BAHAN PELATIHAN UNTUK TEKNIK WAWANCARA KUALITATIF

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAHAN PELATIHAN UNTUK TEKNIK WAWANCARA KUALITATIF"

Transkripsi

1 BAHAN PELATIHAN UNTUK TEKNIK WAWANCARA KUALITATIF Tujuan Pelatihan Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang dan panduan praktis untuk menggunakan teknik wawancara. Keterbatasan waktu training (maupun waktu penelitian) dan keperluan praktis menyebabkan pembahasan tentang teknik ini hanya dibatasi pada persoalan praktis dalam kaitannya dengan isu penelitian yang akan dilakukan dan pilihan-pilihan teknik pengumpulan data yang sudah ditentukan dalam rancangan penelitian. Namun demikian, bilamana dirasakan perlu, beberapa hal yang lebih konseptual juga akan diberikan agar teknik-teknik pengumpulan data yang akan dibahas bisa lebih dipahami. Meskipun fokus pelatihan adalah teknik wawancara, materi pelatihan ini akan dibuka dengan pembahasan tentang beberapa hal penting yang relevan dengan metode ini. Dua hal yang dirasakan relevan dan penting dibahas untuk memahami latar belakang teknik wawancara adalah fungsi teori dan sampling di dalam penelitian kualitatif. Fungsi (dan karakter) teori dalam penelitian kualitatif penting dibahas karena sangat berpengaruh terhadap tujuan-tujuan teknik wawancara kualitatif dan bagaimana wawancara harus dilakukan. Di samping merupakan isu yang sering menjadi sumber kesalah pahaman, isu sampling perlu dibahas dalam kaitannya dengan wawancara kualitatif karena pada dasarnya sampling merupakan sebuah cara untuk menentukan siapa yang harus diwawancara. Pembahasan tentang sampling akan difokuskan pada perbedaan tujuan sampling di dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif. Di bagian materi metode wawancara pembahasan akan dimulai dengan overview dan tujuan umum metode wawancara dan kemudian dilanjutkan dengan jenis-jenis metode wawancara kualitatif. Mengingat bahwa penelitian yang akan dilakukan sangat tergantung pada semi-structured-open-ended interview untuk individu dan kelompok, bobot pembahasan akan lebih banyak diberikan pada teknik wawancara tersebut. Secara umum pelatihan ini diberikan kepada mereka yang akan melakukan evaluasi. Secara khusus pelatihan ini ditujukan kepada para peneliti yang kurang familiar dengan penelitian dan wawancara kualitatif. Beberapa hal penting yang berkaitan dengan Metode Wawancara Fungsi Teori dalam penelitian Kualitatif Teori merupakan seperangkat proposisi tentang suatu hal. Selain memperlihatkan keterkaitan (hubungan saling pengaruh) antara konsep tertentu, secara implisit teori juga berisi prediksi yang memungkinkan peneliti meramalkan sejumlah kemungkinan yang akan terjadi jika ia mendapatkan input yang memadai tentang gejala yang menjadi fokus penelitiannya. Di dalam pelaksanaan penelitian, teori menjadi 1

2 semacam pemandu bagi peneliti untuk menyeleksi data, memusatkan perhatian pada topik-topik tertentu, dan untuk menentukan metode serta teknik pengumpulan data apa yang relevan untuk digunakan. Dalam penelitian kuantitatif teori menjadi hipotesa baku yang harus diuji di lapangan. Hipotesa tersebut harus diterjemahkan kedalam pertanyaan-pertanyaan baku yang kemudian dicantumkan ke dalam kuesioner. Pengumpulan data di lapangan dilakukan untuk menguji keberlakuan hipotesa-hipotesa yang ada. Karena teori maupun hipotesa dalam penelitian kuantitatif bersifat baku dan sudah ditentukan sebelum pengumpulan data dilakukan, maka input dari lapangan hanya akan mengkonfirmasi atau menolak hipotesa yang ada. Dalam penelitian kualitatif teori diperlakukan secara lebih fleksibel dibanding dalam penelitian kuantitatif. Hal ini terlihat dari operasi penelitiannya. Dalam penelitian kualitatif, teori lebih merupakan proposisi yang berisi berbagai kemungkinan yang akan dilihat bekerjanya di lapangan. Fleksibilitas dilakukan dengan dua alasan: (1) penelitian kualitatif sangat mengakui pentingnya konteks kehidupan sebagai rangkaian faktor yang menentukan cara berpikir maupun bertindak warga masyarakat yang hidup di dalamnya. Konteks itu berbeda antar masyarakat sehingga ada kemungkinan ada hal-hal yang tak terduga (yang tidak tercakup dalam teori) yang ikut menentukan hal yang jadi fokus penelitian; (2) Konteks bisa menyebabkan keberlakukan faktor yang sudah tercakup dalam teori bekerja dengan cara yang tidak pernah diperhitungkan sebelum penelitian dilakukan. Sifat fleksibel teori dalam penelitian kualitatif menyebabkan input dari lapangan tidak hanya dapat mengkonfirmasi atau menolak proposisi yang ada, tapi juga untuk memodifikasinya dan mencari penjelasan/pemahaman tentang apa yang menyebabkan proposisi itu bekerja atau tidak bekerja di dalam konteks masyarakat yang diteliti. Hal ini sangat berpengaruh terhadap bagaimana wawancara di dalam penelitian kualitatif dilakukan. Satu hal yang sangat menyolok dari pengaruh tersebut adalah pertanyaan dalam wawancara kualitatif sebagian besar memerlukan jawaban yang bersifat open-ended. Pertanyaan diajukan tidak hanya untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesa yang ada, tetapi juga untuk memodifikasi hipotesa tersebut sehingga peneliti mendapatkan pemahaman yang mendalam, padat, lengkap, dan sesuai dengan konteks kehidupan masyarakat yang ditelitinya. Sampling dalam penelitian kualitatif Baik dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif, kebutuhan akan sample selalu dipicu oleh persoalan bagaimana dan kepada siapa kita bisa memperoleh informasi yang diperlukan. Meskipun demikian, tujuan dan logika pengambilan sample di dalam dua metode ini sangat berbeda. 2

