ANALISIS PENGARUH KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKP-E) BRI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KABUPATEN KARANGANYAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGARUH KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKP-E) BRI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KABUPATEN KARANGANYAR"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKP-E) BRI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KABUPATEN KARANGANYAR Noer Ayu Fajrina Okhta Nugraheni, Minar Ferichani, Widiyanto Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta Telp./Fax. (0271) Telp: Abstract: This research aimed to analyze the effect of own capital and Credit of Energy and Food Safety BRI to increase the income of owner and tenant farmers in Karanganyar Regency. The basic method of this research is a descriptive analysis method and conducted by survey method in the Karanganyar Regency. Sampling technique was used multistage cluster random sampling method. The results showed that relationship between the factors with farmers' income can be expressed in multiple linear regression models as follows: Y = -5,720E6 + 0,949X 1 + 0,008X 2 + 0,047X 3 + 0,081D 1 + 0,083D 2 + e. The results of the regression analysis showed that land large, education level, number of family members, land rulership, and the use of credit jointly have significant effect on farmers' income. The individual factor of land large, land rulership, and the use of credit give the significant effect on farmers 'income, whereas level of education factor and the number of family members factor did not significantly affect to farmers' income. Keywords: Energy and Food Safety Credit, BRI, Income, Farming Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh modal sendiri dan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi BRI terhadap pendapatan petanipemilik dan penggarap di Kabupaten Karanganyar.Metode dasar penelitian adalah metode analisis deskripsi dan pelaksanaannya dengan metode survei. Penelitian dilakukan di Kabupaten Karanganyar. Pengambilan sampel dengan metode multistage cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan faktorfaktor dengan pendapatan petani dinyatakan dalam model fungsi regresi linier berganda yaitu: Y = -5,720E6 + 0,949X 1 + 0,008X 2 + 0,047X 3 + 0,081D 1 + 0,083D 2 + e. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa luas lahan, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, kepenguasaan lahan, dan penggunaan kredit secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani. Secara individu faktor luas lahan, kepenguasaan lahan, dan penggunaan kredit berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani, sedangkan faktor tingkat pendidikan dan jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani. Kata Kunci: Kredit Ketahanan Pangan dan Energi, BRI, Pendapatan, Usaha Tani

2 PENDAHULUAN Pembangunan merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar dan berkelanjutan mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat. Salah satu bentuk pembangunan nasional adalah pembangunan dalam hal ekonomi. Pembangunan ekonomi pedesaan merupakan bagian dari pembangunan ekonomi nasional. Keberhasilan pembangunan ekonomi di pedesaan banyak didukung oleh kegiatan usaha di bidang pertanian.sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Kontribusi sektor pertanian dalam pembangunan meliputi pemantapan ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, dan pemerataan pendapatan. Menurut Ashari (2009) walaupun perannya sangat strategis, sektor pertanian masih menghadapi banyak permasalahan, diantaranya keterbatasan permodalan petani dan pelaku usaha pertanian lain. Kebutuhan modal diperkirakan akan semakin meningkat di masa mendatang seiring dengan semakin melonjaknya harga input pertanian, baik pupuk, obatobatan, maupun upah tenaga kerja. Kebutuhan pembiayaan di sektor pertanian, tidak hanya sebatas untuk keperluan investasi atau modal kerja, tetapi juga menghadapi tantangan lain berupa permasalahan infrastruktur pertanian. Petani di pedesaan cenderung lebih sering mengakses kredit dari pihak informal dengan bunga yang tinggi. Petani sering merasa kesulitan dalam mengakses pinjaman yang dikeluarkan oleh lembaga pembiayaan formal karena persyaratan yang dinilai berbelit, memerlukan agunan, dan membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, alokasi kredit untuk sektor pertanian cenderung kecil apabila dibandingkan dengan alokasi kredit untuk sektor perekonomian yang lain. Berikut adalah data mengenai alokasi kredit bank umum berdasarkan sektor ekonomi tahun berdasarkan data statistik perbankan Indonesia tahun Tabel 1. Kredit Bank Umum Berdasarkan Sektor Ekonomi tahun (Miliar Rupiah) Sektor Ekonomi Tahun Pertanian, perburuan, dan sarana pertanian Pertambangan Perindustrian Listrik, gas, dan air Konstruksi Perdagangan, restoran, dan hotel Pengangkutan, pergudangan, dan komunikasi Jasa dunia usaha Jasa sosial/masyarakat Lain-lain Jumlah Sumber: Bank Indonesia, 2011

3 Salah satu bank yang menjadikan agribisnis sebagai salah satu sektor unggulan adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI). BRI sebagai lembaga pembiayaan yang dikenal dekat dengan masyarakat, khususnya di pedesaan, juga memiliki kontribusi dalam mendorong pengembangan pertanian. Salah satu bentuk kontribusi BRI adalah dengan menerapkan kebijakan pembiayaan di sektor agribisnis (Aviliani, 2008). Salah satu program kredit yang digulirkan oleh BRI terkait program revitalisasi pertanian adalah Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E). KKP-E merupakan salah satu programkementerian Pertanian berupa fasilitas kredit yang diberikan untuk usaha produktif dalam rangka mendukung pelaksanaan program ketahanan pangan dan program pengembangan tanaman bahan baku dan bahan bakar nabati. KKP-E dapat diakses melalui Kantor Cabang BRI di seluruh wilayah Indonesia, dan salah satunya ada di Kabupaten Karanganyar. Mayoritas penduduk di Kabupaten Karanganyar bekerja di sektor pertanian. Hal ini didukung dengan kondisi alam yang subur. Sektor pertanian di Kabupaten Karanganyar sangat potensial untuk dikembangkan, terutama untuk meningkatkan pendapatan petani. Cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani adalah dengan meningkatkan akses permodalan petani yang salah satunya dengan KKP-E. Tabel 2. Jumlah Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) BRI Cabang Karanganyar Tahun (Rupiah) Jenis Kredit Tahun KKP-E Sumber: BRI Cabang Karanganyar Data yang diambil dari BRI Cabang Karanganyar, dari tahun 2009 hingga 2011 jumlah KKP-E yang diambil oleh petani berfluktuasi. Penuruan terjadi dari tahun 2010 ke tahun Hal ini disebabkan oleh penunggakan yang dilakukan oleh beberapa kelompok tani sehingga pemberian skim kredit tidak dapat diteruskan. Berdasarkan latar belakang, permasalahan yang dapat dirumuskan antara lain: (1) Bagaimana pengaruh modal sendiri terhadap peningkatan pendapatan petani pemilik dan penggarap di Kabupaten Karanganyar? dan (2) Bagaimana pengaruh Program Kredit Ketahanan Pangan dan Energi BRI terhadap peningkatan pendapatan petani pemilik dan penggarap di Kabupaten Karanganyar? Tujuan penelitian ini antara lain: untuk menganalisis pengaruh modal sendiri terhadap peningkatan pendapatan petani pemilik dan penggarap di Kabupaten Karanganyar, dan untuk mengkaji pengaruh Program Kredit Ketahanan Pangan dan Energi BRI terhadap peningkatan pendapatan petani pemilik dan penggarap di Kabupaten Karanganyar. METODE PENELITIAN Metode Dasar Penelitian Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis deskripsi. Analisa data dilakukan dengan cara analisis deskriptif dan distributif yaitu analisa terhadap data secara rinci. Pelaksanaan

