MINGGU 5. MARKET PRICE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MINGGU 5. MARKET PRICE"

Transkripsi

1 MINGGU 5. MARKET PRICE Oleh TIM TATANIAGA PRODUK AGRIBISNIS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

2 MARKET PRICES Perilaku Konsumen dan Produsen yg berbeda, akan menentukan transaksi (pertemuan Supply dan Demand) di pasar yg akan menentukan bagaimana penentuan harga di pasar tersebut! Ada dua cara penentuan harga yaitu (1) Price Determination (penentuan harga secara teori ekonomi) dan (2) aspek operasional atau mekanisme penemuan harga (Price Discovery) Secara Teori Ekonomi, dapat dijelaskan bgmn perpotongan antara kurva supply pasar dg demand pasar pada pasar kompetitif (psr persaingan sempurna) dan pasar monopoli

3 A. Price Determinaton ( ekonomi ) : PPS dan Monopoli Analisis dlm Pasar Persaingan Sempurna mela lui keseimbangan harga Apabila harga diatas keseimbangan, akan terjadi kelebihan penawaran Apabila harga dibawah keseimbangan, akan terjadi kelebihan permintaan # Perubahan (pergeseran) Kurva S dan D, akan merubah keseimbangan harga dan juga elastisitas # Gb :

4 HARGA WORTEL ($/TON) Skedul Pemintaan dan Penawaran D Z Y Kelebihan penawaran S y z 80 X x u v Kelebihan permintaan W w JUMLAH WORTEL (1000 TON/BULAN) V U Di atas harga keseimbangan: Excess supply Di bawah harga keseimbangan: Excess Demand

5 Pasar Bersaing Sempurna Asumsi : 1. Pasar (pembeli dan penjual) Sebagai Price Taker 2. Perusahaan Bebas Keluar atau Masuk Ke Industri P P MC S ATC Po E d AVC D Q q Q q Industri = Pasar Individu = Perusahaan

6 P E S d P MC ATC AVC d P MC ATC AVC d P MC ATC AVC D Q q Q q Q q Q q Industri = Pasar Individu = Perusahaan Individu = Perusahaan Individu = Perusahaan

7 MC ATC MC ATC P 1 P 1 ATC min D=P=AR P 2 ATC ATC min D=P=AR MR MR q 1 q 2 Monopolis Efisiensi Not Efisiensi Produksi : P=ATCmin=MC=MR

8 B. Price Discovery / Penemuan harga secara operasional dapat dilakukan melalui: a) negosiasi individu, transaksi terjadi secara sederhana berdasarkan kekuatan tawar-menawar partisipan pasar. Dlm bentuk sempurna, kekuatan pasar dan informasi sama untuk semua partisipan, mempunyai arti dlm kondisi pasar bersaing (competitive market)

9 b) Pasar terorganisir, mempunyai kegunaan yg luas untuk komoditas pertanian, tetapi membutuhkan waktu dan biaya yg tinggi. Contoh a.l. bursa komoditi (commodity exchanges),dan pasar sentral (terminal). Kondisi pada bursa komoditi sangat efisien untuk menemukan harga yang seimbang (market clearing), meskipun ada syarat2nya a.l :

10 (1) jumlah transaksi harus besar (2) kualitas produk mudah didefinisikan melalui grading dan standardisasi (3) jumlah pembeli dan penjual adalah besar, sehingga masing-masing tidak dapat mempengaruhi harga (4) informasi yang tersedia komplet dan tidak bias untuk permintaan dan penawaran produk (5) pemerintah tidak terlibat dalam menentukan harga.

11 Bursa Komoditi Melalui bursa komoditi pemasarannya dapat melalui pasar tunai dan penyerahan komoditi pada waktu y.a.d (pasar berjangka). Kedua cara ini dikenal dg Cash and Future Trading. Pada pasar berjangka, salah satu prinsip ekonomi yg dipergunakan adalah mekanisme Hedging Bandingkan dengan ijon dan tebasan

12 Mekanisme Hedging Mekanisme hedging merupakan upaya mengalihkan resiko (lindung nilai) kerugian pada pasar yg berbeda, cash market or future market Transaksi hedging dpt didefinisikan pembelian dan penjualan yg dilakukan secara bersamaan didlm dua pasar (cash and futures),shg kerugian (loss) dipasar yg satu tertutupi keuntungan (gain) dipasar yg lain

13 Penentuan mekanisme harga lainnya adalah : c. Harga teradministrasi (Administered Prices), yaitu penentuan harga terkelola. Untuk produkproduk yg diferensiasinya tinggi, biasanya penentuan harga ditentukan secara sepihak oleh penjual, agen atau pemerintah yg mencoba membedakan antara public and private. Termasuk kelompok ini adalah kebijakan2 pemerintah dalam menentukan harga beras, terigu dll. Kebijakan ini, sering diikuti dg formula pricing dan mark-up pricing

14 KEBIJAKAN HARGA MINIMUM P beras Excess S S Pm Pe Harga minimum Harga keseimb angan panen raya 0 Qd Qs Jumlah Jumlah yg Yg diminta ditawarkan D Q beras

15 KEBIJAKAN HARGA MINIMUM P beras D S Excess S Pm A B Pe D Harga keseimbangan panen raya D 0 Qd Jumlah Qs Jumlah yg Q beras Yg diminta ditawarkan Kebijakan harga minimum : Excess supply sebesar Qs Qd. Excess Supply tersebut harus dibeli oleh pemerintah Kurva demand patah menjadi D AB bgmn SC dan PS?

16 KEBIJAKAN HARGA MAKSIMUM P beras Harga Keseimbang An Paceklik Pe S Pmak Harga maksimum Excess Demand D 0 Qs Jumlah Yang ditawarkan Qd Jumlah Yang diminta Q beras

17 KEBIJAKAN HARGA MAKSIMUM P beras S Harga Keseimbang An Paceklik Pe Pmak A B S S Excess Demand D 0 Qs Jumlah Yang ditawarkan Qd Jumlah Yang diminta Kebijakan harga maksimum : Excess demand sebesar Qd Qs. Excess Demand tersebut harus disupply oleh pemerintah. Kurva demand patah menjadi S AB bgmn SC dan PS Q beras

18 P beras S Pg Pe Pmak Excess Demand 0 Qs Qe Qd Q beras Pg = Harga pasar gelap P E = Harga keseimbangan musim paceklik Pmak = Harga maksimum D

19 d. Penentuan harga secara kolektif; ketidakpuasan terhadap penentuan harga dalam pasar bebas bersaing, menyebabklan petani/produsen membuat kelompok untuk meningkatkan bargaining power, sehingga mereka mendapatkan harga jual lebih baik.. Klp ini a. l. koperasi, assosiasi

20 Konsep penemuan harga dapat bersifat statis yaitu mengabaikan perbedaan waktu antara supply dan demand di produksi pertanian. Bersifat dinamis yaitu ada perbedaan waktu antara harga (t-1) yg mempengaruhi supply (t) sedangkan demand (t) dg harga (t). Teori dinamis dapat dibedakan dg besaran elastisitas supply dan demand (Cobweb Model!!!)

21 Fluktuasi harga - Cobweb Model Siklus harga yang menuju keseimbangan > Converging cycle (Elstistas demand > supply) Siklus harga yang menjauhi keseimbangan > Diverging cycle (Ed < Es)

22 TERJADINYA KESEIMBANGAN HARGA COB-WEB THEORY P beras Po Excess S S D Q beras

23 TERJADINYA KESEIMBANGAN HARGA COB-WEB THEORY P beras S Po Excess Demand D Q beras

24 HARGA TIDAK TERJADI COB-WEB THEORY P beras S Po Excess S D Q beras

25 HARGA TIDAK TERJADI COB-WEB THEORY P beras S Po Excess Demand D Q beras

26 HARGA HARGA Hukum Permintaan dan Penawaran D D 1 S D S S 1 E 1 p 1 p E p p 1 E E 1 0 q q 1 JUMLAH PER PERIODE q q 1 JUMLAH PER PERIODE Pergeseran kurva permintaan Pergeseran kurva penawaran

27 Tujuan PENENTUAN HARGA : (1) mendiskusikan faktor-faktor yg mempengaruhi harga di petani dan pengecer pangan (2) memahami hub antara harga di usahatani, nonusahatani dan harga di tk pengecer pangan (3) menjelaskan siklus bisnis, produksi pertanian dan variasi musim yg membawa dampak thd harga.

