BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Gambar 4 Flowchart metode penelitian Berikut adalah penjelasan dari flowchart diatas: 1. Data yang dikirim oleh satelit Aqua Modis dikumpulkan di situs web oceancolor.gsfc.nasa.gov. Di situs tersebut kita dapat memilih untuk mengambil data apa saja yang akan diambil dengan terlebih dahulu menentukan satelit yang mengumpulkan data tersebut, kemudian memilih data citra klorofil-a untuk rentang waktu 8 harian. 25

2 26 2. Data yang diunduh merupakan data dengan format SMI yang merupakan data hasil perekaman citra satelit, untuk dapat digunakan data tersebut kemudian diproses dengan perangkat lunak SeaDAS untuk mendapatkan data dengan ekstensi *.asc. 3. Setelah didapatkan data dengan ekstensi *.asc, kemudian diubah kedalam bentuk matrik untuk memudahkan pengolahan dengan matlab. Data ini perlu diubah ke dalam bentuk matrik karena ketika data tersebut berekstensi *.asc data tersebut akan sulit untuk dipahami. 4. Data yang telah berbentuk matrik, kemudian dilakukan agregasi temporal, hal ini dimaksudkan untuk membagi data yang memiliki resolusi temporal 8 harian menjadi data yang memiliki resolusi temporal bulanan. 5. Data yang telah memiliki resolusi temporal bulanan kemudian dilakukan analisa spasial clustering untuk mendapatkan data spasial yang telah memiliki label cluster. 6. Data yang telah memiliki label cluster selanjutnya dilakukan temporal clustering, sehingga data tersebut akan memiliki label temporal cluster. 7. Data yang telah di-cluster selanjutnya dilakukan validasi hasil clustering. 8. Setelah dilakukan analisis spasio-temporal clustering, dilakukan visualisasi untuk memudahkan dalam pembacaan hasil clustering. 3.2 Analisis Data spasio-temporal merupakan data yang mengandung informasi geografi serta diambil dengan rentang waktu tertentu. Data citra satelit sebaran klorofil a yang diambil dari situs dapat dimanfaatkan dalam aplikasi analisis spasio-temporal clustering tentunya harus diolah terlebih dahulu sehingga data sesuai dengan kebutuhan. Selain itu data yang diunduh pun memiliki format yang memiliki ekstensi hdf. Data dengan

3 27 ekstensi hdf merupakan sebuah format file yang digunakan untuk menyimpan dan mengatur data numerik dalam ukuran besar. Urutan langkah untuk mendapatkan adalah sebagai berikut: data citra satelit sebaran klorofil 1. Buka website OceanColor yaitu Gambar 5 halaman utama 2. Selanjutnya klik Level 3 Browser 3. Kemudian dilanjutkan dengan memilih satelit serta data yang ingin dipilih, disini dipilih Aqua Modis Chlorophil Concentration (ditunjukkan oleh huruf a pada gambar 6), untuk mengambil data citra sebaran klorofil a. Gambar 6 halaman level 3 browser untuk mengunduh data satelit

4 28 4. Kemudian dilanjutkan dengan memilih rentang waktu perekaman data citra satelit, rentang waktu perekaman tersedia dalam format harian, mingguan, bulanan, serta tahunan, di sini dipilih data composite mingguan (ditunjukkan oleh huruf b pada gambar 6). 5. Selanjutnya tentukan resolusi spasial dari data yang akan diunduh, disini dipilih data dengan resolusi spasial 4 km (ditunjukkan oleh huruf c pada gambar 6). 6. Kemudian dilanjutkan dengan memilih tanggal perekaman data (ditunjukkan oleh huruf d pada gambar 6) 7. Kemudian pilih file yang bertanda SMI untuk diunduh (ditunjukkan oleh huruf e pada gambar 6). 8. Setelah selesai diunduh, extract dengan menggunakan perangkat lunak seperti Winrar ataupun IZArc untuk dapat diolah dengan SeaDAS. Tahapan selanjutnya adalah mengolah data yang telah diunduh dengan menggunakan perangkat lunak SeaDAS. Perangkat lunak ini hanya dapat bekerja langsung di komputer dengan sistem operasi Linux sedangkan untuk sistem operasi Windows (jenis apapun) belum bisa langsung diinstal. Oleh karena itu, dibutuhkan perangkat lunak pembantu dalam hal ini saya menggunakan perangkat lunak VMware Player. Setelah terinstal dengan baik, maka perangkat lunak SeaDAS nya dapat diinstal ke dalam perangkat lunak VMware Player. SeaDAS juga tersedia di website Untuk sistem operasi Windows di situs ini sudah disediakan dalam bentuk SeaDAS Virtual Appliance sehingga dapat langsung dijalankan dengan VMware Player. Ketika menggunakan VMware Player, data citra satelit yang telah diunduh harus dipindahkan ke flashdisk atau media penyimpanan lainnya terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan, ketika membuka VMware Player, maka sistem operasi Windows ( sistem operasi host) tidak bisa diakses oleh VMware Player.

5 29 Berikut adalah tahapan pengolahan data citra satelit sebaran klorofil a yang diolah dengan SeaDAS: Ketika sudah masuk ke perangkat lunak SeaDAS, pertama-tama file yang dalam format.bx2 tadi di extract terlebih dahulu dan disimpan di drive yang tersedia pada tampilan SeaDASnya. Berikut adalah tampilan utama ketika SeaDAS pertama kali dijalankan. Gambar 7 halaman utama SeaDAS Tahapan berikutnya adalah memilih file yang telah diekstrak, namun sebelum memilih file yang akan dibuka, salin terlebih dahulu file tersebut ke desktop atau media penyimpanan SeaDAS, karena file yang disimpan di komputer host (komputer tempat meng-install Vmware Player) tidak dapat diakses oleh komputer guest (komputer yang di-install SeaDAS). Berikut adalah tampilan untuk memilih file citra satelit.

6 30 Gambar 8 halaman untuk memilih file citra satelit Setelah kita memasukkan lintang-bujurnya, kemudian kita klik tanda Chlorophil-a Concentration (gambar 9). Kemudian kita LOAD dan akan muncul layar baru (gambar 10). Kita Display saja maka akan terlihat layar baru yang akan menampilkan wilayah yang kita inginkan (sesuai koordinat). Pada penelitian ini wilayah Indonesia yang dipilih adalah wilayah dengan letak koordinat (0 o LS -21 o LS dan 95 o BT 139 o BT). Berikut adalah tampilan untuk menentukan letak koordinat daerah penelitian. Gambar 9 halaman untuk memilih daerah penelitian

7 31 Gambar 10 halaman untuk memilih file yang akan ditampilkan Jika ingin memberikan tampilan yang lebih bagus (menampilkan grid,ganti warna,color bar dll) terhadap gambar yang hendak digunakan, maka kita dapat mengeditnya di menu Functions dan Setups nya (gambar 11). Ketika gambar yang hendak digunakan sudah sesuai dengan yang diinginkan maka langkah selanjutnya adalah klik menu Functions-pilih Output Data - ASCII, maka akan muncul layar baru (gambar 12). Kemudian akan muncul layar baru untuk menentukan nama file (gambar 13). Gambar 11 halaman visualisasi citra satelit

