TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM POWER WINDOW PADA MOBIL KIJANG INNOVA TIPE G ITR-FE 2005

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM POWER WINDOW PADA MOBIL KIJANG INNOVA TIPE G ITR-FE 2005"

Transkripsi

1 TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM POWER WINDOW PADA MOBIL KIJANG INNOVA TIPE G ITR-FE 2005 Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma III untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh : TRI HADI SUSANTO PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

2

3 ABSTRAK Tri Hadi Susanto, TROUBLESHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM POWER WINDOW PADA MOBIL KIJANG INNOVA TIPE G 1TR-FE Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Drs. Abdurrahman, M.Pd dan Drs. Masugino, M.Pd. Tugas akhir ini dilakukan untuk mendiagnosis gangguan atau gejala sistem power window pada Mobil Kijang Innova Tipe G 1TR-FE Tujuannya untuk dapat mendiagnosis gangguan, mengatasi gangguan serta menguji sistem power window khususnya pada Mobil Kijang Innova Tipe G 1TR-FE Komponen-komponen yang harus diperiksa dahulu sebelum menganalisis gangguan yaitu: memeriksa fuse, relay, kunci kontak assy, kabel atau wire harness, regulator jendela serta motor power window. Pada tiap motor memiliki daya yang berbeda-beda sehingga arus yang mengalir juga berbeda-beda. Kita harus mengetahui bagaimana cara memperbaiki setiap komponen yang rusak agar tidak terjadi kesalahan. Gangguan yang sering terjadi pada sistem power window pada umumnya adalah semua power window tidak bekerja sama sekali, salah satu power window tidak bekerja dan power window macet saat dioperasikan. Gangguan tersebut sering terjadi disebabkan oleh fuse putus, relay putus, kabel mengelupas, gear regulator aus, motor rusak. iii

4 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir beserta laporannya yang berjudul Troubleshooting dan Pengujian Sistem Power Window pada Mobil Kijang Innova Tipe G 1TR-FE 2005 dengan baik dan lancar tanpa halangan yang berarti. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya di Universitas Negeri Semarang. Dengan terselesainya Tugas Akhir ini tidak lepas berkat bimbingan, dukungan, semangat serta doa dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Drs. M. Harlanu, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. 2. Bapak Dr. Muhammad Khumaedi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang. 3. Bapak Widi Widayat S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin Diploma III Universitas Negeri Semarang. 4. Bapak Drs. Masugino, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir ini yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini. iv

5 5. Bapak Ahmad Mustamil Khoiron, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Praktek Lapangan Tugas Akhir ini yang telah memberikan ilmu, bimbingan, dan pengarahan dalam praktek di lapangan. 6. Bapak dan Ibu saya yang senantiasa memberikan dukungan baik moril maupun materil dan semangat serta doa restunya. 7. Mbak Yani, Mbak Tati serta temen satu kos saya yang telah memberikan semangat dan membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini. 8. Temen-temen saya yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam penyusunan Tugas Akhir ini. 9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang mana telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih belum sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun kami harapkan demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Semarang, Agustus 2015 Penyusun v

6 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Permasalahan... 2 C. Tujuan... 3 D. Manfaat... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Troubleshooting... 4 B. Pengujian... 5 C. Sistem Power Window 1. Sistem Power Window Prinsip Power Window Komponen Sistem Power Window Cara Kerja Sistem Power Window vi

7 BAB III BAGIAN ISI A. Identifikasi Masalah B. Analisis Masalah C. Alat dan Bahan D. Proses Pelaksanaan E. Hasil Pelaksanaan/Pemeriksaan/Pengujian F. Pembahasan BAB IV PENUTUP A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

8 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Motor DC jenis seri... 8 Gambar 2.2 Motor DC jenis shunt... 9 Gambar 2.3 Motor DC jenis compound Gambar 2.4 Stator Gambar 2.5 Rotor Gambar 2.6 Komutator Gambar 2.7 Sikat (Brush) Gambar 2.8 Saklar utama power window Gambar 2.9 Saklar tunggal power window Gambar 2.10 Regulator jendela Gambar 2.11 Motor power window Gambar 2.12 Komponen motor Gambar 2.13 Kunci kontak Gambar 2.14 Relay Gambar 2.15 Fuse Gambar 2.16 Baterai Gambar 2.17 Prinsip kerja power window otomatis Gambar 2.18 Saklar otomatis power window Gambar 2.19 Prinsip kerja buka secara manual Gambar 2.20 Prinsip kerja tutup secara manual Gambar 2.21 Prinsip kerja buka secara otomatis viii

9 Gambar 2.22 Prinsip kerja tutup secara otomatis Gambar 3.1 Fuse dan rumah fuse Gambar 3.2 Sekring tipe blade dan cartridge Gambar 3.3 Relay Gambar 3.4 Relay 4 pin Gambar 3.5 Kunci kontak assy Gambar 3.6 Konektor wire harness master switch power window Gambar 3.7 Melepas garnish Gambar 3.8 Melepas atas base panel sandaran lengan Gambar 3.9 Melepas master switch power window Gambar 3.10 Melepas switch power window Gambar 3.11 Melepas trim board Gambar 3.12 Melepas kaca Gambar 3.13 Melepas arah kaca Gambar 3.14 Melepas regulator jendela Gambar 3.15 Melepas motor power window Gambar 3.16 Pemeriksaan fuse Gambar 3.17 Konektor relay Gambar 3.18 Pemeriksaan relay Gambar 3.19 Konektor assy kunci kontak Gambar 3.20 Pemeriksaan tahanan ix

10 Gambar 3.21 Konektor wire harness master switch sisi pengemudi Gambar 3.22 Pengukuran tegangan Gambar 3.23 Konektor P Gambar 3.24 Pemeriksaan master switch regulator power window assy (BW, Tegangan B) Gambar 3.25 Konektor P Gambar 3.26 Pemeriksaan tahanan Gambar 3.27 Master switch assy Gambar 3.28 Pemeriksaan tahanan Gambar 3.29 Konektor P5 dan P Gambar 3.30 Pemeriksaan tahanan Gambar 3.31 Master switch sisi pengemudi Gambar 3.32 Pemeriksaan tahanan Gambar 3.33 Konektor switch sisi penumpang Gambar 3.34 Pemeriksaan tahanan Gambar Regulator jendela Gambar 3.36 Motor power window Gambar 3.37 Pemeriksaan motor power window Gambar 3.38 Pemeriksaan fuse Gambar 3.39 Konektor relay x

11 Gambar 3.40 Pemeriksaan relay Gambar 3.41 Pemeriksaan fusible link Gambar 3.42 Memasang motor power window Gambar 3.43 Area pemberian gemuk MP Gambar 3.44 Memasang regulator jendela Gambar 3.45 Memasang arah kaca Gambar 3.46 Memasang kaca Gambar 3.47 Memasang trim board Gambar 3.48 Memasang master switch power window Gambar 3.49 Memasang switch power window Gambar 3.50 Memasang atas base panel sandaran lengan Gambar 3.51 Memasang garnish Gambar 3.52 Pengukuran kuat arus Gambar 3.53 Pengukuran arus pada sistem power window Gambar 3.54 Pengukuran tegangan xi

12 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Tabel gejala problem Tabel 3.2 Pemeriksaan relay Tabel 3.3 Pemeriksaan kunci kontak assy Tabel 3.4 Pemeriksaan wire harness (master switchregulatorpower window assy - baterai dan body ground) Tabel 3.5 Pemeriksaan master switch regulator power window assy (BW, Tegangan B) Tabel 3.6 Pemeriksaan motor power window assy (sisi pengemudi) Tabel 3.7 Pemeriksaan master switch regulator power window assy (switch pengemudi) Tabel 3.8 Pemeriksaan wire harness (master switch regulator power window assy - motor regulator power window assy (sisi pengemudi) Tabel 3.9 Pemeriksaan master switch regulator power window assy (switch penumpang depan) Tabel 3.10 Pemeriksaan switch power window assy (sisi penumpang) Tabel 3.11 Pemeriksaan motor power window assy (sisi penumpang) Tabel 3.12 Pemeriksaan relay Tabel 3.13 Arus yang diizinkan pada sebuah kabel Tabel 3.14 Identifikasi sekering tipe blade xii

