TRAFFIC MANAGEMENT CENTRE TRAFFIC MANAGEMENT CENTRE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TRAFFIC MANAGEMENT CENTRE TRAFFIC MANAGEMENT CENTRE"

Transkripsi

1 28 1

2 2 27

3 Traffic Management Center TMC (Traffic Management Center) Merupakan pusat dari Management lalu lintas di Polda Metropolitan Jakarta Raya. Yang mempunyai fungsi sebagai K 3 I (Komando, Komunikasi, Koordinasi dan Informasi). Komando merupakan perintah dan pengendalian bagi petugas-petugas yang ada di lapangan / lokasi-lokasi yang rawan terjadinya masalah-masalah lalu lintas. Perintah-perintah yang di berikan dari TMC merupakan petunjuk yang dipedomani oleh petugas di lapangan untuk mengambil tindakan-tindakan diskresi seperti pengalian arus, memberikan prioritas, dan sebagainya. Selain itu juga untuk melakukan tindakan-tindakan upaya paksa yang berupa pengaturan, penjagaan maupun pengawalan maupun penindakan terhadap para pengguna lalu lintas yang membahayakan keselamatan maupun yang melanggar aturan-aturan / hukum lalu lintas. Adapun kendali merupakan bagian dari kontrol atau pengawasan tehadap para petugas dilapangan maupun staf dalam menjalankan operasional kepolisian Direktorat Lalu Lintas Polda Metropolitan Jakarta Raya (Ditlantas Polda Metro Jaya) Komunikasi merupakan bagian dari TMC untuk menyampaikan maupun mencari, laporan, perintah, informasi baik di jajaran internal Ditlantas PMJ, kepolisian pada umumnya maupun dari dan untuk masyarakat / stake holder lainnya. Komunitas ini dikendalikan oleh petugas operator baik melalui HT, Telepon, Fax, SMS maupun

4 Koordinasi merupakan tindakan Ditlantas PMJ yang dijembatani TMC untuk melakukan kemitraan / problemsolvig (memecahkan masalah) dan stake holder lainnya. Agar diperoleh berbagai masukan, maupun kesepakatankesepakatan untuk mendapatkan solusi yang terbaik dalam mengevaluasikan berbagai masalah sosial di bidang lalu lintas. Koordinasi ini bisa dilakukan internal maupun eksternal kepolisian baik tingkat management maupun tingkat operasianal (petugas dilapangan). Informasi merupakan berita / kejadian-kejadian / situasi / kebijakankebijakan / perintah-peritah / masukan / pengaduan yang diperoleh dan dapat dijadikan acuan dalam mengambil tindakan-tindakan kepolisian baik tingkat managerial maupun operasional. Informasi ini dapat dilakukan secara langsung melalui telepon, HT dan juga dapat melalui Fax, SMS, E- mail ataupun dari dan kemedia elektronik (TV, Radio). Sebagai pusat K 3 I TMC diatur dan dikendalikan oleh seorang petugas siaga yang bertugas untuk menyampaikan semua data yang ada dan menganalisanya serta membuat laporan-laporan sebagai salah satu produk yang diperlukan oleh User/pimpinan untuk mengambil kebijakan dalam menyelesaikan berbagai masalah social dibidang lalu lintas maupun untuk meningkatkan kinerja Ditlantas PMJ. Operasional TMC di Dengan teknologi, seperti CCTV, GIS, GPS, Internet, Database online, SMS, Faximile, Telepon, HT, Layar monitor dan berbagai program komputer agar dari TMC kegiatan K 3 I dapat diimplementasikan secara optimal yaitu terjadinya quick respontime (kecepatan pengamanan, pelayanan masyarakat). Trust Buil (melayani management / citra positif) dan sebagai petugas professional, dan modern dalam masyarakat yang demokratis. ORGANISASI TMC Penanggung Jawab Dir Lantas PMJ Penanggung Jawab Harian Wadir Lantas Dit Lantas PMJ Penanggung Jawab Pemeliharaan Kasubditmin Regident Penanggung jawab komunikasi dan informasi Kasubdit Dikyasa Penanggung jawab Kontrol dan Kendali Kassubag renmin Kepala TMC Pa Siaga TMC sebagai Koordinator Operasional TMC Kabid data dan anev TMC Pama Dit Lantas PMJ Kabid Peralatan TMC Pama Dit Lantas PMJ Kepala Regu 1, 2 & 3 Pama Dit Lantas PMJ Operator Internet Operator SMS dan Fax Operator Sistem 3L Operator Pelanggaran Operator Call Centre 112 Operator Call Centre 112 Operator CCTV Polda Operator CCTV Dishub Operator GPS & Radio Komunikasi Operator SIM Operator STNK Operator BPKB Teknisi TMC Ba/PNS/Sarjana S1 Tehnik/ komp. Setiap regu terdiri dari 12 (dua belas) orang operator dan 1 (satu) orang Kepala Regu yang dijabat oleh seorang perwira pertama Setiap regu melaksanakan tugasnya selama 12 (dua belas) jam sehari mulai pukul s/d WIB dan seterusnya. 4 25

5 INFRA STRUKTUR PENDUKUNG TMC GIS, GPS, CCTV, Internet, Telepon, SMS, Fax, HT, Jaringan online, kamera lapangan, server, layar kontrol. GIS Geografican Information System Merupakan program pendukung pengawalan dan pemantauan wilayah untuk mengetahui situasi dan kondisi aktual dilapangan yang dapat di pantau melalui peta dilayar kontrol GPS Global Positioning System Merupakan alat yang digunakan untuk mengontrol dan memantau keberadaan petugas dilapangan, apabila dibutuhkan untuk kecepatan pengamanan dapat di komando / di kendalikan dari TMC. CCTV Kamera kontrol yang dipasang di titik-titik potensi terjadinya masalahmasalah sosial dibidang lalu lintas yang dapat di monitor dari layar kontrol TMC untuk mengetahui situasi aktual dilapangan. Internet Merupakan alat untuk mengetahui segala informasi, komunikasi secara global dan juga untuk membangun image / trust buil dengan melalui websuite, dan juga dikembangkan untuk mendukung data online dengan system internet. Telepon Sebagai alat komunikasi dari masyarakat ke TMC maupun sebaliknya dan juga TMC ke media cetak / elektronik dan sebaliknya. SMS Short Masage Service (SMS) Sebagai layanan singkat dan praktis untuk memberi informasi dan menerima berbagai masukan, informasi,. dan sebagainya dari masyarakat yang dibuat dalam jaringan Dari program ini juga memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat tentang data-data kendaraan bermotor. Fax Untuk menerima dan mengirim bukti-bukti tertulis yang cukup panjang. 24 5

6 HT Sebagai alat komunikasi kendali kepada para petugas dilapangan. Jaringan-jaringan online Jaringan online sebagai database antara TMC, STNK dan BPKB, SIM maupun dari SAT / Subdit dilapangan Ditlantas PMJ. Kamera lapangan Sebagai alat pendukung operasional petugas lapangan dalam melaksanakan patroli, TPTKP / Penegakan hukum. Server Alat untuk meneragkan dan mendistribusikan segala data, informasi yang ada dalam program-program TMC. Layar kontrol Sebagai layar monitor seluruh kegiatan operasional dilapangan yang didukung dari GIS, GPS, CCTV, Internet. JARINGAN PADA TMC - Jaringan Aplikasi Internet, Sistem 3L, Langgar, SIM, dan BPKB. Melalui situs lantas.metro.polri.go.id/ - Jaringan Aplikasi Intranet STNK. - Jaringan Aplikasi GPS. - Jaringan Aplikasi CCTV. - Jaringan Aplikasi Faximile. - Jaringan Aplikasi Call Centre TMC. - Jaringan Radio Komunikasi. Jaringan Aplikasi Internet, Sistem 3L, Langgar, SIM, dam BPKB. Jaringan yang digunakan untuk mengintegrasikan antara Server TMC dengan komputer di seluruh dunia adalah jaringan Collocation yang disewa per bulan pada Backbone System milik Provider Internet Network PT. Telkom, Tbk. Sedangkan jaringan yang digunakan di dalam ruangan TMC untuk mengakses aplikasi internet tersebut adalah jaringan dengan teknologi ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line). Dengan layanan ini, jaringan akses telepon pelanggan ditingkat kemampuannya menjadi jaringan digital berkecepatan tinggi, sehingga selain mendapatkan fasilitas telepon (voice), pelanggan juga dapat melakukan akses internet (dedicated) dengan kecepatan (downstream) yang tinggi (sampai dengan 512 Kbps). Jaringan Aplikasi Intranet STNK. Jaringan yang digunakan untuk mengintegrasikan antara server KPTI (Kantor Pengelola Teknologi Informasi) Pemprov DKI Jakarta dengan komputer TMC adalah jaringan leased line, yakni saluran sewa khusus yang digunakan terus-menerus. Jaringan leased line ini milik PT. Telkom, Tbk yang disewa oleh KPTI Pemprov DKI Jakarta. Bandwidth jaringan leased line ini adalah 64 Kbps (sinkron). Jaringan Aplikasi GPS. Jaringan yang digunakan untuk aplikasi Global Positioning System (GPS) adalah jaringan GPRS milik provider GSM PT. Telkomsel. Kecepatan jaringan ini adalah Kbps. Jaringan Aplikasi CCTV. Jaringan yang digunakan untuk aplikasi CCTV adalah jaringan frekuensi Radio Trunking milik Polda Metropolitan Jakarta Raya. Jaringan Aplikasi SMS. Jaringan yang digunakan untuk aplikasi SMS adalah jaringan internet milik provider SMS Service PT. Visitel. Jaringan Aplikasi Faximile. Jaringan yang digunakan untuk aplikasi faximile adalah jaringan telepon milik PT. Telkom, Tbk. Jaringan Aplikasi Call Centre TMC. Jaringan yang digunakan untuk aplikasi faximile adalah jaringan telepon milik PT. Telkom, Tbk. Jaringan Radio Komunikasi. Jaringan yanmg digunakan adalah jaringan Radio Trunking dan Radio Standar milik Polda Metropolitan Jakarta Raya. 6 23

