engelolaan Dana Pdan Usaha

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "engelolaan Dana Pdan Usaha"

Transkripsi

1 Manual Pelatihan erentanan Buruh Migran Kterhadap Penularan HIV/AIDS P redeparture Bagi Calon Buruh Migran engelolaan Dana Pdan Usaha YAYASAN KEMBANG YOGYAKARTA

2 anual pelatihan pengantar Pembuatan Manual Pelatihan Kerentanan Buruh Migran terhadap Penularan HIV/AIDS, Prosedur Keberangkatan bagi Buruh Migran, dan Pengelolaan Dana dan Usaha akhirnya dapat diselesaikan dengan baik. Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap selesainya ini, kami ucapkan banyak terimakasih. Manual pelatihan ini berisi cukup banyak informasi berkaitan dengan materi prosedur keberangkatan, HIV/AIDS, penyakit menular seksual (PMS), serta pengelolaan dana usaha bagi BMI. Harapannya adalah materi-materi ini bisa menjadi pegangan bagi BMI atau calon BMI ketika bekerja atau setelah kembali ke negara asal. Khususnya dalam menghadapi berbagai kasus yang menimpa para BMI kita, baik menyangkut isu tentang prosedur keberangkatan maupun kesehatan reproduksi termasuk di dalamnya HIV/AIDS dan PMS. Manual pelatihan ini pada dasarnya ditujukan untuk kebutuhan para calon BMI peserta pelatihan yang diselenggarakan oleh Kembang. Tetapi sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan semua orang yang peduli terhadap isu buruh migran dan AIDS. Sehingga dengan memahami persoalan riil di lapangan buruh migran serta mendapat informasi yang jelas dan benar berhubungan persoalan tersebut, bisa dijadikan pegangan oleh seluruh elemen masyarakat khususnya bagi komunitas BMI agar persoalan dan kasus seperti penipuan, pemerasaan, kekerasan dan banyak lagi dialami oleh BMI bisa diminimalisir atau bahkan dihilangkan. Manual ini tidak lepas dari banyak kekurangan di dalam penyampaian materi-materinya. Tetapi kontribusi yang sedikit ini diharapkan membawa dampak yang positif bagi perkembangan isu BMI, AIDS dan kesehatan reproduksi. Sekali lagi diucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu atas dukungan dan kerjasamanya dalam pembuatan manual ini. Semoga manual ini bisa bermanfaat. Yayasan Kembang

3 anual pelatihan DAFTAR ISI Pengantar Daftar Isi Pendahuluan Kerentanan Buruh Migran terhadap penularan AIDS dan PMS 1 a. Kerentanan terhadap penularan penyakit menular seksual (PMS) dan HIV 3 b. Risiko Penularan PMS dan HIV 3 c. Pelanggaran terhadap Hak-Hak Asasi Manusia 3 MANUAL 1 Seksualitas dan Kesehatan Reproduksi 5 Perkembangan Seksualitas Manusia 6 Kesehatan Reproduksi 7 Anatomi dan Fungsi Organ Reproduksi 7 MANUAL 2 AIDS (Acquire Immuno Deficiency Syndrome) 12 Setiap Orang Perlu Tahu tentang HIV dan AIDS 12 KasusKasus HIV/AIDS di Indonesia 13 Pengertian AIDS dan HIV 15 Fase dan Gejala AIDS 16 Penyebaran HIV 17 Penularan HIV 18 Terjadinya Infeksi HIV 18 Penularan HIV Melalui Hubungan Seks 18 Penularan HIV Melalui Hubungan Seks Oral 19 Penularan HIV dari Ibu ke Bayi 19 Penularan HIV Melalui Darah yang Telah Terinfeksi 19 Penularan HIV Lewat Suntikan 20 Penularan HIV Melalui Transfusi Darah 20 Risiko Jika Seseorang Mendapat Transfusi darah yang terinfeksi HIV 20 Risiko Bagi Orang yang Menyumbangkan Darah 20 AIDS Tidak Terbukti Ditularkan Melalui 20 Menolong Penderita HIV-Positif atau AIDS 21 Pencegahan AIDS 22 Melindungi Diri dari HIV Selama Hubungan Seks Berlangsung 22

4 Fungsi Kondom dalam Melindungi Seseorang dari Penularan HIV 22 Cara Memakai Kondom Secara Benar 23 Menghindari PMS dan Mengupayakan Penyembuhannya 23 Melindungi Seseorang yang Menyuntikkan Obat atau Narkoba ke Dirinya Sendiri 24 Melindungi Seseorang yang Melakukan Transfusi Darah 24 Tes Antibodi HIV 25 MANUAL 3 PMS (Penyakit Menular Seksual) 26 Cara Penularannya 26 Gejala PMS 26 Jenis-Jenis PMS 27 Gonore/GO/Kencing Nanah 27 Sipilis / Raja Singa 28 Herpes 28 Chancroid (Ulcus Molle) 28 Kutil Kelamin (Warts) 28 Klamidia 29 Trikomonasis 29 HIV/AIDS 29 Mitos-Mitos tentang PMS 30 Pengobatan PMS 31 Pencegahan PMS 32 Pentingnya Melakukan Usaha Pencegahan PMS 33 MANUAL 4 Peer Education (Pendidikan Sebaya) 34 Pengertian Pendidikan Sebaya (Peer Education) dalam Kelompok Buruh Migran 34 Mengapa Perlu Pendidikan Sebaya 34 Siapakah yang Bisa Menjadi Pendidik Sebaya 35 Kemampuan Apa yang Perlu Ditingkatkan dan Didalami oleh Seorang Pendidik Sebaya 36 Kegiatan Apa Saja yang Biasanya Dilakukan oleh Pendidik Sebaya? 37 Hambatan Apa Saja yang Akan Kita Alami Kalau Menjadi Pendidik Sebaya? 38 Bagaimana Cirinya jika Kita Berhasil Menjadi Seorang Pendidik Sebaya 40

5 anual pelatihan MANUAL 5 Membuat Keputusan 41 Alasan dan Risiko Bekerja di Luar Negeri 41 Informasi Penting 42 Jenis Pekerjaan 43 Persyaratan Calon TKI 44 Cara Pengurusan 44 Menentukan PJTKI yang Baik 45 Biaya 46 MANUAL 6 Mengurus Dokumen 47 Paspor 47 Visa 48 Kontrak / Perjanjian Kerja 49 Kartu Identitas TKI (KITKI) 50 Kartu Jamsostek 50 Surat Keterangan Kesehatan 50 Surat Bebas Fiskal (SBF) 50 MANUAL 7 Penampungan Calon Buruh Migran MANUAL 8 Keberangkatan dan Kedatangan di Negara Tujuan 53 Prosedur Bandara 54 MANUAL 9 Pelanggaran dan Kekerasan 56 Perselisihan buruh dengan Majikan 56 Tindak Kriminal 57 MANUAL 10 Hak-Hak TKI 58 Penting Kita Perhatikan sebagai Pekerja Migran 58 MANUAL 11 Pengelolaan Dana dan Pengembangan Usaha 61 LAMPIRAN 65

6 anual pelatihan PENDAHULUAN KERENTANAN BURUH MIGRAN TERHADAP PENULARAN AIDS DAN PMS Perkembangan jumlah buruh migran Indonesia dalam lima tahun terakhir, menurut catatan resmi dari Departemen Tenaga Kerja, berjumlah lebih dari 3 juta orang yang terdiri dari sebagian besar perempuan ( orang) dan sisanya laki-laki ( orang). Dalam selama masa krisis ini pertumbuhan pekerja migran ini semakin tinggi khususnya bagi pekerja perempuan. Sementara itu di lihat dari tujuan kerjanya, sebagian besar dari mereka bekerja Asia Pasifik (58,1%) dan Timur Tengah (40,6%) sedang sisanya tersebar ke Amerika dan Eropa. Namun demikian, angka resmi di atas sebenamya masih belum mampu menunjukkan gambaran sesungguhnya dari jumlah buruh migran sebenarnya mengingat masih sangat banyak ditemukan buruh migran yang tidak berdokumen atau ilegal. Bahkan ada sebuah perkiraan yang menunjukkan bahwa jumlah buruh migran ilegal ini jumlahnya lebih besar dari pada yang resmi/legal. Beberapa pola yang bisa dilacak sebagai jalan bagi seseorang yang menginginkan menjadi buruh migran tetapi tanpa dokumen antara lain : migran yang menyelundup ke negara tujuan dan menjadi buruh di negara tersebut, migran yang masuk secara legal ke suatu negara tetapi secara sengaja melampaui batas waktu visanya, dan migran menggunakan visa bukan sebagai visa pekerja misalnya umroh atau haji tetapi untuk bekerja di negara tersebut. Melihat perkembangan jumlah buruh migran baik yang legal maupun ilegal yang diperkirakan sampai dengan tahun 2000 lebih dari 3 juta orang, dapat dilihat sebagai suatu fenomena yang menggambarkan bahwa keberadaan lapangan kerja di luar negeri merupakan bidang yang cukup menyerap tenaga kerja Indonesia yaitu sebesar 3 persen. Kemungkinan pertumbuhan jumlah pekerja di masa mendatang diperkirakan semakin meningkat. Sebagai sebuah gambaran, jumlah tenaga kerja Indonesia di Malaysia hampir sebesar 23 persen. Jumlah yang besar ini sangat kuat kaitannya dengan upah yang rendah, tipe pekerjaan yang kasar dan 1

7 cenderung untuk dihindari oleh para pekerja Malaysia. Sayangnya perkembangan buruh migran dan buruh migran ini tidak diimbangi dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang dapat melindungi kepentingan buruh migran misalnya di dalam proses migrasi, atau jaminan hukum dalam bekerja di luar negeri dan lain-lain. Demikian pula dengan kebijakan terhadap buruh migran di negara tujuan kerja masih sangat merugikan keberadaan buruh migran atau bahkan cenderung untuk diabaikan. Akibat tidak adanya kebijakan yang memberikan perlindungan terhadap keberadaan buruh migran, CARAM ASIA yang merupakan lembaga yang bekerja bagi buruh migran mencatat berbagai macam kasus yang muncul sebagai bentuk kerentanan buruh migran atas situasi ini antara lain kekerasan, penipuan oleh calo atau yang mempekerjakan, penangkapan oleh pihak yang berwajib, pemerasan, pelecehan seksual, jual beli tenaga kerja (trafficking), dan sebagainya. Situasi ini semakin menjadi berat bagi buruh migran ketika dikaitkan dengan penyebaran HIV/AIDS dan penyakit menular seksual di negara tujuan. Dalam kaitan dengan hal ini maka buruh migran terkena stigmatisasi sebagai salah satu sumber bagi penyebaran HIV/AIDS dan penyakit menular seksual, mengingat ada kecenderungan perilaku seksual mereka yang berisiko misainya berganti-ganti pasangan seksual dengan alasan-alasan tertentu, tingkat penggunaan kondom yang rendah, dan lain-lain. Dengan gambaran situasi-situasi yang demikian ini maka posisi buruh migran ini semakin lama semakin termarginalisasi baik di negara tujuan maupun di negara asainya. Pekerja migran pada dasarnya adalah orang-orang yang ingin melepaskan dari kemiskinan yang mendera diri maupun keluarganya sehingga harus dengan rela untuk meninggalkan orang-orang yang mereka cintai untuk memperoleh penghidupan di tempat lain. Mengingat kemungkinan kerja di negara di mana mereka tinggal sangat terbatas, apalagi pada masa krisis ekonomi beberapa waktu yang lalu, maka satu pilihan yang harus mereka ambil adalah bekerja di luar negeri. Proses marginalisasi buruh migran di negara asal maupun di negara tujuan bekerja seperti digambarkan di depan selain berpengaruh terhadap pelanggaran hak-hak buruh juga akan secara langsung ataupun tidak langsung memunculkan permasalahan-permasalahan kesehatan reproduksi dan seksual. Beberapa hal ini pada gilirannya akan mendorong munculnya permasalahan-permasalahan baru yaitu : 2