3 Dalam penelitian kuantitatif sampling dilakukan untuk memperoleh informasi dari sejumlah orang yang dianggap mewakili populasi yang lebih besar. Melalui informasi tersebut peneliti bermaksud membuat generalisasi yang bisa berlaku untuk populasi tersebut. Dalam penelitian kualitatif sampling dilakukan untuk memperoleh sumber/orang-orang/kasus/peristiwa yang memilik/mengandungi banyak informasi (info-rich) melakukan verifikasi (konfirmasi atau penolakan) terhadap informasi yang diperoleh dari informan awal; mendapatkan variasi yang lengkap dari sebuah gejala; melengkapi puzzle. Dengan demikian, di dalam penelitian kuantitatif sampling berkaitan dengan representativeness yang diperlukan untuk membangun pernyataan-pernyataan yang berlaku umum di dalam populasi yang diteliti (generalisasi). Jumlah sample ditentukan menurut prosedur statistik yang baku. Di dalam penelitian kualitatif sampling berkaitan dengan kepadatan, koherensi dan kelengkapan informasi yang dibutuhkan dalam rangka membangun pemahaman (understanding) terhadap sesuatu hal, memverifikasi pemahaman yang diperoleh (memperkuat validitas), dan menangkap, mendeskripsikan, memahami keragaman/variasi dari sebuah gejala tertentu. Jumlah sample tidak ditentukan oleh prosedur standar dan banyaknya informan, melainkan oleh: Sejauh mana informasi yang dibutuhkan sudah cukup lengkap dan berbagai variasi yang signifikan sudah tercakup sejauh mana saturasi (tingkat kejenuhan informasi) sudah dicapai. Saturasi terjadi bila informasi yang diperoleh dari informan tambahan sifatnya mengulang atau hanya berisi info yang tidak terlalu penting. Berapa banyak informan yang perlu diwawancara seringkali juga ditentukan oleh hal-hal praktikal seperti jumlah tenaga pewawancara, waktu, biaya, dan berbagai kendala yang ada di lapangan. Overview Metode Wawancara Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh informasi verbal dari informan mengenai hal-hal yang tidak bisa secara langsung diperoleh melalui pengamatan. Bila kita ingin mendapatkan keterangan verbal tentang suatu kejadian, perspektif,penilaian, pemikiran, gagasan tentang kejadian atau gejala tertentu, wawancara merupakan teknik yang tepat untuk digunakan. Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa seringkali ada kesenjangan antara gejala atau tindakan dengan makna yang diberikan kepada gejala tersebut. 3

4 Metode wawancara kualitatif digunakan dengan tujuan-tujuan tertentu. Tujuan itu antara lain adalah: Mendapatkan deskripsi yang rinci tentang suatu hal (peristiwa, situasi, kondisi, proses, perspektif, makna, penilaian) Mendapatkan perspektif yang lengkap dan terintegrasi tentang suatu hal. Perspektif ini dicari dari sejumlah sumber yang relevan dengan hal yang ingin diketahui Memahami dan menjelaskan sesuatu dengan cara memperlihatkan prosesnya. Mengembangkan deskripsi holistik (tentang bekerjanya sebuah sistem, kegagalan, kemacetan, keberhasilan) Mendapatkan pemahaman tentang bagaimana sebuah persoalan atau persitiwa diinterpretasi secara berbeda oleh pihak-pihak yang relevan. Mengungkap pengalaman-pengalaman orang secara kongkrit dan terperinci sehingga pembaca memperoleh empati atau bisa turut merasakan apa yang telah terjadi. Mengidentifikasi variabel-variabel yang diperlukan untuk membuat hipotesa dalam sebuah survey atau hipotesa kerja dalam penelitian kualitatif. Secara umum metode wawancara bisa diletakan kedalam sebuah kontinum : pertanyaan tertutup dengan jawaban tertutup di satu kutub dan pertanyaan terbuka dengan jawaban terbuka di kutub yang lain. Di dalam penelitian kualitatif, kontinum itu dipersempit menjadi Pertanyaan terbuka dengan jawaban terbuka di satu kutub dan pertanyaan tertutup/berstruktur dengan jawaban terbuka di kutub yang lain. Dilihat seperti itu, maka salah satu ciri menonjol dari metode wawancara kualitatif adalah pentingnya informan memberikan jawaban yang terbuka terhadap pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Hal ini disebabkan karena penelitian kualitatif sangat mementingkan konteks, proses, dan koherensi dari jawabanjawaban informannya. Hal itu sulit diperoleh ketika alternatif jawaban informan telah ditentukan sebelum wawancara dilakukan. Berdasarkan kontinum itu, secara umum metode wawancara kualitatif dapat dibagi menjadi tiga jenis: wawancara informal/bebas, wawancara dengan pedoman wawancara, dan wawancara semi struktur. A. WAWANCARA INFORMAL/BEBAS Definisi2 penting dalam metode Wawancara Informal/Bebas Wawancara informal adalah sebuah teknik wawancara yang dilakukan di dalam proses interaksi alamiah/percakapan informal. Pertanyaan yang diajukan pewawancara muncul dan berkembang dari percakapan dengan informan. 4

