ANALISIS EKONOMI PENGEMBANGAN BENDUNGAN POH SANTEN DI DESA POH SANTEN KECAMATAN MENDOYO KABUPATEN JEMBRANA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS EKONOMI PENGEMBANGAN BENDUNGAN POH SANTEN DI DESA POH SANTEN KECAMATAN MENDOYO KABUPATEN JEMBRANA"

Transkripsi

1 TESIS ANALISIS EKONOMI PENGEMBANGAN BENDUNGAN POH SANTEN DI DESA POH SANTEN KECAMATAN MENDOYO KABUPATEN JEMBRANA I GUSTI AYU MADE WULANDARI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011

2 TESIS ANALISIS EKONOMI PENGEMBANGAN BENDUNGAN POH SANTEN DI DESA POH SANTEN KECAMATAN MENDOYO KABUPATEN JEMBRANA I GUSTI AYU MADE WULANDARI PROGRAM MAGISTER ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011

3 ANALISIS EKONOMI PENGEMBANGAN BENDUNGAN POH SANTEN DI DESA POH SANTEN KECAMATAN MENDOYO KABUPATEN JEMBRANA Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Udayana I GUSTI AYU MADE WULANDARI NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011

4 Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 27 OKTOBER 2011 Pembimbing I, Pembimbing II, Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si NIP Drs. I Made Jember, M.Si NIP Mengetahui Ketua Program Studi Magister Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Udayana Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, Prof. Dr. I Wayan Sudirman, SE., SU NIP Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S (K) NIP

5 Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 27 Oktober 2011 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, No : 1842 / UN 14.4 / HK / 2011, Tanggal : 27 Oktober 2011 Ketua : Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si Anggota : 1. Drs. I Made Jember, M.Si 2. Dr. I G W Murjana Yasa, SE., M.Si 3. Drs. I B Darsana, M.Si 4. Drs. I Nengah Kartika, M.Si

6 SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Gusti Ayu Made Wulandari NIM : Tempat dan Tanggal Lahir : Denpasar, 12 Mei 1988 Alamat : Jl. Tibung Sari No. 50, Br. Kwanji Telepon/Hp : Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tidak menjiplak setengah atau sepenuhnya tesis orang lain. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya, dan apabila dikemudian hari ternyata tidak benar, maka saya bersedia dituntut dengan peraturan perundangan yang berlaku. Denpasar, 28 Oktober 2011 (I Gusti Ayu Made Wulandari) NIM

7 UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul : ANALISIS EKONOMI PENGEMBANGAN BENDUNGAN POH SANTEN DI DESA POH SANTEN KECAMATAN MENDOYO KABUPATEN JEMBRANA. Penyusunan tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Program Pascasarjana Magister Ilmu Ekonomi Universitas Udayana. Selama proses penyusunan tesis penulis banyak mendapat bimbingan, baik secara moral maupun material serta kritik dan saran yang akhirnya sangat bermanfaat dalam menyelesaikan tesis ini. Pada kesempatan ini perkenanlah penulis mengucapkan terima yang sebesar-besarnya kepada Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si, pembimbing I yang telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan dan saran selama penulis mengikuti program magister, khususnya dalam penyelesaian tesis ini. Terima kasih sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada Drs. I Made Jember, M.Si selaku pembimbing II yang juga telah memberikan dorongan dan semangat sehingga penyelesaian tesis ini tepat waktu. Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Made Bakta, Sp.PD (KHOM) atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister pada Program Pascasarjana di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana yang dijabat oleh Prof. Dr. dr. A.A.Raka Sudewi, Sp.S (K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Udayana. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. I Wayan Ramantha, SE., MM., Ak., CPA Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti Program Magister. Ungkapan terimakasih tak lupa penulis sampaikan kepada para dosen penguji, yaitu Dr. I G W Murjana Yasa, M.Si, Drs. I B Darsana, M.Si dan Drs. I Nengah Kartika, M.Si yang telah memberikan masukan serta kritik yang mampu menyempurnakan tesis yang penulis buat. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Aji Ir. I Gusti Nyoman Sura Adnyana, M.Sc, Ibu Dra. Nyoman Widarti, M.Si, I Gusti Ayu Putu Wahyundari, ST., serta I Gusti Ngurah Bayu Wiranata, keluarga yang selalu mendukung penulis dalam penyelesaian program studi Magister, juga suami tercinta, I Made Surya Putra, SH. serta buah hati yang selalu membuat penulis terdorong untuk menyelesaikan studi tepat waktu, I Putu Ngurah Abisaka Putra Ariwangsa. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat yang

8 memberi motivasi dalam penyelesaian tesis ini, Ratih Iswari, Gek Tya, Ari Sintya, Mba Elly dan teman-teman Magister Ilmu Ekonomi Angkatan XVII. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna. Oleh Karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini, serta kepada penulis sekeluarga. Denpasar, 28 Oktober 2011 Penulis

9 Judul : Analisis Ekonomi Pengembangan Bendungan Poh Santen di Desa Poh Santen Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana Nama : I Gusti Ayu Made Wulandari Nim : ABSTRAK Air merupakan salah satu unsur terpenting bagi ketersediaan pangan. Kebutuhan masyarakat terhadap air yang semakin meningkat mendorong lebih menguatnya nilai ekonomi air di banding nilai dan fungsi sosialnya. Sejalan dengan semakin dirasakannya masalah pemenuhan air bagi berbagai sektor kehidupan yang semakin berat di masa yang akan datang pemerintah melalui instasi teknisnya telah melaksanakan berbagai studi mengenai potensi dan kebutuhan air saat ini dan kecendrungan proyeksinya. Kecamatan Mendoyo merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Jembrana yang memiliki potensi pertanian namun belum terkelola dengan baik akibat kurangnya air untuk irigasi, terutama pada musim tanam ketiga. Pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali merencanakan Pengembangan Bendungan yang berlokasi di Desa Poh Santen Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana. Pengembangan bendungan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan air baik untuk air bersih maupun irigasi agar potensi pertanian dapat dikembangkan dan dikelola dengan baik. Penelitian ini menggunakan analisis ekonomi dengan indikator Net Present Value (NPV) dari arus benefit dan biaya, Internal Rate of return (IRR) dan Net Present Cost Ratio (Net B/C Ratio) untuk mengetahui kelayakan proyek pengembangan bendungan ini. Hasil penelitian menunjukkan Pengembangan Bendungan Poh Santen dimana dalam keadaan normal NPV= Rp ,67 ; Net B/C =. 1,21 persen dan IRR= 14,43 persen, bila terjadi peningkatan biaya 10 persen NPV= Rp ,00; Net B/C = 1,10 persen dan IRR= 13,05 persen dan bila terjadi peningkatan biaya 20 persen maka NPV= Rp ,00 B/C R= 1,0042 persen, dan IRR= 12,19 persen. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pemerintah diharapkan dapat mempercepat upaya realisasi pembangunan Bendungan Poh Santen ini dengan pengembangannya sehingga kebutuhan air baik air baku maupun irigasi dapat terpenuhi. Kata Kunci : Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR)

10 Judul : Analisis Ekonomi Pengembangan Bendungan Poh Santen di Desa Poh Santen Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana Nama : I Gusti Ayu Made Wulandari Nim : ABSTRACT Water is one of the most important element for the availability of food. Public demand for water is increasing further encourage the strengthening of the economic value of water in the appeal of the value and social function. In line with the more he felt the issue of water for various sectors of the fulfillment of life is increasingly heavy in the future government through technical instasi have carried out many studies on the potential and the water needs of current and projected trends. Mendoyo Subdistrict is one of the Jembrana district in which agricultural potential but have not been managed properly due to lack of water for irrigation, especially in the third growing season. Government through the Public Works Department to plan the Bali Provincial Development Dam located in the village of Poh Santen Mendoyo Jembrana district. Development of the dam is intended to improve the water needs for clean water and irrigation for agricultural potential can be developed and managed properly. This study uses economic analysis to the indicators Net Present Value (NPV) of the current benefits and costs, the Internal Rate of Return (IRR) and Net Present Cost Ratio (Net B / C ratio) to determine the feasibility of this dam developmentprojects. The results showed Poh Santen Dam Development in normal circumstances where NPV = Rp. 12,777,587,850.67; Net B / C = 1,21 percent and IRR = percent, when increased costs 10 percent NPV = Rp ; Net B / C = 1,10 percent and IRR = percent and if there is an increase in the cost of 20 percent, NPV = Rp ,00 Net B/C = percent, and IRR = 12,19 percent. In order to improve the welfare of the Government is expected to accelerate the realization of this Santen Poh dam construction with its development so that the water needs of both raw water and irrigation can be met. Keywords : Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR)

11 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERSETUJUAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... SURAT PERNYATAAN... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi viii ix x xii xiii xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Evaluasi Proyek Bendungan Konsep Evaluasi Proyek Ekonomi Konsep Biaya Konsep Analisis Ekonomi Konsep Analisis Finansial Analisis Sensitivitas Konsep Eksternalitas Penelitian Sebelumnya BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Berpikir Kerangka Konsep BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian Obyek Penelitian Identifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel Jenis dan Sumber Data Responden Penelitian Metode Penentuan Sampel Metode Pengumpulan Data Teknik Analisis Data BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian Keadaan Geografis Tata Guna Lahan Kondisi Geografis Bendungan Poh Santen DAS Tukad Pergung... 45

