PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan"

Transkripsi

1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu sektor yang paling berkembang dalam industri dunia adalah sektor otomotif. Otomotif merupakan sektor yang melesat cepat akibat permintaan masyarakat terhadap barang hasil industrinya, dan otomotif juga berkembang cepat seiring dengan majunya teknologi yang tersedia. Industri otomotif awalnya diperuntukan hanya bagi orang-orang kalangan atas, tetapi pada perkembangannya orang-orang biasa pun dapat menikmati hasil industri ini. Hasil kerja dari industri ini adalah kendaraan pada umumnya, seperti mobil, motor dan truk. Komponen-komponen dalam kendaraan biasanya memperlukan pengaturan agar kerja suatu komponen tersebut sesuai dengan yang ditentukan. Pengaturan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan ukur yang sesuai dengan komponen kendaraan. Alat ukur adalah sesuatu alat yang berfungsi memberikan batasan nilai atau harga tertentu dari gejala-gejala atau sinyal yang berasal dari perubahan suatu energy. Pengukuran merupakan hal yang penting dalam dunia ilmu pengetahuan. Pengukuranpengukuran tersebut antara lain : pengukuran tinggi dari satu titik ke titik lain, pengukuran waktu dari satu kejadian ke kejadian yang lainnya, pengukuran temperatur/suhu suatu daerah, pengukuran kecepatan dari suatu benda dan lain sebagainya. Pada saat ini, banyak perusahaan yang telah membuat alat-alat ukur digital yang memudahkan pengguna untuk melakukan pengukuran dalam menjalankan pekerjaan. Seperti termometer digital, timbangan digital, dan lain-lain. Akan tetapi masih ada alat ukur dalam bidang mekanik yang dapat mengukur suatu benda lebih spesifik dalam hal engineering. Contohnya : Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup, Height Gauge, Coordinate Measuring Machine, Dial Gauge. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas tentang beberapa alat ukur tersebut diatas secara detail. 2. Rumusan Masalah a. Apa saja macam-macam peralatan ukur dalam bidang otomotif? b. Apa fungsi masing-masing peralatan ukur? c. Bagaimana cara menggunakan masing-masing peralatan ukur? 3. Tujuan a. Untuk memaparkan macam-macam peralatan ukur dalam bidang otomotif b. Untuk memaparkan fungsi masing-masing peralatan ukur c. Untuk menjelaskan bagaimana cara menggunakan masing-masing peralatan ukur 1

2 PEMBAHASAN Dalam dunia otomotif terdapat macam-macam peralatan ukur untuk mengukur suatu komponen kendaraan. Macam-macam peralatan ukur serta fungsi dan cara penggunaannya sebagai berikut. 1. Jangka Sorong Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan bacaan digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05 mm untuk jangka sorang dibawah 30 cm dan 0.01 untuk yang diatas 30 cm. A. Fungsi Jangka Sorong Jangka Sorong memiliki fungsi yakni sebagai berikut. a. Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit. 2

3 b. Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur. c. Untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang. B. Cara Menggunakan Jangka Sorong Sebelum alat ukur jangka sorong digunakan sebaiknya dikalibrasi terlebih dahulu supaya mendapatkan hasil pengukuran yang akurat. Secara sederhana, cara mengkalibrasinya adalah sebagai berikut. 1) Posisikan garis batas ukur segaris lurus (berhimpit) dengan garis nol pada skala utama. 2) Apabila tidak segaris atau tidak berimpit, taruhlah kertas tipis pada rahang jangka sorong, geser rahang hingga menjepit kertas, kemudan tarik kertas secara perlahan hingga terlepas. Hal ini dapat berfungsi untuk membersihkan rahang jangka sorong. 3) Posisikan kembali garis batas berhimpit dengan garis nol skala utama. a. Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Panjang atau Diamter Luar Suatu Benda 3

4 Untuk mengukur panjang, tebal atau diameter luar sebuah benda dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut. 1) Geserlah rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk ke rahang eksternal (external jaws) 2) Letakkan benda yang akan diukur ke rahang eksternal (external jaws). 3) Geserlah rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang eksternal (external jaws) 4) Kuncilah jangka sorong terebut dengan cara memutar kunci sekrup (Locking screw) yang tujuannya agar tidak bergeser pada saat pembacaan skala. 5) Terakhir, catatlah hasil pengukuran anda b. Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Diameter Dalam Suatu Benda Untuk mengukur diameter dalam sebuah benda dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut : 1) Geserlah rahang geser jangka sorong sedikit ke kanan. 2) Letakkan benda/cincin yang akan diukur pada rahang dalam (internal jaws) sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut 3) Geserlah rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin yang diukur 4

5 4) Kuncilah jangka sorong terebut dengan cara memutar kunci sekrup (Locking screw) yang tujuannya agar tidak bergeser pada saat pembacaan skala. 5) Catatlah hasil pengukurannya. c. Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Kedalaman Suatu Benda/Lubang Untuk mengukur kedalaman sebuah benda/tabung dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut : 1) Letakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak. 2) Putar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang akan diukur dalamnya. 3) Geserlah rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar tabung. 4) Catatlah hasil pengukurannya. 5

6 C. Cara Membaca Pengukuran Jangka Sorong Cara yang bisa digunakan untuk membaca jangka sorong dengan baik, yaitu sebagai berikut. 1) Tentukan angka yang ditunjukkan skala utama yang tepat terbaca sebelum angka nol skala nonius pada jangka sorong. 2) Tentukan angka dari skala nonius yang berimpit/segaris dengan skala utama, kemudian kalikan dengan angka ketelitian alatnya. 3) Jumlahkan angka yang diperoleh dari skala utama dan skala nonius. Contoh pengukuran diameter silinder aluminium seperti yang tampak pada gambar berikut ini: a) Langkah pertama, tentukan terlebih dahulu skala utama. Pada gambar terlihat skala nonius terletak diantara skala 2,2 cm dan 2,3 cm pada skala tetap. Jadi, skala tetap bernilai 2,2 cm. b) Langkah kedua, menentukan skala nonius. Skala nonius yang berimpit dengan skala tetap adalah angka 4. Jadi Skala nonius 4 x 0,01 cm = 0,04 cm. c) Langkah ketiga, menjumlahkan skala tetap dan skala nonius. Hasil pengukuran = 2,2 cm + 0,04 cm = 2,24 cm. Jadi, hasil pengukuran diameter silinder sebesar 2,24 cm. 6

7 D. Cara Merawat Jangka Sorong Agar jangka sorong awet dan tidak mudah rusak, hendaknya dilakukan pemeliharaan atau perawatan. Perawatan pada jangka sorong sebagai berikut. 1) Tempatkan pada tempat semula setelah digunakan. 2) Hindarkan dari benturan keras atau kemungkinan terjatuh. 3) Ujung-ujung rahang ukur maupun sisi-sisi ukur harus dipelihara atau dijaga jangan sampai cacat. 4) Bersihkan debu atau kotoran sebelum dan sesudah pemakaian dengan kain bersih dan halus. 5) Lumasi permukaan peluncur dan bagian lainnya dengan sedikit minyak pelumas sesudah pemakaiannya. 6) Penyimpanan yang baik harus bebas dari sinar matahari langsung dan kelembapan tinggi. ( 2. Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup adalah alat ukur presisi yang dapat digunakan untuk mengukur benda kerja pada jarak ukur tertentu yakni 0-25 mm, mm, mm dengan tingkat ketelitian 0.01 mm. 7

8 A. Fungsi Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup berfungsi untuk mengukur diameter, ketebalan, dan panjang dari benda-benda yang kecil seperti kawat, lempeng baja, almunium, dan sebagainya. Kegunaan utama mickometer ialah untuk mengukur besaran panjang dengan presisi lebih. B. Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup Berikut langkah-langkah dalam menggunakan mikrometer sekrup untuk mengukur diameter, ketebalan, atau panjang suatu benda. 1) Buka pengunci micrometer setelah itu buka celah antara spindle dan anvil sedikit lebih besar dari benda yang akan diukur caranya dengan putar rachet knob. 2) Masukkan benda yang akan diukur diantara spindle dan anvil. 3) Gerakkan spindle ke arah benda kerja caranya dengan putar rachet knob sampai terdengan klik (jangan terlalu kuat, cukup sampai benda tidak jatuh). 4) Kunci micrometer agar spindle tidak bergerak. 5) Keluarkan benda dari mikrometer dan baca skalanya. C. Cara Membaca Pengukuran Mikrometer Sekrup Adapun cara membaca mikrometer sekrup yakni sebagai berikut. 1. Sebelum melakukan pengukuran bersihkan permukaan benda kerja yang akan diukur dan juga permukaan dari landasan ukur (anvil) maupun batang ukur (spindle). 2. Pastikan posisi nol dari skala utama berhimpit dengan angka nol pada skala nonius (posisi nol skala melingkar pada ujung selubung mantel, pada saat pembacaan nol spindle melekat pada anvil). Bila posisi nol tidak benar lakukan penyetelan dengan menggunakan kunci penyetel. 3. Lihat pada skala utama, lihat skala yang tepat ditunjuk atau tepat di sebelah kiri skala putar. Angka tersebut dalam mm. 4. Lihat angka pada skala putar yang segaris dengan garis melintang di skala utama. kalikan angka itu dengan 0,01 atau 0,5/50 3. Tambahkan angka yang diperoleh di angka satu dan angka dua. 8

9 Hasil pengukuran: - Skala utama = 5,5 mm - Skala nonius = 26 x 0,01 mm = 0,26 mm Maka hasil pengukuran suatu benda yaitu, 5, = 5,76 mm D. Cara Merawat Mikrometer Sekrup Setelah digunakan, bersihkanlah permukaan pengukuran dan bagian-bagian lainnya, dan gunakan bahan anti korosi. Jika tidak digunakan (sesudah pemakaian) mikrometer sebaiknya disimpan dalam sebuah peti kayu. Tempat penyimpanan sebaiknya bebas dari getaran, sinar matahari langsung dan fluktuasi temperatur. Tingkat ketelitian dari Suri Drat yaitu 0, Suri Drat (Thread Pitch Gauge) Suri Drat merupakan alat untuk mengukur atau memeriksa ulir/drat. Alat ini dibuat dari bahan baja pelat. Satu set mal ulir terdiri dari beberapa buah mal. Mal ini ada yang terdiri hanya satu macam ulir saja, misalnya withworth dan ada juga yang terdiri dari 9

