PERMAINAN PERGESERAN ANGKA BENTUK BINTANG MENGGUNAKAN ALGORITMA BEST FIRST SEARCH
|
|
- Fanny Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERMINN PERGESERN NGK BENTUK BINTNG MENGGUNKN LGORITM BEST FIRST SERCH 1 Dedy risandi, 2 Romi Fadillah Rahmat, 3 Siska Maria ritonang. 1, 2, 3 Program Studi S1 Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara dedyarisandi@usu.ac.id romi.fadillah@usu.ac.id siska_maria@students.usu.ac.id bstrak Permainan pergeseran angka bentuk bintang merupakan permainan pergeseran angka yang memiliki aturan bermain yang sama seperti permainan pergeseran angka (sliding puzzle) yang biasanya dimainkan dalam grid berbentuk persegi atau persegi panjang, yaitu agar bisa menempatkan semua angka yang teracak berada pada posisi sebenarnya dengan hanya berturut-turut menggeser setiap angka ke tempat kosong yang berdekatan. Namun permainan pergeseran angka ini dibangun dalam grid yang berbentuk bintang (star polygon). lgoritma best first search dapat diterapkan untuk melakukan pencarian solusi otomatis pada aplikasi yang akan dibangun. lgoritma best first search adalah salah satu algoritma pencarian heuristik yang merupakan kombinasi dari dua algoritma pencarian buta (blind search), yaitu breadth first search dan depth first search dengan mengambil kelebihan dari kedua algoritma tersebut. Hasil yang diperoleh dari aplikasi yang dibangun adalah bahwa implementasi algoritma best first search dapat memberikan pencarian solusi terpendek pada permainan ini. Kata kunci: permainan pergeseran angka bentuk bintang, sliding puzzle, heuristik, best first search. I. PENDHULUN Permainan (game) merupakan bidang usaha manusia terhadap kecerdasan buatan, salah satunya adalah sliding puzzle. Permainan ini merupakan permainan yang dapat melatih kecerdasan. Dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam literatur dapat ditemukan berbagai jenis sliding puzzle, ada yang menggunakan huruf, gambar dan angka. Namun yang akan dibahas adalah sliding puzzle yang menggunakan angka. Permainan pergeseran angka biasanya dimainkan dalam kotak berbentuk persegi atau persegi panjang. Pada jenis ini cenderung lebih mudah untuk dimainkan dan diselesaikan. Permainan ini akan menjadi jauh lebih rumit apabila dimainkan dalam wadah yang berbentuk bintang. Bentuk wadah ini menyebabkan arah proses pergeseran angka menjadi terbatas [1]. Walaupun permainan ini terlihat sederhana namun untuk bisa menempatkan semua angka berada pada posisi sebenarnya merupakan suatu masalah. Permainan pergeseran angka pada bentuk bintang ini dapat diselesaikan dengan bantuan pohon pencarian (search tree). Struktur pohon pencarian digunakan untuk menggambarkan keadaan secara hirarkis, dimana akar dari pohon berupa keadaan awal dan cabang berupa keadaan-keadaan yang mungkin terjadi dari keadaan sebelumnya serta daun merupakan keadaan akhir, yang dapat dijadikan sebagai solusi dari permasalahan atau bisa merupakan jalan buntu (dead end). da dua metode untuk membangun sebuah pohon pencarian, salah satunya adalah metode pencarian heuristik. Metode pencarian heuristik mampu melakukan pencarian solusi langsung pada cabang dari pohon yang memuat tujuan (goal) tanpa harus mengunjungi node-node lain yang tidak perlu, dengan demikian waktu pencarian solusi dapat diminimalkan terutama terhadap pencarian dengan solusi penyelesaian yang panjang. II. IDENTIFIKSI MSLH Setiap titik perpotongan dalam bintang merupakan titik (node) penempatan angka. Seperti permainan pergeseran angka lainnya, dalam permainan ini juga disediakan satu tempat kosong sebagai ruang untuk menggeser posisi angka sehingga kondisi angka yang teracak pada keadaan awal (intial state) dapat tersusun kembali ke keadaan semula. Permainan pergeseran angka dalam wadah bintang memiliki arah pergeseran yang berbeda dengan permainan pergeseran angka biasa yang berbentuk persegi atau persegi panjang sehingga sangat rumit untuk diselesaikan secara manual karena wadah ini menyebabkan arah proses pergeseran angka menjadi terbatas. Oleh karena itu diperlukan suatu algoritma untuk membantu proses pencarian solusi permainan ini dan algoritma yang akan diterapkan untuk membantu mendapatkan langkah pencarian solusi yang lebih pendek pada permainan pergeseran angka pada bentuk bintang adalah algoritma best first search. III. PENELITIN TERDHULU Penelitian yang pernah dilakukan mengenai permainan pergeseran angka dalam bentuk bintang yaitu dengan menggunakan algoritma breadth first search [2]. Pada penelitian ini penulis menggunakan algoritma Best First Search untuk penyelesaian permainan pergeseran angka pada bentuk bintang ini. lgoritma best first search adalah salah satu algoritma pencarian heuristik yang merupakan kombinasi dari dua algoritma pencarian buta (blind search), yaitu breadth first search dan depth first
2 search dengan mengambil kelebihan dari kedua algoritma tersebut. Pada algoritma best first search, pencarian diperbolehkan mengunjungi simpul yang ada dilevel yang lebih rendah, jika ternyata simpul pada level yang lebih tinggi memiliki nilai heuristik lebih buruk lgoritma best first search sendiri telah banyak diterapkan dalam penyelesaian board games seprti untuk membangun permainan ular tangga modifikasi [3] dan penyelesaian permainan minesweeper [4]. Keadaan awal Gambar 1. -Puzzle [13] Tujuan/Keada an akhir Kecerdasan Buatan IV. METODE PENELITIN Kecerdasan buatan atau rtificial Intelligence adalah bagian dari ilmu pengetahuan komputer yang khusus ditujukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas dalam sistem kecerdasan komputer. Sistem memperlihatkan sifat-sifat khas yang dihubungkan dengan kecerdasan dalam kelakukan atau tindak-tanduk yang sepenuhnya bisa menirukan beberapa fungsi otak manusia, seperti pengertian bahasa, pengetahuan, pemikiran, pemecahan masalah dan lain sebagainya [5]. Seperti pada bidang sains lainnya, kecerdasan juga memiliki beberapa sub-disiplin ilmu. Beberapa macam bidang terapan utama kecerdasan buatan antara lain [6]: 1. Sistem Pakar 2. Perencanaan (Planning) dan Robotik 3. Pemodelan Kinerja (Performance) Manusia 4. Bahasa lamiah (Natural Language), Pemodelan Semantik, dan Mesin yang Dapat Belajar (Learning Machine) 5. Permainan (Games) C. Permainan Pergeseran ngka Pada Bentuk Bintang Permainan pergeseran angka pada bentuk bintang mirip dengan permainan pergeseran angka dalam kotak berbentuk persegi. Perbedaannya adalah bentuk wadah yang digunakan dalam permainan ini berbentuk bintang (star polygon). Setiap titik perpotongan dalam bintang merupakan titik (node) penempatan angka. Seperti halnya, permainan pergeseran angka lainnya, dalam permainan ini juga disediakan satu tempat kosong sebagai ruang untuk menggeser posisi angka. turan permainannya adalah sebagai berikut: 1. Tentukan keadaan awal (initial state) pada bintang. 