KEBIJAKAN PELESTARIAN DAN DIPLOMASI BUDAYA
|
|
- Verawati Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN PELESTARIAN DAN DIPLOMASI BUDAYA RAPAT KOORDINASI PUSAT DAN DAERAH BIDANG KEBUDAYAAN TAHUN 2015 JAKARTA, APRIL 2015
2 TOPIK BAHASAN A. Pendahuluan B. Struktur Organisasi Ditjen Kebudayaan C. Pelestarian Budaya melalui: 1. Registrasi Nasional Cagar Budaya 2. Pencatatan dan Penetapan Warisan Budaya Takbenda 3. Penominasian Warisan Budaya Dunia 4. Fasilitasi dan Penghargaan Bidang Kebudayaan 5. Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME D. Pengelolaan Perfilman E. Diplomasi Budaya 2
3 A PENDAHULUAN
4 HAK-HAK BERKEBUDAYAAN JATIDIRI DAN KARAKTER BANGSA DAN MULTIKULTURALISME SEJARAH DAN WARISAN BUDAYA INDUSTRI BUDAYA DIPLOMASI BUDAYA PRANATA DAN SDM KEBUDAYAAN SARANA DAN PRASARANA BUDAYA KONSTRUKSI PEMBANGUNAN NASIONAL KEBUDAYAAN ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEBUDAYAAN INSTRUMEN PEMBANGUNAN NASIONAL KEBUDAYAAN (KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM) PILAR-PILAR PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN PARADGIMA PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN NILAI-NILAI DASAR-DASAR FILOSOFIS KEAGAMAAN HAK-HAK BERKEBUDAYAAN NKRI BHINNEKA TUNGGAL IKA UNDANG-UNDANG DASAR 1945 PANCASILA NILAI-NILAI UNIVERSAL DASAR PEMBANGUNAN NASIONAL KEBUDAYAAN NILAI-NILAI KEBANGSAAN NILAI-NILAI TEMPATAN (GEOGRAFIS) NILAI-NILAI KESUKUAN 4
5 Visi Misi Jokowi JK NAWA CITA 9 Program Prioritas FOKUS PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN 5
6 BUKU 1 RPJMN : NAWACITA 9 (MEMPERTEGUH KEBHINEKAAN DAN MEMPERKUAT RESTORASI SOSIAL INDONESIA) ARAH KEBIJAKAN Membangun kembali modal sosial dalam rangka memperkukuh karakter dan jati diri bangsa Memperkuat pendidikan kebhinekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antar warga, Menegakkan hukum secara tegas sesuai amanat konstitusi Mengembangkan insentif khusus untuk memperkenalkan dan mengangkat kebudayaan lokal serta membentuk lembaga kebudayaan sebagai basis pembangunan budaya dan karakter bangsa Indonesia, Meningkatkan promosi, diplomasi dan pertukaran budaya 6
7 B STRUKTUR ORGANISASI DITJEN KEBUDAYAAN
8 STRUKTUR ORGANISASI KEMENDIKBUD (Perpres 14/2015) MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN STAF AHLI BIDANG INOVASI DAN DAYA SAING STAF AHLI BIDANG HUBUNGAN PUSAT DAN DAERAH STAF AHLI BIDANG PEMBANGUNAN KARAKTER STAF AHLI BIDANG REGULASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT JENDERAL DITJEN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DITJEN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DITJEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DITJEN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 8
9 USULAN PERUBAHAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Direktorat Kesenian ** Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi Direktorat Sejarah Direktorat Diplomasi Budaya 14 UPT (12 BPCB), BK BOROBUDUR, dan BPSMP SANGIRAN) 11 UPT BPNB 6 UPT MUSEUM + MUSEUM KEPRESIDENAN GALERI NASIONAL Catatan : Pusbang SDM Kebudayaan dilebur dalam 4 Direktorat dan 1 Setditjen dalam struktur eselon 3. Jumlah Satuan Kerja menjadi 39 satker dari 38 satker **) Tugas dan Fungsi Perfilman berdiri sendiri menjadi Pusat Pengembangan Perfilman di bawah Setjen
10 C PELESTARIAN BUDAYA melalui 1. REGISTRASI NASIONAL CAGAR BUDAYA
11 Registrasi Nasional Cagar Budaya Adalah proses pendaftaran kekayaan budaya bangsa berupa cagar budaya di dalam dan di luar negeri Register Nasional Cagar Budaya adalah daftar resmi kekayaan budaya bangsa berupa Cagar Budaya yang berada di dalam dan di luar negeri. (UU No.11 Tahun 2010 pasal 1 ayat 18) 11
12 Registrasi Nasional Cagar Budaya SKEMA PENDAFTARAN CAGAR BUDAYA DAN PENETAPANNYA Penemuan Pendaftaran (langsung atau melalui laman) ke Tim Pendaftaran [Kab/Kota] Pencarian Petugas Penerima Pendaftaran Petugas Penyusun Berkas Pemilik/ Penguasa Petugas Pengolah Data Data diragukan/tidak memenuhi syarat Pengkajian Tim Ahli Bukan Cagar Budaya Pemberian Surat Keterangan Kepemilikan Cagar Budaya dan SK Penetapan Cagar Budaya Kriteria Cagar Budaya Penghapusan Perbaikan Register Nasional Cagar Budaya Penetapan CB & Pemeringkatan Rekomendasi Penetapan dan Pemeringkatan Penggabungan, Pencabutan, Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan Rekomendasi Tim Ahli
13 Registrasi Nasional Cagar Budaya PERSEBARAN 953 CAGAR BUDAYA YANG TELAH DITETAPKAN Keterangan JUMLAH TOTAL = Berdasarkan Data Bulan Desember 2014 (Per Provinsi) 13
14 C PELESTARIAN BUDAYA melalui 2. PENCATATAN DAN PENETAPAN WARISAN BUDAYA TAKBENDA
