PENGARUH PERUBAHAN SUDUT BUTTERFLY VALVE TERHADAP POLA ALIRAN PADA DOWNSTREAM KATUP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PERUBAHAN SUDUT BUTTERFLY VALVE TERHADAP POLA ALIRAN PADA DOWNSTREAM KATUP"

Transkripsi

1 PENGARUH PERUBAHAN SUDUT BUTTERFLY VALVE TERHADAP POLA ALIRAN PADA DOWNSTREAM KATUP Muhammad Hasbi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Haluoleo, Kendari Abstrak Dalam dunia industri penggunaan katup sangat banyak digunakan sebagai kelengkapan sistem perpipaan. Masalah yang sering dijumpai saat pengoperasian katup yaitu berbagai pola aliran terjadi akibat perbedaan sudut katup. Pengamatan telah dilakukan dengan menggunakan metode visualisasi numerik dengan software CFD Fluent 6.2. Pengamatan bertujuan untuk mengetahui perubahan pola aliran yang melalui katup kupu-kupu berdiameter 50 mm dengan variasi angka Reynolds 1,1x10 5 sampai 1,5x10 5 dan variasi sudut penutupan katup mulai 0 o sampai 50 o. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa semakin besar penutupan katup pola aliran berubah dan membentuk yang besar. Angka Reynolds hanya berpengaruh pada besarnya vektor kecepatan pada tiap-tiap posisi sudut katup. Aliran kembali seragam saat mencapai jarak lebih besar dari 5D. Abstract In industrial applications, valves have been used widely in piping system. The problem encountered in operation valves is various pattern of flows occurred in and downstream valve side with respect to different valves angel. Experiments was conducted by using numerical visualization with software CFD Fluent 6.2. The Objective of this work is to investigate phenomena flow pattern change in flow passing through butterfly valve with a diameter of 50 mm. Experiments were conducted by varying Reynolds number from 1,1x10 5 to 1,5x10 5 and disc angel from 0 o to 50 o. The results investigated it was shown that, as the closing of the valve increases, flow pattern is change and vortices is grow. Reynolds number only influence at vector velocity on each valve angles. The flow pattern will be uniform when the distance is at bigger then 5D. Keywords : valve, flow pattern, visualization, numerical, Fluent Pendahuluan Aliran fluida yang melalui suatu permukaan yang melengkung akan mengalami perubahan kecepatan disepanjang permukaannya. Aliran tersebut dapat diperlakukan sebagai aliran potensial, yaitu aliran irrotasional dimana komponen kecepatan dapat diturunkan dari fungsi potensial kecepatan. Dengan menetapkan kondisi fluida incompressible dan aliran irrotational, maka persamaan Bernoulli dapat diterapkan pada aliran tersebut. Sebuah benda yang dilewati aliran dapat diklasifikasikan sebagai bluff body dan streamlined body yang didasarkan atas karakteristik aerodinamika di sekeliling benda tersebut. Pada aliran di sekeliling bluff body, separasi massive terjadi tanpa reattachment. Sedangkan aliran di sekitar streamlined body berdekatan. Pada benda yang sama dapat bekerja sebagai streamlined body maupun bluff body tergantung pada orientasi aliran yang melalui benda tersebut. Gaya hambat pada bluff body didominasi oleh pressure drag sedangkan pada streamlined body umumnya didominasi oleh skin friction drag. Perbedaan pressure drag di antara kedua benda tersebut menyebabkan perbedaan gaya hambat yang besar. Silinder sirkular adalah salah satu contoh dari bluff body dua dimensi. Meskipun geometrinya relatif sederhana, aliran yang melintasinya akan menjadi kompleks dan senantiasa berubah seiring dengan berubahnya bilangan Reynolds. Pada aliran melintasi silinder sirkular, fluida memberikan gaya drag pada permukaan akibat efek viscous. Gaya hambat yang timbul akibat perbedaan tekanan pada arah normal terhadap permukaan tersebut dikenal sebagai pressure drag dan bila tangensial terhadap permukaan disebut skin friction drag. 9

2 Bila aliran fluida mengalir pada suatu permukaan dengan profil melengkung (sb.x adalah sumbu sepanjang permukaan, sb.y sumbu yang tegak lurus sumbu x), dimana jari-jari kelengkungan jauh lebih besar daripada ketebalan lapis batas, maka aliran fluida akan dipercepat hingga kecepatan maksimum pada titik C, pada titik ini tekanannya minimum. Pada Gambar 1, setelah melalui titik C aliran akan diperlambat dan gradien tekanannya bertambah. Momentum aliran (yang dapat direduksi menjadi gaya tekan) pun semakin berkurang, yang mana setelah mencapai titik D harga u/ y pada permukaan lengkung menjadi nol. Keadaan aliran tidak mampu melawan gradien tekanan yang semakin membesar, sehingga aliran fluida menjadi terpisah dari permukaan lengkung. Gambar 1. Profil Kecepatan Aliran melintasi Silinder Silkular Titik tempat terpisahnya aliran fluida dari permukaan lengkung disebut titik separasi. Perbedaan tekanan p/ x sangat berpengaruh terhadap fluida yang terletak dekat dengan permukaan disebabkan pada daerah ini fluida memiliki momentum yang lebih rendah dibandingkan fluida diatasnya/diluar, sehingga ketika momentum berkurang terus oleh gaya tekan, fluida di dekat pemukaan cepat terbawa menjadi diam. Harga u/ y pada permukaan D = 0, lebih jauh lagi pada titik E aliran didekat permukaan telah benar-benar terbalik dan fluida sudah tidak mampu lagi mengikuti kontur permukaan, sehingga menjauh. Peristiwa pemisahan sebelum akhir dari permukaan disebut separasi, dan hal ini terjadi pertama kali pada titik saat harga u 0. Keadaan karena pengurangan kecepatan y y 0 di lapis batas dan ditambah dengan adanya gradien tekanan yang melawannya. Garis kecepatan nol terpisah ke depan dan aliran balik meninggalkan permukaan pada titik separasi disebut steamlines separasi. Pada lapis batas laminer separasi mudah terjadi, hal ini disebabkan di dalam lapisan laminer jarak dari permukaan lebih kecil dan adverse pressure gradient lebih siap menghadang gerak dari fluida di permukaan. Lapisan turbulen lebih dapat bertahan dari adverse pressure gradient sehingga aliran dapat mengikuti permukaan lebih jauh. Salah satu contoh aplikasi dari aliran yang melalui benda bentuk silinder adalah aliran yang melalui katup kupu-kupu. Dimana bentuk disk katup berbentuk silinder. Katup kupu-kupu sangat banyak digunakan dalam bidang industri saat ini. Tujuan penggunaan katup diantaranya adalah untuk mengendalikan laju aliran. Dalam pengoperasian katup pada saat membuka atau menutup akan terjadi perbedaan tekanan yang besar pada bagian upstream dan downstream katup. Pembangkit listrik mikrohidro misalnya, untuk mengatur laju aliran dalam sebuah penstock menggunakan katup kupu-kupu untuk mengatur debit air yang masuk dalam turbin. Akibat dari proses membuka dan menutupkan katup, maka pada bagian downstream katup sering terjadi kerusakan. Dalam mendesain suatu katup kupu-kupu, sangat penting untuk mengetahui karakteristik/ciri-ciri dari aliran-aliran di dalam katup tersebut. Sebagai tambahan untuk koefisien aliran, ada poin-poin lain yang harus dipertimbangkan suatu pabrik. Sebagai contoh, kavitasi yang terjadi pada tekanan lokal yang rendah harus dihindari karena kavitasi menyebabkan kebisingan dan vibrasi selama pengoperasian suatu katup kupu-kupu. Untuk suatu operasi jangka panjang, mungkin menyebabkan kerusakan serius pada suatu sistem perpipaan. Di masa lalu, sangat sulit untuk dilakukan pengamatan secara detail mengenai aliran di dalam suatu katup, karena bentuk yang tidak transparan. Informasi mengenai penampilan katup diperoleh dari pengukuran-pengukuran tekanan dan laju aliran. Dengan kemajuan teknologi saat ini khususnya dengan perkembangan perangkat lunak CFD hal tersebut bukan menjadi kendala. Chern dan Wang (2003) mengamati visualisasi aliran turbulen dalam suatu katup bola secara eksperimen dan numerik dengan software STAR-CD untuk mengamati loss coefficient, flow coefficient dan cavitation number. Dari kedua metode tersebut adalah menunjukkan kecenderungan yang sama. Ota dan Itasaka mengukur distribusi tekanan permukaan di balik suatu body tumpul untuk memahami struktur dari peredaran ulang/ recirculation. Hasbi (2009) mengamati perubahan distribusi tekanan sepanjang pipa pada aliran yang melalui katup kupu-kupu dengan menggunakan software Fluent 6.2. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengamati karakteristik-karakteristik aliran dan polapola aliran pada daerah downstream katup kupu-kupu melalui metode numerik dengan menggunakan software Fluent 6.2. Pengamatan dilakukan dengan membuat model katup kupu-kupu berdiameter 50 mm dalam beberapa posisi sudut penutupan katup yaitu 50 0, 40 0, 30 0, 20 0, 10 0 dan 0 0 (fully open) dengan bantuan software Gambit. Kemudian aliran yang diamati merupakan aliran turbulen dengan angka Reynolds 1,1 x 10 5 sampai 1,5 x Fluida yang digunakan dalam 10

