CITRA PASANGAN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PERIODE DALAM PEMBERITAAN HARIAN UMUM LAMPUNG POST

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "CITRA PASANGAN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PERIODE DALAM PEMBERITAAN HARIAN UMUM LAMPUNG POST"

Transkripsi

1 CITRA PASANGAN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PERIODE DALAM PEMBERITAAN HARIAN UMUM LAMPUNG POST (Studi Analisis Framing Menggunakan Model Zhongdang Pan dan Kosicki Edisi Juni 2010) Fitra Ardiantoro Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ABSTRAK Harian Umum Lampung Post ikut berpartisipasi dalam pemilihan walikota dan wakil walikota Bandar Lampung yang digelar pada bulan Juni 2010 dengan menerbitkan halaman khusus Pilkada 2010 dengan judul Lampung Memilih Kepala Daerah. Bagaimana Lampung Post membingkai peristiwa citra pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung periode dalam pemberitaan pada bulan Juni Tujuan penelitian ini diantaranya untuk mengetahui cara Lampung Post dalam penyusunan Sintaksis, Skrip, Tematik, dan Retoris Citra Pasangan Calon Walikota Dan Wakil Walikota Bandar Lampung Periode dalam pemberitaan Harian Umum Lampung Post. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis framing dengan model yang dikembangkan oleh Zhongdang Pan dan G.M. Kosicki. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah studi dokumentasi dan wawancara. Sampel yang diambil sebanyak 7 berita, teknik penarikan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis framing yang diperkenalkan oleh Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki yang melihat empat struktur yaitu Sintaksis, Skrip, Tematik, Retoris. Hasil analisis dari penelitian ini adalah, pada level penyusunan fakta (sintaksis), Lampung Post menggambarkan citra pasangan calon dan wakil walikota bandar lampung periode melalui kampanye terbuka dan debat visi misi dari tiap-tiap pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung. Pada level pengisahan fakta (Skrip), Lampung Post mencoba mengisahkan fakta yang terbentuk dengan pola 5W+1H yang lebih mengedepankan pemberitaan pada aspek pencitraan pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung periode dengan melihat visi misi mereka dalam debat kandidat atau kampanye pasangan dari tiap-tiap calon. Pada tingkat penulisan fakta (tematik) Lampung Post banyak mengedepankan tema tentang komitmen dari tiap pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung periode , dimana pasangan calon tidak mempunyai prioritas yang jelas tentang visi misi yang mereka sampaikan. Pada tingkat penekanan fakta (Retoris), Lampung Post label otoritas atau jabatan untuk mendukung gagasan atau pendapat pihak yang diwawancarai. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah peristiwa ini menunjukkan bagaimana telah terjadi perang simbolik antara pihak yang

2 berkepentingan terhadap isu ini. Media mempunyai strategi wacana tersendiri dalam memaknai reaksi yang ditimbulkan dalam masalah pemberitaan seputar citra pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung periode , baik tentang visi misi dalam debat kandidat hingga kampanye tiap-tiap pasangan calon. Kata Kunci: Framing, Pilkada Lampung, Pencitraan PENDAHULUAN Dalam kebudayaan manusia, komunikasi mempunyai tingkat pengaruh yang cukup penting pada kehidupan manusia sehari-hari. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan merupakan semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat (Soekanto, 1990: 189). Manusia berusaha mendapatkan ilmu pengetahuan melalui logika menyerasikan perilaku terhadap kaidah-kaidah melalui etika, dan mendapatkan keindahan melalui estetika. Dapat dikatakan bahwa dalam perkembangan manusia, komuniksi memainkan peranan penting bagi perubahan dan dinamika soisal manusia. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan kepada komunikan atau penerima pesan. Dalam berkomunikasi manusia memperoleh informasi secara faktual melalui media massa. Media massa berfungsi sebagai pembentuk opini publik (Setianti, 2005: 68). Media massa wajib menyampaikan informasi yang jujur dan benar sesuai fakta peristiwa kepada masyarakat. Harian Umum Lampung Post tumbuh sebagai media cetak yang setiap harinya menyuguhkan informasi aktual masyarakat Lampung. Surat kabat ini telah berdiri sejak tahun 1974an yang merupakan media cetak lokal. Harian Umum Lampung Post menyajikan beritaberita berbagai bidang yaitu pendidikan, ekonomi, politik, budaya, dan sebagainya. Media ini juga bergabung dalam media grup, sehingga berita-berita yang disajikan tidak saja berita lokal tetapi berita nasional pun diterbitkan. HU Lampung Post ikut berpartisipasi dalam pemilihan walikota dan wakil walikota Bandar Lampung yang digelar pada bulan Juni dengan menerbitkan halaman khusus Pilkada 2010 dengan judul halaman Lampung Memilih Kepala Daerah. Pada tahun 2010, Pilkada dilakukan secera serentak di berbagai daerah kota atau kabupaten di provinsi Lampung. Pilkada kota Bandar Lampung diikuti oleh enam pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung periode Adapun calon pasangan walikota dan wakil walikota yaitu Nomor urut 1. A. Souki Shobier-Syamsul Rizal dari

