PERUBAHAN SOSIAL DAN DAMPAKNYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERUBAHAN SOSIAL DAN DAMPAKNYA"

Transkripsi

1 BAB 1 PERUBAHAN SOSIAL DAN DAMPAKNYA Kompetensi Dasar: 3.1 Menganalisis perubahan sosial dan akibat yang ditimbulkannya dalam kehidupan masyarakat 4.1 Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi tentang perubahan sosial dan akibat yang ditimbulkannya 1. Pengertian Perubahan Sosial Salah satu konsep penting dalam Sosiologi adalah perubahan sosial, karena kehidupan masyarakat tidaklah statis, melainkan dinamis. Dinamika kehidupan sosial masyarakat merupakan hal penting dalam Sosiologi, sesuai dengan definisi dari Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, bahwa Sosiologi atau ilmu kemasyarakatan mempelajari tentang struktur sosial, proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada struktur maupun proses-proses sosial. Sesuai dengan pengertian yang dikemukakan oleh Kingsley Davis, bahwa perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat. Definisi tersebut dapat dibandingkan dengan yang dikemukakan oleh Selo Soemardjan, bahwa perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Masih banyak definisi dari para ahli lain, dan masing-masing berbeda dalam memberikan tekanan. Seperti misalnya McIver dan Charles Horton Page, bahwa perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan dalam masyarakat yang dapat diamati, atau diukur, seperti mobilitias sosial, komposisi penduduk, ataupun perubahan sistem pemerintahan. Sementara itu, More mengartikan perubahan sosial sebagai suatu perubahan penting dalam struktur sosial, termasuk di dalamnya pola-pola perilaku dan sistem interaksi sosial, perubahan norma, nilai, dan fenomena kultural. Herbert Blumer melihat perubahan sosial sebagai usaha kolektif untuk menegakkan terciptanya tata kehidupan yang baru. Apapun definisinya, yang harus difahami adalah bahwa setiap masyarakat selalu mengalami perubahan-perubahan, perubahan-perubahan tersebut merupakan hal yang wajar dalam masyarakat, walaupun kadang menimbulkan kegoncangan dalam masyarakat. Ada masyarakat yang berubah cepat ada masyarakat yang berubah lambat. Ruang Lingkup Perubahan Sosial Dari beberpa definisi tentang perubahan sosial, yang paling mudah difahami adalah bahwa perubahan-perubahan sosial itu terjadi pada ruang lingkup, yaitu (1) lingkup struktur sosial, dan (2) lingkup proses sosial. Struktur sosial, yaitu susunan atau konfigurasi dari unsur-unsur sosial yang pokok, dan proses sosial, yaitu interaksi atau hubungan timbal-balik di antara unsur-unsur sosial yang pokok tersebut. AGUS SANTOSA - SOSIOLOGI XII IPS 1

2 Contoh perubahan sosial yang terjadi pada ruang lingkup struktur sosial adalah: berubahnya bentuk stratifikasi sosial masyarakat dari berbentuk kerucut pada masyarakat agraris/tradisional menjadi berbentuk intan pada masyarakat industrial/modern, yang disebabkan oleh adanya aliran dari lapisan bawah stratifikasi sosial ke kelas menengah akibat meningkatnya pendapatan karena berpindah pekerjaan dari pekerja di sektor pertanian menjadi pekerja di sektor industri (pabrik). Perubahan bentuk stratifikasi sosial Kelas atas Kelas Atas Kelas Menengah Kelas bawah Kelas Menengah Kelas Bawah Gambar 1.1 Perubahan bentuk stratifikasi sosial karena bertambahnya kelas menengah perkotaan, akibat berubahnya pekerjaan dari sektor pertanian ke industri. Contoh lainnya adalah perubahan kedudukan para bangsawan di Jawa pada masa kolonial. Para bangsawan mengalami dislokasi sosial (pergeseran posisi) dari kelas atas pada masa feodal, menjadi kelas menengah bawah pada masa kolonial. Kelas atas digantikan oleh orang-orang kulit putih (Belanda), dan kelas menengah atas adalah orang-orang keturunan asing, terurama keturunan Tionghoa. Sedangkan contoh perubahan yang terjadi pada lingkup proses sosial adalah berubahnya model interaksi sosial di antara para anggota masyarakat, misalnya antara orangtua dengan anak, antara guru dengan murid, yang seiring dengan arus demokratisasi dalam masyarakat, berubah dari otoriter mejadi equaliter (setara). Komunikasi yang pada masa feodal merupakan instruksi dan bersifat satu arah dari guru/orangtua kepada murid/anak, berubah menjadi interaksi dua arah yang bersifat partisipatoris. 2. Perubahan Sosial dengan Perubahan Kebudayaan, apa hubungan dan perbedanya? Perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi pada sistem sosial (struktur dan proses sosial), sedangkan perubahan kebudayaan terjadi pada sistem kebudayaan (nilai/idea, pola bertindak dan artefak). Selo Soemardjan menyatakan bahwa hubungan antara kebudayaan dengan masyarakat itu merupakan dwi tunggal, atau dua yang satu. Masyarakat merupakan wadah, sedangkan kebudayaan merupakan isi. Perubahan-perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada wadah (masyarakat), sedangkan perubahan kebudayaan merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada isi, atau segenap alat dan cara yang digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. AGUS SANTOSA - SOSIOLOGI XII IPS 2

3 Gambar Struktur Kebudayaan Koentjaraningrat Gambar 1.2 Struktur Kebudayaan Perbedaan Antara Perubahan Sosial dengan Perubahan Kebudayaan, bahwa perubahan sosial hanya merupakan bagian dari perubahan kebudayan, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada sistem sosial (struktur dan proses sosial). Perubahan-perubahan pada sistem idea dan artefak merupakan perubahan kebudayaan. Secara teoritik memang dapat dibedakan antara perubahan sosial dengan perubahan kebudayaan, tetapi ketika hal tersebut menjadi gejala dalam suatu masyarakat, sangat tidak mudah untuk membedakannya, sehingga peristiwa itu disebut sebagai perubahan sosial dan kebudayaan. Perubahan-perubahan pada sistem religi atau keyakinan, bahasa, sistem pengetahuan, sistem teknologi dan peralatan hidup (artefak), dan kesenian memang cenderung merupakan perubahan kebudayaan. Namun, perubahanperubahan yang terjadi pada organisasi atau lembaga sosial, sistem pemerintahan atau politik, dan sistem ekonomi (mata pencaharian), tampaknya tidak dapat diklasifikasikan sebagai perubahan kebudayan saja, di dalamnya terkandung juga perubahan-perubahan yang bersifat sosial. Hubungan antara perubahan sosial dengan perubahan kebudayaan digambarkan dalam beberapa pernyataan berikut. a. Hampir tidak dapat dijumpai perubahan sosial yang tidak diawali oleh perubahan kebudayaan. b. Tidak semua perubahan kebudayaan mengakibatkan perubahan sosial c. Hanya perubahan unsur-unsur kebudayaan yang fundamental (dasar) saja yang mengakibatkan perubahan sosial Apabila unsur yang berubah itu pada unsur-unsur kebudayaan seperti kesenian, jenis musik, jenis tari, model pakaian, dan sebagainya, perubahan-perubahan tersebut tidak akan mengubah stuktur dan proses sosial. Namun, apabila yang berubah itu adalah konstitusi atau dasar negara, dapat dipastikan akan terjadi perubahan pada stuktur dan proses-proses sosial, khususnya struktur dan proses politik atau pemerintahan. 3. Mengidentifikasi Perubahan Sosial Bagaimana mengetahui kalau dalam masyarakat telah terjadi perubahan sosial? Perubahan sosial dapat diketahui dengan jalan membandingkan keadaan suatu masyarakat dalam paling tidak dua kurun waktu yang berbeda. Misalnya keadaan struktur sosial masyarakat Indonesia pada masa pertanian, feodal, kolonial, kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan orde reformasi. Apa yang berbeda, misalnya AGUS SANTOSA - SOSIOLOGI XII IPS 3

4 siapa yang berkuasa, siapa yang menempati kelas atas pelapisan sosial, bagaimana komunikasi atau interaksi di antara golongan-golongan atau kelas-kelas sosial terjadi, dan seterusnya. Soerjono Soekanto dalam bukunya yang berjudul Sosioloi Suatu Pengantar memberikan identifikasi bahwa suatu masyarakat dipastikan mengalami perubahan-perubahan, dengan memperhatikan beberapa hal berikut. a. Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang, setiap masyarakat pasti berubah, hanya ada yang cepat dan ada yang lambat b. Perubahan yang terjadi pada lembaga sosial tertentu akan diikuti perubahan pada lembaga lain c. Perubahan sosial yang cepat akan mengakibatkan disorganisasi sosial. Disorganisasi sosial akan diikuti oleh reorganisasi melalui berbagai adaptasi dan akomodasi d. Perubahan tidak dapat dibatasi hanya pada bidang kebendaan atau spiritual saja, keduanya akan kait-mengait. e. Secara tipologis, perubahan-perubahan sosial dapat dikateorikan sebagai: 1) proses sosial, yaitu pergantian beragam penghargaan, fasilitas, dan anggota dari suatu struktur. 2) segmentasi atau pembagian, yaitu pemekaran unit-unit struktural yang tidak terlalu berbeda dengan unit-unit yang telah ada 3) perubahan struktur, yaitu timbulnya peran dan organisasi yang baru. 4) perubahan struktur kelompok, yaitu pergantian komposisi kelompok, tingkat kesadaran kelompok, dan hubungan antarkelompok dalam masyarakat. 4. Macam-macam (Tipologi) Perubahan Sosial Perubahan Siklus dan Linier Berdasarkan polanya, perubahan sosial dalam masyarakat dapat dibedakan antara perubahan berpola siklus dan perubahan berpola linier. 4.1 Perubahan berpola siklus. Perubahan-perubahan berpola siklus diterangkan antara lain oleh Arnold Toynbe, Oswald Spengler, dan Vilfredo Pareto, bahwa masyarakat berkembang laksana suatu roda, kadangkala naik ke atas, kadang kala turun ke bawah. Tahap-tahap perkembangan masyarakat menyerupai lingkaran, sehingga satu tahapan dapat dilalui berulang-ulang. Dalam bukunya The Decline of The West Spengler menyatakan bahwa kebudayaan tumbuh, berkembang dan pudar laksana perjalanan gelombang yang muncul mendadak, berkembang, kemudian lenyap 4.2 Perubahan linier Perubahan berpola linier dianut antara lain oleh Comte, Spencer, Durkheim, Weber, dan Parsons, bahwa kemajuan progresif masyarakat mengikuti suatu jalan yang linier, dari suatu kondisi ke kondisi lain, misalnya dari tradisional menjadi modern, dari agraris ke industrial, atau dari masyarakat bersituasi atau beriklim desa menjadi masyarakat bersituasi atau beriklim kota. Menurut Parson, masyarakat secara transisional berkembang melalui tiga tingkatan utama, yaitu (1) primitif, (2) inter-mediate, dan (3) modern. Alvin Tofler menjelaskan bahwa masyarakat tumbuh dan berkembang dari gelombang pertama (masyarakat agraris), gelombang kedua (masyarakat industri), dan gelombang ketiga (masyarakat informasi). Contoh lain dari perubahan linier adalah yang dikemukakan oleh Rostow, bahwa masyarakat berkembang dari masyarakat tradisional, menjadi masyarakat prakondisi AGUS SANTOSA - SOSIOLOGI XII IPS 4