5 Meskipun peneliti tahu informasi apa yang dicari, pertanyaan maupun jawaban di dalam teknik ini tidak ditentukan sebelum wawancara dilakukan. Fungsi dan tujuan-tujuan digunakannya metode wawancara informal Rapport Eksplorasi Probing, menanyakan isu yang sama dengan pertanyaan yang berbedabeda Mendapatkan informasi yang erat berkaitan dengan konteks kehidupan masyarakat Prasyarat yang diperlukan untuk dapat menggunakan metode wawancara informal Mampu menjadi pendengar yang baik Bisa menciptakan pertanyaan-pertanyaan penting di dalam sebuah percakapan Dapat membangun situasi yang nyaman bagi informan dan memicu minat informan untuk membicarakan topik-topik tertentu Siap menghadapi ambiguitas Sensitif terhadap situasi dan kebiasaan di tempat baru Kekuatan/keterbatasan/kelemahan metode wawancara informal Kekuatan: pewawancara bisa sangat fleksible dalam mengikuti gaya dan karakter informan yang berbeda-beda. Pertanyaan yang sama bisa ditanyakan secara berbeda tergantung pada siapa informan yang diwawancara. Situasi percakapan memungkinkan informan mengungkap hal-hal yang sulit keluar melalui proses yang lebih formal, standar, dan kaku. Cara ini paling bagus untuk menangkap perspektif informan karena berbagai kendala yang ada dalam suasana formal dapat diperkecil Cara ini merupakan tahap awal yang efektif bagi proses pembentukan teknik wawancara yang lebih berstruktur atau survey Kelemahan: Memerlukan banyak waktu dan tenaga serta keluwesan. Memerlukan kualitas pewawancara yang berpengalaman dan kemampuan interaksi sosial yang relatif baik. Penyusunan data agar menjadi sistematik memakan waktu yang lama Bukan teknik yang efektif ketika tim peneliti terdiri dari orang yang berbeda pengalaman peneltiannya 5

6 B. WAWANCARA DENGAN PEDOMAN WAWANCARA Definisi2 penting dalam metode Wawancara dengan Pedoman Wawancara Pedoman wawancara adalah daftar topik-topik penting yang akan dicakup dalam sebuah proses pengumpulan data. Dalam bentuk yang lebih rinci, masing-masing topik yang ada dalam daftar/pedoman bisa juga disertai dengan sejumlah pertanyaan alternatif. Pertanyaan tersebut lebih berfungsi sebagai pemicu wawancara dan strategi wawancara, bukan daftar pertanyaan yang harus ditanyakan secara kaku. Pedoman wawancara yang cukup lengkap biasanya juga mencakup keterangan dan rationale dari masing-masing topi yang akan diliput (mengapa topik ini penting untuk diliput? Apa asumsi yang mendasari dipilihnya topik tertentu dst). Fungsi dan tujuan-tujuan digunakannya metode Wawancara dengan Pedoman Wawancara Wawancara dengan menggunakan pedoman dilakukan untuk tujuan dan dalam kondisi tertentu: Teknik ini berguna apabila kita ingin mempertahankan kekuatan penelitian (mendapatkan jawaban yang open-ended dan sesuai dengan keadaan informan) tetapi ingin memastikan bahwa topik-topik yang telah ditentukan sebelum wawancara dapat terliput Topik yang akan diliput cukup banyak dan proses wawancara dilakukan oleh sebuah tim pewawancara yang pemahaman terhadap isu yang akan diteliti bervariasi. Pedoman ini sekaligus juga berperan sebagai pedoman pengumpulan data yang bisa terus menerus diperiksa untuk mengingatkan peneliti tentang apa yang perlu diliput. Pedoman wawancara juga berguna untuk digunakan sebelum dan sesudah wawancara dilakukan Prasyarat yang diperlukan untuk dapat menggunakan metode Wawancara dengan Pedoman Wawancara Mempunyai pemahaman yang baik terhadap topik-topik yang akan diliput Mampu menjadi pendengar yang baik dan menciptakan pertanyaan dari rangkaian jawaban informan Bisa menciptakan alternatif pertanyaan dan variasi strategi bertanya dari topik yang sama Dapat membangun situasi yang nyaman bagi informan dan memicu minat informan untuk membicarakan topik-topik tertentu Siap menghadapi ambiguitas dan kemungkinan berubahnya topik-topik yang ada dalam pedoman wawancara 6