10 dua macam ulir yaitu ulir withworth dan ulir metrik. Pada rumahnya terdapat tanda withworth 55 dan metrik 60. A. Fungsi Suri Drat Suri Drat difungsikan untuk menentukan ulir dari suatu baut atau mur dengan menyesuaikan antara mal dengan ulir yang akan ditiru, setelah itu digunakan untuk settingan pada panel mesin bubut. Hal ini penting dilakukan dalam pembuatan ulir pada benda kerja supaya mendapatkan hasil yang sama antara master produk dengan benda kerja. B. Cara Menggunakan Suri Drat Berikut cara menggunakan suri drat untuk mengukur/menentukan ulir/drat dari suatu baut. 1) Jika akan memeriksa drat baut/mur, maka rapatkan mal itu pada drat tersebut. 2) Bila mal itu masuk dengan tepat pada ulir tersebut itu artinya ukuran drat tersebut sama dengan ukuran ulir yang terdapat pada mal tersebut. 3) Apabila mal tidak cocok dengan drat yang diperiksa maka gantilah dengan malmal lainnya sampai cocok/sesuai. C. Cara Membaca Pengukuran Suri Drat Sesudah menempelkan suri drat dengan drat dengan tepat, maka itulah ukuran dari drat tersebut. Lalu catat hasil pengukurannya. D. Cara Merawat Suri Drat Agar suri drat awet dan tidak mudah rusak, hendaknya dilakukan pemeliharaan atau perawatan. Perawatan pada suri drat sebagai berikut. 10

11 1) Bersihkan suri drat sebelum maupun setelah digunakan, bersihkan bagian yang sekiranya kotor. 2) Beri minyak atau pelumas tipis pada suri drat jika sedang tidak digunakan. 3) Simpan suri drat ditempat yang kering dan dingin. 4) Pemeliharaan yang utama untuk mal-mal yaitu menjaganya dari karat dan rusaknya bidang periksa. 4. Mistar Baja Mistar baja atau juga dikenal dengan Penggaris Baja merupakan sebuah alat pengukur suatu benda dan alat bantu menggambar agar untuk menggambar garis lurus. Mistar baja ialah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat. Permukaan dan bagian sisinya rata dan halus, di atasnya terdapat guratan-guratan ukuran, ada yang dalam satuan inchi, sentimeter dan ada juga gabungan inchi dan centimeter/milimeter. A. Fungsi Mistar Baja Mistar baja memiliki fungsi yakni sebagai berikut. 1) Untuk Mengukur benda kerja. 2) Untuk Mengukur panjang, lebar, tebal, dan tinggi. 3) Pengukuran penggaris baja dengan satuan milimeter, centimeter, dan inchi. 11

12 4) Di samping itu penggaris baja bisa dipakai juga untuk mengukur dan menentukan batas-batas ukuran. 5) Dan juga bisa digunakan sebagai pertolongan menarik garis pada waktu menggambar pada permukaan benda pekerjaan. B. Cara Menggunakan Mistar Baja Berikut langkah-langkah dalam menggunakan mistar baja untuk mengukur panjang, lebar, atau tinggi suatu benda. 1) Cukup dengan merapatkan benda ukur pada landasan tumpuan / balok landas. 2) Letakkan mistar baja di atas benda ukur, posisikan titik nol di salah satu ujung bend yang ingin di ukur panjangnya. 3) Kemudian baca ukuran panjang benda tersebut. 4) Kemudian Tandai atau catat hasil pegukurannya. C. Cara Membaca Pengukuran Mistar Baja Pembacaan skala pada penggaris baja dilakukan dengan kedudukan mata pengamat tegak lurus dengan skala mistar yang dibaca. D. Cara Merawat Mistar Baja Agar mistar baja awet dan tidak mudah rusak, hendaknya dilakukan pemeliharaan atau perawatan. Perawatan pada mistar baja sebagai berikut. 12

13 1) Bersihkan setelah Penggaris Baja digunakan, caranya dengan basahi dengan oli atau minyak lalu bersihkan dengan kain lap 2) Simpan di tempat yang kering. 5. Spring Caliper Spring Caliper Memiliki dua kaki dan salah satu ujungnya disambung menjadi satu dan dilengkapi dengan spring guna mengembalikan/mempertahankan Spring Caliper untuk selalu terbuka. Alat ini juga dilengkapi dengan screw pengikat guna mempertahankan Spring Caliper pada posisi yang dikehendaki. Spring Caliper dipakai untuk mengukur diameter luar/dimensi luar yang tidak bisa dijangkau oleh alat ukur, misal: mistar baja, outside micrometer. Contoh penggunaannya yaitu untuk pengukuran Track Roller pada mesin. Keakuratan spring caliper ini yaitu (0.125 cm) inchi. A. Fungsi Spring Caliper Spring caliper berfungsi untuk mengukur diameter luar/dimensi luar yang tidak dapat diraih oleh alat ukur yang lain. B. Cara Menggunakan Spring Caliper Berikut langkah-langkah dalam menggunakan Spring Caliper untuk mengukur diameter luar/dimensi luar yang tidak dapat diraih oleh alat ukur yang lain. a. Kendorkan screw pengikat hingga kaki dari Spring Caliper membuka sesuai benda yang mau diukur. b. Dekatkan dengan benda kerja. 13

14 c. Rekatkan sampai menyentuh benda kerja. d. Putar screw pengikat guna mempertahankan posisi kaki Spring Caliper. e. Lepaskan Spring Caliper dari benda kerja. f. Ukur bagian ujung kaki Spring Caliper dengan Mistar Baja. g. Catat hasilnya. C. Cara Membaca Pengukuran Spring Caliper Dengan memakai bantuan alat. cotohnya mistar baja, penggaris, dan lain-lain. D. Cara Merawat Spring Caliper Agar spring caliper awet dan tidak mudah rusak, hendaknya dilakukan pemeliharaan atau perawatan. Perawatannya yaitu, bersihkan permukaan pengukuran dan bagian bagian lain yang terasa kotor, dan gunakan bahan anti korosi. Bagian-bagian yang berulir harus dilumasi secukupnya dengan oli yang bagus. 6. Radius Gauge Radius Gauge Merupakan lempengan tipis logam dengan radius cekung dan radius cembung pada ujungnya. Alat ini dibuat dalam satu set dan terdiri dari beragam ukuran, tiap tiap gauge memiliki ukuran radius yang berbeda-beda A. Fungsi Radius gauge Pada mmumnya digunakan untuk membandingkan lengkungan radius cembung atau cekung pada suatu benda kerja. 14

15 B. Cara Menggunakan Radius Gauge Berikut langkah-langkah dalam menggunakan radius gauge untuk mengukur/membandingkan lengkungan radius cembung atau cekung pada suatu benda kerja. 1) Tempelkan blade radius pada sebuah benda kerja dan perhatikan seberapa baik lengkungan gauge sesuai dengan radius benda kerja. 2) Apabila lengkungan gauge dengan benda kerja belum sempurna, maka tukar dengan blade radius gauge yang lebih pas. 3) Tahan gauge supaya tetap bersentuhan dengan benda kerja hal ini akan dapat membandingkan akurasi antara benda kerja dengan radius gauge. 4) Setelah itu catat hasil pengukurannya. C. Cara Membaca Pengukuran Radius Gauge Masukkan Radius Gauge pada celah yang akan diukur, bila gauge tersebut masuk secara presisi atau tepat maka itulah hasil ukuran dari celah tersebut. D. Cara Merawat Radius Gauge Agar Radius Gauge awet dan tidak mudah rusak, hendaknya dilakukan pemeliharaan atau perawatan. Perawatannya yaitu. 1) Bersihkan alat ini sebelum maupun sesudah pemakaian. 2) Simpan ditempat yang kering dan dingin. 3) Beri minyak atau pelumas tipis pada radius gauge jika sedang tidak dipakai. 4) Jaga agar alat tetap bersih. 15

16 7. Feeler Gauge Feeler Gauge atau dalam bahasa indonesia biasa disebut Kaliper Celah Merupakan alat ukur yang sering dipakai untuk memeriksa jarak-jarak yang kecil atau ukuran celah-celah diantara dua permukaan. Karena daerah antara kedua permukaan ini sangat sempit sehingga diperlukan alat ukur tidak berskala yang bisa dipakai untuk menentukan ukuran tersebut. Alat ini dipakai secara luas dalam bidang pemesinan, fitting dan otomotif. Contoh penggunaannya yaitu untuk memeriksa kelonggaran katup pada mesin atau menyetel pisau mesin frais. A. Fungsi Feeler Gauge Feeler gauge berfungsi untuk mengukur celah antara 2 permukaan yang rata. B. Cara Menggunakan Feeler Gauge Pengukuran celah dilakukan dengan memasukkan salah satu kaliper yang sesuai dengan celah yang di ukur. Jangan memaksakan kaliper yang tidak sesuai atau terlalu sesak karena dapat menyebabkan kaliper bengkok dan kemungkinan akan terjadi perubahan bentuk yang tetap. Apabila kaliper terlalu tebal dapat dipilih kaliper lain dengan ukuran di bawahnya. Ketelitian pengukuran dapat didapatkan dengan menggabungkan beberapa kaliper. Apabila sebuah kaliper dapat masuk dengan longgar, coba tambahkan dengan kaliper dengan ukuran terkecil. Kaliper-kaliper tersebut dapat ditambahkan sehingga didapatkan ukuran yang pas. Ukuran celah adalah jumlah dari ukuran kaliper yang dapat masuk dengan pas tersebut. 16

