TREE Yusni Amaliah 1), Ummi Syafiqoh 2), Eviana Tjatur Putri (3) 1,2) Sistem

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISA JUMLAH PELANGGAN AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISA JUMLAH PELANGGAN AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISA JUMLAH PELANGGAN AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 Annisak Izzaty Jamhur Universitas Putera Indonesia YPTK Padang e-mail: annisakizzaty@yahoo.com Abstract

Lebih terperinci

Penerapan Data Mining dalam Memprediksi Pembelian cat

Penerapan Data Mining dalam Memprediksi Pembelian cat Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Penerapan Data Mining dalam Memprediksi Pembelian cat Fitriana Harahap STMIK POTENSI UTAMA Jl. KL. Yos Sudarso KM 6,5

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5 PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5 Syam Gunawan 1, Pritasari Palupiningsih 2 1,2 Jurusan Sistem Informasi, STMIK Indonesia 1 syam@stmik-indonesia.ac.id,

Lebih terperinci

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 20, No. 1, Maret

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 20, No. 1, Maret Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 20, No. 1, Maret 2013 12 PENERAPAN ALGORITMA C 4.5 DALAM MEMPEROLEH DECISION TREE UNTUK MEMPREDIKSI PENENTUAN RESIKO KREDIT PADA BANK BPR BUKITTANDANG MANDIRI PADANG MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

Classification. Decision Tree. Decision Tree. Konsep Decision Tree. Penggunaan Decision Tree. When To Consider Decision Tree?

Classification. Decision Tree. Decision Tree. Konsep Decision Tree. Penggunaan Decision Tree. When To Consider Decision Tree? Classification Decision Tree esi 09 Dosen Pembina : Danang Junaedi IF-UTAMA 1 IF-UTAMA Konsep Decision Tree Decision Tree Mengubah data menjadi pohon keputusan (decision tree) dan aturan-aturan keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengunduran Diri Mahasiswa Hampir tidak ada perguruan tinggi baik negeri maupun swasta (PTN/PTS) yang tidak pernah mahasiswanya mengundurkan diri sebagai mahasiswa di PTN/PTS

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma C4.5 Untuk Menentukan Kesesuaian Lensa Kontak dengan Mata Pasien

Penerapan Algoritma C4.5 Untuk Menentukan Kesesuaian Lensa Kontak dengan Mata Pasien 1 Penerapan Algoritma C4.5 Untuk Menentukan Kesesuaian Lensa Kontak dengan Mata Pasien Ketut Wisnu Antara 1, Gede Thadeo Angga Kusuma 2 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tanggung jawab sosial PT. Telkom dalam program kemitraan dengan masyarakat sekitarnya adalah memberikan kredit lunak bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).

Lebih terperinci

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Classification Decision Tree

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Classification Decision Tree Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Classification Decision Tree Classification Decision Tree Pengertian Pohon Keputusan Pohon keputusan adalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau dikenal Decision Support System(DSS) adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Data Training Data training adalah data yang digunakan untuk pembelajaran pada proses data mining atau proses pembentukan pohon keputusan.pada penelitian ini

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Setiap tahapan di dalam penelitian ini akan ditunjukkan di dalam Tabel 2.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Setiap tahapan di dalam penelitian ini akan ditunjukkan di dalam Tabel 2. 6 tahap ini, pola yang telah ditemukan dipresentasikan ke pengguna dengan teknik visualisasi agar pengguna dapat memahaminya. Deskripsi aturan klasifikasi akan dipresentasikan dalam bentuk aturan logika

Lebih terperinci

PENERAPAN DECISION TREE UNTUK PENENTUAN POLA DATA PENERIMAAN MAHASISWA BARU

PENERAPAN DECISION TREE UNTUK PENENTUAN POLA DATA PENERIMAAN MAHASISWA BARU PENERAPAN DECISION TREE UNTUK PENENTUAN POLA DATA PENERIMAAN MAHASISWA BARU Aradea, Satriyo A., Ariyan Z., Yuliana A. Teknik Informatika Universitas Siliwangi Tasikmalaya Ilmu Komputer Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