3 penelitian ini adalah air. Daerah pengamatan mulai dari saat aliran melintasi katup hingga jarak 6D pada downstream katup. 2. Metode Penelitian Perangkat lunak Computational Fluid Dynamics (CFD) yang digunakan dalam penelitian numerik ini adalah program Fluent Langkah-langkah dalam penggunaan CDF adalah sebagai berikut: 1. Membuat geometri dan mesh pada model. Pada tahap ini model prototype digambar dengan software Gambit sebanyak variasi bukaan katup. Gambar 2 memperlihatkan gambar katup kupu-kupu dan prototype yang telah dimeshing. 2. Menentukan models. Dalam simulasi ini digunakan solver 3D (double precision), segregated, implicit, stedy. Model turbulen yang dipakai adalah k-ε standard (Cµ = 0,09, C 1ε = 1.44, C 2ε = 1.92, σ ε = 1 dan σ k = 1,3) 3. Menentukan materials. Material yang digunakan adalah air pada temperature 32 o C. 4. Menentukan operating conditions. Dalam penelitian ini kondisi daerah operasi disetting pada tekanan nol pascal. 5. Menentukan Boundary conditions. Penentuan kondisi batas dari pemodelan ini sebagaimana pada Tabel 1. Gambar 4 menunjukkan Boundary Conditions. 6. Menentukan solution. Dalam tahap ini dilakukan iterasi hingga mencapai harga konvergen yang diinginkan. 7. Melakukan postprocessing. Tahap ini merupakan penampilan hasil iterasi dan menganalisa hasil yang didapatkan a. Katup Kupu-kupu Tabel 1. Kondisi batas pemodelan Zone Inlet Outlet Pipe surface Disk valve Type Velocity inlet Pressure Outlet Wall Wall b. Meshing katup kupu-kupu Gambar 2. Prototip katup kupu-kupu yang telah dimeshing Pipe surface outlet inlet Disk valve Gambar 3. Boundary condition 11

4 3. Hasil dan Pembahasan Pada penelitian ini, simulasi numerik dilakukan untuk mengamati perubahan aliran fluida yang mengalir melalui berbagai berubahan penutupan katup. Gambar 3 menunjukkan domain komputasi dan Boundary condition yang diterapkan dalam pemodelan penelitian ini. Faktor utama dalam pembentukan pola aliran yang terjadi sangat bergantung pada angka Reynolds (Re), orientasi dan bentuk geometri katup. Berikut adalah perbedaan pola aliran pada tiap-tiap perubahan posisi penutupan katup yang diambil pada Re = 1,5x10 5. Saat posisi katup 0 o (fully open) Besarnya kecepatan aliran yang melalui kedua sisi katup adalah sama. Sehingga pada posisi ini streamline yang terbentuk simetris seperti tampak pada Gambar 4. separasi pertama separasi kedua aliran balik terjadi karena pada daerah tersebut kecepatan aliran sangat rendah dan terjebak diantara dua freestream dari sisi disk katup, seperti diperlihatkan pada Gambar 4b. Saat Posisi katup 10 o Separasi terjadi pada ujung tepi disk katup. Pada posisi ini garis alir yang terbentuk tidak lagi simetris akibat perubahan sudut katup. Aliran balik terbentuk pada bagian atas disk katup disebabkan karena aliran pada permukaan disk katup yang kecepatannya rendah kemudian terhalang oleh poros disk katup yang melengkung sehingga tidak mampu menembus aliran freestream sehingga menyebabkan aliran balik. Pada sisi downstream katup masih terjadi akibat adanya aliran berkecepatan rendah terjebak diantara dinding disk katup dan dua freestream yang berkecepatan tinggi. Fenomena tersebut seperti terlihat pada Gambar 5a. aliran balik aliran balik daerah pemulihan aliran separasi daerah pemulihan aliran (a) Profil kecepatan aliran yang melalui katup aliran balik (a) Profil kecepatan aliran yang melalui katup (b) aliran balik yang terjadi di belakang katup Gambar 4. Vektor kecepatan saat katup terbuka penuh ( sudut 0 o ) Saat aliran berada pada jarak 1D upstream aliran terlihat uniform sifat aliran turbulen berkembang penuh (fully developed). Saat aliran mencapai leading edge dari disk katup, aliran terganggu oleh geometri disk katup sehingga aliran mencari kondisi keseimbangan barunya, menyebabkan aliran mengalami separasi pertama pada tepi disk katup. Hingga aliran mencapai titik tengah disk katup kecepatan semakin meningkat, saat itu tekanan mencapai tekanan minimum, sehingga separasi kedua terjadi. Pada daerah downstream katup tepat di belakang Ujung disk katup terjadi aliran balik (backflow) yang membentuk sepasang vortek. Hal ini (b) Aliran balik yang terjadi di belakang katup Gambar 5. Vektor kecepatan aliran saat aliran melalui katup sudut 10 Pada jarak tertentu dari tepi disk katup arah downstream merupakan daerah pemulihan aliran (reattaching area) kemudian setelah itu pada jarak tertentu aliran akan memasuki daerah pengembangan kembali (redeveloping area). Gambar 6 memperlihatkan aliran di daerah downstream katup pada jarak 0,6D. Struktur aliran yang terbentuk akibat perubahan orientasi disk katup menyebabkan yang terjadi pada downstream katup tidak simetris lagi seperti pada saat sudut katup 0 o Gambar 6a. Sementara pada posisi penutupan katup 10 o yang terjadi hanya pada sebagian sisi katup seperti 12

5 terlihat pada Gambar 6b. Pusaran terjadi disebabkan karena saat aliran melewati disk katup, aliran mengalami penyebaran arah lintasan karena dipaksa memenuhi daerah yang lebih luas. Setelah aliran melalui poros katup yang permukaannya melengkung, aliran yang berada dekat dengan permukaan disk katup arah downstream mempunyai kecepatan sangat rendah tidak dapat menembus aliran yang jauh dari permukaan katup. masih terlihat setelah aliran melalui daerah menyempitan. Akibat penyempitan gradien kecepaatan di dekat dinding pipa meningkat menyebabkan tekanan pada lokasi itu turun. separas aliran balik aliran balik (a) bentuk pada sudut katup 0 o (a) profil kecepatan saat sudut penutupan katup 20 o (b) bentuk pada sudut penutupan katup 10 o Gambar 6. Perbedaan pola aliran antara sudut katup 0 o dengan 10 o dilihat pada penampang pipa jarak 0,6D arah downstream. Saat Posisi katup 20 o Pada sudut penutupan katup 20 o terjadi peningkatan kecepatan aliran pada kedua sisi katup. Hal ini disebabkan karena terjadinya pengecilan penampang pipa. Struktur aliran yang melalui katup diwakili oleh vektor kecepatan sebagaimana dilihat pada Gambar 7. Fenomena yang dapat dilihat adalah separasi aliran terjadi pada tepi disk katup yang menyebabkan kecepatan streamline aliran meningkat. Aliran balik masih terlihat di dua lokasi yaitu pertama di permukaan disk katup arah downstream dan kedua di belakang disk katup arah downstream. Gambar detail seperti terlihat pada Gambar 7b. Profil kecepatan saat aliran melalui katup seperti dilihat pada Gambar 7a. Aliran balik (b) pada jarak 0,6D downstream Gambar 7. Vektor kecepatan pada saat sudut penutupan katup 20 o Saat Posisi Katup 30 o Separasi terjadi pada tepi disk katup saat terjadi pengecilan penampang antara dinding pipa dan disk katup. Sehingga sesuai dengan hukum kontinuitas bahwa aliran yang melalui pipa mempunyai debit yang sama maka kecepatan pada saat itu akan mengalami peningkatan. Pada gambar ditandai dengan garis vektor yang semakin menebal yang menandakan pada posisi tersebut kecepatan tinggi. Aliran balik seperti yang terjadi pada tiga sudut sebelumnya masih terlihat pada kondisi ini. Hanya saja fenomena yang berubah terlihat pada belakang disk katup arah downstream. Saat sudut penutupan katup menjadi 30 o aliran balik tidak membentuk 13