3 Independent. Nomor urut 2. Herman H.N-Thobroni Harun dari partai PDIP, PNBK, PBR, dan partai-partai kecil. Nomor urut 3. Kherlani-M.W. Heru Sambodo dari partai Golkar, Hanura, PKB, PDS, PPRN, PMB, PKDI. Nomor urut 4. Eddy Sutrisno-Hantoni Hasan dari partai Demokrat, PKS, Gerindra, PAN, PPP, PDK, PKPB, PPI. Nomor urut 5. Dhomiril Hakim- Sugiyanto dari Independen. Nomor urut 6. Nurdiono-Dian Kurnia Laratte dari Independen ( Hal yang paling penting dilakukan para kontestan adalah memuaskan kebutuhan masyarakat luas, terdapat pergeseran pula dalam kehidupan politik. Persaingan untuk memperebutkan hati dan perhatian masyarakat tidak dapat dilakukan sendiri oleh partai politik dan kontestan. Untuk melakukannya, mereka membutuhkan media dan pers. Dengan menggunakan media dan pers, cakupan (coverage) penyebaran informasi, program kerja, dan produk politik lainnya akan menjadi lebih efektif. Dengan kata lain penyebarannya akan menjadi lebih luas dan komprehensif (Firmanzah, 2007: 62). Hal ini membuat partai politik dan calon individu harus bekerja keras dengan media dan pers. Sementara media dan pers membutuhkan berita dan informasi sebagai produk mereka yang bisa diperoleh dari partai politik. Partai politik dan calon individu membutuhkan bantuan media dan pers dalam memperebutkan hati rakyat. Dalam pencitraan media terhadap berita yang akan diterbitkan sebagai informasi kepada masyarakat luas. Realitas citra media dikontruksi orang oleh desk dan redaksi, namun merupakan bagian dari rekontruksi sosial masyarakatnya. Karena itu, ketergantungan mereka yang hidup dalam realitas media adalah orang-orang yang selalu memiliki kesadaran realitas, sebagaimana ia menyadari dirinya sebagai bagian dari realitas itu sendiri (Bungin, 2008: 200). Pemberian bingkai terhadap berita-berita politik yang sampai kepada masyarakat memang tidak lepas dari perhatian masyarakat terhadap isu-isu yang diberitakan. Perhatian terhadap isu-isu itu sendiri berhubungan dengan hal dan kewajiban politik masyarakat sebagai warga negara. Masyarakat yang sadar dengan hal dan kewajiban politiknya tentu akan menaruh perhatian pada isu-isu politik yang dimunculkan Harian Umum Lampung Post. Banyak fenomena yang sesungguhnya penting dan seharusnya diketahui oleh masyarakat diembargo oleh kekuasaan dan sebaliknya, banyak fakta kecil yang tidak penting justru di blow up oleh media massa, dan direproduksi secara tidak wajar dalam arti melampaui apa yang dibutuhkan khalayak. Maka terjadilah ketimpangan antara fakta penting yang terjadi di masyarakat. Bagi masyarakat biasa, pesan dari sebuah berita akan dinilai apa adanya, terkesan

4 penuh dengan objektivitas. Namun apabila kita cermati lebih dalam, realitas atau peristiwa yang terjadi disekitar kita sudah direkontruksi dan dibingkai oleh media. Disinilah realitas sosial dimaknai dan dikontruksi dengan makna tertentu. Yaitu dalam setiap penulisan berita menyimpan ideologis/latar belakang seorang penulis. Seorang penulis pasti akan memasukkan ide-ide mereka dalam analisis terhadap data-data yang diperoleh di lapangan. Menurut Jalaluddin Rakhmat, yang dikutip oleh Wiryanto, dalam Jurnal Wacana edisi April 2005, mengatakan media berperan besar dalam pencitraan realitas. Citra adalah gambaran suatu realitas yang memiliki makna, karena media memiliki kemampuan tertentu dalam menciptakan realitas. Pengertian citra itu sendiri abstrak dan tidak dapat diukur secara sistematis tetapi wujudnya dapat dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk. Pembentukan konstruksi citra adalah bangunan yang diingankan oleh tahap kontruksi. Dimana bangunan konstruksi citra yang dibangun oleh media massa ini terbentuk dua model: Pertama, Model Good News adalah sebuah konstruksi yang cendrung mengkonstruksi suatu pemberitaan sabagai pemberitaan yang baik. Pada model ini, objek pemberitaan di konstruksi sebagai sesuatu yang memiliki citra yang baik sehingga terkesan lebih baik dari sesungguhnya kebaikan yang ada pada objek itu sendiri. Kedua, Model Bad News adalah sebuah konstruksi yang cenderung memberikan citra yang buruk pada objek pemberitaan sehingga terkesan lebih jelek, lebih buruk, lebih jahat, dan seseunggunya sifat jelek, buruk, dan jahat yang ada pada objek pemberitaan itu sendiri (Bungin, 2008: 199). Menurut Haryatmoko (2007: 32) dalam bukunya etika komunikasi mengutip dari J. Baudrillard menjelaskan empat fase citra. Pertama, representasi dimana citra merupakan citra suatu realitas; kedua, ideology dimana citra menyembunyikan dan memberi gambaran yang salah akan realitas; ketiga, citra menyembunyikan bahwa tidak ada realitas, lalu citra bermain menjadi penampilannya; keempat, citra tidak ada hubungan sama sekali dengan realitas apa pun: ia hanya menjadi yang menyerupai dirinya. Citra yang dibentuk media, akan mempengaruhi khalayak dalam mempersepsikan pandangan seseorang terhadap tokoh pemimpin. Tidak hanya dalam level induvidu saja, kekuatan media dalam membentuk citra seorang pemimpin juga dapat mempengaruhi satu wilayah kepemimpinan dari pemimpin tersebut. Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: Bagaimana Citra

5 Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung Periode Dalam Pemberitaan Harian Umum Lampung Post? METODOLOGI Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan menyajikan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan manusia yang diteliti (Moleong: 2006: 6). Tujuan dari pendekatan kualitatif yaitu untuk memahami fenomena sosial melalui gambar holistik dan memperbanyak pemahaman mendalam. Metode deskriptif ini digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan berita citra pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung periode dalam Harian Umum Lampung Post, dengan menggunakan analisis framing dan menggunakan model analisis menurut Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Unit analisis ini adalah berita-berita mengenai pemberitaan citra pasangan calon walikota dan wakil wakil walikota Bandar Lampung periode pada Harian Umum Lampung Post. Selama kurun waktu bulan Juni Dari berita yang muncul peneliti mengkritisi isu-isu yang muncul di HU Lampung Post selama kurun waktu yang telah ditentukan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini tentunya berpatokan pada kebutuhan analisa. Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan adalah: (a) Studi dokumentasi yang dilakukan, yaitu dengan mencari dan mengumpulkan artikel-artikel yang berhubungan dengan berita citra pasangan walikota dan wakil walikota Bandar Lampung periode (b) Wawancara dilakukan terhadap sejumlah informan jajaran redaksi Harian Umum Lampung Post yang menyusun berita citra pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung periode dan tim sukses media dari masing-masing pasangan calon. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan pandangan mendalam mengenai proses penulisan dan penyusunan berita. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis framing yang diperkenalkan Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat dan organisasi ide. frame ini adalah suatu ide yang dihubungkan dengan elemen-elemen yang berebeda dalam teks berita membagi struktur analisis menjadi empat bagian: A. Sintaksis adalah cara wartawan menyusun berita. Struktur