8 32 Gambar 12 halaman menentukan file output Gambar 13 halaman menentukan nama file Kemudian klik Setup untuk menentukan parameter atau atribut dari data satelit. Pilihan ini akan menentukan hasil dari data ASCII yang akan dibuat. Pada penelitian ini parameter yang akan dimasukkan adalah nilai koordinat lintang, nilai koordinat bujur, serta nilai klorofil a. Ketika selesai dilanjutkan dengan memilih write file (gambar 14). Tahapan ini merupakan tahap terakhir mengolah data dengan menggunakan perangkat lunak SeaDAS. File yang dihasilkan adalah file dengan ekstensi asc dan

9 33 tersimpan pada direktori home dari SeaDAS. Untuk membuka file ini dapat dilakukan dengan perangkat lunak penyunting teks seperti notepad, notepad ++, serta perangkat penyunting teks lainnya. Gambar 14 halaman menentukan atribut data citra satelit 3.3 Prepocessing Data Pada bagian ini akan dibahas mengenai bagaimana mengolah data dari data ASCII yang didapat dari pengolahan dengan perangkat lunak SeaDAS menjadi data dengan bentuk matriks untuk dilakukan agregasi. Agregasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data sebaran klorofil a untuk dibuat matriks dengan jumlah baris adalah semua data dan untuk kolomnya merupakan atribut dari data sebaran klorofil a yang memiliki nilai, koordinat lintang dan bujur serta nilai klorofil a. Data hasil keluaran dari SeaDAS

10 34 merupakan file dengan format ekstensi *.asc. Sehingga untuk dapat diubah menjadi matriks digunakan perangakt lunak Microsoft Office Excel Microsoft Office Excel 2010 dipilih karena kemampuannya untuk dapat mengolah data dengan jumlah baris lebih dari Berikut langkah-langkah untuk mengolah data dengan Microsoft Office Excel 2010: 1. Buka Microsoft Excel. 2. Letakan kursor kedalam cell yang berada pada microsoft excel. 3. Pada menu bar,pilih bagian data kemudian pilih import external data dan pilih import data. 4. Pilih letak data yang ingin kalian import. 5. Setelah dipilih,akan muncul tampilan seperti ini : Gambar 15 Wizard import data External excel 6. Pilih saja delimited untuk membaginya sesuai dengan cell yang ada,kemudian klik next. 7. Setelah di klik akan tampil seperti ini :

11 35 Gambar 16 penentuan pemisah import data external excel 8. Ceklist pada bagian semicolon untuk memberikan pemisah antar tulisan yang ingin di import. 9. Kemudian klik finish. Gambar 17 hasil akhir import data External excel Untuk memudahkan dalam analisis spasio-temporal clustering semua data akan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Data yang terbentuk dari proses diatas merupakan data 8 harian perekaman citra satelit dengan ekstensi *.xlsx. Dari data 8 harian ini kemudian dilakukan agregasi data sehingga diperoleh data bulanan sebaran klorofil a, disini data harian yang memiliki nilai klorofil a lebih dari 3 mg/m 3 akan dibuang, karena nilai ini merupakan noise dari data citra satelit, nilai ini mungkin saja sebuah atau koloni organisme lain yang memiliki karakteristik hampir sama dengan fitoplankton, sehingga terbaca oleh sensor

12 36 satelit sebagai klorofil a. Menurut A.Sediadi & Edward dalam makalah yang disampaikan pada Seminar Nasional Pendayagunaan Sumberdaya Hayati Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup tahun 2000 nilai tertinggi klorofil a di perairan Indonesia adalah 2,14 mg/m 3. Selanjutnya nilai kandungan klorofil a yang ada pada tiap minggunya akan dilakukan agregasi tiap 4 minggu, sehingga diperoleh data sebaran kklorofil a setiap bulan. Data ini terdiri dari 6 kolom, yaitu kolom pertama yang berisi nilai koordinat lintang, kolom kedua yang berisi nilai koordinat bujur, kolom ketiga yang berisi nilai sebaran klorofil a pada minggu pertama, kolom keempat yang berisi nilai sebaran klorofil a pada minggu kedua, kolom kelima yang berisi nilai sebaran klorofil a pada minggu ketiga, kolom keenam yang berisi nilai sebaran klorofil a pada minggu keempat. Pembagian nilai klorofil a pada tiap bulannya dihitung berdasarkan kalender masehi, sehingga data sebaran klorofil a pada bulan Januari berisi data citra satelit mulai hari pertama bulan Januari sampai dengan hari ke-32 pada bulan Januari ( karena data citra satelit yang diambil merupakan data citra satelit 8 harian) begitu juga untuk bulan yang lain. 3.4 Analisis Spasio-Temporal Clustering Pada bagian ini akan dibahas mengenai tahapan analisi spasiotemporal clustering yang akan dibagi menjadi dua tahapan yaitu analis spasial clustering dengan algoritma Density-based Spatial Clustering of Aplication with Noise (DBSCAN) serta analisis temporal clustering dengan algoritma Fuzzy C-Means. Hasil yang diharapkan adalah data yang telah diberi label berdasarkan keanggotaan dalam cluster tertentu. Hal-hal yang harus

13 37 diperhatikan dalam tahapan spasial clustering dengan algortima DBSCAN yaitu: 1. Masukan Masukan merupakan data hasil preprocessing, dimana pada penelitian ini digunakan data tahunan sebaran klorofil a.. 2. Parameter Parameter yang diperlukan oleh algoritma DBSCAN ini adalah jarak minimal antar profil (epsilon) dan jumlah minimal profil untuk dijadikan satu cluster. 3. Keluaran Merupakan hasil analisis spasial clustering dengan DBSCAN berupa label cluster untuk masing-masing profil dalam data dan persebaran. Setelah mendapat hasil analisis spasial clustering, maka tahapan selanjutnya adalah analis temporal clustering dengan algoritma Fuzzy C- Means. Hasil yang diharapkan adalah data yang telah diberi label berdasarkan keanggotaan dalam cluster tertentu. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahapan temporal clustering dengan algortima Fuzzy C-Means yaitu: 1. Masukan Masukan untuk analisis temporal clustering adalah data hasil spasial clustering. 2. Parameter Parameter yang diperlukan oleh algoritma Fuzzy C-Means ini adalah jumlah cluster yang diinginkan, nilai koefisien eksponen untuk partisi, jumlah iterasi dan nilai ambang kesalahan minimum. 3. Keluaran

14 38 Merupakan hasil analisis temporal clustering dengan Fuzzy C-Means berupa label cluster untuk masing-masing profil dalam data dan cluster center. 3.5 Visualisasi Hasil Analisis Spasio-Temporal Clustering Pada akhirnya cluster hasil analisis spasio-temporal clustering harus digambarkan untuk dapat mempermudah dalam pembacaan informasi. Bagian ini akan membahas mengenai tahapan visualisasi hasil analisis spasiotemporal clustering. Visualisasi hasil analisis spasio-temporal clustering mencakup visualisasi persebaran cluster dan visualisasi cluster center atau pola umum yang ditemukan dalam data. Visualisasi pola umum dilakukan baik terhadap pola yang dihasilkan dari hasil analisis spasial clustering maupun dari hasil analisis temporal clustering. cluster : Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap visualisasi persebaran a. Masukkan Masukkan untuk tahap visualisasi persebaran cluster adalah label cluster masing-masing profil b. Keluaran Hasil visualisasi persebaran cluster adalah plot gambar persebaran cluster. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap visualisasi pola umum ( cluster center ) : a. Masukkan Masukkan untuk tahap visualisasi pola umum adalah pasangan data lintang dan data bujur lokasi geografis yang menjadi daerah penelitian, data titik-titik waktu penelitian dan matriks berisi nilai cluster center.