5 lepas landas (precondition for take off), lepas landas (take off), maturity, dan akhirnya highmass consumption (konsumsi masa tinggi). 4.3 Evolusi dan Revolusi Berdasarkan kecepatan atau laju perubahan sosial yang terjadi, dibedakan antara evolusi dan revolusi Evolusi Evolusi adalah perubahan yang memerlukan waktu lama dan rentetan-rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Perubahan-perubahan kecil tersebut terjadi karena usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluankeperluan, keadaan atau kondisi baru, yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Setidaknya ada tiga teori tentang evolusi, yaitu (1) Teori evolusi unilineal Para pendukung teori ini, seperti Auguste Comte, Herbert Spencer, Vilfredo Pareto, dan Pitirim A. Sorokin) berpendapat bahwa manusia dan masyarakat termasuk kebudayaannya mengalami perkembangan yang mengikuti tahapan-tahapan tertentu, mulai dari bentuk yang sederhana, kemudian yang kompleks, dan sampai pada bentuk yang sempurna. (2) Teori evolusi universal Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak melalui tahapan-tahapan tertentu, melainkan melalui garis evolusi tertentu, misalnya seperti yang dinyatakan oleh Herbert Spencer bahwa masyarakat berkembang dari homogen menjadi heterogen. (3) Teori evolusi multilieal Para pendukung teori ini, antara lain Leslie White, berpendapat bahwa teori universal ataupun unilieal terlalu menyederhanakan fakta, karena tidak begitu memperhatikan pengaruh dari perubahan yang terjadi pada bidang kehidupan tertentu terhadap bidang kehidupan lain. Menurut sudut pandang teori ini, perubahan dari pertanian berpindahpindah, kemudian mulai menetap, maka tumbuhlah sawah, kebun, tetapi masih tradisonal. Perkembangan selanjutnya terjadi pembagian spesifik berupa kebun yang khusus ditanami tanaman tertentu, sehingga percabangannya semakin banyak. Perubahan-perubahan tersebut juga berdampak pada sistem keluarga, dari keluarga nomaden menjadi menetap, dan seterusnya. Simpulannya, teori ini berpandangan bahwa perkembangan masyarakat tidak sederhana, melainkan kompleks, karena perubahan pada bidang kehidupan tertentu akan berpengaruh kepada bidang kehidupan lain, di samping itu laju perubahan di antara bidang-bidang kehidupan tersebut tidaklah sama Revolusi Revolusi merupakan perubahan-perubahan dalam masyarakat yang berlangusng cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat. Ukuran kecepatan perubahan dalam revolusi sebenarnya bersifat relatif, karena revolusi dapat memakan waktu yang lama. Misalnya revolusi industri di Inggris, perubahan dari tahap produksi tanpa mesin menuju ke produksi menggunakan mesin memakan waktu hampir 1 abad. Namun, perubahan-perubahan tersebut dinyatakan cepat karena mengubah sendi-sendi kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan, hubungan antara buruh dengan majikan, bahkan sistem politik dan pemerintahan. AGUS SANTOSA - SOSIOLOGI XII IPS 5

6 Suatu revolusi juga dapat didahului oleh pemberontakan (revolt atau rebellion). Secara sosiologis, keberhasilan sebuah revolusi menuntut syarat-syarat tertentu, yaitu (1) Adanya keinginan umum untuk berubah karena ketidakpuasan terhadap keadaan. (2) Adanya seorang pemimpin yang diterima atau diakui kepemimpinannya oleh sebagian besar warga masyarakat (3) Pemimpin tersebut mampu menampung keinginan-keinginan dan ketidakpuasan masyarakat dan merumuskannya ke dalam program atau arah gerakan (4) Pempimpin tersebut mampu menunjukkan tujuan yang kongkrit dari revolusi (5) Momentum yang tepat, yaitu kedaan di mana segala keadaan dan faktor adalah tepat untuk dimulainya gerakan, tanpa momentum yang tepat revolusi dapat gagal 4.4 Perubahan Kecil dan Perubahan Besar Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Misalnya perubahan mode pakaian. Berbeda dengan industrialisasi yang berlangsung di masyarakat agraris. Perubahan ini jelas akan berdampak besar terhadap masyarakat. Berbagai lembaga kemasyarakatan akan berubah karenanya, misalnya hubungan kerja, sistem milik tanah, hubungan kekeluargaan, stratifikasi sosial masyarakat, dan sebagainya. 4.5 Perubahan Yang Dikehendaki/ Direncanakan dan Perubahan Yang Tidak Dikehendaki/Tidak Direncanakan Perubahan yang dikehendaki (intended Change) atau perubahan yang direncanakan (Planned Change) merupakan perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang menghendaki perubahan (agent of change). Agent of Change merencakan perubahan dengan cara-cara mempengaruhi masyarakat secara teratur dan direncanakan terlebih dahulu. Rencana-rencana ini disebut rekayasa sosial atau social enginering, atau dapat juga disebut sebagai perencanaan sosial (social planning). Perubahan sosial yang tidak dikehendaki (unintended change) atau yang tidak direncanakan (unplanned change), adalah perubahan-perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat, dan dapat menimbulkan akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat. 4.6 Perubahan Progresif dan Regresif Perubahan progresif adalah perubahan-perubahan yang membawa masyarakat ke arah perbaikan atau kemajuan, misalnya dengan perubahan tersebut masyarakat menjadi lebih sejahtera, sedangkan perubahan regresif adalah perubahan yang merugikan atau mengakibatkan kemunduran masyarakat. 5. Faktor-faktor Penyebab Perubahan Sosial Faktor-faktor penyebab perubahan dapat dirinci menurut asal faktor menjadi faktor eksternal dan internal. 5.1 Faktor-faktor eksternal Faktor-faktor eksternal atau faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat, meliputi a. Perubahan lingkungan alam, misalnya terjadinya bencana alam. b. Perang dengan negara lain; perubahan sosial akan terjadi baik bagi masyarakat yang negaranya menang maupun kalah perang. Misalnya Jepang, karena kalah perang, berubah orientasi dari negara agresif militer menjadi negara industri. c. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain. AGUS SANTOSA - SOSIOLOGI XII IPS 6

7 Jalannya pengaruh kebudayaan masyarakat lain, adalah sebagai berikut. a. Difusi, yaitu penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari kelompok/golongan ke kelompok atau golongan lain dalam suatu masyarakat difusi intra masyarakat--, atau dari suatu masyarakat ke masyarakat lain difusi antar-masyarakat. b. Kontak Kebudayaan atau akulturasi, yaitu proses sosial yang terjadi ketika dua kelompok atau lebih dengan kebudayaan saling berbeda bertemu dan berinteraksi secara intensif kemudian di antara mereka terjadi saling menyerap/meminjam unsur kebudayaan. Dalam peristiwa akulturasi terjadi proses perembesan unsur kebudayaan dari satu kelompok/masyarakat ke kelompok/ masyarakat lain. Merembesnya unsur kebudayaan suatu masyarakat ke masyarakat lain dapat berlangsung dengan berbagai cara: 1) Penetration of passifique (perembesan damai) 2) Penetratrion of violence (perembesan dengan kekerasan/paksaan) 3) Simbiotik (dua kelompok yang hidup berdampingan dan saling bertukar unsur kebudayaan, dapat berlangsung secara komensalistik, mutualistik, atau parasitistik). Bagaimana berlangsungnya pengaruh kebudayaan itu kalau dihubungkan dengan tingkat kemajuan kebudayaan masyarakat atau kelompok yang terlibat? 1) Apabila berlangsung di antara kelompok atau masyarakat yang berbeda tingkat kebudayaan, maka pengaruh akan mengalir dari masyarakat yang tingkat kemajuan kebudayaannya lebih tinggi, misalnya pengaruh kota ke desa 2) Apabila berlangsung di antara dua masyarakat dengan tingkat kemajuan kebudayaan yang sama, yang terjadi adalah cultural animocity (tidak saling bertukar kebudayaan), seperti antara masyarakat Yogyakarta dengan Surakarta. 3) Apabila kontak berlangsung di antara dua kelompok menggunakan media informasi dan komunikasi, pengaruh akan datang dari masyarakat yang menguasai media informasi dan komunikas c. Asimilasi (pembauran atau perkawinan budaya), terjadi ketika dua atau lebih kelompok dengan kebudayaan berbeda, saling berinteraksi secara intensif sehingga terjadi pembauran atau peleburan di antara dua kelompok atau lebih tersebut membentuk kelompok baru. 5.2 Faktor-faktor internal Faktor-faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat, antara lain meliputi: a. Perubahan aspek demografi (bertambah dan berkurangnya penduduk) b. Konflik antar-kelompok dalam masyarakat c. Terjadinya gerakan sosial dan/atau pemberontakan (revolusi) d. Penemuan-penemuan baru, meliputi discovery, invention, dan inovation. Discovery merupakan Penemuan ide/alat/hal baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Invention merupakan Penyempurnaan penemuan-penemuan pada discovery oleh individu atau serangkaian individu. Inovation merupakan diterapkannya ide/alat/hal baru, melengkapi atau menggantikan ide/alat/hal yang lama. Faktor-faktor yang mendorong aktivitas penemuan baru dalam masyarakat, antara lain: (1) Kesadaran akan kekurangan unsur dalam kebudayaannya, (2) terdapat ahliahli yang mampu menjawab kekurangan unsur, dan (3) dorongan berupa reward atau penghargaan terhadap aktivitas penemuan baru. Sebagai faktor penyebab perubahan sosial, penemuan baru dapat menyebabkan perubahan-perubahan dengan beberapa pola, yaitu menjalar, menyebar, atau memusat, beberapa penemuan baru menyebabkan satu jenis perubahan. AGUS SANTOSA - SOSIOLOGI XII IPS 7