6 sintaksi memiliki perangkat: 1) Headline merupakan berita yang dijadikan topik utama oleh media, 2) Lead (teras berita) merupakan paragraf pembuka dari sebuah berita yang biasanya mengandung kepentingan lebih tinggi. Struktur ini sangat tergantung pada ideologi penulis terhadap peristiwa. 3) Latar, 4) informasi, 5) Kutipan, 6) Sumber, 7) Pernyataan, dan 8) Pentup berita. Skrip adalah cara wartawan mengisahkan fakta. Struktur skrip memfokuskan perangkat framing pada kelengkapan berita: What (apa), When (kapan), Who (siapa), Where (di mana), Why (mengapa), How (bagaimana). Tematik adalah cara wartawan menulis fakta. Struktur tematik mempunyai perangkat framing: 1) Detail; 2) Maksud dan hubungan kalimat; 3) Nominalisasi antar kalimat; 4) Koherensi; 5) Bentuk kalimat; 6) Kata ganti. Unit yang diamati adalah paragraf atau proposisi. Retoris adalah cara wartawan menekankan fakta. Struktur retoris mempunyai perangkat framing: 1) Leksikon/pilihan kata. Perangkat ini merupakan penekanan terhadap sesuatu yang penting; 2) Grafis; 3) Metafor; 4) Pengandaian. Unit yang diamati adalah kata, idiom, gambar/foto, dan grafis. PEMBAHASAN Pada Harian Umum Lampung Post, berita tentang pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung periode pada bulan Juni 2010 sebanyak 26 berita, lalu peneliti menganalisis 7 berita di antaranya. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan terhadap 7 item berita di Harian Umum Lampung post tentang citra pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung periode dalam pemberitaaan Harian Umum Lampung Post. Maka penulis dapat melihat dan mengetahui bagaimana media tersebut mengkontruksikan realitas pada saat disusun menjadi naskah berita, dengan cara dianalisis framing media tersebut. Dalam melakukan analisis, maka untuk mempermudah kontruksi dengan metode frame di Lampung Post, penulis menggunakan model framing Zhongdang Pan dan M. Gerald Kosicki yang didalamnya terdapat empat struktur perangkat framing antara lain: yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. ke empat struktur tersebut merupakan suatu kegiatan rangkaian yang dapat menunjukkan framing dari suatu media. Sintaksis adalah susunan kata atau frase dalam kalimat. Dalam wacana berita, sintaksis menunjukkan pada pengertian susunan dari bagian berita (headline, lead, latar informasi, kutipan, sumber, pertayaan, penutup) dalam satu kesatuan teks berita secara keseluruhan. Berita

7 itu tersusun dalam bentuk yang tetap dan teratur sehingga membentuk skema yang menjadi pedoman bagian fakta hendak disusun. Bentuk sintaksis yang paling populer adalah struktur piramida terbalik. Dalam struktur piramida terbalik, bagian atas ditampilkan lebih penting dibandingkan dengan bagian yang paling bawahnya. Hasil analisisnya pada penyusunan fakta (sintaksis), Lampung Post menggambarkan citra pasangan calon dan wakil walikota Bandar Lampung periode melalui pencitraan kampanye terbuka dan debat visi misi dari tiap-tiap pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung. Mereka berlomba-lomba untuk memperkuat kekuasaan dengan mengerahkan massa yang cukup besar. Tapi hal ini tidak untuk pasangan calon independen, malah mereka tidak menggunakan waktu massa kampanye mereka untuk sosialisai. Berbeda dengan pasangan incumbent, mereka aktif dalam pelaksaan kampanye terbuka walaupun teknisnya berbeda karena tidak menggunakan rapat terbuka melainkan mengunjungi pasar-pasar atau perusahaan. Pada pemberitaan pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung periode setiap beritanya mencoba untuk berimbang dalam mengambil narasumber pada saat penyusunan fakta atau realitas. Baik itu dari pasangan independen maupun pasangan dari incumbent, semua beritanya tidak ada yang dibeda-bedakan. Sehingga keberimbangan sebuah berita dapat mempengaruhi nilai dari berita. Frame yang disajikan oleh Lampung Post adalah bagaimana citra yang dikontruksikan untuk memberikan informasi kepada khalayak. Citra yang dibangun berupa sifat baik atau buruk selalu diberitakan sesuai dengan fakta yang ada. Semua pasangan calon dicitrakan sesuai apa adanya tidak dilebihkan atau dikurangkan. Skrip adalah laporan berita sering disusun sebagai suatu cerita. hal ini karena dua hal, pertama banyak laporan berita yang berusaha menunjukkan hubungan, peristiwa yang ditulis merupakan lanjutan dari peristiwa sebelumnya. Kedua, berita umumnya mempunyai orientasi menghubungkan seks yang ditulis dengan lingkungan komunal pembaca. Pada pengisahan fakta (Skrip), Lampung Post mencoba mengisahkan fakta yang terbentuk dengan pola 5W+1H yang lebih mengedepankan pemberitaan pada aspek pencitraan calon pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung periode dengan melihat visi misi mereka dalam debat kandidat atau kampanye pasangan calon. Pada Tematik, Pan dan Kosicki, ada beberapa elemen yang dapat diamati dari perangkat tematik ini. Diantaranya adalah koherensi: pertalian atau jalinana antarkata, proposisi atau

