A. Kesehatan Indonesia dan Agenda Pembangunan Global
|
|
- Liani Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 A. Kesehatan Indonesia dan Agenda Pembangunan Global Relevansi kesehatan dalam kebijakan global dimulai dengan misi untuk mencegah penyebaran penyakit sebagai akibat dari peningkatan frekuensi perdagagan antar negara. Pada awal abad 21 konvergensi ini kian menguat. Komitmen global untuk meningkatkan status kesehatan secara jelas tergambar dalam Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals / MDGs). Tiga dari delapan MDGs berkaitan secara langsung dengan kesehatan. Dalam banyak kajian MDGs, kesehatan juga dipandang memiliki keterkaitan erat dengan isu terkait lingkungan, perdagangan, pertumbuhan ekonomi, pembangunan social, keamanan nasional dan hak asasi manusia 1. Laporan Pencapaian Agenda Pembangunan Milenium menunjukkan Indonesia mencapai kemajuan yang tidak merata antar indikator: tercapai untuk target tertentu, tertinggal pada target yang lain. Angka Kematian Balita dan Kematian Bayi, misalnya, telah mengalami penrunan tajam tetapi diperkirakan masih belum mencapai target MDGs pada tahu Sementara itu, Indikator penurunan Angka Kematian Neonatus dan peningkatan imunisasi campak pada bayi dan anak 6-59 bulan telah memenuhi target MDGs. 2 Disparitas status kesehatan juga terjadi antar tingkat social ekonomi, antar kawasan dan antar perkotaan-pedesaan. Angka kematian bayi dan angka kematian balita pada golongan termiskin hampir empat kali lebih tinggi dari golongan terkaya. Selain itu, angka kematian bayi dan angka kematian ibu melahirkan lebih tinggi di daerah pedesaan, di kawasan timur Indonesia, serta pada penduduk dengan tingkat pendidikan rendah. Persentase anak balita yang berstatus gizi kurang dan buruk di daerah pedesaan lebih tinggi dibandingkan daerah perkotaan. 3 Dengan demikian, bagi Indonesia, kesehatan menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Penekanan terhadap kesehatan sebagai elemen kunci pembangunan berkelanjutan pun kembali menemui momentumnya dengan menjadi tujuan ketiga Agenda Pembangunan Pasca-2015: ensure healthy lives and promote wellbeing for all at all ages. Berbeda dengan MDGs, target kesehatan dalam Agenda Pembangunan Pasca-2015 (Tabel A) menunjukkan perluasan dalam fokus isu kesehatan. Apabila dikelompokkan, maka Agenda Pembangunan Pasca-2015 meliputi agenda MDGs yang belum terselesaikan, ditambah dua isu baru yakni kematian akibat penyakit tidak menular dan kecelakaan serta kemitraan lintas sektor yang berfokus kepada sistem, termasuk jaminan kesehatan semesta (Universal Health Coverage). Pengelompokkan tersebut menunjukkan target terkait MDGs yang belum tercapai di banyak negara masih harus dilanjutkan, namun di sisi lain agenda pembangunan harus merespon ada tantangan baru dalam dunia kesehatan. Selain itu, berdasarkan pembelajaran terdahulu, Agenda Pembangunan Pasca-2015 juga mengamplifikasi keberpihakan pada penegakkan hak asasi manusia, kesetaraan, demokrasi dan tata kelola. Hal-hal ini menjadi penting dalam mengeliminasi hal-hal non-finansial yang menghambat pelayanan kesehatan. 1 Oslo Ministerial Declaration-Global Health : a pressing foreign policy issue of our time (2007) 2 Bappenas (2013. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun
2 Tabel A. Target Tujuan Pembangunan Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia : Agenda Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals) Penyakit tidak menular (Noncommunicable diseases /NCDs) Lintas sektor / sistem 3.1 Pada tahun 2030 mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per kelahiran hidup (KH) 3.2 Pada tahun 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) setidaknya hingga 12 per KH dan Angka Kematian Balita (AKBa) hingga 25 per KH 3.3 Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terlupakan, serta memerangi hepatitis, penyakit bawaan air air dan penyakit menular lainnya 3.4 Pada tahun 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental 3.5 Memperkuat pencegahan dan perawatan penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan narkotika dan alkohol yang membahayakan 3.6 Pada tahun 2030, mengurangi hingga separuh angka kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas, dan dengan target antara pada 2020 menstabilkan dan mengurangi angka kematian dan cedera global dari kecelakaan lalu lintas 3.7 Pada tahun 2030, menjamin akses semesta kepada pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk keluarga berencana, informasi dan edukasi, serta integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional. 3.8 Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses kepada pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan berkualitas bagi semua orang. 3.9 Pada tahun 2030, pengurangan secara substansial kematian dan kesakitan akibat senyawa berbahaya serta kontaminasi dan polusi udara, air, dan tanah. B. Pengarusutamaan Agenda Pembangunan Pasca-2015 pada Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia Rentang luas wilayah yang besar dengan berbagai tantangan geografis membuat perencanaan pembangunan secara sistematis untuk mencapai tujuan universal menjadi sebuah keniscayaan untuk menjaga konsistensi arah pembangunan. Kesembilan agenda prioritas dalam Nawa CIta memiliki misi yang sama dengan Agenda Pembangunan pasca yakni dirumuskan untuk memastikan kualitas hidup manusia Indonesia mencapai kualitas yang tinggi, maju dan sejahtera. 4 Pembangunan Indonesia dilakukan untuk meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat yang menghasilkan manusia Indonesia yang unggul dengan meningkatkan kecerdasan otak dan kesehatan fisik melalui pendidikan, kesehatan dan perbaikan gizi. 5 4 Misi pembangunan nasional untuk tahun , poin 4. 5 Dimensi pembangunan manusia dan masyarakat, RPJMN 2