8 anual pelatihan a. Kerentanan terhadap penularan penyakit menular seksual (PMS) dan HIV Buruh migran biasanya pergi ke negara-negara tujuan tanpa disertai dengan pasangan seksualnya, dan kenyataan bahwa pada usia mereka (sebagian besar dari mereka adalah remaja) kebutuhan seksual dan keinginan untuk memperoleh pemuasan kebutuhannya sangat tinggi. Kalau dibandingkan dengan di kampung halamannya, kebutuhan dan keinginan untuk memuaskan ini masih sangat mungkin diredam dengan nilai budaya dan mekanisme kontrol sosial yang berlaku pada masyarakat tersebut. Namun di negara baru tersebut nilai budaya dan mekanisme kontrol sosial dengan sendirinya memudar sehingga apa yang tidak dilakukan di kampung halamannya menjadi sangat mungkin untuk dilakukan di tempat tinggal mereka yang baru. Dalam konteks yang demikian, maka hubungan seksual diantara mereka menjadi salah satu upaya untuk pemenuhan kebutuhan seksual, di samping berbagai macam alasan untuk survival. Pola yang demikian ini tentu saja akan menyebabkan kerentanan terhadap penularan berbagai penyakit menular seksual, kerentanan ini semakin tinggi manakala dikaitkan dengan kenyataan bahwa akses pelayanan kesehatan dan informasi sangat terbatas. b. Resiko Penularan PMS dan HIV Meningkatnya penularan HIV di Asia, para pekerja migran mempunyai risiko tertular HIV karena mereka biasanya memiliki pengetahuan yang terbatas tentang penularan HlV PMS dan pencegahannya sehingga persepsi mereka terhadap risiko itu umumnya rendah termasuk juga dalam penggunaan kondom. Sayangnya pelayanan yang menyediakan informasi yang demikian ini relatif sangat terbatas dan masih ditambah lagi dengan akses pelayanan kesehatan sangat sulit bagi mereka karena berbagai macam alasan seperti ketidakmampuan untuk berbahasa setempat, kesalahpahaman budaya, tingginya biaya perawatan bagi warga asing dan status keimigrasian mereka khususnya para buruh migran ilegal. Berbagai macam faktor di atas secara bersama-sama membuat kaum buruh menjadi rentan terhadap penularan PMS dan HIV. Oleh karena itu menjadi sebuah kebutuhan untuk menangani permasalahan buruh migran dengan mengembangkan program-program kesehatan reproduksi dan seksual bagi mereka. c. Pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia. Perubahan-perubahan kebutuhan seksual dan jaringan sosial baru yang melibatkan buruh migran 3

9 mendorong meningkatnya kerentanan terhadap penularan PMS dan HIV. Bahkan ini akan menjadi lebih buruk bagi buruh migran yang tidak berdokumen/ilegal terutama wanita yang banyak bekerja di sektor-sektor ekonomi yang tidak banyak diminati oleh penduduk setempat seperti pekerjaan domestik. Dalam bidang kerja ini, majikan dengan mudah dapat melakukan kekerasan kepada buruh migran karena tidak memiliki status hukum yang sah sehingga mereka tidak bisa mengadu ke polisi atau ke kedutaan besar. Bahkan misalkan mereka memiliki dokumen, mereka adalah orang-orang yang mudah untuk diintimidasi dan diperlakukan dengan kasar. Sudah cukup banyak kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia yang dialami oleh buruh migran yang berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan mereka. Banyak dari mereka yang bekerja lebih dari 12 jam sehari, kerja 7 hari dalam seminggu, tidak memperoleh makanan yang sehat dan lain sebagainya. Kondisi seperti ini memebuat mereka menjadi sangat rentan terhadap berbagai macam penyakit termasuk HIV dan PMS. Berbagai macam kejadian tragis yang menimpa buruh migran ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika berbagai macam konvensi-konvensi internasional yang menyangkut status mereka sebagai buruh diterapkan di setiap negara. Namun sayangnya, karena kemauan politik yang rendah dan pertimbangan ekonomis, hanya sedikit sekali yang mau mengadopsi berbagai konvensi ini dalam kebijakan perburuhannya khususnya buruh migran. 4

10 anual pelatihan MANUAL 1 SEKSUALITAS DAN KESEHATAN REPRODUKSI Apabila mendengar istilah seks, biasanya secara otomatis akan dihubungkan dengan berbagai hal yang negatif. Akibatnya, kita cenderung lebih sering bersikap negatif pula terhadap kata seks, misalnya kita menganggap seks adalah sesuatu yang kotor, tidak pantas dibicarakan dan tabu. Berbagai keyakinan tersebut muncul karena beberapa sebab antara lain: Seks selalu dikonotasikan dengan hubungan kelamin. Seks masih dianggap tabu, tidak bisa didiskusikan dengan bebas, sehingga konsep seks yang benar tidak tersampaikan. Seks dianggap sebagai konsumsi orang dewasa saja, sedangkan siapa pun yang belum menikah tidak boleh membicarakannya Berikut ini akan dibahas berbagai segi dari seksualitas, untuk memahami cakupan masalah seksualitas tersebut. Dalam kamus bahasa, kata seks berarti jenis kelamin. Segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin disebut seksualitas. Seksualitas menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas, di antaranya adalah dimensi biologis, psikologis, sosial, dan kultural. Berdasarkan perspektif biologis, seksualitas terkait dengan anatomi dan fisiologis organ kelamin dan dampaknya bagi kehidupan fisik. Termasuk di dalamnya adalah menjaga kesehatan dari gangguan seperti penyakit menular seksual (PMS) dan ISR (Infeksi Saluran Reproduksi), dan bagaimana memfungsikannya secara optimal sebagai alat reproduksi sekaligus alat rekreasi. Beranjak dari dimensi psikologis, maka seksualitas terkait dengan bagaimana aspek-aspek psikologis mempengaruhi dan dipengaruhi oleh seksualitas. Bagaimana dampak psikoligis terhadap seksualitas dalam kehidupan manusia. Bagaimana seseorang harus bersikap sebagai seorang laki-laki 5

11 dan perempuan, bagaimana mendapatkan kepuasan psikologis yang dihubungkan dengan dengan identitas peran jenis kelamin. Bagaimana komponen psikologis (kognisi, afektif, motif dan perilaku) berperan dalam seksualitas manusia. Dimensi Sosial melihat bagaimana bentuk sosialisasi peran dan fungsi seksualitas dalam kehidupan manusia. Bagaimana cara-cara lingkungan sosial (hukum, keluarga, teman sebaya) mempengaruhi pembentukan pandangan manusia terhadap seksualitas hingga akhirnya membentuk perilaku seksual manusia. Misalnya orangtua menunjukkan kepada anaknya melalui perbuatan dan sikap sehari-hari mengenai hubungan laki-laki dan perempuan. Dimensi kultural menunjukkan bagaimana nilai-nilai budaya dan etika mempengaruhi penilaian terhadap seksualitas. Contoh di beberapa negara Barat ekspresi seksualitas demikian terbuka dan dianggap sebagai salah satu hak asasi manusia sementara beberapa negara di Timur, masih teguh memandang bahwa seksualitas merupakan hal yang tabu dan sakral. Namun demikian pada saat ini perbedaan nilai-nilai ini mulai tampak kabur sebagai dampak globalisasi di mana informasi dari segala penjuru dunia bisa diakses dengan cepat dan mudah. Keempat dimensi ini saling terkait satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Membahas seksualitas secara komprehensif berarti membahas seksualitas dalam berbagai dimensi. Seksualitas harus dipandang sebagai bagian penting dari kehidupan yang multidimensional, karena itu pembahasan secara terpisah tentu saja akan mengurangi kebermaknaan seksualitas. Misalnya, melihat seks hanya sebagai sarana memperoleh kepuasan, tentu saja terlihat mengabaikan fungsi lainnya, seperti fungsi reproduksi, nilai-nilai dan norma sosial yang mengatur pengfungsian seksualitas yang berlaku. Dengan demikian penting bagaimana mengelola seksualitas sehingga dapat mencapai kesejahteraan dalam kehidupan. PERKEMBANGAN SEKSUALITAS MANUSIA Seksualitas merupakan sebuah proses yang terjadi sepanjang hidup manusia. Dimulai dari saat manusia lahir sebagai bayi hingga secara fisik menjadi mandiri, lepas dari orang tuanya dan akan berakhir ketika seseorang meninggal dunia. Proses perkembangan seksualitas secara fisik dimulai 6

12 anual pelatihan ketika seorang bayi masih dalam kandungan, ditandai dengan mulai berkembangnya alat kelamin pada minggu ketujuh. Antara titik kelahiran dan kematian banyak terjadi peristiwa penting bagi perkembangan seksualitas. Misainya pubertas, menentukan orientasi seksual, memilih pasangan, menikah, melakukan hubungan seksual, mempunyai anak dan menopause. KESEHATAN REPRODUKSI Reproduksi adalah proses melanjutkan keturunan pada manusia. Kesehatan reproduksi diartikan sebagai suatu keadaan sehat jasmani, psikologis dan sosial yang berhubungan dengan fungsi dan proses sistem reproduksi. Reproduksi sehat adalah perilaku individu yang berkaitan dengan fungsi dan proses reproduksi termasuk perilaku seksual yang sehat. ANATOMI DAN FUNGSI ORGAN REPRODUKSI Organ reproduksi adalah bagian-bagian tubuh yang berfungsi dalam proses melanjutkan keturunan. Organ reproduksi perempuan terdiri dari bibir vagina, klitoris, mulut vagina, cerviks, uterus, tuba falopia, dan indung telur. Organ reproduksi laki-laki terdiri dari penis, testis, vas deferens, uretra, kelenjar prostat, dan kelenjar seminalis. 7

13 Gambar Organ Reproduksi Wanita Keterangan gambar: 7 1. Monveneris (bukit kemaluan) tampilan yang dapat dilihat dari luar adalah tumpukan lemak yang menutupi alat kelamin. 2. Bibir vagina: labia mayora dan labia minora bagian dari alat kelamin yang mengandung pembuluh darah dan syaraf sehingga sangat sensitif 3. Rambut kemaluan berfungsi sebagai penyaring kotoran agar tidak langsung ke vagina 4. Klitoris benjolan daging kecil yang paling peka dari seluruh alat kemain perempuan. 5. Vestibulum serambi yang tampak jika bibir besar dikembangkan dan terdapat saluran urine 6. Mulut vagina merupakan penghubung rahim dengan bagian luar tubuh. Luang ini ditutupi oleh selaput dara. 7. Hymen selaput tipis yang terdapat di dalam liang vagina. Robeknya selaput ini biasanya karena hubungan seks. Tetapi seringkali juga karena kecelakaan atau olah raga. 8