15 39 b. Keluaran Hasil visualisasi cluster center adalah pola umum data yang ditemukan dalam analisis spasio-temporal clustering 3.6 Perancangan Fungsi Untuk Membuka File Hal pertama sebelum dilakukan analisis spasio-temporal clustering adalah membuka file yang akan menjadi masukan untuk analisis spasiotemporal clustering. Berikut adalah fungsi yang akan digunakan dan penjelasan dari bagian utama fungsi tersebut. data = xlsread( nama_file.xlsx'); Kode Program 1 Potongan kode sumber untuk membuka file Berikut adalah penjelasan dari potongan kode diatas: a. nama_file merupakan nama file yang diberikan terhadap data analisis b. data merupakan nama variabel untuk menyimpan file untuk dilakukan pengolahan c. xlsread merupakan fungsi di dalam matlab yang dapat digunakan untuk membuka file d. *.xlsx merupakan ekstensi file yang akan dibuka 3.7 Perancangan Fungsi Untuk Agregasi Spasial Data yang telah didapat merupakan data dengan jumlah baris yang sangat banyak sehingga perlu dilakukan agregasi, karena data yang besar akan memerlukan waktu yang lama ketika dilakukan komputasi. Agregasi data dilakukan terhadap data lintang serta data bujur sehingga diperoleh data yang merepresentasikan lokasi penelitian. Data yang akan diolah mempunyai

16 40 batas minimal serta maksimal untuk nilai lintang dan nilai bujurnya. Batas minimal untuk lintang adalah -2,7 LS dan batas maksimal untuk nilai lintangnya adalah -3,7 LS, sedangkan untuk nilai bujurnya mempunyai batas minimal 105,1 BT dan 106,1 untuk batas maksimal nilai bujurnya. Berikut adalah fungsi yang akan digunakan dan penjelasan dari bagian utama fungsi tersebut. threshold=struct('minlat',-2.7,'maxlat',-3.7,... 'minlon',105.1,'maxlon',106.1,'spatres',0.1); Kode Program 2 Potongan kode sumber untuk agregasi spasial Berikut adalah penjelasan dari potongan kode diatas: a. threshold merupakan nama variabel untuk menyimpan nilai maksimal dan minimal nilai lintang dan bujur b. minlat merupakan nama variabel untuk menyimpan nilai minimal lintang c. maxlat merupakan nama variabel untuk menyimpan nilai maksimal lintang d. minlon merupakan nama variabel untuk menyimpan nilai minimal bujur e. maxlon merupakan nama variabel untuk menyimpan nilai maksimal bujur f. spatres merupakan nama variabel untuk menyimpan nilai resolusi spasial 3.8 Perancangan Fungsi Untuk Clustering dengan Fuzzy C-Means (FCM) Proses clustering dengan algoritma fuzzy c-means mengikuti langkah-langkah yang digambarkan dengan flowchart di bawah ini.

17 41 Gambar 18 flowchart algoritma fuzzy c-means Berikut adalah penjelasan dari flowchart diatas: 1. Sebelum dilakukan clustering, tentukan terlebih dahulu jumlah cluster yang akan dibuat. 2. Menentukan tingkat ke-fuzzy-an. Tingkat ke-fuzzy-an dihitung merujuk pada seberapa besar kemungkinan suatu data bisa menjadi anggota ke dalam suatu cluster. 3. Menentukan cluster center. Hitung pusat Cluster ke-k: Vkj, dengan k=1,2, c; dan j=1,2, m. 4. Perbarui keanggotaan berdasar cluster center yang baru. 5. Bandingkan nilai keanggotan dalam matrik U, jika tidak banyak mengalami perubahan maka artinya sudah konvergen

18 42 dan keanggotaannya sudah maksimal. Iterasi dihentikan dan didapatkan hasil pengelompokan. Tahapan pertama untuk melakukan spasio-temporal clustering dengan algoritma fuzzy c means adalah menentukan data masukan untuk proses clustering, jumlah cluster, options yang merupakan parameter untuk fungsi fcm yang ada di dalam toolbox matlab. Berikut akan dijelaskan bagian penting dari fungsi yang akan dibuat. options = [2.0, 500, 1e-6,0]; no_cluster=3; %clustering dengan fcm 3 klas [center,u,obj_fcn]=fcm(datapakai,no_cluster,options); Kode Program 3 Potongan kode sumber untuk fungsi fcm Berikut adalah penjelasan dari potongan kode diatas: a. options merupakan parameter dalam fungsi fcm didalam toolbox matlab. Nilai 2.0 artinya nilai ambang untuk koefisien eksponen untuk partisi, 500 merupakan nilai maksimal perulangan, 1e-6 merupakan nilai ambang untuk kesalahan, dan nilai 0 menunjukkan data selam proses perulangan tidak ditampilkan. b. no_cluster merupakan jumlah cluster yang diinginkan c. center merupakan matrik cluster center hasil fungsi fcm d. U merupakan matrik keanggotan setiap profil data terhadap masing-masing cluster e. obj-fcn merupakan nilai fungsi obyektif selama proses perulangan f. datapakai merupakan nama data yang akan dilakukan proses clustering.

19 Perancangan Fungsi Untuk Visualisasi Sebaran Cluster Tahapan selanjutnya adalah melakukan visualisasi terhadap sebaran data klorofil a terhadap masing-masing cluster. Visualsisasi ini dilakukan terhadap data lintang dan data bujur, sehingga didapat pola sebaran data klorofil a. Berikut dibuat. akan dijelaskan bagian penting dari fungsi yang plot(datapakai(:,1), datapakai(:,2),'o'); maxu = max(u); index1 = find(u(1,:) == maxu); index2 = find(u(2, :)== maxu); index3 = find(u(3,:) == maxu); line(datapakai(index1,1),datapakai(index1,2), 'linestyle','none',... 'marker','*','color','g'); line(datapakai(index2,1),datapakai(index2,2), 'linestyle','none',... 'marker', '*','color','r'); line(datapakai(index3,1),datapakai(index3,2), 'linestyle','none',... 'marker', '*','color','y'); xlabel('lattitude'); ylabel('longitude'); Kode Program 4 Potongan kode sumber untuk visualisasi sebaran cluster Berikut adalah penjelasan dari potongan kode diatas: a. datapakai(:,1)merupakan nilai lintang untuk data sebaran klorofil b. datapakai(:,2)merupakan nilai bujur untuk data sebaran klorofil c. maxu merupakan nilai maksimal dari matrik U (matrik keanggotaan cluster) d. index1 merupakan variabel untuk menentukan cluster 1 yang dihitung dari nilai maksimal matrik keanggotan (U) e. index2 merupakan variabel untuk menentukan cluster 2 yang dihitung dari nilai maksimal matrik keanggotan (U) f. index3 merupakan variabel untuk menentukan cluster 3 yang dihitung dari nilai maksimal matrik keanggotan (U)