4 penelitian dilakukan dengan teknik survei. Metode Pengumpuan Data Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Kabupaten Karanganyar dipilih sebagai lokasi penelitian karena kelompok tani yang mengakses KKP-E BRI cukup banyak dengan jumlah kredit yang cukup tinggi dengan realisasi lebih dari 50% atau sekitar 53,69% dari plafon yang dianggarkan. KKP-E BRI untuk komoditas padi sendiri memiliki jumlah realisasi dan presentase realisasi terhadap plafon terbanyak kedua yaitu sebesar 66,96 % dari plafon yang dianggarkan. Populasinya adalah nasabah yang merupakan kelompok tani yang mengakses Kredit Katahanan Pangan dan Energi (KKP-E) BRI Cabang Karanganyar pada tahun 2011 kemudian sampel diambil dari kelompok tani pengguna KKP-E terbanyak. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode gugus bertahap ganda (multistage cluster random sampling). Tabel 3. Penentuan Jumlah Sampel Petani Responden Pengguna KKP-E di Kabupaten Karanganyar No Kelompok Tani Sampel Sampel Bukan Jumlah Jumlah Pengguna Pengguna Petani Sampel KKP-E KKP-E 1. Rukun Tani Rukun Makaryo Jumlah Sumber: BRI Cabang Karanganyar, 2012 Metode Analisis Data Menurut Soekartawi (2006), rumus matematis yang dapat digunakan untuk menghitung biaya adalah: TC = FC + VC (1) Dimana TC adalah total biaya, FC adalah biaya tetap, VC adalah biaya variable. Menurut Soekartawi (2006), rumus matematis untuk menghitung pendapatan adalah: I = TR - TC (2) Dimana I adalah pendapatan petani, TR adalah total penerimaan, TC adalah total biaya. R/C ratio digunakan untuk menghitung efisiensi usaha tani. Usaha tani dinilai efisien apabila nilai R/C ratio > 1. Menurut Suratiyah (2008), secara matematis R/C ratio dirumuskan sebagai: R/C = TR TC (3) Dimana R/C adalah R/C ratio, TR adalah total penerimaan, dan TC adalah total biaya. Incremental B/C ratio digunakan untuk menghitung kemanfaatan usaha tani. Menurut Sutrisno (1983), secara matematis incremental B/C ratio dapat dirumuskan dengan: IBCR= B C (4) Dimana IBCR adalah Incremental B/C ratio, B adalah selisih penerimaan, dan C adalah selisih biaya antara petani pengguna KKP-E dan petani bukan pengguna KKP-E, dengan kriteria: B/C > 1 Usaha tani padi petani pengguna KKP-E lebih memberikan kemanfaatan daripada usaha tani petani bukan pengguna KKP-E. B/C < 1 Usaha tani padi petani pengguna KKP-E tidak

5 memberikan kemanfaatan daripada usaha tani petani bukan pengguna KKP-E. Analisis modal sendiri dan modal Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) BRI terhadap peningkatan pendapatan petanimerupakan analisis terhadap pendapatan petani pengguna KKP-E dan petani bukan pengguna KKP-E. Analisis ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda yaitu sebagai berikut: Y = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 D 1 + β 5 D 2 + e Dimana Y adalah pendapatan petani (juta Rp); β 0 adalah intercept (konstanta); β 1, β 2,β 3,β 4, β 5 adalah koefisien regresi masing-masing variable; X 1 adalah luas lahan (Ha); X 2 adalah tingkat pendidikan (tahun); X 3 adalah jumlah anggota keluarga (orang); D 1 adalah kepenguasaan lahan (D = 1, petani pemilik, D = 0, petani penggarap); D 2 adalah penggunaan kredit (D = 1, pengguna KKP-E, D = 0, bukan pengguna KKP-E) dan e adalah Term of error. Dalam pengujian model digunakan uji adjusted R 2, uji F, uji t, uji penyimpangan asumsi klasik, yaitu: uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas, serta uji beda pendapatan dan luas lahan petani pengguna KKP-E dan bukan pengguna KKP-E. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Petani Sampel Karakteristik petani sampel merupakan gambaran umum mengenai latar belakang dan keadaan petani yang berkaitan dengan usaha tani pada petani pengguna KKP-E dan petani bukan pengguna KKP-E di Kabupaten Karanganyar. Karakteristik responden dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Karakteristik Petani Sampel Pengguna KKP-E dan Petani Bukan Pengguna KKP-E di Kabupaten Karanganyar No Uraian KKP-E Bukan KKP-E 1. Jumlah petani responden (orang) Rata-rata umur petani (tahun) Pendidikan petani a. Tidak Sekolah (orang) b. SD (orang) c. SMP (orang) d. SMA (orang) e. Perguruan Tinggi (orang) Rata-rata jumlah anggota keluarga petani (orang) Rata-rata jumlah anggota keluarga yang aktif 2 2 dalam UT padi (orang) 6. Rata-rata luas lahan yang digarap (Ha) 0, Rata-rata pengalaman untuk UT padi (tahun) Sumber: Analisis Data Primer