6 sebagaimana pada sudut 20 o, yang terjadi adalah aliran balik hanya menuju ke satu arah saja (Gambar 8a). Fenomena ini terjadi sebab pada posisi 30 o aliran balik semakin dekat dengan daerah penyempitan penampang pipa arah downstream dimana pada posisi tersebut kecepatan aliran fluida tinggi sementara tekanannya rendah. Sehingga aliran balik cenderung mengarah ke daerah yang bertekanan rendah. Sementara yang terlihat pada penampang pipa pada jarak 0,6D downstream mempunyai pola yang sama dengan saat penutupan katup 20 o, perbedaan hanyalah pada besarnya kecepatan. aliran balik re-entrant jet Saat sudut katup 40 o Daerah aliran balik pada awal melalui disk katup terlihat membentuk yang semakin luas, sementara aliran balik di ujung katup arah downstream berubah menjadi re-entrant jet hingga pada jarak tertentu memasuki daerah pemulihan aliran. Untuk memperjelas fenomena aliran yang terjadi pada daerah dekat disk katup ditampilkan pada Gambar 9a. Fenomena yang terjadi secara visual sama dengan pada sudut 30 o, yang berbeda hanyalah dari segi kuantitas yaitu besarnya kecepatan dan tekanan. Demikian pula halnya dengan yang terjadi pada sisi downstream jarak 0,6D terlihat semakin membesar seperti terlihat pada Gambar 9b. Daerah pancaran aliran dari sisi upstream dan downstream semakin mengecil akibat sudut penutupan katup yang semakin membesar. separasi aliran balik daerah pemulihan aliran (a) Profil kecepatan saat sudut penutupan katup 40 o (a) Profil kecepatan saat sudut penutupan katup 30 o pancaran aliran dari sisi upstream pancaran aliran dari sisi upstream re-entrant jet re-entran jet pancaran aliran dari sisi downstream pancaran aliran dari sisi downstream (b) pada jarak 0,6D downstream (b) pada jarak 0,6D downstream Gambar 8. Vektor kecepatan saat sudut penutupan katup 30 o Gambar 9. Vektor kecepatan saat sudut penutupan katup 40 o Saat sudut katup 50 o Ketika aliran melewati celah sempit, aliran akan mengalami penyebaran arah aliran karena aliran dipaksa untuk memenuhi daerah yang lebih luas dan bertekanan 14

7 rendah. Fenomena ini akan selalu menimbulkan adanya separasi aliran pada daerah penyempitan, re-sirkulasi aliran dan re-entrant jet hingga mencapai daerah pemulihan aliran pada lokasi tertentu di daerah downstream. Profil kecepatan pada saat aliran melalui disk katup sudut 50 o ditampilkan pada Gambar 10. Fenomena aliran balik pada sudut katup 50 o dapat diliat jelas pada Gambar 10. Aliran balik yang membentuk setelah aliran mengalami separasi 50 o dapat diliat jelas pada Gambar 10b. Aliran balik yang membentuk setelah aliran mengalami separasi terlihat semakin besar.. Tepat di belakang disk katup terdapat daerah kecepatan rendah karena aliran hampir secara penuh ditutupi oleh disk katup. Jika melihat grafik distribusi tekanan sepanjang pipa (Gambar 10) maka pada daerah ini terjadi penurunan tekanan. re-entrant jet pancaran aliran dari sisi upstream pancaran aliran dari sisi downstream aliran balik daerah kecepatan rendah Gambar 12. Pusaran pada penampang pipa jarak 0,6D downstream sudut penutupan katup 50 o Gambar 10. Profil kecepatan saat sudut katup 50 o aliran balik (a) Aliran balik saat melalui katup re-entrant jet Pusaran pada downstream Bila diamati pada penampang arah downstream maka terlihat adanya aliran. Pada pembahasan ini diamati pada jarak 0,6D downstream katup. Gambar yang ditampilkan diambil dari arah pandang sumbu Z seperti yang terlihat pada gambar. Dengan berubahnya orientasi disk katup mempengaruhi pola aliran pada sisi downstream katup. Saat posisi katup fully open terbentuk di belakang katup. (Gambar 6a). Karena besarnya kecepatan aliran dikedua sisi katup sama maka yang terbentuk simetris. Fenomena yang berbeda terlihat ketika disk katup menutup 10 0, menjadi tidak simetris. Hanya dua yang terlihat yaitu pada sisi kiri dan kanan katup (Gambar 6b). Pusaran tersebut dipisahkan oleh free stream yang mengalir dari sisi upstream dan downstream katup. Semakin besar sudut penutupan katup maka yang terlihat semakin besar. Pusaran ini diduga sebagai aliran kedua (secondary flow). Hingga mencapai jarak lebih dari 5D downstream, saat aliran memasuki daerah pemulihan aliran, akan berangsur-angsur hilang dan kembali menjadi aliran seragam (uniform flow). Angka Reynolds tidak mempengaruhi bentuk pola aliran pada umumnya, tetapi hanya berpengaruh pada besarnya vektor kecepatan. 4. Kesimpulan dan Saran (b) Aliran balik saat di downstream katup Gambar 11. Aliran balik yang terjadi pada saat sudut katup 50 o Berdasarkan pengamatan hasil visualisasi numerik, dapat dikatakan bahwa akibat perubahan orientasi disk katup menimbulkan fenomena pola aliran yang berbedabeda. Angka Reynolds hanya berpengaruh pada besarnya vektor kecepatan aliran di sekitar katup. Pada semua perubahan sudut penutupan katup terdapat 15

8 adanya. Pusaran terlihat pada dua lokasi, yaitu satu terjadi saat melintasi bodi disk katup dan lainnya terjadi di belakang disk katup. Pusaran di belakang disk katup hanya terjadi pada sudut penutupan katup , setelah sudut penutupan katup berubah menjadi 30 0 berubah menjadi re-entrant jet. Hingga mencapai jarak lebih besar dari 5D downstream aliran akan memasuki daerah pemulihan aliran (reattaching area) hingga membentuk aliran seragam pada daerah pengembangan kembali (redeveloping area). Disarankan untuk mengamati pola aliran bila bentuk disk katup dibuat roundet. Hingga bisa dibandingkan dengan disk katup yang ujung disknya tumpul. Daftar Acuan [1] Chern, M.J. dan Wang, C.C., Flow Visualization of Turbulento f Ball Valves, Proceeding of PSFVIP-4, Chaminix, France (2003) [2] Chern, M.J., Wang,C.C., Ma, C.H., Performance Test and Flow Visualization of Ball Valve, Submitted to Journal of Fluid Engineering. (2006) [3] Hasbi, M., Visualisasi Numerik Aliran Melalui Katup Kupu-Kupu, Jurnal Metropilar edisi Juli, Fakultas Teknik Universitas Haluoleo, Kendari (2009) [4] Munson, B.R, Young, D.F., dan Okisshi, T.H., Dasar-dasar Mekanika Fluida. Ed.empat, Erlangga. (2003) [5] Smith, P. and Zappe, R.W, Valve selection Handbook, Fifth Edition, Gulf Professional Publishing is an Imprint of Elsevier Inc., USA, (2003) 16

STUDI NUMERIK : MODIFIKASI BODI NOGOGENI PROTOTYPE PROJECT GUNA MEREDUKSI GAYA HAMBAT

STUDI NUMERIK : MODIFIKASI BODI NOGOGENI PROTOTYPE PROJECT GUNA MEREDUKSI GAYA HAMBAT STUDI NUMERIK : MODIFIKASI BODI NOGOGENI PROTOTYPE PROJECT GUNA MEREDUKSI GAYA HAMBAT GLADHI DWI SAPUTRA 2111 030 013 DOSEN PEMBIMBING DEDY ZULHIDAYAT NOOR, ST, MT, PhD PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK

Lebih terperinci

tudi kasus pengaruh perbandingan rusuk b/a = 12/12, 5/12, 4/12, 3/12, 2/12, 1/12, 0/12 dengan Re = 3 x 10 4.

tudi kasus pengaruh perbandingan rusuk b/a = 12/12, 5/12, 4/12, 3/12, 2/12, 1/12, 0/12 dengan Re = 3 x 10 4. TUGAS AKHIR (KONVERSI ENERGI) TM 091486 STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI PRISMA TERPANCUNG Dengan PANJANG CHORD (L/A) = 4 tudi kasus pengaruh perbandingan rusuk b/a

Lebih terperinci

Simulasi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melewati Silinder Teriris Satu Sisi (Tipe D) dengan Variasi Sudut Iris dan Sudut Serang

Simulasi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melewati Silinder Teriris Satu Sisi (Tipe D) dengan Variasi Sudut Iris dan Sudut Serang Simulasi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melewati Silinder Teriris Satu Sisi (Tipe D) dengan Variasi Sudut Iris dan Sudut Serang Astu Pudjanarsa Laborotorium Mekanika Fluida Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS

Lebih terperinci

STUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN BODI PENGGANGGU TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI SILINDER UTAMA

STUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN BODI PENGGANGGU TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI SILINDER UTAMA JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 STUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN BODI PENGGANGGU TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI SILINDER UTAMA Studi Kasus: Pengaruh penambahan

Lebih terperinci

FakultasTeknologi Industri Institut Teknologi Nepuluh Nopember. Oleh M. A ad Mushoddaq NRP : Dosen Pembimbing Dr. Ir.