2. Tentukan keadaan tujuan (goal state) pada bintang. 3. turan pergeseran: setiap angka dalam bintang hanya dapat digeser ke suatu titik yang kosong atau tidak ditempati. 4. Setiap angka hanya dapat digeser mengikuti jalur yang sudah ada sesuai dengan bentuk bintang yang digunakan. 3 B. Permainan Pergeseran ngka Permainan (games) merupakan satu dari banyak area dalam kecerdasan buatan yang paling menarik dan dipublikasikan dengan baik. Dengan keberhasilan Deep Blue tahun 1997, sebuah landmark dicapai, yaitu sebuah program komputer yang bisa mengalahkan pemain catur terbaik dunia [7]. Gameplay merupakan alat dan aturan-aturan yang mendeskripsikan konteks keseluruhan permainan sehingga pada saat gilirannya, menghasilkan keterampilan, strategi, dan kesempatan []. Salah satu jenis Gameplay adalah permainan pergeseran angka. Permainan pergeseran angka biasanya dimainkan dalam kotak berbentuk persegi atau persegi panjang. Jika dalam kotak berbentuk persegi maka permainan ini dikenal dengan nama N-Puzzle. N-Puzzle merupakan permainan teka-teki untuk mencari langkah agar puzzle yang berisi sekumpulan angka dapat terurut. N-Puzzle dengan jumlah ubin 3x3 juga dikenal dengan nama -puzzle. Sesuai namanya, -puzzle terdiri dari kotak dan 1 tempat kosong yang bisa digerakkan dengan aturan tertentu. turan pergerakannya hanya berupa empat arah pergerakan, yaitu atas, bawah, kanan, dan kiri. Permainan ini merupakan contoh kasus terkemuka untuk mengukur kinerja algoritma pencarian heuristik [9][10][11][12]. Contoh pada permainan -puzzle dengan keadaan awal (initial state) dan keadaan tujuan (goal state) yang ingin dicapai pada Gambar Gambar 2 (a) Bentuk Bintang Berkaki 5 [14] Gambar 2 (b) Bentuk Bintang Berkaki 6 [14] Permasalahan dari permainan ini adalah bagaimana mencapai goal state dari initial state dengan mengikuti aturan pergeseran yang telah ditetapkan. Pada bintang berkaki lima yang memiliki 10 buah titik, tersedia 9 buah titik yang memuat angka dan 1 buah titik kosong, sedangkan pada bintang berkaki enam yang memiliki 12 buah titik,
3 tersedia 11 buah titik yang memuat angka dan 1 buah titik kosong seperti pada Gambar 2 di atas. D. Teknik Dasar Pencarian Pencarian adalah proses mencari solusi dari suatu permasalahan melalui sekumpulan kemungkinan ruang keadaan (state space). Pencarian atau pelacakan merupakan salah satu teknik untuk menyelesaikan permasalahan I. Teknik pencarian terbagi atas dua teknik, yaitu pencarian buta (blind search) dan pencarian heuristik (heuristic search). E. Pencarian Heuristik (Heuristic Search) Pencarian terbimbing (heuristic search) dibutuhkan karena pencarian buta (blind search) tidak selalu dapat diterapkan dengan baik, hal ini dikarenakan waktu aksesnya yang cukup lama serta besarnya memori yang diperlukan. Kelemahan ini dapat diatasi jika ada informasi tambahan (fungsi heuristik) dari domain yang bersangkutan. Pada pencarian heuristik, sebuah fungsi heuristik digunakan untuk mengevaluasi keadaan permasalahan tersendiri dan menentukan bagaimana fungsi ini diperlukan dalam memecahkan suatu permasalahan. Sebuah fungsi heuristik adalah sebuah fungsi yang memetakan keadaan permasalahan, yang menjelaskan daya tarik dan digambarkan dalam sebuah angka [11]. Beberapa heuristik lebih baik dari pada heuristik lainnya, dan semakin baik suatu heuristik, maka semakin sedikit node yang diperlukan untuk diperiksa dalam pohon pencarian untuk menemukan solusi. Oleh karena itu, seperti memilih representasi yang tepat, memilih heuristik yang tepat dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam membantu kita untuk memecahkan masalah [7]. Dalam tugas akhir ini, fungsi heuristik yang akan dipakai sebagai fungsi evaluasi untuk menuntun arah pencarian solusi, adalah Gaschnig s heuristic. Gaschnig s heuristic mengukur jumlah pergeseran (swap) dengan tempat/ubin kosong untuk menghasilkan keadaan tujuan (goal state). F. lgoritma Best First Search pabila pada pencarian dengan algoritma hill climbing tidak diperbolehkan untuk kembali ke node pada level yang lebih rendah meskipun node di level yang lebih rendah tersebut memiliki nilai heuristik yang lebih baik, lain halnya pada algoritma best first search, pencarian diperbolehkan mengunjungi node yang ada di level yang lebih rendah, jika ternyata node di level yang lebih tinggi memiliki nilai heuristik yang lebih buruk [15]. Setiap sebuah node dikembangkan, algoritma akan menyimpan setiap successor node n sekaligus dengan harga (cost) dan petunjuk pendahulunya (parent). lgoritma akan berakhir pada node tujuan, dan tidak ada lagi pengembangan node. Best first mengacu pada algoritma mengeksplorasi node dengan "nilai" terbaik pertama. Sebuah fungsi evaluasi digunakan untuk menetapkan nilai untuk setiap calon node. Dalam algoritma ini, ruang pencarian dievaluasi menurut fungsi heuristik yang dinyatakan dengan persamaan berikut: f(n) = h(n) (1.1) dimana: f(n) = fungsi heuristik h(n) = fungsi evaluasi yang dipakai untuk mengestimasi seberapa baik setiap node dibangkitkan. Untuk mengimplementasikan algoritma pencarian ini, diperlukan dua buah senarai (list), yaitu: OPEN untuk mengelola nodes yang pernah dibangkitkan tetapi belum dievaluasi dan CLOSE untuk mengelola nodes yang pernah dibangkitkan dan sudah dievaluasi. lgoritma best first search adalah sebagai berikut: 1. Masukkan simpul awal ke dalam OPEN 2. OPEN berisi simpul awal dan CLOSE masih kosong 3. Masukkan simpul awal ke CLOSE dan suksesornya pada OPEN list 4. Ulangi langkah berikut sampai goal ditemukan dan tidak ada lagi node yang akan dikembangkan: a. Hitung nilai f nodes yang ada pada OPEN, ambil node terbaik (f terkecil) b. Jika node tersebut sama dengan node tujuan, maka sukses c. Jika tidak, masukkan node tersebut ke dalam CLOSE d. Bangkitkan semua successor dari node tersebut e. Untuk setiap successor kerjakan: 1. Jika successor tersebut belum pernah dibangkitkan, evaluasi successor tersebut, tambahkan ke OPEN, dan catat parent-nya. 2. Jika successor tersebut sudah pernah dibangkitkan sebelumnya, ubah parent-nya jika lintasan baru lebih menjanjikan atau jalur melalui parent ini lebih baik daripada jalur melalui parent yang sebelumnya. Selanjutnya, perbarui biaya untuk successor tersebut dan nodes lain yang berada di level bawahnya. Contoh proses best first search dapat dilihat pada Gambar 2.4 berikut: Langkah 1 (2) (5) (4) E (2) Langkah 3 B (5) C (3) D F (5) E (4) F Langkah 5 B (5) C (3) D (2) (3) G (1) H Gambar 3. Langkah-Langkah Yang Dilakukan Oleh lgoritma Best First Search (2) (5) E (4) F Langkah 2 B (5) C (3) D Langkah 4 B (5) C (3) D (3) G (1) H