28 Harga dan Pdptn sangat menentukan dalam keputusan usahatani dan pemasaran. Dlm jgk pjg, harga, pdptn dan profit akan menentukan alokasi input dan efisiensi pemasaran. contoh harga gabah naik terus? Pola tanam : PADI + JAGUNG PADI + PADI PADI + PADI; (IP 300) alokasi input utk EXTENSIFIKASI DAN TEKNOLOGI Dlm jgk pendek, menyebabkan produsen pangan dan prsh pemasaran (lembaga tataniaga) akan penggunaan input untuk produk yg nilainya rendah ke yg tinggi. contoh harga gabah naik? Pola tanam : PADI + JAGUNG PADI + beli gabah; TIDAK EXTENSIFIKASI hanya alokasi input untuk mengalihkan produk ke yang lebih tinggi

29 Pengaruh dari Farm Prices Dapat diklpkan pengaruh terhdp : (a) Supply usahatani (JIKA HARGA TURUN, SUPPLY TURUN) (b) Demand pangan TETAP (c) Tataniaga pangan, hg di usahatani akan berpengaruh melalui pengolahan, hg dn biaya ttng dn strategi PENGOLAHAN MARAK (d) Pemerintah melalui kebijakn, kontrol supply, kebijakn perdag MINIMUM PRICE

30 Menjadi bhn diskusi bagaimana pengaruh atau penetapan harga di tingkat usahatani (petani), dlm sistem ttng atau konsumen melalui harga di tk retail Nampaknya di tk pembeli (ped pengumpul), pengolah, grosir dn retail set harga pangan ini determines dari hg pangan. Faktanya dlm sistem ttng harga lebih mudah discovered, spt kolektif, koperasi

31 Kecendrungan Harga Pangan secara umum Perubahan (fluktuasi) farm-price lebih besar dari nonfarm prices. Ex. cabe Farm prices fluktuasi naik dan turun lebih fleksibel, menuju keseimbangan lagi, sedangkan nonfarm meningkat terus Bervariasi hg pert (farm prices) mrpkan cerminan dari sulit memprediksi penawaran pertanian.

32 Secara umum, hg di tk petani maupun di retail pngan, sama-sama naik dan turun dari th ke th (Gb 10-3), variasinya lebih besar di tk petani. Harga cabe petani turun , di Giant? harga bakso saos? Net incomes petani ditentukan oleh harga penjualan produk dn input yg dibelinya (Gb 10-4??). Petani mendapat tekanan harga jual produknya dan harga beli input (a price-cost squeeze!) Periode , harga yg diterima turun,sdgkan hg yg dibayar petani meningkat.

33 Fluktuasi Harga Komoditi perubahan penawaran (1 % ), harga cendrung akan berubah lebih besar ( > 1 % ) Gb 10-5 Perubahan dlm pertumbuhan dari output ekonomi dan tingkat harga (makroekonomi) disebut siklus bisnis. Dampaknya untuk farm dan nonfarm economy berbeda. Pada Gb 10-6, kondisi resesi ekonomi S-D industri dpt geser kekiri, sedangkan pert. D

34 Siklus harga pertanian the cobweb diagram.ada perbedaan waktu antara S-D di pertanian Variasi Harga Musiman karena siklus produksi pertanian yg bersifat musim. Misal hg daging rendah dan akan turun pada musim spring dan meningkat summer. Perubahan musim produksi praktis akan merubah pola demand, kapasitas,biaya penyimpanan dan perubahan harga musiman

35 Farm Income and Prices Net farm income ditentukan (1) jumlah produk yg dijual (2) harga dari produk dn (3) biaya produksi dn tataniaga produk tsb. Gb (th 65-99) menunjukkan Gross farm income meningkat tajam, sedangkan net farm income relatif stabil. Artinya?? Petani tidak lebih sejahtera

36 STRUKTUR, PERILAKU DAN KERAGAAN PASAR Pendekatan S-C-P adalah pendekatan organisasi pasar yang mencakup atau mengkombinasikan semua aspek dari sistem tataniaga yaitu S (market structure), C (market conduct) dan P (market performance).

37 Struktur pasar dapat diartikan sebagai karakteristik dari produk maupun institusi yang terlibat pada pasar tersebut yang merupakan resultan atau saling mempengaruhi dari market conduct (perilaku pasar) dan market performance (keragaan pasar). Struktur pasar dapat diartikan sebagai tipe atau jenis-jenis pasar.

38 Market Conduct : merupakan perilaku partisipan (pembeli dan penjual), strategi atau reaksi yang dilakukan partisipan pasar secara individu atau kelompok, dalam hubungan kompetitif atau negosiasi terhadap partisipan lainnya untuk mencapai tujuan pemasaran tertentu. Misal praktek-praktek bisnis yang dilakukan perusahaan dalam : kebijakan penentuan harga, promosi penjualan dan berbagai strategi penjualan lainnya yang dilakukan untuk mencapai hasil pasar yang spesifik. Hubungan antara pembeli dan penjual hub. Persaingan. Setelah ada kesepakatan transaksi dan hub. negosiasi

39 Market Performance merupakan keragaan pasar yang merupakan hasil atau pengaruh dari market structure dan market conduct yang dalam realita dapat terlihat dari produk atau output, harga dan biaya pada pasar-pasar tertentu. Misal efisiensi harga atau biaya produksi, biaya promosi penjualan (termasuk nilai informasi), volume penjualan dan efisiensi pertukaran.

40 Market Structure, Karakteristik Struktur Pasar Di definisikan sebagai sifat-sifat organisasi pasar yang mempengaruhi perilaku dan keragaan pasar antara lain ada empat faktor penentu yaitu : 1. Jumlah atau ukuran pelaku pasar 2. Kondisi atau keadaan Produk : produk homogen atau diferensiasi 3. Mudah atau Sukar untuk Keluar - Masuk Pasar atau Industri 4. Tingkat pengetahuan (informasi) yang dimiliki oleh partisipan dalam tataniaga misalnya Biaya, Harga dan kondisi pasar diantara partisipan. Contoh : PPS, Monp Compt, Monp, Mons, Olig, Oligs

41 Struktur pasar dalam garis-besarnya ada dua kelompok yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar tidak bersaing sempurna (monopoli).

42 Pasar Bersaing Sempurna Asumsi : 1. Pasar (pembeli dan penjual) Sebagai Price Taker 2. Perusahaan Bebas Keluar atau Masuk Ke Industri P P MC S ATC E d AVC D Q q Q q Industri = Pasar Individu = Perusahaan

43 Persaingan Sempurna Perush price taker shg MR = d(p*q)/dq = P * dq/dq = P AR = TR/Q = P*Q/Q = P MR=AR=P= D Keuntungan max MC=MR=AR=P=D ; merupakan suatu kondisi secara normatif, pasar yang efisien. Sebaliknya pasar monopoli atau monopsoni adalah pasar yang tidak efisien. Perfect Competition >< Imperfect Competition. Perfect Competition tidak realistis! Yang penting ada Competition!

