BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
|
|
- Irwan Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu negara didirikan dengan maksud untuk memajukan kesejahteraan dan mencukupi kepentingan rakyatnya. Untuk mencapai tujuan tersebut negara membentuk suatu organisasi yang diberikan tugas untuk mewujudkan tujuantujuan tersebut dan mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan negara agar terlaksana dengan baik. Organisasi yang dibentuk dan diberi kuasa oleh negara tersebut adalah pemerintah. Pemerintah yang tujuan utamanya memberi jasa dan pelayanan kepada masyarakat mempunyai lingkungan yang berbeda dengan lembaga yang bertujuan mencari laba. Lembaga Pemerintah memang lebih terkesan sebagai lembaga politik daripada lembaga ekonomi, akan tetapi sebagaimana bentuk-bentuk kelembagaan lainnya, lembaga pemerintah juga memiliki aspek sebagai lembaga ekonomi. Sebagai lembaga ekonomi, maka pada satu sisi lembaga pemerintah melakukan berbagai bentuk pengeluaran guna melakukan berbagai upaya untuk memperoleh penghasilan guna menutupi biaya-biaya tersebut. Berdasarkan aktivitas ekonominya itu, maka tidak dapat dielakkan bila lembaga pemerintah juga membutuhkan jasa akuntansi dalam pengelolaan negara, baik untuk meningkatkan mutu pengawasannya, maupun untuk menghasilkan informasi keuangan yang akan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi, karena itu pemerintah menerapkan salah satu bidang Akuntansi yaitu Akuntansi Pemerintahan di semua tingkatan dan unit pemerintahan yang ada. Akuntansi Pemerintahan pada dasarnya adalah akuntansi mikro yang berfungsi mencatat dan melaporkan realisasi pelaksanaan anggaran suatu negara. 1
2 2 Kecakapan Pemerintah dalan menyelenggarakan negara diiringi dengan kecakapan dalam mengelola keuangan negara, diharapkan akan memperlancar pencapaian tujuan. Sebaliknya tanpa pengelolaan keuangan yang baik akan sulit untuk mencapai tujuan utama Pemerintah yaitu memberikan jasa dan pelayanan bagi masyarakat. Untuk itu pemerintah dalam melaksanakan hak dan kewajibannya serta melaksanakan tugas yang dibebankan rakyat dituntut mempunyai rencana yang matang. Rencana tersebut akan dipakai sebagai pedoman dalam setiap pelaksanaan tugas negara dan dalam pengelolaan keuangan negara, yang dituangkan dalam bentuk anggaran negara. Pengurusan/pengelolaan keuangan negara tidak terlepas dari pelaksanaan anggaran. Keterkaitan keuangan negara dan anggaran negara memang sangat erat karena bertambah atau berkurangnya keuangan negara berdasarkan pelaksanaan anggaran negara, sehingga pengurusan/pengelolaan keuangan negara juga dilaksanakan pada pelaksanaan anggaran negara. Kegiatan mengurus/mengelola keuangan negara atau mengelola perbendaharaan negara, yang tampak setiap tahun adalah kegiatan penyusunan (perencanaan), pembahasan (pengesahan), pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban anggaran, sedangkan dari segi mikro, pengelolaan keuangan merupakan tugas seorang Bendaharawan, dalam bentuk penerimaan, penyimpanan maupun pengeluaran atau penyaluran uang/barang, serta melaksanakan fungsi akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan instansi, dimana laporan keuangan pokok yang dihasilkan terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air sebagai unsur pelaksana Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum di Bidang Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air juga berkewajiban untuk melaksanakan pengelolaan keuangan instansi dengan sebaik-baiknya, tugas pengelolaan keuangan ini dilakukan oleh Bendaharawan Pengguna Anggaran. Bendaharawan Pengguna Anggaran pada dasarnya tidak semata-mata mengelola keuangan daerah, namun secara langsung juga mengelola keuangan negara, karena itu untuk tidak memperluas masalah yang akan diteliti maka penulis hanya menitikberatkan pada pengelolaan keuangan instansi bagian pembangunan/proyek 2
3 3 yang dananya bersumber langsung dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan penerapan akuntansi pemerintahan dalam hubungannya dengan efektivitas pengelolaan keuangan instansi tersebut. Penelitian ini dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air karena Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air sebagai salah satu instansi pemerintahan yang memperoleh anggarannya dari APBN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air mengelola keuangannya/ anggarannya dengan baik dalam rangka penerapan akuntansi pemerintahan. Sehingga dapat diketahui bagaimana hubungan yang terjadi antara akuntansi pemerintahan dan pengelolaan keuangan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai penerapan Akuntansi Pemerintahan ini dan hasilnya akan dituangkan ke dalam skripsi yang berjudul: "Penerapan Akuntansi Pemerintahan dalam Hubungannya dengan Efektivitas Pengelolaan Keuangan Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum". 1.2 Identifikasi Masalah. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan pokok penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan akuntansi pemerintahan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air sebagai salah satu bagian dari Instansi Pemerintah. 2. Bagaimana pengelolaan keuangan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air. 3. Bagaimana hubungan penerapan Akuntansi Pemerintahan dengan efektivitas pengelolaan keuangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air. 3