4 Pertama kali, dibangkitkan node. Kemudian semua successor dibangkitan, dan dicari harga paling minimal. Pada langkah 2, node B terpilih karena harganya paling rendah, yakni 2. Langkah 3, semua successor B dibangkitkan, kemudian harganya akan dibandingkan dengan harga node C dan D. Ternyata harga node D paling kecil dibandingkan harga node C, E, dan F. Sehingga D terpilih dan selanjutnya akan dibangkitkan semua successor D pada langkah 4. Harga node H paling kecil dibandingkan harga node C, E, F, dan G. Maka semua successor H dibangkitkan. Demikian seterusnya sampai ditemukan node tujuan. G. nalisis Permainan Pergeseran ngka Bentuk Bintang Setiap pergeseran angka harus mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Pada bintang berkaki lima yang memiliki 10 buah titik, tersedia 9 buah titik yang memuat angka dan 1 buah titik kosong, sedangkan pada bintang berkaki tujuh yang memiliki 12 buah titik, tersedia 11 buah titik yang memuat angka dan 1 buah titik kosong. turan pergeseran angka adalah seperti pada Gambar 4. Jalur yang boleh dilintasi oleh angka yang berada dalam titik (node) yang berhubungan. tepat pada keadaan akhirnya dan ubin lainnya masih dalam posisi yang salah. Jumlah heuristik yang lebih kecil adalah yang diharapkan (lebih baik). Sebagai contoh, nilai heuristik untuk keadaan awal berikut ini adalah 10. Keadaan wal Tujuan/Keadaan khir Gambar 5. Contoh Perhitungan Dengan Menggunakan Gaschnig s Heuristic Langkah-langkah menghitung nilai heuristik dari contoh di atas dapat dilihat pada Gambar Titik (node) Jalur yang boleh dilintasi oleh angka yang berada dalam titik (node) yang berhubungan Gambar 4. turan Pergeseran ngka Dalam Bintang Pada Gambar 4 terdapat jalur yang menghubungkan antara titik yang berisi angka dengan titik yang kosong, sehingga angka 2 dan 6 bisa digeser ke titik yang kosong. Setiap titik dalam bintang diberi nomor urut mulai dari posisi paling atas, dari kiri ke kanan, kemudian turun ke bawah dan seterusnya. Selanjutnya, angka-angka tersebut disimpan dalam bentuk string berurut sesuai dengan posisi dari titik yang ditempatinya. Tempat kosong direpresentasikan sebagai angka 0. H. nalisis lgoritma Best First Search Pada Permainan Pergeseran ngka Bentuk Bintang h = Gaschnig s heuristic dimana nilai heuristiknya adalah total langkah yang diperlukan untuk mengubah keadaan awal ke keadaan akhir. Gaschnig s heuristic akan selalu mengambil setidaknya satu langkah untuk menempatkan ubin ke posisi yang tepat, dan bisa memerlukan dua langkah jika lokasi kosong berada Gambar 6. Langkah-Langkah Menghitung Gaschnig s Heuristic Dengan menggunakan bentuk pohon untuk merepresentasikan ruang keadaan, berikut akan digunakan algoritma best first search untuk mencari langkah-langkah yang harus ditempuh dari keadaan awal sampai mendapatkan tujuan:
5 Untuk lebih jelasnya penerapan algoritma best first search pada aplikasi permainan ini dapat lihat pada flowchart berikut: Gambar. Flowchart Penerapan lgoritma Best First Search Pada plikasi V. HSIL DN PEMBHSN Tampilan halaman utama pada aplikasi permainan pergeseran angka bentuk bintang ini dapat dilihat pada Gambar 9. Tampilan halaman utama juga sekaligus merupakan tampilan dari bintang berkaki 5. Pada halaman ini ditampilkan menu-menu yang dapat dipilih oleh pemain, yaitu menu Game dan menu bout, serta tombol-tombol yang tersedia, yaitu tombol utomatic Shuffle, Play, Solve, Reset. Namun tombol yang aktif yang harus dipilih pada halaman awal ini hanya tombol utomatic Shuffle yang berfungsi untuk mengacak angka pada bintang. Gambar 7. Pohon Pencarian Best First Search Pada Bintang Berkaki 5 Berdasarkan gambar di atas, pertama kali dibangkitkan node Kemudian semua successor dibangkitan, dan dicari nilai heuristik paling minimal. Pada langkah 2, node terpilih karena nilai heuristiknya paling rendah, yakni. Langkah 3, semua successor dibangkitkan, kemudian nilai heuristiknya akan dibandingkan dengan nilai heuristik node Ternyata harga node paling kecil dibandingkan harga node , , dan Maka semua successor dibangkitkan. Demikian seterusnya sampai ditemukan node tujuan. Gambar 9. Tampilan Halaman Utama/Star 5
6 Ketika pemain mengklik menu New Game, maka akan ditampilkan pilihan menu Star 5 yang akan menampilkan permainan bintang berkaki 5 dan Star 6 untuk menampilkan permainan bintang berkaki 6 seperti yang terlihat pada Gambar 10. Jika jumlah angka yang dimasukkan lebih atau kurang dari jumlah angka bintang seharusnya, maka akan muncul pesan peringatan seperti pada Gambar 13. Jika angka yang dimasukkan sama dengan keadaan akhir bintang maka akan muncul pesan peringatan seperti pada Gambar 14.. Gambar 10. Pilihan Menu New Game Ketika pemain mengklik menu Shuffle, maka akan ditampilkan pilihan menu Manual Entry dan utomatic Shuffle seperti pada Gambar 11. Gambar 14. Pesan Peringatan 2 Jika angka yang dimasukkan tercatat lebih dari 2 kali maka akan muncul pesan peringatan seperti pada Gambar 15. Gambar 11. Pilihan Menu Shuffle Menu Manual Entry merupakan menu pilihan untuk memasukkan angka secara manual. Ketika menu ini dipilih maka akan muncul kotak dialog berupa inputbox yang dapat dilihat dari Gambar 12, lalu pemain memasukkan angka sesuai jenis bintang yang dimainkan. Untuk bintang berkaki 5 pemain bisa langsung memasukkan angka tanpa perlu memakai spasi, misalnya: Namun untuk bintang berkaki 6 pemain harus menggunakan spasi di setiap angka yang dimasukkan, contoh: Sedangkan utomatic Shuffle merupakan menu pilihan mengacak angka secara manual. Gambar 15. Pesan Peringatan 3 Gambar 16 merupakan tampilan Instructions berupa message box yang berisi tentang tata cara memainkan permainan pergeseran angka bentuk bintang. Gambar 12. Manual Entry Gambar 16. Instructions Gambar 13. Pesan Peringatan 1 Jika pemain dapat menyelesaikan permainan maka akan muncul pesan pemenang seperti pada Gambar Pemain bisa menekan tombol Yes jika ingin bermain lagi, jika tidak akan muncul pesan peringatan apakah ingin keluar dari permainan atau tidak seperti pada Gambar 17.