3 Tabel B. Keselarasan Agenda Pembangunan Pasca-2015 dan RPJMN Tujuan Pembangunan & Target Agenda Pembangunan Pasca-2015 RPJMN Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi, dan mempromosikan agrikultur berkelanjutan 2.1 Pada 2030, akan mengakhiri kelaparan dan menjamin akses pangan yang aman, bergizi, dan mencukupi bagi semua orang, khususnya masyarakat miskin dan rentan, termasuk bayi, sepanjang tahun. 2.2 Pada 2030, akan mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia Arah pembangunan nasional: Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik. Arah kebijakan dan strategi peningkatan kedaulatan pangan: (i) pemantapan ketahanan pangan menuju kemandirian pangan dengan peningkatan produksi pangan pokok; (ii) stabilisasi harga bahan pangan; (iii) perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat; (iv) mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan; serta (v) peningkatan kesejahteraan pelaku usaha pangan terutama petani, nelayan, dan pembudidaya ikan. Buku I, halaman: Arah pembangunan nasional: Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia Sasaran Pokok Pembangunan Nasional: Kesehatan 1. Meningkatnya status gizi dan kesehatan masyarakat c. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita (persen): 17 (tahun 2019) d. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (dibawah 2 tahun) (persen): 28 (tahun 2019) Buku I, Hal Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia 3.1 Sasaran Pokok Pembangunan Nasional: Pada 2030 mengurangi angka kematian ibu hingga di hidup di bawah Kesehatan 70 per kelahiran 1. Meningkatnya status gizi dan kesehatan masyarakat a. Angka kematian ibu per kelahiran hidup: 306 (2019) Buku I, Hal Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan AKB setidaknya hingga 12 per KH dan AKBa 25 per KH Sasaran Pokok Pembangunan Nasional: Kesehatan 1. Meningkatnya status gizi dan kesehatan masyarakat Angka kematian bayi per kelahiran hidup: 24 (2019) Buku I, Hal Sasaran Pokok Pembangunan Nasional: 3
4 Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terabaikan, serta memerangi hepatitis, penyakit bersumber air dan penyakit menular lainnya 3.4 Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan perawatan, serta mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental 3.5 Memperkuat pencegahan dan perawatan penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan narkotika dan alkohol yang membahayakan 3.6 Pada 2030, mengurangi hingga separuh angka kematian dan cedera karena kecelakaan lalu lintas, dan untuk sementara pada 2020 menstabilkan dan mengurangi angka kematian dan cedera global dari kecelakaan lalu lintas Kesehatan 2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular a) Prevalensi Tuberkulosis (TB) per penduduk: 245 (2019) b) Prevalensi HIV (persen): <0,50 (2019) c) Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria: 300 (2019) Buku I, Hal 6-74 Sasaran Pokok Pembangunan Nasional: Kesehatan 2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular d. Prevalensi tekanan darah tinggi: 23,4% (2019) e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun: 15,4% (2019) f. Prevalensi merokok penduduk usia < 18 tahun: 5,4 (2019) Buku I, Hal 6-74 Pembangunan Sosial, Budaya, dan Kehidupan Beragama Arah kebijakan kesehatan dan strategi pembangunan bidang gizi dan kesehatan masyarakat 3. Meningkatkan pengendalian dan penyehatan lingkungan melalui: c. Pelayanan kesehatan jiwa Buku II, Hal 2-97 Arah pembangunan nasional: Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya Arah kebijakan dan strategi: Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba 1. Mengintensifkan upaya sosialisasi bahaya penyelahgunaan narkoba demand side); ( 2.Meningkatkan upaya terapi dan rehabilitasi pecandu dan korb Buku I, Hal 6-61 Arah pembangunan nasional: Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya siang di pasar internasional Sasaran pembangunan: Membangun Konektivitas Nasional Untuk Mencapai Keseimbangan Pembangunan: Meningkatnya tingkat keselamatan dan keamanan penyeleng- garaan pelayanan transportasi serta pertolongan dan penyelamatan korban kecelakaan transportasi melalui: 1. Menurunnya angka fatalitas korban kecelakaan transportasi jalan hingga 50 persen dari kondisi baseline 4
5 3.7 Pada 2030, menjamin akses semesta kepada pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk keluarga berencana, informasi dan edukasi, serta integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional. 3.8 Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses kepada pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan berkualitas bagi semua orang. 3.9 Pada 2030, pengurangan substansial kematian dan kesakitan akibat senyawa berbahaya serta kontaminasi dan polusi udara, air, dan tanah. 