13 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.Surat tugas dosen pembimbing Lampiran 2.Surat pernyataan selesai pekerjaan lapangan Lampiran 3.Lembar bimbingan tugas akhir Lampiran 4.Surat pernyataan selesai bimbingan xiii

14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di jaman sekarang ini perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) terutama dalam bidang otomotif mendorong untuk setiap perusahaan untuk bersaing menciptakan suatu automobile modern yang aman, nyaman, dan ramah lingkungan. Diantara perkembangan pada automobile yang paling pesat adalah sistem kelistrikan. Hal tersebut dapat kita jumpai pada kendaraan model sekarang yang dalam pengoperasiannya lebih mudah, misalnya untuk aspek kenyamanan. Sistem power window sebagai salah satu bagian dari system electrical body memberikan kemudahan, keefisienan, keamanan, serta kepraktisan bagi pengemudi dalam membuka dan menutup semua kaca pintu mobil. Kita hanya perlu menekan atau menarik saklar atau switch untuk menurunkan atau menaikkan kaca mobil. Sistem power window terdiri atas komponen-komponen yang saling berhubungan, baik yang bersifat elektrik maupun mekanik. Komponen-komponen tersebut memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda berdasar kegunaannya. Ada yang berfungsi sebagai penggerak utama, dan ada juga yang berfungsi sebagai komponen penghubung. Pengetahuan mengenai kontruksi dan cara kerja sistem power window sangat penting untuk mengetahui troubleshooting pada sistem power window ketika terjadi kerusakan, sehingga kita dapat memperbaikinya. 1

15 2 Oleh karena itu, kita sebagai pengguna maupun pemilik kendaraan perlu mengetahui apa saja kerusakan yang biasa terjadi pada sistem power window. Adapun kerusakan yang biasanya terjadi pada sistem power window diantaranya : pada saat switch power window dioperasikan kaca jendela tidak dapat naik atau turun (macet), pergerakan naik atau turun kaca jendela sangat lambat, ataupun kaca jendela sisi pengemudi tidak dapat naik secara otomatis, dan lain sebagainya. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dari itu dalam tugas akhir ini penulis memilih judul: TROUBLESHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM POWER WINDOW PADA MOBIL KIJANG INNOVA TIPE G 1TR-FE Dengan harapan penulis dapat mempelajari dan memahami topik tersebut. B. Permasalahan Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Bagaimana mendiagnosis gangguan pada sistem power window Toyota Kijang Innova Tipe G 1TR-FE 2005? 2. Bagaimana mengatasi gangguan pada sistem power window Toyota Kijang Innova Tipe G 1TR-FE 2005? 3. Bagaimana menguji sistem power window Toyota Kijang Innova Tipe G 1TR-FE 2005?

16 3 C. Tujuan Dalam pembuatan Tugas Akhir yaitu menganalisis troubleshooting sistem power window serta pengujiannya pada mobil Toyota Kijang Innova Tipe G 1TR-FE 2005 mempunyai tujuan penting meliputi: 1. Agar dapat mendiagnosis gangguan pada sistem power window Toyota Kijang Innova Tipe G 1TR-FE Agar dapat mengatasi gangguan pada sistem power window Toyota Kijang Innova Tipe G 1TR-FE Agar dapat menguji sistem power window Toyota Kijang Innova Tipe G 1TR-FE D. Manfaat Manfaat utama yang diperoleh setelah menganalisis troubleshooting sistem power window tersebut yaitu: 1. Dapat dijadikan referensi saat mengidentifikasi gangguan-gangguan pada sistem power window Toyota Kijang Innova Tipe G 1TR-FE Dapat memperoleh pengetahuan tentang cara pemeriksaan dan pengujian sistem power window Toyota Kijang Innova Tipe G 1TR-FE Dapat memperoleh pengetahuan tentang cara mengatasi gangguangangguan pada sistem power window Toyota Kijang Innova Tipe G 1TR- FE 2005.

17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Troubleshooting Troubleshooting adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris, yang merujuk kepada sebuah bentuk penyelesaian sebuah masalah. Troubleshooting merupakan pencarian sumber masalah secara sistematis sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Troubleshooting, kadang-kadang merupakan proses penghilangan masalah, dan juga proses penghilangan penyebab dari sebuah masalah. ( Adapula pengertian lainnya troubleshooting adalah proses pemeriksaan (diagnosa) sumber masalah. Prinsip troubleshooting adalah mendiagnosis dari masalah umum terlebih dahulu, kemudian mempersempit diagnosa tersebut ke permasalahan yang lebih khusus (spesifik). Analisis masalah dilakukan dengan tujuan untuk dapat mencari penyebab kerusakan yang biasanya terjadi serta cara mengatasinya, khususnya pada kendaraan Toyota Kijang Innova Tipe G 1TR-FE. Analisis masalah yang dilakukan meliputi pembongkaran, pemeriksaan dan pemasangan kembali serta pengujian terhadap komponen sistem power window ruang lingkup: master switch power window, switch power window, konektor wire harness dan assy, regulator jendela, motor power window, relay, fuse, fusible link, dan kabel-kabel sistem power window lainnya. 4

18 5 B. Pengujian Tujuan dilakukan pengujian fungsi komponen yaitu untuk membuktikan bahwa komponen tersebut dapat berfungsi semua. Hasil dari pengujian komponen, komponen dapat bekerja dengan normal sesuai fungsinya. Saat melakukan pengujian arus, perbedaan arus yang didapat pada masing masing pintu berbeda karena disebabkan pengaruh hambatan pada rangkaian kelistrikan berbeda, seperti panjang kabel pada masing masing pintu, karet karet kaca, berat kaca serta gaya gravitasi juga mempengaruhi dimana saat kaca naik arus yang dibutuhkan lebih besar dibanding saat kaca turun. Perbedaan arus tersebut juga dapat mempengaruhi besar daya motor untuk menggerakan naik atau turun kaca. Tujuan dilakukan pengujian arus, tegangan dan daya yaitu untuk mengetahui apakah sistem terdapat masalah atau tidak seperti terjadinya tegangan drop, kabel panas, arus berlebihan dan ketika dilakukan pengujian hal tersebut tidak terjadi sehingga sistem dapat bekerja dengan baik. Uji fungsi komponen dilakukan untuk mengetahui fungsi dari power window benar benar dalam kondisi normal yaitu dengan cara: 1. Pengujian tanpa switch Pengujian tanpa switch yaitu dengan langsung memberikan arus pada motor power window dengan cara menghubungkan 2 kabel yang terdapat pada motor power window ke sumber arus yaitu baterai secara bolak balik dimana 1 kabel ke positif (+) baterai dan 1 kabel lagi ke negatif (-) baterai. Hasilnya motor power window dapat berputar searah jarum jam dengan lancar. Pengujian berikutnya yaitu kabel pada motor power window yang terhubung ke arus dibalik atau