7 Sistem yang dipakai TMC - Aplikasi Internet. Short Messaging Services (SMS). Media Teknologi ini banyak digunakan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat sebagai layanan yang cepat dan murah. - Faximile. merupakan media komunikasi yang biasa digunakan dalam pengiriman informasi/dokumen dalam bentuk tulisan di atas kertas. Sarana ini telah banyak digunakan di perkantoran, sekolah, warung telekomunikasi (wartel), dan kini juga telah banyak digunakan di perumahan-perumahan. - Aplikasi Intranet. adalah sebuah sarana komunikasi yang mirip dengan internet dg menggunakan jaringan, namun Berbeda dengan internet, program aplikasi (software) yang digunakan dalam intranet hanya dapat diakses oleh pihak-pihak tertentu, sehingga tidak semua pihak dapat menggunakannya. Sarana yang dimiliki oleh Dit Lantas Polda Metro Jaya saat ini adalah layanan intranet STNK yang terhubung langsung dengan data base di server milik Dinas Pendapatan Daerah Pemprov DKI Jakarta. Call Centre TMC. Teknologi call centre saat ini adalah teknologi yang sangat sederhana, karena hanya menggunakan fasilitas yang sudah dipunyai oleh PT Telkom. Call centre ini bagi polisi memberikan banyak manfaat, yaitu bisa mendapatkan informasi dari masyarakat secara cepat, bisa langsung berinteraksi dengan penelepon atau pelapor, serta dari data yang diberikan oleh penelepon bisa dipergunakan untuk kesempatan tertentu. Sementara bagi masyarakat, fasilitas call centre bisa dipakai sebagai sarana untuk menyampaikan informasi secara cepat tanpa dipungut biaya. Selain itu masyarakayt bisa langsung berinteraksi dengan pihak Polri. OPERASIONAL TMC OPERASIONAL TMC KOMUNIKASI 1. MASYARAKAT MELAPOR KE TMC C. KOMPLAIN TELEPON SMS FAX A. MEMBERI INFORMASI SITUASI LALU LINTAS B. MELAPORKAN/ PENGADUAN KEJADIAN KINERJA PETUGAS INFRASTRUKTUR KECELAKAAN KEMACETAN KRIMINALITAS SISTEM TRANSPORTASI SISTEM YANG TERKAIT DENGAN LANTAS CCTV. Closed Circuit Television atau televisi sirkuit secara tertutup. Teknologi ini menggunakan jaringan televisi tersendiri yang digunakan sebagai alat pantau atau monitor terhadap situasi dan kondisi tempat-tempat yang diinginkan. Global Positioning System (GPS). Global Positioning System yang disingkat dengan GPS. Teknologi ini memanfaatkan sinyal satelit untuk mengetahui posisi kendaraan Patroli Polisi Lalu Lintas, sehingga proses pengendalian personil Polantas ke TKP pun dapat lebih cepat dan terarah. Bagi polisi, sarana ini bermanfaat untuk mengawasi dan mengendalikan patroli polisi lalu lintas. Selain itu sekaligus untuk meningkatkan kepercayaan dan citra masyarakat terhadap kinerja Polri. Bagi masyarakat sendiri, teknologi ini akan dirasakan sebagai bentuk pelayanan yang lebih cepat dan profesional, sehingga bisa meningkatkan rasa empati bagi masyarakat terhadap Polri. Radio KomunikasiSarana ini sering juga disebut dengan nama HT, kepanjangan darti handy talky. 2. TMC -> MASYARAKAT D. PERMINTAAN BANTUAN E. SARAN / MASUKAN tindakan dari petugas TMC melalui PA siaga dapat merespon secara langsung dan dapat menyalurkan ke pejabat /instansi yang berhubung atau terkait A. MEMBERI INFORMASI - SITUASI LALU LINTAS B. MEMBERIKAN BANTUAN - QUICK RESPON TIME C. MENJAWAB KOMPLAIN MELALUI / SMS / SURAT D. MERESPON LAPORAN E. MEMBERI PETUNJUK jalur-jalur alternatif atau situasi lalu intas yang aktual 22 7

8 KOMUNIKASI Komunikasi yang dilakukan TMC diatur dan dikendalikan oleh operator baik yang berada dijalur komunikasi HT (untuk internal kepolisian), SMS, Telepon, Fax, maupun dengan media elektronik (TV / Radio). Operator di jalur internal kepolisian menggunakan jalur-jalur yang diatur untuk - Jalur lalulintas, - Jalur Patwal (Patroli dan Pengawalan) - Jalur Gatur (Penjagaan dan Pengaturan) - Jalur (.Polda yang dikendalikan dari Biro operasi) - Jalur.(Yang dikendalikan oleh Ditlantas Polri) Operator Jalur Internal bertugas untuk menerima dan memberi informasi, dari dan ke para petugas di lapangan. Dan memberi Perintah / Komando kepada para petugas di lapangan untuk mengambil tindakan-tindakan Kepolisian seperti pengalihan arus maupun pemberian prioritas. Petugas operator setelah menerima laporan / informasi baik dari petugas Kepolisian maupun dari masyarakat wajib melakukan pengecekan pada peta wilayah yang sudah di dukung dengan GIS, GPS, CCTV maupun pada peta-peta manual sehingga dapat memberikan petunjuk / perintah-perintah khususnya dalam menyampaikan masalah lalu lintas seperti kemacetan maupun kecelakaan lalu lintas, yang dilakukan dengan sistem jaringan / sistem.untuk./ kecepatan pengamanan. SKEMA SISTEM KOMUNIKASI T.M.C cjs sektor bisnis Sat wilayah TMC TEKNOLOGI polsek sat/subdit polda media Operator telepon, SMS, Fax, bertugas untuk menerima dan memberi informasi dari dan kepada masyarakat. Komunikasi dapat dilakukan secara langsung maupun melalui media elektronik (TV / Radio). Namun adakalanya untuk tanya jawab masalah lalu lintas dapat dilakukan dengan on air / siaran langsung. Petugas operator wajib menguasai informasi dan situasi wilayah yang ada melalui berbagai infra struktur pendukung TMC (CCTV, GIS, GPS, Internet, SMS dan media lainnya), sehingga dapat melakukan komunikasi dengan lancar, lugas, jelas dan maupun mengendalikan minat Stake holder lainnya. Untuk berperan serta aktif dalam mendukung operasional TMC. Tindakan-tindakan operator ini juga untuk promosi, kampanye, dalam rangka membangun keoercayaan, citra positif dan mewujudkan buku TMC merupakan suatu kebutuhan yang harus selalu terus ditumbuh kembangkan dan TMC merupakan tanggung jawab kita bersama dalam rangka mewujudkan dan memelihara Kamseltibcar lantas. instansi terkait lsm anev produk masyarakat 8 21

