ANALISIS UNJUK KERJA METODE ANTRIAN PADA JARINGAN WAN MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET PERFORMANCE ANALYSIS of QUEUING METHODS in WAN using OPNET SIMULATOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS UNJUK KERJA METODE ANTRIAN PADA JARINGAN WAN MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET PERFORMANCE ANALYSIS of QUEUING METHODS in WAN using OPNET SIMULATOR"

Transkripsi

1 ANALISIS UNJUK KERJA METODE ANTRIAN PADA JARINGAN WAN MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET PERFORMANCE ANALYSIS of QUEUING METHODS in WAN using OPNET SIMULATOR Tresna Soaduon Mulatua, Yan Maraden Departemen Teknik Elektro Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat ABSTRAK Jaringan bisa menjadi sibuk karena banyaknya antrian paket akibat dari bottleneck, dan dibutuhkan suatu metode untuk mengaturnya. Pembahasan tentang perancangan dan kinerja dari bermacam-macam metode antrian menggunakan perangkat lunak OPNET Modeler 14.5, antara lain First In First Out (FIFO), Priority Queue (PQ), Weighted Fair Queue (WFQ), Custom Queue (CQ), dan Modified Weighted Round Robin (MWRR) pada jaringan WAN. Rancangan dibuat 2 skenario rancangan pengujian yaitu : kondisi jaringan dengan beban 75% dan dengan kondisi jaringan beban 100% pada jalur WAN DS1. Analisa yang dilakukan, didapatkan hasil pada aplikasi FTP untuk skenario 75% dan100% beban metode yang mempunyai hasil response time untuk proses download dan upload terkecil adalah metode Custom Queue (CQ). Hasil delay mendekati standar ITU pada aplikasi video conference juga didapatkan saat menggunakan metode Custom Queue (CQ) pada kedua skenarionya dengan nilai 152 msec. Aplikasi VoIP mempunyai jitter terkecil pada skenario 75% dihasilkan saat menggunakan metode PQ, dan saat skenario 100% beban dihasilkan saat menggunakan metode WFQ, delay terkecil pada kedua skenario beban dihasilkan oleh metode WFQ dengan nilai 250 msec. Kata Kunci : Queue, WAN, OSPF, Opnet.

2 ABSTRACT Network can have a congestion state because so many packet in a queue line of bottleneck and need a method to arrange the traffic. This thesis analyzing about performance and implementation from many queue methods using OPNET Modeler 14.5 such as, First In First Out (FIFO), Priority Queue (PQ), Weighted Fair Queue (WFQ), Custom Queue (CQ), and Modified Weighted Round Robin (MWRR) in WAN network. The testing design for this thesis will be using 2 scenarios, which are : a condition with 75% background load and a condition with a heavier background load 100% in DS1 WAN link. The result from analyzing network, FTP application for 75% and 100 % network load, method that have the lowest delay for download response time and upload response time was custom queue (CQ) method. Result for the lowest delay for video conference application and the most closer to the ITU standard is also from custom queue method for both scenario with 152 msec. VoIP application for 75% network load have the most least jitter using priority queuing (PQ) method, and for 100% network load the most least jitter was using weighted fair queuing (WFQ) method. And the least delay for both scenarios was result by weighted fair queuing (WFQ) method at 250 msec. Keyword : Queue, WAN, OSPF, Opnet. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakangan ini dunia jaringan berkembang sangat cepat, membuat aplikasi yang biasa dipakai dalam sehari hari juga mengalami perkembangan yang cepat. Paket data yang dikirim dalam jaringan semakin lama semakin besar dan banyak. Paket data yang dikirim sering kali membuat jalur data yang dipakai menjadi sibuk atau bahkan penuh. Aplikasi seperti VoIP (Voice over Internet Protokol), atau Video conference adalah salah satu contoh aplikasi yang sering membuat jalur data pada jaringan menjadi sibuk. Waktu atau response time menjadi salah satu kata kunci yang sangat penting untuk menilai baik atau tidaknya jaringan dalam mengatur paket paket yang lalu lalang[3]. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibuatlah suatu metode antrian untuk menentukan paket yang lewat agar tidak terjadi penumpukan pada sebuah jaringan atau sering disebut dengan metode queue (queue discipline). Pada kesempatan ini akan dicoba untuk membahas kelima metode antrian yang akan di bandingkan terhadap ketiga aplikasi yang digunakan seperti FTP, video conference, dan VoIP saat jaringan mempunyai keadaan beban 75% dan 100%.

3 1.2 Tujuan Penulisan Tujuan dari skrispi ini adalah untuk menunjukkan cara kerja dan peran penting dari metode antrian dalam mengatur paket paket data yang dihasilkan dari tiga aplikasi seperti FTP, video conference, dan VoIP dalam jaringan WAN menggunakan perangkat lunak OPNET Modeler Aplikasi yang akan digunakan lalu pada skripsi ini juga akan dilakukan perbandingan kelima metode antrian terhadap kondisi jaringan lalu lintas data yang mengalami keadaan congestion terbagi menjadi dua skenario. Kondisi pertama adalah beban jaringan sebesar 75% dan yang kedua adalah kondisi dengan beban jaringan 100%. Parameter yang digunakan untuk perbandingan antara lain seperti jitter, end to end delay, download response time, dan upload response time. 1.3 Batasan Masalah Dalam skripsi ini terdapat beberapa batasan masalah, yaitu : 1. Pengambilan data dilakukan pada jaringan kecil dengan menggunakan software simulasi OPNET Modeler Tujuan utama skripsi ini melihat apa yang terjadi dalam skenario dengan paket paket yang dikirimkan dalam keadaan bandwidth yang mencapai beban 75% dan 100%, dan setiap skenario diimplementasikan metode antrian yang berbeda. 3. Data diambil dari 3 aplikasi yaitu FTP,Video conference, dan VoIP dengan membaca grafik output setelah simulator dijalankan dan dengan parameter acuan yang telah ditentukan 2. TINJAUAN TEORITIS 2.1 Metode Antrian Banyak masalah yang dihadapi pada jaringan yang berhubungan dengan terbatasnya memory buffer dan bandwidth. Metode antrian memungkinkan untuk mengatur akses jumlah paket yang akan dikirimkan dalam jalur data, sehingga meminimalisir terjadinya congestion. Congestion pada lalu lintas data dapat terjadi ketika paket yang sampai pada output port lebih cepat daripada kemampuan port tersebut mentransmisikannya[3]. Congestion tersebut akan mengakibatkan delay, besarnya nilai waktu delay bisa sangat bervariasi mulai dari waktu router mengirimkan paket terakhir di output port sampai dengan tibanya paket tersebut di tujuan yang