12 5.3 Karakteristik Responden Masyarakat Petani BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Pembahasan Hasil Penelitian Rencana Pembiayaan Proyek Manfaat Pengembangan Bendungan Analisis Kelayakan BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 70

13 DAFTAR TABEL Halaman 1.1 Kontribusi Sektoral PDRB Kabupaten Jembrana Atas Dasar Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun Jumlah Penduduki di Bawah Lokasi Rencana Bendungan Poh Santen di Kabupaten Jembrana Jumlah Sampel Penelitian Jumlah Petani di Bawah Lokasi Rencana Bendungan Poh Santen Di Kabupaten Jembrana Jumlah Sampel Petani Luas Desa Adat yang Berada di Kecamatan Mendoyo Luas Desa Penerima Manfaat Rencana Pengembangan Bendungan Poh Santen di Desa Poh Santen Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana Penggunaan Lahan di Daerah Penerima Manfaat Rencana Bendungan Poh Santen Pola Tanam Daerah Irigasi di Hilir Rencana Bendungan Poh Santen Distribusi Usia Responden Masyarakat pada Daerah Penerima Manfaat Pengembangan Bendungan Poh Santen Distribusi Tingkat Pendidikan Responden pada Daerah Penerima Manfaat Pengembangan Bendungan Poh Santen Distribusi Mata Pencaharian Utama Responden pada Daerah Penerima Manfaat Pengembangan Bendungan Poh Santen Distribusi Usia Responden Petani pada Daerah Penerima Manfaat Pengembangan Bendungan Poh Santen Distribusi Tingkat Pendidikan Responden pada Daerah Penerima Manfaat Pengembangan Bendungan Poh Santen Rencana Biaya Konstruksi Bendungan Poh Santen Distribusi Penggunaan Sumber Air Bersih di Daerah Penerima Manfaat Pengembangan Bendungan Poh Santen Distribusi Lokasi Sumber Air Bersih di Daerah Penerima Manfaat Pengembangan Bendungan Poh Santen Distribusi Kelayakan Air di daerah Penerima Manfaat Pengembangan Bendungan Poh Santen Manfaat Pertanian Sebelum Adanya Proyek Pengembangan Bendungan Poh Santen Manfaat Pertanian Setelah Adanya Proyek Pengembangan Bendungan Poh Santen Distribusi Penderita Penyakit di Daerah Penerima Manfaat Pengembangan Bendungan Poh Santen Distribusi Lokasi Berobat Masyarakat di Daerah Penerima Manfaat Pengembangan Bendungan Poh Santen Hasil Perhitungan Analisis Sensitivitas Biaya Meningkat 10 persen dan 20 persen... 63

14 DAFTAR GAMBAR 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian Analisis Ekonomi Pengembangan Bendungan Poh Santen di Desa Poh Santen Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana Kerangka Konsep Penelitian Analisis Ekonomi Pengembangan Bendungan Poh Santen di Desa Poh Santen Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana Peta Geografis Lokasi Bendungan Poh Santen Halaman

15 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lokasi Rencana Bendungan Poh Santen Lampiran 2 Kuesioner Lampiran 3 Biaya OP pengembangan Bendungan Poh Santen.. 77 Lampiran 4 Manfaat Air Baku dari Pengembangan Bendungan Lampiran 5 Poh Santen Total Benefit Pengembangan Bendungan Poh Santen Selama 30 Tahun Lampiran 6 Analisis Data pada Tingkat Bunga 12% Lampiran 7 Analisis Data pada Tingkat Bunga 17% Lampiran 8 Analisis Data pada Tingkat Bunga 18% Lampiran 9 Hasil Perhitungan Lampiran 10 Biaya Meningkat 10 persen dan 20 persen Lampiran 11 Lampiran 12 Analisis Data pada Tingkat Bunga 12% (Biaya Meningkat 10 %) Analisis Data pada Tingkat Bunga 12% (Biaya Meningkat 20 %) Halaman

16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu unsur penting bagi ketersediaan pangan. Jika ketersediaan air terbatas maka produksi pangan akan terhambat. Pada dasarnya permasalahan yang menyangkut sumberdaya air dan irigasi dibagi dalam dua, yaitu (1) masalah kebanyakan air seperti yang terjadi pada lahan-lahan pertanian yang mengalami terlalu banyak genangan air pada wilayah rawa dan pasang surut dan (2) persoalan kekurangan air yang akan mempengaruhi sektor pertanian kurangnya curah hujan. Kebutuhan air untuk budidaya pertanian dengan teknologi yang maju harus dilaksanakan dengan sebuah sistem yang dinamakan sistem irigasi Secara teknik dan ekonomi permasalahan yang sedang dihadapi dalam sistem irigasi dewasa ini adalah buruknya sistem saluran irigasi serta penggunaan air yang tidak efisien, sehingga menyebabkan sering terjadi kekurangan air terutama di daerah lahan kering. Pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) melakukan Proyek Pengembangan Bendungan untuk menanggulangi masalah kekurangan air yang melanda Indonesia pada musim kemarau. Pada penelitian ini, yang akan dibahas adalah pengembangan bendungan di Provinsi Bali, khususnya di Kabupaten Jembrana. Rencana pengembangan Bendungan Poh Santen telah dimulai pada tahun 2010 dan akan dilaksanakan pada tahun Tujuan dari dikembangkannya bendungan ini adalah untuk memenuhi pasokan air di Desa Poh Santen, baik air bersih untuk konsumsi maupun irigasi. Desa-desa yang berada di bawah lokasi rencana Bendungan Poh Santen adalah : Desa Tegal Cangkring, Desa Mendoyo Dangin Tukad, sebagian Desa Poh Santen, sebagian Desa Pergung, Desa Penyaringan, Delod Berawah dan Yeh Kuning (Dinas Pekerjaan Umum, 2011) dapat dilihat pada lampiran 1. Kondisi curah hujan dan debit air yang rendah pada musim kemarau menyebabkan kurangnya jumlah air pada musim kemarau. Pemerintah melakukan rencana pengem-

17 bangan Bendungan Poh Santen di Kabupaten Jembrana ini, dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih di Kabupaten Jembrana, khususnya di desa-desa yang berada di bawah lokasi rencana Bendungan Poh Santen dan Kabupaten Jembrana umumnya. Kabupaten Jembrana memiliki tingkat pelayanan air bersih yang belum merata. PDAM Kabupaten Jembrana melakukan pengadaan air bersih dengan memanfaatkan air sumur dalam dengan kapasitas 139 lt/dt, sedangkan kebutuhan sebesar 159 lt/dt. Instalasi pelayanan air bersih yang dikelola PDAM dengan tingkat pelayanan ± 24,4 persen dari seluruh penduduk di Kabupaten Jembrana (Dinas PU Kabupaten Jembrana, 2010). Dengan demikian masih sebagian besar penduduk yang belum tertangani oleh pelayanan air bersih dari PDAM terutama untuk masyarakat pedesaan. Permasalahan pemenuhan kebutuhan air baku untuk air irigasi dan air bersih saat ini dialami masyarakat Desa Poh Santen, Desa Tegal cangkring, Desa Pergung dan Desa Petanahan. Kondisi eksisting pemenuhan kebutuhan air (air irigasi dan air bersih) di daerah tersebut adalah dengan memanfaatkan aliran air dari Tukad Pergung dan Tukad Aya Timur. Namun, penurunan debit air Tukad Pergung dan Tukad Aya Timur mengakibatkan masyarakat mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air irigasi dan air bersih terutama pada musim kemarau. Pembangunan sarana penyediaan air baku bagi Kabupaten Jembrana merupakan salah satu kebutuhan yang utama bagi kelangsungan hidup masyarakat di daerah tersebut. Tersedianya sarana penyediaan air baku yang memadai, baik dari segi kuantitas, kualitas dan kontinuitas akan mengurangi permasalahan pemenuhan kebutuhan air di daerah tersebut. Sarana penyediaan air baku berupa bendungan sebagai tempat tampungan air merupakan suatu alternatif dalam mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan air di daerah tersebut. Selain itu, sumber air permukaan memiliki fluktuasi debit antara musim hujan dan musim kemarau yang cukup besar, dengan debit normal 142 lt/dt dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Pembangunan bendungan merupakan suatu usaha konservasi sumber daya air, sehingga diharapkan dapat mengurangi degradasi sumber air. Penyediaan air melalui pengembangan bendungan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih serta untuk ir-

18 igasi pertanian. Bila air yang tersedia cukup memadai maka akan memberi dampak positif bagi sektor pertanian, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat di sekitarnya. Kontribusi Sektoral PDRB Kabupaten Jembrana disajikan pada Tabel 1.1.