9 guna mencegah terjadinya Kemacetan Lalu Lintas yang tentu juga ini merupakan pelayanan terhadap masyarakat.. Dengan system ini, kita akan mendapatkan informasi kemacetan arus lalu lintas dan hasil pemantauan ini juga akan disebarluaskan pada petugas patroli kendaraan bermotor sehingga apabila dibutuhkan pengaturan arus lalu lintas (terutama pada simpul-simpul jalan yang belum termonitor oleh sistem ini), maka dengan cepat kemacetan yang terjadi akan diupayakan selesai sehingga tidak terjadi kemacetan yang berkepanjangan. Pusat Informasi Kualitas Baku Mutu Udara Action Plan Kapolda Metro Jaya juga diwujudkan dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan yang sehat dan berpolusi rendah. Hal ini berusaha diwujudkan dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini sebagai sarana penunjang dalam menganalisa kualitas baku Mutu Udara di wilayah DKI Jakarta. Program ini juga menggunakan dukungan teknologi analisa udara yang canggih dengan menggunakan Komputer sebagai medianya. Teknologi ini sangat bermanfaat bagi kesehatan anggota Polri dilapangan dan masyarakat. 3. Petugas Lapangan ke TMC 1. Laporan Situasi Lalu Lintas 2. Kejadian 3. Laporan-Laporan Masalah-Maslah Lantas 4. Informasi Tentang Kejadian KAMSELTIBCARLANTAS 5. Kerusakan Infrastruktur - Jalur Rusak - Traffic Light mati - Rambu-rambu rusak - dan sebagainya 6. Bantuan-bantuan Untuk kecepatan pengamanan berbagai masalah sosial di bidang lalu lintas 7. Hasil kegiatan pengaturan/ penjagaan/pengawalan/ patroli 8. Pengalihan arus/penggunaan jalur-jalur alternatif Tindakan petugas TMC adalah melakukan pengecekan melalui CCTV, GIS, GPS, Internet dan memberi petunjuk-petunjuk atau perintah-perintah semua data -data yang diterima dan ditampung dan dianalisa serta dilaporkan kepada pimpinan 4. TMC ke Petugas di Lapangan a. Informasi Situasi Lalu Lintas b. Perintah/Komando c. Bantuan Penanganan d. Petunjuk e. Mencatat/mendatakan perintah-perintah/ kebijakan-kebijakan yang dibuat TMC kepada petugas dilapangan dalam bentuk kontrol pertanggung jawaban 20 9

10 5. TMC Media LANGSUNG 6. Media ke TMC Informasi Situasi LANTAS TIDAK LANGSUNG TEKS / REKAMAN RADIO TV MEDIA CETAK CONTOH : - Pengalihan Arus - Penggunaan Jalur-Jalur Alternatif - Kecelakaan Lalu Lintas - Kegiatan-Kegiatan Kepolisian - Kebijaksanaan Pimpinan - Program-program DITLANTAS - Petunjuk-petunjuk POLDA/POLRI dukungan teknologi informasi on-line dengan Komputer yang terintegarsi sebagai medianya. Teknologi ini sangat bermanfaat bagi anggota Polri dilapangan dan masyarakat yang membutuhkan informasi seputar Reg Ident Ranmor. Teknologi ini telah terintegrasi dengan Sistem yang ada pada Provider telepon selular, sehingga setiap pihak yang membutuhkan informasi secara cepat dan tepat dapat menggunakan fasilitas SMS (Short Messaging System). Dan nantinya data yang ada akan diolah dan dianalisa guna mencegah terjadinya curanmor dan kejahatan Trans-Nasional lainnya. Teknologi ini juga terintegrasi dengan pelanggaran, kecelakaan dan sistem lainnya. Pusat Informasi Hilang Temu Kendaraan Bermotor Salah satu program yang menarik adalah adanya Pusat Informasi Hilang Temu Kendaraan Bermotor yang ada dalam ini. Program ini juga menggunakan dukungan dengan teknologi informasi on-line dengan menggunakan Komputer sebagai medianya. a. Situasi Lalu LIntas b. Kebijakan-Kebijakan Pimpinan c. Kompalin Masyarakat d. Konsultasi e. Kejadian-kejadian yang belum ditangani Polisi f. Situasi + Kondisi Lalu Lintas g. Bantuan Bagi anggota Polri dilapangan, teknologi ini juga sangat bermanfaat termasuk masyarakat yang membutuhkan pun bisa mendapatkan informasi seputar Ranmor hilang yang dicari dan ditemukan melalui internet. Pusat Kendali Patroli RanMor dalam mewujudkan Keselamatan dan KAMTIBCARLANTAS 7. TMC KE INSTANSI TERKAIT (DAN SEBALIKNYA) - PEMDA - DISHUB - PU - DPRD - POLRES-POLRES JAJARAN - POLSEK - POSPOL - LEMBAGA PENDIDIKAN - SEKURITI - TNI - PLN - RUMAH SAKIT - SAR - PEMADAM KEBAKARAN - INFORMASI - KEJADIAN - KOMPLAIN MASYARAKAT - KERUSAKAN KERUSAKAN INFRASTRUKTUR Program yang erat kaitannya dengan Program yang pertama adalah Program kendali Kendali Patroli Ranmor dalam mewujudkan Keselamatan dan Kamtibcar Lantas. Action Plan Kapolda Metro Jaya juga diwujudkan dalam program ini yang tentu saja memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana penunjangnya. Program ini juga menggunakan dukungan dengan teknologi informasi GPS yang terintegrasi dengan kendaraan Patroli Lantas dengan menggunakan Komputer sebagai teknologi medianya. Teknologi ini juga sangat bermanfaat bagi anggota Polri dilapangan dan masyarakat yang diharapkan merasakan kehadiran Polisi yang posisinya telah teratur dengan tepat dan benar. Pusat Pengendalian Lalu LIntas Program yang juga sangat penting untuk dikembangkan adalah program pengendalian Lalu Lintas DKI Jakarta. Disini Action Plan Kapolda Metro Jaya terwujud juga dengan menggunakan teknologi informasi sebagai sarananya dalam mengendalikan Lalu Lintas 10 19

11 Teknologi ini digunakan untuk mengetahui posisi kendaraan Patroli Polisi yang dimiliki oleh jajaran Dit Lantas Polda Metropolitan Jakarta Raya. Dengan memanfaatkan sinyal satelit, GPS digunakan sebagai sarana untuk mengetahui posisi Kendaraan Patroli Polisi. Sehingga apabila ada laporan dari masyarakat (melalui telepon 112, SMS dan Faximile) tentang tejadinya suatu tindakan kriminal, maka dengan waktu kurang dari 15 menit diharapkan Patroli Polisi telah berada di Tempat Kejadian Perkara. Analisa Pelanggaran Dan Kecelakaan Lalu Lintas (Black Spot) 8. TMC SAMSAT BPKB SIM - DATA ONLINE - INFORMASI-INFORMASI TENTANG REGIDENT - KOMPLAIN MASYARAKAT - PELAYANAN KEPOLISIAN Aplikasi dari penjabaran Action Plan Kapolda Metro Jaya yang lain adalah dengan melakukan Analisa Pelanggaran Dan Kecelakaan Lalu Lintas yang terjadi sebagai bahan untuk kamtibcar lantas yang lebih baik. Program Analisa ini didukung dengan teknologi informasi on-line yang menggunakan Komputer sebagai teknologi medianya. Teknologi ini bermanfaat bagi anggota Polri dan masyarakat yang membutuhkan informasi seputar Pelanggaran Dan Kecelakaan Lalu Lintas. Dengan adanya jaringan komputer yang telah mendatakan pelanggaran seseorang, maka apabila pelanggar telah mencapai angka maksimum pinalti 36, secara otomatis pelanggar akan diberikan peringatan, dan bila pelanggaran terjadi kembali, maka akan dilakukan uji ulang. Sistem ini terintegrasi dengan Sistem Penerbitan SIM.. Begitu pula pada kasus kecelakaan lalu lintas. Pusat Informasi Kegiatan dan Kemacetan Lalu Lintas II. KOORDINASI 1. TMC INTERNAL POLRI A. Petugas Staf B. Petugas Lapangan LANTAS C. Petugas Lapangan FUNGSI LAIN PJR RENMIN SAT PATWAL GATUR GAKKUM SUBDIT SATUAN WILAYAH SAMAPTA Action Plan Kapolda Metro Jaya diwujudkan juga dalam program ini yang memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana penunjang dalam Informasi Kegiatan dan Kemacetan Lalu Lintas yang tentu juga tetap memberikan pelayanan yang cepat, akurat dan pofesional kepada masyarakat. Program ini juga menggunakan dukungan dengan teknologi informasi on-line yang terintegrasi dengan instansi lainnya dengan menggunakan Komputer sebagai teknologi medianya. Teknologi ini juga sangat bermanfaat bagi anggota Polri dilapangan dan masyarakat yang membutuhkan informasi seputar Kemacetan Lalu Lintas di DKI Jakarta. Pusat Informasi SIM, STNK, BPKB bagi POLRI dan Masyarakat Program ketiga yang juga merupakan aplikasi dari penjabaran Action Plan Kapolda Metro Jaya ini adalah memberikan pelayanan yang cepat, akurat dan pofesional dalam bidang Registrasi dan Indentifikasi Ranmor. Program ini juga menggunakan 2. INSTANSI TERKAIT PEMDA PU DISHUB TATA KOTA TNI 3. MEDIA ELEKTRONIK CETAK TV RADIO RESKRIM ROOPS POLRES POLSEK BRIMOB PAM OBVIT 18 11

