Modul Pelatihan PENULISAN PRAKTIK YANG BAIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Modul Pelatihan PENULISAN PRAKTIK YANG BAIK"

Transkripsi

1 Modul Pelatihan PENULISAN PRAKTIK YANG BAIK

2

3 Modul Pelatihan PENULISAN PRAKTIK YANG BAIK

4 DAFTAR ISI PENGANTAR 4 SKENARIO LOKAKARYA PRAKTIK YANG BAIK 5 PENGANTAR LOKAKARYA DAN HASIL YANG DIHARAPKAN (15 MENIT) 5 SESI 1: PEMBAHASAN PRAKTIK YANG BAIK (90 MENIT) 5 SESI 2: TALK SHOW: BERBAGI PENGALAMAN PRAKTIK YANG BAIK (60 MENIT) 8 SESI 3: BERBAGI PENGALAMAN PRAKTIK YANG BAIK DALAM KELOMPOK (30 MENIT) 9 SESI 4: UJICOBA MENULIS PRAKTIK YANG BAIK (215 MENIT) 10 SESI 5: EKSPLORASI SITUS WAPIK DAN UMPAN BALIK (75 MENIT) 13 SESI 6: DISKUSI PENGEMBANGAN PRAKTIK YANG BAIK DI DAERAH (120 MENIT) 14 SESI 7: EVALUASI LOKAKARYA (15 MENIT) 15 JADWAL LOKAKARYA PRAKTIK YANG BAIK 16 LAMPIRAN 1: BAHAN DAN ALAT YANG HARUS DISIAPKAN 18 LAMPIRAN 2: PANDUAN TALK SHOW 19 HANDOUT 1: CONTOH TULISAN PRAKTIK YANG BAIK 20 HANDOUT 2: PANDUAN PENULISAN PRAKTIK YANG BAIK DALAM PENDIDIKAN 32 HANDOUT 3: CONTOH PENULISAN RINCIAN KEGIATAN DAN DAMPAK 34 HANDOUT 4: BERBAGI PRAKTIK YANG BAIK DALAM PENDIDIKAN: FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQS) 36 HANDOUT 5: MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT PRAKTIK YANG BAIK 43 PRESENTASI 44 2 MODUL PELATIHAN

5 PENGANTAR Dalam satu dasawarsa terakhir, telah banyak mitra pembangunan di Indonesia yang membantu pembangunan masyarakat, khususnya dalam pembangunan pendidikan seperti USAID, AusAID, The World Bank, UNICEF dan lembaga/institusi lainnya. Masing-masing lembaga tersebut pasti memiliki model pengembangan program dan pengalaman yang baik dan perlu dilembagakan ke dalam birokrasi pemerintahan, lembaga sosial kemasyarakatan untuk program keberlanjutan ke depan. Program-program dari mitra pembangunan dan institusi ini telah banyak menghasilkan inisiatif pendidikan, pengalaman praktik yang baik pada tingkat sekolah, gugus maupun kabupaten. Demikian juga telah seperangkat materi pelatihan dan pembelajaran telah juga dikembangkan. Namun demikian, kebanyakan praktik yang baik ini hanya dikenal oleh sekolah, gugus atau daerah yang bersangkutan karena media diseminasi yang terbatas dan kebanyakan situs yang dikembangkan untuk mendiseminasikan praktik yang baik ini juga terbatas pada kegiatan seputar mitra pembangunan atau institusi saja. The World Bank, melalui program BEC-TF yang didanai oleh Uni Eropa dan Pemerintah Kerajaan Belanda, bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan SMP telah mengembangkan sebuah situs praktik yang baik ( yang memuat semua praktik yang baik yang telah dihasilkan oleh berbagai mitra pembangunan melalui proses identifikasi dan penulisan. Tujuan daripada jaringan ini adalah agar praktik yang baik ini dapat disebarluaskan untuk memudahkan akses oleh praktisi pendidikan dan pemangku kepentingan di bidang pendidikan di seluruh Indonesia. Terdapat berbagai isu terkait diseminasi praktik yang baik, yang antara lain adalah pemahaman praktik yang baik itu sendiri. Perlu adanya kesepakatan tentang kriteria praktik yang baik sebelum praktik yang baik dapat diidentifikasi. Selanjutnya, strategi diseminasi praktik yang efektif merupakan faktor penting jika kita ingin menciptakan suatu komunitas praktik yang baik di bidang pendidikan yang dapat saling belajar, saling mendorong dan saling memberi inspirasi melalui berbagi pengalaman praktik yang baik, sehingga pengarusutamaan ini dapat menjadi pendorong dalam meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik. Modul pelatihan ini dirancang untuk memperkenalkan situs WAPIK kepada para pemangku kepentingan pendidikan, serta melatih mereka untuk mengidentifkasi, mendokumentasikan dan menyebarluaskan praktik yang baik. Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah: Meningkatnya pemahaman tentang praktik yang baik pada umumnya. Teraksesnya secara luas cerita praktik yang baik pada media seperti situs WAPIK, situs kabupaten, bulletin atau media lain. Meningkatnya dukungan pemangku kewajiban kabupaten dan provinsi atas peran knowledge management dan advokasi dalam pendidikan sebagai salah satu alat atau sumber untuk pelaksanaan pengembangan kapasitas untuk meningkatkan tata kelola dan manajemen pendidikan. Teridentifikasinya praktik yang baik setempat dan rencana/skema pengembangan strategi diseminasi praktik yang baik dari masing-masing instansi dan institusi. Penulisan Praktik Yang Baik 3

6 SKENARIO LOKAKARYA PRAKTIK YANG BAIK Pengantar Lokakarya dan hasil yang diharapkan (15 menit) Penjelasan tentang: 1. Latar belakang dan tujuan lokakarya 2. Program selama dua hari 3. Hasil yang diharapkan (Ditayangkan dalam Powerpoint) Perkenalan: Setiap peserta mem perkenalkan nama dan pekerjaan (dapat dilakukan per daerah). Sesi 1. Pembahasan Praktik yang Baik (90 Menit) TUJUAN Memperkenalkan situs WAPIK Mengembangkan persepsi yang sama tentang artinya praktik yang baik Mengembangkan konsep tentang cara menulis praktik yang baik PENJELASAN KEGIATAN SESI INI Tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan pada sesi ini dijelaskan (powerpoint) KEGIATAN a) Demonstrasi situs WAPIK (15 menit) Fasilitator menayangkan website WAPIK (on-line atau off-line) di infokus serta: 1. Menjelaskan tujuan dari website tersebut yakni untuk mengumpulkan dan mendiseminasikan praktik yang baik dalam pendidikan. Di samping itu situs juga merupakan sumber referensi untuk mendapatkan solusi terhadap isu pendidikan yang dihadapi. 2. Memperkenalkan secara singkat isi website tersebut, termasuk kategori apa saja yang ada (pembelajaran, manajemen, video, modul pelatihan dan materi pembelajaran, daftar sekolah MBS, dan lainnya.) 3. Menunjukkan beberapa contoh praktik yang baik. 4. Memberitahu bahwa peserta akan diberi waktu untuk mengeksplorasi sendiri WAPIK (pada hari ke-2) dan diharapkan tulisan mereka akan masuk WAPIK. b) Tayangan Video Singkat tentang Praktik yang Baik (5 menit) Demonstrasi WAPIK diakhiri dengan memutar video singkat (5 menit) tentang praktik yang baik (contoh video SDN Maron Wetan, Kabupaten Probolinggo) 4 MODUL PELATIHAN

7 c) Peserta Membaca Beberapa Contoh Praktik yang Baik (10 menit) Peserta dibagikan lembaran fotocopy contoh Praktik yang Baik yang diambil dari WAPIK. Mereka diberi waktu 10 menit untuk membaca sekilas lembaran tersebut dengan tujuan untuk mempelajari ciri-ciri praktik yang baik (Handout 1: Contoh Praktik yang Baik). d) Diskusi Artinya Praktik yang Baik (20 menit) 1. Fasilitator menjelaskan bahwa peserta diminta membahas Apa yang dimaksud dengan Praktik yang Baik berdasarkan apa yang telah mereka pahami dari sesi-sesi sebelumnya terkait hal: a. Bidang apa saja yang tercakup dalam praktik yang baik b. Apa ciri-ciri praktik yang baik? (Pertanyaan ditayangkan dalam powerpoint) Perlu dijelaskan kepada peserta bahwa pertanyaan b di atas menyangkut ciriciri praktik yang baik bukan ciri-ciri tulisan tentang praktik yang baik. Jawaban yang diharapkan antara lain adalah: Praktik yang efektif dalam mencapai tujuan (misalnya anak belajar dengan lebih baik) Dapat direplikasikan oleh orang lain 2. Peserta dalam kelompok +/- 4 orang membahas pertanyaan tersebut (15 menit) 3. Dua atau tiga kelompok diminta melaporkan hasil diskusi secara singkat (5 menit) e) Diskusi Ciri-Ciri (atau Kriteria) Tulisan Praktik yang Baik (30 menit) 1. Fasilitator menjelaskan bahwa peserta diminta membahas Ciri-ciri tulisan Praktik yang Baik yang baik berdasarkan contoh yang telah mereka baca terkait hal: a. Apa saja yang perlu diuraikan dalam tulisan? b. Apa tujuan dari foto dan bagaimana ciri-ciri foto yang baik? c. Bahan apa lagi yang dapat menyertai tulisan dan bagaimana supaya bahan tersebut bermanfaat? (ditayangkan dalam powerpoint) 2. Peserta dalam kelompok 4 orang membahas hal tersebut (20 menit) 3. Dua atau tiga kelompok diminta melaporkan hasil diskusi secara singkat (5 menit) 4. Fasilitator merangkum Ciri-Ciri Tulisan Praktik yang Baik yang diinginkan (hasil ditulis di komputer dan ditayangkan sebagai bahan referensi untuk sesi berikutnya) 5. Hasil setiap kelompok dipajangkan untuk dibaca kelompok lainnya (pada saat istirahat) Penulisan Praktik Yang Baik 5

8 f) Kesimpulan dari Fasilitator, Pembagian Panduan Penulisan Praktik yang Baik (10 menit) 1. Fasilitator merangkum hasil diskusi dan menekankan bahwa langkah-langkah kegiatan praktik yang baik perlu ditulis (tidak hanya konsep) supaya dapat direplikasikan oleh orang lain. 2. Panduan Penulisan Praktik yang Baik dibagikan ke peserta ((Handout 2: Panduan Penulisan Praktik yang Baik). 3. Fasilitator menjelaskan bahwa di Panduan ini sesuai dengan kriteria yang sudah dibahas dan akan digunakan sebagai acuan untuk penulisan Praktik yang Baik pada sesi-sesi berikutnya. 4. Fasilitator menjelaskan Templet yang ada di dalam panduan tersebut 5. Perserta membaca panduan. 6. Setelah dibaca, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya atau memberi komentar. 6 MODUL PELATIHAN

9 Sesi 2. Talk show: Berbagi Pengalaman Praktik yang Baik (60 menit) TUJUAN Menggali dari beberapa praktisi setempat cerita tentang praktik yang baik yang sudah mereka lakukan, sebagai contoh untuk kegiatan penulisan praktik yang baik KEGIATAN a) Pelaksanaan Talk Show Host Talk Show minta kepada setiap peserta (selama 5 menit): 1. Memperkenalkan nama dan pekerjaan 2. Menjelaskan kondisi setempat yang pernah mereka hadapi (terkait dengan praktik yang baik yang akan diceritakan) 3. Menjelaskan langkah-langkah kegiatan praktik yang baik yang mereka lakukan 4. Menjelaskan hasil dan dampak yang dicapai (Langkah-langkah ini sesuai Panduan Penulisan Praktik yang Baik) Kalau ada contoh produk dari praktik yang baik, boleh ditunjukkan dan sesudah Talk Show, produk dapat dipamerkan di meja pameran praktik yang baik. Produk perlu dilabeli. Pada akhir sesi ini Host Talk Show menjelaskan bahwa cerita dari peserta ini dapat menjadi contoh untuk orang lain dan diceritakan dalam kegiatan penulisan praktik yang baik yang akan dikerjakan nanti. Pada akhir sesi ini ada tanya jawab. b) Tanyangan Salah Satu Praktik yang Baik 1. Pada saat talk show berlangsung salah satu fasilitator pelatihan akan mengisi templet tentang salah satu topik yang diceritakan oleh peserta Talk Show. Topik tersebut akan dipilih dan disiapkan pada saat persiapan pada hari sebelumnya 2. Setelah Talk Show selesai, fasilitator tersebut menayangkan templet yang sudah diisi untuk menunjukkan cara mengisinya. Penulisan Praktik Yang Baik 7

10 Sesi 3. Berbagi Pengalaman Praktik yang Baik dalam kelompok (30 menit) TUJUAN Membantu peserta mengembangkan keterampilan menceritakan Praktik yang Baik KEGIATAN 1. Fasilitator menjelaskan tugas memperkenalkan secara lisan praktik yang baik yang mereka laksanakan dengan menggunakan kriteria Praktik yang Baik 2. Peserta dalam kelompok 4 orang saling memperkenalkan bergiliran secara lisan praktik yang baik yang telah mereka laksanakan. Mereka juga memperlihatkan produk praktik yang baik seperti foto, hasil karya siswa, dan LK. Peserta lainnya memberi umpan balik tentang isi cerita tersebut, serta sejauhmana cerita memenuhi kriteria praktik yang baik yang ada di templet penulisan praktik yang baik. Tidak ada pelaporannya hasil diskusi, tetapi sesi ini akan langsung menyambung ke sesi berikutnya... 8 MODUL PELATIHAN

11 Sesi 4. Ujicoba Menulis Praktik yang Baik (215 menit) TUJUAN Menghasilkan beberapa tulisan Praktik yang Baik yang diunggah ke situs WAPIK PERSIAPAN MENULIS (10 MENIT) Fasilitator menjelaskan kegiatan pada sesi ini dan mengingatkan mereka kembali dalam powerpoint tentang templet penulisan Praktik yang Baik (powerpoint) KEGIATAN 1: MENULIS DENGAN MENGGUNAKAN TEMPLET (30 MENIT) 1. Peserta diberi kebebasan menulis peorangan atau berdua. Kalau berdua, mereka harus memilih pengalaman salah satu peserta untuk menulis praktik yang baik. 2. Mereka menulis di komputer dengan menggunakan format Templet Praktik yang Baik. 3. Mereka didampingi tim WAPIK dalam penulisan tersebut. KEGIATAN 2: BERBAGI HASIL, KAJI ULANG DAN PENYEMPURNAAN (30 MENIT) 1. Peserta saling membaca hasil tulisan di templet dalam kelompok 4 orang dan memberi umpan balik untuk perbaikan. (Dengan menggunakan kriteria yang ada di Penulisan Praktik yang Baik) 2. Peserta memperbaiki tulisannya sesuai saran yang diterima. PENJELASAN DARI FASILITATOR (10 MENIT) 1. Fasilitator menjelaskan bahwa peserta akan menulis narasi berdasarkan templet yang sudah ditulis. 2. Fasilitator menjelaskan beberapa poin tentang tulisan tersebut: a. Fasilitator menekankan bahwa tulisan harus menunjukkan rincian contoh kegiatan/dampak yang dicapai (hal ini dijelaskan dengan contoh di powerpoint) Peserta diberi Handout 3 yang ada rincian kegiatan. Fasilitator menjelaskan bahwa biasanya orang hanya menulis deskripsi singkat seperti tulisan yang ditulis tebal (seperti dalam kotak di bawah). Contoh rincian kegiatan ada pada halaman berikutnya. b. Tulisan harus disertai ilustrasi, yang menggambarkan kegiatan yang dinarasikan. Ilustrasi tersebut dapat merupakan: foto tentang kegiatan yang dinarasikan gambar bahan dan alat yang digunakan dalam pelajaran contoh hasil karya siswa contoh dokumen lainnya terkait dengan narasi. Penulisan Praktik Yang Baik 9

12 KEGIATAN 3: MENULIS NARASI PRAKTIK YANG BAIK (60 MENIT) 1. Peserta menulis narasi di komputer berdasarkan tulisan yang telah disusun di Templet Praktik yang Baik. Mereka memasukkan ilustrasi yang sesuai dengan tulisannya. 2. Mereka didampingi tim WAPIK dalam penulisan tersebut. Contoh rincian kegiatan (rincian ditulis miring) ANAK BELAJAR DI LUAR KELAS Sebagai guru SD Sukamaju 1, saya sudah mulai menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, dan pelajaran saya dilaksanakan dengan menggunakan PAKEM. Anak menulis laporan dari hasil wawancara dengan penjual makanan di depan sekolah. Anak mewawancarai beberapa penjual yang menunggu di depan sekolah tentang pekerjaan mereka. Sebelum keluar, anak-anak duduk dalam kelompok kecil untuk menyusun pertanyaan yang akan diajukan kepada nara sumber. Pertanyaan menyangkut Apa saja yang dijual? Barang dibuat siapa dan dimana? Penghasilan satu hari berapa? dan lain lain. Kemudian mereka keluar kelas untuk mewawancarai nara sumber dan mencatat jawabannya. Setelah kembali ke kelas mereka menulis laporan tentang hasil wawancara. Beberapa laporan dibaca di depan kelas dan siswa lainnya memberi umpan balik. Laporan dipajangkan di dinding untuk dibaca siswa lainnya. (Tulisan disertai foto kegiatan di atas, serta contoh hasil karya siswa) Dampak pada siswa sangat positif dan mereka ternyata senang belajar seperti ini. Siswa asyik melakukan kegiatan dan semua ikut serta secara aktif. Tulisan mereka yang biasanya hanya beberapa kalimat menjadi satu halaman atau lebih. Apalagi anak bersaing untuk memberi umpan balik kepada temannya. 10 MODUL PELATIHAN

13 MANAJEMEN PARTISIPATIF Setelah mengikuti pelatihan MBS, saya sebagai Kepala SMPN 1 Kota Baru berusaha melibatkan guru dan masyarakat dalam manajemen sekolah, serta meningkatkan transparansi pemanfaatan dana sekolah. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kerjanya komite sekolah dan komitmen masyarakat. Setiap bulan kami mengadakan pertemuan antara komite sekolah dan guru untuk membahas kebutuhan sekolah untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Beberapa kegiatan yang dilakukan dari hasil pertemuan ini adalah mengubah gudang menjadi perpustakaan sekolah, termasuk memperbaiki mebeler yang rusak untuk dimasukkan ke perpustakaan, membeli karpet, dan meminta buku bacaan dari alumni sekolah. Selain itu kami juga telah membentuk paguyuban kelas yang membantu guru mengelola ruang kelas, termasuk membentuk sudut baca dan memasang tempat pajangan. Di kelas 1 dan 2 ada beberapa orang tua yang membantu anak belajar. Kami juga memajangkan RAPBS/RKA-S dan hasil belanja di papan sekolah, supaya semua pihak dapat mengetahui pemanfaatan dana BOS dan dana sekolah lainnya. Dampaknya pada sekolah adalah guru selalu tepat waktu hadir di kelas dan selalu siap mengajar, karena mereka sudah merasa bertanggung jawab kepada masyarakat. Komite dan masyarakat juga senang dan siap membantu sekolah, karena mereka merasa terlibat dalam manajemen dan kegiatan sekolah dan tidak ada hal yang dirahasiakan. (Tulisan disertai foto kegiatan di atas) KEGIATAN 4: KAJI ULANG DAN PENYEMPURNAAN NARASI (+/- 60 MENIT) 1. Peserta saling membaca hasil tulisan dalam kelompok 4 orang dan memberi umpan balik untuk perbaikan. (Dengan menggunakan kriteria yang ada di Panduan Praktik yang Baik) 2. Peserta memperbaiki tulisannya sesuai saran yang diterima. PENGUNGGAHAN TULISAN PRAKTIK YANG BAIK KE SITUS WAPIK Setelah dikaji oleh tim WAPIK, beberapa contoh tulisan Praktik yang Baik diunggah pada malam hari ke situs WAPIK. KEGIATAN 5: PRESENTASI BEBERAPA CONTOH PRAKTIK YANG BAIK (120 MENIT) 1. Dua atau tiga contoh tulisan Praktik yang Baik yang telah diunggah ke situs WAPIK ditayangkan dan dijelaskan oleh penulisnya. 2. Ada diskusi pleno tentang tulisan tersebut (sejauh mana tulisan sesuai kriteria dan baik untuk dibaca) dan saran dari peserta. 3. Peserta lainnya diminta mengkaji ulang tulisan mereka berdasarkan hasil diskusi, serta membuat perbaikan, kalau perlu. Penulisan Praktik Yang Baik 11

14 Sesi 5. Eksplorasi Situs WAPIK dan Umpan Balik (75 menit) TUJUAN Peserta lebih mengetahui situs WAPIK isinya, manfaatnya dan cara pengunaannya KEGIATAN 1. Peserta diberi waktu untuk mengekplorasi fitur Praktik yang Baik yang ada di WAPIK (30 menit) 2. Handout 4 Berbagi Praktik yang Baik dalam Pendidikan: Frequently Asked Questions (FAQs) (Pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan) dibagikan ke peserta sebagai bahan referensi. 3. Umpan Balik dalam Pleno dari Peserta tentang kemudahan navigasi dan isi situs WAPIK (45 menit) 12 MODUL PELATIHAN

15 Sesi 6. Diskusi Pengembangan Praktik yang Baik di Daerah (120 menit) TUJUAN Setiap tim kabupaten/kota punya rencana tindak lanjut untuk mengidentifikasi, mendokumentasikan dan mendiseminasikan Praktik yang Baik yang dapat dilaksanakan di daerahnya masing-masing KEGIATAN 1. Fasilitator menjelaskan tujuan dan kegiatan sesi ini, bahwa diharapkan setiap daerah punya rekomendasi RTL untuk mengidentifikasi, mendokumentasikan dan mendiseminasikan praktik yang baik di tingkat kelas, sekolah, gugus maupun daerah. Rencana tersebut harus operasional dan realistis supaya dapat dilaksanakan, dan diharapkan akan dipresentasikan kepada pejabat di daerah masing-masing. 2. Curah pendapat di sesi pleno tentang RTL antara lain: Bagaimana mensosialisasikan WAPIK di daerah Bagaimana mengidentifikasi, mendokumentasikan dan mendiseminasikan Praktik yang Baik di daerah masing-masing Mekanisme yang sudah ada yang dapat dimanfaatkan untuk proses tersebut. (misal: KKG, MGMP, Tim Fasilitator Daerah) Kegiatan lainnya yang dapat dilakukan (misal: studi banding, pameran pendidikan, buletin, pelatihan) 3. Diskusi (60 menit) dalam kelompok kabupaten/kota untuk membuat rekomendasi RTL yang realistis untuk daerahnya berdasarkan diskusi yang telah dilaksanakan dalam pleno dengan menggunakan format dalam Handout Beberapa daerah diminta melaporkan hasilnya di pleno dan menerima umpan balik dari peserta 5. RTL setiap daerah dipajangkan untuk dibaca peserta dari daerah lainnya Penulisan Praktik Yang Baik 13

16 Sesi 7. Evaluasi Lokakarya (15 menit) Peserta menulis refleksi dan memberi umpan balik tentang lokakarya dan WAPIK dalam hal: 1. Pelaksanaan lokakarya: Hal apa yang menyenangkan Hal apa yang perlu diperbaiki 2. Apakah ada hal yang kurang dipahami? Situs WAPIK Sejauh mana dapat dimafaatkan di daerahnya? Usulan untuk pengembangan/perbaikan (kalau ada) Peserta diminta memberi umpan balik yang jelas dan rinci. 14 MODUL PELATIHAN

17 JADWAL LOKAKARYA PRAKTIK YANG BAIK Hari/tanggal Kegiatan Penanggung Jawab/Nara Sumber Hari 0 Sore Tiba di hotel Panitia Hari I Registrasi Panitia Pembukaan Pengantar Lokakarya dan hasil yang diharapkan Perkenalan Ka Dinas Jatim, Rektor UNESA SESI 1: Pembahasan Wapik dan Praktik yang Baik Perkenalan dan Demonstrasi situs WAPIK Perkenalan contoh PB melalui tayangan video singkat dan membaca beberapa contoh Praktik yang Baik Diskusi 1: Apa yang dimaksud dengan Praktik yang Baik? Laporan hasil diskusi Diskusi 2: Apa ciri-ciri tulisan Praktik yang Baik yang baik? Laporan hasil diskusi Peserta dibagikan templet penulisan Praktik yang Baik untuk dibaca Coffee Break Panitia SESI 2: Talk show: Berbagi pengalaman Praktik yang Baik (nara sumber) Hasil salah satu Praktik yang Baik yang telah dijelaskan dalam Talk Show ditayangkan SESI 3: Berbagi Pengalaman Praktik yang Baik Peserta dalam kelompok kecil saling memperkenalkan secara lisan praktik yang baik yang mereka alami (sekaligus memperlihatkan produk praktik yang baik) menggunakan kriteria Praktik yang Baik yang ada di templet Makan siang Panitia SESI 4: Ujicoba Menulis Praktik yang Baik Pembahasan ulang tulisan ciri-ciri Praktik yang Baik Ujicoba menulis (perorangan atau berpasangan) dengan menggunakan templet Kaji ulang tulisan dalam templet per kelompok (4 orang) dan editing (penyuntingan) Menulis narasi berdasarkan templet, termasuk keterangan untuk gambar Kaji ulang narasi dalam kelompok (4 orang) dan editing Mengunggah beberapa praktik yang baik ke situs (pada malam hari) Penulisan Praktik Yang Baik 15

18 Hari/tanggal Kegiatan Penanggung Jawab/Nara Sumber Hari Presentasi beberapa contoh PB yang telah disusun Diskusi dan saran dari peserta Kaji ulang tulisan PB yang sudah disusun dan diperbaiki Coffee Break Panitia SESI 5: Eksplorasi Situs WAPIK Peserta diberi waktu untuk mengekplorasi bahan Praktik yang Baik yang ada di WAPIK Sholat Jumat dan Makan siang Panitia Lanjutan Sesi 5 Umpan Balik dalam Pleno dari peserta tentang kemudahan navigasi dan isi situs WAPIK SESI 6: Diskusi Pengembangan Praktik yang Baik di Daerah Diskusi dalam kelompok kabupaten tentang a.l.: Bagaimana mensosialisasikan WAPIK di daerah Bagaimana mengembangan sistem diseminasi Praktik yang Baik di daerah Setiap daerah membuat RTL yang akan dilaporkan ke pemerintah daerah Presentasi beberapa contoh hasil RTL dan diskusi SESI 7: Evaluasi Lokakarya Peserta menulis refleksi tentang lokakarya dan WAPIK Penutupan 16 MODUL PELATIHAN

19 LAMPIRAN 1: BAHAN DAN ALAT YANG HARUS DISIAPKAN 1. Powerpoint dan Handout Powerpoint untuk setiap sesi Handout 1: Contoh Praktik yang Baik Handout 2: Panduan Penulisan Praktik yang Baik Handout 3: Contoh Rincian Tulisan Kegiatan dan Dampak Handout 4: Berbagi Praktik yang Baik dalam Pendidikan: Frequently Asked Questions (FAQs) (Pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan) Handout 5: Format untuk Rekomendasi RTL Templet Praktik yang Baik dalam bentuk File Elektronik 2. Peralatan dan Bahan Koneksi internet Infokus dan layar Kertas Plano Flip chart Papan Pajangan dan Spidol. Kertas Pos-It (dalam 4 warna) Penulisan Praktik Yang Baik 17

20 LAMPIRAN 2: PANDUAN TALK SHOW Sesi 2: Talk show: Berbagi Pengalaman Praktik yang Baik (60 menit) TUJUAN Menggali dari beberapa praktisi setempat cerita tentang praktik yang baik yang sudah mereka lakukan, sebagai contoh untuk kegiatan penulisan praktik yang baik PERSIAPAN/SIMULASI TALK SHOW PADA MALAM SEBELUMNYA Kegiatan ini perlu disiapkan pada malam sebelumnya supaya narasumber siap dengan jawaban yang tepat dan menarik. Mereka diberitahu tentang tujuan sesi ini untuk memberi contoh praktik yang baik yang sudah ada di daerah. Masing-masing peserta akan diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri sendiri secara singkat. Setelah semua narasumber diperkenalkan, mereka akan diwawancarai tentang pengalaman mereka melaksanakan praktik yang baik termasuk: 1. Menjelaskan kondisi setempat yang mereka pernah hadapi (terkait dengan praktik yang baik yang akan diceritakan). 2. Menjelaskan langkah-langkah kegiatan praktik yang baik yang mereka pernah lakukan. 3. Menjelaskan hasil dan dampak yang dicapai. Setiap peserta diminta menceritakan pengalamannya, dan diberi pengarahan, kalau perlu, supaya ceritanya mengikuti pola di atas, dan sesuai dengan praktik yang baik yang diinginkan. Kalau ada contoh produk dari praktik yang baik, boleh ditunjukkan dan sesudah Talk Show, produk dapat dipamerkan di meja pameran praktik yang baik. Produk perlu dilabeli. KEGIATAN DALAM LOKAKARYA Host Talk Show minta kepada setiap peserta memperkenalkan nama dan pekerjaan secara singkat. Setelah semua nara sumber diperkenalkan, mereka akan diwawancarai tentang pengalaman mereka melaksanakan praktik yang baik termasuk: 1. Menjelaskan masalah yang mereka pernah hadapi (terkait dengan praktik yang baik yang akan diceritakan) 2. Menjelaskan langkah-langkah kegiatan praktik yang baik yang mereka pernah lakukan kalau langkah-langkah kurang operasional atau kurang rinci, perlu dipancing dalam wawancara supaya dijelaskan secara lebih rinci 3. Menjelaskan hasil dan dampak yang dicapai Setiap peserta diminta menceritakan pengalamannya, dan diberi pengarahan, kalau perlu, supaya ceritanya mengikuti pola di atas, dan sesuai dengan praktik yang baik yang diinginkan. Kalau ada contoh produk dari praktik yang baik, boleh ditunjukkan dan sesudah Talk Show, produk dapat dipamerkan di meja pameran praktik yang baik. Produk perlu dilabeli. Pada akhir sesi ini Host Talk Show menjelaskan bahwa cerita dari peserta ini dapat menjadi contoh untuk orang lain dan diceritakan dalam kegiatan penulisan praktik yang baik yang akan dikerjakan nanti. Pada akhir sesi ini ada tanya jawab. 18 MODUL PELATIHAN

21 HAND OUT

22 HANDOUT 1 Kuliah Workshop, Ciptakan 200 Media Pembelajaran SALAH satu kelemahan guru adalah mengajar tanpa media, sehingga ceramah menjadi satusatunya metode mengajar yang dikuasai oleh guru. Saya tidak ingin mahasiswa keguruan ketika menjadi guru, mereka menjadi guru yang yang miskin media dan apa adanya, terang Pak Yatno di sela-sela pertemuan akhir mata kuliah media pembelajaran di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Unesa. Sejak pukul WIB mahasiswa kelas A mulai berdatangan di Joglo Fakultas Bahasa dan Seni FBS Unesa. Mereka datang hampir bersamaan dengan membawa kotak media masing-masing. Ada yang memanggul kotak medianya, ada yang mengangkat satu kotak dua orang, dan ada pula yang mengangkut kotak medianya dengan sepeda motor. Pagi itu suasana joglo FBS ramai dengan standstand mahasiswa JBSI yang siap menggelar media pembelajaran karya mereka. Setelah sebelumnya mereka menyulap joglo menjadi tempat workshop, mereka mengorganisir sendiri persiapan workshop pagi itu. Setelah PK (pemimpin kelas) A, B dan C angkatan 2010 dibrifing oleh Pak Yatno seminggu sebelumnya. Perkuliahan media pembelajaran di JBSI memang yang paling unik dan asyik, kuliah tidak selalu di kelas, dan hebatnya satu mahasiswa mampu menghasilkan minimal 20 media pembelajaran Bahasa Indonesia. Kuliah workshop kali ini untuk unjuk hasil karya mahasiswa setelah pada pertemuan sebelumnya Pak Yatno telah mengenalkan ragam media pembelajaran kepada mahasiswanya, mulai media elektronik sampai media kreatif. Pada workshop kali ini, mahasiswa menampilkan ragam media kreatif yang telah dibuat. Pak Yatno, dengan teliti mendatangi satu per satu stand media mahasiswanya. Terjadi tanya jawab intensif antara Pak Yatno dan mahasiswanya tentang media yang dibuat, sehingga masing-masing mahasiswa mengerti Pak Yatno mengevaluasi media buatan mahasiswanya betul letak kekurangan dan kelebihan media yang dibuat. Dengan demikian, para mahasiswa dapat mengevaluasi dan memperbaiki kualitas media buatannya. Di luar dugaan, dari tiga kelas yang dibimbing Pak Yatno tercipta lebih dari 200 media kreatif Bahasa Indonesia. Hal ini menunjukkan sisi kreativitas mahasiswa meningkat pesat dari belum mengenal media pembelajaran sampai bisa membuat sendiri media kreatifnya. Hadir pula saat itu mahasiswa angkatan 2008, Mila panggilannya. Saat saya tanya tentang dampak perkuliahan media pembelajaran yang diterapkan Pak Yatno kepada mahasiswanya, ia menyampaikan Saya beruntung mengikuti kuliah media pembelajaran dengan Pak Yatno, ketika PPL semester lalu saya tidak bingung ketika masuk kelas karena saya telah siap dengan media yang saya buat ketika menempuh mata kuliah media pembelajaran, karena ada teman saya jurusan lain yang sampai menangis karena tidak mampu menghadapi siswanya. Di akhir workshop, Pak Yatno merefleksikan kepada mahasiswanya bahwa membuat media pembelajaran tidak boleh berhenti sampai di sini, tetapi harus selalu dikembangkan sampai para mahasiswa menjadi guru. (kontributor: Wapik- Unesa) 20 MODUL PELATIHAN

23 CONTOH TULISAN PRAKTIK YANG BAIK Tabel Isian Format Praktik yang Baik Lokasi/alamat pelaksanaan praktik yang baik : Universitas Negeri Surabaya Tingkat pendidikan : LPTK Lingkup pendidikan : Sekolah Masalah/Latar belakang Mengapa praktik yang baik ini dianggap penting? Praktik ini dilaksanakan untuk mengatasi masalah apa? : Mahasiswa kependidikan lemah media pembelajaran Menyiapkan calon guru yang kuat di media pembelajaran Tujuan praktik yang baik : Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang media pembelajaran Meningkatkan kreativitas mahasiswa mencipta media pembelajaran Penjelasan: strategi, proses/langkah kegiatan/ sumber atau materi yang dibutuhkan : Mengenalkan ragam media pembelajaran Praktik membuat ragam media pembelajaran Demonstrasi media pembelajaran yang telah dibuat Mengorganisasi persiapan workshop kelas Workshop media pembelajaran Refleksi dan tindak lanjut Hasil, dampak atau perubahan dari praktik yang baik : Meningkatnya pemahaman mahasiswa terhadap media pembelajaran Meningkatnya kreativitas mahasiswa dalam membuat media pembelajaran Meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam mengorganisir kegiatan Informasi pelaku dan/ kontributor nama dan alamat : Pelaku: Dr. Suyatno, M.Pd. (Dosen Pemangku Mata Kuliah Media Pembelajaran JJBSI Unesa) Kontak: yatno.unesa@gmail.com Penulis: M. Roem, S.Si. (kontributor WAPIK-Unesa) Penulisan Praktik Yang Baik 21

24 HANDOUT 1 Eksplorasi IPA dengan Satu Komputer Saya senang berkegiatan seperti ini karena saya bisa bekerja dalam kelompok dengan teman-teman, kata Eka Silvana, siswa kelas 6, SD Kedung Pucang, Purworejo, Jawa Tengah. Eka dan teman-temannya belajar kategori hewan berdasarkan ciri-cirinya dalam mata pelajaran IPA. Pak Waris mendampingi siswa menggunakan komputer. Hal yang membuat para siswa sangat antusias adalah penggunaan satu komputer untuk seluruh kelas. Di depan kelas, laptop yang terhubung dengan proyektor dan sebuah layar mendukung proses pembelajaran. Sebelum pelajaran dimulai Pak Waris, guru Sains kelas 6 mengatur kelas dalam kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri atas 5 orang yang telah ditentukan perannya, sebagai: Manager, Navigator, Pengemudi, Editor dan Notulen. Setelah membagikan instruksi ke setiap kelompok, Pak Waris mengajarkan bagaimana menggunakan aplikasi Inspiration untuk memetakan hasil pemikiran siswa. Navigator kemudian kembali ke kelompoknya masingmasing untuk mengajarkan keterampilan barunya kepada teman-temannya. Setelah itu mereka akan bekerjasama meneruskan eksplorasi dan diskusi ciri-ciri hewan sesuai penugasan dan memetakannya dengan komputer. Di akhir pelajaran, Pak Waris akan memberikan informasi yang menyimpulkan hasil diskusi. Kegiatan ini merupakan bagian dari Developing Active Learning with ICT (DALI) program yang memperkenalkan bagaimana memanfaatkan satu komputer untuk pembelajaran di kelas. Pak Waris mengatakan, ini adalah strategi mengajar yang baru baginya dan cara ini benar-benar membantu siswa dalam memahami pelajaran mereka. Dengan menerapkan pembelajaran tematik dengan memanfaatkan teknologi, siswa dapat menyerap dan mengingat pelajaran mereka dengan lebih mudah, jelasnya. 22 MODUL PELATIHAN

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN Pebruari 2013 Modul Pelatihan Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development

Lebih terperinci

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa SWARA PRIORITAS

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa SWARA PRIORITAS Edisi 08 Juli - Sept 2014 USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa www.prioritaspendidikan.org SWARA PRIORITAS Media Informasi Pendidikan

Lebih terperinci

Kontributor Naskah : Purnomosidi, Irene Maria J. Astuti, Marina Novianti, Taufina, dan Faisal.

Kontributor Naskah : Purnomosidi, Irene Maria J. Astuti, Marina Novianti, Taufina, dan Faisal. Hak Cipta 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi

Lebih terperinci

Berpusat beragam serta bagaimana membuat anak bermakna untuk semua. Pada Anak. Perangkat 4.1 Memahami Proses Pembelajaran dan Peserta Didik 1

Berpusat beragam serta bagaimana membuat anak bermakna untuk semua. Pada Anak. Perangkat 4.1 Memahami Proses Pembelajaran dan Peserta Didik 1 Panduan Buku ini membantu Anda memahami bagaimana konsep belajar berubah ke kelas yang berpusat pada anak. Buku ini memberikan ide-ide bagaimana menangani anak di kelas Anda dengan latar belakang dan kemampuan

Lebih terperinci

Tugasku Sehari-hari. http://bse.kemdikbud.go.id. Diunduh dari. Tema 3. Buku Guru SD/MI Kelas II. Buku Tematik Terpadu K urikulum 2013

Tugasku Sehari-hari. http://bse.kemdikbud.go.id. Diunduh dari. Tema 3. Buku Guru SD/MI Kelas II. Buku Tematik Terpadu K urikulum 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2014 K U R IKU L M U 2013 Tema 3 Tugasku Sehari-hari Tugasku Sehari-hari Buku Tematik Terpadu K urikulum 2013 Buku Guru SD/MI Kelas II Hak Cipta

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN KULIAH KERJA NYATA (KKN), PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL), TUGAS AKHIR (SKRIPSI) & TESIS

BUKU PANDUAN KULIAH KERJA NYATA (KKN), PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL), TUGAS AKHIR (SKRIPSI) & TESIS BUKU PANDUAN KULIAH KERJA NYATA (KKN), PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL), TUGAS AKHIR (SKRIPSI) & TESIS FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 TIM PENYUSUN DAN EDITOR BUKU PANDUAN PKL,

Lebih terperinci

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2011/2012

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2011/2012 PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2011/2012 TEMA : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA MELALUI KKN TEMATIK UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN IPM KABUPATEN TASIKMALAYA LEMBAGA

Lebih terperinci

UNESCO Bangkok 2006 ISBN 92-9223-095-6

UNESCO Bangkok 2006 ISBN 92-9223-095-6 Versi Bahasa Inggris: Judul: Embracing Diversity: Toolkit for Creating Inclusive, Learning-Friendly Environments Specialized Booklet 2 - Practical Tips for Teaching Large Classes: A Teachers Guide UNESCO

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA SEKOLAH DASAR DI KOTA DENPASAR

BAB V IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA SEKOLAH DASAR DI KOTA DENPASAR 136 BAB V IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA SEKOLAH DASAR DI KOTA DENPASAR Sebagai bagian dari kajian budaya kritis (critical cultural studies) penelitian ini berfokus pada implementasi

Lebih terperinci

Penilaian Pasar Secara Cepat: Manual untuk Pelatih Telah direvisi untuk Indonesia

Penilaian Pasar Secara Cepat: Manual untuk Pelatih Telah direvisi untuk Indonesia Penilaian Pasar Secara Cepat: Manual untuk Pelatih Telah direvisi untuk Indonesia ditulis oleh: Ira Febriana Banda Aceh, Desember 2006 International Labour Office Hak cipta Kantor Perburuhan Internasional

Lebih terperinci

PEDOMAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) TAHUN 2015

PEDOMAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) TAHUN 2015 PEDOMAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) TAHUN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI KATA PENGANTAR Sebagai pelengkap program-program

Lebih terperinci

UNIT9 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN. Masrinawatie AS. Pendahuluan

UNIT9 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN. Masrinawatie AS. Pendahuluan UNIT9 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN Masrinawatie AS Pendahuluan P endapat yang mengatakan bahwa mengajar adalah proses penyampaian atau penerusan pengetahuan sudah ditinggalkan

Lebih terperinci

Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika

Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika Penulis Dra. Sri Wardhani Penilai Dra. Th Widyantini, M.Si. Editor Titik Sutanti, S.Pd.Si. Ilustrator

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) KELAS V SD NEGERI GIWANGAN YOGYAKARTA

PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) KELAS V SD NEGERI GIWANGAN YOGYAKARTA PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) KELAS V SD NEGERI GIWANGAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH)

PANDUAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH) PANDUAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH) PANDUAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH) Disusun oleh San Afri Awang, Wahyu Tri Widayanti, Bariatul Himmah, Ambar Astuti, Ratih

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM SEKOLAH

EVALUASI PROGRAM SEKOLAH KOMPETENSI EVALUASI PENDIDIKAN PENGAWAS SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH EVALUASI PROGRAM SEKOLAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2009 KATA PENGANTAR Peraturan Menteri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SMP N 15 YOGYAKARTA. A. Letak dan Keadaan Geografis SMP N 15 Yogyakarata

BAB II GAMBARAN UMUM SMP N 15 YOGYAKARTA. A. Letak dan Keadaan Geografis SMP N 15 Yogyakarata BAB II GAMBARAN UMUM SMP N 15 YOGYAKARTA A. Letak dan Keadaan Geografis SMP N 15 Yogyakarata Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Yogyakarta merupakan Sekolah Menengah Pertama Negeri yang terletak di kota

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2006 KATA PENGANTAR Buku Panduan ini dimaksudkan sebagai pedoman sekolah/madrasah

Lebih terperinci

Bab VI PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM)

Bab VI PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM) Bab VI PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM) A. PKM PENELITIAN, PENERAPAN TEKNOLOGI, KEWIRAUSAHAAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 1. Umum Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu bentuk

Lebih terperinci

PENGANTAR. Program MBE, Jakarta Email: mbeproject@cbn.net.id

PENGANTAR. Program MBE, Jakarta Email: mbeproject@cbn.net.id PENGANTAR Program Managing Basic Education atau (MBE), yang didukung oleh USAID, bertujuan meningkatkan mutu dan efisiensi pengelolaan pendidikan dasar dalam rangka desentralisasi pemerintahan. Program

Lebih terperinci

Kurikulum dan Modul Pelatihan untuk Pelatih (TOT) Fasilitator STBM

Kurikulum dan Modul Pelatihan untuk Pelatih (TOT) Fasilitator STBM 363. 72 Ind k Kurikulum dan Modul Pelatihan untuk Pelatih (TOT) Fasilitator STBM Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di indonesia KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2014 i Katalog Dalam Terbitan.

Lebih terperinci

1. Penelitian Tindakan Kelas untuk Inovasi Pembelajaran

1. Penelitian Tindakan Kelas untuk Inovasi Pembelajaran 1. Penelitian Tindakan Kelas untuk Inovasi Pembelajaran Tidak seorangpun pendidik yang berusaha untuk mempertahankan metode ceramah sebagai metode yang harus digunakannya dalam setiap pembelajaran yang

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang STANDAR Proses UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2007 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) Seri Pembelajaran dari USAID-KINERJA

Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) Seri Pembelajaran dari USAID-KINERJA Seri Pembelajaran dari USAID-KINERJA 2014 KATA PENGANTAR Peningkatan pelayanan publik oleh unit pelayanan yang dikelola oleh pemerintah daerah merupakan mandat yang diamanatkan dalam berbagai peraturan

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI IMPLEMENTASI DUA MODEL RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI SEKOTA SALATIGA TAHUN 2012 SKRIPSI

STUDI KOMPARASI IMPLEMENTASI DUA MODEL RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI SEKOTA SALATIGA TAHUN 2012 SKRIPSI STUDI KOMPARASI IMPLEMENTASI DUA MODEL RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI SEKOTA SALATIGA TAHUN 2012 SKRIPSI Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam OLEH

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 SALINAN PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA

AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA EDISI 7 JANUARI 2010 BAN-PT AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA BUKU IV PANDUAN PENGISIAN BORANG BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2009 DAFTAR ISI Halaman I PENDAHULUAN 3 II TIM PENGISI BORANG

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 1 KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 1 KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 1 KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN Disusun oleh : Nama : Khoirul Mukmin NIM : 5201409068 Program studi : Pend. Teknik Mesin, S1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Kata-kata kunci: Sumber daya sekolah Sumber daya manusia Sumber daya fisik Sumber daya keuangan

Kata-kata kunci: Sumber daya sekolah Sumber daya manusia Sumber daya fisik Sumber daya keuangan Pengembangan Sumber Daya Sekolah Oleh: Ruswandi Hermawan Abstrak Sekolah memiliki sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuantujuan pendidikan. Sumber daya pendidikan di sekolah dapat dikelompokkan

Lebih terperinci