8 kalimat. Dua buah kalimat atau proposisi yang menggambarkan fakta sehingga yang berbeda dapat dihubungkan dengan menggunakan koherensi. Sehingga fakta yang tidak berhubungan sekali pun dapat menjadi berhubungan ketika seseorang menghubungkannya. Ada beberapa macam koherensi. Pertama, koherensi sebab-akibat. Proposisi atau kalimat satu dipandang akibat atau sebab dari proposisi lain. Kedua koherensi penjelas. Proposisi atau kalimat satu dipandang sebagai penjelas dari proposisi lain. Ketiga, koheresi pembeda. Proposisi atau kalimat satu dipandang kebalikan atau lawan dari proposisi atau kalimat lain. Proposisi mana yang dipakai dalam teks berita, dapat dilihat dari kata hubung yang digunakan. Pada tingkat penulisan fakta (tematik) Lampung Post banyak mengedepankan tema tentang komitmen dari tiap pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung peruode , dimana pasangan calon tidak mempunyai prioritas yang jelas tentang visi misi yang mereka bawa. Hal ini karena kurangnya pemahaman dari pasangan calon akan permasalahan ada yang di kota Bandar Lampung. Lampung Post juga mengedepankan dari pihak-pihak yang menilai bahwa pasangan calon dalam melaksanakan kampanye atau rapat terbuka tidak bersungguh-sungguh. Hal ini bisa dilihat hanya sebagian saja dari enam pasangan calon yang mengadakan kampanye terbuka, dan kurangnya komitmen dari pasangan calon walikota dan wakil walikota. Retoris. Struktur retoris dari wacana berita menggambarkan pilihan gaya atau kata yang dipilih oleh wartawan untuk menekankan arti yang ingin ditonjolkan oleh wartawan. Wartawan menggunakan perangkat retoris untuk membuat citra, meningkatkan kemenonjolan pada sisi tertentu dan meningkatkan gambaran yang diinginkan dari suatu berita. Struktur retoris dari wacana berita juga menunjukkan kecenderungan bahwa apa yang disampaikan tersebut adalah suatu kebenaran. Ada beberapa elemen struktur retoris yang dipakai oleh wartawan. Yang paling penting adalah leksikon, pemilihan dan pemaknaan kata-kata tentu untuk menandai atau menggambarkan peristiwa. Pemilihan kata yang dipakai tidak semata-mata hanya kebetulan, tetapi seara ideologis menunjukkan bagaimana pemaknaan seseorang terhadap fakta dan realitas. Pada tingkat penekanan fakta (Retoris), Lampung Post label otoritas atau jabatan untuk mendukung gagasan atau pendapat pihak yang diwawancarai. Peristiwa ini menunjukkan bagaimana telah terjadi perang simbolik antara pihak yang berkepentingan terhadap isu ini. Media mempunyai strategi wacana tersendiri dalam memaknai reaksi yang ditimbulkan dalam

9 masalah pemberitaan seputar citra pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung periode , baik tentang visi misi dalam debat kandidat hingga kampanye tiap pasangan calon yang harus terjun langsung ke rakyat dengan cara mengunjunginya dari rumah ke rumah. Djadjat Sudrajat selaku wakil umum perusahaan Lampung Post mengatakan setiap pembuatan berita Lampung Post selalu mengedepankan keberimbangan tidak ada yang di anak emaskan. Dimana Lampung Post mencoba untuk selalu memberitakan ke enam pasangan calon walikota dan wakil walikota periode Setiap masing-masing pasangan calon yang memiliki agenda atau kegiatan selalu diliput dan diberitakan (wawancara, 3 Desember 2010). Harian Umum Lampung Post merupakan surat kabar lokal yang terbit setiap hari di wilayah Lampung. Surat kabar ini menjadi salah satu surat kabar terbesar dan memiliki pembaca tersendiri di Lampung. Sesuai dengan apa yang dituliskan pada visi dan misi Harian Umum Lampung Post, surat kabar tersebut terlihat lebih berani, tegas, dan lugas dalam menuangkan fakta dan data dalam pemberitaan. Pemberitaan tentang citra pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung periode dalam Harian Umum Lampung Post tentu tidak terlepas dari pengaruh orientasi politik media tersebut dalam mengemas dan memaknai suatu fakta. Pembangunan konstruksi realitas pada setiap media akan berbeda, walaupun realitas faktanya sama. Hal mengkonstruksikan realitas fakta ini tergantung pada kebijakan redaksional dan ideologi yang mereka anut yang terdapat pada visi misi surat kabar tersebut. Pada pemberitaan citra pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung, media massa berfungsi menjaga nilai-nilai kelompok dan mengontrol bagaimana nilai-nilai keelompok itu dijalankan dengan mengkontruksi realitas yang memungkinkan pemberitaan dapat memihak ataupun mengecilkan pihak atau kelompok lain. Menurut D. Widodo selaku redaktur politik Harian Umum Lampung Post mengatakan pemberitaan pasangan calon walikota dan wakil walikota yang dilakukan oleh surat kabar Lampung Post diperlakukan sama, tidak ada yang dibeda-bedakan baik buruknya tentang pasangan calon. Setiap pemberitaan yang Lampung Post lakukan selalu menjaga kenetralan tidak berpihak ke salah satu pasangan calon walikota dan wakil walikota (wawancara, 2 Desember 2010).

10 Media tidak hanya sekedar menghadirkan realitas berita dihadapan publik pembacanya melainkan juga menyertakan sejumlah penilaian atau evaluasi atas fakta berita yang dikontruksikan dalam suatu kemasan sikap politik tertentu (Eriyanto, 2002: 134). Oleh karena itu, frame yang dibentuk oleh Lampung Post bisa dimaknai sebagai bentuk efek dari framing, seperti yang dijelaskan oleh Eriyanto bahwa: 1. Framing yang dilakukan media akan menonjolkan aspek tertentu dan mengaburkan aspek yang lain. Framing umumnya ditandai dengan menonjolkan aspek tertentu dari realitas, akibatnya ada aspek lain yang tidak mendapat perhatian yang memadai. 2. Framing yang dilakukan oleh media akan menampilkan sisi tertentu dan melupakan sisi yang lain. Dengan menampilkan sisi tertentu dalam berita ada sisi lain yang terlupakan, menyebabkan aspek lain yang penting dalam memahami realitas tidak mendapat liputan dalam berita. 3. Framing yang dilakukan media akan menampilkan aktor tertentu dan menyembunyikan aktor yang lain. Efek yang segera terlihat dalam pemberitaan yang memfokuskan pada satu pihak, menyebabkan pihak lain yang mungkin relevan dalam pemberitaan menjadi tersembunyi (Eriyanto, 2002: 139). KESIMPULAN DAN SARAN Banyak faktor yang mempengaruhi kontruksi realitas oleh media, mengingat media massa sesungguhnya tidak hidup dalam situasi yang vakum. Faktor internal dan eksternal madia ikut menentukan struktur penampilan isi di media. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan pada berita-berita tentang citra pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung periode yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Pada level Sintaksis, Lampung Post dalam frame pencitraan masing-masing pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung periode memberikan image baik atau buruk sesuai dengan fakta yang ada dari tiap-tiap pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung. Citra yang dikontruksikan oleh Lampung Post mengedepankan visi misi yang pasangan calon sampaikan. Image yang dibangun untuk memberikan masyarakat agar tahu bagaimana sikap pemimpin yang akan dipilihnya nanti. Pada level Skrip, Lampung Post mencoba mengisahkan fakta yang terbentuk dengan pola 5W+1H yang lebih mengedepankan

