PANDUAN Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Beroda dan Berkaki 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PANDUAN Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Beroda dan Berkaki 2013"

Transkripsi

1 2013 PANDUAN Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Beroda dan Berkaki 2013

2 Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) 2013 Robot Pemadam Api Juni 2013 Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional

3 DAFTAR ISI Halaman Sambutan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi 1 Sambutan Direktur Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat 2 Latar Belakang 3 Maksud dan Tujuan 3 Tema 3 Divisi 4 Pertandingan 4 Peserta 4 Pendaftaran 4 Evaluasi 5 Penggantian 6 Penghargaan 6 Jadwal 6 Waktu dan Tempat 7 Akomodasi 7 Alamat Penyelenggara 7 Susunan Panitia KRPAI Lampiran 1: Formulir Pengajuan 9 Lampiran 2: Panduan Peraturan Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) 2013 Divisi Beroda Dan Berkaki 15

4 Sambutan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Salah satu tujuan pendidikan tinggi adalah menumbuh-kembangkan dan memperkaya khasanah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Untuk itu kegiatan penumbuhan dan pengembangan kreativitas dan inovasi dosen dan mahasiswa menjadi kata kunci untuk menghantarkan tercapainya tujuan tersebut. Dalam penumbuhan dan pengembangan kreativitas dan inovasi tidaklah cukup hanya berada pada wacana teoritis saja, akan tetapi harus dilatih untuk mengimplementasikan ide, gagasan dalam wacana-teoritis tersebut ke dalam dunia nyata. Kegiatan pengembangan gagasan teoritis menjadi penerapan teknologi yang nyata harus dibuat sedemikian rupa agar menjadi menarik, dinamis dan tidak membosankan, dimana dosen dan mahasiswa perlu dilibatkan secara multidisiplin. Sehubungan dengan itu, saya menyambut baik penyelenggaraan Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), karena dalam KRPAI setiap peserta harus mengeksplorasi kemampuannya dalam perancangan, implementasi, dan strategi serta harus mengembangkan ide-idenya untuk dapat membuat dan merancang suatu wahana bergerak berbentuk robot dengan berbagai bentuk dan struktur serta kecerdasan agar dapat memenuhi tema dan aturan main yang telah ditentukan dan dapat berkompetisi secara sportif dalam arena yang telah ditentukan. Disinilah letak pentingnya kemampuan kreativitas, inovasi dan strategi yang dikembangkan oleh setiap tim peserta. Oleh sebab itu, sejak awal dimulainya KRPAI, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi selalu memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan KRPAI tersebut. KRPAI 2013 kali ini akan dilaksanakan secara regional dan pemenangnya akan dikirim mewakili wilayahnya untuk bertanding dalam kontes nasional KRPAI 2013 yang akan diselenggarakan pada tanggal Juni KRPAI 2013 diharapkan mampu menjadi wahana untuk unjuk prestasi dalam perancangan, implementasi dan strategi dari mahasiswa Indonesia, sekaligus sebagai tontonan dan hiburan yang menarik yang sarat dengan ide-ide pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dalam kesempatan ini Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mengundang seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia untuk berpartisipasi dalam KRPAI 2013 ini. Selamat berpartisipasi, semoga dengan KRPAI 2013 kemampuan mahasiswa dan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia dapat terus ditingkatkan. Jakarta, Oktober 2012, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof.Dr. Ir. Djoko Santoso Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/2012 1

5 Sambutan Direktur Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat Untuk menumbuh kembangkan ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia, perlu di fasilitasi kegiatan yang dapat mendukung penumbuhan dan pengembangan kreativitas dan inovasi para mahasiswa beserta dosen baik dari segi teoritis maupun penerapan praktisnya. Dalam hal ini Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) dapat merupakan suatu wacana yang sangat menarik bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan gagasan dan ide-ide mereka menjadi suatu robot yang fungsional dengan memanfaatkan pengetahuan mereka yang multidisiplin. Robot robot tersebut harus dirancang dan dibuat sendiri, dengan menggunakan sensor-sensor, aktuator serta mikrokomputer yang ada dan harus diprogramkan sesuai dengan tema kontes setiap tahunnya. Selain itu kerjasama yang baik antara anggota tim peserta juga akan menjadi faktor pendukung suksesnya suatu tim dalam kontes ini. Setiap tim akan memiliki gagasan strategi yang terbaik untuk dapat memenangkan kontes tersebut dan akan diuji dalam kontes tersebut, sehingga dapat menimbulkan suasana kompetisi yang kondusif dikalangan mahasiswa, dosen maupun perguruan tinggi yang berpartisipasi dalam kontes tersebut. KRPAI 2013 kali ini akan dilaksanakan secara regional dan pemenang kontes regional akan dikirim mewakili wilayahnya untuk bertanding dalam kontes nasional KRPAI 2013 yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal Juni KRPAI 2013 diharapkan mampu menjadi wahana unjuk prestasi dalam perancangan, implementasi dan strategi dari mahasiswa Indonesia, sekaligus sebagai tontonan dan hiburan yang menarik yang sarat dengan ide-ide pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dalam kesempatan ini Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Perguruan Tinggi, mendorong seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia untuk berpartisipasi dalam KRPAI 2013 ini. Selamat berpartisipasi, semoga dengan KRPAI 2013 kemampuan mahasiswa dan dosen, serta kualitas pendidikan tinggi di Indonesia dapat terus ditingkatkan. Jakarta, Oktober 2012, Dirlitabmas Dikti, Agus Subekti Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/2012 2

6 1 LATAR BELAKANG Indonesia telah mengadakan beberapa kali Kontes Robot Indonesia (KRI), dimana pemenangnya sebagai wakil Indonesia untuk mengikuti kontes robot tingkat internasional yang diselenggarakan di beberapa negara Asia seperti Jepang, Thailand, Korea Selatan, Cina, Malaysia, Vietnam dan lain-lain. Bahkan salah satu peserta yang mewakili Indonesia pada tahun 2001 yaitu tim B-Cak dari PENS (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) pernah memenangkan Juara Pertama pada Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU) Robocon yang diselenggarakan di Koriyama, Fukushima Jepang. Kegiatan KRI tersebut telah diselenggarakan secara berkala tiap tahun oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi cq. Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat terutama guna mendorong penguasaan teknologi maju bagi para mahasiswa teknik di Indonesia. Pada saat penyelenggaraan KRI Tahun 2003, dirasakan perlunya suatu jenis kontes robot serupa yang secara khusus memiliki kecerdasan buatan. Oleh karena itu, pada tahun 2004 diselenggarakanlah Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) untuk yang pertamakalinyda guna mendorong peningkatan kualitas robot terutama pada sistem kontrolnya. Sejak tahun 2013, namanya sepakat diganti dengan Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI). Penyelenggaraan KRPAI ini, diharapkan dapat berjalan secara paralel dan saling melengkapi dengan penyelenggaraan KRI dimasa-masa mendatang, sehingga diharapkan kemampuan robot yang akan ikut dalam kontes robot tersebut akan semakin meningkat secara tajam. Keberhasilan penyelenggaraan KRPAI selama ini dapat dibuktikan dengan perolehan medali emas dua kali untuk kategori Fire Fighting Robot Contest beroda dan berkaki pada Intelligent Fire-Fighting Robot Contest yang diselenggarakan di Trinity College, Hartford, Connecticut, Amerika Serikat. Format aturan pertandingan dalam KRPAI 2013 dipilih dari aturan kontes robot sejenis yang telah diselenggarakan secara teratur yaitu Intelligent Fire-Fighting Robot Contest yang diselenggarakan di Trinity College, Hartford, Connecticut, Amerika Serikat dan telah berlangsung lebih dari empat belas tahun. 2 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan KRPAI 2013 adalah: 1. Menumbuh kembangkan dan meningkatkan kreatifitas mahasiswa di Perguruan Tinggi. 2. Mengaplikasikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi kedalam dunia nyata. 3. Meningkatkan kepekaan mahasiswa dalam pengembangan bidang teknologi robotika. 4. Membudayakan iklim kompetisi dilingkungan perguruan tinggi. 5. Mendukung pengembangan dan penggunaan sistem kontrol yang lebih maju pada rancangan robot. 3 TEMA Tema untuk Kontes Robot Pemadam Api Indonesia 2013 adalah: Robot Pemadam Api Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/2012 3

7 4 DIVISI KRPAI 2013 dibagi dalam 2 Divisi, yaitu: Divisi Beroda Robot Pemadam Api Suatu divisi dimana robot menggunakan roda sebagai alat geraknya dengan misi mencari dan memadamkan api di arena lapangan berbentuk simulasi interior suatu rumah. Pada divisi ini yang diutamakan adalah kemampuan robot bernavigasi dan bermanuver serta kecepatan dalam menyelesaikan misinya tersebut. Robot yang berhasil menemukan dan memadamkan api tercepat dinyatakan sebagai pemenang. Divisi Berkaki Robot Pemadam Api Sama halnya dengan Divisi Beroda, hanya saja robot menggunakan kaki sebagai alat geraknya. 5 PERTANDINGAN KRPAI 2013 diselenggarakan dalam 2 tingkatan pertandingan yaitu Tingkat Regional dan Tingkat Nasional. KRPAI Tingkat Regional akan diselenggarakan di beberapa kota di Indonesia, untuk lebih jelas tentang tempat (lihat bagian Waktu dan Tempat). Pemenang KRPAI tingkat Regional berpeluang untuk ikut pertandingan KRPAI tingkat Nasional (lihat bagian Evaluasi). Untuk Divisi Beroda dan Berkaki, sistem pertandingan mengacu pada aturan pertandingan Internasional di Trinity College, Hartford, Connecticut, USA, dengan beberapa penyesuaian dengan aturan di Indonesia. Peraturan pertandingan tingkat Regional dan Nasional adalah sama. 6 PESERTA KRPAI Regional dan Nasional dapat diikuti oleh mahasiswa dari perguruan tinggi seluruh Indonesia di bawah koordinasi Ditjen Dikti, Kemendikbud. Satu Tim KRPAI Beroda dan Berkaki terdiri dari 2 (dua) mahasiswa dan 1 (satu) dosen pembimbing. 7 PENDAFTARAN Peserta mahasiswa yang ingin mendaftar diwajibkan mengirimkan proposal pengajuan ke Panitia KRPAI 2013 (lihat bagian Alamat Penyelenggara). Proposal ini merupakan syarat administratif pendaftaran dan tidak dipungut biaya. Peserta diwajibkan memenuhi format dan ketentuan yang berlaku, bila tidak, berdampak pada penolakan proposal. Tim mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta dapat mengajukan proposal ke Panitia KRPAI 2013 dengan persetujuan Wakil atau Pembantu Rektor/Ketua/Direktur/Dekan Bidang Kemahasiswaan masing-masing perguruan tinggi. Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/2012 4

