ANALISIS QUALITY OF SERVICE DAN KARAKTERISTIK PADA LAYANAN ASYMMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE (ADSL) BINUS ACCESS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS QUALITY OF SERVICE DAN KARAKTERISTIK PADA LAYANAN ASYMMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE (ADSL) BINUS ACCESS"

Transkripsi

1 ANALISIS QUALITY OF SERVICE DAN KARAKTERISTIK PADA LAYANAN ASYMMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE (ADSL) BINUS ACCESS Lukas Tanutama 1 ; Ria Lini 2 ; Hendrik Suantio 3 ; Alberto Suhalim 4 1, 2, 3, 4 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, BINUS University Jalan KH Syahdan No 9, Palmerah, Jakarta Barat lukast12@binus.edu ABSTRACT This research is done to identify QoS from operasional in ADSL service of BINUS Access. The method of this research used in gathering information of operational data from networking management ware. DSLAM ware has networking management facility that enable gathering particular data. BINUS Access has unique nature regarding ADSL usually used commercially by telecommunication company. BINUS Access is managed by education organization to help students. QoS parameter that is analysed is availability and time to restrore. Meanwhile, the analysed characteristic is traffic, usage, and interest factor. Summary of this research is parameter value of QoS like availability and time to restore which far away under general standards used in telecommunication. Traffic parameter in DSLAM is influenced by availability value and time to restore. Usage parameter and interest factor showed that there are many web browser application usage in social networking. The continuous research could be done to fix the performance and ADSL development of BINUS Access. Keywords: ADSL, QoS, availability, time to restore, traffic, usage, interest factor. ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui QoS dari sisi operasional pada layanan ADSL Binus Access. Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan informasi data operasional dari perangkat manajemen jaringan. Perangkat DSLAM mempunyai fasilitas manajemen jaringan yang memungkinkan diperolehnya data yang terkait. Binus Access mempunyai sifat yang cukup unik mengingat ADSL biasanya digelar secara komersial oleh perusahaan telekomunikasi. Binus Access dikelola oleh lembaga pendidikan untuk membantu para mahasiswa. Parameter QoS yang dianalisis adalah availability dan time to restore. Sedangkan untuk karakteristik yang dianalisis adalah traffic, usage, dan interest factor. Simpulan yang diperoleh dari penelitian adalah adanya nilai parameter QoS seperti availability dan time to restore yang berbeda jauh di bawah dari standar yang umum digunakan di dunia telekomunikasi. Parameter traffic yang terjadi di DSLAM mempengaruhi nilai availability dan time to restore. Parameter usage dan interest factor menunjukkan banyaknya penggunaan aplikasi web browser dengan tujuan social networking. Penelitian lebih lanjut untuk memperbaiki kinerja serta pengembangan dari layanan ADSL Binus Access perlu dilakukan. Kata kunci: ADSL, QoS, availability, time to restore, traffic, usage, interest factor. 52 Jurnal Teknik Komputer Vol. 18 No.1 Februari 2010: 52-63

2 PENDAHULUAN Komunikasi, baik data, suara, maupun video menjadi kebutuhan semua kalangan. Media komunikasi menjadi kunci utama untuk mencapai komunikasi yang cepat dan efektif saat ini. Perkembangan dunia komunikasi bukan hanya itu saja, pekerja kini dituntut bergerak cepat dalam menyelesaikan pekerjaannya. Tren kegiatan kerja saat ini tidak lagi terikat oleh tempat dan waktu, Pekerjaan dapat dilakuakn atau diselesaikan di manapun Anda berada. Wide Area Network (WAN) adalah kunci utama untuk komunikasi data jarak jauh. Teknologi WAN broadband atau jalur pita lebar yang umum digunakan untuk menghantarkan koneksi internet di dunia pun berbagai macam, meliputi xdsl, cable modem dan wireless. Memang DSL bukan satu-satunya teknologi dibalik broadband, namun teknologi ini yang paling banyak dan umum digunakan terutama di di wilayah Asia maupun Amerika dan negara lain.. Digital Subscriber Line (DSL) merupakan teknologi yang menggunakan jalur telepon dengan memanfaatkan kabel telepon yang ada, sehingga tidak perlu menambah jaringan atau nomor telepon baru khusus untuk DSL. Jalur komunikasi suara (telepon) pasti sudah memiliki infrastruktur yang luas, sehingga tidak akan sulit untuk membuat jalur komunikasi data didalam infrastrukturnya. Selain kecepatan koneksi yang lebih cepat, kelebihan xdsl dibanding dial-up biasa yaitu pada jalur telepon yang sedang digunakan untuk akses internet, dapat juga digunakan untuk menelepon keluar dan melakukan percakapan seperti biasa. Sedangkan pada dial-up, jalur telepon untuk akses internet tidak bisa digunakan untuk menelepon keluar secara bersamaan. Dari segi ekonomik, xdsl jauh lebih murah biaya infrastrukturnya dibanding penggunaan UTP (Unshielded Twisted Pair), fiber optic dan wireless. UTP terbatas pada jarak yaitu maksimum 100m. Wireless juga terbatas pada jarak jangkauannya dan mudah dipengaruhi oleh banyak faktor seperti interferensi dan sinyal yang terhalang oleh bangunan tinggi. Hal ini dapat melemahkan sinyal pada saat diterima oleh device pengguna layanan. xdsl memiliki jarak jangkauan yang bervariasi antara 300 meter sampai dengan 6,5 km (dari pengguna ke Central Office). Fiber optic memang memiliki kemampuan yang lebih baik daripada yang lain dalam hal jarak jangkauannya yang jauh dan juga memiliki bandwidth yang besar, namun biaya infrastrukturnya tergolong cukup mahal dan pemasangannya yang rumit. Melihat keuntungan ini, Universitas Bina Nusantara juga turut mengaplikasikan teknologi xdsl ini pada jaringan yaitu ADSL. merupakan kerja sama antara Universitas Bina Nusantara dengan PT Bina Indonusa System. Pada awalnya, merupakan perkembangan dari yang bertujuan untuk menyediakan layanan internet untuk mahasiswa dalam mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) secara online. Saat itu layanan internet masih tergolong cukup sulit untuk diakses dan juga mahal. Oleh karena itu dari pihak Bina Nusantara mengadakan kerja sama dengan warung internet (warnet) yang ada di sekitar Universitas Bina Nusantara dengan menggunakan media wireless, agar mahasiswa dapat memperoleh kemudahan akses internet dan dengan biaya yang murah. Namun dengan semakin banyaknya permintaan mahasiswa akan layanan internet, maka dimulailah penggunaan ADSL. Layanan ADSL sendiri dimulai sekitar bulan September pada tahun 2006, dan mencakup mahasiswa yang tinggal di dekat dengan lingkungan Universitas Bina Nusantara yaitu seperti rumah kos, rumah kontrak, maupun warnet. Melihat dari sisi pertumbuhan ADSL yang masih baru berkembang, banyaknya pengguna ADSL di sekitar Universitas Bina Nusantara, persaingan usaha dalam penyediaan layanan internet dan tuntutan dari pengguna layanan internet, maka dilakukan penelitian terhadap ADSL Binus Access dengan melakukan analisa terhadap parameter-parameter yang menentukan Quality of Service seperti availability, time to restore, traffic, usage dan interest factor. Analisis Quality Of Service (Lukas Tanutama; dkk) 53