44 Agar competition efektif : Persaingan agar cukup efektif haruslah : 1. Jumlah pembeli dan penjual harus cukup besar ; masing-masing tidak dapat mempengaruhi pasar jumlah dan harga tersebut dapat memberikan alternatif-alternatif kemungkinan terbaik. 2. tidak ada pedagang / perusahaan yang cukup besar untuk menekan saingannya. 3. peharus responsif terhadap insentif yaitu π atau kerugian (short run); long run ada pada kondisi keuntungan normal.rusahaan

45 4. tidak ada perjanjian kebijakan dengan saingan (tidak ada kolusi). 5. tidak ada hambatan / batasan untuk masuk atau keluar perusahaan otomatis / secara kreatif dari masing-masing perusahaan. 6. harus cukup bebas jalan masuk diantara penjual / pembeli; perlakuan-perlakuan istimewa tidak begitu besar dari setiap perusahaan / group.

46 Norma : Perfect Market Concept Informasi terpenting untuk struktur pasar adalah menyangkut jumlah (pangsa pasar), ukuran dan konsentrasi perusahaan secara umum dalam industri atau pasar.

47 Pasar MONOPOLI Dapat menentukan harga (price setter) Kurva demand menurun dari kiri atas ke kanan bawah (kurva pasar sama dg kurva monopoli!) pd PPS tidak Dapat memilih kombinasi harga dan jumlah yang dapat dijual pada kurva demand tersebut. Dapat mengatur harga (administer price)

48 Monopoli dapat disebabkan oleh : 1. Penguasaan bahan baku 2. Penguasaan teknik produksi tertentu 3. Hak-hak paten 4. Skala usaha yang besar 5. Institusional lisensi dari pemerintah

49 MC ATC MC ATC P 1 P 1 ATC min D P 2 ATC ATC min D=P=AR MR MR q 1 q 2 Monopolis Efisiensi Not Efisiensi Produksi : P=ATCmin=MC=MR

50 Kompetitif Hubungan antar Perusahaan, memperhatikan atau reaksi terhadap perusahaanperusahaan lain (competitor); Adalah mekanisme yang dapat mengekang/menahan profit dari perusahaan untuk kepentingan publik (masyarakat).

51 Hubungan kompetitif diperlukan untuk merubah strategi agen (perusahaan) dalam sistem pemasaran produk merupakan pendorong untuk mencari : biaya organisasi yang menurun, pengembangan teknologi baru, produk baru atau diferensiasi dan teknik-tekhnik dalam pemasaran sehingga menghasilkan efisiensi pemasaran atau kepuasan konsumen yang maksimal. Kompetitif adalah Efisien!!!

52 Kebebasan adalah fokus kunci dari pemasaran pangan yang kompetitif : 1. Kebebasan konsumen memilih yang diinginkan untuk dikonsumsi. 2. kebebasan perusahaan untuk mengembangkan produk baru dan pemasaran yang sesuai ( fit ) 3. kebebasan untuk perusahaan baru masuk ke industri 4. kebebasan petani membuat keputusan apa dan bagaimana produksi 5. kebebasan pembeli dan penjual bersama-sama dalam tawar menawar mencapai hasilnya yang saling menguntungkan dalam pertukaran

53 Analisis Struktur Pasar Hubungan antara pembeli dan penjual adalah hub kompetitif, setelah ada kesepakatan (hub negosiasi), terjadi transaksi. Hub kompetitif dan negosiasi diantara pembeli dan penjual dicerminkan oleh Market Conduct (perilaku pasar) yg terlihat dari strategi prsh Struktur pasar (Market Structure) didefinisikan sebagai sifat-sifat organisasi pasar yg mempengaruhi perilaku dan keragaan pasar (Market Conduct)

54 Empat faktor penentu struktur pasar : 1.Jumlah or ukuran prushaan (pmbeli/penjual) 2.Kondisi produk : homogen or diferensiasi 3. Mudah or sukar prshaan masuk or keluar dari pasar/industri 4. Informasi pasar/industri

55 Struktur pasar secara normatif yg efisien adalah pasar persaingan sempurna (PPS) dan yg tidak efisien adalah monopoli/monopsoni Pada kenyataan or fakta yg terjadi, apabila cenderung mendekati karakteristik PPS (kompetitif), maka pasar efisien dan mendekati karakteristik monopoli tidak efisien.

56 Struktur pasar : Karakteristik Struktur Pasar Perusahaan Produk Penjual Pembeli Banyak Standardisasi Pure Competition Pure Competition Banyak Diferensiasi Monopolistic Competition Monopsonistic Competition Sedikit Standardisasi Pure Oligopoly Pure Oligopsony Sedikit Diferensiasi Diferensiasi Oligopoly Diferensiasi Oligopsony Satu Unik Monopoly Monopsony

57 Kebijakan Harga, Pendapatan, Perdagangan dan Revitalisasi Pertanian Kebijakan Harga, produk agb dg karakteristik yg spesifik menyebabkan keunggulan komparatif yg relatif rendah dibandingkan produk non pertanian/agb. Tetapi produk ini sangat perlu sbg bahan baku industri dan pangan (kehidupan) Akibatnya perlu ada kebijakan harga yang menguntungkan produsen maupun konsumen. Kebijakan ini dpt merupakan subsidi harga input, harga min/maks, peraturan, maupun subsidi

58 Adanya kebijakan harga tersebut akan membawa konsekuensi peningkatan pendapatan produsen dan kepuasan konsumen produk agribisnis. Kebijakan pemerintah dlm pertanian (termasuk ttng) diperlukan karena harga yg tidak stabil, ada kecenderungan laju harga produk pert semakin tinggi namun pendapatan petani rendah dibanding sektor non pert perlu intervensi pasar!

59 Kebijakan pmrth thdp harga dan pdpt : 1. bantuan pinjaman untuk penyimpanan 2. pembelian pmrth dan disposal program 3. tambahan pdpt usahatani. Program ini mempertahankan tingkat harga tertentu (diatas harga pasar) dan kelebihan atau kekurangan dibayar pemerintah Kebijakan-kebijakan ini akan mempengaruhi biaya-biaya perusahaan atau lembaga tataniaga.

60 Dampak kebijakan thdp prsh or lbg ttng adalah tersedia secara kontinyu, vol meningkat dan stabil shg prediksi biaya2 dan investasi tepat. Selain itu pmrth dpt memberikan bantuan or pinjaman Dmk pula unt konsumen, akan meningkatkan stabilitas penawaran produk dan menurunkan biaya. Kons tdk perlu menyimpan (stok pangan) Kebijakn2 ini mentransfer pdpt non pert pertanian

61 Kebijak pmrth dlm harga umumnya melindungi or meningkatkan hg di petani to support price above free market levels. Kebijakan lain berupa aturan2, msl Undang2 Anti Monopoli,Kop, proteksi produksi dll (market Orders and Agreements)

62 Produk-produk agribisnis yg kompetitif dg mudah dapat diterima di perdagangan inter nasional (global). Produk yg memp keunggulan kompetitif : (1) mempunyai kemampuan untuk mempertahankan dn meningkatkan pangsa pasar secara menguntungkan dan kontinyu, (2) mempunyai kemampuan memasok produk/jasa pada waktu, tempat dn bentuk yg diinginkan konsumen dg harga yg bersaing

63 Keunggulan kompetitif merupakan interaksi dari sistem agribisnis, tataniaga yg efisien maupun revitalisasi pertanian yg harus didukung oleh kebijakan-kebijakan perdagangan (tarif, kuota, subsidi dll )

64 Competition In Food Markets Kunci kompetisi adalah jumlah partisipan yg berperan dalam ekonomi pasar. Melalui kompetisi, organisasi ekonomi akan menjawab: apa, berapa, bagaimana berproduksi dan distribusi. Aktivitas kompetisi adalah perilaku harga dan alokasi sumberdaya. Melalui kompetisi akan menghambat profit seeking, meningkatkan perubahan produk, teknologi dan menurunkan biaya

65 Kebebasan adalah inti pokok dalam kompetisi yaitu kebebasan: (1) konsumen memilih apa yg diinginkan, (2) prsh mengembangkan produk baru dan masuk industri, (3) kebebasan petani membuat keputusan produksi Kebebasan petani bagaimana, kapan dan dimana mau menjual; (4) kebebasan pembeli-penjual untuk bersama-sama tawar-menawar untuk mencapai nilai tambah Kebebasan adalah Vital

66 TIPE KOMPETISI : Kompetisi Produk produk Subsitusi, misal daging sapi & ayam Kompetisi Perusahaan persh yg menghasilkan produk sama Kompetisi Interregional,misal jeruk pontianak dg medan Kompetisi Lembaga TTng, misal restoran dg toko makanan

67 Kompetisi horizontal, misal persaingan prsh pd Tk pasar yg sama Kompetisi vertikal memfokuskan bgmn kekuatan antara pembeli-penjual dan bgmn kons membagi uangnya Kompetisi harga dg nonharga Strategi Ttng ( 4Ps) Perbandingan Struktur Pasar!!!

