KESEHATAN DALAM KERANGKA SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KESEHATAN DALAM KERANGKA SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)"

Transkripsi

1 KESEHATAN DALAM KERANGKA SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) RAKORPOP KEMENTERIAN KESEHATAN RI JAKARTA, 1 DESEMBER 2015 DIRJEN BINA GIZI KIA selaku KETUA Sekretariat Pembangunan Kesehatan Pasca-2015 Kementerian Kesehatan RI ANUNG utk RAKORPOP Keputusan Menteri Kesehatan No. 97 Tahun 2015

2 SISTEMATIKA 1. PENCAPAIAN MDGs TRANSISI MDGs MENUJU SDGs 3. POSISI KESEHATAN DALAM KERANGKA SDGs 4. RENCANA TINDAK LANJUT (PUSAT DAN DAERAH) 5. PENUTUP ANUNG utk RAKORPOP

3 PENCAPAIAN MDGs 2014 (Laporan MDGs 2014, Bappenas) UNFINISHED BUSINESS BIDANG KESEHATAN Dari 31 indikator MDGs terkait sektor kesehatan: a. 7 ACHIEVED b. 17 ON TRACK c. 7 OFF TRACK (4 DI ANTARANYA MERUPAKAN INDIKATOR OUTCOME) (Workshop SDGs Bappenas, 10 Nov 2015) ANUNG utk RAKORPOP

4 KELANJUTAN MDGs MDGs Goals Target Indikator TOTAL KESEHATAN DAMPAK POSITIF MDGs BAGI SEKTOR KESEHATAN: a. Meningkatnya kesadaran isu kesehatan b. Meningkatnya alokasi anggaran kesehatan c. Menyatunya arah pembangunan kesehatan d. Integrasi monitoring dan evaluasi untuk isu-isu prioritas SDGs Goals Target Indikator TOTAL ± KESEHATAN TERKAIT KESEHATAN PENEKANAN SDGs: 5P : PEOPLE, PLANET, PEACE, PROSPERITY AND PARTNERSHIP 4

5 TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 2030/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Disebut juga dengan Global Goals Terdiri dari: 17 goals/ tujuan 169 target ± indikator (sedang dalam proses perumusan, akan ditetapkan Maret 2016) Seluruh tujuan SDGs adalah sebuah kesatuan sistem pembangunan, tidak mementingkan satu isu tertentu. INTEGRASI PEMBANGUNAN NASIONAL ANUNG utk RAKORPOP

6 17 TUJUAN SDGs AGENDA 2030/ #GlobalGoals Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun [7 target] Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi, serta mendorong pertanian yang berkelanjutan [8 target] Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia [13 target] Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang [10 target] Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan perempuan [9 target] Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang [8 target] ANUNG utk RAKORPOP

7 17 TUJUAN SDGs AGENDA 2030/ #GlobalGoals Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin, berkelanjutan dan modern bagi semua orang [5 target] Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang [11 target] Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta membina inovasi [8 target] Mengurangi kesenjangan di dalam dan antar negara [10 target] Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, berketahanan dan berkelanjutan [10 target] Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan [11 target] ANUNG utk RAKORPOP

8 17 TUJUAN SDGs AGENDA 2030/ #GlobalGoals Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya [5 target] Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta sumber daya laut secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan [10 target] Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan yang berkelanjutan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati [12 target] Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan bagi semua orang, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan [12 target] Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of implementation) dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan [19 target] ANUNG utk RAKORPOP

9 DAMPAK YANG DIHARAPKAN SDGs PENGURANGAN KEMISKINAN, PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN YANG MERATA, MATA PENCAHARIAN DAN PEKERJAAN LAYAK AKSES MERATA KEPADA PELAYANAN DAN JAMINAN SOSIAL KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN DAN MEMPERTINGGI KETAHANAN TERHADAP BENCANA Kategori area cross-cutting: (United Nations Partnership for Development ) HAM, Kepemudaan, Kesetaraan Jender, HIV/AIDS, Manajemen Data dan Statistik ANUNG utk RAKORPOP PEMERINTAHAN YANG DITINGKATKAN KUALITASNYA DAN AKSES MERATA KEPADA KEADILAN BAGI SEMUA ORANG

10 PRINSIP PELAKSANAAN SDGs Pembangunan terintegrasi di seluruh aspek kehidupan manusia (people centered development) Fokus pada capaian 3 dimensi pembangunan: sosial, ekonomi, lingkungan Kerjasama Multisektoral, melibatkan seluruh aktor pembangunan Tanggung jawab yang sama bagi setiap negara, melalui kegiatan yang terdiferensiasi Memperhatikan kondisi, kapasitas dan prioritas nasional Penguatan fungsi perangkat implementasi (means of implementation) Tidak boleh ada yang tertinggal dalam mencapai seluruh tujuan SDGs Menghindari kesenjangan antar kelompok masyarakat dan antar wilayah Mempertajam akuntabilitas pelaporan melalui kelembagaan yang kuat, pengelolaan data berkualitas, diikuti inovasi strategi berbasis bukti (Dimodifikasi dari Paparan BPS pada Workshop SDGs ANUNG Bappenas, utk RAKORPOP 2015 dan 2015dokumen Transforming Our World, UN 2015) 10

11 MEANS OF IMPLEMENTATION (MoI)/ PERANGKAT IMPLEMENTASI SDGs Merupakan aspek-aspek yang perlu diupayakan dan dicapai perbaikannya (syarat) untuk keberhasilan pencapaian target utama (misal: untuk mencapai target 3.1, 3.2, 3.3, dst perlu tercapai dulu target perangkat implementasi 3.c) Dijabarkan secara tematik pada masing-masing goal pada poin x.a, x.b, x.c, dan seterusnya (misal: target 3.a, 3.b, 3.c, ) Dijabarkan secara umum dan menyeluruh pada goal nomor 17. Di antaranya terdiri dari: Kesehatan: Ratifikasi FCTC, Peningkatan kapasitas dan distribusi tenaga kesehatan, Ketersediaan vaksin dan obat Umum: Tata kebijakan dan kelembagaan, sistem pembiayaan, data, monitoring dan pelaporan, serta perkembangan teknologi. ANUNG utk RAKORPOP

12 POSISI KESEHATAN DALAM KERANGKA SDGs ANUNG utk RAKORPOP

13 PERHATIAN KHUSUS SEKTOR KESEHATAN Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi, serta mendorong pertanian yang berkelanjutan [8 target] GIZI MASYARAKAT Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia [13 target] SISTEM KESEHATAN NASIONAL Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan perempuan [9 target] AKSES KESPRO, KB Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang [8 target] SANITASI DAN AIR BERSIH ANUNG utk RAKORPOP

14 GIZI DALAM KERANGKA SDGs Tujuan #1: Menanggulangi Kelaparan dan Kemiskinan Unfinished business melanjutkan pembangunan gizi. Pada SDGs diarahkan pada solusi berkelanjutan, yaitu peningkatan akses pangan dan produksi pertanian. Melalui inovasi strategi, termasuk implementasi Perpres 42 Tahun 2013 dan kesepakatan ICN2 menuju target WHA Tujuan #2: Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi, serta mendorong pertanian yang berkelanjutan 2.1. Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin akses pangan yang aman, bergizi, dan mencukupi bagi semua orang, khususnya masyarakat miskin dan rentan termasuk bayi, di sepanjang tahun Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia. ANUNG utk RAKORPOP

15 KESEHATAN DALAM KERANGKA SDGs 13 Target (9 Target + 4 Means of Implementation) Seluruh isu kesehatan diintegrasikan dalam satu tujuan (nomor 3). Upaya pencapaian harus terintegrasi. Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia Unfinished business: 1. Penurunan AKI, AKBa, AKN 2. HIV/AIDS, TB, Malaria 3. Akses Kesehatan Reproduksi (termasuk KB, ASFR) Perhatian baru: 1. Kematian akibat PTM 2. Penyalahgunaan narkotika dan alkohol 3. Kecelakaan lalu lintas 4. Universal Health Coverage 5. Kontaminasi dan polusi air, udara, tanah 6. Penanganan krisis dan kegawatdaruratan ANUNG utk RAKORPOP

16 KESEHATAN DALAM KERANGKA SDGs 2 (CROSS-CUTTING ISSUES) Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan perempuan 1. Sunat Perempuan (Female Genital Mutilation) 2. Akses kepada pelayanan kesehatan reproduksi, termasuk KB 3. Pendidikan dan informasi kesehatan seksual dan reproduksi pada wanita dan remaja Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang Perilaku hidup bersih dan sehat terkait: 1. Akses kepada air bersih 2. Akses sanitasi dasar layak ANUNG utk RAKORPOP

