PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL
|
|
- Hendri Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL
2 LEMBAR PENGESAHAN JURNAL
3 ABSTRAK Fadlia Galema. 2015, Pengaruh Terapi Bermain Susun Balok Terhadap Tumbuh Kembang Anak di PAUD Cendana Kec. Mootilango Kab. Gorontalo. Skripsi, Pogram Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I dr. Nanang Roswita Paramata M.Kes, Pembimbing II Wirda Y. Dulahu S.Kep.,Ns.,M.Kep. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini membutuhkan beragam stimulus karena pada usia tersebut merupakan masa yang sangat penting untuk anak berkembang sesuai dengan kebutuhan dan potensinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain susun balok terhadap perkembangan fungsi kognitif anak di PAUD Cendana Kec. Mootilango Kab. Gorontalo Desain penelitian yang digunakan adalah Praexperiment. Populasi penelitian adalah siswa yang berada di sekolah PAUD Cendana Kec. Mootilango Kab. Gotontalo yaitu 36 orang, penentuan jumlah sampel menggunkan teknik total sampling. Analisa data menggunakan Wilcoxon. Berdasarkan hasil penelitian, perkembangan fungsi kognitif anak sebelum diberikan perlakuan dengan bermain susun balok yaitu 19.4% dan setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan terapi bermain susun balok selama 8x perlakuan meningkat menjadi 91.7% dari 36 anak dengan p value =0,000α<0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah dengan pemberian terapi bermain susun balok dapat meningkatkan perkembangan fungsi kognitif anak di PAUD Cendana Kec. Mootilango Kab. Gorontalo. Saran bagi sekolah, orang tua dapat memberikan stimulasi dini dengan memberikan permainan susun balok yang dapat merangsang daya pikir anak. Kata Kunci : Terapi Bermain, Fungsi Kognitif Daftar Pustaka : 25 ( )
4
5 SUMMARY PENGARUH TERAPI BERMAIN SUSUN BALOK TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK DI PAUD CENDAN DI KEC. MOOTILANGO KAB. GORONTALO Fadlia Galema, dr. Nanang Roswita Paramata M.Kes, Wirda Y. Dulahu S.Kep.Ns.M.Kep Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo fadliagalema@yahoo.co.id ABSTRAK Fadlia Galema. 2015, Pengaruh Terapi Bermain Susun Balok Terhadap Tumbuh Kembang Anak di PAUD Cendana Kec. Mootilango Kab. Gorontalo. Skripsi, Pogram Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I dr. Nanang Roswita Paramata M.Kes, Pembimbing II Wirda Y. Dulahu S.Kep.,Ns.,M.Kep. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini membutuhkan beragam stimulus karena pada usia tersebut merupakan masa yang sangat penting untuk anak berkembang sesuai dengan kebutuhan dan potensinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain susun balok terhadap perkembangan fungsi kognitif anak di PAUD Cendana Kec. Mootilango Kab. Gorontalo Desain penelitian yang digunakan adalah Pra Experimental. Populasi penelitian adalah siswa yang berada di sekolah PAUD Cendana Kec. Mootilango Kab. Gotontalo yaitu 36 orang, penentuan jumlah sampel menggunkan teknik total sampling. Analisa data menggunakan Wilcoxon. Berdasarkan hasil penelitian, perkembangan fungsi kognitif anak sebelum diberikan perlakuan dengan bermain susun balok yaitu 19.4% dan setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan terapi bermain susun balok selama 8x perlakuan meningkat menjadi 91.7% dari 36 anak dengan p value =0,000α<0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah dengan pemberian terapi bermain susun balok dapat meningkatkan perkembangan fungsi kognitif anak di PAUD Cendana Kec. Mootilango Kab. Gorontalo. Saran bagi sekolah, orang tua dapat memberikan stimulasi dini dengan memberikan permainan susun balok yang dapat merangsang daya pikir anak. Kata Kunci : Terapi Bermain, Fungsi Kognitif Daftar Pustaka : 25 ( ) 1 Fadlia Galema Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo dr. Nanang Roswita Paramata M.Kes, Wirda Y. Dulahu S.Kep.Ns.M
6 PENDAHULUAN Tumbuh kembang anak pada dasarnya merupakan dua peristiwa yang berlainan akan tetapi keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan (growth) merupakan perubahan dalam ukuran besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur berat dengan menggunakan (gram/kilogram), ukuran panjang (cm, meter). Sedangkan perkembangan (development) merupakan bertambahnya kemampuan skill/keterampilan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks sebagai hasil dari proses pematangan. Sehingga pertumbuhan dan perkembangan merupakan kaitan yang tidak bisa dipisahkan (Ridha, 2014). 1 Dalam tahap tumbuh kembang anak dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok besar yakni kelompok usia 0-6 tahun yang terbagi menjadi tahap pranatal yang terdiri dari masa embrio (mulai konsepsi sampai 8 minggu) dan masa fetus (9 minggu sampai lahir), tahap post natal yang terdiri dari masa neonatus (0-28 hari) dan masa bayi (29 hari sampai 1 tahun), tahap prasekolah (3-6 tahun),dan kelompok usia 6 tahun keatas yang terbagi dalam masa praremaja (6-10 tahun) dan masa remaja (10-18/20 tahun) (Hidayat,2005). 2 Pada tahun 2007 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Melakukan pemeriksaan pada anak dengan rentang usia 0-6 tahun. Dari hasil pemeriksaan tersebut di temukan pertumbuhan dan perkembangan anak yang normal dan sesuai dengan usia adalah 53%, anak yang perkembangannya meragukan (membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut) sebanyak 13%, penyimpangan perkembangan 34%. Dari penyimpangan perkembangan, 10% yang mengalami penyimpangan perkembangan motorik kasar (seperti berjalan dan duduk), 30% gangguan penyimpangan perkembangan motorik halus (seperti menulis dan memegang), 69,4% anak tidak bisa mencapai perkembangan fungsi kognitif, bahasa dan bicara, 16% penyimpangan sosialisasi kemandirian. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa gangguan perkembangan pada anak usia dini yang berada dalam rentang usia (0-6 tahun) di Indonesia masih cukup besar. Hal ini karena rendahnya pengetahuan orang tua terhadap tahap-tahap perkembangan anak serta kurangnya sikap dan keterampilan orang tua dalam hal pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini terutama untuk perkembangan fungsi kognitif anak usia dini (IDAI, 2007). 3 Perkembangan fungsi kognitif merupakan aspek yang tidak kalah penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak dimana anak sudah memasuki sekolah dan tampak sekali kemampuan anak belum mampu menilai sesuatu berdasarkan apa yang mereka lihat karena setiap anak membutuhkan pengalaman belajar dengan lingkungan sekolah dan orang tua (Hidayat, 2005). 4 Dalam kesehariannya anak usia dini perlu diberi stimulus untuk membantu peningkatan perkembangan fungsi kognitif yang berhubungan dengan tumbuh 1 Ridha. H. N Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakrta: Pustaka Pelajar 2 Hidayat. A Pengantar ilmu keperawatan anak. Jakarta: Salemba medika. 3 Deprtemen kesehatan repubrlik Indonesia Laporan Jumlah Anak Uisa Dini di Indonesia. Diaksesdi repository.upi.edu / 2098/4/ TBP C hapter 1. pdf. pada tanggal 7 april Hidayat. A Pengantar ilmu keperawatan anak. Jakarta: Salemba medika.
