IDA AYU PUTRI WIDHIASTUTI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IDA AYU PUTRI WIDHIASTUTI"

Transkripsi

1 TESIS HUBUNGAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI, PERSEPSI DAN SOSIALISASI DENGAN KEPESERTAAN PASIEN RAWAT JALAN DALAM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL SECARA MANDIRI DI PUSKESMAS I DENPASAR TIMUR IDA AYU PUTRI WIDHIASTUTI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

2 TESIS HUBUNGAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI, PERSEPSI DAN SOSIALISASI DENGAN KEPESERTAAN PASIEN RAWAT JALAN DALAM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL SECARA MANDIRI DI PUSKESMAS I DENPASAR TIMUR IDA AYU PUTRI WIDHIASTUTI NIM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

3 TESIS HUBUNGAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI, PERSEPSI DAN SOSIALISASI DENGAN KEPESERTAAN PASIEN RAWAT JALAN DALAM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL SECARA MANDIRI DI PUSKESMAS I DENPASAR TIMUR Tesis ini untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana Universitas Udayana IDA AYU PUTRI WIDHIASTUTI NIM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 ii

4 Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 9 JULI 2015 Pembimbing I, Pembimbing II, Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan, MPH. dr. Pande Putu Januraga, M.Kes. Dr.PH. NIP NIP Mengetahui Ketua Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana Universitas Udayana Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan, MPH. Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K). NIP NIP iii

5 PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS Tesis Ini Telah Diuji dan Dinilai Oleh Panitia Penguji pada Program Pascasarjana Universitas Udayana Pada Tanggal 9 Juli 2015 Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana No : 2024/UN 14.4/HK/2015 Tanggal : 7 Juli 2015 Panitia Penguji Tesis adalah : Ketua : Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan, MPH. Anggota : 1. dr. Pande Putu Januraga, M.Kes. Dr.PH. 2. Prof. Dr. dr. Mangku Karmaya, M.Repro, PA(K). 3. Dr. dr. Dyah Pradnyaparamita Duarsa, M.Si. 4. Dr. dr. Ni Made Ayu Sri Ratna Sudewi, MM.AAK. iv

6 SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan dibawah ini : NAMA : Ida Ayu Putri Widhiastuti. NIM : PROGRAM STUDI : Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat ( MIKM). Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya ilmiah tesis yang berjudul Hubungan Faktor Sosiodemografi, Persepsi dan Sosialisasi dengan Kepesertaan Pasien Rawat Jalan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional Secara Mandiri di Puskesmas I Denpasar Timur ini benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila di kemudian hari didapatkan bukti bahwa tesis ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai Peraturan Mendiknas RI No.17 Tahun Denpasar, 9 Juli Yang Membuat Pernyataan Ida Ayu Putri Widhiastuti. v

7 UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul Hubungan Faktor Sosiodemografi, Persepsi dan Sosialisasi dengan Kepesertaan Pasien Rawat Jalan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional Secara Mandiri di Puskesmas I Denpasar Timur tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan, MPH selaku pembimbing I dan Pembimbing Akademis yang telah penuh perhatian memberikan dorongan, bimbingan dan saran selama penulis mengikuti program magister dan khususnya dalam penyelesaian hasil penelitian ini. Terima kasih sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada Bapak dr. Pande Putu Januraga, M.Kes. Dr.PH., selaku pembimbing II yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan, semangat, dan saran kepada penulis. Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Bapak Prof. Dr. dr. I Ketut Suastika, Sp.PD (KEMD) atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan kepada Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Udayana, Ibu Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa program magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan, MPH selaku ketua PS MIKM UNUD. Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada sekretariat PS MIKM UNUD, Kordinator Peminatan Manajemen Pelayanan Kesehatan PS MIKM UNUD, dan para dosen PS MIKM UNUD. Ungkapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para penguji tesis ini, yaitu Bapak Prof. Dr. dr. Mangku Karmaya, M.Repro PA (K), Ibu Dr. dr. Dyah Pradnyaparamita Duarsa, M.Si dan Ibu Dr. dr. Ni Made Ayu Sri Ratna Sudewi, MM. AAK., yang telah memberikan masukan dan koreksi. vi

8 Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pewawancara yang telah membantu pelaksanaan penelitian, dan seluruh responden yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, yang sudah bersedia meluangkan waktu untuk dilakukan wawancara saat pengumpulan data. Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada orang tua, suami dan anakanak tercinta, teman-teman Angkatan V MIKM, yang telah memberikan dukungan moral dan material kepada penulis untuk menyelesaikan tesis ini. Denpasar, 9 Juli Penulis vii

9 ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI, PERSEPSI DAN SOSIALISASI DENGAN KEPESERTAAN PASIEN RAWAT JALAN DALAM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL SECARA MANDIRI DI PUSKESMAS I DENPASAR TIMUR Peningkatan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) secara mandiri merupakan salah satu indikator untuk tercapainya cakupan universal coverage. Sesuai dengan roadmap JKN diharapkan masyarakat yang belum tercakup dalam JKN agar segera mendaftarkan diri menjadi peserta JKN secara mandiri. Data kepesertaan JKN di Provinsi Bali khususnya Kota Denpasar belum menunjukkan peningkatan yang bermakna setiap bulannya walaupun sosialisasi tentang JKN sangat gencar dilakukan baik oleh pihak BPJS dan puskesmas selaku FKTP pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor sosiodemografi (umur, pendidikan dan penghasilan), persepsi kepala keluarga, sosialisasi JKN dengan kepesertaan secara mandiri pasien rawat jalan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional. Penelitian ini merupakan jenis observational analitic, dengan rancang bangun cross sectional yang dianalisis secara kuantitatif. Data primer diperoleh dari kunjungan pasien rawat jalan di Puskesmas I Denpasar Timur pada periode Maret Mei Sampel terpilih adalah responden yang menggunakan kartu JKN secara mandiri dan responden yang berkunjung ke puskesmas tanpa menggunakan kartu jaminan kesehatan. Responden yang terpilih sebanyak 188 kepala keluarga. Dengan mengunjungi rumah responden, peneliti melakukan wawancara dengan pedoman kuesioner dan didahului informed consent dan lembar persetujuan sebagai responden. Variabel yang diteliti adalah faktor sosiodemografi (umur, pendidikan dan penghasilan), persepsi kerentanan, keparahan, ancaman, manfaat dan persepsi hambatan, dan sosialisasi tentang JKN dengan kepesertaan JKN secara mandiri. Data yang diperoleh dianalisis dengan Chi Square dengan taraf uji nyata = 5% dan regresi logistik. Dari semua responden non peserta JKN yang telah memperoleh informasi tentang JKN sebanyak 85,19% mengatakan berminat menjadi peserta JKN secara mandiri, hanya 14,81% yang menjawab tidak dan menunda karena alasan biaya. Minat kepesertaan dipengaruhi tingkat pendidikan (Crude OR: 1,85; 95% CI: 0,99-3,49). Persepsi tentang manfaat pada kedua kelompok responden didapatkan hasil bahwa sebanyak 137 orang (72,87%) memiliki persepsi tentang manfaat tinggi dan 51 orang (27,13%) memiliki persepsi tentang manfaat rendah. Nilai 95% CI 2,35 9,97, nilai crude OR adalah 4,85. Analisis multivariat menunjukkan variabel persepsi manfaat secara independen berhubungan dengan kepesertaan JKN secara mandiri dan berpeluang 4,53 kali lebih besar dibandingkan variabel lainnya untuk menjadi peserta JKN secara mandiri (Adjusted OR= 4,53; 95% CI: 2,15-9,55). Berdasarkan nilai LR didapatkan pengaruh sebesar 25,41% dan sisanya 74,59% disebabkan oleh variabel lain di luar variabel penelitian. viii

10 Persepsi manfaat berhubungan dengan kepesertaan pasien rawat jalan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional secara mandiri. Faktor sosiodemografi (umur, pendidikan, penghasilan), persepsi kerentanan, keparahan, ancaman, dan hambatan serta sosialisasi tidak berhubungan dengan kepesertaan JKN secara mandiri. Pemerintah diharapkan melakukan sosialisasi tentang JKN secara lebih menyeluruh sehingga lebih cepat terjadi peningkatan kepesertaan JKN secara mandiri. Kata Kunci: Sosiodemografi, persepsi manfaat, sosialisasi dan kepesertaan JKN. ix

11 ABSTRACT THE RELATION OF SOCIODEMOGRAFIC FACTOR, PERCEPTION AND SOCIALIZATION WITH PARTICIPATION OF OUTPATIENT IN NATIONAL HEALTH INSURANCE PROGRAM INDEPENDENTLY IN PRIMARY HEALTH CARE I DENPASAR EAST Increased participation of National Health Insurance (JKN) independently is one indicator of the success of achieving universal coverage. In accordance with the roadmap JKN expected by society that have not been covered in JKN to immediately enroll a participant JKN independently. JKN membership data has not shown significant improvement every month even though the socialization of JKN very intensively carried out either by the administering body and health centers as FKTP government. This study aims to determine the relationship of demographic factors (age, education, and income), perception of head of the family, socialization JKN against participation in, self outpatients in the National Health Insurance program. This study is observational analytic with cross sectional design with quantitative analysis. Primary data were obtained from outpatient visits at the health center I Denpasar East in the period from March to May Selected samples are respondents who use the card JKN independently and respondents who visited the health center without using Health Insurance Card. Respondents were chosen as much as 188 households. By visiting the home of the respondents, the researchers conducted interviews with the guidelines and preceded informed consent questionnaire and consent form as respondents. The variables studied were demographic factors (age, education and income), perceived susceptibility, severity, threat, perceived benefits and barriers, and the socialization of JKN against participation JKN independently. The data obtained were analyzed by Chi Square with the real test level = 5% and logistic regression. Of all respondents JKN non-participants who have obtained information about JKN as much as 85.19% said that interested in becoming a participant JKN independently, only 14.81% who answered no and postponing for cost reasons. Membership interests are affected by the level of education (Crude OR: 1.85; 95% CI: 0.99 to 3.49). Perceptions about the benefits to both groups of respondents showed that as many as 137 people (72.87%) had a higher perception of benefits and 51 people (27.13%) have a lower perception of benefits. The value 95% CI 2.35 to 9.97, the value of crude OR was Multivariate analysis showed perceptions of the benefits of independent variables affect the participation JKN independently and 4.53 times greater chance than other variables to be independently JKN participants (Adjusted OR = 4.53; 95% CI: 2.15 to 9.55). Under the influence of the value of LR obtained by 25.41% and the remaining 74.59% were caused by other variables outside the research variables. Perceive of benefit had correlation with participation of outpatient in national health insurance program. Sociodemografic factor (such as ages, education and income), perceive susceptibility, perceive severity, perceive of threat, perceive barriers and socialization not related with participation of x