11 pemberitaan pada aspek pencitraan calon pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung periode dengan melihat visi misi mereka dalam debat kandidat atau kampanye pasangan calon. Sementara itu baik buruknya tiap-tiap pasangan calon pasangan walikota dan wakil walikota Bandar Lampung tetap diberitakan apa adanya tidak ada yang dilebihkan atau dikurangkan karena untuk menjaga kenetralan. Pada level Tematik, Lampung Post banyak mengedepankan tema tentang komitmen dari tiap pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung periode , intensitas terhadap beberapa berita yang ada pada Harian Umum Lampung Post sajikan cukup memiliki keberimbangan. Hal tersebut tidak adanya berita pasangan caloan yang terlalu ditonjolkan, semua pasangan calon diperlakukan yang sama. Pada level Retoris, Lampung Post label otoritas atau jabatan untuk mendukung gagasan atau pendapat pihak yang diwawancarai. Peristiwa ini menunjukkan bagaimana telah terjadi perang simbolik antara pihak yang berkepentingan terhadap isu ini. Media mempunyai strategi wacana tersendiri dalam memaknai reaksi yang ditimbulkan dalam masalah pemberitaan seputar citra pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung periode Isu-isu seputar tentang komitmen dan prioritas utama dari permasalah kota Bandar Lampung kurang mendapatkan liputan yang terbatas tidak sampai selesai atau mendetail, hanya secara garis besarnya saja. DAFTAR PUSTAKA Bungin, Burhan Konstruksi Sosial Media Massa: kekuatan pengaruh media massa iklan, tlevisi, dan keputusan konsumn serta kritik terhadap Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Jakarta: Prenada Media Group Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi Di Masyarakat. Jakarta, Prenada Media Group. Eriyanto Analisis Framing : konstruksi, ideologi dan politik media. Yogyakarta: LKIS. Firmanzah Marketing Politik. Jakarta: Yayasan Obor. Hamad, Ibnu Konstruksi Realitas Politik Dalam Media Massa. Jakarta: Granit. Haryatmoko Etika Komunikasi: Manipulasi Media, Kekersan, dan Pornografi. Yogyakarta: Kanisius. Kusumaningrat Hikmat, Purnama Teori dan Praktek Jurnalistik. Bandung: Rosdakarya. PT. Remaja

12 Maleong, Lexy Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakaraya. Mulyana, Deddy Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Muslimin Hubungan Masyarakat dan Konsep Kepribadian. Malang: UMM Press. Nugroho Bimo, Eriyanto & Frans Surdiasis Politik Media Mengemas Berita. Jakarta:Institut Studi Arus Informasi. Rahkmat, Jalaluddin Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Rosdakarya. Remaja Setiati, Eni Ragam jurnalistik Baru dalam Pemberitaan. Yogyakarta: Andi Offset Sobur, Alex Analisis teks media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya. Soekanto, Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada. Sudibyo, Agus Politik Media dan Pertarungan Wacana. Yogyakarta:Lkis Suhandang, Kustadi Pengantar Jurnalistik: Seputar Organisasi, Produk, dan Kode Etika. Bandung: Nuansa Sugiono, Dr Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Sumadiria, Haris Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature, Panduan Praktis Jurnalis dan Profesional. Bandung: Simbiosa Reakatama Media. Wiryanto Konstruksi Sosial di Media Massa. Jakarta: FIKOM UNPAD Sumber lain: Dokumentasi Lampung Post bulan Juni Peraturan Lengkap Pilkada Jakarta. Sinar Grafika. bulan Juni 2010

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan untuk mengurai atau menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Menurut Crasswell, beberapa

Lebih terperinci

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan analisis framing, analisis framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah yang sistematis dan logis tentang pencairan data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif, yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun bentuk penelitiannya adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan suatu objek yang berkenaan dengan masalah yang diteliti tanpa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini memiliki fokus penelitian yang kompleks dan luas. Ia bermaksud memberi makna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma dalam penelitian berita berjudul Maersk Line Wins European Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview menggunakan

Lebih terperinci

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012 0 KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan 49 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan konstruksionis. Dan pendekatan ini mempunyai paradigma yang mempunyai posisi dan pandangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, merupakan penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan kritis secara ontologi berpandangan bahwa realitas yang teramati (virtual reality) merupakan realitas semu yang telah terbentuk oleh proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan Model framing yang digunakan dalam menganalisis konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan oleh Pan dan Kosicki. Dalam model ini, perangkat

Lebih terperinci

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep dan Model-Model Analisis Framing Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Menurut Bogdan dan Bikien, paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Tanggal 15 Februari 2017 merupakan pesta demokrasi bagi sebagian masyarakat di Indonesia yang melaksanakan pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah

Lebih terperinci

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI 13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI KELOMPOK 12 : DEWI KUSUMA ( 056182 ) DEWI PUSPITA ( 056058 ) MOCH. AKBAR ( 056179 ) NURMAWATI D. LIANA ( 056080 ) SUCHI MAHADEWI ( 056067 ) Zhongdang Pan dan Gerald

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis framing (bingkai), yang dalam penelitian ini selanjutnya menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari model analisis

Lebih terperinci

KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR. (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret 8 April 2011)

KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR. (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret 8 April 2011) KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret 8 April 2011) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini cukup berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media konvensional terpaksa harus beralih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sebagai prosedur penelitian data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif-kualitatif dengan menggunakan studi dokumentasi yang diperoleh berupa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Dalam bab sebelumnya penulis menguraikan bangunan konsep dan teori-teori yang relevan sebagai bahan rujukan berkaitan dengan topik penelitian. Selanjutnya dalam bab tiga ini, penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa Kisruh APBD DKI merupakan salah satu peristiwa sedang ramai diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan berita yang di dalamnya