20 44 g. line(datapakai(index1,1),datapakai(index1,2), 'linestyle','none','marker','*','color','g') merupakan potongan kode untuk melakukan visualisasi cluster 1 terhadap lokasi geografis h. line(datapakai(index2,1),datapakai(index2,2), 'linestyle','none','marker','*','color','r') merupakan potongan kode untuk melakukan visualisasi cluster 2 terhadap lokasi geografis i. line(datapakai(index3,1),datapakai(index31,2), 'linestyle','none','marker','*','color','y') merupakan potongan kode untuk melakukan visualisasi cluster 3 terhadap lokasi geografis j. xlabel('lattitude') merupakan potongan kode untuk memberi label pada sumbu x k. ylabel('longitude') merupakan potongan kode untuk memberi label pada sumbu x 3.10 Perancangan Fungsi Untuk Clustering dengan DBSCAN Proses clustering dengan algoritma dbscan mengikuti langkahlangkah yang digambarkan dengan flowchart di bawah ini. Gambar 19 flowchart algoritma dbscan untuk membentuk satu cluster

21 45 Berikut adalah penjelasan dari flowcharts diatas: 1. Sebelum dilakukan clustering, tentukan terlebih dahulu data, nilai epsilon, dan nilai MinPts. 2. Pilih sembarang titik profil dari data. 3. Periksa apakah p merupakan core point, jika p merupakan core point maka terbentuk 1 cluster baru. 4. Jika p merupakan border point, tidak ada yang density reachable dari p, maka ambil sembarang p pada indeks berikutnya. Tahapan implementasi algoritma DBSCAN pada penelitian ini merujuk pada pseudocode yang ada pada jurnal ilmiah A Density Based Algorithm for Discovering Clusters in Large Spatial Databases with Noise (Ester, Kriegel, Sander, Xu, 1996). Perbedaan dari pseudocode tersebut terletak pada penamaan fungsi dan parameter masukkan yang disesuaikan dengan penelitian ini. Pada bagian ini hanya dijelaskan bagian penting dari fungsi yang dibuat. %clustering dengan dbscan [dcluster,dsilh]=dbscancluster(datapakai,30,6); Kode Program 5. Potongan kode sumber clustering dengan dbscancluster Berikut adalah penjelasan dari potongan kode diatas: a. datapakai merupakan data yang akan dicluster dengan dbscan b. dcluster merupakan nilai keanggotaan untuk masingmasing baris data terhadap cluster tertentu c. dsilh merupakan nilai Silhouette Index untuk masingmasing profil. d. 30 merupakan nilai epsilon yang dipakai. Nilai ini menunjukkan jarak minimal data yang bertetanggan.

22 46 e. 6 merupakan nilai MinPts yang dipakai. Nilai ini menunjukkan jumlah minimal profil agar dapat dijadikan sebagai 1 cluster. Bagian dibawah ini menjelaskan sebagian fungsi dbscan yang merupakan implementasi dari algoritma expandcluster yang ada di jurnal ilmiah rujukan. Pertama-tama profil yang ada di index dimasukkan ke dalam variabel point. Kemudian dicari profil-profil lain yang density-reachable terhadap point. Jika tidak ada profil lain atau jumlah profil lain yang densityreachable tidak memenuhi MinPts, maka point bukan merupakan core point. Jika demikian, fungsi mengganti profil dengan profil yang ada di indeks berikutnya. Jika point merupakan core point, maka dibuat cluster dengan label clusterid yang berisi point tersebut dan profil lain yang densityreachable terhadap point tersebut. function[isclustered,dcluster]=dbscan(data,index,clusterid, eps,minpts,dcluster) point=data(index,:); [row,col]=size(data); distances=euclideandistance(point(2:col),data(:,2:col)); seeds=find(distances<=eps); if length(seeds)< MinPts dcluster(index)=1; isclustered=0; else dcluster(seeds)=clusterid; seeds(seeds==0)=[]; while ~isempty(seeds) currentp=data(seeds(1),:); distances=euclideandistance(currentp(1:col),... data(:,1:col)); result=find(distances <=eps); Kode Program 6 Potongan kode sumber fungsi dbscan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Data Preprocessing Tahapan awal dalam analisis klaster data spasio-temporal clustering adalah melakukan data preprocessing. Hal ini dilakukan agar data yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini berisi penjelasan mengenai proses implementasi dan pengujian yang dilakukan dalam penelitian mengenai aplikasi algoritma spasial clustering pada data mahasiswa

Lebih terperinci

3. METODOLOGI Waktu dan Lokasi Penelitian. Lokasi pengamatan konsentrasi klorofil-a dan sebaran suhu permukaan

3. METODOLOGI Waktu dan Lokasi Penelitian. Lokasi pengamatan konsentrasi klorofil-a dan sebaran suhu permukaan 20 3. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi pengamatan konsentrasi klorofil-a dan sebaran suhu permukaan laut yang diteliti adalah wilayah yang ditunjukkan pada Gambar 2 yang merupakan wilayah

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 19 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Kebakaran hutan yang sering terjadi di Indonesia berkaitan erat dengan dua faktor utama yaitu faktor alam dan faktor manusia. Kemungkinan terdapat karakteristik

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi kajian untuk mendapatkan nilai konsentrasi klorofil-a dan SPL dari citra satelit terletak di perairan Laut Jawa (Gambar 4). Perairan ini

Lebih terperinci

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di wilayah yang tercemar tumpahan minyak dari

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di wilayah yang tercemar tumpahan minyak dari 3. BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di wilayah yang tercemar tumpahan minyak dari anjungan minyak Montara Australia. Perairan tersebut merupakan perairan Australia

Lebih terperinci

3. METODE. penelitian dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, pada bulan Februari. posisi koordinat LS dan BT.

3. METODE. penelitian dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, pada bulan Februari. posisi koordinat LS dan BT. 3. METODE 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari Februari hingga Agustus 2011. Proses penelitian dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, pada bulan Februari dilakukan pengumpulan

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian berada di wilayah perairan barat Sumatera yang secara geografis terletak pada 8 o LU-10 o LS dan 90 o BT-108 o BT. Namun pengamatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 61 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis 3.1.1 Analisis Permasalahan Proses Segmentasi citra dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan metode konvensional secara statistik maupun

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 8 Langkah-langkah deteksi cluster dengan algoritme DDBC. Performansi Hasil Cluster

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 8 Langkah-langkah deteksi cluster dengan algoritme DDBC. Performansi Hasil Cluster Performansi Hasil Cluster Gambar 8 Langkah-langkah deteksi cluster dengan algoritme DDBC. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil cluster. Analisis yang digunakan adalah analisis cluster ce. Besarnya

Lebih terperinci

(M.3) CLUSTERING PENGGUNA WEBSITE BPS MENGGUNAKAN ALGORITMA SEQUENCE DBSCAN (SEQDBSCAN) DENGAN JARAK SIMILARITAS S 3 M

(M.3) CLUSTERING PENGGUNA WEBSITE BPS MENGGUNAKAN ALGORITMA SEQUENCE DBSCAN (SEQDBSCAN) DENGAN JARAK SIMILARITAS S 3 M (M.3) CLUSTERING PENGGUNA WEBSITE BPS MENGGUNAKAN ALGORITMA SEQUENCE DBSCAN (SEQDBSCAN) DENGAN JARAK SIMILARITAS S 3 M 1Toza Sathia Utiayarsih, 2 Yadi Suprijadi, 3 Bernik Maskun 1Mahasiswa Magister Statistika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi landasan teori dalam penelitian mengenai aplikasi algoritma spasial clustering pada data mahasiswa baru. Pembahasan diawali dengan penjelasan secara umum mengenai data