68 Perbandingan Struktur Pasar Industri Karakteristik Industri : (a) Jumlah dari penjual (b) Kesamaan (kondisi) Produk (c) Kondisi unt masuk bagi prsh- prsh baru (d) Pengaruh prsh dlm penetapan harga (e) Contoh prsh-prsh

69 Perfect Competition or Persaingan Sempurna Struktur pasar ini sering disebut persaingan murni atau atomistik Kondisi strktr pasar yg memuaskan partisipan dlm industri Karakteristik (PPS): (a) Jumlah partisipan sangat banyak; (b) Produknya homogen, ada perbedaan kualitas tapi produk dg kualitas yg sama tdk dpt berbeda karena merk or iklan;

70 (c) Prsh bebas unt masuk or kelu ar pasar tanpa halangan; (d) semua partisipan memiliki pengetahuan informasi harga dll tentang psr; (e) harga bebas dari restriksi dan prshan tdk dpt mempengaruhi Contoh some farmers and futures markets Konsekuensi petani (usahatani) yg mendekati kondisi pps :

71 Secara individu petani adalah price takers; harga yg diterima is perpotongan kurva S-D Krn tdk dpt mpengaruhi harga, maka untk meningkatkan profit melalui pengurangan biaya or efisiensi usahatani Petani selalu mendapat tekanan biaya dan harga, dlm jgk pendek mendpt keuntungan dn jgk pnjg akan meningkatkan produksi, di mana hg pasar kembali ke normal profit.

72 Petani satu sama lain tdk menganggap saingan; keputusan berproduksi bebas (independently) Keputusan yg prinsip dlm ttng adl waktu dn tempat menjual, bentuk produk yg dijual. Secara individu petani tdk dpt mempengaruhi demand produk yg dihasilkan melalui iklan dll untuk merubah kondisi ini, petani bersatu dlm koperasi, mengontrol output, jenis dan alirannya di pasar.

73 Monopoly Or Monopsony Adalah bentuk yg sangat bertentangan dg PPS Monopoly sering disebut Price Setters, karena kurva demand pasar adalah kurva demand prsh Monopoly melakukan hambatan (protection) dari rivalnya dan dapat bebas (?) menentukan hg produknya akan memilih hg dn output yg me nyebabkan maksimum profit. Monopoly dpt melalui mengontrol (menguasai) bahan baku, hak paten dan skala ekonomi.

74 Oligopoly or Oligopsony Pengawasan penjualan ada pada bbrp prsh besar Konsentrasi pasar dari prsh besar (the leading firms) akan mempengaruhi harga (hg) Setiap prsh dlam mengambil keputusan produksi dn hg, akan memperhitungkan reaksi pasar dan rivalnya Industri oligopoli akan menciptakan hierarchy dari peminpin dan pengikut (leaders-followers).

75 Monopolistic Competition Bentuk ini antara monopoli dg oligopoly Ada beberapa prsh dlm pasar; dimana masing- masing tdk dpt mempengaruhi yg lain; tetapi lebih banyak mereka dpt membuat saling terikat. Karakteristik Strtr pasar ini : 1. Jlh prsh banyak, 2. Produknya diferensiasi dn bervariasi, 3. Relatif mudah unt prsh baru masuk industri, 4. Bbrp prsh dpt mempengaruhi harga, ada batasan melalui substitusi, Contoh : toko pangan dll

76 Kondisi Persaingan Dalam Pasar-Pasar Pangan Produsen pertanian dicontohkan mendekati kondisi psr persaingn sempurna (PPS). Kondisi ini sudah berubah (?), krn jumlah produsen menurun, skala usaha meningkat, capital and management meningkat (?) Petani aktif melalui koperasi dan pemasaran bersama, ada program promosi dll Dlm pasar tdk bersaing (imperfectly competitive markets),prsh akan melakukan diferensiasi produk melalui strategi-strategi

77 Melalui seleksi marketing strategies, cara penjualan yg berbeda sesuai dg keinginan pembeli,mengurangi substitusi produk, meningkatkan selang harga Unt meningkatkn profit prsh Tehnik diferensiasi melalui branding, packaging, promosi penjualan dan advertensi Diferensiasi produk, dilakukan pada setiap tingkat dari sistem pangan. Grocers membedakan melalui harga, lokasi, design toko dan pelayanan. Pengolah(pabrik) mlalui produk baru, packaging and brand advertising.

78 Produk diferensiasi?? Meningkatkan ruang pilihan dan kepuasan konsumen dan juga atribut produk yg lebih disenangi Konsentrasi pasar adl proporsi dari penjualan industri (pasar) yg dikuasai oleh prsh besar kondisi imperfect competition Tk keberhasilan prsh is bgmn dpt menahan prsh baru masuk ke industri dn meningkatkan konsentrasi pasar melalui pengolahan, ped besar dn retail.

79 Sbg acuan : (a) Strongly oligopolistic industries, apabila 4 prsh memp konsentrasi ratio paling sedikit 50 %; (b) weak oligopoly = %; (c) industri tidak terkonsentrasi < 33 % Ada kecendrungan merger prsh: horizontal, vertical and conglomerate merger.

80 Kompetitif yg efektif (workable Competitive system) Harus cukup besar jlh pembeli-penjual; secara individu tidak ada yg dpt mepengaruhi pasar, tapi cukup untuk alternatif pilihn Tdk ada prsh-pedagang yg dpt menekan pesaingnya Pedagang harus responsif (rugi or profit) Tdk ada perjanjian or kolusi Bebas unt masuk or keluar industri

81

TATANIAGA PERTANIAN OLEH : NOVINDRA DEP. EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN

TATANIAGA PERTANIAN OLEH : NOVINDRA DEP. EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN TATANIAGA PERTANIAN OLEH : NOVINDRA DEP. EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN TATANIAGA PERTANIAN Tataniaga Pertanian atau Pemasaran Produk-Produk Pertanian (Marketing of Agricultural), pengertiannya berbeda

Lebih terperinci

MINGGU 6. MARKETING MARGIN

MINGGU 6. MARKETING MARGIN MINGGU 6. MARKETING MARGIN Oleh TIM TATANIAGA PRODUK AGRIBISNIS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013 MARGIN TATANIAGA Konsep Margin Tataniaga (Margin Total)

Lebih terperinci

Struktur Pasar dan Conduct

Struktur Pasar dan Conduct Struktur Pasar dan Conduct sayifullah Pasar? Konteks di mana para penjual dan pembeli melakukan pertukaran secara sukarela. Pasar = penawaran + permintaan. Dalam ekonomi industri, pasar = industri. 1 Permintaan

