Memberi kesaksian tentang belaskasih dalam persaudaraan seluas dunia. frater cmm kebijakan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Memberi kesaksian tentang belaskasih dalam persaudaraan seluas dunia. frater cmm kebijakan"

Transkripsi

1 Memberi kesaksian tentang belaskasih dalam persaudaraan seluas dunia frater cmm kebijakan

2 Memberi kesaksian tentang belaskasih dalam persaudaraan seluas dunia frater cmm kebijakan

3 daftar isi Kata pengantar: kapitel umum tahun Kehidupan persekutuan kita 11 Memperdalam dan meneruskan spiritualitas kita 18 Perutusan kita untuk berbelaskasih 26 Tantangan-tantangan internasionalisasi 35 Berani memanggil 43 Terbuka untuk ikatan-ikatan baru 57 Memberi kesaksian tentang belaskasih dalam persaudaraan seluas dunia diterbitkan oleh Frater-frater cmm. Buku kecil ini melaporkan tentang kapitel umum kongregasi ini yang diselenggarakan pada bulan Maret 2008, dan diterbitkan di bawah tanggung jawab dewan pimpinan umum Tampak dan terikat: komunikasi kita 64 Perkembangan-perkembangan dalam kepemimpinan 71 Rangka finansial untuk perutusan dan hidup persekutuan kita 78 General Board Brothers cmm Gasthuisring 54 Kotak Pos latilburg Negeri Belanda Dewan Pimpinan Provinsi cmm Jalan Amepl 6, Papringan Yogyakarta Indonesia Tel Pembinaan menjadi seorang frater belaskasih 87 Lampiran 1: Para anggota kapitel umum Frater cmm, Tilburg Redaksi Dewan Pimpinan Umum Frater cmm Teks Charles van Leeuwen Diterjemahkan oleh Inge Kapitan, frater André de Veer cmm Design Brigitte Slangen, Nijmegen Percetakan Kanisius Yogyakarta Lampiran 2: Fungsi-fungsi dan komisi-komisi kapitel umum Lampiran 3: Program kapitel umum Lampiran 4: Pertanggungjawaban dokumen-dokumen yang dipakai 100 isbn

4 kata pengantar: kapitel umum tahun 2008 Pada bulan Maret tahun 2008, sekali lagi kongregasi kita menyelenggarakan kapitel. Kapitel ini diberi semboyan Witnessing Mercy in a Worldwide Brotherhood, atau dengan kata lain: memberi kesaksian tentang belaskasih dalam persaudaraan seluas dunia. 7 Moto ini mencoba untuk, dalam beberapa patah kata, mengungkapkan inti kehidupan kita sebagai frater. Sebagai frater kita mencoba memberi kesaksian tentang iman kita dan bekerja dalam semangat belas kasih, dalam wadah tarekat persaudaraan yang sementara ini telah tersebar di banyak negara. Jadi kata-kata inti belas kasih dan persaudaraan mewakili karya dan kehidupan persaudaraan kita, semangat dan orientasi hidup kita. Kata-kata lain dalam semboyan tadi, menyentuh pertanyaanpertanyaan aktual: di mana posisi kita di dunia ini, dan bagaimana kita melangkah keluar, ke dalam dunia itu? Bagaimana kita mengundang orang untuk bergabung dengan persekutuan kita? Bagaimana kita mewujudkan dan memupuk keterikatan dalam persekutuan itu, dalam konteks yang semakin internasional? Dan bagaimana kesaksian kita tersebut bisa menjadi sumbangan untuk misi gereja dan dunia? Kapitel ini adalah kapitel umum yang ke-27 dalam sejarah kongregasi kita, dan sesungguhnya kami bisa berkata bahwa kapitel ini merupakan kapitel yang baik; di mana dalam suasana keterbukaan dan saling menghargai kami bisa mengulas berbagai tema yang aktual. Kapitel umum selalu merupakan momentum yang penting untuk komgregasi. Karena bukankah pada kesempatan itu kita membahas laporan dewan pimpinan umum untuk masa bakti yang baru berakhir, sekaligus mendapat informasi tentang perkembangan-perkembangan utama dalam regio dan propinsi. Bersamasama kita menetapkan garis-garis besar kebijakan untuk masa bakti yang akan datang, dalam hal ini untuk tahun-tahun Selain itu masih ada kebijakan finansial dan struktur organisasi yang menjadi pokok pembicaraan. Salah satu unsur penting dalam kapitel umum sudah tentu pemilihan pemimpin umum dan para anggota dewan pimpinan umum. Tetapi di samping itu kami sebagai konfrater juga mengambil waktu untuk membicarakan secara tuntas sejumlah tema kebijakan. Untuk tahun ini topiktopik itu antara lain: kehidupan berkomunitas kita, karya dan misi kita, pendalaman dan penerusan spiritualitas kita, bertumbuhnya kongregasi kita menjadi persekutuan

5 8 yang internasional, bagaimana harus bergaul dengan perbedaan-perbedaan kultural, pengembangan kepemimpinan dan suatu budaya kepemimpinan yang baik, kebijakan di bidang panggilan dan pembinaan, keanggotaan luar biasa, kebijakan dalam bidang komunikasi. Pendek kata: hampir semua tema yang menjadi perhatian di dalam kongregasi kita, dan pada berbagai tingkatan kepemimpinan, telah mendapat giliran dalam kapitel ini. Kapitel umum itu suatu peristiwa yang besar dan kompleks. Kapitel ini diselenggarakan dalam pusat Zin in Werk di Vught, Negeri Belanda, yang masih mempunyai ikatan dengan kongregasi kita. Pertemuan ini memakan waktu tiga minggu, dari tanggal 7 sampai 29 Maret Secara total ada 33 frater dari delapan negara yang mengambil bagian dalam rapat ini: 27 frater sebagai utusan berbagai regio dan provinsi, sayang sekali salah seorang utusan, frater Anthony Smulders dari California, akhirnya tidak bisa hadir karena sakit. Di samping itu masih ada lima orang frater yang untuk masa menjadi dewan pimpinan umum, dan ekonom umum kongregasi. Masih ada banyak orang lain lagi yang dengan bermacam cara mengambil bagian dalam pembicaraan-pembicaraan ini: tiga orang juru bahasa dan sejumlah pemandu pembicaraan, beberapa orang tamu dan konsultan dan seorang wakil yang diutus oleh para anggota luar biasa. Dan masih ada juga beberapa orang frater dan anggota staf yang bertanggung jawab untuk sekian banyak tugas penunjang di bidang sekretariat, penerjemahan, komunikasi dan logistik. Kami boleh menerima banyak konfrater dan suster, dan teman-teman lain, dalam berbagai perayaan liturgi yang menghiasi hari-hari ini, dan pada beberapa saat pesta yang telah kami atur sekitar kapitel ini. Dengan demikian kapitel menjadi masa yang padat pertemuan dan rasa persaudaraan, sungguh-sungguh suatu momen berharga dalam persekutuan dan persaksian, yang sangat membesarkan hati kita. Kami yakin bahwa sesudah menjalani diskusi-diskusi yang terbuka dan sering kali sangat intens selama kapitel, dan kebijakankebijakan yang ditetapkan sesudahnya, kita sebagai kongregasi akan merasa terikat lebih erat lagi, dan berdiri lebih kokoh dalam perutusan kita. Kami kira bahwa masa bakti yang akan datang akan boleh kita hadapi dengan penuh rasa percaya. tematis. Semua orang pasti mengerti bahwa ini bukan hal yang mudah, karena di satu pihak kami ingin memberi gambaran yang tepat tentang pembicaraan-pembicaraan itu, dan di pihak lain ingin menghasilkan bahan yang enak dan mudah dibaca. Secara khusus kami ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak Charles van Leeuwen, anggota staf dewan pimpinan umum, yang telah menulis laporan kapitel ini, secara rembuk dengan para anggota dewan. Kami sangat berterima kasih kepadanya untuk dokumen ini, yang begitu penting untuk kongregasi sebagai keseluruhan. Dengan buku kecil ini kami ingin menginformasikan semua konfrater, anggota asosiasi, staf pembantu dan orang-orang yang merasa mempunyai ikatan dengan kami, tentang kapitel 2008 dan kebijakan kita untuk periode Semoga buku kecil ini memberi gambaran yang jelas tentang apa yang dibicarakan selama kapitel. Dan kami berharap juga semoga bisa menjadi pegangan dan sumber inspirasi bagi Anda pribadi maupun bagai kongregasi sebagai keseluruhan, untuk bekerja terus, memperjuangkan hal yang paling penting: bahwa dalam semangat persaudaraan yang lintas dunia, kita boleh menjadi saksi-saksi dari cinta Allah yang penuh belas kasih. Atas nama dewan pimpinan umum, frater Broer Huitema, pemimpin umum 9 kata pengantar: kapitel umum tahun 2008 Adalah tradisi baik kongregasi kita bahwa dewan pimpinan yang baru menerbitkan sebuah buku kecil yang menawarkan rangkuman dari tema-tema terpenting yang telah dibahas selama kapitel, dan garis-garis kebijakan yang telah dipilih. Laporan resmi kapitel bersifat rahasia dan itu juga berlaku untuk sebagian besar dokumen yang dibahas selama kapitel itu, misalnya anggaran, catatan-catatan kebijakan, laporanlaporan dewan dan notulen rapat. Dari berpuluh-puluh dokumen ini kami menyaring unsur-unsur yang paling penting dan merangkumnya dalam sederetan bab yang diurut

6 kehidupan persekutuan kita Hidup dalam persekutuan merupakan salah satu aspek kehidupan frater yang paling kuat, sekaligus yang paling rentan. Lihatlah bagaimana mereka memuja Tuhan, saling mengabdi dan saling mengasihi. Pastor dan pengarang Belanda Harrie Nouwen tidak memerlukan banyak kata untuk mengungkapkan suatu kehidupan persekutuan yang ideal: dari segala sesuatu ternyata mereka yang hidup bersama sebagai umat Kristen, saling memperhatikan dan saling mengasihi, dan dalam itu yakin bahwa mereka didukung oleh cinta Allah yang penuh belas kasih. Dengan berdoa bersama dan saling mengabdi, cinta kasih Allah itu tampak secara konkret dan mendapatkan sinar yang khas. Kaya peluang namun rentan 11 Selama kapitel kami ingin memberi banyak perhatian kepada tema hidup persekutuan kita: salah satu aspek kehidupan frater yang paling kuat, sekaligus yang paling rentan. Hidup dan karya kita berawal dalam persekutuan di mana kita berdiri: di tempat itulah kita pertama-tama mewujudkan cita-cita belas kasih dan persaudaraan kita, dan dari titik itulah kita berangkat untuk menunaikan misi kita di dalam gereja dan dunia sekitar kita. Komunitas merupakan rumah kita, para konfrater yang tinggal serumah menjadi saudara-saudara kita yang terdekat, dengan merekalah kita membagi pengalaman, suka cita dan keprihatinan sehari-hari. Kita saling bertemu waktu makan, bersama-sama menerima tamu, bersama-sama membaca Alkitab dan mewujudkan perayaan dan doa. Kita saling mengisi dalam persekutuan itu dan saling mendukung, saling memberi semangat dan saling membuka mata : di rumah kita bisa menghela nafas dan boleh mengharapkan perhatian dan cinta kasih. Memilih untuk hidup sebagai frater berarti juga bahwa kita memilih untuk hidup dalam persekutuan: untuk bersama orang lain mewujudkan kehidupan Kristen kita, dan setiap kali memperbaharuinya. Sebagai frater kita boleh bersyukur atas adanya komunitas-komunitas yang bagus dan tradisi hidup persekutuan yang berharga. Tetapi kita juga menyadari bahwa cita-cita