12 III. KOMANDO + KENDALI MASYARAKAT PROGRAM T.M.C TMC BIJAK PIMPINAN MEDIA SITUASI KONTIJENSI KOMANDO DAN PERINTAH 1. Pelayanan Quick Respon Time secara Profesional terhadap masyarakat 2. Analisa Pelanggaran dan Kecelakaan Lalu Lintas (Black Spot) 3. Pusat Informasi SIM, STNK, BPKB bagi Polri dan Masyarakat 4. Pusat Informasi kegiatan dan Kemacetan Lalu Lintas 5. Pusat Informasi Hilang Temu Kendaraan Bermotor 6. Pusat Kendali Patroli Ranmor dalam mewujudkan Keselamatan dan Kamtibcar Lantas 7. Pusat Informasi Kualitas Baku Mutu Udara 8. Pusat Pengendalian Lalu Lintas TEKNOLOGI T.M.C - SAT GATUR - SAT PJR - SAT PATWAL - SUBDIT GAKKUM - SUBDIT DIKYASA - SUBDIT REGIDENT - RENMIN SAT SUBDIT RENMIN LAKS OPS KEPOLISIAN Tugas para awak Ruangan dititik beratkan sebagai Pusat Komando dan Pengendalian Operasional Kepolisian bidang Lalu Lintas. Seluruh data dari kewilayahan ditampung di ruangan ini yang kemudian diolah untuk siap disajikan. Dengan adanya data yang telah siap disajikan ini diharapkan dapat membantu tugas-tugas Polri dalam melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat.teknologi yang dimiliki TRAFFIC MANAGEMENT CENTRE Dit Lantas Polda Metro Jaya adalah: - JADWAL / RENGIAT - LOKASI-LOKASI PENUGASAN - NAMA-NAMA KONTAK PERSON - LAPORAN HASIL KEGIATAN TUR, JAG, ALIH ARUS, PENGAWALAN, PATROLI, TPTKP 1. GPS (Global Positioning System) 2. CCTV (Closed Circuit TeleVision) 3. SMS (Short Messaging Service) 4. Internet Service (Website) 5. Identification Service ( SIM, STNK & BPKB ) 6. Traffic Accident Service ( Pelayanan Informasi Laka Lantas ) 7. Law Enforcement Service ( Pelayanan Penegakkan Hukum ) 8. Teleconference (Teknologi Konferensi Jarak Jauh) 9. Faximile 10. Telp. Bebas Pulsa 112 (Hunting) Pelayanan Quick Respon Time secara Profesional terhadap masyarakat Program yang merupakan aplikasi dari penjabaran Action Plan Kapolda Metro Jaya ini adalah program yang menjadi prioritas utama dimana kecepatan dan pelayanan yang profesional menjadi harapan masyarakat DKI Jakarta. Program ini didukung dengan teknologi informasi yang menggunakan GPS sebagai teknologi pendukungnya

13 Sebagai Pelayanan Quick Respon Time secara Profesional terhadap masyarakat IV. INFORMASI Dalam mendukung Tugas Polri dilapangan dan tuntutan pelayanan Polri yang lebih baik terhadap masyarakat, yang telah dilengkapi dengan teknologi GPS dan sarana penunjang lainnya tersebut, diharapkan mampu merespon setiap laporan/pengaduan dari masyarakat dengan waktu kurang dari 15 menit. Dalam waktu yang singkat tersebut, diharapkan Patroli Polisi telah berada di Tempat Kejadian Perkara untuk mengecek kebenaran laporan/pengaduan dan menanganinya dengan segera bila memang ada kejadian di Tempat Kejadian Perkara. DATABASE TMC WEBSITE Begitu pula bila terjadi kemacetan lalu lintas termasuk pelayanan masyarakat lainnya dibidang lalu lintas. SIM STNK BPKB TELEPON Sebagai Pelayanan Penegakkan Hukum Dengan hadirnya teknologi canggih ini di jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Metropolitan Jakarta Raya, maka setiap perkembangan kasus yang sedang ditangani pun dapat di lihat dari layar monitor komputer yang terintegrasi diseluruh ruangan para pejabat Direktorat Lalu Lintas Polda Metropolitan Jakarta Raya. Sehingga keakuratan informasi kasus pun dapat dipertanggungjawabkan dengan baik kepada yang berkepentingan (misalnya pihak korban) serta pihak Polri pun memiliki data yang cukup akurat untuk membantu tugas-tugas selanjutnya. SITUASI LANTAS PLOTING PENUGASAN + KONTAK PERSON INSTANSI TERKAIT MEDIA BROSUR- BROSUR / LEAFLET CETAK ELEKTRONIK Sebagai Pusat Informasi bagi Polri dan Masyarakat NOMOR-NOMOR TELEPON PENTING POSTER Traffic Management Centre juga mempunyai tujuan yang sangat penting, yaitu sebagai pengendali Lalu Lintas. BIJAK-BIJAK PIMPINAN HT Sebagai Pengendali Lalu Lintas Dengan menggunakan teknologi seperti CCTV dan GPS, diharapkan setiap akivitas yang terjadi di jalan dapat dimonitor setiap saaat, sehingga apabila terjadi kemacetan atau kecelakaaan misalnya, maka pihak Polri dapat memberikan jawaban yang up to date serta melakukan tindakan yang dibutuhkan. Dengan menggunakan fasilitas yang cukup lengkap di TRAFFIC MANAGEMENT CENTRE Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya ini, pihak Polri dan masyarakat dapat memanfaatkan informasi yang diberikan oleh Polri (baik informasi mengenai Registrasi kendaraan bermotor, Pelanggaran, Kecelakaan Lalu Lintas, maupun yang lainnya) sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing. Dengan memanfaatkan teknologi PROGRAM-PROGRAM DIT LANTAS 16 13

14 LATAR BELAKANG Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya sebagai satu kesatuan Organisasi yang melaksanakan tugas Operasional di bidang Lalu Lintas dalam pelaksanaan tugasnya harus dapat menjabarkan Kebijakan dan Strategi Kapolri. 1. Sebagai Pelayanan Quick Respon Time secara Profesional terhadap masyarakat 2. Sebagai Pelayanan Penegakkan Hukum Sebagai Pusat Informasi bagi Polri dan Masyarakat 4. Sebagai Pengendali Lalu Lintas 5. Sebagai Analisa dan Evaluasi Bidang Lalu Lintas Dalam rangka mengaplikasikan kebijakan Kapolda Metropolitan Jakarta Raya untuk meningkatkan kinerja pelayanan Polri (khususnya di bidang lalu lintas), maka Direktorat Lalu Lintas Polda Metropolitan Jakarta Raya berusaha membangun sarana penunjangnya (sesuai pula dengan program Kapolda Metropolitan Jakarta Raya tentang SIAP, yakni Sistem Informasi Aplikasi Polisi) yang diharapkan dapat membantu peningkatan kinerja pelayanan yang diinginkan tersebut. Sarana yang dibangun ini adalah sarana penunjang dengan menggunakan teknologi komputer yang terintegrasi dan dapat membantu kecepatan informasi yang disampaikan kepada seluruh pihak yang berkepentingan, sehingga diharapkan mampu membantu pelaksanaan tugas Polantas dalam menangani kemacetan, kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas secara cepat dan profesional. Sarana ini diberi nama Traffic Management Centre (TMC). TUJUAN UTAMA T.M.C Action Plan Kapolda Metropolitan Jakarta Raya yang akan dilaksanakan oleh seluruh kesatuan dikewilayahan tentu juga berdasarkan pada Kebijakan dan Strategi Kapolri tersebut. Pelaksanaan Action Plan Kapolda Metropolitan Jakarta Raya tersebut dilaksanakan dengan menyelenggarakan suatu sistem manajemen penyelenggaraan keamanan di ibukota dalam rangka menyikapi perubahan-perubahan sosial yang terjadi. Pelaksanaan ini harus dilakukan secara cepat, tepat, terprogram dan sistematis serta bersifat sinergis dengan semangat Speed dan Professional serta penuh rasa kebanggaan dalam memberikan pelayanan dan perlindungan bagi masyarakat. 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kepolisisan Batavia pada jaman penjajahan Belanda yang di bentuk pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kepolisisan Batavia pada jaman penjajahan Belanda yang di bentuk pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perusahaan Kepolisian daerah Metropolitan Jakarta Raya diawali dari kepolisisan Batavia pada jaman penjajahan Belanda yang di bentuk pada tahun