19 Tabel 1.1 Kontribusi Sektoral PDRB Kabupaten Jembrana Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun No Lapangan Usaha 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Rp. % Rp. % Rp. % Rp. % Rp. % 857, , , , , Pertambangan dan Penggalian , , , , Industri Pengolahan 139, , , , , Listrik, Gas dan Air Bersih 29, , , , , Bangunan 108, , , , , Perdangan, Hotel dan Restaurant 500, , , , , Pengangkutan dan Komunikasi 316, , , , , Keuangan Persewaan dan Jasa perusahaan 94, , , , , Jasa-jasa 269, , , , , PDRB 2,041, ,228, ,475, ,891, ,277,

20 Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pertanian masih memberikan kontribusi yang paling besar bagi Kabupaten Jembrana. Sehubungan dengan hal di atas, maka pengembangan bendungan di lahan kering perlu diteliti sampai dimana pembangunan bendungan tersebut memberikan dampak bagi lingkungannya. Dampak yang mungkin timbul adalah mampu menciptakan kegiatan ekonomi, pelayanan sosial bagi masyarakat ataupun sebaliknya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini, yaitu apakah Pengembangan Bendungan Poh Santen di Desa Poh Santen Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana layak untuk dilaksanakan? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan dengan pokok permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui layak tidaknya Pengembangan Bendungan Poh Santen di Desa Poh Santen Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut. 1) Manfaat teoritis Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan wawasan yang lebih luas mengenai dampak sosial ekonomi dari pengembangan bendungan di wilayah lahan kering serta menambah daftar pustaka yang sudah ada di lingkungan akademis, sehingga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 2) Manfaat Praktis

21 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan yang tepat bagi daerah-daerah lahan kering yang membutuhkan air untuk irigasi dan kebutuhan sehari-hari.

22 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Evaluasi Proyek Bendungan Bendungan adalah bangunan penampung kelebihan air hujan pada musim hujan dan digunakan pada saat musim kemarau (Purnomo, 1994). Menurut Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2010 tentang bendungan,studi kelayakan bendungan harus disertai dengan studi analisis tentang dampak lingkungan. Bendungan dibuat dengan tujuan. 1) Menyediakan air untuk pengairan tanaman di musim kemarau 2) Meningkatkan produktivitas lahan, masa pola tanam dan pendapatan petani di lahan tadah hujan. 3) Mengaktifkan tenaga kerja petani pada musim kemarau sehingga mengurangi urbanisasi dari desa ke kota. 4) Mencegah/mengurangi luapan air di musim hujan dan menekan resiko banjir. 5) Memperbesar peresapan air ke dalam tanah. Beberapa syarat yang harus diperhatikan sebelum melaksanakan pembuatan bendungan yaitu. a. Tekstur tanah Agar fungsinya sebagai penampung air dapat terpenuhi, bendungan sebaiknya dibuat pada lahan dengan tanah liat berlempung. Pada tanah berpasir yang porous (mudah meresapkan air) tidak dianjurkan pembuatan bendungan karena air cepat hilang. Kalau terpaksa, dianjurkan memakai alas plastik atau ditembok sekeliling bendungan. b. Kemiringan Lahan Bendungan sebaiknya dibuat pada areal pertanaman yang bergelombang dengan kemiringan antara 8 30 persen. Agar limpahan air permukaan dapat dengan mudah

23 mengalir kedalam bendungan dan air mudah disalurkan ke petak-petak tanaman, maka harus ada perbedaan ketinggian antara bendung dan petak tanaman. c. Lokasi Penempatan bendungan sebaiknya dekat dengan saluran air yang ada disekitarnya, supaya pada saat hujan, air di permukaan tanah mudah dialirkan kedalam bendungan. 2.2 Konsep Evaluasi Proyek Ekonomi Proyek adalah suatu keseluruhan kegiatan yang menggunakan sumber-sumber untuk memperoleh manfaat; atau suatu kegiatan dengan pengeluaran biaya dan dengan harapan untuk memperoleh hasil pada waktu yang akan datang, dan yang dapat direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai satu unit (Kadariah, 2001). Adapun tahapan-tahapan dalam siklus proyek (Gray,dkk: 1997), adalah sebagai berikut. a. Tahap Pertama : Identifikasi Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi, yaitu menentukan caloncalon proyek yang perlu dipertimbangkan untuk dilaksanakan. Beberapa pegangan menyangkut perlu tidaknya suatu gagasan proyek perlu diteliti lebih lanjut adalah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut. 1) Apakah proyek termasuk dalam sektor yang diprioritaskan? 2) Apakah proyek secara garis besar akan menguntungkan? 3) Adakah bantuan dari pemerintah bagi jenis proyek tersebut? b. Tahap Kedua : Formulasi Tahap selanjutnya adalah formulasi, yaitu mengadakan persiapan dengan melakukan prastudi kelayakan dengan meneliti sejauh mana calon-calon proyek tersebut dapat dilaksanakan menurut aspek-aspek teknis, institusional, sosial dan eksternalitas. c. Tahap Ketiga : Analisis

24 Tahap analisis yaitu mengadakan appraisal atau evaluasi terhadap laporan-laporan studi kelayakan yang ada. Studi kelayakan proyek tadi dianalisis untuk memilih yang terbaik di antara berbagai alternatif proyek yang ada, berdasarkan suatu ukuran tertentu. d. Tahap Keempat : Implementasi Tahap implementasi adalah tahap pelaksanaan proyek tersebut. Dalam tahap ini, tanggung jawab utama dari para perencana serta penilai proyek adalah mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan fisik proyek agar sesuai dengan final design-nya. e. Tahap Kelima : Operasi Tahap berikutnya adalah operasi proyek. Pada tahap ini perlu dipertimbangkan metodemetode pembuatan laporan atas pelaksanaan operasinya. Laporan-laporan tersebut diperlukan untuk tahapan selanjutnya. f. Tahap Keenam : Evaluasi Hasil Tahapan terakhir adalah evaluasi atas hasil-hasil pelaksanaan serta operasi proyek, berdasarkan laporan-laporan yang masuk pada tahap-tahap sebelumnya. Di sini diperbandingkan antara apa yang direncanakan dan hasil yang dicapai. Hasil evaluasi ini diperlukan untuk mengadakan perbaikan bagi proyek-proyek berikutnya atau untuk mengembangkan gagasan baru dalam memilih proyek-proyek baru. 2.3 Konsep Biaya Menurut Mardiasmo (1994), biaya adalah penggunaan sumber-sumber ekonomi yang diatur dengan satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk obyek atau tujuan tertentu. Hermanto (1989), mengelompokkan biaya menjadi empat bagian, yaitu: a. Biaya tetap (fixed cost) Yaitu biaya yang penggunaannya tidak habis dalam satu masa produksi. Biaya tetap adalah biaya untuk mempertahankan kemampuan beroperasi perusahaan pada kapasitas tertentu. Besar biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi perusahaan jangka panjang, teknologi dan metode serta strategi menajemen.

25 b. Biaya variabel (variable cost) Yaitu biaya yang besar kecilnya tergantung dari jumlah produksi. Biaya variabel merupakan biaya yang secara langsung, sebanding dengan jumlah produksi. c. Biaya tunai Yaitu biaya yang dikeluarkan secara tunai untuk segala kebutuhan dalam produksi seperti pajak, tenaga kerja diluar petani. d. Biaya tidak tunai Yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan namun tidak dalam bentuk uang tunai dan lebih cenderung dalam bentuk tenaga atau barang. Menurut Mulyadi (1991), yang dihitung sebagai biaya atau pengeluaran proyek (project expenditure) adalah hanya biaya-biaya atau ongkos-ongkos yang akan dikeluarkan di masa yang akan datang (future costs) untuk memperoleh penghasilan-penghasilan yang akan datang (future returns). Yang dimasukkan dalam biaya proyek antara lain. a. Biaya angsuran hutang dan bunga Di dalam hal ini, pengeluaran angsuran hutang dan bunga akan dimasukkan dalam biaya ekonomis tergantung apakah terdapat beban sosial yang dianggap harus ditanggung masyarakat sehubungan dengan angsuran pembiayaan suatu proyek atau tidak. b. Penyusutan (depreciation) Penyusutan adalah merupakan pengalokasian biaya investasi (penanaman modal) suatu proyek pada setiap tahun sepanjang umur ekonomis proyek tersebut dan untuk menjamin agar angka biaya operasi yang dimasukkan dalam neraca rugi/laba tahunan dapat mencerminkan adanya biaya modal yang digunakan. c. Biaya konstruksi dan peralatan Di dalam hal ini perlu dihindari adanya double-counting, artinya jika biaya-biaya tersebut telah dibebankan pada saat dikeluarkannya investasi, maka waktu pelunasannya nanti tidak boleh dimasukkan sebagai biaya lagi. Di dalam hubungannya dengan ini, yang dimaksudkan.

26 1) Peralatan adalah termasuk segala peralatan yang dipergunakan dalam mengerjakan proyek tersebut. 2) Bahan-bahan adalah segala bahan yang diperlukan di dalam kegiatan proyek. Harga yang digunakan untuk menilai bahan-bahan tersebut adalah harga yang berlaku. 3) Tenaga kerja (yang berhubungan dengan gaji dan upah), yaitu tenaga kerja yang digunakan untuk mengerjakan suatu proyek. Mengenai tenaga kerja ini perlu dibedakan dalam: tenaga kerja tak terlatih (unskilled labour) dan tenaga kerja terlatih (skilled labour), artinya kalau terdapat biaya latihan yang dikeluarkan merupakan economic cost. d. Biaya Tanah Biaya ini dihitung jika tanah yang digunakan untuk proyek tersebut merupakan tanah yang memberikan hasil, seperti misalnya tanah sawah, tanah perkebunan dan lain sebagainya. e. Biaya modal kerja Modal kerja adalah modal yang digunakan dan terkait dalam suatu proyek. Di dalam hal ini modal kerja tersebut sudah tidak dapat digunakan untuk tujuan investasi yang lainnya. Di dalam perhitungannya, modal ini dimasukkan sebagai biaya tahun pertama proyek tersebut berjalan. f. Biaya bunga masa konstruksi Apabila bunga harus dibayar selama masa konstruksi, maka hal-hal yang perlu diperhatikan adalah. 1) Misalkan terdapat social opportunity cost daripada investasi dibebankan pada saat investasi dikeluarkan, maka pembayaran bunga selama masa konstruksi tidak diperhitungkan dalam biaya ekonomis. 2) Juga misalkan terdapat social opportunity cost daripada investasi dianggap terdiri dari arus pelunasan hutang beserta bunganya selama waktu yang akan datang, maka pembayaran bunga selama masa konstruksi perlu diperhitungkan dalam biaya ekonomis.