8 I Gambar 1.3 Pengaruh Menjalar Perubahan menjalar: satu jenis penemuan baru (I) menyebabkan perubahan yang menjalar. Misalnya diterapkannya pesawat terbang dalam metode perang, maka akibatnya akan menjadikan perbedaan antara negara maju (super power) dengan negara belum maju (negara-negara kecil) menjadi lebih dalam I Gambar 1.4 Pengaruh Menyebar Gambar di atas menggambarkan pengaruh dari sebuah penemuan baru yang berakibat tidak hanya pada satu jenis perubahan saja, melainkan sekaligus beberapa jenis perubahan. Misalnya penemuan internet. Penemuan internet telah mengubah berbagai bidang kehidupan social masyarakat. I-1 I-2 PERUBAHAN I-3 Gambar 1.5 Pengaruh Memusat Gambar di atas menununjukkan beberapa penemuan baru menyebabkan satu jenis perubahan. Misalnya penemuan atau diterapkannya telepon, alat transportasi, dan kereta api mengakibatkan tumbuhnya daerah sub-urban. AGUS SANTOSA - SOSIOLOGI XII IPS 8

9 5.3 Faktor material dan immaterial Menurut jenisnya, faktor-faktor penyebab perubahan dapat dibedakan antara faktor material dengan faktor immaterial. Faktor-faktor yang bersifat material meliputi lingkungan alam, kondisi fisik-biologis, dan alat-alat dan teknologi baru, khususnya teknologi informasi dan komunikasi. Faktor-faktor yang bersifat nonmaterial meliputi ide-ide atau pemikiran baru, ideologi, dan nilai-nilai lain yang hidup dalam masyarakat. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Max Weber, bahwa industrialisasi dan modernisasi di Eropa Barat pada abad ke-19 bersumber pada pandangan hidup yang diajarkan dalam agama Kristen Protestan (baca: The Protestan Ethic and The Spirit of Capitalism). Demikian juga yang disebutkan oleh Robert N. Bellah tentang pengaruh agama Tokugawa terhadap perkembangan Jepang yg menghasilkan Restorasi Meiji. Ajaran Tokugawa: tentang bekerja keras dan menghindari pemborosan waktu, hidup hemat, serta jujur. 6. Faktor pendorong dan penghambat perubahan Laju perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dipengaruhi oleh adanya faktorfaktor pendorong dan penghambat perubahan. Di dalam masyarakat terdapat kekuatankekuatan dinamika, yaitu kekuatan-kekuatan yang menghendaki perubahan, tetapi juga terdapat kekuatan-kekuatan statika, yaitu kekuata-kekuatan yang menghambat perubahan. Faktor-faktor pendorong perubahan sosial dalam masyarakat antara lain: a. Hasrat meraih prestasi. David Mc Clelland dalam bukunya The Achieving Society menyebut adanya n-ach (need for achievement) sebagai semacam virus pendorong perubahan yang dapat tersebar ke seluruh warga masyarakat melalui cerita-cerita atau dongeng, lagu-lagu, biografi orang ternama, dan sebagainya, sehingga hampir setiap warga masyarakat memiliki keinginan-keinginan untuk meraih prestasi yang akhirna menjadi pendorong untuk terjadinya perubahan dan kemajuan. b. Kontak dan komunikasi dengan masyarakat lain. Alvind Betrand menyebut faktor komunikasi sebagai faktor penting pendorong perubahan, karena menyebabkan individu-individu anggota suatu kelompok atau masyarakat memiliki pengetahuan atau informasi perkembangan atau keadaan yang terjadi di kelompok atau masyarakat lainnya. Informasi mengenai keadaan atau perkembangan yang terjadi pada kelompok atau masyarakat lain dapat mendorong individu-individu tersebut melakukan perubahan-perubahan dalam masyarakatnya sehingga tidak tertinggal oleh kelompok/masyarakat lainnya. c. Pendidikan formal yang maju. Pendidikan mengajarkan kepada individu aneka macam kemampuan, nilai-nilai dan pandangan yang membuka pikiran untuk menerima hal-hal baru, dan yang paling penting, mengajarkan bagaimana berfikir ilmiah. Dengan kemampuan ini, manusia dapat berfikir objektif untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya telah sesuai dengan kebutuhan zaman atau belum. d. Sikap menghargai orang lain dan kebudayaannya. Penghargaan terhadap penemuanpenemuan baru akan mendorong usaha-usaha penemuan baru oleh warga masyarakat. e. Toleransi terhadap perubahan. Apabila masyarakat memiliki tenggang rasa atau tidak anti terhadap perubahan, maka hal ini akan menjadi faktor pendorong yang efektif bagi upaya-upaya penemuan baru dan perubahan. f. Struktur sosial (stratifikasi sosial) terbuka. Sistem stratifikasi sosial terbuka memungkinkan adanya gerak/mobilitas vertikal, sehingga dapat memberikan dorongan bagi warga masyarakat untuk berfikir ke arah kemajuan masyarakatnya. AGUS SANTOSA - SOSIOLOGI XII IPS 9

10 g. Penduduk yang heterogen. Penduduk atau masyarakat tang terdiri atas kelompokkelompok yang beranekaragam mendorong terjadinya persaingan dan konflik-konflik yang dapat saja mendorong terjadinya perubahan-perubahan. h. Ketidakpuasan terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu. Ketidakpuasan masyarakat terhadap suatu keadaan, apabila berlangsung lama, bahkan dapat mendorong terjadinya revolusi atau pemberontakan. i. Orientasi ke masa depan mendorong warga masyarakat untuk senantiasa berupaya memperbaiki kehidupannya. Sedangkan faktor-faktor penghambat perubahan sosial meliputi: a. Kurangnya kontak/hubungan atau komunikasi dengan masyarakat lain b. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terhambat c. Sikap masyarakat yang tradisional (traditum=warisan, tradisional berarti mempertahankan cara-cara hidup yang diwariskan oleh generasi pendahulu (nenek moyang). d. Vested interested, yaitu kepentingan-kepentingan yang tertanam kuat terkait dengan keadaan yang sekarang ada. Hal ini mendorong anggota masyarakat untuk mempertahankan keadaan, karena apabila terjadi perubahan mereka kawatir akan tergeser dari zona nyaman. e. Ketakutan akan terjadi kegoyahan apabila terjadi perubahan. Memang perubahanperubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat menggoyahkan keyakinankeyakinan atau keadaan yang telah mapan dan nyaman. f. Prasangka terhadap hal baru atau sikap yang tertutup. Hal ini dapat berupa kecurigaan terhadap hal-hal baru. Mendorong seseorang untuk menolak setiap ada hal baru. g. Hambatan ideologis (nilai sosial). Perubahan terhadap nilai-nilai dasar (ideologis) pada umumnya mendapat reaksi menolak dari orang-orang atau kelompok dalam masyarakat. Juga pandangan bahwa hidup ini adalah buruk dan tidak dapat diperbaiki. Pandangan demikian akan menghambat perubahan. 7. Industrialisasi, Urbanisasi, dan Modernisasi Modernisasi merupakan proses menjadi modern. Istilah modern berasal dari kata modo yang artinya yang kini. Sehingga, modernisasi dapat diartikan sebagai cara hidup yang sesuai dengan situasi yang kini ada, atau konteks masa sekarang. Apabila cara hidup suatu masyarakat seperti yang diwariskan oleh nenek-moyang atau generasi pendahulunya, masyarakat tersebut disebut masyarakat tradisional. Istilah tradisi berasal dari kata traditum yang artinya warisan. Tekanan pengertian modernisasi adalah pada teknologi dan organisasi sosial. Menurut Samuel Huntington proses modernisasi mengandung beberapa ciri pokok sebagai berikut: a. Merupakan proses bertahap, dari tatanan hidup yang primitif-sederhana menuju kepada tatanan yang lebih maju dan kompleks b. Merupakan proses homogenisasi. Modernisasi membentuk struktur dan kecenderungan yang serupa pada banyak masyarakat. Penyebab utama proses homogenisasi ini adalah perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi. Contoh: fenomena coca colonization, Mc world serta californiazation. c. Terwujud dalam bentuk lahirnya sebagai: Amerikanisasi dan Eropanisasi d. Merupakan proses yang tidak bergerak mundur, tidak dapat dihindrkan dan tidak dapat dihentikan e. Merupakan proses progresif (ke arah kemajuan), meskipun tidak dapat dihindari adanya dampak (samping). f. Merupakan proses evolusioner, bukan revolusioner dan radikal; hanya waktu dan sejarah yang dapat mencatat seluruh proses, hasil maupun akibat-akibat serta dampaknya Alex Inkeles dan David Smith mengemukakan ciri-ciri individu modern, sebagai berikut: a. Memiliki alam pikiran (state of mind) yang terbuka terhadap pengalaman baru AGUS SANTOSA - SOSIOLOGI XII IPS 10