8 Satu Perguruan Tinggi hanya boleh mengajukan satu tim untuk masing-masing divisi Format proposal dan Alamat dapat dilihat pada bagian Lampiran. Proposal diterima paling lambat (lihat bagian Waktu dan Tempat). 8 EVALUASI Evaluasi dilakukan dalam beberapa tahap an sebagai berikut: Tahap 1: Evaluasi proposal: Proposal yang terkumpul akan dievaluasi secara administratif dan akan dipergunakan sebagai syarat pendaftaran. Proposal yang diterima dan disetujui oleh panitia akan disampaikan kepada peserta melalui surat pemberitahuan ke alamat masing-masing. Tahap 2: Evaluasi laporan kemajuan: Bagi peserta yang lolos Evaluasi Tahap 1, diwajibkan untuk mengirimkan laporan kemajuan kepada panitia dalam bentuk CD dan diterima selambatlambatnya pada waktu yang telah ditentukan (lihat bagian Waktu dan Tempat). CD harus berisi: 1. Foto Robot dan anggota tim dengan latar belakang Perguruan Tinggi masing-masing. 2. Clip video yang membuktikan bahwa robot sudah terealisir dan berfungsi, maks 5 menit/tim (gunakan format video yang umum: mpg, avi, dan lain-lain). 3. File Presentasi Power Point (softcopy). Catatan: CD yang dikirim harus diberi pengantar dari Wakil atau Pembantu Rektor/ Ketua/Direktur/Dekan Bidang Kemahasiswaan masing-masing perguruan tinggi. Pada tahap ini, evaluasi dilakukan dengan melihat clip video yang diterima. Tunjukan minimal robot sudah dapat bernavigasi, bergerak dari home, mencari lilin dan mematikannya. Hasil evaluasi tahap ini akan diumumkan kepada peserta dan Panitia Regional melalui surat dan website paling lambat 2 minggu setelah batas akhir penerimaan laporan kemajuan. Bagi peserta yang diterima, berhak untuk mengikuti pertandingan tahap Regional. Tahap 3: Pertandingan Regional: Pada tahap ini, pertandingan dilangsungkan di kota-kota yang telah ditetapkan (lihat bagian Waktu dan Tempat). Panitia Nasional akan memantau langsung jalannya pertandingan untuk memastikan pertandingan berjalan sesuai peraturan yang berlaku. Hasil pertandingan Regional ini akan dibawa ke Pusat untuk dievaluasi. Tahap 4: Evaluasi hasil pertandingan regional: Evaluasi Tim-tim yang berhak untuk maju ke tingkat Nasional ditentukan sebagai berikut: Juara 1, 2 dan 3 KRPAI Beroda dan Berkaki tingkat Regional (yaitu yang paling tidak satu kali berhasil menemukan dan memadamkan api), berhak mengikuti pertandingan KRPAI tingkat Nasional. Bila terjadi kekurangan peserta, maka Panitia Nasional berhak menentukan peserta dengan meranking hasil keseluruhan pertandingan di tingkat Regional. Dengan demikian, tim-tim yang tidak menjadi juara 1, 2, dan 3 di suatu regional tertentu masih berpeluang untuk maju ketingkat Nasional. Hasil evaluasi tahap ini akan diumumkan kepada peserta melalui website/millis KRI-KRPAI maupun surat paling lambat 1 minggu setelah seluruh pertandingan Regional diselesaikan. Bagi peserta yang lolos, berhak untuk mengikuti pertandingan tingkat Nasional. Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/2012 5

9 Tahap 5: Pertandingan Nasional: Pemenang tingkat Nasional akan diumumkan hari itu juga disaat acara Penutupan, sesuai dengan hasil pertandingan tingkat Nasional. 9 PENGGANTIAN Bagi Peserta yang lolos ke tingkat Nasional dan mengikuti pertandingan KRPAI 2013 tingkat nasional akan mendapatkan penggantian berupa dana bantuan pembuatan robot sebesar Rp ,- per Tim. Peserta akan mendapatkan akomodasi selama 4 hari dan penggantian biaya transportasi. 10 PENGHARGAAN Panitia menyediakan piala bagi Juara Pertama, Kedua, Ketiga untuk setiap Divisi. Panitia juga memberikan penghargaan lain yang akan ditentukan kemudian. 11 JADWAL Jadwal kegiatan KRPAI 2013 adalah sebagai berikut: Kegiatan 1 Pembuatan Aturan Kontes 2 Pemberitahuan Awal 3 Seminar & Sosialisasi 4 Proposal Masuk 5 Evaluasi dan persetujuan proposal 6 Proses Pembuatan Robot 7 Laporan Kemajuan 8 Evaluasi Tahap 2 9 Pengumuman Hasil Evaluasi Tahap 2 10 Seleksi tingkat Regional 11 Pengumuman Hasil tim Peserta Nasional 12 Pendaftaran Ulang 13 Pelaksanaan KRI-KRCI-KRSI Nasional ABU Robocon 2012 Okt '12 Nop '12 Des '12 Jan '13 Feb '13 Mar '13 Apr '13 Mei '13 Jun '13 Agust " Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/2012 6

10 12 WAKTU DAN TEMPAT*) No. Kegiatan Jadwal Pelaksanaan 1. Proposal Masuk 28 Desember Evaluasi dan Persetujuan Proposal 10 Januari Proses Pembuatan Robot 4. Laporan kemajuan 1 Maret Evaluasi tahap II 9-10 Maret Pengumuman hasil Evaluasi Tahap II 12 Maret Seleksi Tingkat Regional 19 April 19 Mei 2013 Regional I April 2013 Regional II Mei 2013 Reegional III 3 5 Mei 2013 Regional IV April 2013 Regional Mei Pengumuman hasil tim Peserta Nasional 31 Mei Pertandingan KRPAI Tingkat Nasional (Bandung) Juni 2013 *) Bila terjadi perubahan tanggal dan/atau tempat akan diinformasikan kemudian. 13 AKOMODASI Akomodasi, transport lokal dan konsumsi tim peserta kontes selama hari pertandingan, baik tingkat regional maupun nasional, akan disediakan oleh panitia. Pada waktu kontes Nasional, masing-masing anggota tim peserta akan mendapatkan bantuan biaya transportasi kelas ekonomi dari perguruan tinggi peserta ke tempat pelaksanaan KRPAI. Panitia menyediakan informasi mengenai fasilitas akomodasi yang ada di dekat tempat penyelenggaraan. 14 ALAMAT PENYELENGGARA Panitia Pusat Kontes Robot Indonesia 2013 Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Jln Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan Jakarta Pusat Telp ext. 0433, Fax , Website : : tantointer@gmail.com (Subdit PKM - Ditlitabmas Dikti) wahidin.wahab@gmail.com (KRI) epit@eepis-its.edu (KRSBI) herusbr@gmail.com (KRPAI-Beroda-Berkaki) Mailing list : kri@groups.eepis-its.edu Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/2012 7

11 15 SUSUNAN PANITIA KRPAI 2013 Pelindung: Menteri Pendidikan Nasional Komisi Pengarah: Gubernur Dirjen Pendidikan Tinggi, Depdiknas Direktur Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Depdiknas Rektor Universitas Dekan Fakultas Teknik Universitas Direktur Utama TVRI Ketua Pelaksana: Dekan Fakultas Teknik Wakil Ketua Pelaksana: FT DIKTI Sekretaris: FT DIKTI Publikasi dan Dokumentasi: TVRI Universitas DIKTI Bendahara: Universitas DIKTI Perlengkapan: Universitas DIKTI Acara dan Pertandingan: DIKTI Universitas Politeknik Akomodasi: DIKTI Universitas Transportasi: DIKTI Universitas Dana: DIKTI Universitas Keamanan: DIKTI Universitas Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/2012 8

12 Lampiran 1 Formulir Pengajuan (Application Form) Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/2012 9

13 KONTES ROBOT PEMADAM API INDONESIA 2013 ( Robot Pemadam Api ) Borang Aplikasi / Proposal 1. Setiap Institusi hanya diperkenankan mengirimkan 1(satu) tim saja. Tim tambahan yang didaftarkan akan diabaikan. 2. Setiap Tim harus mengirim satu set syarat pendaftaran berupa Borang Aplikasi atau Proposal. Format Borang Aplikasi atau proposal adalah seperti yang tertulis dalam panduan ini dengan jumlah halaman tidak melebihi 25 (dua puluh lima) halaman. 3. Borang Aplikasi harus disahkan/ditandatangani oleh Wakil Rektor/Ketua/ Direktur/Dekan Bidang Kemahasiswaan masing-masing Perguruan Tinggi. 4. Borang Aplikasi dan proposal harus sudah diterima oleh Panitia KRPAI 2013 paling lambat pada 28 Desember 2012 dengan alamat pengiriman: Panitia Kontes Robot Pemadam Api Indonesia 2013 Subdit Kreativitas dan Pengabdian Kepada Masyarakat (KPM) Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Ditlitabmas) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Jln Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan Jakarta Pusat Telp Fax Website : dan tantointer@gmail.com herusbr@gmail.com 5. Borang Aplikasi atau Proposal setidaknya harus berisi informasi tentang anggota tim, institusi, alamat lengkap, nomer telepon, alamat atau contact person, dan juga berisi tentang deskripsi rinci tentang robot, meliputi: desain, gambar teknik, strategi dan algoritma program kontrol robot. 6. Panitia KRPAI 2013 akan melakukan evaluasi peserta dalam dua tahap, yaitu tahap pertama berupa evaluasi proposal (administratif), dan kedua, evaluasi berdasarkan laporan kemajuan pembuatan robot. Jadwal rinci dapat disimak dibagian jadwal kegiatan dalam panduan ini. Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

14 1. TIM BAGIAN SATU: INFORMASI TENTANG TIM PESERTA Nama Tim maksimum 15 karakter dan nama mudah untuk disebutkan. Nama Ketua Tim (Mahasiswa) Nama Instruktur (Dosen Pembimbing) INSTITUSI Nama Lengkap Institusi : Nama Departemen/Fakultas Alamat Kontak :.. Nomer Telepon : Nomer FAX :. Nomer Telepon Mobile (HP): Alamat Alamat Lengkap, dan No. HP Contact Person 4. Jumlah Robot dan Jumlah gerak robot. 5. Divisi. Jumlah Robot : satu (1) buah Jumlah gerak robot: Beroda Berkaki Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

15 BAGIAN DUA: INFORMASI TENTANG (MESIN) ROBOT 1. NAMA TIM ROBOT (hanya nama tim) : (Tidak boleh mengindikasikan institusi yang bersangkutan) 2. ROBOT Jumlah Robot : 1 (satu) buah Jelaskan tentang mesin robot Anda, rencana/desain, strategi kontrol, algoritma gerak, dilengkapi dengan sketch atau rancangan dasar mesin dalam gambar yang mudah dievaluasi. Gunakan halaman terpisah untuk menerangkan dimensi, struktur atau bahan yang dipakai, bagaimana mengaplikasikan sensor, bagaimana metoda pendeteksian suara musik pengiring, dan bagaimana metoda menepatkan waktu 3 menit perlombaan dengan sinkronisasi gerak tari robot. Gunakan halaman tambahan jika dibutuhkan 3. STRATEGI Jelaskan tentang strategi robot Anda, bagaimana cara untuk memperoleh poin maksimal dalam perlombaan melalui gerak tari. Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

16 Gunakan halaman tambahan jika dibutuhkan 4. SKETCH (RANCANGAN SINGKAT) Gambarlah desain singkat tentang rencana robot Anda dilengkapi dengan perkiraan ukuran/dimensi. Perhatikan bahwa tinggi minimum robot adalah 50cm dan tinggi maksimum adalah 60cm. Untuk diingat: Jangan mencantumkan info apapun dalam gambar rancangan robot Anda yang mengindikasikan nama institusi Anda. Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

17 Gunakan halaman tambahan jika dibutuhkan Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

18 Lampiran 2 PANDUAN PERATURAN KONTES ROBOT PEMADAM API INDONESIA (KRPAI) 2013 DIVISI BERODA DAN BERKAKI ROBOT PEMADAM API Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