19 6 ditukar. Hasilnya motor power window berputar berlawanan arah jarum jam. Dari hasil pengujian langsung menghubungkan motor power window ke sumber arus menunjukan power window dapat berfungsi dengan baik. 2. Pengujian menggunakan switch Pengujian menggunakan switch dilakukan untuk mengetahui apakah power window dapat berfungsi dengan normal atau tidak dengan cara menekan switch ke posisi UP ataupun DOWN pada masing-masing switch yaitu switch utama dan tunggal. Ternyata pada saat akan mengoperasikan kaca pintu sebelah kiri menggunakan switch utama kaca pintu tersebut tidak dapat bergerak naik ataupun turun, akan tetapi pada saat mengoperasikan kaca pintu sebelah kiri menggunakan switch tunggal yang terdapat pada pintu sebelah kiri kaca tersebut dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan arah tombol yang ditekan yaitu ke arah UP ataupun DOWN. C. Sistem Power Window 1. Sistem Power Window Sistem power window merupakan rangkaian dari electrical body yang berfungsi untuk membuka dan menutup kaca pintu dengan menggunakan saklar, dimana saklar power window terpasang pada sisi bagian dalam pintu. Pada saat saklar power window ditekan akan memutarkan motor power window dan gerak putar ini akan diubah oleh regulator menjadi gerak naik dan turun untuk menutup atau membuka kaca pintu. (Drs. Buntarto M. Pd : 2015)

20 7 Fungsi sistem power window sebagai salah satu bagian dari system electrical body memberikan kemudahan, keefisienan, keamanan, serta kepraktisan bagi pengemudi dalam membuka dan menutup semua kaca pintu mobil. Pengemudi hanya menekan remote control untuk membuka dan menutup semua kaca pintu mobil. 2. Prinsip Kerja Sistem Power Window Sistem power window merupakan rangakaian dari electrical body yang berfungsi untuk membuka dan menutup jendela dengan menggunakan switch, motor power window berputar ketika switch power window ditekan. Perputaran power window akan berubah naik dan turun melalui regulator jendela untuk membuka atau menutup jendela. Jenis motor yang digunakan pada sistem power window adalah motor DC. Motor listrik menggunakan energi listrik dan energi magnet untuk menghasilkan energi mekanis, operasi motor tergantung pada interaksi dua medan magnet. Secara sederhana dikatakan bahwa motor listrik bekerja dengan prinsip bahwa dua medan magnet dapat dibuat berinteraksi untuk menghasilkan gerakan. Tujuan motor adalah untuk menghasilkan gaya yang menggerakkan. a. Motor DC Motor arus searah digunakan dimana kontrol torsi dan kecepatan dengan rentang yang lebar di perlukan untuk memenuhi kebutuhan aplikasi. Sifat yang digunakan cukup kecil maka motor DC yang digunakan cukup kecil pula. Motor DC untuk tenaga kecil pada umumnya menggunakan magnet permanen sedangkan motor listrik arus searah yang dapat menghasilkan tenaga mekanik

21 8 besar menggunakan magnet listrik. Arah putaran motor DC magnet permanen ditentukan oleh arah arus yang mengalir pada kumparan jangkar. Membalikan ujung-ujung jangkar tidak membalik arah putaran. Salah satu keistimewaan motor DC ini adalah kecepatannya dapat dikontrol dengan mudah. Kecepatan motor magnet permanen berbanding langsung dengan harga tegangan yang diberikan pada kumparan jangkar. Semakin besar tegangan jangkar, semakin tinggi kecepatan motor. Ada beberapa tipe motor DC yang berbeda-beda dalam metode penggunaannya antara lain: 1) Motor DC jenis seri Motor DC jenis seri terdiri dari medan seri (diidentifikasikan dengan S1 dan S2) dibuat dari sedikit lilitan kawat besar yang dihubungkan seri dengan jangkar. Jenis motor DC ini mempunyai karakteristik torsi start dan kecepatan variabel yang tertinggi, ini berarti bahwa motor dapat start atau dapat menggerakkan beban yang sangat berat, tetapi kecepatan akan bertambah kalau beban turun. Gambar 2.1 Motor DC jenis seri (Anonim, tt : 2015) 2) Motor DC jenis shunt Kumparan medan shunt (diidentifikasikan dengan F1 dan F2) dibuat dengan banyak lilitan kawat kecil, karena itu mempunyai tahanan yang tinggi.

22 9 Motor shunt mempunyai rangkaian jangkar dan medan yang dihubungkan paralel yang memberikan kekuatan medan dan kecepatan motor yang sangat konstan. Untuk membalik motor DC shunt, adalah dengan membalik aliran arus pada medan shunt atau jangkar. Gambar 2.2 Motor DC jenis shunt (Anonim, tt : 2015) 3) Motor DC jenis compound Motor DC jenis ini menggunakan lilitan seri dan shunt. Hubungan dua lilitan ini menghasilkan karakteristik pada motor medan shunt dan motor medan seri. Kecepatan motor tersebut bervariasi lebih sedikit dibandingkan motor shunt, tetapi tidak sebanyak motor seri. Motor DC jenis compound juga mempunyai torsi starting yang agak besar, jauh lebih besar dibandingkan dengan motor shunt, tetapi sedikit lebih kecil dibandingkan motor seri. Keistimewaan gabungan ini membuat motor compound memberikan variasi penggunaan yang luas. Biasanya dipasang untuk mengerjakan pekerjaan tertentu yang memerlukan arah putaran yang tepat. Arah putaran motor DC tergantung pada arah medan dan arah aliran arus pada jangkar.

23 10 Gambar 2.3 Motor DC jenis compound (Anonim, tt : 2015) b. Konstruksi Motor DC 1) Stator motor DC Fungsi stator sebagai bagian dari rangkaian magnetik, dan oleh karenanya mempunyai seperangkat kutub medan yang dipasangkan di sebelah dalam stator. Gambar 2.4 Stator Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) 2) Rotor atau Jangkar motor DC Fungsi dari rotor atau jangkar yaitu untuk merubah energi listrik menjadi mekanik dalam bentuk gerak putar. Rotor terdiri dari poros baja dimana tumpukan keping-keping inti yang berbentuk silinder dijepit. Pada inti terdapat alur-alur dimana lilitan rotor diletakkan.

24 11 Gambar 2.5 Rotor Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) 3) Komutator Kontruksi dari komutator terdiri dari lamel-lamel, antar lamel dengan lamel lainnya diisolasi dengan mica.komutator berfungsi untuk membalikkan arah arus listrik pada motor serta mentranmisikan arus antar motor dan sumber daya. Bagian yang digambarkan berbentuk kotak menempel pada cincin belah tersebut yang dinamakan komutator. Gambar 2.6 Komutator Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) 4) Sikat (Brush) Atau sikat dan pemegang sikat, sikat berfungsi untuk meneruskan arus dari field coil ke rotor coil dan langsung ke massa melalui komutator.

25 12 Gambar 2.7 Sikat (Brush) Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) 3. Komponen Sistem Power Window a. Saklar Utama Power Window Letak dari saklar utama (master switch) power window ada pada pintu pengemudi. Saklar utama power window berfungsi sebagai: 1) Saklar utama power window mengontrol semua sistem dari power window. 2) Saklar utama power window menggerakkan semua motor power window. 3) Saklar pengunci jendela (window lock switch) membuat proses menutup dan membuka jendela tidak terjadi kecuali pada jendela pengemudi. Gambar 2.8 Saklar utama power window Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

26 13 b. Saklar Tunggal Power Window Masing-masing switch power window berfungsi menggerakkan motor power window dari masing-masing jendela penumpang depan dan belakang. Letak dari switch power window ada pada masing-masing pintu penumpang. Gambar 2.9 Saklar tunggal power window Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) c. Regulator Jendela (Window Regulator) Window regulator berfungsi sebagai gerakan berputar dari motor power window adalah gerakan ke atas dan ke bawah untuk membuka dan menutup jendela. Tipe regulator jendela yang ada pada power window ada dua yaitu: Gambar 2.10 Regulator jendela Sumber : Direktorat pembinaan SMK (2008)

27 14 1) Tipe regulator jenis x-arm 2) Tipe regulator jenis kabel d. Motor Power Window Motor penggerak regulator berputar searah jarum jam atau arah sebaliknya menggerakan regulator jendela untuk dirubah menjadi gerak naik turun. Jenis motor yang digunakan pada sistem power window adalah motor DC. Motor listrik menggunakan energi listrik dan energi magnet untuk menghasilkan energi mekanis. Operasi motor tergantung pada interaksi dua medan magnet. Secara sederhana dikatakan bahwa motor listrik bekerja dengan prinsip bahwa dua medan magnet dapat dibuat berinteraksi untuk menghasilkan gerakan. Tujuan motor adalah untuk menghasilkan gaya yang menggerakkan (torsi). Gambar 2.11 Motor power window Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) Gambar 2.12 Komponen motor power window Sumber : Direktorat pembinaan SMK (2008)