17 C. Cara Membaca Pengukuran Feeler Gauge Masukkan Feeler Gauge pada celah tersebut, apabila Feeler Gauge dapat masuk secara presisi maka itulah ukuran dari celah tersebut. D. Cara Merawat Feeler gauge Agar feeler gauge awet dan tidak mudah rusak, hendaknya dilakukan pemeliharaan atau perawatan. Perawatannya yaitu. 1) Bersihkan Feeler Gauge dengan kain yang bersih sebelum dan sesudah pemakaian 2) Setiap bagian-bagian feeler gauge harus dilumasi secukupnya dengan oli yang berkualitas tinggi agar tidak mudah terkorosi/ berkarat. 8. Dial Indikator Dial Indikator atau juga dikenal dengan Dial Gauge ialah alat ukur dengan skala pengukuran yang sangat kecil, contohnya pada pengukuran pergerakan suatu 17

18 komponen (backlash, endplay) dan pengukuran kerataannya (round out). Dial gauge ini merupakan tools yang tidak dapat berdiri sendiri, artinya ia mesti dipasangkan pada suatu alat bantu yang disebut: Magnetic Base, sebagai pemegang dial gauge dan berfungsi mengatur posisi dari dial gauge (tinggi-rendahnya, kemiringannya) pada tempat atau permukaan benda yang diukur. A. Fungsi Dial Indikator Dial indikator memiliki fungsi sebagai berikut. 1) Mengukur kerataan permukaan bidang datar. 2) Mengukur kerataan permukaan dan kebulatan sebuah poros. 3) Mengukur kerataan permukaan dinding Cylinder. B. Cara Pembacaan dan Penggunaan Dial Indikator Saat akan digunakan dial indikator tidak dapat digunakan sendiri, tapi memerlukan kelengkapan seperti di atas yang harus diatur sedemikian rupa pada saat pengukuran. Posisi dial gauge harus tegak lurus terhadap benda kerja yang akan diukur. Pada dial indikator terdapat 2 skala. Yang pertama skala yang besar (terdiri dari 100 strip) dan skala yang lebih kecil. Pada skala yang besar tiap stripnya bernilai 0,01 mm. Jadi ketika jarum panjang berputar 1 kali penuh maka menunjukkan pengukuran tersebut sejauh 1 mm. Sedangkan skala yang kecil merupakan penghitung putaran dari jarum panjang pada skala yang besar. 18

19 Sebagai contoh, jika jarum panjang pada skala besar bergerak sejauh 6 strip dan jarum pendek bergerak pada skala 3 maka artinya hasil pengukurannya adalah3,06 mm. Pengukuran ini diperoleh dari : skala pada jarum panjang dibaca : 6 x 0,01 mm = 0,06 mm skala pada jarum pendek dibaca : 3 x 1 mm = 3 mm maka hasil pengukurannya adalah 0,06 mm + 3 mm = 3,06 mm. Skala dan ring dial indikator dapat berputar ke angka 0 agar lurus dengan penunjuk. Penghitung putaran ukur jam berfungsi menghitung jumlah putaran penunjuk. Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah keadaan permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba) tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan. Metode Pengukuran: 1) Letakkan V-block di atas plat datar dan letakkan poros di atas block. 2) Sentuhkan spindel dial gauge pada permukaan poros. Aturlah tinggi dial gauge lock sedemikian rupa sehingga menyentuh permukaan poros. 3) Putarlah poros perlahan-lahan dan temukan point pada permukaan pembacaan paling kecil. Putarlah outer ring sampai penunjukkan pada "0". 4) Putarlah poros perlahan-lahan. Bacalah jumlah gerakan pointer. Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagai berikut: a) Benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada posisi diam. b) Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam. c) Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada posisi diam. 19

20 D. Cara Merawat Dial Indikator Agar dial indikator awet dan tidak mudah rusak, hendaknya dilakukan pemeliharaan atau perawatan. Perawatannya yaitu. 1) Bersihkan dial indikator dari debu atau kotoran pada poros peraba atau batang pengukur sebelum dan sesudah pemakaian. 2) Dial indikator sebaiknya disimpan pada tempat yang aman dan jauh dari getarangetaran, karena dial indikator mudah pecah/rusak. 3) Dial indikator sebaiknya disimpan ditempat yang suhu dan kelembabannya stabil. 9. Bore Gauge Bore gauge atau juga dikenal dengan Cylinder Gauge ialah alat ukur yang dipakai guna mengukur diameter silinder. di bagian atas terdapat dial gauge dan di bagian bawahnya terdapat measuring point yang bisa bergerak bebas. Dial gauge yang terletak di bagian atas bisa dilepas caranya yaitu longgarkan securing position dial gaugenya. Sedangkan ujung batang pengukur (measuring point) akan bergerak bila ditekan dan jarum pada dial gauge antara 0-2 mm akan bergerak dari harga standarnya. Di sisi lain terdapat replacement rod yang panjangnya beragam tergantung pada kebutuhan, yang dilengkapi dengan replacement securing thread merupakan semacam mur pengikat yang berfungsi untuk mengunci supaya replacement rod dan washernya tidak lepas ketika bore gauge digunakan. 20

21 A. Fungsi Bore Gauge Bore gauge berfungsi untuk mengukur garis tengah bagian dalam dari sebuah benda kerja, seperti : Cylinder, lubang dudukan poros dan lain-lain. B. Cara Menggunakan Bore Gauge Cara Menggunakan Bore Gauge : 1) Ukur diameter silinder dengan memakai jangka sorong untuk mengetahui diameter secara kasar guna memilih rod end yang tepat untuk dipasangkan pada bore gauge (atau lihat ukuran standarnya pada maintenance standard), misal diperoleh hasil pengukuran : 75,40 mm. 2) Pilih replacement rod yang panjangnya lebih besar dari hasil pengukuran tersebut misal 76 mm, setelah itu pasang replacement rod pada bore gauge. 3) Ukur panjang replacement rod dengan mikrometer luar dan usahakan jarum dial gauge tidak bergerak, misal diperolah hasil pengukuran 76,20. 4) Masukan replacement rod kedalam lubang (cylinder), goyangkan tangkai bore gauge ke kanan dan ke kiri hingga di peroleh penyimpangan terbesar (posisi tegak lurus). 5) Baca besarnya penyimpangan yang ditunjukan dial gauge, misal diperoleh 0,13 mm. 6) Besarnya diameter cylinder yaitu selisih antara hasil pengukuran panjang replecement rod dengan besarnya penyimpangan jarum bore gauge. Jadi diameter cylinder = 76,20-0,13 = 76,07 mm. Cara menentukan ke ovalan silinder : 1) Mula mula tentukan sumbu X dan sumbu Y dari silinder. Lalu bagi silinder menjadi 3 bagian yaitu bagian atas (TOP), bagian tengah (CENTER), dan bagian bawah (DEEP). setelah itu ukur sumbu X dan Y dari masing-masing bagian. 2) Misalnya diperoleh hasil pengukuran bagian atas (TOP) cylinder sumbu X = mm dan sumbu Y = mm, maka keovalannya cylinder bagian atas adalah mm = 0.02 mm. 21

22 3) Lanjutkan pengukuran pada bagian tengah (CENTER) dan bagian Bawah (DEEP). Cara menentukan ketirusan cylinder : 1) Ketirusan merupakan selisih ukuran antara cylinder bagian atas dengan cylinder bagian bawah atau sebaliknya. 2) Untuk menentukan ketirusan cylinder, dapat diambil dari keovalan masingmasing bagian pada TOP, CENTER dan DEEP silinder. 3) Misalnya, keovalan cylinder bagian atas adalah 0.02 mm dan bagian bawah cylinder adalah 0.01 mm, maka ketirusannya adalah mm = 0.01 mm. C. Cara Membaca Pengukuran Bore gauge Apabila jarum kecil menunjukkan pada angka satu dan jarum besar pada strip yang ke-22 setelah bergerak dari nol searah jarum jam, jadi hasil pengukuran : Jarum kecil = 1 pada pengetesan = 75 mm. Jarum besar = 22 x 0,01 mm = 0,22 mm. Hasil pembacaan = = mm. Jika jarum kecil menunjukkan pada angka satu dan jarum besar pada strip yang ke- 25 setelah bergerak dari nol berlawanan jarum jam, jadi hasil pengukuran : Jarum kecil = 1 pada pengetesan = 75 mm. Jarum besar = 25 x 0,01 mm = 0,25 mm. Hasil pembacaan = = mm 22

23 D. Cara Merawat Bore Gauge Agar bore gauge awet dan tidak mudah rusak, hendaknya dilakukan pemeliharaan atau perawatan. Perawatannya yaitu. 1) Simpan Bore Gauge pada tempatnya setelah digunakan 2) Bore gauge sebaiknya disimpan ditempat yang stabil suhu dan kelembabannya. 3) Suhu tempat untuk menyimpan sekitar 20 C dengan kelembaban 60-70%. 4) Tempat penyimpanan harus bebas dari getaran-getaran yang kemungkinan dapat merusak Bore gauge. 10. Low And High Pressure Gauge Bentuk pressure gauge sama dengan dial indicator, bedanya pada pressure gauge, pergerakan jarumnya disebabkan oleh tekanan benda cair atau udara. Skala pada dial biasanya dalam English atau Metric. Low pressure gauge mengukur tekanan sampai 60 Psi. High pressure gauge mengukur tekanan di atas 50 Psi. Untuk pengukuran pada mesin biasanya telah terpasang pressure tap (Adaptor pada mesin tersebut ). A. Cara pemakaian Ketahuilah perkiraan tekanan (tekanan maximum) yang akan diukur. Pilihlah pressure gauge yang sesuai pasang gauge yang sesuai. Pasang pressure gauge tersebut pada pressure tap. Lakukan pengetesan, bacalah hasilnya. 23