14 anual pelatihan 8. Vagina (Lubang senggama) berfungsi sebagai tempat masuknya alat kelamin laki-laki, keluarnya menstruasi dan bayi 9. Uterus (rahim) tempat calon janin dibesarkan 10. Cervix (leher rahim) bagian bawah rahim yang menetapkan batas penis pada waktu masuk ke dalam vagina 11. Tuba Fallopia (saluran telur) saluran kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk dilalui oleh telur dari indung telur menuju rahim 12. Ovarium (indung telur) organ kiri dan kanan rahim dn berfungsi mengeluarkan sel telur (ovum) yang dapat dibuahi oleh sperma 13. Tulang kemaluan terletak di depan kandung kencing 14. Kandung Kencing tempat bermuaranya air yang berasal dari ginjal 15. Uretra (saluran kencing) saluran untuk mengeluarkan air kencing 16. Mulut Uretra awal dari saluran kencing uretra 9

15 17. Rectum 18. Anus merupakan saluran pembuangan kotoran (faces) Gambar organ reproduksi laki-laki Keterangan gambar: 1. Penis berfungsi sebagai alat senggama dan sebagai saluran untuk menyalurkan sperma dan air kencing 3. Foreskin kulit yang menutupi kepala penis 2. Glans bagian depan atau kepala penis, ini merupakan bagian yang sangat sensitif karena penuh dengan syaraf dan pembuluh darah. 4. Testis (pelir) jumlahnya ada dua yang berfungsi untuk menghasilkan sperma setiap hari dengan bantuan testosteron 5. Scrotum adalah kantong kulit yang melindungi/bergantungnya testis 6. Rambut kemaluan berfungsi untuk menjaga kelembaban di sekitar scrotum agar suhunya relatif tetap 10

16 anual pelatihan 7. Tulang kemaluan terletak di depan kandung kencing 8. Kandung Kencing adalah tempat bermuaranya air dari ginjal 9. Uretra (saluran kencing) saluran untuk mengeluarkan air kencing 10. Mulut uretra awal dari saluran kencing 11. Kelenjar prostat kelenjar yang menghasilkan cairan yang berisi zat makanan untuk menghidupi sperma 12. Vesicula Seminalls diduga sebagai tempat untuk menampung sperma matang 13. Vas Deferens saluran yang menyalurkan sperma dari testis menuju Vesicula Seminalis 14. Epidydimis saluran yang lebih besar dan berkelok-kelok yang akan digunakan sebagai tempat untuk sperma 15. Rectum bagian akhir dari usus besar 16. Anus tempat pembuangan akhir. 11

17 MANUAL 2 A I D S (Acquire Immuno Deficiency Syndrome) SETIAP ORANG PERLU TAHU TENTANG HIV DAN AIDS Hampir 20 tahun belakangan ini, satu jenis virus, HIV, menyebar dengan cepat. Setiap hari lebih dari orang tertular HIV di dunia dan Indonesia tidak dilewatkan. Dewasa ini 33 juta orang di dunia diperkirakan terinfeksi HIV, di antaranya mungkin di Indonesia. HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Diberi nama demikian karena virus ini mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, menjadikannya lemah dan kurang berfungsi. Sistem kekebalan bertugas memerangi infeksi dan menjaga agar kita tetap sehat, sehingga jika sistem kekebalan tidak berfungsi dengan semestinya, akibatnya sangat serius. Orang yang terinfeksi HIV tidak menunjukkan gejala selama bertanun-tahun, dan orang terinfeksi virus itu bahkan sering tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi. Mereka tampaknya dan merasa sehat namun dari hari pertama mereka terinfeksi, mereka dapat menulari orang lain melalui hubungan seks atau memakai jarum suntik bersama. Setelah 5-10 tahun, sistem kekebalan orang itu sangat melemah akibat HIV, sehingga mereka mengalami macam-macam penyakit seperti tuberkulosis (TBC), pneumonia, diare terus menerus, demam dan kanker. Pada waktu itu, mereka dianggap AIDS--Acquired Immune Deficiency Syndrome. Orang yang sekarang AIDS terinfeksi HIV mungkin lebih dari lima tahun yang lalu, namun tidak menyadarinya. Ada obat yang dapat membantu mengatasi penyakit ini, namun saat ini belum ada vaksin, dan belum ada penyembuhan bagi HIV itu sendiri, sehingga sebagian besar orang terinfeksi makin sakit dan akhirnya meninggal. Sangat penting bagi kita semua untuk mengetahui dan memahami infeksi ini agar kita dapat melindungi diri kita sendiri dan keluarga kita. Anak-anak kita sekarang hidup di dunia yang sangat berbeda dari masa kecil kita dulu. Mereka mempunyai banyak kesempatan baru, tetapi juga 12

18 anual pelatihan menghadapi hubungan baru, dan standar perilaku dan risiko baru. Kita bertanggung jawab dan wajib untuk menjelaskan kebenaran kepada mereka dengan sejujur-jujumya, agar mereka memahami langkah yang harus diambil untuk melindungi kesehatannya dan menjalani hidup yang panjang dan sehat. Dewasa ini, kita semua--pria, wanita, dan kaum muda--perlu mengetahui: apa itu HIV dan AIDS; bagaimana HIV ditularkan dari orang ke orang lain; bagaimana menghindari infeksi HIV; apa yang kita dapat lakukan untuk menolong orang dengan HIV/AIDS. KASUS-KASUS HIV/AIDS DI INDONESIA Jumlah Kumulatif Kasus HIV Menurut Faktor Risiko Jumlah Kumulatif Kasus HIV Menurut Golongan Umur 13

19 Jumlah Kumulatif Kasus HIV Berdasarkan Propinsi Jumlah Kumulatif Kasus HIV Menurut Jenis Kelamin sumber: Newsletter 66 LP3Y edisi oktober

20 anual pelatihan PENGERTIAN AIDS DAN HIV AIDS, adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Suatu kumpulan gejala yang ditimbulkan oleh virus yang merusak kekebalan tubuh manusia. Virus tersebut dinamakan HIV atau Human Immunodeficiency Virus. Sistem kekebalan tubuh biasanya melindungi tubuh terhadap serangan dari penyakit-penyakit yang akan masuk, tetapi bila tubuh telah terinfeksi oleh HIV secara otomatis kekebalan tubuh akan berkurang dan menurun sampai suatu saat tubuh tidak lagi mempunyai daya tahan terhadap penyakit dan bila itu terjadi, penyakit yang biasanya tidak berbahayapun akan dapat membuat orang tersebut menderita atau bahkan meninggal. AIDS adalah sindrom, yaitu istilah kedokteran untuk sekelompok tanda atau gejala yang muncul bersama dan menunjukkan penyakit tertentu. Oleh karena itu, jelas bahwa tanda atau gejala yang dipakai untuk mendefinisikan diagnosis AIDS (sering disebut 'penyakit yang didefinisikan AIDS') harus didaftarkan dan disetujui. Dua artikel berikut menjelaskan hal ini. Ini tidak akan mendaftarkan semua penyakit yang disetujui oleh CDC di AS untuk didefinisikan sebagai AIDS; jika ada pembaca yang memerlukan, silakan hubungi Hindar AIDS. Harus diingat bahwa AIDS sendiri bukan infeksi, tetapi disebabkan oleh infeksi HIV. Infeksi HIV adalah bagian yang perlu dari definisi AIDS, tetapi terinfeksi HIV tidak sama dengan masa AIDS. Orang yang terinfeksi HIV biasanya sedikitnya hidup sepuluh tahun sebelum menunjukkan tanda atau gejala yang didefinisikan sebagai AIDS. Tetapi juga penting dipahami bahwa definisi AIDS yang dipakai mempunyai sedikit kepentingan klinis untuk seseorang dengan HIV. Definisi AIDS terutama untuk kepentingan surveilans dan laporan (di Indonesia dokter wajib melaporkan kasus AIDS yang mereka diagnosis kepada Depkes). Di beberapa negara, diagnosis AIDS juga punya arti yang terkait dengan asuransi atau tunjangan kesejahteraan/cacat. Juga harus dicatat bahwa kendati definisi AIDS bersifat internasional, definisi itu sendiri bisa berbeda-beda antara negara. Ada dua alasan untuk ini: pertama, banyak negara berkembang tidak mampu mengetahui dan mendiagnosis semua infeksi yang dipakai dalam definisi AIDS di negara maju, dan oleh karenanya mereka memakai definisi yang lebih sederhana. Kedua, infeksi tertentu terkait dengan AIDS dapat lebih umum di wilayah dunia berkembang dibanding di wilayah lain. 15

21 FASE DAN GEJALA AIDS Pada saat HIV masuk ke tubuh seseorang, melalui darah atau cairan tubuh lainnya, biasanya virus itu tidak membuat orang tersebut merasa sakit, dan sama sekali tidak menunjukkan gejala. Dia tampak dan merasa sehat. Dia mungkin tidak tahu bahwa dia sekarang terinfeksi virus itu, bahkan dapat menularkannya kepada orang lain melalui hubungan seks tanpa kondom, atau dengan memakai jarum suntik bersama. Setelah beberapa minggu atau lebih, sel darah putih mencoba memerangi HIV, dan mulai membuat antibodi. Saat itu, tes darah bisa mendeteksi antibodi HIV. Untuk memastikannya harus dilakukan tes darah ELISA-1 dan ELISA -2 serta jika tetap positif harus dikonfirmasi dengan tes WESTERN BLOT. Yang bersangkutan disebut HIV-positif. Setelah itu dia masih kelihatan dan merasa sehat selama bertahun-tahun. Dia belum mencapai masa AIDS. Menjadi HIV-positif tidak sama dengan AIDS. Apa yang terjadi adalah HIV masuk ke dalam sel darah putih. Setelah 5-10 tahun atau lebih, HIV berkembang biak lebih cepat dari pada sistem kekebalan dapat membuat antibodi terhadap HIV. Ini mulai menghancurkan sel darah putih, sehingga sistem kekebalan tubuh rusak dan tidak dapat memerangi infeksi seperti sebelumnya. Akhirnya orang yang terinfeksi virus akan menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut: Rasa lelah yang berkepanjangan Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan Pembesaran kelenjar (sekitar leher dan lipatan paha) tanpa sebab Sering demam (lebih dari 38 derajat celcius) disertai keringat tanpa sebab yang jelas, di malam hari Berat badan menurun secara mencolok Diare yang berkepanjangan Bercak-bercak merah kebiruan yang timbul pada kulit Dengan demikian, pria atau wanita itu telah AIDS. Orang dengan AIDS bisa ditolong dengan obatobatan sesuai dengan infeksinya yang berbeda-beda, dan dengan dukungan orang lain, mereka dapat terus bekerja dan menjalani hidup secara aktif selama mungkin. Namun pada saat ini, kendati sudah 16

22 anual pelatihan banyak penelitian dilakukan, belum ada penyembuhan bagi HIV atau AIDS, sehingga hampir dipastikan bahwa orang-orang yang dinyatakan AIDS akan meninggal. Sudah dikembangkan obat yang dapat mempertahankan hidupnya, namun harganya jauh di luar jangkauan sebagian besar Odha di negara berkembang. PENYEBARAN HIV Kelompok yang memiliki resiko tinggi terkena AIDS: Mereka yang mempunyai banyak pasangan seksual. Penerima transfusi darah. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang positif HIV. Pecandu narkotik menggunakan suntik. Pasangan dari pengidap AIDS atau yang positif HIV. PENULARAN HIV MELALUI.. 17