19 PANDUAN PERATURAN KONTES ROBOT PEMADAM API INDONESIA (KRPAI) 2013 DIVISI BERODA DAN BERKAKI ROBOT PEMADAM API 1 PENDAHULUAN Peraturan untuk divisi Beroda dan Berkaki KRPAI 2013, mengacu pada peraturan yang dikeluarkan oleh Trinity College Fire Fighting Robot Contest (TCFFRC) 2013, Connecticut, Hartford, Amerika Serikat yang dapat dilihat dan diunduh pada alamat berikut: Final-1.html Agar pertandingan di Indonesia menjadi lebih menarik maka dalam beberapa hal menuntut modifikasi dan penyesuaian dengan kondisi yang ada di Indonesia. Bila terjadi modifikasi dan penyesuaian oleh Panitia KRPAI maka peraturan yang berlaku adalah peraturan yang ditetapkan oleh Panitia KRPAI tersebut. Oleh sebab itu buku panduan ini lebih menitik beratkan bahasannya pada perubahan-perubahan tersebut selebihnya dapat mengacu pada aturan Internasional yang telah disebutkan di atas. Beberapa fitur dalam KRPAI 2013 antara lain: 1. Pertandingan bersifat invidual trial, yaitu masing-masing robot diharuskan melakukan 2 atau 3 sesi, di mana pada masing-masing sesi, waktu yang didapat dicatat. Waktu total adalah waktu yang diperlukan robot untuk menemukan dan mematikan lilin, setelah memperhitungkan bonus dan penalti. Pemenang adalah yang mempunyai akumulasi waktu total terendah. 2. Tidak ada pemilihan mode/bonus oleh peserta, seluruh mode/bonus akan diundi untuk menentukan konfigurasi lapangan. 3. Akan terdapat start di ruang 4 untuk mode Arbitrary-start. 4. Pengacakan orientasi lapangan. Sensor Ultrasonik dan Infra-merah telah terlebih dahulu diuji kehandalannya sejak tahun 2006 menggunakan Sound-damper dan Cermin, maka mulai tahun 2011, sensor Kompas akan diuji kehandalannya dengan melakukan pengacakan orientasi lapangan. 5. Bonus Variable Door Location berubah dari 0.8 menjadi 0.45, dan bonus Extinguisher berubah dari 0.85 menjadi 0.75 (sesuai TCFFRC 2013). Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

20 2 ROBOT DAN KELENGKAPANNYA 2.1 Dimensi Dimensi robot (Panjang x Lebar x Tinggi) maksimum adalah: Divisi Beroda: 31 cm x 31 cm x 27 cm Divisi Berkaki: 46 cm x 31 cm x 27 cm Bagian apapun dari robot dilarang melebihi dimensi tersebut pada kondisi apapun, baik waktu berhenti, berjalan, bermanuver, maupun pada saat meniup lilin. Gambar 1: Contoh bentuk robot divisi Beroda (kiri) dan Berkaki (kanan) 2.2 Definisi Kaki Divisi Berkaki a) Yang dimaksud dengan kaki adalah suatu bagian robot yang bila bergerak dengan pola dan urutan tertentu bersama-sama dengan kaki-kaki lainnya, dapat menggerakan dan memindahkan badan robot. b) Hanya bagian dari kaki yang diperkenankan menempel di lantai ketika robot telah aktif dan ketika robot bergerak atau berjalan. Tidak ada bagian dari badan yang tidak masuk kedalam definisi kaki diperkenankan menempel di lantai misalnya penopang badan, caster dan sejenisnya. c) Setiap kaki memiliki minimal dua derajat kebebasan dengan kata lain memiliki minimal dua sendi atau tegasnya setiap kaki memiliki minimal dua motor/aktuator. d) Jumlah kaki minimal dua. e) Satu kaki adalah independen satu sama lainnya, artinya, tidak ada 2 kaki atau lebih yang digerakan oleh satu motor/aktuator. f) Kaki tidak diperkenankan melakukan putaran 360 derajat (seperti prinsip roda berputar) untuk memindahkan badan. g) Akan diberikan bonus khusus bagi yang membuat robot berkaki berjenis Humanoid (gerakan kaki mirip prinsip manusia berjalan). Besarnya bonus dapat dilihat pada bagian Bonus. 2.3 Sound Activation Sound Activation berfungsi sebagai remote kontrol pengaktivan robot melalui suara/bunyibunyian. Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

21 Peserta diharuskan membuat sendiri Sound Activation dengan ketentuan sebagai berikut. Frekuensi yang dikeluarkannya berada pada wilayah frekuensi suara terdengar berkisar di 3,5 KHz s.d. 4 KHz nominalnya 3.8 KHz. Suara yang dikeluarkan harus terdengar jelas dengan intensitas yang cukup keras. Pola bunyi-bunyian yang dikeluarkan harus sama saat start ataupun retry begitu juga sama dari satu sesi pertandingan ke sesi pertandingan lainnya. Bunyi-bunyian tersebut harus dihasilkan dari sumber suara yang bersifat elektronik. Bunyibunyian yang bukan bersifat elektronik (misalnya: tepuk tangan, siulan, genderang, bunyi mekanik dan sejenisnya) tidak diperkenankan dijadikan sebagai Sound Activation begitu juga Handphone atau alat yang mengeluarkan RF (Radio Frekuensi). Sound Activation hanya memiliki satu tombol aktivasi. Bila terdapat banyak tombol, yang penting hanya satu tombol aktivasi yang terlihat (yang lain harus tertutup dan tidak boleh ditekan). Bentuk dan ukuran Sound Activation bebas namun harus dapat digenggam. Sound Activation hanya memiliki satu output suara (speaker) yang terletak di satu sisi dari kotak alat. Tidak diperkenankan adanya speaker di dua sisi atau lebih dari kotak Sound Activation. Wasit akan memulai perhitungan waktu tepat saat tombol sound activation ditekan, bukan pada saat robot mulai bergerak. Suara hanya berbunyi selama 5 detik dan tidak akan diulang. Robot tidak boleh mulai bergerak sebelum sinyal suara dibunyikan. Jika robot bergerak karena suara suara lingkungan, maka sesi itu dianggap dimulai, tetapi sound activation dianggap gagal. Jika robot tidak bergerak setelah sound activation berbunyi selama 5 detik, maka tidak akan diulang, juri akan menekan tombol start manual, sedangkan waktu tetap berjalan. Microphone yang dipakai untuk mendengarkan suara sound activation, harus dipasang pada permukaan atas robot, menghadap ke atas, dan berlatarbelakang BIRU. 2.4 Tombol START Manual dan Tombol STOP Peserta diminta untuk menyediakan SATU Tombol START manual dan SATU tombol STOP di permukaan atas badan robot. Tombol START manual adalah tombol untuk mengaktifkan robot secara manual, sedangkan tombol STOP adalah tombol untuk mematikan robot. Tombol START manual berfungsi untuk menggantikan Sound Activation ketika tidak berfungsi. Tombol-tombol ini harus diberi label dengan jelas. Tombol START dan STOP berlatar belakang HIJAU dan MERAH START STOP Tombol START Tombol STOP Microphone Berlatar belakang hijau Berlatar belakang merah Berlatar belakang biru Gambar 2. Tombol dan microphone Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

22 2.5 Pemadam Api Alat pemadaman api lilin yang diperbolehkan adalah Kipas dan/atau Extinguisher. a. Kipas Kipas adalah alat pemadaman api menggunakan tiupan angin. Bentuk, ukuran dan bahannya adalah bebas. b. Extinguisher Extinguisher adalah alat pemadaman api menggunakan cairan. Bentuk, ukuran dan bahannya adalah bebas, namun tidak boleh menggunakan cairan atau segala sesuatu yang dilarang sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam panduan TCFFRC LAPANGAN DAN KELENGKAPANNYA 3.1 Lapangan (Arena) Lapangan/arena mensimulasikan interior dari sebuah rumah dengan 4 ruangan. Lapangan terbuat dari papan multipleks dengan ketebalan 1,8 s.d. 2 cm dan berukuran 248 cm x 248 cm x 30 cm. Di dalam lapangan terdapat 4 ruangan dengan posisi tetap namun dua diantaranya (ruang 1 dan 4, lihat gambar) memiliki pintu yang dapat digeser posisinya. Untuk KRPAI 2013, penomoran ruangan adalah sebagai berikut: ruang 1 (Room 1) adalah ruang dengan ukuran terbesar, berturut-turut ruang 2 (Room 2), ruang 3 (Room 3) dan ruang 4 (Room 4) adalah ruangan yang berada searah jarum jam dengan ruang 1 (lihat gambar berikut). (a) cm 30 cm 10 cm (b) Gambar 3. Bentuk dan ukuran lapangan/arena divisi Beroda dan Berkaki (a. tampak atas dan b. tampak samping, lapangan disanggah oleh empat buah roda) Lapangan memiliki roda agar dapat dipindah atau diputar dengan mudah. Lapangan dibuat sedekat mungkin dengan lantai/tanah agar mempermudah kita nantinya dalam meletakan dan/atau mengambil robot yang berada ditengah lapangan. Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

23 Di atas lapangan dipasang rangka untuk memasang lampu dan kamera video atau webcam. Lampu yang dipasang harus memberikan penerangan ke sebagian lapangan minimum 500 lux. lampu kamera lampu Pandangan atas lampu kamera lampu 200 cm cm 30 cm 10 cm Pandangan samping Gambar 4. Pemasangan rangka, lampu dan kamera Lantai Lantai adalah bagian dari lapangan yang berfungsi sebagai sarana berjalannya robot yang terbuat dari kayu multipleks. Lantai pada divisi Beroda dan Berkaki adalah datar bila diatasnya tidak terdapat Uneven floor atau Karpet. Lantai berwarna hitam dop (R:0, G:0, B:0), kecuali yang tertutup oleh karpet. Koefisien gesek lantai tidak ditentukan tapi lantai diupayakan tidak licin Dinding Dinding adalah bagian dari lapangan berfungsi untuk membentuk sekat-sekat ruangan dan lorong. Dinding lapangan adalah berwarna putih (R:255, G:255, B:255). Namun akan terdapat Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

24 hanging objects (sound damper dan cermin) yang akan membuat warna dinding menjadi tidak seluruhnya homogen. Tebal dinding sekitar 1,9 mm. 3.2 Pintu Pintu merupakan suatu celah masuk ke suatu ruangan yang berukuran 46 cm yang ditandai dengan adanya garis putih di lantai selebar 2,5 cm. Posisi pintu dapat berubah-ubah pada setiap sesi pertandingan berlangsung tergantung hasil undian. Mode ini disebut Variable Door Location. Empat kemungkinan model konfigurasi pintu pada mode Variable Door Location dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 5. Empat kemungkinan model konfigurasi pintu pada mode Variable Door Location 3.3 Karpet Fungsi karpet adalah untuk memberikan perbedaan koefisien gesek pada bagian-bagian tertentu di lantai. Hal ini bertujuan untuk menguji kestabilan robot saat berputar atau berbelok di lantai. Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

25 Karpet memiliki ketebalan maksimum 5 mm berwarna abu-abu gelap (karpet yang berada di titik tengah lapangan) dan terang (karpet yang berada di pinggir lapangan). Karpet terpasang tetap di lantai, membentuk pola dan ukuran tertentu (lihat gambar berikut). Pada saat pemasangan/perekatan karpet yang terpenting adalah bahwa sisi-sisi karpet paling pinggir tidak terbuka/terkelupas. Gambar 6. Bentuk dan ukuran Karpet 3.4 Home Home adalah suatu lingkaran terletak di lantai berfungsi sebagai acuan titik awal dan akhir robot saat mulai menjalankan dan mengakhiri misinya. Home berbentuk lingkaran solid berdiameter 30 cm, terbuat dari kertas karton berwarna putih. Agar karton tidak bergelombang dan dapat mudah dipindah-pindah maka karton tersebut ditempelkan pada sebuah plat aluminium 1,5 s.d. 2 mm berdiameter sama dengan karton. Agar plat tidak mudah bergeser maka di bawah plat tersebut dilapisi alas karet anti slip (lihat Alas anti slip). Kemungkinan orientasi robot di Home ada 6, ditandai dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 searah jarum jam yang merepresentasikan sudut 0 O, 60 O, 120 O, 180 O, 240 O dan 300 O. Home diletakan di lapangan dengan cara sebagai berikut: ambil acuan garis putus-putus yang terdapat di tengah Home (lihat gambar Home berikut ini). Letakan Home sedemikian sehingga garis putus-putus tersebut menghadap kearah Utara lapangan. Arah Utara yang dimaksud adalah arah yang sejajar dengan arah ruangan 2 ke ruangan 3. Sedangkan arah 1 adalah arah yang digeser 15 terhadap arah Utara lapangan tersebut (lihat gambar berikut). Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