12 outpatient in national health insurance independently. The government are expected to do socialization about national health insurance overall, so that the participation of JKN independently can increase as soon as possible. Keywords: Sociodemografic, perceived benefits, socialization, membership JKN. xi

13 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PRASYARAT GELAR MAGISTER... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan Khusus Manfaat Penelitian... 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional Faktor Sosiodemografi yang Berpengaruh dengan Kepesertaan Health Belief Model Konsep Health Belief Model Komponen Health Belief Model Sosialisasi tentang Jaminan Kesehatan Nasional xii

14 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Berpikir Konsep Penelitian Hipotesis Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Penentuan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Populasi dan Sampel Besaran Sampel Teknik Penentuan Sampel Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi Operasional Intrumen Penelitian Prosedur Penelitian Metode Pengambilan Data Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Persiapan Penelitian Pelaksanaan Penelitian Teknik Pengolahan Data BAB V HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Puskesmas I Denpasar Timur Karakteristik Responden Karakteristik Persepsi Responden dengan Kepesertaan JKN Secara Mandiri di Puskesmas I Denpasar Timur xiii

15 5.4 Karakteristik Sosialisasi tentang Jaminan Kesehatan Nasional Analisis Bivariat Analisis Multivariat BAB VI PEMBAHASAN Hubungan Karakteristik Responden dengan Kepesertaan JKN secara Mandiri Hubungan Persepsi Responden dengan Kepesertaan JKN secara Mandiri Hubungan Sosialisasi Tentang JKN dengan Kepesertaan JKN secara Mandiri Variabel yang Berhubungan dengan Kepesertaan JKN Mandiri Keterbatasan Penelitian BAB VII SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN xiv

16 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.2 Definisi Operasional Masing-Masing Variabel Penelitian Tabel 5.1 Karakteristik Responden Tabel 5.2 Karakteristik Persepsi Responden dengan Kepesertaan JKN Secara Mandiri di Puskesmas I Denpasar Timur Tabel 5.3 Karakteristik Sosialisasi JKN yang Didapat Responden Tabel 5.4 Crude OR Faktor yang Berhubungan dengan Kepesertaan Pasien Rawat Jalan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional Secara Mandiri di Puskesmas I Denpasar Timur Tabel 5.6 Adjusted OR Faktor yang Berhubungan dengan Kepesertaan Pasien Rawat Jalan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional Secara Mandiri di Puskesmas I Denpasar Timur xv

17 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1. Konsep Penelitian xvi

18 DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG BPJS BUMN FKTP HBM JKN JKBM Jamkesda Jamkesmas Jamsostek KTP PBI PNS SJSN SP2TP TNI UMR : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial : Badan Usaha Milik Negara : Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama : Heath Belief Model : Jaminan Kesehatan Nasional : Jaminan Kesehatan Bali Mandara : Jaminan Kesehatan Daerah : Jaminan Kesehatan Masyarakat : Jaminan Sosial Tenaga Kerja : Kartu Tanda Penduduk : Penerima Bantuan Biaya : Pegawai Negeri Sipil : Sistem Jaminan Sosial Nasional : Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas : Tentara Nasional Indonesia : Upah Minimum Regional xvii

19 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Ethical Clearance Lampiran 2. Surat Persetujuan Penelitian Dari Kesbanglinmas Propinsi Bali Lampiran 3. Surat Persetujuan Penelitian Dari Kesbanglinmas Kota Denpasar Lampiran 4. Jadwal Kegiatan Lampiran 5. Penjelasan Kepada Calon Responden Lampiran 6. Formulir Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 7. Pedoman Wawancara Lampiran 8. Output Stata Hasil Pengolahan Data xviii

20 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Deklarasi Hak Asasi Manusia oleh PBB tahun 1948 mencantumkan, bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menjamin hak-hak kesehatan yang fundamental (Universal Declaration of Human Right, 1948). Penjaminan hak tersebut diperkuat dengan amandemen UUD 1945 pasal 34 ayat 2, menyebutkan: Negara mengembangkan jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu. Ayat 3 menyebutkan: Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas kesehatan. Berdasarkan pernyataan tersebut di atas maka tugas pemerintah semakin jelas, menempatkan kesehatan sebagai bagian utama dari pembangunan rakyat yang harus tersedia secara merata bagi seluruh rakyat (UUD 1945). UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (UU SJSN) ditetapkan untuk memenuhi hak setiap warga negara agar bisa hidup layak dan bermartabat menuju tercapainya tingkat kesejahteraan yang diharapkan. Jaminan sosial merupakan perlindungan yang dirancang oleh pemerintah, untuk melindungi warga negara terhadap risiko kematian, kesehatan, pengangguran, kemiskinan, pensiun dan kondisi pekerjaan yang tidak layak. Pemerintah mengembangkan program asuransi kesehatan secara nasional sampai tercapainya universal coverage di Indonesia yang terkenal sebagai Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada paling lambat 1 Januari 2019 (UU. No. 40, 2004). 1

21 2 Jaminan Kesehatan Nasional adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Jaminan tersebut diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau bagi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang biayanya telah dibayarkan oleh pemerintah. Jaminan kesehatan dalam SJSN, diselenggarakan dengan prinsip asuransi sosial dengan kepesertaan wajib bagi seluruh rakyat Indonesia, yang menghendaki adanya peran serta masyarakat dalam bentuk pembayaran iuran jaminan kesehatan secara adil berdasarkan kemampuan finansial peserta (Kementerian Kesehatan, 2012). Pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional tidak terlepas dari unsur kegotongroyongan dimana didalamnya terdapat upaya bersama agar semua penduduk berkontribusi (membayar iuran) agar terkumpul dana untuk membiayai pengobatan siapa saja yang sakit. Fungsi kegotongroyongan secara formal diwujudkan karena setiap orang diwajibkan membayar iuran yang jumlahnya ditentukan. Kegotongroyongan informal yang telah lama berakar dalam budaya Indonesia, kerabat membantu biaya pengobatan dengan menyumbang sukarela, tetapi mekanisme sukarela ini tidak menjamin kecukupan dana untuk biaya pengobatan. Mekanisme kegotongroyongan formal, sumbangan berupa iuran wajib diperhitungkan agar mencukupi biaya berobat siapapun yang sakit (Kementerian Kesehatan, 2012). Jaminan Kesehatan Nasional dilaksanakan sejak Januari 2014, sementara itu beberapa pemerintah daerah termasuk Bali sudah memiliki program jaminan kesehatan dengan nama Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) yang

22 3 melindungi seluruh masyarakat yang memiliki KTP Bali. Kebijakan tersebut diambil pemerintah oleh karena masih banyak masyarakat Bali yang belum memiliki jaminan kesehatan. Terdapat perbedaan mendasar antara konsep pembiayaan JKBM dengan JKN non PBI. Pembiayaan kesehatan JKBM ditanggung oleh pemerintah daerah dimana biaya pelayanan kesehatan diklaim oleh fasilitas pelayanan kesehatan kepada pemerintah daerah. Pelayanan yang diberikan lebih bersifat kuratif dan masyarakat tidak dibebankan biaya sama sekali untuk pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Peserta JKN terdiri dari peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran), di mana biaya ditanggung oleh pemerintah dan peserta JKN non PBI mewajibkan peserta membayar iuran dan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dibayarkan menggunakan sistem kapitasi. Sistem ini akan menekankan pelayanan preventif dan promotif tanpa mengesampingkan kuratif dan rehabilitatif. JKN juga mencakup pelayanan deteksi dini untuk penyakit kronis sehingga dapat mencegah pemborosan biaya kuratif. Pelayanan kesehatan yang menggunakan JKN dapat dilakukan di seluruh Indonesia tanpa memandang asal kepesertaan, terutama dalam keadaan gawat darurat, peserta bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan manapun yang bertanda BPJS. Program JKBM terbatas hanya berlaku di Bali dan bagi masyarakat yang ber-ktp Bali. Jaminan Kesehatan Nasional memberi manfaat yang komprehensif dengan premi terjangkau dan menerapkan sistim kendali mutu dan kendali biaya. Hal ini berarti dengan biaya yang terkendali peserta mendapatkan pelayanan yang

23 4 bermutu. JKN menjamin kepastian biaya pelayanan kesehatan yang berkelanjutan dan dapat dipergunakan di seluruh wilayah Indonesia, bagi seluruh masyarakat Indonesia, karena itu kepesertaannya bersifat wajib (Kementrian Kesehatan,2014). Sehubungan dengan manfaat yang diuraikan di atas, tidak salah kiranya pemerintah mengharapkan agar pemerintah daerah ikut berperan aktif untuk mempercepat tercapainya universal coverage. Analisis berbagai kebijakan terkait rencana integrasi JKBM ke dalam JKN sudah dilakukan oleh pihak terkait di Bali. Pemerintah Propinsi Bali diharapkan untuk melakukan integrasi secara bertahap sesuai dengan ketentuan roadmap JKN. Sejak diberlakukan 1 Januari 2014, semua PNS, TNI Polri, peserta Jamkesmas secara otomatis menjadi peserta JKN. Diharapkan semua karyawan BUMN yang belum mempunyai jaminan kesehatan sudah menjadi peserta JKN pada tahun Tahap berikutnya, semua Jamkesda yang ada diharapkan sudah berintegrasi paling lambat pada 1 Januari 2016, dan pada akhirnya semua masyarakat terlindungi dengan JKN pada tahun 2019 (Kementerian Kesehatan, 2012). Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) selaku badan pelaksana sudah melakukan berbagai kegiatan untuk mempercepat proses perjalanan roadmap JKN sehingga universal coverage cepat tercapai. Sosialisasi diberbagai media masa tentang manfaat, cara pembayaran, besaran iuran yang dipilih sesuai kemampuan, sudah dilaksanakan, tetapi hasil yang diharapkan bahwa akan terjadi peningkatan kepesertaaan mandiri belum terlihat nyata. Data BPJS bulan September 2014 menunjukkan jumlah peserta JKN di kota Denpasar adalah jiwa, apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk

24 5 kota Denpasar jiwa, di dapatkan angka kepesertaan sebesar 37,31%. Total kepesertaan BPJS bulan Agustus jiwa, bulan September jiwa, bulan Oktober jiwa. Dari data tersebut terlihat penambahan peserta baru hanya sekitar jiwa perbulan, dapat diperkirakan peserta baru di akhir tahun 2014 adalah jiwa (Data BPJS Cabang Denpasar, 2013). Sesuai dengan roadmap JKN, dimana disebutkan bahwa integrasi Jamkesda ke dalam BPJS diharapkan sebelum 1 Januari 2016 (Perpres 111, 2013). Peserta awal Januari 2014 adalah jiwa, dan yang menjadi sasaran kepesertaan baru sampai akhir 2015 adalah jiwa, pencapaian tahun 2014 belum maksimal (27,19%). Dari laporan kunjungan rawat jalan pada pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah Dinas Kesehatan Kota Denpasar diperoleh data kunjungan pasien JKN berkisar antara 20-22,5% dari total semua pasien yang berkunjung. Data kunjungan rawat jalan di Puskesmas I Denpasar Timur pada bulan September 2014 adalah 3035 terdiri dari: kepesertaaan JKN 999 orang (32,91%), JKBM 1422 orang (46,85%), pasien tanpa jaminan kesehatan sejumlah 614 orang (20,23%). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui pasien yang tercakup dengan jaminan kesehatan nasional hanya 32,91%. Sesuai dengan roadmap JKN diharapkan masyarakat yang belum tercakup dalam JKN agar segera mendaftarkan diri menjadi peserta JKN secara mandiri. Data kepesertaan JKN belum menunjukkan peningkatan yang bermakna setiap bulannya, padahal sosialisasi manfaat JKN sangat gencar dilakukan baik oleh pihak BPJS dan puskesmas selaku FKTP pemerintah (SP2TP Puskesmas, 2013).