7 Gambar 19. Tampilan Form bout Gambar 17. Pesan Pemenang Namun jika pemain tidak mampu menyelesaikan permainan, pemain dapat menekan tombol Solve untuk penyelesaian otomatis. Kemudian form akan melebar seperti yang terlihat pada Gambar 1 berikut ini: VI. KESIMPULN DN SRN. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. lgoritma best first search dapat diterapkan di dalam aplikasi permainan pergeseran angka bentuk bintang untuk mencari solusi permainan. Proses pencarian pada algoritma ini akan mempersempit ruang pencarian. 2. Gaschnig s heuristic merupakan admissible heuristic sehingga sangat membantu algoritma best first search dalam menuntun arah pencarian solusi. 3. Dari hasil pengujian aplikasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa aplikasi permainan pergeseran angka bentuk bintang dapat berjalan dengan baik. Hasil penilaian pengguna terhadap aspek antarmuka aplikasi adalah Baik. Hasil penilaian pengguna terhadap aspek penggunaan aplikasi adalah Baik. B. Saran Beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk pengembangan selanjutnya antara lain: Gambar 1. Tampilan Ketika Pemain Menekan Tombol Solve plikasi akan melakukan pencarian secara otomatis. Informasi tentang hasil pencarian solusi akan ditampilkan pada Info Panel, sedangkan tombol Show Moves berfungsi untuk menampilkan tahap pergerakan langkah solusi dari keadaan teracak hingga solusi ditemukan. Pada tombol Reset, halaman permainan akan dikembalikan ke halaman awal bintang berkaki 5 atau bintang berkaki 6 tergantung pada jenis bintang yang terakhir dimainkan. Form bout berisi informasi tentang pengembang aplikasi. Tampilan form bout dapat dilihat pada Gambar 19 berikut: 1. Membuat antarmuka yang lebih menarik misalnya dengan menambah animasi. 2. Keadaan akhir yang ingin dicapai juga bisa diacak atau ditentukan sendiri oleh pemain 3. Mengembangkan aplikasi agar dapat digunakan di platform android atau platform mobile lainnya. 4. plikasi dapat dikembangkan dengan menambahkan beberapa bentuk wadah lainnya, seperti: segi tujuh (heptagon), segi delapan (octagon) dan bentuk lainnya diluar bentuk bintang. DFTR PUSTK [1] Dewi, I.F.S. Penyelesaian Permainan Pergeseran ngka Pada Bintang Kejora Menggunakan Metode Breadth First Search (BFS). Skripsi. Jawa Timur: Universitas Pembangunan Nasional Veteran.
8 [2] Naif, M Penyelesaian Permainan Pergeseran ngka Pada Bintang Dengan Metode Breadth First Search. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Kristen Duta Wacana. [3] Zi, N Implementasi Konsep Kecerdasan Buatan Dengan Metode Best First Search (BSF) Untuk Pembuatan Game Ular Tangga Modifikasi. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. [4] Sigiro, I nalisis Dan Implementasi Penyelesaian Game Minesweeper Menggunakan lgoritma Greedy Best First Search. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. [5] Kristanto, Kecerdasan Buatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. [6] Setiawan, S rtificial Intelligence. Yogyakarta: ndi Offset. [7] Coppin, B rtificial Intelligence Illuminated. Sudbury, Massachusetts: Jones and Bartlett Publishers, Inc. [] Bakri,. H nalisis dan Implementasi lgoritma Backtracking Pada Permainan Congklak. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. [9] Gaschnig, J Performance Measurement and The nalysis of Certain Search lgorithms. Ph.D Dissertation. Pittsburgh: Carnegie Mellon University. [10] Nilsson, N.J Principles of rtificial Intelligence. Palo lto, C: Tioga Publishing. [11] Pearl, J Heuristics: Intelligent Search Strategies for Computer Problem Solving. Reading, M: ddison-wesley Publishing Company, Inc. [12] Russell, S Efficient Memory-Bounded Search Methods. ECI-92. Vienna. [13] Russell, S Efficient Memory-Bounded Search Methods. ECI-92. Vienna. [14] Bigg, J.I Permainan untuk IQ Super. Bandung: CV. Pionir Jaya. [15] Kusumadewi, S rtificial Intelligence. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan (game) merupakan bidang usaha manusia terhadap kecerdasan buatan, salah satunya adalah sliding puzzle. Permainan ini merupakan permainan yang dapat melatih
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence adalah bagian dari ilmu pengetahuan komputer yang khusus ditujukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas
Lebih terperinciPERMAINAN PERGESERAN ANGKA BENTUK BINTANG MENGGUNAKAN ALGORITMA BEST FIRST SEARCH SKRIPSI SISKA MARIA ARITONANG
PERMAINAN PERGESERAN ANGKA BENTUK BINTANG MENGGUNAKAN ALGORITMA BEST FIRST SEARCH SKRIPSI SISKA MARIA ARITONANG 081402004 PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Lebih terperinciALGORITMA PENCARIAN (1)
ALGORITMA PENCARIAN (1) Permasalahan, Ruang Keadaan, Pencarian Farah Zakiyah Rahmanti Diperbarui 2016 Overview Deskripsi Permasalahan dalam Kecerdasan Buatan Definisi Permasalahan Pencarian Breadth First
Lebih terperinciPertemuan-07 INFORMATIKA FASILKOM UNIVERSITAS IGM
07/04/2016 3. HEURISTIC METHOD Algoritma yang menggunakan Metode Best-First Search, yaitu: 1 Literatur Review KECERDASAN BUATAN Pertemuan-07 INFORMATIKA FASILKOM UNIVERSITAS IGM a. Greedy Best-First Greedy
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecerdasan buatan merupakan sub-bidang ilmu komputer yang khusus ditujukan untuk membuat software dan hardware yang sepenuhnya bisa menirukan beberapa fungsi
Lebih terperinciMETODE PENCARIAN DAN PELACAKAN
METODE PENCARIAN DAN PELACAKAN SISTEM INTELEGENSIA Pertemuan 4 Diema Hernyka S, M.Kom Materi Bahasan Metode Pencarian & Pelacakan 1. Pencarian buta (blind search) a. Pencarian melebar pertama (Breadth
Lebih terperinciKECERDASAN BUATAN METODE HEURISTIK / HEURISTIC SEARCH ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST., M.KOM
KECERDASAN BUATAN METODE HEURISTIK / HEURISTIC SEARCH ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST., M.KOM KERANGKA MASALAH Generate And Test Hill Climbing Best First Search PENCARIAN HEURISTIK Kelemahan blind search : 1.