Lebih terperinci

3. METODOLOGI. Gambar 7 Peta lokasi penelitian.

3. METODOLOGI. Gambar 7 Peta lokasi penelitian. 23 3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pangandaran, Jawa Barat (Gambar 7). Pengumpulan data jumlah hasil tangkapan dan posisi penangkapannya dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi pembahasan mengenai gambaran umum penelitian dalam analisis spasial clustering pada data mahasiswa Universitas Mercu Buana. Pembahasan diawali dengan penjelasan mengenai

Lebih terperinci

3. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Desember 2010 yang

3. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Desember 2010 yang 3. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Desember 2010 yang terdiri dari proses pembuatan proposal penelitian, pengambilan data citra satelit, pengambilan

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN. Gambar 7. Peta Lokasi Penelitian

3 METODE PENELITIAN. Gambar 7. Peta Lokasi Penelitian 18 3 METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2010 hingga Juni 2011 dengan lokasi penelitian yaitu Perairan Selat Makassar pada posisi 01 o 00'00" 07 o 50'07"

Lebih terperinci

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Agustus 2011 dengan

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Agustus 2011 dengan 22 3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Agustus 2011 dengan menggunakan citra MODIS. Lokasi untuk objek penelitian adalah perairan Barat-

Lebih terperinci

Pembersihan Data Lingkungan Pengembangan Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembersihan Data Lingkungan Pengembangan Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN 3 Nilai fuzzy support bagi frequent sequence dengan ukuran k diperoleh dengan mengkombinasikan frequent sequence dengan ukuran k-1. Proses ini akan berhenti jika tidak memungkinkan lagi untuk membangkitkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama bulan Februari-Mei 2013 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanipulasi, mengatur, atau mengedit suatu kebutuhan. kinerjanya. Selain itu beberapa aplikasi atau software juga harus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. memanipulasi, mengatur, atau mengedit suatu kebutuhan. kinerjanya. Selain itu beberapa aplikasi atau software juga harus mengalami 1 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi informasi semakin berkembang. Tentunya dengan beberapa aplikasi dalam dunia komputer yang semakin maju. Pada dasarnya aplikasi dalam

Lebih terperinci

Implementasi Metode Clustering DBSCAN pada Proses Pengambilan Keputusan

Implementasi Metode Clustering DBSCAN pada Proses Pengambilan Keputusan Implementasi Metode Clustering DBSCAN pada Proses Pengambilan Keputusan Ni Made Anindya Santika Devi, I Ketut Gede Darma Putra, I Made Sukarsa Jurusan Teknologi Informasi, Universitas Udayana Bukit Jimbaran,

Lebih terperinci

yang menunjang dalam pengembangan program cluster. Aplikasi cluster ini dikembangkan pada laptop, dengan spesifikasi terdapat

yang menunjang dalam pengembangan program cluster. Aplikasi cluster ini dikembangkan pada laptop, dengan spesifikasi terdapat BAB IV IMPLEMENTASI Bab ini akan menjelaskan mengenai implementasi dari sistem yang akan dikembangkan, berdasarkan hasil analisis yang telah diperoleh sebelumnya. Bab ini terdiri dari penjelasan mengenai

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2013. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Komputer Fakultas Perikanan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Data mining merupakan serangkaian proses untuk menggali nilai tambah berupa informasi yang selama ini tidak diketahui secara manual dari suatu basisdata dengan melakukan

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di wilayah Kepulauan Weh Provinsi Nangroe Aceh Darussalam yang terletak pada koordinat 95 13' 02" BT - 95 22' 36" BT dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 84 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem yaitu spesifikasi sistem dan cara menggunakan aplikasi segmentasi citra dengan menggunakan metode Fuzzy C- Means

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA. Ruang Lingkup Penelitian

2 TINJAUAN PUSTAKA. Ruang Lingkup Penelitian 3 Ruang Lingkup Penelitian 1. Teknik yang digunakan dalam membentuk clustering titik panas adalah DBSCAN. 2. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data titik panas kebakaran hutan di Indonesia

Lebih terperinci

Modifikasi DBSCAN (Density-Based Spatial Clustering With Noise) pada Objek 3 Dimensi

Modifikasi DBSCAN (Density-Based Spatial Clustering With Noise) pada Objek 3 Dimensi Jurnal Komputer Terapan Vol. 3, No. 1, Mei 2017, 41-52 41 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Modifikasi DBSCAN (Density-Based Spatial Clustering With Noise) pada Objek 3 Dimensi Ibnu

Lebih terperinci

Spatio-Temporal Clustering Hotspot di Sumatera Selatan Tahun Menggunakan Algoritme ST-DBSCAN dan Bahasa Pemrograman R

Spatio-Temporal Clustering Hotspot di Sumatera Selatan Tahun Menggunakan Algoritme ST-DBSCAN dan Bahasa Pemrograman R Tersedia secara online di: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jika Volume 3 Nomor 2 halaman 112-121 ISSN: 2089-6026 Spatio-Temporal Clustering Hotspot di Sumatera Selatan Tahun 2002-2003 Menggunakan Algoritme

Lebih terperinci

Membuat Grafik dengan Microsoft Excel

Membuat Grafik dengan Microsoft Excel Pelajaran 7 Membuat Grafik dengan Microsoft Excel Tabel dan grafik merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mengolah data. Dengan adanya grafik menunjukkan bahwa data yang disajikan lebih

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO

Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO Outline presentasi Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG) Komponen SIG Pengertian data spasial Format data spasial Sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen, yaitu melakukan implementasi algoritma Fuzzy C-Means dalam pengelompokan berdasarkan data

Lebih terperinci

SINKRONISASI. Versi 3.2. tanggal 07 Januari 2012

SINKRONISASI. Versi 3.2. tanggal 07 Januari 2012 SINKRONISASI Versi 3.2. tanggal 07 Januari 2012 JIBAS Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah http://www.jibas.net Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net DAFTAR ISI 1. Tentang JIBAS

Lebih terperinci

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved 1 Pengenalan Matlab Pendahuluan Matlab adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk analisis dan visualisasi data. Matlab didesain untuk mengolah data dengan menggunakan operasi matriks. Matlab juga

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA PENENTUAN PARAMETER DENSITAS PADA METODE DBSCAN UNTUK PENGELOMPOKAN DATA

IMPLEMENTASI ALGORITMA PENENTUAN PARAMETER DENSITAS PADA METODE DBSCAN UNTUK PENGELOMPOKAN DATA TUGAS AKHIR KI1502 IMPLEMENTASI ALGORITMA PENENTUAN PARAMETER DENSITAS PADA METODE DBSCAN UNTUK PENGELOMPOKAN DATA AKHMAD BAKHRUL ILMI NRP 5111100087 Dosen Pembimbing I Dr. Eng. Chastine Fatichah, S.Kom.,

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA FUZZY C-MEANS CLUSTERING UNTUK PENGELOMPOKKAN LULUSAN

APLIKASI ALGORITMA FUZZY C-MEANS CLUSTERING UNTUK PENGELOMPOKKAN LULUSAN APLIKASI ALGORITMA FUZZY C-MEANS CLUSTERING UNTUK PENGELOMPOKKAN LULUSAN Abdul Aziz, S.Si, M.Si. Abstrak Teknik Fuzzy c-means clustering termasuk dalam salah satu keluarga clustering. Seperti teknik clustering