11 b. Memiliki kesanggupan membentuk dan menghargai opini c. Berorientasi ke depan d. Melakukan perencanaan e. Percaya terhadap ilmu pengetahuan f. Memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu dapat diperhitungkan g. Menghargai orang lain karena prestasinya h. Memiliki perhatian terhadap persoalan politik masyarakat i. Mengejar fakta dan informasi Modernisasi sebagai proses industrialisasi dan urbanisasi Menjadi modern identik dengan menjadi kota atau menjadi industri. Sehingga perubahan dari tradisional ke modern, akan identik dengan peubahan dari situasi desa menjadi kota, dan perubahan dari kehidupan agraris ke industri. Talcott Parson menyebut variable-variabel yang berubah dalam perubahan itu, yaitu a. Affectivity ke Affective Neutrality. Dari hubungan-hubungan dan tindakan yang didasarkan pada perasaan, ke hubungan-hubungan dan tindakan yang didasarkan pada pertimbangan rasional atau kepentingan tertentu. Modernisasi dan industrialisasi membuat warga masyarakat mampu menunda kesenangan, yang kalau dalam aktivitas ekonomi akan muncul sebagai investasi. b. Partikularisme ke Universalisme. Dari interaksi dan komunikasi yang terbatas pada kelompok-kelompok, golongan-golongan, atau aliran-alirann, berubah ke lingkup yang lebih luas (universal). c. Orientasi Kolektif ke Orientasi Diri. Dari orientasi hidup untuk kepentingan kelompok ke kepentingan diri. d. Askriptif ke Achievement. Dari penghargaan kepada faktor-faktor bawaan lahir, berubah kepada penghargaan-penghargaan berdasarkan prestasi. e. Functionally diffused ke Functionally specified. Dari cara kerja yang bersifat umum dan serba meliputi, berubah menjadi berdasarakan kekhususan atau spesialiasi yang dibatasi oleh konteks ruang dan waktu. Bandingkan hubungan antara orangtua anak dengan guru murid. Orangtua anak tidak terbatas oleh ruang dan waktu, sedangkan guru murid dibatasi oleh ruang dan waktu. 8. Pembangunan Pembangunan adalah suatu proses perencanaan sosial (social plan) yang dilakukan oleh birokrat perencanaan pebangunan, untuk membuat perubahan sosial yang akhirnya dapat mendatangkan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. Robert M.Z. Lawang menyatakan bahwa hakikat pembangunan adalah perubahan menuju ke suatu mutu kehidupan yang lebih baik (kemajuan), merupakan usaha-usaha yang terencana yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Agar diperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pembangunan, berikut adalah ciricirinya. 1. Merupakan perubahan untuk mewujudkan suatu kondisi kehidupan yang lebih baik dari yang sekarang 2. Meliputi seluruh aspek kehidupan: fisik, sosial, ekonomi, politik maupun kebudayaan 3. Meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif dari bidang kehidupan masyarakat 4. Secara sadar dilakukan 5. Menggunakan perencanaan (social planning) 6. Menghasilkan perubahan sosial dan kebudayaan 7. Dalam prosesnya memerlukan perubahan sosial dan kebudayaan 8. Bermuara pada kondisi ideal (maka pembangunan merupakan proses yang tidak pernah selesai) AGUS SANTOSA - SOSIOLOGI XII IPS 11

12 Todaro sebagaimana dikutip oleh Dadang Solihin menyebutkan bahwa paling tidak ada tiga tujuan pembangunan, yaitu a. Peningkatan taraf/standar hidup (levels of living) setiap orang, baik pendapatannya, tingkat konsumsi pangan, sandang, papan, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan lain-lainnya. b. Menciptakan kondisi yang memungkinkan tumbuhnya rasa percaya diri (self-esteem) setiap orang c. Peningkatan kebebasan (freedom, democracy) setiap orang Bagaimana caranya? a. Mengurangi ketimpangan pembangunan antar-daerah, antar-subdaerah, dan antarwarga masyarakat (pemerataan dan keadilan) b. Memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan c. Menciptakan atau menambah lapangan kerja d. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat daerah e. Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumberdaya alam agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi yang akan datang 9. Dampak Perubahan Sosial, Modernisasi, dan Pembangunan 9.1 Dampak positif Beberapa dampak positif dari perubahan sosial, modernisasi, dan pembangunan antara lain: a. Globalisasi Memudarnya batas-batas fisik/geografik maupun politik dalam masyarakat dunia, sehingga interaksi dan komunikasi sosial di antara orang-orang dapat berlangsung tanpa hambatan-hambatan yang bersifat geografik maupun politik. Hal positif yang dapat diambil dari globalisasi adalah berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, karena arus informasi dan alih teknologi dapat berlangsung tanpa batas. b. HAM Universalisme yang berkembang sesuai dengan arus perubahan menjadikan orangorang mengakui akan HAM. Hak-hak azazi manusia tidak lagi dibatasi karena ras yang berbeda, agama yang berbeda, daerah, atau sukubangsa. c. Demokratisasi Terbukanya peluang berpartisipasi dalam proses ekonomi, sosial, politik, maupun kebudayaan bagi segenap warga masyarakat, tidak memandang asal-usul daerah, kesukubangsaan, ras, aliran, ataupun agama. d. Modernisasi Modernisasi merupakan proses menjadi modern. Istilah modern berasal dari kata modo yang artinya yang kini. Sehingga, modernisasi dapat diartikan sebagai cara hidup yang sesuai dengan situasi yang kini ada, atau konteks masa sekarang. Apabila cara hidup suatu masyarakat seperti yang diwariskan oleh nenek-moyang atau generasi pendahulunya, masyarakat tersebut disebut masyarakat tradisional. Istilah tradisi berasal dari kata traditum yang artinya warisan. Tekanan pengertian modernisasi adalah pada teknologi dan organisasi sosial. 9.2 Dampak Negatif a. Westernisasi Westernisasi merupakan gejala meniru gaya hidup orang barat tanpa reserve. Hal ini terjadi karena bagaimanapun modernisasi merupakan proses yang pada awalnya berkembang di masyarakat barat, sehingga tak dapat dihindarkan pemahaman AGUS SANTOSA - SOSIOLOGI XII IPS 12

13 bahwa menjadi modern itu identik dengan menjadi Barat (bergaya hidup seperti orang Eropa Barat dan Amerika Utara). b. Sekularisme. Istilah sekular berasal dari kata Latin saeculum yang artinya dunia dalam konteks waktu, atau sekarang. Pada tingkatnya yang moderat, sekularisme merupakan pandangan hidup yang memisahkan kehidupan agama dengan kehidupan dunia, pada tingkatnya yang lebih ekstrim, sekularisme merupakan pandangan hidup yang menekankan pada pentingnya kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, bahkan sampai pada faham yang tidak mengakui adanya Tuhan. Di Indonesia pernah terjadi perdebatan luas mengenai istilah ini, ketika Dr. Nurcholish Madjid menggunakan istilah sekularisasi sebagai proses berkehidupan agama yang lebih rasional, terbebas dari takhayul atau penyakralan benda-benda atau hal-hal yang sebenarnya bersifat profane atau biasa. Dasar pemikiran yang digunakan oleh Nurcholis Madjid atau yang dikenal dengan Cak Nur adalah bahwa Tuhan itu menciptakan dunia dan segala isinya ini dengan hukum-hukum (dalam Islam disebut Sunatullah), sehingga barang siapa yang mengikuti hukum-hukum Allah (sunatullah) akan sukses mencapai keberhasilan sedang yang mengingkari hukum-hukum Allah akan mendapatkan kegagalan. Manusia harus berusaha sebagaimana hokum Allah, misalnya apabila seseorang menginginkan dirinya pandai atau pintar maka tidak cukup berdoa dan pasrah kepada Allah, melainkan dia harus belajar. c. Konsumtivisme Menurut YLK (Yayasan Lembaga Konsumen) perilaku konsumtif adalah kecenderungan manusia untuk menggunakan konsumsi tanpa batas, artinya berlebihan atau tidak mengenal skala prioritas. Konsumtivisme merupakan pola atau gaya hidup yang mengonsumsi barang dan jasa secara berlebihan atau yang sebenarnya bukan keperluannya, tidak mempertimbangkan fungsi atau kegunaannya, melainkan lebih pada kehormatan sosial (prestige) yang melekat pada barang atau jasa yang dibeli. Dengan kata lain, konsumtivisme merupakan faham untuk hidup secara konsumtif. Arti kata konsumtif adalah perilaku yang boros atau mengonsumsi barang atau jasa secara berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan atau kebutuhan/keperluan. Dalam pengertian sehari-hari, istilah konsumtivisme sering disamakan dengan konsumerisme. Namun, sebenarnya berbeda. Dalam Encycloperida Britanica, konsumerisme diartikan sebagai gerakan atau kebijaksanaan yang diarahkan untuk menata metode dan standar kerja produsen, penjual dan pengiklan untuk kepentingan pembeli. JJ Sembiring menjelaskan bahwa Konsumerisme merupakan gerakan konsumen (consumer movement) yang mempertanyakan kembali dampak aktivitas pasar bagi konsumen. Sehingga konsumerisme dapat diartikan secara lebih luas sebagai gerakan yang memperjuangkan kedudukan yang seimbang antara konsumen, pelaku usaha dan negara. Singkatnya, konsumerisme adalah cara melindungi publik berkaitan dengan barang dan jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya, sehingga paling tidak public (konsumen) mengetahu tentang kualitas atau aman-tidaknya barang/jasa yang akan dikonsumsinya. d. Hedonisme Secara etimologi kata hedonism berasal dari kata dalam Bahasa Yunani hēdonismos dari akar kata hēdonē, artinya "kesenangan", sehingga hedonisme merupakan faham yang berusaha menjelaskan bahwa adalah baik apa yang memuaskan keinginan manusia dan apa yang meningkatkan kuantitas kesenangan itu sendiri. AGUS SANTOSA - SOSIOLOGI XII IPS 13

14 Secara istilah, hedonisme merupakan gaya hidup serba mewah, karena didasarkan pada ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia. e. Liberalisme Liberalisme merupakan faham kebebasan berfikir, misalnya Islam Liberal, yang cenderung mengabaikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam teks Kitab Suci, dan cenderung memberikan penafsiran menurut logika atau pemikiran yang bebas. f. Feminisme Feminisme berasal dari kata dalam Bahasa Latin femina, artinya perempuan. Isyilah feminism mulai digunakan pada 1890-an merujuk pada pandangan kesetaraan laki-laki dengan perempuan serta gerakan untuk mendapatkan hak-hak perempuan. Pada perkembangannya feminisme merupakan gerakan sosial untuk mengakhiri subordinasi kaum perempuan oleh dominasi kaum laki-laki. Dalam batas-batas tertentu feminisme dapat disamakan dengan emansipasi kaum perempuan yang memperjuangkan hak-hak yang sama antara laki-laki dengan perempuan. Namun istilah itu tidak sepadan lagi ketika feminism diartikan sebagai suatu faham atau gerakan sosial yang berupaya menempatkan kaum perempuan dalam urusan-urusan publik, atau bahkan menggantikan dominasi laki-laki dalam urusan-urusan publik. g. Separatisme Separtisme merupakan gerakan pemberontakan atau pergolakan daerah. Munculnya gejala ini dapat terjadi karena pembangunan yang terlalu berorientasi pusat (sentralistis) sehingga menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat daerah. Akumulasi dari kekecewaan dapat bersifat agresif menimbulkan gerakan memisahkan diri dari negara, pemberontakan ataupun pergolakan daerah. h. Kejahatan (crime) Berbagai macam kejahatan juga dapat merupakan dampak dari perubahan sosial. Misalnya pertumbuhan ekonomi yang hanya dinikmati oleh sebagian kecil orang kelas atas, dapat memicu kecemburuan sosial dan tindak kejahatan, baik yang termasuk white collar crime (kejahatan kerah putih), seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme, maupun kejahatan kerah biru (blue collar crime), seperti perampokan atau pencurian. AGUS SANTOSA - SOSIOLOGI XII IPS 14