ANALISA TEKNIK PENENTUAN ATRIBUT DALAM MEMBUAT POHON KEPUTUSAN PADA PENAMBANGAN DATA

ANALISA TEKNIK PENENTUAN ATRIBUT DALAM MEMBUAT POHON KEPUTUSAN PADA PENAMBANGAN DATA ISSN : 1978-6603 ANALISA TEKNIK PENENTUAN ATRIBUT DALAM MEMBUAT POHON KEPUTUSAN PADA PENAMBANGAN DATA Dian Wirdasari Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Sumatera Utara Jl. Alumni No. 9 Kampus USU

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PELANGGAN DENGAN ALGORITME POHON KEPUTUSAN DAN PELUANG PELANGGAN YANG MERESPONS PENAWARAN DENGAN REGRESI LOGISTIK

KLASIFIKASI PELANGGAN DENGAN ALGORITME POHON KEPUTUSAN DAN PELUANG PELANGGAN YANG MERESPONS PENAWARAN DENGAN REGRESI LOGISTIK KLASIFIKASI PELANGGAN DENGAN ALGORITME POHON KEPUTUSAN DAN PELUANG PELANGGAN YANG MERESPONS PENAWARAN DENGAN REGRESI LOGISTIK YUANDRI TRISAPUTRA & OKTARINA SAFAR NIDA (SIAP 16) Pendahuluan Latar Belakang

Lebih terperinci

Klasifikasi & Prediksi

Klasifikasi & Prediksi Klasifikasi & Prediksi Elsen Ronando, S.Si.,M.Si.,M.Sc. elsen.ronando@untag-sby.ac.id Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 2017 Elsen Ronando, S.Si.,M.Si.,M.Sc. (UNTAG)

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE Warih Maharani Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN ALAT KONTRASEPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN ALAT KONTRASEPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN ALAT KONTRASEPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 NI WAYAN PARWATI SEPTIANI wayan.parwati@gmail.com Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik, Matematika dan

Lebih terperinci

Supervised Learning Misalkan kita ingin membuat suatu program komputer yang ketika diberi gambar seseorang, dapat menentukan apakah orang dalam

Supervised Learning Misalkan kita ingin membuat suatu program komputer yang ketika diberi gambar seseorang, dapat menentukan apakah orang dalam Supervised Learning Misalkan kita ingin membuat suatu program komputer yang ketika diberi gambar seseorang, dapat menentukan apakah orang dalam gambar tersebut pria atau wanita. Program yang kita buat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Sebelum melakukan penelitian adapun penulis mencari penelitian penelitian yang memungkinkan terkait dengan penelitian antara lain : 1. Analisis Kinerja Data

Lebih terperinci

Moch. Ali Machmudi 1) 1) Stmik Bina Patria

Moch. Ali Machmudi 1) 1) Stmik Bina Patria UJI PENGARUH KARAKTERISTIK DATASET PADA PERFORMA ALGORITMA KLASIFIKASI Moch. Ali Machmudi 1) 1) Stmik Bina Patria 1) Jurusan Manjemen Informatika-D3 Email : 1 aliadhinata@gmail.com 1) Abstrak Tujuan utama

Lebih terperinci

Decision Tree Learning Untuk Penentuan Jalur Kelulusan Mahasiswa

Decision Tree Learning Untuk Penentuan Jalur Kelulusan Mahasiswa Decision Tree Learning Untuk Penentuan Jalur Kelulusan Mahasiswa Winda Widya Ariestya 1, Yulia Eka Praptiningsih 2, Wahyu Supriatin 3 Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana tahap pertama adalah proses pengumpulan dokumen teks yang akan digunakan data training dan data testing. Kemudian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI penelitian. Pada bab ini akan dibahas literatur dan landasan teori yang relevan dengan 2.1 Tinjauan Pustaka Kombinasi metode telah dilakukan oleh beberapa peneliti

Lebih terperinci

MODUL 12 Model Prediktif

MODUL 12 Model Prediktif MODUL 12 Model Prediktif Prediktif Analytics adalah teknologi yang menangkap proses data mining dalam rutinitas sederhana. Kadang-kadang disebut "one-click data mining," Model ini menyederhanakan dan mengotomatisasi