7 12 muluk itu tidak bisa kita wujudkan dengan sempurna. Kesempatan-kesempatan yang tersedia untuk sebagian tidak dimanfaatkan, karena kita tidak tahu bagaimana kita harus memanfaatkannya atau karena kita terbentur pada keterbatasan sendiri: mewujudkan suatu kehidupan persekutuan religius sulit dan rentan, membutuhkan banyak waktu untuk bisa menerapkannya; kebudayaan di dalam mana kita hidup, juga tidak membantu. Dengan demikian kami merasa bahwa di dalam bidang yang sarat peluang-peluang bagus, karena bisa sebagai saudara-saudara yang hidup bersama dengan rukun (Mazmur 133), kadang-kadang juga terdapat kekurangan-kekurangan yang besar. Selama kapitel kami menekuni sejumlah pertanyaan. Perkembangan-perkembangan apa yang mengancam dan bisa melemahkan hidup persekutuan kita? Apa yang bisa kita lakukan untuk memperkuat hidup persekutuan di dalam kongregasi kita? Bagaimana para dewan bisa membantu menunjang hidup persekutuan itu? Dan yang terakhir tetapi tidak kalah penting: upaya apa yang kami harapkan dari para frater masing-masing? Adat zaman dan bagaimana kita bergaul dengannya Memang suatu kenyataan bahwa saat ini sulit bagi banyak kongregasi religius untuk mewujudkan dengan jelas hidup persekutuan mereka: suatu problem yang diakui di seluruh dunia. Agaknya sulit untuk membangun suatu kehidupan persekutuan Kristen di dalam konteks kemasyarakatan yang mengemukakan nilai-nilai dan norma-norma yang sangat berbeda. Dunia di mana kita hidup ditandai oleh individualisasi yang kuat, mungkin lebih kuat dari yang kita sadari, dan suatu kehidupan bersama yang sering kali tertekan oleh kultur kerja yang sibuk, kultur waktu senggang yang terputus-putus dan media yang memaksakan diri. Dalam kapitel ini kami menemukan bahwa tren-tren kemasyarakatan ini juga terasa dalam rumah-rumah frater kita, baik di belahan bumi Barat maupun Selatan: di manamana kita merasakan adanya ketegangan antara cita-cita kita untuk membagi bersama dan adat zaman yang mengajak kita untuk lebih mengutamakan perkembangan diri dan proyek-proyek sendiri, daripada hidup dalam persekutuan. Bukan maksud kami untuk membangkitkan rasa cemas, tetapi selama kapitel kami saling membagi keprihatinan kami tentang pengaruh zaman itu atas hidup persekutuan dan identitas kita sebagai frater. Kami kira bahwa kita harus benar-benar awas dalam menjaga kualitas kehidupan religius kita: agar dari rumah-rumah kita tetap terpancar suasana persaudaraan dan keramah-tamahan, juga antara kita sendiri! Itu antara lain berarti Apa yang harus kita lakukan untuk menjaga agar komunitas-komunitas kita tetap vital dan kuat, bisa mengatasi saat-saat yang sulit dan cukup keanggotaannya? bahwa kita tetap memperhatikan konfrater kita dan senantiasa menyediakan waktu untuk yang lain, bahwa kita mengusahakan suatu keseimbangan yang sehat antara karya, studi dan hidup persekutuan, bahwa kita memanfaatkan peluang-peluang baru yang ditawarkan media tanpa menghabiskan terlalu banyak waktu untuknya, dan secara umum mempunyai gaya hidup yang sederhana dan meyakinkan, yang sejalan dengan kaul-kaul religius kita. Kita beranggapan bahwa panggilan frater kita mewajibkan kita untuk melakukannya: bahwa kita memperlihatkan nilai cita-cita kehidupan persekutuan Kristiani di dalam suatu dunia yang dikuasai oleh begitu banyak norma yang berbeda, dan memberikan sinyal yang jelas dan meyakinkan tentang pengharapan, iman dan persaudaraan. Keseimbangan dalam kehidupan persekutuan Kami menyadari bahwa komunitas-komunitas kita juga rentan karena sebab-sebab lain. Kita hidup dalam persekutuan-persekutuan yang relatif kecil, keseimbangannya bisa terganggu karena ketuaan, sakit penyakit atau berangkatnya salah seorang konfrater. Apa yang harus kita lakukan untuk menjaga agar komunitas-komunitas kita tetap vital dan kuat, bisa mengatasi saat-saat yang sulit dan cukup keanggotaannya? Keseimbangan penting yang lain ialah selalu mencari perbandingan yang baik dengan karya-karya kita: sebagai frater kita sering kali terlampau dekat pada karya kita dan dengan demikian kena risiko bahwa seluruh kehidupan kita ditentukan olehnya, atau bahwa kehidupan berkomunitas terlalu terbebani olehnya: tepatnya apa dari karya itu kita bagi bersama, dan apa yang masih bisa kita bagi selain karya-karya itu? Peluang apa yang kita miliki untuk berekreasi, sendiri maupun bersama? Hampir semua rumah kita berdiri di tengah-tengah dunia ramai dan oleh karena itu sering didatangi tamu: bisakah kita sebagai komunitas mempertahankan sebagian dari ciri khas dan privasi kita sendiri? Bisakah kita mengajak semua konfrater untuk berpartisipasi dalam kehidupan berkomunitas kami, atau adakah frater-frater yang terancam dikucilkan, atau karena salah satu sebab mengucilkan diri? Apakah kita mempunyai bentuk-bentuk untuk saling membicarakan iman dan penghayatan di dalam komunitas, berhasilkah kita untuk mengisi dengan baik semua hari-hari komunitas dan rekoleksi? Dan akhirnya, bagaimana kita menjaga agar di dalam kehidupan kita yang sering kali aktif dan sibuk, tetap ada irama liturgi yang bagus berisi perayaan, saat-saat hening, membaca dan berdoa bersama? Dilihat dari berbagai sudut, kehidupan berkomunitas menuntut kita mencari dan mempertahankan keseimbangan yang cocok, dan hal ini hanya mungkin jikalau semua anggota dan mereka yang bertanggung jawab, mempunyai perhatian khusus untuk aspek ini. 13 kehidupan persekutuan kita

8 14 Perhatian pemimpin dan pembekalan Sewaktu kapitel kami menyimpulkan bahwa kita, justru karena begitu mementingkan kehidupan persekutuan, juga harus bisa cukup membekali para konfrater bisa untuknya. Itu secara khusus berlaku untuk para konfrater kita yang memangku jabatan sebagai overste komunitas: tugas yang mereka hadapi terasa berat dan kadang-kadang membuat mereka merasa kesepian sehingga mereka harus bisa mengandalkan pendampingan dan dukungan pribadi yang baik. Kapitel meminta semua dewan provinsi maupun regio untuk memberi perhatian khusus kepada aspek ini dan, andaikata kurang bisa menawarkan pendampingan dan dukungan tersebut, mencari jalan lain untuk menawarkannya. Bagaimanapun juga, menurut kami baik kiranya untuk sekali waktu, pada tingkatan regio atau provinsi, menyelenggarakan pertemuanpertemuan khusus untuk para overste komunitas. Di samping itu kami berpendapat bahwa dewan pimpinan umum, sewaktu mengadakan kunjungan kerja, harus memperhatikan pokok ini dan lebih melibatkan para pemimpin komunitas dalam kebijakan pembinaan umum dan pengembangan kepemimpinan. Karena bukankah perkembangan-perkembangan yang khusus meminta perhatian khusus para pemimpin, seperti misalnya terbentuknya sebuah komunitas beranggotakan frater mancanegara, kelanjutan hidup beberapa proyek komunitas dan bertambah tuanya beberapa komunitas di regio-regio tertentu. sebagai frater kita sering kali terlampau dekat pada karya kita dan dengan demikian kena risiko bahwa seluruh kehidupan kita ditentukan olehnya, atau bahwa kehidupan berkomunitas dibebankan terlalu terbebani olehnya. Konst i, 156 Komunitas-komunitas kita pada dasarnya merupakan tempat di mana kita sebagai frater merasa dimengerti, didukung, dihargai dan mendapat inspirasi, dan di mana kita mewujudkan secara konkret cita-cita Injili. Dalam hal ini kita memiliki suatu tradisi yang berharga yang, sesuai dengan apa yang diungkapkan dalam konstitusi kita, ingin sekali kita lanjutkan: Kita mau hidup dekat satu sama lain, dengan saling penghargaan dan simpati dengan persahabatan yang hangat dan setia dan dengan membangun komunitas kita, menjadi persekutuan hidup yang sejati 15 kehidupan persekutuan kita Kehidupan persekutuan: suatu prioritas bagi kita semua! Kehidupan persekutuan yang kuat penting bagi kita semua: oleh karena itu kapitel ingin mengajak semua frater untuk tetap memberi prioritas besar kepada aspek ini. Kongregasi kita mempunyai tradisi yang kuat dalam kehidupan persekutuan, dan kami berharap semoga tradisi ini bisa dipertahankan. Sudah tentu tetap menjadi tanggung jawab masing-masing komunitas dan para frater setempat untuk mengonkretkan kehidupan persekutuan mereka sendiri, dan mewujudkannya sebaik mungkin. Selain itu menjadi tanggung jawab semua dewan untuk membekali dan mendukungnya sebaik mungkin, antara lain dengan: menggalakkan dan mempermudah komunikasi dengan dan di dalam masing-masing persekutuan membina kontak secara teratur, dan melakukan kunjungan kerja dalam hal konflik bertindak sebagai mediator dan menciptakan suasana tukar pendapat yang baik, dan bila perlu, pengendalian konflik memperhatikan bahwa gedung dan sarana memungkinkan suatu kehidupan berkomunitas yang baik.