7 kembang anak yang melibatkan kognisi berdasarkan pengetahuan, persepsi, pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi yang diperoleh dari lingkungan sekolah sehingga anak usia dini dapat mengeksplorasi dirinya sendiri, orang lain, serta berbagai kegiatan yang diperoleh dari aktivitas sehari-hari (Wiyani, 2014). 5 Peningkatan fungsi kognitif pada anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, faktor internal dan ekstrenal. Faktor eksternal antara lain, faktor lingkungan, pembentukan, dan faktor bebas. Faktor lingkungan dipandang sebagai faktor yang dapat menentukan perkembangan fungsi kognitif pada anak usia dini, dimana faktor lingkungan dapat ditentukan oleh pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari lingkungan sekitarnya, seperti pemberian stimulus dari orang tua, keluarga, dan sekolah yang merupakan penentu dalam perkembangan anak. Sehingga perlu adanya pemberian aktivitas yang menyenangkan bagi anak, contohnya pemenuhan aktivitas bermain pada anak (Wiyani, 2014). 6 Terdapat berbagai metode bermain yang dapat menjadi stimulus bagi anak, seperti permainan menggunting kertas, menirukan sesuatu, mewarnai, menyusun puzzle, serta menyusun balok warna-warni yang sangat penting untuk membantu perkembangan fungsi kognitif anak usia dini terutama untuk perkembangn intelektual atau daya pikir (Montalalu, 2005). 7 Jenis permainan balok dapat membantu proses berfikir anak, karena melalui kegiatan menyusun balok dengan bentuk bangunan atau manipulasi yang menjadi susunan huruf, angka, serta warna-warna yang unik pada balok yang disukai oleh anak-anak. Kemampuan anak dalam melakukan permainan ini dilakukan secara bertahap karena permainan menyusun balok ini erat kaitannya dengan kemampuan intelektual dan system koordinasi motorik anak (Tilong, 2014). 8 Media balok ini digunakan sebagai permainan untuk mengembangkan fungsi kognitif anak usia dini karena secara tidak langsung anak ikut bermain tetapi juga disertai dengan proses belajar. Permainan balok dapat memberikan stimulus untuk mengembangkan kreatifitas anak usia dini karena harus membuat desain sendiri dengan balok-baloknya, Sehingga dapat memperkuat daya imajinasi anak serta dapat merangsang perkembangan fungsi kognitif anak usia dini karena dengan adanya bentuk-bentuk susunan balok bisa mengembangkan kata-katanya untuk mencoba menggambarkan ukuran balok, posisi, susunan bentuk, serta warna yang ada pada balok (Tilong, 2014). 9 Pada penelitian yang dilakukan oleh Dewi dkk (2014) yang menyebutkan bahwa Penerapan Metode Bermain Berbantuan Media Balok cruissenare dapat meningkatkan perkembangan kognitif dalam mengenal lambang bilangan setiap siklus. Siklus I dapat diketahui pencapaian perkembangan kognitif dalam mengenal lambang bilangan sebesar 68,00% dan pada siklus II sebesar 84,66%. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan rata-rata presentase perkembangan 5 Wiyani,N,. A M.Pd.I. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gava Media. 6 Wiyani,N,. A M.Pd.I. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gava Media. 7 Montalalu, B.E.F MateriPokok Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka 8 Tilong, A,. D Aktifitas Perangsang Otak Kanan Dan Kiri Anak. Yogyakarta: DIVA Press. 9 Tilong, A,. D Aktifitas Perangsang Otak Kanan Dan Kiri Anak. Yogyakarta: DIVA Press.