6 Berdasarkan Tabel 4. dapat diketahui bahwa rata-rata umur petani padi penggunakan KKP-E dan bukan pengguna KKP-E masih tergolong dalam usia produktif yaitu rata-rata usia 52 tahun bagi petani pengguna KKP-E dan 54 tahun bagi petani bukan pengguna KKP-E.Tingkat pendidikan yang ditamatkan petani bervariasi. Petani pengguna KKP-E paling banyak menamatkan pendidikannya pada tingkat SD dan petani bukan pengguna KKP-E paling banyak menamatkan pendidikannya pada tingkat SMA.Ratarata jumlah anggota keluarga petani pengguna KKP-E dan bukan pengguna KKP-E sama yaitu empat orang. Demikian juga dengan rata-rata jumlah anggota keluarga yang aktif dalam usaha tani sama yaitu dua orang. Ratarata luas lahan garapan petani pengguna KKP-E adalah 0,99 Ha dan rata-rata luas lahan garapan petani bukan pengguna KKP-E adalah 1 Ha.Petani pengguna KKP-E memiliki rata-rata pengalaman dalam usaha tani 23 tahun, sedangkan petani bukan pengguna KKP-E memiliki rata-rata pengalaman dalam usaha tani 24 tahun. Analisis Usaha Tani Padi Petani Pengguna KKP-E BRI dan Petani Bukan Pengguna KKP-E BRI Hasil analisis usaha tani petani pengguna KKP-E dan bukan pengguna KKP-E dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rata-rata Besarnya Input dan Output dari Usaha Tani Padi Petani Pengguna KKP-E dan Petani Bukan Pengguna KKP-E di Kabupaten Karanganyar MT II Tahun 2012 No. Jenis KKP-E Bukan KKP-E Per UT Per Ha Per UT Per Ha Input: 1. Benih a. Jumlah (Kg) 45,75 46,21 47,27 47,27 b. Biaya (Rp) Pupuk a. Jumlah (Kg) 1054, ,2 1025,2 b. Biaya (Rp) Pestisida a. Jumlah (Kg/Lt) 25, ,66 24,66 b. Biaya (Rp) Lain-lain a. Jumlah (Kg/Lt) 0,386 0,390 1,83 1,83 b. Biaya (Rp) Tenaga Kerja a. Jumlah (HOK) b. Biaya (Rp) Biaya Lain-lain Total biaya Output: 1. Produksi (Kg) Harga (Rp/Kg) Penerimaan (Rp) Pendapatan (Rp) Efisiensi 2,57 2,50 6. Kemanfaatan 3,517 Sumber: Analisis Data Primer

7 Berdasarkan Tabel 5.dapat dilihat bahwa penggunaan input baik jumlah fisik maupun biaya yang dikeluarkan oleh petani padi pengguna KKP-E dan petani bukan pengguna KKP-E bervariasi. Demikian pula dengan jumlah produksi, penerimaan, harga, pendapatan, efisiensi, dan kemanfaatannya.rata-rata biaya sarana produksi terbesar yang dikeluarkan petani adalah biaya pupuk yaitu sebesar Rp ,00 per Ha bagi petani pengguna KKP-E dan Rp ,00 per Ha bagi petani bukan pengguna KKP-E. Sedangkan secara keseluruhan, rata-rata biaya terbesar yang dikeluarkan adalah biaya tenaga kerja. Upah tenaga kerja yang diberikan bervariasi sesuai dengan jenis kegiatan. Besar upah tenaga kerja perorangan adalah sebesar Rp ,00/HOK/hari. Upah pengolahan tanah dengan traktor adalah sebesar Rp ,00/patok. Upah tanam adalah sebesar Rp ,00 hingga Rp ,00/patok. Upah pemanenan adalah sebesar Rp ,00/patok hingga Rp ,00/patok tergantung letak lahan dan kondisi tanaman. Rata-rata produksi padi usaha tani padi petani pengguna KKP-E adalah Kg/Ha dengan rata-rata harga Rp 3.721,00/Kg sehingga didapatkan rata-rata penerimaan sebesar Rp ,00/Ha dan pendapatan sebesar Rp ,00/Ha. Rata-rata produksi padi usaha tani padi petani bukan pengguna KKP-E adalah Kg/Ha dengan rata-rata harga Rp 3.527,00/Kg sehingga didapatkan ratarata penerimaan sebesar Rp ,00/Ha dan pendapatan sebesar Rp ,00/Ha. Perbedaan jumlah produksi disebabkan oleh perbedaan jumlah curahan input usaha tani. Perbedaan harga jual disebabkan oleh kerja sama yang dijalani oleh petani pengguna KKP-E melalui kelompok tani dengan mitra yaitu PT. Pertani. Berdasarkan Tabel 5. dapat diketahui nilai efisiensi usaha tani padi petani pengguna KKP-E dan petani bukan pengguna KKP-E lebih besar dari 1, maka kedua usaha tani tersebut efisien. Nilai Incremental B/C Ratio dua usaha tani tersebut sebesar 3,517 atau lebih besar dari 1 maka, usaha tani padi petani pengguna KKP-E lebih memberikan kemanfaatan daripada usaha tani padi petani bukan pengguna KKP-E. Setiap 1 rupiah biaya yang dikorbankan akan menghasilkan kemanfaatan sebesar 3,517 rupiah. Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Tani Padi Menurut Sumodiningrat (2004) analisis regresi linier berganda ialah suatu model regresi yang variabel terikatnya merupakan fungsi linier dari dua variabel bebas atau lebih.data yang telah dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS didapatkan persamaan sebagai berikut: Y = -5,720E6 + 0,949X 1 + 0,008X 2 + 0,047X 3 + 0,081D 1 + 0,083D 2 + e Dimana Y adalah pendapatan petani (juta Rp); β 0 adalah intercept (konstanta); β 1, β 2,β 3,β 4, β 5 adalah koefisien regresi masing-masing variable; X 1 adalah luas lahan (Ha); X 2 adalah tingkat pendidikan (tahun); X 3 adalah jumlah anggota keluarga (orang); D 1 adalah kepenguasaan lahan (D = 1, petani pemilik, D = 0, petani penggarap); D 2 adalah penggunaan kredit (D = 1, pengguna KKP-E, D = 0, bukan pengguna KKP-E), dan e = Term of error.

8 Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Pengaruh Beberapa Faktor terhadap Pendapatan Usaha Tani Petani Anggota Kelompok Tani Rukun Tani dan Rukun Makaryo di Kabupaten Karanganyar MT II Tahun 2012 No Variabel Koefisien Regresi t hitung Sig. 1. Luas Lahan (X 1 ) 0,949 31,749 0,000 *** 2. Tingkat Pendidikan (X 2 ) 0,008 0,251 0,803 ns 3. Jumlah Anggota Keluarga (X 3 ) 0,047 1,625 0,110 ns 4. Kepenguasaan Lahan (D 1 ) 0,081 2,642 0,011 ** 5. Penggunaan Kredit (D 2 ) 0,083 2,852 0,006 *** R = 0,977 Adj. R 2 = 0,951 F hitung = 230,577 F Sig. = 0,000 *** Sumber: Analisis Data Primer Keterangan: **) : berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95% ***) : berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 99% ns ) :tidak berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 90%, 95%, dan 99% Uji adjusted R 2 Nilai adj. R 2 berdasarkan analisis model adalah sebesar 0,951, yang artinya bahwa variabel modal sendiri, modal KKP-E, luas lahan, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, dan kepenguasaan lahan bersama-sama mampu menjelaskan variasi perubahan variabel pendapatan petani sebesar 95,1% dan sisanya sebesar 4,9% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Pengaruh Faktor-faktor terhadap Usaha Tani Padi (Uji F) Pengujian terhadap pengaruh semua variabel independen di dalam model dapat dilakukan dengan uji simultan (uji F).Nilai F-hitung sebesar 230,577 lebih besar daripada F-tabel yaitu sebesar 3,38. Hal ini menunjukkan bahwa variabel modal sendiri, modal KKP-E, luas lahan, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, dan kepenguasaan lahansecara bersamasama berpengaruh terhadap pendapatan usaha tani petani di Kabupaten Karanganyar. Pengaruh Masing-masing Faktor terhadap Pendapatan Usaha Tani Padi (Uji t) Luas lahan secara individu berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani pada tingkat kepercayaan 99%. Koefisien regresi sebesar 0,949 menunjukkan setiap penambahan luas lahan sebesar 1 Ha akan meningkatkan pendapatan sebesar Rp ,00. Semakin luas lahan maka jumlah benih yang ditanam semakin banyak, dengan jarak tanam yang tepat akan meningkatkan jumlah produksinya. Semakin banyak jumlah produksi maka semakin banyak hasil yang akan dijual sehingga pendapatan juga meningkat. Tingkat pendidikan secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani pada tingkat kepercayaan 95%. Pendidikan formal tidak terlalu berpengaruh terhadap pendapatan petani. Informasi yang didapatkan oleh petani cenderung didapatkan dari pendidikan non formal seperti kursus dan penyuluhan. Jumlah anggota keluarga secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani pada tingkat