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI PADA TRAFFIC MANAGEMENT CENTER

PENERAPAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI PADA TRAFFIC MANAGEMENT CENTER PENERAPAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI PADA TRAFFIC MANAGEMENT CENTER Michael Yoseph Ricky Computer Science Department, School of Computer Science Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian kendaraan bermotor yang tinggi. motor meningkat setiap tahunnya di berbagai daerah.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian kendaraan bermotor yang tinggi. motor meningkat setiap tahunnya di berbagai daerah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kendaraan merupakan alat yang digunakan untuk bermobilitas setiap orang untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Kendaraan itu sendiri bermacam ragamnya

Lebih terperinci

NO ISI SURAT LAMPIRAN KETERANGAN

NO ISI SURAT LAMPIRAN KETERANGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH METRO JAYA RESORT METRO TANGERANG KOTA Jalan Daan Mogot no. 52 Tangerang 15111 Nomor : B/ /II/2016/Restro Tng Kota Klasifikasi : BIASA Tangerang, Pebruari 2016

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menjadi keunggulan dalam meningkatkan reputasi dari instansi

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menjadi keunggulan dalam meningkatkan reputasi dari instansi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada era globalisasi yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat ini, kebutuhan akan informasi yang cepat, lengkap, akurat dan relevan menjadi hal yang

Lebih terperinci

RAHASIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT PASURUAN KOTA

RAHASIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT PASURUAN KOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT PASURUAN KOTA LEMBAR KE....DARI....LEMBAR KEPOLISIAN RESORT PASURUAN KOTA PASURUAN, DESEMBER 2012 RENCANA OPERASI : Meningkatkan kepercayaan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA BARAT RESOR PARIAMAN Jalan Imam Bonjol 37 Pariaman 25519 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN Pariaman, 02 Januari 2012 2 KEPOLISIAN

Lebih terperinci

BULAN NOPEMBER MINGGU I MINGGU II MINGGU III MINGGU IV JML 6 X 7X 6 X 7X 26 X ORANG 2 SAFETY RIDING 6 X 5 X 6 X 5 X 22 X 13.

BULAN NOPEMBER MINGGU I MINGGU II MINGGU III MINGGU IV JML 6 X 7X 6 X 7X 26 X ORANG 2 SAFETY RIDING 6 X 5 X 6 X 5 X 22 X 13. LAPORAN KEGIATAN BULANAN Model LB 1 Program : Police Goes to Campus Kesatuan : Polres Metropolitan Jakarta Utara KEGIATAN 1 KAMPANYE KESELAMATAN 6 X 7X 6 X 7X 6 X 1.500 ORANG SAFETY RIDING 6 X 5 X 6 X

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di Jakarta periode : Jumlah Pelanggaran Jumlah Kecelakaan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di Jakarta periode : Jumlah Pelanggaran Jumlah Kecelakaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemacetan lalu lintas sudah menjadi masalah sehari-hari warga Jakarta. Hal ini disebabkan pertumbuhan jalan dan pertambahan jumlah kendaraan yang tidak seimbang.

Lebih terperinci

DIREKTORAT LALU LINTAS POLDA D.I.YOGYAKARTA

DIREKTORAT LALU LINTAS POLDA D.I.YOGYAKARTA DIREKTORAT LALU LINTAS POLDA D.I.YOGYAKARTA Visi Terwujudnya Direktorat Lalu Lintas Polda D.I. Yogyakarta yang profesional, unggul, terpercaya, berkepribadian dan semakin dicintai masyarakat guna mendukung

Lebih terperinci

BAB II KAMPANYE CARA BERKENDARA DENGAN SELAMAT (SAFETY RIDING)

BAB II KAMPANYE CARA BERKENDARA DENGAN SELAMAT (SAFETY RIDING) 46 BAB II KAMPANYE CARA BERKENDARA DENGAN SELAMAT (SAFETY RIDING) 2.1. Program Kampanye Keselamatan Jalan Dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada Bab XI tentang

Lebih terperinci

HARI SENIN SELASA RABU KAMIS JUM AT SABTU JML 2 SAFETY RIDING 1 X 1X 1 X 1 X 1X 1 X 6 X ORANG 5 PAMERAN 1 X 1 X 1 X 1 X 1 X 1 X 6 X 3.

HARI SENIN SELASA RABU KAMIS JUM AT SABTU JML 2 SAFETY RIDING 1 X 1X 1 X 1 X 1X 1 X 6 X ORANG 5 PAMERAN 1 X 1 X 1 X 1 X 1 X 1 X 6 X 3. LAPORAN MINGGUAN Model LM Program : Police Goes to Campus Kesatuan : Polres Metropolitan Jakarta Utara Tanggal : 0 s/d 08 November 009 KAMPANYE KESELAMATAN X X 6 X.00 ORANG SAFETY RIDING X X 6 X.000 ORANG

Lebih terperinci

memberikan pelayanan dan perlindungan bagi masyarakat.

memberikan pelayanan dan perlindungan bagi masyarakat. BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN INFORMASI 3.1 Latar Belakang 3.1.1 Sejarah Organisasi Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sebagai satu kesatuan Organisasi yang melaksanakan tugas Operasional di bidang Lalu

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA RENSTRA POLRES SIDOARJO TAHUN (PERUBAHAN)

INDIKATOR KINERJA UTAMA RENSTRA POLRES SIDOARJO TAHUN (PERUBAHAN) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT SIDOARJO INDIKATOR KINERJA UTAMA RENSTRA POLRES SIDOARJO TAHUN 2015-2019 (PERUBAHAN) 1 Terpenuhinya Alpalkam / Almatsus dan kapor Polri guna

Lebih terperinci

JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR DI INDONESIA (2013) : 104,211 JUTA UNIT JUMLAH SEPEDA MOTOR : 86,253 JUTA UNIT 82,27 %

JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR DI INDONESIA (2013) : 104,211 JUTA UNIT JUMLAH SEPEDA MOTOR : 86,253 JUTA UNIT 82,27 % JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR DI INDONESIA (2013) : 104,211 JUTA UNIT JUMLAH SEPEDA MOTOR : 86,253 JUTA UNIT 82,27 % PASAR SEPEDA MOTOR TAK PERNAH KRISIS PERTUMBUHAN PER THN : 14 % (+/-12 JT) PERTUMBUHAN YANG

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL KEGIATAN KAMSELTIBCAR LANTAS KEPADA SISWA SMK RIGOMASI BONTANG PADA HARI SELASA TGL 12 JULI 2016

LAPORAN HASIL KEGIATAN KAMSELTIBCAR LANTAS KEPADA SISWA SMK RIGOMASI BONTANG PADA HARI SELASA TGL 12 JULI 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR RESOR BONTANG LAPORAN HASIL KEGIATAN KAMSELTIBCAR LANTAS KEPADA SISWA SMK RIGOMASI BONTANG PADA HARI SELASA TGL 12 JULI 2016 I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tindak pidana pelanggaran lalu-lintas terjadi setiap waktu dan banyak tempat. Tingginya angka pelanggaran lalu-lintas merupakan salah satu penyebab bertambahnya jumlah

Lebih terperinci

PENGARUSUTAMAAN HAM DALAM PELAYANAN PUBLIK DI POLRES METRO JAKARTA UTARA

PENGARUSUTAMAAN HAM DALAM PELAYANAN PUBLIK DI POLRES METRO JAKARTA UTARA PENGARUSUTAMAAN HAM DALAM PELAYANAN PUBLIK DI POLRES METRO JAKARTA UTARA I. Pendahuluan Dalam UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia disebutkan bahwa tugas Kepolisian adalah memelihara