26 U 15 deg 60 deg Tampak atas H Kertas karton putih (0.5 mm) Plat aluminium (1,5-2 mm) Tampak samping 4 mm (maks) Alas karet anti slip (1 mm) 30 cm Gambar 7. Bentuk dan ukuran Home Berdasarkan warnanya, Home ada 2 jenis yaitu Home dengan tulisan H berwarna Merah dan Home dengan tulisan H berwarna biru. 15 deg 15 deg H deg H deg 2 Gambar 8. Dua jenis Home, dengan tulisan H berwarna Merah (kiri) dan Biru (kanan) Berdasarkan peletakannya, maka ada 2 jenis Home: Home yang diletakan di lorong dengan posisi tetap disebut mode Non-Arbitrary Start dan Home yang diletakan di dalam salah satu ruangan dengan posisi acak disebut mode Arbitrary Start (lihat gambar berikut). (a) Gambar 9. (a) Mode Non-Arbitrary Start: Home berada di lorong dengan posisi tetap. (b) Mode Arbitrary Start: Home berada di dalam ruangan dengan posisi acak (di salah satu ruang). (b) Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

27 Penentuan posisi Home dan orientasi robot di Home didapatkan melalui undian Komputer dimana kandidat posisi-posisi Home ini dapat dilihat pada bahasan tentang Grid. 3.5 Alas karet anti slip Alas anti slip yang digunakan disini adalah sejenis bahan terbuat dari campuran khusus karet dan plastik yang cukup tipis, lembut agak empuk bila ditekan dan berlubang-lubang. Bahan ini biasa dipakai untuk alas meletakan piring/sendok/gelas di washtafel sehabis dicuci, untuk alas perlengkapan mandi, alas keset, alas karpet, alas laci dan lain sebagainya. Bahan ini biasanya dapat kita beli di supermarket atau di toko peralatan rumah tangga dalam bentuk gulungan sepanjang 1 meter dengan lebar 40 cm, warnanya bisa bermacam-macam (lihat gambar berikut). Gambar 10. Alas anti slip Bahan ini mudah dipotong agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Alas ini dapat ditemukan dengan berbagai merk namun salah satu yang dapat ditemukan di supermarket besar bermerk Evamatic, untuk ukuran panjang 1 meter dan lebar 40 cm, harganya tidak terlalu mahal kurang dari Rp ,-. Untuk dapat gambaran produk ini bisa mengacu ke: Bahan ini dapat juga kita jumpai di toko peralatan asesoris mobil dengan ukuran yang lebih kecil namun dengan harga yang lebih mahal, biasa dipakai sebagai alas/taplak dashboard untuk meletakan barang-barang di atas dashboard mobil. Alas anti slip dipergunakan untuk melapisi bagian bawah dari Home, Alas Lingkaran Lilin, Alas Lingkaran Furniture dan Alas Uneven floor. 3.6 Lilin Untuk mensimulasikan titik-titik api didalam suatu ruangan. Tinggi lilin (belum termasuk sumbu apinya) berkisar antara 15 s.d. 20 cm dengan diameter 2 s.d 3 cm. Lilin berjumlah satu buah yang diletakan di salah satu ruangan dari 4 ruangan yang ada. Bila lilin telah diletakan di dudukannya (lihat bahasan tentang dudukan lilin), maka yang dimaksud tinggi lilin adalah antara 15 s.d. 20 cm terhitung dari lantai sampai dengan bagian bahan lilin yang tertinggi (bukan sumbu apinya). Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

28 15-20 cm 2-3 cm Gambar 11. Bentuk dan ukuran lilin Lilin diletakan acak pada titik-titik tertentu di grid ruangan yang berjarak 10 s.d. 15 cm antar titik (lihat bahasan tentang Grid). Posisi ini ditentukan melalui undian Komputer dimana kandidat posisi-posisi Lilin ini dapat dilihat pada bahasan Grid. Kemungkinan posisi lilin untuk Divisi Beroda maupun Divisi Berkaki adalah sama. 3.7 Dudukan Lilin Lilin ditempatkan pada suatu dudukan terbuat dari kayu dicat putih (R:255, G:255, B:255), berbentuk silinder dan berdiameter 5 cm dengan ketinggian 5 cm dan kedalaman lubang 4 cm. Ditengah-tengah dudukan ini terdapat lubang yang memungkinkan lilin berdiri. Dudukan lilin berjumlah satu buah. 5 cm 5 cm Gambar 12. Bentuk dan ukuran dudukan lilin 3.8 Alas Lilin Robot atau sebagian badan robot harus berada pada jarak kurang dari 30 cm untuk memadamkan lilin, untuk itu akan ada alas lilin berbentuk lingkaran atau juring lingkaran di sekeliling lilin. Lingkaran ini letaknya berpindah-pindah mengikuti posisi lilin. Alas lilin berbentuk lingkaran atau juring lingkaran solid berjari-jari 30 cm (diameter 60 cm), terbuat dari kertas karton warna putih. Agar karton tidak bergelombang dan dapat mudah dipindah-pindah maka karton tersebut ditempelkan pada sebuah plat aluminium (ketebalan 1,5 s/d 2 mm) berukuran sama dengan karton. Agar plat tersebut tidak mudah bergeser maka di bawah plat tersebut dilapisi alas karet anti slip (lihat Alas anti slip). Detil bentuk dan ukuran alas lilin dapat dlihat pada gambar berikut ini. Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

29 Tampak atas Kertas karton putih (0,5 mm) Tampak samping 4 mm (maks) Plat aluminium (1,5-2 mm) Alas karet anti slip (1 mm) 60 cm Gambar 13. Bentuk dan ukuran alas lilin Kemungkinan posisi lingkaran lilin diruangan cukup banyak. Sehingga ada posisi-posisi yang tidak memungkinkan satu lingkaran penuh ditempatkan, misalnya posisi-posisi yang dekat dengan dinding atau posisi-posisi lain. Oleh karena itu, lingkaran akan berbentuk juring (potongan-potongan lingkaran). Juring lingkaran ada 2 jenis yaitu ½ lingkaran dan ¼ lingkaran. Panitia akan menyediakan ketiga bentuk dasar alas lilin tersebut lihat gambar berikut. (a) Bentuk alas lilin 1 lingkaran (b) Bentuk alas lilin ½ lingkaran (c) Bentuk alas lilin ¼ lingkaran Gambar 14. Tiga bentuk alas lilin Panitia akan menyiapkan 3 Alas lilin (1 lingkaran penuh, ½ lingkaran dan ¼ lingkaran). 3.9 Furniture Furniture berfungsi untuk mensimulasikan benda-benda yang berada disuatu ruangan dan bertujuan untuk menguji kemampuan bermanuver robot didalam suatu ruangan dalam rangka bergerak mendekati api. Furniture adalah sebuah silinder berwarna kuning terang (R:255,G:255,B:0) terbuat dari potongan pipa PVC/paralon berdiameter 11 cm dengan tinggi 30 cm. Silinder paralon ini kemudian dicor dengan adukan semen dan pasir supaya menjadi berat dan agar tidak mudah tergeser/jatuh jika tertabrak robot. Bentuk dan ukuran Furniture dapat dilihat pada gambar berikut. Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

30 30 cm (R:255, G:255, B:0) 11 cm Gambar 15. Bentuk dan ukuran Furniture Furniture berjumlah 4 buah yang masing-masing diletakan di setiap ruangan, baik yang terdapat lilin maupun yang tidak. Posisi Furniture adalah acak pada titik-titik tertentu di grid ruangan. Posisi ini ditentukan melalui undian Komputer dimana kandidat posisi-posisi Furniture ini dapat dilihat pada bahasan tentang Grid Alas Furniture Di bawah furniture akan ada alas yang berfungsi untuk mendeteksi pergeseran Furniture lebih dari 5 cm dari posisi awalnya apabila ditabrak oleh robot. Alas ini berbentuk lingkaran berdiameter 21 cm terbuat dari plat aluminium (tebal 1,5 2 cm) yang bagian atasnya dilapisi karton berwarna hitam dop sama dengan warna lantai (R:0,G:0,B:0) dan bagian bawahnya dilapisi alas karet anti slip (lihat Alas anti slip). Alas Furniture berjumlah 4 buah. Tampak atas Kertas karton hitam (0,5 mm) Plat aluminium (1,5-2 mm) Tampak samping 4 mm (maks) Alas karet anti slip (1 mm) 21 cm Gambar 16. Bentuk dan ukuran alas Furniture 3.11 Sound Damper Sound damper adalah bagian dari Hanging Objects (objects yang tergantung di dinding) yang berfungsi untuk mengganggu dan menguji sistem navigasi berbasis Ultrasonik. Sound damper Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

31 berukuran tinggi 25 cm dan panjang 45 cm terbuat dari kertas karton berwarna merah (R:255,G:0,B:0). Sisi panjang Sound damper berbentuk lipatan-lipatan 1 cm dengan sudut 60 derajat sehingga berbentuk seperti gelombang. Agar tidak melengkung maka kertas karton yang sudah dibentuk ini ditempelkan pada sepotong papan tripleks dengan ketebalan 3 mm berukuran 45 cm x 25 cm. Detil bentuk dan ukuran Sound damper lihat gambar berikut. tripleks pengait 2 cm maks pengait Kertas karton tripleks 3 mm (R:255, G:0, B:0) 25 cm kertas karton dilipat-lipat 1 cm 1 cm 45 cm (a) tampak depan 1 cm (b) tampak samping Gambar 17. Bentuk dan ukuran Sound damper Sound damper memiliki 2 pengait diujung-ujung atasnya sehingga dia dapat dengan mudah digantungkan di dinding dan mudah dipindah-pindah. Sound damper tidak memiliki pengunci khusus di dinding sehingga dia dengan mudah dapat tergeser di sepanjang dinding, hal ini harus diantisipasi oleh robot. Sound Damper berjumlah 4 buah diletakan secara acak pada tempat-tempat tertentu di dinding melalui undian Komputer. Kandidat posisi-posisi Sound damper dapat dilihat pada bahasan tetang Kandidat Posisi Peletakan Sound Damper, Cermin dan Uneven Floor Cermin Cermin adalah bagian dari Hanging Objects (objects yang tergantung di dinding) yang berfungsi untuk menguji sistem navigasi berbasis cahaya (Infra-merah misalnya). Cermin berukuran tebal 5 mm, panjang 45 cm dan tinggi 30 cm. Cermin diberi dudukan tripleks 3 mm dengan ukuran panjang dan tinggi yang sama dengan cermin. Ketebalan maksimum cermin dan tripleks adalah 1.5 cm. Detil bentuk dan ukuran Cermin lihat gambar berikut. Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