FakultasTeknologi Industri Institut Teknologi Nepuluh Nopember. Oleh M. A ad Mushoddaq NRP : Dosen Pembimbing Dr. Ir. STUDI NUMERIK PENGARUH KELENGKUNGAN SEGMEN KONTUR BAGIAN DEPAN TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI AIRFOIL TIDAK SIMETRIS ( DENGAN ANGLE OF ATTACK = 0, 4, 8, dan 12 ) Dosen Pembimbing Dr. Ir.

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print) B36

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print) B36 B36 Simulasi Numerik Aliran Tiga Dimensi Melalui Rectangular Duct dengan Variasi Bukaan Damper Edo Edgar Santosa Putra dan Wawan Aries Widodo Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut

Lebih terperinci

Studi Numerik Karakteristik Aliran Melalui Backward Facing Inclined Step dengan Penambahan Paparan Panas Deri Gedung pada Sisi Upstream

Studi Numerik Karakteristik Aliran Melalui Backward Facing Inclined Step dengan Penambahan Paparan Panas Deri Gedung pada Sisi Upstream B29 Studi Numerik Karakteristik Aliran Melalui Backward Facing Inclined Step dengan Penambahan Paparan Panas Deri Gedung pada Sisi Upstream Franciska Enstinita Puspita dan Wawan Aries Widodo Departemen

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL EKSPERIMEN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL EKSPERIMEN BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL EKSPERIMEN 4.1 Data Penelitian Pada metode ini, udara digunakan sebagai fluida kerja, dengan spesifikasi sebagai berikut: Asumsi aliran steady dan incompressible. Temperatur

Lebih terperinci

Tulisan pada bab ini menyajikan simpulan atas berbagai analisa atas hasil-hasil yang telah dibahas secara detail dan terstruktur pada bab-bab

Tulisan pada bab ini menyajikan simpulan atas berbagai analisa atas hasil-hasil yang telah dibahas secara detail dan terstruktur pada bab-bab Tulisan pada bab ini menyajikan simpulan atas berbagai analisa atas hasil-hasil yang telah dibahas secara detail dan terstruktur pada bab-bab sebelumnya. Selanjutnya agar penelitian ini dapat memberikan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 1 Studi Eksperimen dan Numerik Mengenai Pengaruh Penambahan Splitter Plate Terhadap Karakteristik Aliran Di Sekitar Silinder Sirkular Pada Bilangan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 1 STUDI EKSPERIMEN DAN NUMERIK ALIRAN DIDALAM RECTANGULAR ELBOW 90 o YANG DILENGKAPI DENGAN ROUNDED LEADING AND TRAILING EDGES GUIDE VANE Studi Kasus Untuk Bilangan Reynolds, Re Dh = 2,1 x 10 4 Adityas

Lebih terperinci

Studi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melintasi Airfoil NASA LS-0417 yang Dimodifikasi dengan Vortex Generator

Studi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melintasi Airfoil NASA LS-0417 yang Dimodifikasi dengan Vortex Generator JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Studi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melintasi Airfoil NASA LS-0417 yang Dimodifikasi dengan Vortex Generator Nafiatun Nisa dan Sutardi

Lebih terperinci

STUDI NUMERIK VARIASI TURBULENSI MODEL PADA ALIRAN FLUIDA MELEWATI SILINDER TUNGGAL YANG DIPANASKAN (HEATED CYLINDER)

STUDI NUMERIK VARIASI TURBULENSI MODEL PADA ALIRAN FLUIDA MELEWATI SILINDER TUNGGAL YANG DIPANASKAN (HEATED CYLINDER) TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI STUDI NUMERIK VARIASI TURBULENSI MODEL PADA ALIRAN FLUIDA MELEWATI SILINDER TUNGGAL YANG DIPANASKAN (HEATED CYLINDER) Syaiful Rizal 2112105036 Dosen Pembimbing : Vivien Suphandani

Lebih terperinci

MAKALAH KOMPUTASI NUMERIK

MAKALAH KOMPUTASI NUMERIK MAKALAH KOMPUTASI NUMERIK ANALISA ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA SIRKULAR DAN PIPA SPIRAL UNTUK INSTALASI SALURAN AIR DI RUMAH DENGAN SOFTWARE CFD Oleh : MARIO RADITYO PRARTONO 1306481972 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN ALIRAN MELINTASI DUA SILINDER SIRKULAR DAN SILINDER ELIPS TERSUSUN TANDEM DAN INTERAKSINYA TERHADAP DINDING DATAR

STUDI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN ALIRAN MELINTASI DUA SILINDER SIRKULAR DAN SILINDER ELIPS TERSUSUN TANDEM DAN INTERAKSINYA TERHADAP DINDING DATAR STUDI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN ALIRAN MELINTASI DUA SILINDER SIRKULAR DAN SILINDER ELIPS TERSUSUN TANDEM DAN INTERAKSINYA TERHADAP DINDING DATAR Helmizar 1 ABSTRACT The study was conducted to obtain

Lebih terperinci

ABSTRAK 1. PENDAHULUAN

ABSTRAK 1. PENDAHULUAN STUDI NUMERIK KARAKTERISTIK ALIRAN MELINTASI SILINDER SIRKULAR TUNGGAL DENGAN BODI PENGGANGGU BERBENTUK SILINDER SIRKULAR PADA SALURAN SEMPIT BERPENAMPANG BUJUR SANGKAR Diastian Vinaya Wijanarko 1), Wawan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 1 STUDI EKSPERIMEN KARAKTERISTIK LAPIS BATAS ALIRAN TURBULEN MELINTASI EMPAT SILINDER SIRKULAR TERSUSUN SECARA EQUISPACED DENGAN RASIO GAP (G/D)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya semua fenomena aerodinamis yang terjadi pada. kendaraan mobil disebabkan adanya gerakan relative dari udara

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya semua fenomena aerodinamis yang terjadi pada. kendaraan mobil disebabkan adanya gerakan relative dari udara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya semua fenomena aerodinamis yang terjadi pada kendaraan mobil disebabkan adanya gerakan relative dari udara disepanjang bentuk body mobil. Streamline adalah

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-158

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-158 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 B-158 Studi Eksperimen Karakteristik Lapis Batas Aliran Turbulen Melintasi Empat Silinder Sirkular Tersusun Secara Equispaced dengan Rasio Gap

Lebih terperinci

Proceeding Seminar Nasional Thermofluid VI Yogyakarta, 29 April 2014

Proceeding Seminar Nasional Thermofluid VI Yogyakarta, 29 April 2014 Pengaruh Penambahan Inlet Disturbance Body Terhadap Karakteristik Aliran Melintasi Silinder Sirkular Tersusun Tandem (The Influence of Inlet Disturbance Body on the Flow Characteristics Passing Through

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMEN dan NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN KEKASARAN PERMUKAAN TERHADAP KARAKTERISTIK BOUNDARY LAYER MELINTASI BUMP (Re = 21000)

STUDI EKSPERIMEN dan NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN KEKASARAN PERMUKAAN TERHADAP KARAKTERISTIK BOUNDARY LAYER MELINTASI BUMP (Re = 21000) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (2014) ISSN: 2334-234300 1 STUDI EKSPERIMEN dan NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN KEKASARAN PERMUKAAN TERHADAP KARAKTERISTIK BOUNDARY LAYER MELINTASI BUMP (Re = 21000) Mega Dewi

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Velocity Dan Shear Stress Perkembangan Boundary Layer Flat Plate Menggunakan Turbulent Model k ε (Standard, Realizable, RNG)

Analisis Perbandingan Velocity Dan Shear Stress Perkembangan Boundary Layer Flat Plate Menggunakan Turbulent Model k ε (Standard, Realizable, RNG) Analisis Perbandingan Velocity Dan Shear Stress Perkembangan Boundary Layer Flat Plate Menggunakan Turbulent Model k ε (Standard, Realizable, RNG) Setyo Hariyadi S.P. 1,2 1 Laboratorium Mekanika dan Mesin

Lebih terperinci

Sidang Tugas Akhir. Alfin Andrian Permana

Sidang Tugas Akhir. Alfin Andrian Permana Sidang Tugas Akhir Alfin Andrian Permana 2106.100.113 Studi Eksperimen Pengaruh Penambahan Disturbance Body Terhadap Karakteristik Aliran Melintasi Dua Buah Silinder Sirkular yang Tersusun Secara Tandem