Lebih terperinci

ABSTRAK. JUDUL : Pembingkaian Kasus Pembekuan PSSI Oleh Menpora (Analisis Framing Pemberitaan Dalam Harian Kompas) : Tri Yoga Adibtya Tama : D2C009045

ABSTRAK. JUDUL : Pembingkaian Kasus Pembekuan PSSI Oleh Menpora (Analisis Framing Pemberitaan Dalam Harian Kompas) : Tri Yoga Adibtya Tama : D2C009045 ABSTRAK JUDUL : Pembingkaian Kasus Pembekuan PSSI Oleh Menpora (Analisis Framing Pemberitaan Dalam Harian Kompas) NAMA NIM : Tri Yoga Adibtya Tama : D2C009045 Pembekuan PSSI oleh Menpora merupakan salah

Lebih terperinci

KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA

KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA Yudin Taqyudin dan Rulli Nasrullah Abstrak Berita tidak sekadar merupakan realitas dari peristiwa yang ada di lapangan dan dilaporkan oleh wartawan dan media. Dalam

Lebih terperinci

ANALISIS FRAMING BERITA CALON PRESIDEN RI PADA SURAT KABAR KALTIM POST DAN TRIBUN KALTIM

ANALISIS FRAMING BERITA CALON PRESIDEN RI PADA SURAT KABAR KALTIM POST DAN TRIBUN KALTIM ejournal lmu Komunikasi, 2014, 2 (3): 347-356 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 ANALISIS FRAMING BERITA CALON PRESIDEN RI 2014-2019 PADA SURAT KABAR KALTIM POST DAN TRIBUN

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008 31 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana dikatakan Patton (1990), paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan akan informasi saat ini berkembang sangat pesat. Setiap harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi mereka. Media menjadi pilihan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan simpulan dan saran penelitian ini. Simpulan dan saran diberikan berdasarkan temuan penelitian dalam menjawab pertanyaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Framing Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja) dibingkai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Temuan

BAB V PENUTUP A. Temuan BAB V PENUTUP A. Temuan Harian Jogja merupakan media lokal yang cukup aktif dalam memantau berbagai perkembangan mengenai pembangunan bandara di Kulon Progo. Arah pemberitaan (September 2014 - Oktober

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai 9 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Memasuki era reformasi kebebasan pers seolah-olah seperti terlepas dari belenggu yang sebelumnya mengekang arti kebebasan itu sendiri. Dengan sendirinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa,

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa memiliki peran strategis sebagai saluran yang menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa, kita dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilu yang bersifat demokratis di Indonesia terwujud untuk pertama kalinya pada tahun 1999. Di mana rakyat dapat memilih sendiri wakil-wakil lembaga pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Polemik Ujian Nasional dalam Harjo (Studi Analisis Framing Pemberitaan

BAB I PENDAHULUAN. Polemik Ujian Nasional dalam Harjo (Studi Analisis Framing Pemberitaan BAB I PENDAHULUAN A. Judul Polemik Ujian Nasional dalam Harjo (Studi Analisis Framing Pemberitaan Surat Kabar Harian Jogja Mengenai Polemik Ujian Nasional SMA Periode April 2011). B. Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

Bab III. Metodologi Penelitian

Bab III. Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian Dalam bab ini, penulis akan membahas mengenai metodologi yang akan mendasari penulis dalam melakukan penelitian ini. Metodologi (Creswell 2003; leedy & Ormrod 2005 dalam Sarosa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berita merupakan sarana penyampaian pesan tentang segala peristiwa actual yang

BAB I PENDAHULUAN. Berita merupakan sarana penyampaian pesan tentang segala peristiwa actual yang BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Berita merupakan sarana penyampaian pesan tentang segala peristiwa actual yang menarik perhatian orang banyak. Peristiwa yang melibatkan fakta dan data yang ada

Lebih terperinci

ANALISIS FRAMING PEMBENTUKAN CITRA SOEMARMO HADI SAPUTRO MENJELANG PEMILIHAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2015 DI MEDIA HARIAN RAKYAT JATENG

ANALISIS FRAMING PEMBENTUKAN CITRA SOEMARMO HADI SAPUTRO MENJELANG PEMILIHAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2015 DI MEDIA HARIAN RAKYAT JATENG ANALISIS FRAMING PEMBENTUKAN CITRA SOEMARMO HADI SAPUTRO MENJELANG PEMILIHAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2015 DI MEDIA HARIAN RAKYAT JATENG Abstract Airlangga Pradipta Adhitama (airlangga549@yahoo.co.id) (Alumni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Fenomena ini diawali ketika Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mulai menyusun dan mengumumkan nama-nama kabinet dengan nama Kabinet Kerja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri media di Indonesia yang kini berorientasi pada kepentingan modal telah menghasilkan suatu konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan, yaitu berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada bingkai sosok Jokowi sebagai Presiden dalam pemberitaan setahun pemerintahan pasangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan Jusuf

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Elemen dasar seluruh isi media massa, entah itu hasil liputan seperti berita, laporan pandangan mata, hasil analisis berupa artikel berupa artikel opinion adalah bahasa (verbal dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural

BAB III METODE PENELITIAN. naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan dalam penelitian ini termasuk pendekatan kualitatif. Penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural

Lebih terperinci

Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015

Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015 Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015 Izmi Dwi Apriani 1B815838 Ilmu Komunikasi Latar Belakang Masalah 27 Maret 2015 Rumusan

Lebih terperinci

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN AHOK SEBAGAI CALON GUBERNUR DKI JAKARTA DI HARIAN KOMPAS (Edisi September 2016)

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN AHOK SEBAGAI CALON GUBERNUR DKI JAKARTA DI HARIAN KOMPAS (Edisi September 2016) ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN AHOK SEBAGAI CALON GUBERNUR DKI JAKARTA DI HARIAN KOMPAS (Edisi September 2016) Oleh Adi Nugroho Hary Saputro 1, Maya Sekarwangi 2, Siswanta 3 Abstract This research aimed