9 kepercayaan 95%. Rata-rata dalam satu rumah tangga petani hanya ada dua orang saja yang aktif dalam usaha tani. Sebagian dari anggota keluarga lebih memilih untuk bekerja di luar usaha tani dan sebagian lagi masih sekolah. Kepenguasaan lahan secara individu berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani pada tingkat kepercayaan 99%. Koefisien regresi sebesar 0,081 menunjukkan bahwa apabila merupakan petani pemilik maka akan memiliki pendapatan lebih besar Rp ,00 daripada petani penggarap. Besarnya biaya yang harus dicurahkan petani berkaitan dengan sewa lahan dan pajak tentu akan berpengaruh pada besarnya pendapatan usaha taninya. Penggunaan kredit berkaitan apakah petani menggunakan KKP-E atau tidak. Pada petani pengguna KKP- E komponen modal yang digunakan merupakan modal sendiri dan modal KKP-E, sedangkan petani bukan pengguna KKP-E hanya menggunakan modal sendiri saja. Penggunaan kredit secara individu berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani anggota kelompok tani Rukun Tani dan Rukun Makaryo pada tingkat kepercayaan 99%. Koefisien regresi sebesar 0,083 menunjukkan bahwa apabila petani menggunakan KKP-E sebesar Rp ,00 akan meningkatkan pendapatan sebesar Rp ,00 namun apabila tidak menggunakan KKP-E maka tidak menambah pendapatan. Keterbatasan modal merupakan hal yang sering dihadapi oleh petani. Bantuan modal kredit program dari Kementerian Pertanian berupa KKP-E yang disalurkan melalui BRI cabang Karanganyar sedikit banyak membantu petani dalam proses produksi usaha taninya, seperti untuk pembelian sarana produksi, biaya tenaga kerja, dan lainlain. KKP-E sendiri diangsur sebanyak tiga kali dalam setahun dengan sistem yarnen atau bayar setelah panen. Modal yang dimiliki petani digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan sebagai modal untuk kegiatan usaha tani. Pada kegiatan usaha tani, rata-rata petani pengguna KKP-E menggunakan modal sendirinya berupa peralatan dan lahan. Selain itu modal sendiri juga digunakan untuk memenuhi sebagian dari biaya tenaga kerja luar. Modal KKP-E digunakan petani untuk membeli sarana produksi dan sisanya digunakan untuk membayar tenaga kerja luar. Sedangkan pada petani bukan pengguna KKP-E semua pengeluaran baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk kegiatan usaha tani dicukupi dengan modal sendiri. Beberapa alasan diutarakan oleh petani dalam memilih untuk menggunakan atau tidak menggunakan KKP-E. Petani memilih untuk menggunakan KKP-E karena bunga KKP-E rendah, agunan ringan (tidak menggunakan agunan), persyaratan mudah, kebutuhan usaha tani yang mendesak untuk dicukupi, serta beberapa petani hanya karena ikut ketua kelompok tani. Petani memilih untuk tidak menggunakan KKP-E dengan alasan modal yang dimiliki dinilai sudah mencukupi untuk kegiatan usaha tani, kurangnya keberanian petani mengambil kredit dari sektor perbankan, dan tidak semua petani mengetahui adanya KKP-E sehingga tidak banyak petani yang mengajukan. Pengajuan KKP-E yang tidak menggunakan agunan sangat membantu petani dalam memperoleh kemudahan memperoleh pinjaman. Namun pada pelaksanaannya terdapat permasalahan, salah satunya ada pengguna KKP-E yang kurang bertanggung jawab untuk tidak mengembalikan KKP-E dengan

10 alasan tertentu. Selain itu, banyaknya kredit macet menyebabkan pengurus kelompok tani yang berperan sebagai penanggung jawab harus menanggung terlebih dahulu sisa angsuran KKP-E yang belum dibayarkan. Arsyad (2004) menganalisis syarat-syarat pembangunan pertanian jika pertanian akan dikembangkan dengan baik. Mosher mengelompokkan syarat-syarat pembangunan tersebut menjadi dua yaitu syarat-syarat mutlak dan syarat-syarat pelancar. Syarat mutlak terdiri dari: adanya pasar untuk hasil-hasil usaha tani, teknologi yang senantiasa berkembang, tersedianya bahan-bahan dan alat produksi secara lokal, adanya perangsang produksi bagi petani, dan tersedianya pengangkutan yang lancar dan kontinyu. Sedangkan syarat-syarat pelancar tersebut antara lain: pendidikan pembangunan, kegiatan gotong royong petani, perbaikan dan perluasan tanah pertanian, perencanaan nasional pembangunan pertanian, dan kredit produksi. Syukur, et al., (1998) menyatakan bahwa peran kredit sebagai pelancar pembangunan pertanian antara lain: (1) Membantu petani kecil dalam mengatsi keterbatasan modal dengan bunga yang relatif ringan, (2) Mengurangi ketergantungan petani dengan pedagang perantara dan pelepas uang, dengan demikian berperan dalam memperbaiki struktur dan pola pemasaran hasil pertanian, (3) Mekanisme tranfer pendapatan diantara masyarakat untuk mendorong pemerataan, (4) Insentif bagi petani untuk meningkatkan produksi usahatani. Pengujian Asumsi Klasik Berdasarkan hasil perhitungan nilai matrik Pearson Corelation diketahui bahwa nilai terbesar dari keseluruhan korelasi antara variabelvariabel bebas adalah 0,291 atau tidak lebih besar dari 0,9 sehingga dapat disimpulkan dalam model tidak terdapat multikolinearitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat pola sebaran titik-titik pada diagram scatterplot. Berdasarkan hasil analisis data pada diagram scatterplot dapat diketahui bahwa titiktitik tersebar dalam empat kuadran dan tidak membentuk suatu pola tertentu sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Beda Pendapatan dan Luas Lahan Petani Pengguna KKP-E dan Petani Bukan Pengguna KKP-E Berdasarkan uji t-test rata-rata pendapatan petani untuk reponden petani pengguna KKP-E adalah Rp ,00 sedangkan untuk responden petani bukan pengguna KKP- E adalah Rp ,00. Secara absolut pendapatan petani berbeda antara petani pengguna KKP-E dan petani bukan pengguna KKP-E. F hitung levene test sebesar 0,026 dengan probabilitas 0,872 atau>0,05 maka disimpulkan memiliki variance yang sama. Nilai t pada equal variance assumed adalah 0,576 dengan probabilitas signifikansi 0,567 (two tail), sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata pendapatan petani tidak berbeda secara signifikan antara petani pengguna KKP-E dan petani bukan pengguna KKP-E. Modal KKP-E digunakan petani sebagai faktor pelancar dalam usaha taninya. KKP-E dimanfaatkan petani untuk memenuhi kebutuhan akan sarana produksi dan sebagai sarana untuk memenuhi inovasi teknologi yang disarankan. Rata-rata luas lahan untuk reponden petani pengguna KKP-E adalah 0,9907 Ha sedangkan untuk responden petani bukan pengguna KKP- E adalah 0,9960 Ha. Secara absolut luas lahan petani berbeda antara petani pengguna KKP-E dan petani bukan pengguna KKP-E. F hitung levene test