17 GAMBARAN INTERAKSI GOAL 2, 3, 5, 6 INPUT 3.c. Secara substansial meningkatkan pembiayaan kesehatan serta rekrutmen, pengembangan, pelatihan, dan retensi tenaga kesehatan di negaranegara berkembang, terutama negara-negara tertinggal dan negara bagian pulau kecil yang sedang berkembang. PROSES 3.5. Memperkuat pencegahan dan perawatan penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan narkotika dan alkohol yang membahayakan 3.7. Pada 2030, menjamin akses semesta kepada pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk keluarga berencana (KB), informasi dan edukasi, serta integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional. 3.a. Memperkuat implementasi FCTC WHO di seluruh negara, sesuai keperluan 3.b. Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat penyakit menular maupun tidak menular..., menyediakan akses kepada obat dan vaksin dasar yang terjangkau,..., dan, pada khususnya, menyediakan akses obat bagi semua orang. 3.d. Memperkuat kapasitas seluruh negara, khususnya negara-negara berkembang dalam hal peringatan dini, penurunan risiko serta pengelolaan risiko kesehatan nasional dan global Menghilangkan segala bentuk praktik berbahaya, seperti pernikahan anakanak, usia dini dan terpaksa, serta sunat perempuan Menjamin akses semesta kepada kesehatan seksual dan reproduksi serta hak-hak reproduksi OUTPUT 3.3. Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terabaikan, serta memerangi hepatitis, penyakit bersumber air dan penyakit menular lainnya Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses kepada pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan berkualitas bagi semua orang Mencapai akses air minum aman yang universal dan merata 6.2 Mencapai akses sanitasi dan higiene yang cukup dan merata bagi semua orang serta mengakhiri defekasi terbuka, memberi perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan wanita serta orang-orang yang berada pada situasi rentan OUTCOME 2.1. Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin akses pangan yang aman, bergizi, dan mencukupi bagi semua orang, khususnya masyarakat miskin dan rentan termasuk bayi, di sepanjang tahun Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia Pada 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per kelahiran hidup 3.2. Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per KH dan Angka Kematian Balita 25 per KH 3.4. Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental Pada 2020, mengurangi setengah jumlah global kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas. 3.9 Pada 2030, mengurangi secara substansial kematian dan kesakitan akibat senyawa berbahaya serta kontaminasi dan polusi udara, air, dan tanah. ANUNG utk RAKORPOP

18 KESEHATAN SEBAGAI INPUT PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN INPUT 3.8. Mencapai UNIVERSAL HEALTH COVERAGE, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses kepada pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan berkualitas bagi semua orang. PROSES 8.5 Pada tahun 2030, mencapai kondisi pekerja tetap dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua wanita dan laki-laki, termasuk untuk orang-orang muda dan penyandang cacat, dan upah yang sama untuk pekerjaan yang sama nilainya. OUTPUT 1.1. Pada 2030, mengentaskan kemiskinan pada semua orang, di mana pun, saat ini ukurannya adalah orang-orang yang penguhidupannya kurang dari USD 1,25/ hari 1.2. Pada 2030, mengurangi setidaknya setengah jumlah laki-laki, perempuan, dan anak-anak di segala usia yang hidup dalam kemiskinan di segala dimensi menurut definisi nasional OUTCOME 10.1 Pada tahun 2030, secara progresif mencapai dan mempertahankan pertumbuhan pendapatan dari 40 persen populasi terbawah pada tingkatan yang lebih tinggi dari ratarata nasional 10.2 Pada tahun 2030, memberdayakan dan mempromosikan inklusi sosial, ekonomi dan politik dari semua, tanpa memandang usia, jenis kelamin, disabilitas, ras, etnis, asal, agama atau status ekonomi atau lainnya ANUNG utk RAKORPOP

19 KESEHATAN SEBAGAI OUTCOME PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN INPUT 9.1 Mengembangkan kualitas, infrastruktur yang handal, berkelanjutan dan tangguh, termasuk daerah dan infrastruktur lintas batas, untuk mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia, dengan fokus pada akses yang dapat diterima semua orang dan merata untuk semua PROSES 6.1. Mencapai akses air minum aman yang universal dan merata 6.2 Mencapai akses sanitasi dan higiene yang cukup dan merata bagi semua orang serta mengakhiri defekasi terbuka, memberi perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan wanita serta orangorang yang berada pada situasi rentan OUTPUT 2.2. Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia. OUTCOME 3.2. Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per KH dan Angka Kematian Balita 25 per KH ANUNG utk RAKORPOP

20 TINDAK LANJUT PEMERINTAH PUSAT (Rekomendasi Deputi Bidang SDA dan LH - Bappenas, 2015) 1. Pemetaan ketersediaan indikator di tingkat nasional (sesuai dengan RPJMN ) berikut ketersediaan data dan informasi pendukungnya. Kementerian Kesehatan RI melalui Sekretariat Pembangunan Sektor Kesehatan Pasca 2015 sedang melakukan kajian terhadap calon-calon indikator SDGs terkait sektor kesehatan. 2. Koordinasi dengan K/L di tingkat nasional dan SKPD di daerah untuk verifikasi indikator dan sinergitas program pembangunan 3. Sosialisasi kepada para pihak baik di pusat maupun daerah 4. Membangun kemitraan multisektor antara pemerintah dengan CSOs, akademisi, sektor swasta, filantropis, media, dan mitra Internasional 5. Menyiapkan Peraturan Perundangan sebagai dasar pelaksanaan SDGs, serta koordinasi (Pusat dan Daerah) dalam pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan Pelaporan ANUNG utk RAKORPOP

21 HASIL SEMENTARA IDENTIFIKASI CALON INDIKATOR SDGs UNTUK SEKTOR KESEHATAN ANUNG utk RAKORPOP

22 GOAL 2 CALON INDIKATOR (UN Statistics, Nov 2015) DATA ACUAN TARGET WHA 2025 RPJMN DAN RENSTRA DATA ACUAN TARGET Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia Prevalensi Balita Stunting 37,2% (RISKESDAS 2013) 22,3% (Menurunkan sebesar 40%) RPJMN : 1. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita (%) 2. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (bawah dua tahun) (%) 19,6% (RISKESDAS 2013) 32,9% (RISKESDAS 2013) 17% 28% (Menurunkan sebesar 40%) SUMBER Direktorat Bina Gizi Kemkes RI K/L Terkait: Kemtan, Badan Ketahanan Pangan, Kemdag ANUNG utk RAKORPOP

23 GOAL 2 CALON INDIKATOR (UN Statistics, Nov 2015) DATA ACUAN TARGET WHA 2025 RPJMN DAN RENSTRA DATA ACUAN TARGET Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia. Indikator tambahan: Prevalensi balita wasting 12,1% (RISKESDAS 2013) < 5 % (Menurunkan dan m pertahankan Wasting pd Balita menjadi < 5%) RPJMN : Prevalensi wasting (kurus) anak balita (persen) Renstra Kemkes RI : 1. Persentase ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan 2. Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan 3. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif 4. Persentase bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusui Dini (IMD) 5. Persentase ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan 6. Persentase remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) 12% (RISKESDAS 2013) 2014: NA NA 42% 35% NA 9,5% NA 30% ANUNG utk RAKORPOP % 90% 50% 50% 95% SUMBER

24 GOAL 3 CALON INDIKATOR (UN Statistics, Nov 2015) DATA ACUAN TARGET 2030 RPJMN DAN RENSTRA DATA ACUAN TARGET 2019 SUMBER 3.1. Pada 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per kelahiran hidup Kematian Ibu per kelahiran hidup 359/ KH (SDKI, 2012) 70/ KH RPJMN : Angka kematian ibu per kelahiran hidup 346/ KH (SP 2010) 306/ KH Direktorat Bina Kesehatan Ibu, Kemkes RI Proporsi kelahiran ditolong oleh tenaga kesehatan terampil 86,89% (Susenas, 2014) Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih Renstra Kemkes RI : Persalinan di fasilitas pelayanan Kesehatan (PF) 86,89% (Susenas, 2014) 70,4% (Dit. Bina Kesehatan Ibu) 85% (Dit. Bina Kesehatan Ibu) K/L Terkait: BKKBN, Kemen PP dan PA ANUNG utk RAKORPOP

25 GOAL 3 CALON INDIKATOR (UN Statistics, Nov 2015) DATA ACUAN TARGET 2030 RPJMN DAN RENSTRA DATA ACUAN TARGET 2019 SUMBER 3.2. Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per KH dan Angka Kematian Balita 25 per KH Angka Kematian Balita (AKBa) per 1000 kelahiran hidup Angka Kematian Neonatal per 1000 kelahiran hidup 40/ 1000 KH (SDKI, 2012) 19/ 1000 KH (SDKI, 2012) 25/ 1000 KH (SDKI) 12/1000 KH (SDKI) RPJMN : Angka Kematian Bayi per kelahiran hidup RPJMN : [tidak ada] Renstra : [tidak ada] INDONESIA NEONATAL ACTION PLAN 2025 Angka Kematian Neonatal per 1000 kelahiran hidup 32/ 1000 KH (SDKI, 2012) 19/ 1000 KH (SDKI, 2012) 24/ 1000 KH (SDKI, 2012) Target / 1000 KH (SDKI) Direktorat Bina Kesehatan Anak, Kemkes RI K/L Terkait: BKKBN, Kemen PP dan PA ANUNG utk RAKORPOP