8 kognitif dalam mengenal lambang bilangan pada anak dari masing-masing siklus sebesar 16,66% yang termasuk dalam kategori tinggi. 10 Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti di sekolah PAUD Cendana Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo terdapat 1 pimpinan PAUD, 2 orang tenaga pengajar salah satu tenaga pengajar masih melanjutkan studi, dan 36 siswa terdiri dari siswa perempuan sebanyak 16 orang anak dan laki-laki 20 orang dengan rentang usia 3 sampai 4 tahun. Dari hasil wawancara dengan guru pengajar diketahui bahwa sebagian besar (70%) mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran, dan pada saat dilakukan observasi bermain menyusun balok pada 5 orang siswa didapatkan 2 orang yang sudah bisa menentukan jenis warna, bentuk, huruf, dan susunan angka 1-10 pada balok Sisanya 3 orang masih salah dalam menetukan warna, angka, huruf, dan menyusun balok sesuai dengan bentuk dari balok. Selain itu, masih ditemukan juga berbagai kendala lain diantaranya peserta didik di PAUD Cendana masih kurang dalam menerapkan permainan yang dapat melatih daya pikir terutama untuk penerapan permainan balok. Dengan kenyataan yang ada, harapan peneliti agar anak didik di PAUD Cendana Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo dapat memiliki peningkatan perkembangan fungsi kognitif melalui bermain menyusun balok. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode Praexperiment dengan pendekatan One Grup Pretest-Posttest design dengan satu macam perlakuan. Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas (indevendent variiabel) dan variabel terikat (dependent variabel). Metode dalam penelitian ini mengguankan lembar observasi dengan menggunakan chek list dan prosedur pengumpulan data diperoleh melalui pengamatan atau obesrvasi aktivitas anak dalam bermain. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh anak yang ada di paud cendana Kec. Mootilango Kab. gorontalo sebanyak 36 orang. Tehnik analisa data yang digunakan adalah univariat dan bivariat HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden di PAUD Cendana Kec. Mootilango Kab. Gorontalo Tabel 1 karakteristik no Karakteristik responden n % 1 Jenis kelamin : Perempuan Laki-Laki Usia : 3 tahun 4 tahun TOTAL Dewi, N,. O,. dkk Penerapan Metode Bermain Media Balok Cruissenare Untuk Meningkatkan Perkembangan Kognitif. e-journal PG PAUD Universitas Pendidikan Ganesha, volume 2 No. 1 tahun Pada tanggal 27 maret 2015.
9 Tabel 1 menunjukkan bahwa jenis kelamin responden terbanyak laki-laki yaitu: 20 (55,6%) responden. sedangkan Perempuan 16 orang (44,4%). Dari hasil karakeristik responden berdasrkan usia yang lebih banyak yaitu: 19 orang (52,8%) dan responden 4 tahun yaitu: 17 orang (47,2%). Tabel 2 perkembangan fungsi kognitif sebelum dan sesudah di berikan perlakuan no Kriteria n % 1 Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang TOTAL Sumber Data Primer 2015 Berdasrkan tabel 2 perkembangan fungsi kognitif anak sebelum diberikan perlakuan yaitu, yang berada dalam kriteria baik 7 orang (19,4%), cukup 10 orang (27,8%), dan kurang 19 orang (52,8%). Dan berdasarkan perkembangan fungsi kognitif setelah diberikan perlakuan yang berada dalam criteria baik yaitu, 33 orang (91,7%), kriteria cukup 3 orang (8,3%), dan yang berada dalam kriteria kurang tidak ada Tabel 3 Pengaruh terapi bermain susun balok terhadap tumbuh kembang anak (Perkembangan fungsi kognitif) di PAUD Cendana kec. Mootilango Kab. Gorontalo. Aspek yang dinilai Baik Cukup Kurang Terapi bermain PRE POS Z P vallue ,000 TOTAL ,000 Sumber Data Primer 2015 Tabel 3 diatas menunjukkan hasil analisa pengaruh terapi bermain susun balok terhadap tumbuh kembang (fungsi kognitif) anak di PAUD Cendana Kec. Mootilango Kab.Gorontalo, diperoleh dari total responden 36 orang, sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan didapatkan perkembangan fungsi kognitif sebelum perlakuan yang berada dalam kriteria kurang 19 orang, cukup 10 orang, baik 7 orang dan meningkat pada saat diberikan perlakuan menjadi kriteria baik sebanyak 33 orang cukup 3 orang, dan untuk kriteria kurang tidak ada karena pada saat diberikan perlakuan rata-rata terjadi peningkatan perkembangan fungsi kognitif. Berdasarkan hasil uji statistika dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan hasil 0,000 yang menandakan bahwa ada pengaruh antara terapi
10 bermain susun balok terhadap perkembangan fungsi kognitif anak di PAUD Cendana Kec. Mootilango Kab. Gorontalo. Berdasarkan data hasil penelitan sebelum diberikan perlakuan, terlihat bahwa perkembangan fungsi kognitif anak yang berada dalam kriteria baik pada saat dilakukan observasi didapatkan 7 anak (19,4%) dari 36 anak yang mampu melakukan indikator, dimana sebagian besar yang dapat dilakukan anak menyebutkan warna merah, menyebutkan persegi panjang, menyusun benda berdasarkan ukuran dari yang besar ke yang kecil, dan menyusun benda dari kecil ke ukuran yang besar. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Olii (2013) tentang Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Alat Permainan Edukatif (Balok) di TK SIS Al-Jufri 1 Tatura Palu. Dengan hasil penelitian anak yang dapat menyusun balok baru 1 anak atau 5% dari 20 orang anak dengan kategori sangat baik, ada 2 anak atau 10% dari 20 orang anak yang dapat menyusun balok dengan kategori baik, hal itu disebabkan karena anak belum terbiasa dengan melakukan kegiatan yang berhubungan kemampuan kognitif anak seperti menyusun balok. 11 Sehingga peneliti berasumsi, setiap anak memerlukan stimulasi untuk mencapai tahap perkembangannya sehingga akan menjadi tolak ukur untuk tingkat keberhasilan proses belajar berdasarkan dengan apa yang mereka lihat dari pengalaman belajarnya. Selanjutnya untuk kriteria perkembangan kognitif cukup sebanyak 10 anak atau 27.8%, dimana anak dapat dikategorikan cukup apabila dari 14 indikator yang ditargetkan anak mampu melakukan 9-11 indikator, hal ini diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan sebagian anak mampu menunjukkan bentuk persegi panjang dan segitiga, menyusun benda dari ukuran kecil ke ukuran yang besar, menunjukkan warna merah dan biru, menyebutkan perbedaan dari dua buah benda. Menurut Motalalu, (2005) bahwa kemampuan intelektual (daya pikir) anak sebagian besar dapat dikembangkan dengan kegiatan bermain. Melalui bermain anak dapat memperoleh kesempatan menemukan serta bereksperimen dengan alam sekitarnya, baik ciptaan tuhan maupun buatan manusia sehingga anak dapat memperoleh kesempatan pengalaman yang makin memperjelas hal-hal yang mereka pelajari dari sekolah atau di rumah. Bermain juga menumbuhkan rasa ingin menyelidiki yang memperkaya pengertiannya sehingga keinginan untuk mengetahui suatu hal dapat terus berlanjut jika diberikan terapi bermain yang sesuai dengan perkembangannya, karena kegiatan bermain dapat membantu anak mengenal dunianya, mengembangkan konsep-konsep baru, meningkatkan keterampilan sosial dan membentuk perilaku yang sesuai dengan standar kompotensi untuk pendekatan belajar sambil bermain, sehingga memberikan 11 Olii. H,.O Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Alat Permainan Edukatif Di Tk Sis Aljufri 1 Tatura Palu. Mahasiswa Program Studi PG PAUD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Di akses portalgaruda. org/article. php?article= & val= Pada tanggal 19 juni 2015.