3 PEMBAHASAN Digital Subscriber Line (DSL) DSL adalah teknologi modem yang menggunakan saluran telepon (local-loop) untuk mentransmisikan data ber-bandwidth besar seperti multimedia dan video. Teknologi DSL ini akan membawa dua sinyal berbeda (analog dan digital) pada satu kabel. Sinyal digital digunakan untuk komunikasi data sementara sinyal analog digunakan untuk komunikasi suara. DSL memanfaatkan frekuensi lebih tinggi untuk mengirim data (diatas 4000 Hz) dan frekuensi rendah untuk menyalurkan percakapan suara, dimana range frekuensi untuk percakapan suara berada pada 0 Hz sampai 4000 Hz. Kemampuan untuk memisahkan sinyal suara dan data ini adalah merupakan suatu keuntungan dari teknologi DSL dan seluruh koneksi DSL dilakukan secara digital, dimana data digital secara langsung dikirimkan atau diterima oleh komputer pengguna melalui modem DSL. Teknologi xdsl ini dapat dikelompokkan berdasarkan metode pembagian bandwidth dari bentuk transmisinya, yaitu simetrik dan asimetrik. Asimetrik mempunyai bandwidth transmisi terima (downstream) lebih besar dibanding bandwidth transmisi kirimnya (upstream). Sedangkan simetrik mempunyai bandwidth upstream sama dengan downstream. Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) ADSL merupakan layanan asimetrik, dengan bit rate upstream up to 1 Mbps, sedangkan downstream 384 Kbps 8 Mbps. Batas jarak terjauh untuk ADSL adalah sekitar kaki atau sekitar km. Pada jarak yang mendekati batas terjauh dari ADSL, maka pengguna hanya akan mendapatkan kecepatan yang sangat kecil bila dibandingkan dengan pengguna yang berada dekat dengan CO (mendekati 2 km). Pada awal perkembangan ADSL, modulasi ADSL masih menggunakan CAP (Carrierless Amplitude Phase). Namun pada perkembangannya, saat ini modulasi CAP sudah banyak ditinggalkan dan beralih menggunakan modulasi DMT (Discrete Multitone) karena dianggap lebih baik daripada CAP. Komponen Sistem ADSL Perlengkapan yang dibutuhkan untuk menyediakan dan menggunakan layanan ADSL antara lain modem ADSL, splitter dan DSLAM. Modem ADSL digunakan untuk mentransmisikan dan menerima sinyal digital menuju DSLAM atau berasal dari DSLAM. Modem ADSL pada sisi pengguna ini sering disebut sebagai ATU-R (ADSL Transmission Unit Remote). Modem ADSL hanya bertukar data dengan DSLAM, dan menghubungkannya dengan internet. Splitter terletak pada dua tempat yaitu pada sisi CO (Central Office) yang biasanya sudah terintegrasi pada DSLAM dan pada sisi pengguna yang digunakan untuk memisahkan antara sinyal suara (POTS) dengan sinyal data. DSLAM yang berada pada sisi Central Office digunakan sebagai dasar untuk solusi DSL khususnya ADSL. DSLAM berfungsi untuk mengkonsentrasikan trafik data dari berbagai loop ADSL yang kemudian akan dikirimkan ke backbone network untuk dihubungkan lagi ke jaringan lainnya misalnya jaringan internet yang disediakan oleh ISP. Di dalam DSLAM sendiri biasanya sudah terintegrasi modem (ATU-C atau ADSL Transmission Unit Central Office) dan splitter. DSLAM mendukung berbagai jenis tipe xdsl dan modulasi seperti CAP dan DMT. Quality of Service (QoS) QoS adalah suatu ukuran yang menunjukkan performa dari suatu layanan atau jaringan yang menentukan tingkat kepuasan pengguna dari layanan atau jaringan yang bersangkutan. Untuk 54 Jurnal Teknik Komputer Vol. 18 No.1 Februari 2010: 52-63

4 mengukur kualitas dari layanan ADSL pada Binus Access secara operasional, penulis menggunakan 2 parameter QoS yaitu availability dan time to restore, serta 3 parameter karakteristik yaitu traffic, usage, dan interest factor. Availability adalah kemampuan dari seorang pengguna untuk menggunakan sistem, atau dapat diartikan secara matematis yaitu rasio/ perbandingan dari nilai uptime (waktu saat sistem atau layanan beroperasi) dari sistem terhadap nilai total antara nilai uptime dengan nilai downtime (waktu saat sistem atau layanan tidak beroperasi). Rumus untuk menghitung nilai dari availability adalah: Idealnya availability harus mencapai 100%. Namun availability yang baik adalah 99,999% (five nines), yang berarti tingkat kegagalan sistem sebesar 26 detik per bulan. Time to restore adalah waktu yang diperlukan suatu link untuk pulih kembali (up) setelah mengalami terputusnya koneksi (down). Dengan mendapatkan time to restore, maka dapat diketahui berapa lama rata-rata layanan ADSL saat mengalami gangguan hingga terputusnya layanan itu sampai layanan ADSL beroperasi dengan normal kembali. Parameter Traffic mengukur besarnya traffic paket yang lewat pada DSLAM ADSL Binus Access Anggrek dan Syahdan. Dengan parameter ini dapat diketahui bagaimana lalu lintas keseluruhan dari layanan ADSL setiap harinya, apakah tinggi, sedang, atau rendah pada jam-jam tertentu. Parameter usage digunakan untuk melihat jenis-jenis aplikasi yang sering digunakan oleh pelanggan internet ADSL Binus Access. Interest Factor merupakan faktor ketertarikan pelanggan terhadap layanan internet ADSL Binus Access. Parameter ini digunakan untuk mengetahui tingkah laku pengguna ADSL Binus Access dalam menggunakan layanan internet (browsing), dengan analisis ditinjau dari segi edukasi (binus, wikipedia), search engine (google), (yahoo), social networking (friendster, facebook), streaming, dan download (indowebster, dan youtube). Komponen Perangkat Lunak Komponen perangkat lunak atau software yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dari parameter-parameter yang telah didefinisikan untuk mengukur QoS dan karakteristik dari layanan ADSL Binus Access secara operasional. Software yang berfungsi sebagai system monitoring yaitu Element Management System (EMS) yang memantau koneksi ADSL pada DSLAM melalui port management ethernet atau serial. Data EMS dapat digunakan untuk mendapatkan parameter availability dan time to restore dari layanan ADSL Binus Access. Pada penelitian ini digunakan EMS, karena tool ini diciptakan memang khusus untuk management DSLAM, yaitu Dlink DAS Cacti digunakan untuk memantau aktivitas dari lalu lintas ADSL Binus Access (traffic monitoring), dan dari data Cacti akan didapatkan parameter traffic. Contoh traffic monitoring yang lain adalah MRTG, tetapi tidak digunakan pada penelitian ini karena beberapa alasan. Seperti halnya Cacti, MRTG merupakan antarmuka website, tetapi tidak mempunyai tampilan seringkas dan selengkap Cacti. Selain itu, Cacti lebih mudah digunakan, serta mempunyai kelebihan untuk segi privacy, misalnya bisa dibuat account khusus guest. Wireshark sebagai software packet analyzer digunakan untuk mendapatkan parameter interest factor dan usage dari pengguna layanan ADSL Binus Access. Contoh packet analyzer selain Wireshark, yaitu Microsoft Packet Analyzer, tetapi tidak digunakan pada penelitian ini. Analisis Quality Of Service (Lukas Tanutama; dkk) 55