26 GOAL 3 CALON INDIKATOR (UN Statistics, Nov 2015) DATA ACUAN TARGET 2030 RPJMN DAN RENSTRA DATA ACUAN TARGET 2019 SUMBER 3.3. Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terabaikan, serta memerangi hepatitis, penyakit bersumber air dan penyakit menular lainnya Jumlah kasus baru infeksi HIV per 1000 populasi berisiko (menurut umur, jenis kelamin, dan populasi kunci) RPJMN : Prevalensi HIV dan AIDS (persen) Renstra Kemkes RI : Persentase angka kasus HIV yang diobati 0,46 % (2014) 42% (Dit. P2ML, 2014) <0,5% 55% (Dit. P2ML) Direktorat Pengendali an Penyakit Menular Langsung, Ditjen P2PL Insiden TB per 1000 orang per tahun 183 / penduduk per Tahun RPJMN : Prevalensi Tuberkulosis (TB) per penduduk Renstra Kemkes RI : Persentase Kabupaten/Kota dengan angka keberhasilan pengobatan TB paru BTA positif (Success Rate) minimal 85% 297/ penduduk (2013) 75% (Dit. P2ML, 2014) 245/ penduduk 90% (Dit. P2ML) ANUNG utk RAKORPOP

27 GOAL 3 CALON INDIKATOR (UN Statistics, Nov 2015) DATA ACUAN TARGET 2030 RPJMN DAN RENSTRA DATA ACUAN TARGET 2019 SUMBER 3.3. Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terabaikan, serta memerangi hepatitis, penyakit bersumber air dan penyakit menular lainnya Kasus insiden malaria per 1000 orang per tahun 0,99/ 1000 penduduk (2014) RPJMN : [tidak ada] Renstra Kemkes RI : Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria 212 (Dit. P2B2, 2013) 300 (Dit. P2B2) Direktorat Pengendalian Penyakit Persumber Binatang, Ditjen P2PL Estimasi jumlah infeksi baru Hepatitis B per penduduk dalam jangka tahun tertentu RPJMN : [tidak ada] Renstra Kemkes RI : Persentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan kegiatan deteksi dini Hepatitis B pada kelompok berisiko 2,5% (Dit. P2ML, 2013) 80% (Dit. P2ML) Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Ditjen P2PL Jumlah orang yang memerlukan intervensi untuk penyakit tropis yang terabaikan (neglected tropical diseases/ NTD) RPJMN : [tidak ada] Renstra Kemkes RI : [tidak ada] ANUNG utk RAKORPOP

28 GOAL 3 CALON INDIKATOR (UN Statistics, Nov 2015) DATA ACUAN TARGET 2030 INDIKATOR RPJMN/ RENSTRA TERKAIT DATA ACUAN TARGET Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental Probabilitas kematian akibat penyakit kardiovaskuler, kanker, diabetes, atau penyakit respirasi kronis antara usia 30 dan 70 tahun Hasil Riskesdas 2007 untuk Kematian Akibat: 1.Stroke 15.4% 2.Hipertensi 6,8% 3.Penyakit Iskemik 5,1% 4.Penyakit jantung 4,6% 5.DM 5,7% 6.Tumor ganas 5,7% 7.Penyakit Saluran napas bawah 5,1% Target 2025: Menurunkan sebesar 25% semua kematian akibat cardiovascular disease, cancer, diabetes, or chronic respiratory disease RPJMN : 1. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 2. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen) Renstra Kemkes RI : Persentase perempuan usia 30 sampai 50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara 25,8% (2013) 15,4% (2013) 1,75% (2014) 23,4 15,4% 50% SUMBER Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Ditjen P2PL ANUNG utk RAKORPOP

29 GOAL 3 CALON INDIKATOR (UN Statistics, Nov 2015) DATA ACUAN TARGET 2030 INDIKATOR RPJMN/ RENSTRA TERKAIT DATA ACUAN TARGET Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental Angka Kematian akibat Bunuh Diri RPJMN : [tidak ada] Renstra Kemkes RI : 1. Jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki Puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa 2. Persentase RS Umum rujukan regional yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa/psikiatri 50 (2014) 13,5% (2014) % SUMBER Direktorat Kesehatan Jiwa, Ditjen BUK, Kepolisian Republik Indonesia, Rumah Sakit ANUNG utk RAKORPOP

30 GOAL 3 CALON INDIKATOR (UN Statistics, Nov 2015) DATA ACUAN TARGE T 2030 RPJMN/ RENSTRA/ KETERSEDIAAN INDIKATOR DATA ACUAN TARGET 2019 SUMBER 3.5. Memperkuat pencegahan dan perawatan penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan narkotika dan alkohol yang membahayakan Cakupan tindakan intervensi (farmakologi, psikososial, serta rehabilitasi dan pasca perawatan) untuk penderita disfungsi penggunaan zat tertentu Penyalahgunaan alkohol sesuai definisi konteks nasional berupa konsumsi alkohol per kapita (untuk usia di atas 15 tahun) dalam satu tahun dengan satuan liter alkohol murni RPJMN : [tidak ada] Renstra Kemkes RI : Persentase Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) pecandu Narkotika yang aktif RPJMN : [tidak ada] Renstra Kemkes RI : [tidak ada] 16,5% (2014) 50% Direktorat Kesehatan Jiwa, Ditjen BUK Badan Narkotika Nasional Struktur Baru 2016: Direktorat Pengendalian PTM, Ditjen P2PL ANUNG utk RAKORPOP

31 GOAL 3 CALON INDIKATOR (UN Statistics, Nov 2015) DATA ACUAN TARGET 2030 RPJMN/ RENSTRA/ KETERSEDIAAN INDIKATOR DATA ACUAN 3.6. Pada 2020, mengurangi setengah jumlah global kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas Jumlah kematian akibat kecelakaan fatal lalu lintas per penduduk (menurut umur) RPJMN : [tidak ada] Renstra Kemkes RI : [tidak ada] TARGET 2019 SUMBER Kepolisian Republik Indonesia, KemHub, Bina Marga, Rumah Sakit ANUNG utk RAKORPOP

32 GOAL 3 CALON INDIKATOR (UN Statistics, Nov 2015) DATA ACUAN TARGET 2030 RPJMN/ RENSTRA/ KETERSEDIAAN INDIKATOR DATA ACUAN TARGET 2019 SUMBER 3.7. Pada 2030, menjamin akses semesta kepada pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk keluarga berencana (KB), informasi dan edukasi, serta integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional Persentasi wanita usia subur / WUS (15-49 tahun) yang terpenuhi kebutuhan KBnya dengan cara modern Perempuan Menikah 60,18% (Susenas, 2014) RPJMN : Angka prevalensi Pemakaian kontrasepsi (CPR) suatu cara (all methods) Renstra Kemkes RI : [tidak ada] 61,17% (Susenas, 2014) BKKBN Angka kelahiran pada remaja (usia 10-14; 15-19) per 1000 wanita pada kelompok usia tersebut tahun 48/ 1000 (SDKI, 2012) RPJMN : [tidak ada] Renstra Kemkes RI : [tidak ada] BKKBN ANUNG utk RAKORPOP

33 GOAL 3 CALON INDIKATOR (UN Statistics, Nov 2015) DATA ACUAN TARGET 2030 RPJMN/ RENSTRA/ KETERSEDIAAN INDIKATOR DATA ACUAN TARGET 2019 SUMBER 3.8. Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses kepada pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan berkualitas bagi semua orang Cakupan intervensi (contoh: imunisasi lengkap, terapi ARV, penanganan TB, penanganan hipertensi, persalinan ditolong tenaga kesehatan terampil, dsb.) (Status: Masih diperdebatkan) Fraksi penduduk yang terlindungi dari pengeluaran katastropik/ pengeluaran biaya kesehatan secara langsung yang mengakibatkan kemiskinan (Status: masih diperdebatkan) RPJMN : Presentase penduduk yang menjadi peserta jaminan kesehatan melalui SJSN Bidang Kesehatan Renstra Kemkes RI : Jumlah penduduk yang menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS) (dalam juta) 51,8% (Okt 2014) 2014: 86,4 juta (2014) Min. 95% 109,9 juta Pusat P2JK, BPJS ANUNG utk RAKORPOP

34 GOAL 3 CALON INDIKATOR (UN Statistics, Nov 2015) DATA ACUAN TARGET 2030 RPJMN/ RENSTRA/ INDIKATOR TERKAIT DATA ACUAN TARGET 2019 SUMBER 3.9 Pada 2030, mengurangi secara substansial kematian dan kesakitan akibat senyawa berbahaya serta kontaminasi dan polusi udara, air, dan tanah Penduduk area perkotaan yang terpapar polusi udara di atas nilai yang ditetapkan pedoman WHO (Status: masih diperdebatkan) RPJMN : [tidak ada] Renstra Kemkes RI : [tidak ada] 3.a. Memperkuat implementasi FCTC WHO di seluruh negara, sesuai keperluan. 3.a.1. Penggunaan tembakau di antara orang berusia 18 tahun atau lebih RPJMN : Persentase merokok pada usia 18 tahun Renstra Kemkes RI : 1. Persentase penurunan prevalensi merokok pada usia 18 tahun 2. Persentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) minimal 50% sekolah 7,2% (2013) 7,2% (2013) 3% (2014) 5,4% 5,4% 50% 1. Direktorat Pengendali an PTM, Ditjen P2PL 2. Pusat Promosi Kesehatan ANUNG utk RAKORPOP