24 B. Safety (Keamanan) 1) Jangan mengukur tekanan melebihi kemampuan gauge. 2) Yakinkan sambungan tidak bocor. 3) Selalu check gauge sebelum digunakan. 4) Kirimkan ke bagian perbaikan apabila: a) Jarum tidak bisa bergerak pada saat ada tekanan b) Jarum tidak bisa kembali ke nol saat tekanan sudah tidak ada. c) Kaca dial pecah. d) Gauge terlihat pecah. 5) Yakinkan hose bagus dan mampu pada saat terjadi tekanan maximum 11. Spring Tester Alat ini mempunyai penekan kecil dan di bawah penekan tersebut dipasang dial (skala) yang akan menunjukkan hasil pengukuran. Di sebelah penekan tersebut dipasang steel rule (mistar baja) yang akan menunjukkan ketinggian (panjang) spring yang diukur. Alat ini digunakan untuk mengukur kekuatan spring pada panjang tertentu dan penekanan tertentu. A. Cara penggunaan Set-lah panjang penekanan sepanjang penekanan spring yang diinginkan. Tempatkan stopper sehingga menyentuh frame dan kencangkan. Angkatlah penekan, 24

25 pasang spring di atas dial, turunkan hingga stopper menyentuh frame. Bacalah hasil penunjukkan beban oleh jarum penunjuk pada dial. B. Safety (Keamanan) Kapasitas maximum 150 kg. 12. TORQUE WRENCH DIAL Seperti torque wrench lainnya torque ini digunakan untuk mengencangkan baut atau nut dengan kekencangan tertentu sesuai ukurannya. Tetapi pada torque dial ini tegangan puntir (nilai torque) bisa langsung dibaca pada dial yang terletak pada bagian pungung torque wrench ini. Satuan yang dicantumkan biasanya: Nm, Lb Ft, Ncm, Lb, in. 13. TORQUE TESTER 25

26 Torque tester merupakan suatu alat untuk mengkalibrasi torque wrench. Seperti halnya dial pada torque dial, dial pada torque tester ini membaca tegangan puntir torque wrench yang dites pada alat ini. Jadi alat ini adalah berfungsi membandingkan sekaligus sebagai patokan, apakah nilai torque wrench yang ditest sesuai dengan nilai pada torque tester. 15. Telescopic Gauge Alat ukur ini digunakan untuk mengukur jarak-jarak yang kecil untuk dimensi dalam(diameter dalam). Alat ini dilengkapi dengan dua anvil yang ujungnya agak bulat dan salah satu dari anvil tersebut dipasang spring yang berfungsi untuk mempertahankan ujung-ujung anvil selalu menyentuh benda kerja pada saat pengukuran. Alat ini juga dilengkapi dengan screw pengikat untuk mengikat atau melepaskan anvils. Telescopic Gauge biasanya digunakan untuk mengukur lubang kecil yang tidak bisa digunakan micrometer. A. Cara Pemakaian 26

27 Pilih Telescopic Gauge yang sesuai dengan lubang yang akan diukur. Kendorkan screwpengikat yang ada pada ujung tangkai. Tekan anvils dengan telunjuk dan ibu jari. Kencangkan screw pengikat. Masukkan ke benda kerja. Kendorkan screw pengikat hingga anvils menyentuh permukaan benda kerja. Kencangkan kembali screw pengikat. Lepaskan Telescopic Gauge dari benda kerja. Ukurlah jarak kedua ujung anvil menggunakan Outside Micrometer. Bacalah nilai micrometer tersebut. B. Safety (Keamanan) Hati-hati saat melepaskan Telescopic Gauge dari lubang. 16. Depth Micrometer Depth Micrometer adalah micrometer khusus. Micrometer ini seperti inside micrometer tetapi micrometer ini mempunyai frane dengan permukaan yang halus. Bagian utamanya adalah anvil,spindle,barrel,thimble dan frame. Skalanya terletak pada barrel dan thimble. Micrometer ini dilengkapi dengan rod extension(sambungan),yang penggunaanya disesuaikan dengan benda yang akn diukur. Hasil pengukurannya adalah panjang extension+nilai barrel+nilai thimble. Micrometer ini digunakan untuk mengukur kedalaman lobang/celah atau ketinggian suatu benda. 27

28 A. Cara Pemakaian Pilih sambungan yang sesuai dengan benda kerja yang akan diukur dan pasanglah pada micrometer. Tempelkan micrometer pada benda kerja. Putar thimble hingga anvil menyentuh benda kerja. Baca hasilnya(panjang rod ext.+nilai barrel+nilai thimble). B. Safety (Keamanan) Kalibrasilah sebelum di gunakan. Ketahuilah ketelitiannya. 17. Avometer (Ampere, Volt Dan Ohmmeter) Avometer adalah alat pengetes kelistrikan.pengunaannya sangat luas untuk mengukur tegangan arus DC dan AC, tahanan dan untuk memeriksa hubungan kelistrikan dari suatu komponen. Ada beberapajenis avometer model digital dapat menunjukkan hasil pengukurannya langsung dengan angka-angka, sedangkan tester yang biasa ditunjukkan oleh sebuah jarum. 28

29 A. Mengukur Tegangan DC Daerah pengukuran tegangan adalah dari Volt. Hubungkan kabel pengetesan (test lead) warna merah ke terminal positif dan kabel pengetes yang berwarna hitam ke terminal negatif tester. Posisikan selektor pada salah satu daerah DCV (VDC) dengan pilihan (2.5,1 0,25, 50, dan 500). Nomor-nomor berikut ini berkaitan dengan daerah volt. Contoh: Hasil pengukuran tegangan DC berdasarkan posisi selektor 50 pada gambar di samping adalah 24volt B. Mengukur Tegangan AC Daerah tegangan yang dapat diukur dari Volt, hubungkan kabel-kabel pengukur tester dan setel selektor pada salah satu posisi AC.V Kemudian, hubungkan kabel pengukur (test lead) secara paralel pada bagian yang akan diperiksa dan bacalah skala V AC (AC V) yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk. 29

30 Contoh: Hasil pengukuran tegangan AC berdasarkan posisi selektor 500 pada gambar di samping adalah 200 volt C. Mengukur Arus DC Daerah arus yang dapat diukur adalah dari 0-20 A. 1) Mengukur arus DC dari ma Hubungkan kabel pengetes (test lead) pada terminal tester (kabel pengetes yang berwarna merah dihubungkan ke positif dan kabel pengukur yang berwarna hitam ke terminal negatif) dan setel selektor ke 250 ma (DCA). Kemudian, putuskan arus listrik pada titik tertentu saat anda mengukur arus listrik. Hubungkan kabel pengukur yang benwarna merah (dari terminal positif tester) ke terminal positif sumber arus, dan kabel pengukur yang berwarna hitam (dari terminal positif tester) ke terminal negatif sumber arus keterminal negatif sumber arus. Dengan kata lain, tester dihubungkan dalam 30

31 bentuk seri ke sumber arus dan beban, dan baca skalanya ditunjukkan oleh jarum penunjuk. Contoh: Hasil pengukuran arus DC berdasarkan posisi selektor 20 pada gambar di samping adalah 1 Ampere D. Mengukur Tahanan a. Kalibrasi Sebelum anda mengukur tahanan, pertama harus diputar tombol kalibrasi ohm, dengan ujung alat pengukur dibuat berhubungan singkat sampai pembacaan jarum 31

32 penunjuk 0 pada skala ohm. Kalibrasi ini diperlukan setiap kali anda merubah range. b. Pengukuran Setel selektor pada salah satu posisi ohm. Ada beberapa skala untuk mengukur tahanan. Posisi "K" untuk 1000, dengan demikian 10 K berarti dan sebagainya. 18. Tespen Tespen ialah alat yang di gunakan untuk mengecek atau mengetahui ada tidaknya suatu tegangan listrik. Rangkaian Tespen berbentuk obeng yang mempunyai mata minus (-) berukuran kecil pada bagian ujungnya. Tespen juga memiliki jepitan seperti pulpen sebelumnya dan di dalamnya terdapat led yang mampu menyala sebagai 32

33 indikator tegangan listrik. Biasanya Tespen dapat digunakan untuk tegangan listrik 80 Volt sampai 500 Volt A. Fungsi Tespen Fungsi Tespen yaitu untuk mengetahui ada tidaknya tegangan listrik pada suatu benda, mesin dan sebuah rangakain listrik ada daya listrik atau tidak, fungsi lainnya yaitu untuk membuka skrub dari komponen alat listrik. B. Cara Menggunakan Tespen a. Untuk menggunakan testpen pegang gagang test pen. b. Ujung testpen dimasukkan dalam lubang stop kontak dan jari telunjuk silahkan tempelkan pada pangkal test pen. c. Jika testpen menyala itu artinya arus positif jika tidak nyala berarti arus negatif. C. Cara Membaca Skala dan Hasil a. Pegang test pen dengan ujung-ujung jari. b. Tempelkan ujung bagian bawah test pen (tempat sumber) dengan penghantar yang akan diuji. c. Setelah itu tempelkan jari ke bagian atas test pen. d. Pada saat LED/bohlam pada test pen menyala, disitulah terdapat aliran arus listrik yang positif. D. Cara Merawat Tespen 1) Simpan tespen pada tempat yang aman. 2) Bersihkan tespen dengan kain kering. Jaga tespen jangan sampai basah. 3) Simpan tespen ditempat yang kering. Usahakan jangan terkena sinar matahari secara langsung. 33

34 19. Sound Meter Sound Level Meter ialah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kebisingan, suara yang tak dikehendaki, atau yang dapat menyebabkan rasa sakit ditelinga. Sound level meter biasanya digunakan di lingkungan kerja seperti, industri penerbangan dan sebagainya. Pengukuran berkisar dari 26dB (A). A.Fungsi Sound Meter Sound Level Meter berfungsi untuk mengukur kebisingan antara db dalam satuan dba dari frekuensi antara Hz. B. Cara Menggunakan/Mengukur Sound Meter a. Pilih selektor pada posisi fast untuk jenis kebisingan continue/berkelanjutan, selektor pada posisi slow untuk jenis kebisingan impulsif/ terputus-putus. b. Pilih selektor range intensitas kebisingan. c. Tentukan area pengukuran. d. Setiap area pengukuran dilakukan pengamatan selama 1-2 menit dengan kurang lebih 6 kali pembacaan. Hasil pengukuran yaitu angka yang ditunjukkan pada monitor. e. Tulis hasil pengukuran dan hitung rata-rata kebisingan (Lek) {Lek = 10 log 1/n (10 L1/10+10L2/10+10L3/10+.) dba}. C. Cara Membaca Skala dan Hasil 1) Tekan tombol ON untuk mengaktifkannya. 2) Sebelum pengukuran test suara, putar tombol penyetel untuk menentukan tingkat tekanan suara. Misalnya db, 70 berada pada garis tebal atas 34