5 karena ditemukan adanya beberapa kekurangan. Pada Wireshark, tool tersebut bisa melakukan analisa dengan sendirinya, yaitu menu statistics, sehingga didapatkan persentase-persentase yang dibutuhkan. Selain itu, Microsoft Packet Analyzer hanya dapat melihat sampai ke transport layer, sedangkan Wireshark dapat melihat sampai ke application layer. Hasil Analisa Data Hasil analisa untuk parameter availability adalah sebagai berikut: Availability Anggrek: Total MJ Anggrek (untuk 21 port) = detik Lama EMS Aktif Anggrek = detik Total EMS Aktif Anggrek (untuk 21 port) = x 21 = detik Diasumsikan: Downtime = Total MJ = detik Uptime + Downtime = Total EMS Aktif = detik Uptime = Total EMS Aktif Total MJ = = detik Availability_Anggrek = 100% = 93% Availability Syahdan: Total MJ Syahdan (untuk 16 port) = detik Lama EMS Aktif Syahdan = detik Total EMS Aktif Syahdan (untuk 16 port) = x 16 = detik Diasumsikan: Downtime = Total MJ = detik Uptime + Downtime = Total EMS Aktif = detik Uptime = Total EMS Aktif Total MJ = = detik Availability_Syahdan = % = 96% Rata-rata Availability = Availabili ty _ Anggrek + Availability _ Syahdan 2 = 94,5% Hasil analisa untuk parameter time to restore adalah sebagai berikut: Time to Restore Anggrek: Diasumsikan: Total Time to Restore = Total MJ Total MJ Anggrek (untuk 21 port) = detik Jumlah kejadian MJ Anggrek (untuk 21 port) = 389 kejadian Total _ MJ Rata-rata Time to Restore Anggrek / port = = jumlah _ port detik 21port Rata-rata Time to Restore Anggrek / port = 60jam 56menit 16detik jumlah _ kejadianmj 389kejadian Rata-rata Kejadian MJ Anggrek / port = = jumlah _ port 21port Rata-rata Kejadian MJ Anggrek / port = 18,5238 kejadian 56 Jurnal Teknik Komputer Vol. 18 No.1 Februari 2010: 52-63

6 JADI, rata-rata Time to Restore Anggrek untuk 1 port DSLAM, untuk 1 kejadian MJ = 60jam 56menit 16detik = 3jam 17menit 22detik 18,5238 kejadian Time to Restore Syahdan: Diasumsikan: Total Time to Restore = Total MJ Total MJ Syahdan (untuk 16 port) = detik Jumlah kejadian MJ Syahdan (untuk 16 port) = 318 kejadian Total _ MJ Rata-rata Time to Restore Syahdan / port = = jumlah _ port detik 16 port Rata-rata Time to Restore Syahdan / port = 33jam 54menit 33detik jumlah _ kejadianmj 318kejadian Rata-rata Kejadian MJ Syahdan / port = = jumlah _ port 16 port Rata-rata Kejadian MJ Syahdan / port = 19,875 kejadian JADI, rata-rata Time to Restore Syahdan untuk 1 port DSLAM, untuk 1 kejadian MJ = 33jam 54menit 33detik = 1jam 42menit 22detik 19,875 kejadian Hasil analisa untuk parameter traffic adalah sebagai berikut: Berdasar masa liburan dan masa kuliah: Anggrek (Tabel 1): Tabel 1 Traffic Anggrek berdasarkan masa kuliah/libur INBOUND OUTBOUND (Mbps) (Mbps) Pembagian Masa Liburan dan Kuliah 0,33 2,57 ( s/d ) Sebelum Kuliah Semester Ganjil 0,50 5,34 ( s/d ) Kuliah Minggu ke-2 0,27 2,43 ( s/d ) Libur Idul Fitri 0,47 4,28 ( s/d ) Kuliah Sesudah Idul Fitri 0,30 2,81 ( s/d ) Libur Job Expo 0,41 3,46 ( s/d ) Kuliah Sebelum UTS 0,49 4,32 ( ) Hari Tenang Sebelum UTS 0,32 3,09 ( s/d ) UTS Syahdan (Tabel 2): Tabel 2 Traffic Syahdan berdasarkan masa kuliah/libur INBOUND OUTBOUND (Mbps) (Mbps) Pembagian Masa Liburan dan Kuliah 0,16 1,65 ( s/d ) Sebelum Kuliah Semester Ganjil 0,22 2,45 ( s/d ) Kuliah Minggu ke-2 0,07 0,75 ( s/d ) Libur Idul Fitri 0,29 3,05 ( s/d ) Kuliah Sesudah Idul Fitri 0,26 2,50 ( s/d ) Libur Job Expo Analisis Quality Of Service (Lukas Tanutama; dkk) 57

7 0,29 2,37 ( s/d ) Kuliah Sebelum UTS 0,22 1,91 ( ) Hari Tenang Sebelum UTS 0,25 2,00 ( s/d ) UTS Berdasar pagi, siang, dan malam: Anggrek: TRAFFIC ADSL ANGGREK M bits per second 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00 PAGI (04:00-10:00) SIANG (10:00-18:00) MALAM (18:00-04:00) INBOUND (Mbps) OUTBOUND (Mbps) Gambar 1 Traffic Anggrek berdasarkan pagi, siang, dan malam Syahdan:. TRAFFIC ADSL SYAHDAN M bits per second 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00 PAGI (04:00-10:00) SIANG (10:00-18:00) MALAM (18:00-04:00) INBOUND (Mbps) OUTBOUND (Mbps) Gambar 2 Traffic Syahdan berdasarkan pagi, siang, dan malam Berdasar hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu: Anggrek: TRAFFIC ADSL ANGGREK M bits per second 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00 SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU INBOUND (Mbps) OUTBOUND (Mbps) Gambar 3 Traffic Anggrek berdasarkan pengelompokan hari 58 Jurnal Teknik Komputer Vol. 18 No.1 Februari 2010: 52-63

8 Syahdan: TRAFFIC ADSL SYAHDAN M bits per second 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00 SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU INBOUND (Mbps) OUTBOUND (Mbps) Gambar 4 Traffic Syahdan berdasarkan pengelompokan hari Hasil analisa untuk parameter Usage adalah sebagai berikut: Usage Anggrek: Tabel 3 Pengelompokan usage Anggrek berdasarkan aplikasi Application Protocol Average Summary HTTP 7,06% Browsing, HTTP Download, & TCP transmission SSL 0,17% DNS 0,16% 56,84% other TCP 49,45% FTP Download FTP 0,01% 0,01% Streaming RTSP 0,16% 0,16% IRC 0,01% Chatting MSN 0,03% 0,10% YM 0,06% Torrent Bit Torrent 0,55% 0,55% Other UDP other UDP 0,68% 0,68% Data TCP Data TCP 26,50% 26,50% Data UDP Data UDP 12,19% 12,19% Usage Syahdan: Tabel 4 Pengelompokan usage Syahdan berdasarkan aplikasi Application Protocol Average Summary HTTP 5,37% Browsing, HTTP Download, & TCP transmission SSL 0,11% DNS 0,48% 61,74% other TCP 55,78% FTP Download FTP 0,01% 0,01% Streaming RTSP 0,00% 0,00% IRC 0,00% Chatting MSN 0,11% 0,26% YM 0,15% Analisis Quality Of Service (Lukas Tanutama; dkk) 59