35 GOAL 3 CALON INDIKATOR (UN Statistics, Nov 2015) DATA ACUAN TARGET 2030 RPJMN/ RENSTRA/ INDIKATOR TERKAIT DATA ACUAN TARGET 2019 SUMBER 3.b. Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat penyakit menular maupun tidak menular yang mempengaruhi terutama negara-negara berkembang, menyediakan akses kepada obat dan vaksin dasar yang terjangkau, sesuai Doha Declaration tentang TRIPS Agreement and Public Health, yang menegaskan hak negara berkembang untuk menggunakan secara penuh ketentuan-ketentuan dalam Kesepakatan atas Aspek-Aspek terkait Perdagangan pada Hak Properti Intelektual terkait keleluasaan untuk melindungi kesehatan masyarakat, dan, pada khususnya, menyediakan akses obat bagi semua orang. 3.b.1. Proporsi penduduk yang memiliki akses berkelanjutan kepada obat-obatan inti terjangkau Indikator tambahan: 3.b.2. Total jumlah bersih bantuan resmi pembangunan untuk riset medis dan sektor kesehatan dasar RPJMN : [tidak ada] Renstra Kemkes RI : 1. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang biomedis dan teknologi dasar kesehatan 0 (2014) (kumulatif 2. Jumlah hasil penelitian yang s.d. 2014) ANUNG utk RAKORPOP didaftarkan HKI 25 Badan Litbangkes

36 GOAL 3 3.c. CALON INDIKATOR (UN Statistics, Nov 2015) DATA ACUAN TARGET 2030 RPJMN/ RENSTRA/ INDIKATOR TERKAIT DATA ACUAN TARGET 2019 SUMBER Secara substansial meningkatkan pembiayaan kesehatan serta rekrutmen, pengembangan, pelatihan, dan retensi tenaga kesehatan di negara-negara berkembang, terutama negara-negara tertinggal dan negara bagian pulau kecil yang sedang berkembang. 3.c.1. Kepadatan dan distribusi tenaga kesehatan RPJMN : 1. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga kesehatan 2. Persentase RSU kabupaten/kota kelas C yang memiliki tujuh dokter spesialis Renstra Kemkes RI : 1. Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan di Fasyankes 2. Jumlah tenaga pendidik, tenaga kesehatan dan masyarakat yang ditingkatkan kemampuannya melalui pelatihan 3. Jumlah tenaga kesehatan yang melaksanakan internship Rasio tenaga kesehatan (data program BPPSDMK dan Riskesdas) % % BPPSDMK ANUNG utk RAKORPOP

37 GOAL 3 CALON INDIKATOR (UN Statistics, Nov 2015) DATA ACUAN TARGET 2030 RPJMN/ RENSTRA/ INDIKATOR TERKAIT DATA ACUAN TARGET d. Memperkuat kapasitas seluruh negara, khususnya negara-negara berkembang dalam hal peringatan dini, penurunan risiko serta pengelolaan risiko kesehatan nasional dan global. 3.d.1. Persentase atribut 13 core capacities yang telah dicapai pada titik waktu tertentu RPJMN : [tidak ada] Renstra Kemkes RI : 1. Persentase Kabupaten/Kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah 2. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon 3. Jumlah Kabupaten/Kota yang mendapatkan dukungan untuk mampu melaksanakan upaya pengurangan risiko krisis kesehatan di wilayahnya 4. Jumlah Provinsi yang mendapatkan advokasi dan sosialisasi untuk mendukung pelaksanaan upaya pengurangan risiko krisis kesehatan di wilayahnya SUMBER Dit. Simkarkesma, Ditjen P2PL dan Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan ANUNG utk RAKORPOP

38 CALON INDIKATOR (UN Statistics, Nov 2015) DATA ACUAN TARGET 2030 GOAL 5 RPJMN/ RENSTRA/ KETERSEDIAAN INDIKATOR DATA ACUAN TARGET Menghilangkan segala bentuk praktik berbahaya, seperti pernikahan anak-anak, usia dini dan terpaksa, serta sunat perempuan Persentase wanita yang saat ini berusia tahun yang mulai menikah atau hidup bersama di usia dini (contoh: pernikahan anak) Persentase anak perempuan dan wanita usia tahun yang mengalami sunat perempuan, dibagi menurut kelompok usia (hanya untuk negara tertentu) SUMBER BKKBN KemenPP dan PA, Direktorat Bina Kesehatan Ibu, Ditjen Bina Gizi dan ANUNG utk RAKORPOP 2015 KIA 38

39 CALON INDIKATOR (UN Statistics, Nov 2015) DATA ACUAN TARGET 2030 GOAL 5 RPJMN/ RENSTRA/ KETERSEDIAAN INDIKATOR DATA ACUAN TARGET 2019 SUMBER 5.6. Menjamin akses semesta kepada kesehatan seksual dan reproduksi serta hak-hak reproduksi sebagaimana yang disetujui, sesuai Programme of Action of the International Conference on Population and Development serta Beijing Platform for Action berikut dokumen hasil konferensi kajiannya Proporsi negara yang memiliki hukum dan perundang-undangan yang menjamin akses seluruh wanita dan remaja kepada pelayanan dan KIE kesehatan reproduksi (data resmi) RPJMN : [tidak ada] Renstra Kemkes RI : Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja 21% (2014) 45% Direktorat Bina Kesehatan Anak, Ditjen Bina Gizi dan KIA ANUNG utk RAKORPOP

40 GOAL 6 CALON INDIKATOR (UN Statistics, Nov 2015) DATA ACUAN TARGET 2030 RPJMN/ RENSTRA/ KETERSEDIAAN INDIKATOR DATA ACUAN TARGET 2019 SUMBER 6.1. Mencapai akses air minum aman yang universal dan merata Persentase penduduk yang menggunakan layanan air minum yang dikelola secara aman / Indikator MDGs: Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sumber air minum layak, perkotaan dan perdesaan 68,36% (Susenas, 2014) MDG Report 2014 RPJMN : [tidak ada] Renstra Kemkes RI : Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan 22,7% (2014) 50% 1. Direktorat Penyehatan Lingkungan, Ditjen P2PL 2. Kemen PU dan Perumahan Rakyat ANUNG utk RAKORPOP

41 GOAL 6 CALON INDIKATOR (UN Statistics, Nov 2015) DATA ACUAN TARGET 2030 RPJMN/ RENSTRA/ KETERSEDIAAN INDIKATOR DATA ACUAN TARGET 2019 SUMBER 6.2 Mencapai akses sanitasi dan higiene yang cukup dan merata bagi semua orang serta mengakhiri defekasi terbuka, memberi perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan wanita serta orang-orang yang berada pada situasi rentan Persentase penduduk yang menggunakan fasilitas sanitasi yang dikelola secara aman/ Indikator MDGs: Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap fasilitas sanitasi dasar layak, perkotaan dan perdesaan 62,41% (Susenas, 2014) MDG Report 2014 RPJMN : [tidak ada] Renstra Kemkes RI : Jumlah Desa/Kelurahan yang melaksanakan STBM (2014) Direktorat Penyehatan Lingkungan, Ditjen P2PL 2. Kemen PU dan Perumahan Rakyat ANUNG utk RAKORPOP

42 TINDAK LANJUT PEMERINTAH DAERAH UNTUK PENCAPAIAN SDGs PADA SEKTOR KESEHATAN LESSON LEARNT PROSES INTERNALISASI MDGs DALAM AGENDA PEMBANGUNAN DAERAH RAN SDGs RAD SDGs (Integrasi MDGs dalam Dokumen Rencana Pembangunan - Bappenas, 2013) ANUNG utk RAKORPOP

43 TINDAK LANJUT PEMERINTAH DAERAH UNTUK PENCAPAIAN SDGs PADA SEKTOR KESEHATAN LESSON LEARNT MDGs UNTUK ANTISIPASI PELAPORAN SDGs (Badan Pusat Statistik, 2015) PERLU MENGIDENTIFIKASI KETERSEDIAAN DATA INDIKATOR SEJAK AWAL ANUNG utk RAKORPOP