4 tidak bisa prediksi secara nyata, ketika nilai delay tersebut mencapai batas maksimal waktu transmisi, maka paket tersebut bisa di drop oleh router karena buffer yang sudah mencapai batasnya[2][3][4]. Sangat penting untuk router agar mempunyai suatu metode untuk meminimalisir jumlah paket yang mengalami congestion di jaringan, karena congestion akan berdampak pada kuantitas paket atau throughput, meningkatkan waktu packet end to end delay, jitter, dan dapat berdampak pada meningkatnya paket yang dibuang oleh router karena sudah terlalu menumpuknya paket di memory buffer[1]. 2.2 First In First Out (FIFO) First in first out (FIFO) queuing adalah suatu metode antrian yang paling dasar dan paling banyak digunakan[4]. Dalam FIFO antrian semua paket dianggap sama satu derajat kedudukanya, paket yang datang tersebut dibariskan dalam satu barisan antrian. Paket yang datang tersebut diberikan servis berdasarkan urutan mereka tiba dalam antrian. FIFO queue sering disebut juga sebagai First-come, first-served (FCFS) queuing[3]. 2.3 Weighted Fair Queuing (WFQ) WFQ adalah metode yang diciptakan untuk mengatasi kerterbatasan dari Fair Queue (FQ). WFQ merupakan metode yang dibuat untuk memastikan high priority paket tidak akan mengambil bagian dari bandwidth yang yang telah ditentukan ketika paket tersebut telah melampaui batas alokasi bandwidth yang diberikan dan mengambil bagian dari bandwidth low priority paket. Dengan cara ini WFQ dapat mengatur antrian paket dengan panjang yang berbedabeda atau yang sering disebut dengan variable-length paket. Tetapi dengan adanya fitur ini dapat mengakibatkan proses perhitungan algoritma yang semakin rumit dan membebani kerja dari processor. 2.4 Custom Queuing (CQ) Custom Queuing bekerja dengan cara membuat suatu batasan tersendiri (reserved) bandwidth yang tersedia di suatu interface. Bandwidth tersebut dipasangkan dengan masing masing tipe traffic yang ada. Jika ada satu jenis traffic yang tidak menggunakan bandwidth

5 bagiannya maka jenis traffic data yang lain boleh menggunakannya. CQ dapat dikonfigurasi agar paket data yang sangat penting memiliki presentase jumlah bandwidth yang mencukupi dari total jumlah bandwidth interface, dengan juga memastikan jenis traffic paket data yang lain mendapatkan throughput yang baik. 2.5 Priority Queuing (PQ) Priority Queuing (PQ) adalah suatu jenis metode pengaturan paket yang cukup sederhana. Paket pertama-tama akan dibagi bagi menjadi beberapa kelas prioritas lalu paket paket tersebut akan dimasukan dalam antrian menurut baris kelas prioritas[1]. Setelah paket tersebut dibariskan menurut kelasnya masing masing, lalu paket tersebut akan diatur menurut FIFO queue. 2.6 Modified Weighted Round Robin (MWRR) Weighted Round Robin adalah dasar dari metode queue berbasis class yang didesain untuk mengatasi keterbatasan dari Fair Queue (FQ) dan Priority Queue (PQ). Dalam antrian metode antrian MWRR, paket pertama akan dikelompokkan berdasarkan beberapa kelas (contoh, realtime, interactive, dan file transfer) yang kemudian paket paket tersebut dimasukkan kedalam antrian yang telah ditentukan sesuai kelas masing masing. Setiap paket akan dilayani dengan metode round- robin order yang dimana setiap antrian yang kosong akan di skipped tidak termasuk dalam perhitungan. 3. METODE PENELITIAN Simulasi menggunakan software simulator OPNET MODELER 14.5, dimana terdapat beberapa skenario yang terbagi menjadi dua bagian dengan keperluan pengambilan data untuk menguji performa kualitas metode antrian yang paling baik untuk aplikasi FTP, video conference, VoIP pada jaringan 75% dan 100 % beban.

6 Proses Instalasi komponen jaringan Konfigurasi jaringan sesuai rancangan topologi Menjalankan aplikasi yang akan diuji Mengumpulkan hasil kelima metode antrian Analisa data dari setiap skenario Gambar 3.1 Alur pengambilan data Gambar 3.2 Topologi Jaringan Gambar 3.2 menunjukkan topologi sebuah jaringan yang terdiri dari 5 router, 1 switch, 5 workstation, dan 1 server. FTP_Client akan mencoba untuk mendownload data yang ada pada FTP_Server, Video_Client juga akan mengakses Video_Server yang ada pada sebelah kanan, begitu pula dengan VoIP_Client1 akan mencoba melakukan koneksi telepon dengan VoIP_Client2 yang ada pada sebelah kanan gambar.

7 3.1 Skenario dan Parameter Aplikasi Terdapat dua skenario yang akan dijalankan untuk melihat performa metode antrian bekerja dalam jaringan sesuai keadaan keadaan yang telah ditentukan. Setiap skenario akan dicoba dengan menggunakan lima metode antrian, Untuk setiap skenario, data yang akan diambil merupakan data yang dihasilkan oleh setiap client ketika data tersebut melalui jalur yang terhubung antara Router_Depok menuju Provider_core1. Setiap data yang dikirim akan dilihat data grafik dan statistik dari parameter setiap aplikasi dari simulasi yang telah dijalankan. Parameter yang akan di analisa antara lain: Tabel 3.4 Tabel parameter aplikasi Aplikasi Parameter FTP Download response time (sec) Upload response time (sec) Video Packet End-to-End Conference Delay (sec) VoIP Jitter (sec) Packet End-to-End Delay (sec) 3.2 Aplikasi FTP FTP merupakan aplikasi yang non real time (NRT), aplikasi jenis ini tidak bergantung atau tidak sensitif terhadap waktu. Traffic data yang dihasilkan dari aplikasi non real time dapat dimasukkan dalam jenis pelayanan best effort traffic. Artinya adalah jenis traffic dari aplikasi ini akan ditransmisikan dengan pelayan yang seadanya. Best effort mempunyai nilai integer terendah (0) dalam atribut Type of Service pada IP header sebagai penentu prioritas.