27 g. Biaya operasi dan pemeliharaan Biaya ini merupakan biaya yang harus dikeluarkan secara rutin dalam setiap tahunnya selama proyek mempunyai umur ekonomis, yang meliputi. 1) Bahan baku 2) Bahan bakar 3) Air, listrik dan telekomunikasi 4) Gaji dan upah atau tunjangan karyawan 5) Biaya lainnya, seperti jasa konsultan, keperluan kantor dan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan proyek h. Biaya pembaharuan atau pengganti Biaya ini adalah merupakan tambahan biaya-biaya yang diperlukan selama proyek tersebut berjalan. Misalnya di dalam jangka waktu 40 tahun, pada setiap 10 tahun sekali proyek tersebut memerlukan pembaharuan atau penggantian terhadap peralatannya tertentu. i. Sunk costs Sunk costs merupakan biaya yang telah dikeluarkan pada masa yang lalu sebelum kegiatan proyek dilaksanakan. Di dalam analisis proyek, sunk cost ini tidak dihitung dan tidak mempengaruhi pemilihan proyek. Biaya yang dihitung dalan analisis proyek adalah biaya-biaya proyek yang digunakan di masa yang akan datang. j. Biaya feasibility studies dan engineering studies Biaya-biaya yang akan dimasukkan di dalam kegiatan ini meliputi: 1) Preliminary design cost Biaya untuk feasibility studies, yang termasuk di dalam pleliminary design, tidak diperhitungkan di dalam biaya investasi suatu proyek karena merupakan sunk cost juga. 2) Final design cost

28 Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membuat final design perlu dimasukkan di dalam biaya investasi. Apabila final design dibiayai oleh supplier credit, maka nilai yang dimasukkan dalam biaya proyek adalah besarnya angsuran kredit. k. Intangible costs Intangible cost merupakan hal-hal yang riil, akan tetapi sulit diperhitungkan dalam nilai uang, namun mencerminkan nilai-nilai yang sebenarnya. Bentuk daripada biaya ini misalnya seperti adanya polusi, suara bising, pemandangan yang kurang nyaman dan lainnya. l. Biaya tak terduga (contingencies) Contigencies adalah merupakan biaya-biaya yang harus ditambahkan pada biaya konstruksi karena adanya perubahan-perubahan atau adanya kesalahan-kesalahan di dalam perhitungan (adanya under-estimates). 2.4 Konsep Analisis Ekonomi Hasil produksi suatu proyek adalah pertambahan jumlah barang dan jasa dalam masyarakat sehubungan dengan adanya proyek tersebut (Gray, 2002). Dengan kata lain, hasil produksi suatu proyek adalah perbedaan jumlah persediaan barang dan jasa termasuk dalam masyarakat dengan adanya proyek dan seandainya tidak ada proyek. Disamping tujuan peningkatan barang dan jasa untuk konsumsi, pendirian proyek juga dapat mempunyai tujuan sosial yang bersifat khusus, misalnya dalam hal penyediaan kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan. Menurut Kadariah (2001), analisis ekonomi suatu usaha dilihat dari sudut pandang perekonomian secara keseluruhan, berupa hasil total atau produktivitasnya dari semua sumber yang dipergunakan dalam usaha untuk masyarakat. Dengan demikian yang diperhatikan adalah hasil total atau produktivitas suatu proyek untuk masyarakat atau perekonomian secara keseluruhan (Pudjokusumarto,1991). 2.5 Konsep Analisis Finansial

29 Menurut Pudjokusumarto (1991), analisis finansial adalah analisis yang melihat suatu proyek dari sudut lembaga-lembaga atau badan-badan yang mempunyai kepentingan langsung dalam proyek atau yang menginvestasikan modalnya ke dalam proyek. Dalam analisis finansial yang menjadi alat ukur untuk menentukan secara menyeluruh mengenai layak tidaknya suatu proyek dilaksanakan adalah dengan menggunakan kriteria investasi (Gittinger, 1997). Ada beberapa kriteria investasi yang dapat dipergunakan dalam evaluasi proyek, yaitu : (1) Net Present Value (NPV), (2) Internal Rate of Return (IRR), (3) Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), (4) Payback Period. 1) Net Present Value Merupakan selisih antara benefit (penerimaan) dan cost (pengeluaran) yang telah dipresent valuekan (Mulyadi, 1991). Jika NPV bernilai positif berarti proyek menguntungkan, sedangkan bila NPV bernilai negatif proyek tidak layak untuk dilaksanakan karena tidak menguntungkan. Rumus: Bt - Ct NPV = (1) (1 + i) Keterangan: Bt : Nilai total benefit (penerimaan) pada tahun ke-1 Ct : Cost (biaya) pada tahun ke-t, terdiri atas biaya tetap, biaya variabel, biaya overhead, biaya administrasi dan umum. n : umur ekonomis proyek i : discount rate Kriteria: Jika NPV 0, maka pengembangan bendungan layak untuk dilaksanakan

30 Jika NPV < 0, maka sistem pengembangan bendungan tidak layak untuk dilaksanakan. 2) Tingkat penerimaan/ Internal Rate of Return (IRR) Merupakan tingkat bunga yang menggambarkan bahwa antara benefit (penerimaan) yang telah dipresent valuekan dan cost (pengeluaran) yang telah dipresent valuekan sama dengan nol. Dengan demikian IRR menunjukkan kemampuan proyek untuk menghasilkan returns atau tingkat keuntungan yang dapat dicapainya. Rumus: NPV 1 IRR = i 1 + (i 2 - i 1 ) (2) NPV 1 + NPV 2 Keterangan : NPV 1 = NPV yang bernilai positif (terkecil) NPV 2 = NPV yang bernilai negatif ( terbesar) i 1 = Tingkat bunga pada NPV bernilai positif i 2 = Tingkat bunga pada NPV bernilai negatif i 2 i 1 = Tidak boleh lebih dari 5% Kriteria: Jika IRR 1, maka pengembangan bendungan layak untuk dilaksanakan Jika IRR < 1, maka pengembangan bendungan tidak layak untuk dilaksanakan. 3) Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio) Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) adalah perbandingan antara present value net benefit dari tahun-tahun yang bersangkutan (pembilang/bersifat positif) dengan present value arus biaya dalam tahun dimana Bt-Ct (penyebut/bersifat negatif).

31 Rumus: Keterangan: Bt : Nilai total benefit (penerimaan) pada tahun ke-1 Ct : Cost (biaya) pada tahun ke-t, terdiri atas biaya tetap, biaya variabel, biaya overhead, biaya administrasi dan umum. n : umur ekonomis proyek i : discount rate Kriteria : n Bt-Ct untuk Bt-Ct > 0 t=0 (1 + i) Net B/C Ratio = ( 3) n Ct-Bt untuk Bt-Ct < 0 t=0 (1-i) t Jika Net B/C 1, maka pengembangan bendungan layak untuk dilaksanakan Jika Net B/C 4) Payback Periods <1, maka pengembangan bendungan tidak layak untuk dilaksanakan. Payback periods merupakan jangka waktu/ periode yang diperlukan untuk membayar kembali (mengembalikan) semua biaya-biaya yang telah dikeluarkan di dalam investasi suatu proyek. Rumus : I Payback Period = (4) Ab Keterangan: I = besarnya biaya investasi yang diperlukan Ab = benefit bersih yang dapat diperoleh setiap tahunnya

32 2.6 Analisis Sensitivitas Dalam evaluasi proyek selalu berhadapan dengan masa mendatang (futurity), baik benefit yang akan diperoleh maupun segala macam cost yang dikeluarkan. Dimasa yang akan datang banyak hal-hal atau perubahan-perubahan yang tidak pasti yang mungkin dapat terjadi. Ketidak-pastian tersebut dicoba dilihat dengan Analisis Sensitifitas. Jadi Analisis Sensitifitas sesungguhnya merupakan suatu alat untuk menganalisis masalah resiko dan ketidakpastian yang mungkin dihadapi oleh suatu proyek di masa-masa mendatang. 2.7 Eksternalitas Dalam suatu perekonomian modern setiap aktivitas mempunyai keterkaitan dengan aktivitas lainnya dan semakin modern suatu perekonomian semakin besar dan semakin banyak kaitannya dengan kegiatan-kegiatan lainnya. Keterkaitan suatu kegiatan dengan kegiatan lainnya yang tidak melalui mekanisme pasar adalah apa yang disebut dengan eksternalitas (Mangkoesoebroto, 2001). Jadi yang dimaksud eksternalitas hanyalah apabila tindakan seseorang mempunyai dampak terhadap orang lain (atau segolongan orang lain) tanpa adanya kompensasi apapun juga sehingga timbul inefisiensi dalam alokasi faktor produksi. Ditinjau dari dampaknya, eksternalitas dapat dibagi dua, yaitu eksternalitas negatif dan eksternalitas positif. Yang dimaksud eksternalitas positif adalah dampak yang menguntungkan dari suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap orang lain tanpa adanya kompensasi dari pihak yang menguntung, sedangkan eksternalitas negatif apabiala dampaknya bagi orang lain yang tidak menerima kompensasi sifatnya merugikan. Adanya eksternalitas dalam suatu aktivitas akan menimbulkan inefisiensi (Mangkoesoebroto, 2001). Inefisiensi akan timbul apabila tindakan seseorang mempengaruhi orang lain dan tidak tercermin dalam sistem harga. Secara umum, adanya eksternalitas tidak akan mengganggu tercapainya efisiensi masyarakat apabila semua dampak yang merugikan mau-