Lebih terperinci

oleh : Ahmad Nurdian Syah NRP Dosen Pembimbing : Vivien Suphandani Djanali, S.T., ME., Ph.D

oleh : Ahmad Nurdian Syah NRP Dosen Pembimbing : Vivien Suphandani Djanali, S.T., ME., Ph.D STUDI NUMERIK PENGARUH VARIASI REYNOLDS NUMBER DAN RICHARDSON NUMBER PADA KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELEWATI SILINDER TUNGGAL YANG DIPANASKAN (HEATED CYLINDER) oleh : Ahmad Nurdian Syah NRP. 2112105028

Lebih terperinci

Studi Numerik Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Heat Recovery Steam Generator

Studi Numerik Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Heat Recovery Steam Generator Studi Numerik Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Heat Recovery Steam Generator PLTGU Block 3 di PT PJB Unit Pembangkitan Gresik dengan Variasi Sudut Bukaan diverter damper (45%,80% dan Fully

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB V HASIL DAN ANALISIS BAB V HASIL DAN ANALISIS Dalam bab ini akan dibahas berbagai macam hasil dan analisis dari simulasi yang telah dilakukan. Simulasi dibagi dalam beberapa bagian yaitu : A. Studi numerik : 1. Simulasi dengan

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh: Zulfa Hamdani. PowerPoint Template NRP :

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh: Zulfa Hamdani. PowerPoint Template NRP : PRESENTASI TUGAS AKHIR SIMULASI NUMERIK (CFD) ALIRAN DUA FASE GAS-SOLID (UDARA- SERBUK BATUBARA) PADA COAL PIPING DI PT. PETROKIMIA GERSIK Oleh: Zulfa Hamdani PowerPoint Template NRP : 2109106008 www.themegallery.com

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO STUDI EKSPERIMENTAL DAN KOMPUTASI NUMERIK PADA RECTANGULAR ELBOW DENGAN ANGKA REYNOLDS TUGAS AKHIR

UNIVERSITAS DIPONEGORO STUDI EKSPERIMENTAL DAN KOMPUTASI NUMERIK PADA RECTANGULAR ELBOW DENGAN ANGKA REYNOLDS TUGAS AKHIR UNIVERSITAS DIPONEGORO STUDI EKSPERIMENTAL DAN KOMPUTASI NUMERIK PADA RECTANGULAR ELBOW DENGAN ANGKA REYNOLDS 150.000 TUGAS AKHIR GIRI WICAKSONO L2E 307 020 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN SEMARANG

Lebih terperinci

4.2 Laminer dan Turbulent Boundary Layer pada Pelat Datar. pada aliran di leading edge karena perubahan kecepatan aliran yang tadinya uniform

4.2 Laminer dan Turbulent Boundary Layer pada Pelat Datar. pada aliran di leading edge karena perubahan kecepatan aliran yang tadinya uniform 4.2 Laminer dan Turbulent Boundary Layer pada Pelat Datar Aliran laminer dan turbulen melintasi pelat datar dapat disimulasikan dengan mengalirkan uniform flow sepanjang pelat (Gambar 4.15). Boundary Layer

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Prosedur Penggunaan Software Ansys FLUENT 15.0

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Prosedur Penggunaan Software Ansys FLUENT 15.0 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat Penelitian Pada penelitian ini menggunakan software jenis program CFD Ansys FLUENT 15.0 dengan diameter dalam pipa 19 mm, diameter luar pipa 25,4 dan panjang pipa

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMEN DAN NUMERIK TENTANG ALIRAN BOUNDARY LAYER YANG MELINTASI BUMP DENGAN RADIUS KELENGKUNGAN YANG KECIL

STUDI EKSPERIMEN DAN NUMERIK TENTANG ALIRAN BOUNDARY LAYER YANG MELINTASI BUMP DENGAN RADIUS KELENGKUNGAN YANG KECIL Proposal Tugas Akhir Konversi Energi STUDI EKSPERIMEN DAN NUMERIK TENTANG ALIRAN BOUNDARY LAYER YANG MELINTASI BUMP DENGAN RADIUS KELENGKUNGAN YANG KECIL Disusun Oleh : Herry Sufyan Hadi 2107100081 Dosen

Lebih terperinci

Studi Eksperimental Tentang Head Loss Pada Aliran Fluida Yang Melalui Elbow 90

Studi Eksperimental Tentang Head Loss Pada Aliran Fluida Yang Melalui Elbow 90 Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CakraM ol. 5 No.1. April 011 (6-31) Studi Eksperimental Tentang Head Loss Pada Aliran Fluida Yang Melalui Elbow 90 Helmizar Dosen Program studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Bab 4 Perancangan dan Pembuatan Pembakar (Burner) Gasifikasi

Bab 4 Perancangan dan Pembuatan Pembakar (Burner) Gasifikasi Bab 4 Perancangan dan Pembuatan Pembakar (Burner) Gasifikasi 4.1 Pertimbangan Awal Pembakar (burner) adalah alat yang digunakan untuk membakar gas hasil gasifikasi. Di dalam pembakar (burner), gas dicampur

Lebih terperinci

Reduksi Gaya Drag Silinder Sirkular dengan Penambahan Square Disturbance Body Melalui Simulasi Numerik 2D Unsteady-RANS pada Reynold Number 34800

Reduksi Gaya Drag Silinder Sirkular dengan Penambahan Square Disturbance Body Melalui Simulasi Numerik 2D Unsteady-RANS pada Reynold Number 34800 Reduksi Gaya Drag Silinder Sirkular dengan Penambahan Square Disturbance Body Melalui Simulasi Numerik 2D Unsteady-RANS pada Reynold Number 34800 Rina 1, *, Ruzita Sumiati 2 1 Program Studi Teknik Mesin,

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA NIP

Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA NIP Pengaruh Getaran Terhadap Pengukuran Kecepatan Aliran Gas Dengan Menggunakan Orifice Plate Oleh: Rizky Primachristi Ryantira Pongdatu 2410100080 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA NIP. 19650309

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-192 Studi Numerik Pengaruh Baffle Inclination pada Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube terhadap Aliran Fluida dan Perpindahan

Lebih terperinci

Analisis Numerik Aliran Fluida di Sekitar Silinder Sirkular dengan Menggunakan Diskrititasi Order yang Berbeda

Analisis Numerik Aliran Fluida di Sekitar Silinder Sirkular dengan Menggunakan Diskrititasi Order yang Berbeda Analisis Numerik Aliran Fluida di Sekitar Silinder Sirkular dengan Menggunakan Diskrititasi Order yang Berbeda Muhammad Hasan Albana Batam Polytechnics Mechanical Engineering Study Program Parkway Street,

Lebih terperinci

STUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR

STUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 1 STUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR Bayu Kusuma Wardhana ), Vivien Suphandani Djanali 2) Jurusan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

2 yang mempunyai posisi vertikal sama akan mempunyai tekanan yang sama. Laju Aliran Volume Laju aliran volume disebut juga debit aliran (Q) yaitu juml

2 yang mempunyai posisi vertikal sama akan mempunyai tekanan yang sama. Laju Aliran Volume Laju aliran volume disebut juga debit aliran (Q) yaitu juml KERUGIAN JATUH TEKAN (PRESSURE DROP) PIPA MULUS ACRYLIC Ø 10MM Muhammmad Haikal Jurusan Teknik Mesin Universitas Gunadarma ABSTRAK Kerugian jatuh tekanan (pressure drop) memiliki kaitan dengan koefisien

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN ALIRAN MELINTASI DUA SILINDER SIRKULAR DAN SILINDER ELIPS TERSUSUN TANDEM DAN INTERAKSINYA TERHADAP DINDING DATAR

STUDI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN ALIRAN MELINTASI DUA SILINDER SIRKULAR DAN SILINDER ELIPS TERSUSUN TANDEM DAN INTERAKSINYA TERHADAP DINDING DATAR STUDI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN ALIRAN MELINTASI DUA SILINDER SIRKULAR DAN SILINDER ELIPS TERSUSUN TANDEM DAN INTERAKSINYA TERHADAP DINDING DATAR Helmizar (1) (1) Dosen Program Studi Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat Penelitian Pada Penelitian ini dilakukan secara numerik dengan metode Computer Fluid Dynamic (CFD) menggunakan software Ansys Fluent versi 15.0. dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat Penelitian Pada penelitian ini software yang digunakan untuk simulasi adalah jenis program CFD ANSYS 15.0 FLUENT. 3.1.1 Prosedur Penggunaan Software Ansys 15.0 Setelah

Lebih terperinci

Studi Numerik Karakteristik Separasi dan Reattachment Aliran Di Belakang Gundukan (BUMP) Setengah Lingkaran. Setyo Hariyadi S.P. 1