8 Tabel 3.1 Tabel pengaturan atribut aplikasi FTP Attribute Command Mix (Get/Total) Inter-Request Time (second) File Size (bytes) Symbolic Server Name Type of Service Value 50% Constant (60) Constant (10000) FTP Server Best Effort (0) Pada Tabel 3.2 dapat melihat atribut yang akan dikonfigurasi pada aplikasi FTP. FTP yang berjalan dalam setiap skenario akan menggunakan pengaturan yang sama. Setiap dari aplikasi FTP akan melakukan proses 50% download dan 50% upload data ke server setiap 60 second secara terus menerus sampai waktu simulasi habis, dan besarnya file size diproses adalah 10KB. 3.3 Aplikasi Video Conference Aplikasi video conference merupakan aplikasi yang real time. Aplikasi yang real time sangat bergantung dan sensitif terhadap waktu. Pengguna aplikasi real time akan merasa terganggu jika persyaratan batas waktu (delay) yang dilanggar. Pada aplikasi video conference akan dikonfigurasi sama untuk setiap skenario. Pada setiap skenario video conference akan menghasilkan tampilan dengan kualitas sebesar 10 frames/sec (fps). Kualitas video yang dihasilkan dengan besar 128 x 120 pixels. Jenis prioritas (Type of Service) dalam aplikasi ini akan menggunakan streaming multimedia. Prioritas untuk jenis ini jauh lebih baik dari best effort aplikasi FTP. Prioritas untuk video conference mempunyai nilai integer 128 dalam IP header sebagai nilai untuk penunjuk prioritas.

9 Tabel 3.2 Tabel pengaturan atribut aplikasi Video Attribute Frame Interrival Time Information Frame Size Information (bytes) Symbolic Destionation Name Type of Service Value 10 frame/sec 128x120 pixels Video Destination Streaming Multimedia (4) 3.4 Aplikasi VoIP Aplikasi VoIP juga merupakan jenis aplikasi yang real time. Jenis aplikasi ini bergantung pada waktu. Untuk menjaga kenyamanan pengguna, jaringan yang digunakan untuk aplikasi ini harus menjaga agar nilai jitter dan delay memenuhi standar QoS yang dibutuhkan. Tabel 3.3 Tabel pengaturan atribut aplikasi VoIP Attribute Value Encoder Scheme G.711 Voice Frame per Packet 10 Symbolic Destionation Name Voice Destination Type of Service Streaming Multimedia (4) Untuk aplikasi VoIP pada skripsi ini, digunakan skema codec G.711. Prioritas yang digunakan untuk aplikasi VoIP adalah yang tertinggi di skripsi ini. Pada atribut Type of Service, VoIP menggunakan prioritas dengan nilai integer 192 dalam IP header sebagai nilai untuk menentukan prioritas.

10 Nilai integer yang telah ditentukan pada aplikasi FTP, Video conference dan VoIP akan mempengaruhi pelayanan (prioritas) paket data yang dihasilkan dalam setiap antrian (queue) yang terjadi. Kelima metode antrian pada setiap skenario akan membaca bagian header IP paket untuk melihat Type of Service (ToS) dan memberikan pelayanan yang sesuai dengan tingkat prioritas mereka. Nilai integer 0 adalah yang terendah sedangkan 255 adalah yang tertinggi. 4. PEMBAHASAN 4.1 Analisa Aplikasi FTP Pada aplikasi FTP, akan dianalisa dua parameter penting untuk menentukan baik tidaknya metode antrian yang akan diimplementasikan dalam jaringan. Parameter tersebut adalah download response time dan upload response time. Perbandingan pada Gambar 4.1 menggambarkan hasil kelima metode antrian untuk parameter download response time pada aplikasi FTP. Response Time FTP Download Response Time Simula/on Time Gambar 4.1 Donwload response time FTP Aplikasi FTP untuk parameter download response time yang mempunyai waktu terlama dalam melakukan proses download dihasilkan oleh metode FIFO yang digambarkan oleh garis

11 berwarna biru, sedangkan untuk waktu tercepat download response time dihasilkan oleh metode CQ yang digambarkan dengan garis berwarna kuning. Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 tidak mempunyai garis hasil dari metode PQ, karena seperti yang telah dibahas sebelumnya metode PQ untuk aplikasi FTP tidak mempunyai kesempatan dalam mengirimkan data, sehingga baik untuk parameter download response time ataupun upload response time tidak menghasilkan hasil sama sekali. Hasil pada aplikasi FTP untuk parameter upload response time yang mempunyai waktu terlama dalam melakukan proses upload dihasilkan oleh metode FIFO yang digambarkan oleh garis berwarna biru, sedangkan untuk waktu tercepat upload response time dihasilkan oleh metode CQ yang digambarkan dengan garis berwarna kuning. Gambar 4.2 memperlihatkan gambar grafik untuk parameter upload response time terhadap kelima metode antrian. Response Time FTP Upload Response Time Simula/on Time Gambar 4.2 Upload response time FTP 4.2 Analisa Aplikasi Video Conference Aplikasi video conference mempunyai hasil delay yang terbesar saat aplikasi berjalan pada jaringan dengan metode WFQ dan MWRR yang digambarkan dengan garis berwarna ungu dan merah.

12 Gambar 4.3 dapat dilihat hasil perbandingan aplikasi video conference terhadap lima metode antrian. Hasil delay terkecil dihasilkan saat jaringan menggunakan metode antrian CQ seperti yang digambarkan oleh garis berwarna kuning. Metode CQ menghasilkan nilai yang sama untuk kedua skenarionya, kedua skenario mempunyai delay total sebesar 0,15 second atau 150 msec. Kedua skenario yang dijalankan oleh metode CQ, hasil parameter packet end-to-end delay dari metode CQ mempunyai hasil yang memenuhi standard ITU sebesar 150 msec[12]. Video Conference Delay Delay Time Simula/on Time Gambar 4.3 Packet end to end delay video 4.3 Analisa Aplikasi VoIP Aplikasi VoIP pada parameter jitter dengan waktu terkecil pada skenario beban 75% dihasilkan oleh metode PQ seperti yang digambarkan pada Gambar 4.4 dengan garis warna hijau. Parameter jitter dengan nilai terkecil pada 100% beban jaringan dihasilkan oleh metode WFQ yang digambarkan garis merah. Parameter delay pada Gambar 4.5 yang terkecil pada aplikasi VoIP pada kedua skenario dihasilkan oleh metode antrian WFQ.