25 6 Sebuah penelitian yang dilakukan di India mengatakan terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, usia, pendididkan, pekerjaaan, dan membayar iuran. Tetapi kebutuhan akan pelayanan kesehatan, usia, dan tingkat pendidikan berlawanan dengan apa yang diharapkan, dimana didapatkan usia berbanding terbalik terhadap kemauan untuk membayar (Bawa, 2011). Penelitian eksploratif di Malaysia yang menggali kemauan membayar sukarela jaminan kesehatan berbasis masyarakat dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu kesukuan, pendidikan, penghasilan perbulan, penyakit kronik dan adanya cakupan asuransi swasta (Shafie & Hassali, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Elmamy Handayani,2013 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan mengenai faktor yang mempengaruhi kemauan masyarakat membayar iuran jaminan kesehatan pada 142 responden didapatkan tingkat penghasilan masyarakat mempengaruhi kemauan masyarakat membayar iuran jaminan kesehatan. Penelitian ini didukung juga oleh penelitian yang dilakukan pada pengusaha dan pekerja UMKM dari 20 kabupaten diseluruh Indonesia ditemukan bahwa kelompok pekerja mandiri memiliki kemampuan membayar kontribusi yang lebih rendah. Kemampuan dan kemauan menjadi peserta BPJS dipengaruhi secara signifikan oleh tingkat pendapatan, pendidikan dan pengetahuan terhadap program BPJS (Ramadhana, F. & Amir, H,2015). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggi Afifi (dalam Sakinah, 2014) dan Gunistiyo (2006) menunjukkan bahwa penghasilan yang tinggi berpengaruh terhadap kesadaran akan menjadi kepesertaan asuransi kesehatan, demikian juga

26 7 sebaliknya. Mereka yang berpenghasilan rendah akan mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari sebelum memutuskan menjadi peserta asuransi kesehatan. Perilaku individu tidak terlepas dari intelegensia yang akan mempengaruhi persepsinya. Perubahan perilaku tersebut diharapkan meningkat sejalan dengan peningkatan persepsi. Praba, I.A.G.R dan Astiti,D.P (2012) dalam penelitiannya mengatakan bahwa persepsi individu terhadap asuransi dan model kepercayaan kesehatan berperan dalam pengambilan keputusan dalam menggunakan asuransi jiwa. Ketika dilakukan pengujian korelasi parsial, hanya variabel persepsi individu terhadap asuransi yang mempunyai hubungan dengan variabel pengambilan keputusan untuk menggunakan asuransi jiwa. Hasil penelitian Trimurthy (2008) diketahui bahwa terdapat hubungan persepsi pasien tentang pelayanan dengan nilai sig 0,003, jaminan pelayanan dengan nilai p value 0,0001 dan daya bukti langsung pelayanan dengan nilai p value 0,003 terhadap pemanfaatan layanan di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang. Penelitian deskriptif di Kota Bandung dengan melibatkan 700 responden dari pekerja informal mengenai potensi partisipasi masyarakat informal untuk menjadi peserta JKN secara mandiri, didapatkan 87,1% responden menyatakan bersedia ikut dalam program tersebut (Djuhaeni, Gondodiputro, & Setiawati, 2010). Terkait persepsi dan motivasi terhadap kepesertaan JKN mandiri di Kota Surakarta mendapatkan hasil bahwa mereka menyadari manfaat pentingnya kesehatan dalam kehidupan (80%) dan sebanyak 86% mengatakan keikutsertaan dalam JKN agar kesehatannya terjamin (Tiaraningrum, 2014).

27 8 Banyak penelitian baik di luar maupun di dalam negeri lebih banyak menyatakan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi masyarakat dalam kepesertaan jaminan sosial antara lain: usia, jenis kelamin, pengetahuan, pendidikan, kesukuan, dan penyakit kronis yang diderita. Belum banyak yang meneliti bagaimana partisipasi masyarakat dalam kepesertaan jaminan sosial tersebut dipengaruhi oleh faktor sosiodemografi, persepsi masyarakat tentang kerentanan, keparahan penyakit yang diderita, persepsi ancaman terhadap masalah kesehatan yang mungkin didapat, persepsi manfaat, persepsi hambatan yang dialami dan faktor sosialisasi tentang JKN yang diterima oleh masyarakat itu sendiri. I.2 Rumusan Masalah Penelitian tentang pengaruh usia, jenis kelamin, pengetahuan, pendidikan, kesukuan, dan penyakit kronis yang diderita dengan kepesertaan Jaminan sosial sudah banyak dilakukan dan dipublikasi, tetapi pengaruh persepsi Kepala keluarga tentang kerentanan, keparahan, penyakit, ancaman terhadap masalah kesehatan, manfaat, hambatan, sosialisasi tentang JKN dengan kepesertaan jaminan sosial tersebut belum banyak dilakukan di Bali dan belum pernah dilakukan di Denpasar. Berdasarkan hal tersebut, maka dirumuskan permasalahan: Apakah faktor sosiodemografi, persepsi kepala keluarga terhadap kerentanan, keparahan penyakit, ancaman terhadap masalah kesehatan, manfaat, hambatan dan sosialisasi tentang JKN berhubungan dengan kepesertaan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional secara mandiri di Puskesmas I Denpasar Timur?

28 9 1.3 Tujan Penelitian Tujuan Umum Membuktikan hubungan antara faktor sosiodemografi, persepsi pasien dan sosialisasi tentang JKN dengan kepesertaan pasien rawat jalan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional secara mandiri di Puskesmas I Denpasar Timur Tujuan Khusus Penelitian ini dilaksanakan untuk membuktikan hal yang diuraikan seperti dibawah ini. 1. Hubungan antara faktor sosiodemografi yaitu faktor umur, pendidikan dan penghasilan dengan kepesertaan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional secara mandiri. 2. Hubungan antara faktor persepsi kerentanan, keparahan, ancaman, manfaat dan hambatan dengan kepesertaan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional secara mandiri. 3. Hubungan faktor sosialisasi tentang JKN dengan kepesertaan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional secara mandiri. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis 1. Memberi kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan terkait kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional secara mandiri. 2. Menjadi rujukan bagi peneliti atau daerah lain yang mempunyai permasalahan yang sama dalam kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional secara mandiri.

29 Manfaat praktis 1. Memberikan gambaran, masukan, dan alternatif kebijakan kepada Dinas Kesehatan Kota Denpasar dan puskesmas dalam pemberdayaan masyarakat khususnya tentang kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasioanal secara mandiri. 2. Memberikan gambaran, masukan, dan alternatif kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Divisi Regional XI. 3. Memberi masukan kepada Puskesmas I Denpasar Timur dalam peningkatan promosi kesehatan. 4. Memberi masukan bagi pemegang program di Puskesmas I Denpasar Timur dalam bidang pemberdayaan masyarakat.

30 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional. Kepesertaan masyarakat dalam program JKN sebagai bentuk adanya perubahan perilaku dalam pelayanan kesehatan. Perubahan tersebut merupakan interaksi dari dua faktor yaitu faktor internal yang merupakan faktor yang ada dalam diri orang itu sendiri dan faktor eksternal yang ada di luar diri individu tersebut. Dalam penelitian ini yang merupakan faktor internal adalah sosiodemografi (umur, pendidikan, penghasilan) dan persepsi masyarakat. Sedangkan yang menjadi faktor eksternal adalah sosialisasi JKN pada masyarakat. Perilaku merupakan suatu perwujudan dari hasil interaksi antara pengalaman dengan interaksi di lingkungan sekitar. Perilaku tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan dalam setiap individu. Perilaku merupakan faktor kedua terbesar yang dapat mempengaruhi kesehatan dari individu, kelompok, maupun masyarakat setelah faktor lingkungan (Notoatmodjo, 2009). a. Respondent response atau reflexive, merupakan tanggapan yang ditimbulkan oleh rancangan stimulus tertentu yang dapat menimbulkan respon relatif tetap. Keberadaan dari respon ini sangat terbatas dan susah untuk dimodifikasi. b. Operant response atau instrumental response, merupakan timbulnya suatu respon yang dapat berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu.

31 12 Dalam bidang kesehatan, terkait perilaku manusia, Becker mengklasifikasikan dalam tiga kelompok perilaku seperti di bawah ini. a. Perilaku sehat (health behavior) yaitu semua bentuk perilaku yang berkaitan dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Seperti olah raga teratur, tidak merokok, imunisasi, kepesertaan dalam jaminan kesehatan, kebiasaan mencuci tangan, dan sebagainya. b. Perilaku sakit (illness behavior) yaitu perilaku yang berkaitan dengan upaya yang dilakukan individu yang sedang sakit untuk memperoleh kesembuhan seperti berkunjung ke puskesmas. c. Perilaku peran sakit (the sick behavior) yaitu berbagai tindakan yang dilakukan berkaitan dengan peran sosial dari individu yang sedang sakit seperti tindakan untuk memperoleh kesembuhan, mengetahui sarana kesehatan yang layak atau bermutu, dan sebagainya. Bentuk kepesertaan tersebut dapat berawal dari suatu partisipasi masyarakat. Aryenti (2000), berpendapat bahwa partisipasi adalah keterlibatan secara keseluruhan terhadap satu tekad yang sudah menjadi kesepakatan bersama, sehingga partisipasi sangat menuntut keterlibatan secara penuh dari para pelakunya. Menurut Wardani, (2004) partisipasi masyarakat merupakan suatu proses dimana masyarakat mempunyai hak dan peran serta dalam pengambilan keputusan. Partisipasi tidak hanya ditunjukkan dari keikutsertaan, tetapi juga faktor keterlibatan secara emosional seseorang atas kegiatan yang diikuti dan adanya keinginan untuk mencapai tujuan bersama dengan menjalankan kewajiban yang telah ditetapkan dalam kelompok