Lebih terperinci

STRUKTUR PASAR & LABA MAKSIMUM

STRUKTUR PASAR & LABA MAKSIMUM STRUKTUR PASAR & LABA MAKSIMUM Lecturer Notes by Rini Setyo W, SE.MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Pasar Adalah suatu institusi atau badan yg menjalankan aktivitas jual beli barang 2 dan/atau

Lebih terperinci

Topik 6. PENENTUAN HARGA PRODUK PERTANIAN: Oligopoly Monopolistic competition

Topik 6. PENENTUAN HARGA PRODUK PERTANIAN: Oligopoly Monopolistic competition Topik 6. PENENTUAN HARGA PRODUK PERTANIAN: Oligopoly Monopolistic competition Yaitu : berbagai aspek yang ada di pasar yang dapat mempengaruhi para pelaku di pasar Pelaku Pasar : a. Produsen b. Konsumen

Lebih terperinci

PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA

PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA P E R T E M U A N 6 N I N A N U R H A S A N A H, S E, M M MONOPOLI Bahasa Yunani monos polein artinya menjual sendiri Penguasaan atas produksi dan atau pemasaran

Lebih terperinci

MINGGU 4. PRODUKSI PERTANIAN DAN PENAWARAN

MINGGU 4. PRODUKSI PERTANIAN DAN PENAWARAN MINGGU 4. PRODUKSI PERTANIAN DAN PENAWARAN Oleh TIM TATANIAGA PRODUK AGRIBISNIS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013 Produksi pertanian merupakan suatu proses

Lebih terperinci

TEORI PASAR. Materi Presentasi. Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli. Sayifullah, SE., M.

TEORI PASAR. Materi Presentasi. Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli. Sayifullah, SE., M. TEORI PASAR Sayifullah, SE., M.Akt Materi Presentasi Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli 1 Teori Pasar Pasar Persaingan Sempurna Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan rangkaian teori-teori yang digunakan dalam penelitian untuk menjawab tujuan penelitian. Teori-teori yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Konsep Tataniaga Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya melibatkan individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

TATANIAGA PERTANIAN (lanjutan) OLEH : NOVINDRA DEP. EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN

TATANIAGA PERTANIAN (lanjutan) OLEH : NOVINDRA DEP. EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN TATANIAGA PERTANIAN (lanjutan) OLEH : NOVINDRA DEP. EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN Analisis Tataniaga Pertanian Pendekatan Fungsi (The Functional Approach) Pendekatan Kelembagaan (The Institutional Approach)

Lebih terperinci

Pertemuan Ke 5. Bentuk Pasar

Pertemuan Ke 5. Bentuk Pasar Pertemuan Ke 5 Bentuk Pasar Berdasarkan jumlah penjual yang ada, struktur pasar output dibedakan menjadi empat, yaitu : 1. Pasar Persaingan Sempurna (perfect competitive market) : pasar dengan jumlah penjual

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. kali diperkenalkan oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul Wealth of

II. TINJAUAN PUSTAKA. kali diperkenalkan oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul Wealth of II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis Ekonomi pertanian merupakan suatu aplikasi ilmu ekonomi dengan bidang pertanian, dimana ilmu ini digunakan untuk memecahkan permasalahanpermasalahan pertanian.

Lebih terperinci

MEKANISME HARGA DI PASAR. Dr. Ir. HARSUKO RINIWATI, MP ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA

MEKANISME HARGA DI PASAR. Dr. Ir. HARSUKO RINIWATI, MP ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA MEKANISME HARGA DI PASAR Dr. Ir. HARSUKO RINIWATI, MP ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA MEKANISME HARGA DI PASAR TARIK MENARIK ANTARA PERMINTAAN DAN PENAWARAN MENIMBULKAN HARGA (Price) DAN VOLUME TRANSAKSI

Lebih terperinci

Rini Dwiastuti, Nuhfil Hanani, Tatiek Koerniawati, Nurbaladina PERTEMUAN KEDELAPAN (lanjutan): Struktur Pasar

Rini Dwiastuti, Nuhfil Hanani, Tatiek Koerniawati, Nurbaladina PERTEMUAN KEDELAPAN (lanjutan): Struktur Pasar Rini Dwiastuti, Nuhfil Hanani, Tatiek Koerniawati, Nurbaladina 2010 PERTEMUAN KEDELAPAN (lanjutan): Struktur Pasar Struktur Presentasi Fenomena harga di tk petani < harga dasar Identifikasi struktur pasar

Lebih terperinci

MINGGU 2. PASAR INPUT DAN PASAR OUTPUT

MINGGU 2. PASAR INPUT DAN PASAR OUTPUT MINGGU 2. PASAR INPUT DAN PASAR OUTPUT Oleh TIM TATANIAGA PRODUK AGRIBISNIS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013 Kelembagaan dan Kegiatan Penunjang (Supporting

Lebih terperinci

VII. ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, DAN KERAGAAN PASAR RUMPUT LAUT

VII. ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, DAN KERAGAAN PASAR RUMPUT LAUT 55 VII. ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, DAN KERAGAAN PASAR RUMPUT LAUT Bab ini membahas sistem pemasaran rumput laut dengan menggunakan pendekatan structure, conduct, dan performance (SCP). Struktur pasar

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. transformasi input (resources) ke dalam output atau yang melukiskan antara

KERANGKA PEMIKIRAN. transformasi input (resources) ke dalam output atau yang melukiskan antara III. KERANGKA PEMIKIRAN Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas, menganalisis harga dan integrasi pasar spasial tidak terlepas dari kondisi permintaan, penawaran, dan berbagai kebijakan

Lebih terperinci

TEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi

TEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi TEORI PASAR Pengantar Ilmu Ekonomi Pasar Secara Sederhana Tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa. Secara Luas (W.J. Stanton ) orang-orang yang mempunyai

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. terhadap barang dan jasa sehingga dapat berpindah dari tangan produsen ke

KERANGKA PEMIKIRAN. terhadap barang dan jasa sehingga dapat berpindah dari tangan produsen ke III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Konsep Pemasaran Definisi tentang pemasaran telah banyak dikemukakan oleh para ahli ekonomi, pada hakekatnya bahwa pemasaran merupakan

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Tataniaga Tataniaga atau pemasaran memiliki banyak definisi. Menurut Hanafiah dan Saefuddin (2006) istilah tataniaga dan pemasaran

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis berisi tentang konsep-konsep teori yang dipergunakan atau berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Berdasarkan

Lebih terperinci

Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik. Ekonomi Manajerial Manajemen

Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik. Ekonomi Manajerial Manajemen Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik 1 Ekonomi Manajerial Manajemen 2 Struktur Pasar & Tingkat Persaingan Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X INTERVENSI PEMERINTAH DALAM KESEIMBANGAN PASAR K-13 Semester 1 Kelas X IPS SMA/MA Kurikulum 2013 A.

ekonomi Kelas X INTERVENSI PEMERINTAH DALAM KESEIMBANGAN PASAR K-13 Semester 1 Kelas X IPS SMA/MA Kurikulum 2013 A. K-13 Kelas X ekonomi INTERVENSI PEMERINTAH DALAM KESEIMBANGAN PASAR Semester 1 Kelas X IPS SMA/MA Kurikulum 2013 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan menjelaskan

Lebih terperinci

Perusahaan, Produksi, dan Biaya

Perusahaan, Produksi, dan Biaya Perusahaan, Produksi, dan Biaya Perusahaan adalah kesatuan teknis, yang bertujuan untuk menghasilkan benda-benda atau jasa. Perusahaan ingin mencapai laba setinggi mungkin. Pengertian sehari-hari, laba

Lebih terperinci

7/11/2013

7/11/2013 1 lilis_yuliati@yahoo.co.id 2 Pasar Psr: : keslrhan D & S brg/js or FP ttt. Arti sempit: : tempat dimana brg/js dip jualbelikan Arti luas: : proses di mana p beli & p jual mlakukan transaksi utk menent

Lebih terperinci

MEKANISME PASAR PRODUK PERTANIAN

MEKANISME PASAR PRODUK PERTANIAN MEKANISME PASAR PRODUK PERTANIAN Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember http://www.adamjulian.net Pengertian Harga, permintaan dan penawaran Sistem Kegiatan ekonomi mikro: - sektor konsumsi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Tataniaga Menurut Hanafiah dan Saefudin (2006), istilah tataniaga dan pemasaran merupakan terjemahan dari marketing, selanjutnya tataniaga

Lebih terperinci

Bentuk-Bentuk Pasar. Categories : Bentuk-Bentuk Pasar. ekonomi.