9 Komunitas-komunitas frater dalam situasi luar biasa 16 Selama kapitel ini kami juga merenungi kenyataan bahwa beberapa di antara komunitas kita telah mengalami situasi yang sangat luar biasa, dan dalam keadaan itu berfungsi secara sangat luar biasa. Dalam pengasingan Yang ingin kami sebut pertama adalah komunitas Joannes Zwijsen di Tilburg di mana kita boleh merawat banyak konfrater yang sudah lanjut usia, yang telah menderita secara berkepanjangan karena mendapat perumahan sementara ( ). Kami berterima kasih kepada komunitas ini karena mereka, selama tahun-tahun pengasingan ini, berhasil untuk tetap berfungsi dengan baik. Mereka memberikan suatu kesaksian luar biasa untuk persaudaraan dan perhatian berbelas kasih. Kita menyadari pula bahwa tahap awal setelah pindah ke rumah perawatan yang baru, akan meminta perhatian ekstra, dari semua konfrater dan dewan-dewan terkait secara khusus, dan bahwa masa pengasingan yang lama itu terasa amat sulit bagi banyak konfrater kita yang sudah lanjut usia. Gempa bumi Peristiwa yang sangat berbeda telah dialami oleh komunitas Gunung Sitoli di pulau Nias, Indonesia, pada tahun Para frater di Gunung Sitoli telah berusaha, ketika pada hari Paskah kedua gempa bumi berat menimpa pulau mereka dan menghancurkan 80% dari kota, untuk dengan berbagai cara membantu mereka yang menderita di sekitar mereka. Para frater membantu mencari kurban yang masih hidup yang tertimbun reruntuhan, dan membantu menguburkan mereka yang meninggal. Rumah frater, yang berkat konstruksi anti gempa bumi tertentu, cukup bisa bertahan sewaktu gempa berlangsung, menampung berbagai layanan darurat. Oleh dan melalui para frater banyak bantuan telah diberikan untuk pembangunan kembali kota, khususnya pembangunan kembali asrama putra, sebuah sekolah dasar dan sekolah menengah atas. Dengan demikian komunitas Gunung Sitoli, dalam situasi yang sangat dramatis, telah memberi kesaksian dari cinta berbelas kasih Kristiani. Gelombang kekerasan Para frater di Timor Leste, ketika gelombang kekerasan menimpa pulau tersebut, juga telah memberikan kesaksian yang berani dan luar biasa tentang belas kasih Kristiani untuk sesama. Sudah pada tahun 1999, ketika perang kemerdekaan pecah dalam segala kedahsyatannya, sikap para frater luar biasa: mereka merupakan persekutuan religius terakhir yang, bersama para Suster dari Zwijsen, meninggalkan Kota Dili dan termasuk yang pertama yang kembali lagi ke pulau ini. Uskup Belo waktu itu memuji mereka sebagai umat gereja yang netral politik. Pada tahun 2006 pecah konflik etnis dan politis, yang sekali lagi cukup dahsyat. Ketika seluruh lingkungan di sekitar rumah frater telah sepi dan hancur, rumah frater masih tetap tegak berdiri: tak seorang pun berani menyentuhnya. Dari rumah itu para frater menawarkan bantuan darurat kepada siapa saja. Mereka menampung banyak orang di dalam rumah dan sekolahnya, dan mencari jalur-jalur bagi mereka yang harus melarikan diri. Orang Islam pun datang meminta perlindungan, dan perlindungan itu diberikan. Hidup bersama dengan rukun Letusan kekerasan di Kenya, menyusul pemilihan umum akhir tahun 2007, telah menguasai liputan media internasional. Walaupun para frater tidak diancam secara langsung, mereka menyaksikan gelombang kekerasan ini dari dekat. Di mana perlu, komunitas-komunitas telah menawarkan bantuan konkret dan bersikap solider dengan para kurban. Di dalam komunitas-komunitas, para frater dari suku-suku yang berbeda hidup bersama dengan rukun: dalam situasi seperti itu hidup dalam persekutuan frater di mana perbedaan asal-usul, adat-istiadat, cita rasa, sifat dan watak, pekerjaan serta kedudukan dalam masyarakat, tidak boleh mengakibatkan perpecahan, menjadi lebih berarti. Empat contoh yang sangat berbeda, namun masing-masing mengungkapkan bagaimana kita sebagai frater di dalam persekutuan kita masing-masing mewujudkan panggilan untuk belas kasih dan persaudaraan. Kesaksian-kesaksian yang sangat menyentuh kita semua, dan karena saling keterikatan kita, membuat kita merasa bersyukur. Konst i, kehidupan persekutuan kita

10 memperdalam dan meneruskan spiritualitas kita bersama kita demi belas kasih, kita mengalami kehadiran Allah dengan cara yang khas, karena di dalam sesama itu kita berhadapan dengan Kristus sendiri. Menghidupi dan menjaga vitalitas spiritualitas kita 18 Sebagai frater kita berusaha untuk hidup dan bekerja berdasarkan inti Injil dan suatu iman yang mendalam dan otentik: hanya dengan cara ini panggilan kita mempunyai arti dan misi kita menjadi bermakna dan bisa meyakini. Itu sebenarnya tidak pernah terjadi dengan sendirinya. Oleh karena itu penting kiranya kita saling membantu agar iman kita bisa tetap tajam dan dihayati, agar supaya berulang kali kita bisa merenungi dasar Injili yang menjadi alas kehidupan kita, dan berusaha agar semangat belas kasih dan persaudaraan benar-benar mengilhami dan mendukung kehidupan kita. Yang mengilhami kita Konstitusi kita dengan singkat dan jelas mengungkapkan bagaimana kita ingin hidup dan bekerja sebagai frater: dengan mengikuti Yesus, terinspirasi oleh Injil dan sebagai bagian dari gereja dunia. Kita ingin hidup dari suatu persekutuan konfrater yang membagi semangat dan penugasan kita, dan bersama-sama memberi wujud konkret kepada Injil. Dalam pada itu kita membiarkan diri secara khusus dituntun oleh cita-cita yang menandai kongregasi kita, seperti belas kasih, persaudaraan, kesederhanaan, doa, iman akan Allah dan kehidupan Kristiani dalam persekutuan. Kita ingin bekerja untuk membangun dunia yang lebih baik dan manusiawi, dan dalam usaha itu terutama mengarahkan diri pada orang-orang yang miskin, tidak berdaya dan mudah terluka. Perhatian utama kita tertuju kepada orang-orang muda, karena untuk mereka kita ingin hadir dalam bentuk karya-karya dalam bidang pendidikan, perawatan dan pengajaran iman. Di samping itu kita juga bisa menangani aktivitas-aktivitas belas kasih kristiani yang lain, karena panggilan kita menuntut bahwa kita, dengan berulang kali, memperhatikan tanda-tanda jaman dan tuntutan-tuntutan kemasyarakatan dan gerejawi, dan dengan demikian menjaga agar misi kita tetap aktual. Kita ingin memberi kesaksian bahwa dengan memilih suatu kehidupan religius, dengan membagi hidup dalam suatu persekutuan dengan sesama saudara lelaki dan perempuan dan upaya Di dalam iman kita telah memilih hidup menurut Injil di dalam kongregasi ini Maksud kita ialah agar kita bersama sebagai frater membuat Kristus menjadi pusat dalam hidup kita dan mempersembahkan diri pada tugas kongregasi kita di dalam gereja dan dunia. Konst i, Marilah kita berusaha agar spiritualitas kita juga bisa berakar di negara-negara baru dan dalam konteks budaya lain. Kapitel mengajak semua frater untuk tetap memperjuangkan suatu spiritualitas yang kuat, pribadi dan sesuai jaman. Itu esensial, bukan saja untuk kualitas kehidupan seharihari kita saat ini, tetapi juga untuk masa depan kita. Kita tetap harus mengusahakan suatu gaya hidup yang bisa meyakini dan dikenal, yang mengungkapkan dan menunjang iman yang menjadi dasar hidup kita. Sebagai kongregasi, pembaharuan, pendalaman dan penerusan spiritualitas kita senantiasa harus kita utamakan, dalam berbagai bentuk yang konkret, dan memberinya prioritas yang tinggi. Dalam pada itu kita harus memberi cukup perhatian kepada kepemimpinan spiritual yang baik, pada semua tingkatan: di dalam komunitas-komunitas, trayek-trayek pembinaan dan di dalam dewan-dewan kita. Agar supaya bersama-sama kita bisa memantulkan secercah iman dan cinta kasih yang kita terima dari Allah sendiri dan yang menjadi sumber dari mana kita sebagai persekutuan hidup dan bekerja. Dalam tiga puluh tahun terakhir telah ada banyak investasi dalam pendalaman spiritualitas belas kasih dan persaudaraan dalam kongregasi, dan pembukaan harta warisan spiritual kita. Juga enam tahun terakhir ini dewan pimpinan umum mengembangkan banyak aktivitas di bidang ini. Kapitel menganggap usaha ini sangat penting, dan kami ingin menyampaikan penghargaan besar kami. Kami meminta agar dalam masa bakti berikut pun tetap ada banyak perhatian untuk prakarsa-prakarsa yang menghidupi dan menjaga vitalitas spiritualitas kita. Untuk usaha ini kami ingin sampaikan beberapa tekanan yang akan kami uraikan lebih lanjut kelak. Tantangan-tantangan saat ini Melihat kenyataan bahwa di beberapa negara persekutuan kita bertumbuh dengan baik, sedangkan di negara-negara lain tidak ada pertumbuhan, dan mereka belum berhasil atau hanya berhasil sedikit dalam mengikat generasi muda, kita sebagai kongregasi dihadapkan dengan beberapa tantangan yang sangat spesifik dan sulit. Kita harus dengan sadar dan bersama-sama, berusaha untuk meneruskan karisma kita, dan menjaga agar proses pendalaman dan kembali ke sumber-sumber spiritualitas dan persaudaraan kita, tetap kuat dan didukung oleh generasi-generasi mendatang. Marilah kita berusaha agar spiritualitas kita juga bisa berakar di negara-negara dan konteks budaya yang baru. Marilah kita menjaga agar keprihatinan kita tetap berakar 19 memperdalam dan meneruskan spiritualitas kita