23 Penularan HIV HIV bukan virus yang ganas. Virus tersebut tidak ditularkan melalui batuk, bersin, sentuhan, maupun pelukan dengan orang yang mengidap HIV, tidak juga melalui gigitan serangga yang ada di udara, air, maupun makanan. Ini berarti bahwa virus itu tidak ditularkan melalui kegiatan sehari-hari seperti menggunakan cangkir atau mangkok, karena pakaian atau dari toilet, tidak juga karena merawat orang yang terinfeksi HIV, atau AIDS. HIV ditularkan: 1. Melalui hubungan seks tanpa kondom dengan orang yang sudah terinfeksi HIV 2. Penggunaan alat suntikan bersama (dengan narkoba atau suntikan obat medis) 3. Transfusi darah yang tercemar HIV, 4. Oleh ibu yang terinfeksi kepada janinnya, atau bayinya waktu menyusui. Dengan cara apa pun virus ini ditularkan, kita dapat berbuat sesuatu untuk mencegahnya jika kita memahami dengan jelas bagaimana hal itu terjadi. Terjadinya infeksi HIV Jika seseorang baik pria maupun wanita terinfeksi HIV, virus itu muncul dalam jumlah besar di dalam darahnya dan dalam cairan kelamin, air mani atau cairan vaginanya. Ini berarti bahwa HIV dapat ditularkan melalui segala tindakan di mana darah yang sudah terinfeksi, air mani atau cairan vagina masuk ke dalam tubuh orang lain melalui kulit alat kelamin mereka yang sangat tipis, mulut atau dubur atau melalui luka di mulut, tangan atau tubuh mereka. Hal itu biasanya terjadi pada saat bersenggama. Penularan HIV melalui hubungan seks Penularan itu bisa terjadi melalui cara-cara seperti: Hubungan seks antara seorang pria dan seorang wanita--penis di dalam vagina atau dubur. Hubungan seks antara dua pria--penis di dalam dubur. 18

24 anual pelatihan Penularan HIV melalui hubungan seks oral Jika dalam hubungan seks orang lebih suka melakukannya secara oral, yakni dengan cara menjilat atau mengisap alat kelamin pasangannya, cara ini tidak terlalu mengandung risiko, namun HIV masih bisa menular melalui luka atau goresan di bibir atau mulut. Penularan HIV darl lbu ke bayi Jika si wanita telah tertular HIV, entah dari suami atau dari pasangannya yang terinfeksi HIV, atau pun dari suntikan dengan menggunakan jarum yang tidak bersih, dan kemudian wanita itu hamil, maka HIV dapat ditularkan dari darahnya ke janin yang sedang tumbuh. HIV juga bisa ditularkan saat bayi lahir atau waktu disusui. Sekitar seperempat sampai separo bayi yang dilahirkan oleh ibu yang HIV-positif ternyata tertular HIV dan dalam beberapa tahun berikutnya bayi itu akan masuk ke masa AIDS dan meninggal. Jika suatu pasangan mengetahui bahwa salah seorang dari mereka atau keduanya HIV-positif, mereka harus meminta nasihat dan penyuluhan sebelum memutuskan untuk mempunyai anak. Dengan demikian mereka bisa membicarakan risiko memiliki bayi yang terinfeksi HIV, mendapatkan nasehat dalam hal menyusui, dan berbicara tentang rencana apa yang bisa mereka susun bagi pemeliharaan anaknya di masa depan apabila mereka jatuh sakit dan tidak mampu bekerja lagi. Penularan HIV melalui darah yang telah terinfeksi Jika darah dari orang yang terinfeksi HIV masuk ke dalam saluran darah orang lain, maka orang lain itu pun dapat tertular HIV. Hal itu bisa terjadi: Pada saat kulit ditusuk dengan jarum (akupunktur); ditato; daun telinga dilubangi; dan disuntik. Penularan dengan cara tersebut dapat dicegah jika peralatan yang dipakai selalu alat yang baru, atau disucihamakan secara seksama setiap kali peralatan itu dipakai. Dari tranfusi darah, dengan darah yang terinfeksi 19

25 Penularan HIV lewat suntikan Jika seseorang menyuntikkan narkoba kepada dirinya sendiri (atau jika orang lain yang melakukannya) dengan memakai jarum yang telah dipakai orang lain yang mungkin terinfeksi HIV, maka dia menghadapi risiko tinggi tertular HIV. Ingat, tidak mungkin untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi HIV atau tidak. Mungkin saja orang itu sendiri juga tidak mengetahuinya. Tidak aman memakai jarum suntik bersama. Semua petugas kesehatan yang terlatih harus menyucihamakan semua jarum sebelum jarum itu dipakai lagi, karena mereka memahami arti pentingnya. Anda bisa memperoleh kepastian ini dengan bertanya kepada petugas, bagaimana cara menyucihamakan peralatan tersebut. Penularan HIV melalui transfusi darah Transfusi darah mungkin diperlukan: Karena luka-luka akibat kecelakaan, jika orang yang mengalami cedera itu kehilangan banyak darah. Selama berlangsung pembedahan di rumah sakit. Ketika melahirkan, jika si ibu kehilangan banyak darah. Jika orang yang ditransfusi itu menderita kurang darah (anemia) karena bilharzia, cacingan (cacing tambang), atau parasit malaria. Risiko jika seseorang mendapat transfusi darah yang terinfeksi HIV Jika darah atau peralatan yang dipakai telah terinfeksi HIV, maka virus tersebut dapat menular kepada orang yang menerima darah, sehingga orang itu pun akan terinfeksi HIV. Risiko bagi orang yang menyumbangkan darah Tidak ada risiko dalam menyumbangkan darah, jika peralatan yang dipakai masih baru atau disucihamakan secara seksama. 20

26 anual pelatihan AIDS TIDAK TERBUKTI DITULARKAN MELALUI batuk AIDS TIDAK MENULAR MELALUI.. menggunakan perlengkapan makan Bersentuhan dengan pengidap AIDS Berjabatan tangan Pengidap AIDS bersin atau batuk di dekat kita Berciuman Makanan dan minuman Gigitan serangga Berenang bersama besalaman berbagi makanan dan perlengkapannya berciuman menggunakan WC bersama - Bersalaman. - Berciuman. - Menggunakan WC bersama -Memakai alat makanminum bersama - Memakai seprei bersama - Berenang bersama. - Tinggal serumah. - Berbagi makanan - Batuk dan bersin - Saling tukar pakaian - Kontak sosial biasa seperti: Hidup serumah dengan pengidap AIDS Bersenggolan dengan pengidap AIDS MENOLONG PENDERITA HIV-POSITIF ATAU AIDS Kini, setelah Anda tahu bagaimana HIV tidak ditularkan, Anda akan memahami bahwa sama 21

27 sekali aman untuk bekerja dengan orang yang HIV-positif atau AIDS. Orang-orang yang HIV positif, pada awainya mungkin merasa bingung dan ketakutan, tapi dengan persahabatan dan pertolongan, mereka dapat belajar mengatasi hal itu, dan menyusun rencana untuk masa depan keluarga mereka. Kita dapat menolong mereka dengan: Menjadi teman yang baik dan membiarkan mereka berbicara tentang perasaan mereka. Memeluk mereka untuk menunjukkan bahwa kita tidak takut. Membantu mengurus keluarga mereka. Membantu petugas kesehatan dan anggota keluarga yang merawat mereka. Menengok mereka di rumah atau rumah sakit, pada saat mereka telah AIDS. Ikut berduka cita pada waktu mereka meninggal. PENCEGAHAN AIDS Melindungi diri dari HIV selama hubungan seks berlangsung Seseorang yang tidak terinfeksi HIV (dan tidak menyuntik dirinya dengan narkoba), dan melakukan hubungan seks hanya dengan satu orang saja--yang juga tidak terinfeksi, tidak akan menghadapi risiko tertular HIV. Seseorang yang melakukan hubungan seks dengan lebih dari satu orang, menghadapi risiko lebih besar. Tidak mungkin untuk mengetahui apakah seseorang mengidap virus HIV atau tidak, semata-mata dengan melihat mereka atau berbicara dengan mereka. Oleh karena itu, dalam keadaan ini sangat penting bagi setiap orang untuk melakukan hubungan seks secara aman. Jika pasangan orang itu menolak untuk memakai kondom, atau jika tidak tersedia kondom, maka tidak aman untuk melakukan senggama dengan mereka, bahkan jika hanya satu kali pun. Mereka bisa saja dibujuk untuk memakai atau mendapatkan kondom, atau pasangan itu bisa saja memutuskan untuk menikmati seks dengan berciuman atau saling membelai. Fungsi kondom dalam melindungi seseorang dari penularan HIV Penularan HIV dari satu orang ke orang lain dapat dicegah jika yang terinfeksi HIV selalu memakai kondom yang bermutu baik. Kondom adalah sarung karet tipis yang pas dikenakan pada penis yang sedang tegang dan menampung air mani yang dikeluarkan. Kondom berfungsi sebagai kulit tambahan 22

28 anual pelatihan yang liat, dan HIV (atau penyakit lainnya yang ditularkan lewat hubungan seks) tidak dapat menembus kondom. Jutaan orang di seluruh dunia memilih untuk memakai kondom. Mereka melakukan hal itu: Agar kepuasan seks yang mereka peroleh berlangsung lebih lama. Untuk mencegah kehamilan, sehingga mereka dapat menikmati hubungan seks tetapi membatasi jumlah anak dan menetapkan waktu kapan mempunyai anak, dengan demikian menjaga si ibu dan bayinya tetap sehat. Untuk bisa menikmati seks karena mengetahui bahwa mereka melindungi diri mereka sendiri dan pasangan mereka dari penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks. Cara memakai kondom secara benar Kondom hanya bisa berfungsi secara baik kalau kondom itu tidak terlepas dan bocor. Biar pun kondom disimpan dan dipakai secara hati-hati, bisa saja tidak berfungsi secara baik, meskipun hal itu jarang terjadi. Baik pria maupun wanita harus mengetahui bagaimana memakai kondom. Ada baiknya seseorang berlatih memakai dan melepaskan kondom--sendirian, pada penis atau benda yang sesuai, sebelum mengenakannya untuk bersenggama. Dengan demikian mereka akan merasa tenang dan melakukan hubungan seks dengan keyakinan karena mereka tahu apa yang mereka lakukan (1) Buka bungkus kondom dengan hati-hati jangan menggunakan kuku saat membuka, karena akan menyebabkan kondom robek. (2) Pencet ujung kondom agar tidak ada udara di dalamnya, adanya udara di dalam ujung kondom berisiko kondom robek saat pemakaian. (3) Dengan tetap dipencet bagian ujungnya, pasang kondom pada penis yang telah ereksi (tegang), perhatikan arah gulungan kondom, jangan sampai terbalik. (4) Pasang hingga ke pangkal penis. (5) Jika dirasa bahan pelumas pada kondom kurang, tambahkan 1-2 tetes K-Y jelly (pelicin berbahan dasar air) di bagian luar kondom. (6) Jika telah selesai berhubungan seks (ejakulasi), segera tarik penis keluar dengan memegang pangkal kondom, jangan sampai tumpah sperma yang ada dalam kondom, ikat dan buang kondom ke tempat sampah. Menghindari PMS dan mengupayakan penyembuhannya Banyak penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks, seperti kencing nanah, sifilis atau klamidia. Penyakit-penyakit itu, jika dibiarkan dan tidak dirawat, dapat merusak organ seksual, sehingga 23