28 15 Spesifikasi Motor Power Window dan Relay Power Window: Motor Power Window Rate voltage : DC 12 volt Seri : K020 AE (MADE IN INDONESIA) Power window relay Rate voltase : 200 Ma (coil load) : 12 volt Seri : T2002 AH (MADE IN THAILAND) e. Kunci Kontak Dalam rangkaian kelistrikan mobil kunci kontak (KK) berfungsi untuk menyambung dan memutus arus aliran listrik dari baterai ke sistem pengapian, sistem penerangan, sistem pengisian, sistem AC dan sistem lain yang membutuhkan arus listrik. Pada sistem power window, kunci kontak berfungsi untuk mentransmisikan sinyal ON, ACC atau LOCK ke saklar utama power window. Sinyal ini dipakai hanya untuk mengontrol fungsi key-off dari power window. Gambar 2.13 Kunci Kontak

29 16 f. Relay Relay pada power window berfungsi sebagai pengaman dari switch. Relay merupakan komponen berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Terdapat berbagai jenis relay diantaranya relay 3 pin, relay 4 dan relay 5 pin. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) didekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka. (Anonim, 2010) Gambar 2.14 Relay Sumber :Dokumentasi pribadi (2015) g. Fuse Fuse atau sekering adalah komponen yang banyak digunakan sebagai pencegah kerusakan rangkaian akibat kelebihan arus. Sekering mempunyai bagian yang mudah meleleh akibat aliran arus yang dilindungi oleh badan sekering yang biasanya terbuat dari tabung kaca atau plastik, tegangan baterai diberikan melalui bagian batang penghantar utama. Salah satu ujung sekering dihubungkan dengan bagian tersebut dan satu ujung lainnya dihubungkan dengan rangkaian yang

30 17 diamankannya. Sekering yang dipakai pada kendaraan dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu sekering tipe tabung kaca (cartridge) contohnya : fusible link ( AM1 : 40 A, IG1 : 40 A, PWR : 30 A) dan sekering tipe bilah (blade) contohnya : fuse (DOOR : 25 A, DEF : 20 A, ECU IG & GAUGE : 10 A). Sekering tipe tabung kaca berbentuk silinder yang pada bagian ujungnya terdapat penutup yang terbuat dari logam yang di dalamnya juga terhubung dengan elemen logam pengaman. Sekering jenis bilah bentuknya pipih dengan dua kaki yang dapat diselipkan pada dudukan sekering. Kaki sekering tersebut satu sama lain terhubung melalui elemen logam tipis sebagai elemen pengaman (Anonim, tt : 2009). Gambar 2.15 Fuse Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) h. Baterai Berfungsi sebagai sumber arus atau penyuplai arus ke setiap sistem yang membutuhkan arus dalam pengoperasiannya.

31 18 Gambar 2.16 Baterai Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) 4. Cara Kerja Sistem Power Window a. SistemPower Window Otomatis Sistem ini hanya cukup menekan tombol sekali kemudian kaca akan menutup penuh atau membuka penuh, tetapi masih dapat dioperasikan manual ketika ditekan setengah,kaca akan berhenti jika dilepas. Jika ditekan penuh kaca akan bergerak sampai mencapai titik maksimum. Gambar 2.17 Prinsip kerja power window otomatis Sumber : Direktorat pembinaan SMK (2008)

32 19 1) Fungsi buka/tutup secara manual Fungsi ini sama halnya seperti power window model konvensional, dimana naik atau turunnya jendela diaktifkan oleh saklar. Pada saat saklar power window ditekan atau ditarik setengahnya saja, jendela akan membuka atau menutup sampai saklar selesai ditekan/ditarik. a) Prinsip Kerja Buka secara Manual Ketika kunci kontak dalam posisi ON, saklar power window ditekan setengah, maka arus menuju ke saklar down manual lalu menuju ke rangkaian control. Rangkaian control akan mengolah dan memerintahkan Tr utama: ON, Tr untuk relay down: ON, kontak akan tertarik membuat motor berputar ke kiri (jendela turun). Bila saklar dilepas, maka motor akan berhenti bergerak (jendela diam). Gambar 2.18 Saklar otomatis power window Sumber : Direktorat pembinaan SMK (2008)

33 20 Gambar 2.19 Prinsip kerja buka secara manual Sumber : Direktorat pembinaan SMK : 2008) b) Prinsip Kerja Tutup secara Manual Ketika kunci kontak dalam posisi ON dan saklar power window ditarik setengah, maka arus menuju ke saklar UP manual lalu menuju ke rangkaian control. Rangkaian control akan mengolah dan memerintahkan Tr utama: ON, Tr untuk relay UP: ON, kontak akan tertarik membuat motor berputar ke kanan (jendela naik). Bila saklar dilepas, maka motor akan berhenti bergerak (jendela diam). Gambar 2.20 Prinsip kerja tutup secara manual Sumber : Direktorat pembinaan SMK (2008)

34 21 2) Fungsi buka atau tutup dengan satu kali sentuh Fungsi ini mempunyai keistimewaan dengan perintah atau operasi sekali saja (sekali sentuh), jendela akan bergerak membuka atau menutup secara otomatis samapi maksimum. Pengoperasiannya adalah dengan menekan atau menarik saklar power window secara penuh. a) Prinsip Kerja Buka secara Otomatis Pada saat kunci kontak di posisi ON dan saklar power window ditekan sepenuhnya, sinyal otomatis UP dimasukkan ke rangkaian kontrol. Rangkaian kontrol akan menjaga Tr utama dan Tr untuk posisi DOWN tetap pada posisi ON dalam waktu sekitar 10 detik, relay down power window akan aktif maka motor power window akan berputar secara otomatis. Motor power window berhenti jika jendela betul-betul terbuka dan rangkaian kontrol mendeteksi penguncian motor dari sinyal sensor kecepatan dan limit switch dari motor power window atau timer. Buka otomatis bisa berhenti dengan menarik saklar power window setengah. Gambar 2.21 Prinsip kerja buka secara otomatis Sumber : Direktorat pembinaan SMK (2008)

35 22 b) Prinsip Kerja Tutup secara Otomatis Pada saat kunci kontak di posisi ON dan saklar power window ditarik secara penuh, sinyal otomatis UP dimasukkan ke rangkaian kontrol. Rangkaian kontrol akan menjaga Tr utama dan Tr untuk posisi UP tetap pada posisi ON dalam waktu 10 detik, relay UP power window akan aktif maka motor power window akan berputar secara otomatis. Motor power window berhenti jika jendela betul-betul tertutup dan rangkaian kontrol mendeteksi penguncian motor dari sensor kecepatan dan limit switch dari motor power window atau timer. Tutup otomatis bisa berhenti dengan menekan saklar power window setengah. Gambar 2.22 Prinsip kerja tutup secara otomatis Sumber : Direktorat pembinaan SMK (2008)

36 BAB IV PENUTUP A. Simpulan Dari hasil pembahasan laporan gejala atau gangguan yang sering terjadi pada sistem power window sebagai berikut: 1. Semua power window tidak bekerja sama sekali. Gangguan ini disebabkan oleh beberapa kemungkinan seperti: fuse putus, relay putus, kabel mengelupas, tidak ada hubungan pada kabel atau wire harness saklar serta hubungan pada konektor assy kunci kontak. 2. Salah satu power window tidak dapat bekerja. Gangguan ini sering terjadi, ada beberapa kemungkinan peyebabnya seperti: switch power window rusak, kabel mengelupas, tidak ada hubungan atau tegangan yang masuk pada kabel atau wire harness saklar, motor rusak. 3. Power window macet saat bekerja. Gangguan ini disebabkan oleh beberapa kemungkinan seperti voltage baterai lemah atau konektor-konektor pada baterai longgar, tegangan dan arus yang masuk ke motor kurang, karet list kaca mengeras, gear regulator jendela aus, motor rusak. Untuk itu dilakukan pemeriksaan, apabila ada komponen yang rusak maka harus diganti jika masih layak digunakan perlu diperbaiki. 61