11 kontribusi pada semua aspek perkembangan anak baik fisik, kognitif, sosial emosional, moral dan kreativitas anak. 12 Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Olii (2013) tentang Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Alat Permainan Edukatif (Balok) di TK SIS Al-Jufri 1 Tatura Palu. Dengan hasil penelitian pada kategori cukup ada 8 anak atau 40% dari 20 orang anak yang dapat menyusun balok, karena rendahnya kemampuan anak dalam mengembangkan fungsi kognitifnya dan juga suasan dalam pembelajaran yang kurang menyenangkan. 13 Menurut asumsi peneliti, anak belum mampu mengeksplorasikan kemampuan kognitifnya berdasarkan dengan apa yang baru mereka lihat untuk pemenuhan aktivitas bermain yang sesuai dengan kebutuhannya sehingga kemampuan perkembangan fungsi kognitif tidak berkembang dengan maksimal. Sedangkan dalam kriteria kurang yaitu sebanyak 19 anak atau 52.8%, anak dikategorikan perkembangan kognitif kurang apabila dari 14 indikator yang ditargetkan, anak hanya mampu melakukan 1-8 indikator saja, dimana dari hasil observasi yang dilakukan didapatkan sebagian besar anak sulit untuk mengenal bentuk lingkaran, menyusun angka 1-10, menyusun benda berdasarkan ukuran, menyusun huruf-huruf berdasarkan abjad, dan membedakan warna kuning dan hijau. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan guru yang mengatakan bahwa kurangnya pelatihan oleh guru di sekolah tentang pengenalan terapi bermain susun balok sehingga anak kurang mengetahui bentuk-bentuk benda, ukuran, warna-warna pada balok, menyusun angka 1-10, menyusun abjad pada balok, mengetahui perbedaan dari dua buah benda, yang menyebabkan perkembangan fungsi kognitif anak di PAUD Cendana Kec. Mootilango Kab. Gorontalo sebagian besar berada dalam kriteria kurang. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Olii (2013) tentang Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Alat Permainan Edukatif (Balok) di TK SIS Al-Jufri 1 Tatura Palu. Dengan hasil penelitian terdapat 9 anak atau 45% dari 20 orang anak yang kurang berhasil atau yang belum menunjukkan kemampuan kognitifnya dalam menyusun balok karena kurangnya fasilitas atau media yang bisa membantu kemampuan anak juga kebiasaan-kebiasaan anak yang cenderung pasif. 14 Peneliti berasumsi bahwa pemberian stimulus pada anak dapat membantu pengetahuan dan pengalaman belajar yang baru pada anak untuk membantu merangsang daya imajinasi anak terhadap suatu objek Pada penilaian setelah diberikan perlakuan, fungsi kognitif anak terlihat sebagian besar anak berada dalam kriteria baik, yaitu sebanyak 33 anak (91.7%), 12 Montalalu, B.E.F MateriPokok Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka. 13 Olii. H,.O Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Alat Permainan Edukatif Di Tk Sis Aljufri 1 Tatura Palu. Mahasiswa Program Studi PG PAUD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Di akses portalgaruda. org/article. php?article= & val= Pada tanggal 19 juni Olii. H,.O Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Alat Permainan Edukatif Di Tk Sis Aljufri 1 Tatura Palu. Mahasiswa Program Studi PG PAUD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Di akses portalgaruda. org/article. php?article= & val= Pada tanggal 19 juni 2015.
12 Anak dapat dikategorikan memiliki perkembangan fungsi kognitif baik apabila anak dapat melakukan indikator, dan cukup 9-11 indikator. Hal ini disebabkan karena perkembagan fungsi kognitif anak sudah dilatih dengan cara diberikan terapi bermain susun balok yang terdiri dari 14 indikator yang menjadi standar penilaian perkembangan fungsi kognitif anak, dan 3 anak berada dalam kriteria cukup atau 8.3%. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan guru 3 orang ini harus diberikan stimulasi terlebih dahulu karena memang sulit memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Hasil penelitian ini sesuai dengan apa yang dilakukan di sekolah Paud Cendana Kec. Mootilango Kab. Gorontalo selama 2 minggu yang dilakukan sebanyak 8 x perlakun sehingga hasil yang diperoleh rata-rata sebagian besar anak memiliki perkembangan fungsi kognitif yang baik berdasarkan rentang usia masing-masing serta tingkat indikator yang dicapai dengan menggunakan terapi bermain susun balok. Hal ini tercermin dari penelitian yang dilakukan oleh Priyanti (2012) yang melakukan penelitian tentang Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Melalui Media Balok Susun di TK Darma Wanita Semawatung Tahun Ajaran Subyek penelitian ini adalah anak didik kelompok B TK Dharma Wanita Semawung, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, dengan obyek penelitian ini adalah kemampuan kognitif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan kognitif anak didik di kelompok B TK Darma Wanita Semawung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil kemampuan kognitif anak sebelum tindakan adalah 40%. Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media balok susun pada siklus I hasil kemampuan kognitif meningkat menjadi 50,20%, sedangkan pada siklus II hasil kemampuan kognitif meningkat. 15 Hal ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh terapi bermain susun balok terhadap tumbuh kembang anak (perkembangan fungsi kognitif) di sekolah Paud Cendana Kec. Mootilango Kab. Gorontalo Hal ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh terapi bermain susun balok terhadap tumbuh kembang anak (perkembangan fungsi kognitif) di sekolah Paud Cendana Kec. Mootilango Kab. Gorontalo Berdasarkan hasil uji statistika dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan hasil P value=0,000 yang menandakan bahwa ada pengaruh antara terapi bermain susun balok terhadap perkembangan fungsi kognitif anak di PAUD Cendana Kec. Mootilango Kab. Gorontalo. Dari hasil penelitian di PAUD Cendana Kec. Mootilango Kab. Gorontalo menunjukkan bahwa sebelum diberikan perlakuan, terlihat bahwa perkembangan fungsi kognitif anak yang berada dalam kriteria baik pada saat dilakukan observasi didapatkan 7 anak (19,4%), kemudian perkembangan fungsi kognitif anak meningkat setelah diberikan perlakuan yaitu, pada kriteria baik dengan jumlah 33 orang (91,7%). Hal ini dikarenakan anak sudah sebagian besar mampu 15 Priyanti Upaya peningkatan Kemampuan Kognitif Melalui Media Balok Susun dikelompok B TK Dharma Wanita Semawatung Tahun Ajaran Di akses di pada tanggal 5 april 2015.