11 20 dalam Injil sehingga bisa dikenal sebagai suatu kesaksian cmm yang otentik. Marilah kita menyadari bahwa dalam semua itu kita boleh mengangkat suara sendiri, yaitu suara suatu kongregasi bruder. Penerjemahan demi budaya dan generasi baru Pertama-tama kita harus menangani secara konkret pembinaan generasi konfrater yang baru yang berasal dari aneka negara. Mereka harus betul-betul meresapi spiritualitas dan tradisi religius kita, dan harus bisa mengungkapkan karisma khusus cmm dengan kata-kata sendiri, dan menerjemahkan nilai-nilai inti seperti belas kasih, persaudaraan, kepercayaan akan Tuhan dan kesederhanaan ke dalam konteks (antarbudaya) di mana mereka hidup. Di masa lampau sebagian besar publikasi dan inisiatif-inisiatif lain di bidang spiritualitas terutama berasal dari Eropa, dan melihat sejarah dan susunan kongregasi kita, hal itu memang lumrah. Tantangan yang kita hadapi sekarang adalah agar pendalaman itu diambil alih oleh provinsi-provinsi dan regio-regio lain, lebih dari sekarang, juga melihat bahwa provinsi Belanda semakin kecil dan tua dan masukan-masukan di bidang ini akan berkurang. Kami minta dewan pimpinan umum untuk menggalakkan dengan membimbing proses inkulturasi spiritualitas kita, dalam kerja sama yang erat dengan dewan-dewan provinsi dan regio. Penjabaran suatu identitas cmm bagi diri sendiri. Kalau kita ingin para frater muda meresapi karisma khas cmm itu, maka sebagai kongregasi kita harus menawarkan kepada mereka isi dan bentuk penyajiannya. Untuk mencapai tujuan ini, barangkali kita harus memberi uraian lebih jelas kepada generasi muda cmm tentang identitas dan kode genetis. Ini pertama-tama bisa diusahakan dengan memberi perhatian kepada hal membaca dan melatih bersama konstitusi kita; kita sudah cukup berpengalaman dalam bidang ini. Selanjutnya hal itu bisa kita lakukan dengan menjelaskan tradisi kita, antara lain melalui catatan-catatan sejarah yang mudah dimengerti, dengan gambaran-gambaran yang menarik dan kisah-kisah hidup para frater dari aneka negara, dan juga melalui bentuk-bentuk presentasi yang lain, misalnya pameran kita. Kita harus tetap mempelajari makna-makna spiritual inti dari tradisi kongregasi kita, tetap membaca teks-teks mengenai topik ini, secara khusus tentang Vinsensius dan pendiri kita, uskup Joannes Zwijsen. Tetapi marilah kita tidak hanya memperhatikan isinya karena cara penyajian juga penting. Berdasarkan pengalaman bisa dikatakan bahwa pertemuan-pertemuan internasional memberi peluang-peluang yang baik untuk membagi spiritualitas kami dengan persekutuan cmm yang lintas dunia, dan usul kami adalah untuk meneruskan upaya ini. Kami Kami berpendapat bahwa kita juga harus memperhatikan budaya membaca yang lebih baik, agar supaya buku-buku yang kami cetak itu, betul-betul terpakai. Dan sudah tentu kita harus memikirkan bentuk-bentuk baru untuk meneruskan tradisi kita, misalnya dengan penggunaan multimedia, internet, musik dan bentuk-bentuk penyajian kreatif lainnya. Karena bukankah masyarakat sekeliling kita mengikuti nilai-nilai yang jauh berbeda: bukan suatu hidup dalam persekutuan melainkan individualisme; bukan kesederhanaan melainkan konsumsi, bukan selibat melainkan pemuasan nafsu; bukan ketaatan dan respek, melainkan peningkatan kekuasaan dan pengaruh; bukan perhatian berbelas kasih untuk manusia yang rapuh, melainkan hak dari dia yang paling kuat. berpendapat bahwa kita juga harus memperhatikan budaya membaca yang lebih baik, agar supaya buku-buku yang kami cetak itu, betul-betul terpakai. Dan sudah tentu kita harus memikirkan bentuk-bentuk baru untuk meneruskan tradisi kita, misalnya dengan penggunaan multimedia, internet, musik dan bentuk-bentuk penyajian kreatif lainnya. Membagi spiritualitas kita dengan orang lain Di dalam sebuah dunia di mana banyak orang tumbuh menjadi dewasa, hidup dan bekerja tanpa orientasi spiritual yang jelas, dan dalam pada itu juga hampir tidak mendapat dukungan dari sebuah gereja yang makin lama makin tidak tampak, kami sebagai persekutuan cmm menganggap suatu tugas penting untuk menyebarkan keprihatinan kita, memberikan pendidikan iman dan memperkenalkan orang kepada Injil. Ini berarti bahwa kita harus mencari kesempatan dan harus memperlengkapi diri agar bisa membagi semangat dan warisan spiritual kita dengan orang lain. Yang terpikir oleh kami misalnya, para pemuda yang kita jumpai di sekolah-sekolah, proyek-proyek dan paroki-paroki. Tetapi ada juga banyak peluang untuk membagi spiritualitas kita dengan misalnya para awam di dalam dan sekitar kongregasi kita, para anggota lingkaran-lingkaran atau gerakan-gerakan belas kasih. Lalu masih ada juga sejumlah besar orang yang kita jumpai dalam kaitan gereja atau interaksi sosial, yang menaruh perhatian pada pekerjaan dan spiritualitas kita. Kapitel meminta perhatian khusus untuk hal membagi den meneruskan spiritualitas kita ini kepada masyarakat yang lebih luas. Bisa juga dikatakan: meneruskan spiritualitas belas kasih dan persaudaraan pun ingin kami anggap sebagai salah satu unsur dari misi kita. Gaya hidup religius yang meyakinkan Kalau kita ingin meneruskan dan memancarkan semangat rohani kita, maka kita sendiri harus bekerja keras untuk senantiasa berpegang pada gaya hidup religius yang meyakinkan. Ini mencakup banyak hal. Tetap berorientasi pada Injil. Membaca Alkitab bersama para konfrater. Mengusahakan budaya tukar pendapat kerohanian yang baik. Menjaga agar kehidupan berkomunitas senantiasa hidup, menarik dan ramah. Mencari keseimbangan yang baik dan yang hidup antara aksi dan kontemplasi, antara tugas, rekreasi dan renungan. Hidup murni berdasarkan kaul-kaul religius. Dengan setia mewujudkan doa dan bacaan rohani. Menghidupi diri dengan liturgi harian dan Ekaristi yang diatur dengan baik. Kami sebutkan pokok-pokok ini karena kami yakin, tetapi juga karena kami tahu bahwa kehidupan religius itu rentan, khususnya di jaman ini dan dalam konteks dunia yang mengangkat nilai-nilai yang sama sekali berbeda, di tengahtengah mana kita hidup dan bekerja. Mungkin kita bisa meningkatkan daya tahan kita 21 memperdalam dan meneruskan spiritualitas kita

12 22 terhadap ancaman-ancaman suatu masyarakat yang sangat individualistis, materialistis dan berfokus pada konsumsi. Karena bukankah masyarakat sekeliling kita mengikuti nilai-nilai yang jauh berbeda: bukan suatu hidup dalam persekutuan melainkan individualisme; bukan kesederhanaan melainkan konsumsi, bukan selibat melainkan pemuasan nafsu; bukan ketaatan dan respek, melainkan peningkatan kekuasaan dan pengaruh; bukan perhatian berbelaskasih untuk manusia yang rapuh, melainkan hak dari dia yang paling kuat. Kita sekali lagi minta perhatian untuk kualitas gaya hidup religius kita melihat betapa rawannya kehidupan kita itu dan dalam kesadaran bahwa di bidang-bidang ini kita masih mempunyai banyak kekurangan dan terbawa oleh pengaruh-pengaruh masyarakat. Yang penting adalah bahwa setiap hari kita mengonkretkan kualitas kehidupan religius kita, membuatnya meyakinkan: dan ini bukan hanya tergantung pada pembinaan yang baik, tetapi bahwa kita memeliharanya dengan cermat, menciptakan suasana antar konfrater yang terbuka dan jujur, dan membangkitkan perhatian para pemimpin. Semuanya pokok yang sebagai persekutuan frater harus kita kembangkan dan prioritaskan. Beberapa pokok perhatian konkret Inilah secara singkat garis-garis haluan yang sebagai kapitel ingin kami ajukan untuk diolah dalam kebijakan berkenaan dengan spiritualitas kita. Yaitu perhatian untuk penerusan dan inkulturasi spiritualitas tersebut untuk generasi yang baru dan kulturkultur yang berbeda. Yaitu tentang perhatian yang bersinambung untuk memahami warisan cmm yang khas itu. Yaitu tentang dengan cermat menyebarluaskan dan membagi spiritualitas kita dengan orang-orang di sekeliling kita. Dan akhirnya juga tentang perhatian untuk kualitas gaya hidup religius kita. Perwujudan semua hal ini menuntut keterlibatan kita semua, bukan saja dewan pimpinan umum dan aneka dewan pimpinan provinsi dan regio, melainkan juga semua komunitas dan semua frater secara perorangan. Tetapi kami ingin juga menyampaikan kepada dewan-dewan kita, beberapa pokok kebijakan konkret yang disaring dari apa yang dikatakan di atas ini, dan yang ingin kami sebut dengan singkat: Kaul-kaul religius dan gaya hidup Kami minta agar kebijakan yang mengajak para frater untuk mengatur dan memberi perhatian kepada gaya hidup religius mereka dilanjutkan: dengan perhatian untuk kaul dan hidup doa; menjaga keseimbangan antara aksi dan kontemplasi, karya dan renungan; perhatian untuk suatu kehidupan berkomunitas yang kaya, penuh respek dan menarik; dukungan kontinu untuk liturgi berkualitas tinggi, penggalakan budaya membaca dan meditasi. Kepemimpinan spiritual Kami mengharapkan pembinaan yang baik dan bimbingan spiritual bagi para pemimpin kita, karena mereka yang harus memberi contoh. Kami minta perhatian untuk kepemimpinan spiritual yang baik. Pertemuan-pertemuan internasional Kami ingin sekali melanjutkan pertemuan-pertemuan internasional cmm, baik dengan para frater maupun dengan mereka yang bukan frater. Identitas cmm Kami meminta untuk mendorong studi dan pendalaman identitas cmm. Ini antara lain berarti bahwa kita harus mempunyai perhatian untuk kesaksian yang diberikan almarhum konfrater kita (nekrologi), dan secara khusus untuk kesaksian frater Andreas. Kami juga minta disediakannya publikasi-publikasi tentang spiritualitas cmm dan sejarah cmm dan presentasi multimedia tentang warisan kita. Salah satu aspek daripadanya adalah, bahwa dengan demikian kami menyajikan konstitusi dalam bentuk yang konkret dan mudah digunakan, agar menjadi perhatian seluruh kongregasi. Kerja sama Vinsensian Kami minta agar dikembangkan inisiatif-inisiatif yang merangsang kerja sama dengan persekutuan-persekutuan Vinsensian lainnya, untuk memperdalam pengetahuan kita tentang semangat dan karya-karya Vinsensius. Yang secara terlintas dalam pikiran kami adalah kerja sama dengan kongregasi Suster scmm, yang mempunyai ikatan historis dengan kongregasi kita. 23 memperdalam dan meneruskan spiritualitas kita Pembinaan spiritual Kami meminta dewan pimpinan umum untuk, dalam kerja sama dengan dewan-dewan setempat, mencetuskan suatu program pembinaan lanjut untuk para konfrater dan anggota luar biasa, dan mengusahakan agar program pembinaan tersebut mempunyai banyak peserta. Membagi dengan orang lain Kami ingin melihat inisiatif-inisiatif konkret untuk bisa membagi dengan orang lain, seperti Gerakan Belaskasih, Duta-duta untuk Persaudaraan Lintas Dunia, hari-hari pembinaan untuk staf pengajar dan pembantu proyek, tempat pembelajaran spiritualitas.