15 BAB 2 GLOBALISASI DAN PERUBAHAN KOMUNITAS LOKAL Kompetensi Dasar: 3.2 Mendeskripsikan berbagai permasalahan sosial yang disebabkan oleh perubahan sosial di tengah-tengah pengaruh globalisasi 4.2 Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi tentang berbagai permasalahan sosial yang disebabkan oleh perubahan sosial di tengah-tengah pengaruh globalisasi 1. Pengertian Gambar 2.1 Globalisasi Sebuah ilustrasi dalam buku Globalisasi yang ditulis oleh Francis Wahono, diterbitkan Cindelaras Pustaka Rakyat Cerdas, Kecenderungan dalam sejarah perkembangan masyarakat yang menonjol di era modern adalah perubahan menuju globalisasi. Robertson sebagaimana dikutip oleh Piotr Sztomka dalam bukunya Sosiologi Perubahan Sosial (2007, halaman 101, mendefinisikan globalisasi sebagai proses yang menghasilkan dunia tunggal. Masyarakat di seluruh dunia menjadi saling tergantung di hampir semua aspek kehidupan: politik, ekonomi, maupun kebudayaan. Tidak ada satu Negara pun di dunia yang mampu mencukupi kebutuhannya sendiri. Perkembangan yang demikian ini begitu nyata setelah 1980-an. Definisi globalisasi yang dikemukakan oleh Francis Wahono (2005) sekaligus menjelaskan dampak dari globalisasi, terutama di bidang ekonomi, bahwa globalisasi adalah bentuk penjajahan ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan raksasa lintas negara dan kaki tangannya dengan menguasai fondasi kehidupan setiap insan dan kelompok manusia, yang dijamin oleh system hokum lintas-bangsa, dalam jiwa pasar bebas dan hak milik pribadi. AGUS SANTOSA - SOSIOLOGI XII IPS 15

16 Perhatikan perbandingan antara keadaan masyarakat sebelum 1980 dan setelahnya sebagai berikut. Sebelum 1980-an Mencerminkan masyarakat yang terisolasi, pluralist, diversivikasi Negarabangsa Sistem ekonomi autarkhi yang berusaha memenuhi kebutuhan sendiri Berbagai jenis kultur pribumi yang melestarikan identitas khas yang sering tidak saling memahami dan tidak dapat dibandingkan Setelah 1980-an Kesatuan supranasional dengan berbagai cakupan blok politik dan militer (misalnya NATO, Mahkamah Internasional, dan sebagainya Koalisi kekuasaan dominan, misalnya Kelompok G7, organisasi kesatuan regional, misalnya Masyarakat Ekonomi Eropa, Organisasi internasinal, PBB dan badan-badan khususnya, EFTA, OPEC, Multi National Corporation seperti Nisan dan Toyota, Pepsi Cola, McDonald, dan sebagainya Terjadi proses homogenisasi: keragaman global, kecenderungan menjadi sama satu dengan lainnya tanpa melihat batas-batas politik atau geografik, sehingga mengubah dunia menjadi dusun global. Informasi dan gambar peristiwa (misalnya pertandingan sepakbola, konser rock, olimpiade, dll) yang terjadi di suatu tempat yang jauh dapat ditonton oleh jutaan orang pada waktu bersamaan Demikianlah gambaran tentang globalisasi, dan dari gambaran yang ada dapat ditemukan bahwa tema pokok dari globalisasi adalah pandangan bahwa permasalahan penting dalam masyarakat tidak dapat hanya dikaji pada tingkat negara atau sebuah bangsa, masalah-masalah tersebut merupakan proses yang mendunia atau bersifat transnasional (lintas-bangsa) yang melampui batas-batas fisik maupun politik negara atau bangsa. Globalisasi secara umum paling tidak dapat didefinisikan oleh empat fenomena yang muncul dan meningkat sejak awal Abad ke-20, yaitu: a. Revolusi elektronik yang telah mengubah dasar teknologi dan lingkup global media massa da banyak infra-struktur material dari dunia sekarang b. Dekolonisasi banyak negara-negara Afrika, Asia, dan Karibia dengan pengaruh utamanya pada aktivitas lintas batas ekonomi dan budaya, migrasi dan bentukbentuk paskakolonial c. Penciptaan ruang-ruang sosial trans-nasional d. Bentuk-bentuk baru yang bersfat kualitatif dari kosmopolitanisme yang memungkinkan orang atau kelompok dapat membuat banyak identitas Bedasarkan hal tersebut, dapat diidentifikasi adanya paling tidak lima macam globalisasi, yaitu a. Globalisasi ekonomi b. Globalisasi ideology dan politik c. Globalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi d. Globalisasi sosial dan budaya e. Globalisasi agama Mengapa terjadi globalisasi? Paling tidak terdapat tiga faktor yang menyebabkan terjadinya globalisasi, yaitu AGUS SANTOSA - SOSIOLOGI XII IPS 16

17 a. Kemajuan di bidang teknologi transportasi yang memudahkan aktivitas aliran barang atau orang ke berbagai negara, b. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berperan menjamin kemudahan dalam pertukaran ekonomi atau informasi antar-negara c. Kerjasama ekonomi internasional yang memudahkan terjadinya kesepakatankesepakatan antar-negara yang terjalin dengan erat, juga berdirinya unit-unit ekonomi yang bersifat trans-nasional, dengan Wordl Trade Organization (WTO) yang bertugas mengurus, mengawasi, dan mengadili serta memberi sanksi kesepakatan perdagangan bebas yang dikendalikan oleh negara-negara maju (G7), atau jika ditambah dengan Rusia menjadi G8. 2. Permasalahan sosial Akibat Perubahan Sosial di Tengah-tengah Globalisasi Sejalan dengan yang telah dikemukakan di depan bahwa globalisasi ditandai oleh integrasi perdagangan global yang menerobos batas-batas wilayah negara dan geografis. Globalisasi sangat mengutamakan kepentingan ekonomi. Kepentingan lainnya, seperti kemanusiaan, perdamaian, kebersamaan, demokrasi, dan kesejahteraan sosial, cenderung diabaikan. Asumsi yang digunakan para pendukung globalisasi adalah bahwa jika ekonomi global berjalan dengan baik, maka agenda-agenda lainnya juga akan berkembang mengikutinya. Dalam istilah sehari-hari dapat dikatakan yang penting ada uang, segala uusan dan kebutuhan akan teratasi. Pandangan globalisasi yang demikian itu banyak dianut oleh kaum kapitalis. Pandangan seperti itulah yang telah memporakporandakan tatanan-tatanan sosial, lingkungan alam, budaya, kearifan local, dan nilai-nilai luhur bangsa. Dominasi ekonomi ini telah mendorong penguatan ekonomi pada pihak yang kuat. Akibatnya, persaingan semakin ketat, jurang kesenjangan semakin curam, yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin terpuruk. Kehidupan masyarakat semakin individualis. Upaya mengatasi kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan semakin sulit. Lebih diperparah lagi, bahwa pengentasan kemiskinan cenderung dilakukan secara charity. Akibatnya masyarakat semakin malas bekerja, pengangguran semakin meningkat, tidak mampu melakukan kompetisi, ketergantungan pada pihak lain semakin meningkat, sehingga kemandirian dan kesejahteraan sulit diwujudkan. Beberapa hal positif akibat dari globalisasi antara lain: a. komunikasi yang semakin cepat dan mudah, b. meningkatnya taraf hidup masyarakat, c. mudahnya mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan d. tingkat pembangun yang semakin tinggi, e. meningkatnya tourisme dan pariwisata, dan f. kegiatan ekonomi menjadi lebih produktif, efektif, dan efisien Sedangkan beberapa hal negatif sebagai dampak globalisasi, antara lain: a. informasi yang tak terkendali, b. timbulnya sikap yang kebarat-baratan (westernisme/westernisasi), c. sikap anggota masyarakat yang cenderung individualistis, d. menurunnya semangat kegotongroyongan, kepedulian, dan kesetiakawanan (solidaritas), e. perusahaan dari luar negeri mendesak perusahaan-perusahaan yang ada dalam negeri sehingga perusahaan-perusahaan dalam negeri sulit berkembang, f. berkurangnya tenaga kerja pertanian akibat dari sektor industri yang menyerap hampir seluruh petani, dan g. budaya bangsa terkikis oleh budaya global. AGUS SANTOSA - SOSIOLOGI XII IPS 17

18 3. Perubahan Komunitas Lokal Akibat Globalisasi Istilah komunitas berkaitan dengan banyak fenomena, pola penafsiran, dan juga asosiasi. Terjadi banyak kerancuan makna tentang istilah komunitas yang telah melampui batas pengertian pertamanya yang lazim digunakan oleh para sosiolog. Kerancuan makna mulai muncul ketika istilah komunitas digunakan oleh Ferdinand TÖnies untuk menjelaskan Gemeinschaft sebagai bentuk kolektivitas atau unit sosial dan sekaligus tipe (sentiment) hubungan sosial. Apabila diartikan sebagai bentuk kolektivitas, komunitas biasanya merujuk pada suatu kelompok yang para anggotanya menghuni ruang fisik atau wilayah geografik yang sama di lingkungan tetangga, desa, atau kota. Namun, komunitas juga dapat diartikan sebagai suatu kelompok yang anggota-aggotanya memiliki ciri-ciri serupa, yang biasanya dihimpun oleh suatu rasa memiliki, atau bisa pula oleh ikatan dan interaksi sosial tertentu yang menjadikan kelompok itu sebagai suatu entitas sosial tersendiri. Contohnya suatu sukubangsa atau kelompok etnik, kaum beragama tertentu, kalangan akademik, atau komunitas professional. Perbedaan yang mencolok dari dua arti komunitas ini adalah yang satu menggunakan pendekatan territorial sedangkan yang lain non-teritorial. Perubahan sosial dan globalisasi mendorong munculnya frasa pengembangan komunitas (community development) yang biasanya digunakan untuk menyebut proyek-proyek pengembangan suatu daerah yang menyertakan keterlibatan aktif pada penduduknya. Proyek-proyek itu bisa dalam bidang pendidikan, kesejahteraan sosial, kesehatan, pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, sumur umum, jaringan irigasi, perbaikan sarana pertanian, peningkatan fasilitas manufaktur, atau pembinaan kegiatan komersial. Pengembangan komunitas dalam era globalisasi tidak lagi dibatasi pada wilayah-wilayah territorial yang bersifat lokal. Misalnya dalam hal upaya peningkatan kesejahteraan material atau kehidupan ekonomi, akan memunculkan keadaan di mana segenap aspek ekonomi --pasokan dan permintaan bahan mentah, informasi dan transportasi tenaga kerja, distribusi hasil produksi atau kegiatan pemasaran menyatu atau terintegrasi dan kian terjalin dalam hubungan saling-ketergantungan yang berskala luas (dunia). Gambar 2.2 Perubahan oleh Faktor Eksternal Globalisasi menciptakan ketergantungan di antara negara-negara, tetapi dominasi di pegang oleh negara maju. Permasalahan yang dihadapi oleh suatu negara atau suatu komunitas dalam suatu negara tidak dapat dilokalisir hanya di negara atau komunitas yang bersangkutan. (dalam sebuah ilustrasi dalam buku Globalisasi yang ditulis oleh Francis Wahono, diterbitkan Cindelaras Pustaka Rakyat Cerdas, 2005). AGUS SANTOSA - SOSIOLOGI XII IPS 18