9 Torrent Bit Torrent 0,10% 0,10% Other UDP other UDP 0,67% 0,67% Data TCP Data TCP 25,75% 25,75% Data UDP Data UDP 1,90% 1,90% Hasil analisa untuk parameter Interest Factor adalah sebagai berikut: Interest Factor Anggrek: Tabel 5 Pengelompokan interest factor Anggrek berdasarkan site dan tujuan Purpose Site Ratio Summary Education binus.ac.id 5,16% 5,36% wikipedia.org 0,20% Search Engine google.com 7,11% 7,11% yahoo.com 11,33% 11,33% Social Networking friendster.com 15,89% facebook.com 1,63% 17,52% Streaming and Download indowebster.com 13,22% 13,30% youtube.com 0,08% Other 45,39% 45,39% Interest Factor Syahdan: Tabel 6 Pengelompokan interest factor Syahdan berdasarkan site dan tujuan Purpose Site Ratio Summary Education binus.ac.id 3,10% 3,17% wikipedia.org 0,07% Search Engine google.com 6,46% 6,46% yahoo.com 9,65% 9,65% Social Networking friendster.com 18,20% facebook.com 1,86% 20,06% Streaming and Download indowebster.com 9,21% 9,76% youtube.com 0,55% Other 50,89% 50,89% Analisis Keseluruhan Parameter QoS Pada ADSL Binus Access Dari ke-5 parameter QoS yang menjadi acuan (availability, time to restore, traffic, usage, dan interest factor), dapat dirangkum sebagai berikut: 60 Jurnal Teknik Komputer Vol. 18 No.1 Februari 2010: 52-63

10 Availability Availability_Anggrek = 93%, Availability_Syahdan = 96%. Rata-rata Availability ADSL Binus Access Anggrek dan Syahdan = 94,5%. Di dunia telekomunikasi untuk perangkat carrier class, availability yang baik mencapai % (five nines). Time to Restore Rata-rata Time to Restore Anggrek (untuk 1 port, untuk 1 kejadian) selama = 3jam 17menit 22detik, dengan rata-rata 1 port mengalami down sebanyak 18,5238 kejadian MJ. Untuk DSLAM Anggrek, port yang dominan terjadi MJ dan paling lama time to restore-nya, yaitu: port 28 port kejadian MJ time to restore 504 jam qrata-rata Time to Restore Syahdan (untuk 1 port, untuk 1 kejadian) selama = 1jam 42menit 22detik, dengan rata-rata 1 port mengalami down sebanyak 19,875 kejadian MJ. Untuk DSLAM Syahdan, port yang dominan terjadi MJ dan yang paling lama time to restorenya, yaitu: port 17 port kejadian MJ time to restore 348 jam Untuk mencapai availability yang baik (sebesar %), time to restore-nya hanya selama 26 detik dalam 1 bulan. Traffic Traffic penggunaan bandwidth ADSL di Anggrek lebih tinggi dibandingkan ADSL di Syahdan. Traffic pada masa kuliah lebih tinggi dibandingkan pada masa liburan. Rata-rata penggunaan bandwith meningkat seiring waktu dari pagi (pukul 04:00 pukul 10:00), ke siang (pukul 10:00 pukul 18:00), kemudian ke malam hari (pukul 18:00 pukul 04:00), rata-rata traffic lebih tinggi di malam hari. Rata-rata traffic selama masa kuliah (dari hari Senin sampai Minggu) untuk Anggrek berbentuk cekung (traffic tinggi di awal minggu dan akhir minggu). Sedangkan untuk Syahdan berbentuk cembung (traffic rendah di awal minggu dan akhir minggu). Usage Aplikasi yang lebih dominan digunakan adalah browsing, HTTP Download, dan TCP Transmission, yaitu untuk Anggrek sebesar 56,84% dan Syahdan sebesar 61,74%. Interest Factor Sebagian besar pengguna mengakses internet dengan tujuan social networking, yaitu untuk Anggrek sebesar 17,52% dan Syahdan sebesar 20,06%. Analisis Quality Of Service (Lukas Tanutama; dkk) 61

11 PENUTUP Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap parameter-parameter QoS secara operasional pada layanan ADSL Binus Access, didapatkan simpulan seperti berikut. Pertama, Availability Anggrek lebih rendah dibandingkan Syahdan, sehingga mempengaruhi nilai Time to Restore Anggrek yang lebih lama. Hal ini dapat dikaitkan dengan parameter traffic Anggrek yang lebih padat dibandingkan Syahdan. Semakin tinggi suatu traffic, maka memungkinkan terjadinya kegagalan sistem lebih besar. Availability dan time to restore ADSL Binus Access pada penelitian ini berbeda jauh di bawah dari standar yang umum digunakan di dunia telekomunikasi. Kedua, mayoritas pengguna ADSL baik Anggrek maupun Syahdan mengakses internet untuk keperluan browsing dan download. Ketiga, perilaku browsing yang dilakukan pengguna ADSL baik Anggrek maupun Syahdan cenderung mengarah ke tujuan Social Networking, yaitu situs friendster dan facebook. DAFTAR PUSTAKA Abe, George.(2000). Residential Broadband, second edition. Cisco Press, Indianapolis. Bhusan Bharat, (2004), White Paper Measurement and Analysis of End-to-end Service Quality of 3G Networks and Services, Downes Kevin, dkk.(1998). Internetworking Technologies Handbook, second edition. Macmillan Technical Publishing, Indianapolis. Franklin, Curt, (2000), How DSL Works, Gunawan Hendra, (2000), Asymmetrical Digital Subscriber Line, Hamill Hugh, dkk, (2005), Asymmetric Digital Subscriber Line, Lukas, Jonathan.(2006). Jaringan Komputer. Graha Ilmu, Yogyakarta. Murthy M. V. Ramana, (2005), DSL : An Overview, Odom, Wendell.(2004). CCNA INTRO Exam Certification Guide. Cisco Press, Indianapolis. Orebaugh, Angela. (2007). Wireshark & Ethereal Network Protocol Analyzer Toolkit. Syngress Publishing, Inc., Rockland, MA Stallings, William.(2000). Data and Computer Communication, sixth edition. Prentice Hall, New Jersey. Summers Charles K, (1999), ADSL: Standards, Implementation, and Architecture, ion,+and+architecture.pdf&printsec=frontcover&source=bn&hl=en&sa=x&oi=book_resu lt&resnum=4&ct=result 62 Jurnal Teknik Komputer Vol. 18 No.1 Februari 2010: 52-63