Bentuk-Bentuk Pasar. Categories : Bentuk-Bentuk Pasar. ekonomi. http://www.plengdut.com/2013/01/bentuk-bentuk-pasar.html Bentuk-Bentuk Pasar Diposkan oleh irmawan hadi saputra di 7:29 PM Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook Categories : Bentuk-Bentuk

Lebih terperinci

Persaingan Sempurna Persaingan Monopolistik Oligopoli Monopoli

Persaingan Sempurna Persaingan Monopolistik Oligopoli Monopoli Struktur Pasar POKOK BAHASAN Struktur Pasar dan Tingkat Persaingan Pasar Persaingan Sempurna Arti dan Nilai Penting Persaingan Sempurna Penentuan Harga dan Output Analisis Jangka Pendek & Kurva Penawaran

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Tataniaga Menurut Hanafiah dan Saefudin (2006) tataniaga dapat didefinisikan sebagai tindakan atau kegiatan yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global

Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global Bab 8: Struktur Pasar Pokok Bahasan Struktur Pasar dan Tingkat Persaingan Pasar Persaingan Sempurna Arti dan Nilai Penting Persaingan Sempurna Penentuan Harga

Lebih terperinci

STRUKTUR PASAR DAN STRATEGI PENETAPAN HARGA. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Suhardi, S.Pt.,MP

STRUKTUR PASAR DAN STRATEGI PENETAPAN HARGA. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Suhardi, S.Pt.,MP STRUKTUR PASAR DAN STRATEGI PENETAPAN HARGA Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Suhardi, S.Pt.,MP Materi : Pengertian Struktur Pasar Bentuk Pasar Maksimisasi Keuntungan Metode

Lebih terperinci

BEBERAPA PENDEKATAN KONSEPTUAL DALAM TELAAH TATANIAGA PERTANIAN. Lecture Notes by: TATIEK KOERNIAWATI

BEBERAPA PENDEKATAN KONSEPTUAL DALAM TELAAH TATANIAGA PERTANIAN. Lecture Notes by: TATIEK KOERNIAWATI BEBERAPA PENDEKATAN KONSEPTUAL DALAM TELAAH TATANIAGA PERTANIAN Lecture Notes by: TATIEK KOERNIAWATI PENDEKATAN KOMODITAS Fokus kajian didasarkan pada spesifikasi salah satu komoditas pertanian Commodity

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang struktur dan kinerja industri telekomunikasi seluler. Bab ini juga akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang struktur dan kinerja industri telekomunikasi seluler. Bab ini juga akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan menjelaskan teori-teori yang digunakan untuk melakukan studi tentang struktur dan kinerja industri telekomunikasi seluler. Bab ini juga akan menjadi panduan untuk memahami

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X STRUKTUR PASAR K TSP & K-13 A. PENGERTIAN DAN FUNGSI PASAR B. STRUKTUR PASAR Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X STRUKTUR PASAR K TSP & K-13 A. PENGERTIAN DAN FUNGSI PASAR B. STRUKTUR PASAR Tujuan Pembelajaran K TSP & K-13 Kelas X ekonomi STRUKTUR PASAR Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan menjelaskan bentuk- bentuk pasar dalam struktur pasar yang ada di masyarakat.

Lebih terperinci

BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan

BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan 2.1. Pengertian Permintaan Permintaan adalah berbagai jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga pada periode tertentu. Hukum permintaan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis digunakan untuk memberikan gambaran atau batasan-batasan teori yang akan digunakan sebagai landasan dalam penelitian

Lebih terperinci

III. KERANGKA KONSEPTUAL

III. KERANGKA KONSEPTUAL III. KERANGKA KONSEPTUAL 3.1. Structure-Conduct Performance Model Pendekatan Structure, Conduct, and Performance (SCP) adalah pendekatan organisasi pasar atau pelaku pasar yang mencakup atau mengkombinasikan

Lebih terperinci

Teori Pasar Persaingan.

Teori Pasar Persaingan. Teori Pasar Persaingan www.aeunike.lecture.ub.ac.id Kondisi ekstrim 1 perfect competition >>> jumlah perusahaan banyak namun kemampuan sangat kecil untuk mempengaruhi harga pasar. Kondisi ekstrim 2 Monopoli

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PERTANIAN & KEBIJAKAN PEMERINTAH

PEMBANGUNAN PERTANIAN & KEBIJAKAN PEMERINTAH PEMBANGUNAN PERTANIAN & KEBIJAKAN PEMERINTAH TIK ; MAHASISWA DIHARAPKAN DAPAT MENJELASKAN SYARAT - SYARAT POKOK PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN KEBIJAKAN PENDUKUNGNYA PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

III. KERANGKA TEORI. sisi produksi maupun pasar, disajikan pada Gambar 1. Dari sisi produksi,

III. KERANGKA TEORI. sisi produksi maupun pasar, disajikan pada Gambar 1. Dari sisi produksi, III. KERANGKA TEORI Pasar jagung, pakan dan daging ayam ras di Indonesia dapat dilihat dari sisi produksi maupun pasar, disajikan pada Gambar 1. Dari sisi produksi, keterkaitan ketiga pasar tersebut dapat

Lebih terperinci

STRUKTUR PASAR I. Beberapa asumsi yang diperlukan dalam menganalisa struktur pasar : PRICE MAKERS

STRUKTUR PASAR I. Beberapa asumsi yang diperlukan dalam menganalisa struktur pasar : PRICE MAKERS Bentuk Bentuk asar erfect Competition Monopoly Monopolistic Competition Oligopoli STRUKTUR ASAR I Beberapa asumsi yang diperlukan dalam menganalisa struktur pasar : RICE TAKERS RICE MAKERS Asumsi erfect

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis penelitian ini didasari oleh teori-teori mengenai konsep sistem tataniaga; konsep fungsi tataniaga; konsep saluran dan

Lebih terperinci

Pemasaran Hasil Pertanian/Peternakan

Pemasaran Hasil Pertanian/Peternakan Pemasaran Hasil Pertanian/Peternakan 1 Definisi Pemasaran didefinisikan sebagai suatu runtutan kegiatan atau jasa yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk dari titik produsen ke titik konsumen. Ada

Lebih terperinci

MINGGU 1. KONSEP TATANIAGA PRODUK AGRIBISNIS

MINGGU 1. KONSEP TATANIAGA PRODUK AGRIBISNIS MINGGU 1. KONSEP TATANIAGA PRODUK AGRIBISNIS Oleh TIM TATANIAGA PRODUK AGRIBISNIS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013 TATANIAGA Produk Agribisnis Tataniaga

Lebih terperinci

a b Penawaran : Jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu

a b Penawaran : Jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu G. Aplikasi Fungsi dalam Bisnis dan Ekonomi. Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply) Permintaan : Sejumlah barang yang diminta konsumen pada tingkat harga tertentu. Hukum Permintaan (Demand): Apabila

Lebih terperinci

Konsep Dasar dan Sejarah Singkat Perdagangan Internasional. Pertemuan ke-1

Konsep Dasar dan Sejarah Singkat Perdagangan Internasional. Pertemuan ke-1 Konsep Dasar dan Sejarah Singkat Perdagangan Internasional Pertemuan ke-1 SEJARAH PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN KONSEP DASAR PERDAGANGAN 1) Urgensi Perdagangan 2) Sejarah singkat perdagangan 3) Hak Kekayaan