29 kemungkinannya lebih besar bagi orang yang terinfeksi untuk tertular HIV. Penyakit itu bisa menyebabkan rasa nyeri dan mengakibatkan ketidaksuburan. Kebanyakan dari penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks dapat disembuhkan. Jika seseorang. merasa bahwa ia menghadapi risiko tertular penyakit itu, atau mengalami gejala seperti rasa nyeri sewaktu buang air kecil, atau ada nanah, bau, bintik-bintik merah atau luka pada alat kelamin mereka, orang itu harus segera ke dokter atau petugas kesehatan untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan. Melindungi seseorang yang menyuntikkan obat atau narkoba ke dirinya sendiri Mereka dapat melindungi diri dengan: Selalu memasukkan obat atau narkoba ke tubuh melalui mulut (dengan menelannya), ketimbang melalui suntikan, jika keadaannya memungkinkan. Selalu memakai jarum sendiri, menjaga kebersihannya, dan jangan pernah membiarkan orang lain memakai jarum itu. Selalu memakai jarum yang baru. Di beberapa negara, jarum bekas dapat ditukar dengan jarum baru. Selalu menjaga agar tiap jarum yang dipakai sebelumnya telah disucihamakan secara seksama. Melindungi seseorang yang melakukan transfusi darah Sebaiknya kita menghindari transfusi darah, kecuali jika transfusi itu memang sangat diperlukan. (Sebagai contoh, tablet yang mengandung zat besi mungkin dapat menolong orang yang mengalami anemia). Semua peralatan yang dipakai untuk melakukan transfusi darah harus disucihamakan sebelum dipakai. Di Indonesia, semua darah yang disumbangkan ke PMI diskrining, untuk mengetahui apakah darah itu terinfeksi HIV, dan hanya darah yang tidak terinfeksilah yang dipakai. Namun masih ada rumah sakit yang tidak melakukan skrining ini. 24

30 anual pelatihan TES ANTIBODI HIV Di beberapa daerah, terdapat sarana tes HIV. Orang-orang yang merasa mereka mungkin terinfeksi HIV (karena perilaku yang berisiko) harus mempertimbangkan secara hati-hati jika mereka mau menjalani tes antibodi HIV. Tes HIV baru dapat dilakukan sekurang-kurangnya enam minggu setelah infeksi terjadi, agar antibodi sudah terbentuk dalam darah dan cukup untuk ditemukan melalui tes. Namun, kadang-kadang diperlukan beberapa bulan untuk membentuk antibodi, sehingga jika pada tes pertama hasilnya negatif, sebaiknya dilakukan tes ulang enam bulan setelah kemungkinan terpajan (melakukan perilaku yang berisiko). Harus ada konseling sebelum dan sesudah pemeriksaan, dan persetujuan dari yang bersangkutan didasari informasi (informed consent). Hasil tes harus dirahasiakan oleh petugas dan organisasi yang melakukan tes. Jika hasil tes positif, itu menunjukkan bahwa yang bersangkutan terinfeksi HIV. Setelah itu, yang dinyatakan HIV-positif mempertimbangkan bagaimana perasaannya atas hasil tes, dan siapa yang akan diberi tahu, termasuk pasangannya. Sejauh terdapat pelayanan kesehatan yang baik, keuntungan dari mengetahui status HIV, adalah: Dia dapat memperoleh pertolongan, segera setelah dia merasa sakit, apapun penyebabnya Dia dapat memastikan diri bahwa dia tidak akan menularkan HIV kepada orang lain Dia bisa mencoba untuk menjaga agar sistem kekebalan tubuhnya tetap kuat dengan makan makanan yang sehat, dan mengurangi merokok dan minuman alkohol Dia dapat menyusun rencana tentang bagaimana nanti anak-anak dan keluarganya akan diurus, jika benar-benar jatuh sakit Dia dapat memperoleh pertolongan dan dukungan dari orang lain Kerugian dari menjalani tes adalah jika orang lain mengetahui hasilnya, bisa saja mereka berprasangka, dan menjauhi orang yang terinfeksi serta keluarga mereka, sehingga makin mempersulit hidup mereka. 25

31 MANUAL 3 PMS (Penyakit Menular Seksual) Penyakit menular seksual (PMS) atau sering disebut penyakit kelamin merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus yang ditularkan dari satu orang kepada orang lain melalui hubungan seks. Jenis penyakit ini secara khusus menyerang alat kelamin laki-laki maupun perempuan. Jika penyakit ini tidak diatasi bisa menyebabkan alat kelamin mengalami gangguan atau bahkan tidak berfungsi. PMS mencakup sekitar 20 jenis penyakit kencing nanah/go, sipilis, herpes, kutu, kutil, jengger ayam, hepatitis B dan lain-lain. CARA PENULARANNYA Cara penularan PMS terutama melalui hubungan seks baik seks oral, anal maupun vagina. Penularan akan terjadi jika ada kontak langsung antara luka di alat kelamin dengan darah atau cairan sperma dan vagina yang sudah tercemar bakteri atau virus. Cara penularan yang lain adalah melalui jarum suntik, atau alat-alat kedokteran yang juga tercemar dengan virus/bakteri dan dari ibu kepada bayinya pada saat proses persalinan. GEJALA PMS Gejala umum jika seseorang terserang PMS rasa sakit/gatal pada alat kelamin muncul benjolan, bintil atau luka di sekitar alat kelamin pembengkakan di pangkal paha. 26

32 anual pelatihan Gejala PMS pada perempuan seringkali tidak tampak sama sekali. jika ada gejala biasanya berupa cairan kekuning-kuningan dan berbau tidak seperti biasanya. keluar darah pada masa bukan haid karena terdapat infeksi di dalam vagina jika berhubungan seks terasa sakit dalam vagina dan perut bagian bawah Gejala PMS pada laki-laki : pada saat kencing terasa sakit dan kalau diurut akan keluar nanah dari alat kelamin. pembengkakan pada buah pelir. JENIS-JENIS PMS Jenis penyakit menular seksual sebenarnya sangat banyak (lebih kurang 20 jenis) namun berikut ini digambarkan beberapa jenis PMS yang sering ditemukan atau dialami antara lain : 1. Gonore/GO/Kencing Nanah Gejala pada laki-laki : gejala timbul dalam waktu 1 minggu rasa sakit pada waktu buang air kecil dan ereksi keluar nanah dari saluran kencing terutama pada pagi hari sering tidak ada gejala pada tahap awal Geiala pada perempuan sering tanpa gejala nyeri di daerah perut bagian bawah, kadang-kadang disertai dengan keputihan dan dengan bau yang tidak sedap 27

33 2. Sipilis/Rajasinga Gejala: luka yang bersih dan tidak nyeri di sekitar alat kelamin, anus dan mulut yang muncul kirakira 2-3 minggu setelah infeksi 6-8 minggu kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening disusul dengan rasa badan yang tidak enak dan bercak kemerahmerahan pada kulit semua gejala ini bisa hilang sendiri tetapi infeksi berlangsung sehingga lama-lama mempengaruhi hati, jantung, kejiwaan, tulang dan saraf. 3. Herpes Gejala: bintil-bintil berisi cairan yang menjadi luka kecil di sekitar alat kelamin dan mulut. Luka-luka kecil ini bisa sakit sekali pada saat infeksi pertama kali dan dapat kambuh lagi secara berulang-ulang bila ada gangguang emosi/psikis atau haid. Sebelum munculnya bintil-bintil ini biasanya akan ada gejala awal yang mendahului antara lain : rasanya seperti sakit flu, rasa tidak enak di pinggang, kelenjar getah bening membengkak 4. Chancroid (Ulcus Molle) Gejala: luka yang kotor dan nyeri di sekitar alat kelamin yang muncul kira-kira 1 minggu setelah infeksi. 5. Kutil Kelamin (Warts) Gejala: benjolan-benjolan kecil di sekitar alat kelamin yang dapat bersatu dan menular seperti jengger ayam. 28

34 anual pelatihan Pada wanita dapat mengenai kulit daerah kelamin sampai dubur, selaput lendir bagian dalam, liang kemaluan sampai leher rahim pada pria mengenai penis dan saluran kencing bagian dalam pada wanita hamil kutil ini bisa dapat tumbuh sampai besar kadang-kadang kutil sangat kecil sehingga tidak terlihat ada kalanya seorang baru tahu bahwa dirinya terinfeksi pada saat melakukan pemeriksaan alat kelamin (misalnya papsmear) 6. Klamidia Klamidia adalah jenis PMS yang disebabkan oleh bakteri yang terutama menyerang leher rahim. Gejala : infeksi ini menimbulkan gejala/keluhan keputihan, dapat disertai nyeri saat kencing, dan pendarahan setelah hubungan seksual. Gejalanya mirip GO tetapi biasanya lebih ringan penularan tidak disadari karena kebanyakan wanita yang terinfeksi tidak merasakan gejalanya. pada infeksi kronik dapat terjadi penyebaran ke saluran telur yang menimbulkan nyeri perut bagian bawah, dan mengakibatkan kemandulan atau kehamilan di luar kandungan. bayi yang baru lahir bisa terinfeksi klamidia dari ibunya dapat mengalami kebutaan dan radang paru (pnumonia). 7. Trikomonisis Trikomonisis adalah PMS yang disebabkan parasit Trichomonas vaginalis. Gejala: gejala khas berupa keputihan yang banyak, kadang-kadang berbusa, kehijauan, berbau busuk, nyeri saat berhubungan seksual atau saat buang air kecil. 8. HIVIAIDS (lihat modul 2) 29

35 MITOS-MITOS TENTANG PMS Di bawah ini ada beberapa mitos yang berada dalam masyarakat tentang PMS. Secara medis mitos-mitos ini tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Mitos-mitos tersebut antara lain : PMS dapat diobati dengan minum supertetra, binotal atau antibiotik lain. Setiap PMS dapat diobati dengan antibiotik yang khusus sehingga antibiotik untuk GO akan berbeda dengan antibiotik kalmidia dan berbeda dengan antibiotik untuk sipilis. Dengan minum antibiotik yang tidak tepat justru penyakit tidak akan sembuh dan penyakit menjadi semakin kebal dan sulit disembuhkan. PMS dapat didegah dengan suntik antibiotik secara rutin. Yang pertama, suntikan antibiotik tidak pemah dapat mencegah penularan tetapi hanya dapat mematikan kuman yang mungkin ditulari pada waktu berhubungan seks. Yang kedua, dosis untuk antibiotik yang biasanya disuntikkan hanya cukup untuk menyembuhkan sipilis dan tidak tepat untuk menyembuhkan PMS yang lain. Seseorang dapat sembuh dari PMS jika berhubungan seks dengan seorang perawan. Justru sebenamya penyakit tersebut yang ditularkan kepada perawan dan tidak menyembuhkan orang yang terinfeksi. Seseorang dapat tertular PMS melalui kamar mandi/wc. Kuman penyebab PMS hanya akan ada di cairan sperma atau vagina dan terkadang di darah. Kalau salah satu cairan tersebut kena toilet atau di kamar mandi, kuman tersebut tidak dapat hidup cukup lama untuk menular kepada orang lain. Apalagi kuman PMS harus masuk ke dalam tubuh yang tidak mungkin terjadi di kegiatan sehari-hari. Seseorang akan selalu merasa jika terinfeksi PMS. Terutama pada perempuan, sebagian PMS tidak tampak gejalanya. Ini paling sering terjadi pada penyakit GO atau klamidia. PMS dapat dilihat melalui mata. Terutama pada perempuan, gejala PMS akan terjadi di dalam vagina sehingga tidak dapat dilihat oleh orang terinfeksi. 30