Lebih terperinciSistem Kecerdasan Buatan. Masalah, Ruang Masalah dan Pencarian Solusi. Masalah. Masalah Sebagai Ruang Keadaan 10/7/2015
Sistem Kecerdasan Buatan Masalah, Ruang Masalah dan Pencarian Solusi Bahan Bacaan : Sri Kusumadewi, Artificial Intelligence. Russel, Artificial Intelligence Modern Approach 2 bagian utama kecerdasan buatan
Lebih terperinciBAB III METODE PELACAKAN/PENCARIAN
BAB III METODE PELACAKAN/PENCARIAN Hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem cerdas adalah kesuksesan dalam pencarian. Pencarian = suatu proses mencari solusi dari suatu permasalahan melalui sekumpulan,
Lebih terperincimemberikan output berupa solusi kumpulan pengetahuan yang ada.
MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH (Minggu 2) Pendahuluan Sistem yang menggunakan kecerdasan buatan akan memberikan output berupa solusi dari suatu masalah berdasarkan kumpulan pengetahuan yang ada.
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Maha Esa, yang telah berkenan memelihara dan membimbing penulis, sehingga
KATA PENGANTAR Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan memelihara dan membimbing penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan pengerjaan dan penyusunan
Lebih terperinciRancangan Permainan Othello Berbasis Android Menggunakan Algoritma Depth-First Search
JURNAL DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI Vol. 1, No. 1, (2012) 28-34 28 Rancangan Permainan Othello Berbasis Android Menggunakan Algoritma Depth-First Search 1 Mauza Saputri Handayani, 1 Dedy Arisandi, 1 Opim
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi
Lebih terperinciImplementasi Permainan Reversi menggunakan Penelusuran BFS dengan Konsep Algoritma MinMax
Implementasi Permainan Reversi menggunakan Penelusuran BFS dengan Konsep Algoritma MinMax Romi Fadillah Rahmat, Muhammad Anggia Muchtar, Dedy Arisandi Fakultas MIPA Program Studi Teknologi Informasi Universitas
Lebih terperinciPencarian. Kecerdasan Buatan Pertemuan 3 Yudianto Sujana
Pencarian Kecerdasan Buatan Pertemuan 3 Yudianto Sujana Metode Pencarian dan Pelacakan Hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem cerdas adalah kesuksesan dalam pencarian. Pencarian = suatu proses
Lebih terperinciJurnal Mahajana Informasi, Vol.1 No 2, 2016 e-issn: SIMULASI PERGERAKAN CHESS KNIGHT DALAM PAPAN CATUR
SIMULASI PERGERAKAN CHESS KNIGHT DALAM PAPAN CATUR Dini MH. Hutagalung Program Studi Sistem Informasi Universitas Sari Mutiara Indonesia mhdini@gmail.com ABSTRAK Sistem produksi ( production system) merupakan
Lebih terperinciSEARCHING. Blind Search & Heuristic Search
SEARCHING Blind Search & Heuristic Search PENDAHULUAN Banyak cara yang digunakan untuk membangun sistem yang dapat menyelesaikan masalah-masalah di AI. Teknik penyelesaian masalah yang dapat dipakai untuk
Lebih terperinciKecerdasan Buatan. Penyelesaian Masalah dengan Pencarian... Pertemuan 02. Husni
Kecerdasan Buatan Pertemuan 02 Penyelesaian Masalah dengan Pencarian... Husni Lunix96@gmail.com http://komputasi.wordpress.com S1 Teknik Informatika, STMIK AMIKOM, 2013 Outline Konsep Pencarian Pencarian
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA HILL CLIMBING DAN ALGORITMA A* DALAM PENYELESAIAN PENYUSUNAN SUKU KATA DASAR DENGAN POLA PERMAINAN BINTANG KEJORA
IMPLEMENTASI ALGORITMA HILL CLIMBING DAN ALGORITMA A* DALAM PENYELESAIAN PENYUSUNAN SUKU KATA DASAR DENGAN POLA PERMAINAN BINTANG KEJORA Nurdin [1], Syandriani Harahap [2] 1.Program Studi Teknik InformatikaUniversitas
Lebih terperinciHEURISTIC SEARCH UTHIE
HEURISTIC SEARCH Pendahuluan Pencarian buta biasanya tidak efisien karena waktu akses memori yang dibutuhkan cukup besar. Untuk mengatasi hal ini maka perlu ditambahkan suatu informasi pada domain yang
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA A* PADA PERMASALAHAN OPTIMALISASI PENCARIAN SOLUSI DYNAMIC WATER JUG
PENERAPAN ALGORITMA A* PADA PERMASALAHAN OPTIMALISASI PENCARIAN SOLUSI DYNAMIC WATER JUG Firman Harianja (0911519) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
Vol., No., Maret, ISSN : - IMPLEMENTSI LGORITM SIMPLIFIED MEMORY BOUNDED * UNTUK PENCRIN KT PD PERMINN WORD SERCH PUZZLE sih Joko Purnomo, Galih Hermawan Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE PENCARIAN DEPTH-FIRST SEARCH, BREADTH-FIRST SEARCH DAN BEST-FIRST SEARCH PADA PERMAINAN 8-PUZZLE
e-journal Teknik Elektro dan Komputer (2014) ISSN: 2301-8402 1 PERBANDINGAN METODE PENCARIAN DEPTH-FIRST SEARCH, BREADTH-FIRST SEARCH DAN BEST-FIRST SEARCH PADA PERMAINAN 8-PUZZLE Oleh: Arie S. M. Lumenta
Lebih terperinciPerangkat Lunak Simulasi Langkah Kuda Dalam Permainan Catur
Perangkat Lunak Simulasi Langkah Kuda Dalam Permainan Catur Hartono 1) Liva Junter 2) STMIK IBBI Medan Jl. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 Email: hartonoibbi@gmail.com 1 Abstrak
Lebih terperinciISSN: PROBLEM SOLVING PERMAINAN PUZZLE 8 MENGGUNAKAN ALGORITMA A* Beny Hakim Halimsah, Eggy Margiso
Problem Solving Permainan... ISSN: 1978-1520 PROBLEM SOLVING PERMAINAN PUZZLE 8 MENGGUNAKAN ALGORITMA A* Beny Hakim Halimsah, Eggy Margiso Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Pontianak Jln.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan atau artificial intelligence merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti
Lebih terperinciANALISA KEBUTUHAN WAKTU PADA PROSES PENYELESAIAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM
ANALISA KEBUTUHAN WAKTU PADA PROSES PENYELESAIAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM Hari Murti 1, R. Soelistijadi 2, Sugiyamto 3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank
Lebih terperinciPenerapan Metode Best First Search Pada Permainan Tic Tac Toe
Penerapan Metode Best First Search Pada Permainan Tic Tac Toe Harvei Desmon Hutahaean STMIK Pelita Nusantara, Jl. Iskandar Muda No. 1 Medan, Sumatera Utara, Indonesia http : // www.penusa.ac.id, Email:
Lebih terperinciMasalah, Ruang Keadaan dan Pencarian 4/7/2016. fakultas ilmu komputer program studi informatika
ب س م ا ه لل الر ح ن الر ح ي السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته fakultas ilmu komputer program studi informatika Masalah, Ruang Keadaan dan Pencarian Ruang Masalah / Keadaan Suatu ruang yang berisi semua
Lebih terperinciPenerapan Algoritma A* Untuk Pencarian Rute Terdekat Pada Permainan Berbasis Ubin (Tile Based Game)