35 sebelah kiri (0) dan 80 pada garis tebal atas sebelah kanan ( 10 ). Pada sound level meter tipe S2A memiliki 10 skala, dan skala terluar (0) berupa garis skala berwarna merah. 3) Pada pembacaan meter ini, jika jarum penunjuk skala bergerak ke kanan maka hasilnya positive (+) dan ke kiri hasilnya negative (-). 4) baca hasil pengukuran pada sound level meter secara langsung. 5) Tulis hasil pengukuran. 6) Setelah pengukuran, matikan tombol ON ke OFF. D. Cara Merawat Sound Meter 1) Posisikan sound meter di tempat yang bersih dan tidak terkena terik matahari secara langsung. Jangan sampai jatuh / terbanting supaya tidak merusak layar display. 2) Seusai dipakai sound meter mesti segera di matikan untuk menghemat daya baterai. Cek daya baterai sound level meter, dengan menyalakan alat dan lihat indikator baterai masih mencukupi atau tidak, pastikan jangan sampai meggunakan sampai baterai drop. 3) Cek daya baterai kalibrator caranya yaitu geser tombol Batt Test ke posisi On/OFF yang ada pada alat tersebut, apabila lampu led menyala maka bisa dipastikan alat tersebut masih memiliki daya baterai. 4) lakukan kalibrasi eksternal setahun sekali. 20. Tang Meter 35

36 Tang Ampere atau juga di sebut Clamp Meter merupakan sebuah alat ukur yang sangat nyaman dipakai dan memberikan kemudahan pengukuran arus listrik tanpa mengganggu rangkaian listriknya. Tingkat ketelitian Tang Ampere ialah 0,01mA. A. Kegunaan/Fungsi Tang Ampere Alat ini berfungsi untuk mengukur arus listrik tanpa memutus jalur arus listrik tersebut. Tang Ampere ini memiliki fungsi lain, selain untuk mengukur arus listrik alat ini juga dapat digunakan untuk ukur voltase atau ukur nilai tahanan. B. Cara Menggunakan/Mengukur 1) Pilih perangkat konduktor yang akan diukur. 2) Pilih fungsi dan jangkauan yang tepat. 3) Jepit konduktor. 4) Gunakan pemisah garis AC. 5) Ukur tegangan. 6) Catat hasil pengukuran. C. Cara Membaca Skala dan Hasil : 1) Tekan tombol hold (induksi). 2) Putar swicth ke arah A(ampere). 3) Tekan tombol yang ada di samping untuk membuka magnet yang berbentuk seperti tang. 4) Clampkan atau kalungkan tang ampere pada kabel. 5) Catat nilai arus yang tertera pada layar display. D. Cara Merawat Tang Ampere 1) Jangan menaruh tang ampere di dalam medan magnet yang kuat. 2) Jika mengukur besaran listrik yang tidak diketahui mulailah dengan jangkauan yang terbesar. 3) Jangan diletakkan ditengah terik matahari. 4) Jangan ditaruh ditempat yang bergetar. 5) Jangan dicuci dengan cairan pelarut. 36

37 21. Tachometer Tachometer adalah sebuah alat pengujian yang didesain untuk mengukur kecepatan rotasi dari sebuah objek. Tingkat ketelitiannya batas ukuran terkecil pada tachometer yaitu 0,01 1/min. A. Fungsi Tachometer Kegunaan tachometer atau juga dikenal dengan RPM digunakan untuk mengukur putaran mesin khususnya jumlah putaran yang dilakukan oleh sebuah poros dalam satu satuan waktu dan biasanya dipakai pada peralatan kendaraan bermotor. B. Cara Menggunakan/Mengukur a. Tekan tombol mode pada jam tangan Anda hingga Anda berada dalam mode chronograph. Setelah itu, jarum detik pada jam Anda akan berhenti bergerak ketika mencapai jam 12. b. Pilih titik penentu di mana Anda ingin memulai pengukuran kecepatan Anda. Untuk percobaan pertama Anda, gunakan penanda mil atau kecepatan saat mengemudi. Ketika Anda melewati tanda ini, tekan tombol set untuk memulai fungsi chronograph tersebut. Jarum detik akan melanjutkan searah jarum jam di sekitar wajah. Tekan tombol set lagi ketika Anda telah bepergian dengan batas yang Anda tetapkan. 37

38 c. Lihat jarum detik jam tangan Anda. Tentukan dimana posisinya menunjuk pada dial tachometer. Jumlah ini merupakan kecepatan di mana Anda bepergian dalam satuan per jam. Contohnya, jika Anda memerlukan waktu satu menit untuk mencapai jarak 1-2 km, kemungkinan akan mengarah ke angka 90, ini artinya Anda melaju dengan kecepatan 90 km per jam. d. Mengukur benda yang bergerak lebih lambat dapat menyebabkan pembacaan dan penunujukkan tachometer secara terbagi. Contohnya, tidak mungkin pelari dapat melakukan perjalanan satu mil dalam satu menit. Sebaliknya, jam akan mencatat jumlah waktu yang ia perlukan untuk pergi dalam fraksi preset satu mil. Misal, mengukur seperdelapan dari satu mil, lalu membagi hasilnya pada tachometer (anggap saja, 60, jika ia menyelesaikan satu mil dalam satu menit) dibagi delapan. Anda akan mendapatkan hasil bahwa ia berjalan atau lari 7,5 menit / mil. e. Lakukan hal yang sama untuk objek yang bergerak terlalu cepat pada tachometer, melainkan kali ini kalikan hasil Anda, tidak membaginya. Kenaikan terkecil yang dapat tercatat secara umum adalah 7,5 detik. C. Cara Membaca Skala dan Hasil a. Ukur keliling tapak roda belakang (tidak masalah meskipun ban sudah aus atau ganti ukuran). b. Posisikan pentil pada jam 6, beri tanda ke-1 di lantai/jalan, dorong sepedamotor hingga posisi pentil kembali ke posisi jam 6, beri tanda ke-2, ukur jarak antara tanda ke-1 dan ke-2; gunakan satuan cm setelah itu konversikan ke kilometer. contoh didapat jarak antara tanda ke-1 dan ke-2 (keliling roda) = 180 cm = 0,00180 Km. c. Hitung Rasio Putaran Mesin dengan Putaran Roda Belakang / Total Reduction Ratio (karena putaran roda belakang tidak secepat putaran mesin). D. Cara Merawat Tachometer 1) Jangan menempatkan Tachometer di dalam medan magnet yang kuat. 2) Jika mengukur besaran listrik yang tidak diketahui mulailah dengan jangkauan yang terbesar. 38

39 3) Jangan menempatkan ditengah terik matahari. 4) Jangan menempatkannya ditempat yang bergetar. 5) Jangan dicuci dengan cairan pelarut. 22. Ampere Meter Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yang disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter. A. Fungsi Ampere Meter Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambhan dengan hambatan shunt. B. Cara Menggunakan/Mengukur Ampere Meter Jika akan mengukur arus yang melewati penghantar dengan menggunakan Amperemeter maka harus kita pasang seri dengan cara memotong penghantar agar arus mengalir melewati ampere meter. Setelah amperemeter terpasang, dapat diketahui besar kuat arus yang mengalir melalui penghantar dengan membaca amperemeter melalui jarum penunjuk. Dalam membaca amperemeter harus diperhatikan karakteristik alat ukur karena jarum penunjuk tidak selalu menyatakan angka apa adanya. 39

40 23. Voltmeter Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat. A. Cara Menggunakan/Mengukur Untuk mengukur tegangan, harus menggunakan voltmeter yang dipasang paralel terhadap komponen yang diukur beda potensialnya. Jadi, tidak perlu dilakukan pemutusan penghantar seperti pada amperemeter. Pada rangkaian arus searah pemasangan kutub-kutub voltmeter harus sesuai. Kutub positip dengan potensial tinggi dan kutub negatip dengan potensial rendah. Biasanya ditandai dengan kabel yang berwarna hitam dan merah atau biru. Bila pemasangan terbalik akan terlihat penyimpangan yang arahnya ke kiri. Sedangkan pada rangkaian arus bolak balik tidak menjadi masalah. Setelah voltmeter terpasang dengan benar maka hasil pengukuran harus memperhatikan bagaimana menuliskan hasil pengukuran yang benar. Tegangan yang terukur (V) adalah: 40

41 24. Ohmmeter Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Alat tersebut menggunakan galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi ke satuan ohm. A. Cara Menggunakan/Mengukur Ohm Meter 1) Sebelum mengukur hambatan listrik dengan menggunakan Ohm Meter, pastikan bahwa tegangan listrik yang tersambung dengan alat-alat elektronik sudah tidak terhubung. Perlu diketahui bahwa banyak kejadian ketika orang yang pada saat mengukur hambatan listrik lupa mencabut hubungan listrik terkena hubungan arus pendek. Maka dari itu, saya memperingatkan agar pembaca lebih berhati-hati dalam bertindak. Hal ini dilakukan agar hubungan arus pendek tidak terjadi. 2) Pilih Ohm Meter yang sesuai dengan kebutuhan. Yang dimaksud disini adalah apakah menggunakan Ohm Meter analog atau Digital. Namun disarankan sebaiknya menggunakan Ohm Meter Digital karena lebih mudah dan efisien dalam penggunaannya. 3) Pasangkan kedua Probe Pengukur ke dalam Soket, yang dimaksud dengan probe adalah kabel yang berwarna hitam dan merah. Kedua kabel inilah yang akan berfungsi sebagai transmitter. Cara penggunaannya adalah dengan cara mencolokkan probe berwarna merah pada soket yang positif dan probe yang berwarna hitam pada soket yang negatif. 41