19 Tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi yang melanda Indonesia akan berpengaruh terhadap dinamika perkembangan budaya Indonesia. Nilai-nilai dan tatatan hidup komunitas yang bersifat lokal mengalami perubahan karena pengaruh nilai-nilai global, utamanya oleh kebudayaan orangorang Eropa Barat dan Amerika utara yang dibawa masuk ke Indonesia oleh agen-agen globalisasi yang didukung oleh kemajuan trasnportasi, perkembangan internet dan media komunikasi masa, serta perdagangan internasional. 4. Menyikapi Globalisasi Gambar 3.1 Globalisasi Globalisasi harus disikapi dengan memperkuat nasionalisme dan identitas diri bangsa (dalam sebuah ilustrasi dalam buku Globalisasi yang ditulis oleh Francis Wahono, diterbitkan Cindelaras Pustaka Rakyat Cerdas, 2005). Globalisasi merupakan sebuah keniscayaan. Globalisasi tidak dapat dihindari oleh siapapun. Maka, yang perlu dilakukan bukan menghindari globalisasi melainkan bagaimana menundukkannya. Apa yang harus dilakukan sehingga globalisasi justru dapat meningkatkan kualitas dan kesejahteraan semua warga negara. Bukan sebaliknya, dampak positif globalisasi hanya dinikmati oleh sedikit orang kelas atas sedangkan sebagian besar masyarakat justru terjerat oleh kemiskinan dan kesengsaraan. Sistem ini harus disikapi juga dengan tidak melupakan identitas kita sebagai manusia yang humanis dan berpandangan terbuka, karena kebanyakan dari kita terkadang salah dalam menyikapi ini dan terjebak oleh narasi-narasi besar yang menyempitkan pandangan kita. Mengutip Doktor Mahathir Muhammad, globalisasi harus dihadapi dengan memperkuat nasionalisme dan identitas diri bangsa. AGUS SANTOSA - SOSIOLOGI XII IPS 19

PERUBAHAN SOSIAL DAN DAMPAKNYA

PERUBAHAN SOSIAL DAN DAMPAKNYA PERUBAHAN SOSIAL DAN DAMPAKNYA Standar Kompetensi Lulusan Menjelaskan perubahan sosial pada masyarakat dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat A. Ruang Lingkup Perubahan-perubahan yang terjadi pada

Lebih terperinci

Perubahan social. Menurut Kingsley Davis, bahwa perubahan social ini merupakan bagian dari perubahanperubahan

Perubahan social. Menurut Kingsley Davis, bahwa perubahan social ini merupakan bagian dari perubahanperubahan Perubahan social Menurut Gillin dan Gillin perubahan social adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, yang disebabkan baik karena peeubahan-perubahan kondisi geografis, kebuadayaan

Lebih terperinci

Perubahan Sosial dan Kebudayaan OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

Perubahan Sosial dan Kebudayaan OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI Perubahan Sosial dan Kebudayaan OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI Pengantar o Manusia adalah mahluk dinamis yang setiap saat selalu mengalami perubahan o Perubahan nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku,

Lebih terperinci

perubahan sosial fitri dwi lestari

perubahan sosial fitri dwi lestari perubahan sosial fitri dwi lestari Kingsley Davis Mac lver Suatu perubahan-perubahan yang terjadi di dalam strutur dan fungsi masyarakat. Contoh perubahan sosial menurut beliau : timbulnya pengorganisasian

Lebih terperinci

Modul ke: Sosiologi PERUBAHAN SOSIAL. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi.

Modul ke: Sosiologi PERUBAHAN SOSIAL. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi. Modul ke: Sosiologi PERUBAHAN SOSIAL Fakultas Psikologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN Perubahan sosial menurut Selo Soemardjan adalah perubahan

Lebih terperinci

XII KTSP & K-13. Kelas PERUBAHAN SOSIAL. A. Hakikat dan Karakteristik Perubahan Sosial. Tujuan Pembelajaran

XII KTSP & K-13. Kelas PERUBAHAN SOSIAL. A. Hakikat dan Karakteristik Perubahan Sosial. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas XII Sosiologi PERUBAHAN SOSIAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami pengertian perubahan sosial. 2. Memahami

Lebih terperinci

Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si.

Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si. Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si. Pertemuan ke-9 (01) Sejarah Lahirnya Teori Modernisasi lahir sebagai produk sejarah 3 peristiwa penting setelah masa perang dunia II, yaitu:

Lebih terperinci

BAB 8: SOSIOLOGI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

BAB 8: SOSIOLOGI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA.  PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI www.bimbinganalumniui.com 1. Apabila sosial yang ada mengakibatkan disintegrasi masyarakat, tersebut bersifat... a. Proses b. Regres c. Evolusioner oner e. Dialektika 2. Suatu penemuan baru dapat menimbulkan

Lebih terperinci

Perubahan Sosial dan Pembangunan. Kuliah PLSBT

Perubahan Sosial dan Pembangunan. Kuliah PLSBT Perubahan Sosial dan Pembangunan Kuliah PLSBT Pengertian Perubahan Sosial Perubahan segala aspek kehidupan, tidak hanya dialami, dihayati, dan dirasakan oleh anggota masyarakat melainkan telah diakui serta

Lebih terperinci

Materi Sosiologi SMA Kelas XII: Perubahan Sosial dan Dampaknya

Materi Sosiologi SMA Kelas XII: Perubahan Sosial dan Dampaknya Materi Sosiologi SMA Kelas XII: Perubahan Sosial dan Dampaknya Pengertian Perubahan Sosial Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi di masyarakat meliputi perubahan norma-norma

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

MOBILITAS SOSIAL. Pertemuan Kesembilan

MOBILITAS SOSIAL. Pertemuan Kesembilan MOBILITAS SOSIAL Pertemuan Kesembilan TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM: 1. Agar mahasiswa dapat memahami apa yang dimaksud dengan mobilitas sosial 2. Agar mahasiswa mengetahui bentuk-bentuk perubahan sosial TUJUAN

Lebih terperinci

BAB 9: SOSIOLOGI MODERNISASI. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI. e. Kemakmuran masyarakat luas

BAB 9: SOSIOLOGI MODERNISASI.  PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI. e. Kemakmuran masyarakat luas 1. Makna modernisasi di bidang ekonomi a. Penggunaan sistem ekonomi liberal seperti negara-negara Eropa b. Proses industrialisasi yang dapat menggantikan sistem ekonomi pertanian c. Pelaksanaan sistem

Lebih terperinci

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA Geografi Kelas 9 Semester 1 Teknologi komputer sebagai salah satu contoh wujud dari perubahan budaya Pendahuluan Tidak ada masyarakat yang statis, semua masyarakat/kebudayaan mempunyai

Lebih terperinci

SOSIOLOGI PERTANIAN ( )

SOSIOLOGI PERTANIAN ( ) SOSIOLOGI PERTANIAN (130121112) PEMBANGUNAN & PERUBAHAN MASYARAKAT (3) Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. 1 Kompetensi Khusus: Mahasiswa mampu Menemukan perbedaan proses pembangunan dan perubahan dalam

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika. KEWARGANEGARAAN Modul ke: GLOBALISASI DAN NASIONALISME Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Abstract : Menjelaskan pengertian globalisasi

Lebih terperinci

TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL

TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL Perubahan sosial merupakan sebuah keniscayaan yang berlangsung tidak terbendung dalam kehidupan. Baik perubahan yang cepat maupun lambat. Berbagai factor yang mendasarinya.

Lebih terperinci

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN Pada hakekatnya manusia merupakan mahluk sosial. Hal ini dapat dilihat dari kehidupannya yang senantiasa menyukai dan membutuhkan kehadiran manusia lain. Manusia memiliki

Lebih terperinci

MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA 1. Hakekat Perubahan Sosial yang Terjadi di Masyarakat Perubahan sosial merupakan sebuah proses yang tidak dapat dihindari dalam sebuah masyarakat, baik perubahan

Lebih terperinci

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang Apakah kalian bagian dari perubahan??? Apa yg dimaksud perubahan? Perbandingan masa lalu - masa sekarang Masy statis, tidak maju,

Lebih terperinci

MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL

MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL 1. Hubungan Interaksi Sosial dan Dinamika Kehidupan Sosial Interaksi sosial akan menyebabkan kegiatan hidup seseorang semakin bervariasi dan kompleks. Jalinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1992:78). Dalam pengertian lain industrialisasi merupakan transformasi proses

BAB I PENDAHULUAN. 1992:78). Dalam pengertian lain industrialisasi merupakan transformasi proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industrialisasi adalah proses segala hal yang berkaitan dengan teknologi, ekonomi, perusahaan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya (SR. Parker, 1992:78).

Lebih terperinci

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 2018 Visi Terwujudnya Kudus Yang Semakin Sejahtera Visi tersebut mengandung kata kunci yang dapat diuraikan sebagai berikut: Semakin sejahtera mengandung makna lebih

Lebih terperinci

Kondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Kondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Kondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Permasalahan Pembangunan Ekonomi - Pendekatan perekonomian : Pendekatan Makro - Masalah dalam perekonomian : rendahnya pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149).