7 Kebutuhan-kebutuhan apa yang harus dipenuhi Untuk menggunakan metode ini ada sejumlah langkah yang perlu dipenuhi: Memahami dengan baik tujuan dari wawancara/penelitian yang akan dilakukan Mempunyai rumusan yang cukup jelas tentang topik-topik yang akan diliput dalam wawancara (kerangka substantif, ruang lingkupnya, dan kedalaman informasi) Pewawancara memiliki pengetahuan (dan pengalaman) dengan topik-topik yang akan ditanyakan. Hal ini penting untuk menjadi informed dan alert interviewer, mendapatkan respect dan kepercayaan dari informan. Mempunyai bayangan tentang bentuk laporan dan informasi yang penting bagi laporan penelitian. Kekuatan/keterbatasan/kelemahan metode Wawancara dengan Pedoman Wawancara Kekuatan : Di samping bisa memperoleh data yang komprehensif, pedoman/outline topik yang ada memungkinkan pengumpulan data yang lebih sistematik/seragam dari beragam informan Kesenjangan informasi dapat diantisipasi Proses wawancara relatif bersifat alamiah dan situasional Kelemahan : Karena outline sudah ditentukan, ada kemungkinan info penting terabaikan Fleksibilitas dalam proses wawancara dapat mengakibatkan jawaban yang secara substansial berbeda dari informan yang berbeda Akibatnya jawaban tentang topik yang sama sulit diperbandingkan Meskipun relatif terstruktur, pengolahan dan penyusunan data masih cukup rumit dan memakan waktu Apa yang tidak boleh dilakukan ketika menerapkan metode x Seperti telah dikemukakan di atas, pedoman wawancara berisi daftar topik bukan pertanyaan (meskipun untuk setiap topik ada contoh/alternatif pertanyaan, strategi bertanya dsb) Jangan menggunakan pedoman wawancara sebagai daftar pertanyaan seperti di dalam proses survey. Hal ini akan mengakibatkan pewawancara lebih sibuk dengan pedoman dan daftar pertanyaan ketimbang jawaban informan Jangan membuat pertanyaan-pertanyaan yang mendorong informan memberikan jawaban yang baku atau alternatif jawaban yang diajukan 7

8 oleh pewawancara. Hal ini akan mengikis motif informan untuk mengungkap informasi yang lengkap dan terperinci Tidak memberlakukan pedoman, topik, maupun alternatif pertanyaan secara kaku. Kemungkinan modifikasi selalu terjadi. Pedoman wawancara tidak perlu diterapkan secara seragam kepada semua jenis informan. C. WAWANCARA SEMI BERSTRUKTUR (SSI) Karakteristik umum metode SSI Susunan dan urutan pertanyaan sudah ditentukan sebelum wawancara Pertanyaan ditanyakan sesuai dengan daftar pertanyaan yang sudah ada (urutan dan kata-katanya) Semua informan diberi pertanyaan yang sama dengan urutan yang sama Informan tidak diberi pilihan jawaban (open-ended). Mereka tetap bisa menjawab dengan caranya masing-masing Fungsi dan tujuan-tujuan digunakannya metode SSI Metode ini pada dasarnya dipilih karena sejumlah alasan: Menutupi kelemahan-kelemahan yang terdapat di dalam metode wawancara dengan pertanyaan dan jawaban yang terbuka. Namun strategi ini mengandung dilema: semakin banyak kelemahan metode kualitatif dapat dihindari oleh teknik ini, semakin sedikit kekuatan metode kualitatif yang dapat dimanfaatkan oleh teknik ini. Metode ini cukup efektif digunakan ketika wawancara dilakukan oleh sebuah tim. Struktur pertanyaan berfungsi untuk mengurangi variasi subyektivitas, cara bertanya, dan pemahaman pewawancara dalam sebuah tim Mendapatkan data yang cukup kaya dan detail tapi sangat sistematis. Struktur pertanyaan yang sama memungkinkan perbandingan dilakukan dengan lebih baik. Sampai titik tertentu kuantifikasi juga bisa dilakukan. Bagi audience tertentu, cara ini sering dianggap lebih valid dan credible. Mendapatkan informasi yang cukup luas dan detail dalam waktu yang relatif singkat. Kekuatan/keterbatasan/kelemahan metode SSI Kekuatan: Karena informan memberi info berdasarkan pertanyaan yang sama, data yang diperoleh lebih mudah dibandingkan Kelengkapan data yang diberikan setiap informan bisa lebih terjaga 8

9 Pengaruh dan bias pewawancara bisa relatif dikurangi bila menggunakan lebih dari satu pewawancara Pengorganisasian dan analisis data relatif mudah Memungkinkan pengguna hasil penelitian untuk mengevaluasi instrumen yang digunakan dalam peneltian Kelemahan: Tingkat fleksibilitas sebagaimana yang terkandung dalam wawancara bebas sangat rendah. Urutan dan pertanyaan yang baku bisa menjadi kendala bagi informan dan membatasi relevansi pertanyaan dan jawaban dengan konteks yang ada Semakin sistematis dan berstruktur, semakin berkurang kualitas informasi yang diperoleh Kalau tidak berhati-hati teknik ini bisa mendapatkan headline tapi kehilangan ceritanya Cenerung mendapatkan jawaban gelondongan ketimbang kongkrit dan detail Apa yang perlu dipersiapkan untuk menggunakan teknik SSI Menyadari dan sensitif terhadap konteks interaksi antara interviewer dan interviewee (terutama konteks proyek) Memahami dan mengetahui sebanyak mungkin berbagai info yang relevan dengan topik yang akan ditanyakan dalam interview Merencanakan dan memperkirakan berbagai peralatan apa yang dibutuhkan sebelum wawancara dilakuka Memilih tempat interview yang tepat (dimana interview bisa dilakukan) Memilih informan yang dianggap relevan dengan tujuan wawancara (sampling) Bagaimana menanyakan pertanyaan dengan cara yang tepat (menurut ukuran lokal) Sebelum dan sesudah beberapa kali interview, perkirakan waktu kasar yang diperlukan untuk menyelesaikan wawancara. Pendekatan/strategi implementasi metode SSI Bagaimana memperkenalkan diri, tujuan interview, topik yang akan ditanyakan, dan pastikan mereka mengerti (buka peluang untuk mereka bertanya). Sebutkan arti penting pandangan mereka bagi perbaikan program. Bagaimana mendapatkan kepercayaan dan memperkecil kepercayaan dan kerjasama yang berlebihan Proses interview sebaiknya dilakukan lewat pertanyaan yang paling sederhana dan bisa diterima sampai ke hal yang kompleks (menentukan strategi tentang tipe-tipe pertanyaan yang harus diajukan deskriptif, struktural, dll) Strategi ini penting dilakukan walaupun harus luwes karena situasi pribadi, pangkat, kebudayaan, dan wilayah berbeda2) 9