32 tripleks pengait 1.5 cm maks pengait tripleks 3 mm 25 cm cermin 5 mm 45 cm (a) tampak depan (b) tampak samping Gambar 18. Bentuk dan ukuran Cermin Cermin memiliki 2 pengait diujung-ujungnya sehingga dia dapat dengan mudah digantungkan di dinding dan mudah dipindah-pindah. Cermin tidak memiliki pengunci khusus di dinding sehingga dia dengan mudah dapat bergeser di sepanjang dinding, hal ini harus diantisipasi oleh robot. Cermin berjumlah 4 buah diletakan secara acak pada tempat-tempat tertentu di dinding melalui undian Komputer. Kandidat posisi-posisi Cermin dapat dilihat pada bahasan tentang Kandidat Posisi Peletakan Sound Damper, Cermin dan Uneven Floor Uneven Floor Uneven floor merupakan suatu bentuk halangan dilantai lorong dimana fungsinya seperti sebuah polisi tidur. Uneven floor bertujuan untuk menghalangi laju robot dan menguji kestabilan sistem gerak robot. Uneven floor berbentuk segitiga piramida. Uneven floor terbuat dari kayu dan dicat sama seperti warna lantai yaitu hitam dop (R:0,G:0,B:0). Detil bentuk dan ukuran Uneven floor dapat dilihat pada gambar berikut. Tampak atas 20 cm Tampak samping belakang 45 cm 5 cm Alas karet anti slip 5 cm Tampak perspektif Tampak samping depan Gambar 19. Bentuk dan ukuran Uneven floor Uneven floor diberi alas karet anti slip (lihat Alas anti slip) agar tidak mudah bergeser ketika dilewati robot. Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

33 Uneven floor berjumlah 6 buah. Kemungkinan posisi Uneven floor ada 7 namun yang dipakai hanya 6 posisi, letaknya hanya dimungkinkan dilorong. Posisi dan arah uneven floor akan diacak oleh program komputer dengan kandidat-kandidat posisi dan arahnya dapat dilihat pada bahasan Kandidat Posisi Peletakan Sound Damper, Cermin dan Uneven Floor Kandidat Peletakan Home, Lilin dan Furniture Home, Lilin dan Furniture diletakan di suatu titik di lantai lapangan/arena berbentuk Grid. Grid berdiameter kurang lebih 3 mm berwarna merah atau biru. Titik-titik grid ini dapat dibuat dengan spidol tebal. Gambar 20. Bentuk dan ukuran Grid Area 40 cm x 46 cm di belakang pintu (di bagian dalam ruangan) adalah area yang tidak terdapat Grid (perhatikan gambar di atas). Artinya, pada mode Variable Door Location, setiap perubahan posisi pintu maka area inipun mengikuti. Warna abu-abu (di ruang 1 dan 4) adalah optional tergantung letak pintu Peletakan Sound Damper, Cermin dan Uneven Floor Posisi peletakan Sound Damper, Cermin dan Uneven floor akan ditentukan melalui pengundian. Letak hanging indent bisa di dinding lorong atau di dinding ruang yang tidak ada lilinnya, sedanghkan letak uneven floor adalah di lorong. Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

34 Gambar 21. Kandidat Posisi Peletakan Sound Damper, Cermin dan Uneven Floor 4 PERSIAPAN PERTANDINGAN Persiapan pertandingan meliputi: a) Pengecekan robot dan kelengkapannya. b) Pengundian konfigurasi lapangan dan kelengkapannya. c) Persiapan dan penyusunan lapangan dan kelengkapannya. 4.1 Pengecekan robot dan kelengkapannya a) Pengecekan dimensi robot. Panitia akan melakukan cara-cara tertntu untuk melakukan pengukuran dimensi robot b) Pengecekan Sound Activation (spesifikasi bunyi, tombol, dan lain-lain). c) Pengecekan ada tidaknya sistem transceiver RF/Bluetooth/Wi-Fi yang dilarang di badan robot. d) Pengecekan metoda pemadam api (penggunaan bahan yang berbahaya, dan lain-lain). e) Dan lain-lain. Robot yang tidak lolos pengecekan ini tidak diijinkan tampil. 4.2 Pengundian konfigurasi lapangan dan kelengkapannya Undian ini dilaksanakan dengan menggunakan bantuan komputer. Program undian komputer dibuat sedemikian sehingga konfigurasi yang didapat adalah acak sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Untuk KRPAI 2013, baik divisi Beroda maupun Berkaki seluruh mode/bonus akan diundi, peserta tidak lagi diijinkan memilih mode/bonus yang diinginkan. Peserta hanya tinggal menunggu hasil undian konfigurasi dari komputer. Mulai sejak proses undian pengacakan dilakukan sampai selesai Sesi pertandingan, peserta tidak diperkenankan lagi untuk menyentuh robotnya kecuali seijin Juri/Wasit/Panitia. Oleh sebab itu sebelum undian, robot dan Sound Activationnya dimasukan kedalam kontainer plastik dan ditutup. Panitia juga akan mengawasi peserta dari tindakan mencoba-coba mengirimkan data hasil undian ini ke robot melalui sarana Handphone/Bluetooth atau sejenisnya. Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

35 (a) (b) Gambar 22. (a) Contoh hasil undian konfigurasi lapangan untuk mode Non-Arbitrary Start (b) Contoh hasil undian konfigurasi lapangan untuk mode Arbitrary Start Untuk dapat mencoba Program Pengacakannya maka program tersebut dapat didownload di Internet (Mailing list KRI-KRPAI atau pada situs yang akan ditentukan kemudian). 4.3 Persiapan dan penyusunan lapangan dan kelengkapannya Begitu konfigurasi lapangan telah didapatkan melalui undian maka LO lapangan segera menyusun konfigurasi lapangan tersebut ke dalam lapangan. Sebelum dilakukan start pertandingan maka Wasit lapangan akan memutar orientasi lapangan secara acak seperti berikut ini. Gambar 2: Lapangan dapat di putar untuk mengacak orientasinya 5 PERTANDINGAN 5.1 Sesi Satu Sesi (Trial) untuk divisi Beroda dan Berkaki adalah satu tahap pertandingan. Diberikan waktu maksimal 3 menit untuk divisi beroda dan 5 menit untuk divisi berkaki untuk bergerak dan bernavigasi di lorong atau ruangan dalam rangka mencari posisi lilin dan mematikannya secepatcepatnya. Setelah memadamkan api, robot diberikan waktu 1 menit untuk divisi beroda dan 2 menit untuk divisi berkaki untuk kembali ke Home yang terhitung sejak api padam. 5.2 Retry Retry adalah suatu upaya pengulangan Start didalam suatu SESI. Dalam setiap Sesi hanya diijinkan satu kali Retry. Retry hanya boleh diajukan ke Jury bila robot gagal berfungsi misalnya: robot tertahan di dinding, robot terguling, robot hang (berputar terus, berjalan bolak-balik, dan lain-lain). Retry tidak boleh Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

36 diajukan pada kondisi robot salah jalan atau pada kondisi tidak berhasilnya robot memadamkan api. Ketika Retry diajukan, peserta wajib menunggu ijin/keputusan Jury. Bila Retry diijinkan maka robot akan dibawa kembali ke Home tetapi stopwatch tidak dihentikan. Saat Retry peserta tidak diperkenankan menyentuh robotnya kecuali seijin Juri. Aktivasi robot saat Retry dilakukan oleh juri. 5.3 Pass Pass adalah upaya pemberhentian Sesi oleh peserta. Pass dapat diajukan kapan saja. Pass bertujuan: a) Menyelamatkan robot dari kerusakan. b) Menghemat waktu pertandingan. c) Menjadi strategi peserta. 5.4 Penghentian Sesi Sesi dihentikan bila : Robot telah menyelesaikan misi dan kembali ke Home. Tim pass. Robot tidak bergerak selama 30 detik, dan hak retry telah digunakan. Robot gagal padamkan api dalam waktu yang ditentukan. Juri lapangan menghendakinya dikarenakan adanya situasi penting dan mendesak. 6 PENILAIAN Secara sederhana penilaian adalah sebagai berikut. Nilai Waktu, Nilai Bonus dan Nilai Penalti dihitung begitu sesi pertandingan berakhir. Waktu yang didapat akan dikurangi dengan Penalti kemudian dikalikan dengan Bonus yang diperoleh untuk memperoleh Nilai Waktu. 6.1 Nilai Bonus Mendapat Bonus berarti mendapat pengurangan nilai Waktu yang berarti memperbaiki perolehan Nilai Waktu Actual. Hal ini dikarenakan Nilai Waktu Actual yang didapat akan dikalikan dengan Nilai Bonus yang lebih kecil daripada satu (0<Nilai Bonus<1). Bonus hanya akan didapatkan bila robot berhasil menjalani mode operasi tersebut. Peserta tidak memilih Mode operasi yang diinginkan. Mode operasi ditetapkan dari hasil undian. Seluruh Mode operasi yang ada akan diundi. Berikut adalah Tabel Mode operasi dan nilai bonusnya. Tabel 1: Rekapitulasi Nilai Bonus No Mode Bonus Keterangan 1 Sound Activation 0.95 Pilihan 2 Extinguisher 0.75 Pilihan 3 Two Legged (khusus 0.60 Pilihan Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

37 berkaki) 4 Room Factor 1 (RF1) Room Factor 2 (RF2) Room Factor 3 (RF3) Room Factor 4 (RF4) Hanging Objects 0.80 Wajib, posisi Diundi 9 Uneven Floor 0.80 Diundi 10 Furniture 0.75 Diundi 11 Arbitrary Start Diundi 0.80 Non arbitrary start 12 Variable Door Location 0.45 Diundi 13 Return Trip 0.80 Berikut akan dijelaskan bagaimana suatu Bonus diperoleh dan dihitung Nilai Bonus Sound Activation (SA) Juri akan mulai mengaktifkan Stopwatch ketika suara dari Sound Activation terdengar ataupun ketika Sound Activation ditekan dan bukan ketika robot mulai aktif atau bergerak. Keberhasilan Bonus: Bonus Sound Activation berhasil bila Robot aktif ketika Sound Activation ditekan maksimal selama 2 detik dan suara diperbolehkan berbunyi terus sampai maksimal 5 detik. Yang dimaksud dengan aktif adalah adanya reaksi robot baik berupa gerakan ataupun indikator yang menyala. Kegagalan Bonus: a. Bonus Sound Activation gagal bila robot aktif karena suara lingkungan. Dalam hal ini, sesi pertandingan dianggap telah dimulai dan Juri dapat mengaktifkan Stopwatch. b. Bonus Sound Activation gagal bila robot tidak aktif ketika Sound Activation ditekan selama 2 detik dan ditunggu selama 5 detik. Juri tidak akan memberikan kesempatan kedua namun Juri akan berusaha mengaktifkan robot menggunakan tombol manual. Dalam kondisi tersebut, robot kehilangan Bonus Sound Activation dan waktu keterlambatan tersebut sudah termasuk dalam perhitungan waktu di Stopwatch (Actual Time). Perolehan Nilai: d) Bila mode Sound Activation berhasil maka robot akan mendapat Nilai Bonus tersebut (lihat Tabel Nilai Bonus). e) Bila tidak, bila robot aktif dengan tombol Manual maka Nilai Bonus Sound Activation sama dengan SATU. Catatan: Mode Manual adalah mode dimana pengaktifan robot dilakukan dengan hanya menekan satu tombol dibadan robot maksimal 5 detik. Posisi dan cara pengaktifan robot secara manual ini harus sudah diketahui sebelumnya dan dilakukan oleh Juri. Panduan KRPAI 2013 ver 10/17/

Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) 2015

Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) 2015 Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) 2015 Kolaborasi Robot Pemadam Api Divisi Robot Beroda dan Berkaki Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Lebih terperinci