13 24 Spiritualitas injili Kami meminta semua dewan untuk menggalakkan budaya pemahaman Alkitab dan sharing di dalam kongregasi. Budaya membaca dan budaya bertukar pikiran Kami meminta semua frater untuk mengusahakan peningkatan budaya membaca dan budaya bertukar pikiran, di dalam komunitas masing-masing. Ternyata di banyak negara, juga di Belanda dan Belgia, budaya membaca sedang mengendur. Tetapi membaca itu penting, sekarang dan nanti. Apa yang bisa kita lakukan? Di samping anjuran untuk membaca dan juga memikirkan bentuk-bentuk studi yang lain, misalnya sabda kehidupan secara berkala; menggunakan bahan peragaan dan internet. Karisma suatu kongregasi bruder Kami meminta perhatian untuk karisma khas suatu kongregasi bruder. Mungkin jaman sekarang ini sesuatu yang kurang akrab atau kurang dikenal orang, karena dalam konteks gereja maupun sosial (dengan sadar atau tidak), karisma-karisma lain lebih dikedepankan, seperti misalnya dari ordo-ordo kontemplatif dan persekutuanpersekutuan imam rasuli. Tetapi karisma ini suatu terjemahan otentik dari Injil dan boleh diperlihatkan dalam jaman ini: di dalam suatu dunia di mana ada begitu banyak orang yang kesusahan atau hidup dalam kondisi terbelakang, misi kristiani dalam semangat belaskasih dan persaudaraan, menjadi jawaban yang konkret. Kode genetis cmm Jadi, apa sebenarnya yang menjadi bagian dari tradisi spiritual cmm kita sendiri? Sebagai frater kita mempunyai tradisi yang sangat kaya yang kembali ke pendiri kita, uskup Joannes Zwijsen dan tokoh besar yang menjadi contohnya, Santo Vinsensius. Kongregasi kita ditempatkan di bawah perlindungan khusus Maria, Bunda yang Berbelaskasih, dan Santo Vinsensius, yang bersama-sama menjadi pelindung kongregasi kita. Warisan spiritual kita telah dicontohkan oleh sekian banyak konfrater yang telah mendahului kita, dan yang kita kenang dengan penuh hormat: kehidupan mereka menjadi contoh, konkret dan memberi inspirasi. Dalam tahun-tahun terakhir ini karisma cmm, berkat proses kembali ke sumber yang mulai berjalan karena Konsili Vatikan, telah mendapat perumusan ulang yang modern dan kuat sekitar dua pengertian kunci, yaitu belas kasih dan persaudaraan. Identitas spiritual kita tercakup dalam konstitusi baru kita, dan dirangkum dengan ringkas dan tegas dalam program dasar kita, yang menempatkan Yesus, Saudara yang Berbelaskasih, sebagai sosok yang sentral. Hal ini mengikat kita sebagai frater untuk bersama-sama dan dengan teratur mendalami konsep-konsep dasar belaskasih dan persaudaraan. Yang membantu kita untuk dengan penuh perhatian tetap berfokus pada makna kaul religius kita, dan memeliharanya dengan setia. Kita mencoba juga, berdasarkan penghayatan Ekaristi setiap hari, doa bersama dan bacaan pribadi, untuk menghidupi iman kita. Sebagai persekutuan kita memelihara suatu devosi khusus untuk Maria sebagai Bunda Yesus dan Bunda yang Berbelaskasih. Dan kita tetap memberi perhatian kepada teks-teks dan kesaksian-kesaksian pendiri kita uskup Zwijsen, santo pelindung kita Vinsensius dan semua konfrater yang telah mendahului kita. 25 memperdalam dan meneruskan spiritualitas kita

14 26 perutusan kita untuk berbelaskasih Sebagai frater, kami membentuk suatu kongregasi yang aktif, dan itu berarti bahwa karya dan perutusan kita mempunyai tempat yang penting dalam kehidupan kita. Banyak yang bisa dikatakan tentang hal ini. Selama pembahasanpembahasan dalam kapitel, kami berfokus pada beberapa aspek dari karya dan perutusan kita. dan sabar, kita mengabdi kepada perdamaian dunia. Kalau dalam pekerjaan konkret kita, kita memberi kesaksian tentang pengharapan kita, kita mengabdi kepada kepercayaan kita akan Tuhan yang maha pengasih dan penyayang. Jadi suatu kehidupan yang mengabdi kepada belaskasih juga merupakan kehidupan yang mengabdi kepada keadilan, kebenaran, pengharapan dan damai. Memperjuangkan belas kasih tampak dalam berbagai macam warna, tetapi sebenarnya bersumber pada sikap dasar yang sama, yaitu keinginan untuk melayani; dengan sikap inilah kita mewujudkan perutusan kita di dalam gereja dan dunia. 27 Sikap yang melayani Pertama-tama kami berbicara tentang sikap kita sewaktu berkarya, dan cara bagaimana kita bersama-sama mewujudkan perutusan kita. Kami sepakat bahwa, dalam semangat Injili, sikap ini sebenarnya selalu suatu sikap yang melayani. Dalam pengajaran yang kami berikan, dalam perawatan yang kami tawarkan, dan dalam semua proyek lain yang kita mulai untuk membantu orang mengejar kehidupan yang manusiawi, kita mempunyai peran yang melayani. Kita ingin mengembalikan hak kepada orang-orang yang tidak mendapat bagiannya, memberi peluang kepada mereka yang berada dalam situasi terbelakang, membawa pengharapan dan meringankan beban mereka yang berada dalam keadaan yang sulit. Kita ingin memberi perhatian kepada dan ikut berprihatin dengan orang-orang yang dilecehkan martabatnya. Kita ingin melakukan hal-hal konkret yang bisa membawa kebahagiaan dan memupuk kepercayaan. Dengan tetap hadir secara manusiawi, kita mencoba memberi orang lain perasaan bahwa mereka dilihat dan dihormati. Jadi karya-karya belaskasih kita, pertama-tama berupa karya pelayanan untuk orang lain, dalam berbagai aspek. Tetapi sikap melayani itu juga didasarkan pada nilai-nilai yang diturunkan kepada kita dari iman kristiani kita. Kalau kita bertindak di mana orang diperlakukan dengan tidak adil, dan mencoba mengubah situasi-situasi yang tidak manusiawi, kita mengabdi kepada keadilan. Kalau kita berlaku tulus dan jujur dalam pergaulan kita dengan orang lain, kita mengabdi kepada kebenaran. Kalau kita sendiri mengambil sikap suka damai Jadi suatu kehidupan yang mengabdi kepada belaskasih juga merupakan kehidupan yang mengabdi kepada keadilan, kebenaran, pengharapan dan damai. Memperjuangkan belaskasih tampak dalam berbagai macam warna, tetapi sebenarnya bersumber pada sikap dasar yang sama, yaitu keinginan untuk melayani; dengan sikap inilah kita mewujudkan perutusan kita di dalam gereja dan dunia. Belaskasih yang tampak, terdengar, terasa Akibat dari sikap ini adalah bahwa pekerjaan kita senantiasa terarah secara sangat konkret dan berorientasi (pada hal-hal yang) praktis. Selama kapitel kami sempat membahas dengan agak lebih mendalam konsep bahwa belaskasih Allah, seperti Yesus mengajar kita dalam Injil, harus menjadi belaskasih yang tampak, terdengar dan terasa dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga kata tampak, terdengar dan terasa itu penting: kata-kata ini menunjukkan bahwa belaskasih Allah dalam perutusan kita terwujud secara konkret sehingga menjadi kenyataan untuk orang lain. Berbagai hal yang terbayang oleh ketiga kata tadi. Yang tampak adalah belas kasih di dalam karyakarya kita, dalam proyek-proyek kita dan di dalam persekutuan-persekutuan kita. Ia juga tampak dalam pengajaran dan perhatian kita, dan terutama dalam sikap melayani kita dan kesediaan kita untuk membantu. Dan ia juga tampak dalam bantuan dan perhatian yang boleh kita terima dari orang lain. Dan karena belaskasih itu tampak, ia juga bisa mengilhami orang lain dan bisa dijadikan contoh. Belaskasih itu juga bisa terdengar dengan berbagai macam cara: melalui kesaksian kita tentang cinta kasih Allah, melalui kisah-kisah kita tentang pembaktian dan panggilan, melalui pesan yang sebagai persekutuan boleh kita sampaikan kepada seluruh dunia. Namun juga dalam lingkup kecil, kalau kita bisa menemukan kata-kata untuk mengungkapkan rasa sakit, kesepian dan kesedihan dan boleh mengucapkan kata-kata yang membebaskan bagi mereka yang sedang mengalami penderitaan. Sebab kata-kata tentang belaskasih itu membebaskan dan memberi harapan hidup yang baru. Dan belaskasih sebenarnya selalu terasa. Sering kali sama sekali tidak dibutuhkan kata-kata untuk melakukan perbuatan-perbuatan belaskasih. Belaskasih itu juga bisa diutarakan dengan diam-diam dan secara tersembunyi, belas kasih itu sifatnya rendah hati dan sering kali tidak tampak. Cuma dengan hadir saja kita sudah bisa menyatakan belaskasih, kadangkadang memang itu saja yang bisa kita lakukan. Tetapi dalam kehadiran yang biasa itu saja, belaskasih tadi bisa dirasakan, bisa disentuh: bagi orang lain dan kita sendiri, dalam apa yang boleh kita beri dan terima. perutusan kita untuk berbelaskasih

15 28 Makna manusiawi karya kita. Penting kiranya bahwa makna manusiawi karya kita senantiasa kita ingat: melalui karya itulah kita hadir demi orang lain, dan di sana kita saling bertemu. Karya juga merupakan cara untuk mengembangkan diri dan mencapai tingkat kemanusiaan yang diberikan Allah kepada kita: bekerja berarti mengembangkan talenta dan seluruh kepribadian kita. Pekerjaan memberikan kita identitas dan rasa harga diri, tetapi juga bermakna untuk kehidupan persekutuan kita. Selama kapitel ternyata bahwa kita sebagai frater bekerja keras, kadang kala malah barangkali terlalu keras. Karena bukankah memang apa yang dikenal sebagai kongregasi aktif, dan kita menganggap tugas kita untuk senantiasa siap sedia, setiap kali lagi. Tetapi sejauh mana kita harus siap sedia? Sering kali sulit untuk menentukan batas dalam melakukan pekerjaan, namun hal itu perlu kalau kita mau berlaku adil terhadap hidup persekutuan kita, dan terhadap diri sendiri. Memang suatu fakta bahwa banyak karya kita rentan, sering kali kita harus mengurus proyek-proyek yang relatif besar dan kompleks, dengan tenaga yang relatif terbatas. Akibatnya ialah bahwa banyak frater menuntut banyak dari diri sendiri, kami bersyukur melihat sikap ini, tetapi hal itu juga membuat kami khawatir. Adalah tugas persekutuan-persekutuan kita, dan juga para overste, untuk bersama-sama menjaga keseimbangan yang baik dalam pekerjaan kita. Ini juga berarti bahwa kita harus lugas dan jangan terlampau ambisius dalam berkarya. Sering kali kita memberikan tenaga terbaik kita kepada pembangunan dan kelanjutan proyek-proyek tertentu, tetapi kadang-kadang kita juga harus bisa berpikir dengan jernih dan lugas, khususnya di negara-negara di mana komunitas-komunitas kita semakin tua dan kecil, dan menolak beberapa proyek, atau menyusutkannya. Karena yang tetap berlaku adalah bahwa kita senantiasa harus merefleksi makna yang lebih manusiawi dan adil dari karya kita. Ini berarti bahwa karya itu sendiri bukan merupakan sasaran, melainkan cara untuk bisa hadir penuh belas kasih dan mengabdi kepada perdamaian dan keadilan. Struktur dari karya-karya kita Dari konstitusi sudah menjadi jelas bahwa misi kongregasi bisa berlangsung dalam berbagai struktur karya. Konteks karya-karya tersebut berbeda-beda, masing-masing dengan sifat, sejarah dan faedah tertentu sendiri. Dalam memandang keseluruhan struktur-struktur karya yang berbeda-beda tersebut, kita tidak boleh melupakan bahwa kita sebagai frater mempunyai satu misi bersama, dan bahwa tidak ada perbedaan dalam kedudukan atau tingkat, atau perbedaan nilai dalam berbagai struktur yang menjadi wadah karya tersebut. Memang suatu fakta bahwa banyak karya kita rentan, sering kali kita harus mengurus proyek-proyek yang relatif besar dan kompleks, dengan jumlah orang yang relatif terbatas. Konst. i, 219 Ingin kami tekankan di sini bahwa pekerjaan di dalam paroki, misalnya dengan para pemuda, di bidang katekisasi dan musik, menjadi aspek mendasar dari perutusan kita.. Banyak frater bekerja dalam struktur-struktur yang didirikan oleh orang lain, misalnya sekolah-sekolah atau proyek-proyek keuskupan, paroki, pemerintah atau suatu organisasi swasta. Sering kali hanya satu orang frater yang bekerja dalam struktur seperti itu. Salah satu keuntungannya adalah bahwa kita bisa ikut bekerja dalam proyek yang bermakna. Keuntungan yang lain adalah bahwa dengan cara ini kita bisa melakukan pekerjaan kita dengan efektif sekali, dan karena saling bekerja sama, bisa membuka berbagai peluang baru. Aspek lain lagi adalah bahwa pekerjaan seperti ini biasanya menghasilkan pemasukan untuk kongregasi. Kami sebagai kapitel menganggap suatu tantangan khas untuk, dalam konteks-konteks lain di mana kita bekerja, juga menampakkan sedikit dari perutusan belas kasih kita. Banyak juga frater yang bekerja dalam struktur-struktur kongregasi kita sendiri, misalnya di sekolah, asrama, poliklinik dan di studio. Banyak dari lembaga-lembaga kongregasi sendiri ini mempunyai sejarahnya sendiri: didirikan untuk menciptakan lapangan kerja untuk para frater muda, untuk mencari pemasukan untuk provinsi atau regio tertentu, atau untuk memungkinkan aktivitas-aktivitas tertentu. Kadangkadang proyek sendiri merupakan satu-satunya jalan untuk memulai aktivitas tertentu atau memberi kerangka kepada suatu karya. Kami perhatikan bahwa oleh sebab ini, dalam masa-masa bakti terakhir, kita mempunyai lebih banyak lembaga sendiri dan bahwa lembaga-lembaga tersebut sekali lagi mendapat andil yang relatif lebih besar dalam misi kita. Tantangan-tantangan yang terkait dengannya: bahwa kita harus mengusahakan suatu organisasi yang berkualitas dan efektif; bahwa kita harus menyediakan frater-frater yang profesional dan berkualifikasi; bahwa proyek-proyek ini harus disesuaikan dengan konteks kemasyarakatan dan perekonomian; bahwa melalui proyek-proyek ini kita menampakkan identitas kita sendiri dan bisa menyebarluaskan misi belaskasih dan persaudaraan kita. Di samping itu karya juga bisa dijalankan di dalam persekutuan, misalnya oleh para frater yang memangku jabatan kepemimpinan atau mendukung kehidupan komunitas tertentu. Secara intern pun selalu ada banyak tugas yang harus diselesaikan, khususnya dalam dewan-dewan pengurus komunitas, komunitas-komunitas di mana novisiat dan pembinaan memegang peranan penting, dan komunitas-komunitas di mana para konfrater lanjut usia mendapat perawatan. Semuanya pekerjaan yang sangat penting, yang bagi kongregasi mutlak perlu. Dalam kaitan ini pun tetap menjadi tantangan untuk tetap bisa menyebarluaskan misi belaskasih dan persaudaraan kita. Tantangan lain untuk kongregasi ialah untuk memilih konfrater yang tepat untuk fungsi ini, dan menjaga agar pekerjaan ini dilakukan dengan baik dan secara harmonis. 29 perutusan kita untuk berbelaskasih