42 4) Putar Selector ke skala angka yang paling besar. Selector adalah putaran yang ada pada bagian depan Ohm Meter yang bentuknya mirip seperti tuas kompor gas. Putarlah selector tersebut ke arah yang paling besar. 5) Lakukan Verifikasi Dengan Pengecekan Nilai Ohm Bagaimana cara melakukan pengecekan nilai Ohm? Mudah. Tinggal anda gabungkan atau pertemukan kedua ujung probe merah dan hitam. Tunggu reaksinya. Ohm Meter dinyatakan berfungsi apabila besaran angka pada layar naik atau jarum pada Ohm Meter bergerak ke kanan dan ke kiri. 6) Pilih Komponen yang akan diukur resistensinya dan tempelkan dengan kedua Probe yang anda pegang. Bisa mengambil salah satu bagian dari PCB atau sirkuit untuk melakukan percobaan ini. Lalu tempelkanlah kedua ujung probe dengan komponen yang sudah diambil dari PCB atau sirkuit tadi. 7) Tunggu hasilnya pada layar Ohm Meter dan sesuaikan lagi selectornya. Jika sudah mendapatkan nilai besaran Ohm yang ada di layar, bisa memutar lagi selector yang sudah diputar tadi untuk lebih menyesuaikan besaran ohm yang baru saja didapatkan saat ini. 42

43 PENUTUP 1. Simpulan Peralatan ukur sangat penting bagi berlangsungnya kegiatan kerja bengkel. peralatan ukur sangat banyak macam dan variasinya, tergantung fungsi dan pengaplikasiannya. Peralatan ukur ini dapat memudahkan seorang mekanik dalam rangka merancang atau merencanakan suatu proyek otomotif ataupun mesin. Setiap alat ukur memiliki fungsi yang berbeda-beda sehingga cara menggunakan atau mengukur juga berbeda. Untuk itu, seorang mekanik hendaknya memahami cara menggunakan alat ukur. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kerusakan terhadap alat ukur yang digunakan. Agar alat ukur tahan lama, awet, dan akurat dalam mengukur, hendaknya dilakukan perawatan secara berkala baik sebelum dan sesudah digunakan. Setiap alat ukur memiliki perawatan yang berbeda tergantung bahan dan komponennya. Untuk itu, perlu pemahaman lebih lanjut mengenai alat ukur agar mengetahu cara merawat/memelihara suatu peralatan ukur. 43

44 DAFTAR RUJUKAN Hasna, Ummu Alat Ukur Teknik. (Online), ( Diakses pada 27 Januari Diakses pada 27 Januari Ilmusiana Cara Membaca Jangka Sorong dengan Benar.(Online), ( Diakses pada 27 Januari Mojomotif Alat Ukur Listrik. (Online), ( Diakses pada 27 januari Godam Fungsi & Pengertian Amperemeter, Voltmeter, Ohmmeter Alat Ukur Listrik - Ilmu Fisika. (Online), ( Diakses pada 28 januari Tampubolon, Andokristi. Menguasai Alat Ukur Listrik dan Elektronika. (Online), ( Diakses pada 28 januari

JANGKA SORONG I. DASAR TEORI

JANGKA SORONG I. DASAR TEORI JANGKA SORONG I. DASAR TEORI Jangka sorong merupaakan salah satu alat ukur yang dilengkapi dengan skala nonius, sehingga tingkat ketelitiannya mencapai 0,02 mm dan ada juga yang ketelitiannya 0,05 mm.

Lebih terperinci

ALAT UKUR PRESISI 1. JANGKA SORONG Jangka sorong Kegunaan jangka sorong Mengukur Diameter Luar Benda Mengukur Diameter Dalam Benda

ALAT UKUR PRESISI 1. JANGKA SORONG Jangka sorong Kegunaan jangka sorong Mengukur Diameter Luar Benda Mengukur Diameter Dalam Benda ALAT UKUR PRESISI Mengukur adalah proses membandingkan ukuran (dimensi) yang tidak diketahui terhadap standar ukuran tertentu. Alat ukur yang baik merupakan kunci dari proses produksi massal. Tanpa alat

Lebih terperinci

DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR)

DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR) DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR) Alat ukur dalam dunia teknik sangat banyak. Ada alat ukur pneumatik, mekanik, hidrolik maupun yang elektrik. Termasuk dalam dunia otomotif, banyak juga alat ukur

Lebih terperinci

ALAT UKUR & SST (Special Service Tools)

ALAT UKUR & SST (Special Service Tools) ALAT UKUR & SST (Special Service Tools) ALAT ALAT UKUR I. DIAL GAUGE (DIAL INDICATOR) Uraian Dial gauge digunakan untuk mengukur kebengkokan poros, run out, dan backlash. Dengan ketelitian : 0,01 mm Apabila

Lebih terperinci

Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm

Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro untuk

Lebih terperinci

metrik adalah pada satuan waktu, dimana keduanya menggunakan besaran detik, menit dan jam untuk satu satuan waktu.

metrik adalah pada satuan waktu, dimana keduanya menggunakan besaran detik, menit dan jam untuk satu satuan waktu. 239 BAB 5 5.1. Alat Ukur Orang-orang yang bergerak pada bidang teknik akan selalu berhubungan dengan bidang pengukuran. Dalam dunia ilmu pengetahuan teknik, ada dua sistem penggukuran yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB 7 ALAT-ALAT UKUR. 7.1 Alat Ukur Mekanik Pengaris Jangka Sorong

BAB 7 ALAT-ALAT UKUR. 7.1 Alat Ukur Mekanik Pengaris Jangka Sorong BAB 7 ALAT-ALAT UKUR 7.1 Alat Ukur Mekanik Macam-macam alat ukur mekanik yang digunakan dalam dunia teknik, antara lain : Gambar 7.3 Penggaris pita 7.1.1 Pengaris Penggaris adalah sebuah alat pengukur

Lebih terperinci

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya ohm, untuk mengukur

Lebih terperinci

SOAL PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF

SOAL PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF SOAL PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d dan e! 1. Ketidakpastian yang ada pada pengukuran tunggal ditetapkan sama dengan

Lebih terperinci

Materi Peggunaan Alat Ukur Listrik

Materi Peggunaan Alat Ukur Listrik Materi Peggunaan Alat Ukur Listrik 2 1 3 5 4 6 Keterangan: 1. Pointer 2. Pengatur skala 3. Posisi jarum 4. 0 Ω adjuster 5. Selektor batas ukur 6. Terminal 7. Probe 7 7 AVOmeter berasal dari AVO dan meter,

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK 3.1 Perancangan dan pabrikasi Perancangan dilakukan untuk menentukan desain prototype singkong. Perancangan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab II Pengukuran Linier

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab II Pengukuran Linier BAB II Tujuan: Setelah mempelajari materi pelajaran pada bab II diharapkan mahasiswa dapat: 1. Menyebutkan beberapa macam alat ukur linier langsung. 2. Menggunakan, membaca skala ukur dan memelihara alat-alat

Lebih terperinci

MAKALAH MIKROMETER SEKRUP Leave a comment

MAKALAH MIKROMETER SEKRUP Leave a comment MAKALAH MIKROMETER SEKRUP Leave a comment 1. I. PENDAHULUAN Fisika adalah ilmu pengetahuan yang didasarkan atas percobaan. Dalam percobaan, pengukuran merupakan salah satu hal yang tidak boleh ditinggalkan.

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis PEMBAHASAN A. Konstruksi Gunting Pemotong Plat Mesin pemotong plat mempunyai beberapa jenis, manual dengan menggunakan tuas maupun dengan tenaga hidrolis (gambar 1.1), pada mesin pemotong plat hidrolis

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL KODE MODUL M2.5C11A DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004 i KODE MODUL M2.5C11A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PENGERTIAN Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.

Lebih terperinci

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab VI Pengukuran Kelurusan, Kesikuan, Keparalellan, Dan Kedataran BAB VI

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab VI Pengukuran Kelurusan, Kesikuan, Keparalellan, Dan Kedataran BAB VI BAB VI Tujuan : Setelah mempelajari materi pelajaran pada bab VI, diharapkan mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan arti dari kelurusan, kesikuan, keparalelan dan kedataran. 2. Menyebutkan beberapa alat ukur

Lebih terperinci

Metrologi dan Peralatan Bengkel

Metrologi dan Peralatan Bengkel Metrologi dan Peralatan Bengkel Muji Setiyo, ST, MT 2012 TEKNIK OTOMOTIF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG Alamat : Jl Mayjend Bambang Sugeng Km. 05 Mertoyudan Magelang 1 Telp (0293) 366945 Catatan perubahan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab III Pengukuran Sudut

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab III Pengukuran Sudut BAB III Tujuan : Setelah mempelajari materi pelajaran pada bab III, diharapkan mahasiswa dapat : 1. Menyebutkan bermacam-macam alat ukur sudut, baik alat ukur sudut langsung maupun alat ukur sudut tak

Lebih terperinci

MAKALAH PENGUKURAN LISTRIK VOLTMETER

MAKALAH PENGUKURAN LISTRIK VOLTMETER MAKALAH PENGUKURAN LISTRIK VOLTMETER DISUSUN OLEH: NI NYOMAN WIRANTI (D41112290) ANDI MUH SYAFAAT (D41112294) DARY MOCHAMMAD RIFQIE (D41112265) TRYANA PUTRI JUMIANTI (D41112274) ANUGERAH RAMADHANI (D41112306)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start BAB III ANALISIS MASALAH A. Tinjauan masalah Umumnya, pengemudi akan menyadari bahwa pada sistem pengisian terjadi gangguan bila lampu tanda pengisian menyala. Sebagai tambahan, sering ditemukan sistem