Kontes Robot Pemadam Api Indonesia KRPAI Robot Cerdas SAR Pemadam Api

Kontes Robot Pemadam Api Indonesia KRPAI Robot Cerdas SAR Pemadam Api Kontes Robot Pemadam Api Indonesia KRPAI - 2016 Robot Cerdas SAR Pemadam Api 1-4 Juni 2016 Direktorat Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan

Lebih terperinci

10/20/2012. Beroda dan Berkaki

10/20/2012. Beroda dan Berkaki Beroda dan Berkaki Rule utama : rule Trinity 2013 (TCFFRC 2013) Rule KRPAI dikti : penegasan dan tambahan. Jika ada perbedaan dengan rule Trinity, maka yang dipakai Rule Dikti. Jika perbedaan besar, akan

Lebih terperinci

(V. BETA3) Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2011

(V. BETA3) Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2011 (V. BETA3) Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2011 Robot Cerdas Pemadam Api Robot Cerdas Pemain Sepak Bola 11-12 Juni 2011 Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan

Lebih terperinci

PANDUAN PERATURAN KRCI 2009 DIVISI SENIOR BERODA DAN BERKAKI

PANDUAN PERATURAN KRCI 2009 DIVISI SENIOR BERODA DAN BERKAKI PANDUAN PERATURAN KRCI 2009 DIVISI SENIOR BERODA DAN BERKAKI PENDAHULUAN Peraturan KRCI-2009 mengacu pada peraturan yang dikeluarkan oleh Trinity College Fire Fighting Robot Contest 2009, Connecticut,

Lebih terperinci

Kontes Robot Indonesia 2018 KRI

Kontes Robot Indonesia 2018 KRI Kontes Robot Indonesia 2018 KRI - 2018 PANDUAN UMUM Divisi KRAI Divisi KRPAI Divisi KRSBI Beroda Divisi KRSBI Humanoid Divisi KRSTI Direktorat Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan, pembatasan masalah, spesifikasi alat, dan sistematika penulisan laporan tugas akhir. I.1 Latar

Lebih terperinci

ACARA SOSIALISASI KONTES ROBOT INDONESIA Tahun 2016

ACARA SOSIALISASI KONTES ROBOT INDONESIA Tahun 2016 ACARA SOSIALISASI KONTES ROBOT INDONESIA Tahun 2016 Panitia Pusat - Ditmawa, KEMEN RISTEKDIKTI Penyelenggara: Direktorat Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset,

Lebih terperinci

Kolaborasi Robot Pemadam Api Divisi Robot Beroda dan Berkaki

Kolaborasi Robot Pemadam Api Divisi Robot Beroda dan Berkaki KONTES ROBOT PEMADAM API INDONESIA (KRPAI) 2015 1 Kolaborasi Robot Pemadam Api Divisi Robot Beroda dan Berkaki LATAR BELAKANG Kualitas kreatifitas mahasiswa di bidang robot ini dikehendaki semakin tahun

Lebih terperinci

FAQ KRPAI 2017 Rev.0-3 April 2017

FAQ KRPAI 2017 Rev.0-3 April 2017 FAQ KRPAI 2017 Rev.0-3 April 2017 Q: Apakah yang menjadi acuan rule KRPAI 2017? A: Trinity College Fire-Fighting Home Robot Contest (TCFFHRC) 2017 Rules V1.0, Oct16, 2016 Q: Apakah ada perbedaan antara

Lebih terperinci

Kontes Robot Cerdas Indonesia 2010 (KRCI 2010)

Kontes Robot Cerdas Indonesia 2010 (KRCI 2010) Kontes Robot Cerdas Indonesia 2010 (KRCI 2010) Robot Cerdas Pemadam Api Dan Robot Cerdas Pemain Bola 19-20 Juni 2010 Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan

Lebih terperinci

Kontes Robot ABU Indonesia 2015 KRAI Menuju ABU ROBOCON 2015 Yogyakarta, Indonesia

Kontes Robot ABU Indonesia 2015 KRAI Menuju ABU ROBOCON 2015 Yogyakarta, Indonesia Kontes Robot ABU Indonesia 2015 KRAI - 2015 Menuju ABU ROBOCON 2015 Yogyakarta, Indonesia Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Riset,

Lebih terperinci

Kontes Robot Line Follower ARTechno 2016 Tema Be A Hero With Your Technology Innovation 16 November 2016 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 DAFTAR ISI Latar Belakang 1 Maksud dan Tujuan 1 Tema 1 Pertandingan

Lebih terperinci

Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI)

Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) - 2018 Direktorat Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Sebelum masuk ke dalam pembahasan mengenai Robot Battle Pencari Boneka dan Pemadam Api, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai latar belakang dan pentingnya penulisan skripsi dengan

Lebih terperinci

Menuju ABU ROBOCON 2016 Bangkok, Thailand

Menuju ABU ROBOCON 2016 Bangkok, Thailand Kontes Robot ABU Indonesia 2016 KRAI - 2016 Menuju ABU ROBOCON 2016 Bangkok, Thailand Direktorat Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan

Lebih terperinci

Kontes Robot Indonesia 2012 KRI

Kontes Robot Indonesia 2012 KRI Kontes Robot Indonesia 2012 KRI - 2012 Menuju ABU ROBOCON 2012 Hong Kong, China 16-17 Juni 2012 Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot. 3.1. Perancangan Mekanik Robot Bagian ini

Lebih terperinci

Kata kunci: Algoritma identifikasi ruang, robot berkaki enam, sensor jarak, sensor fotodioda, kompas elektronik

Kata kunci: Algoritma identifikasi ruang, robot berkaki enam, sensor jarak, sensor fotodioda, kompas elektronik Pengembangan Robot Berkaki Enam yang dapat Mengidentifikasi Ruang pada Map Kontes Robot Pemadam Api Indonesia menggunakan Algoritma Pengenalan Karakter Ruang Daniel Santoso 1, Deddy Susilo 2, Jati Wasesa

Lebih terperinci

PANDUAN UMUM Kontes Robot Indonesia 2016 KRI

PANDUAN UMUM Kontes Robot Indonesia 2016 KRI PANDUAN UMUM Kontes Robot Indonesia 2016 KRI - 2016 Direktorat Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Jakarta DAFTAR ISI Hal

Lebih terperinci

PERATURAN ROBOT. Prodistik Competition in IT New Generation

PERATURAN ROBOT. Prodistik Competition in IT New Generation PERATURAN ROBOT Prodistik Competition in IT New Generation PERATURAN PERTANDINGAN PROCOMMIT NEW GENERATION Sejak Procommit v.01 dimulai ada beberapa kategori lomba yang dipertandingkan, salah satu dari

Lebih terperinci

INFORMASI KONTES ROBOT ELEKTRO FAIR 2018

INFORMASI KONTES ROBOT ELEKTRO FAIR 2018 INFORMASI KONTES ROBOT ELEKTRO FAIR 2018 SYARAT PENDAFTARAN : 1. Membawa nama tim dan daftar nama anggota tim (nama lengkap peserta dan guru pembimbing, setiap tim terdiri atas maksimal 3 (tiga) siswa

Lebih terperinci

Divisi Expert Battle

Divisi Expert Battle Rule Book of Expert Battle Robocon 2009 KONTES ROBOT CERDAS INDONESIA Divisi Expert Battle I. PENDAHULUAN KRCI (Kontes Robot Cerdas Indonesia) selama ini menerapkan aturan kontes atau pertandingan dalam

Lebih terperinci

Rules KRPAI 2017 (Addendum I)

Rules KRPAI 2017 (Addendum I) Rules KRPAI 2017 (Addendum I) Agar peserta KRPAI lebih siap dalam menghadapi pertandingan tingkat Nasional, bersama ini kami lampirkan penjelasan detil dan addendum rules ke-1. 1. Sound Activation Agar

Lebih terperinci

KRAI 2016 MENUJU ABU ROBOCON

KRAI 2016 MENUJU ABU ROBOCON KONTES ROBOT ABU INDONESIA KRAI 2016 MENUJU ABU ROBOCON 2016 Bangkok - Thailand Disusun oleh TIM JURI NASIONAL Tema Kontes Robot ABU Indonesia 2016 EFISIENSI ENERGI TERBARUKAN Tema ini diselaraskan dengan

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG Automation Week 2017 Fire Fighting Roboboat (FFR)

LATAR BELAKANG Automation Week 2017 Fire Fighting Roboboat (FFR) KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat kepada kita semua. Kami segenap panitia mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terkait sehingga dapat terselenggaranya

Lebih terperinci

ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API

ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API 168 Jupii: ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API Keen Jupii 1), Ferry A.V. Toar 2) E-mail: te_02002@yahoo.com, toar@mail.wima.ac.id. ABSTRAK Pembuatan robot cerdas ini di latar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot. 3.1. Sistem Kontrol Robot Kontrol utama robot

Lebih terperinci

KETENTUAN PERWASITAN KONTES ROBOT CERDAS INDONESIA 2010

KETENTUAN PERWASITAN KONTES ROBOT CERDAS INDONESIA 2010 KETENTUAN PERWASITAN KONTES ROBOT CERDAS INDONESIA 2010 DIVISI BATTLE A. Pengantar Pada tahun 2010 ini KRCI Expert Battle telah memasuki tahun ke-2 dan penulisan divisinya adalah KRCI Divisi Battle. Jika

Lebih terperinci

Kontes Robot Seni Indonesia 2010 KRSI

Kontes Robot Seni Indonesia 2010 KRSI Kontes Robot Seni Indonesia 2010 KRSI - 2010 19-20 Juni 2010 Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional DAFTAR ISI Sambutan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan metode pengujian algoritma yang dirancang, hasil pengujian algoritma yang dirancang dan analisa. 4.1. Metode Pengujian Pada bagian ini akan

Lebih terperinci

PERATURAN PROGRAMMABLE LINE FOLLOWER FUN & CHALLENGE

PERATURAN PROGRAMMABLE LINE FOLLOWER FUN & CHALLENGE PERATURAN PROGRAMMABLE LINE FOLLOWER FUN & CHALLENGE 1. PERATURAN PESERTA a. Peserta menyediakan sendiri laptop atau komputer untuk memprogram robot. b. Laptop/Komputer tidak diizinkan memiliki program

Lebih terperinci

Mikrokontroler difungsikan sebagai pengendali utama dari sistem yang berguna untuk membaca data sensor, mengolah data dan kemudian memberikan

Mikrokontroler difungsikan sebagai pengendali utama dari sistem yang berguna untuk membaca data sensor, mengolah data dan kemudian memberikan BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan membahas mengenai beberapa teori dan alat-alat pendukung yang digunakan sebagai acuan untuk merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi

Lebih terperinci

RULE BOOK LOMBA ROBOTIC I-TOBA FEST Jl. Sisingamanaraja, Sitoluama, Laguboti, Samosir. Telp : Fax:

RULE BOOK LOMBA ROBOTIC I-TOBA FEST Jl. Sisingamanaraja, Sitoluama, Laguboti, Samosir. Telp : Fax: Tema Get rich your ICT (Information, Computer and Technology) skills and knowledge for better life and future Deskripsi & Tujuan Lomba IToba Fest adalah suatu Kompetisi bertaraf Nasional yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi penjelasan mengenai perancangan sistem baik bagian mekanik, perangkat lunak dan algoritma robot, serta metode pengujian yang akan dilakukan. 3.1. Perancangan Mekanik

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma.