44 TINDAK LANJUT PEMERINTAH DAERAH UNTUK PENCAPAIAN SDGs PADA SEKTOR KESEHATAN 1. MENGIDENTIFIKASI INDIKATOR GOALS MDGS YANG BELUM TERCAPAI untuk ukuran nasional ataupun daerah sesuai RPJMD dan memastikannya agar menjadi bagian dari pencapaian target SDGs pada tahun yang akan datang, 2. MEMASUKKAN DALAM DOKUMEN PERENCANAAN DI DAERAH sesuai dengan periodisasi kepala daerah, 3. MEMASTIKAN AGENDA TELAH MASUK DALAM RPJMD yang sedang disusun khususnya bagi 269 Daerah yang melaksanakan Pilkada serentak tanggal 9 Desember 2015, 4. MENGIDENTIFIKASI PRAKTEK CERDAS PELAKSANAAN MDGS DAN ATAU KESALAHAN PRAKTEK MDGS UNTUK MENYUSUN STRATEGI SDGS sambil menunggu kejelasan indikator nasional yang sedang dalam proses pembahasan, dan 5. MENETAPKAN KOORDINATOR SDGS bidang Kesehatan di institusi masing-masing untuk memudahkan koordinasi pada tahun 2016 ke depan. ANUNG utk RAKORPOP

45 PENUTUP ANUNG utk RAKORPOP

46 KAMPANYE GIZI NASIONAL MODEL KAMPANYE Intervensi tingkat kabupaten dan desa didukung oleh media massa untuk menjangkau audiens nasional Komunikasi antarpribadi & kegiatan berbasis masyarakat merupakan komponen utama Kampanye media massa untuk memperkuat penetrasi pesan dan menjangkau khalayak nasional ANUNG utk RAKORPOP

47 MATERI KAMPANYE Iklan televisi Poster Spanduk Buku panduan kader Video advokasi Brosur advokasi Presentasi Advokasi Jingle ANUNG utk RAKORPOP

48 Program Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat (PKGBM) terdiri dari 3 Kegiatan, yaitu ;(1) Demand Side, (2) Supply Side, dan (3) Kampanye, Monitoring dan Evaluasi. Penguatan pemberdayaan masyarakat melalui PNPM Generasi (Demand Side) 1. PerenPendampingan 2. Perencanaan Partisipatif 3. Pemberian Block Grant pada Masyarakat Penguatan penyedia pelayanan (Supply Side) 1. Pelatihan bagi Tenaga Kesehatan 2. Penyediaan dan Pemberian Multiple Micro Nutrient bagi Ibu Hamil dan Anak 6 24 bulan 3. Penyediaan Alat Ukur dan Pengukuran Panjang Badan 4. Pemicuan Sanitasi 5. Pelibatan Pihak Swasta Kampanye Perubahan Perilaku, M&E dan manajemen 1. Kampanye Gizi Nasional 2. Management 3. MONEV Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Sulawesi Barat Sulawesi Utara Gorontalo Sumatera Selatan: 11 Propinsi 64 Kabupaten Maluku Jawa Barat Jawa Timur NTB: NTT ANUNG utk RAKORPOP

49 TERIMA KASIH SEKRETARIAT PEMBANGUNAN SEKTOR KESEHATAN PASCA TAHUN / ANUNG utk RAKORPOP

50 LAMPIRAN Uraian target seluruh goal SDGs

51 Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun [7 target] 1.1. Pada 2030, mengentaskan kemiskinan pada semua orang, di mana pun, saat ini ukurannya adalah orang-orang yang penguhidupannya kurang dari USD 1,25/ hari 1.2. Pada 2030, mengurangi setidaknya setengah jumlah laki-laki, perempuan, dan anak-anak di segala usia yang hidup dalam kemiskinan di segala dimensi menurut definisi nasional 1.3. Implementasi nasional sistem dan ukuran jaminan sosial yang layak untuk semua orang, termasuk yang terbawah, dan pada 2030 mencapai cakupan luas atas penduduk miskin dan rentan 1.4. Pada 2030 menjamin bahwa seluruh laki-laki dan perempuan, terutama yang miskin dan rentan, memiliki hak yang setara atas sumber daya ekonomi, sebagaimana pula akses pada pelayanan dasar, kepemilikan dan kendali atas tanah dan bentuk properti lainnya, harta warisan, sumber daya alam, teknologi baru dan layanan keuangan yang layak, termasuk microfinance 1.5. Pada 2030, membangun ketahanan penduduk miskin dan yang berada dalam situasi rentan, serta mengurangi keterpaparan dan kerentanan mereka terhadap kejadian ekstrem terkait iklim serta bencana dan goncangan ekonomi, sosial dan lingkungan lainnya 51

52 Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun [7 target] MEANS OF IMPLEMENTATION: 1.a. Memastikan mobilisasi berarti atas sumber daya dari berbagai sumber, termasuk melalui kerja sama pembangunan yang telah ditingkatkan, untuk menyediakan alat yang mencukupi serta terprediksi untuk negara-negara berkembang, terutama negara tertinggal, untuk mengimplementasikan program dan kebijakan untuk mengakhiri kemiskinan di seluruh dimensinya 1.b. Menyusun kerangka kebijakan yang kuat di tingkat nasional, regional, dan internasional, berdasaran strategi pembangunan yang pro-rakyat miskin serta sensitif gender, untuk mendukung investasi yang telah dipercepat dalam tindakan pengentasan kemiskinan 52

53 TARGET GIZI MASYARAKAT 2.1. Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin akses pangan yang aman, bergizi, dan mencukupi bagi semua orang, khususnya masyarakat miskin dan rentan termasuk bayi, di sepanjang tahun Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia Pada tahun 2030, menduakalilipatkan produktivitas dan pendapatan pertanian pada produsen berskala kecil, terutama wanita, bangsa pribumi, petani keluarga, peternak dan nelayan, termasuk melalui akses yang aman dan merata kepada tanah, input dan sumber daya produktif lainnya, pengetahuan, layanan keuangan, pasar dan peluang untuk pekerjaan pertambahan nilai maupun non-pertanian 2.4. Pada tahun 2030, memastikan sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan mengimplementasikan praktik pertanian yang berketahanan yang meningkatkan produktivitas dan produksi, yang membantu mempertahankan ekosistem, yang memperkuat kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca ekstrem, kekeringan, banjir dan bencana lainnya serta yang secara progresif meningkatkan kualitas daratan dan tanah 2.5. Pada tahun 2020, mempertahankan keanekaragaman genetik pada bibit, tanaman budidaya serta hewan ternak dan jinak beserta spesies liar terkaitnya, termasuk secara bijaksana mengelola dan melakukan diversifikasi bank bibit dan tanamandi tingkat nasional, regional, dan internasional, serta memastikan akses kepada bagi hasil, dan bagi hasil yang adil dan merata melalui 1/12/2015 penggunaan sumber daya genetik dan asosiasi pengetahuan tradisional, sebagaimana disetujui secara internasional 53

54 TARGET GIZI MASYARAKAT 2 MEANS OF IMPLEMENTATION / PERANGKAT IMPLEMENTASI 2.a. Meningkatkan investasi, termasuk melalui peningkatan kerja sama internasional, pada infrastruktur pedesaan, penelitian dan ekstensifikasi layanan pertanian, pengembangan teknologi dan bank genetik tanaman dan ternak untuk peningkatan kapasitas produksi pertanian di negara berkembang, khususnya negara tertinggal 2.b. Mengoreksi dan mencegah restriksi perdagangan serta distorsi pada pasar pertanian dunia, termasuk melalui eliminasi paralel segala bentuk subsidi ekspor pertanian dan segala jenis ekspor yang berdampak serupa, sesuai mandat Doha Development Round 2.c. Mengadopsi cara-cara untuk memastikan fungsi pasar komoditas pangan yang semestinya berikut turunannya serta memfasilitasi akses tepat waktu kepada informasi pasar, termasuk mengenai cadangan pangan untuk membantu membatasi perubahan ekstrem harga pangan 1/12/

55 TARGET SISTEM KESEHATAN NASIONAL 3.1. Pada 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per kelahiran hidup 3.2. Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per KH dan Angka Kematian Balita 25 per KH 3.3. Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terabaikan, serta memerangi hepatitis, penyakit bersumber air dan penyakit menular lainnya Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental Memperkuat pencegahan dan perawatan penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan narkotika dan alkohol yang membahayakan 3.6. Pada 2020, mengurangi setengah jumlah global kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas 3.7. Pada 2030, menjamin akses semesta kepada pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk keluarga berencana (KB), informasi dan edukasi, serta integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses kepada pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan berkualitas bagi semua orang. 3.9 Pada 2030, mengurangi secara substansial kematian dan kesakitan akibat senyawa berbahaya serta kontaminasi dan polusi udara, air, dan tanah. 1/12/

56 TARGET SISTEM KESEHATAN NASIONAL 2 MEANS OF IMPLEMENTATION / PERANGKAT IMPLEMENTASI 3.a. Memperkuat implementasi FCTC WHO di seluruh negara, sesuai keperluan 3.b. Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat penyakit menular maupun tidak menular yang mempengaruhi terutama negara-negara berkembang, menyediakan akses kepada obat dan vaksin dasar yang terjangkau, sesuai Doha Declaration tentang TRIPS Agreement and Public Health, yang menegaskan hak negara berkembang untuk menggunakan secara penuh ketentuan-ketentuan dalam Kesepakatan atas Aspek-Aspek terkait Perdagangan pada Hak Properti Intelektual terkait keleluasaan untuk melindungi kesehatan masyarakat, dan, pada khususnya, menyediakan akses obat bagi semua orang. 3.c. Secara substansial meningkatkan pembiayaan kesehatan serta rekrutmen, pengembangan, pelatihan, dan retensi tenaga kesehatan di negara-negara berkembang, terutama negaranegara tertinggal dan negara bagian pulau kecil yang sedang berkembang. 3.d. Memperkuat kapasitas seluruh negara, khususnya negara-negara berkembang dalam hal peringatan dini, penurunan risiko serta pengelolaan risiko kesehatan nasional dan global. 1/12/