Revitalisasi. Konferensi Umum, Oktober 2014, Canoas, Brazil Suster Mary Kristin Battles, SND

Revitalisasi. Konferensi Umum, Oktober 2014, Canoas, Brazil Suster Mary Kristin Battles, SND MERESAPI SABDA TERLIBAT DI DALAM DUNIA Revitalisasi Konferensi Umum, Oktober 2014, Canoas, Brazil Suster Mary Kristin Battles, SND Revitalisasi bagi Kongregasi Aktif Merasul berarti menggambarkan kembali

Lebih terperinci

isi kita Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

isi kita Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. SUKACITA dari isi kita Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. (2 Kor. 9:7; Amsal 22:9 dan Sirakh 35:8) Cerialah dan bergembiralah senantiasa, karena Allah menghendaki untuk dilayani dengan

Lebih terperinci

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN DALAM KONSTITUSI KITA Kita mengembangkan kesadaran dan kepekaan terhadap masalah-masalah keadilan, damai dan keutuhan ciptaan.para suster didorong untuk aktif

Lebih terperinci

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 1 KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 Pontianak, 16 Januari 2016 Paul Suparno, S.J 2. Abstrak Keluarga mempunyai peran penting dalam menumbuhkan bibit panggilan, mengembangkan, dan menyertai dalam perjalanan

Lebih terperinci

Laporan Kongregasi. Konferensi Umum, 5 Oktober Canoas, Brazil, 2014 Suster Mary Kristin Battles, SND

Laporan Kongregasi. Konferensi Umum, 5 Oktober Canoas, Brazil, 2014 Suster Mary Kristin Battles, SND MERESAPI SABDA TERLIBAT DI DALAM DUNIA Laporan Kongregasi Konferensi Umum, 5 Oktober Canoas, Brazil, 2014 Suster Mary Kristin Battles, SND Presentasi saya pagi ini akan berfokus pada tiga bidang. Pertama,

Lebih terperinci

Sekolah belas kasih. (frater Wim Verschuren) BELAS KASIH KINI! Agustus

Sekolah belas kasih. (frater Wim Verschuren) BELAS KASIH KINI! Agustus Sekolah belas kasih Jika kita merenungkan tentang topik belas kasih dalam bidang pendidikan, kita dihadapkan pada satu pertanyaan mendasar. Bukan pertanyaan yang semata hanya menyangkut arti seperti: Apa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 !!! DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 I. HAKEKAT, TUJUAN, DAN SPIRITUALITAS 3 II. ALASAN DAN DASAR 4 III. MANFAAT 5 IV. KEGIATAN-KEGIATAN POKOK 5 V. KEGIATAN-KEGIATAN LAIN 6 VI. ORGANISASI 6 VII. PENDAFTARAN

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN KRISTIANI SEBAGAI PELAYAN DI BIARA Rohani, Juni 2013, hal Paul Suparno, S.J.

KEPEMIMPINAN KRISTIANI SEBAGAI PELAYAN DI BIARA Rohani, Juni 2013, hal Paul Suparno, S.J. 1 KEPEMIMPINAN KRISTIANI SEBAGAI PELAYAN DI BIARA Rohani, Juni 2013, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Serviana saat ini menjadi pimpinan suatu kongregasi. Ia termasuk pimpinan yang disenangi banyak

Lebih terperinci

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J.

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Mistika dikenal oleh orang sekitar sebagai seorang yang suci, orang yang dekat dengan Tuhan,

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Generalat/ Rumah Induk Roma Natal, 2014 Para Suster yang terkasih, Sabda telah menjadi manusia dan berdiam

Lebih terperinci

Anda yang Berbelaskasih

Anda yang Berbelaskasih Anda yang Berbelaskasih Perlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan. (Peraturan Emas) Berbahagialah orang yang berbelaskasih, karena mereka akan beroleh belaskasih. (Mateus 5,7) Sabarlah

Lebih terperinci

PERAYAAN HARI HIDUP BAKTI SEDUNIA Rohani, Maret 2012, hal Paul Suparno, S.J.

PERAYAAN HARI HIDUP BAKTI SEDUNIA Rohani, Maret 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 PERAYAAN HARI HIDUP BAKTI SEDUNIA Rohani, Maret 2012, hal 28-32 Paul Suparno, S.J. Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 6 Januari 1997 telah menetapkan bahwa tanggal 2 Februari, pada pesta Kanak-kanak

Lebih terperinci

MENJADI TUA DAN BAHAGIA

MENJADI TUA DAN BAHAGIA 1 MENJADI TUA DAN BAHAGIA Rohani, November 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Hepiana sudah berumur 80 tahun. Ia tinggal di rumah orang tua. Ia dikenal sebagai suster lansia yang gembira dan bahagia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Gereja adalah persekutuan umat beriman yang percaya kepada Kristus. Sebagai sebuah persekutuan iman, umat beriman senantiasa mengungkapkan dan mengekspresikan

Lebih terperinci

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL Warta 22 November 2015 Tahun VI - No.47 KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL Hasil Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia IV (sambungan minggu lalu) Tantangan Keluarga dalam Memperjuangkan Sukacita Anglia 9.

Lebih terperinci

PANDUAN HIDUP ROHANI DARI IBU CLARA FEY: MELALUI JALAN AKSI - KONTEMPLASI

PANDUAN HIDUP ROHANI DARI IBU CLARA FEY: MELALUI JALAN AKSI - KONTEMPLASI Sr. María del Rocío, Konperensi 2009-2014 PANDUAN HIDUP ROHANI DARI IBU CLARA FEY: MELALUI JALAN AKSI - KONTEMPLASI Kebaktian Ibu Clara dapat dikatakan: selalu hidup di hadirat Allah. Jalan persatuan yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan atau laba. Untuk mencapai tujuan itu, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan atau laba. Untuk mencapai tujuan itu, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis-komersial, salah satu tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan atau laba. Untuk mencapai tujuan itu, perusahaan melakukan kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Generalat / Rumah Induk Roma Pentekosta, 2013 Para Suster yang terkasih, Pada hari Pentakosta anggur baru

Lebih terperinci

BUNDA MARIA IBU BIARAWAN-BIARAWATI Rohani, Oktober 2012, hal Paul Suparno, S.J.

BUNDA MARIA IBU BIARAWAN-BIARAWATI Rohani, Oktober 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 BUNDA MARIA IBU BIARAWAN-BIARAWATI Rohani, Oktober 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Bulan Oktober adalah bulan Maria. Banyak orang menyempatkan diri untuk menghormati Bunda Maria dan mohon bimbingannya

Lebih terperinci

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014 SURAT GEMBALA PRAPASKA 2014 KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014 Allah Peduli dan kita menjadi perpanjangan Tangan Kasih-Nya untuk Melayani Saudari-saudaraku yang terkasih,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas/Semester : VIII / 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi : Memahami

Lebih terperinci

Sukacita atas belas kasih Allah

Sukacita atas belas kasih Allah Sukacita atas belas kasih Allah Kehadiran gereja hendaknya menampakkan belas kasih Allah baik melalui paroki, komunitas, kelompok asosiasi dan gerakan lainnya; atau dengan kata lain kehadiran orang Kristen

Lebih terperinci

SUKACITA dari keramahan kita

SUKACITA dari keramahan kita SUKACITA dari keramahan kita Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku. (Matius 10:40) Janganlah kamu lupa untuk melakukan keramahan

Lebih terperinci

Menjadi Anggota Masyarakat Gereja

Menjadi Anggota Masyarakat Gereja Menjadi Anggota Masyarakat Gereja Chee Kim adalah seorang anak yatim piatu. Meskipun ia baru berusia enam tahun, ia hidup sebagai gelandangan di kota Hong Kong. Ia tidak mempunyai keluarga. Pada suatu

Lebih terperinci

(Dibacakan sebagai pengganti homili pada Misa Minggu Biasa VIII, 1 /2 Maret 2014)

(Dibacakan sebagai pengganti homili pada Misa Minggu Biasa VIII, 1 /2 Maret 2014) (Dibacakan sebagai pengganti homili pada Misa Minggu Biasa VIII, 1 /2 Maret 2014) Para Ibu/Bapak, Suster/Bruder/Frater, Kaum muda, remaja dan anak-anak yang yang terkasih dalam Kristus, 1. Bersama dengan

Lebih terperinci

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017 1 Th A Hari Minggu Biasa V 26 Februari 2017 Antifon Pembuka Mzm. 18 : 19-20 Tuhan menjadi sandaranku. a membawa aku keluar ke tempat lapang. a menyelamatkan aku karena a berkenan kepadaku. Pengantar Rasa-rasanya

Lebih terperinci

-uhan BERSUKACITA. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. (Joh 15:16)

-uhan BERSUKACITA. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. (Joh 15:16) -uhan BERSUKACITA dengan panggilan kita Dalam panggilanmu, Tuhan berkata kepadamu: Kamu penting bagi-ku, Aku mencintaimu, Aku memperhitungkanmu. (Paus Fransiskus) Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah

Lebih terperinci

KONGREGASI IMAM-IMAM HATI KUDUS YESUS (SCJ) KAPITEL JENDERAL XXII

KONGREGASI IMAM-IMAM HATI KUDUS YESUS (SCJ) KAPITEL JENDERAL XXII KONGREGASI IMAM-IMAM HATI KUDUS YESUS (SCJ) KAPITEL JENDERAL XXII Roma, 22 November 2007 Para Konfrater yang terkasih, Salam sejahtera dari Komisi Persiapan Kapitel Jenderal. Kami bertemu untuk pertama

Lebih terperinci

DAYA TAHAN LEMAH: TANTANGAN KAUL DARI DIRI SENDIRI Rohani, Oktober 2013, hal Paul Suparno, S.J.