33 pun yang menguntungkan (eksternalitas negatif dan positif) dimasukkan dalam perhitungan produsen dalam menetapkan jumlah barang yang diproduksi. 2.7 Penelitian Sebelumnya Penelitian ini dilaksanakan dengan mengacu pada penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian sebelumnya dilaksanakan oleh Widiantara (2004) dengan Judul Analisis Kelayakan Pembangunan Waduk Muara Tukad Unda di Kabupaten Klungkung. Penelitian ini menggunakan metode statistika dengan indikator Net Present Value (NPV) dari arus benefit dan biaya, Internal Rate of return (IRR) dan Net Present Cost Ratio (Net B/C Ratio) dan analisis sensitifitas (Peningkatan biaya 10 persen dan kemunduran penyelesaian pelaksanaan selama dua tahun) Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pembangunan Waduk Muara Tukad Unda layak secara ekonomis dimana dalam keadaan normal NPV= Rp ,- B/C R= Rp. 1,19 persen dan IRR= 23, 47 persen, bila trjadi perubahan biaya 10 persen NPV= Rp ,- B/C R= 1,11 persen dan IRR= 17, 23 persen dan bila terjadi kemunduran penyelesaian proyek NPV= Rp ,- B/C R= 1,01 persen, dan IRR= 12,38 persen. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada jenis proyek yang diteliti. proyek pada penelitian sebelumnya adalah merupakan proyek pembangunan waduk, sedangkan pada penelitian ini proyek yang diteliti adalah proyek pembangunan bendungan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama menggunakan metode analisis finansial, yaitu dengan menggunakan kriteria investasi. Selain itu, dalam penelitian ini akan diteliti dampak sosial ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di sekitar proyek, baik dari segi peningkatan pendapatan maupun kehidupan sosial. Penelitian lain yang digunakan sebagai acuan adalah penelitian dari Zamdial Ta aladin (2001) dengan Judul Analisis Ekonomi Untuk Investasi Usaha Penangkapan Ikan dengan bagan Perahu. Pada penelitian ini NPV>1 dan IRR>1 dan disimpulkan, bahwa Usaha penangkapan ikan dengan perahu layak atau menguntungkan. Persamaan penelitian ini

34 adalah pada metode yang digunakan, yaitu sama-sama menggunakan kriteria investasi untuk meneliti kelayakan proyek. Perbedaannya adalah pada obyek atau proyek yang diteliti. Acuan lain yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian yang berjudul Analisis Dampak Sosial Ekonomi Keberadaan Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Lamongan Jawa Timur (Suherman dan Dault, 2009). Penelitian ini menggunakan metode NPV, IRR dan Net B/C dengan hasil NPV sebesar Rp ,29 pada tingkat bunga 12 persen, IRR sebesar 18,24 persen dan Net B/C sebesar 1,37. Hal ini menunjukkan keberadaan Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong layak untuk dilaksanakan, Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suherman dan Dault adalah pada alat análisis yang menggunakan kriteria NPV, IRR dan Net B/C. Sedangkan, perbedaannya adalah pada obyek penelitian, yaitu pada penelitian ini obyek yang diteliti adalah proyek pengembangan bendungan, sedangkan pada penelitian sebelumnya obyek yang diteliti adalah keberadaan pelabihan perikanan. Penelitian sebelumnya yang menyangkut Bendungan Poh Santen ini juga digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini, yaitu penelitian oleh Dinas PU Provinsi Bali. Walaupun tela hada penelitian dari dinas terkait, penelitian ini tetap perlu dilakukan karena penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu dengan memasukkan variabel-variabel non ekonomi pada penelitian. Hasil dari penelitian sebelumnya, pada tingkat bunga 12 persen diperoleh nilai NPV sebesar Rp ,00, Net B/C sebesar 1,15 dan IRR 13,66 persen.

35 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Berpikir Kabupaten Jembrana memiliki beberapa permasalahan yang terkait dengan pelayanan air bersih dan lahan kering. Permasalahan yang terjadi adalah luasnya lahan kering, kekurangan air baku serta potensi pertanian yang belum terkelola dengam maksimal. Masalah pemenuhan kebutuhan air baku untuk air irigasi dan air bersih, saat ini dialami masyarakat Desa Poh Santen, Desa Tegal Cangkring, Desa Pergung dan Desa Petanahan. Kondisi eksisting pemenuhan kebutuhan air (air irigasi dan air bersih) di daerah tersebut dengan memanfaatkan aliran air Tukad Pergung dan Tukad Aya Timur. Akan tetapi akibat menurunnya debit air Tukad Pergung dan Tukad Aya Timur mengakibatkan masyarakat mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air irigasi dan air bersih terutama pada musim kemarau. Pemerintah Provinsi Bali, melalui Dinas Pekerjaan Umum mengadakan proyek pengembangan bendungan untuk menanggulangi permasalahan yang ada. Pengembangan Bendungan Poh Santen merupakan proyek pemerintah yang diselenggarakan melalui Dinas Pekerjaan Umum provinsi Bali, dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2010 Tentang Bendungan. Rencana dan studi pengembangan proyek ini telah dilaksanakan pada tahun 2010 dan kemungkinan akan dilaksanakan pada tahun Sebelum pelaksanaan proyek dilaksaksanakan sejumlah penelitian dan studi kelayakan untuk mengetahui layak tidaknya proyek untuk dilaksanakan. Pembangunan bendungan ini merupakan upaya pemerintah untuk mengantisipasi, mengoptimalkan potensi sumberdaya wilayah untuk memberi manfaat terutama kepada Kabupaten Jembrana itu sendiri. Dengan dibangunnya Bendungan Poh Santen di Desa Poh Santen Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana ini sangat diharapkan kekurangan

36 air yang akan datang dapat diatasi dan pemenuhan masyarakat akan air untuk berbagai keperluan akan dapat dipenuhi. Selain itu, bagi Kabupaten Jembrana dan masyarakat disekitar bendungan, kesempatan ini diharapkan akan memberi manfaat langsung berupa hasil penjualan air baku serta peningkatan hasil pertanian. Manfaat tidak langsung yang terjadi dapat berupa pendapatan meningkat, perbaikan kesehatan dan tingkat pendidikan meningkat. Penjelasan kerangka berpikir di atas terangkum dalam Gambar 3.1.

37 Permasalahan : -Luasnya Lahan Kering -Kekurangan air baku -Potensi pertanian belum dikelola dengan maksimal PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN Dinas PU Provinsi Bali Pembangunan Bendungan Poh Santen Manfaat Langsung: -Hasil penjualan air bersih -Peningkatan hasil pertanian Manfaat Tidak Langsung: -Pendapatan meningkat -Perbaikan kesehatan -Tingkat Pendidikan meningkat Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian Analisis Ekonomi Pengembangan Bendungan Poh Santen di Desa Poh Santen Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana 3.2 Kerangka Konsep Pada kerangka konsep dapat diuraikan, bahwa sasaran pengembangan bendungan adalah pada daerah yang memiliki curah hujan tinggi pada musim hujan, namun san-

38 gat terbatas pada musim kemarau. Umumnya di daerah ini tidak dapat dikembangkan persawahan dan pertanian yang berkembang sebagian besar berupa tanaman keras seperti kelapa, mangga dan sebagainya dan terbatas pada daerah-daerah tertentu saja. Daerah pertanian disini memiliki luas yang terbatas dengan jenis tanaman terbatas, serta produktivitasnya juga rendah. Penelitian ini mencoba mengkaji kelayakan proyek dari sisi ekonomi. Analisis kelayakan proyek dilakukan dengan menggunakan analisis Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), dengan asumsi umur proyek mencapai 30 tahun. Biaya-biaya yang dimasukkan ke dalam perhitungan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan bendungan, baik biaya konstruksi maupun biaya pemeliharaan. Sedangkan benefit yang dimasukkan ke dalam perhitungan adalah benefit yang dihasilkan dengan adanya pengembangan proyek bendungan ini. Menurut Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2010 tentang bendungan, pembangunan bendungan harus disertai dengan studi kelayakan yang disertai dengan analisis dampak lingkungan. Analisis dampak lingkungan pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Kerangka Konsep penelitian ini terangkum pada Gambar 3.2.