13 Delay TIme Simula/on Time Gambar 4.4 Jitter VoIP 6 VoIP Delay 5 Delay Time Simula/on Time Gambar 4.5 Packet end to end delay VoIP

14 Untuk hasil terbaik pada skenario 75% beban, metode yang mempunyai waktu parameter jitter terkecil adalah metode PQ dengan waktu delay 4,2 µs. Metode PQ dan FIFO tidak mempunyai data untuk parameter jitter untuk skenario 100% beban. Hal ini dapat disebabkan karena pada metode PQ mempunyai cara kerja yang terfokus pada satu barisan antrian sebelum berpindah ke barisan antrian lainya, sedangkan untuk metode FIFO dikarenakan metode FIFO bekerja dengan cara satu baris antrian yang terbagi dengan kedua aplikasi lainya dan aplikasi yang mempunyai throughput terbesar yaitu aplikasi Video memakai hampir semua kapasitas yang tersedia. Untuk parameter jitter hasil terbaik pada skenario 100% beban, metode yang mempunyai waktu terkecil adalah metode WFQ dengan rata-rata waktu jitter 5,6 µs. Metode WFQ mempunyai waktu yang cukup baik untuk jitter yang dihasilkan di kedua skenario ini yaitu 20 µs untuk skenario 75% dan 5,6 µs pada skenario 100% beban. 5. KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasaran pembahasan dan hasil analisis dari pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu : 1. Aplikasi FTP mempunyai hasil yang baik saat jaringan dengan beban 75% dan beban 100% dengan menggunakan metode custom queue (CQ). Metode custom queue menghasilkan rentang waktu untuk download antara 0,5 second sampai 0,6 second pada skenario 75% dan 100 % beban. Upload diantara 0,5 sampai 0,7 second pada skenario 75% beban dan 0,5 sampai 0,6 second pada skenario 100% beban. 2. Aplikasi video conference dengan skenario jaringan 75% dan 100% beban, menghasilkan waktu terbaik dengan metode custom queue (CQ). Metode CQ mempunyai nilai untuk kedua skenario delay sebesar 0,15 second atau 150 msec. Hasil parameter packet end-toend delay dari metode CQ mempunyai hasil yang memenuhi standard ITU sebesar 150 msec[12]. 3. Pada skenario keadaan jaringan dengan beban 75%, metode PQ mempunyai waktu terkecil jitter yaitu sebesar 4,2 µs. Tetapi metode PQ tidak mempunyai nilai saat jaringan dengan beban 100%. Hasil terbaik untuk beban 100% dihasilkan oleh metode WFQ

15 dengan jitter sebesar 5,6 µs. Sedangkan untuk hasil packet end-to-end delay pada kelima metode tidak ada hasil yang memenuhi standar delay kurang dari 100 msec[12]. Hasil yang paling mendekati batas maksimum delay untuk kedua skenario juga dihasilkan oleh metode WFQ yaitu pada angka 250 msec. Tetapi hasil ini masih 150% lebih besar dari standar. 5.2 Saran Dalam penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menggunakan metode antrian yang terdapat pada layer data link yaitu protokol seperti MPLS. Metode ini merupakan salah satu metode terbaru untuk memberikan prioritas pada paket data yang ada pada jaringan WAN. 6. KEPUSTAKAAN [1] Chuck Semeria, Juniper Networks 2001, Supporting Differentiated Service Classes: Queue Scheduling Disciplines. [2] Mitko Gospodinov, The Affects of Different Queuing Disciplines over FTP, Video and VoIP Performance. [3] OPNET user documentation, Analyzing and Troubleshooting Application Performance. [4] Victor.A, Clincy, Ajay.S, Kennesaw State University, IP Queuing Analysis. [5] OPNET user documentation, MPLS Model User Guide. [6] Karim.A, Bahauddin Zakariya University, Multan Pakistan, VoIP Performance Over Different Service Classes Under Various Scheduling Techniques. [7] Politeknik Telkom. Kualitas Layanan pada sistem Telekomunikasi. [8] Cisco System Learning (2004) Interconnecting Cisco Network Devices (Version 2.2) SanJose Cisco System Inc. [9] Kuncoro Wastuwibowo (2003). Jaringan MPLS Whitepaper veri 1.2 Telkom info. [10] Cisco System Learning (2006). Implementing Secure Converged Wide Area Network (Volume 1). San Jose Cisco System Inc. [11] Akhtar.S, Ahmed.E, Saha.A, Arefin.S, Performance Analysis of Integrated Service over Differentiated Service for Next Generation Internet. [12] Chen.Y, Farley.T, Ye Nong, QoS Requirements of Network Application Internet.

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T KUALITAS LAYANAN Budhi Irawan, S.Si, M.T KUALITAS LAYANAN (QOS) QoS merupakan terminologi yang digunakan untuk mendefinisikan kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan tingkat jaminan layanan yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

P & S JARINGAN ANTRIAN (UAS)

P & S JARINGAN ANTRIAN (UAS) P & S JARINGAN ANTRIAN (UAS) ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id OVERVIEW Materi Pra-UTS: 1. Hub, Bridge, & Switch 2. Ethernet 3. VLAN 4. Firewall 5. Disiplin Antrian FIFO Queuing Fair Queuing Priority Queuing

Lebih terperinci

P & S JARINGAN ANTRIAN (UAS)

P & S JARINGAN ANTRIAN (UAS) P & S JARINGAN ANTRIAN (UAS) ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id OVERVIEW Materi Pra-UTS: 1. Hub, Bridge, & Switch 2. Ethernet 3. VLAN 4. Firewall 5. Disiplin Antrian FIFO Queuing Fair Queuing Priority Queuing

Lebih terperinci

Analisa Karakteristik Teori Antrian pada Jaringan IP Multimedia Subsystem (IMS) Menggunakan OPNET Modeler 14.5

Analisa Karakteristik Teori Antrian pada Jaringan IP Multimedia Subsystem (IMS) Menggunakan OPNET Modeler 14.5 Analisa Karakteristik Teori Antrian pada Jaringan IP Multimedia Subsystem (IMS) Menggunakan OPNET Modeler 14.5 Eko Fajar Cahyadi 1, Refinda Dwi Cahyani 2, Alfin Hikmaturokhman 3 1,2,3 Sekolah Tinggi Teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Berikut penelitian-penelitian yang mendasari penelitian

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI SKEMA SCHEDULING WFQ (WEIGHTED FAIR QUEUEING) DAN PQ (PRIORITY QUEUEING) PADA JARINGAN IP (INTERNET PROTOCOL)

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI SKEMA SCHEDULING WFQ (WEIGHTED FAIR QUEUEING) DAN PQ (PRIORITY QUEUEING) PADA JARINGAN IP (INTERNET PROTOCOL) ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI SKEMA SCHEDULING WFQ (WEIGHTED FAIR QUEUEING) DAN PQ (PRIORITY QUEUEING) PADA JARINGAN IP (INTERNET PROTOCOL) R. Rumani M 1, Arif Rudiana 2, Agung Dewantara 3 1,3 Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut.