36 anual pelatihan Melakukan hubungan seks pada pagi hari mempunyai risiko lebih besar tertular PMS. Kalau pasangan seks sudah terinfeksi PMS, kapan saja -pagi, siang, malam- berhubungan seks bisa tertular PMS. PMS dapat dicegah dengan mencuci alat kelamin. Tidak ada sabun atau disinfektan apapun yang dapat mencegah PMS. Pada perempuan mencuci bagian dalam vagina akan meningkatkan risiko terkena vaginitis. PMS tidak bisa ditularkan oleh orang yang kelihatan sehat. Kita tidak bisa melihat bahwa orang tersebut terinfeksi PMS atau tidak hanya dengan melihat penampilannya yang tampak sehat. Untuk menjamin agar tidak tertular PMS maka ada baiknya kalau ada kesempatan memeriksakan kesehatan alat kelamin ke dokter secara, rutin untuk mengetahui apakah ada gejala PMS. PENGOBATAN PMS Sebagian besar PMS dapat diobati jika diketahui sejak dini. Semakin cepat seseorang memeriksakan diri sesudah terasa gejala-gejala PMS maka semakin kecil penyakit tersebut dapat merusak tubuh. Di samping itu juga akan memperkecil kemungkinan penularan kepada orang lain. Oleh karena itu sebaiknya kalau orang memeriksakan kepada dokter berkata, jujur dan terbuka terhadap pengalaman seksualnya. Banyak orang yang menderita PMS akan mencoba mengobati sendiri dengan minum supertetra/binotal, mencuci alat kelamin, minum jamu atau suntik anti biotik. Mungkin mereka malu periksa ke dokter atau percaya pada mitos pengobatan PMS atau tidak tahu harus periksa kemana. Akan tetapi walaupun pengobatan tersebut di atas dapat menghilangkan gejala PMS belum tentu menghilangkan penyakitnya secara total. Apalagi, pengobatan yang tidak tepat dapat membuat infeksi PMS semakin kebal dan sulit disembuhkan. Contohnya beberapa macam penyakit GO yang sekarang muncul dulu dapat disembuhkan dengan antibiotik tetapi saat ini sudah mutasi dan menjadi kebal dan tidak dapat diobati sama sekali. Orang yang pernah mengalami gejala PMS tetapi belum pernah periksa ke dokter dianjurkan untuk 31

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN HIV / AIDS

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN HIV / AIDS PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN HIV / AIDS Kasus PMS dan HIV/AIDS cukup banyak terjadi di kalangan remaja. Berbagai jenis PMS serta HIV/AIDS sangat berpengaruh pada tingkat kesehatan seseorang pada umumnya

Lebih terperinci

b/c f/c Info Seputar AIDS HIV IMS Informasi di dalam buku saku ini dipersembahkan oleh: T A T

b/c f/c Info Seputar AIDS HIV IMS Informasi di dalam buku saku ini dipersembahkan oleh: T A T S A S D P L b/c f/c Info Seputar AIDS HIV Informasi di dalam buku saku ini dipersembahkan oleh: IMS N C Y F O R IN R N A I ON AG AL V D O I UN N M inside f/c inside b/c Apakah HIV itu? HIV, yang merupakan

Lebih terperinci

Menggunakan alat-alat tradisional yang tidak steril seperti alat tumpul. Makan nanas dan minum sprite secara berlebihan

Menggunakan alat-alat tradisional yang tidak steril seperti alat tumpul. Makan nanas dan minum sprite secara berlebihan Agar terhindar dari berbagai persoalan karena aborsi, maka remaja harus mampu menahan diri untuk tidak melakukan hubungan seks. Untuk itu diperlukan kemampuan berpikir kritis mengenai segala kemungkinan

Lebih terperinci

Buku Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda. - Keluar nanah dari lubang kencing, dubur dan vagina,

Buku Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda. - Keluar nanah dari lubang kencing, dubur dan vagina, BAB 4 IMS Buku Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda Kamu tahu ga sih apa itu IMS? Infeksi menular seksual (IMS) adalah infeksi atau penyakit yang salah satu cara penularannya melalui hubungan

Lebih terperinci

Virus tersebut bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Virus tersebut bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus). AIDS (Aquired Immune Deficiency Sindrome) adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh. Penyebab AIDS adalah virus yang mengurangi kekebalan tubuh secara perlahan-lahan.

Lebih terperinci

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH HIV/AIDS Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Definisi HIV/AIDS Tanda dan gejala HIV/AIDS Kasus HIV/AIDS di Indonesia Cara penularan HIV/AIDS Program penanggulangan HIV/AIDS Cara menghindari

Lebih terperinci

ANDA DAN HIV/AIDS, IMS

ANDA DAN HIV/AIDS, IMS ANDA DAN HIV/AIDS, IMS Tahun 2008 APAKAH AIDS ITU? AIDS adalah sekumpulan gejala penyakit akibat menurunnya kekebalan tubuh. AIDS = A c q u i r e d I m m u n e D e f i c i e n c y Syndrome. AIDS bukan

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II Tinjauan Pustaka BAB II Tinjauan Pustaka A. HIV/AIDS 1. Definisi HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yaitu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Sistem kekebalan tubuh dianggap menurun

Lebih terperinci

Seksualitas Remaja dan Kesehatan Reproduksi Rachmah Laksmi Ambardini Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY

Seksualitas Remaja dan Kesehatan Reproduksi Rachmah Laksmi Ambardini Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY Seksualitas Remaja dan Kesehatan Reproduksi Rachmah Laksmi Ambardini Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY Pendahuluan Sampai saat ini masalah seksualitas selalu menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan.

Lebih terperinci

IMS Dan Pemeriksaan Kesehatan Rutin

IMS Dan Pemeriksaan Kesehatan Rutin IMS Dan Pemeriksaan Kesehatan Rutin Untuk Kalangan Terbatas www.aidsindonesia.or.id IMS Dan Pemeriksaan Kesehatan Rutin Apa itu IMS? IMS adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual (vaginal,

Lebih terperinci

Organ Reproduksi Perempuan. Organ Reproduksi Bagian Dalam. Organ Reproduksi Bagian Luar. 2. Saluran telur (tuba falopi) 3.

Organ Reproduksi Perempuan. Organ Reproduksi Bagian Dalam. Organ Reproduksi Bagian Luar. 2. Saluran telur (tuba falopi) 3. Organ Reproduksi Perempuan Organ Reproduksi Bagian Dalam 2. Saluran telur (tuba falopi) 1. Indung telur (ovarium) 3. Rahim (uterus) 4. Leher Rahim (cervix) 5. Liang Kemaluan (vagina) Organ Reproduksi Bagian

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.2. Sifilis. Epididimitis. Kanker prostat. Keputihan

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.2. Sifilis. Epididimitis. Kanker prostat. Keputihan SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.2 1. Kelainan pada sistem reproduksi yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum adalah... Sifilis Epididimitis Kanker prostat Keputihan

Lebih terperinci

Bab IV Memahami Tubuh Kita

Bab IV Memahami Tubuh Kita Bab IV Memahami Tubuh Kita Pubertas Usia reproduktif Menopause Setiap perempuan pasti berubah dari anak-anak menjadi dewasa dan perubahan dari dewasa menjadi dewasa yang lebih tua Sistem Reproduksi Perempuan

Lebih terperinci

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Bab II Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan Cerita Juanita Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Untuk pekerja di bidang kesehatan 26 Beberapa masalah harus diatasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun Menurut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun 2008-2009. Menurut data per 31 Desember 2008 dari Komisi Penanggulangan AIDS Pusat, di 10 Propinsi jumlah kasus

Lebih terperinci

SEKSUALITAS. endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN

SEKSUALITAS. endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN SEKSUALITAS endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN - 2012 KOMPETENSI DASAR Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan dapat memahami seksualitas sebagai bagian

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN (INFORMED CONSENT) SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Judul Penelitian : Tingkat Pengetahuan Wanita Pekerja Seks Komersial Tentang Kesehatan Reproduksi di Lokasi Pantai Nirwana Wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH MEDIA BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SANTRI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI PESANTREN DARUL HIKMAH TAHUN 2010

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH MEDIA BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SANTRI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI PESANTREN DARUL HIKMAH TAHUN 2010 KUESIONER PENELITIAN Nomor Responden : PENGARUH MEDIA BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SANTRI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI PESANTREN DARUL HIKMAH TAHUN 2010 IDENTITAS RESPONDEN : 1. NAMA : 2.

Lebih terperinci

12/21/2011. Pendidikan Seks Remaja: Menuju Reproduksi Sehat. Pengertian. Karakteristik remaja

12/21/2011. Pendidikan Seks Remaja: Menuju Reproduksi Sehat. Pengertian. Karakteristik remaja Pendidikan Seks Remaja: Menuju Reproduksi Sehat dr dini FIK UNY Mengapa informasi kesehatan reproduksi remaja diperlukan? Jumlah remaja (10-19 th): 30% dari jumlah penduduk (lebih kurang 65 juta jiwa).

Lebih terperinci

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis Apakah hepatitis? Hepatitis adalah peradangan hati. Ini mungkin disebabkan oleh obat-obatan, penggunaan alkohol, atau kondisi medis tertentu. Tetapi dalam banyak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN Latar Belakang Menyadarkan para wanita tuna susila tentang bahaya HIV/AIDS itu perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan masyarakat. Hal ini penting karena para wanita tuna susila itu dapat

Lebih terperinci

HIV/AIDS dapat menyerang setiap orang tanpa membedakan usia, ras, latar belakang kebudayaan ataupun agama.

HIV/AIDS dapat menyerang setiap orang tanpa membedakan usia, ras, latar belakang kebudayaan ataupun agama. HIV An Intrductin (Language: Indnesian) HIV Pendahuluan 1.1 Tahukah anda? 1.2 Apa perbedaan antara hiv dan aids? 1.3 Bagaimana penularan virus hiv? 1.4 Bagaimana saya dapat menghindari terjangkitnya virus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit menular seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit menular seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Menular Seksual 1. Pengertian Penyakit Menular Seksual Penyakit menular seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit menular seksual akan

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI LAMPIRAN 1 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan lingkari pada jawaban yang paling

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WARIA DENGAN TINDAKAN PEMAKAIAN KONDOM DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 No. Responden: I. IDENTITAS

Lebih terperinci

Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016

Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016 Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016 TEMA 1 : Tuberkulosis (TB) A. Apa itu TB? TB atau Tuberkulosis adalah Penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis. Kuman

Lebih terperinci

HIV - AIDS dan IMS. Penularan dan Pencegahan

HIV - AIDS dan IMS. Penularan dan Pencegahan HIV - AIDS dan IMS Penularan dan Pencegahan HIV Virus Penyebab AIDS HIV = Human Immunodeficiency Virus HIV adalah Virus penyebab AIDS yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga tubuh tidak

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 3 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN SISTEM REPRODUKSI REMAJA DENGAN TINDAKAN REPRODUKSI SEHAT DI SMA DHARMA PANCASILA MEDAN 2008 No. Identitas : Tgl. Interview : Jenis Kelamin : Keterangan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 42 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA DENGAN TINDAKAN TERHADAP HIV/AIDS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Semua data yang terdapat pada kuesioner

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa sembuh, menimbulkan kecacatan dan juga bisa mengakibatkan kematian.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa sembuh, menimbulkan kecacatan dan juga bisa mengakibatkan kematian. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) sudah diketahui sejak dari zaman dahulu kala dan tetap ada sampai zaman sekarang. Penyakit infeksi menular seksual ini penyebarannya

Lebih terperinci

Bab III Sistem Kesehatan

Bab III Sistem Kesehatan Bab III Sistem Kesehatan Sistem Kesehatan Bagaimana mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik? Apabila Anda membutuhkan pelayanan rumah sakit Berjuang untuk perubahan 45 Ketika petugas kesehatan

Lebih terperinci

Apakah Infeksi Menular Seksual (IMS) itu?