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Aplikasi Pada bagian ini, Penulis akan menjelaskan kebutuhan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak, serta menjelaskan bagaimana cara program

Lebih terperinci

Metode Pengclusteran Berbasis Densitas Menggunakan Algoritma DBSCAN Methods of Density-Based Clustering Algorithm using DBSCAN

Metode Pengclusteran Berbasis Densitas Menggunakan Algoritma DBSCAN Methods of Density-Based Clustering Algorithm using DBSCAN Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Metode Pengclusteran Berbasis Densitas Menggunakan Algoritma DBSCAN Methods of Density-Based Clustering Algorithm using DBSCAN 1 Nur Arsih, 2 Nusar Hajarisman, 3 Sutawanir

Lebih terperinci

BAB 3 PENGENALAN KARAKTER DENGAN GABUNGAN METODE STATISTIK DAN FCM

BAB 3 PENGENALAN KARAKTER DENGAN GABUNGAN METODE STATISTIK DAN FCM BAB 3 PENGENALAN KARAKTER DENGAN GABUNGAN METODE STATISTIK DAN FCM 3.1 Gambaran Umum Gambar 3.1 Gambar Keseluruhan Proses Secara Umum 73 74 Secara garis besar, keseluruhan proses dapat dikelompokkan menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Pustaka. Perancangan Perangkat Lunak. Pembuatan Sistem. Uji. Selesai. Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Pustaka. Perancangan Perangkat Lunak. Pembuatan Sistem. Uji. Selesai. Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Diagram blok penelitian yang akan dilakukan dapat digambarkan pada gambar berikut: Mulai Studi Pustaka Perancangan Perangkat Lunak Pembuatan Sistem

Lebih terperinci

PT206B_TugasTU/TI_ _BayuSedono SILABUS KKPI KELAS X. Page 1

PT206B_TugasTU/TI_ _BayuSedono SILABUS KKPI KELAS X. Page 1 SILABUS KKPI KELAS X Page 1 SILABUS KKPI KELAS X NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 12 Jakarta MATA PELAJARAN : Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) KELAS/SEMESTER : 10 / 1 STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Hal-hal yang dipaparkan pada Bab Tinjauan Pustaka adalah penelaahan kepustakaan yang mendasari proses perancangan dan pembuatan aplikasi meliputi data mining, Customer Relationship

Lebih terperinci

3. METODOLOGI. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap utama : Persiapan, Evaluasi

3. METODOLOGI. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap utama : Persiapan, Evaluasi 3. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran Penelitian dilakukan dalam tiga tahap utama : Persiapan, Evaluasi dan Pembuatan Prototipe Sistem (Gambar 3.1). Tahap Persiapan terdiri dari pengumpulan dokumen, input

Lebih terperinci

Penyusun Tugas Akhir : Ivan Hardiyanto (NRP : ) Dosen Pembimbing : Yudhi Purwananto, S.Kom, M.Kom Rully Soelaiman, S.Kom, M.

Penyusun Tugas Akhir : Ivan Hardiyanto (NRP : ) Dosen Pembimbing : Yudhi Purwananto, S.Kom, M.Kom Rully Soelaiman, S.Kom, M. PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DENGAN MENGGUNAKAN METODE GENERALIZED FUZZY C- MEANS CLUSTERING ALGORITHM WITH IMPROVED FUZZY PARTITIONS (Kata kunci: Algoritma Fuzzy Clustering,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan tentang analisa data, rancangan sistem, dan skenario pengujian. Bagian analisa data meliputi data penelitian, analisis data, data preprocessing.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 21 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Arsitektur Sistem Template Formulir Sample Karakter Pengenalan Template Formulir Pendefinisian Database Karakter Formulir yang telah diisi Pengenalan Isi Formulir Hasil

Lebih terperinci

Pembuatan Aplikasi Pendeteksi Anomali Pada Pola Konsumsi Listrik Pelanggan Kota Surabaya Menggunakan Algoritma Klasterisasi Berbasis Densitas

Pembuatan Aplikasi Pendeteksi Anomali Pada Pola Konsumsi Listrik Pelanggan Kota Surabaya Menggunakan Algoritma Klasterisasi Berbasis Densitas 1 Pembuatan Aplikasi Pendeteksi Anomali Pada Pola Konsumsi Listrik Pelanggan Kota Surabaya Menggunakan Algoritma Klasterisasi Berbasis Densitas Achmad Zainuddin Zakariya, Arif Djunaidy, Renny Pradina Kusumawardani

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Praproses Data Clustering

HASIL DAN PEMBAHASAN Praproses Data Clustering Perangkat lunak: Sistem operasi: Windows XP Home Edition, WEKA versi 3.5.7, ArcView GIS 3.3, Map Server For Windows (ms4w) 2.3.1 Chameleon 2.4.1 Perangkat keras: Prosessor intel Pentium 4 ~2GHz Memory

Lebih terperinci

Petunjuk Praktis Penggunaan Microsoft Excel 2003

Petunjuk Praktis Penggunaan Microsoft Excel 2003 Petunjuk Praktis Penggunaan Microsoft Excel 2003 Oleh : Rino A Nugroho, S.Sos,M.T.I Ada beberapa aplikasi perkantoran yang diciptakan oleh Microsoft. Aplikasi ini di jadikan dalam satu program yang bernama

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Penelitian

Bab 3 Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini, dilakukan beberapa tahapan yang saling berkaitan antara satu tahap dengan tahap lainnya. Flowchart tahapan penelitian yang dilakukan dapat

Lebih terperinci

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai PENGENALAN SURFER. Oleh. Nama : NIM :

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai PENGENALAN SURFER. Oleh. Nama : NIM : Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. 2. 3. Nilai PENGENALAN SURFER Nama : NIM : Oleh JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2015 MODUL 6. PENGENALAN SURFER

Lebih terperinci

Instalasi Windows XP

Instalasi Windows XP Instalasi Windows XP Panduan bodoh-bodohan menginstal Microsoft Windows XP Tedy Tirtawidjaja 6/10/2008 Membaca log di blog saya (http://www.tedytirta.com), ternyata cukup banyak juga orang yang mampir

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Menggunakan Metode Fuzzy C-Means Clustering, dapat diambil kesimpulan

BAB V PENUTUP. Menggunakan Metode Fuzzy C-Means Clustering, dapat diambil kesimpulan BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Dari serangkaian uji coba dan analisa yang telah dilakukan pada aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan Buku Perpustakaan STIKOM Surabaya Menggunakan Metode Fuzzy C-Means

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum tahun 1940-an analisis geografis dilakukan dengan melakukan tumpung tindih (overlay) beberapa jenis peta pada area tertentu. Namun sejak tahun 1950- an dikembangkan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul Vol. 1 No. 2 Desember 2015, Samarinda, Indonesia ISBN :

Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul Vol. 1 No. 2 Desember 2015, Samarinda, Indonesia ISBN : Clustering Data Status Tugas Belajar Dan Ijin Belajar Menggunakan Metode Fuzzy C-Means (Studi Kasus : Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur) Fevin Triyas Rantika 1, Indah Fitri Astuti, M.Cs

Lebih terperinci

V. IMPLEMENTASI SISTEM. yang dibutuhkan oleh sistem dari media penyimpan program ke dalam media

V. IMPLEMENTASI SISTEM. yang dibutuhkan oleh sistem dari media penyimpan program ke dalam media V. IMPLEMENTASI SISTEM A. Instalasi Sistem Instalasi sistem temukembali citra adalah proses menggandakan seluruh file yang dibutuhkan oleh sistem dari media penyimpan program ke dalam media penyimpan komputer.