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut. BAB III METODOLOGI 3.1 Introduksi Kondisi jaringan yang semakin kompleks dan penggunaan aplikasi yang beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan jaringan dengan performa yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah.

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah. 62 BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET 3.1 Permasalahan Saat ini kita bisa dengan mudah mendapatkan akses internet. Kita bisa berlangganan internet menggunakan modem DSL (Digital

Lebih terperinci

Algoritma Schedulling

Algoritma Schedulling Algoritma Schedulling Konsep Scheduling Karena media komunikasi pada jaringan digunakan secara bersama, maka pada sebuah perangkat jaringan, operating system, disk drive, dll dapat terjadi antrian paket.

Lebih terperinci

Quality of Service. Network Layer. IP Networking. IP Header. Susmini Indriani Lestariningati, M.T

Quality of Service. Network Layer. IP Networking. IP Header. Susmini Indriani Lestariningati, M.T TK36401 Internet Network Layer The network layer is responsible for host to host delivery and for routing the packets through the routers. Quality of Service Susmini Indriani Lestariningati, M.T Routers

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi yang pesat khususnya dalam komunikasi data via internet dan juga meningkatnya kebutuhan pengguna akan internet baik dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari hari sering kali terjadi kemacetan dalam beberapa bentuk, seperti kemacetan lalu lintas, antrian yang panjang di bank, memesan tiket dan bentuk

Lebih terperinci

QUALITY OF SERVICE DENGAN METODE DIFFERENTIATED SERVICE UNTUK LAYANAN VIDEO STREAMING JARINGAN UMTS

QUALITY OF SERVICE DENGAN METODE DIFFERENTIATED SERVICE UNTUK LAYANAN VIDEO STREAMING JARINGAN UMTS QUALITY OF SERVICE DENGAN METODE DIFFERENTIATED SERVICE UNTUK LAYANAN VIDEO STREAMING JARINGAN UMTS Putra Adi Wibowo SW, Linawati, Dewi Wirastuti Jurusan Teknik Elektro, Universitas Udayana Kampus Bukit

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 38 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dibahas mengenai pengujian dan analisis hasil implementasi yang telah dilakukan. Pengujian dan analisis ini bertujuan untuk mengetahui performansi pada jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Teknologi Next Generation Network (NGN) merupakan terobosan dalam bidang telekomunikasi dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan layanan komunikasi yang semakin berkembang

Lebih terperinci

STUDI PENGENDALIAN KUALITAS LAYANAN VOIP MENGGUNAKAN METODE ANTRIAN

STUDI PENGENDALIAN KUALITAS LAYANAN VOIP MENGGUNAKAN METODE ANTRIAN STUDI PENGENDALIAN KUALITAS LAYANAN VOIP MENGGUNAKAN METODE ANTRIAN Rizal Sengkey Abstrak Dalam proses pengiriman paket suara pada jaringan data (Internet) akan banyak menghadapi beberapa masalah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pengendalian kepadatan (congestion control) antrian di jaringan sampai saat ini tetap menjadi issue prioritas tinggi dan sangat penting. Pertumbuhan internet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedatangan era teknologi informasi dan komunikasi tidak dapat lepas dari peran serta layanan internet yang semakin melekat erat dengan gaya hidup dan kebutuhan kita

Lebih terperinci

Algoritma Scheduling

Algoritma Scheduling BAB III Algoritma Scheduling III.1 Pendahuluan Generasi internet ke depan mendukung 2 tipe aplikasi: best-effort dan aplikasi guaranted-service. Aplikasi berbasis best-effort, yang sekarang ini umum pada

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TESTING. Sistem yang kami pakai untuk membangun simulasi ini adalah: Operating System : Windows 7 Ultimate Edition

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TESTING. Sistem yang kami pakai untuk membangun simulasi ini adalah: Operating System : Windows 7 Ultimate Edition 80 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TESTING 4.1 Implementasi Simulasi Sistem yang kami pakai untuk membangun simulasi ini adalah: Operating System : Windows 7 Ultimate Edition Modeler : OPNET Modeler 14.0 Educational

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Load Balancing, Round Robin, Least Connetion, Ratio, OPNET Modeler Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Load Balancing, Round Robin, Least Connetion, Ratio, OPNET Modeler Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Load Balancing adalah sebuah tehnik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua jalur atau lebih untuk mendapatkan koneksi yang seimbang,meningkatkan kinerja trafic, memaksimalkan data throughput,

Lebih terperinci

STUDY ANALISIS QOS PADA JARINGAN MULTIMEDIA MPLS

STUDY ANALISIS QOS PADA JARINGAN MULTIMEDIA MPLS SNTIKI III 211 ISSN : 285-992 1 STUDY ANALISIS QOS PADA JARINGAN MULTIMEDIA M. Yanuar Hariyawan 1, M.Susantok 2, Rini Tampubolon 3 1,2,3 Program Studi Teknik Elektronika Telekomunikasi, Politeknik Caltex

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada Next Generation Network (NGN) yang kemungkinan besar

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada Next Generation Network (NGN) yang kemungkinan besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi jaringan komputer dan internet saat ini telah menjadi salah satu kebutuhan yang penting dalam aktifitas kehidupan. Setiap hari terus berkembang, perkembangan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario Pada BAB ini akan dibahas analisis tentang performan jaringan IP pada switch cisco 2950 Untuk aplikasi video call dengan protocol UDP, analisis yang