32 13 Partisipasi langsung memiliki karakteristik yang paling tinggi untuk hal hal yang diharapkan (favourable) dari suatu partisipasi. Dengan adanya partisipasi maka dapat mencapai hasil yang lebih baik dan akan mewujudkan rasa tanggung jawab setiap individu, sehingga dapat menumbuhkan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan partisipasi diharapkan dapat menimbulkan kesadaran setiap manusia terhadap pencegahan penyakit, sehingga setiap manusia dapat berusaha untuk mengatasinya dengan mengandalkan semua kemampuan keahlian yang dimilikinya. Segala jenis pengetahuan yang terdapat di masyarakat dapat dimanfaatkan untuk menciptakan adanya perpaduan pengetahuan dari berbagai keahlian yang dimiliki masyarakat, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Partisipasi masyarakat adalah salah satu pendekatan yang dipergunakan di negara berkembang untuk memecahkan masalah kesehatan dengan daya dan dana pemerintah yang minimal (Notoatmodjo, 2007). 2.2 Faktor Sosiodemografi yang Berhubungan dengan Kepesertaan Kepesertaan dipengaruhi faktor demografi yaitu umur, pendidikan dan penghasilan. Umur adalah lama waktu hidup yang ada, sejak dilahirkan atau ditiadakan. Dalam berbagai penelitian faktor umur mempunyai peran yang penting. Dalam penelitian ini, katagori dibedakan dua yaitu umur di atas 40 tahun dan umur di bawah 40 tahun. Tingkat pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pembelajaran dan pelatihan yang formal. Menurut Lofgren dkk., tingkat pendidikan mempengaruhi kesadaran individu melakukan tindakan perencanaan

33 14 dan pengendalian untuk memahami risiko atas kesehatan dirinya. Dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin bertambah pengetahuan dan semakin bertambah pula kebutuhan akan pelayanan kesehatan. Hal ini akan meningkatkan keinginan untuk menjadi peserta asuransi kesehatan. Tingkat pendapatan yang dimaksud adalah penghasilan yang diperoleh individu atau masyarakat dari aktiiftasnya setiap bulannya. Tingkat kesejahteraan masyarakat dapat diukur dari pendapatan perkapita, Hal ini berdampak pada keinginan masyarakat tersebut berpartisipasi dalam asuransi kesehatan. Penelitian Gunistiyo (2006) tentang kesadaran berasuransi menemukan bahwaterdapat hubungan yang signifikan antara besaran pendapatan dengan kesadaran berasuransi. Semakin tinggi pendapatan seseorang maka kesadarannya dalam berasuransi kesehatan akan semakin tinggi, demikian juga sebaliknya. 2.3 Health Belief Model Konsep Health Belief Model Menurut pendapat Becker & Rosenstock (dalam Sarafino, 2006) menyatakan bahwa health belief model adalah suatu perilaku pencegahan yang mau dilakukan oleh setiap individu dalam bentuk perilaku yang sehat. Dalam hal ini terdapat dua penilaian perilaku sehat, yaitu perceived threat (perceived seriousness, perceived susceptibility, cuesto action), dan perceived benefits and barriers. Berdasarkan penjelasan dari Rosenstock pada tahun 1966 dan Becker & koleganya (dalam Odgen, 2004), Health Belief Model ini biasanya dipakai untuk memperkirakan adanya perilaku pencegahan atau perilaku preventif dalam bentuk

34 15 suatu perilaku yang sehat serta respon dari perilaku terhadap pengobatan yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Selain itu, Health Belief Model juga dapat dipergunakan untuk memperkirakan adanya perilaku adalah kumpulan dari core belief yang artinya suatu persepsi individu yang mempunyai kaitan dengan susceptibility to illness, the severity of illness, the cost involved in carrying out the behavior dan cues to action. Health Belief Model menurut Rosenstock, Strecher dan Becker (dalam Family Health International, 2004) adalah sebuah model perilaku yang dapat menjelaskan dan memperkirakan adanya perilaku yang sehat yang berfokus pada sikap dan keyakinan (belief) pada setiap individu. Teori sikap yang sangat berpengaruh untuk menjelaskan alasan mengapa setiap individu melakukan perilaku yang sehat menurut Hocbaum pada tahun 1958 dan Rosenstock (dalam Taylor, 2009) adalah Health Belief Model. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Health Belief Model adalah sebuah model kognitif yang dapat menjelaskan dan memperkirakan adanya health behavior terhadap apa yang akan dilakukan dan berfokus pada belief dari setiap individu terhadap perceived seriousness, perceived susceptibility, cues to action, dan perceived benefits and barriers Komponen Health Belief Model Berdasarkan pendapat dari Becker & Rosenstock (dalam Sarafino, 2006) mengungkapkan bahwa komponen health belief model dibagi menjadi dua komponen.

35 16 1. Perceived Threat Perceived threat merupakan suatu penilaian perilaku dari individu tentang adanya perasaan dari sebuah ancaman yang sangat berkaitan dengan permasalahan kesehatan. Perceived threat dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu sebagai berikut: a. Perceived Seriousness of The Health Problem Pada faktor ini setiap manusia akan memikirkan tingkat keparahan dari risiko suatu penyakit yang bisa terjadi apabila membiarkan masalah kesehatan yang dialaminya terus berkembang dan tidak ditangani secara medis. Hal ini sangat dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan dari setiap manusia, jika tingkat kepercayaannya tinggi terhadap kemungkinan resiko yang akan terjadi semakin buruk, maka hal tersebut akan dirasakan sebagai suatu ancaman terhadap kesehatannya sehingga mereka akan melakukan tindakan pencegahan atau preventif. b. Perceived Susceptibility to the Health Problem Dalam faktor ini manusia mulai mengevaluasi setiap jenis masalah kesehatan lainnya yang kemungkinan bisa berkembang dan dapat mengancam kesehatannya. Faktor ini dipengaruhi oleh adanya persepsi terhadap risiko dari suatu penyakit. Semakin tinggi persepsi manusia terhadap risiko penyakit yang dialaminya, maka mereka akan menganggap hal itu sebagai sebuah ancaman yang dapat membahayakan kesehatannya sehingga mereka akan melakukan tindakan untuk pengobatannya.

36 17 c. Cues To Action Cues to action adalah sebuah peringatan terhadap suatu masalah kesehatan yang mempunyai potensi untuk meningkatkan keyakinan manusia agar mereka mempersepsikan hal tersebut sebagai sebuah ancaman yang dapat membahayakan kesehatannya, sehingga dapat mendorong mereka untuk melakukan tindakan pencegahan. Cues to action dapat berbentuk kegiatan sosialisasi atau pemberian informasi kepada masyarakat seperti media atau iklan bahaya merokok, maupun sejenis artikel yang terdapat di koran. 2. Perceived Benefits and Barriers Perceived benefits and barriers merupakan salah satu komponen dari Health Belief Model yang ada kaitannya antara keuntungan maupun hambatan yang akan didapat jika mereka melakukan tindakan pencegahan atau preventif terhadap suatu masalah kesehatan. Pada perceived benefits setiap manusia akan melakukan penilaian terhadap keuntungan yang akan diperoleh mereka apabila memanfaatkan layanan kesehatan sesuai dengan kebutuhannya. Keuntungan yang dimaksud seperti mereka dapat mengurangi resiko dari penyakit yang dialaminya sehingga tubuhnya menjadi semakin sehat. Perceived barriers adalah suatu hambatan yang dapat dirasakan oleh setiap orang untuk mendapatkan layanan kesehatan sesuai dengan kebutuhannya, seperti misalnya masalah biaya, resiko secara psikologis seperti adanya ketakutan jika melakukan cek up akan dikatakan tambah tua. Selain itu, mereka juga mempertimbangkan secara fisik seperti jarak untuk mengakses pelayanan kesehatan (rumah sakit atau puskesmas) yang jauh dari rumahnya, sehingga sangat sulit mencapainya.

37 18 Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa konsep Health Belief Model (HBM) adalah suatu model kognitif yang dapat digunakan untuk memprediksi adanya perilaku dalam meningkatkan kesehatan. Menurut Maulana, (2009) menyatakan terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi faktor tingkat ancaman dari suatu penyakit, tingkat keseriusan terhadap masalah kesehatan, kerentanan tubuh terhadap suatu penyakit, pertimbangan dari keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Variabel tersebut adalah : variabel demografi, seperti umur, jenis kelamin dan latar belakang budaya setiap individu yang berbeda beda; variabel sosio psikologis, seperti kepribadian, kelas sosial,dan tekanan sosial; serta variabel struktural, misalnya pengetahuan dan pengalaman dari setiap individu yang berbeda beda. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa adanya perbedaan perubahan perilaku terhadap suatu objek, dimana variasi dan perubahan perilaku tersebut sangat tergantung dari perilaku di sekitarnya (Kandera, 2004). 2.4 Sosialisasi tentang Jaminan Kesehatan Nasional Sosialisasi tentang JKN dapat berupa pemberian informasi atau edukasi untuk mengubah perilaku dengan cara mempengaruhi, membujuk, menghimbau, mengajak, memberi informasi dan kesadaran melalui kegiatan yang disebut pendidikan kesehatan. Dalam bidang kesehatan sering disebut promosi kesehatan, yang merupakan suatu cara yang dapat dilakukan untuk mengubah persepsi setiap individu. Promosi kesehatan merupakan kegiatan memperbaiki kesehatan,

38 19 memajukan, mendukung dan mendorong serta menempatkan kesehatan lebih tinggi pada agenda perorangan maupun masyarakat umum (Ewles & Simnett, 1994). Dalam konsep promosi kesehatan, baik individu maupun masyarakat tidak hanya menjadi untuk sasaran saja, tetapi juga sebagai pelaku dalam perilaku sehat, dan secara aktif menjaga kesehatannya, kemudian ikut berperan aktif untuk mencegah terjadinya penyakit, dan melindungi dirinya dari berbagai macam penyakit yang bisa mempengaruhi tingkat kesehatannya.