15 Pencatatan Warisan Budaya Takbenda Tujuan: Merekam data secara tertulis terhadap hasil Pendaftaran Budaya Takbenda untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia Pencatatan seluruh kekayaan budaya yang ada di Indonesia untuk upaya pelindungan dari kepunahan dan membangun kesadaran dalam pelestarian kebudayaan; Inventory national sebagai syarat pengajuan nominasi WBTB untuk diakui oleh UNESCO Kategori: 1. Tradisi Lisan 2. Bahasa 3. Naskah Kuno 4. Permainan Tradisional 5. Seni Tradisi 6. Upacara/Ritus 7. Kearifan Lokal 8. Teknologi Tradisional 9. Arsitektur 10. Kain Tradisional 11. Kerajinan Tradisional 12. Kuliner Tradisional 13. Pakaian Adat 14. Senjata Tradisional 15
16 Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia MEKANISME PENETAPAN Tercatat pada Data Pencatatan WBTB (Daftar Inventory) Diusulkan oleh Pemerintah Daerah Telah diverifikasi Adanya kajian pendukung Disetujui dalam Sidang Penetapan dengan Tim Ahli Warisan Budaya Takbenda Indonesia 16
17 Arsitektur Tradisional Bahasa Bahasa Daerah Kain Tradisional Kearifan Lokal Kerajinan Tradisional Kuliner Tradisional Naskah Kuno Naskah Tradisional Pakaian Adat Pakaian Tradisional Permainan Tradisional Seni Tradisi Senjata Tradisional Teknologi Tradisional Tradisi Lisan Upacara/Ritus Hasil Pencatatan dan Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia TAHUN 2013 = 77 TAHUN 2014 = KARYA BUDAYA TAK BENDA YANG TERCATAT 173 KARYA BUDAYA DITETAPKAN 17
18 USAHA PELESTARIAN SEBAGAI TINDAK LANJUT DARI PENETAPAN Menyerahkan sertifikat WBTB kepada Kepala Daerah Intervensi melalui pendidikan (mulok) Mempromosikan pada acara-acara Besar daerah, pusat dan Internasional Melibatkan lintas generasi untuk Memahami, mencintai dan melestarikan Memberikan penghargaan kepada pelaku dan pelestari 18
19 C PELESTARIAN BUDAYA melalui 3. PENOMINASIAN WARISAN BUDAYA DUNIA
20 Tentative List UNESCO Kota Tua, Jakarta 2. Kota Bersejarah Sawahlunto, Sumbar 3. Kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat, Kaltim 4. Percandian Muarajambi, Jambi 5. Situs Trowulan, Jatim 6. Pemukiman Tradisional Toraja, Sulsel 7. Pulau Banda, Maluku 8. Kota Lama Semarang, Jateng 9. Pemukiman Tradisional Sijunjung, Usulan WBTB ke UNESCO Tahun Tenun Sumba (diusulkan gagal) 2013 Taman Mini Indonesia Indah (diusulkan gagal) 2014 Tiga Genre Tari Tradisional Bali 2015 Pinisi seni pembuatan perahu di Sulawesi Selatan
21 Warisan Budaya Dunia yang Dimiliki Indonesia Borobudur (1991) World Heritage List No.592 Prambanan (1991) World Heritage List No.642 Manusia Purba Sangiran (1996) World Heritage List No.593 Subak Bali (2012) World Heritage List No.1194rev Wayang (2003) Intangible Cultural Heritage No.63 Keris (2005) Intangible Cultural Heritage No.112 Batik (2009) Intangible Cultural Heritage No.170 Best Practice Batik(2009) Intangible Cultural Heritage No.170 Angklung (2010) Intangible Cultural Heritage No.393 Tari Saman (2011) Intangible Cultural Heritage No.509 Noken (2012) Intangible Cultural Heritage No.619 TAHUN 1991-SEKARANG 21
22 Peran Pemangku Kepentingan Dalam Pengelolaan Warisan Budaya Pendorong ekonomi kreatif Promosi pertunjukan Pemasaran ekonomi kreatif Pemerintah Daerah Penyusunan kebijakan pelestarian Dokumentasi Sosialisasi, workshop, pelatihan Pengusulan Warisan Budaya Tindak Lanjut penetapan Warisan Budaya dan Maestro Swasta Dokumentasi Sosialisasi workshop, pelatihan Penetapan Pengajuan Wardun Action Plan Dialog Warisan Budaya Warisan Budaya Pemerintah Pusat Akademisi Penelitian Pengembangan 22
23 C PELESTARIAN BUDAYA: melalui 4. FASILITASI DAN PENGHARGAAN BIDANG KEBUDAYAAN
24 Fasilitasi Bidang Kebudayaan REVITALISASI MUSEUM, CAGAR BUDAYA, DAN PEMBANGUNAN MUSEUM Revitalisasi Museum Tahun 2015: 1. Museum Prov. Banten 2. Museum Kota Makassar 3. Museum Banggai, Kab. Banggai - Sulteng 4. Museum Prov. Sumbar 5. Museum Sulawesi Tengah 6. Museum Prov. Maluku (Siwalima) 7. Museum Perjuangan Jambi 8. Museum Panglima Besar Sudirman, Kab. Pacitan - Jatim 9. Museum Provinsi Nusa Tenggara Timur 10. Museum Mpu Purwa, Kota Malang - Jatim Target Realisasi Revitalisasi Cagar Budaya Tahun 2015: 1. Revitalisasi Situs Samudra Pasai, Kab. Aceh Utara - Aceh 2. Revitalisasi Cagar Budaya Eks RSJ Mangunjaya, Kota Solo - Jateng 3. Revitalisasi Situs Karangkamulyan, Kab. Ciamis - Jabar Revitalisasi Museum Tahun Pembangunan Museum Tahun 2015: 1. Museum PDRI, Kab. Lima Puluh Kota-Sumbar 2. Museum Kerinci, Kab. Kerinci - Jambi 3. Museum Subak Gianyar, Kab. Gianyar - Bali 4. Museum Coelacanth Ark, Kota Manado - Sulut 5. Museum Keris, Kota Solo - Jateng 24