Apakah Infeksi Menular Seksual (IMS) itu? WASPADA HIV/AIDS Apakah Infeksi Menular Seksual (IMS) itu? Infeksi Menular Seksual (IMS) atau Penyakit Kelamin adalah penyakit yang sebagian besar ditularkan melalui hubungan seksual atau hubungan kelamin.

Lebih terperinci

Tentang Penyakit SIPILIS dan IMPOTEN...!!! Posted by AaZ - 12 Aug :26

Tentang Penyakit SIPILIS dan IMPOTEN...!!! Posted by AaZ - 12 Aug :26 Tentang Penyakit SIPILIS dan IMPOTEN...!!! Posted by AaZ - 12 Aug 2009 19:26 1. SIFILIS Sifilis adalah penyakit kelamin yang bersifat kronis dan menahun walaupun frekuensi penyakit ini mulai menurun, tapi

Lebih terperinci

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Serviks Kanker serviks merupakan penyakit yang umum ditemui di Hong Kong. Kanker ini menempati peringkat kesepuluh di antara kanker yang diderita oleh wanita dengan lebih dari 400 kasus baru setiap

Lebih terperinci

BAB XXV. Tuberkulosis (TB) Apakah TB itu? Bagaimana TB bisa menyebar? Bagaimana mengetahui sesorang terkena TB? Bagaimana mengobati TB?

BAB XXV. Tuberkulosis (TB) Apakah TB itu? Bagaimana TB bisa menyebar? Bagaimana mengetahui sesorang terkena TB? Bagaimana mengobati TB? BAB XXV Tuberkulosis (TB) Apakah TB itu? Bagaimana TB bisa menyebar? Bagaimana mengetahui sesorang terkena TB? Bagaimana mengobati TB? Pencegahan TB Berjuang untuk perubahan 502 TB (Tuberkulosis) merupakan

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. saya sedang melakukan penelitian tentang Efektifitas PIK-KRR Terhadap Peningkatan

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. saya sedang melakukan penelitian tentang Efektifitas PIK-KRR Terhadap Peningkatan Lampiran I Lembar Persetujuan Menjadi Responden Saya yang bernama Nur Apni Aryani (095102021) adalah mahasiswi Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB XXIII. Masalah pada Saluran Kencing. Infeksi saluran kencing. Darah pada urin/air kencing. Keharusan sering kencing. Perembesan urin/air kencing

BAB XXIII. Masalah pada Saluran Kencing. Infeksi saluran kencing. Darah pada urin/air kencing. Keharusan sering kencing. Perembesan urin/air kencing BAB XXIII Masalah pada Saluran Kencing Infeksi saluran kencing Darah pada urin/air kencing Keharusan sering kencing Perembesan urin/air kencing Ketika Anda mengalami kesulitan kencing atau berak 473 Bab

Lebih terperinci

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR,

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR, WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR, Menimbang: a. b. c. bahwa dalam upaya untuk memantau penularan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER. kesukarelaan dan bersedia mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya.

LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER. kesukarelaan dan bersedia mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya. LAMPIRAN 1 KUESIONER LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER Saya bertandatangan di bawah ini: Nama : Umur : Setelah membaca penjelasan di atas, maka dengan ini menyatakan saya bersedia ikut berpatisipasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akibat pesatnya pembangunan fisik dan pertambahan penduduk di suatu kota

BAB I PENDAHULUAN. Akibat pesatnya pembangunan fisik dan pertambahan penduduk di suatu kota BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akibat pesatnya pembangunan fisik dan pertambahan penduduk di suatu kota dan perubahan sosial budaya yang tidak sesuai dan selaras, menimbulkan berbagai masalah antara

Lebih terperinci

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Pada penelitian: KUESIONER PENELITIAN

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Pada penelitian: KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Pada penelitian: KUESIONER PENELITIAN PERBANDINGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI MAN MEULABOH-1 DAN SMAN

Lebih terperinci

MAKALAH. Di susun oleh MOHAMMAD SHIDDIQ SURYADI IIA

MAKALAH. Di susun oleh MOHAMMAD SHIDDIQ SURYADI IIA MAKALAH Di susun oleh MOHAMMAD SHIDDIQ SURYADI 09.03 IIA AKADEMI KEPERAWATAN PAMEKASAN Jl. Jokotole (belakang SMU 2) Telp. (0324) 321076 2010 1 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, penyusun haturkan ke-hadirat

Lebih terperinci

BAB XXIV. Kanker dan Tumor. Kanker. Masalah pada leher rahim. Masalah pada rahim. Masalah pada payudara. Masalah pada indung telur

BAB XXIV. Kanker dan Tumor. Kanker. Masalah pada leher rahim. Masalah pada rahim. Masalah pada payudara. Masalah pada indung telur BAB XXIV Kanker dan Tumor Kanker Masalah pada leher rahim Masalah pada rahim Masalah pada payudara Masalah pada indung telur Jenis kanker lain yang sering ditemukan Ketika kanker tidak dapat disembuhkan

Lebih terperinci

- SELAMAT MENGERJAKAN -

- SELAMAT MENGERJAKAN - Identitas subyek Usia : Angkatan : Jenis kelamin : PEDOMAN PENGISIAN 1. Isilah identitas di sudut kiri atas dengan jelas. 2. Bacalah dahulu Petunjuk Pengisian pada masing-masing bagian dengan cermat. 3.

Lebih terperinci

Oleh: Logan Cochrane

Oleh: Logan Cochrane Oleh: Logan Cochrane Pengenalan P. Kepanjangan dari apakah HIV itu? J.Human Immuno-deficiency Virus P. Kepanjangan dari apakah AIDS? J. Acquired Immune Deficiency Syndrome Keduanya memiliki hubungan sebab

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan hubungan seksual, yang telah sah dan diakui oleh hukum (kartono. M, 2000

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan hubungan seksual, yang telah sah dan diakui oleh hukum (kartono. M, 2000 BAB II TINJAUAN PUSTAKA B. Pasangan suami istri Seorang laki-laki dan perempuan yang telah menikah, dan sudah boleh melakukan hubungan seksual, yang telah sah dan diakui oleh hukum (kartono. M, 2000 hal

Lebih terperinci

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya Organ seksual pada wanita, seperti rahim, vagina, dan payudara, masing-masing mempunyai fungsi tersendiri. Kadangkala fungsi organ-organ tersebut

Lebih terperinci

I. Identitas Informan No. Responden : Umur : tahun

I. Identitas Informan No. Responden : Umur : tahun KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN PERSEPSI PENDERITA HIV/AIDS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG TENTANG PENYAKIT AIDS DAN KLINIK VCT TERHADAP TINGKAT PEMANFAATAN

Lebih terperinci

2015 KAJIAN TENTANG SIKAP EMPATI WARGA PEDULI AIDS DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS SEBAGAI WARGA NEGARA YANG BAIK

2015 KAJIAN TENTANG SIKAP EMPATI WARGA PEDULI AIDS DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS SEBAGAI WARGA NEGARA YANG BAIK 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran warga negara dalam terselenggaranya pemerintahan dalam suatu negara adalah penting hukumnya. Pemerintahan dalam suatu negara akan berjalan dengan baik dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, seseorang paling tepat dan murah apabila tidak menunggu

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, seseorang paling tepat dan murah apabila tidak menunggu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan dasar masyarakat, oleh karena itu setiap individu dituntut untuk menjaga kesehatannya. Dalam usaha menjaga kesehatan, seseorang paling

Lebih terperinci

Bab V. Kepedulian Kesehatan Remaja Putri. Perubahan yang terjadi pada tubuh (pubertas) Perubahan yang membawa kehidupan lebih baik

Bab V. Kepedulian Kesehatan Remaja Putri. Perubahan yang terjadi pada tubuh (pubertas) Perubahan yang membawa kehidupan lebih baik Bab V Kepedulian Kesehatan Remaja Putri Perubahan yang terjadi pada tubuh (pubertas) Perubahan yang membawa kehidupan lebih baik Ketertarikan terhadap laki-laki dan seks Tekanan dan Pemaksaan seksual Pertolongan

Lebih terperinci

- - SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - - sbl2reproduksi

- - SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - - sbl2reproduksi - - SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian sbl2reproduksi Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana

Lebih terperinci

Jangan cuma Ragu? Ikut VCT, hidup lebih a p sti

Jangan cuma Ragu? Ikut VCT, hidup lebih a p sti Ragu? Jangan cuma Ikut VCT, hidup lebih pasti Sudahkah anda mengetahui manfaat VCT* atau Konseling dan Testing HIV Sukarela? *VCT: Voluntary Counselling and Testing 1 VCT atau Konseling dan testing HIV

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome,

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah HIV/AIDS (Human Immuno deficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan masalah yang mengancam seluruh lapisan masyarakat dari berbagai kelas

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN HIV / AIDS. Oleh: KHOIRUL HARIS

SATUAN ACARA PENYULUHAN HIV / AIDS. Oleh: KHOIRUL HARIS SATUAN ACARA PENYULUHAN HIV / AIDS Oleh: KHOIRUL HARIS KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN KEPERAWATAN PRODI KEPERAWATAN MALANG 2012 SATUAN ACARA PENYULUHAN Bidang studi

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL KABUPATEN KULON PROGO PUSAT STUDI SEKSUALITAS PKBI DIY 2008

ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL KABUPATEN KULON PROGO PUSAT STUDI SEKSUALITAS PKBI DIY 2008 ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL KABUPATEN KULON PROGO PUSAT STUDI SEKSUALITAS PKBI DIY 2008 A. KARAKTERISTIK RESPONDEN 1. Umur Usia Responden

Lebih terperinci

VIRUS HEPATITIS B. Untuk Memenuhi Tugas Browsing Artikel Webpage. Oleh AROBIYANA G0C PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

VIRUS HEPATITIS B. Untuk Memenuhi Tugas Browsing Artikel Webpage. Oleh AROBIYANA G0C PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN 1 VIRUS HEPATITIS B Untuk Memenuhi Tugas Browsing Artikel Webpage Oleh AROBIYANA G0C015009 PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNUVERSITAS MUHAMADIYAH SEMARANG

Lebih terperinci

BAB 1. All About Remaja

BAB 1. All About Remaja BAB 1. All About Remaja Siapakah Remaja? Pengertian remaja, Klasifikasi remaja (umur) Setiap dari kita pasti pernah mengalami masa remaja, atau mungkin kita sekarang sedang dalam masa remaja? tapi pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Nilai - nilai yang ada di Indonesiapun sarat dengan nilai-nilai Islam. Perkembangan zaman

Lebih terperinci

Tanya-jawab herpes. Apa herpes itu? Seberapa umum kejadian herpes? Bagaimana herpes menular? Apa yang terjadi saat herpes masuk tubuh?