39 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Kepesertaan masyarakat dalam program Jaminan Kesehatan Nasional secara mandiri dapat dipengaruhi oleh faktor sosiodemografi (umur, penghasilan dan pendidikan), persepsi kerentanan, persepsi keparahan penyakit yang diderita, persepsi ancaman terhadap masalah kesehatan, persepsi terhadap manfaat yang didapatkan, persepsi masyarakat tentang hambatan yang akan dialami, dan faktor sosialisasi program Jaminan Kesehatan Nasional. Perubahan perilaku merupakan suatu kondisi dimana terdapat keseimbangan antara kekuatan pendorong dan kekuatan penghambat. Apabila dalam diri seseorang terjadi ketidakseimbangan diantara kedua kekuatan tersebut maka akan terjadi perubahan perilaku yang dapat dikatagorikan menjadi tiga kelompok seperti di bawah ini. 1. Apabila kekuatan pendorong yang meningkat maka akan terjadi peningkatan kepesertaan JKN secara mandiri. 2. Apabila kekuatan penghambat yang menurun maka akan meningkatkan kepesertaan JKN secara mandiri. 3. Kekuatan pendorong meningkat dan kekuatan penghambat menurun, hal ini akan meningkatkan kepesertaan JKN secara mandiri. 20

40 21 Pada saat terjadi perubahan, kekuatan kekuatan tersebut saling menekan dan pada akhirnya kekuatan pendorong yang akan semakin banyak dan kekuatan penghambat akan semakin sedikit. 3.2 Konsep Penelitian Faktor Sosiodemografi Umur Pendidikan Penghasilan Faktor Persepsi Responden Persepsi Kerentanan Persepsi Keparahan Persepsi Ancaman Persepsi Manfaat Persepsi Hambatan Kepesertaan JKN Secara Mandiri Faktor Sosialisasi tentang JKN Gambar 3.1 Konsep Penelitian

41 Hipotesis 1. Terdapat hubungan faktor sosiodemografi yaitu umur, pendidikan dan penghasilan Kepala Keluarga dengan kepesertaan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional secara mandiri. 2. Terdapat hubungan persepsi kerentanan, keparahan, ancaman, manfaat dan hambatan dengan kepesertaan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional secara mandiri. 3. Terdapat hubungan sosialisasi tentang JKN dengan kepesertaan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional secara mandiri.

42 23 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang determinan yang berhubungan dengan kesediaan masyarakat mengikuti program JKN berdasarkan jenis penelitian termasuk penelitian Observational Analytic. Penelitian adalah penelitian kuantitatif. Rancang bangun penelitian cross sectional menganalisis hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung pada saat yang sama untuk setiap responden dan dilakukan penilaian hanya satu kali sesuai kriteria yang dibuat peneliti (Nazir, 2005). 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Wilayah Puskesmas I Denpasar Timur Kota Denpasar dengan waktu penelitian dari Bulan Februari sampai dengan Juni Sedangkan waktu pengambilan data pada Bulan Maret sampai dengan April Penentuan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Data primer adalah data yang diambil langsung pada saat penelitian dilaksanakan. Data primer dalam penelitian ini adalah: 1. Skor faktor persepsi kepala keluarga tentang demografi, persepsi kerentanan, keparahan penyakit yang diderita, ancaman terhadap masalah kesehatan, manfaat yang didapat, hambatan, dan sosialisasi puskesmas yaitu jumlah skor tentang persepsi kepala keluarga. 23

43 24 2. Data gambaran tentang kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional secara mandiri di Puskesmas I Denpasar Timur. Data sekunder yang dipergunakan dalam penelitian meliputi gambaran geografi, topografi, manajemen Puskesmas I Denpasar Timur, diperoleh dengan mengutip data dari Profil Puskesmas I Denpasar Timur dan profil Kecamatan Denpasar Timur Populasi dan Sampel Populasi Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah semua pasien yang tinggal dan menetap di Wilayah Puskesmas I Denpasar Timur. Populasi terjangkau adalah semua pasien yang datang berkunjung ke Puskesmas I Denpasar Timur pada bulan Maret 2015 Mei Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Keluarga yang tinggal dan menetap di wilayah Puskesmas I Denpasar Timur. Sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok peserta JKN dan kelompok yang bukan peserta JKN. Responden dalam penelitian ini adalah kepala rumah tangga yang bersedia berpartisipasi menjadi sampel dengan menandatangani informed consent (surat persetujuan) terlebih dahulu. Alasan pemilihan responden adalah sesuai kriteria sampel seperti di bawah ini.

44 25 1. Kriteria inklusi a). Kepala Keluarga yang tinggal dan menetap di wilayah Puskesmas I Denpasar Timur. b). Kepala Keluarga adalah merupakan anggota jaminan pelayanan di Puskesmas I Denpasar Timur. c). Kepala keluarga adalah responden yang sudah bekerja dan tidak menjadi tanggungan orang tuanya. d). Kepala Keluarga bersedia menjadi responden penelitian. 2. Kriteria eksklusi a). Kepala Keluarga yang termasuk PNS, Jamkesmas, Jamsostek dan ABRI. b). Kepala Keluarga yang menggunakan JKBM Besaran sampel Besar sampel diambil untuk penelitian cross sectional dengan menggunakan rumus (Riwidikdo, 2008) yaitu: 2 P(1 P) 1 / 2 2 n Z (2) d Dimana: P = proporsi (incidence rate) peserta JKN mandiri di Puskesmas I Denpasar Timur (asumsi aktif JKN 20 %) Z = nilai Z pada α 5% = 1,96 d 2 = presisi mutlak sebesar 6 % (0,06) n = besar sampel

45 26 2 0,2 x 0,8 n 1,96 x 2 0,06 170, Dari seluruh perhitungan besar sampel, maka besar sampel yang dipergunakan adalah besar sampel yang terbesar yaitu 171 subyek ditambah 10 %, sehingga menjadi 188 subyek Teknik penentuan sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan memilih sampel dari data kunjungan pasien rawat jalan yang ada di register pasien yang berkunjung ke Puskesmas I Denpasar Timur pada bulan Februari Dari register didapatkan alamat penderita untuk selanjutnya dikunjungi ke rumahnya dan dilakukan wawancara. Sampel akan diambil sebesar 188 responden secara proportional dari kedua kelompok, yaitu kelompok pasien yang menggunakan JKN secara mandiri dan kelompok pasien yang tidak menggunakan JKN mandiri. Dari masing-masing kelompok tersebut diambil sampel sebanyak 94 responden Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel bebas penelitian adalah sosiodemografi, persepsi kepala keluarga tentang kerentanan, keparahan penyakit yang diderita, ancaman terhadap masalah kesehatan, manfaat yang didapat, hambatan, sosialisasi puskesmas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepesertaan JKN secara mandiri Definisi Operasional Definisi Operasional masing-masing variabel yang diteliti diberikan batasan sesuai dengan tujuan penelitian (Tabel 4.2) di bawah ini.

46 27 Tabel 4.2 Definisi Operasional Masing-Masing Variabel Penelitian No Variabel Definisi Operasional 1. Umur Umur responden yang dihitung sejak tanggal lahir sampai waktu penelitian yang dinyatakan dalam tahun. 2. Pendidikan Pendidikan formal yang terakhir pernah diikuti responden Cara Ukur Alat Ukur Hasil ukur Skala Responden Kuesioner <40 tahun Nominal diwawancara 40 tahun Responden kuesioner SMP Nominal diwawancara SMA 3. Penghasilan Rata-rata jumlah penghasilan keluarga dalam satu bulan Responden diwawancara kuesioner < UMR UMR Nominal 4. Persepsi Pandangan Kepala Responden kuesioner jawaban reponden Nominal tentang Keluarga diwawancara akan dikategorikan kerentanan mengevaluasi jenis menjadi dua yaitu masalah kesehatan tinggi : 80% yang mungkin dapat rendah : <80% mengancam kesehatan 5. Persepsi Pandangan Kepala Responden Kuesioner Jawaban reponden Nominal tentang Keluarga tentang diwawancara akan dikategorikan keparahan keparahan masalah menjadi dua yaitu masalah kesehatan yang tinggi : 80% kesehatan dihadapi anggota rendah : <80% yang diderita keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Deklarasi Hak Asasi Manusia oleh PBB tahun 1948 mencantumkan,

BAB I PENDAHULUAN. Deklarasi Hak Asasi Manusia oleh PBB tahun 1948 mencantumkan, 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Deklarasi Hak Asasi Manusia oleh PBB tahun 1948 mencantumkan, bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menjamin hak-hak kesehatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional. Sedangkan yang menjadi faktor eksternal adalah sosialisasi JKN pada masyarakat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional. Sedangkan yang menjadi faktor eksternal adalah sosialisasi JKN pada masyarakat. 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional. Kepesertaan masyarakat dalam program JKN sebagai bentuk adanya perubahan perilaku dalam pelayanan kesehatan. Perubahan tersebut merupakan

Lebih terperinci

NANDINI PARAHITA SUPRABA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

NANDINI PARAHITA SUPRABA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR TESIS HUBUNGAN AKTIVITAS SOSIAL, INTERAKSI SOSIAL, DAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I DENPASAR UTARA KOTA DENPASAR NANDINI PARAHITA SUPRABA PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR TESIS HUBUNGAN JENIS FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA, STATUS KEPESERTAAN DAN KARAKTERISTIK SOSIO-DEMOGRAFIS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI KOTA DENPASAR NI MADE WIDIASTUTI

Lebih terperinci

Perceived Benefits as Variable Related to Voluntary Enrollment in the National Health Program (JKN) at Primary Health Care I, East Denpasar

Perceived Benefits as Variable Related to Voluntary Enrollment in the National Health Program (JKN) at Primary Health Care I, East Denpasar Laporan hasil penelitian Hubungan Persepsi Manfaat dengan Kepesertaan JKN Secara Mandiri di Puskesmas I Denpasar Timur I.A. Putri Widhiastuti 1,2, P.P. Januraga 2,3, D.N. Wirawan 2,4 1 Puskesmas I Denpasar

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, JENIS PEMBIAYAAN, STATUS AKREDITASI PUSKESMAS TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS DI KOTA SURAKARTA TESIS

PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, JENIS PEMBIAYAAN, STATUS AKREDITASI PUSKESMAS TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS DI KOTA SURAKARTA TESIS PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, JENIS PEMBIAYAAN, STATUS AKREDITASI PUSKESMAS TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS DI KOTA SURAKARTA TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pasca Sarjana Universitas Udayana

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pasca Sarjana Universitas Udayana TESIS HUBUNGAN PENERAPAN MANAJEMEN PUSKESMAS DAN KOMITMEN KERJA PETUGAS DENGAN MUTU PELAYANAN PENGOBATAN PADA POLI UMUM DI PUSKESMAS SE- KABUPATEN KARANGASEM NI NYOMAN ARTINI PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN PEMANFAATAN PELAYANAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DAN JAMINAN

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN PEMANFAATAN PELAYANAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DAN JAMINAN UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN PEMANFAATAN PELAYANAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DAN JAMINAN IKATAN KERJASAMA OLEH KARYAWAN HOTEL MELIA BALI INDONESIA NI LUH AYU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan hak asasi manusia, sehingga meningkatnya derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan hak asasi manusia, sehingga meningkatnya derajat kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa salah satunya dipengaruhi oleh status kesehatan masyarakat. Kesehatan bagi seseorang merupakan sebuah investasi dan hak asasi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PRAKTIK SENAM LANSIA DI DESA SOBOKERTO, NGEMPLAK, BOYOLALI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PRAKTIK SENAM LANSIA DI DESA SOBOKERTO, NGEMPLAK, BOYOLALI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PRAKTIK SENAM LANSIA DI DESA SOBOKERTO, NGEMPLAK, BOYOLALI TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELAYANAN KEFARMASIAN DENGAN KEPUASAN PASIEN MENGGUNAKAN JASA APOTEK DI KOTA DENPASAR