39 Pembangunan Bendungan Poh Santen Biaya Proyek adalah Biaya Konstruksi, Biaya O&P Manfaat Proyek: 1. Manfaat langsung: - Hasil Penjualan Air Bersih - Peningkatan hasil pertanian 2. Manfaat tidak langsung - Pendapatan meningkat - Perbaikan Kesehatan Masyarakat - Tingkat Pendidikan meningkat PV. Biaya PV. Benefit Analisis NPV, IRR, Net B/C, Analisis Sensitivitas GO/ NO GO Gambar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian Analisis Ekonomi Pengembangan Bendungan Poh Santen di Desa Poh Santen Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana

40 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Poh Santen Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana. Lokasi ini dipilih karena beberapa pertimbangan sebagai berikut. 1) Kecamatan Mendoyo merupakan daerah pertanian yang memiliki curah hujan tinggi di musim hujan, namun curah hujan sangat rendah saat musim kemarau. 2) Keseriusan petani dalam pengelolaan usaha tanam, terbukti dengan kontribusi sektor pertanian memiliki persentase paling besar dibandingkan dengan sektor lainnya. 4.2 Obyek Penelitian Obyek penelitian disini adalah proyek pengembangan Bendungan Poh Santen, yang akan diteiti kelayakannya serta dampaknya terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat, khususnya di daerah penerima manfaat. 4.3 Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah. 1) Biaya Pembangunan (konstruksi) 2) Biaya Operasi dan Pemeliharaan (O&P) 3) Manfaat (Benefit) 4) Perbaikan kesehatan masyarakat di sekitar lokasi proyek. 4.4 Definisi Operasional variabel 1) Biaya Pembangunan (konstruksi) Biaya Pembangunan (konstruksi) adalah biaya yang diperlukan secara langsung untuk pelaksanaan konstruksi baik untuk pembangunan saluran irigasi, penggalian, dan lain-lain dalam satuan rupiah. 2) Biaya Operasi dan Pemeliharaan (O&P)

41 Biaya Operasi dan Pemeliharaan (O&P) adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan operasional, saluran irigasi dan perbaikan badan bendungan dalam satuan rupiah. 3) Manfaat (Benefit) Manfaat (benefit) adalah manfaat yang diperoleh berupa hasil penjualan air bersih dalam periode tiga puluh tahun dalam satuan rupiah. 4) Perbaikan kesehatan masyarakat di sekitar lokasi proyek adalah berkurangnya biaya yang dikeluarkan masyarakat dalam satuan rupiah yang diakibatkan perubahan kondisi lingkungan di lokasi proyek, dari bentang alam yang berkubang, berdebu, berpasir, dengan genangan airnya disana-sini pada musim hujan yang rentan menjadi habitat vektor beberapa penyakit, menjadi bentang alam yang lebih tertata secara ekologis dan estetika. Penilaian terhadap perbaikan tingkat kesehatan ini dilihat dari jumlah kunjungan pasien ke pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat setempat yang menderita penyakit tertentu yang ada hubungannya dengan kondisi sanitasi lingkungan saat ini dengan menghitung pengurangan atas biaya yang dikeluarkan dalam periode tiga tahun dalam satuan rupiah. 4.5 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan untuk mendukung analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Jenis data menurut sifatnya a. Data Kualitatif Data kualitatif adalah suatu data yang tidak berupa angka-angka tetapi berupa keterangan-keterangan mengenai variabel-variabel yang akan diteliti yang diperoleh dari berbagai institusi yang relevan. b. Data Kuantitatif Data Kuantitatif adalah suatu data yang berupa angka-angka dan dapat diukur. Dalam penelitian ini data kuantitatif berupa biaya-biaya proyek yang diperoleh dari Dinas PU Provinsi Bali.

42 2) Jenis data menurut sumbernya a. Data Primer Data primer adalah data yang besumber pada hasil wawancara terstuktur terhadap responden dengan mempergunakan kuisioner yaitu tentang luas lahan garapan, jenis tanaman, sistem irigasi, dan sebagainya. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang berasal dari beberapa instasi terkait yaitu Dinas PU, Dinas Pertanian, dan Badan Pusat Statistik (BPS). 4.6 Responden Penelitian Yang menjadi responden penelitian adalah masyarakat dan petani yang berada di daerah penerima manfaat, yaitu dengan mengambil sampel dari tiap desa dan daerah irigasi. 4.7 Metode Penentuan Sampel Metode yang digunakan dalam penentuan sampel adalah metode proportionate purposive sampling, yaitu mengambil sampel dengan pertimbangan tertentu tanpa memperhatikan strata dalam populasi (Sugiyono, 2008). Adapun jumlah sampel yang diambil di dapat dari perhitungan rumus Slovin sebagai berikut: Rumus: N n = 1+ N.e 2 Keterangan: n = sampel N= populasi e = standar eror/ tingkat kesalahan = 10%

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan digunakan pada saat musim kemarau (Purnomo, 1994). Menurut Peraturan Pemerintah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan digunakan pada saat musim kemarau (Purnomo, 1994). Menurut Peraturan Pemerintah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Evaluasi Proyek Bendungan Bendungan adalah bangunan penampung kelebihan air hujan pada musim hujan dan digunakan pada saat musim kemarau (Purnomo, 1994). Menurut Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. air terbatas maka produksi pangan akan terhambat. Pada dasarnya permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. air terbatas maka produksi pangan akan terhambat. Pada dasarnya permasalahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu unsur penting bagi ketersediaan pangan. Jika ketersediaan air terbatas maka produksi pangan akan terhambat. Pada dasarnya permasalahan yang

Lebih terperinci

KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK

KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK Kelayakan Ekonomi Bendungan Jragung Kabupaten Demak (Kusumaningtyas dkk.) KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK Ari Ayu Kusumaningtyas 1, Pratikso 2, Soedarsono 2 1 Mahasiswa Program Pasca

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN

EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2008-2009 Oleh : NI KOMANG CAHYANI NIM : 0706305173 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Ketersediaan bahan baku ikan hasil tangkap sampingan yang melimpah merupakan potensi yang besar untuk dijadikan surimi. Akan tetapi, belum banyak industri di Indonesia

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE TUGAS AKHIR OLEH : NI PUTU FITRI MAHA INDRAWATI ( 1004105083) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015 UCAPAN

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR

ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR Oleh: Candra Santosa 1119151001 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2016 PERNYATAAN Yang bertanda tangan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek memiliki beberapa pengertian. Menurut Kadariah et al. (1999) proyek ialah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak

Lebih terperinci

II. KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi)

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis Penelitian tentang analisis kelayakan yang akan dilakukan bertujuan melihat dapat tidaknya suatu usaha (biasanya merupakan proyek atau usaha investasi)

Lebih terperinci

PENILAIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KANTOR PUSAT KABUPATEN GIANYAR

PENILAIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KANTOR PUSAT KABUPATEN GIANYAR PENILAIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KANTOR PUSAT KABUPATEN GIANYAR OLEH: TJOK GEDE BAGUS DHARMAYANA NIM : 0415351152 PROGRAM

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan menggunakan jenis data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber data secara langsung.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis 23 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Usahatani Bachtiar Rifai dalam Hernanto (1989) mendefinisikan usahatani sebagai organisasi dari alam, kerja dan modal yang

Lebih terperinci

STUDI HARGA AIR BAKU PADA BENDUNGAN BENDO KABUPATEN PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR

STUDI HARGA AIR BAKU PADA BENDUNGAN BENDO KABUPATEN PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR STUDI HARGA AIR BAKU PADA BENDUNGAN BENDO KABUPATEN PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR Intan Fardania Putri 1, Rispiningtati 2, Ussy Andawayanti 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah : III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Kelayakan Investasi Pengertian Proyek pertanian menurut Gittinger (1986) adalah kegiatan usaha yang rumit karena penggunaan sumberdaya

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI KANTOR PUSAT DENPASAR

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI KANTOR PUSAT DENPASAR ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI KANTOR PUSAT DENPASAR Oleh : I KADEK YOGI ISWARA NIM : 0715251188 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

TESIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGADAAN PERALATAN PT PELABUHAN INDONESIA IV (PERSERO) DI MAKASSAR

TESIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGADAAN PERALATAN PT PELABUHAN INDONESIA IV (PERSERO) DI MAKASSAR TESIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGADAAN PERALATAN PT PELABUHAN INDONESIA IV (PERSERO) DI MAKASSAR FRINS APUL SIMARMATA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI

Lebih terperinci

TESIS ANALISIS OVERREACTION PASAR PADA SAHAM WINNER DAN LOSER DI BURSA EFEK INDONESIA

TESIS ANALISIS OVERREACTION PASAR PADA SAHAM WINNER DAN LOSER DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS ANALISIS OVERREACTION PASAR PADA SAHAM WINNER DAN LOSER DI BURSA EFEK INDONESIA I GEDE SURYA PRATAMA NIM : 1390662029 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

Oleh : I.G.A.A ANDINI WISWARANI

Oleh : I.G.A.A ANDINI WISWARANI PENILAIAN KINERJA BERDASARKAN VALUE FOR MONEY DAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN RESTORAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2006-2008 Oleh : I.G.A.A ANDINI WISWARANI