12 Tanenbaum, Andrew.(2003). Computer Networks, fourth edition. Prentice Hall, New Jersey. Volf, Zahy, dkk, (2005), ADSL, Analisis Quality Of Service (Lukas Tanutama; dkk) 63

BAB 4 HASIL PENGAMBILAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 HASIL PENGAMBILAN DAN ANALISA DATA 70 BAB 4 HASIL PENGAMBILAN DAN ANALISA DATA 4.1 Element Management System (EMS) Contoh hasil capture dari EMS untuk DSLAM Anggrek dan DSLAM Syahdan pada tanggal 2 September 2008 dapat dilihat pada Lampiran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer didefinisikan sebagai sekumpulan peralatan komputer yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dengan tujuan membagi sumber daya, dimana dibutuhkan

Lebih terperinci

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (Desember 2014)

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (Desember 2014) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 1 DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi Prima Kristalina (Desember 2014) 2 Overview Latar Belakang Kondisi Jarlokat saat ini Konsep Dasar DSL Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Komputer [26] [28] Jaringan komputer merupakan sekumpulan dua atau lebih komputer yang saling berdiri sendiri dan saling terhubung satu sama lain melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi, BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Informasi sangat penting bagi kita karena semua kegiatan kita memerlukan informasi, dan bisa juga dikatakan bahwa semua kegiatan kita dituntut untuk menghasilkan informasi.

Lebih terperinci

VDSL (Very High bit-rate DSL)

VDSL (Very High bit-rate DSL) VDSL (Very High bit-rate DSL) Oleh Endi Sopyandi 0404030377 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2008 Daftar Isi Halaman Judul Daftar Isi 1 1 Pendahuluan 2 2 Kerangka Teoritis

Lebih terperinci

TREND JARINGAN. Muhammad Riza Hilmi, ST.

TREND JARINGAN. Muhammad Riza Hilmi, ST. TREND JARINGAN Muhammad Riza Hilmi, ST. saya@rizahilmi.com http://www.rizahilmi.com Jaringan Komputer Sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer,

Lebih terperinci

SOAL ULANGAN PERSIAPAN SEMESTER TIK KELAS IX SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA

SOAL ULANGAN PERSIAPAN SEMESTER TIK KELAS IX SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA SOAL ULANGAN PERSIAPAN SEMESTER TIK KELAS IX SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA 01. Jaringan komputer di sekolah jika ingin terkoneksi internet maka yang harus dilakukan adalah. A. menghubungi Asosiasi Penyelenggara

Lebih terperinci

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET Jenis-jenis dari koneksi Internet adalah senagai berikut : A. Koneksi fisik, misalnya ethernet, fiber-optik, modem, ADSL, wave-lan, satelit, dan masih banyak lagi. Dari segi

Lebih terperinci

Pengantar Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL)

Pengantar Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) Pengantar Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) Apabila Kita memperhatikan perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini, maka hampir dapat dipastikan perkembangan yang paling pesat dalam teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENDAHULUAN Teknologi internet saat ini sudah menjadi sebuah teknologi dan jaringan komunikasi data yang paling populer sekrang ini. Beberapa tahun lalu trafik E-mail dan WWW

Lebih terperinci

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL Anggun Fitrian Isnawati 1) Irwan Susanto 2) Renny Ayu Purwanita 3) 1,2,3 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH JUMLAH USER AKTIF TERHADAP BANDWIDTH USED PADA LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT. TELKOM, Tbk. PURWOKERTO

ANALISIS PENGARUH JUMLAH USER AKTIF TERHADAP BANDWIDTH USED PADA LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT. TELKOM, Tbk. PURWOKERTO ANALISIS PENGARUH JUMLAH USER AKTIF TERHADAP BANDWIDTH USED PADA LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT. TELKOM, Tbk. PURWOKERTO Anggun Fitrian Isnawati 1 Nunung Sadtomo P. 2 Mela Yuniati 3 1,2,3 Akademi Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah.

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah. 62 BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET 3.1 Permasalahan Saat ini kita bisa dengan mudah mendapatkan akses internet. Kita bisa berlangganan internet menggunakan modem DSL (Digital

Lebih terperinci

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL Anggun Fitrian Isnawati 1) Irwan Susanto 2) Renny Ayu Purwanita 3) 1,2,3 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

fundamental management journal ISSN: (print) (online) Volume:2 No

fundamental management journal ISSN: (print) (online) Volume:2 No fundamental management journal ISSN: 2540-9816 (print) 2540-9220 (online) Volume:2 No.2 2017 Analisis Implementasi Manajemen Bandwith di Universitas Kristen Indonesia dengan Menggunanakan Perangkat Bluecoat

Lebih terperinci

Kecepatan akses internet sama dengan kecepatan transfer data Kecepatan transfer data adalah jumlah data dalam bit yang melewati suatu media tertentu

Kecepatan akses internet sama dengan kecepatan transfer data Kecepatan transfer data adalah jumlah data dalam bit yang melewati suatu media tertentu Kecepatan akses internet sama dengan kecepatan transfer data Kecepatan transfer data adalah jumlah data dalam bit yang melewati suatu media tertentu dalam satu detik. Kecepatan transfer data dinyatakan

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. : Karyn Vusvyta NIM : DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER

JARINGAN KOMPUTER. : Karyn Vusvyta NIM : DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER NAMA : Karyn Vusvyta NIM : 09011181419007 DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 JARINGAN KOMPUTER PADA KANTOR

Lebih terperinci

MULTI MEDIA AKSES (MMA)

MULTI MEDIA AKSES (MMA) JETri, Volume 1, Nomor 1, Agustus 2001, Halaman 57-68, ISSN 1412-0372 MULTI MEDIA AKSES (MMA) Suhartati A & Yuli KN Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Trisakti Abstract The very high necessity of

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN SIMULASI RT/RW WIRELESS NET DENGAN ROUTER MIKROTIK

PERANCANGAN DAN SIMULASI RT/RW WIRELESS NET DENGAN ROUTER MIKROTIK PERANCANGAN DAN SIMULASI RT/RW WIRELESS NET DENGAN ROUTER MIKROTIK Franky Sunarto Ricky Adhiputra Wibowo Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480, 021 5345830 sassy_b_boy@yahoo.com,

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS JARINGAN AKSES TEMBAGA TERHADAP LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT.TELKOM,Tbk DIVISI ACCESS SITE OPERATION PURWOKERTO

ANALISIS KUALITAS JARINGAN AKSES TEMBAGA TERHADAP LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT.TELKOM,Tbk DIVISI ACCESS SITE OPERATION PURWOKERTO ANALISIS KUALITAS JARINGAN AKSES TEMBAGA TERHADAP LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT.TELKOM,Tbk DIVISI ACCESS SITE OPERATION PURWOKERTO Wahyu Pamungkas 1, Nunung Sadtomo.P 2, Erlinda Febrianingtyas 3 Program

Lebih terperinci

Jaringan Komputer & Internet

Jaringan Komputer & Internet Jaringan Komputer & Internet Jaringan Komputer 1 Dr. Zheng da Wu School of Information Technology Bond University January 2002 Diterjemahkan oleh Andi Susilo E-mail: andi.susilo@mail.com Universitas Respati

Lebih terperinci

Home Networking. Muhammad Riza Hilmi, ST.