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. 2.1. Mikrokontroler ATMega 128 Mikrokontroler merupakan sebuah sistem komputer

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai konsep dasar sistem, perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot. 2.1.Konsep Dasar Sistem

Lebih terperinci

TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR MOBILE ROBOTIC

TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR MOBILE ROBOTIC LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR MOBILE ROBOTIC 2014 LKS SMK 1. Nama dan Deskripsi Kompetensi PANDUAN LOMBA a. Nama bidang lomba adalah mobile robotic. b. Jenis yang dilombakan pada

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN E-TIME 2018

BUKU PANDUAN E-TIME 2018 PERATURAN PERLOMBAAN (RMI) ROBOT MINI INDUSTRIAL E-TIME 2018 RMI (Robot Mini Industrial) Robot Mini Industri (RMI) merupakan kendali 2 buah robot yang memiliki fungsi tersendiri; 1 buah robot manual dan

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA TUNJUKKAN KARYAMU

PANDUAN LOMBA TUNJUKKAN KARYAMU PANDUAN LOMBA OLIMPIADE EDUKASI ROBOTIKA TIRTATAMANSARI 2017 TROPHY GUBERNUR DIY TINGKAT SEKOLAH DASAR TUNJUKKAN KARYAMU COOPERATION PARTNER Sekretariat : I. LATAR BELAKANG Pendidikan adalah media pembelajaran

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2C : PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN BUSUR PEJALAN KAKI BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

LAMPIRAN 2C : PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN BUSUR PEJALAN KAKI BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 LAMPIRAN 2C : PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN BUSUR PEJALAN KAKI KOMPETISI JEMBATAN INDONESIA TAHUN 2014 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: a) Model Jembatan Bentang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Kajian Pustaka

BAB II DASAR TEORI 2.1. Kajian Pustaka BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori yang mendukung skripsi. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari kajian pustaka, konsep dasar sistem yang mendukung

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bentuk perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma pengenalan ruang robot, serta metode pengujian robot. 3.1. Perancangan

Lebih terperinci

New Category Tug of War 2v2

New Category Tug of War 2v2 1 New Category Tug of War 2v2 Deskripsi, Peraturan, dan Penilaian 2 1. Peraturan Umum 1.1. Tim 1. Sebuah tim harus terdiri dari 2 anggota dan/atau 1 pelatih. 2. Peserta dibagi menjadi dua kelompok: Junior

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Navigasi Behavior Based Robotic dan Kontroler Fuzzy pada Manuver Robot Cerdas Pemadam Api

Implementasi Sistem Navigasi Behavior Based Robotic dan Kontroler Fuzzy pada Manuver Robot Cerdas Pemadam Api Implementasi Sistem Navigasi Behavior Based Robotic dan Kontroler Fuzzy pada Manuver Robot Cerdas Pemadam Api Rully Muhammad Iqbal NRP 2210105011 Dosen Pembimbing: Rudy Dikairono, ST., MT Dr. Tri Arief

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot. 3.1. Perancangan Mekanik Robot Bagian ini

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. bentuk api dan lapangan pertandingan pada KRPAI. Pemadam Api (Setyawan, D.E dan Prihastono, 2012) [2]

BAB II DASAR TEORI. bentuk api dan lapangan pertandingan pada KRPAI. Pemadam Api (Setyawan, D.E dan Prihastono, 2012) [2] BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori yang mendukung skripsi. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari kajian pustaka, konsep dasar sistem yang mendukung

Lebih terperinci

ROBO-PAL ROBOTIC COMPETITION 2016

ROBO-PAL ROBOTIC COMPETITION 2016 ROBO-PAL ROBOTIC COMPETITION 2016 KATEGORI BUILDING & PROGRAMMING LEGO MINDSTORMS Peraturan Kompetisi 1. Tantangan 1.1. Pengantar Pada tantangan ini, peserta harus membangun dan memprogram robot yang dapat

Lebih terperinci

KONTES ROBOT INDONESIA

KONTES ROBOT INDONESIA KONTES ROBOT INDONESIA KRI 2013 MENUJU ABU ROBOCON 2013 Danang - Vietnam Disusun oleh TIM JURI NASIONAL Tema Kontes Robot Indonesia 2013 Indonesia Hijau Tema ini diselaraskan dengan tema yang telah ditentukan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, robot menjadi salah satu alternatif pengefektifan tenaga manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya di dunia nyata. Akan tetapi robot

Lebih terperinci

CLEAN ROAD TO SCHOOL

CLEAN ROAD TO SCHOOL 1 Regular Category Elementary School Deskripsi, peraturan, dan penilaian CLEAN ROAD TO SCHOOL 2 1. Tantangan 1.1. Pengantar Pada tantangan ini, peserta harus membuat robot yang dapat membantu anda menjaga

Lebih terperinci

Kontes Robot Seni Tari Indonesia 2016

Kontes Robot Seni Tari Indonesia 2016 Kontes Robot Seni Tari Indonesia 2016 oleh: Gigih Prabowo gigih@eepis-its.edu 1 Latar Belakang Kontes Robot Indonesia mulai 1993 Kontes Robot Cerdas Indonesia 2004 Kontes Robot Cerdas Indonesia 2008 Memadukan

Lebih terperinci

The Food Expert s Rescue

The Food Expert s Rescue 1 Simple & Powered Machines Category The Food Expert s Rescue Deskripsi, Peraturan, dan Penilaian 2 1. Peraturan Umum 1.1. Tim 1. Suatu tim terdiri dari dua (2) anggota dan/atau satu (1) coach. 2. Anggota

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya, akan tetapi aplikasinya tidak untuk robot KRCI. Oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya, akan tetapi aplikasinya tidak untuk robot KRCI. Oleh karena itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang turut memerhatikan penelitian di bidang robotika. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya kompetisi robot di Indonesia. Salah

Lebih terperinci

Transporter Robot Rules and Setup

Transporter Robot Rules and Setup 2nd ITB PRD Robot Competition 2015 Transporter Robot Rules and Setup Trash Transport Robot (Image courtesy of Interaction and Communication Design Lab, Toyohashi University of Technology) Draft tanggal

Lebih terperinci

Tema dan Aturan Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) Tahun 2018

Tema dan Aturan Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) Tahun 2018 1 Tema dan Aturan Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) Tahun 2018 2 1. Pendahuluan Pelaksanaan kontes robot yang telah berlangsung setiap tahun selama lebih dari satu dekade di bumi pertiwi, telah

Lebih terperinci

TOR [Term of Reference] Kontes Robo Line Follower

TOR [Term of Reference] Kontes Robo Line Follower TOR [Term of Reference] Kontes Robo Line Follower Peserta 1. Peserta ditujukan untuk Siswa/i SD, SMP, SMA/SMK dan sederajat. 2. Peserta Kontes Robo Line Follower adalah tim. 3. Setiap tim maksimal 3 orang

Lebih terperinci

Peraturan Lomba Jaringan Komputer

Peraturan Lomba Jaringan Komputer Peraturan Lomba Jaringan Komputer PERATURAN UMUM 1. Peserta berstatus pelajar SMA/SMK dan sederajat yang tergabung dalam sebuah tim. 2. Masing-masing tim terdiri dari maksimal 2 orang. 3. Setiap sekolah

Lebih terperinci

Panduan Lomba Robot Soccer [IMAC 2015]

Panduan Lomba Robot Soccer [IMAC 2015] Panduan Lomba Robot Soccer [IMAC 2015] [Kategory : SMA/SMK] Created by: IMAC 2015 Committee A. Deskripsi Singkat Robot merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Hal tersebut

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang, tujuan, perumusan

BABI PENDAHULUAN. Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang, tujuan, perumusan BABI PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang, tujuan, perumusan masalah, batasan masalah dan sistematika penulisan dari Robot Pemadam Api LiIin. Berikut adalah pembahasannya: 1.1.

Lebih terperinci

BAB IV UJI COBA DAN ANALISIS SISTEM

BAB IV UJI COBA DAN ANALISIS SISTEM BAB IV UJI COBA DAN ANALISIS SISTEM Untuk mengetahui kehandalan dan keberhasilan dari sistem yang kita buat, maka diperlukan pengujian terhadap terhadap komponen komponen pembangun sistem terutama sensor

Lebih terperinci

Peraturan. Civil Creative Competition. Miniatur Hunian Kontemporer Berbasis Green Building

Peraturan. Civil Creative Competition. Miniatur Hunian Kontemporer Berbasis Green Building Peraturan Civil Creative Competition Miniatur Hunian Kontemporer Berbasis Green Building Latar Belakang Gaya desain kontemporer pada suatu bangunan merupakan gaya desain yang mempunyai kesan ruang terbuka

Lebih terperinci

04/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI

04/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI 04/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2012 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PENCARIAN RUTE TERPENDEK ARENA KONTES ROBOT PEMADAM API INDONESIA (KRPAI) MENGGUNAKAN ALGORITMA HILL CLIMBING

PENCARIAN RUTE TERPENDEK ARENA KONTES ROBOT PEMADAM API INDONESIA (KRPAI) MENGGUNAKAN ALGORITMA HILL CLIMBING ABSTRAK PENCARIAN RUTE TERPENDEK ARENA KONTES ROBOT PEMADAM API INDONESIA (KRPAI) MENGGUNAKAN ALGORITMA HILL CLIMBING Pamor Gunoto Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro Universitas Riau Kepulauan (UNRIKA)

Lebih terperinci

Panduan Peraturan. Mile Family Club Line Follower Robot Contest 2016 With Universitas Potensi Utama. Lab Studio, Lantai 1. Food Court, Lantai 5

Panduan Peraturan. Mile Family Club Line Follower Robot Contest 2016 With Universitas Potensi Utama. Lab Studio, Lantai 1. Food Court, Lantai 5 [Millennium ICT Center] [Universitas Potensi Utama] Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Panduan Peraturan Mile Family Club Line Follower Robot Contest 2016 With Universitas Potensi Utama TECHNICAL MEETING

Lebih terperinci

KONTES ROBOT CERDAS INDONESIA 2010 Divisi Battle

KONTES ROBOT CERDAS INDONESIA 2010 Divisi Battle KONTES ROBOT CERDAS INDONESIA 2010 Divisi Battle I. PENDAHULUAN Dalam KRCI 2009, sebuah divisi baru bernama Expert Battle telah diperkenalkan. Konsep pertandingan disusun dengan menggabungkan konsep KRI

Lebih terperinci

NXT RESCUE. FUN AND CHALLENGE 2016 SD ( 8-12 Tahun) Peraturan dan penilaian pertandingan

NXT RESCUE. FUN AND CHALLENGE 2016 SD ( 8-12 Tahun) Peraturan dan penilaian pertandingan NXT RESCUE FUN AND CHALLENGE 2016 SD ( 8-12 Tahun) Peraturan dan penilaian pertandingan 1. Tantangan Nama tantangan untuk tingkat SD ini diberi nama kategori "NXT Rescue", dengan tujuan mendorong peserta

Lebih terperinci

TIM ROBOT UNIVERSITAS HASANUDDIN JL. PRINTIS KEMERDEKAAN KM 10, FAKULTAS TEKNIK, JURUSAN ELEKTRO LT.3

TIM ROBOT UNIVERSITAS HASANUDDIN JL. PRINTIS KEMERDEKAAN KM 10, FAKULTAS TEKNIK, JURUSAN ELEKTRO LT.3 PROPOSAL PROJECT KONTES ROBOT INDONESIA 2016 Salah satu tujuan perguruan tinggi adalah mengembangkan dan memperkaya khasanah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.