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan seorang engineer sehingga menghasilkan pilihan yang. suatu proses analisa, teknik dan perhitungan ekonomi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan seorang engineer sehingga menghasilkan pilihan yang. suatu proses analisa, teknik dan perhitungan ekonomi. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Tekno Ekonomi Tekno ekonomi memuat tentang bagaimana membuat sebuah keputusan (decision making) dimana dibatasi oleh ragam permasalahan yang berhubungan dengan seorang engineer

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti, serta penting untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.3 Tujuan dan Manfaat 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Benefit Cost Ratio (BCR) 1.2 Identifikasi Masalah

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.3 Tujuan dan Manfaat 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Benefit Cost Ratio (BCR) 1.2 Identifikasi Masalah 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah kebutuhan dasar untuk kehidupan manusia, terutama untuk digunakan sebagai air minum, memasak makanan, mencuci, mandi dan kakus. Indonesia merupakan negara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

TUGAS PENGANTAR EKONOMI PRODUKSI ANALISIS USAHA JAHIT ARYAN TAILOR

TUGAS PENGANTAR EKONOMI PRODUKSI ANALISIS USAHA JAHIT ARYAN TAILOR TUGAS PENGANTAR EKONOMI PRODUKSI ANALISIS USAHA JAHIT ARYAN TAILOR Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Produksi Perikanan dan Kelautan Disusun Oleh: Ludfi Dwi 230110120120 Sofan

Lebih terperinci

PENENTUAN WAKTU TANAM KEDELAI (Glycine max L. Merrill) BERDASARKAN NERACA AIR DI DAERAH KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG

PENENTUAN WAKTU TANAM KEDELAI (Glycine max L. Merrill) BERDASARKAN NERACA AIR DI DAERAH KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG TESIS PENENTUAN WAKTU TANAM KEDELAI (Glycine max L. Merrill) BERDASARKAN NERACA AIR DI DAERAH KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG ERLINA PANCA HANDAYANINGSIH PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP ABSTRAK Town house merupakan salah satu investasi yang diminati dengan membidik pasar wisatawan asing yang berkunjung ke Bali. Town house adalah kompleks perumahan dengan unit terbatas disertai fasilitas

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 16 DESEMBER 2016

Lembar Persetujuan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 16 DESEMBER 2016 Lembar Persetujuan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 16 DESEMBER 2016 Pembimbing I, Pembimbing II, Dr. I Ketut Budiartha, SE., Msi.,Ak.,CPA NIP. 19591202 198702 1 001 Dr.Drs.Herkulanus Bambang Suprasto,

Lebih terperinci

Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 28 DESEMBER 2016 NIP NIP

Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 28 DESEMBER 2016 NIP NIP Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 28 DESEMBER 2016 Pembimbing I, Pembimbing II, Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE, MSi. Dr.A.A.N.B. Dwirandra, SE, MSi., Ak. NIP. 19641225199303 1 003

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya dengan harapan untuk memperoleh hasil dan

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA YAYASAN BALI HATI DI UBUD

PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA YAYASAN BALI HATI DI UBUD PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA YAYASAN BALI HATI DI UBUD Oleh : NI WAYAN SIWI NIM : 0615351107 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TESIS ANALISIS SKALA EKONOMIS USAHA TANI CENGKEH DI KECAMATAN KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI. Made Dian Agustina

TESIS ANALISIS SKALA EKONOMIS USAHA TANI CENGKEH DI KECAMATAN KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI. Made Dian Agustina TESIS ANALISIS SKALA EKONOMIS USAHA TANI CENGKEH DI KECAMATAN KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI Made Dian Agustina 1191462003 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDY ILMU EKONOMI PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Pemilihan lokasi secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

A. A. GD DALEM PUTRA MAHENDRA NIM

A. A. GD DALEM PUTRA MAHENDRA NIM DAMPAK PENGUMUMAN KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP PEROLEHAN ABNORMAL RETURN PADA SAHAM-SAHAM LQ 45 DI BEI (STUDI PERISTIWA PENGUMUMAN KENAIKAN HARGA BBM PADA TANGGAL 23 MEI 2008) Oleh : A. A. GD DALEM PUTRA

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA DEPARTEMEN PRODUKSI BERDASARKAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. KHRISNA KREASI KUTA-BADUNG

PENILAIAN KINERJA DEPARTEMEN PRODUKSI BERDASARKAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. KHRISNA KREASI KUTA-BADUNG PENILAIAN KINERJA DEPARTEMEN PRODUKSI BERDASARKAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. KHRISNA KREASI KUTA-BADUNG Oleh : NI KETUT RATIH INDRA PRASETYA SETIAWAN NIM : 0515351113 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

Oleh : NI LUH PUTRI SANJIWANI KINANTI

Oleh : NI LUH PUTRI SANJIWANI KINANTI ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DAN INFLASI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH PROVINSI BALI TAHUN 1991-2010 Oleh : NI LUH PUTRI SANJIWANI KINANTI

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN (Studi kasus pada PT. Stone Kraft-Bali)

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN (Studi kasus pada PT. Stone Kraft-Bali) ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN (Studi kasus pada PT. Stone Kraft-Bali) Oleh: BETI SUSANTI NIM : 0615351130 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create

Lebih terperinci

TESIS NI NYOMAN TRI ASTARI

TESIS NI NYOMAN TRI ASTARI TESIS PENGARUH LUAS LAHAN, TENAGA KERJA, DAN PELATIHAN MELALUI PRODUKSI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TERHADAP PENDAPATAN PETANI ASPARAGUS DI DESA PELAGA KECAMATAN PETANG KABUPATEN BADUNG NI NYOMAN TRI

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL EKONOMI DAN SOSIAL DEMOGRAFI TERHADAP STATUS EKONOMI PEREMPUAN DI KABUPATEN JEMBRANA

PENGARUH VARIABEL EKONOMI DAN SOSIAL DEMOGRAFI TERHADAP STATUS EKONOMI PEREMPUAN DI KABUPATEN JEMBRANA TESIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI DAN SOSIAL DEMOGRAFI TERHADAP STATUS EKONOMI PEREMPUAN DI KABUPATEN JEMBRANA TITIS KRISNAWATI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 JUDUL TESIS PENGARUH

Lebih terperinci

DAMPAK KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT EUTROFIKASI DAN JENIS JENIS FITOPLANKTON DI DANAU BUYAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI

DAMPAK KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT EUTROFIKASI DAN JENIS JENIS FITOPLANKTON DI DANAU BUYAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI TESIS DAMPAK KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT EUTROFIKASI DAN JENIS JENIS FITOPLANKTON DI DANAU BUYAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI NI PUTU VIVIN NOPIANTARI NIM. 1191261003 PROGRAM MAGISTER PROGRAM

Lebih terperinci

ACTIVITY EVALUATION PADA PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN (AP) TABANAN

ACTIVITY EVALUATION PADA PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN (AP) TABANAN ACTIVITY EVALUATION PADA PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN (AP) TABANAN Oleh : NI AYU MADE ASTHITI 0315351209 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2008 1 ACTIVITY EVALUATION PADA

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN SERTA PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN KARYAWAN (PPh) PASAL 21 PADA PT. BPR. JERO ANOM DENPASAR

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN SERTA PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN KARYAWAN (PPh) PASAL 21 PADA PT. BPR. JERO ANOM DENPASAR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN SERTA PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN KARYAWAN (PPh) PASAL 21 PADA PT. BPR. JERO ANOM DENPASAR Oleh: NI WAYAN KANVIANI LUSIYANTHI NIM : 0915351099 PROGRAM

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR POTENSIAL DAN KESEMPATAN KERJA SEKTORAL DI KABUPATEN BULELENG

ANALISIS SEKTOR POTENSIAL DAN KESEMPATAN KERJA SEKTORAL DI KABUPATEN BULELENG ANALISIS SEKTOR POTENSIAL DAN KESEMPATAN KERJA SEKTORAL DI KABUPATEN BULELENG SKRIPSI Oleh : DEDE SATRYA DHARMA PUTRA NIM : 1206105010 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 ANALISIS

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data 19 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lapangan dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama 1 bulan,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor, 26 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN BANGUNAN PENGENDALI BANJIR DI DAS BENGAWAN SOLO HILIR PLANGWOT - SEDAYU LAWAS KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR

ANALISA KELAYAKAN BANGUNAN PENGENDALI BANJIR DI DAS BENGAWAN SOLO HILIR PLANGWOT - SEDAYU LAWAS KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR ANALISA KELAYAKAN BANGUNAN PENGENDALI BANJIR DI DAS BENGAWAN SOLO HILIR PLANGWOT - SEDAYU LAWAS KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR JURNAL Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PUTU SATYARINI YUNITA DEWI NIM

PUTU SATYARINI YUNITA DEWI NIM EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA (UPPKS) TERHADAP PENDAPATAN DAN KESEMPATAN KERJA KELUARGA DI KECAMATAN MENGWI, KABUPATEN BADUNG Oleh : PUTU SATYARINI YUNITA

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN JEMBRANA KABUPATEN JEMBRANA

EFEKTIVITAS PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN JEMBRANA KABUPATEN JEMBRANA EFEKTIVITAS PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN JEMBRANA KABUPATEN JEMBRANA Oleh : ANAK AGUNG AYU PRIMANTARI NIM : 0815151063 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. dengan membangun suatu tempat pengelolaan sampah, tetapi yang dapat