Penerapan Algoritma A* Untuk Pencarian Rute Terdekat Pada Permainan Berbasis Ubin (Tile Based Game) Febriana Santi Wahyuni 1,*, Sandy Nataly Mantja 1 1 T.Informatika Fakultas Teknologi Industri Institut
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA BACKTRACKING PADA PERMAINAN MATH MAZE
PENERAPAN ALGORITMA BACKTRACKING PADA PERMAINAN MATH MAZE Teneng, Joko Purwadi, Erick Kurniawan Fakultas Teknik Program Studi Teknik Informatika Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta Email: patmostos@yahoo.com,
Lebih terperinciMETODE PENCARIAN BFS dan DFS
METODE PENCARIAN BFS dan DFS Metode Pencarian Terdapat banyak metode yang telah diusulkan. Semua metode yang ada dapat dibedakan ke dalam 2 jenis : Pencarian buta / tanpa informasi (blind / un-informed
Lebih terperinciContoh 4/7/ HEURISTIC METHOD. Pencarian Heuristik
07/04/2016 3. HEURISTI METHO KEERASAN BUATAN Pertemuan : 05-06 INFORMATIKA FASILKOM UNIVERSITAS IGM Pencarian Heuristik Kelemahan blind search : Waktu akses lama Memori yang dibutuhkan besar Ruang masalah
Lebih terperinciPengembangan Teknik Pencarian Optimal Menggunakan Algoritma Generate and Test dengan Diagram Precedence (GTPRE)
Pengembangan Teknik Pencarian Optimal Menggunakan Algoritma Generate and Test dengan Diagram Precedence (GTPRE) Development of Optimal Search Using Generate and Test Algorithm with Precedence Diagram (GTPRE)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Word search puzzle merupakan salah satu permainan teka-teki yang cukup populer di masyarakat. Word search puzzle adalah permainan pencarian kata dalam kumpulan huruf
Lebih terperinciAI sebagai Masalah Pelacakan. Lesson 2
AI sebagai Masalah Pelacakan Lesson 2 Teknik Pencarian Pendahuluan Setelah permasalahan direpresentasikan dalam bentuk state-space, maka selanjutnya dilakukan pencarian (searching) di dalam state-space
Lebih terperinciKecerdasan Buatan Penyelesaian Masalah dengan Pencarian
Kecerdasan Buatan Pertemuan 02 Penyelesaian Masalah dengan Pencarian Kelas 10-S1TI-03, 04, 05 Husni Lunix96@gmail.com http://komputasi.wordpress.com S1 Teknik Informatika, STMIK AMIKOM, 2012 Outline Pendahuluan
Lebih terperinciUpdate 2012 DESAIN DAN ANALISIS ALGORITMA SEARCHING
SEARCHING MENDEFINISIKAN MASALAH SEBAGAI SUATU RUANG KEADAAN Secara umum, untuk mendeskripsikan suatu permasalahan dengan baik harus: 1 Mendefinisikan suatu ruang keadaan. 2 Menerapkan satu atau lebih
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM PELACAKAN PADA MATA KULIAH KECERDASAN BUATAN BERBASIS MULTIMEDIA
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM PELACAKAN PADA MATA KULIAH KECERDASAN BUATAN BERBASIS MULTIMEDIA Dedi Nugraha, Sri Winiarti Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Jl. Prof. Dr.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM PELACAKAN PADA MATA KULIAH KECERDASAN BUATAN BERBASIS MULTIMEDIA
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM PELACAKAN PADA MATA KULIAH KECERDASAN BUATAN BERBASIS MULTIMEDIA 1 Dedi Nugraha (07018313), 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan papan (board game) adalah sebuah permainan di mana bidak-bidak diletakkan, dipindahkan ataupun dimakan oleh bidak lawan yang dimainkan di atas papan yang
Lebih terperinciMasalah, Ruang Keadaan, Pencarian. Kecerdasan Buatan Pertemuan 2 Yudianto Sujana
Masalah, Ruang Keadaan, Pencarian Kecerdasan Buatan Pertemuan 2 Yudianto Sujana Sistem AI Komputer Input Masalah Pertanyaan Basis Pengetahuan Motor Inferensi Output Jawaban Solusi Masalah Untuk membangun
Lebih terperinciHal penting dalam menentukan keberhasilan sistem cerdas adalah kesuksesan dalam pencarian.
Hal penting dalam menentukan keberhasilan sistem cerdas adalah kesuksesan dalam pencarian. 3 Teknik Search menentukan simpul mana yang dibuat lebih dulu dan mana yang kemudian sampai ditemukannya simpul
Lebih terperinciPenggunaan Metode Depth First Search (DFS) dan Breadth First Search (BFS) pada Strategi Game Kamen Rider Decade Versi 0.3
Scientific Journal of Informatics Vol. 1, No. 2, November 2014 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 Penggunaan Metode Depth First Search (DFS) dan Breadth First
Lebih terperinciPENERAPAN POHON PELACAKAN DALAM MENCARI LINTASAN YANG DAPAT DILALUI OLEH SEEKOR SEMUT PADA BIDANG KARTESIAN DENGAN METODE BREADTH FIRST SEARCH
PENERAPAN POHON PELACAKAN DALAM MENCARI LINTASAN YANG DAPAT DILALUI OLEH SEEKOR SEMUT PADA BIDANG KARTESIAN DENGAN METODE BREADTH FIRST SEARCH Rosdianah Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecerdasan Buatan ( Artificial Intelligence ) merupakan salah satu cabang dari ilmu computer yang membuat agar mesin atau komputer dapat melakukan pekerjaan
Lebih terperinciBAB III ALGORITMA GREEDY DAN ALGORITMA A* membangkitkan simpul dari sebuah simpul sebelumnya (yang sejauh ini terbaik di
BAB III ALGORITMA GREEDY DAN ALGORITMA A* 3.1 Best First Search Sesuai dengan namanya, best-first search merupakan sebuah metode yang membangkitkan simpul dari sebuah simpul sebelumnya (yang sejauh ini
Lebih terperinciKECERDASAN BUATAN MASALAH, RUANG KEADAAN DAN PENCARIAN ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST., M.KOM
KECERDASAN BUATAN MASALAH, RUANG KEADAAN DAN PENCARIAN ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST., M.KOM KERANGKA MASALAH Masalah Ruang Keadaan Pencarian DEFINISI MASALAH Sistem yang menggunakan kecerdasan buatan akan
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Greedy Best First Search untuk Menyelesaikan Permainan Chroma Test : Brain Challenge
Penerapan Algoritma Greedy Best First Search untuk Menyelesaikan Permainan Chroma Test : Brain Challenge Ikhwanul Muslimin/13514020 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Elektro dan Informatika
Lebih terperinciMasalah, Ruang Masalah dan Pencarian
Masalah, Ruang Masalah dan Pencarian Definisi Masalah dan Ruang Masalah Metode Pencarian Buta Breadth First Search Depth First Search Referensi Luger & Stubblefield - bab 3 Sri Kusumadewi - bab 2 Rich
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Algoritma A* (star) Algoritma A* (star) merupakan algortima best first search dengan pemodifikasian fungsi heuristik. Algoritma ini akan meminimumkan total biaya lintasan, dan
Lebih terperinciPenerapan Search Tree pada Penyelesaian Masalah Penentuan Jalur Kota Terpendek.