13 melakukan indikator yang ditargetkan yaitu, anak mampu menyebutkan warna merah, menyebutkan persegi panjang, menyusun benda berdasarkan ukuran dari yang besar ke ukuran yang kecil, dan menyusun benda dari kecil ke ukuran yang besar. Adapun untuk kriteria cukup sebelum dilakukan tindakan sebanyak 10 anak (27.8%), dan setelah dilakukan tindakan pada kriteria cukup berkurang menjadi 3 orang (8,3%). Hal ini dikarenakan anak mampu melakukan 9-11 indikator, yang diperoleh dari hasil observasi anak mampu menunjukkan bentuk persegi panjang dan segitiga, menyusun benda dari ukuran kecil ke ukuran besar, menunjukkan warna merah dan biru, menyebutkan perbedaan dari dua buah benda. Sedangkan dalam kriteria kurang sebelum diberikan tindakan, sebanyak 19 anak atau 52.8%, dan setelah diberikan tindakan yang berada dalam kriteria kurang sudah tidak ada karena meningkat menjadi kriteria cukup dan baik. Hal ini dikarenakan sudah sebagian besar anak dapat melakukan indikator yang ditargetkan, dimana berdasarkan dari hasil observasi anak sudah mampu menyebutkan perbedaan dari dua buah benda, menyusun benda dari ukuran besar ke ukuran kecil, anak dapat menyusun abjad, anak dapat menyusun angka 1-10 pada balok, dan sebagian besar anak mampu menyebutkan warna merah, dan menyebutkan persegi panjang. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi dkk (2014) yang menyebutkan bahwa Penerapan Metode Bermain Berbantuan Media Balok cruissenare dapat meningkatkan perkembangan kognitif dalam mengenal lambang bilangan setiap siklus. Siklus I dapat diketahui pencapaian perkembangan kognitif dalam mengenal lambang bilangan sebesar 68,00% dan pada siklus II sebesar 84,66%. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan rata-rata presentase perkembangan kognitif dalam mengenal lambang bilangan pada anak dari masingmasing siklus sebesar 16,66% yang termasuk dalam kategori tinggi. 16 Berdasrkan teori diatas peneliti berasumsi bahwa perkembangan fungsi kognitif pada anak usia dini (3-4 tahun) harus ditingkatkan dengan pemberian terapi bermain susun balok karena dengan bermain anak dapat menemukan pengalaman dan pengetahuan yang baru sehingga dapat meningkatkan daya pikir anak. SIMPULAN 1) Perkembangan fungsi kognitif sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakan terapi bermain susun balok yaitu kriteria kurang 52.8%, cukup 27.8%, baik 19,4% dengan menggunakan metode permainan selain balok dengan jumlah 36 anak. 2) Perkembangan fungsi kognitif setelah diberikan terapi bermain susun balok yaitu kriteria cukup 8.3% dan baik 91.7% dengan menggunakan terapi bermain susun balok dengan jumlah 36 anak. 16 Dewi, N,. O,. dkk Penerapan Metode Bermain Media Balok Cruissenare Untuk Meningkatkan Perkembangan Kognitif. e-journal PG PAUD Universitas Pendidikan Ganesha, volume 2 No. 1 tahun Pada tanggal 27 maret 2015.
14 3) Terdapat pengaruh terapi bermain susun balok terhadap tumbuh kembang anak (perkembangan fungsi kognitif) di Paud Cendana Kec. Mootilango Kab. Gorontalo setelah diberikan terapi bermain susun balok dengan nilai (P value) 0,000. SARAN 1) Bagi Sekolah Diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada guru tentang pentingnya peningkatan perkembangan fungsi kognitif anak dengan menggunakan terapi bermain susun balok. 2) Bagi Orang Tua Diharapkan orang tua dapat memberikan permainan yang dapat bermanfaat untuk pertumbuhan dan prkembangan anak terutama peningkatan perkembangan fungsi kognitif. 3) Bagi Peneliti Selanjutnya Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian tentang pengaruh terapi dramatic play role play terhadap tumbuh kembang anak usia 3-4 tahun. DAFTAR PUSTAKA Deprtemen kesehatan repubrlik Indonesia Laporan Jumlah Anak Uisa Dini di Indonesia. Diaksesdi repository.upi.edu / 2098/4/ TBP C hapter 1. pdf. pada tanggal 7 april Dewi, N,. O,. dkk Penerapan Metode Bermain Media Balok Cruissenare Untuk Meningkatkan Perkembangan Kognitif. e-journal PG PAUD Universitas Pendidikan Ganesha, volume 2 No. 1 tahun Pada tanggal 27 maret Hidayat. A Pengantar ilmu keperawatan anak. Jakarta: Salemba medika. Montalalu, B.E.F MateriPokok Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka. Notoadmodjo, S Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoadmodjo, S Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Olii. H,.O Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Alat Permainan Edukatif Di Tk Sis Aljufri 1 Tatura Palu. Mahasiswa Program Studi PG PAUD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Di akses portalgaruda. org/article. php?article= & val= Pada tanggal 19 juni Tilong, A,. D Aktifitas Perangsang Otak Kanan Dan Kiri Anak. Yogyakarta: DIVA Press.