57 Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang [10 target] 4.1. Pada 2030 memastikan bahwa seluruh anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah yang gratis, merata dan berkualitas yang mengarah pada dampak pembelajaran yang relevan dan efektif 4.2. Pada 2030 memastikan bahwa seluruh anak perempuan dan laki-laki memiliki akses kepada pengembangan, perawatan, dan pendidikan pra-dasar usia dini yang berkualitas sehingga siap untuk mengikuti pendidikan dasar 4.3. Pada 2030 memastikan akses pendidikan teknis, kejuruan, dan tersier yang merata untuk seluruh perempuan dan laki-laki, termasuk untuk universitas 4.4. Pada 2030, meningkatkan secara substansial jumlah anak muda dan orang dewasa yang memiliki keterampilan relevan, termasuk keterampilan teknis dan kejuruan untuk lapangan pekerjaan, pekerjaan serta kewirausahaan yang layak 4.5. Pada 2030, menghilangkan kesenjangan gender dalam pendidikan dan memastikan akses yang merata kepada seluruh jenjang pendidikan dan pelatihan kejuruan bagi masyarakat rentan, termasuk penyandang disabilitas, penduduk pribumi dan anak-anak yang dalam kondisi rentan 4.6. Pada 2030, memastikan bahwa seluruh anak muda dan proporsi substansial orang dewasa baik laki-laki maupun perempuan, mencapai kemampuan mmebaca dan berhitung 4.7. Pada 2030, memastikan bahwa seluruh peserta pembelajaran memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan, termasuk, di antaranya, melalui pendidikan berkelanjutan, serta gaya hidup, hak asasi, kesetaraan gender, promosi budaya damai dan anti-kekerasan, kependudukan global serta penghargaan terhadap keberagaman budaya yang (juga) berkelanjutan dan daripada kontribusi budaya kepada pembangunan berkelanjutan 57

58 Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang [10 target] MEANS OF IMPLEMENTATION: 4.a. Membangun dan mengupgrade fasilitas pendidikan yang sensitif anak-anak, penyandang disabilitas, dan gender, serta menyediakan lingkungan pembelajaran yang aman, antikekerasan, inklusif dan efektif bagi semua orang 4.b. Pada 2020, memperluas ketersediaan beasiswa secara substansial di tingkat global untuk negara-negara berkembang, terutama negara tertinggal, negara bagian berkembang berupa pulau kecil serta negara Afrika, untuk pendaftaran pendidikan tinggi, termasuk pelatihan kejuruan dan teknologi informasi dan edukasi, program teknis, permesinan dan ilmiah pada negara maju maupun negara berkembang lainnya 4.c. Pada 2030, meningkatkan secara substansial suplai guru berkualifikasi, termasuk melalui kerja sama internasional untuk pelatihan guru di negara berkembang, terutama negara tertinggal dan negara bagian berkembang berupa pulau kecil 58

59 TARGET AKSES KESEHATAN REPRODUKSI 5.1. Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap wanita dan perempuan di mana pun 5.2. Menghilangkan segala bentuk kekerasan terhadap seluruh wanita dan perempuan pada ruang publik maupun pribadi, termasuk perdagangan manusia, seks dan jenis eksploitasi lainnya 5.3. Menghilangkan segala bentuk praktik berbahaya, seperti pernikahan anak-anak, usia dini dan terpaksa, serta sunat perempuan Mengakui dan memberi nilai pada pelayanan tak berbayar dan pekerja rumah tangga dengan penyediaan kebijakan-kebijakan layanan umum, infrastruktur dan jaminan sosial, serta promosi pembagian tanggung jawab dalam rumah tangga dan keluarga sesuai dengan kondisi nasional 5.5. Memastikan partsipasi penuh dan efektif serta peluang yang sama untuk kepemimpinan pada seluruh tingkat pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi, dan masyarakat 5.6. Menjamin akses semesta kepada kesehatan seksual dan reproduksi serta hak-hak reproduksi sebagaimana yang disetujui, sesuai Programme of Action of the International Conference on Population and Development serta Beijing Platform for Action berikut dokumen hasil konferensi kajiannya 1/12/

60 TARGET AKSES KESEHATAN REPRODUKSI 2 MEANS OF IMPLEMENTATION / PERANGKAT IMPLEMENTASI 5.a. Melakukan reformasi untuk memberikan kesetaraan hak sumber daya ekonomi kepada wanita, sebagaimana pula akses kepada kepemilikan dan kendali atas tanah dan properti lainnya, layanan keuangan, harta warisan, dan sumber daya alam, sesuai hukum nasional 5.b. Meningkatkan penggunaan teknologi yang mendukung, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, untuk mendorong pemberdayaan perempuan 5.c. Mengadopsi dan memperkuat kebijakan yang logis serta legislasi yang dapat ditegakkan untuk mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan seluruh wanita dan perempuan di segala tingkatan 1/12/

61 TARGET SANITASI DAN AIR BERSIH 6.1. Mencapai akses air minum aman yang universal dan merata 6.2 Mencapai akses sanitasi dan higiene yang cukup dan merata bagi semua orang serta mengakhiri defekasi terbuka, memberi perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan wanita serta orangorang yang berada pada situasi rentan 6.3. Meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi, menghilangkan penumpukan sampah, dan meminimalisir pembuangan kimia dan materi berbahaya, mengurangi setengah proporsi air limbah yang tidak dimurnikan serta meningkatkan daur ulang dan penggunaan kembali yang aman secara global 6.4. Meningkatkan efisiensi penggunaan air di seluruh sektor dan memastikan pengambilan dan suplai air tawar yang berkelanjutan untuk mengatasi kelangkaan dan secara substansial mengurangi jumlah orang yang mengalami kelangkaan air 6.5. Mengimplementasikan pengelolaan sumber daya air terintegrasi di seluruh tingkatan, termasuk melalui kerja sama transperbatasan, sebagaimana mestinya 6.6. Melindungi dan memulihkan ekosistem terkait air, termasuk pegunungan, hutan, lahan basah, sungai, mata air dan danau 1/12/

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN MDGs dirumuskan pada tahun 2000, Instruksi Presiden 10 tahun kemudian (Inpres No.3 tahun 2010 tentang Pencapaian Tujuan MDGs) Lesson Learnt:

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Dr. Wartanto (Sekretaris Ditjen PAUD dan Dikmas) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TUJUAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Bali Oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Bali DISEMINASI INFORMASI KESEHATAN Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 mengenai Keterbukaan Informasi Publik. Undang-undang yang terdiri dari 64 pasal ini pada intinya

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEHATAN SDGs DI INDONESIA Dra. Hj. Ermalena MHS Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Disampaikan dalam Diskusi Panel Pengendalian Tembakau dan

INDIKATOR KESEHATAN SDGs DI INDONESIA Dra. Hj. Ermalena MHS Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Disampaikan dalam Diskusi Panel Pengendalian Tembakau dan INDIKATOR KESEHATAN SDGs DI INDONESIA Dra. Hj. Ermalena MHS Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Disampaikan dalam Diskusi Panel Pengendalian Tembakau dan Tujuan Pembangunan Indonesia The 4th ICTOH Balai Kartini,

Lebih terperinci

KESEHATAN DALAM KERANGKA SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

KESEHATAN DALAM KERANGKA SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) KESEHATAN DALAM KERANGKA SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) RAPAT KERJA KESEHATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PALANGKARAYA, 17 FEBRUARI 2016 ANUNG SUGIHANTONO DIRJEN KESEHATAN MASYARAKAT Email

Lebih terperinci

Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women

Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women Stand Alone Goal Prinsip Stand Alone Goal: 1. Kesetaraan Gender 2. Hak-hak perempuan sebagai hak asasi manusia. 3. Pemberdayaan

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN 1 REPUBLIK 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN Kesehatan Ibu dan Anak: Angka Kematian Ibu (AKI), Stunting Balita, & Anemia Ibu Hamil Masih Tinggi Imunisasi Belum Merata Angka Kematian Ibu (AKI) Masih Tinggi

Lebih terperinci

MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER

MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER Dian Kartikasari, Seminar Nasional, Perempuan dan SDG, Koalisi Perempuan Indonesia, Jakarta, 20 Januari 2016 SDG SDG (Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes.