Lebih terperinci

ANALISIS FRAMING BERITA DEMONSTRASI MAHASISWA SEMARANG TERKAIT KENAIKAN HARGA BBM PADA TV BOROBUDUR

ANALISIS FRAMING BERITA DEMONSTRASI MAHASISWA SEMARANG TERKAIT KENAIKAN HARGA BBM PADA TV BOROBUDUR ANALISIS FRAMING BERITA DEMONSTRASI MAHASISWA SEMARANG TERKAIT KENAIKAN HARGA BBM PADA TV BOROBUDUR Ayu Nur Irwinesia Putri (Ayunurirwinesiaputri13@gmail.com) (Mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Media Massa Media adalah pengantara atau saluran dalam menyebarkan suatu informasi atau pesan dari komunikator kepada komunikan. Menurut McLuhan (Nova. 2009: 204) media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari peranan media yang menyebarkan visi dan misi mereka dalam kampanye untuk meraih suara pemilih.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berakhirnya pemerintahan orde baru, industri pers di Indonesia mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai implementasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, yang juga menjadi kebutuhan dasar hidup manusia, telah mengalami banyak perkembangan. Walaupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang 50 BAB III METODE PENELITIAN Fungsi penelitian adalah untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan yang ada. Oleh karena itu diperlukan metodelogi penelitian, yakni seperangkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. tersebut, peneliti berhasil menemukan frame Jurnal Nasional terkait dengan sosok

BAB IV PENUTUP. tersebut, peneliti berhasil menemukan frame Jurnal Nasional terkait dengan sosok 121 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti dalam rangka menjawab tujuan penulisan yang telah dipaparkan pada pendahuluan, peneliti kemudian menarik benang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wardi Bahtiar dalam bukunya Metodologi Penelitian Dakwah. kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahannya 26.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wardi Bahtiar dalam bukunya Metodologi Penelitian Dakwah. kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahannya 26. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada dasarnya penelitian itu merupakan usaha menemukan, mengembangkan dan melakukan verifikasi terhadap kebenaran suatu peristiwa atau

Lebih terperinci

KONSTRUKSI PEMBERITAAN DINAMIKA PERPECAHAN PARTAI GOLONGAN KARYA (GOLKAR) DI MEDIA ONLINE

KONSTRUKSI PEMBERITAAN DINAMIKA PERPECAHAN PARTAI GOLONGAN KARYA (GOLKAR) DI MEDIA ONLINE KONSTRUKSI PEMBERITAAN DINAMIKA PERPECAHAN PARTAI GOLONGAN KARYA (GOLKAR) DI MEDIA ONLINE (Analisis Framing pada Kompas.com dan Viva.co.id edisi Juni 2015) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views (opini). Mencari bahan berita merupakan tugas pokok wartawan, kemudian menyusunnya menjadi

Lebih terperinci

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi 41 PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS (Studi Analisis Framing head line Pemberitaan Kasus Korupsi Sport Center di Hambalang Pada Surat

Lebih terperinci

EPILOG (ditujukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Analisis Framing)

EPILOG (ditujukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Analisis Framing) EPILOG (ditujukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Analisis Framing) oleh : Erma Restiani (056056) Galih Pratiwi (056471) Irma Yulita Silviani (057160) Rini Septiani (056411) FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

09Ilmu. Analisis Framing. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

09Ilmu. Analisis Framing. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Modul ke: Analisis Framing Memahami analisis framing dalam Pemberitaan Media. Jenis analisis framing, framing dan ideologi. Fakultas 09Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi

Lebih terperinci

09ILMU. Modul Perkuliahan IX. Metode Penelitian Kualitatif. Metode Analisis Framing. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm KOMUNIKASI.

09ILMU. Modul Perkuliahan IX. Metode Penelitian Kualitatif. Metode Analisis Framing. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm KOMUNIKASI. Modul ke: Modul Perkuliahan IX Metode Penelitian Kualitatif Metode Analisis Framing Fakultas 09ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Program Studi Public Relations Judul Sub Bahasan Pendekatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Media Massa

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Media Massa BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Media Massa Media massa adalah media atau sarana penyebaran informasi secara massa dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal (Bungin, 2006 : 7), maksudnya media massa adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian

I. PENDAHULUAN. Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian pemimpin pada tingkatan daerah sebagai syarat meneruskan estafet pemerintahan. Pemilu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi yang terjadi setiap harinya, sudah menjadi kebutuhan penting di setiap harinya. Media massa merupakan wadah bagi semua informasi

Lebih terperinci

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA 1Pratiwi Asri, 1 Abdurrahman Jemat, M.S. 1Program Studi Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul Jalan Arjuna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persepsi mengenai bagaimana sosok pria dan wanita. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. persepsi mengenai bagaimana sosok pria dan wanita. Dengan demikian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran signifikan yang besar dalam pembentukkan persepsi mengenai bagaimana sosok pria dan wanita. Dengan demikian tercerminkan wacana dominan tentang

Lebih terperinci

KONSTRUKSI PEMBERITAAN KAMPANYE PEMILIHAN WALIKOTA MEDAN TAHUN 2015 PADA SURAT KABAR ANALISA

KONSTRUKSI PEMBERITAAN KAMPANYE PEMILIHAN WALIKOTA MEDAN TAHUN 2015 PADA SURAT KABAR ANALISA KONSTRUKSI PEMBERITAAN KAMPANYE PEMILIHAN WALIKOTA MEDAN TAHUN 2015 PADA SURAT KABAR ANALISA TM. Saddam Amar Universitas Sumatera Utara tengkumhdsaddam@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di banyak negara demokrasi pemilihan umum dianggap lambang, sekaligus tolak ukur dari demokrasi itu. Hasil pemilihan umum yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebebasan pers merupakan salah satu indikator penting dalam membangun suatu negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia. Pasca reformasi 1998 media massa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kerangka Konseptual Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan buah demokrasi dari Negara Indonesia. Sejak tahun 2005 pergantian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan buah demokrasi dari Negara Indonesia. Sejak tahun 2005 pergantian BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Pemilihan umum kepala daerah atau biasa disebut pemilukada merupakan buah demokrasi dari Negara Indonesia. Sejak tahun 2005 pergantian kepala daerah baik itu gubernur,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Sejauh ini ada tiga macam konstruktivisme seperti yang diungkapkan oleh Suparno : pertama, konstruktivisme radikal; kedua, realisme hipotesis; ketiga, konstruktivisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilihan kepala daerah selalu menjadi peristiwa menarik terutama bagi masyarakat di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilihan kepala daerah selalu menjadi peristiwa menarik terutama bagi masyarakat di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemilihan kepala daerah selalu menjadi peristiwa menarik terutama bagi masyarakat di wilayah atau daerah pemilihan dilaksanakan. Peraturan pelaksanaan pemilihan