15 Ridha. H. N Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakrta: Pustaka Pelajar Wiyani,N,. A M.Pd.I. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gava Media.
BAB I PENDAHULUAN. berlainan akan tetapi keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan (growth)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tumbuh kembang anak pada dasarnya merupakan dua peristiwa yang berlainan akan tetapi keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan (growth) merupakan perubahan dalam ukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan pertumbuhan anak yang optimal, sehingga sejak dini, deteksi, stimulasi dan intervensi berbagai
Lebih terperinciPengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo
Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo In Early Childhood Education Cinta Bunda Village Baran Sukoharjo) Ratna Indriati 1, Warsini 2 Akper
Lebih terperinciPRIYANTI A53C NASKAH PUBLIKASI
NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BALOK SUSUN DI KELOMPOK B TK DHARMA WANITA SEMAWUNG TAHUN AJARAN 2011/2012 (PTK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA SEMAWUNG) Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH USIA 5 TAHUN DI TK KARTINI DESA TOTO SELATAN KECAMATAN KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh MELISRIAWATI GANI (NIM.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai periode penting yang terjadi dalam kehidupan anak selanjutnya sampai periode akhir
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar dalam sepanjang rentang pertumbuhan serta perkembangan kehidupan manusia. Pada masa ini ditandai
Lebih terperinciPENGARUH STIMULASI ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TK PERTIWI BOYOLALI
PENGARUH STIMULASI ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TK PERTIWI BOYOLALI Dyah Ayu Wulandari 1), Indri Yuana 2) 1 DIV Bidan Pendidik, STIKes Karya Husada Semarang email:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan otak diusia balita akan berdampak pada usia dewasanya nanti,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia balita adalah usia pertumbuhan dan perkembangan, salah satu perkembangan yang diharapkan adalah perkembangan otaknya (kognitif), sebab perkembangan otak
Lebih terperinciPENGARUH STIMULASI MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4 5 TAHUN DI TAMAN KANAK KANAK PERTIWI TIRIPAN BERBEK NGANJUK
PENGARUH STIMULASI MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4 5 TAHUN DI TAMAN KANAK KANAK PERTIWI TIRIPAN BERBEK NGANJUK Rahayu Budi Utami STIKes Satria Bhakti Nganjuk ayu_stikes_sb@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan ekspresi terhadap pemikiran menjadi kreatif. Permainan dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak dimulai dari bayi, usia bermain atau toddler,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Anak usia prasekolah adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Anak usia prasekolah adalah anak yang berumur 36-60
Lebih terperinciMENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA Suryani 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian adalah rendahnya minat belajar anak kelompok A TK
Lebih terperincisiap untuk dipenuhi coretan-coretan. Baik buruknya isi coretan tersebut, kita yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak adalah peniru yang sangat hebat. Mereka seperti kertas kosong yang siap untuk dipenuhi coretan-coretan. Baik buruknya isi coretan tersebut, kita yang akan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak, perkembangan anak usia prasekolah
ABSTRAK Yunita Mohamad. 2014. Hubungan Peran Ibu dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak Dengan Perkembangan Anak Usia Prasekolah Di Tk Aisyiyah Bustanul Atfal 3 Kelurahan Bugis Kecamatan Dumbo Raya Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar Pembangunan PAUD 2011 2025 menyatakan : bahwa PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menemukan potensi tersebut. Seorang anak dari lahir memerlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap anak dilahirkan bersamaan dengan potensi-potensi yang dimilikinya. Merupakan tugas orang tua dan guru sebagai pendidik untuk dapat menemukan potensi tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Lebih terperinciPERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU
PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU Arni Anggriyani 1 ABSTRAK Pengembangan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan
Lebih terperinciPENGARUH AKTIVITAS BERMAIN BOLA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA TODDLER DI PAUD TUNAS CENDIKIA KEJAPANAN GEMPOL PASURUAN.
PENGARUH AKTIVITAS BERMAIN BOLA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA TODDLER DI PAUD TUNAS CENDIKIA KEJAPANAN GEMPOL PASURUAN Ika Indrawati *) Abstrak Penelitian ini menggunakan desain penelitian pra-eksperimen
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI Ening 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan motorik halus anak dapat
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B2 DI TK SAMPOROA DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA PALU. Ari Okta Pratiwi 1
1 PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B2 DI TK SAMPOROA DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA PALU Ari Okta Pratiwi 1 ABSTRAK Masalah pokok dalam tulisan ini adalah kemampuan
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG
HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Andria Yuliawati 201110104178
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. psikologis, sosial, dan spiritual. Aziz Alimul (dalam Erwan: 2005). Definisi anak usia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak diartikan sebagai seseorang yang berusia kurang dari delapan belas tahun dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus, baik kebutuhan fisik, psikologis, sosial,
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S.Pd. Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN BERMAIN KONSTRUKTIF PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KUSUMA MULIA I KALIRONG KECAMATAN TAROKAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/ 2015 ARTIKEL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya sejak lahir. Bakat
Lebih terperinciPENGARUH BERMAIN PUZZLE TERHADAP PERKEMBANGAN FUNGSI KOGNITIF PADA ANAK TK DI KECAMATAN PINOGALUMAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA JURNAL
PENGARUH BERMAIN PUZZLE TERHADAP PERKEMBANGAN FUNGSI KOGNITIF PADA ANAK TK DI KECAMATAN PINOGALUMAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA JURNAL Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembinaan kesehatan anak usia dini sejak masih dalam kandungan hingga usia balita ditujukan untuk melindungi anak dari ancaman kematian dan kesakitan yang dapat membawa
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012
46 HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012 Oleh : Siti Dewi Rahmayanti dan Septiarini Pujiastuti STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi ABSTRAK Pola asuh orang
Lebih terperinciMila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang K***
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PEMBERIAN APE PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK SRIRANDE 02 KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN Mila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa usia dini adalah masa yang sangat menentukan bagi perkembangan dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa peka adalah
Lebih terperinciPERMAINAN BALOK BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK
PERMAINAN BALOK BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK Artikel Publikasi Diajukan untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Diajukan Oleh: DIAH SARI WIDYASTUTI
Lebih terperinciHUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR
HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR Wa Ode Sri Asnaniar 1, Magfira B. Lasini 2 1 Program Studi Ilmu Keperawatan FKM UMI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap rangsangan yang diberikan dari lingkungan.