Home Networking. Muhammad Riza Hilmi, ST. Home Networking Muhammad Riza Hilmi, ST. saya@rizahilmi.com http://learn.rizahilmi.com Pengertian Jaringan adalah dua komputer atau lebih yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya menggunakan media

Lebih terperinci

Fungsi dan Cara Kerja Jaringan Telekomunikasi (Wireline, Wireless, Modem dan Satelit) Jaringan Kabel (Wireline)

Fungsi dan Cara Kerja Jaringan Telekomunikasi (Wireline, Wireless, Modem dan Satelit) Jaringan Kabel (Wireline) Fungsi dan Cara Kerja Jaringan Telekomunikasi (Wireline, Wireless, Modem dan Satelit) Jaringan Kabel (Wireline) Fungsi jaringan adalah untuk berbagi sumber daya yang dimiliki dan untuk berkomunikasi secara

Lebih terperinci

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk CARA KERJA INTERNET TV KABEL Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk menyalurkan signal TV saja. Dalam beberapa sistem,

Lebih terperinci

JARINGAN AKSES BROADBAND

JARINGAN AKSES BROADBAND JARINGAN AKSES BROADBAND 1. Konsep Umum Broadband Secara umum, Broadband dideskripsikan sebagai komunikasi data yang memiliki kecepatan tinggi dan kapasitas tinggi. Perangkat transmisi yang digunakan diantaranya

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA a. b. c. d. e. f.

DAFTAR PUSTAKA a. b. c. d. e. f. DAFTAR PUSTAKA 1. DIKTAT PT. TELKOM, 1987, Pengantar Sistem Telekomunikasi Jaringan, Perumtel, Bandung. 2. DIKTAT PT. TELKOM, 1996, Teknik Fundamental Technical Plan, PT. Telekomunikasi Indonesia, Indonesia.

Lebih terperinci

Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing

Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing Setelah dari Bab 1 sampai dengan Bab 4 kita belajar membuat serta menggunakan jaringan lokal (LAN), marilah pada bab ini kita

Lebih terperinci

Computer Networks Technology in Indonesia. Adhi Harmoko S, M.Komp

Computer Networks Technology in Indonesia. Adhi Harmoko S, M.Komp Computer Networks Technology in Indonesia Adhi Harmoko S, M.Komp 1 Indonesia Internet Access Leased Line ISDN LAN Dial-Up LAN Kabelvision VSAT ADSL Source from : http://www.link.net.id 2 LAN TV Kabel 1

Lebih terperinci

INTERNET-INTRANET 2. Bambang Pujiarto, S.Kom

INTERNET-INTRANET 2. Bambang Pujiarto, S.Kom INTERNET-INTRANET 2 Bambang Pujiarto, S.Kom Teknologi Internet Perangkat : PC /Komputer Modem, saluran telepon (Dial-Up) Router / Gateway (ISP) Ketentuan: Memiliki IP address dan atau jalur routing yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Terhadap Objek Studi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai

Lebih terperinci

Instruktur : Bpk Rudi Haryadi. Nama : Tio Adistiyawan (29) No Exp. :

Instruktur : Bpk Rudi Haryadi. Nama : Tio Adistiyawan (29) No Exp. : Nama : Tio Adistiyawan (29) Iin Windarti(9) Diagnosa WAN Konsep Phisical Layer WAN Kelas : XII TKJ A Paraf : Tgl : 23 September 2012 Instruktur : Bpk Rudi Haryadi Bpk Antoni Budiman No Exp. : A. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi Informasi Jaringan (Layer Fisik)

Pengantar Teknologi Informasi Jaringan (Layer Fisik) Pengantar Teknologi Informasi Jaringan (Layer Fisik) Sebelumnya Standard Protocol Layer OSI LAYER Application (7) Presentation (6) TCP/IP 5. Application Session (5) Transport (4) Network (3) Data link

Lebih terperinci

7.1 Karakterisasi Trafik IP

7.1 Karakterisasi Trafik IP BAB VIII TRAFIK IP Trafik IP (Internet Protocol), secara fundamental sangat berbeda dibanding dengan trafik telepon suara (klasik). Karenanya, untuk melakukan desain dan perencanaan suatu jaringan IP mobile,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan Time Division Multiplexing (TDM) selalu berpikir bahwa Internet Protocol (IP) harus berjalan di atas infrastruktur Time Division Multiplexing (TDM),

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

BAB II WIDE AREA NETWORK

BAB II WIDE AREA NETWORK BAB II WIDE AREA NETWORK Wide Area Network adalah sebuah jaringan komunikasi data yang mencakup daerah geographi yang cukup besar dan menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi.

Lebih terperinci

TELEKOMUNIKASI DAN NETWORK. 1.1 Ars2000

TELEKOMUNIKASI DAN NETWORK. 1.1 Ars2000 1 TELEKOMUNIKASI DAN NETWORK 1.1 Ars2000 TANTANGAN MANAJEMEN REVOLUSI TELEKOMUNIKASI KOMPONEN, FUNGSI DARI SISTEM TELEKOMUNIKASI KOMUNIKASI NETWORK ELECTRONIC COMMERCE & ELECTRONIC BUSINESS TECHNOLOGIES

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g.

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g. UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS 802.11a, 802.11b, dan 802.11g Subbakhtiar Rizqi Email : tiar.dinus.09@gmail.com ABSTRAK Teknologi Jaringan Komputer

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Arsitektur Komunikasi Data Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus dikembangkan, dan setiap layanan tersebut memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda.

Lebih terperinci

Soal Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Jaringan Komputer

Soal Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Jaringan Komputer Soal Ujian Tengah Semester 2012 - Mata Kuliah Jaringan Komputer Multiple Choice Soal Pilihan tersebut memiliki bobot 3 apabila benar, bobot -1 apabila salah, dan bobot 0 apabila kosong. Hanya ada satu

Lebih terperinci

Soal Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Jaringan Komputer

Soal Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Jaringan Komputer Soal Ujian Tengah Semester 2012 - Mata Kuliah Jaringan Komputer Multiple Choice Soal Pilihan tersebut memiliki bobot 3 apabila benar, bobot -1 apabila salah, dan bobot 0 apabila kosong. Hanya ada satu

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA. Agar komunikasi data dapat dilakukan, 3 buah elemen harus ada. data. Media transmisi. penerima. sumber

KOMUNIKASI DATA. Agar komunikasi data dapat dilakukan, 3 buah elemen harus ada. data. Media transmisi. penerima. sumber JARINGAN KOMPUTER Pendahuluan Jaringan komputer adalah kumpulan dari dua atau lebih komputer yang terhubung(terkoneksi) satu dengan yang lainnya. Apabila komputer-komputer berada dalam suatu jaringan maka

Lebih terperinci

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai simulasi serta hasil evaluasi dari simulasi yang telah dilakukan. Dalam bab ini akan menjelaskan langkah langkah instalasi program yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan Wi-Fi memudahkan dalam mengakses jaringan dari pada menggunakan kabel. Ketika menggunakan WiFi, pengguna dapat berpindahpindah tempat. Meskipun

Lebih terperinci

WIDE AREA NETWORK. Gambar Jaringan WAN.