Lebih terperinci

DATA PIRANTI LUNAK SAT LANTAS POLRES SUMBAWA TAHUN 2016 NO JENIS NOMOR/TAHUN TENTANG JUMLAH KET

DATA PIRANTI LUNAK SAT LANTAS POLRES SUMBAWA TAHUN 2016 NO JENIS NOMOR/TAHUN TENTANG JUMLAH KET KEPOLISIAN NEGARA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR SUMBAWA DATA PIRANTI LUNAK SAT LANTAS POLRES SUMBAWA TAHUN 206 NO JENIS NOMOR/TAHUN TENTANG JUMLAH KET 2 3 4 5 6 PERKAP NO. 2 TAHUN 2007 MOBIL UNIT PELAYANAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Pelayanan Samsat Keliling Dipolres Jakarta Selatan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Pelayanan Samsat Keliling Dipolres Jakarta Selatan BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Pelayanan Samsat Keliling Dipolres Jakarta Selatan Pada Bab ini penulis akan menganalisis secara keseluruhan mengenai efektif dan efisien hal-hal yang menentukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISIAN PIRANTI LUNAK PADA SAT LANTAS POLRES LOMBOK TENGAH YANG BERSUMBER DARI MABES POLRI / POLDA NTB

DAFTAR ISIAN PIRANTI LUNAK PADA SAT LANTAS POLRES LOMBOK TENGAH YANG BERSUMBER DARI MABES POLRI / POLDA NTB KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT LOMBOK TENGAH DAFTAR ISIAN PIRANTI LUNAK PADA SAT LANTAS POLRES LOMBOK TENGAH YANG BERSUMBER DARI MABES POLRI / POLDA NTB SUMBER NO

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Profil Polres Sleman Dalam melaksanakan tugas Polres Sleman selalu bekerjasama dengan instansi terkait maupun seluruh lapisan masyarakat. Keberhasilan Polres Sleman

Lebih terperinci

a. Manusia 89,56 % b. Jalan dan lingkungan 564% 5,64 c. Kendaraan 4,80 %

a. Manusia 89,56 % b. Jalan dan lingkungan 564% 5,64 c. Kendaraan 4,80 % Traffic safety (keselamatan lalulintas) l li Penyebab kecelakaan di Indonesia: a. Manusia 89,56 % b. Jalan dan lingkungan 564% 5,64 c. Kendaraan 4,80 % Manusia penyebab utama kecelakaan lalulintas Penyebab

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 250 / 11 / VI /2015 TENTANG

GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 250 / 11 / VI /2015 TENTANG Menimbang GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 250 / 11 / VI /2015 TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENYELENGGARAAN ANGKUTAN LEBARAN TERPADU PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015/1436 H GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau masyarakat. Baik secara langsung maupun tidak langsung.

BAB I PENDAHULUAN. atau masyarakat. Baik secara langsung maupun tidak langsung. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang amat pesat, penyampaian informasi yang cepat akurat dan terpercaya saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok

Lebih terperinci

2. Sehubungan dengan rujukan tersebut di atas, dikirim kepada Ka laporan Coffee Morning Dit Polair Polda NTB pada bulan Januari 2017.

2. Sehubungan dengan rujukan tersebut di atas, dikirim kepada Ka laporan Coffee Morning Dit Polair Polda NTB pada bulan Januari 2017. KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN Jalan Raya Pantai Cemara Lembar 83364 Lembar, 9 Januari 2017 Nomor Klasifikasi Lampiran Perihal : B/ 32 /I/2017/Ditpolair

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. 1. Sejarah Singkat Polresta Bandar Lampung. Keresidenan Lampung yang di rintis oleh Kompol Tjik Agus Soeharjo

IV. GAMBARAN UMUM. 1. Sejarah Singkat Polresta Bandar Lampung. Keresidenan Lampung yang di rintis oleh Kompol Tjik Agus Soeharjo 43 IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung 1. Sejarah Singkat Polresta Bandar Lampung Sejalan dengan Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 1945, di daerah Lampung yang saat itu merupakan

Lebih terperinci

PENERIMAAN DAN PENANGANAN PENGADUAN KOMPLAIN MASYARAKAT/ PUBLIC COMPLAIN RESERSE KRIMINAL POLRES loteng

PENERIMAAN DAN PENANGANAN PENGADUAN KOMPLAIN MASYARAKAT/ PUBLIC COMPLAIN RESERSE KRIMINAL POLRES loteng STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENANGANAN PENGADUAN KOMPLAIN MASYARAKAT/ PUBLIC COMPLAIN RESERSE KRIMINAL POLRES loteng I. PENDAHULUAN 1. Umum a. UU. No.2 tahun 2002 tentang Pokok-pokok Kepolisian

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG PENANGANAN KECELAKAAN LALU LINTAS LINTAS Selong, Januari 2015 BIDANG LAKA LANTAS

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG TINDAKAN PERTAMA DI TEMPAT KEJADIAN PERKARA (TPTKP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, hampir dapat dipastikan bahwa setiap manusia melakukan proses komunikasi dalam hidup yang seharihari. Dengan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MONITORING IP KAMERA MENGGUNAKAN PROTOKOL RTSP PADA MOBILE PHONE

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MONITORING IP KAMERA MENGGUNAKAN PROTOKOL RTSP PADA MOBILE PHONE ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MONITORING IP KAMERA MENGGUNAKAN PROTOKOL RTSP PADA MOBILE PHONE PENDAHULUAN Keamanan pada saat ini menjadi hal yang penting. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II AKTIVITAS HUMAS POLDA JATENG DALAM MENGELOLA TRIBRATANEWS

BAB II AKTIVITAS HUMAS POLDA JATENG DALAM MENGELOLA TRIBRATANEWS 29 BAB II AKTIVITAS HUMAS POLDA JATENG DALAM MENGELOLA TRIBRATANEWS 2.1 Tribratanews Polda Jateng Salah satu cara dalam meningkatkan dan memelihara citra positif polri adalah dengan melalui website yang

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN I. PENDAHULUAN. 1. Umum

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN I. PENDAHULUAN. 1. Umum KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN STANDART OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG KECEPATAN PELAYANAN TEAM QUICK RESPON DITPOLAIR MENDATANGI TKP GANGGUAN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UNTAG 45 STIBA STIKOM JML. 2 SAFETY RIDING 1 X 1X 1 X 3 X ORANG Catatan : disertai SOSIALISASI UU NO.22 TH 2009.

UNIVERSITAS UNTAG 45 STIBA STIKOM JML. 2 SAFETY RIDING 1 X 1X 1 X 3 X ORANG Catatan : disertai SOSIALISASI UU NO.22 TH 2009. LAPORAN HARIAN Model LH : Police Goes to Campus Kesatuan : Polres Metropolitan Jakarta Utara Hari/Tanggal : Senin / 0 November 009 UNIVERSITAS UNTAG STIBA STIKOM PESERTA KAMPANYE KESELAMATAN X X X X.00

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah

I. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan masyarakat saat ini maka kebutuhan sarana dan prasarana yang terkait dengan transportasi guna mendukung produktivitas di berbagai bidang yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. peristiwa pengambil alihan atau nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. peristiwa pengambil alihan atau nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan 1 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Jasa Raharja 1. Sejarah Singkat PT. Jasa Raharja Sejarah berdirinya Jasa Raharja tidak terlepas dari adanya peristiwa pengambil alihan atau

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN STANDART OPERASIONAL PROSEDUR Tentang SAR ( SEARCH AND RESCUE ) PENANGANAN KECELAKAAN DIWILAYAH PERAIRAN Lembar,

Lebih terperinci

LAPORAN PENGUKURAN KINERJA

LAPORAN PENGUKURAN KINERJA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT UNIT ORGANISASI : KEPOLISIAN DAERAH NTB TAHUN ANGGARAN : 2016 LAPORAN PENGUKURAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

Lebih terperinci

Oleh : YAKUB DEDY KARYAWAN

Oleh : YAKUB DEDY KARYAWAN Oleh : YAKUB DEDY KARYAWAN 747 TITIK RAWAN MACET DI DKI JAKARTA MACET PARAH ( 0-15 KM/JAM ) MACET SEDANG (15 40 KM/JAM ) LANCAR ( > 40 KM/JAM ) MANAJEMEN KEBUTUHAN LANTAS & GAKKUM YG EFEKTIF ERP MANAJEMEN