37 62 B. Saran Untuk menjaga agar sistem power window bekerja secara normal, perlu melakukan perawatan berkala. Seperti servis pada motor power window, servis pada masing-masing konektor saklar dan semua konektor pada sistem power window. Bagi pembaca serta pengguna kendaraan, tentang elektrikal bodi khususnya sistem power window sebagai berikut: 1. Dalam melakukan perbaikan maupun perawatan elektrikal bodi khususnya sistem power window harus menggunakan buku panduan. 2. Jangan mengoperasikan motor dengan kondisi window regulator tidak terpasang, karena apabila dioperasikan tanpa beban menyebabkan komponen motor dapat terbakar. 3. Hati-hati dalam mengoperasikan power window, tangan atau anggota badan lainnya jangan sampai terjepit. 4. Menambahkan pelumas berbentuk grease (gemuk) agar kawat baja penarik naik turunnya kaca dapat bekerja lancar dan tidak putus atau patah. Ketika mengoles untuk menambahkan pelumas dibarengi juga dengan memainkan tombol power window naik turun, hal ini dilakukan agar seluruh kawat mendapatkan pelumasan yang merata. 5. Segera mengganti karet list kaca apabila karet tersebut sudah mengeras dan rusak sehingga air tidak dapat menerobos masuk dan membuat karat.

38 DAFTAR PUSTAKA Anonim.(2005). Pedoman Reparasi Kijang Innova (Chasis dan Bodi). Jakarta: PT Toyota Astra Motor. Anonim.(2005). Reparasi Kijang Innova (Diagnosa). Jakarta: PT Toyota Astra Motor. Anonim.(2004). Pedoman Reparasi Kijang Innova (Diagnosa). Jakarta: PT Toyota Astra Motor. Anonim.(2005).Pedoman Reparasi Kijang Innova (Elactrical Wiring Diagram). Jakarta: PT Toyota Astra Motor. Herminanto, Sofyan dan Gunadi.(2004). Perancangan Bodi Kendaraan. Yogyakarta: UniversitasNegeri Yogyakarta. Anonim.(2015). html. Diakses : 24 April 2015 Buntarto dan kawan-kawan. (2015). Sistem Alarm, Central Door Lock, dan Power Window Mobil. Yogyakarta: Pustaka Baru Press 63

39 LAMPIRAN 64

40 Lampiran 1. Surat tugas dosen pembimbing tugas akhir 65

41 Lampiran 2. Surat pernyataan selesai pekerjaan lapangan 66

42 Lampiran 3. Lembar bimbingan tugas akhir 67

43 68

44 Lampiran 4. Surat pernyataan selesai bimbingan 69

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Aspek Perancangan Dalam Modifikasi Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan perencanaan, pemasangan dan pengujian. Dalam hal tersebut timbul

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. proses aplikasi power window dan central door lock pada mobil Mitsubishi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. proses aplikasi power window dan central door lock pada mobil Mitsubishi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab - bab sebelumnya serta pelaksanaan proses aplikasi power window dan central door lock pada mobil Mitsubishi Colt T120 tahun 1977, maka

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II LANDASAN TEORI A. Dasar Teori... 7 B. Uraian Sistem Power Window C. Cara Kerja Sistem Power Window... 22

DAFTAR ISI. BAB II LANDASAN TEORI A. Dasar Teori... 7 B. Uraian Sistem Power Window C. Cara Kerja Sistem Power Window... 22 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR NOTASI... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Batasan Masalah...

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW. yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan

BAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW. yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan 40 BAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW A. Kronologi masalah Pada penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis mendapat suatu masalah yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR SISTEM POWER WINDOW PADA SUZUKI BALENO. Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Diploma III. Untuk Mencapai Gelar Ahli Madya

PROYEK AKHIR SISTEM POWER WINDOW PADA SUZUKI BALENO. Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Diploma III. Untuk Mencapai Gelar Ahli Madya PROYEK AKHIR SISTEM POWER WINDOW PADA SUZUKI BALENO Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Diploma III Untuk Mencapai Gelar Ahli Madya Disusun Oleh: Nama : Gesit Ari Nugroho NIM : 5250303502 Prodi Jurusan

Lebih terperinci

BAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN

BAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN BAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN 6.1. Pendahuluan Listrik mengalir dalam suatu rangkaian dengan besar arus tertentu sesuai dengan besarnya tahanan pada rangkaian tersebut. Penghantar atau kabel

Lebih terperinci

Gambar Sistem pengunci pintu (door lock)

Gambar Sistem pengunci pintu (door lock) BAB11 SISTEM KELISTRIKAN BODI KONTROL ELEKTRONIK 11.1. Pendahuluan Sistem kelistrikan bodi kontrol elektronik pada bab ini merupakan sistem kontrol pengunci pintu (door lock system), jendela (power window

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI DAN TROUBLESHOOTING POWER MIRROR TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G

TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI DAN TROUBLESHOOTING POWER MIRROR TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI DAN TROUBLESHOOTING POWER MIRROR TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh : Mohamad

Lebih terperinci

MEMPERBAIKI GANGGUAN MOTOR STARTER ELEKTRIK SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND 100 CC TAHUN 1997

MEMPERBAIKI GANGGUAN MOTOR STARTER ELEKTRIK SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND 100 CC TAHUN 1997 MEMPERBAIKI GANGGUAN MOTOR STARTER ELEKTRIK SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND 100 CC TAHUN 1997 Ari Meicipto 1, Agus Suprihadi 2, Muh. Nuryasin 3 DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram

Lebih terperinci

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC MOTOR DC Karakteristik Motor DC Karakteristik yang dimiliki suatu motor DC dapat digambarkan melalui kurva daya dan kurva torsi/kecepatannya, dari kurva tersebut dapat dianalisa batasanbatasan kerja dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam

BAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam BAB III ANALISIS KASUS A. Temuan Masalah Bab ini mengemukakan tentang gangguan dan perbaikan tentang windshield wiper dimulai dari pembongkaran, pemeriksaan, penggantian dan pemasangan. Table 3.1 Gangguan

Lebih terperinci

APLIKASI POWER WINDOW DAN CENTRAL DOOR LOCK PADA MOBIL MITSUBISHI COLT T-120 TAHUN 1977 PROYEK AKHIR

APLIKASI POWER WINDOW DAN CENTRAL DOOR LOCK PADA MOBIL MITSUBISHI COLT T-120 TAHUN 1977 PROYEK AKHIR APLIKASI POWER WINDOW DAN CENTRAL DOOR LOCK PADA MOBIL MITSUBISHI COLT T-120 TAHUN 1977 PROYEK AKHIR DiajukanKepadaFakultasTeknikUniversitasNegeriYogyakarta UntukMemenuhiSebagianPersyaratan GunaMemperolehGelarAhliMadya

Lebih terperinci

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile : GENERATOR DC HASBULLAH, MT, 2009 ELECTRICAL ENGINEERING DEPT. ELECTRICAL POWER SYSTEM Email : hasbullahmsee@yahoo.com has_basri@telkom.net Mobile : 081383893175 Definisi Generator DC Sebuah perangkat mesin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang 7 BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI 1. Pembebanan Suatu mobil dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik selalu dilengkapi dengan alat pembangkit listrik berupa generator yang berfungsi memberikan tenaga

Lebih terperinci

Gambar 7.1. Sistem starter pada kendaraan

Gambar 7.1. Sistem starter pada kendaraan BAB 7 SISTEM STARTER (STARTING SYSTEM) 7.1. Pendahuluan Saat mesin dalam keadaan mati, tidak ada tenaga yang dihasilkannya. Karena itu mesin tidak dapat memutarkan dirinya sediri pada saat akan dihidupkan.