DAYA TAHAN LEMAH: TANTANGAN KAUL DARI DIRI SENDIRI Rohani, Oktober 2013, hal Paul Suparno, S.J. 1 DAYA TAHAN LEMAH: TANTANGAN KAUL DARI DIRI SENDIRI Rohani, Oktober 2013, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Lemahnia sering mengeluh dan sedih karena kerap kali mengikuti kelemahannya. Ia sudah tahu

Lebih terperinci

C. Hubungan pimpinan dan anggota Dalam pendampingan dan kepemimpinan, relasi yang diharapkan adalah:

C. Hubungan pimpinan dan anggota Dalam pendampingan dan kepemimpinan, relasi yang diharapkan adalah: 1 PERAN PIMPINAN DALAM HIDUP MEMBIARA Musyawarah PRR, Lebao, Flores Timur, 18 Desember 2015 Paul Suparno, SJ Abstrak Peran pimpinan bagi perkembangan kongregasi sangat penting. Maju tidaknya kongregasi

Lebih terperinci

ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA Tahun 2011 2015 1 Latar Belakang Ecclesia Semper Reformanda >> gerak pastoral di KAJ >> perlunya pelayanan pastoral yg semakin baik. 1989 1990: Sinode I KAJ

Lebih terperinci

Rumah-Sakit Berbelaskasih

Rumah-Sakit Berbelaskasih Rumah-Sakit Berbelaskasih Aku menjadi mata bagi orang buta, dan menjadi kaki bagi orang lumpuh. (Ayub 29: 15) Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-nya

Lebih terperinci

sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Bersama Nasional, 27 Desember 2010 Senin, 27 Desember 2010

sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Bersama Nasional, 27 Desember 2010 Senin, 27 Desember 2010 sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Bersama Nasional, 27 Desember 2010 Senin, 27 Desember 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERAYAAN NATAL BERSAMA NASIONAL DI JAKARTA CONVENTION CENTER

Lebih terperinci

SERATUS PERSEN RELIGIUS DAN SERATUS PERSEN INDONESIA Rohani, Agustus 2012, hal Paul Suparno, S.J.

SERATUS PERSEN RELIGIUS DAN SERATUS PERSEN INDONESIA Rohani, Agustus 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 SERATUS PERSEN RELIGIUS DAN SERATUS PERSEN INDONESIA Rohani, Agustus 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Pada bulan Agustus kita sebagai warga Negara Indonesia merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Negara

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Para Suster yang terkasih, Generalat/Rumah Induk Roma Natal, 2013 Natal adalah saat penuh misteri dan

Lebih terperinci

Gereja yang berbelas kasih

Gereja yang berbelas kasih Gereja yang berbelas kasih Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala

Lebih terperinci

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN Disampaikan sebagai pengganti khotbah dalam Perayaan Ekaristi Minggu Biasa VI tanggal 10-11

Lebih terperinci

PELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak

PELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak PENDAHULUAN Allah tertarik pada anak-anak. Haruskah gereja berusaha untuk menjangkau anak-anak? Apakah Allah menyuruh kita bertanggung jawab terhadap anak-anak?

Lebih terperinci

TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET

TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET 1 TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET Seminar Religius di BKS 2016 Kanisius, 8 September 2016 Paul Suparno, SJ Pendahuluan Tema BKS tahun 2016 ini adalah agar keluarga mewartakan

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi,

Lebih terperinci

MEMBERI ITU MEMBAHAGIAKAN DAN MENYEHATKAN Rohani, Agustus 2013, hal Paul Suparno, S.J.

MEMBERI ITU MEMBAHAGIAKAN DAN MENYEHATKAN Rohani, Agustus 2013, hal Paul Suparno, S.J. 1 MEMBERI ITU MEMBAHAGIAKAN DAN MENYEHATKAN Rohani, Agustus 2013, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Givana bekerja sebagai pamong di asrama anak-anak SMA. Suster dikenal oleh anak-anak sebagai suster

Lebih terperinci

Membangun Dalam Masyarakat

Membangun Dalam Masyarakat Membangun Dalam Masyarakat Seorang yang mele- Dua orang sedang menggali lubang. wati tempat itu bertanya, "Anda sedang berbuat apa dengan sekop itu?" "Ah, saya hanya menggali lubang ini." Kemudian ia bertanya

Lebih terperinci

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) 10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi

Lebih terperinci

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehidupan di perkotaan diperhadapkan dengan sebuah realita kehidupan yang kompleks. Pembangunan yang terus berlangsung membuat masyarakat berlomba-lomba untuk

Lebih terperinci

Gereja Menyediakan Persekutuan

Gereja Menyediakan Persekutuan Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang

Lebih terperinci

WORLDWIDE BROTHERHOOD

WORLDWIDE BROTHERHOOD Ambassadors of a WORLDWIDE BROTHERHOOD LECTIO / BACAAN : MARKUS 2: 1-12 MEDITASI 5 : ORANG LUMPUH DISEMBUHKAN 1 Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar,

Lebih terperinci

Sukacita kita dalam doa

Sukacita kita dalam doa Sukacita kita dalam doa Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. (John 16:24) Sukacita dalam melayani Allah dan sesama merupakan suatu perwujudan nyata: sesuatu yang spontan, bahkan

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Para suster yang terkasih, Generalat/Rumah Induk Roma Paskah, 5 April 2015 Kisah sesudah kebangkitan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Katolik, Hindu, dan Budha. Negara menjamin kebebasan bagi setiap umat bergama untuk

BAB I PENDAHULUAN. Katolik, Hindu, dan Budha. Negara menjamin kebebasan bagi setiap umat bergama untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam UUD 1945, disebutkan bahwa Indonesia sebagai Negara yang berlandaskan pada Pancasila mengakui adanya lima agama di dalamnya, antara lain: Islam, Kristen,

Lebih terperinci

ANAK MAS DI BIARA SEBAGAI UNGKAPAN SEKSUALITAS Rohani, April 2012, hal Paul Suparno, S.J.

ANAK MAS DI BIARA SEBAGAI UNGKAPAN SEKSUALITAS Rohani, April 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 ANAK MAS DI BIARA SEBAGAI UNGKAPAN SEKSUALITAS Rohani, April 2012, hal 28-31 Paul Suparno, S.J. Sr. Bundanita mensharingkan pengalamannya bagaimana ia pernah mempunyai anak mas waktu mengajar di Sekolah

Lebih terperinci

SPIRITUALITAS EKARISTI

SPIRITUALITAS EKARISTI SPIRITUALITAS EKARISTI SUSUNAN PERAYAAN EKARISTI RITUS PEMBUKA LITURGI SABDA LITURGI EKARISTI RITUS PENUTUP RITUS PEMBUKA Tanda Salib Salam Doa Tobat Madah Kemuliaan Doa Pembuka LITURGI SABDA Bacaan I

Lebih terperinci

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam Di masa sekarang ini banyak para novis dan seminaris yang mengabaikan satu atau lebih aspek dari latihan pembentukan mereka untuk menjadi imam. Beberapa

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA - 273 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan dan nilai-nilai rohani masyarakat. Kehidupan rohani menjadi semakin terdesak dari perhatian umat

Lebih terperinci

1. Mengapa bermeditasi?

1. Mengapa bermeditasi? CARA BERMEDITASI 1. Mengapa bermeditasi? Oleh: Venerable Piyananda Alih bahasa: Jinapiya Thera Dalam dunia ini, apakah yang dicari oleh kebanyakan orang dalam hidupnya? Sebenarnya, mereka ingin mencari

Lebih terperinci

PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang

PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang Tahun 2009 Dewan Paroki Santo Yusup - Gedangan Jl. Ronggowarsito 11 Semarang - 50127 Telp. 3552252,

Lebih terperinci

K2 KEMAMPUAN KUESIONER KARUNIA-KARUNIA ROH

K2 KEMAMPUAN KUESIONER KARUNIA-KARUNIA ROH K2 KEMAMPUAN KUESIONER KARUNIA-KARUNIA ROH Wagner-Modified Houts Questionnaire (WMHQ-Ed7) by C. Peter Wagner Charles E. Fuller Institute of Evangelism and Church Growth English offline version: http://bit.ly/spiritualgiftspdf

Lebih terperinci

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga Hari Pertama Kamis, 25 Mei 2006 Kerajaan Kristus...dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem,

Lebih terperinci

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH SOSIALISASI DALAM ARDAS KAJ UNTUK TIM PENGGERAK PAROKI KOMUNITAS DAN TAREKAT DIBAWAKAN OLEH TIM KERJA DKP GERAKAN ROHANI TAHUN KERAHIMAN DALAM ARDAS KAJ tantangan

Lebih terperinci

BUDAYA MENJATUHKAN TEMAN DALAM KONGREGASI Rohani, Juli 2012, hal Paul Suparno, S.J.

BUDAYA MENJATUHKAN TEMAN DALAM KONGREGASI Rohani, Juli 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 BUDAYA MENJATUHKAN TEMAN DALAM KONGREGASI Rohani, Juli 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Kita semua sebagai anggota suatu kongregasi diharapkan hidup saling membantu satu sama lain dalam semangat kasih

Lebih terperinci

IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN

IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN Orang tua Kristiani mempunyai tanggung jawab, yang dipandang juga sebagai bentuk kerasulan khusus, untuk mendidik anak-anak dan membantu anak-anak dapat mempersiapkan diri

Lebih terperinci

SPIRITUALITAS STUDI: KESUNGGUHAN BELAJAR Rohani, September 2012, hal Paul Suparno, S.J.