Lebih terperinci

telah diaplikasikan oleh vendor router pada produkproduknya

telah diaplikasikan oleh vendor router pada produkproduknya 1 Analisis Penggunaan Algoritma Useless Packet Transmission Avoidance (UPTA) Untuk Menghindari Transmisi Paket Tidak Berguna pada Multimedia di Jaringan Dengan Tingkat Best-Effort Yazid Herdianto, Wahyu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan Voice Over Internet Protocol (VoIP) untuk saat ini menjadikan teknologi alternatif dalam berkomunikasi melalui internet, baik berupa audio streaming maupun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan yang dilakukan merupakan hasil dari percobaan terhadap parameter-parameter yang telah ditentukan. Setelah itu dilakukan analisis untuk mendapat perbandingan unjuk

Lebih terperinci

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada BAB 4 PENGUJIAN SISTEM DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Skenario Pengujian Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada layanan VoIP, maka langkah selanjutnya adalah penulis mensimulasikan

Lebih terperinci

5. QoS (Quality of Service)

5. QoS (Quality of Service) PENGENDALIAN MUTU TELEKOMUNIKASI 5. QoS (Quality of Service) Latar Belakang QoS Karakteristik Jaringan IP Alokasi Sumber Daya Definisi QoS QoS adalah suatu pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Bandwidth dengan Prioritas Alamat IP Client

Sistem Manajemen Bandwidth dengan Prioritas Alamat IP Client Sistem Manajemen Bandwidth dengan Prioritas Alamat IP Client Yoga Saniya, Wahyu Adi Priyono, Rusmi Ambarwati Abstract Bandwidth management system using HTB (Hierarchical Tocken Bucket) with queuing technique

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang cepat dari teknologi jaringan telah membuat aplikasi multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game online sudah menjamur

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ) ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ) Ferry Wahyu S Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK Henra Pranata Siregar, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pertama ini merupakan pendahuluan dari seluruh isi buku laporan tugas akhir. Adapun pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metode penyelesaian

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM 31 BAB III PERENCANAAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Tugas Akhir ini merupakan pengembangan dari Tugas Akhir yang berjudul Simulasi dan Analisis Performansi QoS pada Aplikasi Video Live Streaming menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Layer pada OSI dapat digolongkan menjadi 2 jenis layanan (Type of Service) yaitu Connection-Oriented dan Connection-Less (Tanenbaum, Computer Network Fifth Editon, 2011). Layanan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 70 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dilakukan perancangan dan konfigurasi jaringan berbasis IP dan VPN MPLS beserta estimasi peralatan yang akan digunakan, menganalisa masalah serta

Lebih terperinci

Simulasi dan Analisis QoS Video Conference Melalui Jaringan Interworking IMS UMTS Menggunakan Opnet

Simulasi dan Analisis QoS Video Conference Melalui Jaringan Interworking IMS UMTS Menggunakan Opnet JURNAL INFOTEL Informatika - Telekomunikasi - Elektronika Website Jurnal : http://ejournal.st3telkom.ac.id/index.php/infotel ISSN : 285-3688; e-issn : 246-997 dan Analisis QoS Video Conference Melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan manusia makin bertambah seiring berjalannya waktu. Waktu atau efisiensi sangat dibutuhkan untuk kelancaran dalam kehidupan sehari-hari terutama

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung PENGATURAN QUALITY OF SERVICE (QoS) PADA JARINGAN UNTUK MENDUKUNG LAYANAN VOICE OVER INTERNET PROTOKOL (VoIP) (Studi Kasus: Lab.Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan) TUGAS AKHIR Disusun sebagai

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : GRE, HTTP, IMS, IPsec, L2TP, OPNET Modeler 14.5, Video Call, VoIP, VPN.

ABSTRAK. Kata Kunci : GRE, HTTP, IMS, IPsec, L2TP, OPNET Modeler 14.5, Video Call, VoIP, VPN. ABSTRAK VPN merupakan sebuah teknologi yang hadir sebagai solusi dari tuntutuan user yang menginginkan proses pengiriman data yang lebih aman dan sudah banyak dipakai oleh Service Provider pada jaringan

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana   Abstrak ANALISIS PENGARUH SOFT HANDOVER PADA MOBILE STATION TERHADAP KUALITAS LAYANAN VOIP DI JARINGAN UMTS Putu Fadly Nugraha Putu Fadly Nugraha1, IGAK Diafari Djuni H2, Pande Ketut Sudiarta3 1,2,3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN SIMULATION PADA WIMAX MENGGUNAKAN OPNET MODELER 14.5

BAB IV IMPLEMENTASI DAN SIMULATION PADA WIMAX MENGGUNAKAN OPNET MODELER 14.5 BAB IV IMPLEMENTASI DAN SIMULATION PADA WIMAX MENGGUNAKAN OPNET MODELER 14.5 Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi aplikasi FTP, Voice, Video dengan menggunakan parameter- parameter QoS yang

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA ROUND ROBIN, LEAST CONNECTION, DAN RATIO PADA LOAD BALANCNG MENGGUNAKAN OPNET MODELER

ANALISIS ALGORITMA ROUND ROBIN, LEAST CONNECTION, DAN RATIO PADA LOAD BALANCNG MENGGUNAKAN OPNET MODELER ANALISIS ALGORITMA ROUND ROBIN, LEAST CONNECTION, DAN RATIO PADA LOAD BALANCNG MENGGUNAKAN OPNET MODELER Husain Nasser 1 husainnassr@gmail.com Timotius Witono 2 timotius@itmaranatha.org Abstract Load balancing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Multi Protocol Label Switching (MPLS) Multi Protocol Label Switching (MPLS) menurut Internet Engineering Task Force (IETF), didefinisikan sebagai arsitektur jaringan yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai simulasi serta hasil evaluasi dari simulasi yang telah dilakukan. Dalam bab ini akan menjelaskan langkah langkah instalasi program yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar

BAB I PENDAHULUAN. harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Data mempunyai peranan yang sangat penting bagi orang yang setiap harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar melalui media jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam beberapa tahun ini, jaringan telepon yang membawa sinyal-sinyal suara sudah mulai banyak menjangkau masyarakat.dengan infrastruktur yang semakin murah pembangunannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah congestion sering ditemukan dalam proses jalur data pada internet, yang pada umumnya diartikan sebagai proses terjadinya perlambatan atau kemacetan. Perlambatan