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI TK SIS ALJUFRI 1 TATURA PALU
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI TK SIS ALJUFRI 1 TATURA PALU Herni U. Olii 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan kognitif pada anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan modalitas belajar sebagai jaringan untuk pembelajaran dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap anak pada dasarnya memiliki potensi dan keunikan tersendiri. Pengembangan potensi anak harus diperhatikan, agar potensi anak dapat berlangsung secara
Lebih terperinciPenerapan Metode Bermain Balok untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak di PAUD Negeri Pembina Palu Utara
Penerapan Metode Bermain Balok untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak di PAUD Negeri Pembina Palu Utara Izartin PAUD Negeri Pembina Palu Utara, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Penelitian ini berangkat dari
Lebih terperinciPERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL
PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL NASKAH PUBLIKASI DISUSUN OLEH : FAJAR RAHAYUNINGTYAS 201310104159
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciTERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN DI DESA LINAWAN KECAMATAN PINOLOSIAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN
e-journal Keperawatan(e-Kp) Volume 5 Nomor, Februari 07 PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF ( PUZZLE) TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN DI DESA LINAWAN KECAMATAN PINOLOSIAN KABUPATEN BOLAANG
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN
HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN Nur Aini Rahmawati ABSTRAK Perkembangan anak usia dini di Jawa Tengah masih sangat belum optimal
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbedabeda. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari sejak lahir. Masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat ini. Salah satu
Lebih terperinciPENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B3 TK AISYIYAH V PALU
1 PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B3 TK AISYIYAH V PALU ARIFAH ANANDA RIZKI D.KANDUPI ABSTRAK Masalah pokok dalam tulisan ini adalah perkembangan motorik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1, ayat (14) dijelaskan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING DENGAN PENGGUNAAN DIAPER PADA ANAK USIA TODDLER (Suatu Penelitian Di Taman Kanak-Kanak PAUD Kecamatan Tilong Kabila
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI Hijrah 1 ABSTRAK Masalah pokok dalam penelitian ini adalah apakah melalui penggunaan metode pemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani anak di lingkungan keluarga sebelum memasuki. pendidikan dasar. Anak yang dalam pandangan pendidikan modern
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terkait pada seluruh aspek kehidupan manusia. Pendidikan diarahkan pada perkembangan dan pertumbuhan manusia agar menjadi manusia yang memiliki identitas
Lebih terperinciTUMBANG PRENATAL, NEONATAL, BAYI COLTI SISTIARANI
TUMBANG PRENATAL, NEONATAL, BAYI COLTI SISTIARANI REFERENSI 1. Tumbuh Kembang Anak Soetjiningsih EGC Jakarta, 1995 2. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan ---- Herawati Mansur, Salemba Medika 2009 3.
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU
PENELITIAN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU Yusari Asih* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Yusariasih@gmail.com Masa balita adalah masa keemasan (golden
Lebih terperinciPENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK
PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK Maya Rosanti Nurul Khotimah PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai No 4 Surabaya 60136.
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A SUDARMININGSIH SRI SETYOWATI PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak yang berusia 0 tahun (sejak lahir) sampai dengan 8 tahun dan masa ini disebut sebagai masa emas karena pada masa ini terjadi proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa ini merupakan masa kritis dimana anak membutuhkan rangsanganrangsangan yang tepat untuk mencapai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan mengembangkan kemampuan anak, baik secara mental dan fisik. Para ahli
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini adalah upaya sistematis dalam rangka menciptakan dan mengembangkan kemampuan anak, baik secara mental dan fisik. Para ahli mengemukakan bahwa
Lebih terperinciAti Kusumawati dan Sunaria Mahasiswa Program Doktoral Fakultas Psikologi Universitas Airlangga ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI PERMAINAN PLASTISIN (Penelitian Tindakan Kelas di Taman Kanak-kanak Al-Faruqiyah Cipondoh Tangerang) Ati Kusumawati dan Sunaria
Lebih terperinciHUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN
HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN M. Ikhwan Kosasih, Ludfi Nur Farida Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri Perkembangan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan perkembangan IPTEK, setiap manusia mengusahakan agar warga negaranya kreatif dan dapat mengikuti perkembangan zaman. Untuk mencapai hal tersebut,
Lebih terperinciTUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty
TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI Rita Eka Izzaty SETUJUKAH BAHWA Setiap anak cerdas Setiap anak manis Setiap anak pintar Setiap anak hebat MENGAPA ANAK SEJAK USIA DINI PENTING UNTUK DIASUH DAN DIDIDIK DENGAN
Lebih terperinciMENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN
MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN SITI LATIFATU NAILI RISLINA; ROSA IMANI KHAN Program Studi PG PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN. By: IRMA NURIANTI. SKM, M.Kes
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN By: IRMA NURIANTI. SKM, M.Kes Definisi ANAK DULU: < 12 THN; < 15 THN; < 16 THN UU Tenaga Kerja, UU Perkawinan [UU No. 9 TAHUN 1979 ttg Kesejahteraan Anak: USIA < 21 thn dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Senada dengan (Fadlillah, 2013:47) pasal 28 undang-undang sistem pendidikan nasional
Lebih terperinciRahayu Budi Utami dan Noer Istichomah STIKes Satria Bhakti Nganjuk
PEMBERIAN DONGENG MELALUI AUDIO VISUAL TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK RASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA I KEMADUH DESA KEMADUH KECAMATAN BARON KABUPATEN NGANJUK Rahayu Budi Utami dan Noer Istichomah STIKes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini ialah anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia dini ialah anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, artinya setiap anak berbeda-beda kemampuan dan potensinya. Masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Usia Taman Kanak-Kanak Kelompok B merupakan salah satu rentang umur pada anak usia dini, yaitu usia 5 sampai 6 tahun. Masa ini memiliki peluang perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi antar manusia yang berbentuk lisan, tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam suatu komunitas masyarakat.