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2014 SUMBER DANA APBD KABUPATEN, APBD PROVINSI, APBN ( DAK ) KEGIATAN PROSENTASE PROGRAM RENCANA TINGKAT

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2014 SUMBER DANA APBD KABUPATEN, APBD PROVINSI, APBN ( DAK ) KEGIATAN PROSENTASE PROGRAM RENCANA TINGKAT DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PENGUKURAN KINERJA TAHUN 204 SUMBER DANA APBD KABUPATEN, APBD PROVINSI, APBN ( DAK ) PROGRAM. Program Pelayanan. Penyediaan Jasa Surat Menyurat Administrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, menuntut kepolisian untuk melaksanakan proses reformasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, menuntut kepolisian untuk melaksanakan proses reformasi untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas pokok kepolisian secara umum sebagaimana tertuang dalam Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, adalah memelihara keamanan

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SAT LANTAS POLRES SUMBAWA TENTANG TATA CARA PENANGANAN LAKA LANTAS

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SAT LANTAS POLRES SUMBAWA TENTANG TATA CARA PENANGANAN LAKA LANTAS KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA Jl. Hasanuddin No. 105 Sumbawa Besar 84313 STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SAT LANTAS POLRES SUMBAWA TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

SOSIALISASIKAN UU NO 22 TAHUN 2009 TENTANG UU LALU- LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

SOSIALISASIKAN UU NO 22 TAHUN 2009 TENTANG UU LALU- LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN SOSIALISASIKAN UU NO 22 TAHUN 2009 TENTANG UU LALU- LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN Ditulis oleh yukirenemal di/pada Juli 23, 2009 Selasa, 21 Jul 2009 KAPOLRI JENDERAL POL. BAMBANG HENDARSO MENYATAKAN KITA SEMUA

Lebih terperinci

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tamba

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tamba No.517, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA. Transmisi Multi Media. Prosedur Penggunaan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

Lebih terperinci

Kata Pengantar. 2. Bapak Putu Wira Buana, S.Kom., M.T., selaku pembimbing II yang sudah membimbing dan mengarahlan penulis.

Kata Pengantar. 2. Bapak Putu Wira Buana, S.Kom., M.T., selaku pembimbing II yang sudah membimbing dan mengarahlan penulis. Kata Pengantar Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Y.M.E, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir ini dikerjakan guna memenuhi salah satu syarat kelulusan dari matakuliah

Lebih terperinci

2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No

2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No No.757, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Sistem Informasi Penyidikan. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi, BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Informasi sangat penting bagi kita karena semua kegiatan kita memerlukan informasi, dan bisa juga dikatakan bahwa semua kegiatan kita dituntut untuk menghasilkan informasi.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN UJI COBA SISTEM INFORMASI KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN UNTUK DAERAH BALI DAN SUMATERA BAGIAN UTARA

PELAKSANAAN UJI COBA SISTEM INFORMASI KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN UNTUK DAERAH BALI DAN SUMATERA BAGIAN UTARA KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 70 TAHUN 1999 TENTANG PELAKSANAAN UJI COBA SISTEM INFORMASI KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN UNTUK DAERAH BALI DAN SUMATERA BAGIAN UTARA MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN BPKB BARU (BBN I) DITLANTAS POLDA ACEH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN BPKB BARU (BBN I) DITLANTAS POLDA ACEH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN BPKB BARU (BBN I) DITLANTAS POLDA ACEH SARANA DAN PRASARANA a. Petugas menempatkan diri di tempat / lokasi : 1. Tempat pelayanan penerbitan BPKB

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PROSEDUR PENGGUNAAN TRANSMISI MULTIMEDIA DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.871, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA POLRI. Personel Polri. Sistem Informasi. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PERSONEL

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DATA DAN INFORMASI TATA RUANG KABUPATEN/KOTA BERBASIS CITRA SATELIT DAN GIS PENGANTAR Pesatnya perkembangan teknologi informasi membawa perubahan yang besar di berbagai bidang termasuk bidang

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL KEGIATAN KAMSELTIBCAR LANTAS KEPADA SISWA SMK YKPP BONTANG PADA HARI SELASA, 25 SENIN 2016

LAPORAN HASIL KEGIATAN KAMSELTIBCAR LANTAS KEPADA SISWA SMK YKPP BONTANG PADA HARI SELASA, 25 SENIN 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR RESOR BONTANG LAPORAN HASIL KEGIATAN KAMSELTIBCAR LANTAS KEPADA SISWA SMK YKPP BONTANG PADA HARI SELASA, 25 SENIN 2016 I. PENDAHULUAN 1. U m

Lebih terperinci

APLIKASI LAYANAN INFORMASI LALU LINTAS BERBASIS SMS GATEWAY PADA POLRESTABES SEMARANG. Ibnu Hajar (A Program Studi Sistem Informasi S1

APLIKASI LAYANAN INFORMASI LALU LINTAS BERBASIS SMS GATEWAY PADA POLRESTABES SEMARANG. Ibnu Hajar (A Program Studi Sistem Informasi S1 APLIKASI LAYANAN INFORMASI LALU LINTAS BERBASIS SMS GATEWAY PADA POLRESTABES SEMARANG Ibnu Hajar (A12.2009.03770 Program Studi Sistem Informasi S1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro, Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi mulai dikenal oleh masyarakat, mulai dari radio, televisi, faximile, hand

BAB I PENDAHULUAN. informasi mulai dikenal oleh masyarakat, mulai dari radio, televisi, faximile, hand BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis IT (Informasi Teknologi) dewasa ini memiliki perkembangan yang sangat pesat, akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta adanya lonjakan kebutuhan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PERSONEL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PERSONEL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1 PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PERSONEL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. meningkatnya berbagai aktivitas pemenuhan kebutuhan, salah satunya adalah

I. PENDAHULUAN. meningkatnya berbagai aktivitas pemenuhan kebutuhan, salah satunya adalah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan suatu kota dikaitkan dan dipengaruhi oleh jumlah penduduknya. Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk yang besar menyebabkan meningkatnya berbagai aktivitas

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA KOTA

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA KOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA KOTA Raba, Januari 2016 Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan pedoman kerja bagi Satker SPKT Polres Bima Kota dan Jajarannya,

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1767, 2016 POLRI. Calon Angoota POLRI. Penerimaan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENERIMAAN CALON ANGGOTA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

ACTION PLAN SOSIALISASI PENANGGULANGAN KEMACETAN 2007

ACTION PLAN SOSIALISASI PENANGGULANGAN KEMACETAN 2007 ACTION PLAN SOSIALISASI PENANGGULANGAN KEMACETAN 2007 NO URAIAN ACTION PLAN UNIT TERKAIT KETERANGAN 1. KOORDINASI RAPAT KOORDINASI : Rapat dgn Humprot 5 Wilayah (12/11/07) pukul 13.00 WIB Rapat dgn Unit

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 12 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 12 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA SERTA PENYAJIAN INFORMASI DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di jaman modern sekarang ini, teknologi informasi menjadi peranan penting dalam setiap kegiatan di dalam sebuah perusahaan. Saat ini banyak teknologi yang memanfaatkan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN) POLRES SIDOARJO. NO Sasaran Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4)

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN) POLRES SIDOARJO. NO Sasaran Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT SIDOARJO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN) POLRES SIDOARJO NO Sasaran Indikator Kinerja Target 1 Terpenuhinya Alpalkam / Almatsus dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi sudah merambah semua bidang, mulai dari bidang

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi sudah merambah semua bidang, mulai dari bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi sudah merambah semua bidang, mulai dari bidang ekonomi, sosial, budaya, politik bahkan bidang medis. Salah satu bidang yang juga terambah

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengguna jalan itu bukan hanya satu, dua atau tiga orang. Belasan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengguna jalan itu bukan hanya satu, dua atau tiga orang. Belasan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengguna jalan itu bukan hanya satu, dua atau tiga orang. Belasan, puluhan, bahkan ratusan orang yang duduk di atas mesin dilengkapi kemampuan melaju dengan kecepatan

Lebih terperinci

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAANKEGIATAN OPERASIONAL DIT PAMOBVIT POLDA NTBTAHUN 2016

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAANKEGIATAN OPERASIONAL DIT PAMOBVIT POLDA NTBTAHUN 2016 KEPOLISIANNEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT PAMOBVIT LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAANKEGIATAN OPERASIONAL DIT PAMOBVIT POLDA NTBTAHUN 2016 I. PENDAHULUAN A.