Studi Numerik Karakteristik Separasi dan Reattachment Aliran Di Belakang Gundukan (BUMP) Setengah Lingkaran. Setyo Hariyadi S.P. 1 Studi Numerik Karakteristik Separasi dan Reattachment Aliran Di Belakang Gundukan (BUMP) Setengah Lingkaran Setyo Hariyadi S.P. 1 1) Program Studi Teknik Pesawat Udara, Politeknik Penerbangan Surabaya

Lebih terperinci

Simulasi Numerik dengan Pendekatan 3D-URANS Aliran yang Melintasi Susunan Empat Silinder Sirkular Dekat Dinding pada Small-Gap

Simulasi Numerik dengan Pendekatan 3D-URANS Aliran yang Melintasi Susunan Empat Silinder Sirkular Dekat Dinding pada Small-Gap Jurnal Teknik Mesin, Vol. 5, No., April 24, 26 ISSN 4-9867 DOI:.9744/jtm.5..26 Simulasi Numerik dengan Pendekatan 3D-URANS Aliran yang Melintasi Susunan Empat Silinder Sirkular Dekat Dinding pada Small-Gap

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-5 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-5 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-5 1 STUDI EKSPERIMEN DAN NUMERIK TENTANG ALIRAN BOUNDARY LAYER YANG MELINTASI BUMP SETENGAH LINGKARAN DENGAN PENGGANGGU BERUPA KAWAT MELINTANG Studi Kasus Untuk

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK ANTAR FIN PADA SILINDER BERSIRIP TERHADAP SEPARASI ALIRAN DI PERMUKAAN SILINDER DAN FIN

PENGARUH JARAK ANTAR FIN PADA SILINDER BERSIRIP TERHADAP SEPARASI ALIRAN DI PERMUKAAN SILINDER DAN FIN PENGARUH JARAK ANTAR FIN PADA SILINDER BERSIRIP TERHADAP SEPARASI ALIRAN DI PERMUKAAN SILINDER DAN FIN Sudirman Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan E-mail: sudirman_dhuha@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Penentuan Data Uncertainty Dalam setiap penelitian, pengambilan data merupakan hal yang penting. Namun yang namanya kesalahan pengambilan data selalu ada. Kesalahan tersebut

Lebih terperinci

ROTASI Volume 8 Nomor 1 Januari

ROTASI Volume 8 Nomor 1 Januari ROTASI Volume 8 Nomor 1 Januari 2006 33 SIMULASI AERODINAMIKA PADA MODEL SIMPLIFIED BUS MENGGUNAKAN PROGRAM COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS MSK. Tony Suryo Utomo 1) Abstrak Pada penelitian ini simulasi aerodinamika

Lebih terperinci

SIMULASI NUMERIK PENGARUH MULTI-ELEMENT AIRFOIL TERHADAP LIFT DAN DRAG FORCE PADA SPOILER BELAKANG MOBIL FORMULA SAE DENGAN VARIASI ANGLE OF ATTACK

SIMULASI NUMERIK PENGARUH MULTI-ELEMENT AIRFOIL TERHADAP LIFT DAN DRAG FORCE PADA SPOILER BELAKANG MOBIL FORMULA SAE DENGAN VARIASI ANGLE OF ATTACK SIMULASI NUMERIK PENGARUH MULTI-ELEMENT AIRFOIL TERHADAP LIFT DAN DRAG FORCE PADA SPOILER BELAKANG MOBIL FORMULA SAE DENGAN VARIASI ANGLE OF ATTACK ARIF AULIA RAHHMAN 2109.100.124 DOSEN PEMBIMBING NUR

Lebih terperinci

BAB V BACKWARD - FACING STEP. Hasil validasi software memberikan informasi tentang karakteristik

BAB V BACKWARD - FACING STEP. Hasil validasi software memberikan informasi tentang karakteristik BAB V BACKWARD - FACING STEP Hasil validasi software memberikan informasi tentang karakteristik discretization scheme dan performance kelima model turbulensi dalam menyelesaikan aliran di dekat dinding.

Lebih terperinci

Muchammad 1) Abstrak. Kata kunci: Pressure drop, heat sink, impingement air cooled, saluran rectangular, flow rate.

Muchammad 1) Abstrak. Kata kunci: Pressure drop, heat sink, impingement air cooled, saluran rectangular, flow rate. ANALISA PRESSURE DROP PADA HEAT-SINK JENIS LARGE EXTRUDE DENGAN VARIASI KECEPATAN UDARA DAN LEBAR SALURAN IMPINGEMENT MENGGUNAKAN CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC) Muchammad 1) Abstrak Pressure drop merupakan

Lebih terperinci

STUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN OBSTACLE BENTUK PERSEGI PADA PIPA TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS.

STUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN OBSTACLE BENTUK PERSEGI PADA PIPA TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS. TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI STUDI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN OBSTACLE BENTUK PERSEGI PADA PIPA TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN DAN PERPINDAHAN PANAS. Dosen Pembimbing : SENJA FRISCA R.J 2111105002 Dr. Eng.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Karakteristik profil temperatur suatu aliran fluida pada dasarnya dapat diketahui dengan menggunakan metode Computational fluid dynamics (CFD). Pengaplikasian metode CFD digunakan

Lebih terperinci

Seminar NasionalInovasi Dan AplikasiTeknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

Seminar NasionalInovasi Dan AplikasiTeknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017 STUDI NUMERIK 2-D PENGARUH TURBULENSI ALIRAN BEBAS (FREE STREAM TUBULENCE) TERHADAP PERPINDAHAN PANAS ALIRAN CROSSFLOW SILINDER SIRKULAR TUNGGAL DAN TANDEM Arif Kurniawan 1) 1) Jurusan Teknik Mesin Institut

Lebih terperinci

INVESTIGASI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS PADA DESAIN HELICAL BAFFLE PENUKAR PANAS TIPE SHELL AND TUBE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)

INVESTIGASI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS PADA DESAIN HELICAL BAFFLE PENUKAR PANAS TIPE SHELL AND TUBE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD) INVESTIGASI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS PADA DESAIN HELICAL BAFFLE PENUKAR PANAS TIPE SHELL AND TUBE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD) Mirza Quanta Ahady Husainiy 2408100023 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin

Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-13 Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin Rahmat Taufiqurrahman dan Vivien Suphandani

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini terdiri dari 2 buah pipa yang terbuat dari bahan yang berbeda dan ukuran diameter yang berbeda. Pipa bagian dalam terbuat dari tembaga dengan diameter dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN liran eksternal viscous yang melintasi silinder akan menghasilkan gaya hambat (drag force) dan gaya angkat

I. PENDAHULUAN liran eksternal viscous yang melintasi silinder akan menghasilkan gaya hambat (drag force) dan gaya angkat 1 KAJI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN UPTREAM DAN DOWNTREAM ROD TERHADAP MEDAN ALIRAN DAN GAYA AERODINAMIKA PADA ALIRAN FLUIDA MELINTAI EBUAH ILINDER IRKULAR Karta Prihandoko dan Dedy Zulhidayat Noor Jurusan

Lebih terperinci

PERMASALAHAN DAN SOLUSI KONSTRUKSI BALIHO DI BANJARMASIN

PERMASALAHAN DAN SOLUSI KONSTRUKSI BALIHO DI BANJARMASIN Permasalahan dan Solusi Konstruksi Baliho di Banjarmasin (Joni Irawan) PERMASALAHAN DAN SOLUSI KONSTRUKSI BALIHO DI BANJARMASIN Joni Irawan (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERBANDINGAN DIAMETER MINOR DAN MAYOR ELIPS TERHADAP NILAI KOEFISIEN DRAG MENGGUNAKAN PROGRAM CFD

ANALISIS PENGARUH PERBANDINGAN DIAMETER MINOR DAN MAYOR ELIPS TERHADAP NILAI KOEFISIEN DRAG MENGGUNAKAN PROGRAM CFD ANALISIS PENGARUH PERBANDINGAN DIAMETER MINOR DAN MAYOR ELIPS TERHADAP NILAI KOEFISIEN DRAG MENGGUNAKAN PROGRAM CFD Afdhal Kurniawan Mainil, Fauzan Andreas, Helmizar Program Studi Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

PERSAMAAN BERNOULLI I PUTU GUSTAVE SURYANTARA P

PERSAMAAN BERNOULLI I PUTU GUSTAVE SURYANTARA P PERSAMAAN BERNOULLI I PUTU GUSTAVE SURYANTARA P ANGGAPAN YANG DIGUNAKAN ZAT CAIR ADALAH IDEAL ZAT CAIR ADALAH HOMOGEN DAN TIDAK TERMAMPATKAN ALIRAN KONTINYU DAN SEPANJANG GARIS ARUS GAYA YANG BEKERJA HANYA

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) B-26

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) B-26 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-26 Studi Numerik Pengaruh Variasi Jarak Antar Gigi, Tinggi Gigi, Tekanan Inlet dan Kecepatan Putaran Poros Turbin ORC Pada

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print) Analisis Numerik Pengaruh Pitch Ratio Longitudinal (SL/2a) dan Transversal (ST/2b) 1, 1.25 dan 1.5 terhadap Karakteristik Aliran Fluida dan Perpindahan Panas Melintasi Staggered Elliptical Tube Banks Nazilah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Keyword : R ed, c p, Nu and k-ω SST. Kata Kunci: R ed, c p, Nu, dan k-ω SST.