11 sebesar 0,296 dengan probabilitas 0,589 atau >0,05 maka disimpulkan memiliki rata-rata yang sama. Nilai t pada equal variance assumed adalah -0,032 dengan probabilitas signifikansi 0,975 (two tail), sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata luas lahan petani tidak berbeda secara signifikan antara petani pengguna KKP-E dan petani bukan pengguna KKP-E. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada usaha tani petani pengguna KKP-E dan petani bukan pengguna KKP-E di Kabupaten Karanganyar dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil analisis variabel modal penggunaan kredit diperoleh t-hitung sebesar 2,852 lebih besar daripada t-tabel sebesar 2,397 dengan nilai signifikansi 0,006 lebih kecil dari batas kesalahan yang dapat terjadi yaitu 0,010 sehingga variabel penggunaan kredit berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani pada tingkat kepercayaan 99%. Koefisien regresi sebesar 0,083 menunjukkan bahwa: apabila petani menggunakan KKP-E sebesar Rp ,00 maka akan meningkatkan pendapatan sebesar Rp ,00.Apabila tidak menggunakan KKP-E atau hanya menggunakan modal sendiri maka tidak menambah pendapatan. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, beberapa hal yang dapat disarankan adalah adanya penyuluhan lebih lanjut mengenai KKP-E oleh pemerintah melalui PPL supaya seluruh petani menjadi paham mengenai program pemerintah dalam hal kredit permodalan utamanya KKP-E dan manfaatnya untuk usaha tani, sekaligus sebagai bentuk pengawasan supaya pelaksanaannya tepat sasaran. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Lincolin Ekonomi Pembangunan. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta. Ashari Peran Perbankan Nasional dalam Pembiayaan Sektor Pertanian di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi. Vol. 27 No. 1 Juli Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Aviliani Peran BRI dalam Membangun Ekonomi Berbasis Agribisnis yng Tangguh dan Kompetitif. Agrimedia. Vol. 13 No. 1 Juni Bank Indonesia Statistik Perbankan Indonesia. Vol. 10 No. 2 Desember Bank Indonesia. Jakarta. BRI Cabang Karanganyar Data Nasabah Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) BRI Cabang Karanganyar. Data Internal BRI Cabang Karanganyar. Karanganyar. Soekartawi Analisis Usahatani. UI Press. Jakarta. Sumodiningrat, Gunawan Ekonometrika Pengantar. BPFE. Yogyakarta. Suratiyah, Ken Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Sutrisno, P. H Dasar-dasar Evaluasi Proyek. Fakultas Ekonomi UGM. Yogyakarta. Syukur, Sumaryanto dan Sumedi Kinerja Kredit Pedesaan dan Alternatif Penyempurnaannya Untuk Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi. Bogor.

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA Rosalina Berliani, Dyah Mardiningsih, Siwi Gayatri Program Studi

Lebih terperinci

Pengaruh Jumlah Kredit dan Suku Bunga Terhadap Pendapatan Usaha Mikro di BRI Unit Kabila

Pengaruh Jumlah Kredit dan Suku Bunga Terhadap Pendapatan Usaha Mikro di BRI Unit Kabila Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 1. 3, Januari-Maret 2014 ISSN: 2338-4603 Pengaruh Jumlah Kredit dan Suku Bunga Terhadap Pendapatan Usaha Mikro di BRI Unit Kabila Amir Halid, Ria

Lebih terperinci

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang... FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) (Studi Kasus Pada Gapoktan Nusa Bhakti Desa Adinuso Kecamatan Reban Kabupaten Batang) Umi Faidah, Endah Subekti, Shofia

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL PETERNAK SAPI PESERTA KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKPE) DAN MANDIRI DI KABUPATEN MAGELANG

ANALISIS FINANSIAL PETERNAK SAPI PESERTA KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKPE) DAN MANDIRI DI KABUPATEN MAGELANG ANALISIS FINANSIAL PETERNAK SAPI PESERTA KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKPE) DAN MANDIRI DI KABUPATEN MAGELANG Financial analysis from participants cattle ranchers of credit security food and energy

Lebih terperinci

USAHATANI PADI ORGANIK DI KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR

USAHATANI PADI ORGANIK DI KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR USAHATANI PADI ORGANIK DI KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR Joseph Nugroho, Agustono, Umi Barokah Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan suatu tindakan untuk mengubah kondisi

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan suatu tindakan untuk mengubah kondisi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian merupakan suatu tindakan untuk mengubah kondisi pertanian dari kondisi yang kurang menguntungkan menjadi kondisi yang lebih menguntungkan (long

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN David Hismanta Depari *), Salmiah **) dan Sinar Indra Kesuma **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKP-E) BRI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS PENGARUH KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKP-E) BRI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KABUPATEN KARANGANYAR digilib.uns.ac.id ANALISIS PENGARUH KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKP-E) BRI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah sektor agribisnis. Hal ini terlihat dari peran sektor agribisnis

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah sektor agribisnis. Hal ini terlihat dari peran sektor agribisnis I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sektor yang mempunyai peranan strategis bagi perekonomian Indonesia adalah sektor agribisnis. Hal ini terlihat dari peran sektor agribisnis sebagai penyedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanian meliputi sub-sektor perkebunan, perikanan, dan perikanan.