10 Bagaimana pencatatan harus dilakukan pada saat wawancara (jotting, rekam, ketik) Bagaimana interview diselesaikan (konfirmasi kesimpulan, rekap dan analisis dengan informan, jangan lupa berterima kasih atas waktu dan pikiran (bahwa keterangan sangat berguna untuk memperbaiki program) dan sampaikan bahwa bila diperlukan informan akan diminta keterangannya lagi Bagaimana hasil SSI dicatat, disusun, dan disimpan Secepat mungkin membuat rekap Merekap/ mencatat catatan singkat (dan ingatan) yang dibuat pada saat wawancara Susun hasil wawancara di bawah heading pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan dalam wawancara /mungkin perlu form Secara terpisah masukan analisis, kesimpulan, komentar, ataupun catatan pribadi tentang isi wawancara maupun tentang informan. Buat checklist kelengkapan sumber informasi Untuk setiap issue simpan hasil wawancara berdasarkan tipe informan (poor household, aparat, korkot, dll) di dalam sebuah map Apa yang sebaiknya dihindarkan (menunda rekap) D. WAWANCARA BIOGRAFI Pada dasarnya wawancara untuk mendapatkan data tentang sejarah dan pengalaman keterlibatan informan di dalam program menggunakan teknik yang sama dengan SSI maupun teknik wawancara dengan pedoman wawancara. Namun demikian, substansi yang ingin diperoleh (cerita tentang pengalaman dan sejarah informan) mengandung beberapa isu khusus yang mungkin relatif berbeda dengan teknik-teknik yang telah dibahas sebelumnya. Isu-isu tersebut antara lain adalah: Informasi tentang biografi bisa sangat kongkrit, terperinci, dan panjang (meskipun tidak berbicara tentang keseluruhan sejarah hidup informan). Oleh karena itu, sebelum wawancara ini dilakukan, sangat penting peneliti membatasi hal yang ingin dicakup dan tingkat kedalaman yang ingin dicapai dan bagaimana informasi dari berbagai biografi ini akan berperan di dalam laporan penelitian. Seringkali isi dan alur cerita tentang masa lalu bukan hal yang mudah untuk diungkap karena sejumlah alasan (karena ingatan terhadap detail terbatas atau karena pengalaman traumatik). Oleh karena itu pewawancara di dalam bertanya perlu terus menerus memberikan pertanyaan yang dapat memicu ingatan informan dan bersikap cukup sabar dan berhati-hati ketika percakapan menyentuh persoalan yang sensitif atau pengalaman traumatik informan. Pewawancara perlu mempunyai judgment yang tepat tentang kapan sebuah pertanyaan sensitif/sulit bisa ditanyakan 10

11 Kemampuan untuk menanyakan suatu hal dari berbagai sudut pandang di berbagai kesempatan yang berbeda menjadi penting di dalam wawancara biografi. Pengalaman dari berbagai praktek oral history interview memperlihatkan bahwa cerita tentang masa lalu sangat dipengaruhi oleh posisi informan pada masa kini, bayangan informan tentang apa yang terjadi pada masa mendatang, dan siapa pewawancara yang dihadapinya. Hal ini perlu disadari oleh pewawancara agar dapat memberikan interpretasi yang memadai terhadap cerita informan. Karena berkaitan dengan ingatan dan merupakan upaya informan untuk merekonstruksi masa lalunya, maka sebisa mungkin pewawancara berbicara sesedikit mungkin dan membiarkan informan mempunyai keleluasaan untuk menjawab dengan kecepatan dan caranya sendiri. Cerita tentang masa lalu juga sarat dengan muatan perasaan. Berbagai perasaan yang menyertai fase-fase pengalaman seringkali tidak terungkap dalam bentuk verbal. Oleh karena itu, sejauh perasaan informan merupakan informasi yang relevan bagi peneliti, pewawancara juga perlu mengamati tindak-tanduk, ekspresi, intonasi bicara informan di samping berbagai jawaban yang diberikan. Pengetahuan pewawancara tentang konteks lokal dan fase-fase program dan sejarah program yang bisa diperoleh dari sumber lain akan sangat membantu proses wawancara yang bertujuan untuk menggalli sejarah pengalam informan berpartisipasi dalam program. 11

IFA HANIFAH MISBACH, S.Psi, Psikolog UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