Penerapan Search Tree pada Penyelesaian Masalah Penentuan Jalur Kota Terpendek. Arnold Nugroho Sutanto - 13507102 1) 1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 40132, email: if17102@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciMASALAH, RUANG KEADAAN & PENCARIAN
MASALAH, RUANG KEADAAN & PENCARIAN 1 Pokok Bahasan Mendefinisikan Masalah dalam Ruang Keadaan Representasi Ruang Keadaan Metode Pencarian & Pelacakan 2 Artificial Intelligence ARTIFICIAL INTELLIGENCE Input:
Lebih terperinciTujuan Instruksional
Pertemuan 4 P E N C A R I A N T A N P A I N F O R M A S I B F S D F S U N I F O R M S E A R C H I T E R A T I V E D E E P E N I N G B I D I R E C T I O N A L S E A R C H Tujuan Instruksional Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama bagi para pengguna sarana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencarian jalur terpendek merupakan sebuah masalah yang sering muncul dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama bagi para pengguna sarana transportasi. Para
Lebih terperinciAPLIKASI GAME TIC TAC TOE 6X6 BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA MINIMAX DAN HEURISTIC EVALUATION
APLIKASI GAME TIC TAC TOE 6X6 BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA MINIMAX DAN HEURISTIC EVALUATION Ever Jayadi1), Muhammad Aziz Fatchur Rachman2), Muhammad Yuliansyah3) 1), 2), 3) Teknik Informatika
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence adalah suatu pengetahuan yang membuat komputer dapat meniru kecerdasan manusia. Kecerdasan buatan dapat digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mampu digunakan untuk melakukan komputasi yang berhubungan dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perangkat komputer selama beberapa dekade ini sangat cepat. Pada awal perkembangannya perangkat komputer hanya berupa alat yang mampu digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan yang pesat pada video game mendorong para pengembang game untuk mengembangkan video game yang lebih baik dari sebelumnya. Jenis permainan berkembang dari
Lebih terperinciTEKNIK PENYELESAIAN MASALAH BERDASARKAN AI
TEKNIK PENYELESAIAN MASALAH BERDASARKAN AI 1. Definisikan masalah dengan tepat 2. Analisa masalahnya 3. Representasikan task knowledge 4. Pilih dan gunakan representasi dan teknik reasoning Untuk mendefinisikan
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN (SEARCHING) FILE DENGAN MENGGUNAKAN METODE BEST FIRST SEARCH JUNA ESKA,
PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN (SEARCHING) FILE DENGAN MENGGUNAKAN METODE BEST FIRST SEARCH JUNA ESKA, M.Kom STMIK ROYAL Kisaran ABSTRACT The Best First Search method is content-based search and software
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. generasi pertama pada tahun 1972 dikenal dengan game konsol yang dikeluarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan game dari masa ke masa dibagi menjadi 9 generasi, dari generasi pertama pada tahun 1972 dikenal dengan game konsol yang dikeluarkan oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aplikasi permainan (game) sekarang ini sudah semakin berkembang. Hal ini dibuktikan melalui media yang dipakai untuk game yang semakin beragam. Sekarang ini game tidak
Lebih terperinciBAB II MASALAH DAN RUANG MASALAH. Gambar 2.1 sistem yang menggunakan kecerdasan buatan
BAB II MASALAH DAN RUANG MASALAH 2.1 MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH Sistem yang menggunakan kecerdasan buatan akan memberikan output berupa solusi dari suatu masalah berdasarkan kumpulan pengetahuan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Algoritma Algoritma merupakan urutan langkah langkah untuk menyelesaikan masalah yang disusun secara sistematis, algoritma dibuat dengan tanpa memperhatikan bentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan atau sering disebut dengan game merupakan suatu sarana hiburan yang diminati dan dimainkan oleh banyak orang baik dari kalangan anak-anak, remaja maupun orang
Lebih terperinciAI sebagai Masalah Pelacakan. Lesson 2
AI sebagai Masalah Pelacakan Lesson 2 Pendahuluan Semua Bidang AI adalah Pelacakan Game Ruang masalah (problem spaces) Setiap masalah adalah pohon virtual dari seluruh solusi yang mungkin (berhasil atau
Lebih terperinciKecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Muhammad Dahria
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Muhammad Dahria Abstrak Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) merupakan salah satu bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer)
Lebih terperinciJurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011
Perancangan dan Pembuatan Sistem Navigasi Perjalanan Untuk Pencarian Rute Terpendek Dengan Algoritma A* Berbasis J2ME Oleh : M. ARIEF HIDAYATULLOH 1204 100 071 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. M. Isa Irawan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1-1. Howard. W. Sams & Co.1987, hal 1. 1 Frenzel, L.W. Crash Course In Artifical Intelligence And Expert Systems. 1st Edition.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang makin pesat menyebabkan kebutuhan akan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam komputerpun meningkat. Kecerdasan buatan
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA STEEPEST ASCENT HILL CLIMBING DAN LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) DALAM GAME SLIDE PUZZLE PENGENALAN SEMBILAN SUNAN BERBASIS ANDROID
Seminar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM), FaveHotel Jayapura, 3 November 2017 PENERAPAN ALGORITMA STEEPEST ASCENT HILL CLIMBING DAN LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) DALAM GAME SLIDE PUZZLE PENGENALAN SEMBILAN
Lebih terperinciPenerapan Pohon dengan Algoritma Branch and Bound dalam Menyelesaikan N-Queen Problem
Penerapan Pohon dengan Algoritma Branch and Bound dalam Menyelesaikan N-Queen Problem Arie Tando (13510018) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciANALISIS ALGORITMA MINIMAX DENGAN OPTIMASI ALPHA BETA PRUNIGN PADA PERMAINAN FIVE IN ROW
Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 214 ISSN : 2339-21X ANALISIS ALGORITMA MINIMAX DENGAN OPTIMASI ALPHA BETA PRUNIGN PADA PERMAINAN FIVE IN ROW Vanlyco Simbolon (811362) Mahasiswa STMIK Budidarma Medan Jln.