BAB I PENDAHULUAN. pertanian meliputi sub-sektor perkebunan, perikanan, dan perikanan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar dan berkelanjutan mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat. Salah satu bentuk pembangunan

Lebih terperinci

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR SEPA : Vol. 13 No.1 September 2016 : 48 52 ISSN : 1829-9946 EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR Arya Senna Putra, Nuning Setyowati, Susi Wuri Ani Program Studi Agribisnis, Fakultas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO Kiki Diantoro 1, M. Sunarsih 2, Djoko Soejono 3 1) Alumni Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT

PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT VIII PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT 8.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat Produktivitas rata-rata gabah padi sehat petani responden sebesar 6,2 ton/ha. Produktivitas rata-rata

Lebih terperinci

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN (Studi Kasus : Desa Kubu Simbelang, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA e-j. Agrotekbis 4 (4) : 456-460, Agustus 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA Income Analysis of Corn Farming Systemin Labuan

Lebih terperinci

Influence The Amount Of Credit And The Interest Rate On The Income Of Micro Customers In BRI Units Kabila

Influence The Amount Of Credit And The Interest Rate On The Income Of Micro Customers In BRI Units Kabila Influence The Amount Of Credit And The Interest Rate On The Income Of Micro Customers In BRI Units Kabila Delvi Suleman, Amir Halid, Ria Indriani Majoring in Agribusiness, Agricultural, State Universitas

Lebih terperinci

Keywords: PUAP, Paddy Farming, Productivity, Income, Sukoharjo Regency

Keywords: PUAP, Paddy Farming, Productivity, Income, Sukoharjo Regency PENGARUH PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN SUKOHARJO Aulia Nur Rachmawati, Sri Marwanti, Arip Wijianto Program Studi

Lebih terperinci

KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR Nurul Annisa Prias Kusuma Wardani, Suprapti Supardi, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH

ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH (Capsiccum Annum L.) DENGAN CABAI RAWIT (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun) Agri Mandasari

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Gapoktan Tani Bersama Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

pendapatan sampingan diluar pertanian, sehingga dapat menekan terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan.

pendapatan sampingan diluar pertanian, sehingga dapat menekan terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan. 2 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, (a) yang pertama besarnya biaya usahatani adalah Rp 3.508.22,89/ha/MT, penerimaan usahatani adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive method), yaitu di Kecamatan Duduksampeyan Kabupaten Gresik. Alasan

Lebih terperinci

Nelfita Rizka*), Salmiah**), Aspan Sofian**)

Nelfita Rizka*), Salmiah**), Aspan Sofian**) ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN DANA BANTUAN PROGRAM OPTIMASI LAHAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH (Studi Kasus : Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai) Nelfita Rizka*), Salmiah**), Aspan Sofian**)

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Pengambilan data telah dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2011 di Desa Ringgit Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Propinsi Jawa Tengah dengan

Lebih terperinci

TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT NASABAH UPKD DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi di Desa Pagar Agung Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma)

TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT NASABAH UPKD DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi di Desa Pagar Agung Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma) TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT NASABAH UPKD DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi di Desa Pagar Agung Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma) Maryono Abstract This research aimed to know the rate

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Bogor (PSP3 IPB) dan PT. Pertani di Propinsi Jawa Timur tahun 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Bogor (PSP3 IPB) dan PT. Pertani di Propinsi Jawa Timur tahun 2010. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dari survey rumah tangga petani dalam penelitian Dampak Bantuan Langsung Pupuk dan Benih

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI e-j. Agrotekbis 2 (3) : 332-336, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI Analysis of income and feasibility farming

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN KARANGANYAR COST AND REVENUE ANALYSIS OF RICE FARMING IN KARANGANYAR REGENCY

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN KARANGANYAR COST AND REVENUE ANALYSIS OF RICE FARMING IN KARANGANYAR REGENCY AGRIC Vol.26, No. 1 & No.2, Juli - Desember 2014: 12-19 ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN KARANGANYAR COST AND REVENUE ANALYSIS OF RICE FARMING IN KARANGANYAR REGENCY Umi Barokah,

Lebih terperinci

ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI UBI KAYU

ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI UBI KAYU ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI UBI KAYU Gibson F. Ginting, Hiras M.L. Tobing dan Thomson Sebayang 085372067505, franseda19@rocketmail.com Abstrak Tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

U = -76, , ,148D1 0,006D2.

U = -76, , ,148D1 0,006D2. 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS LAHAN DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI BERDASARKAN KELEMBAGAAN LAHAN DI DUKUH SRIBIT LOR DESA SRIBIT KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN Rina Wahyuningsih,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembangunan Pertanian Pertanian merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam kehidupan. Selain untuk memenuhi kebutuhan pangan, pertanian juga memberikan pengaruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usahatani Mubyarto (1989) usahatani adalah himpunan dari sumber sumber alam yang terdapat di tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah dan air,

Lebih terperinci

No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) ,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56

No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) ,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56 No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) 3.405.545,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56 Tabel 11. Rata-rata Nilai Tambah per Tenaga Kerja Industri

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive) dengan alasan bahwa lokasi tersebut adalah salah satu lokasi pengembangan pertanian porduktif

Lebih terperinci

PENDAHULUAN METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN METODE PENELITIAN PENGARUH KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI TERHADAP KEPUTUSAN PETANI PADI ORGANIK DALAM MENJALIN KEMITRAAN DENGAN PERUSAHAAN BERAS PADI MULYA DI KECAMATAN SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN Rita Tutik W, Suwarto, Mei

Lebih terperinci

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG (Studi Kasus: Desa Lau Bekeri, Kecamatan Kuta Limbaru, Kabupaten Deli Serdang) Amanda Rizka Nabilla *), Rahmanta Ginting **) dan Sinar

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT ( Studi Kasus : Desa Kampung Dalam, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhan Batu ) Cindi Melani

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH

HUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH HUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH (Suatu Kasus pada Gapoktan Tahan Jaya di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ANALYSIS EFFECT OF INPUT PRODUCTION FOR CASSAVA FARMING IN SUKASARI

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati* ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA Mawardati* ABSTRACT This research was conducted at the betel palm farming in Sawang subdistrict,

Lebih terperinci

Produktivitas, Biaya, Pendapatan Padi Gogo Beras Merah Varietas Unggul Lokal (Segreng Handayani) di Kabupaten Gunung Kidul

Produktivitas, Biaya, Pendapatan Padi Gogo Beras Merah Varietas Unggul Lokal (Segreng Handayani) di Kabupaten Gunung Kidul Produktivitas, Biaya, Pendapatan Padi Gogo Beras Merah Varietas Unggul Lokal (Segreng Handayani) di Kabupaten Gunung Kidul Rizky Kusuma Dharmawan, Suwarto, Mei Tri Sundari Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