4 4 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud diadakannya penelitian ini, adalah untuk menganalisa penerapan Akuntansi Pemerintahan dalam hubungannya dengan efektivitas pengelolaan keuangan Instansi. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui penerapan Akuntansi Pemerintahan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air sebagai salah satu bagian dari Instansi Pemerintahan. 2. Untuk mengetahui pengelolaan keuangan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air. 3. Untuk mengetahui hubungan penerapan Akuntansi Pemerintahan dengan efektivitas pengelolaan keuangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut: 1. Penulis sendiri Diharapkan untuk dapat mengetahui dan memahami bagaimana penerapan Akuntansi Pemerintahan dalam hubungannya dengan efektivitas pengelolaan keuangan di dalam suatu instansi pemerintahan. 2. Bagi Instansi yang terkait Sebagai objek penelitian, dapat menjadi bahan masukan atau evaluasi dalam rangka peningkatan mutu kegiatan dan pelayanan kepada masyarakat, khususnya dari segi pengelolaan keuangan. 3. Bagi Peneliti selanjutnya Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian lanjutan mengenai penerapan Akuntansi Pemerintahan dalam hubungannya dengan efektivitas pengelolaan keuangan 4
5 5 1.5 Kerangka Pemikiran Sebagaimana lembaga komersial, lembaga Pemerintahan juga memerlukan jasa akuntansi, baik untuk menghasilkan laporan keuangan manapun untuk meningkatkan mutu pengawasan lembaga yang bersangkutan, dan akuntansi yang digunakan adalah Akuntansi Pemerintahan. Akuntansi Pemerintahan menurut Sugijanto (1995) adalah: Akuntansi Pemerintahan meliputi aktivitas pengklasifikasian, pengikhtisaran, pelaporan transaksi-transaksi keuangan Pemerintah sebagai suatu kesatuan dan dari unit-unitnya, serta penafsiran hasil aktivitas ini." Fungsi Akuntansi Pemerintahan biasanya lebih ditekankan pada pencatatan pelaksanaan anggaran negara serta pelaporan realisasinya. Karena fungsinya yang demikian itu, maka Akuntansi Pemerintahan kadang-kadang disebut juga sebagai Akuntansi Anggaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Akuntansi Pemerintahan adalah bidang akuntansi yang berfungsi untuk mencatat serta melaporkan realisasi pelaksanaan anggaran suatu negara. Pengertian keuangan negara menurut Revrisond Baswir (2000;13) adalah: "Semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang, demikian segala sesuatu (baik berupa uang maupun barang) yang dapat dijadikan milik (kekayaan) negara, berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut." Hak negara meliputi pemungutan pajak, bea dan cukai, mencetak uang, pinjaman negara dan lain-lain. Kewajiban negara meliputi pemeliharaan keamanan, menyelenggarakan pendidikan, menyediakan sarana kesehatan masyarakat dan sebagainya. Untuk membiayai semua kegiatan negara ini, dana yang diperlukan diambil dari dana yang telah ditetapkan dalam anggaran negara. Pengertian anggaran negara secara terinci dijelaskan oleh Revrisond Baswir (2000;26) sebagai berikut: "Anggaran Negara adalah suatu pernyataan tentang perkiraan, pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan terjadi dalam suatu periode di masa depan, serta data dari pengeluaran dan penerimaan yang sungguh-sungguh terjadi di masa lalu." 5
6 6 Anggaran negara dituangkan dalam bentuk sebuah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). APBN dalam arti sempit adalah suatu rencana kerja pemerintah dalam periode tertentu (1 tahun) yang mencakup: 1.Perkiraan jumlah tertinggi Belanja Negara yang diperlukan oleh Pemerintah. 2.Perkiraan jumlah Pendapatan Negara yang diperlukan untuk membiayai Belanja Negara tersebut. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air sebagai salah satu instansi Pemerintah, memiliki tugas sebagai unsur pelaksana Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum di bidang Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air. Selain mengelola keuangan daerah juga mengelola langsung keuangan negara melalui pelaksanaan proyek-proyek pemerintah yang dibiayai langsung oleh APBN. Intinya bahwa keuangan instansi di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air yang dalam hal ini merupakan bagian dari Keuangan Negara, merupakan objek Akuntansi Pemerintahan dimana dalam Akuntansi Pemerintahan data akuntansi digunakan untuk memberikan informasi mengenai transaksi ekonomi dan keuangan yang menyangkut organisasi pemerintahan dan organisasiorganisasi lain yang tidak bertujuan mencari laba (non profit oriented). Hasil akhir dari pengelolaan keuangan adalah berupa laporan keuangan. Laporan Keuangan tersebut terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 259/ KMK.12/ 2001, tentang Tata Cara Pelaksanaan Pembukuan dan Pelaporan Keuangan pada departemen atau lembaga, yang dimaksud Laporan Realisasi Anggaran adalah: "Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan pelaksanaan anggaran selama satu periode tertentu. Laporan ini memperlihatkan perbandingan realisasi belanja yang dirinci menurut tujuan dan klasifikasi belanja atau perbandingan realisasi pendapatan dengan estimasi pendapatan." Dengan mengetahui penerapan Akuntansi Pemerintahan, dan kegiatan pengeloaan keuangan di sebuah instansi serta sejauh mana transaksi-transaksi 6