Lebih terperinci

KONSTRUKSI MEDIA MASSA DALAM PEMBERITAAN BOM SOLO (Analisis Framing Berita Harian Jawa Pos dan Republika Edisi September 2011) SKRIPSI

KONSTRUKSI MEDIA MASSA DALAM PEMBERITAAN BOM SOLO (Analisis Framing Berita Harian Jawa Pos dan Republika Edisi September 2011) SKRIPSI KONSTRUKSI MEDIA MASSA DALAM PEMBERITAAN BOM SOLO (Analisis Framing Berita Harian Jawa Pos dan Republika Edisi 26-29 September 2011) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin

BAB I PENDAHULUAN. telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konstek Penelitan Saat ini perkembangan manusia dengan potensi bawaannya tentang memunculkan ide, telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa sebagai penyedia informasi, dewasa ini semakin. memegang peran yang penting dalam kehidupan politik.

BAB I PENDAHULUAN. Media massa sebagai penyedia informasi, dewasa ini semakin. memegang peran yang penting dalam kehidupan politik. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Media massa sebagai penyedia informasi, dewasa ini semakin memegang peran yang penting dalam kehidupan politik. Aktivitas media dalam melaporkan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

KONSTRUKSI MEDIA CETAK ATAS BERITA RENCANA KENAIKAN GAJI PRESIDEN

KONSTRUKSI MEDIA CETAK ATAS BERITA RENCANA KENAIKAN GAJI PRESIDEN KONSTRUKSI MEDIA CETAK ATAS BERITA RENCANA KENAIKAN GAJI PRESIDEN (Analisis Framing pada Harian Media Indonesia dan Republika edisi 22 28 Januari 2011) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan

Lebih terperinci

MEDIA DAN KONFLIK SOSIAL. (Analisis Framing Surat Kabar Harian SOLOPOS dan SUARA MERDEKA Edisi Terbit 4 Mei 8 Mei 2012) NASKAH PUBLIKASI

MEDIA DAN KONFLIK SOSIAL. (Analisis Framing Surat Kabar Harian SOLOPOS dan SUARA MERDEKA Edisi Terbit 4 Mei 8 Mei 2012) NASKAH PUBLIKASI MEDIA DAN KONFLIK SOSIAL (Analisis Framing Surat Kabar Harian SOLOPOS dan SUARA MERDEKA Edisi Terbit 4 Mei 8 Mei 2012) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai gelar Sarjana S-1

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1. Kesimpulan Analisis framing adalah analisis untuk mengetahui perspektif atau cara pandang yang digunakan wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Asumsi dasar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Uraian ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Konteks Penelitian... 1

Lebih terperinci

Pembingkaian Berita Media Online : Kasus Kekerasan terhadap Perempuan. sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW)

Pembingkaian Berita Media Online : Kasus Kekerasan terhadap Perempuan. sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) Pembingkaian Berita Media Online : Kasus Kekerasan terhadap Perempuan sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) Imanda Aulia Akbarian Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diasuh oleh lukman hakim ditabloid Posmo dalam membingkai dan

BAB III METODE PENELITIAN. diasuh oleh lukman hakim ditabloid Posmo dalam membingkai dan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Sesuai dengan tema yang diangkat oleh peneliti, yaitu berbicara mengenai bagimana sebuah isi teks pesan dakwah konsultasi sufistik yang diasuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan Negara penganut sistem Demokrasi, dimana kekuasaan yang berada ditangan rakyat (pemerintahan rakyat). Maksud dari pemerintahan rakyat

Lebih terperinci

Pemberitaan Calon Kepala Daerah dalam Pilkada 2015

Pemberitaan Calon Kepala Daerah dalam Pilkada 2015 Pemberitaan Calon Kepala Daerah dalam Pilkada 2015 (Kajian Terhadap Proses Seleksi Berita di Harian Suara Merdeka dalam Meliput Pasangan Calon Wali Kota Semarang) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dengan upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. tujuan penulisan yang telah dipaparkan pada pendahuluan, peneiliti kemudian

BAB IV PENUTUP. tujuan penulisan yang telah dipaparkan pada pendahuluan, peneiliti kemudian 230 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti untuk menjawab tujuan penulisan yang telah dipaparkan pada pendahuluan, peneiliti kemudian menarik kesimpulan antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sifat Penelitian Secara harafiah, metodologi dibentuk dari kata metodos, yang berarti cara, teknik, atau prosedur, dan logos yang berarti ilmu. Jadi metodologi

Lebih terperinci

Keywords: Framing, frame, Ganjar Pranowo, TribunNews, Jawa Pos, Suara Merdeka.

Keywords: Framing, frame, Ganjar Pranowo, TribunNews, Jawa Pos, Suara Merdeka. Analisis Framing Pemberitaan Ganjar Pranowo Dalam Kasus Korupsi E-KTP (Tribun News, Jawa Pos, dan Suara Merdeka periode Agusutus-Nobember 2015 dan Maret 2017) Citra Hayati Nainggolan, S. Rouli Manalu,

Lebih terperinci

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA Tuesday, April 29, 2014 http://www.esaunggul.ac.id/article/framing-berita-gayus-tambunan-di-surat-kabar-media-indonesia-dan-r

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Peristiwa Bom Thamrin yang terjadi pada tanggal 14 Januari 2016 ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan banyak pihak karena

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kerangka Konseptual 2.1.1 Pengertian Media Online Pengertian media online secara khusus adalah media yang menyajikan karya jurnalistik (berita, artikel,

Lebih terperinci

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer Menulis di Media Massa Jenis-jenis Tulisan di Media Massa Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer Peluang Dimuat Berita Opini Berita Ditulis oleh wartawan Bisa

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Sandungan Si Anak Emas Presiden. Menurut Pan dan Kosicki, berita merupakan

BAB VI PENUTUP. Sandungan Si Anak Emas Presiden. Menurut Pan dan Kosicki, berita merupakan BAB VI PENUTUP 5.3. Kesimpulan Menanggapi peristiwa pengunduran diri Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alfian Mallarangeng, majalah Detik menurunkan berita dengan judul Sandungan Si Anak Emas Presiden.

Lebih terperinci