Lebih terperinciHUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU
HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU Indriwati 1 ABSTRAK Masalahan pokok dalam artikel ini adalah kreativitas anak yang belum berkembang sesuai harapan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia 2-3 tahun juga disebut dengan anak usia bermain dan merupakan periode yang penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara optimal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciSanti E. Purnamasari, M.Si., Psi.
Santi E. Purnamasari, M.Si., Psi. 1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu dari konsepsi sampai dewasa. Dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan bawaan 2. Pada periode tertentu ada masa percepatan dan
Lebih terperinciY. Joko Dwi Nugroho,S.Psi,M.Psi,Psikolog PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
Y. Joko Dwi Nugroho,S.Psi,M.Psi,Psikolog PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK Pertumbuhan Bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh, sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang
Lebih terperinciMENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL TOBOLI
MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL TOBOLI Minartin 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah perilaku sosial
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Salah satu bidang pengembangan dalam pertumbuhan keterampilan dasar
8 II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Salah satu bidang pengembangan dalam pertumbuhan keterampilan dasar ditaman kanak-kanak adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga masa dewasa. Perkembangan yang dilalui tersebut merupakan suatu perubahan yang kontinu
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK AL-KHAIRAAT LOLU
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK AL-KHAIRAAT LOLU Rosyida Labonati 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini yaitu kurangnya kemampuan motorik
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. belajar (Susanto dalam Siti Aisyah, 2011) Tahap Perkembangan Kognitif Anak Usia 4-5 Tahun
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Kognitif 2.1.1 Pengertian Kognitif Kognitif adalah suatu proses berfikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI Ulfa 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciPENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG
PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA Nurlaila*, Nurchairina* Masa balita adalah Masa Keemasan (golden age) dimana peranan ibu sangat diperlukan untuk tumbuh kembang yang optimal.
Lebih terperinciDESKRIPSI PENGENALAN BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK TERATAI KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO
1 DESKRIPSI PENGENALAN BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK TERATAI KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO NURNANINGSIH AHMAD Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK DAMHIL KOTA GORONTA. Aswinda Miolo
1 2 3 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK DAMHIL KOTA GORONTA Aswinda Miolo 841411052 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan selanjutnya dari seorang anak,
Lebih terperinciTumbuh Kembang Anak. ARUMI SAVITRI FATIMANINGRUM, S.Psi S-1 PG PAUD FIP-UNY
Tumbuh Kembang Anak ARUMI SAVITRI FATIMANINGRUM, S.Psi S-1 PG PAUD FIP-UNY Perbandingan Psikologi Anak Perkembangan Anak Fokus kajian Isi/ hasil perkembangan Proses perkembangan Peran lingkungan & pengalaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (early childhood education) merupakan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini (early childhood education) merupakan suatu disiplin ilmu pendidikan yang secara khusus memperhatikan, menelaah, dan mengembangkan berbagai
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT BERMAIN BALOK PADA KELOMPOK B DI TK KEMBANG JAYA OMU
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT BERMAIN BALOK PADA KELOMPOK B DI TK KEMBANG JAYA OMU Yanna 1 ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Terdiri beberapa aspek perlakuan
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG SEKOLAH TK DAN ANAK YANG TIDAK SEKOLAH TK DI DESA BANJARSARI KEC. BANTARBOLANG PEMALANG
PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG SEKOLAH TK DAN ANAK YANG TIDAK SEKOLAH TK DI DESA BANJARSARI KEC. BANTARBOLANG PEMALANG 4 Rizal ABSTRAK Tumbuh kembang anak merupakan hasil interaksi
Lebih terperinciOPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah
OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) 1) Mahasiswa FKIP UMN Al Washliyah dan 2) Dosen Kopertis Wilayah I dpk FKIP
Lebih terperinciHUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSI PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK YAYASAN WANITA KERETA API MOJOKERTO
HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSI PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK YAYASAN WANITA KERETA API MOJOKERTO Erika Untari Dewi, SKep,Ns., M.Kes, Novelya Sinambela, Email : untarierika@yahoo.co.id
Lebih terperinciNaili Nur Meifanna. Kata kunci : motorik halus, ASI, susu formula. Kepustakaan : 30 ( )
GAMBARAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA BAYI USIA 6-12 BULAN YANG DIBERIKAN ASI DAN YANG DIBERIKAN SUSU FORMULA DI KELURAHAN LEBAN KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL PROVINSI JAWA TENGAH Naili Nur Meifanna
Lebih terperinciPENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B TK PEMBINA PALU
PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B TK PEMBINA PALU Fadlina H.Rauf H.Lolo 1 ABSTRAK Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciPENERAPAN PERMAINAN KONSTRUKTIF DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL SAMBIROTO
PENERAPAN PERMAINAN KONSTRUKTIF DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL SAMBIROTO Luluk Iffatur Rocmah Dosen PG-PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Surel: luluk.iffatur@umsida.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bidang pengembangan anak usia dini di dalamnya termasuk perkembangan motorik halus, motorik halus yang akan diberikan anak usia dini adalah perkembangan pengendalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang paling
Lebih terperinciLilis Maghfuroh Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PEMILIHAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI DUSUN KAKAT DESA KAKAT PENJALIN KECAMATAN NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN Lilis Maghfuroh Program Studi Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi, salah satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun. Anak usia tersebut dipandang
Lebih terperinciK A 2012/2013. Disusun Oleh: YULIANA DEWI A FAKULTA
0 PENGARUH KEGIATAN MERONCE TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DI TK PERTIWI SINGOPADU, SIDOHARJO, SRAGEN KELOMPOK K A TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: YULIANA DEWI A520090084
Lebih terperinci