Lebih terperinci

Persaingan Monopolistik dan Oligopoli. Abd. Jamal, S.E., M.Si

Persaingan Monopolistik dan Oligopoli. Abd. Jamal, S.E., M.Si Persaingan Monopolistik dan Oligopoli Abd. Jamal, S.E., M.Si http://abdjamal1966.wordpress.com abdjamal@doctor.com abdjml@aim.com Jenis Struktur Pasar 1. Persaingan Monopoli (Monopolistic Competition)

Lebih terperinci

MINGGU 7. MARKET OVER SPACE

MINGGU 7. MARKET OVER SPACE MINGGU 7. MARKET OVER SPACE Oleh TIM TATANIAGA PRODUK AGRIBISNIS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013 Markets Over Space Harga produk agrbis akan bervariasi

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN

PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN (Menurut Perubahan supply-demand Cob-web theory) Oleh: Agustina Bidarti Sosek Pertanian FP Unsri Tiga unsur permintaan dan penawaran

Lebih terperinci

STRUKTUR PASAR. 1. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di

STRUKTUR PASAR. 1. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di STRUKTUR PASAR 1.1 Pengertian Pasar Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Industri Definisi industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang menghasilkan produk sejenis dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku yang digunakan, proses,

Lebih terperinci

Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya Pasar: terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun

Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya Pasar: terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya Pasar: terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun potensial suatu produk tertentu Struktur Pasar: mengacu

Lebih terperinci

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Struktur Pasar Faktor-faktor yang membedakan bentuk pasar 1. Ciri-ciri barang yang dihasilkan 2. Banyaknya perusahaan dalam industri 3. Tingkat kesulitan perusahaan baru dalam

Lebih terperinci

TEORI PASAR (STRUKTUR PASAR)

TEORI PASAR (STRUKTUR PASAR) TEORI PASAR (STRUKTUR PASAR) www.mercubuana.ac.id 1. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (Perfect Competitive Market) 2. PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA (Imperfect Competitive Market) 2.1. Pasar Monopoli 2.2. Pasar

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran merupakan konsep dalam mencari kebenaran deduktif atau secara umum ke khusus. Pada kerangka pemikiran teoritis penelitian ini

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Pada dasarnya tataniaga memiliki pengertian yang sama dengan

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Pada dasarnya tataniaga memiliki pengertian yang sama dengan 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Tataniaga Pada dasarnya tataniaga memiliki pengertian yang sama dengan pemasaran. Para ahli telah mendefinisikan pemasaran atau

Lebih terperinci

VII. STRUKTUR PASAR Pasar Persaingan Sempurna

VII. STRUKTUR PASAR Pasar Persaingan Sempurna Kardono-nuhfil 1 VII. STRUKTUR PASAR Pasar output adalah pertemuan antara permintaan output dan penawaran output. Pada sisi permintaan, pasar output mempunyai ciri-ciri yang sama, yaitu bahwa permintaan

Lebih terperinci

PEMASARAN HASIL PERTANIAN: Aplikasi Penawaran dan Permintaan

PEMASARAN HASIL PERTANIAN: Aplikasi Penawaran dan Permintaan SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT PEMASARAN HASIL PERTANIAN: Aplikasi Penawaran dan Permintaan Prof. Ir. Ratya Anindita, MSc., Ph.D. Lab. Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Petani buah naga adalah semua petani yang menanam dan mengelola buah. naga dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimum.

III. METODE PENELITIAN. Petani buah naga adalah semua petani yang menanam dan mengelola buah. naga dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimum. 26 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

III. PEMASARAN HASIL PERTANIAN. pertemuan III 1

III. PEMASARAN HASIL PERTANIAN. pertemuan III 1 III. PEMASARAN HASIL PERTANIAN pertemuan III 1 1. PASAR DAN PEMASARAN Yang paling sederhana definisi pasar ialah semata-mata pemusatan lokasi fisik tempat penjualan dan pembelian terjadi. Alfred Marshall

Lebih terperinci

SILABUS MATACERAMAH PEMASARAN PRODUK AGIBISNIS

SILABUS MATACERAMAH PEMASARAN PRODUK AGIBISNIS SILABUS MATACERAMAH PEMASARAN PRODUK AGIBISNIS Mataceramah : Produk Agribisnis Kode Mataceramah/sks : AGB 334/ 2(2-0) Semester : 5 Prasyarat Deskripsi Singkat : : Ekonomi Manajerial (AGB231) Mataceramah

Lebih terperinci

TEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi

TEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi TEORI PASAR Pengantar Ilmu Ekonomi Pasar Secara Sederhana Tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa. Secara Luas (W.J. Stanton ) orang-orang yang mempunyai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan dengan tujuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam mendukung perekonomian nasional. Di sisi lain

I. PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam mendukung perekonomian nasional. Di sisi lain I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan produksi dan distribusi komoditi pertanian khususnya komoditi pertanian segar seperti sayur mayur, buah, ikan dan daging memiliki peran yang sangat strategis

Lebih terperinci

Bahan ajar Pengantar ekonomi dan manajemen 2. Nur RACHMAD [STRUKTUR PASAR] Pertemuan 8 dan 9

Bahan ajar Pengantar ekonomi dan manajemen 2. Nur RACHMAD [STRUKTUR PASAR] Pertemuan 8 dan 9 2015 Bahan ajar Pengantar ekonomi dan manajemen 2 Nur RACHMAD [STRUKTUR PASAR] Pertemuan 8 dan 9 2 Pengertian Pasar STRUKTUR PASAR Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli)

Lebih terperinci

MANAJEMEN MODAL KERJA

MANAJEMEN MODAL KERJA MANAJEMEN MODAL KERJA Konsep Modal Kerja 1. Konsep Kuantitatif Konsep ini mendasarkan pd kuantitas dr dana yg tertanam dlm unsur aktiva lancar (Aktiva yg sekali berputar kembali dlm bentuk semula / dana

Lebih terperinci

TEORI PERILAKU PRODUSEN Kuli liah 0 9

TEORI PERILAKU PRODUSEN Kuli liah 0 9 TEORI PERILAKU PRODUSEN Kuliah 09 Universitas Komputer Indonesia Title 1 BENTUK-BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN Perusahaan perseorangan: organisasi perusahaan yg terbanyak jumlahnya dlm setiap organisasi,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya; Pasar Tradisional adalah

TINJAUAN PUSTAKA. mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya; Pasar Tradisional adalah TINJAUAN PUSTAKA Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plaza, pusat perdagangan

Lebih terperinci

Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed Chapter 4, # 105-

Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed Chapter 4, # 105- Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed. 2005 Chapter 4, # 105- Heinrich von Stackelberg (1934) Supply side banyak sedikit satu Demand side banyak Persaingan sempurna

Lebih terperinci

Struktur pasar dan karakteristik pasar persaingan sempurna

Struktur pasar dan karakteristik pasar persaingan sempurna BAB 5 PASAR PERSAINGAN 1. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Struktur pasar dan karakteristik pasar persaingan sempurna Dalam kegiatan dunia usaha, kita melihat banyak perusahaan yang menjual produk tertentu. Ketika

Lebih terperinci

ANALISIS TATANIAGA BERAS

ANALISIS TATANIAGA BERAS VI ANALISIS TATANIAGA BERAS Tataniaga beras yang ada di Indonesia melibatkan beberapa lembaga tataniaga yang saling berhubungan. Berdasarkan hasil pengamatan, lembagalembaga tataniaga yang ditemui di lokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk 28 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasiona Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