2. Menurunnya rasio kecelakaan transportasi udara pada Air Operator Certificate (AOC) 121 dan AOC 135 menjadi kurang dari 3 kejadian/1 juta flight cycle; 3. Menurunnya jumlah kejadian kecelakaan transportasi laut menjadi kurang dari 50 kejadian/tahun; dan 4. Menurunnya rasio angka kecelakaan kereta api menjadi kurang dari 0,025 kecelakaan per 1 juta-km perjalanan kereta api. Buku I, halaman 6-68 Arah pembangunan nasional: Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia Sasaran Pokok Pembangunan Nasional: Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana 1. Angka kelahiran (Total Fertility rate) = 2,3 per perempuan usia reproduktif tahun (2019) 2. Kebutuhan ber-kb yang tidak terpenuhi (unmet need dengan perhitungan baru) = 9,9% (2019) 3. Angka prevalensi kontrasepsi (contraceptive prevalence rate/cpr) semua cara (all methods) = 66,0% perempuan usia tahun 4. Penggunaan metda kontrasepsi jangka panjang (MKJP) = 23,5% 5. Tingkat putus pakai kontrasepsi = 24,6% Buku I, Hal 6-65 Sasaran Pokok Pembangunan Nasional : 1. Sasaran makro pembangunan manusia dan masyarakat (d) meningkatnya presentase penduduk yang menjadi peserta jaminan kesehatan melalui SJSN bidang kesehatan minimal 95% (2019) Buku I, halaman 5-6 Arah kebijakan dan strategi untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup melalui: a. peningkatan kualitas air melalui (i) pengendalian pencemaran akibat limbah ke badan air dan kerusakan sumberdaya air; (ii) penurunan beban pencemaran dari limbah domestic; (iii) peningkatan mutu dan kelas air; (iv) pemulihan badan air (danau, sungai, situ/embung, waduk) b. Peningkatan kualitas udara melalui: (i) pengendalian pencemaran udara dari sector industri, transportasi dan pertambangan, (ii) peningkatan upaya penurunan emisi gas rumah kaca, (iii) pemantauan kualitas udara ambien c. Pengendalian kerusakan ekosistem dan kawasan terkontaminasi B3 5
6 3.a Memperkuat implementasi FCTC WHO di seluruh negara, jika diperlukan 3.b Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat penyakit menular maupun tidak menular yang mempengaruhi terutama negara-negara berkembang, menyediakan akses kepada obat dan vaksin dasar yang terjangkau, sesuai Doha Declaration tentang Kesepakatan TRIPS dan Kesehatan Masyarakat, yang menegaskan hak negara berkembang untuk menggunakan secara penuh ketentuanketentuan dalam Kesepakatan atas Aspek-Aspek terkait Perdagangan pada Hak Properti Intelektual terkait keleluasaan untuk melindungi kesehatan masyarakat, dan, pada khususnya, menyediakan akses obat bagi semua orang. 3.c Secara substansial meningkatkan pembiayaan kesehatan serta rekrutmen, pengembangan, pelatihan, dan retensi tenaga kesehatan di negara-negara berkembang, terutama negara-negara tertinggal dan negara bagian pulau kecil yang sedang berkembang 3. d Memperkuat kapasitas seluruh negara, khususnya negara-negara berkembang dalam hal peringatan dini, penurunan risiko serta pengelolaan risiko kesehatan nasional dan global Buku I, halaman 6-170a Arah Pembangunan Nasional: Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia. Sasaran pokok pembangunan nasional : 2. Sasaran pembangunan manusia dan masyarakat- Pengendalian penyakit menular dan tidak menular persentase merokok penduduk usia 18 tahun= 5.4% (2019) Buku I, halaman 6-74 Arah pembangunan nasional : Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia. Sasaran pokok pembangunan nasional: -Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan : Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar lengkap pada bayi= 95% (2019) -Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Obat serta Sumber Daya Kesehatan. 4.Persentase ketersediaan obat dan vaksin di puskesmas = 90 % (2019) 5. Persentase Obat yang memenuhi syarat = 94% (2019) Buku I, halaman 6-74 Arah pembangunan nasional : Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia. Sasaran pokok pembangunan kesehatan : Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Obat serta Sumber Daya Kesehatan. 2.Jumlah puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga kesehatan = 5600 (2019) 3.Persentase RSU Kabupaten/Kota kelas C yang memiliki tujuh dokter spesialis= 60% (2019) Buku I, halaman 6-74 Bidang Pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup, arah kebijakan dan strategi penanggulangan bencana dan pengurangan resiko bencana: 3. Peningkatan kapasitas penyelenggaraan penanggulangan, melalui: a. Penguatan kapasitas kelembagaan dan aparatur penanggulangan bencana di pusat dan daerah. b. Penyediaan infrastruktur mitigasi dan kesiapsiagaan. c. Penyediaan dan pengoperasian sistem peringatan dini. Buku II, halaman
7 5.Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua wanita dan perempuan 5.3 Arah pembangunan nasional: Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa Menghilangkan segala bentuk praktik berbahaya, seperti pernikahan dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara anak-anak, usia dini dan terpaksa, serta sunat perempuan. Perlindungan terhadap anak-anak, perempuan, dan kelompok marjinal, dengan arah kebijakan: 1. Memperkuat sistem perlindungan anak dan perempuan dari berbagai tindak kekerasan, termasuk tindak pidana perdagangan orang (TPPO), dengan melakukan berbagai upaya pencegahan dan penindakan 2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan perlindungan anak dan perempuan dari berbagai tindak kekerasan dan perlakuan salah lainnya 3. Peningkatan ketersediaan layanan bantuan hukum bagi kelompok marjinal Buku I, halaman Menjamin akses semesta kepada kesehatan seksual dan reproduksi serta hak-hak reproduksi sebagaimana yang disetujui, sesuai Programme of Action of the International Conference on Population and Development serta Beijing Platform for Action berikut dokumen hasil konferensi kajiannya Arah kebijakan dan strategi Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana: 1.Penguatan dan pemaduan kebijakan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang merata dan berkualitas, baik antarsektor maupun antara pusat dan daerah, utamanya dalam sistem SJSN Kesehatan, dengan menata fasilitas kesehatan KB Buku I, halaman