25 Fasilitasi Bidang Kebudayaan FASILITASI KESENIAN 1. Revitalisasi Taman Budaya adalah bantuan kepada taman budaya berupa penyusunan masterplan dan ded, revitalisasi fisik, dan penguatan program. 2. Fasilitasi Kegiatan Kesenian adalah fasilitasi sarana kegiatan kesenian yang diperuntukan kepada masyarakat/komunitas Seni (sanggar seni, sekolah, perorangan/seniman) dilaksanakan untuk menampilkan ragam seni pertunjukan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada generasi penerus/seniman untuk menampilkan kreativitasnya (seni pertunjukan dan pameran) 3. Fasilitasi sarana kesenian disatuan pendidikan tingkat SD/SMP/SMA di kabupaten/kota di Indonesia berupa bantuan pengadaan sarana kesenian tradisional baik berupa alat musik, pakaian tari maupun pakaian adat sesuai dengan daerahnya; 4. Fasilitasi Laboratorium seni budaya dan film adalah fasilitasi berupa bangunan fisik dan sarana pendukung laboratorium seni budaya dan film kepada satuan pendidikan tingkat SMA pada provinsi di Indonesia dalam rangka apresiasi masyarakat dan pelajar terhadap seni budaya dan film yang memiliki kelebihan dimana dapat dipertunjukkan seni dan budaya sekaligus dapat berfungsi sebagai bioskop mini (mini teater). No Kegiatan Realisasi Target Revitalisasi Taman Budaya 25 (Masterplan) 6 (Revitalisasi Fisik) 3 (Penguatan Program) 2. Fasilitasi Kegiatan Kesenian 84 Kegiatan 48 Kegiatan 3. Fasilitasi Sarana Kesenian untuk Satuan Pendidikan 4. Fasilitasi Laboratorium Seni untuk Satuan Pendidikan 3317 Satuan Pendidikan 500 Satuan Pendidikan 21 Satuan Pendidikan 17 Satuan Pendidikan 25
26 Fasilitasi Bidang Kebudayaan FASILITASI KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI 1. Fasilitasi Komunitas Budaya Masyarakat adalah fasilitasi pemberian bantuan sosial untuk Komunitas Budaya, Sanggar, dan Organisasi Kepercayaan yang digunakan untuk pembelian alat kesenian tradisional, pembelian pakaian adat, dan rehabilitasi bangunan yang digunakan untuk pengembangan seni dan budaya tradisional. 2. Revitalisasi Desa Adat bertujuan untuk peningkatan kualitas Desa Adat sebagai upaya pelestarian kebudayaan asli di Indonesia dan pewarisannya secara lintas generasi. No Kegiatan Realisasi Target Fasilitasi Komunitas Budaya Masyarakat 875 Komunitas Budaya 282 Komunitas Budaya 2. Revitalisasi Desa Adat 19 Desa Adat 118 Desa Adat 26
27 FASILITASI PENULISAN SEJARAH DAN PENGEMBANGAN RUMAH BUDAYA NUSANTARA Fasilitasi Penulisan Sejarah dan Nilai Budaya adalah pemberian bantuan kepada masyarakat dalam rangka peningkatan pengembangan kajian sejarah dan nilai budaya, dalam mendukung pembentukan jati diri dan pembangunan karakter bangsa Fasilitasi Pengembangan Rumah Budaya Nusantara merupakan pemberian bantuan kepada kelompok masyarakat yang ditujukan untuk melestarikan kearifan dan kekayaan nilai sejarah dan budaya. No Kegiatan Realisasi Target Fasilitasi Penulisan Sejarah dan Nilai Budaya 26 Buku 8 Buku 2. Fasilitasi Pengembangan Rumah Budaya Nusantara 110 RBN 44 RBN 27
28 Fasilitasi Bidang Kebudayaan FASILITASI KEGIATAN KEBUDAYAAN DI LUAR NEGERI Kegiatan kebudayaan yang difasilitasi: Kegiatan dalam bentuk pementasan/pertunjukan, pameran, workshop dan atau seminar untuk mempresentasikan dan/atau mengomunikasikan kebudayaan agar diapresiasi oleh masyarakat internasional, Pelatihan karya budaya Indonesia kepada masyarakat lokal di luar negeri kegiatan Delegasi: 520 Negara: Kegiatan Delegasi: 198 Negara: 27 Target kegiatan Delegasi: 300 Negara: 30 28
29 Fasilitasi Bidang Kebudayaan FASILITASI BIOSKOP KELILING (MOBIL CINEMA) Mobil Cinema Tahun 2012 (20 Mobil di 17 Provinsi, 18 Kota/Kabupaten) Banda Aceh, Padang, Batu Sangkar, Tanjung Pinang, Jambi, Serang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Mojokerto, Denpasar, Pontianak, Makassar, Gorontalo, Manado, Ternate, Ambon dan Jayapura. Mobil Cinema Tahun 2013 (40 Mobil Cinema di 17 Provinsi, 40 Kota/Kabupaten) Medan, Pekanbaru, Bengkulu, Palembang, Bandar Lampur, Tanjungpandan, Semarang, Mataram, Palangkaraya, Banjarmasin, Samarinda, Tanjung Selon, Mamuju, Palu, Kendari, Kupang dan Manokwari. RENCANA TAHUN 2015 : 30 BIOSKOP KELILING 29
30 Penghargaan Bidang Kebudayaan ANUGERAH KEBUDAYAAN DAN MAESTRO KATEGORI ( ) Jumlah Gelar Tanda Kehormatan oleh Presiden - Bintang Budaya Parama 25 Dharma - Satyalancana Kebudayaan 55 Anugerah Kebudayaan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan - Anugerah Seni 46 - Pelestari dan Pengembang 41 Warisan Budaya - Anak/Pelajar/Remaja yang Berdedikasi terhadap 29 Kebudayaan Maestro Seni dan Tradisi KATEGORI (2015) Target Gelar Tanda Kehormatan oleh Presiden - Bintang Budaya Parama Dharma 5 - Satyalancana Kebudayaan 10 Anugerah Kebudayaan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan - Pencipta, Pelopor, Pembaharu 10 - Pelestari 10 - Anak dan Remaja 4 - Pemerintah Daerah 3 - Media Massa 3 - Komunitas 3 - Perseorangan/Lembaga Asing 3 Maestro Seni dan Tradisi 5 Kategori Maestro Seni dan Tradisi Tahun : 74 orang Sudah meninggal : 23 orang Masih hidup : 51 orang 30
31 C PELESTARIAN BUDAYA melalui 5. PEMBINAAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME
32 Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi PETA SEBARAN ORGANISASI PENGHAYATAN TERHADAP TUHAN YME TINGKAT PUSAT Sumber: Direktorat Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi, 2014
33 D Pengelolaan Perfilman
34 Pengelolaan Perfilman Berdasarkan UU No. 33 Tahun 2009 LEMBAGA SENSOR FILM 1. Lembaga Sensor Film bersifat tetap dan independen. (Pasal 58 Ayat 1) 2. Lembaga sensor film berkedudukan di ibukota negara Republik Indonesia. (Pasal 58 Ayat 2) 3. Lembaga sensor film bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri. (Pasal 58 Ayat 3) 4. LSF dapat membentuk perwakilan di ibukota provinsi. (Pasal 58 Ayat 4) 5. LSF bertugas melakukan penyensoran film dan iklan film sebelum diedarkan dan/atau dipertunjukkan kepada khalayak umum; dan melakukan penelitian dan penilaian judul, tema, gambar, adegan, suara, dan teks terjemahan suatu film dan iklan film yang akan diedarkan dan/atau dipertunjukkan kepada khalayak umum. (Pasal 6 PP No. 18 Tahun 2014 tentang Lembaga Sensor Film) BADAN PERFILMAN INDONESIA 1. Pembentukan Badan perfilman Indonesia dilakukan oleh Masyarakat dan dapat difasilitasi oleh Pemerintah. (Pasal 68 Ayat 2) 2. Badan perfilman Indonesia merupakan lembaga swasta dan bersifat mandiri. (Pasal 68 Ayat 3) 3. Badan perfilman Indonesia berkedudukan di ibu kota negara Republik Indonesia. (Pasal 68 Ayat 4) 4. Badan perfilman Indonesia dikukuhkan oleh Presiden. 5. Badan Perfilman bertugas: (a) menyelenggarakan festival film di dalam negeri; (b) mengikuti festival film di luar negeri; (c) menyelenggarakan pekan film di luar negeri; (d) mempromosikan Indonesia sebagai lokasi pembuatan film asing; (e) memberikan masukan untuk kemajuan perfilman; (f) melakukan penelitian dan pengembangan perfilman; (g) memberikan penghargaan; dan (h) memfasilitasi pendanaan pembuatan film tertentu yang bermutu tinggi.
35 PEMERINTAH PUSAT 1. Penetapan kebijakan dan rencana induk perfilman nasional. 2. Penetapan kebijakan memfasilitasi pengembangan dan kemajuan perfilman. 3. Penetapan pemerintah keringanan pajak dan Bea masuk tertentu untuk perfilman. Pelestarian Budaya Melalui Pengelolaan Perfilman PEMBAGIAN KEWENANGAN PERFILMAN PUSAT - DAERAH PEMERINTAH DAERAH PROVINSI 1. Pelaksanaan dan penetapan kebijakan dan rencana induk perfilman skala provinsi. 2. Penetapan kebijakan memfasilitasi pengembangan dan kemajuan perfilman skala provinsi. 3. Penetapan pemerintah keringan pajak daerah dan retribusi daerah tertentu untuk perfilman skala provinsi. PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Pelaksanaan dan penetapan kebijakan dan rencana induk perfilman skala kabupaten /kota. 2. Penetapan kebijakan memfasilitasi pengembangan dan kemajuan perfilman skala kabupaten/kota 3. Penetapan pemberian keringananan pajak daerah dan retribusi daerah untuk perfilman skala kabupaten/kota UU No.33 Th 2009 KETERANGAN Pasal 52 dan pasal 55 Pasal 51 dan Pasal 54 Pasal 53 dan Pasal 56 35
36 Pelestarian Budaya Melalui Pengelolaan Perfilman PEMBAGIAN KEWENANGAN PERFILMAN PUSAT - DAERAH PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH DAERAH PROVINSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA KETERANGAN 4. Pemberian izin usaha perfilman di bidang pengedaran film, eksport film dan/atau import film.. 4. Pengawasan pengedaran film skala provinsi. 4. Pemberian izin usaha perfilman di bidang penjualan dan/atau penyewaan film, dan/atau pertunjukan film (tidak termasuk izin pertunjukan film yang dilakukan melalui penyiaran televisi/jaringan. Pasal 14 ayat 3, ayat 4, dan ayat Pemberian izin pembuatan film oleh pihak asing yang menggunakan lokasi di Indonesia. 5. Pengawasan terhadap pelaksanaan pembuatan film oleh pihak asing skala provinsi. 5. Pengawasan terhadap pelaksanaan pembuatan film oleh pihak asing skala kabupaten /kota Pasal Pemberian fasilitasi pembuatan film. 6. Pemberian fasilitasi pembuatan film dokumenter tentang warisan budaya bangsa di daerahnya. 6. Pemberian fasilitasi pembuatan film dokumenter tentang warisan budaya bangsa di kabupaten/kota setempat. Pasal 51 dan Pasal 54 36
37 Pelestarian Budaya Melalui Pengelolaan Perfilman PEMBAGIAN KEWENANGAN PERFILMAN PUSAT - DAERAH PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH DAERAH PROVINSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA KETERANGAN 7. Pemberian bantuan pembiayaan apresiasi dan pengarsipan film. 8. Pemberian fasilitasi pengembangan perfilman serta ilmu pengetahuan dan teknologi perfilman. 9. Pemberian fasilitasi pendidikan dan pelatihan untuk pengembangan kompetensi insan perfilman. 7. Pemberian bantuan pembiayaan apresiasi dan pengarsipan film skala provinsi. 8. Pemberian fasilitasi pengembangan dan kemajuan perfilman serta ilmu pengetahuan dan teknologi perfilman skala provinsi. 9. Pemberian fasilitasi pendidikan dan pelatihan untuk pengembangan kompetensi insan perfilman skala provinsi. 7. Pemberian bantuan pembiayaan apresiasi film dan pengarsipan film skala kabupaten/kota. 8. Pemberian fasilitasi pengembangan dan kemajuan perfilman serta ilmu pengetahuan dan teknologi perfilman skala kabupaten/kota. 9. Pemberian fasilitasi pendidikan dan pelatihan untuk pengembanagan kompetensi insan perfilman skala kabupaten/kota. Pasal 51 dan Pasal 54 Pasal 51 dan Pasal 54 Pasal 73 37