Lebih terperinci

1) Korlantas Polri merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolri;

1) Korlantas Polri merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolri; LAMPIRAN R : KORLANTAS POLRI 1. Organisasi dan Tata Kerja a. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi 1) Korlantas Polri merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolri; 2) Korlantas Polri bertugas:

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS SUBDIT KERMA TAHUN 2017

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS SUBDIT KERMA TAHUN 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT BINMAS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS SUBDIT KERMA TAHUN 2017 Mataram, 5 Januari 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK

Lebih terperinci

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT 2014 TANGGAL 21 JULI 2014

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT 2014 TANGGAL 21 JULI 2014 KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT 2014 TANGGAL 21 JULI 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian. Yang saya hormati : Segenap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kepolisian negara lainnya, namun secara universal terdapat adanya

BAB I PENDAHULUAN. dengan kepolisian negara lainnya, namun secara universal terdapat adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap negara mempunyai aparat kepolisian yang berbeda-beda dengan kepolisian negara lainnya, namun secara universal terdapat adanya hal-hal yang sama dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Kinerja Organisasi Sebagai implementasi dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor Tahun 0 tanggal 0 November

Lebih terperinci

DATA EVALUASI KINERJA POLRES SUMBAWA BARAT BULAN JANUARI S.D AGUSTUS 2017

DATA EVALUASI KINERJA POLRES SUMBAWA BARAT BULAN JANUARI S.D AGUSTUS 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA BARAT DATA EVALUASI KINERJA POLRES SUMBAWA BARAT BULAN JANUARI S.D AGUSTUS 2017 Tabel 1 Jumlah kegiatan Intelijen yang dapat

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PNBP KORLANTAS POLRI T.A. 2017

PENGELOLAAN PNBP KORLANTAS POLRI T.A. 2017 PENGELOLAAN PNBP KORLANTAS POLRI T.A. 2017 Oleh : Irjen Pol. Drs. Royke Lumowa, M.M. Kakorlantas Polri Jakarta, 30 November 2017 UU NO. 20 THN 1997 TTG PNBP PP NO 22 THN 1997 DIUBAH PP NO 52 THN 1998

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap tahun jumlah pencurian kendaraan roda empat terjadi peningkatan sebesar 12%. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat, jumlah kendaraan bertambah 5.500

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR Jalan Sayid Saleh 1 Selong Selong, Februari 2014

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR Jalan Sayid Saleh 1 Selong Selong, Februari 2014 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INONESIA Jalan Sayid Saleh 1 Selong 83612 Selong, Februari 2014 Nomor : B/ /II/2014/Polres Lotim Klasifikasi : BIASA Kepada Yth. KEPALA KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1868, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN. Layanan. Polisi 110. Laporan. Pengaduan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG LAYANAN POLISI 110

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN MINGGUAN Model RM 1

RENCANA KEGIATAN MINGGUAN Model RM 1 Model RM 1 : PolIce Go to Campus Kesatuan : Polres ta Madiun Minggu / Tanggal : I / 02 s/d 07 NO KEGIATAN PESERTA 1 Ceramah Aula UNMER Madiun UU. 22 th ttg LLAJ 500 Safety Reading Sda Lapangan Universitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN VI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM

LAMPIRAN VI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM 114 LAMPIRAN VI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM Dinas Perhubungan Pemadam Kebakaran 1. KEPALA DINAS Kepala Dinas Perhubungan Pemadam

Lebih terperinci

FLEET MANAGEMENT SOFTWARE & GPS TRACKER PELACAK ONLINE

FLEET MANAGEMENT SOFTWARE & GPS TRACKER PELACAK ONLINE FLEET MANAGEMENT SOFTWARE & GPS TRACKER PELACAK ONLINE Kantor : Wisma NH, Ground Floor, The square Office, Jl. Raya Pasar Minggu Kav 2B-C, Pancoran, Jakarta Selatan E-MAIL : info@pelacakonline.com WEB

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004 NO. REVISI 00 HALAMAN

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004 NO. REVISI 00 HALAMAN SOP-BID REGIDENT-4 Dibuatoleh BAUR BPKB VICTOR HERY BRIPTU NRP 88110538 Diperiksaoleh KASAT LANTAS PUTU GDE CAKA PRATYAKSA R. S.IK IPTU NRP 91030235 Disahkanoleh KEPALA KEPOLISIAN GATUT KUNIADIN, SH, S

Lebih terperinci

NO. JENIS/ SERIES ARSIP RETENSI KETERANGAN

NO. JENIS/ SERIES ARSIP RETENSI KETERANGAN LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN URUSAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2017

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2017 SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN TAKSI DAN ANGKUTAN SEWA KHUSUS MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENDATAAN KASUS KECELAKAAN DAN TILANG PADA BAGIAN SATLANTAS DI KPPP TANJUNG PERAK

SISTEM INFORMASI PENDATAAN KASUS KECELAKAAN DAN TILANG PADA BAGIAN SATLANTAS DI KPPP TANJUNG PERAK SISTEM INFORMASI PENDATAAN KASUS KECELAKAAN DAN TILANG PADA BAGIAN SATLANTAS DI KPPP TANJUNG PERAK SKRIPSI Diajukan oleh : DEWANTI RATNA BIDARI 0534010147 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

1. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat SUBSTANSI MATERI

1. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat SUBSTANSI MATERI 1. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat Modul Diklat Junior PKP-PK 1.1 Lokasi penting dalam penanggulangan gawat darurat 1.1.1 Rendezpous point Adalah tempat tertentu di bandar udara yang disediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat pada kehidupan kita saat ini, khususnya pada bidang elektronika dan telekomunikasi. Hal ini

Lebih terperinci

JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY

JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY KEANEKARAGAMAN WILAYAH BEKASI MEWAKILI INDONESIA DENGAN CIRI SBB : KEHIDUPAN MASYARAKAT : * ADANYA PERUMAHAN, * PERTANIAN * NDUSTRI PERDAGANGAN DSB SERTA PERMASALAHANNYA

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan

Lebih terperinci

RENSTRA INSTALASI KOMPUTER SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR

RENSTRA INSTALASI KOMPUTER SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR RENSTRA INSTALASI KOMPUTER SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR 2010-2014 PENGANTAR Rencana Strategis ini merupakan rencana pengembangan Unit Komputer Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian [STPP] Bogor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia jaringan sekarang ini, semua pengguna teknologi akan semakin terbantu dengan kecanggihan teknologi yang semakin maju, seperti dengan sistem

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENANGGUNG I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII JAWAB KET. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri.

PELAKSANAAN PENANGGUNG I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII JAWAB KET. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri. KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS RENCANA KEGIATAN TAHUNAN DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA NTB TA.2016 NO PRIORITAS KEGIATAN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. swasta saat ini tengah berlomba untuk meningkatkan pelayanan agar lebih

BAB I PENDAHULUAN. swasta saat ini tengah berlomba untuk meningkatkan pelayanan agar lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan dari bidang pelayanan adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang membutuhkan. Baik instansi pemerintah maupun swasta saat ini tengah

Lebih terperinci

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG TIPIRING

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG TIPIRING 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG RESOR PANGKALPINANG STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG TIPIRING I. PENDAHULUAN 1. UMUM a. Polri sebagai aparat negara yang bertugas

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan dapat diimplementasikan dalam tahap-tahap sebagai berikut :

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan dapat diimplementasikan dalam tahap-tahap sebagai berikut : BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Berdasarkan perancangan sistem yang dibuat sebelumnya, maka perancangan dapat diimplementasikan dalam tahap-tahap sebagai berikut : 4.1 Running Program Untuk menjalankan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA POLDA NTB TAHUN

PERJANJIAN KINERJA POLDA NTB TAHUN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT PERJANJIAN KINERJA POLDA NTB TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) SATUAN SABHARA POLRES MATARAM DALAM PENANGANAN UNJUK RASA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) SATUAN SABHARA POLRES MATARAM DALAM PENANGANAN UNJUK RASA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT MATARAM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) SATUAN SABHARA POLRES MATARAM DALAM PENANGANAN UNJUK RASA I. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET Jenis-jenis dari koneksi Internet adalah senagai berikut : A. Koneksi fisik, misalnya ethernet, fiber-optik, modem, ADSL, wave-lan, satelit, dan masih banyak lagi. Dari segi

Lebih terperinci