Lebih terperinci

Suyanto, Artificial Intelligence

Suyanto, Artificial Intelligence Suyanto, Artificial Intelligence 12/11/2009 1 Merupakan metode yang berusaha menemukan fungsi-fungsi pendekatan yang bernilai diskrit. Banyak digunakan dalam data mining untuk klasifikasi. Dua fase : Learning/pembelajaran

Lebih terperinci

DATA MINING POTENSI AKADEMIK SISWA BERBASIS ONLINE

DATA MINING POTENSI AKADEMIK SISWA BERBASIS ONLINE Didik Setiyadi, Ali Nurdin DATA MINING POTENSI AKADEMIK SISWA BERBASIS ONLINE 1 DIDIK SETIYADI, 2 ALI NURDIN 1,2 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Eresha Program Studi : Teknik Informatika

Lebih terperinci

Decision Tree Learning Untuk Penentuan Jalur Kelulusan Mahasiswa

Decision Tree Learning Untuk Penentuan Jalur Kelulusan Mahasiswa Decision Tree Learning Untuk Penentuan Jalur Kelulusan Mahasiswa Winda Widya Ariestya 1, Yulia Eka Praptiningsih 2, Wahyu Supriatin 3 Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Decision Tree Definisi Decision tree adalah sebuah diagram alir yang berbentuk seperti struktur pohon yang mana setiap internal node menyatakan pengujian terhadap suatu atribut,

Lebih terperinci

CONTOH KASUS DATA MINING

CONTOH KASUS DATA MINING CONTOH KASUS DATA MINING CONTOH KASUS DATA MINING Sebuah rumah sakit ingin ingin menekan biaya perawatan pasien tanpa mengurangi kualitas pelayanan. Salahsatu potensi yang dapat dimanfaatkan pada penerapan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TEKNIK DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA PADA UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG

IMPLEMENTASI TEKNIK DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA PADA UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG IMPLEMENTASI TEKNIK DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA PADA UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG Andri 1), Yesi Novaria Kunang 2), Sri Murniati 3) 1,2,3) Jurusan Sistem Informasi Universitas

Lebih terperinci

Data ini berisi 13 atribut, yaitu. Dengan tipe atribut, yaitu

Data ini berisi 13 atribut, yaitu. Dengan tipe atribut, yaitu Hai khalayak ramai, pada kesempatan kali ini aku mau ngasik tutorial yang berkaitan dengan data mining. Apa sih itu data mining?? Data mining adalah suatu proses menemukan knowledge atau informasi dari

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN MENGGUNAKAN METODA POHON KEPUTUSAN ID3

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN MENGGUNAKAN METODA POHON KEPUTUSAN ID3 PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN MENGGUNAKAN METODA POHON KEPUTUSAN ID3 Youllia Indrawaty N 1), Mira Musrini Barmawi 2), Andreas Sinaga 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANALISIS KLASIFIKASI ANTARA DECISION TREE DAN SUPPORT VECTOR MACHINE MULTICLASS UNTUK PENENTUAN JURUSAN PADA SISWA SMA

PERBANDINGAN ANALISIS KLASIFIKASI ANTARA DECISION TREE DAN SUPPORT VECTOR MACHINE MULTICLASS UNTUK PENENTUAN JURUSAN PADA SISWA SMA PERBANDINGAN ANALISIS KLASIFIKASI ANTARA DECISION TREE DAN SUPPORT VECTOR MACHINE MULTICLASS UNTUK PENENTUAN JURUSAN PADA SISWA SMA (Studi Kasus Nilai Mata Pelajaran Pokok di SMA Negeri 1 Jepara) SKRIPSI

Lebih terperinci

Data Mining. Pengenalan Sistem & Teknik, Serta Contoh Aplikasi. Avinanta Tarigan. 22 Nov Avinanta Tarigan Data Mining