Lebih terperinci

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus BAB 4 RANGKAIAN LISTRIK DAN PERBAIKANNYA 4.1. Pendahuluan Rangkaian listrik merupakan satu sistem yang terdiri dari beberapa komponen kelistrikan dan kabel-kabel penghantar yang menghubungkan satu komponen

Lebih terperinci

Gambar Sistem kelistrikan solenoid pengunci tutup tangki bahan bakar Gambar 4.1. Menggerinda bagian dalam pintu... 18

Gambar Sistem kelistrikan solenoid pengunci tutup tangki bahan bakar Gambar 4.1. Menggerinda bagian dalam pintu... 18 Gambar 3.14. Sistem kelistrikan solenoid pengunci tutup tangki bahan bakar... 16 Gambar 4.1. Menggerinda bagian dalam pintu... 18 Gambar 4.2. Bagian yang digerinda... 18 Gambar 4.3. Motor wiper yang telah

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SISTEM CENTRAL LOCK PADA TOYOTA KIJANG TYPE G 1TR-FE. Disusun untuk Memenuhi Satu Persyaratan Progam Diploma 3

TUGAS AKHIR SISTEM CENTRAL LOCK PADA TOYOTA KIJANG TYPE G 1TR-FE. Disusun untuk Memenuhi Satu Persyaratan Progam Diploma 3 TUGAS AKHIR SISTEM CENTRAL LOCK PADA TOYOTA KIJANG TYPE G 1TR-FE Disusun untuk Memenuhi Satu Persyaratan Progam Diploma 3 untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh : AHMAD JUMARI 5211312012 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik

Lebih terperinci

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan M O T O R D C Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang disebut Ac Shunt Motor. Motor

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SISTEM STATER TOYOTA KIJANG INOVA 1TR-FE. Disusun Dalam Rangka Penyelesaian Studi Diploma Tiga

TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SISTEM STATER TOYOTA KIJANG INOVA 1TR-FE. Disusun Dalam Rangka Penyelesaian Studi Diploma Tiga TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SISTEM STATER TOYOTA KIJANG INOVA 1TR-FE Disusun Dalam Rangka Penyelesaian Studi Diploma Tiga Untuk mencapai Gelar Ahli Madya Disusun oleh : Nama : Agus Wakit Hasim NIM : 5211312001

Lebih terperinci

Bersihkan Socket. Pengetesan Socket

Bersihkan Socket. Pengetesan Socket Pemecahan Auto Light Mari kita asumsikan mobil atau truk ringan terkendala dengan lampu atau dua yang tidak bekerja. Di mana tepatnya Anda mulai? Mari kita mulai dari awal dan meneliti bagaimana pencahayaan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULATOR ALARM, POWER INDOW, POWER MIRROR PADA MOBIL (PENGUJIAN)

RANCANG BANGUN SIMULATOR ALARM, POWER INDOW, POWER MIRROR PADA MOBIL (PENGUJIAN) RANCANG BANGUN SIMULATOR ALARM, POWER INDOW, POWER MIRROR PADA MOBIL (PENGUJIAN) Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya Oleh:

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING DAN PERAWATAN LAMPU KEPALA KIJANG INNOVA

TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING DAN PERAWATAN LAMPU KEPALA KIJANG INNOVA TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING DAN PERAWATAN LAMPU KEPALA KIJANG INNOVA Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 untuk Menyandang Gelar Ahli Madya Oleh : Nama : Lingga Pradita NIM :

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SISTEM PENGISIAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE. Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma III

TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SISTEM PENGISIAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE. Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma III TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SISTEM PENGISIAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma III untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Teknik Mesin Oleh

Lebih terperinci

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS) BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS) 13.1. Pendahuluan Sistem kelistrikan tambahan merupakan sistem di luar sistem utama namun memiliki fungsi yang tidak kalah penting. Faktor keamanan dan kenyamanan

Lebih terperinci

KONSTRUKSI GENERATOR DC

KONSTRUKSI GENERATOR DC KONSTRUKSI GENERATOR DC Disusun oleh : HENDRIL SATRIYAN PURNAMA 1300022054 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2015 I. DEFINISI GENERATOR DC Generator

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah ( listrik DC ) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak

Lebih terperinci

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN ELECTRICAL MOTOR D.C. 50 003 1 BUKU INFORMASI Buku Informasi 0/19 Daftar Isi Halaman Bagian - 1 2 Pendahuluan 2 Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 Muhammad Hafidz Anshori 1 dan Misbachudin 1 1) Program Studi D3 Teknik Otomotif Politeknik Hasnur Banjarmasin ABSTRAK Tingkat pencurian mobil

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja

BAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah melakukan pengamatan di pada objek cara kerja sistem starter yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Hal ini ditunjukan dengan semakin banyaknya kendaraan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Hal ini ditunjukan dengan semakin banyaknya kendaraan yang ada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kemajuan di bidang otomotif semakin tahun terus berkembang. Hal ini ditunjukan dengan semakin banyaknya kendaraan yang ada di pasaran yang telah

Lebih terperinci

Definisi. Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta

Definisi. Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta http://maryonoam.wordpress.com Definisi Motor adalah suatu alat yang mengubah daya listrik menjadi daya mekanik (putaran) Generator adalah suatu alat yang mengubah

Lebih terperinci

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik KARAKTERISTIK MOTOR UNIVERSAL DAN MOTOR COMPOUND Tatas Ardhy Prihanto (21060110120039) Tatas_ap@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. dengan rahmat, karunia dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan

KATA PENGANTAR. dengan rahmat, karunia dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat, karunia dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir, yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB V SISTEM PENGISIAN (CHARGING SYSTEM)

BAB V SISTEM PENGISIAN (CHARGING SYSTEM) 44 BAB V SISTEM PENGISIAN (CHARGING SYSTEM) a. Uraian Fungsi baterai pada automobile adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik pada komponen-kompenen listrik pada mobil tersebut seperti motor starte, lampu-lampu

Lebih terperinci

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor. BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1. Umum (8,9) Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa putaran dari motor. Ditinjau

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah

Lebih terperinci

REKONDISI SISTEM KELISTRIKAN BODI PADA KENDARAAN HONDA ACCORD TAHUN 1982

REKONDISI SISTEM KELISTRIKAN BODI PADA KENDARAAN HONDA ACCORD TAHUN 1982 REKONDISI SISTEM KELISTRIKAN BODI PADA KENDARAAN HONDA ACCORD TAHUN 1982 PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN 12.1. Pendahuluan Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik Nama : Gede Teguh Pradnyana Yoga NIM : 1504405031 No Absen/ Kelas : 15 / B MK : Teknik Tenaga Listrik PRINSIP KERJA MOTOR A. Pengertian Motor Listrik Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis

Lebih terperinci

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH BAGAN DARI MESIN LISTRIK Konversi energi Trafo Listrik Listrik Medan magnet Generator Motor mekanik BAGIAN-BAGIAN MESIN ARUS SEARAH Bagian-bagian penting pada suatu mesin

Lebih terperinci

12/1/2012. Belitan medan. Sumber AC 1 Fasa. Sikat-sikat dihubungsingk atkan. Jangkar DC

12/1/2012. Belitan medan. Sumber AC 1 Fasa. Sikat-sikat dihubungsingk atkan. Jangkar DC 12/1/2012 Sumber AC 1 Fasa Sikat-sikat dihubungsingk atkan Belitan medan U S Jangkar DC 1 Motor tidak dapat start, sedangkan sakelar tertutup. 1. Sekering putus 2. Bantalan aus 3. Sikat melekat pada pemegang