Pasar Oligopoli & Arsitektur Perusahaan. Dr. Muh. Yunanto, MM Pertemuan ke-8

Pasar Oligopoli & Arsitektur Perusahaan. Dr. Muh. Yunanto, MM Pertemuan ke-8 Pasar Oligopoli & Arsitektur Perusahaan Dr. Muh. Yunanto, MM Pertemuan ke-8 ASUMSI YANG MELANDASI BENTUK-BENTUK PASAR No Asumsi-asumsi Persaingan Sempurna Monopolistik Oligopoli Monopoli 1 Banyaknya Penjual

Lebih terperinci

Materi 11 Ekonomi Mikro

Materi 11 Ekonomi Mikro Materi 11 Ekonomi Mikro Pasar Oligopoli Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami : - Ruang Lingkup Pasar Oligopoli - Karakteristik Pasar Olipogoli - Faktor-faktor Penyebab Terbentuknya

Lebih terperinci

Monopolistic competition is a market in which many firms produce similar goods or services but each maintains some

Monopolistic competition is a market in which many firms produce similar goods or services but each maintains some Apa ciri pasar persaingan monopolistik? Monopolistic competition is a market in which many firms produce similar goods or services but each maintains some independent control of its own price. Mengapa

Lebih terperinci

KEBIJAKAN HARGA. Kebijakan Yang Mempengaruhi Insentif Bagi Produsen : Kebijakan Harga_2. Julian Adam Ridjal, SP., MP.

KEBIJAKAN HARGA. Kebijakan Yang Mempengaruhi Insentif Bagi Produsen : Kebijakan Harga_2. Julian Adam Ridjal, SP., MP. KEBIJAKAN HARGA Kebijakan Yang Mempengaruhi Insentif Bagi Produsen : Kebijakan Harga_2 Julian Adam Ridjal, SP., MP. Disampaikan pada Kuliah Kebijakan dan Peraturan Bidang Pertanian EMPAT KOMPONEN KERANGKA

Lebih terperinci

TEORI PASAR. Wawong Dwi Ratminah Prodi Teknik Pertambangan FTM, UPN Veteran Yogyakarta

TEORI PASAR. Wawong Dwi Ratminah Prodi Teknik Pertambangan FTM, UPN Veteran Yogyakarta TEORI PASAR Wawong Dwi Ratminah Prodi Teknik Pertambangan FTM, UPN Veteran Yogyakarta PASAR Secara Sederhana : Tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa.

Lebih terperinci

HARGA TRANSFER / TRANSFER PRICING

HARGA TRANSFER / TRANSFER PRICING AKUNTANSI MANAJEMEN Modul ke: HARGA TRANSFER / TRANSFER PRICING Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Desentralisasi Organisasi

Lebih terperinci

Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed Chapter 4, #

Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed Chapter 4, # Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed. 2005 Chapter 4, # 110-120 Apakah yang akan terjadi pada monopolijika ada perusahaan lain dengan biaya produksi yang lebih tinggi,

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 04FEB. Keseimbangan Pasar Market Equilibrium )) Fakultas. Desmizar, S.E., M.M. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 04FEB. Keseimbangan Pasar Market Equilibrium )) Fakultas. Desmizar, S.E., M.M. Program Studi Manajemen Modul ke: Pengantar Ekonomi Mikro Keseimbangan Pasar Market Equilibrium )) Fakultas 04FEB Desmizar, S.E., M.M. Program Studi Manajemen Keseimbangan Pasar Terjadi apabila jumlah yang diminta sama dengan

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN

PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember http://www.adamjulian.net Permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan diantara harga dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk mengelola faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal yang

III. METODE PENELITIAN. untuk mengelola faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal yang 46 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

Telkom University Alamanda

Telkom University Alamanda Telkom University Alamanda 2 Tujuan Mahasiswa diharapkan mampu: Memahami fungsi non-linear Menerapkan fungsi non-linear dalam ilmu ekonomi 3 Hubungan Non-Linear Ada 4 macam bentuk fungsi non-linear yang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Nilai Tambah Nilai tambah merupakan pertambahan nilai suatu komoditas karena mengalami proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan

Lebih terperinci

ANALISIS TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG PANGAN

ANALISIS TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG PANGAN ANALISIS TERHAAP KEBIJAKAN PEMERINTAH I BIANG PANGAN (AplikasiTeori Permintaan dan Penawaran Pangan) By : Suyatno, Ir. MKes Office : ept. of Public Health Nutrition, Faculty of Public Health iponegoro

Lebih terperinci

PERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS

PERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS PERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS Peran Manajemen dalam Agribisnis Manajemen = suatu rangkaian proses yg meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi & penegendalian

Lebih terperinci

Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed Chapter 4, # 88 -

Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed Chapter 4, # 88 - Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and ertloff 4 th ed. 2005 Chapter 4, # 88 - Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and ertloff 4 th ed. 2005 Chapter 4, # 88 - Monopoli

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004). Penelitian ini menggunakan

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004). Penelitian ini menggunakan III. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004). Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai. Penelitian

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS 3.1. Teori Perdagangan Internasional Teori tentang perdagangan internasional telah mengalami perkembangan yang sangat maju, yaitu dimulai dengan teori klasik tentang keunggulan

Lebih terperinci

BAB VI Struktur Pasar

BAB VI Struktur Pasar BAB VI Struktur Pasar 6.1. Pengertian Struktur Pasar Di stasiun televisi sering kita melihat iklan yang mencerminkan persaingan di pasar produk masing-masing, misalnya persaingan yang sangat ketat di pasar

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN Permintaan Jagung dan Penawaran Pakan Ternak

III. KERANGKA PEMIKIRAN Permintaan Jagung dan Penawaran Pakan Ternak III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Permintaan Jagung dan Penawaran Pakan Ternak Perusahaan adalah satu unit teknis dimana output dihasilkan, karena itu perusahaan adalah suatu bentuk

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Tataniaga Pada perekonomian saat ini, hubungan produsen dan konsumen dalam melakukan proses tataniaga jarang sekali berinteraksi secara

Lebih terperinci

III. KERANGKA PENELITIAN

III. KERANGKA PENELITIAN 23 III. KERANGKA PENELITIAN 3.1 Teori Harga Harga merupakan sinyal utama yang menjadi arah bagi pengambilan keputusan produsen, konsumen dan dan pelaku pemasaran dalam pasar. Menurut Kohls & Uhl (2002),

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN PASAR (MARKET EQUILIBRIUM)

KESEIMBANGAN PASAR (MARKET EQUILIBRIUM) KESEIMBANGAN PASAR (MARKET EQUILIBRIUM) Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan Di susun oleh : RATNA INTANNINGRUM 3215076839 Pendidikan Fisika NR 2007 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam EKONOMI PERTANIAN

KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam EKONOMI PERTANIAN KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam EKONOMI PERTANIAN Jumlah Penduduk di Indonesia 3 Juta/Th PERTANIAN DI INDONESIA Penghasil biji-bijian nomor 6 di dunia Penghasil beras nomor 3 setelahchina dan India Penghasil

Lebih terperinci

Materi 8 Ekonomi Mikro

Materi 8 Ekonomi Mikro Materi 8 Ekonomi Mikro Pasar Persaingan Sempurna Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami metode dan model pasar persaingan sempurna dalam : Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna,

Lebih terperinci

Definisi Pasar Monopoli

Definisi Pasar Monopoli Struktur Pasar Definisi Pasar Monopoli suatu bentuk pasar dimana dalam suatu industri hanya terdapat sebuah perusahaan dan produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang sempurna Karakteristik Pasar

Lebih terperinci

Struktur, Pengukuran dan Perilaku Oligopoli

Struktur, Pengukuran dan Perilaku Oligopoli Struktur, Pengukuran dan Perilaku Oligopoli Sayifullah Istilah Oligopoli Istilah oligopoli telah digunakan oleh Chamberlin (1927) dan Cournot (1938). Adam Smith dan Machlup few-sellers (jumlah penjual

Lebih terperinci