WIDE AREA NETWORK. Gambar Jaringan WAN. WIDE AREA NETWORK 1. Pengertian WAN WAN adalah singkatan dari Wide Area Network adalah suatu jaringan yang digunakan sebagai jaringan yang menghubungkan antar jaringan lokal. Jaringan komputer lokal secara

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut: BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. TOPOLOGI SISTEM JARINGAN Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan dan implementasi teknologi MIPv4 dengan diperhatikannya faktor kualitas layanan dan kehandalan. Adapun

Lebih terperinci

PENGENALAN KOMUNIKASI DATA

PENGENALAN KOMUNIKASI DATA PENGENALAN KOMUNIKASI DATA Konsep Komunikasi Data Terminologi Komunikasi Data Bentuk Komunikasi Komponen Dasar Komunikasi Data Aplikasi Riil Sistem Komunikasi Data Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Menurut Sinta (2012), perkembangan teknologi menyebabkan media komunikasi jaringan berkembang mulai dari media perantara kabel, tanpa kabel (wireless),

Lebih terperinci

Frequency Division Multiplexing

Frequency Division Multiplexing Multiplexing 1 Multiplexing 2 Frequency Division Multiplexing FDM Sinyal yang dimodulasi memerlukan bandwidth tertentu yang dipusatkan di sekitar frekuensi pembawa disebut channel Setiap sinyal dimodulasi

Lebih terperinci

Jaringan Komputer Multiplexing

Jaringan Komputer Multiplexing Jaringan Komputer Multiplexing Multiplexing Frequency Division Multiplexing FDM Bandwidth yang bisa digunakan dari suatu media melebihi bandwidth yang diperlukan dari suatu channel Setiap sinyal dimodulasi

Lebih terperinci

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141 ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141 ANALYTICAL STUDY OF QoS (Quality of Service) IN THE IMPLEMENTATION OF VOICE COMMUNICATION APPLICATION VoIP (Voice over Internet Protocol) ON THE INTRANET

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat di dunia, hal ini menyebabkan semakin meningkatnya permintaan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Topologi star terdapat perangkat pengendali yang berfungsi sebagai pengatur dan pengendali komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless. BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Komputer Kecepatan perkembangan teknologi menjadikan proses transformasi informasi sebagai kebutuhan utama manusia yang akan semakin mudah didapatkan dengan cakupan

Lebih terperinci

BAYU SAPTA HARI TEKNOLOGI DAN PILIHAN HIDUP

BAYU SAPTA HARI TEKNOLOGI DAN PILIHAN HIDUP BAYU SAPTA HARI TEKNOLOGI DAN PILIHAN HIDUP Teknologi dan Pilihan Hidup 21 Tulisan tentang Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat Bayu Sapta Hari Copyright 2012 by Bayu Sapta Hari Bee Project Jl.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mikrotik (2005), Mangle adalah sebuah fasilitas yang dapat

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mikrotik (2005), Mangle adalah sebuah fasilitas yang dapat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mangle Menurut Mikrotik (2005), Mangle adalah sebuah fasilitas yang dapat melakukan marking terhadap paket data. Paket data yang sudah diberi mark digunakan untuk manajemen bandwidth

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server.

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server. BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Dibawah ini adalah spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mendukung proses implementasi, antara lain: Windows Server 2008 Operating System yang

Lebih terperinci

Menggunakan Internet untuk peleruan informasi dan komunikasi. Menjelaskan berbagi perangkat keras dan fungsi untuk keperluan akses internet

Menggunakan Internet untuk peleruan informasi dan komunikasi. Menjelaskan berbagi perangkat keras dan fungsi untuk keperluan akses internet 1 of 5 25/02/2009 1:26 Posted by: Doantara yasa Juni 30, 2008 Perangkat keras untuk akses internet Standar Kompetensi Menggunakan Internet untuk peleruan informasi dan komunikasi Kompetensi Dasar Menjelaskan

Lebih terperinci

Pengertian Bandwidth

Pengertian Bandwidth Pengertian Bandwidth Bandwidth adalah besaran yang menunjukkan seberapa banyak data yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network. Lebar pita atau kapasitas saluran informasi. Kemampuan maksimum

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV voip MATA KULIAH : SISTEM TELEKOMUNIKASI Di susun Nama : Fariansyah Gunawan Nim : 10 313 000 Kelas : G Semester : IV KATA PENGANTAR Assalammualaikum Wr.Wb. Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana penyebaran informasi secara luas, telah memberikan kontribusi besar dalam jumlah penggunaan

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL UAS TIK GANJIL Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada lembar jawaban!!

LATIHAN SOAL UAS TIK GANJIL Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada lembar jawaban!! LATIHAN SOAL UAS TIK GANJIL 2016-2017 Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada lembar jawaban!! 1. Tiga syarat penting dalam membuat blog di bawah

Lebih terperinci

tidak boleh ditekuk (serat optik), pengirim dan penerima harus berhadapan langsung (line off sight), kompresi data yang dikirim.

tidak boleh ditekuk (serat optik), pengirim dan penerima harus berhadapan langsung (line off sight), kompresi data yang dikirim. BANDWIDTH Definisi dari Bandwidth adalah banyaknya ukuran suatu data atau informasi yang dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lain dalam sebuah network di waktu tertentu. Bandwidth dapat dipakai

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK Rayhan Yuvandra, M. Zulfin Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi telekomunikasi yang paling populer dan pesat perkembangannya pada saat ini adalah seluler, mobilitas merupakan keunggulan utama teknologi ini dibandingkan

Lebih terperinci

LABORATORIUM KOMPUTER SMPIT NURUL FIKRI

LABORATORIUM KOMPUTER SMPIT NURUL FIKRI LABORATORIUM KOMPUTER SMPIT NURUL FIKRI Jalan Lucky Abadi No. 61, Kp. Areman Rt. 07/7, Kel. Tugu, Cimanggis-Depok. 16951. Telp. (021) 70502694 MATERI ULANGAN BULANAN DPS-LP3T NURUL FIKRI Jl. Margonda Raya

Lebih terperinci

Teknologi x-dsl. Oleh: Prima Kristalina Mike Yuliana. Disadur dari training PT.Telkom

Teknologi x-dsl. Oleh: Prima Kristalina Mike Yuliana. Disadur dari training PT.Telkom Teknologi x-dsl Oleh: Prima Kristalina Mike Yuliana Disadur dari training PT.Telkom Topik Dasar pengertian x-dsl Teknologi x-dsl Network Element PERKEMBANGAN LAYANAN DAN HARAPAN PELANGGAN LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6 PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6 Muhammad Barkah (1), Muhammad Zulfin (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik Komposisi Protokol Transport

HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik Komposisi Protokol Transport Analisis Kinerja Analisis kinerja dilakukan berdasarkan nilai-nilai dari parameter kinerja yang telah ditentukan sebelumnya. Parameter kinerja memberikan gambaran kinerja sistem, sehingga dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan permintaan pasar untuk dapat berkomunikasi dan bertukar data dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan permintaan pasar untuk dapat berkomunikasi dan bertukar data dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi telekomunikasi tanpa kabel berkembang pesat seiring dengan permintaan pasar untuk dapat berkomunikasi dan bertukar data dengan mudah dan cepat. Teknologi