Tanya-jawab herpes. Apa herpes itu? Seberapa umum kejadian herpes? Bagaimana herpes menular? Apa yang terjadi saat herpes masuk tubuh? Apa herpes itu? Herpes adalah masalah kulit yang umum dan biasanya ringan; kebanyakan infeksi tidak diketahui dan tidak didiagnosis Herpes disebabkan oleh virus: virus herpes simpleks (HSV) HSV termasuk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG Menimbang: a. bahwa HIV merupakan virus perusak sistem kekebalan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dijadikan tujuan dalam kehidupan (the purpose in life). Bila hal itu berhasil

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dijadikan tujuan dalam kehidupan (the purpose in life). Bila hal itu berhasil 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kebermaknaan Hidup 2.1.1. Pengertian Makna Hidup Makna hidup adalah hal-hal yang dianggap sangat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi seseorang, sehingga

Lebih terperinci

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 1 KEBERMAKNAAN HIDUP PADA ODHA (ORANG DENGAN HIV/AIDS) WANITA (STUDI KUALITATIF MENGENAI PENCAPAIAN MAKNA HIDUP PADA WANITA PASCA VONIS TERINFEKSI HIV/AIDS) Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

Etiology dan Faktor Resiko

Etiology dan Faktor Resiko Etiology dan Faktor Resiko Fakta Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Virus hepatitis C merupakan virus RNA yang berukuran kecil, bersampul, berantai tunggal, dengan sense positif Karena

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PENANGGULANGAN HIV/AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PENANGGULANGAN HIV/AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PENANGGULANGAN HIV/AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang: a. bahwa HIV merupakan virus perusak sistem kekebalan tubuh

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA BAB II 2.1. HIV/AIDS Pengertian HIV/AIDS. Menurut Departemen Kesehatan (2014), HIV atau

TINJAUAN PUSTAKA BAB II 2.1. HIV/AIDS Pengertian HIV/AIDS. Menurut Departemen Kesehatan (2014), HIV atau BAB II 2.1. HIV/AIDS TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Pengertian HIV/AIDS Menurut Departemen Kesehatan (2014), HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DASAR TENTANG HIV/ AIDS. HIV yang merupakan singkatan dari HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS adalah Virus

PENGETAHUAN DASAR TENTANG HIV/ AIDS. HIV yang merupakan singkatan dari HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS adalah Virus PENGETAHUAN DASAR TENTANG HIV/ AIDS Apakah HIV itu? HIV yang merupakan singkatan dari HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS adalah Virus Penyebab AIDS. Virus ini menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Petugas Kesehatan 1. Pengertian Peran adalah suatu yang diharapkan dari seseorang dalam situasi sosial tertentu agar memenuhi harapan. (Setiadi, 2008). Peran petugas kesehatan

Lebih terperinci

Statistics. Total skor sikap responden. N Valid Missing Mean Median Std. Deviation

Statistics. Total skor sikap responden. N Valid Missing Mean Median Std. Deviation 1. Analisis Univariat Frequencies Statistics Total skor pengetahuan Total skor sikap Total skor tindakan N Valid 8 8 8 Missing 0 0 0 Mean 2.14 1.1 1.33 Median 2.00 1.00 1.00 Std. Deviation.350.35.501 Minimum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya pendidikan seks untuk anak dan remaja sangat perlu, peran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya pendidikan seks untuk anak dan remaja sangat perlu, peran BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Seks Pada dasarnya pendidikan seks untuk anak dan remaja sangat perlu, peran orang tua yang sangat dituntut lebih dominan untuk memperkenalkan sesuai dengan usia dan

Lebih terperinci

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini? Kanker Serviks Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, penyakit kanker serviks merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker

Lebih terperinci

Berusaha Tenang Mampu mengendalikan emosi, jangan memojokan si-anak atau merasa tak berguna.

Berusaha Tenang Mampu mengendalikan emosi, jangan memojokan si-anak atau merasa tak berguna. Berusaha Tenang Mampu mengendalikan emosi, jangan memojokan si-anak atau merasa tak berguna. Jangan Menunda Masalah Adakan dialog terbuka dengan anak, jangan menuduh anak pada saat dalam pengaruh narkoba

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome atau yang kita kenal dengan HIV/AIDS saat ini merupakan global health issue. HIV/AIDS telah

Lebih terperinci

Mengapa disebut sebagai flu babi?

Mengapa disebut sebagai flu babi? Flu H1N1 Apa itu flu H1N1 (Flu babi)? Flu H1N1 (seringkali disebut dengan flu babi) merupakan virus influenza baru yang menyebabkan sakit pada manusia. Virus ini menyebar dari orang ke orang, diperkirakan

Lebih terperinci

SEX EDUCATION. Editor : Nurul Misbah, SKM

SEX EDUCATION. Editor : Nurul Misbah, SKM SEX EDUCATION Editor : Nurul Misbah, SKM ISU-ISU SEKSUALITAS : Pembicaraan mengenai seksualitas seringkali dianggap sebagai hal yang tabu tidak pantas dibicarakan dalam komunitas umum bersifat pribadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini salah satu aspek kesehatan yang menjadi bencana bagi manusia adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu virus yaitu HIV (Human Immunodeficiency Virus)

Lebih terperinci

WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS DAN ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu kala lebih menitik beratkan kepada upaya kuratif, sekarang sudah

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu kala lebih menitik beratkan kepada upaya kuratif, sekarang sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsep dan strategi pembangunan kesehatan telah mengalami pergeseran, yang dahulu kala lebih menitik beratkan kepada upaya kuratif, sekarang sudah berorientasi kepada

Lebih terperinci

6. Untuk donor wanita : apakah anda saat ini sedang hamil? Jika Ya, kehamilan keberapa?...

6. Untuk donor wanita : apakah anda saat ini sedang hamil? Jika Ya, kehamilan keberapa?... PETUNJUK ANAMNESA CALON PENDO Apakah anda : 1. Merasa sehat pada hari ini? 2. Sedang minum antibiotik? 3. Sedang minum obat lain untuk infeksi? Dalam waktu 48 Jam terakhir 4. Apakah anda sedang minum Aspirin

Lebih terperinci

APA ITU TB(TUBERCULOSIS)

APA ITU TB(TUBERCULOSIS) APA ITU TB(TUBERCULOSIS) TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tubercolusis. Penyakit Tuberkolusis bukanlah hal baru, secara umum kita sudah mengenal penyakit ini. TB bukanlah

Lebih terperinci

KUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON

KUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON KUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON Disusun oleh: Nama : NIP : LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan satu periode dalam kehidupan manusia yang batasan usia

Lebih terperinci

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut BAB XXI Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah Nyeri perut hebat yang mendadak Jenis nyeri perut Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut 460 Bab ini membahas berbagai jenis nyeri di perut bawah (di bawah

Lebih terperinci

Persoalan dan strategi penting

Persoalan dan strategi penting Mengatasi diskriminasi berdasarkan penyakit menular: Persoalan dan strategi penting Kesetaraan dan non-diskriminasi di tempat kerja di Asia Timur dan Tenggara: Panduan 1 Tujuan belajar Menguraikan konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human. Immunodeficiency Virus) (WHO, 2007) yang ditemukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human. Immunodeficiency Virus) (WHO, 2007) yang ditemukan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human

Lebih terperinci

Tuberkulosis Dapat Disembuhkan

Tuberkulosis Dapat Disembuhkan Tuberkulosis Dapat Disembuhkan Erlina Burhan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Apakah Penyakit Tuberkulosis atau TB itu? Penyakit menular Kuman penyebab: Mycobacterium tuberculosis Bukan penyakit keturunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human immunodeficiency virus (HIV) adalah suatu jenis retrovirus yang memiliki envelope, yang mengandung RNA dan mengakibatkan gangguan sistem imun karena menginfeksi

Lebih terperinci

Infeksi Menular Seksual (IMS) dan Infeksi Lainnya pada Alat Kelamin. Mengapa IMS menjadi masalah penting pada seorang perempuan?

Infeksi Menular Seksual (IMS) dan Infeksi Lainnya pada Alat Kelamin. Mengapa IMS menjadi masalah penting pada seorang perempuan? Bab XVI Infeksi Menular Seksual (IMS) dan Infeksi Lainnya pada Alat Kelamin Mengapa IMS menjadi masalah penting pada seorang perempuan? Bagaimana mengetahui kalau Anda beresiko terkena IMS? Apa yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasus HIV/AIDS bermunculan semakin banyak dan menyebar ke berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia, dilaporkan bahwa epidemi HIV dan AIDS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalankan kebijakan dan program pembangunan kesehatan perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalankan kebijakan dan program pembangunan kesehatan perlu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan pada peningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

Lebih terperinci

Buku Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda

Buku Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda BAB 5. HIV Dan AIDS Apakah HIV itu? HIV, yang merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus adalah Virus penyebab AIDS HIV terdapat di dalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi seperti

Lebih terperinci

Peran Psikologi dalam layanan HIV-AIDS. Astrid Wiratna

Peran Psikologi dalam layanan HIV-AIDS. Astrid Wiratna Peran Psikologi dalam layanan HIV-AIDS Astrid Wiratna Psikologi dan HIV-AIDS HIV-AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV Virus HIV bisa menginfeksi tubuh seseorang karena perilakunya Psikologi

Lebih terperinci

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 1 LEMBAR Kepada Yth. Calon Responden Penelitian Di Tempat Dengan Hormat, PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Saya Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud melaksanakan

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN NOMOR RESPONDEN PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER Berikut

Lebih terperinci

Makalah Biologi. Oleh : Ifa Amalina Esa Rosidah Muhammad Rizal

Makalah Biologi. Oleh : Ifa Amalina Esa Rosidah Muhammad Rizal Makalah Biologi Oleh : Ifa Amalina Esa Rosidah Muhammad Rizal Muhammad Mirza I.B Tahun Pelajaran 2013/2014 Kata Pengantar Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT tuhan pemilik semesta alam. Berkat rahmat-nya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Timbulnya suatu penyakit dalam masyarakat bukan karena penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Timbulnya suatu penyakit dalam masyarakat bukan karena penyakit BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Timbulnya suatu penyakit dalam masyarakat bukan karena penyakit tersebut muncul begitu saja. Seperti kata pepatah Tidak ada asap tanpa adanya api, tentu tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 PIK-R 1.1.1 Definisi PIK-R Masa remaja merupakan suatu masa transisi antara masa anak-anak dengan masa dewasa. Definisi remaja menurut BKKBN adalah penduduk dalam usia 10-24

Lebih terperinci

INFORMASI TENTANG HIV/AIDS

INFORMASI TENTANG HIV/AIDS INFORMASI TENTANG HIV/AIDS Ints.PKRS ( Promosi Kesehatan Rumah Sakit ) RSUP H.ADAM MALIK MEDAN & TIM PUSYANSUS HIV/AIDS? HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa HIV merupakan virus perusak sistem

Lebih terperinci