IFA HANIFAH MISBACH, S.Psi, Psikolog UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA IFA HANIFAH MISBACH, S.Psi, Psikolog UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Interview merupakan salah satu alat ukur untuk memperoleh informasi antara dua orang yang dilakukan dengan cara dua arah di dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut maka digunakan metodologi penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut maka digunakan metodologi penelitian sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara mendalam mengenai pengalaman psikologis pada remaja yang mengalami perceraian orangtua. Untuk mengetahui hasil dari

Lebih terperinci

D. FOCUS GROUP INTERVIEW/ DISCUSSION

D. FOCUS GROUP INTERVIEW/ DISCUSSION KULIAH 5 D. FOCUS GROUP INTERVIEW/ DISCUSSION IINTERVIEW DENGAN SEJUMLAH PARTISIPAN SEKALIGUS SEHINGGA TERJADI INTERAKSI BUKAN SAJA ANTARA PENGIKUT DAN PARTISIPAN, TETAPI JUGA ANTAR PARTISIPAN ATAU ANTAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dirumuskan oleh peneliti maka metode penelitian ini menggunakan adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Kualitatif Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian, pemilihan subyek penelitian, metode pengumpulan data, prosedur penelitian, hambatan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian 1. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan deskriptif, yaitu memandu peneliti untuk mengungkapkan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Beberapa pandangan dasar pendekatan kualitatif menurut Sarantakos antara lain adalah suatu realitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian didasarkan kepada pendekatan penelitian kualitatif didasari pertimbangan sebagai berikut : a. Penelitian secara spesifik fokus pada proses praktikum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAAN. Brebes Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan diwilayah tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAAN. Brebes Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan diwilayah tersebut karena 44 BAB III METODE PENELITIAAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi diwilayah Kecamatan Salem Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan diwilayah tersebut karena wilayah tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuatu yang berada di luar individu, manusia tidak secara sederhana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuatu yang berada di luar individu, manusia tidak secara sederhana BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.A Tipe Penelitian Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. pandangan dasar pendekatan kualitatif menurut Sarantakos (1993) antara lain adalah suatu realitas

Lebih terperinci

Observasi dan Wawancara

Observasi dan Wawancara Observasi dan Wawancara Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI Rizka Putri Utami, M.Psi Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Observasi Suatu cara pengumpulan data dg melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Poerwandari (2005) menyebutkan bahwa pendekatan kualitatif digunakan jika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Kualitatif Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Kualitatif merupakan suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan model studi kasus. Creswell (1998, dalam Herdiansyah, 2010) menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif. Menurut Patton (dalam Poerwandari, 2009), pemilihan pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan sebuah pendekatan yang dikenal dengan pendekatan kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan 76 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian dengan menggambarkan peristiwa atau kejadian yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat di mana penelitian akan dilakukan yaitu di Kelompok Bermain Bunga Nusantara

Lebih terperinci

MSDM Summary Chapter 7

MSDM Summary Chapter 7 MSDM Summary Chapter 7 by: Gabriella Pella Joanne Nainggolan Rinda Gultom Sheila Silalahi CHAPTER 7 : Interviewing Candidates Definisi Interview (wawancara) adalah prosedur yang didesain untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 41 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Poerwandari (2005) menyebutkan bahwa pendekatan kualitatif digunakan jika

Lebih terperinci

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian mengenai Proses Penyesuaian Diri di Lingkungan Sosial pada Remaja Putus Sekolah. Metodologi penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dikarenakan, penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dikarenakan, penelitian III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dikarenakan, penelitian yang bersifat analitis. Selain itu data penelitian yang akan dikumpulkan tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Sekolah Menengah Atas Taruna Nusantara merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian. Sekolah ini berlokasi di Jl. Raya Magelang- Purworejo Km. 5,

Lebih terperinci

H. DISAIN RISET KUALITATIF

H. DISAIN RISET KUALITATIF 1 H. DISAIN RISET KUALITATIF 1. DIMULAI DENGAN PERTANYAAN TENTANG MANUSIA DALAM KEHIDUPAN YANG NYATA, DALAM KURUN WAKTU TERTENTU 2. TERDAPAT 3 TAHAP DALAM RISET KUALITATIF: PEMANASAN, PELAKSANAAN, DAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitiaan yang digunakan dalam penelitiaan Nasionalisme

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitiaan yang digunakan dalam penelitiaan Nasionalisme 123 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitiaan yang digunakan dalam penelitiaan Nasionalisme Generasi Muda dalam Era Otonomi Khusus Papua ini adalah metode kualitatif. Digunakannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Pendekatan Kualitatif Dalam penelitian ini digunakan sebuah pendekatan yang dikenal dengan pendekatan kualitatif. Creswell menyatakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies).

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies). BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies). Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini mengenai konsep diri pada perempuan penderita tumor jinak payudara, metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan oleh peneliti maka metode yang dipakai adalah metode penelitian Kualitatif. Metode Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat hiburan khusus tempat tongkrongan anak- anak lesbi. Peneliti mengambil lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Wates yang berlokasi di Desa Bendungan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo. SMA Negeri 2 Wates di pilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di lembaga amil zakat Baitul Maal Hidayatullah (BMH) yang bertempat di Jalan Sidomakmur 15, Mulyoagung, Dau, Kabupaten Malang, Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian mengenai Gambaran kepuasan pernikahan kepada pasangan suami istri dewasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Istilah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian dan juga merupakan salah satu jenis

Lebih terperinci

RISET KUALITATIF DOSEN : DIANA MA RIFAH

RISET KUALITATIF DOSEN : DIANA MA RIFAH RISET KUALITATIF DOSEN : DIANA MA RIFAH PENDAHULUAN Data primer dapat berupa data yang sifatnya kualitatif maupun kuantitatif Kapanpun sebuah masalah ditangani, riset kuantitatif harus didahului oleh riset

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian dalam skripsi ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik

Lebih terperinci

Penemuan fakta sosial tidak berasal dari persepsi subjektif dan terpisah dari konteks.