Lebih terperinci

SMP MUHAMMADIYAH 5 LEKOK

SMP MUHAMMADIYAH 5 LEKOK SMP MUHAMMADIYAH 5 LEKOK B A B III K L S IX TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI PERANGKAT UNTUK MENGAKSES INTERNET 1. Internet Service Provider ~ Adalah Perusahaan yg menyediakan JASA Layanan Koneksi ke Internet

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

Jawaban Tugas Akhir Matrikulasi Semester Ganjil 2009/2010

Jawaban Tugas Akhir Matrikulasi Semester Ganjil 2009/2010 Jawaban Tugas Akhir Matrikulasi Semester Ganjil 2009/2010 Nama Mahasiswa : Susanto e-mail : ntbsanto@yahoo.com Mata Kuliah : Intro to Computer System and Computer Networks (Pengantar Sistem Komputer dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

intranet Kompetensi Dasar 1.5. Melakukan berbagai cara untuk memperoleh sambungan internet / intranet Tujuan Pembelajaran

intranet Kompetensi Dasar 1.5. Melakukan berbagai cara untuk memperoleh sambungan internet / intranet Tujuan Pembelajaran Standar Kompetensi 1. Memahami dasar-dasar penggunaan internet/ intranet Kompetensi Dasar 1.5. Melakukan berbagai cara untuk memperoleh sambungan internet / intranet Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, telah diputuskan untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK Henra Pranata Siregar, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY DI PT. TELKOM

PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY DI PT. TELKOM PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY DI PT. TELKOM Nurul Kholifah 1), Maria Ulfah, S.T.,M.T 2) 1),2) Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Negeri Balikpapan,

Lebih terperinci

Gambar. 1: Physical Layer. Gambar. 2: Protocol Data Unit

Gambar. 1: Physical Layer. Gambar. 2: Protocol Data Unit Physical Layer 1. Pengertian Physical Layer Lapisan ini berhubungan dengan masalah listrik, prosedural, mengaktifkan, menjaga, dan menonaktifkan hubungan fisik. Lapisan ini juga berhubungan dengan tingkatan

Lebih terperinci

KECEPATAN AKSES INTERNET

KECEPATAN AKSES INTERNET KECEPATAN AKSES INTERNET Informasi apa saja yang dapat kita tukar melalui jaringan komputer ataupun internet? Selain sebagai sumber informasi, internet juga merupakan sarana komunikasi. Komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan, dicantumkan beberapa proyek terdahulu oleh beberapa orang yang pernah dibaca sebelumnya : Penelitian oleh Dr. Paul Brown dan

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN PEMASANGAN ADSL DI AREA DENPASAR

ANALISA KELAYAKAN PEMASANGAN ADSL DI AREA DENPASAR ANALISA KELAYAKAN PEMASANGAN ADSL DI AREA DENPASAR Tugas Akhir Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada jurusan Teknik Elektro Universitas Udayana Oleh : Gde Bagus

Lebih terperinci

ANALISA PARAMETER QOS DAN RMC JARINGAN INTERNET DI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

ANALISA PARAMETER QOS DAN RMC JARINGAN INTERNET DI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA ANALISA PARAMETER QOS DAN RMC JARINGAN INTERNET DI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Irma Suryani 1), Lindawati 2) Irma Salamah 3 ) 1),2),3) Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom ramadhan_rs@dsn.dinus.ac.id 085640989018 RENCANA KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER W Pokok Bahasan 1 Pengenalan Teknologi Informasi 2 Konsep

Lebih terperinci

Teknologi Komunikasi. INFRASTRUKTUR KOMUNIKASI Broadband & Telecommunication USO. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication

Teknologi Komunikasi. INFRASTRUKTUR KOMUNIKASI Broadband & Telecommunication USO. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication Modul ke: Teknologi Komunikasi INFRASTRUKTUR KOMUNIKASI Broadband & Telecommunication USO Fakultas Ilmu Komunikasi Yani Pratomo, S.S, M.Si. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

TELECOMMUNICATIONS & NETWORKS

TELECOMMUNICATIONS & NETWORKS TELECOMMUNICATIONS & NETWORKS Telekomunikasi mengacu pada transmisi sinyal seperti telepon, radio & televisi. elektronik Teknologi telekomunikasi = teknologi yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh.

Lebih terperinci

MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN WEBHTB PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CABANG PALEMBANG

MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN WEBHTB PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CABANG PALEMBANG MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN WEBHTB PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CABANG PALEMBANG Agus Rochman Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Dalam PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, memicu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, memicu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, memicu manusia untuk mendapatkan kebutuhan sarana dan prasarana yang praktis, mudah dan efisien. Seperti halnya

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER DAN PRODUK PERANGKAT KERAS INTERNET

JARINGAN KOMPUTER DAN PRODUK PERANGKAT KERAS INTERNET JARINGAN KOMPUTER DAN PRODUK PERANGKAT KERAS INTERNET Pengertian Jaringan Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas computer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas mengenai skenario pengujian dan hasil analisis dari tugas akhir ini. Sebelum masuk ke tahap pengujian akan dijelaskan terlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi WiMAX (Worldwide Interoperabilitas for Microwave Access) yang berbasis pengiriman data berupa paket dan bersifat connectionless oriented merupakan teknologi

Lebih terperinci

Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN

Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN 3 Komponen Utama Jaringan Network Devices Secara umum, ada 2 kategori device 1. End-devices 2. Intermediary devices End-device End-device/host

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Jaringan Tembaga Terhadap Penerapan Teknologi Annex M Pada Perangkat MSAN Studi Kasus Di PT.Telkom Purwokerto

Analisis Kualitas Jaringan Tembaga Terhadap Penerapan Teknologi Annex M Pada Perangkat MSAN Studi Kasus Di PT.Telkom Purwokerto Analisis Kualitas Jaringan Tembaga Terhadap Penerapan Teknologi Annex M Pada Perangkat MSAN Studi Kasus Di PT.Telkom Purwokerto Solichah Larasati 1 Wahyu Pamungkas 2 Eka Wahyudi 3 123 Sekolah Tinggi Teknologi

Lebih terperinci

Discrete Multitone TRANSMISI SUARA TELEPON TELEPON KABEL TEMBAGA PC + MODEM INTERNET TRANSMISI BERSAMA TELEPON DAN DATA KABEL TEMBAGA TELEPON DG DSL

Discrete Multitone TRANSMISI SUARA TELEPON TELEPON KABEL TEMBAGA PC + MODEM INTERNET TRANSMISI BERSAMA TELEPON DAN DATA KABEL TEMBAGA TELEPON DG DSL Discrete Multitone ANSI menyepakati penggunaan teknologi DMT (discrete multitone), yang memanfaatkan jaringan kabel telepon versi AG Bell untuk mengangkut data digital kecepatan tinggi. TELEPON KABEL TEMBAGA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam kegiatannya. Peranan teknologi informasi akan semakin vital bagi perusahaan besar dan perusahaan

Lebih terperinci

TASK 1 JARINGAN KOMPUTER

TASK 1 JARINGAN KOMPUTER TASK 1 JARINGAN KOMPUTER Draw Your Concept of the Internet Now Dibuat oleh : Nama : Ilham Kholfihim M NIM : 09011281419043 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 Draw

Lebih terperinci