38 PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PERFILMAN (Undang-undang Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman, Pasal 67) (1) Masyarakat dapat berperan serta dalam penyelenggaraan perfilman (2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dalam bentuk: a. Apresiasi dan promosi film; b. Penyelenggaraan pendidikan dan/atau pelatihan perfilman; c. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perfilman; d. Pengarsipan film e. Kine klub; f. Museum perfilman; g. Memberikan penghargaan; h. Penelitian dan pengembangan i. Memberikan masukan perfilman; dan/atau j. Memprosikan Indonesia sebagai lokasi pembuatan film luar negeri 38
39 KEGIATAN PEMBINAAN PERFILMAN No Kegiatan Realisasi Target Fasilitasi Produksi Film Animasi 1 Film 1 Film 2. Fasilitasi Produksi Film Dokumenter Presiden- Presiden Indonesia 6 Film 1 Paket 3. Fasilitasi Produksi Film Pendek 18 Film 1 Film 4. Fasilitasi Film Panjang berbasis Nilai Budaya dan Karakter Bangsa 1 Film 1 Paket 5. Pembelian Film Rights 40 Film 1 Paket 6. Fasilitasi Restorasi Film 1 Film 1 Paket 7. Apresiasi Film Indonesia 2 Keg 1 Keg 8. Festival Film Indonesia - 1 Keg 9. Lomba Penulisan Skenario Film Berbasis Nilai Budaya dan Karakter Bangsa 10 Film 10 Film 39
40 E DIPLOMASI BUDAYA
41 Diplomasi Budaya 1. Kebudayaan Indonesia yang beragam memiliki potensi yang kuat untuk melakukan diplomasi budaya pada tingkat nasional, dan internasional. 2. Sebagai upaya untuk mencapai kepentingan bangsa dalam memahami, menginformasikan dan membangun citra bangsa lewat kebudayaan. 3. Meningkatkan apresiasi dan pemahaman bangsa lain tentang Indonesia, membangun saling pengertian dan memperbaiki citra bangsa. 4. Sebagai sarana yang dapat digunakan untuk melakukan diplomasi budaya antara lain melalui peningkatan peran kedutaan-kedutaan besar Indonesia di negaranegara sahabat, pengiriman misi kesenian, dan membangun Rumah Budaya Indonesia di luar negeri. 5. Meningkatkan pengakuan dan penghormatan dunia internasional terhadap harkat, martabat, peran bangsa dan negara. 6. Meningkatkan pemahaman antarnegara dengan masyarakatnya dapat dilakukan melalui pertukaran ide, informasi, seni dan aspek lain seperti bahasa, tradisi, dan gaya hidup masyarakat. 7. Menjadi salah satu sarana dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian dunia. 41
42 Diplomasi Budaya Mutual Understanding Culture Universal Values Soft Diplomacy Perdamaian Dunia Diplomacy pertukaran ide, informasi, nilai-nilai, sistem, tradisi, kepercayaan, dan aspek budaya lainnya, dengan keinginan untuk mendorong saling pengertian PEMBANGUNAN CITRA BANGSA 42
43 Diplomasi Budaya DAFTAR 10 RUMAH BUDAYA INDONESIA DI LUAR NEGERI NO NEGARA 1 Pusat Budaya Indonesia di Timor Leste 2 Pusat Informasi Kebudayaan Indonesia di Myanmar 3 Rumah Budaya Indonesia di Amerika Serikat 4 Rumah Budaya Indonesia di Australia 5 Rumah Budaya Indonesia di Belanda 6 Rumah Budaya Indonesia di Jepang 7 Rumah Budaya Indonesia di Jerman 8 Rumah Budaya Indonesia di Perancis 9 Rumah Budaya Indonesia di Singapura 10 Rumah Budaya Indonesia di Turki 43
44 Diplomasi Budaya DESAIN PUSAT BUDAYA INDONESIA DI TIMOR LESTE 44
45 Diplomasi Budaya RENCANA KEGIATAN DIPLOMASI BUDAYA No Nama Kegiatan Lokasi Waktu 1. Frankfurt Book Fair Germany Ags Nov World Culture Forum Bali Bali, Indonesia Tahun Festival Budaya (Europalia) Belgia Tahun 2017 KERJASAMA PUSAT DAN DAERAH SANGAT DIHARAPKAN 45
46 Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Gd. E Lt. 4 Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270, Indonesia Phone: Fax: kebudayaan@kemdikbud.go.id TERIMA KASIH
KEGIATAN TAHUN 2015 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2016
DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEGIATAN TAHUN 2015 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2016 Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah
Lebih terperinciKONSEP UMUM KEBUDAYAAN -Data Pokok Kebudayaan-
DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KONSEP UMUM KEBUDAYAAN -Data Pokok Kebudayaan- Jakarta, 18 Mei 2016 Oleh : Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Nono Adya Supriyatno
Lebih terperinciKEBUDAYAAN. Budaya Benda (Tangible) Budaya Takbenda (Intangible)
KEBUDAYAAN Budaya Benda (Tangible) Warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau
Lebih terperinciOleh: Direktur Jenderal Kebudayaan Prof. Kacung Marijan, MA, Ph.D.