Penemuan fakta sosial tidak berasal dari persepsi subjektif dan terpisah dari konteks. Oyo Wartoyo 1. Perbedaan antara Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif Dapat ditinjau dari berbagai aspek: Sumber: J. Moleong, Lexy (2007) ASPEK KUANTITATIF KUALITATIF 1. Maksud Membuat deskripsi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. atau dengan menggunakan alat kuantifikasi yang lain, melainkan melakukan

METODE PENELITIAN. atau dengan menggunakan alat kuantifikasi yang lain, melainkan melakukan III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian jenis ini dimaksudkan sebagai suatu cara yang tidak menggunakan prosedur statistik atau dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Berdasarkan penjelasan pada bab-bab sebelumnya, maka jenis metode penelitian kualitatif dipilih oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian. Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Metode Penelitian

Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Metode Penelitian Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, 2009 3. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memahami konsep pacaran dan perilaku pacaran pada remaja awal. Dalam bab ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Republika yang bertempat di Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C Jl. Ir.

BAB III METODE PENELITIAN. Republika yang bertempat di Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C Jl. Ir. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di lembaga pengelola wakaf Dompet Dhuafa` Republika yang bertempat di Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C 28 29 Jl. Ir. H.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan campuran (Mix Design). Menurut Creswell (2010, hlm. 5) penelitian metode campuran merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan untuk memahami dan memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun masalah manusia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian kualitatif mengenai Gambaran Citra Diri (Body Image) pada

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian kualitatif mengenai Gambaran Citra Diri (Body Image) pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pada penelitian kualitatif mengenai Gambaran Citra Diri (Body Image) pada Crossplayer ini, metode yang dipergunakan diantaranya ialah wawancara dan observasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay. 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay. Dengan tujuan penelitian ini peneliti akan menggunakan metode penelitan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Suatu metode ilmiah dapat dipercaya apabila disusun dengan mempergunakan suatu metode yang tepat. Metode merupakan cara kerja atau tata kerja untuk dapat memahami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan yang paling sesuai untuk digunakan (Poerwandari, 2001). Dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan yang paling sesuai untuk digunakan (Poerwandari, 2001). Dalam 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Kualitatif Untuk mendapatkan pemahaman mendalam dan khusus atas suatu fenomena serta untuk memahami manusia dalam segala kompleksitasnya sebagai makhluk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di beberapa SPBU di Daerah Kabupaten Sleman tepatnya di SPBU Jl.Seturan, SPBU Kalasan, SPBU Jl. Magelang km 5, SPBU Jl. Monjali,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Kualitatif Pendekatan kualitatif berasumsi bahwa manusia adalah makhluk yang aktif, yang mempunyai kebebasan kemauan, yang perilakunya hanya dapat dipahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah merupakan sebuah konsep teoritik yang membahas mengenai beberapa metode yang digunakan dalam penelitian. Beberapa hal yang berhubungan dengan metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor, (1995) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. 31 Universitas Indonesia. Gambaran Stres..., Muhamad Arista Akbar, FPSI UI, 2008

3. METODE PENELITIAN. 31 Universitas Indonesia. Gambaran Stres..., Muhamad Arista Akbar, FPSI UI, 2008 3. METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan pendekatan penelitian yang digunakan, metode pengumpulan data, subyek penelitian, prosedur persiapan, prosedur pelaksanaan, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yang akan dilakukan, yaitu untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yang akan dilakukan, yaitu untuk mengetahui BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang akan dilakukan, yaitu untuk mengetahui gambaran pembentukan identitas seksual gay dewasa awal maka untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Sampel Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III. 3.1 Pendekatan

BAB III. 3.1 Pendekatan BAB III 3.1 Pendekatan Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengetahui strategi pengelolaan brand image Royal Kuningan Hotel. Metode penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Berawal dari permasalahan dan tujuan penelitian, maka metode penelitian yang dipahami paling tepat untuk digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Suwatu Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan penelitian di tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Denzim dan Licoln (1994) penelitian kualitatif bertujuan untuk mencapai pemahaman

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia

3. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia 31 3. METODE PENELITIAN Sesuai dengan tujuan penelitian ini yakni guna mengetahui lebih lanjut mengenai harapan orang tua terhadap masa depan anak penyandang tunaganda, maka diperlukan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif berbentuk studi kasus yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifatsifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menganai Studi Tentang Orientasi Menghukum Anak Nakal yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menganai Studi Tentang Orientasi Menghukum Anak Nakal yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian menganai Studi Tentang Orientasi Menghukum Anak Nakal yang Dilakukan Penyidik Anak dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. ilmiah yang terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan tertentu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. ilmiah yang terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan tertentu BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Secara umum metode penelitian didefinisikan sebagai suatu kegiatan ilmiah yang terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan tertentu baik praktis maupun teoritis (Semiawan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Kualitatif Untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam dan khusus atas suatu fenomena, serta untuk dapat memahami manusia dalam segala kompleksitasnya sebagai makhluk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di daerah Desa Progowati, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Malioboro, yang merupakan pusat perbelanjaan oleh-oleh di Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi tersebut selain objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III yaitu metodologi penelitian berisi uraian mengenai pendekatan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III yaitu metodologi penelitian berisi uraian mengenai pendekatan, 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III yaitu metodologi penelitian berisi uraian mengenai pendekatan, desain, dan metode penelitian. Setelah itu, diuraikan pula tentang definisi operasional mengenai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian 1. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan metode penelitian