SPIRITUALITAS STUDI: KESUNGGUHAN BELAJAR Rohani, September 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 SPIRITUALITAS STUDI: KESUNGGUHAN BELAJAR Rohani, September 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Awal September adalah awal para biarawan-biarawati yang bertugas untuk studi memulai perutusannya. Pada awal-awal

Lebih terperinci

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order HARI 1 JEJAK-JEJAK PEMURIDAN DALAM SURAT 1-2 TIMOTIUS Pendahuluan Surat 1-2 Timotius dikenal sebagai bagian dari kategori Surat Penggembalaan. Latar belakang

Lebih terperinci

B U K U P E N U N T U N PROGRAM UNIT DASAR

B U K U P E N U N T U N PROGRAM UNIT DASAR B U K U P E N U N T U N PROGRAM UNIT DASAR Daftar Isi Prakata Program Unit Dasar 2 Lima Unsur Program Unit Dasar 3 1. Organisasi 3 2. Tempat Pertemuan 4 3. Kurikulum 4 4. Pengajaran 5 5. Catatan dan Laporan

Lebih terperinci

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Dalam pelajaran dua kita melihat pentingnya mengajar, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Sejarah pengajaran dalam Alkitab merupakan pedoman bagi

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN SEBAGAI GEMBALA DAN PENGURUS DI BIARA Rohani, Juli 2013, hal Paul Suparno, S.J.

KEPEMIMPINAN SEBAGAI GEMBALA DAN PENGURUS DI BIARA Rohani, Juli 2013, hal Paul Suparno, S.J. 1 KEPEMIMPINAN SEBAGAI GEMBALA DAN PENGURUS DI BIARA Rohani, Juli 2013, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Peduliata oleh kongregasinya diberi tugas menjadi pimpinan asrama siswi-siswi SMA. Suster Peduliata

Lebih terperinci

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA 1 Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 10 : 34a. 37-43 Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Bacaan diambil dari Kisah Para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Pada umumnya dipahami bahwa warga gereja terdiri dari dua golongan, yaitu mereka yang dipanggil penuh waktu untuk melayani atau pejabat gereja dan anggota jemaat biasa.

Lebih terperinci

Meneladan Maria Menjadi Pribadi Ekaristis

Meneladan Maria Menjadi Pribadi Ekaristis BAHAN RENUNGAN (untuk kalangan sendiri) Meneladan Maria Menjadi Pribadi Ekaristis semakin beriman, semakin bersaudara dan berbela rasa Kata Pengantar Saudara saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus,

Lebih terperinci

EVANGELISASI BARU. Rohani, Desember 2012, hal Paul Suparno, S.J.

EVANGELISASI BARU. Rohani, Desember 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 EVANGELISASI BARU Rohani, Desember 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Budayanita waktu mengajar agama pada beberapa orang tua yang ingin menjadi Katolik, sering meneguhkan bahwa mereka itu sebenarnya

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan gereja dan kekristenan di era globalisasi sekarang ini begitu pesat. Pembangunan gereja secara fisik menjadi salah satu indikator bahwa suatu

Lebih terperinci

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI *HATI YANG BERSYUKUR TERARAH PADA ALLAH *BERSYUKURLAH SENANTIASA SEBAB ALLAH PEDULI *ROH ALLAH MENGUDUSKAN KITA DALAM KEBENARAN *ROH

Lebih terperinci

Tahun C Pesta Keluarga Kudus : Yesus, Maria, Yusuf LITURGI SABDA. Bacaan Pertama 1 Sam. 1:

Tahun C Pesta Keluarga Kudus : Yesus, Maria, Yusuf LITURGI SABDA. Bacaan Pertama 1 Sam. 1: 1 Tahun C Pesta Keluarga Kudus : Yesus, Maria, Yusuf LITURGI SABDA Bacaan Pertama 1 Sam. 1:20-22. 24-28 Seumur hidupnya Samuel diserahkan kepada Tuhan. Bacaan diambil dari Kitab Pertama Samuel: Setahun

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara. Generalat/Rumah Induk Roma 1 Oktober 2013 Para suster yang terkasih, Pada hari ini kita merayakan pesta

Lebih terperinci

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap Pengantar Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap tahunnya oleh seluruh umat katolik sedunia untuk menghormati Santa Perawan Maria. Bapa Suci

Lebih terperinci

VISI KEBUTUHAN PENERJEMAHAN ALKITAB DI INDONESIA DAN DI SELURUH DUNIA. Roger E. Doriot 1

VISI KEBUTUHAN PENERJEMAHAN ALKITAB DI INDONESIA DAN DI SELURUH DUNIA. Roger E. Doriot 1 VISI 2025 - KEBUTUHAN PENERJEMAHAN ALKITAB DI INDONESIA DAN DI SELURUH DUNIA Roger E. Doriot 1 rogerdoriot@gmail.com sttjaffraymakassar@yahoo.co.id Artikel 1 Visi 2025 Kenapa Penerjemahan Alkitab Penting

Lebih terperinci

Saudara Membutuhkan Berita

Saudara Membutuhkan Berita Saudara Membutuhkan Berita Setiap tahun orang memilih beberapa macam benih untuk ditanam di kebun mereka. Kalau mereka ingin menanam boncis, mereka menanam benih boncis. Akan tetapi tukang kebun tidak

Lebih terperinci

Saudara Tidak Membutuhkan Meja Tulis

Saudara Tidak Membutuhkan Meja Tulis Saudara Tidak Membutuhkan Meja Tulis Bila kita percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat, kita menerima kesukaan yang besar. Ingatkah saudara ketika ini terjadi dalam hidup saudara? Saudara segera mau menceritakannya

Lebih terperinci

Bersukacitalah di dalam Tuhan. (St. Vinsensius a Paulo)

Bersukacitalah di dalam Tuhan. (St. Vinsensius a Paulo) Saya ingin mengatakan satu kata kepada Anda dan kata ini adalah sukacita. Dimanapun orang menjalankan hidup membiara, karena selalu ada sukacita! (Paus Fransiskus) Bersukacitalah di dalam Tuhan. Bersukacitalah

Lebih terperinci

NABI YEHEZKIEL: KUALITAS HIDUP SEOFLING UTUSAN ALLAH DEMI KEBAIKAN BANGSA (Yehezkiel Bab 2 - Bab 3)

NABI YEHEZKIEL: KUALITAS HIDUP SEOFLING UTUSAN ALLAH DEMI KEBAIKAN BANGSA (Yehezkiel Bab 2 - Bab 3) PERTEMUAN IV : NABI YEHEZKIEL: KUALITAS HIDUP SEOFLING UTUSAN ALLAH DEMI KEBAIKAN BANGSA (Yehezkiel Bab 2 - Bab 3) Lagu & Doa Pembukaan : Lagu dipilih dari Puji Syukur atau lagu rohani lain. Doa pembukaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat, memacu orang untuk semakin meningkatkan intensitas aktifitas dan kegiatannya. Tingginya intensitas

Lebih terperinci

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan Persiapan untuk Penelaahan Alkitab Sekarang setelah kita membicarakan alasan-alasan untuk penelaahan Alkitab dan dengan singkat menguraikan tentang Alkitab, kita perlu membicarakan bagaimana menelaah Alkitab.

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Perayaan tahun Baru Imlek Nasional 2564, Jakarta, 19 Februari 2013 Selasa, 19 Pebruari 2013

Sambutan Presiden RI pada Perayaan tahun Baru Imlek Nasional 2564, Jakarta, 19 Februari 2013 Selasa, 19 Pebruari 2013 Sambutan Presiden RI pada Perayaan tahun Baru Imlek Nasional 2564, Jakarta, 19 Februari 2013 Selasa, 19 Pebruari 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERAYAAN TAHUN BARU IMLEK NASIONAL 2564 MAJELIS

Lebih terperinci

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan

Lebih terperinci

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran Pernahkah saudara melihat seekor induk burung yang mendesak anaknya keluar dari sarangnya? Induk burung itu memulai proses pengajaran yang akan berlangsung terus sampai

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB PEMBUKAAN Sesungguhnya Allah didalam Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Ia adalah sumber kasih, kebenaran, dan hidup, yang dengan kuat kuasa

Lebih terperinci

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan subyek yang ikut berperan 14 1 7. PERTANYAAN UNTUK DISKUSI Menurut Anda pribadi, manakah rencana Allah bagi keluarga Anda? Dengan kata lain, apa yang menjadi harapan Allah dari keluarga Anda? Menurut Anda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anastasia Jessica Putri Larasati

BAB I PENDAHULUAN. Anastasia Jessica Putri Larasati BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Pengadaan Proyek Paus Benediktus XVI dalam pidatonya pada Hari Penutupan Orang Muda Sedunia (World Youth Day) yang diselenggarakan di Sidney pada 20 Juli 2006 mengingatkan

Lebih terperinci

2

2 Pk. 17.00 WIB 2 3 4 5 6 7 8 9 PELAYANAN BAPTISAN KUDUS DEWASA, BAPTIS ANAK, PENGAKUAN PERCAYA (SIDI), PENERIMAAN ANGGOTA & PEMBARUAN PENGAKUAN PERCAYA PENGANTAR PF : Dalam kebaktian hari ini akan dilayankan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata

BAB V PENUTUP. budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan akhir dari penelitian tentang teologi kontekstual berbasis budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata peribadahan GKJ di dalam menanamkan

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Pelayanan kepada anak dan remaja di gereja adalah suatu bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Pelayanan kepada anak dan remaja di gereja adalah suatu bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pelayanan kepada anak dan remaja di gereja adalah suatu bidang pelayanan yang penting dan strategis karena menentukan masa depan warga gereja. Semakin

Lebih terperinci

KESENDIRIAN & KESEPIAN DALAM MASA TUA Rohani, Februari 2013, hal Paul Suparno, S.J.

KESENDIRIAN & KESEPIAN DALAM MASA TUA Rohani, Februari 2013, hal Paul Suparno, S.J. 1 KESENDIRIAN & KESEPIAN DALAM MASA TUA Rohani, Februari 2013, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Pastor Lonelinus sejak temannya meninggal menjadi sangat kesepian. Di rumah orang tua, ia biasa berbicara, ngomong

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gereja hidup di tengah masyarakat. Gereja kita kenal sebagai persekutuan orangorang percaya kepada anugerah keselamatan dari Allah melalui Yesus Kristus. Yesus Kristus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap manusia tentunya memiliki masalah dan pergumulannya masing-masing. Persoalan-persoalan ini mungkin berkaitan dengan masalah orang per

Lebih terperinci

-AKTIVITAS-AKTIVITAS

-AKTIVITAS-AKTIVITAS KEHIDUPAN BARU -AKTIVITAS-AKTIVITAS BARU Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Bagaimanakah Saudara Mempergunakan Waktumu? Bila Kegemaran-kegemaran Saudara Berubah Kegemaran-kegemaran Yang Baru

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013 Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PUNCAK PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL

Lebih terperinci

Tahun C Hari Minggu Biasa XXVIII LITURGI SABDA. Bacaan Pertama 2 Raj. 5 : Naaman kembali kepada Elisa, abdi Allah, dan memuji Tuhan.

Tahun C Hari Minggu Biasa XXVIII LITURGI SABDA. Bacaan Pertama 2 Raj. 5 : Naaman kembali kepada Elisa, abdi Allah, dan memuji Tuhan. 1 Tahun C Hari Minggu Biasa XXVIII LITURGI SABDA Bacaan Pertama 2 Raj. 5 : 14-17 Naaman kembali kepada Elisa, abdi Allah, dan memuji Tuhan. Bacaan diambil dari Kitab Kedua Raja-Raja: Sekali peristiwa,

Lebih terperinci