Lebih terperinci

Widianto Wahyu Perdana¹, Rendy Munadi ², Yudha Purwanto³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Widianto Wahyu Perdana¹, Rendy Munadi ², Yudha Purwanto³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom Tugas Akhir - 2011 ANALISIS PERBANDINGAN IMPLEMENTASI PROTOKOL ROUTING ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL (EIGRP) DAN OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF) UNTUK LAYANAN VIDEO STREAMING Widianto Wahyu

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING PARAMETER QOS JARINGAN VoIP LOKAL DENGAN PROTOKOL PENSINYALAN H.323

SISTEM MONITORING PARAMETER QOS JARINGAN VoIP LOKAL DENGAN PROTOKOL PENSINYALAN H.323 SISTEM MONITORING PARAMETER QOS JARINGAN VoIP LOKAL DENGAN PROTOKOL PENSINYALAN H.323 Lola Yorita Astri, ST, M.S.I Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Program Studi Sistem Komputer, STIKOM Dinamika

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI

BAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI 32 BAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI 3.1 Mekanisme Analisis QoS (Quality of Service) Jaringan ASTInet Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai mekanisme analisis QoS (Quality of Service) di Head Office

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server.

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server. BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Dibawah ini adalah spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mendukung proses implementasi, antara lain: Windows Server 2008 Operating System yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1 I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia teknologi informasi dan telekomunikasi semakin canggih dan pesat dengan adanya perkembangan internet. Saat ini teknologi informasi dan telekomunikasi sudah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI 3.1 Analisis Sistem Analisis adalah penguraian dari suatu pembahasan, dalam hal ini pembahasan mengenai analisis perbandingan teknik antrian data First

Lebih terperinci

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS Dwi Ayu Rahmadita 1,M.Zen Samsono Hadi 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi 2 Dosen Politeknik Elektronika Negeri

Lebih terperinci

SIMULASI KUALITAS LAYANAN VOIP MENGGUNAKAN METODE ANTRIAN PAKET CBQ DENGAN MEKANISME LINK SHARING

SIMULASI KUALITAS LAYANAN VOIP MENGGUNAKAN METODE ANTRIAN PAKET CBQ DENGAN MEKANISME LINK SHARING SIMULASI KUALITAS LAYANAN VOIP MENGGUNAKAN METODE ANTRIAN PAKET CBQ DENGAN MEKANISME LINK SHARING Suhartati Agoes & Adi Putranto* Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti Abstract Main problem

Lebih terperinci

Analisis Karakteristik Teori Antrian Pada Aplikasi Wireless Fidelity Menggunakan Opnet Modeler 14.5

Analisis Karakteristik Teori Antrian Pada Aplikasi Wireless Fidelity Menggunakan Opnet Modeler 14.5 Cahyadi, Analisis Karakteristik Teori Antrian Pada Aplikasi Wireless Fidelity Menggunakan Opnet Modeler 14.5 321 Analisis Karakteristik Teori Antrian Pada Aplikasi Wireless Fidelity Menggunakan Opnet Modeler

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL TESTBED DAN EVALUASI KINERJA PROGRAM FTS

BAB 4 HASIL TESTBED DAN EVALUASI KINERJA PROGRAM FTS BAB 4 HASIL TESTBED DAN EVALUASI KINERJA PROGRAM FTS Pada bab 3 telah dijelaskan model skenario testbed yang digunakan untuk menganalisa kinerja program FTS. Model testbed tersebut meliputi routing statik

Lebih terperinci

Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro ANALISA PERBANDINGAN QOS (QUALITY OF SERVICE) VOIP (VOICE OVER INTERNET PROTOCOL) PADA JARINGAN OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) DAN RIP (ROUTING INFORMATION PROTOCOL) Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Muhammad Rizki Syahputra¹, Rendy Munadi ², Indrarini Dyah Irawati³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Muhammad Rizki Syahputra¹, Rendy Munadi ², Indrarini Dyah Irawati³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI VRRPV3 (VIRTUAL ROUTER REDUNDANCY PROTOCOL VERSION3) PADA JARINGAN INTERVLAN (INTERVIRTUAL LAN) UNTUK LAYANAN VOIP Muhammad Rizki Syahputra¹, Rendy Munadi ², Indrarini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam kegiatannya. Peranan teknologi informasi akan semakin vital bagi perusahaan besar dan perusahaan

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP Analisis Pengaruh Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP Alfin Hikmaturokhman 1, Sri Maya Sari Nainggolan 1,, Eko Fajar Cahyadi 1 Program Studi S1 Teknik telekomunikasi 1 Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perancangan system yang digunakan, beserta metode pengambilan data untuk kemudian dilakukan analisa. 3.1 Perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riset dan inovasi dalam teknologi telekomunikasi menyediakan layanan yang beraneka ragam, memiliki kapasitas tinggi sesuai kebutuhan yang berkembang, mudah diakses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang dimulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku-buku panduan maupun studi lapangan, melakukan

Lebih terperinci

ACTIVE QUEUE MANAGEMENT UNTUK TCP CONGESTION CONTROL

ACTIVE QUEUE MANAGEMENT UNTUK TCP CONGESTION CONTROL TUGAS AKHIR RE 1599 ACTIVE QUEUE MANAGEMENT UNTUK TCP CONGESTION CONTROL HERI WAHYU PURNOMO NRP 2203100515 Dosen Pembimbing Eko Setijadi, ST., MT. Ir. Suwadi, MT. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu jaringan telekomunikasi yang sedang berkembang adalah jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang sangat banyak digunakan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah pertukaran informasi dilakukan dengan pengiriman dan penerimaan electronic mail maka pada saat ini arah perkembangan aplikasi di jaringan komputer yang sedang

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) UNTUK LAYANAN VIDEO STREAMING

ANALISIS KINERJA JARINGAN MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) UNTUK LAYANAN VIDEO STREAMING ANALISIS KINERJA JARINGAN MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING () UNTUK LAYANAN VIDEO STREAMING Dimas Yudha Prawira, Ali Hanafiah Rambe Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas mengenai skenario pengujian dan hasil analisis dari tugas akhir ini. Sebelum masuk ke tahap pengujian akan dijelaskan terlebih

Lebih terperinci

ANALISIS DAN SIMULASI LAYANAN VPN IP PADA JARINGAN METRO ETHERNET BERBASIS VLAN DI PT. TELKOM TBK (DIVISI INFRATEL)