HUBUNGAN PELAYANAN KEFARMASIAN DENGAN KEPUASAN PASIEN MENGGUNAKAN JASA APOTEK DI KOTA DENPASAR TESIS HUBUNGAN PELAYANAN KEFARMASIAN DENGAN KEPUASAN PASIEN MENGGUNAKAN JASA APOTEK DI KOTA DENPASAR PUTU EKA ARIMBAWA NIM 1292161025 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI PESERTA BPJS DI KELURAHAN ROWOSARI DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ROWOSARI

HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI PESERTA BPJS DI KELURAHAN ROWOSARI DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ROWOSARI HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI PESERTA BPJS DI KELURAHAN ROWOSARI DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ROWOSARI LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

DETERMINAN LOSS TO FOLLOW UP

DETERMINAN LOSS TO FOLLOW UP TESIS DETERMINAN LOSS TO FOLLOW UP PASIEN ODHA YANG MENERIMA TERAPI ANTIRETROVIRAL DI LAYANAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING SEKAR JEPUN RSUD BADUNG TAHUN 2006-2014 PUTU DIAN PRIMA KUSUMA DEWI PROGRAM

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PADA LAYANAN RADIOGRAFI KONVENSIONAL DI RUMAH SAKIT PEMERINTAH, SWASTA, DAN KLINIK RADIOLOGI SWASTA KOTA DENPASAR

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PADA LAYANAN RADIOGRAFI KONVENSIONAL DI RUMAH SAKIT PEMERINTAH, SWASTA, DAN KLINIK RADIOLOGI SWASTA KOTA DENPASAR TESIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PADA LAYANAN RADIOGRAFI KONVENSIONAL DI RUMAH SAKIT PEMERINTAH, SWASTA, DAN KLINIK RADIOLOGI SWASTA KOTA DENPASAR COKORDA ISTRI ARIWIDYASTUTI NIM 1392161004 PROGRAM

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR TESIS FAKTOR DETERMINAN YANG MEMPENGARUHI MINAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP SPESIALIS PESERTA JAMINAN KESEHATAN BALI MANDARA (JKBM ) DI RSUD BANGLI TAHUN 2012 KETUT DARMAJA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN IMUNISASI CAMPAK: APLIKASI TEORI HEALTH BELIEF MODEL SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN IMUNISASI CAMPAK: APLIKASI TEORI HEALTH BELIEF MODEL SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN IMUNISASI CAMPAK: APLIKASI TEORI HEALTH BELIEF MODEL SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran CHRISTOPHER BRILLIANTO G0013064 FAKULTAS

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA NI MADE ARIEK ASRI ARYANTI

UNIVERSITAS UDAYANA NI MADE ARIEK ASRI ARYANTI UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEHADIRAN ANGGOTA BINA KELUARGA BALITA (BKB) DALAM KEGIATAN BKB DI BANJAR MANUKAYA LET DESA MANUKAYA KECAMATAN TAMPAKSIRING KABUPATEN GIANYAR

Lebih terperinci

JUDUL PERSEPSI PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN SWASTA MENGENAI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI KOTA DENPASAR TAHUN 2015 IDA AYU GEDE PRABAWANTI

JUDUL PERSEPSI PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN SWASTA MENGENAI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI KOTA DENPASAR TAHUN 2015 IDA AYU GEDE PRABAWANTI JUDUL UNIVERSITAS UDAYANA PERSEPSI PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN SWASTA MENGENAI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI KOTA DENPASAR TAHUN 2015 IDA AYU GEDE PRABAWANTI PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

HUBUNGAN CARA BAYAR, JARAK TEMPAT TINGGAL DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT RAWAT JALAN PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJD SURAKARTA TESIS

HUBUNGAN CARA BAYAR, JARAK TEMPAT TINGGAL DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT RAWAT JALAN PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJD SURAKARTA TESIS HUBUNGAN CARA BAYAR, JARAK TEMPAT TINGGAL DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT RAWAT JALAN PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJD SURAKARTA TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Konsentrasi

Lebih terperinci

UNIVERSTAS UDAYANA PERSEPSI MASYARAKAT BANJAR KEDATON KELOD DESA KESIMAN PETILAN DENPASAR TIMUR MENGENAI PEMANTAU JENTIK TAHUN 2016 I G.A.

UNIVERSTAS UDAYANA PERSEPSI MASYARAKAT BANJAR KEDATON KELOD DESA KESIMAN PETILAN DENPASAR TIMUR MENGENAI PEMANTAU JENTIK TAHUN 2016 I G.A. UNIVERSTAS UDAYANA PERSEPSI MASYARAKAT BANJAR KEDATON KELOD DESA KESIMAN PETILAN DENPASAR TIMUR MENGENAI KINERJA JURU PEMANTAU JENTIK TAHUN 2016 I G.A. NIDIA SARI PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA PERILAKU PENDIDIK KESEHATAN DALAM MELAKUKAN MEDICAL CHECKUP UNTUK DETEKSI DINI MASALAH KESEHATAN DI

UNIVERSITAS UDAYANA PERILAKU PENDIDIK KESEHATAN DALAM MELAKUKAN MEDICAL CHECKUP UNTUK DETEKSI DINI MASALAH KESEHATAN DI UNIVERSITAS UDAYANA PERILAKU PENDIDIK KESEHATAN DALAM MELAKUKAN MEDICAL CHECKUP UNTUK DETEKSI DINI MASALAH KESEHATAN DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA IDA AYU SRI PUSPITA WATI PROGRAM STUDI KESEHATAN

Lebih terperinci

PENGARUH DUKUNGAN ORGANISASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL

PENGARUH DUKUNGAN ORGANISASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TESIS PENGARUH DUKUNGAN ORGANISASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL I DEWA PUTU GEDE WIYATA PUTRA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 TESIS PENGARUH DUKUNGAN ORGANISASIONAL

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KONSTRUK HEALTH

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KONSTRUK HEALTH PATH ANALYSIS HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KONSTRUK HEALTH BELIEF MODEL DENGAN KINERJA KADER PADA PENGENDALIAN KASUS TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS BAKI KABUPATEN SUKOHARJO TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI KERENTANAN PENYAKIT DAN KESERIUSAN PENYAKIT DENGAN PELAYANAN KESEHATAN PADA HEALTH BELIEF MODEL TESIS

HUBUNGAN PERSEPSI KERENTANAN PENYAKIT DAN KESERIUSAN PENYAKIT DENGAN PELAYANAN KESEHATAN PADA HEALTH BELIEF MODEL TESIS HUBUNGAN PERSEPSI KERENTANAN PENYAKIT DAN KESERIUSAN PENYAKIT DENGAN PELAYANAN KESEHATAN PADA HEALTH BELIEF MODEL TESIS OLEH: PIPIT TRI INDRIAN S541302088 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN PADA KINERJA BENDAHARA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TABANAN DENGAN PELATIHAN DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH PENDIDIKAN PADA KINERJA BENDAHARA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TABANAN DENGAN PELATIHAN DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI TESIS PENGARUH PENDIDIKAN PADA KINERJA BENDAHARA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TABANAN DENGAN PELATIHAN DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI \ NI MADE WASASIH PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI II

UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI II UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI II NI PUTU ENIK ERNAWATI PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI

PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI TESIS PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI NI MADE RAI JUNIARIANI NIM 1491661008 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

TESIS PERAN MEDIASI KEPUASAN KERJA PADA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA PATIENT SAFETY TENAGA KESEHATAN

TESIS PERAN MEDIASI KEPUASAN KERJA PADA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA PATIENT SAFETY TENAGA KESEHATAN TESIS PERAN MEDIASI KEPUASAN KERJA PADA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA PATIENT SAFETY TENAGA KESEHATAN AYU DIANDRA SARI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 TESIS PERAN MEDIASI

Lebih terperinci

Pengetahuan Peserta BPJS Terhadap Alur Pelayanan Rawat Jalan Pasien BPJS Di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Periode Januari - Maret 2014

Pengetahuan Peserta BPJS Terhadap Alur Pelayanan Rawat Jalan Pasien BPJS Di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Periode Januari - Maret 2014 Pengetahuan Peserta BPJS Terhadap Alur Pelayanan Rawat Jalan Pasien BPJS Di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Periode Januari - Maret 214 ABSTRACT To determine the level of knowledge of the outpatient

Lebih terperinci

TESIS EFEK KEADILAN REMUNERASI, KOMPETENSI ATASAN DAN KOHESIVITAS KELOMPOK TERHADAP WITHHOLDING EFFORT

TESIS EFEK KEADILAN REMUNERASI, KOMPETENSI ATASAN DAN KOHESIVITAS KELOMPOK TERHADAP WITHHOLDING EFFORT TESIS EFEK KEADILAN REMUNERASI, KOMPETENSI ATASAN DAN KOHESIVITAS KELOMPOK TERHADAP WITHHOLDING EFFORT IDA AYU KARTIKA MAHARANI NIM : 1490661068 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS DI KELURAHAN ROWOSARI DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ROWOSARI

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS DI KELURAHAN ROWOSARI DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ROWOSARI HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS DI KELURAHAN ROWOSARI DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ROWOSARI LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia pada undang-undang Nomor 36

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia pada undang-undang Nomor 36 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan Hak Azasi Manusia dan merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia pada undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hak tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya merupakan hak asasi manusia dan diakui oleh segenap bangsa-bangsa

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMA KASIH. kerta wara nugraha-nya, tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya

UCAPAN TERIMA KASIH. kerta wara nugraha-nya, tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya UCAPAN TERIMA KASIH Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung kerta wara nugraha-nya, tesis ini dapat

Lebih terperinci

PENERIMAAN KONTRASEPSI VASEKTOMI DI KECAMATAN WANASABA KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PENERIMAAN KONTRASEPSI VASEKTOMI DI KECAMATAN WANASABA KABUPATEN LOMBOK TIMUR TESIS PENERIMAAN KONTRASEPSI VASEKTOMI DI KECAMATAN WANASABA KABUPATEN LOMBOK TIMUR YUDI ARDIANA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS PENERIMAAN KONTRASEPSI VASEKTOMI DI KECAMATAN

Lebih terperinci

ANALISIS JUMLAH, BIAYA DAN FAKTOR PENENTU TERJADINYA SISA MAKANAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR

ANALISIS JUMLAH, BIAYA DAN FAKTOR PENENTU TERJADINYA SISA MAKANAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TESIS ANALISIS JUMLAH, BIAYA DAN FAKTOR PENENTU TERJADINYA SISA MAKANAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR NI LUH PARTIWI WIRASAMADI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

MORALITAS INDIVIDU, MANAJEMEN LABA, SALAH SAJI, PENGUNGKAPAN, BIAYA DAN MANFAAT, SERTA TANGGUNG JAWAB DALAM ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