Lebih terperinci

Pentingnya Pengukuran. d. Materi Pokok : Besaran dan Satuan e. Alokasi Waktu : 1 pertemuan ( 90 menit) f. Pertemuan ke : 1 g. Tujuan Pembelajaran :

Pentingnya Pengukuran. d. Materi Pokok : Besaran dan Satuan e. Alokasi Waktu : 1 pertemuan ( 90 menit) f. Pertemuan ke : 1 g. Tujuan Pembelajaran : Pentingnya Pengukuran 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Fisika b. Semester : 1 ( satu ) c. Kompetensi Dasar : 3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka

Lebih terperinci

Penggunaan Alat Bantu dan Alat Ukur Sederhana

Penggunaan Alat Bantu dan Alat Ukur Sederhana KODE MODUL EL.002 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO Penggunaan Alat Bantu dan Alat Ukur Sederhana I. BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM

Lebih terperinci

Pembacaan skala dan hasil pengukuran hambatan listrik =

Pembacaan skala dan hasil pengukuran hambatan listrik = Nama : Kelas : No : LKS PENGUKURAN HAMBATAN, TEGANGAN DAN KUAT ARUS LISTRIK A. Tujuan Percobaan Setelah melakukan percobaan, siswa diharapkan dapat: 1. Mengukur besar hambatan listrik 2. Mengukur besar

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI SMK PGRI1 NGAWI A. JANGKA SORONG (VERNIER CALIPER) 1. Bagian bagian mistar geser Keterangan: Beam (Batang/rangka) Fixed jaw (rahang tetap) Sliding Jaw (rahang

Lebih terperinci

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM). Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

PENERAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR MULTIMETER PADA PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

PENERAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR MULTIMETER PADA PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 222~226 222 PENERAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR MULTIMETER PADA PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA Martias AMIK BSI Jakarta e-mail : martias.mts@bsi.ac.id

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 1 KALIBRASI DAN PEMAKAIAN JANGKA SORONG A. KOMPETENSI DASAR Mengkalibrasi, menggunakan dan membaca hasil pengkuran jangka sorong dengan prosedur yang benar B. SUB KOMPETENSI DASAR 1. Mengkalibrasi

Lebih terperinci

Rangkaian Listrik. Modul Praktikum. A. AVO Meter

Rangkaian Listrik. Modul Praktikum. A. AVO Meter Modul Praktikum Rangkaian Listrik A. AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan

Lebih terperinci

ANALISA KERUSAKAN PISAU POTONG MESIN GAP SHEAR DI PT. INKA NAMA : M. RIMANU NRP :

ANALISA KERUSAKAN PISAU POTONG MESIN GAP SHEAR DI PT. INKA NAMA : M. RIMANU NRP : FIELD PROJECT 2011 ANALISA KERUSAKAN PISAU POTONG MESIN GAP SHEAR DI PT. INKA NAMA : M. RIMANU NRP : 6308030008 LATAR BELAKANG Mesin Gap Shear merupakan suatu mesin potong yang menggunakan sistem hidrolik

Lebih terperinci

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus BAB 4 RANGKAIAN LISTRIK DAN PERBAIKANNYA 4.1. Pendahuluan Rangkaian listrik merupakan satu sistem yang terdiri dari beberapa komponen kelistrikan dan kabel-kabel penghantar yang menghubungkan satu komponen

Lebih terperinci

Pengukuran Besaran Fisika

Pengukuran Besaran Fisika Pengukuran Besaran Fisika Seseorang melakukan pengukuran artinya orang itu membandingkan sesuatu dengan suatu acuan. Sehingga mengukur didefinisikan sebagai kegiatan membandingkan sesuatu yang diukur dengan

Lebih terperinci

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A TEKNIK PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A Jl. Rajawali No. 32, Telp./Faks. : (0351) 746081 Ngawi. Homepage: 1. www.smkpgri1ngawi.sch.id 2. www.grisamesin.wordpress.com Facebook: A. Kecepatan potong

Lebih terperinci

PENGERING RAMBUT. Gambar 1. Pengering Rambut

PENGERING RAMBUT. Gambar 1. Pengering Rambut PENGERING RAMBUT I. Tujuan Praktek : Dapat memahami cara kerja dari pengering rambut Dapat mengatasi permasalahan seputar pengering rambut Dapat merawat pengering rambut dengan baik II. Dasar Teori Hair

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 1 KALIBRASI DAN PEMAKAIAN JANGKA SORONG

PRAKTIKUM 1 KALIBRASI DAN PEMAKAIAN JANGKA SORONG PRAKTIKUM 1 KALIBRASI DAN PEMAKAIAN JANGKA SORONG A. KOMPETENSI DASAR Mengkalibrasi, menggunakan dan membaca hasil pengkuran jangka sorong dengan prosedur yang benar B. SUB KOMPETENSI DASAR 1. Mengkalibrasi

Lebih terperinci

Kegiatan Pembelajaran 5: Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Laboratorium

Kegiatan Pembelajaran 5: Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Laboratorium Kegiatan Pembelajaran 5: Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Laboratorium Ruang lingkup materi ini meliputi : pengenalan prinsip dan prosedur peralatan laboratorium, untuk menunjang keterampilan siswa

Lebih terperinci

PETUNJUK PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN KIPAS ANGIN DEKORASI

PETUNJUK PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN KIPAS ANGIN DEKORASI PETUNJUK PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN KIPAS ANGIN DEKORASI TIPE : GENERAL CEILING FANS TEGANGAN : 220~20V, FREKUENSI : 50Hz BACA DAN SIMPAN BUKU PETUNJUK INI Terima kasih atas kepercayaan anda membeli kipas

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR KODE MODUL OPKR-10-010C SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BODI OTOMOTIF PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam makalah ini, saya membahas tentang amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter, alat ukur ini, sekarang sudah banyak di pakai, terutama pada kelistrikan. Seorang teknisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang BAB III METODOLOGI 3.1 Pembongkaran Mesin Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan mengganti atau memperbaiki komponen yang mengalami kerusakan. Adapun tahapannya adalah membongkar mesin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator. BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Peralatan Desain genset bermula dari genset awal yaitu berbahan bakar bensin dimana diubah atau dimodifikasi dengan cara fungsi karburator yang mencampur bensin dan udara

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. DESAIN PENGGETAR MOLE PLOW Prototip mole plow mempunyai empat bagian utama, yaitu rangka three hitch point, beam, blade, dan mole. Rangka three hitch point merupakan struktur

Lebih terperinci

Prosedur Pengetesan Injektor

Prosedur Pengetesan Injektor Prosedur Servis, Pengetesan dan Perbaikan Injektor Diesel Menentukan Kerusakan Injektor Sesuai penjelasan dalam buku yang ditulis oleh May and Crouse, sebuah kesalahan pada injektor akan dapat di identifikasikan

Lebih terperinci

MENGUKUR DENGAN MIKROMETER

MENGUKUR DENGAN MIKROMETER MENGUKUR DENGAN MIKROMETER 1. Cara-cara menggunakan mikrometer Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sewaktu mengukur dengan menggunakan mikrometer, yakni: a. Permukaan benda ukur dan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMBUATAN DAN PERAKITAN ALAT Pembuatan alat dilakukan berdasarkan rancangan yang telah dilakukan. Gambar rancangan alat secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5.1. 1 3

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

AVOMETER PENGUKURAN LISTRIK : PUTU RUSDI ARIAWAN NIM : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

AVOMETER PENGUKURAN LISTRIK : PUTU RUSDI ARIAWAN NIM : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR AVOMETER PENGUKURAN LISTRIK NAMA : PUTU RUSDI ARIAWAN NIM : 0804405050 JURUSAN : TENKIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2009 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis aturkan Kepada Tuhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut : 1. Tempat pengujian :Dynotest center Mototech Jalan Ringroad Selatan,

Lebih terperinci

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu : POROS BERTINGKAT A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu : Mampu mengoprasikan mesin bubut secara benar. Mampu mebubut luar sampai halus dan rata. Mampu membubut lurus dan bertingkat.

Lebih terperinci

ALAT UKUR DAN PENANDA DALAM KERJA BANGKU

ALAT UKUR DAN PENANDA DALAM KERJA BANGKU ALAT UKUR DAN PENANDA DALAM KERJA BANGKU Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mempelajari bahan ajar ini peserta diklat akandapat : 1. Menjelaskan jenis-jenis alat-alat ukur dalam kerja bangku 2. Menjelaskan

Lebih terperinci

Set engkol depan. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2 FC-M ALTUS FC-M2000

Set engkol depan. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2 FC-M ALTUS FC-M2000 (Indonesian) DM-MDFC001-01 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Set engkol depan ALIVIO FC-M4000 FC-M4050 FC-M4050-B2 FC-M4060 ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator. BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Peralatan Desain genset bermula dari genset awal yaitu berbahan bakar bensin dimana diubah atau dimodifikasi dengan cara fungsi karburator yang mencampur bensin dan udara

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Alur proses reparasi mesin cuci

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Alur proses reparasi mesin cuci BAB IV PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERBAIKAN/PENGGANTIAN KOMPONEN YANG RUSAK PENGECEKAN CAPASITOR, DINAMO, SAKLAR TIMER PENGECEKAN INSTALASI POWER INPUT UNIT Gambar 4.1 Alur proses reparasi mesin cuci Alur

Lebih terperinci

PENGUKURAN (KALIBRASI) VOLUME DAN MASSA JENIS ALUMUNIUM

PENGUKURAN (KALIBRASI) VOLUME DAN MASSA JENIS ALUMUNIUM Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 13 Edisi 1 Mei 01 PENGUKURAN (KALIBRASI) VOLUME DAN MASSA JENIS ALUMUNIUM L. Antika, E. Julianty, Miroah, A. Nurul, F. Hapsari Prodi Pendidikan Fisika Pasca

Lebih terperinci

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Politenik Muhammadiyah Yogyakarta. Pelaksanaan dilakukan