8 C. Tantangan Kesehatan Indonesia di Era Agenda Pembangunan Pasca-2015 Pekerjaan Rumah Terkait MDGs Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), Angka Kematian Ibu di Indonesia menurun yaitu dari 390 per 1000 kelahiran hidup (SDKI, 1994) menjadi 228 (SDKI, 2007) tetapi kemudian menunjukkan peningkatan menjadi 359 (SDKI, 2012). Temuan statistik ini adalah sebuah anomali karena Indonesia menyatakan proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih meningkat dari 40,70% (1992) menjadi 83,10% (2012) sebagai hasil dari program Bidan Desa yang digalakkan pemerintah sejak Merujuk pada Rencana Strategis Kementrian Kesehatan yang menetapkan target AKI berada pada angka 306, maka target 3.1 pada Agenda Pembangunan Pasca-2015 sebesar 70/KH pada tahun 2030 dan tidak lebih dari 140 untuk negara manapun, menjadi sangat ambisius. Maka, persoalan peningkatan cakupan persalinan yang tidak diikuti dengan perbaikan kualitas layanan harus segera diatasi. Implementasi arah kebijakan seputar (1) Penguatan pelayanan kesehatan primer, (2) Penerapan pendekatan keberlanjutan pelayanan (continuum of care), dan (3) dan intervensi berbasis resiko kesehatan. Faktor kesehatan Ibu selama kehamilan dan persalinan, akan berkaitan erat dengan kematian neonatal, angka kematian bayi, dan balita, yang tercantum pada Target 3.2. Target 3.3 memvisualisasikan dunia yang bebas dari AIDS dan penyakit menular lainnya sebagai salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan. Indonesia menunjukkan komitmennya untuk mengendalikan dan menghentikan tren epidemi HIV dan penyakit menular yang cenderung meningkat melalui sasaran pembangunan RPJMN meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular, yang mencantumkan target prevalensi <0,50 persen pada tahun Perlindungan terhadap anak-anak, perempuan, dan kelompok marjinal menjadi salah bagian dari butir Agenda Pembangunan Nasional Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara. Sejalan dengan Target 5.3, perlindungan tersebut dilakukan dengan perkuatan sistem, peningkatan kapasitas kelembagaan perlindungan anak dan perempuan, serta peningkatan ketersediaan layanan bantuan hukum bagi kelompok marjinal. Konsisten dengan Beijing Platform of Action dan Target 5.6, akses semesta terhadap layanan kesehatan reproduksi tercantum sebagai bagian dari arah kebijakan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana. Tantangan Dunia Kesehatan Masa Depan Salah satu fenomena pembangunan yang berimbas langsung pada capaian indikator kesehatan adalah pergeseran dalam struktur demografi penduduk. Saat ini, pemuda berusia di bawah 24 tahun mencapai jumlah terbesar dalam piramida penduduk, dan akan berpotensi menjadi bonus demografi apabila negara berinvestasi untuk memastikan pemudanya tumbuh menjadi produktif dan sehat secara fisik dan mental. Di lain pihak, populasi pun menua seiring perbaikan kualitas layanan kesehatan. Penduduk berusia tua dengan pola hidup yang tidak sehat akan lebih berisiko terjangkit penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, pernafasan, stroke, dan diabetes. Maka Indonesia akan segera berhadapan dengan beban kesehatan ganda, karena permasalahan penyakit menular seperti 8
9 malaria, diare, dan tuberculosis masih belum terselesaikan. 6. Target 3.4 yang sebelumnya tidak menjadi fokus MDGs menjadi salah satu tantangan pembangunan ke depan. Agenda pembangunan yang baru juga mengangkat migrasi sebagai isu yang penting. Urbanisasi menjadi tantangan dalam penyediaan akses terhadap infrastruktur dan layanan kesehatan bagi penduduk wilayah miskin perkotaan, yang kerap memiliki profil kesehatan yang sama buruknya dengan masyarakat miskin pedesaan. Selain itu, kecelakaan lalu lintas diam-diam telah menjadi penyebab kematian kedua tertinggi di Indonesia pada tahun Target 3.6 menjadi respon terhadap peningkatan ancaman kesehatan yang semakin meningkat ini 8, karena kondisi kendaraan yang tidak layak, infrastruktur jalanan yang buruk, dan tidak tersedianya tempat pejalan kaki. Tantangan lain yang tercermin didalam Agenda Pembangunan Pasca-2015 adalah munculnya penyakit baru dengan potensi epidemic global, seperti SARS atau virus H7N9 akibat peningkatan migrasi antar negara. Penanggulangan ancaman kesehatan ini membutuhkan kerjasama global dalam peningkatan kapasitas layanan kesehatan antar negara dan integrasi data dan informasi kesehatan. D. Langkah ke Depan: Amunisi untuk Perbaikan Tabel B menunjukkan bahwa hampir seluruh poin dalam Agenda Pembangunan Pasca-2015 telah tercantum dalam RPJMN Maka jelaslah bahwa tantangan pembangunan kesehatan ke depan tidak lagi berada dalam proses pengarusutamaan Agenda Pembangunan Pasca-2015 kepada agenda pembangunan nasional, melainkan pada tahapan implementasi. Sistem informasi kesehatan nasional Pengelolaan system informasi nasional akan memperbaiki kesenjangan dan memastikan akses terhadap layanan kesehatan berkualitas yang merata bagi semua tanpa kecuali. Berbagai sumber data terkini termasuk pencatatan sipil dan statistik vital, survei berbasis populasi, dan sistem informasi fasilitas dan administrasi kesehatan menjadi kebutuhan tidak terelakkan. Ketersediaan baseline data terkini yang valid dan reliable akan menjadi modal penting mengukur dari upaya-upaya pemantauan dan evaluasi capaian target pembangunan. Kapasitas kepemimpinan dari lembaga negara yang berwenang untuk pengumpulan dan kompilasi data, analisis dan sintesis, serta diseminasi informasi dari hasil penggunaannya menjadi kunci, selain tentunya komitmen politik dan investasi oleh negara maupun mitra internasional. Mekanisme monitoring dan evaluasi Untuk menjaga momentum, mekanisme monitoring dan evaluasi yang akuntabel perlu dibangun untuk memantau implementasi dan mengukur pencapaian target pembangunan. Pemahaman terhadap relevansi Agenda Pembangunan Pasca-2015 dan pembangunan nasional Indonesia perlu dimiliki tidak hanya oleh pemerintah dan pemangku kepentingan di 6 Health Sector Review to support RPJM: Changing Demand for Health and Health Services, Health Sector Review to support RPJM: Changing Demand for Health and Health Services, World report on road traffic injury prevention. Geneva, World Health Organization,