KATA PENGANTAR. dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes. KATA PENGANTAR Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bulan September 2000, sebanyak 189 negara anggota PBB termasuk Indonesia sepakat untuk mengadopsi Deklarasi

Lebih terperinci

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) I. Pendahuluan II. III. IV. Pangan dan Gizi Sebagai Investasi Pembangunan Analisis Situasi Pangan dan Gizi

Lebih terperinci

(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan

(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan Dr. Hefrizal Handra Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang 2014 Deklarasi MDGs merupakan tantangan bagi negara miskin dan negara berkembang untuk mempraktekkan good governance dan komitmen penghapusan

Lebih terperinci

Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi

Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi Oleh: Nugrahana Fitria Ruhyana, SP., ME. (Perencana Muda - Bappeda Kab. Sumedang) I. Latar Belakang Pada akhir tahun 2015 seiring berakhirnya

Lebih terperinci

RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI GIZI DI INDONESIA. Asih Setiarini Disampaikan pada Seminar Gizi untuk Bangsa V Depok, 30 Agustus 2016

RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI GIZI DI INDONESIA. Asih Setiarini Disampaikan pada Seminar Gizi untuk Bangsa V Depok, 30 Agustus 2016 RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI GIZI DI INDONESIA Asih Setiarini Disampaikan pada Seminar Gizi untuk Bangsa V Depok, 30 Agustus 2016 SISTEMATIKA Situasi Gizi di Indonesia Target Gizi dalam SDGs Peran Pendidikan

Lebih terperinci

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan PRA-MUSRENBANGNAS RKP Kelompok Pembahasan: Kesehatan Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Jakarta, 16-24 April 2015 Buku I: STRATEGI PEMBANGUNAN NORMA PEMBANGUNAN 1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;

Lebih terperinci

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KONGRES INTERNASIONAL KE-6 ISPAH (KONGRES KESEHATAN MASYARAKAT DAN AKTIVITAS FISIK Bangkok, Thailand 16-19

Lebih terperinci

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia Wahyuningsih Darajati Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Kementerian PPN/Bappenas

Lebih terperinci

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) Deputi Kemaritiman dan SDA Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Rapat Pedoman Teknis Perumusan RAN TPB Jakarta, 23 Juni 2016 OUTLINE 1.

Lebih terperinci

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS A. KONDISI UMUM Sesuai dengan UUD 1945, pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat,

Lebih terperinci

PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN

PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN 2010-2014 NINA SARDJUNANI Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Rakornas

Lebih terperinci

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 PRIORITAS 3 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG KESEHATAN Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak

Lebih terperinci

Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut : 4. Sistem Informasi pelaporan dari fasilitas pelayanan kesehatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kota Provinsi yang belum tepat waktu Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai

Lebih terperinci

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK Millennium Development Goals (MDGs) Komitmen Negara terhadap rakyat Indonesia dan global Komitmen Indonesia kepada masyarakat Suatu kesepakatan dan kemitraan global

Lebih terperinci

Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan

Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan Outline Paparan 1. Kinerja Pelaksanaan Rencana Kerja Kemenkes 2014-2015 - Capaian Indikator

Lebih terperinci

Keynote Speech. Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan. Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas

Keynote Speech. Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan. Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas Keynote Speech Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas The 4th Indonesian Conference on Tobacco or Health (ICTOH)

Lebih terperinci

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS A. KONDISI UMUM Sesuai dengan UUD 1945,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Isu tentang permasalahan kesehatan merupakan dua dari 17 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Isu tentang permasalahan kesehatan merupakan dua dari 17 Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu tentang permasalahan kesehatan merupakan dua dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goal) atau SDGs, yang merupakan lanjutan dan penyempurnaan

Lebih terperinci

Strategi Penguatan Upaya Promotif dan Preventif dalam RPJMN Sub Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat

Strategi Penguatan Upaya Promotif dan Preventif dalam RPJMN Sub Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat Strategi Penguatan Upaya Promotif dan Preventif dalam RPJMN Sub Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat 2015-2019 Dr. Drg. Theresia Ronny Andayani, MPH Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat KEMENTERIAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

CAPAIAN MDGs BIDANG KESEHATAN

CAPAIAN MDGs BIDANG KESEHATAN CAPAIAN MDGs BIDANG KESEHATAN MENTERI KESEHATAN dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH SIMPOSIUM NASIONAL JHCC, Jakarta, 20 Desember 2010 CAPAIAN MDGs BIDANG KESEHATAN MENTERI KESEHATAN dr. Endang

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan; 2. Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 3. Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan; dan 4. Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan STAF AHLI STRUKTUR

Lebih terperinci

Pelaksanaan Pengentasan Kelaparan serta Konsumsi & Produksi Berkelanjutan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia

Pelaksanaan Pengentasan Kelaparan serta Konsumsi & Produksi Berkelanjutan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia Pelaksanaan Pengentasan Kelaparan serta Konsumsi & Produksi Berkelanjutan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia Subandi Sardjoko Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan

Lebih terperinci

A. Kesehatan Indonesia dan Agenda Pembangunan Global

A. Kesehatan Indonesia dan Agenda Pembangunan Global A. Kesehatan Indonesia dan Agenda Pembangunan Global Relevansi kesehatan dalam kebijakan global dimulai dengan misi untuk mencegah penyebaran penyakit sebagai akibat dari peningkatan frekuensi perdagagan

Lebih terperinci

BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN

BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG BERKUALITAS Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017 LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017 A. Dasar Pemikiran Tanggal 10 Juli 2017, Pemerintah Indonesia telah mengundangkan Peraturan Presiden

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI I. PENJELASAN UMUM Kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang terdiri

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

Lebih terperinci

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang

Lebih terperinci

Masalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global

Masalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global Masalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global Endang L. Achadi FKM UI Disampaikan pd Diseminasi Global Nutrition Report Dalam Rangka Peringatan Hari Gizi Nasional 2015 Diselenggarakan oleh Kementerian

Lebih terperinci

Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar

Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar 2.1 2.2 2.3 Target MDGs Status Sumber 2015 Angka Partisipasi 90,0202 95,74 100%

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

Tujuan 2. Menghentikan kelaparan, meningkatkan ketahanan pangan dan nutrisi, serta mempromosikan pertanian berkelanjutan

Tujuan 2. Menghentikan kelaparan, meningkatkan ketahanan pangan dan nutrisi, serta mempromosikan pertanian berkelanjutan : Multi-stakeholder Consultation and Workshop, 26-27 April 2017, Jakarta, Tujuan 2. Menghentikan kelaparan, meningkatkan ketahanan pangan dan nutrisi, serta mempromosikan pertanian berkelanjutan Hak atas

Lebih terperinci

Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator

Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator Page 1 Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Uraian Jumlah Jumlah Akan Perlu Perhatian Khusus Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan 12 9 1 2 Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua

Lebih terperinci

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN 2005-2014 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 83.3 85.0 82.0 85.1 60.0 64.5 68.7 71.2 57.5 48.1 2005 2006 2007

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA

PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2006 PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA (BIDANG KESEHATAN) Disampaikan dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI Jakarta, 23 November 2005 AGENDA PEMBANGUNAN AGENDA PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Sonny Harry B Harmadi Staf Ahli Bidang Kependudukan Menko PMK

Sonny Harry B Harmadi Staf Ahli Bidang Kependudukan Menko PMK Sonny Harry B Harmadi Staf Ahli Bidang Kependudukan Menko PMK Disampaikan dalam Sidang Regional Dewan Ketahanan Pangan Wilayah Timur, Pontianak 3 Agustus 2016 1 MEMAHAMI PEMBANGUNAN 2 Definisi Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

PENANGANAN STUNTING TERPADU TAHUN 2018

PENANGANAN STUNTING TERPADU TAHUN 2018 PENANGANAN STUNTING TERPADU TAHUN 2018 Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Jakarta, 16 Januari 2018 1 1 Outline 1 2 3 Kondisi Stunting di Indonesia Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi

Lebih terperinci

Filosofi. Mendekatkan Akses pelayanan kesehatan yg bermutu kepada masyarakat. UKM_Maret

Filosofi. Mendekatkan Akses pelayanan kesehatan yg bermutu kepada masyarakat. UKM_Maret Filosofi Mendekatkan Akses pelayanan kesehatan yg bermutu kepada masyarakat UKM_Maret 2006 1 MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS Tujuan Pembangunan Millenium (MDG) yg meliputi : 1 Menghapuskan kemiskinan & kelaparan.