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM STARTER PADA TOYOTA KIJANG INNOVA ENGINE 1 TR-FE

TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM STARTER PADA TOYOTA KIJANG INNOVA ENGINE 1 TR-FE TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM STARTER PADA TOYOTA KIJANG INNOVA ENGINE 1 TR-FE Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Progam Diploma 3 untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh

Lebih terperinci

APLIKASI POWER WINDOW DAN CENTRAL DOOR LOCK PADA MOBIL MITSUBISHI COLT T-120 TAHUN 1977 PROYEK AKHIR

APLIKASI POWER WINDOW DAN CENTRAL DOOR LOCK PADA MOBIL MITSUBISHI COLT T-120 TAHUN 1977 PROYEK AKHIR APLIKASI POWER WINDOW DAN CENTRAL DOOR LOCK PADA MOBIL MITSUBISHI COLT T-120 TAHUN 1977 PROYEK AKHIR DiajukanKepadaFakultasTeknikUniversitasNegeriYogyakarta UntukMemenuhiSebagianPersyaratan GunaMemperolehGelarAhliMadya

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II1 Umum Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran

Lebih terperinci

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK OLEH: DRS. SUKIR, M.T JURUSAN PT ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA A. Dasar Sistem Pengendali Elektromagnetik. Materi dasar sistem pengendali elektromagnetik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motor DC Motor DC adalah suatu mesin yang mengubah energi listrik arus searah (energi lisrik DC) menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran rotor. [1] Pada dasarnya, motor

Lebih terperinci

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Generator listrik Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik dan pembuatan mekanik turbin. Sedangkan untuk pembuatan media putar untuk

Lebih terperinci

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Alat Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat

Lebih terperinci

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis. MESIN LISTRIK 1. PENDAHULUAN Motor listrik merupakan sebuah mesin yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik atau tenaga gerak, di mana tenaga gerak itu berupa putaran dari pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE 3.1 TUJUAN PERANCANGAN Pada prinsipnya tujuan dari perancangan alat dan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan perakitan atau pembuatan alat dan program yang

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN PERAGA KELISTRIKAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5 K. untuk menghasilkan mesin serta dipertahankan agar tetap hidup.

BAB III PEMBUATAN PERAGA KELISTRIKAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5 K. untuk menghasilkan mesin serta dipertahankan agar tetap hidup. BAB III PEMBUATAN PERAGA KELISTRIKAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5 K 3.1 Pengertian Kelistrikan mesin ialah sistem kelistrikan otomatisasi dipergunakan untuk menghasilkan mesin serta dipertahankan agar tetap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Arus Searah Sebuah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanik dikenal sebagai motor arus searah. Cara kerjanya berdasarkan prinsip, sebuah konduktor

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Iwan Setiawan, Wagiman, Supardi dalam tulisannya Penentuan Perpindahan

BAB II DASAR TEORI. Iwan Setiawan, Wagiman, Supardi dalam tulisannya Penentuan Perpindahan 5 BAB II DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Iwan Setiawan, Wagiman, Supardi dalam tulisannya Penentuan Perpindahan Sakelar Elektromagnetik dari Y ke Motor Listrik Induksi 3 Fasa pada prosiding seminar pengelolaan

Lebih terperinci

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik 1. Saklar Elektro Mekanik (KONTAKTOR MAGNET) Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen kontak yang cepat agar tidak menimbulkan

Lebih terperinci

Gambar Lampu kepala

Gambar Lampu kepala BAB 10 SISTEM PENERANGAN (LIGHTING SYSTEM) 10.1. Pendahuluan Penerangan yang digunakan di kendaraan diklasifikasikan berdasarkan tujuannya: untuk penerangan, untuk tanda atau informasi. Contoh, lampu depan

Lebih terperinci

TROUBLE SHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM PENGISIAN PADA TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE

TROUBLE SHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM PENGISIAN PADA TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE TUGAS AKHIR TROUBLE SHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM PENGISIAN PADA TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 Untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Disusun

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1 Umum Motor arus searah ialah suatu mesin listrik yang berfungsi mengubah energi listrik arus searah (listrik DC) menjadi energi gerak atau energi mekanik, dimana energi gerak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Penampang kumparan rotor dari atas.[4] permukaan rotor, seperti pada gambar 2.2, saat berada di daerah kutub dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Penampang kumparan rotor dari atas.[4] permukaan rotor, seperti pada gambar 2.2, saat berada di daerah kutub dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor DC 2.1.1. Prinsip Kerja Motor DC Motor listrik adalah mesin dimana mengkonversi energi listrik ke energi mekanik. Jika rotor pada mesin berotasi, sebuah tegangan akan

Lebih terperinci

KELISTRIKAN BODI SISTEM KELISTRIKAN BODY

KELISTRIKAN BODI SISTEM KELISTRIKAN BODY KELISTRIKAN BODI Komponen-komponen kelistrikan bodi adalah komponen kelistrikan yang dilengkapi dalam bodi kendaraan termasuk komponen sistem penerangan, meter kombinasi, sistem wiper dan washer dan komponen

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start BAB III ANALISIS MASALAH A. Tinjauan masalah Umumnya, pengemudi akan menyadari bahwa pada sistem pengisian terjadi gangguan bila lampu tanda pengisian menyala. Sebagai tambahan, sering ditemukan sistem

Lebih terperinci

Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali

Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali 7a 1. 8 Tambahan (Suplemen) Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali Pada industri modern saat ini control atau pengendali suatu system sangatlah diperlukan untuk lancarnya proses produksi

Lebih terperinci

BAB 24 SISTEM EPS, WIPER, KURSI ELECTRIK

BAB 24 SISTEM EPS, WIPER, KURSI ELECTRIK BAB 24 SISTEM EPS, WIPER, KURSI ELECTRIK 24.1 Sistem EPS (ELEKTRONIK POWER STEERING) Elektronik Power Steering merupakan sistem yang membantu pengoperasian stering waktu dibelokkan dengan menggukan motor

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 7 Aktuator

Mekatronika Modul 7 Aktuator Mekatronika Modul 7 Aktuator Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari Aktuator Listrik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan penerapan

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA II.1 UMUM Faraday menemukan hukum induksi elektromagnetik pada tahun 1831 dan Maxwell memformulasikannya ke hukum listrik (persamaan Maxwell) sekitar tahun 1860. Pengetahuan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem kontrol (control system) Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. [1] Sistem kontrol terbagi

Lebih terperinci

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan pemasangan instalasi listrik secara seri, paralel, seri-paralel, star, dan delta. Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian

Lebih terperinci

BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN

BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN 1. Pengertian Listrik adalah salah satu bentuk energi yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata, tetapi dapat dirasakan akibat dan manfaatnya. Listrik berasal dari kata electric

Lebih terperinci

Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor

Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor NAMA : MUHAMMAD ABID ALBAR KELAS : IX E Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor Sistem pengapian pada sepeda motor berfungsi untuk mengatur proses terjadinya pembakaran campuran udara dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTYPE POWER WINDOW PADA MOBIL FORD LASER. Firman Hidayat

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTYPE POWER WINDOW PADA MOBIL FORD LASER. Firman Hidayat PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTYPE POWER WINDOW PADA MOBIL FORD LASER Firman Hidayat Teknik Mesin Universitas Gunadarma Depok, Indonesia Kenyamanan dalam kendaraan merupakan impian bagi pengguna kendaraan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengisian Sepeda Motor

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengisian Sepeda Motor BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengisian Sepeda Motor Sistem pengisian adalah gabungan dari beberapa komponen pengisian seperti generator (alternator), regulator dan baterai

Lebih terperinci

Apa itu Kontaktor? KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC) 11Jul. pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor

Apa itu Kontaktor? KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC) 11Jul. pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor Apa itu Kontaktor? Kontaktor (Magnetic Contactor) yaitu peralatan listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik Pada kontaktor