Lebih terperinci

BAIQ HELMA HIDYANTI

BAIQ HELMA HIDYANTI BAIQ HELMA HIDYANTI 0802824 1. Jangka sorong Jangka sorong berguna untuk mengukur panjang, jangka sorong mempunyai batas ukur 15 cm dan nilai skala terkecil adalah 0,1 mm. Bagian-bagian jangka sorong adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

PERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN

PERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN 68 PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN 1. Gambar komponen-komponen differential. 17 12 15 4 1 2 3 7 18 13

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY 4.1 Hasil Perancangan Setelah melewati tahap perancangan yang meliputi perancangan mekanik, elektrik, dan pemrograman. Maka terbentuklah sebuah propeller display berbasis

Lebih terperinci

Oleh: Nurul Yahady Tahir Mide Penera Tingkat Terampil

Oleh: Nurul Yahady Tahir Mide Penera Tingkat Terampil Oleh: Nurul Yahady Tahir Mide Penera Tingkat Terampil Latar Belakang Jangka sorong merupakan alat ukur yang banyak digunakan dalam berbagai industri baik industri kecil ataupun industri besar. Kebenaran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam

BAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam BAB III ANALISIS KASUS A. Temuan Masalah Bab ini mengemukakan tentang gangguan dan perbaikan tentang windshield wiper dimulai dari pembongkaran, pemeriksaan, penggantian dan pemasangan. Table 3.1 Gangguan

Lebih terperinci

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET Oleh : Drs. Sutrisno, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flow Chart Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Mulai Studi Literatur Perencanaan dan Desain Perhitungan Penentuan dan Pembelian Komponen Proses Pengerjaan Proses Perakitan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin press serbuk kayu. Pengerjaan dominan dalam pembuatan komponen tersebut

Lebih terperinci

No. Nama Komponen Fungsi

No. Nama Komponen Fungsi Jobsheet Baterai / Aki PROSEDUR MELEPAS BATERAI 1. Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi OFF. 2. Buka tutup tempat baterai atau body pada sepeda motor. 3. Kendorkan terminal baterai negatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Observasi & Studi Literatur. Identifikasi Sistem. Mekanisme Katup. Pengujian Dynotest awal

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Observasi & Studi Literatur. Identifikasi Sistem. Mekanisme Katup. Pengujian Dynotest awal 3.1 Diagram Alir (Flow Chart) BAB III METODE PENELITIAN Mulai Observasi & Studi Literatur Identifikasi Sistem Mekanisme Katup Pengujian Dynotest awal Proses Modifikasi Camshaft Pengujian Dynotest Hasil

Lebih terperinci

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM)

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) Pertemuan ke Tujuan Ajar/ Keluaran/ Indikator Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Media Ajar 1 Presentasi Gambar Audio/Video Soal-tugas Web

Lebih terperinci

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) MIKROSKOP

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) MIKROSKOP MIKROSKOP Ambil mikroskop dengan hati-hati dengan cara memegang lengan mikroskop, lalu letakkan diatas meja datar. Hindari sentuhan-sentuhan terhadap lensa, apabila bagian lensa mikroskop terlihat kotor

Lebih terperinci

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR 3.1 Pemeriksaan Pada Operasi Harian Operasional kompresor memerlukan adanya perawatan tiap harinya, perawatan tersebut antara lain: a. Sediakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang 7 BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI 1. Pembebanan Suatu mobil dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik selalu dilengkapi dengan alat pembangkit listrik berupa generator yang berfungsi memberikan tenaga

Lebih terperinci

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N () TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 9 Macam-macam bor Dibuat dari baja karbon tinggi

Lebih terperinci

(Mekanik, Pneumatik & Elektrik)

(Mekanik, Pneumatik & Elektrik) Identifikasi Jenis-Jenis Alat Ukur (Mekanik, Pneumatik & Elektrik) A. Alat Ukur Mekanik 1. Mistar Baja / Steel Ruler Fungsi: Untuk mengukur jarak, free play (jarak bebas) Contoh penggunaan: a. Mengukur

Lebih terperinci

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang (Indonesian) DM-RD0004-08 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE XTR RD-M9000 DEORE XT RD-M8000 Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING...

Lebih terperinci

DM-ST (Bahasa Indonesia) Panduan Dealer. Tuas kontrol ganda ST-9001 ST-9000 ST-6800 ST-5800 ST-4700 ST-4703

DM-ST (Bahasa Indonesia) Panduan Dealer. Tuas kontrol ganda ST-9001 ST-9000 ST-6800 ST-5800 ST-4700 ST-4703 (Bahasa Indonesia) DM-ST0002-04 Panduan Dealer Tuas kontrol ganda ST-9001 ST-9000 ST-6800 ST-5800 ST-4700 ST-4703 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN... 4 PEMASANGAN... 6 Daftar

Lebih terperinci

BESARAN DAN SATUAN. 1. Pengertian Mengukur

BESARAN DAN SATUAN. 1. Pengertian Mengukur BESARAN DAN SATUAN 1. Pengertian Mengukur Pada zaman dahulu, orang-orang menggunakan anggota tubuhnya untuk mengukur besaran panjang. Misalnya, bangsa Mesir Kuno mendefinisikan standar besaran panjang

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Muiai. Kapasitas: A4 Bahan pola : Lilin Pahat: Gurdi Daya: 1/16HP. Sketsa alat. Desain gambar

BAB III PERANCANGAN ALAT. Muiai. Kapasitas: A4 Bahan pola : Lilin Pahat: Gurdi Daya: 1/16HP. Sketsa alat. Desain gambar BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Alir Perancangan Muiai Kapasitas: A4 Bahan pola : Lilin Pahat: Gurdi Daya: 1/16HP I Sketsa alat Desain gambar Perancangan alat Kerangka Mesin Kerangka Meja Poros Perakitaiimesin

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER Laporan Kerja Praktek 34 BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER 4.1 Tahapan-Tahapan Perawatan Sebelum mobil diberikan perawatan, mobil tersebut terlebih dahulu harus diperiksa di WO ( Working

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 CERDAS, KREATIF, INTELEK, WIRAUSAHAWAN 1 Pilihlah salah satu jawaban soal berikut

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR LISTRIK PENGUKURAN ARUS PADA RANGKAIAN SERI PARALEL

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR LISTRIK PENGUKURAN ARUS PADA RANGKAIAN SERI PARALEL LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR LISTRIK PENGUKURAN ARUS PADA RANGKAIAN SERI PARALEL NAMA PELAPOR : Muhammad Arif H. NAMA PARTNER : 1. Maulana Fatkhurrahman (KE-1D/17) (KE-1D/16) 2. Ova Imam Aditya (KE-1D/18)

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 1 MEKANIKA (PENGUKURAN DASAR PADA BENDA PADAT)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 1 MEKANIKA (PENGUKURAN DASAR PADA BENDA PADAT) LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 1 MEKANIKA (PENGUKURAN DASAR PADA BENDA PADAT) Nama : Nova Nurfauziawati NPM : 240210100003 Tanggal / jam : 7 Oktober 2010 / 13.00-15.00 Asisten : Dicky Maulana JURUSAN

Lebih terperinci

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong Pengertian bengkel Ialah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alt dan mesin, tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Pentingnya bengkel pada suatu

Lebih terperinci

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW)

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW) Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW) Pengesetan mesin las dan elektroda Tujuan : Setelah mempelajari topik ini, siswa dapat : Memahami cara mengeset mesin dan peralatan lainnya.

Lebih terperinci

BAB VI RANGKAIAN & PENGUKURAN

BAB VI RANGKAIAN & PENGUKURAN BAB VI RANGKAIAN & PENGUKURAN 1. Papan sirkuit cetak Gambar 64. Foto dari desain sirkuit dan realisasinya Papan sirkuit cetak (bahasa Inggris: printed circuit board atau PCB) adalah sebuah papan yang penuh

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005 2. 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 CERDAS, KREATIF, INTELEK, WIRAUSAHAWAN 1 Pilihlah salah satu jawaban soal berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rancang bangun alat. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material Pusat Teknologi Nuklir Bahan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK TIM PENYUSUN DIANA RAHMAWATI, S.T., M. T HARYANTO, S.T., M.T KOKO JONI, S.T., M.Eng ACHMAD UBAIDILLAH, S.T., M.T RIZA ALFITA, S.T., MT MIFTACHUL ULUM, S.T., M.T

Lebih terperinci

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN 12.1. Pendahuluan Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel

Lebih terperinci

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET Oleh : Drs. Sutrisno, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

UNIVERSAL DOK UNTUK IPOD PETUNJUK PENGGUNAAN. Model No. : ID30

UNIVERSAL DOK UNTUK IPOD PETUNJUK PENGGUNAAN. Model No. : ID30 UNIVERSAL DOK UNTUK IPOD PETUNJUK PENGGUNAAN Model No. : ID30 PETUNJUK KEAMANAN 1. Air dan Lembab Jangan gunakan unit dekat dengan air seperti dekat dengan kamar mandi, dapur, meja makan, mesin cuci, kolam

Lebih terperinci

Bersihkan Socket. Pengetesan Socket

Bersihkan Socket. Pengetesan Socket Pemecahan Auto Light Mari kita asumsikan mobil atau truk ringan terkendala dengan lampu atau dua yang tidak bekerja. Di mana tepatnya Anda mulai? Mari kita mulai dari awal dan meneliti bagaimana pencahayaan

Lebih terperinci

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN TUNE UP MOTOR BENSIN 1 Membersihkan Saringan Udara Ganti bila sudah kotor belebihan Semprot dengan udara tekan dari arah berlawanan dengan arah aliran udara masuk 2 Periksa Oli Mesin Periksa : Jumlah Oli

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

BAB V PROSES PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK Bagan 5.1 Hydraulic Cylinder Manufacturing Process [6]

BAB V PROSES PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK Bagan 5.1 Hydraulic Cylinder Manufacturing Process [6] BAB V PROSES PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK200-8 Bagan 5.1 Hydraulic Cylinder Manufacturing Process [6] Universitas Mercu Buana 47 Gambar 5.1 Job Set Cylinder Assy

Lebih terperinci