7 7 ekonomi dan keuangan tersebut mendukung pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya maka efektivitas pengelolaan keuangan instansi tersebut dapat dinilai. Efektivitas menurut Komarrudin (1996:269) adalah: Suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau tingkat kegagalan kegiatan manajemen internal dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Jadi, Akuntansi Pemerintahan disini dapat dijadikan alat bagi pemerintah untuk dapat mengelola keuangannya dengan efektif. 1.6 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian Analisis Deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan objek penelitian yang sebenarnya dengan syarat mengumpulkan data relevan yang tersedia, kemudian disusun, dipelajari serta dianalisis lebih lanjut. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian dan pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian Lapangan (field research). Penelitian Lapangan adalah Penelitian yang dilakukan dengan maksud untuk mengumpulkan data primer yang akan digunakan untuk menjawab masalah penelitian. Pengumpulan data diperoleh melalui: 1). Observasi yaitu penelitian langsung ke objek penelitian untuk melihat serta mencatat kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 2). Kuesioner Yaitu sejumlah pertanyaan yang terstruktur yang diberikan kepada pihakpihak yang berhubungan langsung dengan objek penelitian, yaitu 7
8 8 Bendaharawan di Sub Bagian Keuangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air. 3). Wawancara Yaitu suatu proses untuk memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 2. Penelitian Kepustakaan (library research) Yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang berfungsi sebagai landasan teoritis yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku, dokumen-dokumen, literatur, referensi, peraturan-peraturan, dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dipilih. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk tujuan penelitian ini, maka penulis melakukan penelitian pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air yang berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda No. 193 Bandung. Penelitian ini dilakukan dari Bulan Februari sampai dengan Selesai. 8
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 84 TAHUN 2001 TENTANG
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 84 TAHUN 2001 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
85 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air serta didukung oleh teori-teori yang penulis dapatkan sebelumnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. UMUM Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan komponen laporan keuangan yang berkedudukan menggantikan Nota Perhitungan Anggaran, sebagaimana yang dimaksud dan diatur dalam Peraturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam sejarah perkembangan otonomi daerah di Indonesia, telah lahir berbagai produk perundang-undangan yang mengatur mengenai pemerintahan di daerah. Diantaranya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Akuntansi Pengertian dasar dan paling umum akuntansi seperti dikutip dari New Oxford American dictionary adalah the action or process of keeping financial accounts yang bila diterjemahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semua perusahaan memiliki pola kegiatan dan jenis usaha yang berbedabeda tetapi pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Reformasi pengelolaan keuangan Negara masih terus dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini dimaksudkan agar amanat yang tertuang dalam pasal 3 ayat (1) Undang-Undang
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Bagi perusahaan, penjualan merupakan aktivitas yang sangat penting dan harus dikendalikan karena penjualan merupakan bidang yang dinamis dengan kondisi yang berubah-ubah. Dari penjualan tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam era globalisasi dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan adalah kegiatan yang berkesinambungan dengan tujuan utama adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam era globalisasi dan persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia selalu berusaha mewujudkan masyarakat adil dan makmur, yang merupakan tujuan dari pembangunan nasional Negara Indonesia. Pembangunan nasional
Lebih terperinciCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
LAMPIRAN V PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 2.a TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan 1. Tujuan Kebijakan Akuntansi ini mengatur penyajian