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena di dalam kehidupannya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Pada diri manusia juga terdapat

Lebih terperinci

Perubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang

Perubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang Perubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang Hilman Nugraha 1, Dasim Budimansyah 2, Mirna Nur Alia A 3 ¹Mahasiswa Program Magister Pendidikan Sosiologi, Sekolah Pascasarjana

Lebih terperinci

Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Permasalahan Pembangunan Ekonomi - Pendekatan perekonomian : Pendekatan Makro - Masalah dalam perekonomian : rendahnya pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Kisaran adalah Ibu Kota dari Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota Kisaran

Lebih terperinci

MASYARAKAT DAN KESADARAN BUDAYA. Oleh: Resti Nur Laila, Atika Widayanti, Krissanto Kurniawan

MASYARAKAT DAN KESADARAN BUDAYA. Oleh: Resti Nur Laila, Atika Widayanti, Krissanto Kurniawan MASYARAKAT DAN KESADARAN BUDAYA Oleh: Resti Nur Laila, Atika Widayanti, Krissanto Kurniawan Budaya merupakan suatu hal yang dihasilkan masyarakat dari kebiasaan-kebiasaan yang akhirnya mengkristal atau

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH 7 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

BAHAN KULIAH 7 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN BAHAN KULIAH 7 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI MODERNISASI Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Hasil Kajian Klasik Teori Modernisasi

Lebih terperinci

DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK

DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK Teori-teori Perubahan Sosial Dr. Teguh Kismantoroadji Dr. Eko Murdiyanto Pertemuan-2 PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS UPN V YK 1 Kecenderungan terjadinya perubahanperubahan

Lebih terperinci

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Konsep Perubahan Sosial Konsep Modernisasi Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal ini terjadi karena manusia mempunyai kepentingan-kepentingan yang berbeda, dan perubahan ini

Lebih terperinci

Transformasi Paradigma Pembangunan Ekonomi

Transformasi Paradigma Pembangunan Ekonomi Oleh: Junaedi A. Pendahuluan Perkembangan pemikiran tentang pembangunan ekonomi selalu berubah seiring dengan perubahan zaman. Dari perubahan pemikiran itu kemudian menimbulkan perubahan paradigma dalam

Lebih terperinci

1) PERUB SELALU DISERTAI GUNCANGAN, KARENA BUD MATERI DITERIMA LEBIH CEPAT DP BUD NONMATERI

1) PERUB SELALU DISERTAI GUNCANGAN, KARENA BUD MATERI DITERIMA LEBIH CEPAT DP BUD NONMATERI 4. TEORI GUNCANGAN (DISEQUILIBRIUM): a. WILLIAM FIELDING OGBURN 1) PERUB SELALU DISERTAI GUNCANGAN, KARENA BUD MATERI DITERIMA LEBIH CEPAT DP BUD NONMATERI 2) KESENJANGAN DLM KECEPATAN PENERIMAAN MENIMBULKAN

Lebih terperinci

Lecture Paper. Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. No. 11, Vol. I, 2012 SOSIOLOGI UMUM: PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN

Lecture Paper. Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. No. 11, Vol. I, 2012 SOSIOLOGI UMUM: PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN Lecture Paper Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat No. 11, Vol. I, 2012 SOSIOLOGI UMUM: PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN Oleh: Fredian Tonny Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Lebih terperinci

Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Perubahan Sosial dan Kebudayaan Perubahan Sosial dan Kebudayaan Pengantar Setiap masyarakat manusia selama hidupnya pasti mengalami perubahan-perubahan Ilustrasi perubahan: orang-orang desa sudah mengenal sistem perdagangan, alat transportasi,

Lebih terperinci

MODERNISASI DAN WESTERNISASI

MODERNISASI DAN WESTERNISASI MODERNISASI DAN WESTERNISASI A. MODERNISASI Secara historis modernisasi merupakan suatu proses perubahan yang menuju pada tipe sistem-sistem sosial, ekonomi, dan politik yang telah berkembang di Eropa

Lebih terperinci

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU BAB VI KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU Konflik merupakan sebuah fenonema yang tidak dapat dihindari dalam sebuah kehidupan sosial. Konflik memiliki dua dimensi pertama adalah dimensi penyelesaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di pedesaan merupakan sebagian dari proses pembangunan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di pedesaan merupakan sebagian dari proses pembangunan nasional yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di pedesaan merupakan sebagian dari proses pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian wilayah, sekaligus mengindikasikan

Lebih terperinci

TEORI MODERNISASI. Sebuah pendekatan dalam mempelajari pembangunan di negara berkembang. By Dewi Triwahyuni

TEORI MODERNISASI. Sebuah pendekatan dalam mempelajari pembangunan di negara berkembang. By Dewi Triwahyuni TEORI MODERNISASI Sebuah pendekatan dalam mempelajari pembangunan di negara berkembang By Dewi Triwahyuni SEJARAH LAHIRNYA Munculnya Amerika Serikat (AS) sebagai kekuatan dominan dunia pasca PD II. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan perekonomian. bajak, pemilik anggrek membutuhkan pot-pot anggrek, pemilik hotel

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan perekonomian. bajak, pemilik anggrek membutuhkan pot-pot anggrek, pemilik hotel BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri modern merupakan gejala yang erat hubungannya dengan perkembangan masyarakat, sekaligus merupakan sebab dan akibat berbagai perkembangan

Lebih terperinci

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH III.1. VISI Visi merupakan gambaran masa depan yang ideal yang didambakan untuk diwujudkan. Ideal yang dimaksud memiliki makna lebih baik, lebih maju, dan

Lebih terperinci

Matakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09

Matakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09 Matakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09 1. Pengertian Perubahan Sosial Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan.

Lebih terperinci

DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK

DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK Beberapa Bentuk Perubahan Sosial Dr. Teguh Kismantoroadji Dr. Eko Murdiyanto Pertemuan-7 PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS UPN V YK 1 PENDAHULUAN Perubahan terjadi

Lebih terperinci

Rumusan Isu Strategis dalam Draft RAN Kepemudaan PUSKAMUDA

Rumusan Isu Strategis dalam Draft RAN Kepemudaan PUSKAMUDA Rumusan Isu Strategis dalam Draft RAN Kepemudaan 2016 2019 PUSKAMUDA Isu Strategis dalam Kerangka Strategi Kebijakan 1. Penyadaran Pemuda Nasionalisme Bina Mental Spiritual Pelestarian Budaya Partisipasi

Lebih terperinci

BAB VII KEPEMIMPINAN

BAB VII KEPEMIMPINAN BAB VII KEPEMIMPINAN 7.1 Pengantar Secara umum konsep kekuasan, wewenang, dan kepemimpinan senantiasa ada dalam kehidupan masyarakat yang masih sederhana maupun yang telah kompleks, jadi menarik untuk

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar 4.2 Sistem Sosial

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar  4.2 Sistem Sosial BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar Kebudayaan merupakan proses dan hasil dari kehidupan masyarakat. Tidak ada mayarakat yang tidak menghasilkan kebudayaan, hanya saja kebudayaan yang dimiliki masyarakat

Lebih terperinci

Latar Belakang lahirnya Teori sebagai upaya:

Latar Belakang lahirnya Teori sebagai upaya: TEORI MODERNISASI Latar Belakang lahirnya Teori sebagai upaya: AS untuk memenangkan perang ideologi melawan sosialisme. Untuk membangun negara2 eropa pasca PD II. Istilah modernisasi merupakan gerakan

Lebih terperinci

GLOBALISASI DAN MODERNISASI

GLOBALISASI DAN MODERNISASI Modul ke: Sosiologi GLOBALISASI DAN MODERNISASI Fakultas Psikologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN MODERNISASI 1. Alex Inkeles : modernisasi adalah

Lebih terperinci

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT DEFINISI SOSIOLOGI: Studi sistematis tentang: Perilaku social individu-individu Cara kerja kelompok social,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Perubahan Sosial Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem sosial. Lebih tepatnya terdapat perbedaan antara keadaan sistem

Lebih terperinci

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI NAMA : RYAN AKBAR RAMADHAN NIM : 11.12.6308 KELOMPOK : J PRODI DAN JURUSAN : S1 SISTEM INFORMASI DOSEN : Junaidi Idrus, S.Ag., M.Hum

Lebih terperinci

STRATIFIKASI SOSIAL fitri dwi lestari

STRATIFIKASI SOSIAL fitri dwi lestari STRATIFIKASI SOSIAL fitri dwi lestari Stratifikasi sosial muncul karena adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat. Pitirim Sorokin Sistem stratifikasi adalah pembedaan penduduk atau masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1995 Anthropologi

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1995 Anthropologi Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1995 Anthropologi EBTANAS-SMA-95-01 Bila salah satu kebutuhan primer manusia tidak terpenuhi, maka akan mengakibatkan... A. ketidakseimbangan dalam tubuh B.

Lebih terperinci

Bahan Bacaan 4.1 Kebhinekaan Masyarakat Indonesia dan Dinamika Kehidupan Global

Bahan Bacaan 4.1 Kebhinekaan Masyarakat Indonesia dan Dinamika Kehidupan Global Bahan Bacaan 4.1 Kebhinekaan Masyarakat Indonesia dan Dinamika Kehidupan Global A. Tujuan Setelah mempelajari modul, peserta diharapkan dapat menjelaskan kebhinekaan masyarakat Indonesia dan dinamika kehidupan

Lebih terperinci

Soal Kelas X. Fungsi dan Peran Sosiologi

Soal Kelas X. Fungsi dan Peran Sosiologi Soal Kelas X. Fungsi dan Peran Sosiologi 1. Konsep individualitas, menurut Thomas, menunjukan bahwa a. Manusia dan masyarakat tidak terpisah b. Unsur-unsur manusia terpisah-pisah c. Manusia memiliki keutuhan

Lebih terperinci

Dampak Perubahan Sosial Budaya

Dampak Perubahan Sosial Budaya Dampak Perubahan Sosial Budaya Terhadap Kesehatan dr.taufik Suryadi,SpF (abiforensa@yahoo.com) Ahli Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Lulusan FK USU Lulusan Program Bioetika, Hukum Kedokteran dan HAM

Lebih terperinci

BAB V STRATIFIKASI SOSIAL

BAB V STRATIFIKASI SOSIAL BAB V STRATIFIKASI SOSIAL 6.1 Pengantar Stratifikasi merupakan karakteristik universal masyarakat manusia. Dalam kehidupan sosial masyarakat terdapat diferensiasi sosial dalam arti, bahwa dalam masyarakat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengembangan masyarakat (community development) Pengembangan masyarakat (community development) adalah salah satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengembangan masyarakat (community development) Pengembangan masyarakat (community development) adalah salah satu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan masyarakat (community development) Pengembangan masyarakat (community development) adalah salah satu kegiatan yang menjadi bagian dari program corporate social responsibility

Lebih terperinci

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1 Kebijakan Umum Perumusan arah kebijakan dan program pembangunan daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan

Lebih terperinci

DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG

DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG Bangsa Indonesia yang merupakan negara kepulauan, memiliki beraneka ragam suku bangsa dan budaya. Masing-masing budaya memiliki adat-istiadat, kebiasaan, nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Teori ini lahir di tahun 1950-an di Amerika yang didorong para ilmuan sosial

BAB II KERANGKA TEORI. Teori ini lahir di tahun 1950-an di Amerika yang didorong para ilmuan sosial BAB II KERANGKA TEORI II.1. Teori Modernisasi Teori ini lahir di tahun 1950-an di Amerika yang didorong para ilmuan sosial dalam mengembangkan teori untuk memahami negara Dunia Ketiga yang baru lahir,

Lebih terperinci

MAKALAH INTERAKSI SOSIAL

MAKALAH INTERAKSI SOSIAL MAKALAH INTERAKSI SOSIAL Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Sosiologi Disusun : SUCI SARTIKA 153121017 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS PRAMITA INDONESIA TANGERANG

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari berbagai etnik dan berada dalam keberagaman budaya. Belajar dari sejarah bahwa kemajemukan

Lebih terperinci

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut unsur-unsur kebudayaan yang dianggap halus, maju, dan

Lebih terperinci

PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT

PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT INTERAKSI SOSIAL DAN PERUBAHAN SOSIAL PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT 1. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial 2. Manusia berada di dalam sistem

Lebih terperinci

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL II. TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL A. Konflik Istilah konflik secara etimologis berasal dari bahasa latin con yang berarti bersama dan fligere yang berarti benturan atau tabrakan. Jadi, konflik dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki makna sesuatu yang beragam, sesuatu yang memilik banyak perbedaan begitupun dengan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji ( ) dan. yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji.

BAB I PENDAHULUAN. surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji ( ) dan. yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sepanjang sejarah, kekaisaran Jepang beberapa kali mengalami masa pasang surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji (1868-1912) dan Kaisar

Lebih terperinci

REVITALISASI PERAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN DALAM MENEGAKKAN NILAI-NILAI BHINNEKA TUNGGAL IKA. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

REVITALISASI PERAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN DALAM MENEGAKKAN NILAI-NILAI BHINNEKA TUNGGAL IKA. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya REVITALISASI PERAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN DALAM MENEGAKKAN NILAI-NILAI BHINNEKA TUNGGAL IKA Fakultas Hukum Universitas Brawijaya BHINNEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI SPIRIT KONSTITUSI Pasal 36A UUD 1945 menyatakan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012. Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012. Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa disusun oleh : EVI LISTYANINGRUM 11.02.7998 KELOMPOK A PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Pokok-Pokok Pikiran Mengenai Kelas Menengah *

Pokok-Pokok Pikiran Mengenai Kelas Menengah * Pokok-Pokok Pikiran Mengenai Kelas Menengah * Farchan Bulkin 1. Gejala kelas menengah dan sektor swasta tidak bisa dipahami dan dianalisa tanpa pemahaman dan analisa kapitalisme. Pada mulanya, dewasa ini

Lebih terperinci

Membangun Wilayah yang Produktif

Membangun Wilayah yang Produktif Membangun Wilayah yang Produktif Herry Darwanto *) Dalam dunia yang sangat kompetitif sekarang ini setiap negara perlu mengupayakan terbentuknya wilayah-wilayah yang produktif untuk memungkinkan tersedianya

Lebih terperinci

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT Saudara mahasiswa, kita berjumpa kembali dalam kegiatan Tutorial Online yang ketiga untuk

Lebih terperinci

Teori juga membantu dalam memilih metode penelitian, menguji data, menarik kesimpulan, dan merumuskan tindak lanjut kebijaksanaan.

Teori juga membantu dalam memilih metode penelitian, menguji data, menarik kesimpulan, dan merumuskan tindak lanjut kebijaksanaan. Semua Ilmu akan mengalami kesulitan dalam melakukan penelitian tanpa teori. Teori merupakan alat bantu utama. Teori mempertajam proses berpikir, menggelar kerangka analisa, membantu merumuskan hipotesa,

Lebih terperinci

Administrasi bagi Pembangunan: Pembangunan di Berbagai Bidang

Administrasi bagi Pembangunan: Pembangunan di Berbagai Bidang Administrasi bagi Pembangunan: Pembangunan di Berbagai Bidang Pembangunan nasional bersifat multifaset dan multidimensional Pembangunan setidaknya terdiri dari beberapa bidang, yaitu politik, ekonomi,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Transmigrasi merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mengambil

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Transmigrasi merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mengambil BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Transmigrasi Transmigrasi merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mengambil keputusan, guna tercapainya keseimbangan penyebaran penduduk, memperluas kesempatan kerja,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perubahan Sosial Masyarakat tidak dapat dibayangkan dalam suatu keadaan yang tetap dan diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat akan selalu

Lebih terperinci

PERUBAHAN SOSIAL DAN LEMBAGA SOSIAL halaman 1

PERUBAHAN SOSIAL DAN LEMBAGA SOSIAL halaman 1 1. Perhatikan beberapa peristiwa perubahan dalam berikut. (1) Berubahnya interaksi sosial dari berpola otoriter menjadi ekualiter (2) Dialihkannya fungsi edukasi dari lembaga keluarga ke lembaga pendidikan

Lebih terperinci

A. Masalah-masalah konsep pembangunan dan modernisasi. B. Faktor-faktor budaya yang menghambat pembangunan. C. Kebudayaan global dan globalisasi

A. Masalah-masalah konsep pembangunan dan modernisasi. B. Faktor-faktor budaya yang menghambat pembangunan. C. Kebudayaan global dan globalisasi A. Masalah-masalah konsep pembangunan dan modernisasi. B. Faktor-faktor budaya yang menghambat pembangunan C. Kebudayaan global dan globalisasi Konsep pembangunan mengandung makna sebuah perubahan positif

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1989 Sosiologi - Antropologi

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1989 Sosiologi - Antropologi Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1989 Sosiologi - Antropologi EBTANAS-SMA-89-01 Wujud kebutuhan sosial mencakup kebutuhankebutuhan di bawah ini, kecuali... A. kegiatan bersama B. berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi baru yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi baru yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Modal sosial Modal sosial atau social capital merupakan satu terminologi baru yang dikembangkan oleh ahli-ahli sosial untuk memperkaya pemahaman kita tentang masyarakat dan komunitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan,

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH GLOBALISASI

KARYA TULIS ILMIAH GLOBALISASI KARYA TULIS ILMIAH GLOBALISASI NADYA RATNA FADILA XII IPA6 SMA NEGERI 7 KEDIRI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-nya sehingga

Lebih terperinci

10. Kunci : A Pembahasan : Dalam proses interaksi sosial maka harus melibatkan 2 orang atau lebih, dimana dari kedua belah pihak ada yang memberikan s

10. Kunci : A Pembahasan : Dalam proses interaksi sosial maka harus melibatkan 2 orang atau lebih, dimana dari kedua belah pihak ada yang memberikan s SOSIOLOGI 1. Kunci : D Pembahasan; metode yang digunakan oleh sosiolog tersebut adalah metode kualitatif Karena menggunakan data hasil wawancara yang tidak berbentuk angka 2. Kunci : C Pembahasan : Contoh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini merupakan sifat dasar masyarakat. Perubahan masyarakat tiada hentinya, jika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini merupakan sifat dasar masyarakat. Perubahan masyarakat tiada hentinya, jika BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tahap Pengembangan Masyarakat Masyarakat senantiasa akan mengalami perubahan dikarenakan masyarakat adalah mahluk yang tidak statis melainkan selalu berubah secara dinamis.

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 08 Komunikasi dan Perubahan Sosial Fakultas ILMU KOMUNIKASI Program Studi PUBLIK RELATIONS http://mercubuana.ac.id Dr. Heri Budianto.M.Si Pengertian Perubahan Sosial Gillin

Lebih terperinci

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang melahirkan aliran feminisme, yakni: 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik * *Tokoh : Robert Merton & Talcott Parsons. *Teori

Lebih terperinci

PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA MASSA, & BUDAYA POPULER

PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA MASSA, & BUDAYA POPULER PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA MASSA, & BUDAYA POPULER Part 4 Edy Prihantoro Universitas Gunadarma A. Perubahan Sosial Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua unsur-unsur

Lebih terperinci

Kerangka Kerja Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

Kerangka Kerja Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1 2 Kerangka Kerja Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1 Program Pengembangan Masyarakat (Community Development), seharusnya disesuaikan dengan persoalan yang terjadi secara spesifik pada suatu

Lebih terperinci

KONFLIK SOSIAL Pengertian Konflik

KONFLIK SOSIAL Pengertian Konflik KONFLIK SOSIAL 1. Pengertian Konflik Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai suatu negara multikultural merupakan sebuah kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai etnik yang menganut

Lebih terperinci

2. Teori modernisasi juga didasarkan pada faktor-faktor nonmaterial sebagai penyebab kemiskinan, khususnya dunia ide dan atau alam pemikiran.

2. Teori modernisasi juga didasarkan pada faktor-faktor nonmaterial sebagai penyebab kemiskinan, khususnya dunia ide dan atau alam pemikiran. BAB III 1. Teori ini didasarkan pada dikotomi antara apa yang disebut modern dan tradisional. Modern merupakan simbol dari kemajuan, pemikiran yang rasional, cara kerja yang efesien, dst. 2. Teori modernisasi

Lebih terperinci

Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL

Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL 1 2 BAB I Memahami Ekonomi Politik Internasional A. Pendahuluan Negara dan pasar dalam perkembangannya menjadi dua komponen yang tidak terpisahkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara geografis, letak Indonesia yang terbentang dari sabang sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. Indonesia yang terkenal dengan banyak pulau

Lebih terperinci

MULTIKULTURALISME DI INDONESIA MENGHADAPI WARISAN KOLONIAL

MULTIKULTURALISME DI INDONESIA MENGHADAPI WARISAN KOLONIAL Seminar Dies ke-22 Fakultas Sastra Pergulatan Multikulturalisme di Yogyakarta dalam Perspektif Bahasa, Sastra, dan Sejarah MULTIKULTURALISME DI INDONESIA MENGHADAPI WARISAN KOLONIAL oleh Hilmar Farid Universitas

Lebih terperinci

untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1

untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1 SOSIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1 Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Penulis: Farida Rahmawati Fitria Wijayanti Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan

Lebih terperinci

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani Teori pertumbuhan ekonomi adalah teori yang membahas pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh negara ditinjau dari dua sudut. Pertama, membahas pertumbuhan ekonomi berdasarkan tahap-tahap tertentu (secara

Lebih terperinci