Lebih terperinci

CARA KERJA DAN TROUBLESHOOTING PADA LAMPU TANDA BELOK (LAMPU SEIN) PADA ENGINE STAND TOYOTA KIJANG 5K

CARA KERJA DAN TROUBLESHOOTING PADA LAMPU TANDA BELOK (LAMPU SEIN) PADA ENGINE STAND TOYOTA KIJANG 5K CARA KERJA DAN TROUBLESHOOTING PADA LAMPU TANDA BELOK (LAMPU SEIN) PADA ENGINE STAND TOYOTA KIJANG 5K Laporan Tugas Akhir Disusun dalam rangka menyelesaikan Studi Diploma 3 Untuk memperoleh gelar Ahli

Lebih terperinci

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC BAB X DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC Tujuan Pembelajaran : - Memahami Dasar-dasar listrik AC - Mengetahui prinsip kerja dan kontruksi Generator A. PERBEDAAN AC DAN DC Perbedaan arus bolak-balik dan arus searah

Lebih terperinci

DC TRACTION. MK. Transportasi Elektrik. Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1

DC TRACTION. MK. Transportasi Elektrik. Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1 DC TRACTION MK. Transportasi Elektrik Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1 DC TRACTION Motor DC adalah andalan penggerak traksi listrik pada motor listrik dan motor

Lebih terperinci

Induksi Elektromagnetik

Induksi Elektromagnetik Induksi Elektromagnetik GGL induksi Generator Dinamo Trafo Cara kerja Trafo Jenis-jenis Trafo Persamaan pada Trafo Efisiensi Trafo Kegunaan Trafo A. GGL induksi Hubungan Pergerakan garis medan magnetik

Lebih terperinci

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah Modul 3 Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah 3.1 Definisi Motor Arus Searah Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga listrik arus

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Mesin arus searah Prinsip kerja

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Mesin arus searah Prinsip kerja BAB II DASAR TEORI 2.1 Mesin arus searah 2.1.1. Prinsip kerja Motor listrik arus searah merupakan suatu alat yang berfungsi mengubah daya listrik arus searah menjadi daya mekanik. Motor listrik arus searah

Lebih terperinci

Proses Memperbaiki Gangguan Motor Starter pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun Suprihadi Agus

Proses Memperbaiki Gangguan Motor Starter pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun Suprihadi Agus Proses Memperbaiki Gangguan Motor Starter pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 Suprihadi Agus Teknik Mesin D3. Politeknik Harapan Bersama Tegal. ABSTRAK Suatu mesin tidak dapat hidup dengan

Lebih terperinci

Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun

Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun 2007 1 Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun 2007 2 Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun 2007 3 PENGATURAN ARUS STARTING DAN KECEPATAN MOTOR DC PENGUAT MEDAN SERI MENGGUNAKAN PLC

Lebih terperinci

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi Mengetahui macam-macam pengereman pada motor induksi. Menetahui karakteristik pengereman pada motor induksi. II. Alat dan bahan yang digunakan Autotrafo

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA ANALISA PERHITUNGAN DAYA TAHAN BATTRAI PADA MOTOR HONDA ASTREA GRAND TAHUN 1994 YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN MOTOR DC Laporan Tugas Akhir Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan jenjang sarjana strata

Lebih terperinci

KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM

KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM 1.1. Latar Belakang Mahasiswa perlu mengetahui aspek pengereman pada motor arus searah (Direct Current

Lebih terperinci

4.3 Sistem Pengendalian Motor

4.3 Sistem Pengendalian Motor 4.3 Sistem Pengendalian Motor Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap, yaitu : - Mulai Jalan (starting) Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW, pengoperasian motor dapat disambung

Lebih terperinci

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik 1 Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik Pada motor DC berlaku persamaan-persamaan berikut : V = E+I a Ra, E = C n Ф, n =E/C.Ф Dari persamaan-persamaan diatas didapat : n = (V-Ra.Ra) / C.Ф

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Alur proses reparasi mesin cuci

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Alur proses reparasi mesin cuci BAB IV PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERBAIKAN/PENGGANTIAN KOMPONEN YANG RUSAK PENGECEKAN CAPASITOR, DINAMO, SAKLAR TIMER PENGECEKAN INSTALASI POWER INPUT UNIT Gambar 4.1 Alur proses reparasi mesin cuci Alur

Lebih terperinci

Universitas Medan Area

Universitas Medan Area BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori Generator listrik adalah suatu peralatan yang mengubah enersi mekanis menjadi enersi listrik. Konversi enersi berdasarkan prinsip pembangkitan tegangan induksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio. No. Pengukuran Hasil / Kondisi Standar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio. No. Pengukuran Hasil / Kondisi Standar BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pemeriksaan Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio No. Hasil / Kondisi Standar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 tahanan sekering voltase battery Tegangan pada

Lebih terperinci

No. Nama Komponen Fungsi

No. Nama Komponen Fungsi Jobsheet Baterai / Aki PROSEDUR MELEPAS BATERAI 1. Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi OFF. 2. Buka tutup tempat baterai atau body pada sepeda motor. 3. Kendorkan terminal baterai negatif

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM POWER WINDOW PADA DAIHATSU CHARADE TAHUN Oleh RIZKI NOOR MARHABAN NIM ABSTRAK

APLIKASI SISTEM POWER WINDOW PADA DAIHATSU CHARADE TAHUN Oleh RIZKI NOOR MARHABAN NIM ABSTRAK J u r n a l t e k n i k O t o m o t i f D 3 1 APLIKASI SISTEM POWER WINDOW PADA DAIHATSU CHARADE TAHUN 1982 Oleh RIZKI NOOR MARHABAN NIM. 09509134033 ABSTRAK Tujuan proyek akhir ini adalah dapat merancang

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Tahapan Perancangan Miniatur Lift

Gambar 3.1 Tahapan Perancangan Miniatur Lift BAB III CARA PEMBUATAN ALAT Miniatur lift yang akan dibuat adalah lift pada gedung tiga lantai. Miniatur lift adalah lift yang tanpa pintu (pintu manual). Setiap lantai memiliki tiga tombol yaitu dua tombol

Lebih terperinci

USER MANUAL PENGENDALI PINTU GESER SEDERHANA MATA DIKLAT : PERAKITAN ALAT PENGENDALI

USER MANUAL PENGENDALI PINTU GESER SEDERHANA MATA DIKLAT : PERAKITAN ALAT PENGENDALI USER MANUAL PENGENDALI PINTU GESER SEDERHANA MATA DIKLAT : PERAKITAN ALAT PENGENDALI SISWA KELAS XII TEI2 JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU CREW 2 CREW Danang Hadi Wibowo NIS.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Generator arus searah mempunyai komponen dasar yang hampir sama dengan komponen mesin-mesin lainnya. Secara garis besar generator arus searah adalah alat konversi energi mekanis

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGHIDUP MULA (STARTING SISTEM)

BAB III SISTEM PENGHIDUP MULA (STARTING SISTEM) BAB III SISTEM PENGHIDUP MULA (STARTING SISTEM) a. Fungsi Starting sistem yang dilengkapkan pada kendaraan bermotor berfungsi untuk memutarkan motor sebelum terjadi proses pembakaran gas campuran udara

Lebih terperinci

3/4/2010. Kelompok 2

3/4/2010. Kelompok 2 TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK II Andinar (0906602401) Arwidya (0906602471) Christina (0906602499) Citra Marshal (0906602490) Kelompok 2 Christina M. Andinar H. Islamy Citra Marshal Arwidya Tantri A. 1

Lebih terperinci

Gambar Berbagai bentuk benda

Gambar Berbagai bentuk benda 133 BAB XI KEMAGNETAN 1 Apa yang dimaksud dengan magnet? 2 Bagaimana sifat-sifat kutub magnet? 3 Bagaimana cara membuat magnet? 4 Bagaimana sifat medan magnet di sekitar kawat berarus? 5 Apa faktor yang

Lebih terperinci