PENDAHULUAN. Keyword : R ed, c p, Nu and k-ω SST. Kata Kunci: R ed, c p, Nu, dan k-ω SST. STUDI NUMERIK PENGARUH BILANGAN REYNOLDS TERHADAP PERPINDAHAN PANAS MELINTASI SILINDER STAGGERED METODE TURBULEN K-Ω SST 2-D UNSTEADY REYNOLDS AVERAGED NAVIER STOKES (URANS) (Studi kasus untuk Re d = 4,42x10

Lebih terperinci

PENGARUH MODIFIKASI DIFFUSOR TERHADAP GAYA AERODINAMIKA MOBIL LISTRIK PANCASONA

PENGARUH MODIFIKASI DIFFUSOR TERHADAP GAYA AERODINAMIKA MOBIL LISTRIK PANCASONA STUDI NUMERIK : PENGARUH MODIFIKASI DIFFUSOR TERHADAP GAYA AERODINAMIKA MOBIL LISTRIK PANCASONA PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) - VIII

SEMINAR NASIONAL TAHUNAN TEKNIK MESIN (SNTTM) - VIII M6-022 SIMULASI NUMERIK ALIRAN MELINTASI DUA SILINDER TERIRIS TERSUSUN TANDEM DENGAN PENGARUH SIDE WALL DENGAN BERBAGAI JARAK GAP Wawan Aries Widodo, Triyogi Yuwono, Heru Mirmanto Laboratorium Mekanika

Lebih terperinci

BAB III PEMODELAN ALIRAN DAN ANALISIS

BAB III PEMODELAN ALIRAN DAN ANALISIS BAB III PEMODELAN ALIRAN DAN ANALISIS 3.1 Sistematika Pemodelan Untuk mengetahui pengaruh penutupan LCV terhadap kondisi aliran, perlu dilakukan pemodelan aliran. Pemodelan hanya dilakukan pada sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kendaraan. truk dengan penambahan pada bagian atap kabin truk berupa

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kendaraan. truk dengan penambahan pada bagian atap kabin truk berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 SUBYEK PENELITIAN Pengerjaan penelitian dalam tugas akhir ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kendaraan truk dengan penambahan pada bagian atap

Lebih terperinci

Simulasi Numerik Aliran Melintasi Susunan Empat Silinder Sirkular pada Rasio L/D= 3,0 Dekat Dinding

Simulasi Numerik Aliran Melintasi Susunan Empat Silinder Sirkular pada Rasio L/D= 3,0 Dekat Dinding MESIN, Vol. 25, No. 1, 2016, 29-40 29 Simulasi Numerik Aliran Melintasi Susunan Empat Silinder Sirkular pada Rasio L/D= 3,0 Dekat Dinding A. Grummy Wailanduw 1,* Priyo Heru AW 2 1,2 Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Studi Numerik 2D dan Uji Eksperimen tentang Karakteristik Aliran dan Unjuk Kerja Helical Savonius Blade dengan Variasi Overlap Ratio 0,1 ; 0,3 dan 0,5

Studi Numerik 2D dan Uji Eksperimen tentang Karakteristik Aliran dan Unjuk Kerja Helical Savonius Blade dengan Variasi Overlap Ratio 0,1 ; 0,3 dan 0,5 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 F-108 Studi Numerik 2D dan Uji Eksperimen tentang Karakteristik Aliran dan Unjuk Kerja Helical Savonius Blade dengan Variasi Overlap Ratio 0,1

Lebih terperinci

Proceeding Seminar Nasional Thermofluid VI Yogyakarta, 29 April 2014

Proceeding Seminar Nasional Thermofluid VI Yogyakarta, 29 April 2014 Simulasi Numerik Aliran di Sekitar Circular Cylinder dengan Dua Square Cylinder sebagai Disturbance Body pada Saluran Sempit (Numerical Simulation of Flow Around Circular Cylinder with Two Square Cylinders

Lebih terperinci

ANALISIS LAPISAN BATAS ALIRAN DALAM NOSEL STUDI KASUS: NOSEL RX 122

ANALISIS LAPISAN BATAS ALIRAN DALAM NOSEL STUDI KASUS: NOSEL RX 122 ANALISIS LAPISAN BATAS ALIRAN DALAM NOSEL STUDI KASUS: NOSEL RX 122 Ahmad Jamaludin Fitroh, Saeri Peneliti Pustekwagan, LAPAN Email : ahmad_fitroh@yahoo.com ABSTRACT The simulation and calculation of boundary

Lebih terperinci

Analisa Aliran Fluida Pada Pipa Spiral Dengan Variasi Diameter Menggunakan Metode Computational Fluid Dinamics (CFD)

Analisa Aliran Fluida Pada Pipa Spiral Dengan Variasi Diameter Menggunakan Metode Computational Fluid Dinamics (CFD) Analisa Aliran Fluida Pada Pipa Spiral Dengan Variasi Diameter Menggunakan Metode Computational Fluid Dinamics (CFD) Dr., Ir. Ahmad Indra. S *), Ridwan. ST.,MT *), Irwan Setiawan **) Jurusan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

BAB IV PROSES SIMULASI

BAB IV PROSES SIMULASI BAB IV PROSES SIMULASI 4.1. Pendahuluan Di dalam bab ini akan dibahas mengenai proses simulasi. Dimulai dengan langkah secara umum untuk tiap tahap, data geometri turbin serta kondisi operasi. Data yang

Lebih terperinci

Deni Rafli 1, Mulfi Hazwi 2. Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan INDONESIA

Deni Rafli 1, Mulfi Hazwi 2. Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan INDONESIA SIMULASI NUMERIK PENGGUNAAN POMPA SEBAGAI TURBIN PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DENGAN HEAD 9,29 M DAN 5,18 M MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CFD PADA PIPA BERDIAMETER 10,16 CM Deni Rafli

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERBANDINGAN DIAMETER MINOR DAN MAYOR ELIPS TERHADAP NILAI KOEFISIEN DRAG MENGGUNAKAN PROGRAM CFD

ANALISIS PENGARUH PERBANDINGAN DIAMETER MINOR DAN MAYOR ELIPS TERHADAP NILAI KOEFISIEN DRAG MENGGUNAKAN PROGRAM CFD ANALISIS PENGARUH PERBANDINGAN DIAMETER MINOR DAN MAYOR ELIPS TERHADAP NILAI KOEFISIEN DRAG MENGGUNAKAN PROGRAM CFD Oleh : Afdhal Kurniawan Mainil, Fauzan Andreas dan Helmizar Program Studi Teknik Mesin,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-174

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-174 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-174 Studi Numerik Pengaruh Variasi Sudut Peletakan Rectangular Obstacle dengan l/d Sebesar 0,2 Terhadap Karakteristik Aliran

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: F-92

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: F-92 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 F-92 Studi Eksperimen Aliran Melintasi Silinder Sirkular Tunggal dengan Bodi Pengganggu Berbentuk Silinder yang Tersusun Tandem dalam Saluran

Lebih terperinci

SIMULASI ALIRAN FLUIDA PADA POMPA HIDRAM DENGAN TINGGI AIR JATUH 2.3 M DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CFD

SIMULASI ALIRAN FLUIDA PADA POMPA HIDRAM DENGAN TINGGI AIR JATUH 2.3 M DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CFD SIMULASI ALIRAN FLUIDA PADA POMPA HIDRAM DENGAN TINGGI AIR JATUH 2.3 M DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CFD SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik HERTO

Lebih terperinci

STUDI NUMERIK PENGARUH GEOMETRI DAN DESAIN DIFFUSER UNTUK PENINGKATAN KINERJA DAWT (DIFFUSER AUGMENTED WIND TURBINE)

STUDI NUMERIK PENGARUH GEOMETRI DAN DESAIN DIFFUSER UNTUK PENINGKATAN KINERJA DAWT (DIFFUSER AUGMENTED WIND TURBINE) STUDI NUMERIK PENGARUH GEOMETRI DAN DESAIN DIFFUSER UNTUK PENINGKATAN KINERJA DAWT (DIFFUSER AUGMENTED WIND TURBINE) Adhana Tito 2411106007 Dosen Pembimbing : Dr.Gunawan Nugroho, S.T,M.T. NIPN. 1977 11272002

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH BENTUK FOIL SECTION NOZZLE TERHADAP EFISIENSI PROPULSI PADA KAPAL TUNDA