Lebih terperinciPENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH. Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DR. TJAHJANULIN DOMAI, MS Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya 1. Pendahuluan - Pengantar - Tujuan - Definisi 2. Ketentuan Pengelolaan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKALIS,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang berjalan demikian pesat mempengaruhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan ekonomi yang berjalan demikian pesat mempengaruhi keadaan masyarakat yang semakin hari semakin sulit. Beberapa sektor usaha yang ada mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengertian pemerintah menurut Siregar dalam buku yang berjudul Akuntansi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian pemerintah menurut Siregar dalam buku yang berjudul Akuntansi Sektor Publik (2015:2) merupakan organisasi sektor publik yang mengelola dana masyarakat. Berkaitan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. ekonomi, maka pada satu sisi lembaga Pemerintahan melakukan berbagai bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lembaga Pemerintahan memang lebih terkesan sebagai lembaga politik daripada lembaga ekonomi. Tetapi sebagaimana, bentuk-bentuk kelembagaan lainnya, lembaga Pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicapai. Umumnya tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan yang didirikan baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan industri selalu mempunyai tujuan utama yang ingin dicapai. Umumnya tujuan
Lebih terperinciBUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dalam suatu negara merupakan rangkaian kegiatan yang berkesinambungan dengan tujuan utama adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam negara tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tugas utama pemerintah adalah membantu dalam pembangunan Negara,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa lah Tugas utama pemerintah adalah membantu dalam pembangunan Negara, suatu Negara telah dikatakan berhasil dalam pembangunan Negara nya apabila masyarakat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koperasi adalah suatu badan usaha yang keberadaannya sangat relevan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Koperasi adalah suatu badan usaha yang keberadaannya sangat relevan dengan keadaan ekonomi rakyat Indonesia seperti disebutkan dalam pasal 33 ayat (1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semua pihak. Seperti kita ketahui bersama semua Negara mempunyai tujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang cukup luas dan kompleks. Kemajuan tersebut tentunya memerlukan kesiapan semua pihak. Seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan yang adil dan merata, sangat diperlukan sumber dana dan sumber daya yang berasal dari luar
Lebih terperinciTENTANG BUPATI PATI,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gereja merupakan salah satu jenis organisasi nirlaba yang dapat dipandang seperti halnya entitas ekonomi yang mengatur dirinya sendiri berdasarkan prinsip-prinsip
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini negara Indonesia sedang dalam tahap pembenahan kembali perekonomian yang sangat terpuruk akibat krisis ekonomi. Pembenahaan ini dilakukan ketika perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan berusaha untuk berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dewasa ini Lembaga Pemerintah di Indonesia memang lebih terkesan sebagai lembaga politik dari pada lembaga ekonomi. Akan tetapi sebagaimana bentuk-bentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah salah satu landasan yuridis bagi pengembangan otonomi daerah di Indonesia. Dalam Undang-undang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99/PMK.06/2006 TENTANG MODUL PENERIMAAN NEGARA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99/PMK.06/2006 TENTANG MODUL PENERIMAAN NEGARA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. b. c. d. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reformasi dalam bidang keuangan yang ditandai dengan lahirnya Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi kelangsungan pembangunan Negara, khususnya di Indonesia. Dalam melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan Negara yang paling potensial bagi kelangsungan pembangunan Negara, khususnya di Indonesia. Dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Akuntansi Keuangan Daerah Menuru Halim (2002 : 138) pengertian akuntansi sebagaimana dikemukakan oleh Accounting Principle Board (APB) yang memandang akuntansi dari
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 63/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 63/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sikap bertanggung jawab merupakan syarat mutlak berjalannya suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sikap bertanggung jawab merupakan syarat mutlak berjalannya suatu organisasi dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari suatu sistem yang dikenal dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana tercantum
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dan dalam rangka melaksanakan Trilogi pembangunan, diperlukan ketersediaan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah Akuntansi merupakan aktivitas jasa untuk menyediakan informasi yang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.85, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Mekanisme. Pertanggungjawaban. Bea Masuk. Pelaksanaan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.85, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Mekanisme. Pertanggungjawaban. Bea Masuk. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87/PMK.05/2009 TENTANG MEKANISME
Lebih terperinciSTANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN
LAMPIRAN IV PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005 TANGGAL 13 JUNI 2005 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN Paragraf-paragraf yang ditulis dengan
Lebih terperinciPowered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu usaha untuk meningkatkan pendapatan suatu negara, dalam rangka meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi untuk mencapai pembangunan yang adil dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan tata kelola yang baik (good governance),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan tata kelola yang baik (good governance), pemerintah terus melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
Lebih terperinci- 1 - BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG. NOMOR : 01 TAHUN 2014 kk TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014
- 1 - BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 01 TAHUN 2014 kk TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG, Menimbang
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 73 TAHUN 2017 TENTANG
RANCANGAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 73 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2018 GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : bahwa sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belanja Negara (APBN), disamping barang-barang inventaris kekayaan negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu lingkup dari keuangan negara adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), disamping barang-barang inventaris kekayaan negara dan badan usaha milik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang ada. Persaingan ini terjadi di dalam semua sektor
Lebih terperinciBUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus-menerus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus-menerus dalam pembangunan nasional. Tujuan pembangunan nasional adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat
Lebih terperinciCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 0 LAMPIRAN I.0 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TANGGAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Lampiran I.0 PSAP 0 (i) DAFTAR ISI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR: 2 TAHUN 2012 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR: 2 TAHUN 2012 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011 ABSTRAK : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Pada hakekatnya kemajuan suatu bangsa akan tercapai apabila bangsa tersebut mampu menghadapi segala permasalahan yang dihadapinya dengan baik dan benar.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah salah satu landasan yuridis bagi pengembangan otonomi daerah di Indonesia. Dalam Undang-Undang
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016
PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Dengan semakin ketatnya persaingan di bidang perindustrian maka penting bagi perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan usahanya, karena hanya perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup signifikan dalam pelaksanaan APBN di Indonesia. Perubahan tersebut ditandai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi di bidang pengelolaan keuangan negara membawa perubahan yang cukup signifikan dalam pelaksanaan APBN di Indonesia. Perubahan tersebut ditandai dengan lahirnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Pemerintahan Sebagaimana halnya perusahaan, lembaga pemerintahan juga memerlukan jasa akuntansi. Baik untuk menghasilkan informasi keuangan, maupun untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 1. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan. dikeluarkan oleh badan yang berwenang. Standar Akuntansi Keuangan
BAB II DASAR TEORI A. Standar Akuntansi Keuangan 1. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Standar Akuntansi Keuangan merupakan pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang. Standar Akuntansi
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG
RANCANGAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv
DAFTAR ISI Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv Bab I Pendahuluan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2015... 1 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan
Lebih terperinciWALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG
WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut tertuang dalam Anggaran Penerimaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan sumber utama penerimaan Negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin maupun pembangunan agar tercapai kemakmuran dan kesejahteraan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pertanggungjawaban. Bea Masuk. Prosedur.