10 level nasional, namun juga di tingkat lokal dan akar rumput. Untuk memperkuat sistem pelaporan pencapaian pembangunan oleh pemerintah, partisipasi publik dapat memberikan jangkauan yang lebih luas untuk memantau upaya-upaya pembangunan terjad di akar rumput, dan menjadi alat akuntabilitas untuk memastikan upaya pembangunan dinikmati oleh mereka yang paling membutuhkan. Inovasi dan teknologi Berkaca dari implementasi MDGs, banyak negara diprediksi tidak akan mencapai target kesehatan pada tenggat waktu yang ditentukan. Oleh karenanya, diperlukan pendekatan baru untuk mengidentifikasi inovasi-inovasi potensial untuk mempercepat pencapaian target pembangunan Agenda Pembangunan Pasca Saat ini, inovasi mungkin telah terjadi di banyak tempat di Indonesia. Langkah selanjutnya yang diperlukan adalah menemukannya untuk diangkat dan direplikasi dampaknya dapat terjadi di skala yang lebih besar. Menempatkan fokus kepada solusi kesehatan yang tepat guna dan ekonomis dapat menjadi salah satu strategi yang dilakukan oleh Indonesia mengingat keterbatasan dalam kapasitas fiskal nasional. Inovasi dari sisi teknologi kesehatan dapat membuka peluang signifikan dalam upaya pencegahan, diagnosa, perawatan, manajemen, dan kontrol terhadap penyakit dan kesehatan ibu dan anak. Investasi dalam inovasi yang terkoordinasi, dan mencangkup siklus kehidupan secara keseluruhan, akan menghasilkan dampak berkelanjutan. Penerapan sistem jaminan kesehatan Indonesia membuktikan komitmennya dalam menjaga kesehatan rakyat dengan meluncurkan Jaminan Kesehaan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat pada tahun UU No. 24/2011 menetapkan cakupan semesta untuk tercapai pada tahun Skema jaminan kesehatan nasional yang ambisius ini berpotensi mendorong pencapaian target 3.8 di tengah berbagai tantangan dari sisi perluasan kepesertaan dan perbaikan cakupan kesehatan yang dijamin terutama untuk masyarakat miskin pedesaan dan pekerja sector informal. Pendekatan multi-sektor dalam kebijakan dan upaya kesehatan Pendekatan lintas sector menjadi pembelajaran berharga dari implementasi MDGs dan proses penyusunan Agenda Pembangunan Pasca Indonesia telah membuktikan bahwa isu kesehatan memerlukan pendekatan multi-sektor dan multi-level pemerintahan. Di tengah perbaikan pada sisi ketersediaan tenaga dan fasilitas kesehatan, misalnya, permasalah seputar akses jalan menuju fasilitas layaan kesehatan, ketiadaan sumber air bersih dan rendahnya pengetahuan ibu mengenai kehamilan dan persalinan secara nyata berkontribusi pada tingginya Angka Kematian Ibu. Tanpa perbaikan signifikan pada indikator-indikator pembangunan di luar sektor kesehatan, seperti pendidikan, infrastruktur dan lingkungan maka kesehatan untuk semua akan sulit terwujud. Sejalan dengan hal tersebut, perumusan kebijakan publik di setiap sektor pun harus sejalan dengan prinsip paradigma sehat. Keputusan yang memperhitungkan implikasinya pada kesehatan masyarakat akan memastikan bahwa lingkaran upaya pencapaian kesejahteraan tidak terputus. 10
Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN MDGs dirumuskan pada tahun 2000, Instruksi Presiden 10 tahun kemudian (Inpres No.3 tahun 2010 tentang Pencapaian Tujuan MDGs) Lesson Learnt:
Lebih terperinciINDIKATOR KESEHATAN SDGs DI INDONESIA Dra. Hj. Ermalena MHS Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Disampaikan dalam Diskusi Panel Pengendalian Tembakau dan
INDIKATOR KESEHATAN SDGs DI INDONESIA Dra. Hj. Ermalena MHS Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Disampaikan dalam Diskusi Panel Pengendalian Tembakau dan Tujuan Pembangunan Indonesia The 4th ICTOH Balai Kartini,
Lebih terperinciDr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK
Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK Millennium Development Goals (MDGs) Komitmen Negara terhadap rakyat Indonesia dan global Komitmen Indonesia kepada masyarakat Suatu kesepakatan dan kemitraan global
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes.
KATA PENGANTAR Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bulan September 2000, sebanyak 189 negara anggota PBB termasuk Indonesia sepakat untuk mengadopsi Deklarasi
Lebih terperinciPEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Dr. Wartanto (Sekretaris Ditjen PAUD dan Dikmas) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TUJUAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciPRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan
PRA-MUSRENBANGNAS RKP Kelompok Pembahasan: Kesehatan Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Jakarta, 16-24 April 2015 Buku I: STRATEGI PEMBANGUNAN NORMA PEMBANGUNAN 1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;
Lebih terperinciBAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN
BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG BERKUALITAS Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS
BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS A. KONDISI UMUM Sesuai dengan UUD 1945, pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat,
Lebih terperinciBAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS
BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS A. KONDISI UMUM Sesuai dengan UUD 1945,
Lebih terperinciRio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.
Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang
Lebih terperinciPerencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tidak terlepas
Lebih terperinciMENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER
MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER Dian Kartikasari, Seminar Nasional, Perempuan dan SDG, Koalisi Perempuan Indonesia, Jakarta, 20 Januari 2016 SDG SDG (Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan
Lebih terperinciRPJMN dan RENSTRA BPOM
RPJMN 2015-2019 dan RENSTRA BPOM 2015-2019 Kepala Bagian Renstra dan Organisasi Biro Perencanaan dan Keuangan Jakarta, 18 Juli 2017 1 SISTEMATIKA PENYAJIAN RPJMN 2015-2019 RENCANA STRATEGIS BPOM 2015-2019
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS
SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS GIZI: Magnitude dalam Membanguan Manusia dan Masyarakat Permasalahan gizi merupakan permasalahan sangat mendasar bagi manusia Bagi Indonesia, permasalahan ini sangat
Lebih terperinciMATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 PRIORITAS 3 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG KESEHATAN Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam usaha menyejahterakan rakyat Indonesia.
Lebih terperinci(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan
Dr. Hefrizal Handra Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang 2014 Deklarasi MDGs merupakan tantangan bagi negara miskin dan negara berkembang untuk mempraktekkan good governance dan komitmen penghapusan
Lebih terperinciPerencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
Lebih terperinciKeynote Speech. Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan. Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas
Keynote Speech Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas The 4th Indonesian Conference on Tobacco or Health (ICTOH)
Lebih terperinciLatar Belakang. Tujuan setiap warga negara terhadap kehidupannya adalah
STRATEGI DAN INOVASI PENCAPAIAN MDGs 2015 DI INDONESIA Oleh Dr. Afrina Sari. M.Si Dosen Universitas Islam 45 Bekasi Email: afrina.sari@yahoo.co.id ABSTRACT Indonesia telah berhasil mengurangi kemiskinan
Lebih terperinciOleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Bali DISEMINASI INFORMASI KESEHATAN Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 mengenai Keterbukaan Informasi Publik. Undang-undang yang terdiri dari 64 pasal ini pada intinya
Lebih terperinciKementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) I. Pendahuluan II. III. IV. Pangan dan Gizi Sebagai Investasi Pembangunan Analisis Situasi Pangan dan Gizi
Lebih terperinciKONSEPTUAL RPJMN BIDANG KESEHATAN TAHUN 2015-2019. KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN Drg. Tini Suryanti Suhandi, M.Kes
KONSEPTUAL RPJMN BIDANG KESEHATAN TAHUN 2015-2019 KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN Drg. Tini Suryanti Suhandi, M.Kes RAKERKESDA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang, 22 Januari 2014 UPAYA POKOK UU No. 17/2007
Lebih terperinciPEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2006 PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA (BIDANG KESEHATAN) Disampaikan dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI Jakarta, 23 November 2005 AGENDA PEMBANGUNAN AGENDA PEMBANGUNAN
Lebih terperinciNawacita Bersama Kampung Keluarga Berencana (KB)
Nawacita Bersama Kampung Keluarga Berencana (KB) Oleh : Drs. Dani Saputra, M.Kes Peneliti Madya Perwakilan BKKBN Prov. Sumsel Dalam upaya melaksanakan janji kampanye mensejahterakan rakyat, Presiden Jokowi
Lebih terperinciApa Kabar Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia?
Apa Kabar Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia? Di beberapa negara terutama negara berkembang, kesehatan ibu dan anak masih merupakan permasalahan besar. Hal ini terlihat dari masih tingginya angka kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Millenium Development Goals (MDGs) adalah sebuah komitmen bersama masyarakat internasional untuk mempercepat pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan. MDGs ini
Lebih terperinciPENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN
PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN 2010-2014 NINA SARDJUNANI Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Rakornas
Lebih terperinciPERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT
PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE-57 25 JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT 3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN
Lebih terperinciKESEHATAN DALAM KERANGKA SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)
KESEHATAN DALAM KERANGKA SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) RAKORPOP KEMENTERIAN KESEHATAN RI JAKARTA, 1 DESEMBER 2015 DIRJEN BINA GIZI KIA selaku KETUA Sekretariat Pembangunan Kesehatan Pasca-2015 Kementerian
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi
Lebih terperinciStrategi Penguatan Upaya Promotif dan Preventif dalam RPJMN Sub Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Strategi Penguatan Upaya Promotif dan Preventif dalam RPJMN Sub Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat 2015-2019 Dr. Drg. Theresia Ronny Andayani, MPH Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat KEMENTERIAN PERENCANAAN
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER Kerjasama Penelitian : BADAN
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016
RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yaitu melindungi segenap Bangsa Indonesia
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Daerah Dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2016-2021 tidak ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Gubernur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs)
STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs) DR. SUBANDI SARDJOKO Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan
Lebih terperinciINPRES 14/1999, PENGELOLAAN PROGRAM AKSI KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
Copyright (C) 2000 BPHN INPRES 14/1999, PENGELOLAAN PROGRAM AKSI KEPENDUDUKAN DI INDONESIA *52209 INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (INPRES) NOMOR 14 TAHUN 1999 (14/1999) TENTANG PENGELOLAAN PROGRAM
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN PROGRAM AKSI KEPENDUDUKAN DI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN PROGRAM AKSI KEPENDUDUKAN DI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan kependudukan adalah
Lebih terperinciKESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS)
KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS) LATAR BELAKANG KONDISI KABUPATEN MAROS PASCA MDGs (RPJMD PERIODE 2010 2015) DATA CAPAIAN INDIKATOR MDGs TAHUN 2010 2015 MENUNJUKAN
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN
1 REPUBLIK 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN Kesehatan Ibu dan Anak: Angka Kematian Ibu (AKI), Stunting Balita, & Anemia Ibu Hamil Masih Tinggi Imunisasi Belum Merata Angka Kematian Ibu (AKI) Masih Tinggi
Lebih terperinciKERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)
KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) Deputi Kemaritiman dan SDA Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Rapat Pedoman Teknis Perumusan RAN TPB Jakarta, 23 Juni 2016 OUTLINE 1.