Lebih terperinci

Buku Panduan. AMTeQ Young Innovator Competition (AYIC) Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Buku Panduan. AMTeQ Young Innovator Competition (AYIC) Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Buku Panduan AMTeQ Young Innovator Competition (AYIC) 2018 Riset Mutu dan Pengujian untuk Produk Berkualitas Global Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Lebih terperinci

Transporter Robot Rules and Setup

Transporter Robot Rules and Setup 1st ITB PRD Robot Competition 2014 Transporter Robot Rules and Setup Trash Transport Robot (Image courtesy of Interaction and Communication Design Lab, Toyohashi University of Technology) Draft tanggal

Lebih terperinci

04/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI

04/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI 04/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2011 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PANDUAN ROBO LINE CONTEST 2011

PANDUAN ROBO LINE CONTEST 2011 PANDUAN ROBO LINE CONTEST 2011 Persyaratan Peserta Peserta berstatus WNI sebagai mahasiswa dengan jenjang Diploma,Sarjana se-jawa Tengah Jumlah tim peserta dari setiap institusi tidak dibatasi Setiap tim

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Padjadjaran Law

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 C : PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN BUSUR PEJALAN KAKI BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

LAMPIRAN 2 C : PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN BUSUR PEJALAN KAKI BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: LAMPIRAN 2 C : PERATURAN KOMPETISI MODEL JEMBATAN BUSUR PEJALAN KAKI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: a) Model Jembatan Bentang Panjang (Jembatan Busur) pejalan kaki

Lebih terperinci

Pengembangan Algoritma Pengendali Robot. Berkaki Enam untuk Kontes Robot Pemadam

Pengembangan Algoritma Pengendali Robot. Berkaki Enam untuk Kontes Robot Pemadam Pengembangan Algoritma Pengendali Robot Berkaki Enam untuk Kontes Robot Pemadam Api Indonesia Daniel Santoso 1, Deddy Susilo 2, Tri Handoko 3 '-^Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektronika

Lebih terperinci

Mazesolving Programming 1

Mazesolving Programming 1 Schedule Mecbot 2017 Time FRI 16 Desember 2017 17 Desember 2017 SAT Time 8:00 Internal Setup Team Setup & Team Leader / Mentor Meeting By Individual League 8:00 8:30 9:00 Opening Ceremony 8:30 9:00 9:30

Lebih terperinci

2. Syarat dan Ketentuan 2.1 Peserta RC Transporter adalah yang berumur <14 tahun (Primary). 2.2 Satu Tim terdiri dari (MAX) 2 orang.

2. Syarat dan Ketentuan 2.1 Peserta RC Transporter adalah yang berumur <14 tahun (Primary). 2.2 Satu Tim terdiri dari (MAX) 2 orang. 1. Deskripsi Tim MERAH dan Tim BIRU akan saling berhadapan dalam pertandingan memperebutkan POINT yang terdapat pada POINT STORAGE untuk menempatkan pada ISLAND, sesuai dengan nama yang tertera pada POINT

Lebih terperinci

Junior High School WASTE SORTING

Junior High School WASTE SORTING 1 Regular Category Junior High School Deskripsi, peraturan, dan penilaian WASTE SORTING 2 1. Tantangan 1.1. Pengantar Pada tantangan ini, peserta harus membuat robot yang dapat mengumpulkan jenis sampah

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. dengan akurasi 95 %. infrared. b. Obstacle Detection and Avoidance Autonomous Car [6](K. Vasavi M. V. S.

BAB II DASAR TEORI. dengan akurasi 95 %. infrared. b. Obstacle Detection and Avoidance Autonomous Car [6](K. Vasavi M. V. S. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa dasar teori yang menjadi dasar dan acuan untuk membuat dan merealisasikan sistem. Teori tersebut terdiri dari kajian pustaka, aturan dasar pertandingan,

Lebih terperinci

TOR [Term Of Reference] Kontes Robo Line Follower

TOR [Term Of Reference] Kontes Robo Line Follower TOR [Term Of Reference] Kontes Robo Line Follower Peserta 1. Peserta ditujukan untuk Siswa Siswi SMA/SMK dan sederajat. 2. Peserta Kontes Robo Line Follower adalah tim. 3. Setiap tim tediri dari 3 orang

Lebih terperinci

Algoritma Runut-Balik pada Robot Pemadam Api

Algoritma Runut-Balik pada Robot Pemadam Api Algoritma Runut-Balik pada Robot Pemadam Api Rakhmatullah Yoga Sutrisna (13512053) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

KETENTUAN CIVIL CREATIVE COMPETITION

KETENTUAN CIVIL CREATIVE COMPETITION KETENTUAN CIVIL CREATIVE COMPETITION HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MALANG Latar Belakang Kini pembangunan perumahan minimalis semakin marak di Indonesia serta banyaknya populasi penduduk

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Kajian Pustaka a. Algoritma Pengambilan Keputusan Pada Kiper Robot Sepak Bola [1]

BAB II DASAR TEORI Kajian Pustaka a. Algoritma Pengambilan Keputusan Pada Kiper Robot Sepak Bola [1] BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari 2.1.

Lebih terperinci

PANDUAN ROBOT LINE FOLLOWER. Brawijaya Physics event Sma Sederajat se-jawa

PANDUAN ROBOT LINE FOLLOWER. Brawijaya Physics event Sma Sederajat se-jawa PANDUAN ROBOT LINE FOLLOWER Brawijaya Physics event 2014 Sma Sederajat se-jawa Informasi Umum Persyaratan peserta 1. Peserta masih berstatus sebagai siswa SMA/MA sederajat dalam lingkup se-jawa Terbuka.

Lebih terperinci

Senior High School. Food Distribution

Senior High School. Food Distribution 1 Regular Category Senior High School Deskripsi, Peraturan, dan Penilaian Food Distribution 2 1. Pengantar Salah satu cara untuk meningkatkan jumlah pangan yang tersedia didunia untuk dikonsumsi adalah

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN AUTOBOT Kompetisi Robot Linetracer/Line Follower Regional Jawa Timur

PEDOMAN PELAKSANAAN AUTOBOT Kompetisi Robot Linetracer/Line Follower Regional Jawa Timur PEDOMAN PELAKSANAAN Kompetisi Robot Linetracer/Line Follower Regional Jawa Timur Art, Knowledge, Technology and Robotic Competition For Student TINGKAT PELAJAR SMA REGIONAL JAWA TIMUR KETENTUAN UMUM :

Lebih terperinci

Penentuan Posisi. Hak Cipta 2007 Nokia. Semua hak dilindungi undang-undang.

Penentuan Posisi. Hak Cipta 2007 Nokia. Semua hak dilindungi undang-undang. Penentuan Posisi 2007 Nokia. Semua hak dilindungi undang-undang. Nokia, Nokia Connecting People, Nseries, dan N81 adalah merek dagang atau merek dagang terdaftar dari Nokia Corporation. Nama produk dan

Lebih terperinci

SISTEM ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51. Budi Rahmani, Djoko Dwijo Riyadi ABSTRAK

SISTEM ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51. Budi Rahmani, Djoko Dwijo Riyadi ABSTRAK SISTEM ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 Budi Rahmani, Djoko Dwijo Riyadi ABSTRAK Robot Pengikut Garis merupakan suatu bentuk robot bergerak otonom yang mempunyai misi

Lebih terperinci

GUIDE BOOK MECHANICAL INNOVATION DESIGN CONTEST

GUIDE BOOK MECHANICAL INNOVATION DESIGN CONTEST MECHANICAL INNOVATION DESIGN CONTEST GUIDE BOOK TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA Jl. MT. Haryono No. 167 Kode Pos 65145 Telp. (0341) 583977 Email : contact.kmb.2016@gmail.com MECHANICAL

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Fasilitas Fisik 1) Sekat Pemisah Saat ini belum terdapat sekat pemisah yang berfungsi sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya pada Warnet

Lebih terperinci

Pedoman Penulisan Lomba ESSAY Tingkat Perguruan Tinggi se-madura. Fakultas Keislaman. Universitas Trunojoyo Madura

Pedoman Penulisan Lomba ESSAY Tingkat Perguruan Tinggi se-madura. Fakultas Keislaman. Universitas Trunojoyo Madura Pedoman Penulisan Lomba ESSAY 2017 Tingkat Perguruan Tinggi se-madura Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura PENDAHULUAN Essay MILAD FKis merupakan kegiatan lomba dalam memperingati hari lahirnya

Lebih terperinci

LOMBA POSTER ILMIAH TEMU ILMIAH NASIONAL

LOMBA POSTER ILMIAH TEMU ILMIAH NASIONAL LOMBA POSTER ILMIAH TEMU ILMIAH NASIONAL 2012 1. Ketentuan Umum 1.1.Poster yang dilombakan adalah poster ilmiah (poster yang dibuat berdasarkan tinjauan pustaka dari karya tulis ilmiah). 1.2.Peserta adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini berisi landasan-landasan teori yang penulis gunakan untuk seluruh laporan penelitian ini. Landasan-landasan teori ini dijelaskan untuk membentuk pemahaman yang sama antara

Lebih terperinci

MODUL PANDUAN Lomba Karya Tulis Ilmiah SMA/SMK Sederajat INDONESIA DALAM DUNIA ELEKTRONIKA

MODUL PANDUAN Lomba Karya Tulis Ilmiah SMA/SMK Sederajat INDONESIA DALAM DUNIA ELEKTRONIKA MODUL PANDUAN Lomba Karya Tulis Ilmiah SMA/SMK Sederajat INDONESIA DALAM DUNIA ELEKTRONIKA Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini begitu banyak perubahan baik dalam kalangan masyarakat umum ataupun

Lebih terperinci

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jalan MT Haryono 167 Telp & Fax. 0341 554166 Malang 65145 KODE PJ-01 PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN

Lebih terperinci

PROGRAM BANTUAN PENGEMBANGAN LAYANAN PUSAT KARIR (BPLPK) 2018

PROGRAM BANTUAN PENGEMBANGAN LAYANAN PUSAT KARIR (BPLPK) 2018 PROGRAM BANTUAN PENGEMBANGAN LAYANAN PUSAT KARIR (BPLPK) 2018 Subdit Penyelarasan kebutuhan Kerja Direktorat Kemahasiswaan Dirjen Belmawa Kemristekdikti Latar Belakang (1) Pasar kerja semakin kompetitif

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1 Pengukuran Jarak Dengan Sensor Ultrasonik Pengujian dilakukan pada sensor ultrasonik PING))), untuk menentukan jarak sensor terhadap dinding. Data yang diambil merupakan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana

Lebih terperinci

1 Kontes Roket Air ke-8 Taman Pintar Yogyakarta

1 Kontes Roket Air ke-8 Taman Pintar Yogyakarta DAFTAR ISI Halaman judul... Daftar isi... Latar Belakang... Tujuan Kegiatan... Tema Kegiatan... Tim Peserta Kontes... Jenis Lomba... Rangkaian Kegiatan... Rundown Acara Workshop dan Kontes... Panduan Peraturan

Lebih terperinci

PANDUAN KOMPETISI KINCIR ANGIN INDONESIA 2014 (KKAI 2014) Rekayasa dan Inovasi Teknologi Energi Terbarukan untuk Kemakmuran dan Kesejahteraan Manusia

PANDUAN KOMPETISI KINCIR ANGIN INDONESIA 2014 (KKAI 2014) Rekayasa dan Inovasi Teknologi Energi Terbarukan untuk Kemakmuran dan Kesejahteraan Manusia Tema : PANDUAN KOMPETISI KINCIR ANGIN INDONESIA (KKAI ) KERJASAMA : DITLITABMAS KEMDIKBUD, Universitas Sanata Dharma, dan BAPPEDA Bantul Rekayasa dan Inovasi Teknologi Energi Terbarukan untuk Kemakmuran

Lebih terperinci