Data Mining. Pengenalan Sistem & Teknik, Serta Contoh Aplikasi. Avinanta Tarigan. 22 Nov Avinanta Tarigan Data Mining Data Mining Pengenalan Sistem & Teknik, Serta Contoh Aplikasi Avinanta Tarigan 22 Nov 2008 1 Avinanta Tarigan Data Mining Outline 1 Pengertian Dasar 2 Classification Mining 3 Association Mining 4 Clustering

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support Systems (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott

Lebih terperinci

Decision Tree Penentuan Masa Studi Mahasiswa Prodi Teknik Informatika (Studi Kasus: Fakultas Teknik dan Komputer Universitas Harapan Medan)

Decision Tree Penentuan Masa Studi Mahasiswa Prodi Teknik Informatika (Studi Kasus: Fakultas Teknik dan Komputer Universitas Harapan Medan) Decision Tree Penentuan Masa Studi Mahasiswa Prodi Teknik Informatika (Studi Kasus: Fakultas Teknik dan Komputer Universitas Harapan Medan) Rismayanti Program Studi Teknik Informatika Universitas Harapan

Lebih terperinci

Penggunaan Pohon Keputusan untuk Klasifikasi Tingkat Kualitas Mahasiwa Berdasarkan Jalur Masuk Kuliah

Penggunaan Pohon Keputusan untuk Klasifikasi Tingkat Kualitas Mahasiwa Berdasarkan Jalur Masuk Kuliah Penggunaan Pohon Keputusan untuk Klasifikasi Tingkat Kualitas Mahasiwa Berdasarkan Jalur Masuk Kuliah Selly Artaty Zega Program Studi Teknik Multimedia dan Jaringan, Jurusan Teknik Informatika, Politeknik

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PADA TEXT MINING

KLASIFIKASI PADA TEXT MINING Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 1 KLASIFIKASI PADA TEXT MINING Budi Susanto Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 2 Tujuan Memahami konsep dasar sistem klasifikasi Memahami beberapa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pendahuluan Didalam bab ini menceritakan semua teori-teori yang digunakan didalam proses algoritma decision tree, algoritma Random tree dan Random Florest serta teoriteori dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertukaran informasi di zaman modern ini telah sampai pada era digital. Hal ini ditandai dengan semakin dibutuhkannya teknologi berupa komputer dan jaringan internet

Lebih terperinci

PERBANDINGAN AKURASI KLASIFIKASI DARI ALGORITMA NAIVE BAYES, C4.5, DAN ONER (1R)

PERBANDINGAN AKURASI KLASIFIKASI DARI ALGORITMA NAIVE BAYES, C4.5, DAN ONER (1R) Arifin, Perbandingan Akurasi Klasifikasi Dari Algoritma Naïve Bayes, C4.5, PERBANDINGAN AKURASI KLASIFIKASI DARI ALGORITMA NAIVE BAYES, C4.5, DAN ONER (1R) M Zainal Arifin Abstrak : Artikel ini menjabarkan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS DECISION TREE DALAM PEMBERIAN BEASISWA STUDI KASUS: AMIK BSI YOGYAKARTA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS DECISION TREE DALAM PEMBERIAN BEASISWA STUDI KASUS: AMIK BSI YOGYAKARTA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS DECISION TREE DALAM PEMBERIAN BEASISWA STUDI KASUS: AMIK BSI YOGYAKARTA Anik Andriani Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI Jakarta Jl. RS Fatmawati 24, Pondok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka atau disebut juga kajian pustaka (literature review) merupakan sebuah aktivitas untuk meninjau atau mengkaji kembali berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan langkah-langkah atau metode penelitian sebagai berikut: 1. Penentuan Masalah Penentuan masalah ini diperoleh dari studi literature

Lebih terperinci

Sebelumnya... Sistem Pakar berbasis Logika Fuzzy

Sebelumnya... Sistem Pakar berbasis Logika Fuzzy Sebelumnya... Sistem Pakar berbasis Logika Fuzzy Kecerdasan Buatan Pertemuan 10 Pembelajaran Mesin (Machine Learning) Kelas 10-S1TI-03, 04, 05 Husni Lunix96@gmail.com http://komputasi.wordpress.com S1

Lebih terperinci