MORALITAS INDIVIDU, MANAJEMEN LABA, SALAH SAJI, PENGUNGKAPAN, BIAYA DAN MANFAAT, SERTA TANGGUNG JAWAB DALAM ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TESIS MORALITAS INDIVIDU, MANAJEMEN LABA, SALAH SAJI, PENGUNGKAPAN, BIAYA DAN MANFAAT, SERTA TANGGUNG JAWAB DALAM ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN \ INGRID SARASWATI BAYUSENA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK HOTEL DI KABUPATEN GIANYAR

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK HOTEL DI KABUPATEN GIANYAR ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK HOTEL DI KABUPATEN GIANYAR Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA PETUGAS KESEHATAN PUSKESMAS DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA PETUGAS KESEHATAN PUSKESMAS DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016 UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA PETUGAS KESEHATAN PUSKESMAS DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016 I MADE RUMADI PUTRA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT. Nama : I Gusti Ayu Kartika Candra Sari Dewi. : Magister Ilmu Ekonomi Universitas Udayana

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT. Nama : I Gusti Ayu Kartika Candra Sari Dewi. : Magister Ilmu Ekonomi Universitas Udayana SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : I Gusti Ayu Kartika Candra Sari Dewi NIM : 1491461012 Program Studi Judul Tesis : Magister Ilmu Ekonomi Universitas Udayana

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU ANGGOTA SEKAA TERUNA TERUNI TENTANG PERATURAN DAERAH KAWASAN TANPA ROKOK DI DESA KESIMAN

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU ANGGOTA SEKAA TERUNA TERUNI TENTANG PERATURAN DAERAH KAWASAN TANPA ROKOK DI DESA KESIMAN UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU ANGGOTA SEKAA TERUNA TERUNI TENTANG PERATURAN DAERAH KAWASAN TANPA ROKOK DI DESA KESIMAN KOMANG YOGA BAWANTA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

Nizaar Ferdian *) *) mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. Koresponden :

Nizaar Ferdian *) *) mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. Koresponden : HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM WARGA PEDULI AIDS DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS DI KELURAHAN PETERONGAN, KOTA SEMARANG Nizaar Ferdian *) *) mahasiswa Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN ULANG PASCA PEMASANGAN IUD DI PUSKESMAS I DENPASAR TIMUR TAHUN 2016

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN ULANG PASCA PEMASANGAN IUD DI PUSKESMAS I DENPASAR TIMUR TAHUN 2016 UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN ULANG PASCA PEMASANGAN IUD DI PUSKESMAS I DENPASAR TIMUR TAHUN 2016 LUH PUTU SUSENI ARIATI NIM. 1420015034 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL EKONOMI DAN SOSIAL DEMOGRAFI TERHADAP STATUS EKONOMI PEREMPUAN DI KABUPATEN JEMBRANA

PENGARUH VARIABEL EKONOMI DAN SOSIAL DEMOGRAFI TERHADAP STATUS EKONOMI PEREMPUAN DI KABUPATEN JEMBRANA TESIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI DAN SOSIAL DEMOGRAFI TERHADAP STATUS EKONOMI PEREMPUAN DI KABUPATEN JEMBRANA TITIS KRISNAWATI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 JUDUL TESIS PENGARUH

Lebih terperinci

HEALTH BELIEF MODEL. (Teori Kepercayaan Kesehatan)

HEALTH BELIEF MODEL. (Teori Kepercayaan Kesehatan) HEALTH BELIEF MODEL (Teori Kepercayaan Kesehatan) HEALTH BELIEF MODEL (HBM) Rosenstock 1966, Becker 1970, 1980 HBM dikemukakan pertama oleh Rosenstock, 1966 kemudian disempurnakan oleh Becker, dkk 1970

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjanastrata-1 pendidikan dokter

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjanastrata-1 pendidikan dokter GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN BERBAGAI FAKTOR PADA PASIEN RAWAT JALAN PUSKESMAS (Studi Deskriptif Analitik di Puskesmas Halmahera Semarang) LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 PENGARUH KEPESERTAAN ASURANSI KESEHATAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

HUBUNGAN SISTEM PEMBAGIAN JASA PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PUSKESMAS DI KABUPATEN KARANGASEM

HUBUNGAN SISTEM PEMBAGIAN JASA PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PUSKESMAS DI KABUPATEN KARANGASEM TESIS HUBUNGAN SISTEM PEMBAGIAN JASA PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PUSKESMAS DI KABUPATEN KARANGASEM NI WAYAN ANI HENDRAYANI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERCEIVED BENEFIT

HUBUNGAN PERCEIVED BENEFIT HUBUNGAN PERCEIVED BENEFIT DAN PERCEIVED BARRIER DENGAN STADIUM KANKER PAYUDARA BERDASARKAN TEORI HEALTH BELIEF MODEL PADA PASIEN YANG BERKUNJUNG DI POSA RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA Wulan Prihantini*, Esty

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIODEMOGRAFI PASIEN DAN JENIS PEMBIAYAAN DENGAN KEPUASAN PELAYANAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS PAJANG KOTA SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIODEMOGRAFI PASIEN DAN JENIS PEMBIAYAAN DENGAN KEPUASAN PELAYANAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS PAJANG KOTA SURAKARTA SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIODEMOGRAFI PASIEN DAN JENIS PEMBIAYAAN DENGAN KEPUASAN PELAYANAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS PAJANG KOTA SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Lebih terperinci

COKORDA ISTRI MITA PEMAYUN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

COKORDA ISTRI MITA PEMAYUN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR TESIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA KELUARGA DENGAN KARTU TANDA PENDUDUK BALI UNTUK MENGIKUTI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL MANDIRI KELAS III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I DENPASAR UTARA COKORDA ISTRI

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014 (Factors Related to Hygiene of Scabies Patients in Panti Primary Health Care 2014) Ika Sriwinarti, Wiwien Sugih

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BAHAYA ROKOK SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU SISWA SMA UNTUK MEWUJUDKAN RUMAH BEBAS ASAP ROKOK DI KOTA DENPASAR TAHUN 2015 I KADEK AGUS DARMA PUTRA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA PERSEPSI PENGGUNA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DAN PEMBERI LAYANAN TERHADAP RUJUKAN RAWAT

UNIVERSITAS UDAYANA PERSEPSI PENGGUNA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DAN PEMBERI LAYANAN TERHADAP RUJUKAN RAWAT UNIVERSITAS UDAYANA PERSEPSI PENGGUNA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DAN PEMBERI LAYANAN TERHADAP RUJUKAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TABANAN II DAN PUSKESMAS SELEMADEG TAHUN 2016 I GUSTI AYU RANIA RESWARI NIM.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah jaminan kesehatan. Asuransi kesehatan memberi jaminan berupa

BAB I PENDAHULUAN. adalah jaminan kesehatan. Asuransi kesehatan memberi jaminan berupa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap penduduk di suatu negara membutuhkan perlindungan kesehatan sebagai kebutuhan dasar kehidupan. Salah satu bentuk perlindungan tersebut adalah jaminan kesehatan.

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS DI KELURAHAN ROWOSARI DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ROWOSARI

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS DI KELURAHAN ROWOSARI DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ROWOSARI HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS DI KELURAHAN ROWOSARI DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ROWOSARI Bayu Kusuma Wardana 1, Suharto 2 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN PESERTA JAMINAN KESEHATAN KRAMA BADUNG MANGUWARAS MENGENAI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

GAMBARAN PENGETAHUAN PESERTA JAMINAN KESEHATAN KRAMA BADUNG MANGUWARAS MENGENAI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN PENGETAHUAN PESERTA JAMINAN KESEHATAN KRAMA BADUNG MANGUWARAS MENGENAI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 NI MADE INTEN WIDAWATI PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

BAB I PENDAHULUAN. (GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan tolak ukur dalam menilai kesehatan suatu bangsa, oleh sebab itu pemerintah berupaya keras menurunkan

Lebih terperinci

TESIS I PUTU PANDE ARIAWAN NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

TESIS I PUTU PANDE ARIAWAN NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS KEADILAN PROSEDURAL DAN IKLIM KERJA ETIS SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Tabanan) I PUTU PANDE ARIAWAN NIM 1391661045

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), Jaminan Kesehatan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), Jaminan Kesehatan Nasional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pertama kali dicetuskan di Inggris pada tahun 1911 (yang didasarkan pada mekanisme jaminan kesehatan sosial yang pertama kali

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN DAN PERSEPSI AKSEPTOR KB NON MKJP TENTANG KONTRASEPSI IMPLAN DI PUSKESMAS I DENPASAR UTARA TAHUN 2016

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN DAN PERSEPSI AKSEPTOR KB NON MKJP TENTANG KONTRASEPSI IMPLAN DI PUSKESMAS I DENPASAR UTARA TAHUN 2016 UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN DAN PERSEPSI AKSEPTOR KB NON MKJP TENTANG KONTRASEPSI IMPLAN DI PUSKESMAS I DENPASAR UTARA TAHUN 2016 NI LUH MADE MEGA KARYATI PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS

Lebih terperinci

TESIS ANALISIS OVERREACTION PASAR PADA SAHAM WINNER DAN LOSER DI BURSA EFEK INDONESIA

TESIS ANALISIS OVERREACTION PASAR PADA SAHAM WINNER DAN LOSER DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS ANALISIS OVERREACTION PASAR PADA SAHAM WINNER DAN LOSER DI BURSA EFEK INDONESIA I GEDE SURYA PRATAMA NIM : 1390662029 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN (PPH) PADA RUMAH TANGGA SASARAN (RTS) DI DESA BATUKANDIK PULAU NUSA PENIDA

UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN (PPH) PADA RUMAH TANGGA SASARAN (RTS) DI DESA BATUKANDIK PULAU NUSA PENIDA UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN (PPH) PADA RUMAH TANGGA SASARAN (RTS) DI DESA BATUKANDIK PULAU NUSA PENIDA ANAK AGUNG SAGUNG PUTRI KUSUMA DEWI PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan. HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, PENDAPATAN, PERSEPSI KEPALA KELUARGA DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIKALA BARU KOTA MANADO Riyadi Kurniawan Agus*. Ardiansa A.T Tucunan*.