Lebih terperinci

1. Satu set computer dengan spesifikasi yang memadai (minimal processor Pentium 4, RAM 1GB, HD 80GB)

1. Satu set computer dengan spesifikasi yang memadai (minimal processor Pentium 4, RAM 1GB, HD 80GB) Proses Pengolahan Data Modis Aqua dengan SEADAS Tujuan dari pelatihan ini untuk pengguna : - Dapat melakukan pengolahan data dari menginput data yang telah dikumpulkan (didownload sebelumnya). - Menghasilkan

Lebih terperinci

MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA UNTUK MEMBUAT TUTORIAL VIDEO

MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA UNTUK MEMBUAT TUTORIAL VIDEO 1 MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA UNTUK MEMBUAT TUTORIAL VIDEO Setelah program terinstall dengan sempurna, kini saat bagi anda untuk konsentrasi merekam Tutorial yang akan dibuat. Namun sebelum itu, anda

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1. Tahapan Implementasi Tahap implementasi ini dilakukan setalah tahap analisa dan perancangan selesai dilakukan. Dalam tahap implementasi ini akan dilakukan pengkodingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rendy, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rendy, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Twitter merupakan sebuah situs microblogging yang populer dibandingkan dengan situs microblogging lainnya. Hal ini terlihat dari jumlah pengguna Twitter yang mencapai

Lebih terperinci

CLUSTERING DATASET TITIK PANAS DENGAN ALGORITME RDBC MENGGUNAKAN WEB FRAMEWORK SHINY PADA BAHASA R ARIES SANTOSO

CLUSTERING DATASET TITIK PANAS DENGAN ALGORITME RDBC MENGGUNAKAN WEB FRAMEWORK SHINY PADA BAHASA R ARIES SANTOSO CLUSTERING DATASET TITIK PANAS DENGAN ALGORITME RDBC MENGGUNAKAN WEB FRAMEWORK SHINY PADA BAHASA R ARIES SANTOSO DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Udayana

Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Udayana JURNAL ILMIAH LONTAR KOMPUTER Vol. 6, No. 3, Desember 2015 ISSN: 2088-1541 Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Akuntansi Dan Keuangan Tantony Hardiwinata, Putu Wira Buana, Ni Kadek

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi analisis pengembangan program aplikasi pengenalan karakter mandarin, meliputi analisis kebutuhan sistem, gambaran umum program aplikasi yang

Lebih terperinci

Kata kunci: Cluster, Knowledge Discovery in Database, Algoritma K-Means,

Kata kunci: Cluster, Knowledge Discovery in Database, Algoritma K-Means, K- Pembentukan cluster dalam Knowledge Discovery in Database dengan Algoritma K-Means Oleh: Sri Andayani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY,email: andayani@uny.ac.id Abstrak Pembentukan cluster merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menjelaskan hasil yang didapatkan selama penelitian yang telah dilakukan berdasarkan perumusan & tujuan penelitian, yaitu: 1) penerapan algoritma density k-means

Lebih terperinci

Pengertian Sistem Informasi Geografis

Pengertian Sistem Informasi Geografis Pengertian Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk

Lebih terperinci

SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN K-MEANS DAN FUZZY C- MEANS DENGAN BERBAGAI RUANG WARNA

SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN K-MEANS DAN FUZZY C- MEANS DENGAN BERBAGAI RUANG WARNA SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN K-MEANS DAN FUZZY C- MEANS DENGAN BERBAGAI RUANG WARNA Kamil Malik Jurusan Teknik Informatika STT Nurul Jadid Paiton nomor1001@gmail.com Andi Hutami Endang Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

yang mendukung untuk mengakses website perangkat ajar Algorithfun. menggunakan perangkat ajar Algorthfun Cara Menggunakan Algorithfun

yang mendukung untuk mengakses website perangkat ajar Algorithfun. menggunakan perangkat ajar Algorthfun Cara Menggunakan Algorithfun Cara Mengakses Website Untuk mengakses website perangkat ajar Algorithfun, pengguna disarankan sudah memenuhi spesifikasi perangkat keras dan sudah memiliki perangkat lunak yang mendukung untuk mengakses

Lebih terperinci

Petunjuk Instalasi dan Pengoperasian ANATES Versi 4

Petunjuk Instalasi dan Pengoperasian ANATES Versi 4 Petunjuk Instalasi dan Pengoperasian ANATES Versi 4 1. Pendahuluan Anates Versi 4 (selanjutnya hanya akan disebut Anates) adalah perangkat lunak yang khusus dikembangkan untuk menganalis tes pilihan berganda.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Pembuatan sistem ini adalah bertujuan membuat aplikasi pengkompresian file. Sistem yang dapat memampatkan ukuran file dengan maksimal sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bagian ini dijelaskan aktifitas yang dilakukan dalam melakukan penelitian dibagi menjadi 2 (dua) yaitu: 1) Perancangan Skenario; dan 2) Penerapan Skenario. 3.1. Perancangan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Masalah Citra adalah gambar yang berada pada bidang dua dimensi. Agar dapat diproses lebih lanjut, sebuah citra disimpan di dalam bentuk digital. Ukuran citra digital

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta dapat bertingkah sesuai norma-norma yang berlaku. Sebab ide dasar

BAB I PENDAHULUAN. serta dapat bertingkah sesuai norma-norma yang berlaku. Sebab ide dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah hal penting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan, seseorang dapat dipandang terhormat, memiliki karir yang baik serta dapat bertingkah sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Lokasi penelitian adalah Perairan Timur Laut Jawa, selatan Selat Makassar, dan Laut Flores, meliputi batas-batas area dengan koordinat 2-9 LS dan 110-126

Lebih terperinci

4.1 Pengenalan MS-Frontpage Eko Purwanto WEBMEDIA Training Center Medan

4.1 Pengenalan MS-Frontpage Eko Purwanto WEBMEDIA Training Center Medan Membangun Web Bisnis Dengan Frontpage 2000 Eko Purwanto epurwanto@webmediacenter.com WEBMEDIA Training Center Medan www.webmediacenter.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,

Lebih terperinci

Buku Manual JIBAS SINKRONISASI DATA JIBAS: Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah ROAD TO COMMUNITY. Versi Dokumen 2.