KERANGKA PEMIKIRAN. dengan membangun suatu tempat pengelolaan sampah, tetapi yang dapat III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula (Tandjung, 1982 dalam Suprihatin et al,1999). Dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian dilakukan di perkebunan jambu biji UD. Bumiaji Sejahtera milik Bapak Imam Ghozali. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Laboratorium Percontohan Pabrik Mini Pusat Kajian Buah Tropika (LPPM PKBT) yang berlokasi di Tajur sebagai sumber informasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM KESEJAHTERAAN SOSIAL KELOMPOK USAHA BERSAMA (PROKERSOS KUBE) DALAM MEMBERDAYAKAN FAKIR MISKIN DI KOTA DENPASAR

EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM KESEJAHTERAAN SOSIAL KELOMPOK USAHA BERSAMA (PROKERSOS KUBE) DALAM MEMBERDAYAKAN FAKIR MISKIN DI KOTA DENPASAR EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM KESEJAHTERAAN SOSIAL KELOMPOK USAHA BERSAMA (PROKERSOS KUBE) DALAM MEMBERDAYAKAN FAKIR MISKIN DI KOTA DENPASAR Oleh : LUH GEDE LINDA KUMALASARI NIM : 0606105050 FAKULTAS

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil tempat di kantor administratif Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat yang berlokasi di Kompleks Pasar Baru Lembang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biayabiaya dengan harapan akan memperoleh hasil dan secara logika merupakan wadah untuk melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LUAS AREAL, JUMLAH TENAGA KERJA, TINGKAT HARGA, DAN TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP PRODUKSI KELAPA DALAM DI PROVINSI BALI TAHUN

ANALISIS PENGARUH LUAS AREAL, JUMLAH TENAGA KERJA, TINGKAT HARGA, DAN TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP PRODUKSI KELAPA DALAM DI PROVINSI BALI TAHUN ANALISIS PENGARUH LUAS AREAL, JUMLAH TENAGA KERJA, TINGKAT HARGA, DAN TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP PRODUKSI KELAPA DALAM DI PROVINSI BALI TAHUN 1994-2006 Oleh : NI KADEK DEWI MARTINI NIM : 0515151030

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI. merupakan salah satu daerah pertanian produktif di Kabupaten Majalengka.

IV. METODOLOGI. merupakan salah satu daerah pertanian produktif di Kabupaten Majalengka. IV. METODOLOGI 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Sukahaji merupakan salah satu

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

PENGARUH REPUTASI, ETIKA, SELF ESTEEM DAN PREFERENSI RISIKO PIMPINAN PADA BUDGETARY SLACK BANK PERKREDITAN RAKYAT DI PROVINSI BALI

PENGARUH REPUTASI, ETIKA, SELF ESTEEM DAN PREFERENSI RISIKO PIMPINAN PADA BUDGETARY SLACK BANK PERKREDITAN RAKYAT DI PROVINSI BALI TESIS PENGARUH REPUTASI, ETIKA, SELF ESTEEM DAN PREFERENSI RISIKO PIMPINAN PADA BUDGETARY SLACK BANK PERKREDITAN RAKYAT DI PROVINSI BALI I NYOMAN PUTRAYASA PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM

Lebih terperinci

I PUTU BAYU SUPRISMA NIM

I PUTU BAYU SUPRISMA NIM PENGARUH PENGALAMAN KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN DAN JAM KERJA TERHADAP PENDAPATAN PENGRAJIN INDUSTRI KERAJINAN BAMBU DI DESA KAYUBIHI, KECAMATAN BANGLI, KABUPATEN BANGLI Oleh : I PUTU BAYU SUPRISMA NIM :

Lebih terperinci

NI KADEK ARI SINTYA DEWI

NI KADEK ARI SINTYA DEWI TESIS ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN DAN KESEMPATAN KERJA PEREMPUAN DI KECAMATAN UBUD, KABUPATEN GIANYAR NI KADEK ARI SINTYA DEWI PROGRAM

Lebih terperinci

ANALISIS SKALA EKONOMIS INDUSTRI ROTI DI KOTA DENPASAR

ANALISIS SKALA EKONOMIS INDUSTRI ROTI DI KOTA DENPASAR ANALISIS SKALA EKONOMIS INDUSTRI ROTI DI KOTA DENPASAR Oleh: A. A. Mas Yunita Wulandari NIM : 0806105089 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2012 1 ANALISIS SKALA EKONOMIS INDUSTRI ROTI DI KOTA

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA CV. MITRA MANDIRI. Oleh: ANAK AGUNG AYU TRISNA DEWI NIM:

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA CV. MITRA MANDIRI. Oleh: ANAK AGUNG AYU TRISNA DEWI NIM: ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA CV. MITRA MANDIRI Oleh: ANAK AGUNG AYU TRISNA DEWI NIM: 0615351224 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2010

Lebih terperinci

Oleh: MADE SLAMET SUPRIYADI

Oleh: MADE SLAMET SUPRIYADI PENGARUH JUMLAH NASABAH, UKURAN PERUSAHAAN, EFEKTIVITAS PENGELOLAAN HUTANG DAN TINGKAT KREDIT YANG DISALURKAN PADA RENTABILITAS EKONOMIS LPD DI KOTA DENPASAR TAHUN 2005-2009 Oleh: MADE SLAMET SUPRIYADI

Lebih terperinci

ANALISIS PENDANAAN PERUSAHAAN MELALUI SEWA GUNA USAHA (LEASING ) DAN KREDIT BANK DALAM PENAMBAHAN AKTIVA TETAP PADA PT.

ANALISIS PENDANAAN PERUSAHAAN MELALUI SEWA GUNA USAHA (LEASING ) DAN KREDIT BANK DALAM PENAMBAHAN AKTIVA TETAP PADA PT. ANALISIS PENDANAAN PERUSAHAAN MELALUI SEWA GUNA USAHA (LEASING ) DAN KREDIT BANK DALAM PENAMBAHAN AKTIVA TETAP PADA PT.UBER SARI CARGO Oleh: PUTU WIWIN BUDIANI NIM : 0806205017 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MORALITAS INDIVIDU, MANAJEMEN LABA, SALAH SAJI, PENGUNGKAPAN, BIAYA DAN MANFAAT, SERTA TANGGUNG JAWAB DALAM ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

MORALITAS INDIVIDU, MANAJEMEN LABA, SALAH SAJI, PENGUNGKAPAN, BIAYA DAN MANFAAT, SERTA TANGGUNG JAWAB DALAM ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TESIS MORALITAS INDIVIDU, MANAJEMEN LABA, SALAH SAJI, PENGUNGKAPAN, BIAYA DAN MANFAAT, SERTA TANGGUNG JAWAB DALAM ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN \ INGRID SARASWATI BAYUSENA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN RANDU GUNTING KABUPATEN BLORA

ANALISA KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN RANDU GUNTING KABUPATEN BLORA Analisa Kelayakan Ekonomi Bendungan Randu Gunting... (Nugroho dkk.) ANALISA KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN RANDU GUNTING KABUPATEN BLORA Lalu Ardian Bagus Nugroho 1, Faiqun Ni am 2, Soedarsono 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian berada di UPR Citomi Desa Tanggulun Barat Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) PADA PERUSAHAAN PERHOTELAN & RESTAURANT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) PADA PERUSAHAAN PERHOTELAN & RESTAURANT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) PADA PERUSAHAAN PERHOTELAN & RESTAURANT DI KABUPATEN BADUNG OLEH : I MADE ADI SAPUTRA NIM : 0615351059 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PERNYATAAN...i KERANGAN PERBAIKAN/REVISI...ii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR...iii ABSTRAK...iv UCAPAN TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI...vi DAFTAR GAMBAR...vii DAFTAR

Lebih terperinci

STUDI KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHA DAGANG BAJU (STUDI KASUS PEDAGANG BAJU BALI MENETAP DAN SEMI MENETAP DI DAERAH KUTA)

STUDI KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHA DAGANG BAJU (STUDI KASUS PEDAGANG BAJU BALI MENETAP DAN SEMI MENETAP DI DAERAH KUTA) STUDI KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHA DAGANG BAJU (STUDI KASUS PEDAGANG BAJU BALI MENETAP DAN SEMI MENETAP DI DAERAH KUTA) Oleh : NI KOMANG MARIANI 1206105093 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di pertambangan bahan galian C

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di pertambangan bahan galian C IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini mengambil lokasi di pertambangan bahan galian C Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan selama lima bulan.

Lebih terperinci

PERANAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP KINERJA UMKM DI KABUPATEN JEMBRANA

PERANAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP KINERJA UMKM DI KABUPATEN JEMBRANA PERANAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP KINERJA UMKM DI KABUPATEN JEMBRANA SKRIPSI Oleh : MADE ARY MAYUNI NIM : 1206105003 Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN INVESTASI PADA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT FKG UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN INVESTASI PADA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT FKG UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR TESIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN INVESTASI PADA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT FKG UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR NI KETUT ADI ARWATI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS STUDI

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI PADA JASA PENYEWAAN PERANCAH SCAFFOLDING DI KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG

ANALISIS INVESTASI PADA JASA PENYEWAAN PERANCAH SCAFFOLDING DI KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG ANALISIS INVESTASI PADA JASA PENYEWAAN PERANCAH SCAFFOLDING DI KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG TUGAS AKHIR Oleh: IB KADE RAI DWI PUTRA ANGGARA 1104105123 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci