Mudah Mengisi SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi
|
|
- Suharto Hamdani Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2
3 Mudah Mengisi SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi Oleh : Casavera Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008 Hak Cipta 2008 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit. Candi Gebang Permai Blok R/6 Yogyakarta Telp. : ; Fax. : info@grahailmu.co.id Casavera Mudah Mengisi SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi/Casavera - Edisi Pertama Yogyakarta; Graha Ilmu, 2008 viii hlm, 1 Jil. : 26 cm. ISBN: Pajak I. Judul
4 KATA PENGANTAR Formulir SPT 1770 S merupakan formulir SPT Tahunan yang digunakan untuk pelaporan pajak penghasilan Orang Pribadi yang bekerja sebagai karyawan (menerima penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja), Orang Pribadi dengan penghasilan dari dalam negeri lainnya, serta Orang Pribadi yang penghasilannya dikenai pajak penghasilan final. Buku ini ditulis dengan tujuan memudahkan setiap orang pribadi yang telah memiliki NPWP untuk melaporkan besarnya pajak yang telah dipotong oleh perusahaan pemberi kerja ataupun oleh pihak lain serta untuk melaporkan besarnya pajak yang sebenarnya terutang kepada Negara menggunakan SPT 1770 S dan atau 1770 SS. Penulis membuat template Excel yang gampang dipahami, sehingga memudahkan pengisian formulir 1770 S. Buku ini juga dapat dimanfaatkan oleh perusahaan yang ingin membantu karyawan mereka (yang telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak) untuk memenuhi kewajiban perpajakan. Selain itu, buku ini juga dapat digunakan sebagai salah satu materi praktikum mata kuliah perpajakan, khususnya untuk bidang bahasan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi. Dengan kasus riil dan template Excel, siswa dapat dibawa untuk mengenal dunia bisnis, sehingga mereka lebih siap untuk terjun ke dunia usaha.
5 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi v vii BAB 1 Pendahuluan 1 BAB 2 Mempersiapkan Template Formulir Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi (1770 S Dan Atau 1770 SS) 9 BAB 3 Petunjuk Pengisian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi: Lampiran I (Formulir 1770 S I) 19 BAB 4 Petunjuk Pengisian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi: Lampiran II (Formulir 1770 S II) 35 BAB 5 Petunjuk Pengisian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi: Induk SPT (Formulir 1770 S) 43 BAB 6 Kasus Komprehensif Pengisian Formulir 1770 S 73 LAMPIRAN 1 Formulir SPT Tahunan PPh 1770 S 105 LAMPIRAN 2 Formulir SPT Tahunan PPh 1770 SS 109
6 BAB 1 PENDAHULUAN Wajib Pajak Orang Pribadi dan Formulir 1770 S Undang-undang perpajakan Indonesia menganut sistem self assessment. Dalam sistem ini, Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk menghitung, memperhitungkan, dan menetapkan besarnya jumlah Pajak Penghasilan yang terutang dan melaporkannya ke Kantor Pelayanan Pajak, atau Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan/ Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan setelah tahun pajak berakhir. Pada dasarnya, Wajib Pajak dapat dibedakan menjadi Wajib Pajak Badan dan Wajib Pajak Orang Pribadi. Selanjutnya, Wajib Pajak Orang Pribadi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi yang mempunyai penghasilan dari usaha/pekerjaan bebas (wirausaha) yang menyelenggarakan pembukuan dan Norma Penghitungan Penghasilan Netto, serta Wajib Pajak Orang Pribadi yang mempunyai penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja dari dalam negeri (atau bekerja sebagai karyawan). Perbedaan sumber penghasilan tersebut, berimplikasi pada perbedaan sarana dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Wajib Pajak Orang Pribadi dengan usaha bebas wajib melaporkan besarnya pajak menggunakan formulir Sedangkan Wajib Pajak Orang Pribadi yang bekerja sebagai karyawan atau mendapat penghasilan yang dikenakan PPh final, wajib melaporkan besar pajak tahunan yang terutang menggunakan formulir 1770 S.
7 2 Pendahuluan Karyawan Perusahaan 1770 S Wirausaha 1770 Fokus utama buku ini adalah kewajiban perpajakan Wajib Pajak Orang Pribadi yang bekerja sebagai karyawan, setiap orang yang mendapat penghasilan neto dalam negeri lainnya, dan setiap orang yang menerima penghasilan yang dikenakan PPh final. Sebagai karyawan sebuah perusahaan, gaji setiap bulan akan dipotong pajak oleh perusahaan. Sekitar satu atau dua bulan setelah tahun pajak berakhir (atau sekitar bulan Januari dan Februari tahun berikutnya), karyawan akan mendapatkan formulir 1721 A1 dari perusahaan tempat bekerja. Sebenarnya, formulir 1721 A1 tersebut merupakan total besarnya pajak atas gaji karyawan selama satu tahun takwim. Formulir tersebut akan menjadi dasar bagi karyawan yang bersangkutan untuk mengisi formulir 1770 S dan melaporkan besarnya penghasilan karyawan selama satu tahun dan besarnya pajak yang telah dipotong oleh perusahaan tempat bekerja. Setiap karyawan, tidak terkecuali, sebenarnya memiliki kewajiban untuk melaporkan pajak atas penghasilan kepada Negara setiap tahun. Penghasilan neto dalam negeri lainnya meliputi: Bunga Deviden Royalty Sewa Penghargaan dan hadiah
8 Pendahuluan 3 Keuntungan dari penjualan/pengalihan harta Penghasilan lainnya. Orang pribadi yang menerima penghasilan neto dari item-item tersebut wajib melaporkannya kepada Negara penghasilan yang diperoleh serta besarnya pajak yang terutang dan telah dipotong oleh pihak lain. Sarana pelaporan penghasilan dan pajak terutang adalah Formulir 1770 S. Penghasilan yang dikenakan PPh (pajak penghasilan) final meliputi: bunga deposito, tabungan dan diskonto SBI bunga/diskonto obligasi yang dilaporkan perdagangannya di bursa efek penjualan saham di bursa efek hadiah undian pesangon, tunjangan hari tua dan tebusan pensiun yang dibayar sekaligus honorarium atas beban APBN/APBD pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan sewa atas tanah dan/atau bangunan bangunan yang diterima dalam rangka bangun guna serah penghasilan yang dikenakan pajak bersifat final, meliputi penghasilan dari isteri dari satu pemberi kerja dan penghasilan anak dari pekerjaan penghasilan lain yang dikenakan pajak final dan atau bersifat final. Total penghasilan yang diterima orang pribadi dari item-item tersebut selama satu tahun, serta besarnya pajak final yang telah dikenakan atas penghasilan tersebut wajib dilaporkan ke Negara dengan menggunakan formulir 1770 S.
9 4 Pendahuluan Catatan: Tidak semua Wajib Pajak Orang Pribadi dapat menggunakan Formulir 1770 S untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Wajib Pajak Orang Pribadi yang memiliki penghasilan dari usaha bebas menggunakan Formulir 1770 dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya. Untuk lebih jelasnya, lihat beberapa contoh kasus berikut ini. Wajib Pajak Orang Pribadi Formulir SPT yang Digunakan S 1770 SS Amir bekerja sebagai staf keuangan di CV Makmur Sentosa. Amir menikah dengan dua orang anak. Istri Amir membuka usaha Salon Jelita. Keterangan: Sekalipun Amir hanya bekerja pada satu pemberi kerja, tetapi istri Amir memiliki usaha bebas. Badrun bekerja sebagai manajer di CV Rapi Jali. Istri Badrun bekerja sebagai karyawan Bank Populer. Keterangan: Badrun dan istrinya sama-sama hanya bekerja pada satu pemberi kerja. Setiap bulan mereka telah dipotong pajak oleh pemberi kerja. Carita belum menikah. Carita memiliki butik Juwita. Carita memiliki deposito di Bank Panorama sebesar Rp Keterangan: Butik merupakan kegiatan usaha bebas. David bekerja sebagai teller Bank Sejahtera. Amir belum menikah dan tidak memiliki sumber penghasilan yang lain. Keterangan: David hanya bekerja pada satu pemberi kerja. Setiap bulan, gaji David telah dipotong Pajak penghasilan oleh pemberi kerja Etan bekerja sebagai pegawai negeri. Selain itu, Etan memiliki lima kios di Pasar Baru. Kios-kios tersebut disewakan ke pihak lain. Istri Etan bekerja sebagai penulis buku komik. Setiap semester, istri Etan menerima royalti atas komik tersebut. Keterangan: Sewa bangunan dikenakan PPh Final dan royalti merupakan penghasilan neto lainnya.
10 Pendahuluan 5 Sekilas Informasi Peraturan Pajak yang Perlu Diketahui Wajib Pajak Bagian ini tidak akan mengulas pengetahuan perpajakan secara mendalam. Penulis hanya akan mengulas beberapa informasi yang ringan namun penting untuk diketahui. Beberapa informasi praktis terkait dengan formulir 1770 S yang perlu diketahui oleh Wajib Pajak antara lain: Setiap wajib pajak (dibuktikan dengan kepemilikan atas nomor pokok wajib pajak) memiliki kewajiban untuk melapor besarnya penghasilan dan pajak terutang. Jadi, dengan kata lain, mereka yang belum memiliki NPWP (nomor pokok wajib pajak), tidak wajib melapor besarnya penghasilan dan pajak terutang. Mengapa? Karena Indonesia menganut sistem self assessment dalam hal perpajakan. Jadi, diharapkan mereka yang memiliki penghasilan, juga memiliki kesadaran diri untuk melapor sebagai wajib pajak dan untuk memenuhi kewajiban perpajakan. Sarana untuk melapor besarnya pajak adalah Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT). Formulir 1770 S merupakan salah satu bentuk SPT yang dirancang khusus untuk wajib pajak orang pribadi yang bekerja sebagai karyawan, atau yang mendapat penghasilan neto dalam negeri lainnya, atau yang mendapat penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final. SPT tahunan tersebut wajib ditandatangani oleh Wajib Pajak atau oleh orang yang diberi kuasa menandatangani (dengan dilampiri surat kuasa khusus). SPT tahunan dianggap tidak disampaikan, apabila tidak ditantangani atau jika lampirannya tidak lengkap. Kelengkapan dokumen ini didasarkan pada ketetapan yang termuat dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 534/KMK.04/2000 dan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-214/PJ/2001. Wajib Pajak harus mengambil sendiri formulir SPT tahunan dan menyampaikannya paling lambat 3 bulan setelah tahun pajak berakhir (atau tanggal 31 Maret tahun berikutnya setelah tahun pajak).
Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2009
PERPAJAKAN Oleh : Casavera Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2009 Hak Cipta 2009 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini
Lebih terperinciSERI PERPAJAKAN INDONESIA-6 PPnBM, Revaluasi Aktiva Tetap dan Fasilitas PPh
SERI PERPAJAKAN INDONESIA-6 PPnBM, Revaluasi Aktiva Tetap dan Fasilitas PPh Oleh : Casavera Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2009 Hak Cipta 2009 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang
Lebih terperinciGRAHA ILMU Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :
PAJAK PENGHASILAN JILID I Oleh : Mohammad Yamin Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta 2012 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau
Lebih terperinciPenghasilan Lainnya Bulan... Tahun... Biaya (Rp) Jumlah Bruto (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (6)
LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-4/PJ/2009 Bentuk dan Tata Cara Pencatatan Yang Diterima Dari Luar Kegiatan Usaha dan/atau Pekerjaan Bebas Yang Merupakan Objek Pajak Yang Tidak Dikenai
Lebih terperinciKewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP
Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP adalah sebagai berikut : 1. Menyampaikan Surat
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
G. LAMPIRAN F. ANGSURAN PPh PASAL 25 TAHUN PAJAK BERIKUTNYA E. PPh KURANG/LEBIH BAYAR D. KREDIT PAJAK C. PPh TERUTANG B.PENGHASILAN KENA PAJAK A. PENGHASILAN NETO IDENTITAS FORMULIR TAHUN PAJAK KEMENTERIAN
Lebih terperinciPETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP ORANG PRIBADI SEDERHANA (FORMULIR 1770 S DAN LAMPIRANNYA) (Sesuai PER-34/PJ./2009 dan PER-66/PJ.
PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP ORANG PRIBADI SEDERHANA (FORMULIR 1770 S DAN LAMPIRANNYA) (Sesuai PER-34/PJ./2009 dan PER-66/PJ./2009) Tahun Pajak : 2009 Formulir 1770 S ini merupakan formulir SPT Tahunan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2013 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2010
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap perlakuan perpajakan dan perhitungan Pajak Penghasilan atas penghasilan
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
G. LAMPIRAN F. ANGSURAN PPh PASAL 25 BERIKUTNYA E. PPh KURANG/ LEBIH BAYAR D. KREDIT PAJAK C. PPh TERUTANG B. PENGHASILAN KENA PAJAK A. PENGHASILAN NETO IDENTITAS FORMULIR 1770 MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL
10 S SPT AN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MEMPUNYAI PENGHASILAN : DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA DALAM NEGERI LAINNYA YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL PERHATIAN SEBELUM
Lebih terperinciSOSIALISASI. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi Tahun Pajak 2017
SOSIALISASI SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi Tahun Pajak 2017 PMK NOMOR 243/PMK.03/2014 s.t.d.t.d. PMK NOMOR 9/PMK.03/2018 Bentuk dan Isi Surat Pemberitahuan, serta Tata Cara Pengambilan, Pengisian, Penandatanganan,
Lebih terperincia. Peredaran kegiatan usaha dan/atau penerimaan bruto dari pekerjaan bebas harus dicatat secara teratur dan kronologis menurut urutan waktu.
LAMPIRAN I Bentuk dan Tata Cara Pencatatan Yang Diterima Dari Kegiatan Usaha dan/atau Pekerjaan Bebas Yang Merupakan Objek Pajak Yang Tidak Dikenai Pajak Bersifat Final a. Peredaran kegiatan usaha dan/atau
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
PERHATIAN 0 MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS YANG MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA DARI PENGHASILAN LAIN SPT YANG DIKENAKAN
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL
0 S SPT AN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MEMPUNYAI PENGHASILAN : DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA DALAM NEGERI LAINNYA YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL PERHATIAN SEBELUM
Lebih terperinciKeputusan Dirjen Pajak No. KEP-240/PJ./2002, Tgl
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP- 108/PJ.1/1996 TENTANG BENTUK FORMULIR PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH TERAKHIR DENGAN KEP-506/PJ./2001 Keputusan
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
G. LAMPIRAN F. ANGSURAN PPh PASAL TAHUN PAJAK BERIKUTNYA E. PPh KURANG/ LEBIH BAYAR D. KREDIT PAJAK C. PPh TERUTANG B. PENGHASILAN KENA PAJAK A. PENGHASILAN NETO IDENTITAS FORMULIR TAHUN PAJAK KEMENTERIAN
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMPUNYAI PENGHASILAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK IDENTITAS PERHATIAN TAHUN PAJAK FORMULIR SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK
Lebih terperinciDATA IDENTITAS WAJIB PAJAK DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK
DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK A. NPWP : 0 7 4 5 6 1 2 3 0 0 1 3 0 0 0 B. C. JENIS USAHA : SPESIFIKASI USAHA : D. ALAMAT : Pegawai Swasta JL. BATU TULIS NO. 33 E. KELURAHAN / : KECAMATAN F. KOTA / KODE POS
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
770 PERHATIAN MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS YANG MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
IDENTITAS FORMULIR PERHATIAN MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS YANG MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA DARI PENGHASILAN LAIN
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
12 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang pelaksanaan kerja praktek Selama melaksanakan praktek kerja lapangan penulis di tempatkan di bagian pemasaran dan bagian umum. Di bagian ini pula penulis
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
PERHATIAN 770 BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA; YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL; DAN/ATAU PEMBUKUAN PENCATATAN DALAM NEGERI LAINNYA/LUAR NEGERI.
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
G. LAMPIRAN F. ANGSURAN PPh PASAL PAJAK BERIKUTNYA E. PPh KURANG/LEBIH BAYAR D. KREDIT PAJAK C. PPh TERUTANG B.PENGHASILAN KENA PAJAK A. PENGHASILAN NETO IDENTITAS FORMULIR PAJAK PERHATIAN 77 S SPT AN
Lebih terperinciPRAKTIKUM PAJAK PERTAMBAHAN NILAI LANJUTAN
PRAKTIKUM PAJAK PERTAMBAHAN NILAI LANJUTAN Oleh : Mohammad Yamin Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta 2012 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI 2 0
0 MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS YANG MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN ATAU NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
FORMULIR DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERHATIAN 177 S SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA; DALAM NEGERI LAINNYA;
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI 6
G. LAMPIRAN F. ANGSURAN PPh PASAL TAHUN PAJAK BERIKUTNYA E. PPh KURANG/ LEBIH BAYAR D. KREDIT PAJAK C. PPh TERUTANG B. PENGHASILAN KENA PAJAK A. PENGHASILAN NETO IDENTITAS FORMULIR BAGI WAJIB PAJAK YANG
Lebih terperinci: Mienati Somya Lasmana Budi Setiorahardjo. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008
PRAKTIKUM PPN & PPnBM Buku 1: Informasi Umum, Sekilas Peraturan PPN dan PPnBM, Transaksi, Instruksi dan Tugas serta Faktur Pajak dari Supplier (Pemasok) Oleh : Mienati Somya Lasmana Budi Setiorahardjo
Lebih terperinciPengertian PPh. Pasal 23
Pengertian PPh. Pasal 23 i ii Pelaksanaan Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan PPh Pasal 23 Pengertian PPh. Pasal 23 iii PELAKSANAAN PEMOTONGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PPh PASAL 23 DARI MASA KE MASA
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI 2 0 6
BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS; DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA; YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL; DAN/ATAU X PEMBUKUAN PENCATATAN DALAM NEGERI
Lebih terperinciLAMPIRAN - I. SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
PERHATIAN HALAMAN - I LAMPIRAN - I PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO NEGERI DARI USAHA DAN/ATAU PEKERJAAN BEBAS BAGI WAJIB PAJAK YANG MENGGUNAKAN SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN NPWP NAMA WAJIB
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Secara umum pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
Lebih terperinciTABEL KODE AKUN PAJAK DAN KODE JENIS SETORAN
LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 38 /PJ/2009, TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT PAJAK TABEL AKUN PAJAK DAN 1. Kode Akun Pajak 411121 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 21 100 Masa PPh Pasal
Lebih terperinciModul ke: PERPAJAKAN I. PPh PASAL Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi.
Modul ke: 14Fakultas Deden Ekonomi dan Bisnis PERPAJAKAN I PPh PASAL 24 Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Pajak Penghasilan (PPh) mengatur tentang perhitungan
Lebih terperinciPERPAJAKAN DI INDONESIA
PERPAJAKAN DI INDONESIA PERPAJAKAN DI INDONESIA Edy Suprianto PERPAJAKAN DI INDONESIA Oleh : Edy Suprianto Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2010 Hak Cipta 2010 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Lebih terperinciLAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-42/PJ/2008 TANGGAL : 20 OKTOBER 2008
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-42/PJ/2008 TANGGAL : 20 OKTOBER 2008 LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-42/PJ/2008 TANGGAL : 20 OKTOBER 2008 Umum : PETUNJUK
Lebih terperinciii Pengantar Bisnis
Daftar Isi i ii Pengantar Bisnis Daftar Isi iii PENGANTAR BISNIS Oleh : Irma Nilasari Sri Wiludjeng Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2006 Hak Cipta 2006 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Lebih terperinciHUKUM PAJAK INDONESIA, oleh Edy Suprianto Hak Cipta 2014 pada penulis
HUKUM PAJAK INDONESIA, oleh Edy Suprianto Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id Hak Cipta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN MAKSUD DAN TUJUAN
I. PENDAHULUAN Mengingat pentingnya masalah Perpajakan dalam pengelolaan Dana Pensiun, maka perlu adanya pedoman mendasar tentang Perpajakan. Peraturan Perpajakan Dana Pensiun mengacu pada Undang-undang
Lebih terperinciPER - 34/PJ/2010 BENTUK FORMULIR SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRI
PER - 34/PJ/2010 BENTUK FORMULIR SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRI Contributed by Administrator Tuesday, 27 July 2010 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS
BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS Pada laporan rugi laba yang telah dibuat oleh PT TGS yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 menunjukkan adanya unsur penjualan yang telah berhasil
Lebih terperinciLAPOR SPT TAHUNAN PPh OP MELALUI INTERNET
LAPOR SPT TAHUNAN PPh OP MELALUI INTERNET Amin Isnanto Penerbit: CV. Gunung Perahu Banjarnegara 2014 *landscape lebih baik LAPOR SPT TAHUNAN PPh OP MELALUI INTERNET Amin Isnanto Penerbit: CV. Gunung Perahu
Lebih terperinciKementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi. Tahun Pajak 2014 PJ.091/KUP/S/006/
Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi Tahun Pajak 2014 PJ.091/KUP/S/006/2015-00 OUTLINE Dasar hukum Gambaran Umum SPT 1770 SS Dasar Hukum Peraturan Menteri
Lebih terperinciEdisi Pertama Cetakan Pertama, 2009
ETIKA PROFESI Perekam Medis & Informasi Kesehatan Oleh : Ery Rustiyanto Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2009 Hak Cipta 2009 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan
Lebih terperinciMateri E-Learning Perpajakan
Kompilasi Materi Teori Perpajakan : 1. Bentuk Usaha Tetap 2. Norma Perhitungan Penghasilan Netto 3. Pajak Penghasilan Final 4. Utang Pajak dan Penagihan Pajak Sumber : Seri Perpajakan www.pajak.go.id BENTUK
Lebih terperinciPenghitungan PPh Akhir Tahun
PPh Orang Pribadi disampaikan Oleh: Bubun Sehabudin Penghitungan PPh Akhir Tahun Lanjut A Lanjut B Lanjut C Lanjut D A. Penghasilan Neto Fiskal B. Zakat C. Kompensasi Kerugian D. Pengh Tdk Kena Pajak (PTKP)
Lebih terperinciPETUNJUK PENGISIAN FORMULIR SURAT PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI SEDERHANA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI SEDERHANA (FORMULIR 1770 S DAN LAMPIRAN-LAMPIRANNYA)
Lebih terperinciAkuntansi untuk Perusahaan Jasa dan Dagang/Sigit Hermawan;
Akuntansi Untuk Perusahaan Jasa dan Dagang Oleh : Sigit Hermawan Masyhad Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2006 Hak Cipta 2006 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pajak. Pajak adalah suatu kewajiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), terlihat bahwa salah satu sumber penerimaan negara adalah bersumber dari sektor
Lebih terperinciSistem Kendali dengan Format Vektor - Matriks
Sistem Kendali dengan Format Vektor - Matriks Oleh : Rohani Jahja Widodo Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008 Hak Cipta 2008 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kini (awal tahun 2007) berpengaruh terhadap penerimaan pajak yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak terjadinya kenaikan BBM dipertengahan tahun 2000 lalu hingga kini (awal tahun 2007) berpengaruh terhadap penerimaan pajak yang disebabkan karena berbagai
Lebih terperinci1. Pembayaran dalam tahun berjalan: a. Pembayaran angsuran PPh Pasal 25 b. Pemotongan/Pemungutan oleh pihak lain c. Pembayaran PPh yang bersifat
BAYAR 1. Pembayaran dalam tahun berjalan: a. Pembayaran angsuran PPh Pasal 25 b. Pemotongan/Pemungutan oleh pihak lain c. Pembayaran PPh yang bersifat final 2. Pembayaran pada akhir tahun pajak (PPh Pasal
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perpajakan Menurut Undang-Undang no. 28 th. 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang
Lebih terperinciBUKTI PEMOTONGAN PPh PASAL 23. Jenis Penghasilan. Jumlah Penghasilan Bruto
Lampiran I Perturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-42/PJ/2008 Tanggal : 20 Oktober 2008 Lembar ke-1 untuk : Wajib Pajak Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak Lembar ke-3 untuk : Pemotong Pajak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-undang No. 28 tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pasal 1 ayat (1) yaitu pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang
Lebih terperinciKESEHATAN LINGKUNGAN UIEU - University Press
Daftar Isi i Daftar Isi iii KESEHATAN LINGKUNGAN Oleh : Ricki M. Mulia Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2005 Hak Cipta 2005 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan
Lebih terperinciBelajar Membuat Iklan Sukses
ii Belajar Membuat Iklan Sukses iii BELAJAR MEMBUAT IKLAN SUKSES Oleh : Hendy Y Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2009 Hak Cipta 2009 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak
Lebih terperinciPAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN
Pertemuan 1 PAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN Pertemuan 1 6 P1.1 Teori Pajak Penghasilan Umum Dan Norma Perhitungan Pajak Penghasilan A. UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN Undang-Undang
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 24/PJ/2013 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 24/PJ/2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR
Lebih terperinciKementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Kewajiban Perpajakan bagi Dokter
Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Kewajiban Perpajakan bagi Dokter PJ.091/PL/S/008/2014-00 Apa Itu Pajak? Gambaran Umum Subjek Pajak Objek Pajak Sumber Penghasilan Dokter Kewajiban Pajak
Lebih terperinciIslam: Makna dan Kerangka Dasar Ajaran
Islam: Makna dan Kerangka Dasar Ajaran ii Aspek Hukum dan Muamalat Islam: Makna dan Kerangka Dasar Ajaran ASPEK HUKUM DAN MUAMALAT Oleh : Muhammad Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2007 Hak Cipta 2007 pada
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (SPT TAHUNAN PPh WP ORANG PRIBADI) (SPT 1770
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-6/PJ/2010 TANGGAL : 25 JANUARI 2010
LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-6/PJ/2010 TANGGAL : 25 JANUARI 2010 I. TATA CARA PENERIMAAN DAN PENGOLAHAN SPT TAHUNAN Petugas penerima SPT pada TPT/Pojok Pajak/Mobil Pajak/Drop
Lebih terperinciEdisi Pertama Cetakan Pertama, 2013
PENYUSUNAN ANGGARAN Penulis: Sri Rahayu Andry Arifian Rachman Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan
Lebih terperinciTEORI DAN PRAKTEK PEMROGRAMAN TURBO PASCAL/Edhy
Pendahuluan Pengarahan Praktikum Teori dan Praktek Pemrograman Turbo Pascal Pendahuluan Pengarahan Praktikum TEORI DAN PRAKTEK PEMROGRAMAN TURBO PASCAL Oleh : Edhy Sutanta Edisi Pertama Cetakan Pertama,
Lebih terperinciPAJAK WP ORANG PRIBADI
PAJAK WP ORANG PRIBADI SISTEMATIKA 1. SPT WP Orang Pribadi 2. Komponen-Komponen SPT 3. WP OP Lebih dari Satu Pemberi Kerja 4. WP OP Pengusaha 5. WP OP Lebih satu Pemberi Kerja & Pengusaha 2 SPT WP Pribadi
Lebih terperinciMAKALAH PERPAJAKAN. Disusun Oleh : Florentina Rosalia Marseli UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MAKALAH PERPAJAKAN Disusun Oleh : Florentina Rosalia Marseli UNIVERSITAS SRIWIJAYA Tahun 2016-2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Di Indonesia maupun di berbagai negara lainnya, pasti memiliki kebijakan
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MEMPUNYAI PENGHASILAN : 1. DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS YANG MENYELENGGARAKAN
Lebih terperinciRuko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :
PAJAK DI INDONESIA Oleh : Trisni Suryarini Tarsis Tarmudji Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta 2012 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian
Lebih terperinciSURAT SETORAN PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SSP. 25 April STIE Widya Praja Tanah Grogot
STIE Widya Praja Tanah Grogot Tanggal Penerbitan 25 April 2016 Pertemuan SURAT SETORAN PAJAK Wajib Pajak dapat membayar pajak yang terutang dengan 2 (dua) cara, yaitu: 1. Dengan menggunakan Surat Setoran
Lebih terperinciKeputusan Dirjen Pajak No. KEP-241/PJ./2002, Tgl
TATA CARA DAN PROSEDUR PELAKSANAAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA DAN DISKONTO OBLIGASI YANG DIPERDAGANGKAN DAN ATAU DILAPORKAN PERDAGANGANNYA DI BURSA EFEK Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-241/PJ./2002,
Lebih terperinciPRAKTEK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PRAKTEK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Oleh: Weli Libertina Sembiring Edisi Pertama Cetakan pertama, Agustus 2008 Hak Cipta 2008 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau
Lebih terperinciKetentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan. Oleh Ruly Wiliandri
Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Oleh Ruly Wiliandri Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 1983 yang diubah dengan UU No. 9 Tahun 1994, dan UU No. 16 Tahun 2000 dan yang terakhir diatur dalam UU No. 28 Tahun
Lebih terperinciManajemen Koperasi; Teknik Penyusunan Laporan Keuangan, Pelayanan Prima dan Pengelolaan SDM GRAHA ILMU
Manajemen Koperasi; Teknik Penyusunan Laporan Keuangan, Pelayanan Prima dan Pengelolaan SDM Oleh : Tatik Suryani, Sri Lestari, Wiwik Lestari Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008 Hak Cipta 2008 pada penulis,
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MEMPUNYAI PENGHASILAN : DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA DALAM
Lebih terperinciAKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR Oleh : Sigit Hermawan Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008 Hak Cipta 2008 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI 2
0 MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS YANG MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN ATAU NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA DARI PENGHASILAN LAIN SEBELUM MENGISI BACALAH
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (SPT TAHUNAN PPh WP ORANG PRIBADI) (SPT 1770
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. warga negara dalam membiayai keperluan pembangunan nasional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan negara kita terhadap hutang luar negeri.sektor pajak
Lebih terperinciPPh Pasal 21. Maksud. Dasar Hukum. Objek Pemotongan Pemotong PPh Pasal 21. Bukan Pemotong PPh Pasal 21. Penerima Penghasilan
Maksud Objek Pemotongan Pemotong PPh Pasal 21 Bukan Pemotong PPh Pasal 21 Penerima Penghasilan PPh Pasal 21 Pemotongan pajak atas penghasilan yang dibayarkan kepada orang pribadi sehubungan dengan pekerjaan,
Lebih terperinciRuko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :
PELUANG & TANTANGAN DIPLOMASI PERTAHANAN Oleh : Parulian Simamora, M.Sc. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau
Lebih terperinciPenghasilan dari usaha di luar profesi dokter *) Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan
Penghasilan dari usaha di luar profesi dokter *) Misalnya: a. Usaha apotek; b. Rumah makan; c. Toko *) dapat bersifat final apabila memiliki peredaran bruto tertentu (PP No. 46 Tahun 2013) Penghasilan
Lebih terperinciKEPRIBADIAN DAN ETIKA PROFESI
Daftar Isi ~ ii ~ Kepribadian dan Etika Profesi Daftar Isi ~ iii KEPRIBADIAN DAN ETIKA PROFESI Oleh : Rismawaty Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008 Hak Cipta 2008 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Lebih terperinciii Penyusunan Anggaran Perusahaan
Daftar Isi i ii Penyusunan Anggaran Perusahaan Daftar Isi iii iv Penyusunan Anggaran Perusahaan PENYUSUNAN ANGGARAN PERUSAHAAN Oleh : Tendi Haruman Sri Rahayu Edisi Kedua Cetakan Pertama, 2007 Hak Cipta
Lebih terperinciKAJIAN ASPEK PERPAJAKAN WP ORANG PRIBADI PNS DALAM PEMENUHAN KEWAJIBAN SELF ASSESSMENT (STUDI KASUS: POLITEKNIK NEGERI JAKARTA)
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS, VOL 11, NO. 2, DESEMBER 2012 : 95 102 95 KAJIAN ASPEK PERPAJAKAN WP ORANG PRIBADI PNS DALAM PEMENUHAN KEWAJIBAN SELF ASSESSMENT (STUDI KASUS: POLITEKNIK NEGERI JAKARTA) Hayati
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pajak Pratama Bandung Kares di bagian Seksi Pelayanan, dalam
BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melakukan kegiatan kuliah kerja praktek di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Kares di bagian Seksi Pelayanan,
Lebih terperinciILMU KOMUNIKASI: TEORI & PRAKTIK
ILMU KOMUNIKASI: TEORI & PRAKTIK Oleh : Marhaeni Fajar Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2009 Hak Cipta 2009 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian
Lebih terperinciAKUNTANSI PERPAJAKAN
AKUNTANSI PERPAJAKAN AKUNTANSI PERPAJAKAN Edy Suprianto AKUNTANSI PERPAJAKAN Oleh : Edy Suprianto Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2011 Hak Cipta 2011 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI
STIE Bisma Lepisi Jl. Ks. Tubun No. 11 Tangerang 15112 Telp.:(021) 558 9161-62. Fax.:(021) 558 9163 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI Kode Mata Kuliah : EKA7450 Nama Mata Kuliah :
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
FORMULIR 1770 S KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MEMPUNYAI PENGHASILAN : DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA SPT PEMBETULAN KE- DALAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM ) bebas yang menyeluruh (global). Negara Indonesia berusaha segiat-giatnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM ) Kita telah memasuki masa milenium dan akan memasuki perdagangan bebas yang menyeluruh (global). Negara Indonesia berusaha segiat-giatnya
Lebih terperinciPAJAK PAJAK DEPARTEMEN IKK - IPB
PAJAK PAJAK . PAJAK yang dibayarkan digunakan untuk kegiatan Penyelenggaraan Negara, dan Membiayai pembangunan seperti pembangunan gedung-gedung sekolah, Sarana Kesehatan (rumah sakit), sarana umum, pembangunan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta 2012 pada Negara, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan
Lebih terperinciii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi
Daftar Isi i ii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi Daftar Isi iii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi Oleh: Ettij Iswanti Santoso Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2006 Hak Cipta 2006 pada penulis,
Lebih terperinciii Pengendalian Hayati
Daftar Isi i ii Pengendalian Hayati Daftar Isi iii PENGENDALIAN HAYATI: Dengan Memberdayakan Musuh Alami Hama Tanaman Oleh : F.X. Susilo Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2007 Hak Cipta 2007 pada penulis,
Lebih terperinciPertemuan 5 PAJAK PENGHASILAN PASAL 23, 25, & 26
Pertemuan 5 PAJAK PENGHASILAN PASAL 23, 25, & 26 Pertemuan 5 41 P5.1 Teori Pajak Penghasilan 23, 25, 26 & Pasal 4 ayat 2 A. Pengertian PPh Pasal 23 Pajak yang dipotong atas penghasilan yang berasal dari
Lebih terperinciSPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pasal 26
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-32/PJ/2009 Tanggal : 25 Mei 2009 Departemen Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Masa Pajak SPT Masa Pajak Pasal 21 dan/atau Pasal 26 Formulir
Lebih terperinciPER - 43/PJ/2009 BENTUK FORMULIR SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 4 AYAT (2),
PER - 43/PJ/2009 BENTUK FORMULIR SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 4 AYAT (2), Contributed by Administrator Friday, 24 July 2009 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS A. Perpajakan 1. Pengertian pajak Menurut Rochmat Soemitro seperti dikutip oleh Waluyo ( 2007 : 3 ) mengemukakan bahwa : Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang
Lebih terperinci