Oleh: Direktur Jenderal Kebudayaan Prof. Kacung Marijan, MA, Ph.D. DISAMPAIKAN DALAM RAPAT KOORDINASI PUSAT DAN DAERAH BIDANG KEBUDAYAAN TAHUN 2014 1. 2. 3. EVALUASI KINERJA DITJEN KEBUDAYAAN 2010-2013
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN RENCANA KERJA PROGRAM DAN ANGGARAN DITJEN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 DAN 2017
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN RENCANA KERJA PROGRAM DAN ANGGARAN DITJEN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 DAN 2017 Jakarta, 12 Februari 2016 OUTLINE PAPARAN 1 Isu-Isu Strategis
Lebih terperinci2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.503, 2015 KEMENDIKBUD. Kebudayaan. Pemerintah provinsi. Kabupaten/Kota. Tugas Pembantuan. Urusan Pemerintahan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEBIJAKAN PROGRAM DAN ANGGARAN DITJEN KEBUDAYAAN TAHUN 2016
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEBIJAKAN PROGRAM DAN ANGGARAN DITJEN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 Solo, 22 Maret 2016 OUTLINE PAPARAN 1 Arah dan Sasaran Pembangunan Kebudayaan
Lebih terperinciINDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN
INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015-2019 Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Direktur Jenderal Kebudayaan Hotel Mercure Ancol Jakarta, 16 April
Lebih terperinciKEGIATAN TAHUN 2015 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2016
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA KEGIATAN TAHUN 2015 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2016 Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman Rakor Pusat dan Daerah Ditjen Kebudayaan Jakarta,
Lebih terperinciPENGUMUMAN NOMOR : 40/Setditjen/Bud/I/2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN Komplek Kemendikbud Gedung E lantai IV, Jl. Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telepon 5731063, 5725048, 5725512 Fax 5731063, 5725048,
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA TAHUN , PROGRAM TAHUN 2014, DAN RENCANA PROGRAM TAHUN 2015 DIREKTORAT INTERNALISASI NILAI DAN DIPLOMASI BUDAYA
EVALUASI KINERJA TAHUN 2012-2013, PROGRAM TAHUN 2014, DAN RENCANA PROGRAM TAHUN 2015 DIREKTORAT INTERNALISASI NILAI DAN DIPLOMASI BUDAYA Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Bidang Kebudayaan Surabaya, 3
Lebih terperinciPROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN KESENIAN DAN PERFILMAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2014
PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN KESENIAN DAN PERFILMAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2014 1. STRUKTUR ORGANISASI 2. TUGAS DAN FUNGSI 3. VISI, MISI,
Lebih terperinciDirektorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Direktorat Jenderal Kebudayaan 2014
Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Direktorat Jenderal Kebudayaan 2014 Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur
Lebih terperinciKEBIJAKAN PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN DI INDONESIA. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman 2013
KEBIJAKAN PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN DI INDONESIA Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman 2013 Perubahan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Menjadi Kementerian Pendidikan dan
Lebih terperinciCETAK BIRU NASIONAL PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
CETAK BIRU NASIONAL PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan MATERI 1. PENGERTIAN KEBUDAYAAN 2. WUJUD DAN UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN 3. SISTEM KEBUDAYAAN DI INDONESIA 4. KOMPONEN PILAR
Lebih terperinciBERITA NEGARA. No.1486, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Indonesia. Warisan Budaya Takbenda. Pelaksanaan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1486, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Indonesia. Warisan Budaya Takbenda. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciKEGIATAN TAHUN 2015 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2016
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA KEGIATAN TAHUN 2015 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2016 Direktorat Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Rakor Pusat dan Daerah
Lebih terperinciSekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA KEGIATAN TAHUN 2015 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2016 Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan Rakor Pusat dan Daerah Ditjen Kebudayaan Jakarta,
Lebih terperinciNo. Kode Provinsi/Satuan Kerja/Program/Kegiatan/Output/Komponen Uraian. Biaya (dalam ribuan) (1) (2) (3) (4) 1. Provinsi Aceh
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN YANG DITUGASKAN KEPADA PEMERINTAH PROVINSI DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
Lebih terperinciMENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA
MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M 01.PR.07.10 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN
Lebih terperinci- 458 - 2. Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di bidang kebudayaan.
- 458 - Q. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 1. Kebijakan Bidang Kebudayaan 1. Kebudayaan 1. Rencana induk pengembangan kebudayaan 1. Rencana induk pengembangan kebudayaan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL Yth. (Daftar terlampir) SURAT EDARAN Nomor SE- 7 /PB/2018 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENCAIRAN DANA DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENERIMAAN
Lebih terperinci4. Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan daerah mengenai kerja sama luar negeri di bidang kebudayaan skala daerah.
W. BIDANG KEBUDAYAAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Kebijakan Bidang 1. 1. Rencana induk pengembangan kebudayaan skala 2. Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan daerah
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kebudayaan nasional Indonesia melalui
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Yth. (Daftar terlampir) SURAT EDARAN NomorSE- 2./PB/2018 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENCAIRAN DANA DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-61/K/SU/2012 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-06.00.00-286/K/2001
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja , Program Tahun 2014, dan Rencana Program 2015
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Evaluasi Kinerja 202203, Program, dan Rencana Program 205 Cagar Budaya Indonesia
Lebih terperinciRANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMN BIDANG KEBUDAYAAN OLEH DEPUTI BIDANG SDM DAN KEBUDAYAAN
RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMN 2015-2019 BIDANG KEBUDAYAAN OLEH DEPUTI BIDANG SDM DAN KEBUDAYAAN Disampaikan pada RAPAT KOORDINASI PUSAT DAN DAERAH BIDANG KEBUDAYAAN TAHUN 2014 SURABAYA, 3 APRIL 2014 SISTEMATIKA
Lebih terperinci-2- lain dari luar Indonesia dalam proses dinamika perubahan dunia. Dalam konteks tersebut, bangsa Indonesia menghadapi berbagai masalah, tantangan, d
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I DIKBUD. Kebudayaan. Pemajuan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 104) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017
Lebih terperinci2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2046, 2016 KEMENDIKBUD. Tugas Pembantuan. TA 2017. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,
BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciQ. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI
- 346 - Q. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 1. Kebijakan Bidang Kebudayaan 1. Kebudayaan 1. Rencana induk pengembangan kebudayaan 1. Rencana induk pengembangan kebudayaan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN
Lebih terperinci- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN PERFILMAN JAWA TIMUR
- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN PERFILMAN JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang
Lebih terperinci2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan
No.1864, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Perwakilan. Orta. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU
PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Lebih terperinciBUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEBUDAYAAN DAN NOMOR : PM. 27/HK.001/MKP/2011 TANGGAL : 25 April 2011 STAF AHLI MENTERI KEBUDAYAAN DAN INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN YANG DITUGASKAN KEPADA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAN PEMERINTAH
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI, TUGAS, dan FUNGSI BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS, dan FUNGSI BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Bimbingan Teknis Ujian Dinas Tingkat I dan Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat Tahun 2017 Jakarta, 18 Juli 2017 DASAR HUKUM, TUGAS,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,
-1- SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kebudayaan nasional Indonesia melalui pengelolaan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kebudayaan nasional Indonesia melalui pengelolaan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG PERFILMAN
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG PERFILMAN I. UMUM Salah satu tuntutan gerakan reformasi tahun 1998, ialah diadakannya reformasi dalam bidang politik dan kebudayaan,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PEMELIHARAAN KESENIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciNAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS
5 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.07/MEN/IV/2011
Lebih terperinciU R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 391,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 31,911,581, BELANJA LANGSUNG 91,604,159,680.00
Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.17 URUSAN WAJIB Kebudayaan dan Pariwisata 1.17.01 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan KODE 00 00 PENDAPATAN DAERAH 00 00 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 391,000,000.00 00 00 1
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN NOMOR: KEP-06.00.00-286/K/2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PIBSI MEMPERKUKUH PERAN BAHASA NEGARA SEBAGAI JATI DIRI BANGSA. Dadang Sunendar Solo, 2 November 2016
SEMINAR NASIONAL PIBSI MEMPERKUKUH PERAN BAHASA NEGARA SEBAGAI JATI DIRI BANGSA Dadang Sunendar Solo, 2 November 2016 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016
Lebih terperinciLAMPIRAN XVII PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010
LAMPIRAN XVII PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 Q. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Kebijakan Bidang Kebudayaan
Lebih terperinciPROGRAM PEMBINAAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI
PROGRAM PEMBINAAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI DIREKTORAT PEMBINAAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Direktorat Pembinaan Kepercayaan terhadap
Lebih terperinciUraian Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun
Uraian dan Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun No 1 2 3 1 Sekretariat Melaksanakan kebijakan pelayanan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Dinas meliputi pengelolaan
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas
Lebih terperinci2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur
No.104, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIKBUD. Kebudayaan. Pemajuan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6055) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017
Lebih terperinci2017, No Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Le
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.739, 2017 KEMENDIKBUD. Tugas Pembantuan. TA 2017. Perubahan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS
Lebih terperinciNAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA
2012, No.659 6 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.07/MEN/IV/2011
Lebih terperinciKementerian Koordinator Bidang Perekonomian POKOK-POKOK MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian POKOK-POKOK MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN 2011-2025 Disampaikan Pada acara: RAKERNAS KEMENTERIAN KUKM Jakarta,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1995 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI AGAMA DI BENGKULU, DI PALU, DI KENDARI, DAN DI KUPANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1995 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI AGAMA DI BENGKULU, DI PALU, DI KENDARI, DAN DI KUPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciTERM OF REFERENCE (TOR) PROGRAM BEDAH RUMAH VETERAN (BEDAH) 2016
TERM OF REFERENCE (TOR) PROGRAM BEDAH RUMAH VETERAN (BEDAH) 2016 LATAR BELAKANG Pada tahun 2015 Kementerian BUMN telah menginisiasi dan mengkoordinasikan Program Bedah Rumah Veteran dengan kegiatan Perbaikan
Lebih terperinciRENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kebudayaan
Lebih terperinciPRIORITAS 11 TEMA PRIORITAS
PRIORITAS 11 TEMA PRIORITAS PENANGGUNGJAWAB BEKERJASAMA DENGAN KEBUDAYAAN, KREATIVITAS, DAN INOVASI TEKNOLOGI Pengembangan dan perlindungan kebhinekaan budaya, karya seni, dan ilmu serta apresiasinya,
Lebih terperinciU R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 358,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 24,813,456, BELANJA LANGSUNG 83,453,407,405.00
Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.17 URUSAN WAJIB Kebudayaan dan Pariwisata 1.17.01 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan KODE 00 00 PENDAPATAN DAERAH 00 00 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 358,000,000.00 00 00 1
Lebih terperinciLIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 14:10)
1 PT Banda Aceh - tgl 26 Januari 2017 via ) 2 PT Medan (Lengkap) 3 PT Padang (Lengkap) 4 PT Pekanbaru 5 PT Jambi - 6 PT Palembang (Lengkap) tgl 31 Januari 2017 via ) 7 PT Bangka Belitung 8 PT Bengkulu
Lebih terperinciRINGKASAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH PEMERINTAH ACEH TAHUN ANGGARAN 2016
Halaman : RINGKASAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH PEMERINTAH ACEH TAHUN ANGGARAN 06 DPASKPA Urusan Pemerintahan Organisasi :.7. KEBUDAYAAN :.7.0. DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian
Lebih terperinciBIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Kebijakan Bidang Kebudayaan
17. BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA - 73-1. Kebijakan Kebudayaan 1. Kebudayaan 1. Rencana induk pengembangan kebudayaan skala 2. Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan daerah
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN
Lebih terperinciProgram LAYANAN KEBUDAYAAN
Program LAYANAN KEBUDAYAAN Reformasi Birokrasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Latar Belakang Para pakar berpendapat bahwa untuk membangun manusia yang berkarakter diperlukan pembangunan bidang kebudayaan.