No.139, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pertanggungjawaban. Bea Masuk. Prosedur. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK NOMOR 63/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013
PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi
Lebih terperinciWALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010
WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010 WALIKOTA MOJOKERTO, Menimbang : bahwa memenuhi ketentuan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO
SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha dengan semakin berkembangnya kegiatan usaha maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha dengan semakin berkembangnya kegiatan usaha maka semakin rumit pula tugas yang dilakukan manajemen, terutama dalam pengambilan keputusan. Semua keputusan
Lebih terperinciANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA GORONTALO
ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA GORONTALO Mahasiswa Jurusan : Abdul Mukhlis Akuba : Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan, organisasi dan sektor publik memerlukan anggaran sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitasnya. Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciKeuangan telah melakukan perubahan kelembagaan yaitu. peningkat- an efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kinerja birokrasi dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya peningkatan kinerja dan institusi kelembagaannya, Kementerian Keuangan telah melakukan perubahan kelembagaan yaitu peningkat- an efisiensi, efektivitas,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN/KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan penyelenggaraan negara. dilakukan oleh badan eksekutif dan jajaranya dalam rangka mencapai tujuan
BAB II TINJAUAN/KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pemerintahan Daerah Dalam arti luas : Pemerintahan adalah perbuatan pemerintah yang dilakukan oleh badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEMBANGUNAN PERUMAHAN NASIONAL Peraturan Pemerintah (Pp) Nomor 12 Tahun 1988 Tanggal 25 Oktober 1988
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEMBANGUNAN PERUMAHAN NASIONAL Peraturan Pemerintah (Pp) Nomor 12 Tahun 1988 Tanggal 25 Oktober 1988 Presiden Republik Indonesia, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar maupun kecil, baik bersifat profit motif maupun
Lebih terperinci> *\ PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN ^UL^pT)
> *\ PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN ^UL^pT) y ^2 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ^ *- ^S^^ Untuk Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
Lebih terperinciSTANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS
LAMPIRAN V PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005 TANGGAL 13 JUNI 2005 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional adalah kegiatan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka pemerintah perlu
Lebih terperinciTahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG,
Lebih terperinciPERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEMBANGUNAN PERUMAHAN NASIONAL Peraturan Pemerintah (Pp) Nomor 12 Tahun 1988 Tanggal 25 Oktober 1988
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEMBANGUNAN PERUMAHAN NASIONAL Peraturan Pemerintah (Pp) Nomor 12 Tahun 1988 Tanggal 25 Oktober 1988 Presiden Republik Indonesia, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 59 TAHUN 2013 TENTANG
RANCANGAN PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 59 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2013 BUPATI PURWOREJO, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, perusahaan-perusahaan dituntut tidak hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi juga berusaha memberikan nilai tambah (value added)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini telah tumbuh dan berkembang bermacammacam perusahaan industri yang satu sama lain saling bersaing untuk memerluas jaringan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 5/A, 2011 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 19 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 19 TAHUN 2008 T E N T A N G
BERITA DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 19 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 19 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN ANGGARAN 2014
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BATU
PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 1 TAHUN 2011 T E N T A N G ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang :
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK. Penulis ditempatkan di Bagian Akuntansi dan Pelaporan. Selama
39 BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek Penulis melaksanakan kerja praktek di Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, Penulis ditempatkan di Bagian Akuntansi dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada era globalisasi ini, tingkat perkembangan usaha semakin pesat sehingga menyebabkan tingkat persaingan antar perusahaan yang tinggi. Kondisi ini
Lebih terperinciSTANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 04 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
LAMPIRAN VI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005 TANGGAL 13 JUNI 2005 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 04 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Paragraf-paragraf yang ditulis
Lebih terperinciDharma Ekonomi No. 36 / Th. XIX / Oktober 2012 PENGGUNAAN BASIS AKRUAL. DALAM AKUNTANSI PEMERINTAHAN Di INDONESIA. Agus Hariyanto.
PENGGUNAAN BASIS AKRUAL DALAM AKUNTANSI PEMERINTAHAN Di INDONESIA Agus Hariyanto Abstraksi Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang berlaku dewasa ini menggunakan basis kas menuju akrual (cash towards
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI Sesuai dengan fungsinya, pajak merupakan sumber dana untuk membiayai pengeluaran rutin negara atau yang sering disebut dengan fungsi budgeter.
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2008 NOMOR 19
LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2008 NOMOR 19 PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2007
Lebih terperinciWALIKOTA JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2014
WALIKOTA JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2014 T E N T A N G PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Reformasi yang terjadi pada bidang politik mulai merambah pada bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Reformasi yang terjadi pada bidang politik mulai merambah pada bidang keuangan negara. Hal ini diindikasikan dengan telah diterbitkannya Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciBUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 6 TAHUN 2014
BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 BUPATI TOLITOLI Menimbang : a.
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR
a BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang terjadi saat ini akan menjadi suatu. tantangan bagi perekonomian Indonesia karena pada kenyataannya Usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi yang terjadi saat ini akan menjadi suatu tantangan bagi perekonomian Indonesia karena pada kenyataannya Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah
Lebih terperinci