ANALISA PENGARUH BENTUK FOIL SECTION NOZZLE TERHADAP EFISIENSI PROPULSI PADA KAPAL TUNDA ANALISA PENGARUH BENTUK FOIL SECTION NOZZLE TERHADAP EFISIENSI PROPULSI PADA KAPAL TUNDA Triyanti Irmiyana (1), Surjo W. Adji (2), Amiadji (3), Jurusan Teknik Perkapalan, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Lebih terperinci

TAKARIR. Computational Fluid Dynamic : Komputasi Aliran Fluida Dinamik. : Kerapatan udara : Padat atau pejal. : Memiliki jumlah sel tak terhingga

TAKARIR. Computational Fluid Dynamic : Komputasi Aliran Fluida Dinamik. : Kerapatan udara : Padat atau pejal. : Memiliki jumlah sel tak terhingga TAKARIR Computational Fluid Dynamic : Komputasi Aliran Fluida Dinamik Software : Perangkat lunak Drag Force : Gaya hambat Lift Force : Gaya angkat Angel Attack : Sudut serang Wind Tunnel : Terowongan angin

Lebih terperinci

Pengaruh Variasi Jarak Penghalang Berbentuk Segitiga di Depan Silinder Terhadap Koefisien Drag

Pengaruh Variasi Jarak Penghalang Berbentuk Segitiga di Depan Silinder Terhadap Koefisien Drag Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CakraM Vol. 3 No. 1, April 009 (43 48) Pengaruh Variasi Jarak Penghalang Berbentuk Segitiga di Depan Silinder Terhadap Koefisien Drag Si Putu Gede Gunawan Tista Jurusan Teknik

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 RANCANGAN OBSTACLE Pola kecepatan dan jenis aliran di dalam reaktor kolom gelembung sangat berpengaruh terhadap laju reaksi pembentukan biodiesel. Kecepatan aliran yang tinggi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI ANALISIS AERODINAMIKA PADA AHMED BODY CAR DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD) http://www.gunadarma.ac.id/ Disusun Oleh:

Lebih terperinci

SOLUSI NUMERIK DARI PERSAMAAN NAVIER-STOKES

SOLUSI NUMERIK DARI PERSAMAAN NAVIER-STOKES J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 8, No. 2, November 2011, 9 15 SOLUSI NUMERIK DARI PERSAMAAN NAVIER-STOKES Chairul Imron, Suhariningsih, B. Widodo and T. Yuwono Post Graduate Student of Universitas

Lebih terperinci

Analisa Aliran Fluida Dalam Pipa Spiral Pada Variasi Pitch Dengan Menggunakan Metode Computational Fluid Dinamics (CFD)

Analisa Aliran Fluida Dalam Pipa Spiral Pada Variasi Pitch Dengan Menggunakan Metode Computational Fluid Dinamics (CFD) Analisa Aliran Fluida Dalam Pipa Spiral Pada Variasi Pitch Dengan Menggunakan Metode Computational Fluid Dinamics (CFD) Dr., Ir. Ahmad Indra. S *), Ridwan. ST.,MT *), Achmad Nursyamsu **) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

The Analysis of Velocity Flow Effect on Drag Force by Using Computational Fluid Dynamics

The Analysis of Velocity Flow Effect on Drag Force by Using Computational Fluid Dynamics The Analysis of Velocity Flow Effect on Drag Force by Using Computational Fluid Dynamics Ridwan Abdurrahman 1), Benny Dwika Leonanda 2,*) 1 Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk Jl. Raya Minas Perawang Km.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antarmolekul

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH POSISI KELUARAN NOSEL PRIMER TERHADAP PERFORMA STEAM EJECTOR MENGGUNAKAN CFD

ANALISA PENGARUH POSISI KELUARAN NOSEL PRIMER TERHADAP PERFORMA STEAM EJECTOR MENGGUNAKAN CFD Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi ANALISA PENGARUH POSISI KELUARAN NOSEL PRIMER TERHADAP PERFORMA STEAM EJECTOR MENGGUNAKAN CFD Tony Suryo Utomo*, Sri Nugroho, Eflita

Lebih terperinci

Pengaruh Penempatan Penghalang Berbentuk Silinder Pada Posisi Vertikal Dengan Variasi Jarak Horisontal Di Depan Silinder Utama Terhadap Koefisien Drag

Pengaruh Penempatan Penghalang Berbentuk Silinder Pada Posisi Vertikal Dengan Variasi Jarak Horisontal Di Depan Silinder Utama Terhadap Koefisien Drag Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 4 No.. Oktober 010 (160-165) Pengaruh Penempatan Penghalang Berbentuk Silinder Pada Posisi Vertikal Dengan Variasi Jarak Horisontal Di Depan Silinder Utama Terhadap Koefisien

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perangkat Penelitian Penelitian ini menggunakan perangkat sebagai berikut : 1. Laptop merk Asus tipe A45V dengan spesifikasi, 2. Aplikasi CFD Ansys 15.0 3.2 Diagram Alir

Lebih terperinci

STUDI NUMERIK DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN KECEPATAN UDARA PADA RUANG KEDATANGAN TERMINAL 2 BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA

STUDI NUMERIK DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN KECEPATAN UDARA PADA RUANG KEDATANGAN TERMINAL 2 BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA STUDI NUMERIK DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN KECEPATAN UDARA PADA RUANG KEDATANGAN TERMINAL 2 BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA Disusun Oleh: Erni Zulfa Arini NRP. 2110 100 036 Dosen Pembimbing: Nur

Lebih terperinci

Studi Numerik Steady RANS Aliran Fluida di Dalam Asymmetric Diffuser

Studi Numerik Steady RANS Aliran Fluida di Dalam Asymmetric Diffuser Journal INTEK. April 2017, Volume 4 (1): 20-26 20 Studi Numerik Steady RANS Aliran Fluida di Dalam Asymmetric Diffuser Yiyin Klistafani 1,a 1 Teknik Mesin, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Jl. Perintis

Lebih terperinci

PENELITIAN TERDAHULU Penelitian Chi ming Lai (2003)

PENELITIAN TERDAHULU Penelitian Chi ming Lai (2003) TUGAS AKHIR TM 91486 STUDI EKSPERIMENTAL PERFORMANCE TURBIN VENTILATOR dengan VARIASI REYNOLDS NUMBER dan SUDUT BUKAAN HOOD (Studi Kasus Turbin Ventilator Diameter 3 mm dan Pengaruh Sudut Hood (α=,π;,4π;

Lebih terperinci

Klasifikasi Aliran Fluida (Fluids Flow Classification)

Klasifikasi Aliran Fluida (Fluids Flow Classification) Klasifikasi Aliran Fluida (Fluids Flow Classification) Didasarkan pada tinjauan tertentu, aliran fluida dapat diklasifikasikan dalam beberapa golongan. Dalam ulasan ini, fluida yang lebih banyak dibahas

Lebih terperinci

STUDI KOMPUTASIONAL NACA 2412 PADA VARIASI SUDUT PENGGUNAAN SINGLE SLOTTED FLAP DAN FIXED SLOT DENGAN SOFTWARE FLUENT

STUDI KOMPUTASIONAL NACA 2412 PADA VARIASI SUDUT PENGGUNAAN SINGLE SLOTTED FLAP DAN FIXED SLOT DENGAN SOFTWARE FLUENT STUDI KOMPUTASIONAL NACA 2412 PADA VARIASI SUDUT PENGGUNAAN SINGLE SLOTTED FLAP DAN FIXED SLOT DENGAN SOFTWARE FLUENT 6.2.16 Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Disusun

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Mesin-Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2013

Jurusan Teknik Mesin-Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2013 KAJI NUMERIK PENGARUH PENAMBAHAN UPSTREAM DAN DOWNSTREAM ROD TERHADAP MEDAN ALIRAN DAN GAYA AERODINAMIKA PADA ALIRAN FLUIDA MELINTASI SEBUAH SILINDER SIRKULAR Studi kasus untuk jarak L/D 2.5 dan 5.5 pada

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 B-169 Studi Numerik Peningkatan Cooling Performance pada Lube Oil Cooler Gas Turbine yang Disusun Secara Seri dan Paralel dengan Variasi Kapasitas

Lebih terperinci

(Studi Kasus PT. EMP Unit Bisnis Malacca Strait) Dosen Pembimbing Bambang Arip Dwiyantoro, ST. M.Sc. Ph.D. Oleh : Annis Khoiri Wibowo

(Studi Kasus PT. EMP Unit Bisnis Malacca Strait) Dosen Pembimbing Bambang Arip Dwiyantoro, ST. M.Sc. Ph.D. Oleh : Annis Khoiri Wibowo Studi Numerik Peningkatan Cooling Performance pada Lube Oil Cooler Gas Turbine Disusun Secara Seri dan Paralel dengan Variasi Kapasitas Aliran Lube Oil (Studi Kasus PT. EMP Unit Bisnis Malacca Strait)

Lebih terperinci