BPS Klaten Klaten dalam Angka BPS Klaten : Klaten Klaten dalam Angka BPS Klaten : Klaten

BPS Klaten Klaten dalam Angka BPS Klaten : Klaten Klaten dalam Angka BPS Klaten : Klaten BPS Klaten. 2001. Klaten dalam Angka 2001. BPS Klaten : Klaten. 2006. Klaten dalam Angka 2006. BPS Klaten : Klaten. 2011. Klaten dalam Angka 2010. BPS Klaten : Klaten. 2012. Klaten dalam Angka 2011. BPS

Lebih terperinci

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN Tri Santoso, Uswatun Hasanah, dan Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KUD KARYA MINA TERHADAP PENDAPATAN NELAYAN TRADISIONAL DI KOTA TEGAL. Karina Shinta Utami, Darsono, Agung Wibowo

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KUD KARYA MINA TERHADAP PENDAPATAN NELAYAN TRADISIONAL DI KOTA TEGAL. Karina Shinta Utami, Darsono, Agung Wibowo PENGARUH PEMBERIAN KREDIT KUD KARYA MINA TERHADAP PENDAPATAN NELAYAN TRADISIONAL DI KOTA TEGAL Karina Shinta Utami, Darsono, Agung Wibowo Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga Tani Padi (Studi Kasus: Desa Sei Buluh, Kec. Teluk Mengkudu, Kab.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga Tani Padi (Studi Kasus: Desa Sei Buluh, Kec. Teluk Mengkudu, Kab. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga Tani Padi (Studi Kasus: Desa Sei Buluh, Kec. Teluk Mengkudu, Kab. Deli Serdang) Faoeza Hafiz Saragih* Khairul Saleh Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pasir Gaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI

USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI 117 Buana Sains Vol 8 No 2: 117-122, 2008 USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI Eri Yusnita Arvianti 1,2) dan Pandoyo 2,3) 1) PS Agribisnis, Fak. Pertanian,

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini

Bab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini Bab I Pendahuluan Di setiap negara manapun masalah ketahanan pangan merupakan suatu hal yang sangat penting. Begitu juga di Indonesia, terutama dengan hal yang menyangkut padi sebagai makanan pokok mayoritas

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH (Studi Kasus: Desa Medang, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH (Studi Kasus: Desa Medang, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH (Studi Kasus: Desa Medang, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara) Silvira 1), Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si 2), dan Ir. Lily Fauzia, M.Si

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat enam variabel

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat enam variabel 37 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan merupakan suatu rancangan kerja penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan konsep dan teori dalam menjawab

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA e-j. Agrotekbis 5 (1) : 111-118, Februari 2017 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA The Analysis of Production

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: 1. Data laporan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat dengan responden para petani yang menggunakan

Lebih terperinci

Oleh: Munirwan Zani 1) ABSTRACT

Oleh: Munirwan Zani 1) ABSTRACT 193 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN USAHA PENGOLAHAN KACANG METE DI KABUPATEN BUTON Oleh: Munirwan Zani 1) ABSTRACT The study aimed to find out and to analyze factors affecting the amount of

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKP-E) TERHADAP PENDAPATAN PETANI TERNAK DI KABUPATEN WONOGIRI

ANALISIS PENGARUH KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKP-E) TERHADAP PENDAPATAN PETANI TERNAK DI KABUPATEN WONOGIRI ANALISIS PENGARUH KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKP-E) TERHADAP PENDAPATAN PETANI TERNAK DI KABUPATEN WONOGIRI Eko Budi Utomo 1, Joko Sutrisno 2, Minar Ferichani 2 Program Studi Agribisnis, Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur Karakteristik pembudidaya ikan KJA di Jatiluhur dilihat dari umur, pengalaman dan pendidikan.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar ini dilakukan di Desa Gunung Malang yang berada di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO Suryanto, Mohd. Harisudin, R. R. Aulia Qonita Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup

III. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup 39 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka dibuat definisi dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional

Lebih terperinci

: Baglog, Productivity, Multiple linear regression analysis

: Baglog, Productivity, Multiple linear regression analysis ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA PEMBUATAN BAGLOG JAMUR KUPING DI KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO Siska Wahyu Wijayanti, Sapja

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan

IV. METODE PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN Pengumpulan data primer penelitian dilakukan di Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS LAHAN SAWAH DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS LAHAN SAWAH DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS LAHAN SAWAH DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Praja Sembiring*), Tavi Supriana**), Siti Khadijah**) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian, 44 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar Konsep dasar merupakan pengertian mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian, mencakup: Usahatani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai dengan Juni 2013 di Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu (Lampiran 1), Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI JAGUNG (Zea mays L.) (Studi kasus di Desa Sidodadi, Kec. Patean Kab. Kendal)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI JAGUNG (Zea mays L.) (Studi kasus di Desa Sidodadi, Kec. Patean Kab. Kendal) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI JAGUNG (Zea mays L.) (Studi kasus di Desa Sidodadi, Kec. Patean Kab. Kendal) Wheny Mentari Iga Harwati, Suprapti Supardi, Dewi Hastuti Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: DIKA WAHYUNINGTYAS B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: DIKA WAHYUNINGTYAS B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BANK SYARIAH DAN SUKU BUNGA DEPOSITO BANK UMUM TERHADAP JUMLAH SIMPANAN DEPOSITO MUDHARABAH (Studi Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2013) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI J. Agroland 23 (1) : 64 69, April 2016 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI The Analysis of Income

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK 1 ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK FARMING ANALYSIS OF PADDY IN KEMUNINGMUDA VILLAGE BUNGARAYA SUB DISTRICT SIAK REGENCY Sopan Sujeri 1), Evy Maharani

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).

III. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio). III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis penelitian ini meliputi konsep usahatani, biaya usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA RAMBAH HILIR TENGAH KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU ABSTRACT

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA RAMBAH HILIR TENGAH KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU ABSTRACT ANALISIS FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA RAMBAH HILIR TENGAH KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU Sri Wahyuni 1, Ikhsan Gunawan 2, Edward Bahar 3 1 Students of

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO 71 Buana Sains Vol 11 No 1: 71-76, 2011 KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO Ana Arifatus Sa diyah dan Rikawanto Eko Muljawan PS. Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI KEDELAI DI KECAMATAN PALIYAN GUNUNGKIDUL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI KEDELAI DI KECAMATAN PALIYAN GUNUNGKIDUL FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI KEDELAI DI KECAMATAN PALIYAN GUNUNGKIDUL Agus Dwi Nugroho, Fatkhiyah Rohmah, Ali Hasyim Al Rosyid dan Ken Suratiyah, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

Lebih terperinci

DAMPAK KEANGGOTAAN KELOMPOK LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN TAKALAR