Lebih terperinciStrategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :
4. Sistem Informasi pelaporan dari fasilitas pelayanan kesehatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kota Provinsi yang belum tepat waktu Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai
Lebih terperinciPEDOMAN PENGELOLAAN PROGRAM AKSI KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
LAMPIRAN INSTRUKSI NOMOR : 14 TAHUN 1999 TANGGAL : 7 OKTOBER 1999 PEDOMAN PENGELOLAAN PROGRAM AKSI KEPENDUDUKAN DI INDONESIA I. UMUM 1. Penduduk merupakan titik sentral dari pembangunan yang berkelanjutan,
Lebih terperinciRINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )
Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 65.095.787.348 29.550.471.790 13.569.606.845 2.844.103.829 111.059.969.812 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 64.772.302.460
Lebih terperinciRINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1
Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.583.925.475 29.611.683.617 8.624.554.612 766.706.038 105.586.869.742 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.571.946.166
Lebih terperinciRPJMN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT
RPJMN 2015-2019 KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT ISU YANG BELUM TERSELESAIKAN Tingginya Kematian Ibu dan Bayi Tingkat Fertilitas yang Stagnan Ketersediaan Farmasi dan Alkes Akses terhadap Air Minum dan Sanitasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kependudukan telah menjadi perhatian pemerintah Indonesia sejak ditandatanganinya deklarasi mengenai kependudukan oleh para pemimpin dunia termasuk presiden
Lebih terperinciTUJUAN 4. Menurunkan Angka Kematian Anak
TUJUAN 4 Menurunkan Angka Kematian Anak 51 Tujuan 4: Menurunkan Angka Kematian Anak Target 5: Menurunkan angka kematian balita sebesar dua pertiganya, antara 1990 dan 2015. Indikator: Angka kematian balita.
Lebih terperinciDEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KONGRES INTERNASIONAL KE-6 ISPAH (KONGRES KESEHATAN MASYARAKAT DAN AKTIVITAS FISIK Bangkok, Thailand 16-19
Lebih terperinciKatalog BPS: KESEHATAN SEKSUAL DAN REPRODUKSI DALAM PEMBANGUNAN: Yang Harus Diperbuat oleh Wakil Rakyat
Katalog BPS: 4201005 KESEHATAN SEKSUAL DAN REPRODUKSI DALAM PEMBANGUNAN: Yang Harus Diperbuat oleh Wakil Rakyat 4 GENDER 3 Kesehatan Seksual dan Reproduksi 2 Kependudukan dan Keluarga Berencana 1 PENGANTAR
Lebih terperinciPerempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women
Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women Stand Alone Goal Prinsip Stand Alone Goal: 1. Kesetaraan Gender 2. Hak-hak perempuan sebagai hak asasi manusia. 3. Pemberdayaan
Lebih terperinciBAB II VISI, MISI DAN LANDASAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA
BAB II Rencana Aksi Daerah (RAD) VISI, MISI DAN LANDASAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA 2.1 Visi Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Derah Kabupaten Pidie Jaya, menetapkan Visinya
Lebih terperinciBAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan visi dan misi pembangunan jangka menengah, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan pada masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah kebutuhan utama dan mendasar bagi kehidupan manusia. Kesehatan merupakan kondisi sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
Lebih terperinciFilosofi. Mendekatkan Akses pelayanan kesehatan yg bermutu kepada masyarakat. UKM_Maret
Filosofi Mendekatkan Akses pelayanan kesehatan yg bermutu kepada masyarakat UKM_Maret 2006 1 MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS Tujuan Pembangunan Millenium (MDG) yg meliputi : 1 Menghapuskan kemiskinan & kelaparan.