Buku Manual JIBAS SINKRONISASI DATA JIBAS: Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah ROAD TO COMMUNITY. Versi Dokumen 2. Buku Manual JIBAS SINKRONISASI DATA JIBAS: Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah ROAD TO COMMUNITY Versi Dokumen 2.0-03 April 2010 JIBAS Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah http://www.jibas.net

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan permasalahan yang ada pada sistem di mana aplikasi dibangun yang meliputi perangkat

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Contoh Citra yang digunakan

Gambar 3.1 Contoh Citra yang digunakan BAB III DATASET DAN RANCANGAN PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan tentang dataset citra yang digunakan dalam penelitian ini serta rancangan untuk melakukan penelitian. 3.1 DATASET PENELITIAN Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Tulisan Tangan angka Jawa Digitalisasi Pre-Processing ROI Scalling / Resize Shadow Feature Extraction Output Multi Layer Perceptron (MLP) Normalisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar 1.2 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Kemajuan teknologi informasi yang dalam beberapa dekade ini berkembang sangat pesat, baik dalam hal perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak seolah mengikis masalah

Lebih terperinci

PENENTUAN POLA SEBARAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DI SELAT SUNDA DAN PERAIRAN SEKITARNYA DENGAN MENGGUNAKAN DATA INDERAAN AQUA MODIS

PENENTUAN POLA SEBARAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DI SELAT SUNDA DAN PERAIRAN SEKITARNYA DENGAN MENGGUNAKAN DATA INDERAAN AQUA MODIS PENENTUAN POLA SEBARAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DI SELAT SUNDA DAN PERAIRAN SEKITARNYA DENGAN MENGGUNAKAN DATA INDERAAN AQUA MODIS Firman Ramansyah C64104010 PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Adapun yang akan dibahas pada bab ini yaitu mengenai hasil dari pembahasan Sistem Informasi Geografis Lokasi Studio Prewedding di kota medan, yang telah dibuat serta akan dipaparkan

Lebih terperinci

MANUAL PENGOPERASIAN JSTOCKINVENTORY Twitter

MANUAL PENGOPERASIAN JSTOCKINVENTORY Twitter MANUAL PENGOPERASIAN JSTOCKINVENTORY 2 www.jasaplus.com 082227927747 Twitter : @ringlayer email : ringlayer@gmail.com jasapluscom@yahoo.com DAFTAR ISI BAB 1. PENGENALAN DAN INSTALASI JSTOCKINVENTORY 1.1.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN. Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN. Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu implementasi sistem tersebut dan juga evaluasi dari implementasi sistem untuk mengetahui

Lebih terperinci

dengan Algoritma K Means

dengan Algoritma K Means K Pembentukan cluster dalam Knowledge Discovery in Database dengan Algoritma K Means Oleh: Sri Andayani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY,email: andayani@uny.ac.id Abstrak Pembentukan cluster merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan indentifikasi terhadap lubang korona, angin

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan indentifikasi terhadap lubang korona, angin 30 BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini dilakukan indentifikasi terhadap lubang korona, angin surya, dan badai geomagnet selama selang waktu tahun 1998-2003. Berikut dijelaskan metode penelitian

Lebih terperinci

Modul Praktikum 4 Dasar-Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi

Modul Praktikum 4 Dasar-Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi Modul Microsoft Word 2003 (3) Bekerja dengan Tabel dan Grafik (Chart) A. Bekerja Dengan Tabel Dalam suatu dokumen kadang digunakan tabel untuk menampilkan data ataupun hasil analisis yang telah kita buat.

Lebih terperinci

MODUL IV PENGENALAN MICROSOFT EXCEL 2007

MODUL IV PENGENALAN MICROSOFT EXCEL 2007 MODUL IV PENGENALAN MICROSOFT EXCEL 2007 A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengatur cells dalam Microsoft excel 2. Mahasiswa dapat melakukan pengaturan tampilan table yang menarik dalam Microsoft excel B. ALAT

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Analisa 4.1.1 Analisis Data Pada tahap analisa data ini akan dibahas mengenai citra CT Scan yang akan dilakukan proses segmentasi atau pengelompokan data. Data citra

Lebih terperinci

Pengenalan Microsoft Excel 2007

Pengenalan Microsoft Excel 2007 Pengenalan Microsoft Excel 2007 Microsoft Excel merupakan perangkat lunak untuk mengolah data secara otomatis meliputi perhitungan dasar, penggunaan fungsi-fungsi, pembuatan grafik dan manajemen data.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komputer dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menyelesaikan berbagai persoalan. Sistem Informasi Geografi adalah suatu sistem manajemen berupa informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memindahkan data secara manual ke dalam komputer untuk dapat diolah lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. memindahkan data secara manual ke dalam komputer untuk dapat diolah lebih BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi yang terus berkembang membuat sistem komputerisasi bergerak dengan cepat, namun hal ini tidak seimbang dengan kemampuan manusia memindahkan data secara manual

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Hasil penentuan jarak terdekat akan menjadi sebuah pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan untuk menentukan jalur yang akan ditempuh. Perangkat

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Algoritma Fuzzy C-Means dan K-Means

Analisis Perbandingan Algoritma Fuzzy C-Means dan K-Means Analisis Perbandingan Algoritma Fuzzy C-Means dan K-Means Yohannes Teknik Informatika STMIK GI MDD Palembang, Indonesia Abstrak Klasterisasi merupakan teknik pengelompokkan data berdasarkan kemiripan data.

Lebih terperinci

BAB V MENU SPM SUB MENU CETAK SPM

BAB V MENU SPM SUB MENU CETAK SPM BAB V MENU SPM SUB MENU CETAK SPM Setelah perekaman data SPM dilakukan hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan pencetakan SPM. Klik menu SPM > Klik submenu Cetak SPM Maka akan muncul tampilan

Lebih terperinci

MODUL PPN: MICROSOFT EXCEL

MODUL PPN: MICROSOFT EXCEL MODUL PPN: MICROSOFT EXCEL Tentang Microsoft Office Microsoft Excel adalah salah satu bagian dari paket Microsoft Office, yaitu sekumpulan perangkat lunak untuk keperluan perkantoran secara umum. Berikut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... I. PENDAHULUAN... II. SPESIFIKASI... III. MEMULAI SISTEM PENDATAAN...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... I. PENDAHULUAN... II. SPESIFIKASI... III. MEMULAI SISTEM PENDATAAN... 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii I. PENDAHULUAN... 1 II. SPESIFIKASI... 1 A. Spesifikasi Hardware... 1 B. Spesifikasi Software... 2 III. MEMULAI SISTEM PENDATAAN... 3 A. Proses Login...

Lebih terperinci

CARA PRAKTIS MEMBUAT LABEL BUKU (NOMOR PANGGIL) DENGAN WINISIS. Azizah 1 dan Fery Siswadi 2 1. Pustakawan Muda IPB

CARA PRAKTIS MEMBUAT LABEL BUKU (NOMOR PANGGIL) DENGAN WINISIS. Azizah 1 dan Fery Siswadi 2 1. Pustakawan Muda IPB TIPS CARA PRAKTIS MEMBUAT LABEL BUKU (NOMOR PANGGIL) DENGAN WINISIS Azizah 1 dan Fery Siswadi 2 1 Pustakawan Muda IPB (azizahkarim@ipb.ac.id) 2 Staf Perpustakaan IPB (mawar@ipb.ac.id) WINISIS CDS/ISIS

Lebih terperinci

SOP TOOLS PENDATAAN

SOP TOOLS PENDATAAN SOP TOOLS PENDATAAN 100.0.100 Pengendalian kualitas data sangat penting bagi pengguna data, karena dapat menjadi rambu-rambu dalam hal; betapa pentingnya data, lebih-lebih lagi kualitas data yang akan

Lebih terperinci

MODUL INSTALasi WINDOWS XP

MODUL INSTALasi WINDOWS XP MODUL INSTALasi WINDOWS XP Disusun oleh: Riswanto FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2008 dari 26 2 A.RANCANG BANGUN MICROSOFT WINDOWS XP PROFESSIONAL Sistem

Lebih terperinci