Lebih terperinciDeputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013
Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 1 ARAH KEBIJAKAN PRIORITAS NASIONAL 11: KEBUDAYAAN, KREATIVITAS DAN INOVASI TEKNOLOGI 2 PRIORITAS
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2018 Direktur Pelestarian Cagara Budaya dan Permuseuman. Harry Widianto
i KATA PENGANTAR Segala puji dan puja, serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhana Wa Ta ala, dengan kasih sayang dan petunjuk-nya, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman dapat menunaikan
Lebih terperinciPENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 16:00 WIB FIX)
1 PT Banda Aceh Lengkap 2 PT Medan Lengkap 3 PT Padang Lengkap 4 PT Pekanbaru Belum Lengkap - 5 PT Jambi Belum Lengkap - 6 PT Palembang Lengkap tgl 31 Januari 2017 via ) tgl 31 Januari 2017 via ) 7 PT
Lebih terperinciUPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN. UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional
UNIT PELAKSANA TEKNIS DITJEN KP3K UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Sekretariat Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan
Lebih terperinciBelanja Pegawai. Bantuan Sosial. kdindex kode uraian. jumlah nmsdana vol
kdindex kode uraian jumlah nmsdana vol sat 02301 023.01 SEKRETARIAT JENDERAL 1,044,679,403 222,346,976 1,366,099,783-269,255,267-2,902,381,429-0230101 023.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Lebih terperinciHASIL SIDANG KOMISI 8 REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012
HASIL SIDANG KOMISI 8 REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sawangan, 28 Februari 2012 1 1. Pokok-pokok Pikiran Integrasi kebudayaan dalam pendidikan, berfungsi
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Keputusan Presiden No. 2 Tahun 1997 Tentang : Pembentukan Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh, Pakanbaru, Jambi, Bengkulu, Palangkaraya, Palu, Kendari, Yogyakarta, Mataram, Dan Dili Oleh : PRESIDEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH BIDANG PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN A. Latar Belakang BAB I
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.538,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 10/PER/M.KOMINFO/03/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 03 /PER/M.KOMINFO/03/2011
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Kebudayaan Nasional Indonesia merupakan perwujudan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA I. UMUM Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa negara memajukan
Lebih terperinci2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I
No.1273, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KOMINFO. ORTA. UPT Monitor Frekuensi Radio. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinciPENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 1 FEBRUARI 2017)
1 PT Banda Aceh Lengkap 2 PT Medan Lengkap 3 PT Padang Lengkap 4 PT Pekanbaru Belum Lengkap - 5 PT Jambi Belum Lengkap - 6 PT Palembang Lengkap 7 PT Bangka Belitung Belum Lengkap - - 8 PT Bengkulu Belum
Lebih terperinciDirektorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia kaya ragam budaya, adat istiadat, suku bangsa, bahasa, agama
Lebih terperinciProposal. Olimpiade Pasar Modal Nasional 2012 Tingkat SMA
Proposal Olimpiade Pasar Modal Nasional 2012 Tingkat SMA 1 PROPOSAL OLIMPIADE PASAR MODAL NASIONAL 2012 TINGKAT SMA Latar Belakang Singkat: Kegiatan sosialisasi, edukasi dan kompetisi pada bidang pasar
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG PERFILMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG PERFILMAN Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : a. bahwa film sebagai karya seni budaya memiliki peran
Lebih terperinciNOMOR : 36 TAHUN 2015 TANGGAL z 9 SEPTEMBER2OlS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PENYELENGGARA SELEKSI CALON DAN PENILAIAN KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 36 TAHUN 2015
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2007 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.05.21.3592 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 05018/SK/KBPOM TAHUN 2001 TENTANG
Lebih terperinciBuku ini bertujuan untuk memberikan gambaran kinerja Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sepanjang tahun 2016.
1 KATA PENGANTAR Pemantauan dan Evaluasi Kinerja diatur melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
Lebih terperinciProposal. Olimpiade Pasar Modal Nasional Tingkat SMA
Proposal Olimpiade Pasar Modal Nasional 2012 Tingkat SMA 1 PROPOSAL OLIMPIADE PASAR MODAL NASIONAL 2012 TINGKAT SMA Latar Belakang Singkat: Kegiatan sosialisasi, edukasi dan kompetisi pada bidang pasar
Lebih terperinciLIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 27 JANUARI 2017 )
1 PT Banda Aceh Email Informasi - 2 PT Medan Email Helpdesk - - - - - 3 PT Padang tgl 26 Januari 2017 via Email Berupa Pemberitahuan telah melakukan sosialisasi (Kekurangan sudah diberitahukan via Email
Lebih terperinciPENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 16 FEBRUARI 2017)
1 PT Banda Aceh Lengkap 2 PT Medan Lengkap 3 PT Padang Lengkap 4 PT Pekanbaru Lengkap Notulen dikirim tanggal 2 Februari 2017 jam 16:58 WIB 5 PT Jambi Belum Lengkap - 6 PT Palembang Lengkap 7 PT Bangka
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata kerja. Panitia urusan piutang negara.
No.337, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata kerja. Panitia urusan piutang negara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/PMK.06/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciMATERI PEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN AQMS DI 45 KOTA
MATERI PEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN AQMS DI 45 KOTA SUBDIREKTORAT PEMANTAUAN KUALITAS UDARA DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN NON INSTITUSI DIREKTORAT PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA KEMENTERIAN LINGKUNGAN
Lebih terperinciBUDAYA MARITIM NUSANTARA DAN GERAKAN KEMBALI KE LAUT
BUDAYA MARITIM NUSANTARA DAN GERAKAN KEMBALI KE LAUT Gusti Asnan (Jur. Sejarah, Fak. Ilmu Budaya, Univ. Andalas Padang gasnan@yahoo.com) Berbincang mengenai budaya maritim Nusantara sesungguhnya membincangkan
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 35 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 35 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang : a. Bahwa sebagai tindak lanjut
Lebih terperinci2 Indonesia, baik pada masa lalu, masa kini, maupun yang akan datang, perlu dimanfaatkan sebagai modal pembangunan. Sebagai karya warisan budaya masa
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEHUTANAN. Museum. Cagar Budaya. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 195) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN
Lebih terperinciPENGELOLAAN KOMUNITAS ADAT
PENGELOLAAN KOMUNITAS ADAT A. Pendahuluan Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk yang masyarakatnya terdiri dari beraneka ragam suku bangsa dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Keragaman
Lebih terperinciALTERNATIF STRUKTUR, TUGAS, DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI
ALTERNATIF STRUKTUR, TUGAS, DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI ALTERNATIF STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI TIPE A KEPALA DINAS SEKRETARIAT SUBBAGIAN SUBBAGIAN
Lebih terperinci