Lebih terperinciPERCEPATAN PENCAPAIAN MDGs GOAL 5 DI PROVINSI BENGKULU
PERCEPATAN PENCAPAIAN MDGs GOAL 5 DI PROVINSI BENGKULU encegahan terhadap kehamilan yang tidak diinginkan dan pemenuhan kebutuhan melalui KB adalah langkah besar menuju perbaikan kesehatan ibu dan pengurangan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN 2015-2019 Biro Perencanaan dan Anggaran Kemenkes Disampaikan pada: RAPAT KONSULTASI NASIONAL PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALKES PALU, 31 MARET 2015 VISI PRESIDEN Terwujudnya
Lebih terperinciKEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI & KEWENANGAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK UU NO. 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI & KEWENANGAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK UU NO. 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA Penduduk Indonesia 231 Juta 49,9% Perempuan Aset dan Potensi,
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL NOMOR KEP.99/M.PPN/HK/11/2011 TENTANG RENCANA PEMANFAATAN HIBAH TAHUN 2011-2014 MENTERI
Lebih terperinci6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan
BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya
Lebih terperinciBRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA
BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA (Disampaikan dalam Diplomat Briefing, Jakarta 11 Maret 2013) Kata Pengantar Refleksi tentang Pencapaian MDG ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Millenium Development Goals (MDG s) atau tujuan pembangunan millenium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama 189 negara
Lebih terperincimengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yakni antara usia 10-19 tahun adalah suatu periode masa
Lebih terperinciBAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN IV.1. Tujuan 1. Menguatkan akses pelayanan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera yang merata dan berkualitas 2. Peningkatan pembinaan peserta KB
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Utara yang Mandiri, Maju, dan Bermartabat Visi pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011-2016 tersebut di atas sebagai
Lebih terperinciBAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian
Lebih terperinciSAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016
SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016 YTH. KETUA, WAKIL KETUA, DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciBAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN
BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2013-2015 Penyelenggaraan penanggulangan bencana bertujuan untuk menjamin terselenggaranya pelaksanaan penanggulangan bencana
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Deklarasi pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) yang merupakan hasil kesepakatan 189 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September 2000
Lebih terperinciOleh : Tarjuman, SKp.,MNS. Fakultas Ilmu Kesehatan, UNIBBA
Oleh : Tarjuman, SKp.,MNS. Fakultas Ilmu Kesehatan, UNIBBA Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oleh Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO 1948), Undang-Undang Dasar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah Hak Fundamental setiap warga. Hal ini telah ditetapkan oleh Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO 1948), Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28H
Lebih terperinciTUJUAN 5. Meningkatkan Kesehatan Ibu
TUJUAN 5 Meningkatkan Kesehatan Ibu 57 Tujuan 5: Meningkatkan Kesehatan Ibu Target 6: Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga perempatnya antara 1990 dan 2015. Indikator: Angka kematian ibu. Proporsi
Lebih terperinci- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI
- 1 - LAMPIRAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL TAHUN 2015-2019. BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah yang sampai saat ini masih terus dicari langkah yang tepat untuk menanggulanginya. Kemiskinan merupakan masalah multi dimensi
Lebih terperinciINDONESIA NEW URBAN ACTION
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KEMITRAAN HABITAT Partnership for Sustainable Urban Development Aksi Bersama Mewujudkan Pembangunan Wilayah dan
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan
Lebih terperinciREVIEW ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI DALAM APBN TAHUN 2017
REVIEW ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI DALAM APBN TAHUN 2017 Dalam APBN TA 2017, anggaran Kementerian Kesehatan sebesar Rp58,27 triliun atau menurun sebesar 8,07 persen dibandingkan dengan alokasi anggaran
Lebih terperinciSERIAL PEDOMAN TEKNIS
SERIAL PEDOMAN TEKNIS PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF BAGI DAERAH UNTUK MENDUKUNG PERCEPATAN PENCAPAIAN TUJUAN MDGs DI PROVINSI KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Lebih terperinciSTRATEGI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak STRATEGI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN OLEH: DEPUTI BIDANG PUG BIDANG POLITIK SOSIAL DAN HUKUM Disampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
Lebih terperinciMILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003
MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003 MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (TUJUAN PEMBANGUNAN MILENIUM) 1. Menanggulangi Kemiskinan
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA KONGRES KE 15 DAN TEMU ILMIAH INTERNASIONAL PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA TAHUN 2014
SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA KONGRES KE 15 DAN TEMU ILMIAH INTERNASIONAL PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA TAHUN 2014 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Selamat pagi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Isu tentang permasalahan kesehatan merupakan dua dari 17 Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu tentang permasalahan kesehatan merupakan dua dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goal) atau SDGs, yang merupakan lanjutan dan penyempurnaan
Lebih terperinciPROGRAM PRIORITAS FORUM KERJASAMA DAERAH MITRA PRAJA UTAMA TAHUN
PROGRAM PRIORITAS FORUM KERJASAMA DAERAH MITRA PRAJA UTAMA TAHUN Bidang Ekonomi : Isu Program Prioritas Tahun 1. Pemberdayaan IKM/UKM yang berorientasi produk/jasa kreatif 2. Pengembangan IKM/UKM yang
Lebih terperincioleh: Nina Sardjunani Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan, Bappenas
oleh: Nina Sardjunani Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan, Bappenas Jakarta, 23 April 2015 OUTLINE I. Pendahuluan II. III. IV. Kondisi Umum Kesehatan Kondisi Umum SDM Kesehatan Tantangan Pembangunan SDM Kesehatan
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Gerakan mondial dalam rangka mengendalikan penyebaran HIV dan AIDS telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) didalam dokumen Millenium
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Pembangunan pada hakekatnya adalah upaya sistematis dan terencana oleh masing-masing maupun seluruh komponen bangsa untuk mengubah suatu keadaan menjadi keadaan yang
Lebih terperinciBAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN
BAB V VISI DAN MISI Secara Nasional, isu strategis yang telah dirumuskan pada RPJM nasionaldalam sembilan agenda prioritas dan dikenal dengan Nawa Cita adalah sebagai berikut: 1. Menghadirkan kembali Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI I. PENJELASAN UMUM Kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan memiliki jaminan kesehatan setiap warga negara berhak mendapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jaminan kesehatan merupakan hak konstitusional setiap warga Negara. Dengan memiliki jaminan kesehatan setiap warga negara berhak mendapat layanan kesehatan. Jaminan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah dicerminkan oleh besar kecilnya angka PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dan PDRB Per Kapita. Kesehatan
Lebih terperinciKementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional STRATEGI NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) 2004 2009,
Lebih terperinciKata kunci : Kebijakan Kesehatan, Jampersal, Angka Kematian Ibu (AKI)
kesehatan ibu dan anak, penyediaan SDM yang berkulitas dan penyediaan sarana dan prasarana dalam upaya percepatan penurunan AKI di Kabupaten Bangka Tengah. Kata kunci : Kebijakan Kesehatan, Jampersal,
Lebih terperinci