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA IBU NIFAS TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA IBU NIFAS TAHUN 2015 UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA IBU NIFAS TAHUN 2015 PUTU NOVI GITA PRATIWI NIM. 1320015003 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

TESIS. (Studi Pada Kantor Pusat Universitas Udayana)

TESIS. (Studi Pada Kantor Pusat Universitas Udayana) TESIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (Studi Pada Kantor Pusat Universitas Udayana) I GEDE AGUS SUDARMAYASA NIM. 1090662028 PROGRAM MAGISTER

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIO DEMOGRAFI, STATUS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAAN PASIEN DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIO DEMOGRAFI, STATUS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAAN PASIEN DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIO DEMOGRAFI, STATUS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAAN PASIEN DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN G. A Martha Winingsih¹ ), Ni Nyoman Deni Witari² ) 1) Dosen Akademi

Lebih terperinci

TESIS HUBUNGAN KOMPETENSI, MOTIVASI DAN BEBAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA PROPINSI BALI

TESIS HUBUNGAN KOMPETENSI, MOTIVASI DAN BEBAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA PROPINSI BALI TESIS HUBUNGAN KOMPETENSI, MOTIVASI DAN BEBAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA PROPINSI BALI I NENGAH BUDIAWAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RSUD KABUPATEN BADUNG MANGUSADA

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RSUD KABUPATEN BADUNG MANGUSADA PENERAPAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RSUD KABUPATEN BADUNG MANGUSADA PUTU ERMA PRADNYANI PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PERILAKU AUDIT DENGAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU AUDIT SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PERILAKU AUDIT DENGAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU AUDIT SEBAGAI VARIABEL MEDIASI TESIS PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PERILAKU AUDIT DENGAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU AUDIT SEBAGAI VARIABEL MEDIASI DWI HARYADI NUGRAHA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG DI ERA JKN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG DI ERA JKN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG DI ERA JKN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana strata-1 pendidikan dokter

Lebih terperinci

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL PADA PERILAKU PENURUNAN KUALITAS AUDIT

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL PADA PERILAKU PENURUNAN KUALITAS AUDIT TESIS PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL PADA PERILAKU PENURUNAN KUALITAS AUDIT NI WAYAN WIWIN INTAN WINTARI ROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Lebih terperinci

PENGARUH REPUTASI, ETIKA, SELF ESTEEM DAN PREFERENSI RISIKO PIMPINAN PADA BUDGETARY SLACK BANK PERKREDITAN RAKYAT DI PROVINSI BALI

PENGARUH REPUTASI, ETIKA, SELF ESTEEM DAN PREFERENSI RISIKO PIMPINAN PADA BUDGETARY SLACK BANK PERKREDITAN RAKYAT DI PROVINSI BALI TESIS PENGARUH REPUTASI, ETIKA, SELF ESTEEM DAN PREFERENSI RISIKO PIMPINAN PADA BUDGETARY SLACK BANK PERKREDITAN RAKYAT DI PROVINSI BALI I NYOMAN PUTRAYASA PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO DALAM PROSES ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA DENPASAR

MANAJEMEN RISIKO DALAM PROSES ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA DENPASAR TESIS MANAJEMEN RISIKO DALAM PROSES ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA DENPASAR IDA AYU PRANITI TRESNA PUTRI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS MANAJEMEN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA PERSEPSI BADAN USAHA SWASTA DI KOTA DENPASAR TERHADAP JAMINAN KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2016 GEDE WIRABUANA PUTRA

UNIVERSITAS UDAYANA PERSEPSI BADAN USAHA SWASTA DI KOTA DENPASAR TERHADAP JAMINAN KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2016 GEDE WIRABUANA PUTRA UNIVERSITAS UDAYANA PERSEPSI BADAN USAHA SWASTA DI KOTA DENPASAR TERHADAP JAMINAN KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2016 GEDE WIRABUANA PUTRA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN IMPLANT PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR DI KECAMATAN TEGALSARI KABUPATEN BANYUWANGI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN IMPLANT PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR DI KECAMATAN TEGALSARI KABUPATEN BANYUWANGI TESIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN IMPLANT PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR DI KECAMATAN TEGALSARI KABUPATEN BANYUWANGI FIRDAWSYI NUZULA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK MAHASISWA DENGAN PERSEPSI CARING PADA MAHASISWA PSIK FK UNUD

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK MAHASISWA DENGAN PERSEPSI CARING PADA MAHASISWA PSIK FK UNUD SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK MAHASISWA DENGAN PERSEPSI CARING PADA MAHASISWA PSIK FK UNUD UntukMemenuhiPersyaratan MemperolehGelarSarjanaKeperawatan OLEH: NI NENGAH VERA SEKARENDRA NIM. 1202105087

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (WHO, 2015). Sedangkan kesehatan menurut Undang Undang No. 36 Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. (WHO, 2015). Sedangkan kesehatan menurut Undang Undang No. 36 Tahun 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sehat adalah suatu keadaan yang baik dari segi fisik, mental dan kesejahteraan sosial dan tidak hanya dilihat dari tidak adanya suatu penyakit atau kelemahan saja (WHO,

Lebih terperinci

Tesis untuk memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana

Tesis untuk memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana 1 TESIS PENGARUH PENGALAMAN, ORIENTASI ETIKA, KOMITMEN DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI PADA SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI PUTU PURNAMA DEWI PROGRAM

Lebih terperinci

DETERMINASI KEPUTUSAN HEDGING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

DETERMINASI KEPUTUSAN HEDGING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS DETERMINASI KEPUTUSAN HEDGING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA IDA AYU PUTU MEGAWATI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 TESIS DETERMINASI KEPUTUSAN HEDGING PADA

Lebih terperinci

NI MADE SIRAT NIM: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

NI MADE SIRAT NIM: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR TESIS PENGARUH PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT TERHADAP STATUS KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN TAHUN 2011 NI MADE SIRAT NIM: 0992162009 PROGRAM

Lebih terperinci

PERAN KREDIBILITAS MEREK MEMEDIASI KREDIBILITAS ENDORSER DENGAN EKUITAS MEREK (Studi pada Konsumen Kartu AS di Kota Denpasar)

PERAN KREDIBILITAS MEREK MEMEDIASI KREDIBILITAS ENDORSER DENGAN EKUITAS MEREK (Studi pada Konsumen Kartu AS di Kota Denpasar) i TESIS PERAN KREDIBILITAS MEREK MEMEDIASI KREDIBILITAS ENDORSER DENGAN EKUITAS MEREK (Studi pada Konsumen Kartu AS di Kota Denpasar) ROBBY SONDAKH PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo Oleh : SUNANDAR NIM : 13631371 PROGRAM STUDI S I KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA UMUR IBU DENGAN JUMLAH FOLIKEL ANTRAL PADA FERTILISASI IN VITRO

TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA UMUR IBU DENGAN JUMLAH FOLIKEL ANTRAL PADA FERTILISASI IN VITRO TESIS TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA UMUR IBU DENGAN JUMLAH FOLIKEL ANTRAL PADA FERTILISASI IN VITRO FRANSISKUS CHRISTIANTO RAHARJA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS TERDAPAT HUBUNGAN

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA

PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Utama

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 I NYOMAN SATRIA ARIMBAWA PROGRAM

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAKSANAAN RUJUKAN RAWAT JALAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PUSKESMAS SE-KABUPATEN TABANAN TAHUN 2015

GAMBARAN PELAKSANAAN RUJUKAN RAWAT JALAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PUSKESMAS SE-KABUPATEN TABANAN TAHUN 2015 UNIVERSITAS UDAYANA HALAMAN JUDUL GAMBARAN PELAKSANAAN RUJUKAN RAWAT JALAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PUSKESMAS SE-KABUPATEN TABANAN TAHUN 2015 SANG AYU MADE MELAWATI NIM. 1120025057 PROGRAM

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat

Lebih terperinci

SI MADE AYU SRI WARDANI YASA NIM

SI MADE AYU SRI WARDANI YASA NIM TESIS PERAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KARAKTERISTIK SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DALAM MEMODERASI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN DI PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN SI MADE AYU SRI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang menganut prinsip negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang menganut prinsip negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang menganut prinsip negara kesejahteraan (walfare state), telah mencantumkan dalam pembukaan Undang- Undang Dasar (UUD)

Lebih terperinci

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar Laporan hasil penelitian Hubungan antara Fungsi Sosial dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia di Kota Denpasar Nandini Parahita Supraba 1,2, N.P Widarini 2,3, L. Seri Ani 2,4 1 Akademi Kebidanan Bina Husada

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengambilan Keputusan, Kepesertaan, JKN

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengambilan Keputusan, Kepesertaan, JKN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI KECAMATAN BABAKAN CIPARAY KOTA BANDUNG TAHUN 2016 Novia Rhoza 1, Yeni Mahwati 2, Tri Nurhayati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dan semua aspek

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dan semua aspek BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dunia saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dan semua aspek kehidupan turut mengalami perubahan. Arus teknologi dan informasi sedemikian berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN KOMUNIKASI, SUMBER DAYA, SIKAP DAN STRUKTUR BIROKRASI TERHADAP PENERAPAN CLINICAL PRIVILEGE

SKRIPSI HUBUNGAN KOMUNIKASI, SUMBER DAYA, SIKAP DAN STRUKTUR BIROKRASI TERHADAP PENERAPAN CLINICAL PRIVILEGE SKRIPSI HUBUNGAN KOMUNIKASI, SUMBER DAYA, SIKAP DAN STRUKTUR BIROKRASI TERHADAP PENERAPAN CLINICAL PRIVILEGE PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP DAN INSTALASI GAWAT DARURAT BRSU TABANAN OLEH: NI NYOMAN RITA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dengan tujuan menjamin kesehatan bagi seluruh rakyat untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dengan tujuan menjamin kesehatan bagi seluruh rakyat untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universal Health Coverage (UHC) merupakan isu penting yang telah ditetapkan WHO (World Health Organization) bagi negara maju dan negara berkembang sehingga penting

Lebih terperinci

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAGA KECAMATAN LEMBAH SORIK MARAPI KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2015 Eskalila Suryati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hak untuk memiliki tingkat kesehatan dan kesejahteraan yang memadai merupakan hak asasi manusia yang tercantum dalam Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KELENGKAPAN IMUNISASI LANJUTAN PADA ANAK BAWAH TIGA TAHUN DI

UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KELENGKAPAN IMUNISASI LANJUTAN PADA ANAK BAWAH TIGA TAHUN DI UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KELENGKAPAN IMUNISASI LANJUTAN PADA ANAK BAWAH TIGA TAHUN DI PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN TAHUN 2016 ANAK AGUNG EKA ASTRIANI (1420015001) ROGRAM STUDI

Lebih terperinci

HUBUNGAN RIWAYAT ATOPIK ORANG TUA DAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA TAHUN DI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN RIWAYAT ATOPIK ORANG TUA DAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA TAHUN DI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN RIWAYAT ATOPIK ORANG TUA DAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA 13-14 TAHUN DI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA DETERMINAN PEMBERIAN IMUNISASI PENTAVALEN LANJUTAN PADA ANAK BAWAH TIGA TAHUN (BATITA) DI PUSKESMAS III DENPASAR UTARA

UNIVERSITAS UDAYANA DETERMINAN PEMBERIAN IMUNISASI PENTAVALEN LANJUTAN PADA ANAK BAWAH TIGA TAHUN (BATITA) DI PUSKESMAS III DENPASAR UTARA UNIVERSITAS UDAYANA DETERMINAN PEMBERIAN IMUNISASI PENTAVALEN LANJUTAN PADA ANAK BAWAH TIGA TAHUN (BATITA) DI PUSKESMAS III DENPASAR UTARA NI NYOMAN SRI ASTUTI PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS

Lebih terperinci