Lebih terperinci

RPJMN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT

RPJMN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT RPJMN 2015-2019 KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT ISU YANG BELUM TERSELESAIKAN Tingginya Kematian Ibu dan Bayi Tingkat Fertilitas yang Stagnan Ketersediaan Farmasi dan Alkes Akses terhadap Air Minum dan Sanitasi

Lebih terperinci

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR REVIEW INDIKATOR DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR 2015-2019 MISI 1 : Menyediakan sarana dan masyarakat yang paripurna merata, bermutu, terjangkau, nyaman dan berkeadilan No Tujuan No Sasaran Indikator Sasaran

Lebih terperinci

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003 MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003 MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (TUJUAN PEMBANGUNAN MILENIUM) 1. Menanggulangi Kemiskinan

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bid. Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 2. Staf Ahli Bid. Pembiayaan & Pemberdayaan Masyarakat; 3. Staf Ahli Bid. Perlindungan Faktor Resiko Kesehatan; 4. Staf Ahli Bid Peningkatan Kapasitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER

LAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER Kerjasama Penelitian : BADAN

Lebih terperinci

SDGs Sustainable Development Goals

SDGs Sustainable Development Goals SDGs Sustainable Development Goals Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru saja meluncurkan program pembangunan berkelanjutan yang diberi nama Sustainable Development Goals (SDGs), menggantikan program sebelumnya

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN STROKE DI INDONESIA

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN STROKE DI INDONESIA KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN STROKE DI INDONESIA Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI O U T L I N E PENDAHULUAN SITUASI TERKINI STROKE

Lebih terperinci

STRATEGI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

STRATEGI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak STRATEGI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN OLEH: DEPUTI BIDANG PUG BIDANG POLITIK SOSIAL DAN HUKUM Disampaikan

Lebih terperinci

Metadata untuk Penyusunan Rencana Aksi yang Partisipatif

Metadata untuk Penyusunan Rencana Aksi yang Partisipatif Metadata untuk Penyusunan Rencana Aksi yang Partisipatif Setyo Budiantoro Manager Pilar Pembangunan Ekonomi, Sekretariat TPB/SDGs Kementerian PPN/Bappenas Pertemuan Nasional Masyarakat Sipil untuk SDGs

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Gorontalo

Lebih terperinci

BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA

BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA (Disampaikan dalam Diplomat Briefing, Jakarta 11 Maret 2013) Kata Pengantar Refleksi tentang Pencapaian MDG ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 2013, No.892 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN PERDESAAN SEHAT DI DAERAH TERTINGGAL BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs)

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs) STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs) DR. SUBANDI SARDJOKO Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan

Lebih terperinci

REVIEW ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI DALAM APBN TAHUN 2017

REVIEW ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI DALAM APBN TAHUN 2017 REVIEW ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI DALAM APBN TAHUN 2017 Dalam APBN TA 2017, anggaran Kementerian Kesehatan sebesar Rp58,27 triliun atau menurun sebesar 8,07 persen dibandingkan dengan alokasi anggaran

Lebih terperinci

Apa Kabar Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia?

Apa Kabar Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia? Apa Kabar Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia? Di beberapa negara terutama negara berkembang, kesehatan ibu dan anak masih merupakan permasalahan besar. Hal ini terlihat dari masih tingginya angka kematian

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PENCAPAIAN

PERKEMBANGAN PENCAPAIAN BAGIAN 2. PERKEMBANGAN PENCAPAIAN 25 TUJUAN 1: TUJUAN 2: TUJUAN 3: TUJUAN 4: TUJUAN 5: TUJUAN 6: TUJUAN 7: Menanggulagi Kemiskinan dan Kelaparan Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua Mendorong Kesetaraan

Lebih terperinci

PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT

PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE-57 25 JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT 3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah kebutuhan utama dan mendasar bagi kehidupan manusia. Kesehatan merupakan kondisi sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang

Lebih terperinci

Rintisan Model Penanggulangan Stunting Community-based Health and Nutrition to Reduce Stunting

Rintisan Model Penanggulangan Stunting Community-based Health and Nutrition to Reduce Stunting Rintisan Model Penanggulangan Stunting Community-based Health and Nutrition to Reduce Stunting All figures, numbers and dates stated in our presentation are tentative, subject to change, based on our best

Lebih terperinci

Pokok-Pokok Kebijakan Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG)

Pokok-Pokok Kebijakan Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) Pokok-Pokok Kebijakan Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) Subandi Sardjoko Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Disampaikan pada Lokakarya

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH MALUKU 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Peningkatan kapasitas pemerintah Meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

LIBRARIES, DEVELOPMENT, AND THE UN 2030 AGENDA

LIBRARIES, DEVELOPMENT, AND THE UN 2030 AGENDA INTERNATIONAL ADVOCACY PROGRAMME LIBRARIES, DEVELOPMENT, AND THE UN 2030 AGENDA 17 TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) DAN RUMUSAN IFLA TENTANG PERAN PERPUSTAKAAN DALAM MENDUKUNG PENCAPAIAN TPB TUJUAN

Lebih terperinci

Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs

Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs Outline Presentasi PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II Bengkulu, 14 Oktober 2014 Kristanto Sinandang UNDP Indonesia Proses Penyusunan SDGs Tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai individu yang berada pada rentang usia tahun (Kemenkes RI, 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai individu yang berada pada rentang usia tahun (Kemenkes RI, 2014). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang World Health Organization (WHO) mendefenisikan remaja sebagai masa dimana individu berkembang pada saat pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual sampai mencapai

Lebih terperinci

9 Kebutuhan dan Rekomendasi Utama Orang Muda (Young People) Indonesia terkait ICPD PoA

9 Kebutuhan dan Rekomendasi Utama Orang Muda (Young People) Indonesia terkait ICPD PoA 9 Kebutuhan dan Rekomendasi Utama Orang Muda (Young People) Indonesia terkait ICPD PoA Yayasan Aliansi Remaja Independen (ARI), sebuah lembaga non-profit yang dibentuk dan dijalankan oleh orang muda di

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (PPRG) DALAM PERUBAHAN IKLIM

KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (PPRG) DALAM PERUBAHAN IKLIM KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (PPRG) DALAM PERUBAHAN IKLIM Disampaikan Oleh: Drg. Ida Suselo Wulan, MM Deputi Bidang PUG Bidang Politik, Sosial dan Hukum Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) PERAN ORGANISASI PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT Dalam Program GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) Disampaikan Oleh FILOSOFI DAN KONSEP DASAR FAKTA PERUBAHAN POLA PENYAKIT TERKAIT DENGAN FAKTOR PERILAKU

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, KELUARGA BERENCANA DAN KETAHANAN PANGAN WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG DAN KONDISI UMUM

LATAR BELAKANG DAN KONDISI UMUM 1. Latar Belakang dan Kondisi Umum 2. Dasar Hukum 3. Proses Penyusunan RAD 4. Capaian RAD MDGS Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011 2015 5. Permasalahan Pelaksanaan Aksi MDGS 6. Penghargaan yang Diperoleh

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan

Lebih terperinci

TUJUAN 5. Meningkatkan Kesehatan Ibu

TUJUAN 5. Meningkatkan Kesehatan Ibu TUJUAN 5 Meningkatkan Kesehatan Ibu 57 Tujuan 5: Meningkatkan Kesehatan Ibu Target 6: Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga perempatnya antara 1990 dan 2015. Indikator: Angka kematian ibu. Proporsi

Lebih terperinci

Kegiatan Subdit Kesehatan Usia Reproduksi T.A 2017

Kegiatan Subdit Kesehatan Usia Reproduksi T.A 2017 Kegiatan Subdit Kesehatan Usia Reproduksi T.A 2017 Disampaikan Pada : Pertemuan Rapat Koordinasi Teknis Program Kesehatan Masyarakat Bekasi 14-17 Juni 2016 STATUS KESEHATAN PEREMPUAN Angka Kematian Ibu

Lebih terperinci

mengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau

mengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yakni antara usia 10-19 tahun adalah suatu periode masa

Lebih terperinci

Oleh : Tarjuman, SKp.,MNS. Fakultas Ilmu Kesehatan, UNIBBA

Oleh : Tarjuman, SKp.,MNS. Fakultas Ilmu Kesehatan, UNIBBA Oleh : Tarjuman, SKp.,MNS. Fakultas Ilmu Kesehatan, UNIBBA Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik untuk bayi yang mengandung sel darah putih, protein dan zat kekebalan yang cocok untuk bayi. ASI membantu pertumbuhan dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

PROMOSI KESEHATAN GUNA MEWUJUDKAN GAYA HIDUP SEHAT

PROMOSI KESEHATAN GUNA MEWUJUDKAN GAYA HIDUP SEHAT ORASI ILMIAH PROMOSI KESEHATAN GUNA MEWUJUDKAN GAYA HIDUP SEHAT DI ERA AGENDA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Oleh : ANUNG SUGIHANTONO DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERCEPATAN PENCAPAIAN MDGs GOAL 5 DI PROVINSI BENGKULU

PERCEPATAN PENCAPAIAN MDGs GOAL 5 DI PROVINSI BENGKULU PERCEPATAN PENCAPAIAN MDGs GOAL 5 DI PROVINSI BENGKULU encegahan terhadap kehamilan yang tidak diinginkan dan pemenuhan kebutuhan melalui KB adalah langkah besar menuju perbaikan kesehatan ibu dan pengurangan

Lebih terperinci

BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN Disampaikan Pada: Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Jakarta, April 2017 BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN 1 PERANAN DAK BIDANG KESEHATAN DALAM MENDUKUNG RKP 2018 2 LINGKUP

Lebih terperinci

MAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional

MAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional MAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional Dosen Pembimbing : H. Toto Subiakto, S.Kp, M.Kep Disusun Oleh: 1. Yolanda

Lebih terperinci