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH BERBASIS PENELITIAN. Dwi Harsono

ARTIKEL ILMIAH BERBASIS PENELITIAN. Dwi Harsono ARTIKEL ILMIAH BERBASIS PENELITIAN Dwi Harsono ARTIKEL ILMIAH Karya tulis lengkap (KBBI) Suatu penyampaian ide dan gagasan tentang obyek kajian tertentu kepada pembaca menggunakan bahasa tulis dan mengikuti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini peneliti dapat memperoleh data yang rinci

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia

3. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia 33 3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran proses pencarian makna hidup pada penderita carcinoma cervix. Untuk mendapatkan informasi mengenai makna

Lebih terperinci

Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan terhadap subjek. Penelitian kualitatif memberikan peneliti

Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan terhadap subjek. Penelitian kualitatif memberikan peneliti Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif sangat bergantung pada pandangan dan cara pendekatan terhadap subjek. Penelitian kualitatif memberikan peneliti informasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di daerah Kabupaten Bekasi lebih tepatnya di Kampung Galian Kumejing Desa Sukamurni, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi. Dengan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. 23 Universitas Indonesia. Gambaran Penghayatan..., Mitra Atensi, FPSI UI, 2008

3. METODE PENELITIAN. 23 Universitas Indonesia. Gambaran Penghayatan..., Mitra Atensi, FPSI UI, 2008 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran makna hidup yang dihayati oleh relawan pemberdayaan masyarakat miskin. Makna hidup bersifat unik, spesifik, dan personal (Frankl dalam

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian telah dilaksanakan di PPLPD Karate Komplek Gor Jatidiri Karangrejo Kecamatan Gajahmungkur dan kantor Dinpora Jl. Ki mangunsarkono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang permasalahan penelitian, pendekatan penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat bantu pengumpulan data, prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif, yaitu suatu jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif, yaitu suatu jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Kualitatif Peneliti menggunakan penelitian kualitatif, yaitu suatu jenis penelitian yang prosedur penemuan yang dilakukan tidak menggunakan prosedur statistik atau kuantifikasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 107 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini dirancang untuk menemukan karakteristik dan praktikpraktik kepemimpinan sekolah Islam, maka jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang bertujuan untuk menganalisis manfaat pelaksanaan PNPM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang bertujuan untuk menganalisis manfaat pelaksanaan PNPM 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian yang bertujuan untuk menganalisis manfaat pelaksanaan PNPM Mandiri bagi masyarakat ini menggunakan pendekatan-pendekatan naturalistik yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam melakukan sebuah penelitian, diperlukan sebuah pendekatan/desain penelitian. Hal ini dimaksudkan agar penelitian tersebut memiliki landasan yang kokoh dilihat dari sudut metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 53 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah pengetahuan mengenai teknik dan prosedur pengambilan data pada penelitian ilmiah. Metode penelitian dirancang sedemikin rupa agar penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif ialah penelitian yang bermaksud untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Kualitatif Penelitian mengenai faktor-faktor yang memengaruhi harga diri suami tinggal di rumah mertua ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Bogdan dan

Lebih terperinci

CARA PENGUMPULAN DATA KEGIATAN BIDANG ILMU ALAT UKUR HASIL PENGUKURAN DAN CONTOH

CARA PENGUMPULAN DATA KEGIATAN BIDANG ILMU ALAT UKUR HASIL PENGUKURAN DAN CONTOH Pengumpulan Data Terdapat 2 jenis data : a. Data Primer : Data yang langsung dikumpulkan/diperoleh dari sumber pertama. b. Data Sekunder : Data yang tidak langsung diperoleh dari sumber pertama, dan telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Creswell, yang dikutip Rulam Ahmadi, penelitian kualitatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisakan metodologi kualitatif sebagai

Lebih terperinci

BAB III. pemahaman yang mendalam mengenai kondisi psychological well being pada istri

BAB III. pemahaman yang mendalam mengenai kondisi psychological well being pada istri BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai kondisi psychological well being pada istri kedua dalam pernikahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Analisis Penanaman Nilai-Nilai Karakter Abdullah bin Abu Kuhafah dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan

Lebih terperinci

commit to user BAB III METODE PENELITIAN

commit to user BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini masuk ke dalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang pemecahan masalahnya dengan menggunakan data empiris. (Masyhuri

Lebih terperinci

Penelitian Kualitatif Metode kualitatif: tidak menggunakan statistik pengumpulan data Analisis Interpretasi Biasanya berhubungan dengan masalah sosial

Penelitian Kualitatif Metode kualitatif: tidak menggunakan statistik pengumpulan data Analisis Interpretasi Biasanya berhubungan dengan masalah sosial Metode dan Desain Penelitian Kualitatif Retna Siwi Padmawati KMPK - IKM, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada 2009 1 Tujuan Perkuliahan 1. Memahami secara singkat ruang lingkup dan ciri-ciri penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian dan juga merupakan salah satu

Lebih terperinci