Lebih terperinciImplementasi Algoritma A Star pada Pemecahan Puzzle 8
1 Implementasi Algoritma A Star pada Pemecahan Puzzle 8 Yuliana, Ananda dan Ibnu Sur Progr;am Studi Teknik Informatika Politeknik Caltek Riau, Jln. Umbansari no.1 Rumbai Pekanbaru 28261 1 can_1ee14@hoo.com,
Lebih terperinciKECERDASAN BUATAN. Simple Hill Climbing. Disusun Oleh:
KECERDASAN BUATAN Simple Hill Climbing Disusun Oleh: 1. Lutvi Maulida Al H. (081112006) 2. Nurul Fauziah (081112021) 3. Anggraeni Susanti (081112055) 4. Syahrul Bahar Hamdani (081211232012) Departemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Algoritma A* Algoritma A star atau yang ditulis juga A* adalah algoritma yang seringkali digunakan dalam pencarian jalan dan traversal graf(setiawan,2010). Algoritma ini diciptakan
Lebih terperinciArtificial Intelegence/ P_2. Eka Yuniar
Artificial Intelegence/ P_2 Eka Yuniar Pokok Bahasan Definisi Masalah Ruang Masalah Metode Pencarian BFS dan DFS Problem/ Masalah Masalah dalam kecerdasan buatan adalah masalah yang dapat dikonversi ke
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap aplikasi yang dibangun. Tahapan ini dilakukan setelah analisis dan perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya
Lebih terperinciJURNAL INFORMATIKA SIMULASI PERGERAKAN LANGKAH KUDA MENGGUNAKAN METODE BREADTH FIRST SEARCH
SIMULASI PERGERAKAN LANGKAH KUDA MENGGUNAKAN METODE BREADTH FIRST SEARCH Youllia Indrawaty [1], Asep Nana Hermana [2], Vichy Sinar Rinanto [3] Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Nasional Bandung
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Graf 2.1.1 Definisi Graf Graf adalah pasangan himpunan (V, E), dan ditulis dengan notasi G = (V, E), V adalah himpunan tidak kosong dari verteks-verteks {v 1, v 2,, v n } yang
Lebih terperinci03/03/2015. Agenda Teknik Dasar Pencarian Teknik Pemecahan Masalah Strategi Pencarian Mendalam Pencarian Heuristik
Prio Handoko, S. Kom., M.T.I. Program Studi Teknik Informatika Universitas Pembangunan Jaya Jl. oulevard - intaro Jaya Sektor VII Tangerang Selatan anten 154 Kompetensi asar Mahasiswa mendapatkan pemahaman
Lebih terperinciArtificial Intelegence/ P_3 EKA YUNIAR
Artificial Intelegence/ P_3 EKA YUNIAR Pokok Bahasan Teknik Pencarian Heuristik Generate And Test Hill Climbing Best First Searching Problem Reduction Constrait Satisfaction Means End Analysis Teknik Pencarian
Lebih terperinciMasalah, Ruang Masalah dan Pencarian
Masalah, Ruang Masalah dan Pencarian Review : Sistem yang menggunakan AI Komputer Input Masalah Pertanyaan dll Basis Pengetahuan Motor Inferensi Output Jawaban Solusi Untuk membangun sistem yang mampu
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Dalam sub bab analisis dan perancangan akan dibahas hal-hal yang berhubungan dengan pembuatan permainan ular tangga yang meliputi Analisis, Flowchart, Perancangan,
Lebih terperinciTERAPAN SISTEM KECERDASAN BUATAN PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS SMS GATEWAY MENGGUNAKAN METODE BREADTH FIRST SEARCH
TERAPAN SISTEM KECERDASAN BUATAN PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS SMS GATEWAY MENGGUNAKAN METODE BREADTH FIRST SEARCH Haryansyah 1), Endyk Novianto 2) 1), 2) Teknik Informatika STMIK PPKIA Tarakanita
Lebih terperinciPENYELESAIAN MASALAH 8 PUZZLE DENGAN ALGORITMA HILL CLIMBING STEPEST ASCENT LOGLIST HEURISTIK BERBASIS JAVA
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) ISSN: 209-915 PENYELESAIAN MASALAH PUZZLE DENGAN ALGORITMA HILL CLIMBING STEPEST ASCENT LOGLIST HEURISTIK BERBASIS JAVA Azizah Zakiah
Lebih terperinciBAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sub bab ini berisikan tentang analisa sistem yang akan dibangun. Sub bab ini membahas teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Informasi Geografis (Geographic Information Systems) merupakan sistem informasi berbasis komputer digunakan untuk menyajikan secara digital dan menganalisa penampakan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi
Lebih terperinciARTIFICIAL INTELLIGENCE
ARTIFICIAL INTELLIGENCE Team teaching: Sri Winiarti, Andri Pranolo, dan Anna Hendri SJ Andri Pranolo W : apranolo.tif.uad.ac.id M : 081392554050 E : andri.pranolo@tif.uad.ac.id Informatics Engineering,
Lebih terperinciPenerapan strategi runut-balik dalam penyelesaian permainan puzzle geser
Penerapan strategi runut-balik dalam penyelesaian permainan puzzle geser Dimas Angga 13510046 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinci2.1 Kecerdasan Buatan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Pada tahun 1950-an para ilmuwan dan peneliti mulai memikirkan bagaimana caranya agar mesin dapat melakukan pekerjaannya seperti yang bisa dikerjakan oleh manusia.
Lebih terperinciPembentukan pohon pencarian solusi dan perbandingan masingmasing algoritma pembentuknya dalam simulasi N-Puzzle
Pembentukan pohon pencarian solusi dan perbandingan masingmasing algoritma pembentuknya dalam simulasi N-Puzzle Windarto Harimurti NIM : 13503089 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciHEURISTIC SEARCH. Irvanizam Zamanhuri, M.Sc Dr. Taufiq A. Gani, M.EngSc
HEURISTIC SEARCH Irvanizam Zamanhuri, M.Sc Dr. Taufiq A. Gani, M.EngSc Jurusan Informatika Universitas Syiah Kuala http://informatika.unsyiah.ac.id/irvanizam Travelling Salesmen Problem Seorang salesman
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat menyebabkan kebutuhan akan kecerdasan buatan (artificial intelligence) semakin pesat. Permainan komputer merupakan salah satu
Lebih terperinciALGORITMA PENCARIAN (HEURISTIC)
ALGORITMA PENCARIAN (HEURISTIC) Farah Zakiyah Rahmanti, M.T Diperbarui 2016 Overview Pengertian Pencarian Heuristik Generate and Test Hill Climbing Best First Searching Latihan Pencarian Heuristik Merupakan
Lebih terperinciKecerdasan Buatan. Pertemuan 03. Pencarian Branch & Bound dan Heuristik (Informed)
Kecerdasan Buatan Pertemuan 03 Pencarian Branch & Bound dan Heuristik (Informed) Husni Lunix96@gmail.com http://www.facebook.com/lunix96 http://komputasi.wordpress.com S1 Teknik Informatika, STMIK AMIKOM,
Lebih terperinciPerbandingan Penerapan Algoritma Minimax Dengan Algoritma Alpha-Beta Pruning Pada Permainan Othello
Perbandingan Penerapan Algoritma Minimax Dengan Algoritma Alpha-Beta Pruning Pada Permainan Othello T. Arie Setiawan P. Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 50711 arie_setiawan_p@yahoo.com
Lebih terperinciMetode Searching. Blind/Un-informed Search. Heuristic/Informed Search. Breadth-First Search (BFS) Depth-First Search (DFS) Hill Climbing A*
SEARCHING Russel and Norvig. 2003. Artificial Intelligence: a Modern Approach. Prentice Hall. Suyanto, Artificial Intelligence. 2005. Bandung:Informatika Program Studi Ilmu Komputer FPMIPA UPI RNI IK460(Kecerdasan
Lebih terperinci