ANALISIS DAN SIMULASI LAYANAN VPN IP PADA JARINGAN METRO ETHERNET BERBASIS VLAN DI PT. TELKOM TBK (DIVISI INFRATEL) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2010 ANALISIS DAN SIMULASI LAYANAN VPN IP PADA JARINGAN METRO ETHERNET BERBASIS VLAN DI PT. TELKOM TBK (DIVISI INFRATEL) ANALYSIS AND SIMULATION SERVICES

Lebih terperinci

7.1 Karakterisasi Trafik IP

7.1 Karakterisasi Trafik IP BAB VIII TRAFIK IP Trafik IP (Internet Protocol), secara fundamental sangat berbeda dibanding dengan trafik telepon suara (klasik). Karenanya, untuk melakukan desain dan perencanaan suatu jaringan IP mobile,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Deskripsi Umum Sistem Pada penelitian ini, akan dilakukan pengembangan algoritma routing Spray and Wait pada Delay-Tolerant Network (DTN) dengan menambahkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian VRRP VRRP (Virtual Routing Redundancy Protocol) merupakan salah satu protokol open source redundancy yang artinya dapat digunakan di berbagai merek perangkat dan dirancang

Lebih terperinci

2

2 1 2 3 4 5 6 7 Troughput Throughput Rate rata rata suatu message atau paket sukses diterima pada kanal komunikasi: T = Jumlah message sukses selama pengamatan Lama pengamatan 8 9 10 11 12 13 Jitter Jitter

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan simulasi dan analisis perbandingan unjuk kerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan simulasi dan analisis perbandingan unjuk kerja BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuhan Sistem Sebelum melakukan simulasi dan analisis perbandingan unjuk kerja protokol dan DCCP dengan menggunakan data multimedia, dibutuhkan perangkat keras dan perangkat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Metodologi Dari kerangka metodologi yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa terdapat 4 hal yang dilakukan terlebih dahulu yaitu : 1. Analisis Masalah

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI LAYANAN VOICE OVER IP PADA JARINGAN MPLS MENGGUNAKAN PROTOKOL UDP,SCTP,DAN TFRC

ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI LAYANAN VOICE OVER IP PADA JARINGAN MPLS MENGGUNAKAN PROTOKOL UDP,SCTP,DAN TFRC ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 1485 ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI LAYANAN VOICE OVER IP PADA JARINGAN MPLS MENGGUNAKAN PROTOKOL UDP,SCTP,DAN TFRC PERFORMANCE

Lebih terperinci

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141 ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141 ANALYTICAL STUDY OF QoS (Quality of Service) IN THE IMPLEMENTATION OF VOICE COMMUNICATION APPLICATION VoIP (Voice over Internet Protocol) ON THE INTRANET

Lebih terperinci

LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR

LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR 73 A. JUDUL TUGAS AKHIR Analisa Performansi Jaringan Multi Protocol Label Switching Pada Aplikasi Videoconference. B. RUANG LINGKUP 1. Jaringan Komputer 2. Aplikasi Videoconference

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Protokol Routing OSPF dan EIGRP Untuk Aplikasi VoIP Pada Topologi Jaringan Mesh

Analisis Kinerja Protokol Routing OSPF dan EIGRP Untuk Aplikasi VoIP Pada Topologi Jaringan Mesh Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 9, Juni 2017, hlm. 960-970 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis Kinerja Protokol Routing OSPF dan EIGRP Untuk Aplikasi

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input BAB IV PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengolahan video dan simulasi jaringan, diperoleh berbagai data output simulasi yang dapat merepresentasikan parameter QoS yang diberikan pada masing-masing simulasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Contoh IPTV

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Contoh IPTV BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, teknologi Internet Protokol Television (IPTV) sedang berkembang pesat. Keberadaan teknologi IPTV diyakini bakal menggeser dan menjadi pesaing baru dalam bisnis

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DAN ANALISA QOS AUDIO DAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN MPLS VPN

RANCANG BANGUN DAN ANALISA QOS AUDIO DAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN MPLS VPN RANCANG BANGUN DAN ANALISA QOS AUDIO DAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN MPLS VPN Ahmad Afis Abror 1,M.Zen Samsono Hadi 2,Idris Winarno 3 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data merupakan suatu hal yang memiliki andil besar atau alasan khusus mengapa komputer digunakan. Ketersediaan data menjadi salah satu hal yang sangat penting pada

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2013 ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5 Adi Setio Diharso¹, R. Rumani², Tengku Ahmad Riza³ ¹Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET Panji Firmansyah, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini teknologi komunikasi data yang lebih dikenal sebagai packet switching semakin berkembang dari tahun ke tahun. Voice over Internet Protokol (VoIP)

Lebih terperinci

SIMULASI DAN ANALISIS PENGARUH VARIABEL JARAK DAN JUMLAH CLIENT TERHADAP QUALITY OF SERVICE PADA MACHINE TO MACHINE COMMUNICATION DI JARINGAN WIFI

SIMULASI DAN ANALISIS PENGARUH VARIABEL JARAK DAN JUMLAH CLIENT TERHADAP QUALITY OF SERVICE PADA MACHINE TO MACHINE COMMUNICATION DI JARINGAN WIFI SIMULASI DAN ANALISIS PENGARUH VARIABEL JARAK DAN JUMLAH CLIENT TERHADAP QUALITY OF SERVICE PADA MACHINE TO MACHINE COMMUNICATION DI JARINGAN WIFI Zen SastraKartasasmita / 0722038 JurusanTeknikElektro,

Lebih terperinci

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam

Lebih terperinci

TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management

TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management Jenis Koneksi Congestion Control QoS (Quality of Service) Metode Pengendalian Trafik (QoS) Simulasi Traffic Management

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat di dunia, hal ini menyebabkan semakin meningkatnya permintaan akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan jaringan komputer dewasa ini semakin pesat dan semakin besar, berkembangnya suatu jaringan maka manajemen jaringan juga menjadi lebih kompleks dan rumit.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, para operator telekomunikasi dihadapkan pada situasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, para operator telekomunikasi dihadapkan pada situasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, para operator telekomunikasi dihadapkan pada situasi meningkatnya trafik jaringan. Perkembangan teknologi, jumlah pengguna, maraknya aplikasi-aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet saat ini begitu pesat seiring dengan banyaknya user dan aplikasi-aplikasi yang berjalan diatasnya. Secara Administratif, Internet terbagi atas

Lebih terperinci