DAMPAK KEANGGOTAAN KELOMPOK LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN TAKALAR Dampak Keanggotaan Kelompok Lumbung Pangan Masyarakat Terhadap Pendapatan Usahatani Padi (Muh Tahir) Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60 SALATIGA 50711 -

Lebih terperinci

) DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PETANI DALAM MEMILIH SUMBER PEMBIAYAAN

) DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PETANI DALAM MEMILIH SUMBER PEMBIAYAAN RANTAI PASOK KENTANG (solanum tuberosum l) DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PETANI DALAM MEMILIH SUMBER PEMBIAYAAN (Suatu Kasus di Desa Margamekar, Pangalengan, Kabupaten Bandung) Tuti Karyani 1, Ashfia

Lebih terperinci

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO J. Agroland 17 (3) :233-240, Desember 2010 ISSN : 0854 641 EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO Production Factor Efficiency and Income

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 3 No. 1, JANUARI 2015

JIIA, VOLUME 3 No. 1, JANUARI 2015 PENGARUH KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKP-E) BRI TERHADAP KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH DI KABUPATEN PRINGSEWU (The Influence of BRI Food Security and Energy Credit on Performance of Paddy Farming

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN SUMENEP

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN SUMENEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN SUMENEP RIBUT SANTOSO, HARI SUDARMADJI, AWIYANTO Fakultas Pertanian, Universitas Wiraraja Sumenep ABSTRAK Penelitian ini menganalisis faktor-faktor

Lebih terperinci

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS LAHAN DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI BERDASARKAN KELEMBAGAAN LAHAN DI DUKUH SRIBIT LOR DESA SRIBIT KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN Skripsi Untuk memenuhi

Lebih terperinci

Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Agriekonomika Volume 6, Nomor 2, 2017

Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian  Agriekonomika Volume 6, Nomor 2, 2017 Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian http://journal.trunojoyo.ac.id/agriekonomika Agriekonomika Volume 6, Nomor 2, 2017 ANALISIS PENGEMBALIAN KREDIT KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI (KKP-E) PETANI

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT (Kasus : Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang) COMPARISON ANALYSIS OF THE

Lebih terperinci

PENGARUH IRIGASI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU

PENGARUH IRIGASI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU e-j. Agrotekbis 2 (1) : 76-84, Pebruari 2014 ISSN : 2338-3011 PENGARUH IRIGASI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU An effect of irrigation about farm enterprises

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING POTATO FARMING INCOME IN BENER MERIAH DISTRICT PROVINCE OF ACEH

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETAHANAN PANGAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETAHANAN PANGAN 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETAHANAN PANGAN di KABUPATEN KLATEN SEBAGAI KABUPATEN PENYANGGA PANGAN di JAWA TENGAH Firman Rompone, Suwarto, Susi Wuri Ani Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI Hesty Suryanti, Minar Ferichani, dan Suprapto Program Studi Agribisnis Universitas

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Laju 2008 % 2009 % 2010* % (%) Pertanian, Peternakan,

I PENDAHULUAN. Laju 2008 % 2009 % 2010* % (%) Pertanian, Peternakan, I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan permasalahan yang banyak dihadapi oleh setiap negara di dunia. Sektor pertanian salah satu sektor lapangan usaha yang selalu diindentikan dengan kemiskinan

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS FAKTOR PRODUKSI PADI (Oryza sativa) ORGANIK DI DESA SUMBER PASIR, KECAMATAN PAKIS, KABUPATEN MALANG

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS FAKTOR PRODUKSI PADI (Oryza sativa) ORGANIK DI DESA SUMBER PASIR, KECAMATAN PAKIS, KABUPATEN MALANG AGRISE Volume XII No. 3 Bulan Agustus 2012 ISSN: 1412-1425 ANALISIS EFISIENSI TEKNIS FAKTOR PRODUKSI PADI (Oryza sativa) ORGANIK DI DESA SUMBER PASIR, KECAMATAN PAKIS, KABUPATEN MALANG (ANALYSIS OF TECHNICAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Tembakau merupakan salah satu tanaman yang memberikan kontribusi besar kepada negara Indonesia yaitu sebagai salah satu penghasil devisa negara. Usahatani

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KREDIT DARI KOPERASI KELOMPOK TANI (KKT) TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO

PEMANFAATAN KREDIT DARI KOPERASI KELOMPOK TANI (KKT) TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO PEMANFAATAN KREDIT DARI KOPERASI KELOMPOK TANI (KKT) TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO Fitri Kisworo Wardani, Sutarto, R. Kunto Adi Program Studi AgribisnisFakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan

BAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertanian merupakan salah satu basis perekonomian Indonesia. Jika mengingat bahwa Indonesia adalah negara agraris, maka pembangunan pertanian akan memberikan

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI SEKITAR WADUK KEDUNG OMBO KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI SEKITAR WADUK KEDUNG OMBO KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI SEKITAR WADUK KEDUNG OMBO KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN Fitri Dian Purnamasari, Sutarto, Agung Wibowo Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dipilih secara

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis) ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Ciamis) Oleh : Didin Saadudin 1, Yus Rusman 2, Cecep Pardani 3 13 Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2 Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI

PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI Pandu Sumarna 1, Neneng Sri Mulyati 2 1 Fakultas Pertanian Universitas Wiralodra, Jl. Ir. H. Juanda Km 3 Indrmayu, sumarnapandu@gmail.com 2 Fakultas

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Program Pembiayaan Pertanian

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Program Pembiayaan Pertanian II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Program Pembiayaan Pertanian Dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sektor pertanian telah dilaksanakan banyak program pembiayaan pertanian.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Penelitian analisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar petani sebagai indikator kesejahteraan petani padi di Kabupaten Sragen menggunakan metode

Lebih terperinci

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT ISSN -4-8837 ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SAWAH PENGGUNA BENIH BERSERTIFIKAT DAN BENIH NON SERTIFIKAT DI KELURAHAN KEMUMU KECAMATAN ARMA JAYA KABUPATEN BENGKULU UTARA Comparation Analysis Of Paddy

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MUKO-MUKO, PROVINSI BENGKULU. Ahmad Damiri dan Herlena Budi Astuti

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MUKO-MUKO, PROVINSI BENGKULU. Ahmad Damiri dan Herlena Budi Astuti ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MUKO-MUKO, PROVINSI BENGKULU Ahmad Damiri dan Herlena Budi Astuti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian KM 6,5 Bengkulu

Lebih terperinci

ANALISIS CURAHAN WAKTU DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA INDUSTRI KERIPIK SALAK DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN

ANALISIS CURAHAN WAKTU DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA INDUSTRI KERIPIK SALAK DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN ANALISIS CURAHAN WAKTU DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA INDUSTRI KERIPIK SALAK DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN Dian Rahmawati, Sri Marwanti, Aulia Qonita Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci